NASIONAL PEMBANGUNAN MENGHADAPIERA GLOBALISASIEKONOMI
1.
Pemhangunan Nasional
1) Pembangunannasional kita dewasa ini "mempunyai arti yang khusus dan strategis, karena merupakan tahapan pertama PembangunanJangka Paniang 25 tahun kedua, dan sekaligus merintis serta mempersiapkan proses tinggal fandas pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila'.
2) Sebagaimana dirumuskan dalam GBHN -Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik lndonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis dalam lingkup pergaulan dunia yang merdeka, bersaha-
3)
bat, tertib, dan damai". Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakantugas mewujudkan tuiuan nasional. Berdasarkan pokok pikiran di atas. hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya dan lndonesia seluruhnya.
Hal ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah atau kepuasan batiniah,
o
"Sasaran umum
adalah
Pembangunan Jangka
Panjang Kedua
terciptanya kualitas manusia dan kualitas ma-
melainkan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan
syarakat Indonesiayang maju dan mandiri dalam suasana
antara keduanya.
tenteram dan sejahtera lahir batin, dalam tata kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang berdasarkan
Pembangunan
nasional
menghendaki keselarasan
hubungan antara manusia dengan Tuhannya, antara sesama manusia, dan antara manusia dengan lingkungan
yang
sekitarnya.
hubungan antara sesama manusia, manusia dengan
Bahwa pembangunan dilaksanakan merata di seluruh tanah air bukan hanya untuk satu golongan atau seba-
masyarakat, manusia dengan alam dan lingkungannya,
melainkan untuk seluruh masyarakat. Pembangunanitu harus benar-benardapat dirasakan oleh seluruh rakyat sebagai perbaikan tingkat hidup yang
gian
masyarakat
berkeadilan sosial, yang menjadi tujuan dan cita-cita kemerdekaankita. Pembangunan nasional adalah pembangunan.dari, oleh dan untuk rakyat, dilaksanakan di semua aspek kehidupan bangsa yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan, dengan senantiasa harus merupakan perwujudan Wawasan Nusantara 4)
5)
Pancasila, dalam suasana kehidupan bangsa Indonesia serba
berkeseimbangan dan selaras dalam
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa'.
6)
"Titik berat Pembangunan Jangka Panjang Kedua daletakkan pada bidang ekonomi, yang merupakan penggerak utama pembangunan, seiring dengan kualitas sumber daya manusia dan didorong secara saling memperkuat, saling terkait dan terpadu dengan pembangunan bidangbidang lainnya yang dilaksanakan seirama, selaras, dan serasi dengan keberhasilan pembangunan bidang ekonomi dalam rangka mencapaitujuan dan sasaranpembangunan
serta memperkukuh Ketahanan Nasional. Secara khusus mengenai tujuan pembangunan Jangka Panjang Kedua GBHN menyebut : "PembangunanJangka
nasional". 7) "Pelaksanaan Pembangunan Jangka Panjang Kedua diarahkan untuk tetap bertumpu kepada Tiilogi Pembangunan. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi diperlukan untuk menggerakkandan memacu pembangu-
Panjang Kedua bertuiuan mewujudkan bangsa yang maiu dan mandiri serta sejahtera lahir batin sebagai landasan
nan di bidang-bidang lain sekaligus sebagai kekuatan utama pembangunan untuk mewujudkan pemerataan
bagi tahap pembangunan berikutnya menuiu masyarakat adil dan makmur dalam Negara Kesatuan Republik Indo-
pembangunan dan hasil-hasilnya dengan lebih memberi peran kepada rakyat untuk berperan serta aktif dalam
nesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
pembangunan, diiiwai semangat kekeluargaan, didukung oleh stabilitas nasional yang mantap dan dinamis, melalui
19 4 5 " .
198
199
pembangunan yang berkelanjutan dengan memperhatikan kelestarianfungsi lingkungan hidup"Khusus untuk Pelita Keenam dikemukakan sebagai berikut : Dalam Pelita Keenam, kebijaksanaanpembangunan tetap bertumpu pada Trilogi Pembangunan dengan
g
penekanan tetap pada unsur pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya. Dengan demikian, setiap kebiiaksanaan pembangunan haruslah memperhatikan dan didasarkan pada ketiga unsur Trilogi Pembangunan yang saling mengait dan dikembangkan secara selaras, terpadan saling memperkuat. Ketiga unsur Trilogi Pemdu, bangunan tersebut adalah : a. pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnyamenuiu terciptanya kemakmuran yang berkeadilansosial bagi b. c.
