1
PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI MODUL PELATIHAN MATA PELAJARAN EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)
KELOMPOK KOMPETENSI A Profesional KONSEP DASAR EKONOMI DANAKUNTASI
Pedagogik DASAR-DASAR PEMBELAJARAN EKONOMI PENYUSUN Radian Sri Rama, S.E, M.SA.Ak. Drs. H. Harry Asrianto P, M.Pd
PPPPTK PKn dan IPS PPPPTK PKn dan IPS
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017
Penyusun: 1. Radian Sri Rama, S.E, M.SA.Ak. 2. Drs. H. Harry Asrianto P., M.Pd.
PPPPTK PKn dan IPS PPPPTK PKn dan IPS
081347348179 081555740001
PPPPTK PKn dan IPS
081347348179 082140562616
Penyunting: 1. Dr. B. Suparlan, M.Pd 2. Dr. Wening Patmi Rahayu, S.Pd,M.M 3. Niken Nindya Hapsari, S.E, M.SA,Ak, C.A. 4. TripomoAji, S.Pd,M.Pd 5. Dra. Pudji Astuti DT,M.Pd 6. Radian Tri Rama, S.E, M.E 7. Drs. H. Harry Asrianto P,M.Pd 8. Siti Nurchayati, S.E. 9. Endang Sri Astutik, S.Pd.
08155517233
PPPPTK PKn dan IPS PPPPTK PKn dan IPS PPPPTK PKn dan IPS
082264121274 081334986498 081555740001 085655459061 085335000788
Ilustrator: .................................. Copy Right 2017 Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersil tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan iii
KATA SAMBUTAN Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.
Pengembangan
profesionalitas
guru
melalui
Program
Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil UKG
menunjukkan
kekuatan
dan
kelemahan
kompetensi
guru
dalam
penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap muka dengan daring).
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru
dan
Tenaga
Kependidikan
yang
bertanggung
jawab
dalam
iv
mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.
Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.
v
KATA PENGANTAR Kebijakan
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
dalam
meningkatkan
kompetensi guru secara berkelanjutan, diawali dengan pelaksanaan Uji Kompetensi Guru
dan
ditindaklanjuti
dengan
Program
Pengembangan
Keprofesian
Berkelanjutan. Untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar kegiatan tersebut, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial (PPPPTK PKn dan IPS), telah mengembangkan Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk jenjang SMA yang meliputi Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi dan jenjang SMA/SMK yang meliputi PPKn dan Sejarah serta Bahasa Madura SD yang terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru serta Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013. Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun menjadi sepuluh kelompok kompetensi. Setiap modul meliputi pengembangan materi kompetensi pedagogik dan profesional. Subtansi modul ini diharapkan dapat memberikan referensi, motivasi, dan inspirasi bagi peserta dalam mengeksplorasi dan mendalami kompetensi pedagogik dan profesional guru. Kami berharap modul yang disusun ini dapat menjadi bahan rujukan utama dalam pelaksanaan
Program
Pengembangan
Keprofesian
Berkelanjutan.
Untuk
pengayaan materi, peserta diklat disarankan untuk menggunakan referensi lain yang relevan. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan modul ini.
Batu, April 2017 Kepala,
Drs. M. Muhadjir, M.A. NIP. 195905241987031001
vi
DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN .............................................................................. KATA PENGANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI ........................................................................................ PENDAHULUAN ................................................................................ A. Latar Belakang ............................................................................... B. Tujuan ............................................................................................ C. Peta Kompetensi ............................................................................ D. Ruang Lingkup ............................................................................... E. Saran Cara Penggunaan Modul ..................................................... F. Nilai Karakter .................................................................................
iv v vi 1 1 2 3 3 4 4
MODUL A: KOMPETENSI PROFESIONAL I. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: MASALAH EKONOMI DAN KEGIATAN EKONOMI A. Tujuan ................................................................................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... C. Uraian Materi ......................................................................... D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................... E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................. F. Rangkuman ........................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................
6 6 6 17 18 21 22
II.
III.
IV.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: BERBAGAI BENTUK PASAR A. Tujuan ................................................................................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... C. Uraian Materi ......................................................................... D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................... E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................. F. Rangkuman ........................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................
23 23 23 28 29 32 33
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: UANG DAN BANK A. Tujuan ................................................................................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... C. Uraian Materi ......................................................................... D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................... E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................. F. Rangkuman ........................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................
34 34 34 41 42 45 45
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) A. Tujuan ................................................................................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... C. Uraian Materi ......................................................................... D. Aktivitas Pembelajaran ..........................................................
46 46 46 49
vii
E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................. F. Rangkuman ........................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................
50 52 53
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5: PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KETENAGAKERJAAN A. Tujuan ................................................................................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... C. Uraian Materi ......................................................................... D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................... E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................. F. Rangkuman ........................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................
54 54 54 61 62 65 65
KEGIATAN PEMBELAJARAN 6: PENDAPATAN NASIONAL A. Tujuan ................................................................................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... C. Uraian Materi ......................................................................... D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................... E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................. F. Rangkuman ........................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................
66 66 66 69 70 72 73
KEGIATAN PEMBELAJARAN 7: APBN DAN APBD A. Tujuan ................................................................................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... C. Uraian Materi ......................................................................... D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................... E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................. F. Rangkuman ........................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................
74 74 74 78 79 81 82
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN 8: MANAJEMEN BADAN USAHA A. Tujuan ................................................................................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... C. Uraian Materi ......................................................................... D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................... E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................. F. Rangkuman ........................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................
83 83 83 86 87 90 90
V.
VI.
VII.
IX.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 9: SYSTEM INFORMASI AKUNTANSI A. Tujuan ................................................................................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... C. Uraian Materi ......................................................................... D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................... E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................. F. Rangkuman ...........................................................................
91 91 91 100 100 102
viii
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................
103
KEGIATAN PEMBELAJARAN 10: SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG A. Tujuan ................................................................................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... C. Uraian Materi ......................................................................... D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................... E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................. F. Rangkuman ........................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................
104 104 104 111 112 113 114
KEGIATAN PEMBELAJARAN 11: SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA A. Tujuan ................................................................................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... C. Uraian Materi ......................................................................... D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................... E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................. F. Rangkuman ........................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................
115 115 115 118 119 123 123
MODUL A: KOMPETENSI PEDAGOGIK XII. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: PENDEKATAN SAINTIFIC A. Tujuan ................................................................................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... C. Uraian Materi ......................................................................... D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................... E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................. F. Rangkuman ........................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................
124 124 124 129 130 132 133
XIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN A. Tujuan ................................................................................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... C. Uraian Materi ......................................................................... D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................... E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................. F. Rangkuman ........................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................
134 134 134 138 139 141 141
XIV. KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: PENILAIN AUTENTIK A. Tujuan ................................................................................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... C. Uraian Materi ......................................................................... D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................... E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................. F. Rangkuman ........................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................
142 142 142 156 156 158 158
X.
XI.
ix
XV.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: SILABUS DAN RPP A. Tujuan ................................................................................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... C. Uraian Materi ......................................................................... D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................... E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................. F. Rangkuman ........................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................
159 159 159 163 163 165 166
XVI. KEGIATAN PEMBELAJARAN 5: PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) A. Tujuan ................................................................................... B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................... C. Uraian Materi ......................................................................... D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................... E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................. F. Rangkuman ........................................................................... G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................
167 167 167 171 172 174 174
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
185
x
DAFTAR GAMBAR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.
Masalah Ekonomi dan kegiatan ekonomi ................................ Proses Penyaluran Barang ..................................................... PT Pertamina (PESERO) ........................................................ Adam Smith (Klasik) ................................................................ Karl Marx ................................................................................ Berbagai Bentuk Pasar ........................................................... Kurva laba Maksimum dalam Pasar Persaingan Sempurna .... Kurva laba perusahaan di atas normal dalam pasar persaingan sempurna ............................................................. Kurva kerugian rata-rata pasar persaingan sempurna ............. Kurva laba perusahaan dalam kondisi BEP pasar persaingan sempurna ................................................................................ Kurva laba maksimum dalam pasar monopoli ......................... Kurva kerugian dalam pasar monopoli .................................... Laba maksimum dalam pasar oligopoli ................................... Laba maksimum dalam pasar persaingan monopolistic ........... Kurve kerugian dalam pasar persaingan monopolistik ............. Hubungan pemilik dan pemakai factor produksi ....................... Bagan Penduduk Produktif dan Non Produktif ......................... Bagan Uang dan Bank ............................................................. Bagan OJK ............................................................................... Bagan Pembangunan Ekonomi dan Ketenagakerjaan ............. Bagan Pendapatan Nasional .................................................... Bagan Pasar Modal .................................................................. Bagan APBN dan APBD .......................................................... Bagan Manajemen Badan Usaha ............................................. Bagan Koperasi ....................................................................... Bagan Ekonomi Moneter .......................................................... Peta Konsep Sistem Informasi Dan Akuntansi ......................... Skema Informasi ...................................................................... Difinisi Akuntansi ...................................................................... Pemakaian Informasi Akuntansi ............................................... Perusahaan Dagang ................................................................ Persamaan Akuntansi .............................................................. Bagan Siklus Akuntansi ............................................................ Perekonomian Terbuka ............................................................ Bagan Pendekatan Saintifik ..................................................... Bagan Model Pembelajaran ..................................................... Bagan PenilaianAutentik .......................................................... Bagan Kompetensi Pengetahuan .............................................
xi
39. 40. 41. 42. 43.
Bagan RPP .............................................................................. Pasar dan Terbentuknya Harga Keseimbangan ....................... Kurve Permintaan .................................................................... Bagan PTK ............................................................................... Siklus Kegiatan PTK ................................................................
xii
DAFTAR TABEL Tabel 1
xiii
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pembinaan karier guru melalui peningkatan kompetensinya diharapkan dapat menjamin guru secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensinya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan program Peningkatan kompetensi guru akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan. Peningkatan kompetensi guru akan menghasilkan guru yang ideal yang terus belajar dan mengembangkan (upgrade) diri di setiap saat dan dimanapun guru terus belajar. Hanya dari guru yang terus belajar dan berkarya akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya. Gerakan pendidikan di sekolah juga diarahkan untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). GNRM dalam pendidikan mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk mengadakan perubahan paradigma, yaitu perubahan pola pikir dan cara bertindak dalam mengelola sekolah. Guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berkewajiban memberikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas. PPK merupakan Gerakan PPK menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang membudayakan dan memberadapkan yang terdiri dari 5 nilai utama karakter yaitu Relegius, Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas. Guru wajib melaksanakan pengembangan profesinya baik secara mandiri maupun kelompok. Khusus untuk kegiatan Peningkatan kompetensi guru dapat dilakukan dalam bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru . Penyelenggaraan diklat Peningkatan kompetensi guru dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK
1
KPTK, salah satunya adalah di PPPPTK PKn dan IPS. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul pembinaan karier guru sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat. Dalam rangka mendukung kebijakan gerakan PPK modul tersebut berusaha mengintegrasikan nila nilai utama PPK, yakni... Kelima nilai utama PPK tersebut terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran yang terdapat pada modul.Setelah mempelajari modul ini diharapkan guru dapat meningkat kompetensi
profesional
dan
kompetensi
paedagogiknya,
guru
juga
diharapkan mamp mengimplementasikan PPK dalam pembelajaran di kelas. Modul pembinaan karier guru melalui peningkatan kompetensi guru merupakan bahan ajar yang dirancang diharapkan dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat Peningkatan kompetensi guru Ekonomi SMA. Modul ini berisi materi, metode, aktivitas belajar, tugas dan latihan serta petunjukcara penggunaannya yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Dasar hukum dari penulisan modul ini adalah: 1.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.
2.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru;
3.
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional guru dan Angka Kreditnya.
4.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru .
5.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK.
B. Tujuan 1.
Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
2.
Memenuhi kebutuhan guru dalam peningkatan kompetensi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
2
3.
Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional.
4.
Meningkatkan
komitmen
guru
dalam
memberikan
Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas.
C. Peta Kompetensi Melalui modul ini diharapkan peserta diklat dapat meningkatkan kompetensi antara lain: 1.
Memahami materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran ekonomi
2.
Meningkatkan peran guru dalam memberikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas
3.
Menerapkan
berbagai
pendekatan,
strategi,
metode
dan teknik
penilainan dalam pembelajaran ekonomi
D. Ruang Lingkup 1.
Masalah Ekonomi dan Kegiatan Ekonomi
2.
Berbagai Bentuk Pasar Barang
3.
Uang dan Bank
4.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
5.
Pembangunan Ekonomi dan Ketenaga Kerjaan
6.
Pendapatan Nasional
7.
APBNdan APBD
8.
Manajemen Badan Usaha
9.
Koperasi
10. Ekonomi Moneter 11. System Informasi Akuntansi 12. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang 13. Ekonomi Internasional 14. Pendekatan Saintific 15. Model-Model Pembelajaran 16. Penilain Autentik 17. Silabus dan RPP 18. PTK
3
E. Cara Penggunaan Modul 1.
Baca secara cermat modul ini sebelum anda mengerjakan tugas.
2.
Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan dalam modul ini.
3.
Kerjakan dengan cara diskusi dalam kelompok disertai implementasi nilai nilai utama PPK. .
4.
Konsultasikan
dengan
Narasumber
bila
mengalami
kesulitan
mengerjakan tugas. F.
Nilai Karakter Nilai Karakter Religius (1-5) ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan: cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama, teguh pendirian, percayadiri, kerja sama lintas agama, antibuli dan kekerasan,
persahabatan,
ketulusan,
tidak
memaksakan
kehendak,
melindungi yang kecil dan tersisih. Nilai Karakter Nasionalis (2-5) merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya: apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama. Nilai Karakter Mandiri (3-5) merupakan sikap dan perilaku yang tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Subnilai kemandirian antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Nilai Karakter Gotong Royong (4-5) mencerminkan tindakan menghargai semangat kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan
4
bersama, memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, bersahabat dengan orang lain dan memberi bantuan pada mereka yang kurang mampu, tersingkir dan membutuhkan pertolongan. Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerjasama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, sikap kerelawanan. Nilai Karakter Integritas (5-5) merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral). Karakter integritas meliputi sikap tanggungjawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. Subnilai integritas antara lain kejujuran,cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).
5
MODUL A: KOMPETENSI PROFESIONAL Kegiatan Pembelajaran 1: MASALAH DAN KEGIATAN EKONOMI A. Tujuan Pembelajaran 1.
Mendiskripsikan masalah ekonomi dan cara mengatasinya melalui mengkaji referensi dan diskusi.
2.
Mendiskripsikan pelaku ekonomi melalui mengkaji referensi dan diskusi.
B. Indikator Pencapian Kompetensi 1.
Mendiskripsikan masalah ekonomi
2.
Menjelaskan kegiatan ekonomi
3.
Menjelaskan pelaku ekonomi
4.
Memberikan contoh prinsip dan motif ekonomi
5.
Menjelaskan sistem ekonomi
C. Uraian Materi Peta Kompetensi 1.
Mendiskripsikan Masalah ekonomi
2.
Mendiskripsikan Kegiatan ekonomi
3.
Mengidentifikasi dan jelaskan Pelaku ekonomi
4.
Mengidentifikasi dan jelaskan Prinsip dan motif ekonomi
5.
Mengidentifikasi dan jelaskan Sistem Ekonomi
1.
Masalah Ekonomi Dalam memenuhi kebutuhannya, kemampuan masing-masing orang berbeda. Demikan pula halnya kemampuan masing-masing negara dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor produksi yang tersedia relatif terbatas. Pada dasarnya, kebutuhan manusia erat kaitannya dengan barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut harus diproduksi oleh produsen. Hasil produksi
tersebut
dikonsumsi
oleh
manusia
sebagai
konsumen.
6
Tentunya, agar hasil produksi tersebut dapat dikonsumsi diperlukan aktifitas distribusi. Pada dasarnya, kebutuhan manusia erat kaitannya dengan barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut harus diproduksi oleh produsen. Hasil produksi tersebut dikonsumsi oleh manusia sebagai konsumen. Tentunya, agar hasil produksi tersebut dapat dikonsumsi diperlukan aktifitas distribusi.Hal itu menyebabkan manusia dihadapkan pada permasalahan ekonomi. Menurut perkembangannya permasalahan ekonomi ada 2 yaitu permasalahan ekonomi klasik dan modern. Pokok masalah ekonomi klasik merupakan bahasan teori ekonomi klasik. Teori didasarkan pada pemikiran Adam Smith, David Ricardo dan Jhon Stuart Mill. Masalah pokok ekonomi klasik adalah masalah ekonomi yang dilihat dari sudut pandang yang sederhana. Pada dasarnya pemikiran ini bertujuan pada satu hal., yaitu kemakmuran, yang dimaksud dengan kemakmuran disini adalah situasi dimana semua barang/jasa yang dibutuhkan manusia telah tersedia. Apabila dirinci permasalahan ekonomi klasik terdiri dari: a.
Masalah Produksi Masalah Produksi permasalahan yang menyangkut bagaimana memproduksi semua (barang dan jasa yang dibutuhkan orang banyak. Dasar pemikirannya disini adalah melakukan produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum.
b.
Masalah Distribusi Masalah Distribusi setelah benda pemuas kebutuhan diproduksi, masalah yang harus dipikirkan adalah bagaimana supaya bendabenda
tersebut
bisa
sampai
ke
tangan
konsumen
yang
membutuhkan. Sistem distribusi klasik adalah melalui transaksi langsung antara produsen dengan konsumen yang dilakukan di pasar (pasar nyata). c.
Masalah Konsumsi Masalah Konsumsi menyangkut permasalahan apakah benda pemuas kebutuhan yang diproduksi memang benda yang dapat dimiliki oleh konsumen, merupakan barang yang tepat, dibutuhkan, diinginkan dan mampu dibeli konsumen.
7
Masalah Pokok Ekonomi Modern Pokok masalah ekonomi modern didasarkan pada kelangkaan dan pilihan. Masalah kelangkaan menjadi penyebab masalah dalam memilih (problem of choice) sehingga muncullah empat pertanyaan mendasar tentang what, how, who dan for whom. Walaupun setiap masyarakat menghadapi pertanyaan yang sama, namun cara mengatasinya berbeda, perbedaan inilah yang melahirkan sejumlah sistem ekonomi.
Keempat masalah fundamental tersebut didefenisikan dalam tiga pertanyaan oleh Ekonomi Modern, yaitu: Apa dan berapa yang diproduksi? Masalah ini menyangkut jenis dan jumlah barang yang akan diproduksi. Karena keterbatasan sumber-sumber daya yang tersedia. Untuk menentukan suatu pilihan perlu pertimbangan apakah bahan bakunya cukup tersedia, apakah tenaga kerja tersedia, disamping itu harus ditentukan pula produk apa yang akan dihasilkan dan berapa jumlah yang diperlukan. Bagaimana cara memproduksi? Semakin maju ilmu pengetahuan maka semakin berkembang teknik memproduksi barang. Dengan adanya teknologi baru, diperlukan tenaga kerja yang ahli dalam menggunakan teknologi. Untuk siapa barang tersebut di produksi? Sebelum
menentukan
barang
apa
yang
akan
diproduksi
pertimbangan yang paling penting adalah untuk siapa barang tersebut diproduksi,
siapa
yang
menikmati
bagaimana
cara
pendistribusikan,
hasilnya. apakah
Dengan kata barang-barang
lain, yang
diproduksi tersebut akan didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan atau kelompok masyarakat tertentu Hal ini dipertimbangkan agar tidak terdapat penimbunan barang akibat tidak laku dijual karena tidak disenangi masyarakat, yang akhirnya akan memboroskan sumber daya yang telah terpakai.
8
2.
Kegiatan Ekonomi Berikut akan dibahas tiga kegiatan ekonomi yaitu produksi, konsumsi, dan distribusi a.
Produksi Kegiatan produksi adalah suatu proses untuk menghasilkan barang-barang sebagai alat pemenuhan kebutuhan. Faktor-faktor Produksi 1)
Faktor Produksi Alam Alam merupakan ciptaan Tuhan YME yang harus kita jaga kelestariannya. Faktor produksi alam terdiri dari: a)
Tanah: pertanian, perkebunan, perikanan, perternakan, pertambangan.
b)
Bahan tambang atau mineral, emas, timah, perak, minyak bumi
c)
Air untuk menyuburkan tanah, perikanan, pembangkit tenaga listrik.
d)
Udara dan iklim untuk pertanian sesuai dengan letak geografis dan untuk pembangkit tenaga listrik melalui kincir angin.
2)
3)
Faktor Produksi Manusia (sumberdaya manusia) a)
Tenaga kerja terdidik (skilled labour)
b)
Tenaga kerja terlatih (trained labour)
c)
Tenaga kerja kasar (unskilled labour).
Faktor Produksi Modal Modal tidak harus berupa uang, tetapi juga dapat berupa barang yang dihasilkan. Barang-barang modal disebut juga alat-alat produksi. Misalnya: gedung, mesin, bahan dasar dan bahan bantu lainnya yang digunakan dalam proses produksi.
4)
Faktor Produksi Kegiatan Pengusaha (Kewirausahan) Tenaga ini sangat besar peranannya dan bahkan sebagai penentu dalam pelaksanaannya serta hasil yang dicapainya. Misalnya
memimpin,
mengorganisasi
dan
menggerakkan
faktor-faktor produksi dalam proses produksi. Keweirausahaan merupakan
faktor
produksi
yang
sangat
mengandalkan
kemandirian dalam kegiatan usaha.
9
Jenis Produksi Berdasarkan Arus Proses Produksi. Proses produksi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Proses produksi terus menerus (continous). Suatu proses produksi di mana bahan-bahan yang diolah mengalir
secara
berurutan
melalui
beberapa
tingkat
pengerjaan, sehingga bahan yang diolah berubah menjadi barang jadi. Misal: proses produksi mebel.
Proses produksi terputus-putus (intermittent). Suatu proses produksi di mana bahan-bahan yang diolah atau diproses tidak mengalir secara terus menerus, tetapi setiap kali terputus atau terhenti untuk kemudian digabungkan dengan bahan lain sehingga menjadi barang jadi. Misal: pada proses pembuatan dan perakitan motor.
b.
Distribusi Pendistribusian barang dan jasa dari produsen untuk segera sampai konsumen diperlukan suatu promosi, dengan tujuan untuk memberitahukan kepada konsumen mengenai kehadiran produk beserta keunggulannya. Promosi biasanya dilakukan melalui media cetak, elektronik, dan brosur.
c.
Konsumsi Dalam pengertian sehari-hari, konsumsi biasanya bersangkut paut dengan makanan dan minuman. Padahal dalam lingkup ekonomi, komsumsi menunjuk pada setiap tindakan mengurangi atau menghabiskan guna atau manfaat ekonomi suatu benda.
3.
Pelaku Ekonomi Pelaku ekonomi adalah orang atau badan yang melakukan tindakan ekonomi atau perbuatan ekonomi. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh:
a. Rumah Tangga Konsumsi (RTK) RTK Merupakan tempat berlangsungnya kegiatan konsumsi. Penggunaan
faktor-faktor
produksi
tersebut,
perusahaan
memberikan balas jasa/imbalan berupa: (1) Sewa, bunga tanah (rente), (2) Upah (wage), (3) Bunga (interest), (4) Laba (profit).
10
b. Rumah Tangga Produksi (RTP) RTP Merupakan rumah tangga yang melakukan proses produksi, Hasil dari kegiatan produksi berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia, membayar pajak dan memperoleh jasa dari rumah tangga negara.
c. Rumah Tangga Negara (RTN) Rumah tangganegara/Pemerintah merupakan rumah tangga yang menciptakan keamanan dan kesejahteraan bagi RTK dan RTP dan untuk jasa tersebut negara melakukan pungutan berupa pajak. Selain itu juga RTN berperan sebagai pelaku dan pengatur ekonomi. Sebagai pelaku ekonomi negara bertindak sebagai konsumen, produsen dan distributor. Sebagai pengatur ekonomi tugas pemerintah adalah mempengaruhi jalannya perekonomian untuk menuju ke arah kondisi ekonomi yang dicita-citakan, yaitu masyarakat yang adil dan makmur, makmur dalam keadilan dan adil dalam kemakmuran bagi segenap warga negara Indonesia.
d. Masyarakat Luar Negeri ( MLN ) Dalam hal ini, yang dimaksud dengan masyarakat adalah masyarakat luar negeri. Dalam konsep ini, terdpata transaksi perdagangan internasional yang melibatkan masyarakat luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan, namun juga berhubungan dengan penanaman modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman. 4.
Prinsip dan Motif Ekonomi a.
Prinsip Ekonomi Manusia harus mengadakan pemilihan, salah satu di antara beberapa alternatif penggunaan kebutuhan. Tentu saja altenatif yang dipilih adalah alternatif yang mempunyai nilai kegunaan yang paling besar. Jadi
prinsip
pengorbanan
ekonomi
tertentu
untuk
menunjuk
pada
memperoleh
usaha
hasil
dengan
semaksimal
mungkin, atau dasar bertindak dengan alat-alat yang tersedia untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya.
11
b.
Motif Ekonomi Selain didasarkan pada prinsip ekonomi tertentu, kegiatan ekonomi seseorang atau suatu pihak yang dilataribelakangi oleh dorongan tertentu. Persoalannya disini adalah apakah yang mendorong seseorang melakukan kegiatan ekonomi tertentu? Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengistilahkan pendorong itu sebagai faktor yang memotivasi atau motif (berasal dari bahasa latin movere yang berarti “mendorong”).
5.
Sistem Ekonomi Sistem ekonomi adalah merupakan suatu jaringan organisasi dan kebijakan yang ditetapkan pemerintah dalam rangka mengatasi ekonomi atau suatu aturan dan tata cara untuk mengkoordinasikan perilaku masyarakat (konsumen, produsen, pemerintah, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi untuk mencapai suatu tujuan. Setiap negara mempunyai sistem perekonomian yang berbedabeda. Hal ini dipengaruhi selain oleh ideologi suatu bangsa juga dikarenakan perbedaan budaya dan pandangan politik di setiap negara. Sistem perekonomian yang dianut bangsa Indonesia berbeda dengan sistem perekonomian yang dianut negara Malaysia, Thailand, Australia, Inggris, Italia dan negara-negara di Afrika. Perbedaan-perbedaan sistem ekonomi tersebut, pada dasarnya mengarah pada tujuan-tujuan yang sama berikut ini. a.
Mencapai tingkat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
b.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
c.
Mencapai kestabilan ekonomi dengan kesempatan kerja yang luas.
d.
Mengurangi jumlah pengangguran.
e.
Pemerataan pendapatan di antara berbagai golongan dan lapisan masyarakat.
Macam-Macam Sistem Ekonomi Secara umum sistem ekonomi dalam perekonomian suatu negara dibedakan menjadi:
12
a.
Sistem Ekonomi Liberal Sistem ekonomi liberal disebut juga sistem ekonomi pasar bebas atau sistem ekonomi laissez faire. Sistem ekonomi liberal adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Kelebihan sistem ekonomi liberal 1)
Setiap individu diberi kebebasan memiliki kekayaan dan sumber daya produksi.
2)
Individu bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.
3)
Adanya persaingan menyebabkan kreativitas dari setiap individu dapat berkembang.
4)
Produksi
barang
dan jasa didasarkan
pada kebutuhan
masyarakat. Kekurangan sistem ekonomi liberal 1)
Muncul kesenjangan yang besar antara yang kaya dan miskin.
2)
Mengakibatkan munculnya monopoli dalam masyarakat.
3)
Kebebasan mudah disalahgunakan oleh yang kuat untuk memeras pihak yang lemah.
4)
b.
Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
Sistem Ekonomi Sosialis Pemerintahlah yang menguasai seluruh kegiatan ekonomi. Sistem perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian. Kelebihan sistem ekonomi sosialis 1)
Semua
kegiatan
pemerintah
dan
sehingga
masalah pemerintah
ekonomi mudah
dikendalikan melakukan
pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
13
2)
Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena Distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
3)
Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang danjasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4)
Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
Kekurangan sistem ekonomi sosialis. 1)
Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.
2)
Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3)
Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada ketentuanpemerintah.
c.
Sistem Ekonomi Campuran Sistem
ekonomi campuran merupakan
campuran atau
perpaduan antara sistem ekonomi liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Masalah-masalah pokok ekonomi mengenai barang apa yang akan diproduksi, bagaimana barang itu dihasilkan, dan untuk siapa barang itu dihasilkan, akan diatasi bersama-sama oleh pemerintah
dan
swasta.
Pada
sistem
ekonomi
campuran
pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian dalam perekonomian, namun pihak swasta (masyarakat) masih diberi kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan. Adanya campur tangan dari pemerintah bertujuan
untuk
menghindari
akibat-akibat
yang
kurang
menguntungkan dari sistem liberal, antara lain terjadinya monopoli dari golongan-golongan masyarakat tertentu terhadap sumber daya ekonomi. Apabila kita cermati sebagian besar negara di dunia tidak ada lagi yang menggunakan salah satu sistem ekonomi. Mereka kebanyakan mengombinasikan dari sistem-sistem yang ada sesuai dengan situasi dan tradisi negara yang bersangkutan.
14
d.
Sistem Ekonomi Indonesia Sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia akan berbeda dengan sistem ekonomi yang dianut oleh Amerika Serikat ataupun negara-negara lainnya. Pada awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, di mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah menjadi sistem ekonomi sosialis. Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia. Berikut ini bentuk sistem ekonomi di Indonesia dari masa Orde Baru hingga sekarang.
e.
Sistem Ekonomi Demokrasi Indonesia mempunyai landasan idiil yaitu Pancasila dan landasan konstitusional yaitu UUD 1945. Oleh karena itu, segala bentuk
kegiatanmasyarakat
dan
negara
harus
berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disebut sistem ekonomi demokrasi. Dengan demikian sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah. Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi Demokrasi. 1)
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2)
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orangbanyak dikuasai oleh negara.
15
3)
Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dandipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
4)
Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan untuk permufakatan
5)
lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijakan ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
6)
Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki sertamempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
7)
Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengankepentingan masyarakat.
8)
Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
9)
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Ciri-ciri Negatif Sistem Ekonomi Demokrasi Ciri-ciri negatif sistem ekonomi demokrasi yang harus dihindarkan, adalah: 1)
Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dandapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehingga menimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional.
2)
Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3)
Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
f.
Sistem Ekonomi Kerakyatan Sistem ekonomi kerakyatan berlaku di Indonesia sejak terjadinya Reformasi di Indonesia pada tahun 1998. Pemerintah
16
bertekad melaksanakan mengeluarkan
sistem
ketetapan
ekonomi kerakyatan
Majelis
dengan
Permusyawaratan
Rakyat
Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, tentang GBHN yang menyatakan:
sistem
perekonomian
Indonesia
adalah
sistem
ekonomi kerakyatan. Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakat berperan aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah menciptakan
iklim
perkembangan
yang
dunia
sehat
usaha.
bagi
pertumbuhan
Sistemekonomi
dan
kerakyatan
mempunyai ciri-ciri: a.
Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yangsehat.
b.
Memerhatikan
pertumbuhan
ekonomi,
nilai
keadilan,
kepentingan sosial, dan kualitashidup. c.
Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
d.
Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja.
e.
Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat.
D. Aktifitas Pembelajaran: Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Pengembangan ekonomi kreatif” sebagai berikut: Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu 15 menit
Pendahuluan a. Berdoa bersama b. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; c. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. d. menyampaikan garis besar cakupan materi masalah dan kegiatan ekonomi. Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya 105 menit sebagai berikut:
17
Kegiatan
Kegiatan Penutup
Alokasi Waktu
Deskripsi Kegiatan a. Fasilitator memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang masalah dan kegiatan ekonomi dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. b. Kelas dibagi menjadi 4 kelompok (A, B, C, D) masing-masing beranggotakan 8 orang. c. Fasilitator memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan Cmengerjakan LKS1, B dan D mengerjakan LKS2, d. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang masalah dan kegiatan ekonomi yang tercantum dalam LK1, LK2, e. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. f. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. g. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. a. Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran b. melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.
15 menit
E. Latihan/kasus/tugas Latihan/Kasus/Tugas Tugas dan Langkah Kerja (LK Prof 1.1a) IN1 1.
Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan C sebagai berikut: a.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual bahwa kegiatan
konsumsi
dan
produksii
dapat
meningkatkan
perekonomian bangsa! b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh permasalahan yang berhubungan dengan permasalahan pokok( ekonomi!
c.
Diskripsikan
perbedaan
pengertian
konsumsi,
produksi
dan
distribusi dengan disertai contoh kegiatan masyarakat di sekitar anda!
18
d.
Buatkan skema pembagian kebutuhan dengan disertai penjelasan/ keterangan di bawahnya!
e.
Deskripsikan kelebihan dan kelemahan sistem ekonomi liberal, dan jelaskan dampaknya jika diterapkan di Indonesia!
f.
Jelaskan dengan menggunakan contoh nyata tentang demokrasi ekonomi Indonesia!
g.
Identifikasi dan jelaskan nilai karakter yang mendukung upaya manusia dalam kegiatan ekonomi di sekitar kita! Jelaskan penerapannya!
h.
Susunlah 2 contoh soal pilihan ganda dan satu soal uraian tentang kegiatan ekonomi!
i.
Uraikan dengan menggunakan contoh hubungan yang saling membutuhkan antara konsumen dan produsen!
2.
j.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
k.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
LK. Prof. A. 1.1b IN.1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan D sebagai berikut: a.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual bahwa kegiatan produksii dan distribusi dapat meningkatkan perekonomian bangsa!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh permasalahan yang berhubungan dengan permasalahan pokok ekonomi!
c.
Diskripsikan
perbedaan
pengertian
konsumsi,
produksi
dan
distribusi dengan disertai contoh kegiatan masyarakat di sekitar anda! d.
Buatkan skema pembagian alat pemuas kebutuhan dengan disertai penjelasan/ keterangan di bawahnya!
e.
Deskripsikan kelebihan dan kelemahan sistem ekonomi sosialis, dan jelaskan dampaknya jika diterapkan di Indonesia!
f.
Jelaskan dengan menggunakan contoh nyata tentang demokrasi ekonomi Indonesia!
19
g.
Identifikasi dan jelaskan nilai karakter yang mendukung upaya manusia dalam kegiatan ekonomi di sekitar kita! Jelaskan penerapannya!
h.
Susunlah 2 contoh soal pilihan ganda dan satu soal uraian tentang permasalahan ekonomi!
i.
Uraikan dengan menggunakan contoh hubungan yang saling membutuhkan antara produsen dan distributor!
j.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
k.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
l.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
TUGAS ON LK.Prof A. 1.2.ON a.
Diskripsikan minimal 50 kata tentang hubungan antara pelaku ekonomi dengan prinsip ekonmi, dengan menggunakan contoh yang kontekstual!
b.
Diskripsikan minimal 50 kata tentang hubungan antara kegiatan ekonomi
dengan
motif
ekonomi
dan
prinsip
ekonomi,
dengan
menggunakan contoh kontekstual! c.
Uraikan
dengan
menggunakan
contoh
hubungan
yang
saling
membutuhkan antara produsen dan distributor! TUGAS IN 2 a.
Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi!
b.
Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan presentasi!
c.
Presentasikan laporan hasil tugas On! KISI KISI DAN KARTU SOAL
Jenis Sekolah Bahan Kelas/Semester Mata Pelajaran Kurikulum Penyusun Unit Kerja Buku Sumber
: : : : : :
SMA/MA X/1 Ekonomi .............................. .............................. P4TK PKn dan IPS Malang
Proses Kognitif
Tingkat Kesukaran
20
Fakta Penerapan v Interpretasi Pemecahan Masalah Penalaran & Komunikasi(1) Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Materi
Sangat Mudah Mudah Sedang Sukar
V
Indikator
MengIdentifikasi dan Masalah Disajikan kegiatan ekonomi, jelaskan masalah pokok siswa dapat pokok ekonomi, ekonomi mengIdentifikasi dan yaitu tentang apa, jelaskan masalah pokok bagaimana dan ekonomi modern dan untuk siapa barang tradisional diproduksi No Rumusan Butir Soal Kunci 27 Berikut ini disajikan masalah masalah dalam perekonomian: C 1. Kekurangan bahan baku dalam mengimbangi teknologi produksi 2. Produktivitas rendah akibat perekonomian masih tertutup 3. Munculnya pengangguran akibat penggunaan mesin dalam produksi 4. Diperlukan daerah yang besar bagi para investor dalam mengembangkan usahanya 5. Motivasi berproduksi rendah karena produksi hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Hal di atas, manakah yang merupakan masalah perekonomian modern? A. 1, 2 dan 3 B. 1, 3 dan 5 C. 1, 3 dan 4 D. 2, 3 dan 5 E. 3, 4 dan 5 Pembahasan Masalah perekonomian modern diantaranya: 1. Kekurangan bahan baku dalam mengimbangi teknologi produksi 2. Munculnya pengangguran akibat penggunaan mesin dalam produksi 3. Diperlukan daerah yang besar bagi para investor dalam mengembangkan usahanya
F.
Rangkuman 1.
Masalah pokok ekonomi kebutuhan manusia tidak terbatas sedang alat pemuas kebutuhan adanya sangat terbatas.
2.
Kegiatan ekonomi terdiri dari: konsumsi, produksi dan distribusi.
3.
Sistem ekonomi terdiri dari: liberal, terpusat, dan campuran, Indonesia menerapkan sistem demokrasi ekonomi.
21
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi masalah dan kegiatan ekonomi
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi ini
3.
Apa manfaat materi ini terhadap tugas Bapak/Ibu
4.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini
22
Kegiatan Pembelajaran 2: BERBAGAI BENTUK PASAR A. Tujuan Pembelajaran 1.
Mendeskripsikan bentuk pasar melalui mengkaji referensi dan diskusi dengan menanamkan PPK.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Mendiskripsikan konsep pasar
2.
Menjelaskan Pasar Barang
3.
Menjelaskan Pasar riel/nyata
4.
Menjelaskan Pasar abstrak
5.
Menjelaskan Pasar persaingan sempurna
6.
Menjelaskan Pasar monopoli
7.
Menjelaskan Pasar monopolistik
C. Uraian Materi PASAR Pasar merupakan tempat atau kegiatan mempertemukan pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. 1.
Pasar Barang Nyata/Riil Pasar barang nyata adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk
barang
yang
bentuk
dan
fisiknya
jelas.
Pasar
ini
mempertemukan antara penjual dengan pembeli secara langsung (face to face) dan ada tawar-menawar, ada barang dagangan, ada transaksi, penyerahan
barang
secara
langsung.Contohnya
adalah
Pasar
Kebayoran Lama, Pasar Senen, pasar malam, pasar kaget, dan lainlain. Fungsi Pasar a.
fungsi distribusi
b.
fungsi promosi
c.
fungsi pembentuk harga
23
Pasar menurut waktunya a.
Pasar harian,
b.
Pasar mingguan,
c.
Pasar bulanan,
d.
Pasar tahunan
e.
Pasar Temporer,
Menurut Wujudnya a.
Pasar konkrit,
b.
Pasar abstrak,
Menurut luas kegiatannya
2.
a.
Pasar lokal,
b.
Pasar daerah,
c.
Pasar nasional,
d.
Pasar internasional,
Pasar Barang Abstrak Pasar barang abstrak adalah pasar yang menjual produk yang tidak terlihat atau tidak riil secara fisik. Pasar ini mempertemukan penjual dan pembeli, di mana penjual hanya membawa contoh barang saja atau dalam pasar tersebut tawar-menawar dilakukan melalui internet, surat kabar, telepon, faximile. Menurut strukturnya terdapat berbagai bentuk pasar, yaitu pasar persaingan sempurna, dan pasar bukan persaingan sempurna. Agar lebih jelas perhatikanlah pembahasan berikut!
3.
Pasar Persaingan Sempurna a.
Pengertian Menurut para ahli ekonomi, pasar persaingan sempurna (perfect competition market) adalah pasar yang memiliki ciri khusus, yaitu adanya banyak penjual dan banyak pembeli harga ditentukan oleh
24
kekuatan pasar, barang yang diperdagangkan homogen, penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar b. Menentukan Keuntungan dan Kerugian Pasar Persaingan Sempurna Setelah kamu mempelajari ciri-ciri pasar persaingan sempurna bahwa hargayang terbentuk merupakan kesepakatan antara pembeli dan penjual. Pada situasi ini bagaimanakah suatu perusahaan mendapatkan laba maksimum? Perusahaan mendapat laba
maksimum
ketika
ditawarkan/dijualtidak
lagi
penambahan menambah
laba
barang yang
yang diperoleh
perusahaan. 4.
Pasar Persaingan Tidak Sempurna a.
Pasar Monopoli Pasar monopoli adalah bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja dan banyak pembeli. Peran perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti. Keuntungan
yang
didapatkan
perusahaan
monopoli
adalah
keuntungan melebihi normal. Tahukah kamu mengapa hal tersebut bisa terjadi? Perusahaan memperoleh keuntungan melebihi normal diakibatkan
tidak
adanya
persaingan
karena
perusahaan-
perusahaan lain sulit untuk masuk bidang industri tersebut. Perusahaan yang mempunyai hak monopoli disebut monopolis. b.
Pasar Oligopoli Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri atas hanya beberapa perusahaan saja. Adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar tersebut disebut duopoli. Oligopoli sering disebut sebagai persaingan di antara beberapa penjual (competition among the few).
c.
Pasar Persaingan Monopolistik Pasar
monopolistik (kadang
monopolistik atau bentuk pasar di
pasar mana
disebut
monopolistis) terdapat
juga pasar adalah
banyak
persaingan salah
produsen
satu yang
25
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. 5.
Pasar Input Faktor produksi atau sumber daya adalah unsur yang diperlukan dalam proses produksi. Faktor produksi tersebut adalah tenaga kerja, tanah, modal, dan pengusaha.Timbulnya permintaan faktor produksi dapat menghasilkan barang yang berguna bagi manusia. Jika tidak ada barang yang dibuat dari faktor produksi tertentu tidak akan ada permintaan atas faktor produksi yang bersangkutan. Permintaan akan faktor produksi tersebut, merupakan permintaan turunan (derved demand). Pasar faktor produksi sering juga disebut pasar input. Permintaan akan faktor produksi pada umumnya datang dari pengusaha yang akan memproduksi barang untuk dijual. Pembentukan harga di pasar faktor produksi (pasar input) dengan bertemunya antara permintaan dan penawaran. Pasar input terdiri atas pasar faktor produksi tenaga kerja, pasar faktor produksi modal, dan pasar faktor produksi tanah. Kompensasi/harga di pasar input berupa sewa (atas tanah), upah (atas tenaga kerja), bunga atas modal, dan pengusaha/kewirausahaan.
Gambar ….. Hubungan pemilik dan pemakai factor produksi. Biaya yang dikeluarkan pengusaha karena adanya permintaan faktor produksi di pasar input merupakan pendapat bagi konsumen/pemilik
26
faktor produksi yang menawarkan faktor produksi. Sebaliknya biaya yang dikeluarkan oleh konsumen atas permintaan barang yang diajukan di
pasar
barang
merupakan
pendapatan
bagi
produsen
yang
menawarkan. Sekarang marilah kita bahas masing-masing pasar faktor produksi (pasar input). a.
Pasar Input Tenaga Kerja. Banyaknya populasi/penduduk suatu negara belum menjamin kesejahteraan suatu negara. Hal tersebut dapat terjadi apabila penduduk negara tersebut mempunyai kualitas sumber daya manusia yang rendah dan tidak diolah dengan baik. Angkatan kerja (labor force) adalah semua penduduk pria dan wanita dalam usia produktif (usia kerja), yaitu berumur 15 − 64 tahun, yang sedang bekerja dan mencari pekerjaan. Susunan penduduk menurut umurnya dikelompokkan menjadi: 1)
Penduduk nonproduktif (di bawah usia kerja berumur 0 − 14 tahun dan di atas usia kerja berumur di atas 64 tahun).
2)
Penduduk produktif (usia kerja) berumur 15 − 64 tahun. Angkatan kerja digolongkan menjadi dua, yaitu yang bekerja dan yang mencari pekerjaan.Golongan angkatan kerja yang bekerja digolongkan menjadi bekerja penuh dan yang bekerja tidak penuh.
b.
Pasar Input Tanah Tanah merupakan salah satu faktor produksi yang amat diperlukan. Manfaat tanah dalam proses produksi sebagai berikut. 1)
Tempat/Lokasi usaha a)
Sebagai areal pertanian, perkebunan, sawah, dan ladang, jika di atas tanah ditanami tanaman.
b)
Sebagai pabrik, perumahan, dan perkantoran, jika di atas tanah dibangun bangunan.
2)
Penyedia bahan baku dan penolong usaha Dengan adanya tanah memberikan manfaat berupa sumber daya alam yang ada di permukaan tanah seperti tumbuhan dan hewan, di dalam tanah berupa bahan tambang.
27
c.
Pasar Input Modal Modal adalah barang yang digunakan untuk sarana pengadaan proses produksi lanjutan. Modal diperlukan baik pada awal suatu usaha dimulai (sebagai investasi/modal awal) maupun selama usaha tersebut berlangsung (untuk pengembangan/ perluasan usaha).Modal
bisa
dapat
berupa
sebagai
berikut.
Barang
mentah/bahan baku, misalnya rotan untuk industri mebel; barang setengah jadi, misalnya pulp (bubur kayu) untuk industri kertas. Barang jadi, misalnya berupa mesin-mesin, dan sejumlah uang. Jika modal uang berasal dari pinjaman, maka kepada pemilik modal diberikan imbalan berupa bunga modal.Dalam bunga modal terkandung
nilai
risiko
yang
ditanggung
oleh
pemilik
modal.Peminjaman dapat dilakukan dalam jangka pendek (sampai dengan 5 tahun) atau jangka panjang (jika lebih dari 5 tahun).Pinjaman jangka panjang mempunyai risiko lebih besar dibanding pinjaman jangka pendek, sehingga akan dikenakan bunga lebih besar. d.
Pasar Input Pengusaha Dalam menjamin ketersediaan barang dan jasa dalam bentuk, pada waktu, danpada tempat yang tepat sesuai kebutuhan diperlukan peran pengusaha (entreprenuership) untuk menggabungkan dan mempekerjakan faktor-faktor produksi yang ada secara efektif dan efisien. Pengusaha akan memikirkan ide, menentukan keputusan, dan menanggung risiko selama pelaksanaan proses produksi dan pemasaran berlangsung.
D. Aktifitas Pembelajaran Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Pengembangan ekonomi kreatif” sebagai berikut: Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan a. Berdoa bersama b. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; c. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk
Alokasi Waktu 15 menit
28
Kegiatan
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. d. Menyampaikan garis besar cakupan materi pasar. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya 105 menit sebagai berikut: a. Fasilitator memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang pasar dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. b. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, … s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. c. Fasilitator memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3. d. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang pasar yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3.. e. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. f. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. g. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. a. Narasumber bersama-sama dengan 15 menit peserta menyimpulkan hasil pembelajaran b. melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.
E. Latihan/ Kasus/Tugas 1.
LK Prof. A. 2.1a.:Tugas untuk IN 1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan C sebagai berikut: 1)
Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual bahwa aktivitas pasar barang dapat meningkatkan perekonomian bangsa!
2)
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh peranan pasar bagi perekonomian masyarakat!
29
3)
Diskripsikan perbedaan pengertian pasar input dengan pasar out put, dengan disertai contoh!
4)
Buatkan skema pembagian jenis pasar dengan disertai penjelasan/ keterangan di bawahnya!
5)
Deskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan pengertian pasar persaingan sempurna dengan pasar persaingan tidak sempurna!
6)
Identifikasi dan jelaskan nilai karakter yang mendukung kegiatan pasar persaingan semurna di sekitar kita! Jelaskan penerapannya!
7)
Susunlah 2 contoh soal pilihan ganda dan satu soal uraian tentang pasar persaingan sempurna!
2.
8)
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
9)
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
LK Prof. A. 2.1b.:Tugas untuk IN 1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan D sebagai berikut: 1)
Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual bahwa aktivitas pasar faktor produksi dapat meningkatkan perekonomian bangsa!
2)
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh peranan pasar faktotr produksi bagi perekonomian masyarakat!
3)
Diskripsikan perbedaan pengertian pasar input dengan pasar out put, dengan disertai contoh!
4)
Buatkan skema pembagian jenis pasar dengan disertai penjelasan/ keterangan di bawahnya!
5)
Deskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan pengertian pasar monopoli dengan pasar oligopoli!
6)
Identifikasi dan jelaskan nilai karakter yang mendukung upaya manusia dalam kegiatan pasar persaingan tidak sempurna di sekitar kita! Jelaskan penerapannya!
7)
Susunlah 2 contoh soal pilihan ganda dan satu soal uraian tentang pasar persaingan tidak sempurna!
8)
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
9)
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
30
3.
LK. Prof. A .2.2.: TUGAS ON a.
Buatkan uraian ringkas tentang peranan pasar faktor produksi dalam perekonomian di daerah anda!
b.
Diskripsikan minimal 50 kata tentang hubungan antara pasar input dengan pasar output, dengan menggunakan contoh contoh!
c.
Uraikan dengan menggunakan contoh hubungan yang saling membutuhkan antara berbagai je nis faktor produksi!
TUGAS IN 2 a.
Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi!
b.
Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan presentasi!
c.
Presentasikan laporan hasil tugas On! KISI KISI DAN KARTU SOAL
Jenis Sekolah Bahan Kelas/Semester Mata Pelajaran Kurikulum Penyusun Unit Kerja Buku Sumber
Kompetensi Inti
No. 27 1. 2. 3. 4.
: : : : : :
SMA/MA X/1 Ekonomi Kurikulum 2013 .............................. P4TK PKn dan IPS Malang Proses Kognitif Fakta Penerapan Interpretasi Pemecahan Masalah Penalaran & Komunikasi(1) Kompetensi Dasar Materi 3.4 Mendeskripsikan Ciri-ciri konsep pasar pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian
Tingkat Kesukaran Sangat Mudah Mudah Sedang Sukar
Indikator Disajikan ciri-ciri pasar persaingan tidak sempurna, siswa dapat menentukan ciri-ciri pasar monopoli, monopsoni, atau pasar persaingan monopsoni Rumusan Butir Soal Kunci Berikut disajikan ciri dari pasar persaingan tak sempurna: Ada satu pembeli yang menguasai harga pasar Beberapa penjual menguasai harga pasar Semua penjual barang yang sama dapat menguasai harga Ada satu perusahaan yang menentukan harga pembelian produk
31
5. Ada satu perusahaan yang menentukan harga jual produk Dari ciri-ciri di atas, manakah yang merupakan ciri monopsoni A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 3 dan 4 D. 1 dan 4 E. 4 dan 5 Pembahasan
E. Rangkuman 1.
Pasar barang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang.
2.
Bentuk-bemtuk pasar barang terdiri atas: a.
Bentuk pasar barang berdasarkan luasnya 1)
Pasar Lokal/ Setempat adalah pasar yang hanya digunakan oleh anggota masyarakat yang meliputi daerah kecil tertentu.
2)
Pasar Daerah adalah pasar yang meliputi daerah tertentu, misalnya pasar- pasar di kota kabupaten.
3)
Pasar Nasional adalah pasar yang meliputi suatu wilayah Negara tertentu.
4)
Pasar Internasional adalah pasar yang memperdagangkan barang-barang yang penjual dan pembelinya melputi seluruh dunia.
b.
Bentuk
pasar
barang
berdasarkan
jenis
barang
yang
diperjualbelikan 1)
Pasar
barang
konsumsi
adalah
tempat
untuk
tempat
untuk
memperjualbelikan barang-barang konsumsi 2)
Pasar
Barang
Produksi
adalah
memperdagangkan faktor-faktor produksi. c.
Bentuk pasar barang berdasarkan banyaknya produsen yang memasuki pasar, mudah tidaknya perusahaan baru memasuki pasar, kekuasaan suatu perusahaan didalam pasar.
32
1)
Pasar
persaingan
sempurna
yaitu
suatu
struktur
yang
didalamnya terdapat banyak penjual dan pembeli dan masingmasing penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga 2)
Pasar bukan persaingan sempurna merupakan suatu bentuk pasar dimana penjual/perusahaan mempunyai peranan penting dalam menentukan harga. Bentuk- bentuk pasar bukan persaingan sempurna, yaitu pasar monopoli, pasar monopsoni, pasar oligopoli, pasar duopoli dan pasar monopolistik.
F.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran, Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi pasar?
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi ini?
3.
Apa manfaat materi ini terhadap tugas Bapak/Ibu?
4.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu setelah kegiatan pelatihan ini?
33
Kegiatan Pembelajaran 3: UANG DAN BANK A. Tujuan Mendiskripsikan tentang uang dan bank melalui mengkaji referensi dan diskusi dengan menerapkan nilai nilai PPK..
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Mendeskripsikan pengertian, fungsi dan jenis uang
2.
Menjelaskan faktor yang mempengaruhi permintaan uang
3.
Mendeskripsikan Pengertian, fungsi dan Jenis Bank
4.
Menjelaskan peranan Bank Indonesia dalam stabilitas keuangan
C. Uraian Materi Pengertian, Fungsi, dan Jenis Uang 1.
Pengertian Uang a)
Robetson, dalam bukunya Money 1992, mengemukakan bahwa uang ialah segala suatu yang umum diterima dalam pembayaran barang-barang.
b)
R.S.
Sayers,
dalam
bukunya
Modern
Banking
1938,
mengemukakan bahwa uang ialah segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayar utang. c)
A.C.
Pigou,
dalam
mengemukakan
bukunya
bahwa
uang
The
Veil
of
Money,
adalah kekayaan
yang
Pigon dapat
digunakan oleh pemiliknya untuk melunaskan utangnya dalam jumlah tertentu pada waktu itu juga. d)
Kesimpualan dari berbagai definisi tentang uang di atas adalah sebagai berikut: 1)
Uang alat pembayaran/ penukar umum;
2)
Uang alat pembayaran utang;
3)
Uang alat penukar umum dan alat pembayaran utang.
34
2.
Fungsi Uang Fungsi asli ada dua macam sebagai berikut: a)
Uang menjadi alat penukar umum (medium of exchange).
b)
Uang sebagai satuan hitung (Uni of account)..
Sedangkan fungsi turunan dari uang adalah: a)
Uang sebagai alat pembayaran (means of payment).
b)
Uang sebagai alat untuk menabung (store of volue ).
c)
Uang sebagai standar pembayaran hutang (standar of deferred poyment).
3.
d)
Uang sebagai penunjuk harga.
e)
Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Jenis-Jenis Uang a.
Uang Kartal (Common Money) Uang kartal ialah alat bayar yang digunakan masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari. Ada dua jenis uang kartal, sebagai berikut: 1)
Uang Logam a.
Full bodied money, artinya mempunyai nilai penuh; nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang sama dengan nilai yang tertera pada uang yang bersangkutan. Dengan kata lain niali bahan sama dengan nilai nominalnya.
b.
Taken money, artinya niali nominal lebih tinggi dari nilai bahannya.
2)
Uang kertas dibedakan atas uang kertas negara dan uang kertas bank
b.
Uang Giral Disamping uang kartal, masih ada juga alat pembayaran yang disebut uang giral. Uang giral ialah tagihan pada suatu bank yang dapat diambil dengan giro, cek, perintah pembayaran, dan transfer telegraf (telegraphic transfer).
35
4.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permitaan uang Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat meliputi pendapatan, suku bunga, selera masyarakat, harga barang, dan fasilitas kredit.
5.
Nilai Uang a.
Teori Nilai Uang Atas dasar berbagai pandangan, timbulah berbagai teori niali uang. Setidaknya terdapat tiga buah teori nilai uang, sebagai berikut . 1)
Teori Kuantitas, sebagaimana dikemukakan pada waktu Merkantilisme meyakini: harga barang berbanding lurus dengan jumlah uang yang beredar. Jika jumlah uang yang beredar diperbanyak dua kali lipat, maka harga barang akan naik juga dua kali lipat. Sebaliknya jika jumlah uang diperkecil 50%, harga barang akan turun juga 50%.
2)
John Locke, David Hume, dan Stuart Mill menyempurnakan Teori
Kunatitas
dengan
memasukkan
faktor
kecepatan
beredarnya uang (velocity of circulation). Yang dimaksud dengan kecepatan beredar ialah berapa kali uang itu beredar selama waktu tertentu. 3)
Irving Fisher merumuskan Teori Kuantitas sebagai berikut: M.V=P.T M : money, jumlah uang yang tersedia untuk tukar menukar V : velocity of circulation, kecepatan beredar, berapa kali uang pindah tangan untuk dipakai dalam tukar menukar P : price harga barang yang dinyatakan dengan angka indeks T : trade, jumlah barang yang diperbandingkan Persamaan diatas, M.V. = P.T, menunjukkan bahwa perubahan M (atau V) akan mengakibatkan perubahan harga (P) yang sebanding. Jika M (atau V) pertambahan dua kali, maka harga barang ialah P akan naik dua kali juga, dan sebaliknya. Perubahan T akan menyebabkan perubahan harga barang yang sebaliknya. Artinya, jika persediaan baragn T bertambah adua kali, P akan turun dua kali. Kecepatan beredar uang tidak
36
hanya mengenai uang kartal saja (uang kertas dan uang logam), tetapi meliputi juga uang giral, yang ditambah oleh Irving Fisher dalam rumusnya. Maka dengan menambahkan uang giral serta kecepatan beredarnya, rumus Irving Fisher, menjadi: M . V . + M’ . V’ = P. T
b.
M’
= uang giral
V’
= kecepatan beredar uang gira
Daya Beli Uang Makin rendah harga barang, makin banyak jumlah barang yang dapat dibeli, makin besar pula gaya beli uang. Sebaliknya, makin tinggi harga barang, makin kecil pula gaya beli uang Jadi, gaya beli uang berbanding terbalik dengan harga barang. Hubungan ini dapat ditulis dengan rumus: G =
1 H
G: gaya beli/ daya beli H: harga barang Bank 1.
Pengertian Bank Dewasa ini perbankan memegang peranan penting dalam tata perekonomian modern, terutama yang menyangkut penarikan dana dari masyarakat dan penyaluran dana untuk keperluan investasi yang mana investasi tersebut sangat dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi. Ada beberapa ahli yang berpendapat mengenai bank. Menurut person, bank adalah badan yang menerima kredit. Sedangkan sommary berpendapat bahwa bank adalah suatu badan yang mengambil kredit. Kedua penadapat itu tampak berbeda satu sama lain. Menurut Mac Lead, bank itu adalah suatu toko penjualan kredit, sedangkan bank adalah seorang pedagang kredit.
37
Dengan demikian untuk mengerti lebih lanjut menganai bank, kita dapat meninjau dari kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh bank yaitu: a.
Sebagai perantara kredit
b.
Sebagai pencipta uang giral
c.
Badan yang memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan pengedaran uang
2.
Jenis Bank a.
Berdasarkan Fungsinya Berdasarkan Undang-Undang pokok perbankan No 7 tahun 1992 jenis bank berdasarkan fungsinya dapat dikategorikan sebagai berikut: 1). Bank Central (Bank Indonesia), yaitu bank yang mempunyai tugas pokok mengatur, menjaga dan memelihara kestabilitas nilai
rupiah
serta
mendorong
kelancaran
produksi
dan
pembangunan serta menjabarkan meningkatakan taraf hidup rakyat. Untuk hal tersebut bank sentral menjabarkan tugasnya sebagai berikut: a)
Memperlancar transaksi yaitu dengan mencetak uang kartal dan melaksanakan kliring.
b)
Mengelola penerimaan
kas dan
pemerintah pembayaran
untuk
memperlancar
pemerintah
dengan
penerimaan pajak c)
Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan bank-bank
d)
Mengadakan
analisis
dan
pengumpulan
data
perekonomian, baik secara nasional maupun Internasional. 2)
Bank Umum, yaitu bank yang mengkhususkan diri untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Berdasarkan kepemilikannya, bank umum dapat dibedakan pula menjadi sebagai berikut: a)
Bank Umum Milik Negara, yaitu bank yang hanya dapat didirikan berdasarkan Undang-Undang.
38
b)
Bank Umum Swasta, yaitu bank yang hanya dapat didirikan dan menjalankan usaha setelah mendapatkan ijin dari Menteri keuangan dengan mendengar pertimbangan dari bank Indonesia
c)
Bank campuran, yaitu bank umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia,
dengan
satu
atau
lebih
bank
yang
berkedudukan diluar negeri. 3)
Bank Perkreditan Rakyat, yaitu bank yang dapat menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan dalam bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Dalam usahanya, BPR dilarang: a)
Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalulintas pembayaran serta.
b)
Melakukan kegiatan usaha dalam Valuta asing (Valas)
Bentuk hukum suatu bank perkreditan rakyak dapat berupa salah satu dari berikut ini .
4)
a)
Perusahaan Daerah
b)
Koperasi
c)
Perseroan terbatas (PT)
d)
Bentuk lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah
Bank Syariah Bank yang dalam menjalankan kegiatan usahaya berdasarkan prinsip-prinsip syariah islam.antara lain prinsip mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah. Contoh yang termasuk bank syariah bank Muamalat, Mandiri Syariah, BRI Syariah
b.
