Pembicara Utama 1 MANAJEMEN GURU DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Dr. Abi Sujak, M.Sc Sekretaris BPSDMPK dan PMP KEMDIKBUD Jakarta E-mail:
[email protected]
MANAJEMEN GURU DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Sumber: - Paparan Bappenas RPJMN 2015-2019 - Paparan Mendikbud: Kurikulum 2013 - Paparan Kepala Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Abi Sujak Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan dan Peningkatan Mutu Pendidikan
UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2014 1
2
Perkembangan Kualifikasi Akademik Guru Primary School
Untuk semua jenjang, pertumbuhan jumlah guru lebih besar dari pertumbuhan jumlah siswa (1999/00=1)
Teacher & Student Growth
1.8
24
1.7
22
1.6 20
1.5 1.4
18
1.3
16
1.2
14
1.1
1999/00
2000/01
2001/02
2002/03
2003/04
2004/05
2005/06
Student
2006/07
2007/08
2008/09
40%
39%
42%
46%
70%
Student-Teacher Ratio
48%
43%
51%
58%
62%
42%
38%
60%
Junior Secondary School
1.8
50%
24
22
1.6 20
1.5 1.4
18
1.3
16
1.2
14
1.1
40%
Student-Teacher Ratio
Teacher & Student Growth
80%
2009/10
1.7
30%
0.9
60%
61%
58%
54%
20%
52%
57%
49%
10%
12
1.0
10 1999/00
2000/01
2001/02
2002/03
2003/04
Teacher
2004/05
2005/06
Student
2006/07
2007/08
2008/09
0%
2009/10
Student-Teacher Ratio
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Senior Secondary School
1.8
24
1.7
22
1.6 20
1.5 1.4
18
1.3
16
1.2
14
1.1
< S1/D4
Student-Teacher Ratio
Teacher & Student Growth
90%
10
Teacher
Sungguhkah diperlukan sebanyak ini?
100%
12
1.0 0.9
Penurunan rasio guru murid
Student-Teacher Ratio
Sejak tahun 2000, jumlah guru meningkat secara signifikan.
12
1.0
0.9
Kualifikasi akademik guru semakin membaik dari tahun ke tahun
10 1999/00
2000/01
Sumber: Suharti, 2013
2001/02
2002/03
2003/04
Teacher
2004/05
2005/06
Student
2006/07
2007/08
2008/09
> S1/D4
Sumber: Kemdikbud, 2004-2013
2009/10
Student-Teacher Ratio
4
3
• Guru PNS mempunyai nilai uji kompetensi yang paling rendah dibanding guru-guru dengan status kepegawaian lain
• Nilai uji kompetensi guru berpendidikan S1 dan S2/S3 tidak terlalu jauh bedanya dengan yang berpendidikan lebih rendah.
• Rekruitmen guru PNS perlu dilakukan secara lebih baik lagi.
• Rata-rata nilai yang berpendidikan S2/S3 juga masih di kisaran angka 50. 50
40
30
20
10
0
46.24
48.86
48.59 45.01
45.66
44.92
GURU HONDA I
GURU HONDA II
PNS
40
Rata-rata nilai UKG
Rata-rata perkiraan nilai
50
30
20
10
SD
SLB
SMA
SMK
SMP
TK
0
GTT
GTY
GURU BANTU
Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS
1
Nilai rata-rata uji kompetensi guru masih senjang antar daerah untuk semua jenjang pendidikan apakah guru di setiap daerah tidak memperoleh pembinaan secara merata? Apa kendalanya?
• Guru laki-laki mempunyai nilai UKG yang lebih tinggi dibanding guru perempuan apakah guru perempuan kurang mendapat pelatihan dibanding guru lakilaki? • Ceteris paribus, nilai uji kompetensi guru cenderung menurun setelah usia awal 30an terkait dengan isu motivasi yang menurun dan evaluasi yang tidak berkesinambungan (?)
