Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
PEMBELAJARAN DENGAN METODE COUPLE CARD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH di MI NU MFITAHUL HUDA IV BEJI PASURUAN Siti Zulaikha MI NU MIFTAHUL HUDA IV BEJI PASURUAN Abstrak; “Couple Card” adalah metode pembelajaran yang berisi kartu berpasangan yaitu terdapat kartu pertanyaan dan kartu jawaban yaang saling melengkapi, tujuannya siswa bisa menemukan kartu jawaban yang tersedia. Metode ini sangat cocok untuk siswa yang hiperaktif dalam kondisi kelasnya sering kali “suka ribut sendiri”. Sebagian besar anak yang hiperaktif menyukai metode pembelajaran game, karena dengan game anak menjadi ada motivasi untuk belajar. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan prosedur yang dua siklus, setiap siklusnya ada empat tahap yang dilakukan yaitu; Perencanaan (planning), Pelakasanaan (action), pengamatan (observation) dan refleksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran Bahasa Arab dengan metode couple card dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajarnya di Madrasah Ibtidai’yah NU Miftahul IV. Studi dilakukan di MI NU Miftahul IV tepatnya di dusun Tanggul desa Baujeng kecamatan Beji. Setelah dilakukan pembelajaran couple card rata-rata siswa mengalami kenaikan yang signifikan, yaitu 73.4 sebelum tindakan dan 83.2 setelah tindakan Jumlah keseluruhan siswa 21, sebelum dilakukan pembelajaran dengan metode couple card siswa yang motivasinya tinggi berjumlah 8 orang, siswa yang motivasinya sedang berjumlah 7 orang dan siswa yang motivasinya rendah berjumlah 6 orang. Setelah dilakukan pembelajaran couple card siswa yang motivasinya tinggi berjumlah 11 orang, siswa yang motivasinya sedang berjumlah 10 orang dan siswa yang motivasinya rendah. Hasil penelitan PTK ini adalah Penggunaan metode couple card dalam pembelajaran bahasa arab MI NU Miftahul IV Tanggul Baujeng kecamatan Beji bisa meningkatkan motivasi belajar para siswa dan meningkatkan hasil belajar. Kata Kunci: Couple Card, Motivasi, Hasil Belajar
Siti Zulaikha
PENDAHULUAN Masalah aktual yang terjadi dalam pendidikan di Indonesia dewasa ini adalah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan agar proses yang sedang berlangsung dapat memberikan keluaran yang mampu bertahan dan bersaing dalam persaingan global. Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas kehidupan bangsa adalah mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas, 2006). Suatu konsep (misalnya demokrasi, kerjasama, fotosintesa, penjumlahan dan kebersihan) yang dijelaskan melalui ceramah sebenarnya sangat sulit dipahami siswa karena konsep tersebut disampaikan secara abstrak. Hal yang abstrak sulit dipahami karena tingkat berfikir anak-anak yang cenderung kongkrit atau mencari bentuk nyata. Jika dalam mengajar guru menggunakan media seperti gambar, film, peragaan dan sebagainya maka konsep yang dipelajari menjadi lebih kongkrit (nyata) dan lebih mudah dipahami anak. Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran bahasa Arab di kelas IV MI NU Miftahul Huda IV Tanggul Baujeng Beji Pasuruan diperoleh hasil, bahwasannya siswa mendapat materi yang ada pada pelajaran Bahasa Arab terlalu banyak sehingga sulit untuk dipahami. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung masih ada siswa yang kurang memperhatikan guru pada saat pelajaran. Siswa cenderung lebih suka bercanda dan bila tidak segera diingatkan maka kegiatan ini akan terus dilakukan. Hal ini disebabkan siswa kurang terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan belum mengetahui maksud materi yang akan diberikan pada siswa. Hal ini mengakibatkan menurunnya motivasi dan hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Pembelajaran dengan Metode Couple Card untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah”. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (a) Menganalisis pembelajaran dengan metode couple card dapat meningkatkan hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah, (b) Menganalisis pembelajaran dengan metode couple card dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pelaksanaan penelitian berlangsung dalam dua siklus yang masingmasing siklus terdiri dari perencanaan tindakan (plan), pelaksanaan tindakan (Action), pengamatan (observation) dan refleksi.