Berdasarkan kemampuan untuk menciptakan alat pembayaran: a)
Bank primer Bank primer adalah bank yang dapat meciptakan alat pembayaran baru berupa uang kartal maupun dan Bank Umum yang menciptakan uang giral.
39
b)
Bank Skunder. Bank yang memberikan kredit dari uang simpanan yang diterima. Bank ini tidak dapat menciptakan uang. Bank skunder hanya berfungsi sebagai perantara dalam pemberian kredit. Sebagai contoh adalah bank hipotek, bank tabungan, lumbung desa, bank pegawai, bank koperasi.
c.
Berdasarkan Kepemilikan Bersarkan kepemilikannya bank dapat di kelompokkan sebagai berikut: a)
Bank milik negara adalah bank yang sumber modalnya berasal dari kekayaan negara yang disisikan untuk mendirikan bank tersebut. bank milik negara yakni BBD, BNI 46, Bank Exim, BDN, BTN, Bank.Misalnya BNI 46,BTN,BRI,Bank Mandiri
b)
Bank Milik Swasta Bank milik swasta adalah bank yang sumber modalnya berasal dari swast nasional atau swasta asing. Misalnya BCA, Bank Umum Nasional, Bank Bali, Bank Buana Indonesia, Bank Paacifik, dan lain-lain.
c)
Bank Koperasi Bank koperasi adalah bank yang modalnya berasal dari perkumpulan kopearasi, misalnya Bank Bukopin.
d)
Bank Milik Pemerintah Daerah Bank milik pemerintah daerah adalah bank pembangunan milik pemerintah daeah yang terdapat pada setiap daerah tingkat I. Misalnya Bank Jatim, Bank Jabar,Bank Jateng
3.
Produk Perbankan Bank membeli dana dari masyarakat (kredit pasif) kemudian menjual kredit kepada masyarakat (kredit aktif) dan juga memberikan pelayanan jasa-jasa kepada masyarakat dalam bidang keuangan lainnya. a.
Kredit pasif Cara-cara
bank
menghimpun
dana
(membeli
dana)
dari
masyarakat, berupa:
40
b.
1.
Giro
2.
Deposito
3.
Sertifikat Deposito
4.
Tabungan
5.
Deposito On Call
6.
Deposito Automatic Roll Over
Kredit Aktif Cara-cara bank menyalurkan dana kepada masyarakat (penjualan dana kepada masyarakat) dapat dilakukan dengan berbagai cara.
4.
Jasa Layanan Perbankan Lainnya a.
Kiriman Uang
b.
Inkaso atau Callection
c.
Pembukuan latter of credit atau L/C.
d.
Jual beli cek perjalanan/ turis (travellers cheque),
e.
Jual beli uang kertas asing (bank Note)
f.
Kartu kredit (credit Card),
g.
Aktivasi jual beli surat-surat berharga
h.
Safe deposito Boxs (kotak pengaman simpanan)
D. Aktivitas Pembelajaran: Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Pengembangan ekonomi kreatif” sebagai berikut: Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu 15 menit
Pendahuluan a. Berdoa bersama b. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; c. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. d. Menyampaikan garis besar cakupan materi uang dan bank Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya 105 menit sebagai berikut: a. Fasilitator memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang
41
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
b.
c.
d.
e. f. g.
Kegiatan Penutup
a. b. c. d. e.
uang dan bank dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, … s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. Fasilitator memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang uang dan bank yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3.. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran. Berdoa bersama
Alokasi Waktu
15 menit
E. Latihan /Kasus/ Tugas 1.
LK. Prof 3.1a.: Tugas in 1 Tugas untuk kelompok A, B, dan C! a.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual tentang beberapa devinisi tentang uang!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh fungsi asli dari uang!
c.
Diskripsikan perbedaan pengertian uang kartal, uang giral dengan disertai contoh penggunaannya dimasyarakat!
d.
Buatkan skema pembagian jenis bank dengan disertai penjelasan/ keterangan di bawahnya!
42
e.
Deskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan pengertian nilai intrinsik dengan nilai nominal uang!
f.
Buatkan uraian ringkas tentang peranan peredaran uang dalam perekonomian di daerah anda!
g.
Identifikasi
dan
jelaskan
nilai
karakter
yang
mendukung
penggunaan uang dalam kegiatan ekonomi di sekitar kita! Jelaskan penerapannya! h.
Susunlah 2 contoh soal pilihan ganda dan satu soal uraian tentang uang!
i.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
j.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
2. LK. Prof 3.1b.: Tugas in 1 Tugas untuk kelompok D, E, dan F! a.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual tentang beberapa devinisi tentang uang!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh fungsi turunan dari uang!
c.
Diskripsikan perbedaan pengertian nilai uang, standar uang dengan disertai contoh penggunaannya dimasyarakat!
d.
Buatkan skema pembagian jenis bank dengan disertai penjelasan/ keterangan di bawahnya!
e.
Deskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan pengertian nilai internal uang dengan nilai eksternal uang!
f.
Buatkan uraian ringkas tentang peranan peredaran uang dalam perekonomian di daerah anda!
g.
Identifikasi dan jelaskan nilai karakter yang mendukung aktivitas bank
dalam
kegiatan
ekonomi
di
sekitar
kita!
Jelaskan
penerapannya! h.
Susunlah 2 contoh soal pilihan ganda dan satu soal uraian tentang Bank!
i.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
j.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
43
3.
LK. Prof. A. 3.2. TUGAS ON a.
Diskripsikan minimal 50 kata tentang perbedaan fungsi Bank central,
bank
umum
dan
bank
pembangunan,
dengan
menggunakan contoh contoh! b.
Uraikan dengan menggunakan contoh hubungan yang saling membutuhkan
antara
peranan
perkreditan
dan
tabungan
masyarakat di bank dengan kegiatan ekonomi masyarakat! TUGAS IN 2 a.
Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi!
b.
Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan presentasi!
c.
Presentasikan laporan hasil tugas On! KISI KISI DAN KARTU SOAL
Jenis Sekolah : SMA/MA Bahan Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : Kurikulum 2013 Penyusun : .............................. Unit Kerja : P4TK PKn dan IPS Malang Buku Sumber Proses Kognitif Tingkat Kesukaran Fakta Sangat Mudah Penerapan Mudah Interpretasi v Sedang V Pemecahan Masalah Sukar Penalaran & Komunikasi(1) Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi Indikator Mendeskripsikan Bank Siswa dapat peran bank 3.5 umum menjelaskan Mendeskripsikan dan perbedaan tugas dari bank, lembaga bank dua bank yang keuangan bukan sentral berbeda bank, bank sentra umum dan bank sentral No Rumusan Butir Soal Kunci 27 Berikut disajikan tugas berbagai bank: B 1. operasi kredit aktif untuk mencari keuntungan 2. sebagai bankers bank 3. mengatur peredaran uang 4. memberi pinjaman pada nasabah perorangan
44
5. melayani njual beli saham Dari tugas di atas, yang menjaditugas bank central adalah .... A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 3 dan 4 D. 1 dan 4 E. 4 dan 5 Pembahasan
F.
Rangkuman: Uang adalah: alat pembayaran/ penukar umum, uang alat pembayaran utang, uang alat penukar umum dan alat pembayaran utang.fungsi uang fungsi asli dan fungsi turunan.
G. Umpan Balik Dan Tidak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi ini?
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi uang dan Bank?
3.
Apa manfaat materi uang dan Bank terhadap tugas Bapak/Ibu?
4.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu setelah kegiatan pelatihan ini?
45
Kegiatan Pembelajaran 4: OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)
A. Tujuan Pembelajaran Mendeskripsikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam kegiatan ekonomi. melalui mengkaji referensi dan diskusi dengan nmengimplementasikan PPK. B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mendiskripsikan Pengertian otoritas jasa keuangan 2. Menjelaskan Lembaga Jasa Keuangan 3. Menjelaskan Pembentukan Status dan Tempat Kedudukan OJK 4. Menjelaskan Fungsi OJK 5. Menjelaskan Tujuan OJK 6.
Menjelaskan Tugas OJK
C. Uraian Materi 1.
Pengertian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Menurut UU No 21 tahun 2011 Bab I pasal 1 ayat 1 yang dimaksud dengan OJK "adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini." Pada dasarnya UU mengenai OJK hanya mengatur mengenai pen gorganisasian dan tata pelaksanaan kegiatan keuangan dari lembaga yang memiliki otoritas pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan. Diharapkan dengan dibentuknya OJK ini dapat dicapai mekanisme koordinasi
yang
lebih
efektif
di
dalam
menangani
permasalahan yang timbul dalam sistem keuangan sehingga dapat lebih menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan dan agar adanya pengaturan juga pengawasan yang lebih terintegrasi. Sebagaimana diketahui bahwa krisis yang melanda di tahun 1998 telah membuat sistem keuangan Indonesia porak poranda. Sejak itu maka lahirlah kesepakatan membentuk OJK yang menurut undang-
46
undang tersebut harus terbentuk pada tahun 2002. Meskipun OJK dibidani berdasarkan kesepakatan dan diamanatkan oleh UU, nyatanya sampai dengan 2002 draf pembentukan OJK belum ada, sampai akhirnya UU No 23/1999 tentang Bank Indonesia (BI) tersebut direvisi, menjadi UU No 24 tahun 2004 yang menyatakan tugas BI adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
2.
Pembentukan Status dan Tempat Kedudukan OJK Pasal 2 a.
Dengan Undang-Undang ini dibentuk OJK.
b.
OJK adalah lembaga yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam Undang-Undang ini.
Pasal 3 a.
OJK berkedudukan di ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b.
OJK dapat mempunyai kantor di dalam dan di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi lahirnya UU ini selain
pertimbangan Undang-Undang tentang Bank Indonesia sebagaimana telah beberapa kali dirubah, yakni: Sistem keuangan dan seluruh kegiatan jasa keuangan yang menjalankan fungsi intermediasi bagi berbagai kegiatan produktif di dalam perekonomian nasional merupakan salah satu komponen penting dalam sistem perekonomian nasional. Terjadinya proses globalisasi dalam sistem keuangan dan pesatnya kemajuan di bidang teknologi informasi serta inovasi finansial telah menciptakan sistem keuangan yang sangat kompleks, dinamis, dan saling terkait antar-subsektor keuangan baik dalam hal produk maupun kelembagaan. Adanya lembaga jasa keuangan yang memiliki hubungan kepemilikan di berbagai subsektor keuangan (konglomerasi) telah
47
menambah kompleksitas transaksi dan interaksi antarlembaga jasa keuangan di dalam sistem keuangan Banyaknya permasalahan lintas sektoral di sektor jasa keuangan, yang meliputi tindakan moral hazard, belum optimalnya perlindungan konsumen
jasa
keuangan,
dan
terganggunya
stabilitas
sistem
keuangan. Harapan penataan melalui UU No.21 Tentang Otoritas Jasa Keuangan: Penataan dimaksud dilakukan agar dapat dicapai mekanisme koordinasi yang lebih efektif di dalam menangani permasalahan yang timbul dalam sistem keuangan sehingga dapat lebih menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan. Agar pengaturan dan pengawasan terhadap keseluruhan kegiatan jasa keuangan tersebut harus dilakukan secara terintegrasi.
3.
Fungsi, Tujuan dan Tugas OJK Fungsi OJK adalah: a)
Mengawasi aturan main yang sudah dijalankan dari forum stabilitas keuangan
b)
Menjaga stabilitas sistem keuangan
c)
Melakukan pengawasan non-bank dalam struktur yang sama seperti sekarang
d)
Pengawasan bank keluar dari otoritas BI sebagai bank sentral dan dipegang oleh lembaga baru
Tujuan dalam pembentukan OJK: a)
Untuk mencapainya, BI dalam melaksanakan kebijakan moneter secara
berkelanjutan,
mempertimbangkan
konsisten,
kebijakan
dan
umum
transparan
pemerintah
di
dengan bidang
perekonomian. b)
Mengatasi kompleksitas keuangan global dari ancaman krisis.
c)
Menciptakan satu otoritas yang lebih kuat dengan memiliki sumber daya manusia dan ahli yang mencukupi
48
Tugas OJK: Menurut pasal 6 dari UU No 21 tahun 2011 tugas utama dari OJK adalah berupa melakukan pengaturan dan juga pengawasan terhadap kegiatan berikut: a)
Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan
b)
Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal
c)
Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya
D. Aktifitas Pembelajaran Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Pengembangan ekonomi kreatif” sebagai berikut: Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan a. Berdoa bersama b. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; c. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. d. Menyampaikan garis besar cakupan materi pengembangan ekonomi kreatif. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu 15 menit
Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai 105 menit berikut: a. Fasilitator memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang pengembangan ekonomi kreatif dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. b. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok ( A, B, C, …….s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. c. Fasilitator memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3. d. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang permasalahan ekonomi dan cara menanganinya yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3..
49
Kegiatan
Alokasi Waktu
Deskripsi Kegiatan e. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. f. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. g. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok.
Kegiatan Penutup
Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran a. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.
15 menit
E. Latihan/Kasus/Tugas 1.
LK. Prof. A.4.1a.: Tugas IN1. Tugas untuk kelompok A, B, dan C! a.
Tulislah kembali 10 pasal UU nomor 21 tahun 2011 tentamg OJK!
b.
Berdasarkan kondisi layanan lembaga keuangan di sekitar anda, berilah 4 contoh pentingnya peranan OJK!
c.
Diskripsikan
tentang
pntingnya
OJK
dalam
perekonomian
Indonesia! d.
Dengan menggunakan berbagai sumber susunlah uraian minimal 50 kata tentang fungsi OJK!
e.
Dengan menggunakan berbagai sumber susunlah uraian minimal 50 kata tentang tujuan pembentukan OJK!
f.
Identifikasi dan jelaskan nilai karakter yang mendukung aktivitas OJK
dalam
kegiatan
ekonomi
di
sekitar
kita!
Jelaskan
penerapannya! g.
Susunlah 2 contoh soal pilihan ganda dan satu soal uraian tentang OJK!
h.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
i.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
50
2.
LK. Prof. A.4.1b.: Tugas IN1. Tugas untuk kelompok D, E, dan F! a.
Tulislah kembali 10 pasal UU nomor 21 tahun 2011 tentamg OJK!
b.
Berdasarkan kondisi layanan lembaga keuangan di sekitar anda, berilah 4 contoh pentingnya peranan OJK!
c.
Diskripsikan
tentang
pntingnya
OJK
dalam
perekonomian
Indonesia! d.
Dengan menggunakan berbagai sumber susunlah uraian minimal 50 kata tentang fungsi OJK!
e.
Dengan menggunakan berbagai sumber susunlah uraian minimal 50 kata tentang tujuan pembentukan OJK!
f.
Identifikasi dan jelaskan nilai karakter yang mendukung aktivitas OJKdalam
kegiatan
ekonomi
di
sekitar
kita!
Jelaskan
penerapannya! g.
Susunlah 2 contoh soal pilihan ganda dan satu soal uraian tentang OJK!
3.
h.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
i.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
LK. Prof. A. 4.1.: TUGAS ON a.
Dengan menggunakan berbagai sumber susunlah uraian minimal 50 kata tentang tugasi OJK!
b.
Uraikan dengan menggunakan contoh hubungan yang saling membutuhkan antara peranan perbankan denganperanan OJK!
4.
TUGAS IN 2 a.
Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi!
b.
Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan presentasi!
c.
Presentasikan laporan hasil tugas On!
51
KISI KISI DAN KARTU SOAL Jenis Sekolah Bahan Kelas/Semester Mata Pelajaran Kurikulum Penyusun Unit Kerja Buku Sumber
Kompetensi Inti
: : : : : :
SMA/MA X/1 Ekonomi Kurikulum 2013 .............................. P4TK PKn dan IPS Malang Proses Kognitif Fakta Penerapan Interpretasi v Pemecahan Masalah Penalaran & Komunikasi(1) Mater Kompetensi Dasar i 3.5 Kewen Mendeskripsikan angan bank, lembaga OJK keuangan bukan bank, bank sentral dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Tingkat Kesukaran Sangat Mudah Mudah V Sedang Sukar
Indikator Mendiskripsikan kewenangan OJK berdasarkan Undang Undang
No 27
Rumusan Butir Soal Berdasarkan UU mengenai OJK hanya mengatur mengenai pengorganisasian dan tata pelaksanaan kegiatan keuangan dari lembaga yang memiliki otoritas .... A. pengaturan terhadap sektor jasa keuangan B. pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan. C. pengawasan terhadap sektor jasa keuangan D. pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa perbankan E. pengaturan dan pengawasan terhadap sektor keuangan Pembahasan
F.
Kunci B
Rangkuman Pada dasarnya UU mengenai OJK hanya mengatur mengenai pengorganisasian dan tata pelaksanaan kegiatan keuangan dari lembaga yang memiliki otoritas pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan.Diharapkan
dengan
dibentuknya
OJK
ini
dapat
dicapai
52
mekanisme koordinasi yang lebih efektif di dalam menangani permasalahan yang timbul dalam sistem keuangan sehingga dapat lebih menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan dan agar adanya pengaturan juga pengawasan yang lebih terintegrasi. Tugas utama dari OJK adalah berupa melakukan pengaturan dan juga pengawasan terhadap kegiatan berikut: a.
Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan
b.
Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan; dan memberikan dan/atau mencabut: izin usaha, izin orang perseorangan. G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran, Bapak/Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi otoritas jasa keuangan
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi ini?
3.
Apa manfaat materi ini terhadap tugas Bapak/Ibu?
53
Kegiatan Pembelajaran 5: PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KETENAGAKERJAAN A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, peserta dapat: 1.
Mendeskripsikan
konsep
pembangunan
ekonomi,
pertumbuhan
ekonomi, permasalahan dan cara mengatasinya. mengatasinya melalui mengkaji referensi dan diskusi dengan implementasi PPK. 2.
Menganalisis mengatasinya
permasalahan melalui
mengkaji
ketenagakerjaan referensi
dan
di
Indonesia
diskusi
dengan
implementasi PPK. B. Indikator pencapaian Kompetensi 1.
Mendiskripsikan
Pengertian
ekonomi
pembangunan
dan
ketenagakerjaan 2.
MengIdentifikasi dan jelaskan Pertumbuhan ekonomi
3.
Menjelaskan ketenagakerjaan
4.
Menjelaskan kesempatan kerja
5.
Menjelaskan pengangguran
6.
MengIdentifikasi dan jelaskan jenis pengangguran
7.
Menentukan penyebab pengangguran
8.
Menjelaskan dampak pengangguran terhadap lingkungan sosial
C. Uraian Materi 1.
Pengertian Pembangunan Ekonomi Beberapa definisi tentang pembangunan ekonomi: menurut H.F. Williamson menyatakan bahwa “Pembangunan ekonomi adalah suatu proses di mana suatu Negara dapat menggunakan sumber-sumber produksinya sedemikian rupa sehingga dapat memperbesar produksi perkapita”. Sedangkan menurut Simon Kuznets menyatakan bahwa “Economic Under Development” antara lain ialah ketidak mampuan untuk menyediakan tingkat penghidupan yang layak bagi sebagian
54
besar penduduk suatu Negara dan sebagai akibatnya timbullah kemiskinan dan kemelaratan. Menurut G.M. Meier & R.E. Baldwin menyatakan bahwa “Pembangunan ekonomi adalah suatu proses dengan proses mana pendapatan nasional riel (Net National Income) suatu perekonomian bertambah dalam suatu periode yang lama”. Kenaikan pendapatan yang tetap artinya: kenaikan pendapatan nasional yang tidak turun tetapi naik secara tetap (sustained development). Menurut Prof.Dr. Sumitro Djoyohadikusumo menyatakan bahwa “pembangunan ekonomi adalah bagaimana cara menaikkan pendapatan serta produktiviteit perkapita dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Menurut Schumpeter, perkembangan adalah perubahan spontan dan
terputus-putus
dalam
keadaan
stasioner
yang
senantiasa
mengubah dan mengganti situasi keseimbangan yang ada sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan adalah perubahan jangka panjang secara perlahan dan mantap yang terjadi melalui kenaikan tabungan dan penduduk. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembangunan ekonomi adalah cara yang digunakan oleh suatu Negara untuk meningkatkan pendapatan perkapita yang selanjutnya meningkatkan pendapatan nasional. KETENAGAKERJAAN Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 250 juta jiwa, menjadikan negara ini negara dengan penduduk terpadat ke-4 di dunia. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata. Sebuah negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai permasalahan yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara - negara yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia. Masalah ketenagakerjaan, pengangguran, dan kemiskinan Indonesia sudah menjadi masalah pokok bangsa ini dan
55
membutuhkan penanganan segera supaya tidak semakin membelit dan menghalangi langkah Indonesia untuk menjadi mengara yang lebih maju. Kondisi pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal; dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang. Permasalahan pengangguran dan setengah penganggur ini merupakan persoalan serius karena dapat menyebabkan tingkat pendapatan Nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal. Untuk itu perlu adanya upaya untuk menanggulangi masalah ketenagakerjaan yang berkaitan dengan banyaknya jumlah pengangguran. Peranan penduduk sebagai sumber daya manusia dalam pembangunan merupakan hal yang sangat mendasar untuk kamu pahami. Jumlah penduduk yang terlalu besar tidak otomatis akan menjadi modal yang besar juga bagi pembangunan di suatu negara, bahkan justru dapat menjadi beban atau tanggungan bagi penduduk yang lainnya. Dalam ketenagakerjaan, penduduk dengan segala potensi yang dimilikinya dikategorikan menjadi dua, yaitu penduduk usia kerja dan penduduk di luar usia kerja. Di Indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja untuk menghasilkan barang atau jasa dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan batasan tersebut berarti kamu termasuk penduduk usia kerja. Sebaliknya penduduk di luar usia kerja adalah penduduk yang usianya di luar batasan tersebut. Kesempatan Kerja Kesempatan kerja adalah jumlah penduduk yang berpartisipasi dalam
pembangunan
dengan
melakukan
suatu
pekerjaan
dan
menghasilkan pendapatan.
56
Kesempatan kerja meliputi kesempatan untuk bekerja, kesempatan untuk bekerja sesuai dengan pendidikan dan keterampilan, dan kesempatan untuk mengembangkan diri. Semakin banyak orang yang bekerja berarti semakin luas kesempatan kerja.
Pengangguran Pemerintah dihadapkan pada permasalahan yang sangat serius dalam bidang ketenagakerjaan, yaitu masalah pengangguran. Bahkan, di kawasan Asia, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penganggur yang sangat besar. Apakah di lingkungan sekitar tempat tinggalmu saat ini ada yang menganggur? Untuk dapat menjawabnya maka terlebih dahulu kamu harus mengetahui pengertian dari penganggur itu sendiri. Pengangguran ada dua macam, yaitu pengangguran terbuka dan pengganguran terselubung. Apakah yang membedakan keduanya? a.
Penganggur
terbuka
(open
unemployment)
meliputi
seluruh
angkatan kerja yang mencari pekerjaan, baik yang mencari pekerjaan pertama kali maupun yang pernah bekerja sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mengkategorikan penganggur terbuka menjadi empat yaitu, Mencari pekerjaan, Mempersiapkan usaha, Merasa putus asa, Sudah punya tapi belumkerja. b.
Penganggur terselubung (underemployment) adalah pekerja yang bekerja dengan jam kerja rendah (di bawah sepertiga jam kerja normal atau kurang dari 35 jam dalam seminggu), namun masih mau menerima pekerjaan. BPS mengkategorikan penganggur terselubung menjadi dua macam, yaitu pekerja yang memiliki jam kerja kurang dari 35 jam per minggu karena sukarela (kemauan sendiri) dan ada juga yang terpaksa.
Jenis Pengangguran Pengangguran yang ada di suatu negara dapat dikelompokkan menurut faktor penyebab terjadinya, yaitu a.
Pengangguran voluntair, yaitu pengangguran yang terjadi secara sukarela
57
Pengangguran
voluntary
karena
mencari
pekerjaan
dengan
pendapatan yang lebih baik; b.
Pengangguran teknologi, yaitu pengangguran yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya penggunaan alat-alat mesin, komputerisasi, bahkan robot dalam proses produksi, yang merupakan produk teknologi, hal ini mengakibatkan penggunaan tenaga kerja menjadi berkurang;
c.
Pengangguran deflatoir, yaitu pengangguran yang terjadi karena menurunnya kegiatan perekonomian suatu negara sehingga permintaan masyarakat ikut menurun, hal ini mengakibatkan perusahaan mengurangi kapasitas produksinya, atau bahkan menghentikan produksinya, akibatnya terjadi pengurangan pekerja;
d.
Pengangguran struktural, yaitu pengangguran yang disebabkan oleh adanya perubahan pada struktur ekonomi dari suatu negara, misalnya dari struktur ekonomi pertanian ke struktur ekonomi industri, hal ini menyebabkan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan tidak sesuai dengan tenaga kerja yang tersedia, akibatnya terjadi pengangguran.
Penyebab Pengangguran Penyebab terjadinya pengangguran di suatu negara, di antaranya adalah sebagai berikut. a.
Tekanan demografis dengan jumlah dan komposisi angkatan kerja yang besar.
b.
Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan angkatan kerja.
c.
Jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.
d.
Kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.
e.
Terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang disebabkan, antaralain perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan yang menghambat investasi, hambatan dalam proses ekspor-impor, dan sebagainya.
58
f.
Kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
g.
Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagipengembangan usaha.
h.
Masih sulitnya arus masuk modal asing.
i.
Iklim investasi yang belum kondusif.
j.
Tekanan kenaikan upah di tengah dunia usaha yang masih lesu.
k.
Kemiskinan.
l.
Ketimpangan pendapatan.
m. Urbanisasi. n.
Stabilitas politik yang tidak stabil.
o.
Perilaku proteksionis sejumlah negara maju dalam menerima ekspordari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
p.
Keberadaan pasar global.
Dampak Pengangguran Terhadap Lingkungan Sosial 1)
Penurunan produktifitas Peningkatan rasa frustasi, patah semangat, dan perasaan tidak berdaya, yang terjadi pada pengangguran, dalam jangka panjang akan menumbuhkan sikap masa bodoh. Para penganggur tidak mampu lagi mengelola dirinya sendiri dan tidak mampu menangkap peluang yang ada secepatnya.
2)
Penurunan setandar hidup Jika pekerja menganggur, maka pendapatannya anjlok dan standar kehidupan menurun. Sebagian pekerja mungkin dapat meminta bantuan kepada pihak lain untuk membuka usaha tapi kebanyakan dari mereka terpaksa harus melakukan penghematan besar-besaran.
3)
Penurunan pendapatan Negara Semakin besar jumlah pengangguran semakin menurun pendapatan Negara dari pajak penghasilan. Begitu pendapatan menurun semakin menurun juga kemampuan pemerintah melayani kebutuhan warganya.
59
4)
Pertumbuhan ekonomi terhambat Pengangguran akan menurunkan daya beli masyarakat, sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi berkurang. Hal ini akan menyebabkan turunnya penanaman modal. Sebagai
akibatnya
aktifitas
perekonomian dan
pertumbuhan
ekonomi akan terhambat. 5)
Biaya sosial meningkat Pengangguran mengakibatkan masyarakat harus menanggung jumlah biaya sosial antara lain ada kaitan erat antara peningkatan pengangguran dan kejahatan.
Upaya Mengatasi Pengangguran 1)
Peningkatan mobilitas tenaga kerja dan modal. dilakukan dengan memindahkan pekerja ke kesempatan kerja yang lowong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi ditempat baru.
2)
Pengelolaan
permintaan
mengurangi
pengangguran
masyarakat.
Pemerintah
siklikal melalui
manajemen
dapat yang
mengarahkan permintaan-permintaan masyarakat kebarang atau jasa yang tersedia dalam jumlah yang melimpah. 3)
Penyediaan informasi tentang kebutuhan tenaga kerja. Untuk mengatasi
pengangguran
musiman,
perlu
ada
pemberiaan
informasi yang cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga kerja. 4)
Pertumbuhan ekonomi. Kesempatan kerja berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional. Semakin banyak barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara, semakin tinggi pendapatan nasional.
5)
Program pendidikan dan latihan kerja. Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga kerja yang tidak terampil dan ahli.
6)
Pengiriman tenaga kerja keluar negeri. Pengiriman tenaga kerja keluar
negeri
merupakan
salah
satu
pilihan
dalam
usaha
memperluas kesempatan kerja sekaligus dapat menghasilkan devisa negara.
60
7)
Wiraswasta. Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja diperusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah menjadi agak terpecahkan apabila muncul keinginan
untuk
menciptakan
lapangan
usaha
sendiri
atau
berwiraswasta.
D. Aktifitas Pembelajaran Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Pengembangan ekonomi kreatif” sebagai berikut: Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan a. b. c.
d. Kegiatan Inti
Alokasi Waktu
Berdoa bersama 15 menit Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. Menyampaikan garis besar cakupan materi pembangunan ekonomi dan ketenagakerjaan.
Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: 105 menit a. Fasilitator memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang pembangunan ekonomi dan ketenagakerjaan dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. b. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok ( A, B, C, …….s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. c. Fasilitator memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3. d. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang pembangunan ekonomi dan ketenagakerjaan yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3.. e. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. f. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. g. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok.
61
Kegiatan Kegiatan Penutup
Alokasi Waktu
Deskripsi Kegiatan
a. Narasumber bersama-sama dengan peserta 15 menit menyimpulkan hasil pembelajaran b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.
E. Latihan/Kasus/Tugas 1.
LK. Prof. A.5.1.a: Tugas IN1 untuk kelompok A, B, dan C! a.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual tentang pengertian pembangunan ekonomi!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh hasil dari pelaksanaan pembangunan ekonomi!
c.
Diskripsikan perbedaan pengertian pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi!
d.
Buatkan skema pembagian jenis pengangguran!
e.
Deskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan pengertian tenaga
kerja,
angkatan
kerja,
kesempatan
kerja,
dan
pengangguran! f.
Buatkan uraian ringkas tentang peranan tenaga kerja dan kesempatan kerja dalam perekonomian di daerah anda!
g.
Identifikasi dan jelaskan nilai karakter yang mendukung aktivitas pembangunan ekonomi di sekitar kita! Jelaskan penerapannya!
h.
Susunlah 2 contoh soal pilihan ganda dan satu soal uraian tentang pembangunan ekonomi!
2.
i.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
j.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
LK. Prof. A.5.1.b: Tugas IN1 Tugas untuk kelompok D, E, dan F! a.
Tuliskan difinisi pembangunan ekonomidari minimal 2 sumber!
62
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh hasil dari pelaksanaan pembangunan ekonomi!
c.
Diskripsikan perbedaan peranan pembangunan ekonomi di negara maju dengan di negara berkembang!
d.
Buatkan skema pembagian jenis pengangguran!
e.
Deskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan pengertian tenaga
kerja,
angkatan
kerja,
kesempatan
kerja,
dan
pengangguran! f.
Identifikasi
dan
permasalahan
jelaskan
nilai
ketenagakerjaani
karakter di
yang
sekitar
mendukung
kita!
Jelaskan
penerapannya! g.
Susunlah 2 contoh soal pilihan ganda dan satu soal uraian tentang ketenagakerjaan!
h.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
i.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
TUGAS ON: LK.Prof. A.5.2 a.
Diskripsikan
minimal
50
kata
tentang
penyebab
terjadinya
pengangguran yang terjadi di daerah anda, dengan menggunakan contoh contoh! b.
Uraikan
dengan
menggunakan
contoh
hubungan
yang
saling
membutuhkan antara qangkatan kerja, tenaga kerja dan kesempatan kerja! c.
Buatkan uraian ringkas tentang dampak pengangguran terhadap pperekonomian di daerah anda!
TUGAS IN 2 a.
Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi!
b.
Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan presentasi!
c.
Presentasikan laporan hasil tugas On!
63
KISI KISI DAN KARTU SOAL Jenis Sekolah : SMA/MA Bahan Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : Kurikulum 2013 Penyusun : .............................. Unit Kerja : P4TK PKn dan IPS Malang Buku Sumber Proses Kognitif Tingkat Kesukaran Fakta Sangat Mudah Penerapan Mudah Interpretasi Sedang V Pemecahan Masalah Sukar Penalaran & Komunikasi(1) v Kompetensi Kompetensi Inti Materi Indikator Dasar 3.1 Pembangu Disajikan 6 faktor yang Mendeskripsikan nan mempengaruhi dan konsep ekonomi tidak mempengaruhi pembangunan pembangunan ekonomi, ekonomi, siswa dapat pertumbuhan menentukan 3 faktor ekonomi, yang mempengaruhi permasalahan dan pembangunan ekonomi cara mengatasinya No 27
Rumusan Butir Soal Kunci Faktor yang berpengaruh dan tidak berpengaruh terhadap C pembangunan ekonomi 1. Kualitas sumber daya manusia 2. Sejarah suatu bangsa 3. Sikap konsumerisme 4. Lokasi dari suku bangsa 5. Potensi sumber daya alam 6. Luas wilayah darat Dari faktor tersebut di atas, faktor manakah yang berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi? A. 1, 2 dan 3 B. 1, 3 dan 4 C. 1, 3 dan 5 D. 2, 4 dan 6 E. 4, 5 dan 6 Pembahasan Faktor yang berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi antara lain: 1. Kualitas sumber daya manusia 2. Sikap konsumerisme 3. Potensi sumber daya alam
64
F.
Rangkuman Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan selalu membawa dampakdampak, baik positif maupun negatif. Dampak positif pembangunan ekonomi terutama
terbukanya
lapangan
kerja,
bertambahnya
pendapatan,
tersedianya fasilitas umum, dan terjadinya perubahan struktur ekonomi dalam masyarakat yang biasa terpusat pada sektor ekonomi beralih ke industri. Dan dampak negatifnya adalah meningkatkan urbanisasi, terjadinya pencemaran serta kerusakan pada lingkungan hidup akibat limbah pembangunan dan pemakaian zat kimia. Untuk mengarahkan kebijakan pembangunan nasional di bidang ekonomi, pemerintah telah menetapkan dalam TAP MPR Nomor IV/MPR/1999 tentang GBHN. G. Umpan Balik dan Tindak lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi ini?
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi ini?
3.
Apa manfaat materi ini terhadap tugas Bapak/Ibu?
4.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini
65
Kegiatan Pembelajaran 6: PENDAPATAN NASIONAL A. Tujuan Pembelajaran 1.
Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PN melalui mengkaji referensi dan diskusi dengan mengimplementasikan PPK.
2.
Menjelaskan pendekatan perhitungan pendapatan nasional melalui mengkaji referensi dan diskusi dengan mengimplementasikan PPK..
. B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Mendiskripsikan pendapatan nasional
2.
Menjelaskan metode perhiyungan pendapatan nasional
3.
Menjelskan manfaat pendapatan nasional
4.
Komponen pendapatan nasional
C. Uraian Materi Pengertian Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara (Sukirno, 2008, p36). Pengertian berbeda dituliskan dengan huruf besar P dan N, dimana Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu (Sukirno, 2008, p36). Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional, yaitu pendapatan nasional bruto dan pendapatan domestic bruto.
Konsep Pendapatan Nasional Produk Domestik Bruto (GDP) Produk Domestik Bruto (Gr oss Domestic Pr oduct/GDP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara asing) suatu negara pada periode tertentu. Produk Nasional Bruto (GNP) Produk Nasional Bruto (Gross National Pr oduct/GNP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode
66
tertentu, termasuk di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan warga negara tersebut yang berada di luar negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang berada di negara tersebut tidak termasuk GNP. GNP = GDP + Produk Neto terhadap Luar Negeri
Produk Nasional Neto (NNP) Produk Nasional Neto (Net National Product/NNP) adalah selur uhbarang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara. NNP = GNP - (Penyusutan Barang Modal)
Pendapatan Nasional Neto (NNI) Pendapatan Nasional Neto (Net National Income/NNI) adalah nilai dari produk nasional bersih (NNP) dikurangi pajak tidak langsung. NNI = NNP - Pajak Tidak Langsung
Pendapatan Perseorangan (PI) Pendapatan perseorangan (Personal Income/PI) adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima seseorang sebagai balas jasa dalam proses produksi. Pendapatan perseorangan (Personal Income) ini dapat diperhitungkan dari NNI dikurangi: 1.
pajak perseroan, yaitu pajak yang dibayar oleh setiap badan usaha kepada pemerintah;
2.
laba ditahan, yaitu jumlah laba yang tetap ditahan (tidak dibagi) di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu, misalnya untuk keperluan perluasan per usahaan;
3.
iuran jaminan sosial dan iuran asuransi;
4.
dalam
personal
income
ini
harus
kita
tambahkan
dengan
transferpayment adalah pembayaran-pembayaran dari negara yang dibayarkan kepada orang-orang tertentu, dan pembayaran tersebut bukan merupakan balas jasa atas keikutsertaannya dalam proses produksi tahun sekarang, melainkan sebagai balas jasa untuk tahuntahun sebelumnya atau pembayaran pada seseorang yang sebenarnya berasal dari pendapatan orang lain.
67
Contoh transfer payment adalah: 1.
pembayaran kepada orang yang sudah pensiun,
2.
tunjangan para veteran, dan c. dana-dana sosial (pembayaran untuk para penganggur).
PI = (NNI + Transfer Pa ment) - (Iuran Jaminan Sosial + Iuran Asuransi + Laba ditahan + Pajak Perseroan)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI) Pendapatan bebas (Disposable Income/DI) adalah pendapatan yangditerima masyarakat yang sudah siap untuk dibelanjakan penerimanya. Pendapatan bebas diper oleh dari pendapatan persorangan dikurangi pajak langsung. DI = PI - Pajak Langsung
Penghitungan Pendapatan Nasional Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu: 1.
Pendekatan
pendapatan,
dengan
cara
menjumlahkan
seluruh
pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan. Y= w+ r + i +p 2.
Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
3.
Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara,yaitu:Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M). Y= C + I + G + (X – M)
68
D. Aktifitas Pembelajaran Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Pengembangan ekonomi kreatif” sebagai berikut: Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu 15 menit
Pendahuluan a. Berdoa bersama b. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; c. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. d. Menyampaikan garis besar cakupan materi pendapatan nasional. Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya 105 menit sebagai berikut: a. Fasilitator memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang pendapatan nasionaldengan menggunakan contoh yang kontekstual.. b. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, … s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. c. Fasilitator memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3. d. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang pendapatan nasionalyang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3.. e. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. f. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. g. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. Kegiatan a. Narasumber bersama-sama dengan 15 menit peserta menyimpulkan hasil pembelajaran Penutup b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.
69
E. Latihan/ Kasus/Tugas 1.
LK. Prof. A.6.1a: Tugas IN1 Tugas untuk kelompok A, B, dan C! a.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual tentang pengertian pendapatan nasional!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh kegiatan
masyarakat
yang
berhubungan
dengan
konsep
pendapatan nasional! c.
Diskripsikan perbedaan pengertian pendapatan nasional dari pendekatan pendapatan dengan pendekatan pengeluaran!
d.
Buatkan
contoh
soal
dan
jawabannya
tentang
perhitungan
pendapatan nasional dari pendekatan pengeluaran! e.
Buatkan
contoh
soal
dan
jawabannya
tentang
perhitungan
pendapatan nasional dari pendekatan pendaatan! f.
Buatkan uraian ringkas tentang peranan kegiatan ekonomi dalam meningkatkan pendapatan nasional di daerah anda!
g.
Identifikasi dan jelaskan nilai karakter yang mendukung aktivitas yang berhubungan degan pendapatan nasional di sekitar kita! Jelaskan penerapannya!
h.
Susunlah 2 contoh soal pilihan ganda dan satu soal uraian tentang pendapatan nasional!
2.
i.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
j.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
LK. Prof. A.6.1b: IN1 Tugas untuk kelompok D, E, dan F! a.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual tentang pengertian GNP, NNP. NNI. PI, dan DI!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh kegiatan
masyarakat
yang
berhubungan
dengan
konsep
pendapatan nasional! c.
Diskripsikan perbedaan pengertian pendapatan nasional dari pendekatan produksi dengan pendekatan pengeluaran!
70
d.
Buatkan contoh soal dan jawabannya tentang perhitungan GNP, NNP, NNI, PI, dan DI!
e.
Buatkan
contoh
soal
dan
jawabannya
tentang
perhitungan
pendapatan percapita! f.
Buatkan uraian ringkas tentang peranan kegiatan ekonomi dalam meningkatkan pendapatan nasional di daerah anda!
g.
Identifikasi dan jelaskan nilai karakter yang mendukung aktivitas yang
berhubungan
dengan
pendapatan
nasional!
Jelaskan
penerapannya! h.
Susunlah 2 contoh soal pilihan ganda dan satu soal uraian tentang pendapatan nasional!
i.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
j.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
LK. Prof. A.6.2: TUGAS ON a.
Diskripsikan
tentang
peranan
pembangunan
ekonomi
dalam
meningkatkan pendapatan nasional, dengan menggunakan contoh contoh! b.
Uraikan dengan menggunakan contoh hubungan kesempatan kerja dengan pendapatan nasional!
c.
Uraikan dengan menggunakan contoh hubungan faktor produksi, kesempatan kerja dengan pendapatan nasional!
TUGAS IN 2 a.
Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi!
b.
Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan presentasi!
c.
Presentasikan laporan hasil tugas On!
71
KISI KISI DAN KARTU SOAL Jenis Sekolah : SMA/MA Bahan Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : Kurikulum 2013 Penyusun : .............................. Unit Kerja : P4TK PKn dan IPS Malang Buku Sumber Proses Kognitif Tingkat Kesukaran Fakta Sangat Mudah Penerapan Mudah Interpretasi v Sedang v Pemecahan Masalah Sukar Penalaran & Komunikasi(1) Kompetensi Kompetensi Materi Indikator Inti Dasar 3.3 MendeskripKomponen Menganalisis faktor sikan pendapatan penyebab kemungkinan pendapatan nasional PDB lebih besar dari PNB nasional No Rumusan Butir Soal Kunci 27 Tidak tertutup kemungkinan memiliki PDB lebih besar dari B PNB. Mengapad demikian? A. Banyaknya nilai transfer pendapatan dari dalam negeri menuju ke luar negeri B. Besar jumlah tenaga kerja yang bekerja di luar negeri dengan pendapatan tinggi C. PDB hanya diperoleh di sektor primer saja D. GNP banyak diperoleh dari sektor sekunder E. Banyaknya transfer pendapatan dari luar negeri menuju dalam negeri Pembahasan
F.
Rangkuman Setiap tahunnya Indonesia mengalami peningkatan Pendapatan Nasional. Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan PDB terbesar didunia. Pendapatan terbesar berada pada bidang Industri Pengolahan yg berkisar di atas 25% dari PDB. Pada tahun 2005 Pendapatan Nasional Indonesia terbesar dipasok dari sektor pertambangan sebesar Rp 491,28
72
triliuni. Dilihat dari PDB tanpa Migas juga tidak terpaut jauh dari PDB dengan migas, itu berarti sektor tersebut memberikan PDB yang cukup besar. Pendapatan Nasional Indonesia terkecil berada pada sektor Listrik, Gas dan Air Bersih yang berkisar di bawah 1% dari PDB. Sedangkan mulai dari tahun 2006 hingga 2009 sektor Industri yang paling besar menyumbang Pendapatan
Nasional.
Dapat
dikatakan
bahwa
Indonesia
saat
ini
berkembang menjadi Negara Industri walaupun Indonesia disebut sebagai negara Agraris. Mengapa demikian? Indonesia menpunyai peluang besar untuk menjadi Negara Industri dengan SDM yang ada dan dengan adanya teknologi yang berkembang cukup pesat saat ini. Dengan menjadikan Industri sebagai tonggak utama Pembangunan dan diberdayakannya SDM yang ada, bukan tidak mungkin Indonesia dapat menciptakan peluang usaha guna mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan serta meningkatkan derajat hidup rakyat banyak.
G. Umpan Balik Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi ini?
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi ini?
3.
Apa manfaat materi ini terhadap tugas Bapak/Ibu?
4.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini
73
Kegiatan Pembelajaran 7: APBN DAN APBD A. Tujuan Pembelajaran: Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran ini peserta diklat mampu: Mendeskripsikan tujuan, fungsi, penyusunan APBN dan APBD melalui mengkaji referensi dan diskusidengan mengimplementasikan PPK B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Mendeskripsikan pengertian, tujuan, struktur, fungsi, dan prinsip APBN
2.
Mendeskripsikan tahapan penyusunan, pelaksanaan, dan pertanggung jawaban APBN
3.
Mendeskripsikan pengertian, tujuan, penyusunan dan pelaksanaan APBD
4.
MengIdentifikasi dan jelaskan sumber penerimaan dan pengeluaran Pemerintah Daerah
5.
Menjelaskan Pengaruh APBN dan APBD terhadap perekonomian
C. Uraian Materi: APBN 1.
Pengertian APBN APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari – 31 Desember)
2.
Tujuan APBN Tujuan APBN untuk menciptakan dan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara keseluruhan. Penyusunannya didasarkan atas asas berimbang dan dinamis,
3.
Struktur APBN Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara saat ini adalah:
74
a.
Pendapatan Negara dan Hibah terdiri atas: Penerimaan Dalam Negeri, terdiri atas: 1)
Penerimaan Perpajakan, terdiri atas
2)
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), terdiri atas:
Hibah Hibah mempunyai pengertian bantuan yang berasal dari swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri, dan pemerintah luar negeri b.
Belanja Negara Belanja terdiri atas dua jenis:
4.
5.
1)
Belanja Pemerintah Pusat,
2)
Belanja Daerah, a)
Dana Bagi Hasil,
b)
Dana Alokasi Umum,
c)
Dana Alokasi Khusus, Dana Otonomi Khusus.
Fungsi APBN a.
Fungsi otorisasi
b.
Fungsi perencanaan
c.
Fungsi pengawasan
d.
Fungsi alokasi
e.
Fungsi distribusi
f.
Fungsi stabilisasi
Prinsip penyusunan APBN Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada tiga, yaitu: a.
Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran.
b.
Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara.
c.
Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan penuntutan denda.
Sementara berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN adalah: a.
Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.
75
b.
Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan.
c.
Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.
6.
Azas penyusunan APBN APBN disusun dengan berdasarkan azas-azas: a.
Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri.
b.
Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas.
c.
Penajaman prioritas pembangunan
d.
Menitik beratkan pada azas-azas dan undang-undang Negara
APBD 1.
Pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah suatu rencana kerja pemerintah daerah yang mencakup seluruh penerimaan dan belanja (pengeluaran) pemerintah daerah, baik provinsi ataupun kabupaten dalam rangka mencapai sasaran pembangunan dalam kurun waktu satu tahun mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember disetujui oleh DPRD.
2.
Tujuan APBD APBD disusun dengan tujuan untuk mengatur pembelanjaan daerah dari penerimaan yang direncanakan supaya dapat mencapai sasaran yang ditetapkan, yaitu menciptakan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat.
3.
Penyusunan APBD APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa satu tahun anggaran, terhitung mulai tgl 1 Januari s.d. 31 Desember. Dalam menyusun Rancangan APBD Kepala Daerah menetapkan preoritas dan plafon anggaran sebagai dasar penyusunan rencana kerja dan anggaran kepala satuan kerja perangkat daerah, menyusun rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah dengan pendekatan berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai. Kemudian disampaikan kepada pejabat pengelola keuangan sebagai bahan
76
penyusunan
rancangan
peraturan
daerah tentang
APBD
tahun
berikutnya yang diajukan kepada DPRD untuk memperoleh persetujuan. 4.
Pelaksanaan APBD Setelah APBD ditetapkan dengan peraturan daerah, pelaksanaannya dituangkan dengan keputusan Gubernur/Bupati/Wali Kota. Pemerintah daerah menyampaikan laporan realisasi semester pertama kepada DPRD pada akhir juli tahun anggaran yang bersangkutan.
5.
Sumber Penerimaan dan Jenis Pengeluaran Pemerintah Daerah. a.
Penerimaan Daerah 1)
2)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) a)
Hasil pajak daerah
b)
Hasil retribusi daerah
c)
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
d)
Lain-lain pendapatan asli daerah.
Dana Perimbangan a)
Dana Bagi Hasil (DBH) merupakan bagian daerah yang bersumber dari penerimaan pajak maupun sumber daya alam..
b)
Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan instrumen tranfer daerah yang berperan untuk meminimumkan ketimpangan fiskal antar daerah.
c)
Dana Alokasi Khusus (DAK)
Pada awalnya DAK
disediakan bagi daerah, keseluruhnya bersumber dari dana reboisasi (DR). b.
Pengeluaran Daerah 1)
Pengeluaran Pemerintah daerah Provinsi Terdiri
atas
belanja,
bagi
hasilpendapatan
ke
kabupaten/kota/desa, dan pengeluaran pembiayaan. a)
Belanja, terdiri atas belanja operasional, belanja modal, dan belanja tak tersangka.
b)
Bagi hasil Pendapatan ke Kabupaten/Kota/Desa, berupa bagi hasil pajak, bagi hasil retribusi, bagi hasil pendapatan lain.
77
c)
Pengeluaran Pembiayaan, berupa Pembayaran Pinjaman, Penyertaan
Modal
Pemerintah,
Belanja
Investasi
Permanen, Pemberian Pinjaman jangka Panjang. 2)
Pengeluaran Pemerintah daerah Kabupaten/Kota Pengeluaran pemerintah daerah kabupaten dan kota terdiri dari belanja, bagi hasil, pendapatan desa dan pengeluaran pembiayaan. Untuk pengeluaran daerah kabupaten kota sama rincian biaya pengeluarannya dengan rincian pengeluaran pemerintah daerah propinsi.
D. Aktifitas Pembelajaran: Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Pengembangan ekonomi kreatif” sebagai berikut: Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan a. Berdoa bersama b. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; c. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. d. Menyampaikan garis besar cakupan materi APBN dan APBD. Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Fasilitator memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang APBN dan APBDdengan menggunakan contoh yang kontekstual.. b. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, … s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. c. Fasilitator memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3. d. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang APBN dan APBDyang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3.. e. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. f. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. g. Nara sumber memberikan klarifikasi
Alokasi Waktu 15 menit
105 menit
78
Kegiatan
Kegiatan Penutup
Alokasi Waktu
Deskripsi Kegiatan
a. b. c. d.
berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.
15 menit
E. Latihan/Kasus/Tugas 1.
LK. Prof. A.7.1.a: Tugas IN1 Tugas untuk kelompok A, B, dan C! a.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual tentang APBN!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan konsep APBN!
c.
Diskripsikan fungsi APBN dengan menggunakan contoh yang kontekstual!
d.
Diskripsikan tata cara penyusunan APBN!
e.
Buatkan skema jenis pendapatan negara, dan beri contoh dalam keterangan di bawahnya!
f.
Buatkan skema jenis pengeluaran negara, dan beri contoh dalam keterangan di bawahnya!
g.
Identifikasi
dan
jelaskan
nilai
karakter
yang
mendukung
pelaksanaan APBN di sekitar kita! Jelaskan penerapannya! h.
Susunlah 2 contoh soal pilihan ganda dan satu soal uraian tentang APBN!
i.
Diskripsikan
tentang
peranan
APBN
dalam
meningkatkan
pendapatan nasional, dengan menggunakan contoh contoh! j.
Uraikan dengan menggunakan contoh hubungan APBN dengan kesempatan kerja dan pe,bangunan ekonomi!
k.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
l.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
79
2.
LK. Prof. A.7.1.b: Tugas IN1 Tugas untuk kelompok D, E, dan F! a.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual tentang APBD!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan konsep APBD!
c.
Diskripsikan fungsi APBD dengan menggunakan contoh yang kontekstual!
d.
Diskripsikan tata cara penyusunan APBD!
e.
Buatkan skema jenis pendapatan daerah, dan beri contoh dalam keterangan di bawahnya!
f.
Buatkan skema jenis pengeluaran daerah, dan beri contoh dalam keterangan di bawahnya!
g.
Identifikasi
dan
jelaskan
nilai
karakter
yang
mendukung
pelaksanaan APBD di sekitar kita! Jelaskan penerapannya! h.
Susunlah 2 contoh soal pilihan ganda dan satu soal uraian tentang APBD!
3.
i.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
j.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
LK. Prof. A.7.2.: TUGAS ON a.
Diskripsikan
tentang
peranan
APBN
dalam
meningkatkan
pendapatan nasional, dengan menggunakan contoh contoh! b.
Uraikan dengan menggunakan contoh hubungan APBN dengan kesempatan kerja dan pe,bangunan ekonomi!
c.
Diskripsikan
tentang
peranan
APBD
dalam
meningkatkan
pendapatan daerah, dengan menggunakan contoh contoh! d.
Uraikan dengan menggunakan contoh hubungan APBD dengan kesempatan kerja dan pembangunan ekonomi daerah!
TUGAS IN 2 a.
Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi!
b.
Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan presentasi!
80
c.
Presentasikan laporan hasil tugas On! KISI KISI DAN KARTU SOAL
Jenis Sekolah : SMA/MA Bahan Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : Kurikulum 2013 Penyusun : .............................. Unit Kerja : P4TK PKn dan IPS Malang Buku Sumber Proses Kognitif Fakta Penerapan Interpretasi Pemecahan Masalah Penalaran & Komunikasi(1) v Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Inti 3.4 Mendeskripsikan Fungsi APBN dan APBD APBN dalam dan pembangunan APBD
No . 27
Rumusan Butir Soal
Tingkat Kesukaran Sangat Mudah Mudah Sedang v Sukar Indikator Disajikan pernyataan yang berkaitan dengan APBN dan APBD, siswa dapat menentukan pernyataan yang merupakan fungsi APBN atau APBD Kunci
APBN maupun APBD ternyata sangat berperan terhadap pembangunan ekonomi suatu daerah, karena pembangunan ekonomi di masing-masing daerah banyak menggunakan dana dari APBN dan APBD. Untuk pemerataan kemajuan ekonomi di Indonesia, maka pada APBN terdapat dana alokasi khusus, terutama untuk daerah-daerah yang tertinggal. Uraian tersebut mencerminkan fungsi apa dari APBN? A. Alokasi B. Regulasi C. Sosial D. Fiskal E. Distribusi Pembahasan Fungsi APBN mendistribusikan pendapatan negara untuk pembangunan berbagai bidang di berbagai daerah F.
Rangkuman: APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis
81
dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31Desember). Tujuan APBN untuk menciptakan dan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara keseluruhan.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi ini?
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi ini?
3.
Apa manfaat materi ini terhadap tugas Bapak/Ibu?
4.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu setelah kegiatan pelatihan ini?
82
Kegiatan Pembelajaran 8: MANAJEMEN BADAN USAHA A. TUJUAN: Tujuan yang hendak dicapai peserta diklat memahami: pengertian, tujuan, sarana/alat, tingkatan manajemen badan usaha melalui mengkaji referensi dan diskusi dengan mengimplementasikan PPK.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Mendeskripsikan pengertian manajeman
2.
Mendeskripsikan tujuan manajemen
3.
Menjelaskan sarana/alat manajemen
4.
Mendeskripsikan tingkatan manajemen
5.
MengIdentifikasi dan jelaskan fungsi manajeman
6.
MengIdentifikasi dan jelaskan bentuk badan usaha
C. Uraian Materi 1.
Definisi Manajemen Ada beberapa ahli yang mengemukakan tentang definisi manajemen antara lain a.
Menurut James S.F. Stoner, manajemen diartikan sebagai proses perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b.
Menurut Oey Liang Lee, manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan tenaga manusia dengan bantuan alat lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.
Menurut Drs. Manullang, manajemen adalah seni dan ilmu pencatatan,
pengorganisasian,
penyusunan,
pengarahan,
pengawasan (pengontrolan) sumber daya manusia dan sumber
83
daya alam (terutama sumber daya manusia) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu. Dari beberapa definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan para anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya yang ada,untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dengan demikian manajemen mempunyai beberapa pokok pikiran penting yaitu
2.
a.
berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
b.
Merupakan kerja sama sekelompok orang
c.
Merupakan keterkaitan antara ilmu pengetahuan dan seni
d.
Dilakukan secara sistematis, terpadu, terkontrol dan konsisten serta
e.
Pembagian kerja jelas dan tegas.
Manfaat Manajemen Pada dasarnya semua organisasi membutuhkan manajemen. Dalam organisasi modern seperti saat sekarang peranan manajemen sangat penting karena tanpa manajemen. semua rencana yang telah ditetapkan tidak bisa terlaksana dengan baik.
3.
Alasan utama manajemen dibutuhkan. menurut T. Hani Handoko adalah a)
Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan, baik perusahaan maupun pribadi.
b)
Untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
c)
Untuk
mencapai
efisien
dan
efektivitas.
Efisiensi
adalah
kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. 4.
Ilmu seni manejeman: Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang telah disistematisasi dan telah dihubungkan dengan kebenaran umum meliputi fenomena, subjek, objek, atau situasi tertentu. Manajemen dapat pula dianalisis menggunakan pendekatan ilmiah, disebut juga manajemen ilmiah (scientific management) adalah manajemen yang ditandai dengan menggunakan metode ilmiah yaitu mempunyai objek pengenal, metode penelitian,disusun secara sistematis, dan bersifat objektif. Manajemen sebagai seni, berkaitan erat dengan suatu kemahiran dalam menerapkan ilmu pengetahuan dalam melaksanakan
84
kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian, manajemen sebagai seni merupakan kemampuan, kemahiran serta keterampilan menerapkan prinsip-prinsip, metode serta teknik-teknik dalam menggunakan sumber daya dan dana secara efektif dan efisien dalam mencapai suatu tujuan. Selanjutnya, manajemen sebagai seni mengajarkan bagaimana melakukan sesuatu (how to do) dan sebagai ilmu mengajarkan bagaimana berpikir untuk mengetahui inti (hakikat) sesuatu masalah (how to think). 5.
Sarana atau alat manajemen Badan usaha didirikan dengan tujuan-tujuan tertentu. Untuk dapat mencapai tujuan, maka diperlukan sarana atau alat manajemen, yang dapat dikolompokkan ke dalam 6M yang meliputi hal berikut:
6.
7.
8.
a)
Man (manusia)
b)
Money (uang)
c)
Materials (bahan-bahan)
d)
Manchines (mesin)
e)
Methode (cara)
f)
Market (pasar)
Tingkatan-Manajemen: a)
Manajer Lini Pertama (Lower Management)
b)
Manajer Menengah (Midle Management)
c)
Manajer Puncak (Top Management)
Bidang-Bidang-Manajemen a)
Production Management (Manajemen Produksi)
b)
Marketing Management (Manajemen Pemasaran)
c)
Personal Management (Manajemen Personalia)
d)
Financial Management (Manajemen Keuangan)
e)
Manajemen Akuntansi:
Fungsi-fungsi manajemen a)
Perencanaan (planning)
b)
Organisasian (organisation)
c)
Controling (pengawasan)
d)
Pengarahan (direting)
85
Badan usaha yang sesuai dengan sistem demokrasi ekonomi atau sistem ekonomi kerakyatan yang dianut oleh negara Indonesia terdiri atas tiga bentuk badan usaha, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Koperasi. (1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (2) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) (3) Koperasi D. Aktivitas Pembelajaran Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Pengembangan ekonomi kreatif” sebagai berikut: Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu 15 menit
Pendahuluan a. Berdoa bersama b. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; c. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. d. Menyampaikan garis besar cakupan materi Manajemen Badan Usaha. Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya 105 menit sebagai berikut: a. Fasilitator memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang Manajemen Badan Usaha dengan menggunakan contoh yang kontekstual. b. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, … s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. c. Fasilitator memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3. d. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang Manajemen Badan Usahayang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3.. e. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. f. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi.
86
Kegiatan
Kegiatan Penutup
Alokasi Waktu
Deskripsi Kegiatan g. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. a. Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.
15 menit
E. Latihan/Kasus/Tugas 1. LK. Prof. A.8.1.a: Tugas IN1 Tugas untuk kelompok A, B, dan C! a.
Diskripsikan pengertian manajemen dari sudut pandang: ilmu, seni, dan proses!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh kegiatan
masyarakat
yang
berhubungan
dengan
konsep
manajemen! c.
Diskripsikan fungsi manajemen ( planning dan organizing) dengan menggunakan contoh yang kontekstual!
d.
Diskripsikan tentang 5 M sebagai sarana manajemen minimal 50 kata!
e.
Buatkan skema bidang manajemen, dan beri contoh dalam keterangan di bawahnya!
f.
Buatkan skema fungsi manajemen, dan beri contoh dalam keterangan di bawahnya!
g.
Identifikasi dan jelaskan nilai karakter yang mendukung kegiatan manajemen badan usaha di sekitar kita! Jelaskan penerapannya!
h.
Susunlah 2 contoh soal pilihan ganda dan satu soal uraian tentang fungsi manajemen!
i.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
j.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
87
2.
LK. Prof. A.8.1.b: Tugas IN1 Tugas untuk kelompok D, E, dan F! a.
Diskripsikan pengertian manajemen sebagaindang: ilmu, sistemi, dan kolektivitas!
b.
Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh kegiatan
masyarakat
yang
berhubungan
dengan
konsep
manajemen sebagai kolektivitas! c.
Diskripsikan fungsi manajemen ( actuating dan controlling) dengan menggunakan contoh yang kontekstual!
d.
Diskripsikan tentang 5 M sebagai sarana manajemen minimal 50 kata!
e.