seluruh rakYat Indonesia; pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi;' stabilitas nasional yang sehat dan dinamis'
Upaya pemerataan pembangunandan hasil-hasilnyatidak mungkin terwujud tanpa adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggitidakmungkintercapaitanpaadanyastabi|itas nasional yang sehat dan dinamis, dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis tidak akan terwujud tanpa adanya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
g) '
karenatanpaadanyapemerataan,lambatataucepatakan terjadi gangguan dan geiolak sosial. (Buku Birul' Dalam mengejar peningkatan tabungan dan investasi serta perdagangan khususnya ekspor tersebut perlu tetap diingatrambu.rambubahkandasar-dasarkebijaksanaan
pembangunan nasional seperti disebut dalam bgHN. Mengenai Makna dan Hakekat Pembangunan Nasional 'Keseluruhan semangat, arah, gerak dan disebut pembangunan dilaksanakan sebagai pengamalan semua sila Pancasila secara serasi dan sebagai kesatuan yang utuh". Semua sila, tetapi yang paling relevan dikemukakan dalam penyajian ini adalah "PengamalanSila Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, yang antara lain mencakup upaya untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi yang dikaitkan dengan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuiu kepada terciptanya kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam sistem ekonomi yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan". /O/ Kemudian Kaidah Penuntun GBHN "Penyelenggaraan pembangunan nasional mengacu pada kaidah penuntun yang merupakan pedoman bagi penentuan kebiiaksanaan pembangunan nasional agar senantiasa sesuai dengan landasan, makna dan hakikat, asas, wawasan, dan tujuannya, yang merupakan pengamalan semua sila Pancasila secara serasi dan sebagai kesatuan yang utuh. Pembangunan ekonomi harus selalu mengarah kepada mantapnya sistem ekonomi nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang disusun untuk mewujudkan Demokrasi Ekonomi yang harus diiadikan dasar pelaksanaanpembangunan-....." "Dalam Demokrasi Ekonomi yang berdasarkanPancasila harus dihindarkan hal-hal sebagai berikut :
201
o
a
Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi bukan karena usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi semata-
Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan ekploitasi terhadap manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnyadi Indonesiatelah menimbulkan dan
a.
mata dan mengabaikan atau merugikan aspek pemerataan, tetapi perlu diingat bahwa peningkatan pemerataan
mempertahankan kelemahan struktural ekonomi nasional dan posisi tndonesia dalam perekonomian dunia. b.
c.
Sistem etatisme dalam arti bahwa negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit
pembangunan dan hasil-hasilnya hanya dapat dilakukan 2.
trilyun menjadi Rp. 815 trilyun. Dengan pembagian Rp. 627.55 trilyun investasi masyarakat (sektor swastal atau 77 persen dan Rp. 187.45 trilyun sektor pemerintah atau
ekonomi di luar sektor negara' Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial'
23 persen. Komposisi hampir sama dengan Tabungan Nasional. Dalam sektor publik ada Tabungan Pemerintah dan Bantuan Luar Negeri. 3.
2.MelanjutkandanMeningkatkanPemhangunanDenganftilogi Pembangunan
pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus yang lalu mengemukakan untuk lebih memacu pembangunan kita agar ditahun 2OOOIndonesiabisd meniadi Negara Industri Baru' bahkanuntukRepe|itaV|sajasudahdiubahsasaransasarannya. l.
Pertumbuhan ekonomi Repelita Vl yang semula 6'2 (RepelF meniadi 7.1 persen- Tahun 1994 saja 7'3 persen ta V 8.3 Persen)-
202
Pertumbuhan sektor industri (manufakturl bisa sekitar 11 persen setahun sehingga struktur ekonomi akan lebih berubah kearah besaran sumbangan sektor industri pada PendapatanNasional. Akhir Repelita V sumbangan sektor industri terhadap PDB sekitar 22 persen meniadi 24.1 persen diakhir Repelita
Dengan tetap bertandaskan kebiiaksanaanyang terpadu dan komprehensif dari Trilogi Pembangunan, Presiden dalam
Ha|inidapatdi|ihatdariindikator-indikatorekonomiyang
melalui pertumbuhan ekonomi {Buku Birul. Investasi Nasional Repelita Vl yang semula Rp.66O.1
Vl. Sumbangan sektor pertanian terhadap PDB pada Repelita V sekitar 19 persen meniadi 17.6 persen akhir RepelitaVl.
