PEMBUATAN GAME 2 DIMENSI BUBBLE FROG
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Rici Adi Riangga 10.12.4919
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
PEMBUATAN GAME 2 DIMENSI BUBBLE FROG Rici Adi Riangga1), Emha Taufiq Luthfi2) 1)
Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, 2)Teknik Informtika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected],
[email protected]
merupakan unless game karena dibuat tanpa batasan waktu dan level, sehingga game ini hanya menggunakan system poin. Game ini berlatar belakang didalam air, dimana katak tersebut harus berenang dan menghindari ikan pemangsa untuk terus bertahan.
Abstract - Technological developments now make games become one of the entertainment for some people. Some entertainment games popular today is the game for PC and mobile. Both types of games with these devices is very popular because it is easy to operator and already social. The game is intended to be a medium of entertainment for each circle. Just as Angry Bird game, Super Mario Bros, Sonic and the like is a game of entertainment to fill your spare time or for being too late. In addition to the entertainment turns games can also be used as a medium to train agility and user skills, such as when avoiding enemies or thinking to solve problems that are glittering the game. In making this game using flash-based software, with the main characters in the game is a frog with weapons buble named buble frog. This frog tried to escape by using the bubble to not eat fish while swimming in the water. This game will also introduce the state of the habitat along the water in it. Keywords – Game, Entertainment, Frog, Bubble
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana cara membuat Game Bubble Frog yang menarik, unik, dan menyenangkan? 1.3 Batasan Masalah Batasan Masalah yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Unless Game dengan genre adventure game dan dimainkan untuk single player. 2. Difokuskan dalam pembuatan Bubble Frog menggunakan gambar karakter, latar background yang dirancang sendiri. 3. Penggunaan game Bubble Frog pada sistem operasi Windows. 4. Game ini dibuat menggunakan aplikasi Adobe Flash CS3, Action Script 2.0 dan program pendukung lainnya ialah Adobe Photoshop CS5, Corel Draw X4. 5. karakter yang digunakan ialah seekor katak. 6. Game ini dapat dimainkan oleh semua umur dengan syarat dapat mengoperasikan perangkat yang digunakan untuk menjalankan game tersebut.
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Game pada zaman sekarang semakin berkembang, tidak terkecuali di Indonesia. Game saat ini sudah menjadi alternatif hiburan setiap kalangan baik remaja, anak-anak, dewasa, pria maupun wanita. Perkembangan game tersebut semakin meluas diberbagai wilayah, termasuk pelopor game Jepang, Amerika, Eropa dan Asia pun menjadi titik tolak kemajuan tersebut Seiring dengan tingkat mobilitas yang tinggi, beberapa tahun terkahir tengah marak game sederhana dengan basis flash dan android. Contoh dari game tersebut ialah Flappy Bird, Angry Bird, Joy Ride Backpack dan sebagainya. Dimana game tersebut merupakan game sederhana dengan tampilan menarik, serta game play yang tergolong simple. Terbesit dari ide game tersebut, tersirat keinginan untuk membuat game sendiri. Oleh karena itu penulis membuat game “Bubble Frog” menggunakan Adobe Flash. Game Bubble Frog adalah salah satu jenis game pilihan karena memasukkan unsur-unsur narasi serta tokoh utama yang membuat seseorang merasa harus menolong karakter yang ada didalam game untuk menyelesaikan game. Dalam game Bubble Frog menggunakan karakter seekor katak yang menggunakan bubble untuk bergerak dalam air. Game ini