SD
Nilai Rata-Rata di Tingkat Kab/Kota
40
Nilai Rata-Rata di Tingkat Kab/Kota
Nilai Rata-Rata di Tingkat Kab/Kota
Perkiraan nilai uji kompetensi guru
45
SMP
Rata-rata nasional
60
50
50
40
30
SMA
60
60
50
50
40
40
30
30
35 20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
50
52
54
56
58
60 20
Usia Guru
Perempuan
N=440.294 0
Laki-laki
100
200
300
N=217.766
20
400
0
100
200
300
N=132.439
20
400
0
100
Kab/Kota
Kab/Kota
200 300 Kab/Kota
400
Sumber: diolah dari nilai uji kompetensi guru yang diadakan Kemdikbud tahun 2012
Program sertifikasi kompetensi guru berhasil meningkatkan kesejahteraan guru tetapi belum mampu meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran
Scatter plot antara persentase guru yang berpendidikan S1/D4 atau lebih dengan rata-rata nilai ujian matematika dan bahasa di tingkat sekolah tidak cukup kuat indikasi bahwa kualifikasi akademik guru berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa
Dampak kausal sertifikasi guru
Mathematics
10
Masalah keuangan
Sertifikasi kompetensi guru
10
Motivasi/ Kompetensi Kesejahteraan
Indonesian Language
8
Memiliki pekerjaan sampingan Substansi SMP
8
6
Meningkatkan motivasi
6
Menarik minat lulusan terbaik utk menjadi guru
Meningkatkan keterampilan
Substansi SD Siswa SMP (Bahasa Inggris)
Hasil Belajar Siswa
8
Siswa SMP (Bahasa Indonesia) 4
4
Siswa SMP (IPA)
2
Meningkatkan mutu lulusan
2 -80
-60
-40
-20
0
20
-80
Percentage of teachers with S1/D4 or higher (centred) Average score
-60
-40
-20
0
20
Siswa SMP (Matematika) Siswa SD
Percentage of teachers with S1/D4 or higher (centred) Average score
Fitted values
Fitted values
-6
Sumber: Suharti, 2013
-4
-2
0
2
4
Sumber: WB (diambil dari De Ree et al, 2012)
9
Hasil belajar siswa lebih banyak ditentukan oleh latar belakang keluarga
10
Momentum banyaknya guru yang pensiun beberapa tahun kedepan perlu menjadi bahan perencanaan guru saat ini.
7.8
7.6 7.4
Jumlah guru yang mencapai usia 60 tahun (data guru tahun 2012)
7.2 7.0
Non PNS
100,000
(a) Rata-rata nilai UN SMP menurut pendidikan ayah
6.8 6.6
PNS
6.4 6.2 Indonesian Language
Science
English
Senior Secondary School or higher
Frequency
Junior Secondary School
7.8 7.6
50,000
Math Primary School
7.4
(b) Rata-rata nilai UN SMP menurut pekerjaan ayah
Farmer/fisherman/blue collar worker Civil servant/professional
7.2 7.0
Self-employed
6.8
6.2 Math
Sumber: diolah dari data UN 2010
2
Indonesian Language
Science
English
Tahun Pensiun
Sumber: Diolah dari database guru 2012
Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_
2055
2050
2045
2040
2035
2030
2025
2020
2015
2010
2055
2050
2045
2040
2035
2030
2025
2020
2015
2010
Other 6.4
0
Private worker 6.6
Isu Strategis 8: Peningkatan Kinerja Guru Dampak kausal sertifikasi guru
Memiliki pekerjaan sampingan Substansi SMP Substansi SD
Perkembangan nilai PISA siswa Indonesia, 2003-2012 Motivasi/ Kompetensi Kesejahteraan
Masalah keuangan
Sumber: PDSP (2009/2010)
Siswa SD -6
-4
-2
0
2
4
45
Perbandingan jumlah siswa dan guru serta perbandingan siswa dan kelas
40 Student Teacher Ratio
35 30
students
Siswa SMP (Bahasa Indonesia) Siswa SMP (IPA) Siswa SMP (Matematika)
Hasil Belajar Siswa
Siswa SMP (Bahasa Inggris)
25 20
Student Classroom Ratio
15 10
• Program sertifikasi kompetensi guru berhasil meningkatkan kesejahteraan guru tetapi belum mampu meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran siswa. • Hasil PISA menunjukkan nilai sains dan membaca memburuk, sementara matematika mengalami perbaikan tapi tidak signifikan.