Ekspornon migas akhir RepelitaV t 28.2 milyar. Diakhir RepelitaVl sasaransemulaadalah$ 61.2 milyar,sasaran koreksibelum ada tetapi tentu lebih tinggi dari itu5. Semua itu dengan sasaran pendapatanper kapita yang semula adalah $ 1.020 diakhir RepelitaVl meniadi I 1.28O(tahun1969 $ 7Ol.
4.
203
2.6 juta. Belum lagi yang under employed. Jadi kalau tidak pertumbuhan tinggi bagaimana memecahkan
Dari antara lain indikator-indikator ini dapat disebut Indonesia meniadi Negara Industri Baru ditahun 2OOO-
6.
PendudukIndonesia
masalah lapangan kerja.
Agustus1994 : 192.498.346 Agustus1995 : 1 9 5 . 6 5 8 . 1 7 2 : 258.1 juta Tahun2OOO
angkatan keria 91.4 juta, sedang kesempatan kerja 9O.7 juta. Repelita Vll angkatan kerja 1O5.2 juta sedang kesempatan keria Proyeksi Repelita Vl,
Laju pertumbuhan penduduk tahun 7O an masih sekitar 2.1 persen. Akhir Repelita V 1-66 persen diharapkan turun 1.5 persen akhir RepelitaVl-
1O3.8 juta. Jadi masih tetap ada gap Perkiraannya baru Repelita X gap bisa ditutup untuk
7. Jumlah penduduk yang besar dengan effective demand yang naik (karena peningkatan pendapatan per kapital menjadikan Indonesia emerging market yang potensial di
4l
yaitu sebesar 70 juta hidup dalam kemiskinan absolut. Tahun 1976 masih 54.2 juta yang miskin abso-
dunia. (Disamping Cina, Asia Tenggara pada umumnya dan mungkin Indial.
lut.
B. Pemerataan: 1) Gini Ratio relatif tidak ielek dibanding dengan negaranegara lain di dunia- Nisbah Gini turun dari O'35 ditahun 197O menjadi O-31 ditahun 199O: Distribusi pendapatan tebih buruk diperkotaandari di pedesaan' 2l
Disparitas regionat masih tinggi tetapi mengecil' Laiu pertumbuhan ekonomi daerah-daerahbanyak yang di atas national average- Laju pertumbuhan ekonomi daerah ditahun 1975 - 199O urutan tinggi adalah Sulawesi Tenggara, Riau, Bengkulu, Kalimantan Timur, Daerah Khusus lbu Kota Jakarta (tentu saia)'
3)
Sumatera Selatan dan Bali. Kesempatan kerja masih ada gap' 1971 angkatan juta ditakeria (labor forcel 41.3 juta menjadi 73'9 hun 1990. Pada waktu yang sama lapangan kerja dari 37.6 juta menladi 71.6 iuta' Jadi masih selisih
Repelitaitu. Jadi belum menutup tunggakan. Ditahun 1969/70 lebih dari separoh jumlah penduduk
Kemiskinan tahun 1990 27.2 juta (15.1 persenl; tahun 1993 25 juta (13,6 persen).Tahun 1993 ini dihitung dari ukuran garis kemiskinan yang lebih tinggi. Akhir Repelita Vl diharapkan tinggal 12 iuta (6 persen). 9.
Stabilitas Ekonomi : lnflasi satu digit, biarpun berfluktuasi.
/O. Penguasaanasset ekonomi: Dalam total asset usaha Usaha besar 199O 35 (sumber data consult).
persen 1994,
57.7
persen.
1989/1990 deregulasisektor keuangan/perbankan(pasar modal, perbankan, investasi meningkat sekali oleh usaha besar (termasuk luar negeri)) lndikasi lain adatah loniakan investasi terutama investasi luar negeriyang pada umumnya oleh usaha besar.