Buatkan skema bidang manajemen, dan beri contoh dalam keterangan di bawahnya!
f.
Buatkan skema fungsi manajemen, dan beri contoh dalam keterangan di bawahnya!
g.
Identifikasi dan jelaskan nilai karakter yang mendukung kegiatan manajemen badan usaha di sekitar kita! Jelaskan penerapannya!
h.
Susunlah 2 contoh soal pilihan ganda dan satu soal uraian tentang fungsi manajemen!
3.
i.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
j.
Presentasikan hasil diskusididepan kelas!
LK.A.8.2.:TUGAS ON a.
Diskripsikan tentang perbedaan tugas manajemen produksi dengan manajemen pemasaran, dengan menggunakan contoh-contoh!
b.
Uraikan dengan menggunakan contoh hubungan kerja manajemen personalia dengan manajemen produksi dengan menggunakan contoh-contoh!
c.
Uraikan dengan menggunakan contoh hubungan kerja manajemen keuangan dengan manajemen produksi dengan menggunakan contoh-contoh!
TUGAS IN 2 a.
Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi!
88
b.
Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan presentasi!
c.
Presentasikan laporan hasil tugas On!
KISI KISI DAN KARTU SOAL Jenis Sekolah : SMA/MA Bahan Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : Kurikulum 2013 Penyusun : .............................. Unit Kerja : P4TK PKn dan IPS Malang Buku Sumber Proses Kognitif Tingkat Kesukaran Fakta Sangat Mudah Penerapan Mudah Interpretasi Sedang Pemecahan Masalah Sukar (1) Penalaran & Komunikasi Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Indikator Inti 3.4 Mendeskripsikan Fungsi Disajikan beberapa konsep pasar dan manaje kegiatan, siswa dapat terbentuknya men menentukan kegiatan harga pasar dalam Badan yang merupakan fungsi perekonomian Usaha manajemen No 27
Rumusan Butir Soal Berikut ini disajikan hal-hal yang berhubungan dengan fungsi manajemen: 1. Dilakukan melalui rapat dengan berpedoman pada 5W + 1H 2. Merupakan pembagian tugas dan pelimpahan kewenangan agar pekerjaan di perusahaan dapat lebih profesional 3. Upaya menggerakkan bawahan yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan agar dapat bekerja lebih efektif dan efisien 4. Pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh supervisor agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan planning yang telah disusun 5. Melakukan evaluasi sebagai bahan masukan untuk menyusun perencanaan tahap berikutnya Dari pernyataan di atas manakah yang merupakan penerapan fungsi actuating dan controlling A. 1 dan 2 B. 2 dan 3 C. 1 dan 3 D. 3 dan 4 E. 4 dan 5
Kunci
89
Pembahasan
F.
Rangkuman 1.
Manajemen adalah suatu keahlian atau teknik untuk merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan,
dan
mengawasi
penggunaan
sumber daya secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan. 2.
Tingkatan dalam manajemen, meliputi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer pelaksana atau manajer lini pertama.
3.
Fungsi manajemen adalah proses kegiatan yang saling berkaitan secara keseluruhan untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
G. Umpan Balik dan Tindak lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi ini?
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi ini?
3.
Apa manfaat materi ini terhadap tugas Bapak/Ibu?
4.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini?
90
Kegiatan Pembelajaran 9: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A. Tujuan Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat:mendiskripsikan sistem informasi akuntansi melalui mengkaji referensi, diskusi, dan penugasan dengan disertai implementasi PPK. B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Menjelaskan Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
2.
Memahami Karakteristik kualitas informasi akuntansi yang berguna
3.
Menjelaskan pemakai informasi akuntansi
4.
Menjelaskan hasil dari proses Akuntansi
5.
Menjelaskan Bidang-bidang informasi akuntansi
6.
Menjelaskan prinsip etika dan profesi akuntan
C. Uraian Materi Sistem Informasi Sistem informasi adalah serangkaian unsur-unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan suatu produk berupa informasi. Informasi yang tersedia dapat berupa angka-angka (kuantitatif) dan informasi yang bukan berupa angka-angka (non–kuantitatif). Informasi kuantitatif ini terdiri atas informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi. Mengapa informasi akuntansi diperlukan? Banyak yang menyatakan bahwa akuntansi merupakan bahasa bisnis (accounting is a business language). Sebagai bahasa bisnis, akuntansi merupakan alat berpikir pengelola usaha (manajer) dalam menjalankan bisnis dan mengomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan bisnis tersebut. Dalam hal ini akuntansi dapat dikatakan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak terkait mengenai aktivitas dan kondisi suatu perusahaan. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat dirumuskan suatu skema tentang informasi sebagai berikut.
91
Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi Informasi berguna sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut: 1.
Relevan, artinya informasi tersebut relevan jika dapat mengurangi ketidakpastian, memperbaiki kemampuan pengambil keputusan untuk membuat prediksi,mengonfirmasikan atau memperbaiki ekspektasi/ harapan sebelumnya.
2.
Andal, artinya informasi tersebut andal jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan dan secara akurat dapat mewakili kejadian atau aktivitas suatu organisasi atau perusahaan.
3.
Lengkap, artinya informasi tersebut dikatakan lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian yang merupakan dasar masalah atau ktivitas-aktivitas yang diukurnya.
4.
Tepat waktu, artinya informasi tersebut disampaikan pada saat yang tepat
untuk
memungkinkan
bahwa
pengambil
keputusan
dapat
menggunakannya dalam membuat keputusan. 5.
Dapat dipahami artinya informasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang digunakan dan jelas (tidak menimbulkan penafsiran lain).
6.
Dapat diverifikasi, artinya informasi dapat diverifikasi jika ada dua orang engan pengetahuan yang baik, bekerja secara independen dan masingmasing akan menghasilkan informasi yang sama.
Definisi Akuntansi Pengertian tentang akuntansi dapat ditinjau dari beberapa pendekatan yaitu akuntansi sebagai seni dan akuntansi sebagai pengetahuan. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa akuntansi itu sebagai sebuah teknologi. Namun secara umum di dalam praktik dikatakan bahwa akuntansi didefinisikan sebagai sebuah proses. Definisi akuntansi secara resmi telah termuat dalam Accounting Terminologi Bulletin No. 1 yang diterbitkan oleh APB (Accounting Principles Board) sebagai komite penyusun prinsip akuntansi yang dibentuk oleh AICPA (American Institut of Certified Public Accountants). Komite tersebut mendefinisikan akuntansi sebagai berikut.
92
Accounting is the art of recording, classifying andsummarizing in a significant manner and in terms of money,transactions and evens which are, in part al least, of financialcharacter, and interpreting the results there of. Konsep Artinya akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang signifikan (berdaya guna) dan dalam bentuk satuan uang dan penginterpretasian hasil proses tersebut. Pengertian seni dalam definisi tersebut dimaksudkan bahwa akuntansi bukan merupakan ilmu pengetahuan eksakta tetapi sebagai keterampilan atau pengetahuan terapan yang isi dan strukturnya disesuaikan dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan.Secara skematis, definisi akuntansi dapat disajikan berikut ini:
Gambar …. Proses Akuntansi Pemakai Informasi Akuntansi Banyak pihak yang berkepentingan dengan informasi yang dihasilkan dari proses
akuntansi.
Mereka
secara
umum
ingin
mengetahui
tingkat
keberhasilan suatu perusahaan sehingga dapat diprediksi pula tentang kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Pemakai berasal dari dalam perusahaan (pihak intern) maupun berasal dari luar perusahaan (pihak ekstern).Pemakai yang berasal dari dalam perusahaan (intern) yaitu pengelola (manajer) perusahaan itu sendiri. Informasi akuntansi diperlukan oleh manajer guna mengetahui kemajuan perusahaan yang dikelolanya sehingga manajer dapat merencanakan suatu tindakan di masa depan yang lebihpasti dan terukur.Pemakai dari luar perusahaan di antaranya, kreditur, investor, pemasok, pelanggan, karyawan,pemerintah, dan masyarakat. Adapun kepentingan dari masing-masing pemakai adalah sebagai berikut.
93
1.
Kreditur, informasi akuntansi diperlukan oleh kreditur sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pemberian kredit. Berdasarkan informasi akuntansi tersebut,lembaga pemberi kredit (misalnya Bank) dapat memastikan tentang besarnya kredit yang akan diberikan, kemampuan perusahaan dalam membayar atau mengembalikan pinjaman beserta bunganya.
2.
Investor (penanam modal), informasi akuntansi diperlukan oleh investor untuk membantu dalam menentukan penanaman modalnya serta menilai tentang kemampuan perusahaan dalam memberikan bagian keuntungan/labanya.
3.
Pemasok, informasi akuntansi diperlukan oleh pemasok sebagai alat bantu dalam memprediksi tentang pembayaran atas barang atau jasa yang telah diserahkan kepada perusahaan pada saat jatuh tempo.
4.
Pelanggan, informasi akuntansi diperlukan oleh pelanggan untuk mengetahui kelangsungan hidup perusahaan karena berkaitan dengan perjanjian/ kontraknya dengan perusahaan.
5.
Karyawan, informasi akuntansi diperlukan oleh karyawan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memberikan kontra prestasi (gaji dan upah), bonus serta kelangsungan hidup perusahaan.
6.
Pemerintah, informasi akuntansi diperlukan oleh pemerintah sebagai dasar prediksi dan penetapan besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan ke kas negara sebagai sumber pendapatan negara.
7.
Masyarakat umum, informasi akuntansi diperlukan oleh masyarakat karena berkaitan dengan kepentingan umumdan permasalahan sosial dari perusahaan.
Berikut ini disajikan tentang pemakai informasi secara skematis:
94
Bidang Akuntansi Sebagai sumber informasi yang diperlukan oleh berbagai pihak, akuntansi mampu menyajikan berbagai jenis hasilnya sesuai dengan kebutuhan pemakai. Oleh karena itu, akuntansi dikelompokkan dalam beberapa bidang sesuai dengan kebutuhan pemakai yaitu: 1.
Akuntansi
Keuangan
(financial
accounting), merupakan bidang
akuntansi yang mempunyai proses dan bertujuanuntuk menyajikan laporan kepada pemakai secaraumum, berupa laporan keuangan yang menyajikan kondisi perusahaan secara menyeluruh. 2.
Akuntansi
Manajemen
(management
accounting),
bidang
ini
menyajikan data yang dapat membantu manajemen (manajer) dalam menjalankan operasinya sehari-hari dan merencanakan operasinya di masa depan. Data yang diolah dalam akuntansi manajemen ini dapat berupa data riil historis (masa lalu), maupun data yang berupa taksiran. 3.
Teori Akuntansi (accounting theory), bidang ini mempelajari tentang penalaran logis dan konsep-konsep yang menjelaskan dan melandasi praktik atau struktur akuntansi yang sedang berjalan dan yang sebaiknya dijalankan. Teori akuntansi membahas berbagai aspek dalam mengevaluasi berbagai alternatif prinsip yang dapatdijadikan standar yang akhirnya akan memengaruhipraktik akuntansi.
4.
Pengauditan (auditing), bidang ini membahas tentang prinsip, prosedur dan teknik pengauditan atas laporan keuangan selanjutnya untuk diberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Kewajaran dalam penyajian laporan keuangan tersebut adalah, apakah laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
5.
Akuntansi Biaya (cost accounting), bidang ini membahas tentang prosedur dan teknik pengumpulan dan pengolahan data biaya untuk menentukan besarnya biayayang dikorbankan dalam mencapai tujuan. Informasi dari akuntansi biaya ini bermanfaat untuk perencanaan dan pengendalian biaya serta menentukan harga pokokdan sebagai dasar analisis biaya secara tepat.
6.
Manajemen
Biaya
(cost
pengukuran
aktivitas
dan
management), objek-objek
membahas
strategik
dalam
masalah rangka
95
pengambilan keputusan strategis untuk mencapai keunggulan kompetitif di antaranya tentang kualitas suatu produk atau jasa dan tentang kesempatan/peluang. Pemakai informasi akuntansi ini adalah pihak intern perusahaan yaitu manajemen. 7.
Sistem Pengendalian Manajemen (management control systems), bidang ini membahas tentang perancangan sistem dan proses untuk memotivasi para manajer divisi agar menerapkan strategi perusahaan. Manajer divisi diharapkan mampu mengambil keputusan sesuai dengan kebijakan dan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
8.
Akuntansi Pajak (tax accounting), merupakan bidang akuntansi yang membahas tentang transaksi perusahaan dan berbagai peraturan perpajakan serta pengaruh peraturan tersebut terhadap laporan keuangan khususnya dalam penentuan laba perusahaan. Akuntansi pajak lebih banyak diterapkan oleh perusahaan persekutuan dan perusahaan besar dengan tujuan memenuhi kewajiban perpajakan yang berlaku di Indonesia.
9.
Sistem
Informasi
Manajemen
(management
informationsystem),
bidang ini dibahas tentang perancangan system penyediaan informasi untuk berbagai kepentingan manajemen. Adanya kemajuan teknologi komputer telah menggeser sistem akuntansi manual bergeser pada pengolahan data akuntansi secara elektronik. Pengertian sistem informasi akuntansi cenderung lebih sempit yaitu menjadi Electronic Data Processing (EDP) yang merupakan bagian dari sistem informasi manajemen. 10. Sistem Akuntansi (accounting system), bidang ini mempelajari berbagai perancangan perangkat pencatatandan pengolahan data agar laporan keuangan dapatdisusun dan disajikan dengan cepat, akurat, dan efisien. 11. Akuntansi
Pemerintahan
(governmental
accounting)
merupakan
perekayasaan dan sistem pertanggungjawaban akuntansi untuk unit organisasi pemerintahan secara nasional. Hasil perekayasaan tersebut berupa kerangka konseptual pelaporan keuangan pemerintahan. 12. Analisis Laporan Keuangan (financial statement analysis), bidang ini mempelajari
bagaimana
memanfaatkan,
menganalisis,
dan
96
menginterpretasikan data yang tersaji dalam laporan keuangan untuk menunjang dalam pengambilan keputusan melalui teknik-teknik analisis untuk mengukur kinerja perusahaan dari segi keuangan baik untuk tujuan investasi maupun pertanggungjawaban 13. Akuntansi Syariah adalah suatu kegiatan indentifikasi, klasifikasi, dan pelaporan melalui dalam mengambil keputusan ekonomi berdasarkan prinsip akad-akad syariah, yaitu tidak mengandung zhulum (kezaliman), riba, maysir (judi), gharar (penipuan), barang yang haram dan membahayakan. Bidang Garapan/Profesi Akuntansi Jabatan-jabatan dalam lapangan akuntansi dapat dikelompokkan dalam berbagai bidang. Berdasarkan lingkup kegiatan dan bidang garapannya, profesi akuntansi adalah sebagai berikut. 1.
Akuntan Publik Akuntan publik adalah akuntan yang kegiatannya memberikan jasa untuk kepentingan perusahaan dengan sejumlah pembayaran tertentu, atau disebut juga akuntan ekstern.
2.
Akuntan Pemerintah Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja sebagai pemeriksa atau auditor untuk pemerintah atau negara.
3.
Akuntan Pendidik Akuntan pendidik adalah akuntan yang bekerja sebagai pengajar atau dosen di perFasilitator an tinggi.
4.
Akuntan Intern atau Akuntan Perusahaan Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam perusahaan dan bertugas khusus di bidang akuntansi intern untuk membantu pengelola perusahaan.
Etika Profesi Akuntan Etika profesional dalam praktik akuntan di Indonesia disebut dengan istilah kode etik, yang dikeluarkan oleh organisasi profesi akuntan yaitu Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Etika profesi seorang akuntan diperlukan untuk
97
mengatur perilaku anggotanya dalam menjalankan praktik profesinya di masyarakat. Adapun etika profesi Ikatan Akuntan Indonesia pada prinsipnya sebagai berikut. 1.
Tanggung Jawab Profesi Untuk menjalankan tanggung jawabnya secara profesional,setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2.
Kepentingan Publik Etika ini mewajibkan setiap anggota untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalismenya.
3.
Integritas Untuk
memelihara
dan
meningkatkan
kepercayaan
publik,setiap
anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. 4.
Objektivitas Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Jadi, etika profesi berlandaskan objektivitas mengandung pengertian bahwa setiap anggota harus bersifat objektif dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
5.
Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional Adapun
yang
profesional
dimaksud
adalah
setiap
dengan
kompetensi
anggota
harus
dan
kehati-hatian
melaksanakan
jasa
profesionalnya dengan prinsip kehati-hatian, kompeten, dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada tingkat yang diperlukan. Hal ini guna memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legalisasi, dan teknik yang paling mutakhir. 6.
Kerahasiaan Prinsip kerahasiaan yang dimaksud yaitu setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan
98
jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya. 7.
Perilaku Profesional Perilaku
profesional
dimaksudkan
bahwa
setiap
anggota
harus
berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.Kewajiban tersebut harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja, dan masyarakat umum. 8.
Standar Teknis Setiap anggota wajib melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa sesuai dengan keahlian dan kehatihatian, selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan objektivitas.
Dasar Hukum Pelaksanaan Akuntansi Penyelenggaraan pembukuan di Indonesia yang merupakan kewajiban bagi suatu perusahaan harus berpedoman pada suatudasar hukum atau kerangka dasar, yang disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK). SAK untuk perusahaan bukan perusaaan publik menggunakan SAK ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik). Kerangka dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal.Kerangka dasar SAK yang mendasari laporan Keuangan antara lain membahas tentang: 1.
Tujuan laporan keuangan,
2.
Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan,
3.
Definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, dan
4.
Konsep modal serta pemeliharaan modal.
99
D. Aktifitas Pembelajaran Akitivitas pembelajaran untuk mata diklat ini adalah sebagai berikut: KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu 15 menit
a. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; b. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. c. Menyampaikan garis besar cakupan materi Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya 105 menit sebagai berikut: a. Nara sumber memberi informasi dan tanya jawab b. Kelas dibagi menjadi 5 kelompok (A, B, C, D kelompok ..) masing-masing beranggotakan 4 orang. c. Narasumber memberi tugas menggunakan LK/Latihan/Kasus/Tugas untuk dikerjakan masing masing kelompok/Individu: d. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan LK Prof. A.9.1.a:Tugas IN1, LK. Prof 9.2: TUGAS ON, LK Prof . A.9.1.a:Tugas IN1 dan melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. e. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. f. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. Narasumber bersama-sama dengan peserta 15 menit menyimpulkan hasil pembelajaran a. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.
E. Latihan/Kasus/Tugas 1.
LK Prof . A.9.1.a:Tugas IN1 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat! a.
Apa peranan akuntasi dalam perusahaan?
100
b.
Identifikasi dan jelaskan kan perbedaan antara akuntasi manajemen dan akuntasi keuangan?
c.
Tunjukkan kegunaan informasi keuangan bagi investor?
d.
Mengapa akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis?
e.
Mengapa pelanggan memerlukan informasiakuntansi?
f.
Mengapa akuntansi diterapkan di perusahaan?
g.
Mengapa manajer memerlukan informasi akuntansi?
h.
Siapa
saja
yang
lazimnya
termasuk
pihak-pihak
yang
berkepentingan atas suatu perusahaan? 2.
LK. Prof 9.2: TUGAS ON a.
Susunlah uraian singkat tentang materi sistem informasi Akuntansi.
b.
Susunlah 5 soal pilihan ganda 2 soal uraian tentang materi sistem informasi akuntansi!
3.
LK Prof . A.9.1.b:Tugas IN2 a.
Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi!
b.
Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan presentasi!
c.
Presentasikan laporan hasil tugas On! KISI KISI DAN KARTU SOAL
Jenis Sekolah Bahan Kelas/Semester Mata Pelajaran Kurikulum Penyusun Unit Kerja Buku Sumber
Kompetensi Inti
: : : : : :
SMA/MA X/1 Ekonomi Kurikulum 2013 .............................. P4TK PKn dan IPS Malang Proses Kognitif Fakta Penerapan Interpretasi Pemecahan Masalah Penalaran & Komunikasi(1) Kompetensi Dasar Materi Menjelaskan Bidang bidang profesi profesi akuntan akuntan
Tingkat Kesukaran Sangat Mudah Mudah Sedang Sukar Indikator Disajikan pernyataan tentang salah satu profesi akuntan, diminta
101
memilih satu option jawaban yang sesuai dengan pernyataan yang benar No Rumusan Butir Soal Kunci 27 Pernyataan tersebut adalah deskripsi Akuntan yang bekerja dalam perusahaan dan bertugas khusus di bidang akuntansi intern untuk membantu pengelola perusahaan dari akuntan .... A. pemerintah B. publik C. interen D. pendidik E. eksteren Pembahasan
F.
Rangkuman 1.
Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti. Sedangkan data merupakan suatu fakta yang dikumpulkan, disimpan dan diproses sesuai dengan sistem informasi yang telah ditetapkan.
2.
Sistem Informasi adalah serangkaian unsur-unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan suatu produk berupa informasi.
3.
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan Transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang signifikan (berdaya guna) dan dalam bentuk satuan uang dan penginterpretasian hasil proses tersebut.
4.
Hasil dari proses akuntansi berupa laporan keuangan yang terdiri atas Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Neraca.
5.
Karakteristik informasi yang berguna meliputi, relevan, andal lengkap, tepat waktu, dapat dipahami, dan dapat diverifikasi.
6.
Pemakai informasi akuntansi: kreditur, investor, pemasok, pelanggan, karyawan, pemerintah, dan masyarakat umum.
102
7.
Bidang
akuntansi
terdiri
atas:
akuntansi
keuangan,
akuntansi
manajemen, teori akuntansi, pengauditan, akuntansi biaya, manajemen biaya, sistem pengendalian manajemen, akuntansi pajak, system informasi manajemen, system akuntansi pemerintah, dan analisis laporan keuangan.
G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut Setelah mempelajari bab ini, anda seharusnya telah mampu: 1.
Mendeskripsikan sistem informasi akuntansi;
2.
Mendeskripsikan karakteristik informasi yang berguna;Mendeskripsikan karakteristik kualitas informasi akuntansi
3.
Mendefinisikan akuntansi; Mendefinisikan pengertian akuntansi
4.
Mengidentifikasi dan jelaskan menjelaskan pemakai informasi akuntansi;
5.
Mengidentifikasi dan jelaskan menjelaskan bidang bidang bidang akuntansi;
6.
Mendeskripsikan etika dan profesi akuntan.
Jika ada hal-hal yang belum anda pahami, pelajarilah kembali hal tersebut, diskusikan dengan rekan anda atau tanyakan pada narasumber sebelum anda melanjutkan ke bab berikutnya.
103
Kegiatan Pembelajaran 10: SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG A. Tujuan Setelah mempelajari materi peserta diklat diharapkan dapat:mendiskripsikan siklus akuntansi perusahaan dagang melalui menkaji referensi dan penugasan dengan mengimplementasikan PPK. 1.
mendeskripsikan perusahaan dagang;
2.
mendeskripsikan karakteristik perusahaan dagang;
3.
membedakan perusahaan jasa dengan perusahaan dagang;
4.
mendeskripsikan metode pencatatan persediaan.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Bisa mendefinisikan perusahaan dagang;
2.
bisa mendiskripsikan karakteristik perusahaan dagang;
3.
bisa membedakan perusahaan jasa dengan perusahaan dagang;
4.
mendeskripsikan metode pencatatan persediaan
C. Uraian Materi Pengertian Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utama/pokok melakukan pembelian suatu barang untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk maupun fungsi dari barang tersebut. Perusahaan ini memperoleh penghasilan dari penjualan barang dagangannya. Contoh perusahaan dagang antara lain: toko buku, toko perlengkapan sekolah, dan alat elektronik. Toko ini hanya menjual barang dagangannya tanpa mengubah bentuk ataupun fungsi barang tersebut. Kelebihan dan kekurangan dari perusahaan jasa dengan perusahaan dagang. Ciri Perusahaan Dagang Ada beberapa karakteristik khusus yang melekat pada perusahaan dagang yaitu sebagai berikut 1.
Pendapatan diperoleh dari hasil penjualan barang dagangan.
104
2.
Barang dagangan yang diperjualbelikan tidak diubah bentuk maupun fungsinya.
3.
Akun akun yang terdapat pada perusahaan dagang antara lain; pembelian atau persediaan barang dagangan, retur dan pengurangan harga pembelian, potongan pembelian, beban angkut pembelian, penjualan, retur dan pengurangan harga penjualan, potongan penjualan, harga pokok penjualan, dan beban angkut penjualan.
4.
Beban usaha perusahaan dibedakan dalam dua kelompok, yaitu beban pemasaran dan beban administrasi umum.
Beban pemasaran adalah semua beban yang ditanggung atau dikeluarkan dalam rangka penjualan barang dagangan kepada konsumen/pelanggan (misalnya, gaji pegawai bagian pemasaran, beban angkut penjualan). Sedangkan beban administrasi umum adalah beban yang ditanggung atau dikeluarkan dalam rangka pengelolaan/manajerial perusahaan (misalnya, gaji pegawai bagian kantor, pemakaian perlengkapan kantor). LK.
Prof.
A.11.1a
Perbedaan
antara
Perusahaan
Jasa
dengan
Perusahaan Dagang Berdasarkan karakteristik perusahaan dagang, maka dapat isilah kolom perbedaan antara perusahaan jasa dengan perusahaan dagang berikut ini. Akurasi Prinsip No.
Keterangan
1
Penjualan/pendapatan
2
Laba /rugi usaha
3
Syarat penyerahan barang dan syarat pelunasan
4
Contoh perusahaan
Perusahaan Jasa ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ...........................
Perusahaan Dagang ................................... ................................... ................................... ................................... ................................... ................................... ................................... ................................... ................................... ................................... ................................... ................................... ................................... ................................... ................................... ...................................
105
Bagan Karakteristik Transaksi pada Perusahaan Dagang
Gambar…. Karakteristik Perusahaan Dagang Rekening/ Akun akun pada Perusahaan Dagang Perusahaan dagang memang berbeda dengan perusahaan jasa. Rekening yang digunakan pada perusahaan dagang yaitu berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang dagangan. Rekening –rekening yang umum di gunakan dalam perusahaan dagang: 1.
Pembelian (purchases), rekening ini digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan pembelian barang dagangan baik secara tunai maupun kredit, apabila perusahaan menggunakan metode pencatatan persediaan barang dengan metode fisik atau periodik.
2.
Persediaan Barang Dagangan (inventory), rekening ini digunakan untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan pembelian barang dagangan baik secara tunai maupun kredit, apabila perusahaan menggunakan metode pencatatan persediaan barang dengan metode perpetual atau terus menerus.
3.
Retur Pembelian dan Pengurangan Harga (Purchases return and allowances), rekening ini digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengembalian barang yang telah dibeli tetapi
106
dikembalikan karena barang tidak sesuai dengan yang dipesan atau barang tersebut rusak. Jika terjadi pengembalian/retur barang dagangan yang telah dibelinya maka bukti transaksi berupa nota debit akan dicatat dalam rekening retur pembelian dan pengurangan harga di sisi debit. 4.
Potongan Pembelian (purchases discount), rekening ini digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi karena ada potongan pembelian. Potongan pembelian ini terjadi jika pembeli membayar harga barang yang dibelinya tersebut dalam jangka waktu (termin) potongan. Potongan pembelian ini dipengaruhi oleh syarat pembayaran yang ditetapkan oleh penjual. Perusahaan (penjual) sering menerapkan istilah termin pembayaran. Adapun syarat penjualan (termin pembayaran) antara lain: a.
Termin: 2/10, n/30 artinya diberikan potongan sebesar 2% dari harga faktur jika pembayaran dilakukan dalam tempo 10 hari sejak tanggal faktur dan jika pembayaran dilakukan setelah periode tersebut (10 hari) maka pembayaran harus dilakukan secara penuh (nominal faktur) dengan batas waktu 30 hari sejak tanggal faktur.
b.
n/15, EOM artinya jumlah rupiah dari harga faktur penjualan harus dibayar 15 hari sesudah akhir bulan (End Of Month) dibuatnya faktur.
c.
EOM (End Of Month) artinya faktur tersebut harus dilunasi paling lambat pada akhir bulan pembelian.
d.
C.O.D (Cash On Delivery) artinya harga barang yang dibeli harus dibayar sebesar harga faktur pada saat barang dikirim dan diterima pembeli.
5.
Beban Angkut Pembelian (Freight-in), merupakan beban yang harus ditanggung pembeli pada saat pembelian barang dagangan dilakukan. Beban angkut pembelian ini akan menambah harga perolehan/harga pokok barang dagangan. Adanya beban angkut pembelian ini tergantung pada syarat penyerahan barang yang ditentukan oleh penjual. Beberapa syarat penyerahan barang yang biasa dilakukan di antaranya sebagai berikut. a.
Free on Board (FOB) destination point (prangko gudang pembeli), yaitu penjual menanggung semua ongkos pengiriman
107
sampai barang dagangan tersebut sejak dari gudang penjual sampai barang dagangan ada di gudang pembeli. b.
Free on Board (FOB) shipping point (prangko gudang penjual) yaitu pembeli menanggung semua ongkos pengiriman sampai barang dagangan tersebut sejak dari gudang penjual sampai barang dagangan ada di gudang pembeli.
6.
Penjualan (sales), rekening ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan baik secara tunai maupun kredit. Bukti transaksi atas penjualan barangd agangan ini berupa faktur atau bukti penerimaan kas/kuitansi.
7.
Retur
Penjualan
dan
Pengurangan
Harga
(sales
returnand
allowances), rekening ini digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengembalian barang yang telah dijual tetapi dikembalikan oleh pembeli karena barang tidak sesuai dengan yang dipesan atau barang tersebut rusak. Jika terjadi pengembalian/retur barangdagangan yang telah dijual maka bukti transaksi berupanota kredit akan dicatat dalam rekening retur penjualandan pengurangan harga di sisi kredit. Transaksi pengembalian barang ini bagi pembeli dinamakan retur pembelian dan bagi penjual dinamakan retur penjualan 8.
Potongan Penjualan (sales discount), rekening ini digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi karena ada potongan penjualan. Potongan penjualan ini terjadi jika pelanggan/pembeli membayar harga barang yang dibelinya tersebut dalam jangka waktu (termin) potongan. Potongan penjualan ini dipengaruhi oleh syarat pembayaran yang ditetapkan oleh penjual. Rekening potongan ini bagi pembeli dinamakan potongan pembelian dan bagi penjual dinamakan potongan penjualan. Bukti transaksi yang digunakan sebagai sumber pencatatan dalam transaksi ini berupa bukti penerimaan kas.
9.