5
0 SMA
SMK Public
SMA
SMK Private
• Rasio guru terhadap siswa masih rendah. Tantangan: 1. Memperbaiki kinerja guru melalui peningkatan kompetensi guru 2. Meningkatkan akuntabilitas dengan pemenuhan beban dan tanggung jawab mengajar 13
15
14
16
17
Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS
3
Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1975 Kurikulum Sekolah Dasar
1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai
1994 Kurikulum 1994
1968 Kurikulum Sekolah Dasar
1945 1955
1965
1985
1975
1995
2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
2005
2015
1984 Kurikulum 1984
1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar
1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
Materi pengetahuan
2013
‘Kurikulum 2013’
2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1997 Revisi Kurikulum 1994 Produk
Kurikulum Sebagai Materi
Kurikulum Sebagai Produk
• Planning oriented, mewakili pandangan teoritis • Dipergunakan di Indonesia periode sebelum Tahun 2000 • Kurikulum sebagai wahana menyampaikan pengetahuan (knowledge transmission) dari guru ke siswa • Perencanaan pembelajaran sangat dominan dan ketat berdasarkan urutan logis dari materi pembelajaran • Guru melaksanakan pembelajaran dengan meneruskan apa yang diketahuinya kepada siswa sesuai dengan silabus yang telah ditentukan • Penilaian berdasarkan atas penyerapan materi pengetahuan oleh siswa terhadap rencana materi pengetahuan yang tertuang dalam silabus
• Result oriented, mewakili pandangan produktif • Dipergunakan di Indonesia dalam periode Dekade 2000an • Dipicu oleh kebutuhan pasar atas kompetensi yang harus dikuasai oleh lulusan (produk) program pendidikan • Berkembang dari Inggris (sejak 1980an) • Kebebasan dalam penyampaian pembelajaran, yang penting hasil akhirnya harus sesuai standar, yaitu memiliki kompetensi sebagaimana dirumuskan. • Sangat tergantung pada penilaian terstandar (harus ketat) sejalan dengan konsep produk dimana pengecekan adalah pada hasil akhir yang harus sesuai standar • Diadopsi di Indonesia dalam bentuk KBK dan KTSP, dengan modifikasi bahwa produk akhir diterjemahkan dari materi yang harus dikuasi, sehingga standar lulusan diturunkan dari standar isi
20
21
22
Kurikulum Sebagai Praksis Kontektual
Kurikulum Sebagai Proses
• Pengertian baru dalam Kurikulum • Perluasan dari konsep kurikulum sebagai proses dengan penambahan perlunya komitmen bersama menyepakati (antar pelaku pendidikan) kegiatan-kegiatan yang diperlukan (sebagai bagian dari proses pembelajaran) untuk mencapai target tertentu yang telah ditetapkan. • Pendekatan sistem: materi proses produk (konsep: teoritispraktisproduktif) • Penguasaan materi pembelajaran diperoleh melalui siklus aksi dan refleksi berkelanjutan (continuous action-reflection) • Pentingnya peran guru dalam menghasilkan komitmen dari siswa untuk mencapai target tertentu yang telah ditetapkan • Perlunya tambahan pendekatan transdisipliner melalui tema pembelajaran yang kontekstual dengan sekitarnya untuk memastikan praksisnya relevan
• Action Oriented, mewakili pandangan praktis • Tidak pernah digunakan di Indonesia • Dipicu oleh kebutuhan individual siswa yang tidak dapat diseragamkan • Berkembang dari Finlandia (sejak 1990an) • Penekanan pada berfikir kritis yang diwujudkan dalam tindakan nyata dengan membangun kolaborasi antar pelaku pendidikan (guru, siswa, pengelola) • Mengevalusi proses secara terus menerus melalui pemantauan proses dan capaiannya secara ketat • Penilaian berdasarkan kemajuan siswa dalam pembelajaran (relatif terhadap dirinya pada periode sebelumnya) • Hasil akhir dapat berbeda bagi tiap siswa sesuai dengan bakat dan minatnya
24 Praxis is the process by which theory, lesson, or skill is enacted, practiced, embodied, or realized.
23
4
Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum Sosio-eko-kultural
Kesiapan: -Fisik -Emosional -Intelektual - Spiritual
Kelayakan: -Materi -Metode Penyampaian -Metode Penilaian
Struktur Penduduk Indonesia Tahun 2010 Kelompok umur
Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak Pembelajarmulia yang Sukses *
Individu yang Percaya Diri WN yang Bertanggung Jawab Kontributor Peradaban yang Efektif
Kurikulum
(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian)
Buku Pegangan (Buku Babon)
(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)
Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru
Periode Bonus Demografi 2010-2035
0.28 1.58 5.43 10.75
20.01 30.57 38.34 41.20 43.55 45.93 10.00
20.00
30.00
40.00
90+ 80-89 70-79 60-69 50-59 40-49 30-39 20-29 10-19 0-9
0.2 0.1 0.9 0.7 3.1 2.4 5.6 5.2 9.7 10.3
Perempuan
15.2 19.0 20.7 21.3 22.3 30
20
10
Pendidikan Menengah Universal Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
15.4 19.3 20.5 22.3 23.6 0
10
20
Generasi yang secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta dunia secara global.