2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Game Game diartikan sebagai permainan. Permainan yang dimaksud merujuk pada pengertian kelincahan intelektual ( Intellectual Playability Game) yang juga bisa diartikan sebagai arena keputusan dan aksi pemainnya.1 Sejak kecil kita sudah mengenal game baik game berbentuk digital atau game tradisional. Game merupakan awal mula dari penciptaan ide terhadap permainan nyata kebentuk digital, sebagai contoh game dalam kehidupan nyata ialah permainan petak umpet, congklak, permainan layangan dan 1
Agustinus Nilwan Pemrogrman Animasi dan Game professional, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 1998)
1
sebagainya. Merujuk dari kenyataan tersebut game yang berbentuk media digital bermunculan. Dalam tuntutan game, setiap pemain diharuskan untuk mengeluarkan daya analisa, daya tangkap dan kelincahan dalam serta pola fikir disetiap pemecahan misteri yang ada didalam game tersebut. 1 Jadi, game dapat kita artikan sebagai sebuah permaianan yang memiliki aturan, jalan cerita dan permasalahan sehingga memiliki arah dalam permainan tersebut. Game yang disajikan dengan media digital dan dilengkapi visual yang menarik serta efek suara dapat dikatakan sebagai video game. Video game dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari melalui perangkat seperti Play Station (PS), Xbox, Nintendo, Sega, PS Portable, dan bahkan terdapat di laptop, PC serta mobile. 2.2 Jenis-Jenis Game Ada banyak jenis game yang dapat dijabarkan secara mendalam, namun bila membahas jenis-jenis game yang lebih dikenal dengan istilah genre. Perkembangan Game Game muncul pada tahun 1952 oleh seorang ahli bernama AS Douglas membuat sebuah game Tic Tac Toe yang berhasil ia tampilkan dalam sebuah vakum computer. Penemuannya tidak hanya sampai disini, pada tahun 1958 seorang ahli bernama Willy Higginbotham berhasil membuat sebuah game baru. Game ini bernama Tennis for Two yang berjalan di osiloskop dan telah terhubung ke analog Donner computer sebagai media pengendalinya. Namun, sejarah perkembangan game dibagi menjadi tujuh generasi. 2.3.1 Game Generasi Pertama Game generasi pertama ini dimulai tahun 1966 hingga tahun 1977. Game pada generasi ini berupa game konsol sederhana yang telah dilengkapi dengan mikroprosesor. Pada tahun 1972 munculah perangkat game bernama Magnavox Odyssey yang berhasil memikat pasar pada saat itu. 2.3.2 Game Generasi Kedua Game generasi kedua dimulai pada tahun 1976. Pada generasi ini game mulai berkembang menjadi game era 8 bit atau kurang lebih 4 bit. Hal ini ditandai dari pengembangan Fairchild Channel F dan Radofin 1292 Advanced Programmable Video system. Fairchild menciptakan sebuah konsol system game yang berbasis Video Entertainment System (VES). 2.3.3 Game Generasi Ketiga Game generasi ketiga berawal pada tahun 1983 dan pertama dikembangkan oleh Negara Jepang dengan produk konsol terbaiknya. Jepang Family Computer (FAMICOM) merilis produk konsol bernama. Kemudian FAMICOM berganti nama menjadi Nintendo Entertainment. 2.3.4 Game Generasi Keempat Sekitar tahun 1988 game diperkenalkan dengan media yang lebih simple dan dapat dibawa kemanana-mana. Generasi keempat ini dimulai dengan munculnya beberapa produk terbaru seperti Sega Next-Generation, Sega Mega Drive, Super Nintendo Entertainment System (SNES).