218
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
Pembelajaran Dengan Metode Couple Card
Penelitian dilakukan di MI NU Miftahul Huda IV Tanggul Baujeng semester genap tahun ajaran 2013/2014 dengan Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Miftahul Huda IV yang berjumlah 21 siswa. 13 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 05 Mei 2014 pada Kompetensi Dasar 1.4 Menemukan makna atau gagasan dari wacana lisan sederhana tentang A’dlâ ul-insân Untuk melakukan penelitian diperlukan data-data yang sesuai dan berhubungan dengan penelitian. Hal inilah yang menyebabkan diperlukannya sumber data. Sumber data adalah subjek darimana dapat diperoleh (Arikunto;2006). Adapun sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu data lapangan. Data yang digunakan diambil dari lembar observasi, tes hasil belajar, dan data-data pendukung. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri atas. 1. Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti serta mengamati kemampuan mufrodat bahasa Arab siswa dengan metode couple card. 2. Catatan lapangan Memuat hal-hal yang terjadi selama pembelajaran berlangsung yang tidak terekam dalam lembar observasi. 3. Tes Tes dilakukan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Tes diberikan pada tiap akhir siklus pembelajaran. Test yang sesuai dengan percobaan dan kompetensi dasar. 4. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tentang catatan-catatan sekolah yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu data jumlah dan daftar nama siswa, nilai hasil tes serta foto-foto kegiatan pembelajaran. Data yang diperoleh akan dianalisis melalui penyerdehanaan data, dan menelaah semua data yang diperoleh dari kegiatan observasi dan tes. Kriteria keberhasilan tindakan mengacu pada KKM Bahaasa Arab di MI NU Miftahul Huda IV yaitu 70. Sehingga siswa dikatakan tuntas belajar jika nilainya sesuai dengan KKM yaitu ≥ 70.
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
219
Siti Zulaikha
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan perincian sebagai berikut. 1. Siklus I a. Perencanaan I Yaitu melakukan perencanaan terhadap kegiatan belajar mengajar meliputi RPP, Lembar observasi, dan penilaian hasil belajar b. Tindakan I Pada tahap ini dilaksanakan tindakan I berdasarkan hasil perencanaan I yaitu pembelajaran bahasa Arab dengan Metode couple card. c. Observasi I Tahap ini dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan. Hal yang diamati pada tahap ini adalah motivasi dan hasil belajar afektif siswa. d. Refleksi Siklus I Pada setiap akhir dari siklus dilakukan post class discussion sebagai kegiatan refleksi. Kegiatan post class discussion melibatkan peneliti, dan observer. Keberhasilan yang dicapai pada siklus I akan terus dipertahankan sedangkan kekurangannya akan diperbaiki pada siklus selanjutnya. 2. Siklus II Perencanaan II, tindakan II dan observasi II disusun dan dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Hasil siklus II dianalisis untuk mengetahui perubahan apakah terjadi peningkatan atau sebaliknya.
KAJIAN PUSTAKA Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah Dalam konteks kurikulum tujuan yang dimaksud adalah tujuan institusional atau tujuan lembaga pendidikan. Dimana setiap lembaga pendidikan mempunyai perbedaan dalam menentukan tujuan tersebut. Adapun mata pelajaran bahasa arab di madrasah ibtidaiyah memiliki tujuan sebagai berikut: a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa arab, baik lisan maupun tulis yang mencakup empat kemahiran berbahasa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).
220
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
Pembelajaran Dengan Metode Couple Card
b. Menumbuhkan kesadaran pentingnya bahasa arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran islam. c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya. Materi Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah Materi merupakan salah satu komponen kurikulum terpenting guna mencapai tujuannya. Materi kurikulum hakikatnya isi pendidikan yang meliputi materi ilmu, penanaman nilai-nilai dan pembentukan sikap. Adapun tema materi bahasa arab di madrasah ibtidaiyah adalah: a. Kelas lV Sm l: At-Ta’âruf, al-Adawâtul-madrasiyyah, dan al-Mihnah; Sm 2: Al-‘Unwân, Usratî, dan A’dlâ ul-insân; b. Kelas V Sm 1: Fil-Bait, Fil-Hadîqah dan al-Alwân; Sm 2: Fil-Madrasah, fil-Ma’mal, fil-Maktabah dan fil-mqshaf; c. Kelas VI Sm l: As-Sâ’ah dan al-Af’âlul-yaumiyyah; Sm 2: Al-Wâjibul-manziliy.