30
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
Sasaran Kelompok Strategis
Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kre atif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Psl 3 UU 20)
45-54 tahun Paudisasi Pendidikan Dasar berkualitas dan merata Pendidikan karakter Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Laki-laki
Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045)
35-44 tahun
50.00
Jumlah Penduduk (juta)
Strategi Pembangunan Pendidikan
Generasi yang cerdas komprehensif: a.l produktif, inovatif, damai dlm interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul
26
25
....Indonesia’s economy has enormous promise... .... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045 "Bonus Demografi"
90+ 80-89 70-79 60-69 50-59 40-49 30-39 20-29 10-19 0-9
0.00
Kebutuhan: -Individu -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban
Manajemen dan Kepemimpinan
Pembelajaran
Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
* tidak pernah berhenti belajar
Iklim Akademik dan Budaya Sekolah
Pedagogi
Lulusan yang Kompeten
Peserta Didik
Psikologi
100 tahun kemerdekaan
Perlu dipersiapkan social engineering
Kompeten
Transformasi Melalui Pendidikan Tidak Kompeten
Beban Pembangunan
-Kurikulum - PTK -Sarpras -Pendanaan -Pengelolaa n
Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan
8 SNP
SDM Usia Produktif Melimpah
Modal Pembangunan
27
Kerangka Kompetensi Abad 21 Pembelajaran dan Inovasi • Kreatif dan inovatif • Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Komunikasi dan kolaborasi
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 •Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif •Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik •Membolehkan pengembangan portofolio siswa
Informasi, Media and Teknologi • Melek informasi • Melek Media • Melek TIK
Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi: -Berkemampuan kreatif - kritis -Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif , adaptif,...] Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...
28
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kehidupan dan Karir • Fleksibel dan adaptif • Berinisiatif dan mandiri • Keterampilan sosial dan budaya • Produktif dan akuntabel • Kepemimpinan&tanggung jawab
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
29
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
•Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur •Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas •Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia •Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online
Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS
30
5
Refleksi dari Hasil PISA 2009 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Matematika
Level 6 Level 5 Level 4 Level 3
IPA
Level 2 Level 1 Below Level 1
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Level 5
31
Source: Martin Prosperity Institute. 2011. Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index.
Thailand
Indonesia
2007 Very Low
Low
2011
Intermediate
High
Advance
Low
Intermediate
High
Advance
Morocco
Indonesia
Saudi Arabia
Iran
Thailand
Morocco
Indonesia
Saudi Arabia
Iran
Turkey
Thailand
Morocco
Indonesia
Iran
Thailand
Saudi Arabia
Malaysia
Japan
Turkey
Singapore
Korea, Rep. of
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
Very Low
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Malaysia
Advance
Japan
High
Turkey
Intermediate
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Chinese Taipei
Saudi Arabia
Iran
Morocco
Indonesia
Malaysia
Japan
Turkey
Thailand
Singapore
Korea, Rep. of
Chinese Taipei
Level 1a
Korea, Rep. of
Low
Level 1b
Singapore
Very Low
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Malaysia
Advance
Korea, Rep. of
High
Japan
Intermediate
Singapore
Low
Chinese Taipei
Very Low
Level 2
Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII
2011
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Level 3
Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum 32
Chinese Taipei
2007
Chinese Taipei
Japan
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII
Korea
Bahasa Hong Kong-China
Singapore
Level 4
Shanghai-China
Koef Korelasi = 0,84
Level 6
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 33
Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV 2006 Very Low
Low
Domain Topics
2011
Intermediate
High
Advance
Very Low
Low
Intermediate
High
Advance
Biology
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Major organs and organ systems in humans and other organisms Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process Reproduction and heredity Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise
Chemistry 1. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom)
Morocco
Indonesia
Saudi Arabia
Iran
Chinese Taipei
2. Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility) 3. Properties and uses of common acids and bases 4. Chemical change (transformation, conservation, oxidation)
Singapore
Morocco
Indonesia
Iran
Chinese Taipei
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Singapore
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
34
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
Physics
1. 2. 3. 4. 5.