Kemudian ditahun 1989 muncul game handheld seperti Game Boy yang dipopulerkan oleh Nintendo. 2.3.5 Game Generasi Kelima Generasi ini juga disebut dengan generasi konsol 32 bit. Pada generasi ini game sudah menjadi tahap yang lebih komplek dengan vitur visual yang mulai berbasis 3D dan dilengkapi beberapa permainan yang disajikan dalam bentuk CD. Pada generasi ini konsol game terkenal ialah Sony Playstation. Playstation menjadi primadona pada tahun 1993an yang cukup lama merajai pasar. 2.3.6 Game Generasi Keenam Pada generasi ini ditandai dengan bermunculan konsol game next generation seperti perusahaan SONY, SEGA, Nintendo, serta konsol game terbaru dari Microsoft seperti X-Box. Pada generasi ini Sony memperbaiki konsol game sebelumnya menjadi format yang lebih baik dalam grafik dan fitur, yaitu dengan menluncurkan Sony Playstation 2. 2.3.7 Game Generasi Ketujuh Pada generasi ini merupakan pengembangan Playstation 2 menjadi playstation 3 dan 4, Nintendo menjadi Nintendo Wii, dan Microsoft meluncurkan X Box terbarunya yaitu X Box 360. Pada generasi ini lebih dikembangkan pada system permainan online. System online yaitu system game yang bisa dimainkan oleh banyak pemain dengan membutuhkan satu server sebagai alokasi konektivitas pemain. Generasi ini mulai mengembangkan game berbasis internet dan single player mulai ditinggalkan. 2.4 Pembagian Jenis Game berdasarkan Alat Platform Game sangat erat hubungannya dengan platform yang digunakan. Pada awalnya game hanya bisa dimainkan ditempat tertentu yang menyediakan konsol game dan permainannya langsung. Apakah masih ingat dengan Ding Dong? Ding Dong merupakan alat permaianan yang sangat popular dimasanya. Ding Dong ialah sebuah konsol game yang berjalan dengan memasukan koin kedalamnya. Ding Dong pada saat in masih bisa kita jumpai seperti di Amazon, atau Timezone. Namun Ding Dong masa kini telah mengalami perubahan dan pengembangan yang signifikan. Namun game dapat dibedakan menurut platform tersebut mulai dari era Ding Dong hingga era konsol dan mobile games. 2.5 Elemen Penting Dalam Game Elemen dalam game merupakan hal yang dibutuhkan untuk menentukan awal dan akhir dalam game tersebut. 2.5.1 Judul (Title) Game yang memiliki judul yang unik akan menarik perhatian dan bisa menjadikan tolak ukur dalam laku atau tidaknya game tersebut. 2.5.2 Title Screen Title screen ialah latar belakang judul yang telah dibuat. 2.5.3 Story Line dan Board Story line ialah sebuah alur cerita yang dimiliki dari sebuah cerita. 2.5.4 Intro
1
Harsan.Alif.2009. Jago Membuat Game Komputer. Ciganjur : Media Kita.
2
Intro didalam game bisa berbentuk gambar, tulisan atau animasi. Intro merupakan gambaran awal dari game tersebut sebelum pemain memulai game. 2.5.5 Sound Sound sangat penting dalam sebuah game, karena sound membuat susana permainan menjadi lebih berwarna. 2.5.6 Credit Credit adalah tampilan tambahan yang tidak berhubungan dengan game play. 2.5.7 Documentations Documentation merupakan panduan dalam game, biasanya berisi cara bermain, cara instalasi dan cerita dalam game tersebut. 2.5.8 Copyright Copyright bertujuan mencegah game tersebut di duplikasi sembarangan dan dibajak. 2.5.9 Setup Program Setup program ialah pengepakan/paket game menjadi sesuatu yang utuh dan tidak terpecah-pecah. 2.6 Tahapan Pembuatan Game Tahapan pembuatan game harus teratur dan berdasarkan schedule yang baik, hal ini dimaksud kan agar game yang tercipta sesuai konsep dasar perancangan yang dibuat. Game harus benar-benar dirancang sehingga memiliki alur dan penampilan yang bagus. 2.7 Software yang Digunakan 2.7.1 Seputar Flash Flash pada dasarnya ialah suatu program grafis yang dapat menganimasikan gambar vector. Flash diproduksi oleh Macromedia Corp yaitu vendor yang bergerak di bidang animasi web. Pada awalnya flash merupakan software yang dikembangkan oleh macromedia, tidak heran nama flash awalnya memiliki sebutan Macromedia Flash. 2.7.2 Adobe Flash CS3 Adobe Flash CS3 merupakan salah satu aplikasi pembuatan animasi yang banyak dipilih untuk pembuatan animasi sederhana berbasis vector. Adobe Flash CS3 memiliki banyak fitur yang menjadikannya sebagai pilihan terbaik dalam membuat program animasi. 2.7.3 Corel Draw X4 dan Adobe Photoshop CS5 Corel Draw X4 merupakan software khusus yang digunakan dalam pembuatan gambar desain vector guna menggambar tokoh utama, latar/background, serta objek lainnya. Adobe Photoshop CS5 merupakan salah satu software pengeditan gambar mulai dari pewarnaan, memperbaiki gambar, pemberian efek pemberian tulisan dan sebagainya. Pada Adobe Photoshop CS5 ini semua gambar akan di edit ulang dan diberikan efek yang sesuai karena terdapat beberapa filter yang berguna dalam pemberian. Corel Draw X4 dan Adobe Photoshop CS5 merupakan software pendukung dalam pembuatan game ini.