Beban Angkut Penjualan (freight-out), rekening ini digunakan untuk mencatat setiap transaksi penjualan apabila dalam perjanjian jual beli, penjual yang menanggung beban tersebut. Rekening ini sangat tergantung pada syarat penyerahan barang yang ditetapkan oleh penjual. Beban angkut ini bagi pembeli dinamakan beban angkut pembelian dan bagi penjual dinamakan beban angkut penjualan. Bukti
108
transaksi yang digunakan sebagai sumber pencatatan berupa kuitansi atau bukti kas keluar. Metode Pencatatan Persediaan Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli barang dagangan kemudian menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk maupun fungsinya. Dalam hal ini akan timbul beberapa permasalahan, yaitu dalam menentukan persediaan akhir. Cara menentukan harga pokok barang dan nilai persediaan akhirakan sangat bergantung pada metode pencatatan persediaan yang dilakukan oleh perusahaan. Metode pencatatan persediaan barang dagangan dalam akuntansi ada dua yaitu:
1. Metode Fisik (Periodik) Metode pencatatan persediaan secara fisik biasa disebut juga dengan sistem periodik (periodic inventory system), karena untuk menentukan nilai atau harga pokok persediaan barang dagangan di akhir periode akuntansi harus dilakukan penghitungan secara fisik (stock opname) di gudang
tempat
menyimpan
barang
yang
bersangkutan
untuk
mengetahui besarnya persediaan barang dagangan pada akhir periode.Karena nilai persediaan barang dagangan tidak dapat diketahui melalui pencatatan, maka harga pokok barang yang terjual juga tidak dapat ditentukan dengan benar. Oleh karena itu pada akhir periode akuntansi, setelah dihitung jumlah persediaan akhir barang tersebut secara akuntansi dibuatkan jurnal penyesuaian atas persediaan barang dagangan tersebut. Penghitungan persediaan akhir barang dagangan ini antara lain dengan metode; FIFO (First In First Out), LIFO (Last In First Out), rata-rata sederhana, dan rata-rata tertimbang. Metode FIFO ini yang digunakan pedoman adalah harga barang yang dibeli pertama digunakan untuk menentukan harga pokok barang yang terjual. Metode LIFO menetapkan harga barang yang paling akhir (terbaru) dibeli digunakan sebagai dasar menentukan harga pokok barang yang laku dijual. Dalam melakukan pencatatan persediaan barang dagangan dengan metode fisik ini setiap terjadi pembelian barang dagangan akan dicatat dalam rekening Pembelian, dan pada saat terjadi penjualan
109
barang dagangan akan dicatat dalam rekening Penjualan tanpa mencatat harga pokok barang yang terjual tersebut.
2. Metode Perpetual atau Terus-menerus(Continue) Metode ini disebut perpetual atau terus-menerus (continue) karena aliran barang dagangan dapat diikuti secara terus menerus setiap saat. Di dalam sistem ini, setiap saat dapat diketahui besarnya nilai atau harga pokok barang yang terjual serta jumlah persediaan barang dagangan di akhir periode akuntansi. Metode pencatatan atas persediaan
barang
dagangan
dilakukan
secara
berkelanjutan,
menyangkut perubahan persediaan yang tercermin dalam rekening persediaan. Pembelian dan penjualan (pengeluaran) barang dicatat secara langsung di rekening persediaan pada saat terjadinya transaksi. Akurasi Konsep: Karakter pencatatan dengan sistem perpetual sebagai berikut 1.
Pembelian barang dagangan untuk dijual akan dicatat dalam rekening persediaan barang dagangan bukan rekening pembelian.
2.
Biaya angkut pembelian, retur, dan pengurangan harga pembelian, serta potongan tunai pembelian dicatat dalam rekening persediaan, bukan dalam rekening terpisah (rekening tersendiri retur dan pengurangan hargapembelian).
3.
Harga pokok penjualan diakui pada saat penjualan dengan mendebit rekening harga pokok penjualan dan mengkredit rekening persediaan barang dagangan.
4.
Persediaan merupakan rekening pengendali yang didukung oleh buku besar pembantu. Buku pembantu berisi catatan persediaan secara individual (tiap-tiap jenis barang dibuatkan suatu buku pembantu). Dalam buku pembantu ini memperlihatkan tentang kualitas dan harga tiap-tiap persediaan.
Dalam melakukan pencatatan persediaan barang dengan metode perpetual, setiap transaksi pembelian barang dicatat dalam persediaan barang. Apabila barang tersebut dijual, dicatat dalam penjualan, serta mencatat pula harga pokok barang yang dijual.
110
Penghitungan persediaan barang dagangan ini antara lain dengan metode; FIFO (First In First Out), LIFO (Last In First Out) dan rata-rata bergerak. Metode FIFO ini yang digunakan pedoman adalah harga barang yang dibeli pertama digunakan untuk menentukan harga pokok barang yang laku dijual. Metode LIFO menerapkan harga barang yang paling akhir (terbaru) dibeli digunakan sebagai dasar menentukan hargapokok barang yang laku dijual. Setiap perubahan arus barang, maka buku/kartu persediaan juga harus dicatat sehingga setiap perubahan akan terpantau besarnya barang yang masih ada di gudang perusahaan. Pada metode perpetual ini setiap jenis barang harus dibuatkan buku pembantu persediaan yang akan digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan keluar masuknya barang dagangan yang bersangkutan.
LK. Prof.A.11.2 Isilah kolom kosong tentang perbedaan pencatatan persediaan metode fisik dan metode perpetual sebagai berikut. Keterangan Pencatatan dalam Buku Pembantu/Kartu Persediaan Jurnal saat Pembelian
Metode Fisik/ Periodik ...............................
Metode Perpetual ..............................
................. xx ............................xx Jurnal saat Penjualan ................. xx ........................ xx Mencatat Biaya Angkut ................. xx Pembelian ........................ xx
....................... xx ............................xx ................. xx ........................ xx ................. xx ........................ xx
Jurnal Penyesuaian
................. xx ........................ xx
................. xx ........................ xx
Perlakuan di akhir ................. xx periode ........................ xx Metode yang Digunakan � FIFO � LIFO � Rata-rata sederhana � Rata-rata tertimbang
................. xx ........................ xx � FIFO � LIFO � Rata-rata bergerak
D. Aktifitas Pembelajaran Akitivitas pembelajaran untuk mata diklat ini adalah sebagai berikut:
111
KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu 15 menit
Pendahuluan a. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; b. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. c. Menyampaikan garis besar cakupan materi Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya 105 menit sebagai berikut: a. Nara sumber memberi informasi dan tanya jawab b. Kelas dibagi menjadi 5 kelompok ( A, B, C, D kelompok . masing-masing beranggotakan 4 orang. c. Narasumber memberi tugas menggunakan LK Prof.A.11.1a. dan LK Prof.A.11.2 untuk dikerjakan masing masing kelompok/Individu: d. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan LK/Latihan/Kasus/Tugas dan melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. e. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. f. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. Kegiatan Narasumber bersama-sama dengan peserta 15 menit Penutup menyimpulkan hasil pembelajaran a. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran. E. Latihan/Kasus/ Tugas (individu) KISI KISI DAN KARTU SOAL Jenis Sekolah Bahan Kelas/Semester Mata Pelajaran Kurikulum Penyusun
: : : : :
SMA/MA X/1 Ekonomi Kurikulum 2013 ..............................
112
Unit Kerja Buku Sumber
: P4TK PKn dan IPS Malang Proses Kognitif Tingkat Kesukaran Fakta Sangat Mudah Penerapan Mudah Interpretasi Sedang Pemecahan Masalah Sukar Penalaran & Komunikasi(1) Kompetensi Kompetensi Materi Indikator Inti Dasar Mencatat transaksi/ Karakteristi Disajikan ciri-ciri dokumen ke dalam k akuntansi jurnal khusus perusahaan perusahaan, dagang diperintahkan menentukan ciri-ciri akuntansi perusahaan dagang No Rumusan Butir Soal Kunci 27 Berikut ini karakteristik akuntansi perusahaan: D 1. Laba diperoleh dari pendapatan dikurangi biaya 2. Adanya akun persediaan barang dagang 3. Menghasilkan laporan keuangan perusahaan 4. Ada perhitungan harga pokok penjualan 5. Laporan laba rugi dapat menggunakan bentuk langsung atau bertahap Dari ciri di atas, manakah yang merupakan karakteristik akuntansi perusahaan dagang? A. 1, 2, dan 3 B. 1, 2 dan 4 C. 2, 3 dan 5 D. 2, 4 dan 5 E. 3, 4 dan 5 Pembahasan Karakteristik akuntansi perusahaan dagang di antaranya: 1. Adanya akun persediaan barang dagang 2. Ada perhitungan harga pokok penjualan 3. Laporan laba rugi dapat menggunakan bentuk langsung atau bertahap F.
Rangkuman 1.
Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang melakukan kegiatan pokok membeli dan menjual barang dagangan.
2.
Perkiraan atau rekening yang ada diperusahaan dagang, yaitu pembelian, penjualan, retur pembelian dan pengurangan harga, potongan pembelian, penjualan, retur penjualan dan pengurangan harga, potongan penjualan, beban angkut pembelian, dan beban angkut penjualan.
113
3.
Pencatatan persediaan barang dagangan dapat dilakukan secara fisik ataupun perpetual.
G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut Setelah mempelajari bab ini, anda seharusnya telah mampu: 1.
mendeskripsikan perusahaan dagang,
2.
mendeskripsikan karakteristik perusahaan dagang,
3.
membedakan perusahaan jasa dengan perusahaan dagang,
4.
mendeskripsikan metode pencatatan persediaan.
Jika ada hal-hal yang belum anda pahami, pelajarilah kembali hal tersebut sebelum anda melanjutkan ke bab berikutnya.
114
KEGIATAN PEMBELAJARAN 11 SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA A. Tujuan Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat memahami: 1.
Pengertian perusahaan jasa;
2.
Menganalisis siklus akuntansi perusahaan jasa
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Peserta didik bisa mengIdentifikasi dan jelaskan perusahaan jasa;
2.
Peserta didik bisa menganalisis siklus akuntansi perusahaan jasa
C. Uraian Materi Perusahaan jasa, adalah perusahaan yang kegiatannya menjual atau memberi jasa kepada pihak lain atau masyarakat. Contohnya: bank, asuransi, transportasi, kantor akuntan, bengkel, salon, dan sebagainya. Ciri-ciri perusahaan jasa di antaranya sebagai berikut. 1)
Kegiatannya memberi pelayanan jasa kepada masyarakat.
2)
Pendapatannya berasal dari hasil penjualan jasa kepada masyarakat.
3)
Tidak terdapat perhitungan harga pokok penjualan.
4)
Laba atau rugi diperoleh dengan membandingkan besarnya jumlah pendapatan dengan besarnya jumlah beban, baik beban usaha maupun beban diluar usaha.
LK Prof. A.10.1a Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang perubahan posisi keuangan perusahaan akibat transaksi yang terjadi perlu disusun persamaan dasar akuntansi dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Siapkan format persamaan akuntansi
2.
Lakukan analisis transaksi dengan menjawab pertanyaan berikut: a.
Apa yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut?
b.
Apakah
transaksi
tersebut
menyebabkan
pertambahan
atau
pengurangan?
115
Untuk lebih jelasnya, simaklah isilah transaksi terhadap persamaan akuntansi di bawah ini. Pada tanggal 1 Mei 2015 Tuan Zarkasih mendirikan sebuah usaha yang bergerak di bidang servis sepeda motor dengan nama Servis Sepeda Motor Jaya. Berikut ini transaksi selama bulan Mei 2015. a.
Diinvestasikan sebagai modal pertama berupa uang tunai sebesar Rp10.000.000,00 dan Peralatan kantor sebesar Rp 500.000,00. A
=
U
+
E
10.000.000,00
=
0
+
10.000.000,00
A
=
U
+
E
=
0
+
Kas
Peralatan
9.500.000,00 500.000,00
10.000.000,00
Pengaruhnya: Kas 10.000.000,00 (bertambah) Ekuitas
10.000.000,00 (bertambah)
Peralatan 500.000,00 Kas
b.
500.000,00
Dibayar sewa atas ruangan usaha bengkel sebesar Rp60.000,00 untuk 1 bulan. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
c.
Dibeli secara kredit perlengkapan bengkel dari Toko Motor Jaya seharga Rp 400.000,00 dan peralatan bengkel seharga Rp 1.000.000,00. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
d.
Diterima pendapatan atas jasa yang telah diberikan selama 1 minggu sebesar Rp.600.000,00. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
116
e.
Dibayar listrik dan air untuk bulan Mei 2015 sebesar Rp 200.000,00. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
f.
Telah diselesaikan jasa servis kepada langganan dengan biaya yang diperhitungkan sebesar Rp750.000,00. Jumlah tersebut difakturkan dan ditagih. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
g.
Dibayar sebagian utang atas pembelian pelengkapan sebesar Rp 250.000,00. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
h.
Diterima sebagian pelunasan piutang atas transaksi huruf f sebesar Rp500.000,00. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
i.
Tuan Zarkasih mengambil uang tunai untuk digunakan secara pribadi sebesar Rp100.000,00. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
j.
Dibayar gaji pembantu bengkel untuk bulan Mei 2015 sebesar Rp300.000,00 dan dibayar rekening telepon sebesar Rp75.000,00. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
k.
Pada akhir bulan Mei 2015 perlengkapan yang masih ada sebesar Rp250.000,00 dan peralatan bengkel disusutkan sebesar Rp50.000,00. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
117
l.
Diterima pendapatan atas jasa servis sebesar Rp1.500.000,00 Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
Pada perusahaan jasa, proses penjualan dan produksi jasa berlangsung ketika ada kesepakatan antara perusahaan dan konsumen. Oleh karena itu, dari sudut pandang akuntansi hanya ada dua transaksi utama pada perusahaan jasa, yaitu transaksi administratif dan transaksi penjualan jasa. Contoh perusahaan jasa, di antaranya bengkel, salon, rental mobil, perusahaan angkutan, rental VCD, dan penginapan. Bagaimanakah tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa ini? Tahapantahapan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah sebagai berikut: 1.
Tahap pencatatan terdiri atas Pencatatan dalam buku jurnal dan buku besar
2.
Tahap pengikhtisaran (summarizing), tahap ini dilakukan setelah tahap pencatatan. Pada tahap ini dibuat ringkasan dari pengaruh seluruh transaksi keuangan yang terjadi selama periode yang bersangkutan. Ringkasan tersebut terlihat dalam saldo akhir dari setiap akun buku besar. Selanjutnya, saldo setiap akun tersebut dicatat dalam dokumen tersendiri yang disebut neraca saldo (trial balance). Kegiatan akuntansi yang dilakukan pada tahap pengikhtisaran meliputi penyusunan neraca saldo, pembuatan jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja (neraca lajur), pembuatan jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan,
3.
Tahap pembuatan laporan keuangan, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
D. Aktifitas Pembelajaran Akitivitas pembelajaran untuk mata diklat ini adalah sebagai berikut: KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan a. Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran;
Alokasi Waktu 15 menit
118
Kegiatan
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
b. Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. c. Menyampaikan garis besar cakupan materi Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya 105 menit sebagai berikut: a. Nara sumber memberi informasi dan tanya jawab b. Kelas dibagi menjadi 4 kelompok (A, B, C, D s/d kelompok ..) masing-masing beranggotakan 5 orang. c. Narasumber memberi tugas menggunakan LK/Latihan/Kasus/Tugas untuk dikerjakan masing masing kelompok/Individu: d. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan LK Prof.A.10.1a, LK Prof.A.10.1b, dan LK Prof.A.10.2 dan melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. e. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. f. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. Narasumber bersama-sama dengan peserta 15 menit menyimpulkan hasil pembelajaran a. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. b. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.
E. Latihan/ Kasus/ Tugas LK Prof.A.10.2 Pada tanggal 1 Mei 2015 Tuan Zarkasih mendirikan sebuah usaha yang bergerak di bidang servis sepeda motor dengan nama Servis Sepeda Motor Jaya. Berikut ini transaksi selama bulan Mei 2015. a.
Diinvestasikan sebagai modal pertama berupa uang tunai sebesar Rp10.000.000,00 dan Peralatan kantor sebesar Rp 500.000,00. A
=
U
+
E
10.000.000,00
=
0
+
10.000.000,00
119
A
=
U
Kas
Peralatan
9.500.000,00 500.000,00
+
E
=
0
+
10.000.000,00
Pengaruhnya: Kas
10.000.000,00 (bertambah) Ekuitas
10.000.000,00 (bertambah)
Peralatan 500.000,00 Kas
b.
500.000,00
Dibayar sewa atas ruangan usaha bengkel sebesar Rp60.000,00 untuk 1 bulan. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
c.
Dibeli secara kredit perlengkapan bengkel dari Toko Motor Jaya seharga Rp 400.000,00 dan peralatan bengkel seharga Rp 1.000.000,00. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
d.
Diterima pendapatan atas jasa yang telah diberikan selama 1 minggu sebesar Rp.600.000,00. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
e.
Dibayar listrik dan air untuk bulan Mei 2015 sebesar Rp 200.000,00. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
f.
Telah diselesaikan jasa servis kepada langganan dengan biaya yang diperhitungkan sebesar Rp 750.000,00. Jumlah tersebut difakturkan untuk ditagih. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang)
120
............................................xx (bertambah/berkurang) g.
Dibayar sebagian utang atas pembelian pelengkapan sebesar Rp 250.000,00. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
h.
Diterima sebagian pelunasan piutang atas transaksi huruf f sebesar Rp500.000,00. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
i.
Tuan Zarkasih mengambil uang tunai untuk digunakan secara pribadi sebesar Rp100.000,00. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
j.
Dibayar gaji pembantu bengkel untuk bulan Mei 2015 sebesar Rp300.000,00 dan dibayar rekening telepon sebesar Rp75.000,00. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
k.
Pada akhir bulan Mei 2015 perlengkapan yang masih ada sebesar Rp250.000,00 dan peralatan bengkel disusutkan sebesar Rp50.000,00. Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
l.
Diterima pendapatan atas jasa servis sebesar Rp1.500.000,00 Pengaruhnya: ................................xx (bertambah/berkurang) ............................................xx (bertambah/berkurang)
Terlampir
121
LK Prof.A.10.1b: TUGAS IN1 a.
Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi!
b.
Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan presentasi!
c.
Presentasikan laporan hasil tugas On!
KISI KISI DAN KARTU SOAL Jenis Sekolah : SMA/MA Bahan Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Kurikulum : Kurikulum 2013 Penyusun : .............................. Unit Kerja : P4TK PKn dan IPS Malang Buku Sumber Proses Kognitif Tingkat Kesukaran Fakta
Sangat Mudah
Penerapan
Mudah
Interpretasi
Sedang
Pemecahan Masalah
Sukar (1)
Penalaran & Komunikasi Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Menyusun jurnal penyesuaian perusahaan jasa.
No 27
Materi
Indikator
Jurnal Disajikan sebuah data penyesu keuangan sebuah aian perusahaan, diminta menyusun jurnal penyesuaian
Rumusan Butir Soal Servis Maju Jaya memiliki sejumlah uang di bank dan menerima bunga tiap tanggal 2 Januari sejumlah Rp 1.500.000,00. Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Desember adalah …. (A) piutang bunga Rp 1.500.000,00 pendapatan bunga Rp 1.500.000,00 (B) pendapatan bunga Rp 1.500.000,00 piutang bunga Rp 1.500.000,00 (C) kas Rp 1.500.000,00 pendapatan bunga Rp 1.500.000,00 (D) kas Rp 1.500.000,00 piutang bunga Rp 1.500.000,00 Pembahasan
Kunci
122
F.
Rangkuman Perusahaan jasa, adalah perusahaan yang kegiatannya menjual atau memberi jasa kepada pihak lain atau masyarakat. Contohnya: bank, asuransi, transportasi, kantor akuntan, bengkel, salon, dan sebagainya. Ciri-ciri perusahaan jasa di antaranya sebagai berikut. 1) Kegiatannya memberi pelayanan jasa kepada masyarakat. 2) Pendapatannya berasal dari hasil penjualan jasa kepada masyarakat. 3) Tidak terdapat perhitungan harga pokok penjualan. 4) Laba atau rugi diperoleh dengan membandingkan besarnya jumlah pendapatan dengan besarnya jumlah beban, baik beban usaha maupun beban diluar usaha. Tahapan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah tahap pencatatan, tahap pengikhtisaran, dan tahap pelaporan.
G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut Setelah mempelajari bab ini, anda seharusnya telah mampu: 1.
Mengidentifikasi dan jelaskan perusahaan jasa.
2.
Menganalisis siklus akuntansi perusahaan jasa
Jika ada hal-hal yang belum anda pahami, pelajarilah kembali hal tersebut sebelum anda mengakhiri bab ini.
123
MODUL KOMPETENSI PEDAGOGIK Kegiatan Pembelajaran 1: PENDEKATAN SAINTIFIK A. Tujuan Tujuan yang hendak dicapai melalui materi ini adalah peserta diklat mampu: memahami langkah-langkah pendekatan saintifik serta mengaplikasikan pada proses belajar mengajar di kelas melalui mengkaji referensi dan diskusi serta mengimplementasikan PPK.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Menjelaskan esensi pendekatan saintifik
2.
Mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik
3.
Mengaplikasikan dalam proses belajar mengajar di kelas
C. Uraian Materi 1.
Pendekatan Scientific pada Pembelajaran Ekonomi Metode ilmiah pada dasarnya memandang fenomena khusus (unik) dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan pada simpulan. Dengan demikian diperlukan adanya penalaran dalam rangka pencarian (penemuan). Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat rangkaian kegiatan koleksi data atau fakta melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis. Sebenarnya apa yang kita bicarakan dengan metode ilmiah merujuk pada: (1) adanya masalah, (2) data, (3) adanya analisa, dan (4) Fakta. Dengan metode ilmiah seperti ini diharapkan kita akan mempunya sifat bebas prasangka dan sifat objektif. Selanjutnya secara sederhana pendekatan ilmiah merupakan suatu cara atau mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur
124
yang didasarkan pada suatu metode ilmiah. Ada juga yang mengartikan pendekatan ilmiah sebagai mekanisme untuk memperoleh pengetahuan yang didasarkan pada struktur logis. Pendekatan ilmiah ini memerlukan langkah-langkah pokok:
2.
a.
Mengamati
b.
Menanya
c.
Mengumpulkan data /Informasi
d.
Mengasosiasi
e.
Mengomunikasikan
Langkah-langkah Pembelajaran Ekonomi dengan Pendekatan Ilmiah Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” Hasil
akhirnya
adalahpeningkatan
dan
keseimbangan
antara
kemampuan untuk menjadi manusia yang baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills)dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan untuksemua mata pelajaran. Pendekatan ilmiah pembelajaran Ekonomi disajikan berikut ini. a.
Mengamati Kegiatan
mengamati
pembelajaran
mengutamakan
(meaningfull
learning).
kebermaknaan Kegiatan
ini
proses memiliki
keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata,
125
peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Kegiatan mengamati adalah kegiatan yang memfungsikan panca indera sehingga diperoleh informasi atau data. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran. Dalam
pembelajaran
ekonomi
kegiatan
mengamati
dapat
dilakukan misalnya melalui: membaca permasalahan ekonomi, menelaah permasalahan ekonomi di lingkungan siswa, melihat gambar tentang kegiatan ekonomi, melihat langsung aktivitas produksi, melakukan obeservasi pada perilaku konsumen dan sebagainya.Dalam pembelajaran ekonomi SMA tentang kegiatan ekonomi, Fasilitator dapat menugaskan siswa melalui tugas mandiri terstruktur untuk melakukan observasi dan melakukan pengamatan tentang: 1) ativitas produksi, 2) kegiatan distribusi pada home industri yang berada pada lingkungan siswa. b.
Menanya Fasilitator yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat Fasilitator bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika Fasilitator menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Artinya Fasilitator dapat menumbuhkan sikap ingin tahu peserta didik, yang diekspresikan dalam bentuk pertanyaan. Kegiatan menanya lebih diutamakan aktivitasnya dilakukan oleh peserta didik. Hal-hal yang dipertanyakan peserta didik terkait sesuatu yang bersifat faktual hingga analitik. Dengan demikian peserta didik akan berkembang kemampuan berfikir kritisnya. Contoh kegiatan menanya pada pembelajaran Ekonomi: Fasilitator yang
efektif
mampu
menginspirasi
peserta
didik
untuk
meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan
126
pengetahuannya. Fasilitator diupayakan dapat menumbuhkan sikap ingin tahu siswa, yang diekspresikan dalam bentuk pertanyaan siswa, misalnya: 1)Mengapa di daerah ini masyarakat melakukan kegiatan produksi membuat batu bata?, 2) Bagaimana rangkaian kegiatan
yang
dilakukan
dalam
pembuatan batu bata? 3)
bagaimana cara memasarkan produk batu bata?. 4) Apa saja hambatan pelaksanaan produksi batu bata?. 5) bagaimana upaya memperbesar pemasaran batu bata? 6) Apa saja permasalahan dalam pemasaran batu bata?. 7) bagaimana upaya menanggulangi permasalahan produksi batu bata? 8) Bagaimana solusi untuk menaggulangi permasakahan pemasaran batu bata?. Diusahakan setelah ada pengamatan, yang bertanya bukan Fasilitator, tetapi yang bertanya peserta didik. c.
Mengumpulkan data/informasi Kegiatan mengumpulkan data/informasimelalui kegiatan uji coba, mengeksplorasi lebih mendalam, dan mengumpulkan data sehingga data yang telah diperoleh dapat dianalisis dan disimpulkan. Kegiatan mengumpulkan dapat dilakukan dengan cara uji coba (eksperimen). membaca buku, mengumpulkan data sekunder, observasi lapangan, wawancara, menyebarkan kuesioner, dan lainlain. Contoh
kegiatan
mengumpulkan
data/informasi
dalam
pembelajaran ekonomi: Peserta didik diminta mencari informasi atau bahan untuk menjawab dan membuktikan hipotesis yang diajukan terkait dengan permasalahan ekonomi yang berhubungan dengan kelangkaan. Untuk bisa menanggulangi permasalahan kelangkaan sumber daya di suatu daerah, maka perlu data lapangan tentang keberadaan sumber daya tersebut di daerah. d.
Mengasosiasi Mengasosiasi yaitu kegiatan peserta didik untuk membandingkan antara data yang telah diolahnya dengan teori yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya prinsip dan konsep penting.
Kegiatan
mengasosiasi
dapat
berupa
kegiatan
menganalisis, membuat kategori, menentukan hubungan antar
127
data/kategori, menyimpulkan dari hasil analisis data. Penemuan prinsip dan konsep penting diharapkan dapat menambah skema kognitif peserta didik, memperluas pengalaman dan wawasan pengetahuannya. Mengasosiasi dilakukan melalui proses diskusi, analisis
data,
dan
menginterpretasikan.
Kegiatan
ini
erat
hubungannya dengan kegiatan menalar. Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa Fasilitator dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada Fasilitator . Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat. Penalaran terdapat dua cara, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif merupakan cara menalardengan menarik simpulan dari fenomena atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Menalar secara induktif adalah proses penarikan simpulan dari kasus-kasus yang bersifat nyata secara individual/spesifik menjadi simpulan yang bersifat umum.Kegiatan menalar secara induktif lebih banyak berpijak pada observasi inderawi/pengalaman empirik. Dalam pembelajaran Ekonomi, selalu terkait dengan kejadian di bumi. Seperti telah dijelaskan di muka, terdapat dua cara menalar, yaitu
penalaran
induktif
dan
penalaran
deduktif.
Penalaraninduktifmerupakan cara menalardengan menarik simpulan dari fenomena/atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Sedangkan menalar secara deduktif adalah cara menalar dari hak yang bersifat umum untuk diterapkan dalam fenomena atau atribut-atribut khusus.Dalam pembelajaran banyak permasalahan yang bisa dinalarkan secara induktif, maupun deduktif. Penerapan hukum ekonomi dalam bebagai kegiatan sehari hari di berbagai tempat merupakan bagian dari menalar secara deduktif. Sebaliknya
128
membuat kesimpulan dari data bebagai kegiatan ekonomi sehari hari di berbagai tempat merupakan bagian dari menalar secara induktif. Contoh:
Deduktif: Pada saat jumlah produk melimpah maka harga produk tersebut sangat murah. Hukum atau teori tersebut dapat diterapkan di berbagai kegiatan produksi, misalnya pada musim panen buah mangga, rambutan, anggur, dan pada saat panen besar berbagai sayur maryur maka harga masing masing produk buah dan sayur tersebut cenderung murah. Sebaliknya pada saat sedang langka produk buah dan sayur tersebut maka harganya akan naik atau menjadi lebih mahal.
Induktif: Pada musim penghujan banyak petani panen padi atau beras. Pada bulan tertentu sedang terjadi panen buah mangga, duren, dan rambutan. Pada saat panen padi, panen buah mangga, duren dan rambutan, setelah di data ternyata harga masing masing produk tersebut cenderung murah. Dari data atau kenyataan khusus tersebut dapat disimpulkan secara umum bahwa pada saat produk melimpah maka harga produk tersebut rendah.
e.
Mengomunikasikan Mengkomunikasikan
yaitu
kegiatan
peserta
didik
dalam
mendiskripsikan dan menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, uji coba, dan mengasosiasi. Kegiatan mengomunikasikan ditujukan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan dan dibantu dengan perangkat teknologi baik konvensional maupun Teknologi Informasi dan Komunikasi. D. Aktivitas Pembelajaran Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “pendekatan saintifik” sebagai berikut: Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan a. Berdoa bersama b. menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; c. mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk
Alokasi Waktu 15 menit
129
Kegiatan
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. d. menyampaikan garis besar cakupan materi pedekatan saintifik. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya 105 menit sebagai berikut: 1) Fasilitator memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang strategi pembangunan ekonomi dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. 2) Kelas dibagi menjadi 6 kelompok ( A, B, C, …….s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. 3) Fasilitator memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3. 4) Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang pedekatan saintifik dan cara menanganinya yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3.. 5) Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. 6) Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. 7) Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. 1) Narasumber bersama-sama dengan 15 menit peserta menyimpulkan hasil pembelajaran 2) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. 3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. 4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.
E. Latihan/kasus 1.
LK. Pedg.A.1.1.a: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan D sebagai berikut: a.
Jelaskan yang dimaksud dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran ekonomi!
130
b.
Diskripsikan
dengan
menggunakan
contoh
perbedaan
pembelajaran saintifik dengan pembelajaran ekonomi sebelum adanya kurikulum 2013! c.
Bacalah materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang pendekatan saintifik, kemudian berilah contoh kegiatan “mengamati“ dalam proses pembelajaran ekonomi tentang APBN dan APBD!
d.
Berilah contoh kegiatan “menanya“ dalam proses pembelajaran ekonomi tentang APBN dan APBD!
e.
Berilah contoh kegiatan “menalar“ dalam proses pembelajaran ekonomi tentang APBN dan APBD!