Media Pembelajaran Couple Card Salah satu media pembelajaran dengan kartu disebut “Couple Card” yaitu metode pembelajaran yang berisi kartu berpasangan yaitu terdapat kartu pertanyaan dan kartu jawaban yaang saling melengkapi, tujuannya siswa bisa menemukan kartu jawaban yang tersedia. Metode ini sangat cocok untuk siswa yang hiperaktif sering kali kondisi kelasnya “suka ribut sendiri”. Sebagian besar anak yang hiperaktif menyukai metode pembelajaran game, karena dengan game anak menjadi ada motivasi untuk belajar. Kurikulum yang dipakai sekarang pun sudah berpusat pada siswa “Student Centre Learning” bukan “Teaching Centre Learing”. Jadi guru hanya sebagai fasilitator saja. Nah disini saya mempunyai metode pembelajaran game dengan menggunakan kartu. Sebelumnya guru menyiapkan media kartu
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
221
Siti Zulaikha
terlebih dahulu. Dalam kartu tersebut siswa membuat sendiri kartu pertanyaan dan kartu jawabannya. Langkah-langkah dalam permainan game ini: 1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang 2. Siswa diberi waktu 5-10 menit untuk membaca materinya 3. Setiap perwakilan dari kelompok dipersilahkan untuk mengambil 1 amplop yang berisi kartu pertanyaan 4. Guru menyebarkan kartu jawaban di depan kelas dan memberikan 1 lembar kertas untuk di isi siswa, lembar tersebut berisi kolom pertanyaan dan kolom jawaban 5. Setelah semuanya siap, setiap kelompok menunjuk 1 temannya untuk menjadi orang pertama dalam mencari kartu jawaban. Jadi, nanti dipilih siapa yang mendapat bagian menjadi orang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. 6. Orang pertama membuka amplop dan mengambil 1 kartu pertanyaan kemudian mencari kartu jawaban yang cocok dengan pertanyaan tersebut 7. Setelah mendapat kartu jawaban orang pertama balik ke kelompoknya kemudian dilanjutkan ke orang kedua. begitu seterusnya sampai kartu pertanyaan yang ada di amplop habis. 8. Setelah semuanya selesai siswa diminta menulis kartu pertanyaan dan kartu jawaban pada lembar yang disediakan guru 9. Guru dan siswa membahas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dikartu tersebut. 10. Guru memberikan reward bagi kelompok yang selesai duluan.
Motivasi Belajar Siswa Menurut Dimyati (2002), ”siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita”. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (i) kebutuhan, (ii) dorongan, (iii) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki
222
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
Pembelajaran Dengan Metode Couple Card
dan ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar.
Hasil Belajar Siswa Untuk mengetahui perkembangan sampai dimana hasil yang telah dicapai oleh seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi. Untuk menentukan kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria atau patokan yang mengacu pada tujuan yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh strategi belajar mengajar teradap keberhasilaan belajar siswa. Hasil belajar siswa menurut W. Winkel (dalam buku psikologi pengajaran, 1989:82) adalah keberhasilan yang dicapai oleh siswa, yakni prestasi belajar siswa di sekolah yang mewujudkan dalam bentuk angka. Menurut Winarno Surakhmad (dalam buku, interaksi belajar, 1980:25) hasil belajar siswa bagi kebanyakan orang berarti ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut ialah untuk memperoleh suatu indek dalam menentukan keberhasilan siswa. Dari devinisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalaah prestasi belajar yang dicapai siswa dapat proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa sesuatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang. Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Namun untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang telah disempurnakan, antara lain bahwa suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pembelajaraan dinyatakan berhasil apabila tujuan pembeajaran khususnya dapat dicapai. Menurut Woordworth (dalam Winkel, 2005) hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar. Woordworth juga menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Hasil pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah dipakai, hasil pencapaian penelitian meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
223
Siti Zulaikha
PEMBAHASAN A. Penerapan Metode Couple Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa NO
Nama Siswa
Tindakan Kelas Sebelum
Sesudah
1
Abdul majid
71
80
2
Ahmad Galuh LP
41
76
3
Akhmad Azzar Kasih
83
90
4
Azizatul Fitriah
73
90
5
Dewi Lailatul F.