Physical states and changes in matter Energy forms, transformations, heat, and temperature Basic properties/behaviors of light and sound Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure)
Earth Science
1. 2. 3. 4.
Earth’s structure and physical features Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII Earth’s processes, cycles, and history Earth’s resources, their use, and conservation Earth in the solar system and the universe 36
35
6
Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Domain Topics Number
1. 2. 3. 4. 5.
Computing, estimating, or approximating with whole numbers Concepts of fractions and computing with fractions Concepts of decimals and computing with decimals Representing, comparing, ordering, and computing with integers Problem solving involving percents and proportions
Algebra
1. 2. 3. 4. 5.
Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences Simplifying and evaluating algebraic expressions Simple linear equations and inequalities Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII Simultaneous (two variables equations) Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry
1. 2. 3. 4.
Data & Chances
1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs 2. Interpreting data sets 3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Geometric properties of angles and geometric shapes Congruent figures and similar triangles Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface areas, and volumes 5. Points on the Cartesian plane 6. Translation, reflection, and rotation
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS 37
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS Domain
Topics
Number
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Concepts of whole numbers, including place value and ordering Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers Concepts of fractions Adding and subtracting with fractions Concepts of decimals, including place value and ordering Adding and subtracting with decimals Number sentences Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV Number patterns
Geometry Shapes and Measurement
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines Comparing and drawing angles Using informal coordinate systems to locate points in a plane Elementary properties of common geometric shapes Reflections and rotations Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes Finding and estimating areas, perimeters, and volumes
Data Display
1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts 2. Drawing conclusions from data displays 3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs
39
Tumpang Tindih KD antar Mapel : PPKN SD-MI
Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa Memberikan contoh dan menerapkan hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah dan di sekolah Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah Menjelaskan hak anak untuk bermain, belajar dengan gembira dan didengar pendapatnya Melaksanakan hak anak di rumah dan di sekolah Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah
Bahasa Indonesia SD-MI
Banyak yang mirip antar mapel
Membedakan berbagai bunyi bahasa Melaksanakan sesuatu sesuai dengan perintah atau petunjuk sederhana Menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita Memperkenalkan diri sendiri dengan kalimat sederhana dan bahasa yang santun Menyapa orang lain dengan menggunakan kalimat sapaan yang tepat dan bahasa yang santun Mendeskipsikan bendabenda di sekitar dan fungsi anggota tubuh dengan kalimat sederhana Mendeklamasikan puisi anak dengan lafal dan intonasi yang sesuai Membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat Membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat Menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf Menebalkan berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf
Matematika SD-MI
Membilang dan mengurutkan banyak benda penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20 Menentukan waktu (pagi, siang, malam), hari, dan jam ( bulat) Menentukan lama suatu kejadian berlangsung Mengenal panjang suatu benda melalui kalimat sehari-hari (pendek, panjang) dan membandingkannya Mengelompokkan berbagai bangun ruang sederhana Menentukan urutan bendabenda ruang yang sejenis menurut besarnya Membilang dan mengurutkan banyak benda Menentukan nilai tempat puluhan dan satuan Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka Menggunakan sifat operasi pertukaran dan pengelompokan Membandingkan berat benda (ringan, berat) Mengenal dan mengelompokkan bangun datar
IPA SD-MI
bagian tubuh dan kegunaannya serta cara perawatannya kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat dan kuat (makanan, air, pakaian, udara, lingkungan sehat) Membiasakan hidup sehat menjaga lingkungan agar tetap sehat lingkungan sehat dan tidak sehat merawat tanaman, hewan peliharaan dan lingkungan sekitar benda yang ada di lingkungan sekitar berdasarkan cirinya melalui pengamatan benda yang dapat diubah bentuknya kegunaan benda di lingkungan sekitar Membedakan gerak benda yang mudah dan sulit bergerak melalui percobaan Mengidentifikasi penyebab benda bergerak (batere, per/pegas, dorongan tangan, dan magnet) Mengenal berbagai benda langit melalui pengamatan Mengenal keadaan cuaca di sekitar kita Membedakan pengaruh musim kemarau dengan musim hujan terhadap kegiatan manusia (Berapa banyak yang dapat ditampung oleh kemampuan anak normal SD Kelas I?)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Concepts of whole numbers, including place value and ordering Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers Concepts of fractions Adding and subtracting with fractions Concepts of decimals, including place value and ordering Adding and subtracting with decimals Number sentences Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV Number patterns