2.
f.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
g.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. A. Pedg.1.1.b: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E sebagai berikut: a.
Diskripsikan
dengan
menggunakan
contoh
perbedaan
pembelajaran saintifik dengan pembelajaran ekonomi sebelum adanya kurikulum 2013! b.
Bacalah materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang
pendekatan
saintifik,
dan
berilah
contoh
kegiatan
“mengamati“ dalam proses pembelajaran ekonomi tentang kegiatan ekonomi! c.
Berilah contoh kegiatan “menanya“ dalam proses pembelajaran ekonomi tentang kegiatan ekonomi!
d.
Berilah contoh kegiatan “menalar“ dalam proses pembelajaran ekonomi tentang kegiatan ekonomi!
3.
e.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
f.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK.A. Pedg.1.1.c: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C dan F sebagai berikut: a.
Jelaskan yang dimaksud dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi!
131
b.
Diskripsikan
dengan
menggunakan
contoh
perbedaan
pembelajaran saintifik dengan pembelajaran ekonomi sebelum adanya kurikulum 2013! c.
Bacalah materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang pendekatan saintifik, kemudian berilah contoh kegiatan “mengamati“
dalam
proses
pembelajaran
ekonomi
tentang
persamaan akuntansi! d.
Berilah contoh kegiatan “menanya“ dalam proses pembelajaran ekonomi tentang persamaan akuntansi!
e.
Berilah contoh kegiatan “menalar“ dalam proses pembelajaran ekonomi tentang persamaan akuntansi!
f.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
g.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK.Pedg. A.1.2: TUGAS ON a.
Susunlah uraian minimal 50 kata tentang contoh pelaksanaan pembelajaran saintifik pada mata pelajaran ekonomi kelas XI!
b.
Lakukan
pemecahan
masalah
penyusunan
model
pembelajaran
tersebut di atas! TUGAS IN 2 a.
Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi!
b.
Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan presentasi!
c. F.
Presentasikan laporan hasil tugas On!
Rangkuman Permendikbud No.103 tahun 2014 pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik/ pendekatan berbasis proses keilmuan meliputi: 1.
Mengamati
(Observing):
mengamati
dengan
indra
(membaca,
mendengar, menyimak, melihat, menonton dan sebagainya) 2.
Menanya (questioning)
3.
Mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting):
132
4.
Menalar/Mengasosiasi
(associating):
Mengolah
informasi
yang
dikumpulkan. 5.
Mengomunikasikan (communicating): Menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi pendekatan saintifik?
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi pendekatan saintifik?
3.
Apa manfaat materi pendekatan saintifik terhadap tugas Bapak/Ibu?
4.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini?
133
Kegiatan Pembelajaran 2: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
A. Tujuan: Peserta
diklat
mampu
menggunakan
model
pembelajarandiscovery
Learning, Problem based learning dan proyek Based Learning melalui mengkaji referensi dan diskusi dengan mengimplementasikan PPK.. B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
MengIdentifikasi dan jelaskan model pembelajarandiscovery Learning,
2.
MengIdentifikasi dan jelaskan model pembelajaran Problem based learning
3.
MengIdentifikasi dan jelaskan model pembelajaran proyek Based Learning
4.
Menjelaskan manfaat model pembelajarandiscovery Learning, Problem based learning dan proyek Based Learning
C. Uraian Materi 1.
Definisi model Discovery Learning Model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan
pelajaran
mengorganisasi
dalam
sendiri.
bentuk
finalnya,
Sebagaimana
tetapi
pendapat
diharapkan
Bruner,
bahwa:
“Discovery Learning can be defined as the learning that takes place when the student is not presented with subject matter in the final form, but rather is required to organize it him self” (Lefancois dalam Emetembun, 1986:103). Bruner memakai metode yang disebutnya Discovery Learning, dimana murid mengorganisasi bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir (Dalyono, 1996:41). Metode Discovery Learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses
134
mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi. Fakta Empirik Keberhasilan model Discovery Learning Proses
dan
pengamatan,
hasil
pembelajaran
penerapan
berdasarkan
pendekatan
fakta
Discovery
dan
Learning
hasil dalam
pembelajaran memiliki kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan. Langkah-langkah
Operasional
Implementasi
dalam
Proses
Pembelajaran Berikut ini langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas. Langkah Persiapan Model Discovery Learning: a)
Menentukan tujuan pembelajaran.
b)
Melakukan Identifikasi dan jelaskan karakteristik siswa (kemampuan awal, minat,
gaya belajar, dan sebagainya c)
Memilih materi pelajaran.
d)
Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi).
e)
Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, lustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa.
f)
Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
g) 2.
Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
Model
Pembelajaran
Berbasis
Proyek
(Project
Based
Learning/PJBL) Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi
untuk
menghasilkan
berbagai
bentuk
hasil
belajar.
135
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Dengan demikian model pembelajaran yang cocok untuk siswa SMA adalah pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik sebagai berikut: a.
Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja
b.
Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik
c.
Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan
d.
Peserta
didik
mengakses
secara
dan
kolaboratif
mengelola
bertanggungjawab
informasi
untuk
untuk
memecahkan
permasalahan e.
Proses evaluasi dijalankan secara kontinyu
f.
Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan;
g.
Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif
h.
Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
3.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah a.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).
b.
Pembelajaran
berbasis
masalah
merupakan
suatu
metode
pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada
136
pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan. Berikut ini lima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL). a.
Permasalahan sebagai kajian.
b.
Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman.
c.
Permasalahan sebagai contoh.
d.
Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses.
e.
Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik.
Fase-Fase PBL Fase 1: Mengorientasikan Peserta Didik pada Masalah Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitasaktivitas yang akan dilakukan. Fase 2: Mengorganisasikan Peserta Didik: Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Fase 3: Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan
data
dan
eksperimen,
berhipotesis
dan
penjelasan, dan memberikan pemecahan. Fase 4 Mengembangkan dan Menyajikan Artifak (Hasil Karya) dan Mempamerkannya
Tahap
penyelidikan
diikuti
dengan
menciptakan artifak (hasil karya) dan pameran. Artifak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan
situasi
masalah
dan
pemecahan
yang
diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia.
137
Fase 5 Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik menganalisis dan mengevaluasi
proses
mereka
sendiri
dan
keterampilan
penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini Fasilitator meminta peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajar. D. Aktivitas Pembelajaran Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “model pembelajaran” sebagai berikut Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu 15 menit
Pendahuluan a. Berdoa bersama b. menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; b. mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. c. menyampaikan garis besar cakupan materi strategi pembangunan ekonomi. Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya 105 menit sebagai berikut: a. Fasilitator memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang strategi pembangunan ekonomi dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. b. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok ( A, B, C, …….s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. c. Fasilitator memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3. d. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang permasalahan ekonomi dan cara menanganinya yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3.. e. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi.
138
Kegiatan
Kegiatan Penutup
Deskripsi Kegiatan f. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. g. Narasumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. a. Narasumber bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran b. melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.
Alokasi Waktu
15 menit
E. Latihan/kasus/ 1.
LK. Pedg.A.2.1.a: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan D sebagai berikut: a.
Jelaskan yang dimaksud dengan Descovery Learning (DL) dalam pembelajaran ekonomi!
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan model pembelajaran DL dengan pembelajaran PBL dalam pembelajaran ekonomi!
c.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang model pembelajaran, kemudian berilah contoh model pembelajaran DL pembelajaran ekonomi tentang pasar!
2.
d.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
e.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. Pedg .A.2.1.b: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E sebagai berikut: a.
Jelaskan yang dimaksud dengan Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran ekonomi!
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan model pembelajaran PJPL dengan pembelajaran PBL dalam pembelajaran ekonomi!
139
c.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang model pembelajaran, kemudian berilah contoh model
pembelajaran
PBL
pembelajaran
ekonomi
tentang
permasalahan ekonomi! d.
Susunlah sebuah perbedaan sintak antara DL, PJPL, dan PBL dalam format dengan menggunakan kolom!
e. 3.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
LK. Pedg. A.2.1.c: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C dan F sebagai berikut: a.
Jelaskan yang dimaksud dengan Project Based Learning (PJPL) dalam pembelajaran ekonomi!
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan model pembelajaran PJPLdengan pembelajaran PBL dalam pembelajaran ekonomi!
c.
Susunlah sebuah perbedaan sintak antara DL, PJPL, dan PBL dalam format dengan menggunakan kolom!
d.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis.
LK. A.2.2.:TUGAS ON a.
Susunlah sebuah perbedaan sintak antara DL, PJPL, dan PBL dalam format dengan menggunakan kolom!
b.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang model pembelajaran, kemudian berilah contoh model pembelajaran PJPL pembelajaran ekonomi tentang jurnal umum!
TUGAS IN 2 a.
Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi!
b.
Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan presentasi!
c.
Presentasikan laporan hasil tugas On!
140
F.
Rangkuman 1.
Model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan
pelajaran
dalam
bentuk
finalnya,
tetapi
diharapkan
mengorganisasi sendiri. 2.
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
3.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran
yang
menyajikan
masalah
kontekstual
sehingga
merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut: Setelah kegiatan pembelajaran, Bapak/Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi model-model pembelajaran?
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi model-model pembelajaran?
3.
Apa manfaat materi model-model pembelajaran terhadap tugas Bapak/Ibu?
4.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini?
141
Kegiatan Pembelajaran 3: PENILAIAN AUTENTIK A. Tujuan Tujuan yang hendak dicapai melalui materi ini adalah peserta diklat: memahami penilaian autentik sesuai dengan permendikbud No. 104 Tahun 2014 melalui mengkaji referensi dan diskusi. B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Mendeskripsikan pengertian penilaian autentik
2.
Mendeskripsikan fungsi penilaian autentik
3.
Menjelaskan tujuan penilaian autentik
4.
Menjelaskan prinsip penilaian autentik
5.
Menjelaskan lingkup penilaian autentik
C. Uraian Materi 1.
Pengertian Penilaian Hasil Belajar: a.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi
sikap
spiritual
dan
sikap
sosial,
kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. b.
Pendekatan Penilaian adalah proses atau jalan yang ditempuh dalam melakukan penilaian hasil belajar peserta didik.
c.
Bentuk Penilaian adalah cara yang dilakukan dalam menilai capaian pembelajaran peserta didik, misalnya: penilaian unjuk kerja, penilaian projek, dan penilaian tertulis.
d.
Instrumen Penilaian adalah alat yang digunakan untuk menilai capaian pembelajaran peserta didik, misalnya: tes dan skala sikap
e.
Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan
meliputi
ketuntasan
penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
142
f.
Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya.
g.
Penilaian Diri adalah teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif.
h.
Penilaian Tugas adalah penilaian atas proses dan hasil pengerjaan tugas yang dilakukan secara mandiri dan/atau kelompok.
i.
Penilaian Projek adalah penilaian terhadap suatu tugas berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan data, sampai pelaporan.
j.
Penilaian berdasarkan Pengamatan adalah penilaian terhadap kegiatan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.
k.
Ulangan
Harian
adalah
penilaian
yang
dilakukan
setiap
menyelesaikan satu muatan pembelajaran. l.
Ulangan Tengah Semester adalah penilaian yang dilakukan untuk semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam paruh pertama semester.
m. Ulangan Akhir Semester adalah penilaian yang dilakukan untuk semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam satu semester. n.
Nilai modus adalah nilai terbanyak capaian pembelajaran pada ranah sikap.
o.
Nilai rerata adalah nilai rerata capaian pembelajaran pada ranah pengetahuan.
p.
Nilai optimum adalah nilai tertinggi capaian pembelajaran pada ranah keterampilan.
2.
Fungsi Penilaian a.
formatif yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap,pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan
b.
sumatif yaitu menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester, satu tahun pembelajaran,
143
3.
Tujuan Penilaian: a.
Mengetahui
tingkat
penguasaan
kompetensi
dalam
sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok
peserta
didik
untuk
ditingkatkan
dalam
pembelajaran remedial dan program pengayaan. b.
Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam kurun waktu tertentu, yaitu harian, tengah semesteran, satu semesteran, satu tahunan, dan masa studi satuan pendidikan.
c.
Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi bagi mereka yang diIdentifikasi dan jelaskan sebagai peserta didik yang lambat atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil belajar.
d.
Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya.
4.
5.
Prinsip Penilaian: a.
Sahih,
b.
Objektif
c.
Adil
d.
Terpadu
e.
Terbuka.
f.
Holistik dan berkesinambungan
g.
Sistematis
h.
Akuntabel
i.
Edukatif
Lingkup Penilaian Lingkup penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan. a.
Sikap (Spiritual dan Sosial) Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada ranah sikap spiritual dan sikap sosial adalah sebagai berikut:
144
Tingkatan Sikap Menerima nilai
Deskripsi Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai tersebut Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya Mengamalkan nilai Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak (karakter) (sumber: Olahan Krathwohl dkk.,1964) b.
Pengetahuan Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada kemampuan berpikir adalah sebagai berikut. Dimensi Pengetahuan Faktual
Deskripsi
Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama benda, angka, tahun, dan hal-hal yang terkait secara khusus dengan suatu mata pelajaran Konseptual Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, keterkaitan antara satu kategori dengan lainnya, hukum kausalita, definisi, teori Prosedural Pengetahuan tentang prosedur dan proses khusus dari suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik, metoda, dan kriteria untuk menentukan ketepatan penggunaan suatu prosedur Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan, menentukan pengetahuan yang penting dan tidak penting (strategic knowledge), pengetahuan yang sesuaidengan konteks tertentu, dan pengetahuan diri (self-knowledge) (Sumber: Olahan dari Andersen, dkk., 2001) Soal tes tertulis yang menjadi penilaian autentik adalah soal-soal yang menghendaki peserta didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-soal uraian. c.
Penilaian Keterampilan Sasaran Penilaian Hasil Belajar oh Pendidik pada keterampilan abstrak berupa
145
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan konkret adalah sebagai berikut Keterampilan Konkret Persepsi (perception) Kesiapan (set) Meniru(guided response) Membiasakan gerakan (mechanism) Mahir (complex or overt response) Menjadi gerakan alami (adaptation
Deskripsi Menunjukkan perhatian untuk melakukan suatu gerakan Menunjukkan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan suatu gerakan Meniru gerakan secara terbimbing Melakukan gerakan mekanistik
Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya Menjadi tindakan orisinal Menjadi gerakan baru yang orisinal (origination) dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya (Sumber: Olahan dari kategori Simpson) Sasaran penilaian digunakan sesuai dengan karakteristik muatan pelajaran. PENYUSUNAN KISI-KISI SOAL 1.
Pengertian kisi-kisi Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat informasi yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi tes. Kisi-kisi disusun berdasarkan tujuan penggunaan tes. Penyusunan kisi-kisi merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum penulisan soal. Dengan adanya kisi-kisi, penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan dan perakit soal akan lebih terarah dalam merakit tes. Bila beberapa penulis soal menggunakan satu kisi-kisi, akan dihasilkan soal-soal yang relatif sama (paralel) dari tingkat kedalaman dan cakupan materi yang ditanyakan.
2.
Syarat kisi-kisi Kisi-kisi tes prestasi akademik harus memenuhi persyaratan berikut. a.
Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan.
146
b.
Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami.
c.
Indikator soal harus jelas dan dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan.
3.
Komponen kisi-kisi Komponen-komponen yang diperlukan dalam sebuah kisi-kisi disesuaikan dengan tujuan tes. Komponen kisi-kisi terdiri atas komponen identitas dan komponen matriks. Komponen identitas diletakkan di atas komponen matriks. Contoh komponen identitas yang dimasukkan adalah jenis/jenjang sekolah, program studi/jurusan, mata pelajaran, tahun ajaran, kurikulum yang diacu, alokasi waktu, jumlah soal, dan bentuk soal. Komponen-komponen matriks berisi kompetensi dasar yang diambil dari kurikulum, kelas dan semester, materi, indikator, dan nomor soal. Berikut
ini
adalah
diagram
yang
menggambarkan
proses
penjabaran kompetensi dasar (KD) menjadi indikator.
Diagram II: Proses Penjabaran KD menjadi Indikator a.
Karena keterbatasan jumlah soal, kadang-kadang perlu memilihKD yang esensial. Adapun kriteria pemilihan KD yang esensial adalah:
b.
Merupakan KD lanjutan/pendalaman dari satu KD yang sudah dipelajari sebelumnya.
c.
Merupakan KD penting yang harus dikuasai peserta didik.
d.
Merupakan KD yang sering diperlukan untuk mempelajari mata pelajaran lain.
e.
Merupakan KD yang berkesinambungan yang terdapat pada semua jenjang kelas.
f.
Merupakan KD yang memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
147
4.
Kriteria indikator a.
Memuat ciri-ciri KD yang akan diukur.
b.
Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur (satu kata kerja operasional untuk soal pilihan ganda, satu atau lebih dari satu kata kerja operasional untuk soal uraian).
c.
Berkaitan dengan materi/konsep yang dipilih.
d.
Dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah ditetapkan.
e.
Komponen-komponen indikator soal yang perlu diperhatikan adalah subjek, perilaku yang akan diukur, dan kondisi/konteksnya.
TEKNIK PENULISAN SOAL 1.
Pengertian tes tertulis Tes tertulis merupakan kumpulan soal-soal yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan.Dalam menjawab soal, peserta didiktidak selalu harus merespon dalam bentuk tulisan, tetapi juga dapat dilakukan dalam bentuk lain, seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar. Soal-soal pada tes tertulis dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu soal dengan memilih jawaban yang sudah disediakan (bentuk soal pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan) dan soal dengan memberikan jawaban secara tertulis (bentuk soal isian, jawaban singkat, dan uraian). Dalam
penyusunan
memperhatikan
soal
kaidah-kaidah
tes
tertulis,
penulisan
soal
penulis dari
soal segi
harus materi,
konstruksi, dan bahasa.Selain itu, soal yang ditulis harus bebas dari unsur kekerasan, pornografi, politis, SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), atau hal-hal lain yang dapat menguntungkan atau merugikan kelompok tertentu atau menimbulkan efek negatif. 2.
Teknik Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda (PG) Soal PG merupakan bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari
beberapa
kemungkinan
jawaban
(option)
yang
telah
disediakan.Setiap soal PG terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan
148
pengecoh (distractor).Kunci jawaban merupakan jawaban benar atau paling benar, sedangkan pengecoh merupakan jawaban tidak benar, tetapi peserta didik yang tidak menguasai materi mungkinakan memilih pengecoh tersebut. a.
Keunggulan dan keterbatasan Beberapa keunggulan dari bentuk soal PG adalah: 1)
dapat diskor dengan mudah, cepat, dan memiliki objektivitas yang tinggi;
2)
dapat mengukur berbagai tingkatan kognitif; mencakup ruang lingkup materi yang luas;
3)
tepat digunakan untuk ujian berskala besar yang hasilnya harus segera diumumkan, seperti ujian nasional, ujian akhir sekolah, danujian seleksi pegawai negeri.
Beberapa keterbatasan dari bentuk soal PG adalah: o perlu waktu lama untuk menyusun soalnya;
b.
1)
sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi;
2)
terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban.
Kaidah Penulisan Soal Bentuk PG Dalam menulis soal bentuk PG, penulis soal harus memperhatikan kaidah-kaidah sebagai berikut:
c.
Materi 1)
Soal harus sesuai dengan indikator.
2)
Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
3)
Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar.
d.
Konstruksi 1)
Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
2)
Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
3)
Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
4)
Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda
5)
.Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
149
6)
Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua pilihan jawaban di atas salah” atau “Semua pilihan jawabandi atas benar”.
7)
Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut atau kronologisnya.
8)
Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.
9) e.
Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Bahasa 1)
Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
2)
Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
3)
Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
4)
Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.
3.
Teknik Penulisan Soal Uraian Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya. Jawabannya dikemukakan dalam bentuk uraian tertulis. a.
Keunggulan dan keterbatasan soal bentuk uraian Keunggulan Dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam hal menyajikan jawaban terurai secara bebas, mengorganisasikan pikirannya, mengemukakan pendapatnya, dan mengekspresikan gagasangagasan dengan menggunakan kata-kata atau kalimat peserta didik sendiri. Keterbatasan Jumlah materi atau pokok bahasan yang dapat ditanyakan relatif terbatas,
waktu
untuk
memeriksa
jawaban
cukup
lama,
penskorannya relatif subjektif, dan tingkat reliabilitasnya relatif lebih rendah dibandingkan dengan soal bentuk pilihan ganda karena
150
reliabilitas skor pada soal bentuk uraian sangat tergantung pada penskor tes. Berdasarkan penskorannya soal bentuk uraian diklasifikasikan menjadi uraian objektif dan uraian nonobjektif. 1)
Soal bentuk uraian objektif adalah rumusan soal atau pertanyaan yang menuntut sehimpunan jawaban dengan pengertian/konsep tertentu sehingga penskorannya dapat dilakukan secara objektif.
2)
Soal bentuk uraian nonobjektif adalah rumusan soal yang menuntut sehimpunan jawaban berupa pengertian/konsep menurut pendapat masing-masing peserta didik sehingga penskorannya sukar dilakukan secara objektif (penskorannya dapat mengandung unsur subjektivitas). Pada prinsipnya, perbedaan antara soal bentuk uraian objektif
dan nonobjektif terletak pada kepastian penskorannya.Pada soal uraian bentuk objektif, pedoman penskorannya berisi kunci jawaban yang lebih pasti. Setiap kata kunci diuraikan secara jelas dan diberi skor
1.
Pada
soal
uraian
bentuk
nonobjektif,
pedoman
penskorannya berisi kriteria-kriteria dan setiap kriteria diskordalam bentuk rentang skor. b.
Kaidah penulisan soal uraian Beberapa kaidah yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal bentuk uraian adalah sebagai berikut: MaterI 1)
Soal harus sesuai dengan indikator.
2)
Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus jelas.
3)
Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran, misalnya soal Matematika harus menanyakan kompetensi Matematika, bukan kompetensi berbahasa atau yang lainnya.
4)
Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, atau tingkat kelas. Tingkat kompetensi yang diukur harus disesuaikan dengan tingkatan peserta didik, misalnya
151
kompetensi pada jenjang SMP tidak boleh ditanyakan pada jenjang SD, walaupun materinya sama, atau sebaliknya soal untuk tingkat SD tidak boleh ditanyakan pada jenjang SMP. Konstruksi 1)
Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti: mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah. Jangan menggunakan kata tanya yang tidak menuntut jawaban uraian, misalnya: siapa, di mana, kapan. Demikian juga kata-kata tanya yang hanya menuntut jawaban ya atau tidak.
2)
Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal
3)
Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan cara menguraikan komponen yang akan dinilai atau kriteria penskorannya, besar skor bagi setiap komponen, atau rentang skor yang dapat diperoleh untuk setiap kriteria dalam soal yang bersangkutan.
4)
Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya harus disajikan dengan jelas, berfungsi, dan terbaca, sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dan juga harus bermakna.
Bahasa 1)
Rumusan butir soal menggunakan bahasa (kalimat dan katakata) yang sederhana dan komunikatif sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.
2)
Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan peserta didik atau kelompok tertentu.
3)
Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian.
4)
Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
152
5)
Rumusan soal sudah mempertimbangkan segi bahasa dan budaya.
6) c.
Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
Penyusunan Pedoman Penskoran Pedoman penskoran merupakan panduan atau petunjuk yang menjelaskantentang batasan atau kata-kata kunci atau konsep untuk melakukan penskoran terhadap soal-soal bentuk uraian objektif dan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang diharapkan atau kriteria-kriteria jawaban yang digunakan untuk melakukan penskoranterhadap
soal-soal
uraian
nonobjektif.
Pedoman
penskoran untuk setiap butir soal uraian harus disusun segera setelah penulisan soal.
d.
Kaidah Penulisan Pedoman Penskoran Uraian Objektif 1)
Tuliskan semua kemungkinan jawaban benar atau kata kunci jawaban dengan jelas untuk setiap nomor soal.
2)
Setiap kata kunci diberi skor 1 (satu).
3)
Apabila
suatu
pertanyaan
mempunyai
beberapa
subpertanyaan, rincilah kata kunci dari jawaban soal tersebut menjadi beberapa kata kunci subjawaban. Kata-kata kunci ini dibuatkan skornya (masing-masing 1). 4)
Jumlahkan skor dari semua kata kunci yang telah ditetapkan pada soal. Jumlah skor ini disebut skor maksimum dari satu soal.
Uraian Nonobjektif 1)
Tuliskan garis-garis besar jawaban sebagai kriteria jawaban untuk dijadikan pedoman atau dasar dalam memberi skor. Kriteria
jawaban
disusun
sedemikian
rupa
sehingga
pendapat/pandangan pribadi peserta didik yang berbeda dapat diskor menurut mutu uraian jawabannya.
153
2)
Tetapkan rentang skor untuk tiap garis besar jawaban. Besarnya rentang skor terendah 0 (nol), sedangkan rentang skor tertinggi ditentukan berdasarkan keadaan jawaban yang dituntut oleh soal itu sendiri. Semakin kompleks jawaban, rentang skor semakin besar. Untuk memudahkan penskoran, setiap rentang skor diberi rincian berdasarkan kualitas jawaban, misalnya untuk rentang skor 0 - 3: jawaban tidak baik 0, agak baik 1, baik 2, sangat baik 3. Kriteria kualitas jawaban (baik tidaknya jawaban) ditetapkan oleh penulis soal.
3)
Jumlahkan skor tertinggi dari tiap-tiap rentang skor yang telah ditetapkan. Jumlah skor dari beberapa kriteria ini disebut skor maksimum dari satu soal.
e.
Prosedur penskoran 1)
Pemberian skor pada jawaban uraian sebaiknya dilakukan per nomor soal yang sama untuk semua jawaban peserta didik agar konsistensi penskor terjaga dan skor yang dihasilkan adil untuk semua peserta didik.
2)
Untuk uraian objektif: periksalah jawaban peserta didik dengan mencocokkan jawaban dengan pedoman penskoran. Setiap jawaban peserta didik yang sesuai dengan kunci dinyatakan “Benar” dan diberi skor 1, sedangkan jawaban peserta didik yang tidak sesuai dengan kunci dianggap “Salah” dan diberi skor 0. Tidak dibenarkan memberi skor selain 0 dan 1. Apabila ada jawaban peserta didik yang kurangsempurna, kurang memuaskan, atau kurang lengkap, pemeriksa harus dapat menilai seberapa jauh hal itu terjadi. Dengan demikian dapat diputuskan akan diberi skor 0 atau 1 untuk jawaban tersebut.
3)
Untuk uraian nonobjektif: periksalah jawaban peserta didik dengan mencocokkan jawaban dengan pedoman penskoran. Pemberian skor disesuaikan antara kualitas jawaban peserta didik dan kriteria jawaban. Di dalam pedoman penskoran sudah ditetapkan skor yang diberikan untuk setiap tingkatan kualitas jawaban.
154
4)
Baik soal uraian objektif maupun soal nonobjektif, bila tiap butir soal sudah selesai diskor, hitunglah jumlah skor perolehan peserta didik pada setiap nomor butir soal.
5)
Apabila dalam satu tes terdapat lebih dari satu nomor soal uraian, setiap nomor soal uraian diberi bobot. Pemberian bobot dilakukan dengan membandingkan semua soal yang ada dilihat dari kedalaman materi, kerumitan/kompleksitas jawaban, dan tingkat kognitif yang diukur. Skala yang digunakan dalam satu tes adalah 10 atau 100 sehingga jumlah bobot dari semua soal adalah 10 atau 100. Pemberian bobot pada setiap soal uraian dilakukan pada saat merakit tes.
6)
Kemudian lakukan perhitungan nilai dengan menggunakan rumus: Nilai tiap soal =
Skor perolehan peserta didik Skor maksimum tiap butir soal
× bobot
Atau
Keterangan: Ni
= Nilai untuk satu nomor soal tertentu setelah dikalikan dengan bobot.
ai
= Skor perolehan peserta didik pada satu nomor soal tertentu.
C
= Skor maksimum untuk nomor soal itu.
b
= Bobot soal dari soal itu
Jumlahkan semua nilai (Ni) yang telah diperoleh peserta didik dalam perangkat tes. Jumlah ini disebut nilai akhir dari satu perangkat tes uraian yang disajikan.
155
D. Aktivitas Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu termotivasi 15 menit
Pendahuluan a. menyiapkan peserta diklat agar mengikuti proses pembelajaran; b. mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. c. menyampaikan garis besar cakupan materi penilaian autentik. Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: 105 menit a. Fasilitator memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang strategi pembangunan ekonomi dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. b. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, … s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. c. Fasilitator memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3. d. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang penilaian autentik dan cara menanganinya yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3.. e. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. f. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. g. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. Kegiatan a. Narasumber bersama-sama dengan peserta 15 menit Penutup menyimpulkan hasil pembelajaran b. melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran. E.
Latihan/Kasus/Tugas 1.
LK. Pedg. A. 3.1a: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan D sebagai berikut: a.
Jelaskan
yang
dimaksud
dengan
penilaian
autentik
dalam
pembelajaran ekonomi!
156
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan penilaian autentik dengan penilaian non autentik dalam pembelajaran ekonomi!
c.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang penilaian autentik, kemudian berilah contoh model penilaian sikap dalam pembelajaran ekonomi tentang bursa efek!
2.
d.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
e.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. Pedg. A. 3.1 b: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E sebagai berikut: a.
Jelaskan
yang
dimaksud
dengan
penilaian
autentik
dalam
pembelajaran ekonomi! b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan penilaian autentik dengan penilaian non autentik dalam pembelajaran ekonomi!
3.
c.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
d.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. Pedg. A. 3.1 .c: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C dan F sebagai berikut: a.
Jelaskan
yang
dimaksud
dengan
penilaian
autentik
dalam
pembelajaran ekonomi! b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh perbedaan penilaian autentik dengan penilaian non autentik dalam pembelajaran ekonomi!
c.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang penilaian autentik, kemudian berilah contoh model penilaian pengetahuan dalam pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional!
d.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
e.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
157
LK. Pedg. A. 3.2: Tugas ON a.
Susunlah sebuah perbedaan instrumen yang digunakan dalam penilaian sikap,
ketrampilan
dan
pengetahuan
dalam
format
dengan
menggunakan kolom! e.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang penilaian autentik, kemudian berilah contoh model penilaian ketrampilan dalam pembelajaran ekonomi tentang persamaan akuntansi!
TUGAS IN 2 a.
Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi!
b.
Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan presentasi!
c.
F.
Presentasikan laporan hasil tugas On!
Rangkuman 1.
Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Fasilitator untuk memperoleh informasi untuk dijadikan sebagai pengambil keputusan tentang hasil belajar peserta didik.
2.
Fungsi Penilaian: fungsi penilaian untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, danmendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secaraberkesinambungan. Berdasarkan fungsinya, meliputi: penilaian formatif dan penilaian sumatif.