77
81
6
Eva Yuliana Fara
98
99
7
Febrina Diah Pitaloka
86
95
8
M. Jabbar Ghoni Salam
70
76
9
M. Nuzulut thoriq Al Arzaq
89
93
10
M. Samsul Anwar
83
90
11
Maulidiah Marsanda
77
80
12
M. Fais Ubaidillah
49
76
13
M. hamdani
69
76
14
M. Iqbaludin
62
76
15
M. Khusnul Yaqin
58
77
16
M. Ristofani
77
76
17
M. fariz
57
76
18
M. Ikhwan
76
76
19
Silvi Oktavianti
84
90
20
Yasmi Nabila Fatin
81
89
21
Lailatul Nova Zakiyah
81
85
73.4
83.2
Rata-rata
224
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
Pembelajaran Dengan Metode Couple Card
B. Penerapan Metode Couple Card dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa NO
Nama Siswa
Tindakan Sebelum
Sesudah
1
Abdul majid
B
A
2
Ahmad Galuh LP
C
B
3
Akhmad Azzar Kasih
A
A
4
Azizatul Fitriah
B
A
5
Dewi Lailatul F.
B
A
6
Eva Yuliana Fara
A
A
7
Febrina Diah Pitaloka
A
A
8
M. Jabbar Ghoni Salam
B
B
9
M. Nuzulut thoriq Al Arzaq
A
A
10
M. Samsul Anwar
A
A
11
Maulidiah Marsanda
B
A
12
M. Fais Ubaidillah
C
B
13
M. hamdani
C
B
14
M. Iqbaludin
C
B
15
M. Khusnul Yaqin
C
B
16
M. Ristofani
B
B
17
M. fariz
C
B
18
M. Ikhwan
B
B
19
Silvi Oktavianti
A
A
20
Yasmi Nabila Fatin
A
A
21
Lailatul Nova Zakiyah
A
A
Keterangan: A : 80-100 (Tinggi) B : 70-80 (Sedang) C : 0-70 (Rendah)
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
225
Siti Zulaikha
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat di ambil kesimpulan bahwa: 1. Jumlah keseluruhan siswa 21, sebelum dilakukan pembelajaran dengan metode couple card, siswa yang tuntas berjumlah 15 orang, dan siswa yang belum tuntas berjumlah 6 orang. Setelah dilakukan pembelajaran couple card rata-rata siswa mengalami kenaikan yang signifikan, yaitu 73.4 sebelum tindakan dan 83.2 setelah tindakan. 2. Jumlah keseluruhan siswa 21, sebelum dilakukan pembelajaran dengan metode couple card siswa yang motivasinya tinggi berjumlah 8 orang, siswa yang motivasinya sedang berjumlah 7 orang dan siswa yang motivasinya rendah berjumlah 6 orang. Setelah dilakukan pembelajaran couple card siswa yang motivasinya tinggi berjumlah 11 orang, siswa yang motivasinya sedang berjumlah 10 orang dan siswa yang motivasinya rendah .
PENUTUP Kesimpulan Penggunaan metode couple card dalam pembelajaran bahasa arab MI NU Miftahul IV Tanggul Baujeng kecamatan Beji bisa meningkatkan motivasi belajar para siswa. Sehingga saat motivasi belajar itu tumbuh dari kesadaran diri para siswa maka bisa diharapkan prestasi atau hasil belajar mereka akan meningkat pula. Bisa dilihat dari nilai hasil tes setiap siklusnya ada perubahan dan peningkatan dalam prosentase nilainya. Jika sebelum menggunakan metode couple card hanya ¼ dari jumlah siswa yang mencapai KKM dan sisahnya masih dibawahnya, setelah menggunakan metode couple card dalam pembelajaran berukutnya rata-rata dari siswa satu kelas nilainya bisa naik sehingga mencapai KKM yang telah ditentukan. Saran Dari pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran couple card untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Arab siswa disekolah. 2. Guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran couple card untuk meningkatka motivasi belajar bahasa Arab siswa disekolah. 3. Pembelajaran dengan metode couple card perlu dikembangkan pada kompetensi belajar yang lain.
226
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
Pembelajaran Dengan Metode Couple Card
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sardiman A.M. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta: Rineka Cipta. Irnin, Fadhilah. 2014. Media Pembelajaran “Couple Card” yang Asyik dan Menyenangkan. (http: www.metode couple card.htm diakses pada 11 Mei 2014)
Jurnal Review Pendidikan Islam Volume 01, Nomor 02, Desember 2014
227