terjadi serta beberapa kebutuhan sehingga dapat menjadi faktor perbaikan dari sistem itu sendiri. Dalam penganalisaan kali ini, digunakan Analisa SWOT, yang mana analisis SWOT ini merupakan suatu analisis yang didasari atas kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), ancaman (opportunities) serta kesempatan (threats). Analisis ini tersebut berguna dalam mengantisipasi keadaan untuk mengembangkan suatu aplikasi. 3.2 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem adalah cara untuk menganalisa apa saja yang kemungkinan dibutuhkan dalam pembuatan game ini termasuk dalam sistem tersebut serta memahami apa yang harus dilakukan oleh sistem. 3.2.1 Kebutuhan Fungsional Adapun analisis kebutuhan sistem fungsional dalam game Bubble Frog meliputi proses-proses apa saja yang nantinya dapat ditampilakan oleh game. 3.2.2 Kebutuhan Non Fungsional Adapun analisis kebutuhan non fungsional ialah analisa untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan. Spesifikasi kebutuhan melibatkan kebutuhan, perangkat keras (hardware), kebutuhan perangkat lunak (software), kebutuhan sumber daya manusia (brainware).
3. Analisa dan Perancangan Sistem 3.1 Analisis Sistem Analisis ialah suatu metode untuk mengevaluasi dan indentifikasi permasalahan, kesempatan, halangan yang
3
1.
Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
2.
Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
3.
Konsep dasar game ini adalah berenang dan menghindar agar tidak gagal. 3.3.2 Genre Game Sebagai tahap awal membangun sebuah game ditentukan terlebih dahulu genre game apa yang akan dibuat. 3.3.3 Audio yang digunakan Audio sangat penting dalam game. Musik atau sound membuat game lebih menarik untuk dimainkan. 3.3.4 Tampilan Flowchart Game Flowchart merupakan tatanan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan alur algoritma sebagai proses yang menampilkan langkah-langkah jalannya suatu sistem.
Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Brainware)
3.3.5 Story Line Game Bubble Frog ini bercerita tentang seekor katak yang tidak bisa berenang, sehingga suatu ketika ia tidak sengaja menelan gelembung balon (bubble) sehingga ia dapat masuk kedalam air dan berenang, namun didalam air terdapat banyak hewan pemangsa katak.
3.2.3 Studi Kelayakan Studi kelayakan adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan kemungkinan game Bubble Frog ini layak diteruskan atau dihentikan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelayakan antara lain: 1. Kelayakan Teknologi Kelayakan teknologi sangat erat kaitannya dengan perangkat keras yang akan digunakan dalam keperluan pengembangan game ini. 2. Kelayakan Hukum Game ini dikembangkan dengan memenuhi aturan undang-undang yang berlaku, hal ini dikarenakan game ini dibuat menggunakan hardware dan Software yang legal. 3. Kelayakan Oprasional Game yang dibuat memiliki kemampuan user-friendly yaitu sebuah tampilan yang nyaman untuk user dan game play dari game ini sangat mudah hanya dengan menekan layar tampilan. 4. Kelayakan Ekonomi Kebutuhan ekonomi merupakan analisa dalam segi pengeluaran dari suatu proyek. 3.1 Perancangan Game Bubble Frog Dalam pembuatan game Bubble Frog memerlukan sebuah perancangan. Perancangan isi adalah dokumen yang mengimplementasikan seluruh ide dan konsep dari game yang akan dibuat. 3.3.1 Kosep Game
4
Gambar 4.1 Tampilan STMIK Amikom
Gambar 4.2 Tampilan Loading