3.
Ketuntasan Belajar: Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi penilaian autentik
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi penilaian autentik?
3.
Apa manfaat materi penilaian autentik terhadap tugas Bapak/Ibu?
4.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu setelah kegiatan pelatihan ini?
158
Kegiatan Pembelajaran 4: SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Tujuan Pembelajaran Menjelaskan komponen RPP dan cara menyusunnya melalui mengkaji referensi dan diskusi dengan mengimplementasikan PPK.. B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Mendifinisikan karakteristik RPP
2.
Mendifinisikan desain pembelajaran
3.
Menjelaskan silabus
4.
Menjelaskan prinsip rencana pelaksanaan pembelajaran
5.
Menjelaskan perencanaan pembelajaran
6.
Menjelaskan pelaksanaan pembelajaran
7.
Menjelaskan penilaian hasil dan proses pembelajaran
8.
Membuat contoh rencana perencanaan pembelajaran
C. Uraian Materi Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentukSilabus danRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan. 1.
Silabus Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat: a.
Identitas
mata
pelajaran
(khususSMP/MTs/SMPLB/Paket
BdanSMA/ MA/SMALB/ SMK/MAK/ Paket C/ Paket C Kejuruan); b.
Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
159
c.
Kompetensi inti,merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus
dipelajari
peserta
didik
untuk
suatu
jenjang
sekolah,kelas dan mata pelajaran; d.
kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
e.
tema(khususSD/MI/SDLB/Paket A);materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
f.
pembelajaran,yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
g.
penilaian,
merupakan proses pengumpulan dan
pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik; h.
alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
i.
sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Kompetensi Inti Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu.Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
160
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta
didik.RPP
disusun
berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas: a.
Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
b.
Identitas mata pelajaran atau tema/subtema
c.
Kelas/semester
d.
Materi pokok
e.
Alokasi
waktu
ditentukan
sesuai
dengan
keperluan
untuk
pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai f.
tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
g.
kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi
h.
Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi
i.
Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
j.
Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
k.
Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan
l.
langkah-langkah
pembelajaran
dilakukan
melalui
tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup m. penilaian hasil pembelajaran.
3.
Prinsip Penyusunan RPP Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
161
a.
Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal, tingkat
intelektual,
bakat,
potensi,
minat,
motivasi
belajar,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. b.
Partisipasi aktif peserta didik.
c.
Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi,
minat,
kreativitas,
inisiatif,
inspirasi,
inovasi
dan
kemandirian. d.
Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk
mengembangkan
kegemaran
membaca,
pemahaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. e.
Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f.
Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran,
indikator
pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. g.
Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h.
Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
4.
Pelaksanaan Pembelajaran Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran a.
Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran SMK/MAK: 45 menit
b.
Buku Teks Pelajaran
c.
Pengelolaan Kelas
162
D. Aktifitas Pembelajaran: Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu 15 menit
Pendahuluan a. Berdoa bersama b. menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; c. mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. d. menyampaikan garis besar cakupan materi RPP.. Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: 105 menit a. Fasilitator memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang strategi RPP dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. b. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, … s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. c. Fasilitator memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3. d. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang RPP dan cara menanganinya yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3.. e. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. f. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. g. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. Kegiatan a. Narasumber bersama-sama dengan peserta 15 menit Penutup menyimpulkan hasil pembelajaran b. melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran. E.
Latihan/Kasus/Tugas 1.
LK. Pedg. A. 4.1.a.: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan D sebagai berikut: a.
Jelaskan tentang pentingnya RPP dalam pembelajaran ekonomi!
163
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan antara silabus dengan RPP dalam pembelajaran ekonomi!
c.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang RPP, kemudian susunlah contoh model RPP ekonomi dari KD ekonomi kelas 10 semester 1!
2.
d.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
e.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. Pedg. A. 4.1.b.: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E sebagai berikut: a.
Jelaskan tentang pentingnya RPP dalam pembelajaran ekonomi!
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan antara silabus dengan RPP dalam pembelajaran ekonomi!
c.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang RPP, kemudian susunlah contoh model RPP ekonomi dari KD ekonomi kelas 10 semester 2!
3.
d.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
e.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. Pedg. A. 4.1.c.: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C dan F sebagai berikut: a.
Jelaskan tentang pentingnya RPP dalam pembelajaran ekonomi!
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan antara silabus dengan RPP dalam pembelajaran ekonomi!
c.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang RPP, kemudian susunlah contoh model RPP ekonomi dari KD ekonomi kelas 11 semester 1!
d.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
e.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. Pedg. A. 4.2.: Tugas ON a.
Bacalah contoh pada materi diklat kurikulum 2013 mata pelajaran ekonomi tentang RPP, kemudian susunlah contoh model RPP ekonomi dari KD ekonomi kelas 12!
164
TUGAS IN 2 a.
Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi!
b.
Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan presentasi!
c.
F.
Presentasikan laporan hasil tugas On!
Rangkuman 1.
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran.
2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
3.
Format RPP adalah sebagai berikut.
165
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi silabus dan RPP?
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari silabus dan RPP?
3.
Apa manfaat materi silabus dan RPP terhadap tugas Bapak/Ibu?
4.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini?
166
Kegiatan Pembelajaran 5: PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) A. Tujuan Tujuan yang hendak dicapai melalui materi PTK peserta diklat memahami: pengertian, tujuan, karakteristik dan prinsip PTK, prosedur pelaksanaan PTK, melalui mengkaji referensi dan diskusi disertai mengimplementasikan PPK. B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Mendeskripsikan pengertian, tujuan, karakteristik dan prinsip PTK
2.
Menetapkan focus permasalahan PTK dan pelaksanaan tindakan PTK
C. Uraian Materi 1.
Pengertian Dalam bidang pendidikan, khususnya dalam praktik pembelajaran, penelitian tindakan berkembang menjadi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Reserach (CAR). PTK adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung. PTK dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Suharsimi (2002) menjelaskan PTK melalui gabungan definisi dari tiga kata yaitu “Penelitian” + “Tindakan“ + “Kelas”. Makna setiap kata tersebut adalah sebagai berikut. Penelitian;
kegiatan
mencermati
suatu
obyek
dengan
menggunakan cara dan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam memecahkan suatu masalah. Tindakan; sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Tindakan yang dilaksanakan dalam PTK berbentuk suatu rangkaian siklus kegiatan. Kelas; sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari Fasilitator yang sama pula. Siswa yang belajar
167
tidak hanya terbatas dalam sebuah ruangan kelas saja, melainkan dapat juga ketika siswa sedang melakukan karyawisata, praktikum di laboratorium, atau belajar tempat lain di bawah arahan Fasilitator . 2.
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan. PTK juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan nyata Fasilitator dalam pengembangan profesinya. Tujuan khusus PTK adalah untuk mengatasi berbagai persoalan nyata guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas. Secara lebih rinci tujuan PTK antara lain: a.
Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
b.
Membantu Fasilitator dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
c.
Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
d.
Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan. Output
atau
hasil
yang
diharapkan
melalui
PTK
adalah
peningkatan atau perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang meliputi hal-hal sebagai berikut. (1) Peningkatan atau perbaikan kinerja siswa di sekolah. (2) Peningkatan atau perbaikan mutu proses pembelajaran di kelas. (3) Peningkatan atau perbaikan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainya. (4) Peningkatan atau perbaikan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur
proses dan
hasil belajar
siswa.(5)
Peningkatan atau perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah.(6) Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa di sekolah.
168
3.
Karakteristik Penelitian Tindakan Kalas Terdapat sejumlah karakteristik yang merupakan keunikan PTK dibandingkan dengan penelitian pada umumnya, antara lain sebagai berikut. a.
PTK merupakan kegiatan yang tidak saja berupaya memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiah
b.
PTK merupakan bagian penting upaya pengembangan profesi Fasilitator melalui aktivitas berpikir kritis dan sistematis serta membelajarkan Fasilitator untuk menulis dan membuat catatan.
c.
Persoalahan
yang
dipermasalahkan
berasal
dari
adanya
permasalahan nyata dan aktual (yang terjadi saat ini) dalam pembelajaran di kelas. d.
PTK dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas, dan tajam mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.
e.
Adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (Fasilitator dan kepala
sekolah)
dengan
peneliti
dalam
hal
pemahaman,
kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tentang tindakan (action) . f.
PTK dilakukan hanya apabila; (a) Ada keputusan kelompok dan komitmen untuk pengembangan; (b) Bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme Fasilitator ; (c) Alasan pokok ingin tahu, ingin membantu, ingin meningkatkan; dan (d) Bertujuan memperoleh pengetahuan dan atau sebagai upaya pemecahan masalah. Kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (Fasilitator ) dan peneliti
(dosen atau widyaiswara) merupakan salah satu ciri khas PTK. Melalui kolaborasi
ini
mereka
bersama
menggali
dengan
mengkaji
permasalahan nyata yang dihadapi oleh Fasilitator dan atau siswa. Sebagai penelitian yang bersifat kolaboratif, harus secara jelas diketahui peranan dan tugas Fasilitator dengan peneliti. Dalam PTK kolaboratif, kedudukan peneliti setara dengan Fasilitator, dalam arti masing-masing mempunyai peran serta tanggung jawab yang saling membutuhkan dan saling melengkapi. Peran kolaborasi turut menentukan keberhasilan PTK terutama pada kegiatan mendiagnosis masalah, merencanakan tindakan, melaksanakan penelitian (tindakan, observasi, merekam data,
169
evaluasi, dan refleksi), menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan hasil. 4.
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK bukan hanya bertujuan mengungkapkan penyebab dari berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi seperti kesulitan siswa dalam mempelajari pokok bahasan tertentu, dan memberikan pemecahan masalah berupa tindakan tertentu untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Atas dasar itu, terdapat 3 hal penting dalam pelaksanaan PTK yakni: a.
PTK adalah penelitian yang mengikutsertakan secara aktif peran Fasilitator dan siswa dalam berbagai tindakan.
b.
Kegiatan refleksi (perenungan, pemikiran, evaluasi) dilakukan berdasarkan pertimbangan rasional (menggunakan konsep teori) yang mantap dan valid guna melakukan perbaikan tindakan dalam upaya memecahkan masalah yang terjadi.
c.
Tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran dilakukan dengan segera dan dilakukan secara praktis (dapat dilakukan dalam praktik pembelajaran). Pembahasan berikutnya akan menguraikan prosedur pelaksanaan
PTK yang meliputi penetapan fokus permasalahan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan yang diikuti dengan kegiatan observasi, interpretasi, dan analisis, serta refleksi. Apabila diperlukan, tahap selanjutnya disusun rencana tindak lanjut. Upaya tersebut dilakukan secara berdaur membentuk suatu siklus. Langkah-langkah persiklusnya adalah: (1) Penetapan fokus permasalahan, (2) Perencanaan tindakan, (3) Pelaksanaan tindakan (4) Pengumpulan data (pengamatan/ observasi) (5) Refleksi (analisis, dan interpretasi (6) Perencanaan tindak lanjut. Untuk lebih jelasnya, rangkaian kegiatan dari setiap siklus dapat dilihat pada gambar berikut.
170
Permasalahan
Perencanaan Tindakan - I
Pelaksanaan Tindakan - I
Refleksi - I
Pengamatan/ Pengumpulan Data - I
Perencanaan Tindakan - II
Pelaksanaan Tindakan - II
Refleksi Refleksi -- II I
Pengamatan/ Pengumpulan Data - II
SIKLUS - I
Permasalahan baru, hasil Refleksi
SIKLUS - II
Bila Permasalahan Belum Terselesaikan
Dilanjutkan ke Siklus Berikutny a
Gambar: Siklus Kegiatan PTK
Setelah permasalahan ditetapkan, pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri atas empat kegiatan. Apabila sudah diketahui keberhasilan atau hambatan dalam tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, peneliti kemudian mengIdentifikasi dan jelaskan permasalahan baru untuk menentukan rancangan siklus berikutnya. Dalam menyusun rancangan untuk siklus kedua, peneliti dapat melanjutkan dengan tahap kegiatan-kegiatan seperti yang terjadi dalam siklus pertama. Jika sudah selesai dengan siklus kedua dan peneliti belum merasa puas, dapat dilanjutkan pada siklus ketiga, yang tahapannya sama dengan siklus terdahulu. Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti sendiri, namun ada saran, sebaiknya tidak kurang dari dua siklus. D. Aktivitas Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan a. menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran; b. mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat.
Alokasi Waktu 15 menit
171
Kegiatan Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
E.
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
c. menyampaikan garis besar cakupan materi PTK. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut: 105 menit a. Fasilitator memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang strategi PTK dengan menggunakan contoh yang kontekstual.. b. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (A, B, C, … s/d kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang. c. Fasilitator memberi tugas menggunakan LKS untuk dikerjakan masing masing kelompok: Klpk A dan D mengerjakan LKS1, B dan E mengerjakan LKS2, C dan F mengerjakan LKS3. d. Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis tentang PTK dan cara menanganinya yang tercantum dalam LK1, LK2, dan LK3.. e. Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi. f. Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi. g. Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok. a. Narasumber bersama-sama dengan peserta 15 menit menyimpulkan hasil pembelajaran b. melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.
Latihan/Kasus/Tugas 1.
LK. Pedg. A.5.1.a: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A dan D sebagai berikut: a.
Jelaskan tentang pentingnya PTK dalam pembelajaran ekonomi!
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan antara PTK dengan pelaksanaan pembelajaran ekonomi!
c.
Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang karakteristik PTK
d.
Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang siklus PTK
e.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
f.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
172
2.
LK. Pedg. A.5.1.b: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B dan E sebagai berikut: a.
Jelaskan tentang pentingnya PTK dalam pengembangan provesi Fasilitator!
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan antara PTK dengan pelaksanaan pembelajaran ekonomi!
3.
c.
Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang manfaat PTK
d.
Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang siklus PTK
e.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
f.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. Pedg. A.5.1.c: Tugas IN1 Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok C dan F sebagai berikut: a.
Jelaskan tentang pentingnya PTK dalam pembelajaran ekonomi!
b.
Diskripsikan dengan menggunakan contoh tentang hubungan antara PTK dengan pengembangan profesi Fasilitator!
c.
Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang pentingnya PTK dalam pembelajaran!
d.
Susunlah ulasan minimal 50 kata tentang siklus PTK
e.
Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,.
f.
Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
LK. Pedg. A.5.1.a: Tugas ON a.
Bacalah contoh pada materi KTI dalam PKB tentang PTK, kemudian susunlah contoh latar belakang masalah PTK dengan materi salah satu KD ekonomi kelas 10 semester 2!
TUGAS IN 2 a.
Kumpulkan laporan hasil tugas On yang dijilid dengan rapi!
b.
Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil On sebagai bahan presentasi!
c.
Presentasikan laporan hasil tugas On!
173
F.
Rangkuman 1.
PTK adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung.
2.
Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran.
3.
Pelaksanaan PTK minimal memiliki 2 siklus, dengan langkah-langkah persiklusnya
adalah:
(1)
Penetapan
fokus
permasalahan,
(2)
Perencanaan tindakan, (3) Pelaksanaan tindakan (4) Pengumpulan data (pengamatan/observasi) (5) Refleksi (analisis, dan interpretasi (6) Perencanaan tindak lanjut. G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak/ Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1.
Apa yang Bapak/Ibu pahami setelah mempelajari materi PTK?
2.
Pengalaman penting apa yang Bapak/Ibu peroleh setelah mempelajari materi PTK?
3.
Apa manfaat materi PTK terhadap tugas Bapak/Ibu?
4.
Apa rencana tindak lanjut Bapak/Ibu lakukan setelah kegiatan pelatihan ini.
174
BAGIAN A KOMPETENSI PEDAGOGIK 1.
Dalam elemen perubahan pada Kurikulum 2013 yang berkaitan dengan perubahan pada standar proses adalah …. A. perubahan sistem ada mata pelajaran wajib dan ada mata pelajaran pilihan B. adanya peningkatan dan keseimbangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik C. kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi dari Kompetensi Inti D. menekankan
pembelajaran
melalui
langkah
mengamati,
mempertanyakan, mengeskplorasi, menalar dan mengomunikasikan 2.
Dalam pembelajaran kontekstual tentang kegiatan produksi dapat dilakukan melalui kegiatan .... A. memanfaatkan kegiatan siswa sehari hari sebagai materi pembelajaran B. menghubungkan teori dengan tujuan pembelajaran tentang kegiatan produksi C. menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan kegiatan produksi sutu perusahaan D. menugaskan siswa untuk observasi mengamati kegiatan produksi di home industry
3.
Dalam pembelajaran tentang pengelolaan koperasi maka KD yang relevan dalam pembelajaran yang berhubungan dengan ketrampilan adalah .... A. mendeskripsikan konsep peranan koperasi unit desa B. mendeskripsikan konsep manajemen koperasi di sekolah C. mendeskripsikan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi D. menerapkan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi sekolah
175
4.
Di dalam Kompetensi Dasar Ekonomi 3.2. Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya, maka di dalam Tujuan Pembelajaran sebaiknya tertulis ….. A. menyusun laporan dampak masalah ekonomi melalui observasi B. mendiskripsikan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungannya C. membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan ekonomi D. menganalisis cara mengatasi permasalahan ekonomi di lingkungannya melalui diskusi dan kerja kelompok
5.
Pada saat Fasilitator melaksanakan pembelajaran tentang persamaan dasar akuntansi. Berikut ini Kompetensi Inti pengetahuan yang tepat adalah…. A. menerapkan konsep persamakan dasar akuntansi B. mendeskripsikan konsep persamakan dasar akuntansi C. mempraktikkan tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa D. menyusun persamakan dasar akuntansi berdasarkan transaksi
6.
Penilaian sikap teknik observasi dapat dilakukan Fasilitator ekonomi dalam pembelajaran pengelolaan badan usaha dapat melalui kegiatan ... A. melakukan observasi melalui pemberian tugas mandiri tidak terstruktur B. melakukan
observasi
perilaku
siswa
pada
saat
diskusi
dalam
pembelajaran C. menberi
tugas
siswa
untuk
mengamati
pengelolaan
KUD
di
lingkungannya D. memberikan tugas pada siswa untuk melakukan observasi pada home industri
176
7.
Untuk menyongsong Indonesia 2045 bentuk inovasi dalam pembelajaran yang relevan untuk kehidupan nyata aktivitas peserta didik: I. Melakukan percobaan II. Membaca sumber lain III. Mendiskusikan tugas mandiri IV. Mengamati obyek Berdasarkan aktivitas tersebut maka kegiatan mengumpulkan informasi dalam pembelajaran Ekonomi berdasarkan Kurikulum 2013, ditunjukkan pada nomor .... A. I, II dan III B. I, II dan IV C. I, III dan IV D. II, III dan IV
8.
Silabus sangat penting dalam pembelajaran ekonomi, karena berfungsi sebagai …. A. materi menuju ketercapaian kompetensi inti B. bahan pertimbangan untuk menentukan KI dan KD C. acuan dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran D. media pembelajaran untuk menentukan kriteria penilaian
9.
Pendekatan scientific yang diadopsi di dalam Kurikulum 2013 merujuk pada konsep Psikologi Belajar Bruner. Dalam pandangan psikologi kognitivistik, salah satunya tentang proses kognitif dalam proses penemuan. Bagian scientifc berdasarkan pandangan tersebut yang terutama bisa diurai melalui langkah .... (A) menanya (B) mengamati (C) mengeksplorasi (D) mengkomunikasikan
177
10. Penelitian tindakan yang dilakukan oleh Fasilitator
ditujukan untuk
meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya adalah .... (A) penelitian evaluasi (B) penelitian eksperimen (C) penelitian pengembangan (D) penelitian tindakan kls BAGIAN B KOMPETENSI PROFESIONAL 11. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi OJK adalah.... (A) mengawasi aturan main yang sudah dijalankan forum stabilitas keuangan (B) menjaga stabilitas sistem keuangan pembayaran internasional (C) melakukan pengawasan non-bank dalam struktur yang sama seperti sekarang (D) pengawasan bank keluar dari otoritas BI sebagai bank sentral dan dipegang oleh lembaga baru 12. Berikut ini disajikan sumber pendapatan pemerintah pusat dan daerah: 1.
Pajak penghasilan
2.
Bagian laba BUMN
3.
Pajak dan retribusi daerah
4.
Bea masuk dan pajak ekspor
5.
Bagian daerah dari bagi hasil
Dari sumber pendapatan di atas, manakah yang termasuk pendapatan daerah? (A) 1 dan 2 (B) 2 dan 3 (C) 3 dan 4 (D) 3 dan 5
178
13. Negara sedang berkembang perlu melakukan pembangunan ekonomi dengan tujuan untuk …. (A) mengubah potensi ekonomi menjadi ekonomi riil (B) mengubah ekonomi riil menjadi potensi ekonomi (C) meningkatkan pendapatan nasional kotor dan produk nasional (D) menyelesaikan permasalahan ekonomi melalui kebijakan ekonomi 14. Berikut ini disajikan masalah masalah dalam perekonomian: 1. Kekurangan bahan baku dalam mengimbangi teknologi produksi 2. Produktivitas rendah akibat perekonomian masih tertutup 3. Munculnya pengangguran akibat penggunaan mesin dalam produksi 4. Diperlukan daerah yang besar bagi para investor dalam mengembangkan usahanya 5. Motivasi berproduksi rendah karena produksi hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Hal di atas, manakah yang merupakan masalah perekonomian modern ditunjukkan oleh nomor ... (A) 1, 2 dan 3 (B) 1, 3 dan 4 (C) 2, 3 dan 5 (D) 3, 4 dan 5
179
15. Berikut disajikan beberapa pernyataan terkait dengan sistem perekonomian: 1.
Menimbulkan jurang pemisah ekonomi antara beberapa kelompok masyarakat.
2.
Peran serta swasta dalam perekonomian sangat besar .
3.
Perekonomian relatif kurang berkembang karena dominasi pemerintah sangat besar.
4.
Adanya daya saing pelaku ekonomi dalam upaya mencari pasar dan keuntungan.
5. Hak milik swasta diakui dan dikembangkan untuk meningkatkan potensi dan hasilnya. Kelebihan dari sistem ekonomi liberal adalah ditunjukkan oleh nomor .... (A) 1 dan 2 (B) 2 dan 3 (C) 2 dan 4 (D) 3 dan 5 16. Diketahui: GNP
=
90 trilyun
NNP
=
88 trilyun
PI
=
80 trilyun
Pajak tak langsung =
4 trilyun
Pajak langsung =
3 trilyun
Bea transfer
1 trilyun
=
Dari data di atas, berapa besarnya DI? (A) 72 trilyun (B) 74 trilyun (C) 77 trilyun (D) 78 trilyun
180
17. Perhatikan diagram hubungan RTK dengan RTP A = Faktor Produksi B=?
Rumah Tangga Konsumsi (RTK)
Rumah Tangga Produksi (RTP)
C = Barang dan Jasa D = Pendapatan
Berdasarkan diagram tersebut, komponen harus dituliskan pada B adalah .... (A) sewa, upah, bunga dan laba (B) biaya, pendapatan, laba dan bunga (C) pendapatan konsumsi, investasi dan produksi (D) tanah, tenaga kerja, ekuitas dan skill 18. Berikut
disajikan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
permintaan
dan
penawaran: 1. Selera konsumen 2. Harga barang 3. Daya beli konsumen 4. Tinggi rendahnya biaya produksi 5. Jumlah bahan baku dan tenaga kerja Faktor yang mempengaruhi permintaan adalah .... (A) 1, 2 dan 3 (B) 2, 3 dan 4 (C) 2, 3 dan 5 (D) 3, 4 dan 5
181
19. Dari beberapa definisi manajemen menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan para anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya yang ada,untuk .... (A) mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. (B) mencari keuntungan yang sebesar besarnya (C) melayani kebutuhan pelanggan internal dan eksternal (D) melaksanakan produksi secara efektif dan efisien 20. Pernyataan berikut ini yang merupakan ciri-ciri pasar duopoli adalah …. (A) ada satu pembeli yang menguasai harga pasar (B) terdapat beberapa penjual menguasai harga pasar (C) terdapat dua penjual barang yang sama dan menguasai harga (D) ada satu perusahaan yang menentukan harga pembelian produk 21. Berikut ini berbagai hal yang berhubungan dengan pasar faktor produksi: 1. Pembelinya adalah produsen 2. Lebih diutamakan penawaran keahlian 3. Berhubungan erat dengan tanah 4. Letaknya dapat dipindahkan 5. Merupakan faktor produksi yang menghasilkan laba Hal yang berhubungan erat dengan pasar faktor produksi alam adalah .... (A) 1 dan 3 (B) 2 dan 5 (C) 3 dan 4 (D) 4 dan 5 22. Di sekitar kita banyak terdapat pengangguran struktural. Upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini adalah .... (A) memberi kesempatan kerja pada pengangguran (B) melakukan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja (C) mengenalkan dunia kerja pada siswa melalui observasi (D) membiasakan siswa untuk mandiri dan mengenal dunia kerja
182
23. Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki kewenangan mengawasi kinerja bank-bank lain di bawahnya, diantaranya .... (A) melakukan operasi kredit aktif dan pasif (B) sebagai bank perantara perkreditan internasional (C) melakukan likuidasi bank-bank lain di bawahnya (D) mengatur dan menjaga kelancaran peredaran uang 24. Masa lepas landas, dan masa konsumsi tinggi merupakan bagian dari masamasa pertumbuhan ekonomi menurut pendapat .... (A) Rostow (B) BH. Brand (C) David Ricardo (D) John Stuart Mill 25. Beberapa penyebab pengangguran antara lain: 1. Usia yang produktif 2. Krisis perekonomian pada saat tertentu 3. Tingkat pendidikan yang rendah 4. Angkatan kerja yang kurang memiliki ketrampilan 5. Musim penghujan yang panjang Hal menyebabkan terjadinya pengangguran musiman adalah .... (A) 1 dan 2 (B) 1 dan 3 (C) 2 dan 5 (D) 4 dan 5 26. Pada tanggal 1 Maret 2015 Rudy mengeluarkan kas sebesar Rp 6.000.000,00 untuk sewa kios satu tahun. Transaksi tersebut oleh Rudy dicatat dalam rekening beban sebesar Rp 6.000.000,00. Pada tanggal 31 Desember 2015 akan dicatat …. (A) beban sewa debit Rp 1.000.000,00 (B) beban sewa debit Rp 5.000.000,00 (C) sewa dibayar di muka debit Rp 1.000.000,00 (D) sewa dibayar di muka kredit Rp 5.000.000,00
183
27. Shinta memiliki sejumlah uang di bank dan menerima bunga tiap tanggal 2 Januari sejumlah Rp 1.500.000,00. Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Desember adalah …. (E) piutang bunga pendapatan bunga (F) pendapatan bunga piutang bunga (G) kas
Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00
pendapatan bunga (H) kas
Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00
piutang bunga
Rp 1.500.000,00
184
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, I. dan G. H. Wagian. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi 3: Untuk Kelas XII
Sekolah
Menengah
Atas/Mandrasah
Aliyah
Program
Ilmu
Pengetahuan Sosial. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 130. Badan Pusat Statistik. 2005. Statistik Indonesia Tahun 2004. Jakarta: BPS. Bank Indonesia, tahun: , SK Dir-PDG-BI - SE BI, Jakarta. Bank Indonesia, Sistem Perencanaan, Anggaran dan Manajemen Kinerja BankIndonesia, Jakarta. Catur Rismiati,2003, Produksi, Jakarta, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Didasmen CV Mitra Media Pustaka, Yuli Eko, 2009. Ekonomi 1: Untuk SMA dan MA Kelas X . -- Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Das Salirawati, 2009, Penerapan Problem Based Learning Sebagai Upaya Meningkatkan
Kemampuan
Peserta
Didik
Dalam
Memecahkan
Masalah, Makalah Direktorat Tenaga Kependidikan.2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bahan TOT CalonPengawas dan Kepala Sekolah. Jakarta: Dir.Jenderal PMPTK. Djawanto,
2001. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta, Lembaga Penerbitan BPFE.
Endang Mulyani, 2003, Konsep Dasar dan Permasalah Ekonomi, Jakarta, Depdiknas,
Dirjen
Dikdasmen,
Direktorat
Pendidikan
Lanjutan
Pertama. http://hqsa.blogspot.com/2012/04/contoh-makalah-ketenagakerjaan.html http://hukumketenagakerjaanindonesia.blogspot.com/2012/03/sumber-hukumketenagakerjaan-indonesia.html http://kompas.wageindicator.org/main/gaji/Gaji-Minimum/ump-2012/upahminimum-propinsi-2012 http://pengantarilmuekonomimakro.blogspot.com/2013/05/pengertian-fungsi-serta http://www.rapidintellect.com/AE Qweb/mop4spr01.htm Ibrahim, M dan Nur.(2005). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: UniversityPress
185
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat Intermedia. Sukirno, Sadono. 2001. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sumakdiyo, Ign. 1999. Manajemen Koperasi. Jakarta: Erlangga. Karim, S., et al. (2007). Penerapan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah Kemdikbud. 2013. Permendikbud 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud. 2013. Permendikbud 64 tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan
Menengah.
Jakarta:
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan Kemdikbud. 2013. Permendikbud 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud. 2014. Permendikbud. 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan kebudayaan dan Kepala BAKN Nomor 0433/P/1993, nomor 25 tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Fasilitator dan Angka Kreditnya. Keputusan Menteri Negera Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Fasilitator dan Angka Kreditnya Mamduh M. Hanafi. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta. UPP AMP YKPN Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2004 tentang Pembelajaran Pendidikan Dasar dan Meneter Permendikbud No 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dasar dan Menengah Permendikbud No 59 Tahun 2014 tentang Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menegngah Atas Madrasah/Aliyah Purnastuti,
Losina,
2003.
Ekonomi
untuk
kelas
XI
SMA/MA.
Jakarta:
IdahMustikawat Purwono, Tony, 2004. PR Ekonomi untuk Kelas 2 SMA. Klaten: Intan Pariwara
186
Putong, Iskandar. 2002. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: Ghalia. Samuelson, Paul A. dan William D.Nordhaus.Economics, Seventeeth edition. New York: Rachbini, Didik J. dkk. (2000) Bank Indonesia: Menuju Independensi Bank Sentral. Jakarta: PT Mardi Mulyo.. Suhardjono.2006.Penelitian Pengembangan
Tindakan Profesi
bagi
Kelas.
Makalah
Jabatan
Fungsional
pada
“Diklat
Fasilitator
”,
Direktorat Tenaga Kependidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas. Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Peneilitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bina Aksara. TOT Calon Master Trainers Cawas Cakep 2009 di Jakarta Warren, Carl S. Dkk. 1999. Accounting. Cincinnati. South-Western. Wikipedia BahasaIndonesia, Esiklopedi Bebas
187
188