Geometry Shapes and Measurement
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines Comparing and drawing angles Using informal coordinate systems to locate points in a plane Elementary properties of common geometric shapes Reflections and rotations Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes Finding and estimating areas, perimeters, and volumes
Data Display
1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts 2. Drawing conclusions from data displays 3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas IV yang mengikuti TIMSS 38
PKN KTSP 2006 Kelas IV
PKN KTSP 2006 Kelas V
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pem. kecamatan • Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan • Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi • Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi • Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK • Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri • Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional • Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya
• Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah • Memberikan contoh peraturan perundangundangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok • Mendeskripsikan pengertian organisasi • contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat • Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah • Mengenal bentuk-bentuk keputusan Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD 40 bersama • Mematuhi keputusan bersama
KESEMPATAN UNTUK BICARA
IPS SD-MI
Number
Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas IV yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS Domain Topics
identitas diri, keluarga, dan kerabat pengalaman diri kasih sayang antar anggota keluarga hidup rukun dalam kemajemukan keluarga peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga letak rumah lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah
Rasio Kata yg diucapkan Guru pada Siswa Indonesia
25
Hong Kong
16
Netherlands
13
Switzerland
10
Czech Republic
9
Australia
9
United States
8 0
5
10
15
20
25
30
Jumlah kata-kata guru pada kata-kata seorang siswa
42
41
42
Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS
7
DISCOVERY LEARNING
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006
Mapel 1
Mapel 2
Mapel 3
SKL Mapel 1
SKL Mapel 2
SKL Mapel 3
SK-KD Mapel 1
SK-KD Mapel 2
SK-KD Mapel 3
.... .... ....
Mapel n
SKL Mapel n SK-KD Mapel n
Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan SK-KD: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006 Kerah
44
Pola Pikir Kurikulum 2013 Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm)
Saku
38 cm
saku
Muka Kiri
58 cm 83 cm
86 cm
Lengan Kanan
Lengan Kiri
92 cm
kerah
Lengan Kiri
Belakang
Muka Kiri
Muka Kanan
Lengan Kanan
Muka Kanan
Belakang
45
Perluasan dan pendalaman dalam proses pencapaian kompetensi 2006
2013 Creating
Evaluating
Analyzing
Characterizing/ Actualizing Communicating Organizing/ Internalizing
Associating
Analyzing
Valuing
Experimenting
Applying
Understanding
Responding
Questioning
Understanding
Knowing/ Remembering
Accepting
Observing
Knowing/ Remembering
Knowledge (Bloom)
Attitude (Krathwohl)
SMA/K KIKI KL
SMP
Kelas IIII Kelas IIII
KIKI KL
Kelas IV Kelas IV
SMP/MTs
KIKIKL
Kelas V Kelas V SMA/K
PT/PTA
/MA/MAK
SD/MI Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata MataPelajaran Pelajaran Himpunan Kompetensi Inti Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Dasar Himpunan Kompetensi Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata MataPelajaran Pelajaran
S D
Knowledge (Bloom, Anderson) 47
8
Tujuan Pendidikan Nasional
KIKI KL
Kelas VI Kelas VI
Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_
Proses Pembentukan
Applying
Skill (Dyers)
PT
Evaluating
Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan Proses Perumusan
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 SP
46
KL : Kompetensi Lulusan
48
Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya
Sistem Penilaian Kurikulum 2013 1. Penilaian Otentik Waktu: terus menerus 2. Penilaian Projek Waktu: Akhir Bab/Tema 3. Ulangan Harian Waktu: Sesuai rencana 4. UTS/AUS Waktu: Semesteran
Keterpaduan
Dalam Mapel (Integrasi Vertikal)
IntraDisipliner
Antar Mapel
Luar mapel
Guru
1. Ujian Tingkat Kompetensi (yang bukan UN) Waktu: Tiap tingkat kompetensi 2. Ujian Sekolah Waktu: Akhir jenjang sekolah
Sekolah
(Integrasi Horisontal)
MultiDisipliner
InterDisipliner
TransDisipliner
(Inter-dependen)
(Basis Konteks, melalui Observasi )
Pemerintah 1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN) Waktu: Akhir jenjang sekolah 2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi
Siswa Penilaian Diri Waktu: Sebelum ulangan harian
49
Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS
50
9