3.3.6 Perancangan Karakter Game 3.3.7 Rancangan Antar Muka Tampilan layar pada game ini agan dirancang menggunakan resolusi 1280x720, hal ini bermaksud agar game yang dibuat memiliki tampilan yang tidak pecah bila berjalan di resolusi full HD 1920x1080 dan bahkan tidak berat bila dijalankan di resolusi kecil sepeti 800x480. 3.3.8 Aturan Permainan Game Ada beberapa atruan dasar pada game Bubble Frog: 1. Permainan yaitu dengan cara menghindari rintangan yang ada. 2. Pemain harus mengumpulkan koin untuk mendapat score tertinggi. 3. Jika pemain menyentuh salah satu rintangan maka pemain tergolong kalah dan mendapat score yang berhasil ia kumpulkan sebelumnya. 4. Karakter katak akan bergerak keatas secara otomatis jika tidak digerakan karena dipengaruhi tekanan air. 5. Pemain hanya menekan layar tampilan untuk menggerakan karakter. 4. Pembahasan dan implementasi 4.1 Implementasi Game Game Bubble Frog yang akan dirancang haruslah sesuai dengan konsep dasar yang telah disusun sebelumnya. 4.2 Pembahasan Tampilan dan Listing Program Dalam pembuata game Bubble Frog terdapat beberapa script flash yang berguna dalam menggerakan karakter, penambahan score dan rintangan.
Gambar 4.3 Background dan Tombol Menu Utama
Gambar 4.25 Tampilan Game Screen Pada Game Play
5
pembuatan game ini, seperti perwakilan pembuatan gambar, pembuatan musik, dan pembuatan koding. Daftar Pustaka [1] Agustinus Nilwan. 1998. Pemrogrman Animasi dan Game professional. Jakarta: Elex Media Komputindo [2] Anonim. 2007. Seri Penuntun Visual Flash CS3. Jakarta: Elex Media Komputindo [3] Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital – Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: Andi [4] Harsan, Alif. 2009. Jago Membuat Game Komputer. Ciganjur : Media Kita [5] Sanjaya, Ridwan dan Erdhi Widyarto. 2012. Mudah Membuat Game Sendiri. Jakarta: Elex Media Komputindo [6] Suyanto, M. 2007. Analisis & Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran. Yogyakarta: Andi
Gambar 4.26 Tampilan Game Screen Game Over 4.3 Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana untuk penerapan dari sistem yang dibuat. 4.4 Alpha Testing dan Beta Testing Pengujian dalam game ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh game dapat berjalan tanpa adanya indentifikasi bug ataupun error dalam kodingnya. 4.5 Hasil Kusioner Setelah game sepenuhnya selesai, maka dilanjutkan ketahap kuisioner dimana tahap ini dilakukan penelitian terhadap objek yang bersangkutan. 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, serta implementasi yang dilakukan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan terhadap pembuatan game Bubble Frog yaitu sebagai berikut ini. 1.
Dalam penelitian ini telah dihasilkan sebuah aplikasi game 2D yaitu Bubble Frog. 2. Game Bubble Frog dapat dijalankan pada PC dengan baik. 3. Game Bubble Frog mampu memberikan hiburan bagi pemainnya dan memberikan tantangan baru dalam perkembangan game karya anak Indonesia. 4. Dari pengujian Alpha Testing dan Beta Testing seluruh fungsi dan kontrol game Bubble Frog sudah berjalan dengan baik sesuai rancangan. 5.2 Saran Dari hasil penelitian dan kesimpulan dapat diambil beberapa intisari saran dalam penelitian ini, saran tersebut meliputi : 1.
2.
3. 4.
Kualitas game Bubble Frog bisa lebih ditingkatkan dengan menambahkan fasilitas game seperti save, pause dan record highscore. Untuk selanjutnya dapat dikembangkan dengan metode pemograman yang lebih kompleks agar bisa di export ke .apk dan memudahkan untuk dijalankan pada gadget. Dapat ditambahkan level atau stage agar memiliki banyak variasi tampilan yang beragam. Sebaiknya dilakukan kerja tim untuk hasil yang lebih baik sehingga beberapa orang dapat mewakili dari
6