a
a
BillionUS $/RP.Trilyun 1989 1990
Luar negeri Dalam Negeri
4-7 19.6
a-7 56.5
1991
8.8 41.1
1992 1993
10.3 29'3
1994
1995 . sampal Juli
industri yang kuat dan maju, pertanian yang tangguh. koperasi yang sehat dan kuat, serta perdagangan yang maju dengan sistem distribusi yang mantap, didorono oleh kemitraan usaha
8.1
23'7
20
vanq kukuh antara badan usaha koperasi, neqara, dan swasta serta pendayagunaan sumber daya alam yang optimal yang
39.4
53'3
2A'1
kesemuanya didukung oleh sumber dava manusia vanq berkualitas, maiu. produktif. dan profesional. iklim usaha vanq sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan
pertumbuhan Dari indikator-indikator tersebut terdahulu melalui peningkatan ekonomi akan ditingkatkan terutama Dan ini semua investasi dan perdagangan(ekspor non migas)' dan menghadapi era untuk mendorong proses lepas landas "mau tidak globalisasi ekonomi yang Presiden kemukakan bangsa lndonesia telah mau, suka tidak suka' siap tidak siap Dunia"' Untuk itu masuk dalam Srstem Perdagangan Bebas produktivitas' serta'menqurperlu ditingkatkan efisiensi dan pelayanan administrasi anoi ekonomi biava tinoqi {termasuk Indonesia' negara) guna meningkatkandaya saing tekanan bagi Dalam menghadapiitu tidak boleh dilupakan ekonomi seperti asas Negara Kekeluargaan iuga dibidang 'Kita harus membangun perekonoditegaskan oleh Presiden kekeluargaan' mian nasional yang tetap berasaskan 'terciptanya perekonomian yang mandiri Petuniuk GBHN: atas asas kekeluargaan' dan andal sebagai usaha bersama berdasarkandemokrasiekonomiyangber|andaskanPancasi|a dengan peningkatan dan undang-Undang Dasar 1945 pertumbuhan yang kemakmuran rakyat yang makin merata' yang mantap' bercirikan cukup tinggi, dan stabilitas nasional
206
dan teknologi
dan terpeliharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup'. Secara khusus mengenai Usaha Nasional pentingnya kemitraan dan pemerataan kesempatan berusaha dengan tiga sub tema : 1.
Pemberdavaanusaha menengah, kecil, koperasi.
2.
Penqembanoaniarinoan keterkaitan atau dalam semangat demokrasi ekonomi kemitraan usaha besar, menengah, kecil dan koperasi.
3.
Pengembangan iklim persainqan vanq lebih sehat, yang memberi peluang (pemerataan kesempatan berusahal juga bagi
usaha menengah, kecil dan koperasi untuk turut berperan dalam perekonomian nasional dan menghadapiglobalisasiekonomi.
Pengentasankemiskinan terus diusahakan dengan sasaran menurunkan lebih lanlut 25,1 juta atau 13,6 persen penduduk yang masih berada dibawah garis kemiskinan ditahun 1993, menjadi 12 juta atau 6 persen diakhir Repelita Vl dan diakhir Repelita Vll dapat dituntaskan. Selain programprogram pemerataan sektoral dilaksanakan program-program khusus yaitu program IDT dan program Keluarga Sejahtera.
207
3.
Menghadapi Em Perdagangan Bebas Presidenpada Pembukaan PenataranManggala 9 Januari di Bogor mengemukakan : "Dewasa ini, kita berada pada tahap yang paling awal dari suatu zaman baru, kita akan hidup dalam suasana yang makin terbuka"Ini didasarkan dengan adanya dua kenyataan perkembangan ekonomi dunia dewasa ini. t ) lebih adanya keterkaitan ekonomi, di kawasan-kawasan 'economic integration'. Terjaekonomi tertentu bahkan dinya market driven economic integration- Baik dalam perdagangan, investasi (consortiums) maupun financial flows (FDl dan Portfolio lnvestments) bahkan dalam arus lintas iasa (servicesl. Dalam trade misalnya meningkat
2)
reciprocal complementary trade index- lni yang disebut fuga sebagai globalisasiekonomi Keterbukaan (tiberalisasi)dalam arti lebih berkurangnya/ hilangnya hambatan-hambatantarif dan non tarif dalam perdagangan, lebih meningkatnya arus investasi, modal/ financial dan jasa di dunia atau global dalam rangka GATT (GATS, TR\MS, TRIPil - WTO dan regional (ME, AF|A, NAFiA, ANZERTA' APEC dan lain{ain}' Arrangement pembukaan hambatan-hambatan perdagangan dan investasi regional ini bentuknya macam- Open macam (FtA, Customs llnion, FT in the Area regionalism) dan juga ada perbedaan (differential) yang dianggap fair dalam proses keterbukaan itu (Dalam GATT special and differential treatmentl. GBHN menyebutkan bahwa dalam PJP ll "masyarakat tndonesia akan menghadapi banyak perubahan
208
kemajuan pesat dari ilmu pengetahuan dan teknotogi. serta penqaruh qlgbalisasa vang melanda dunia vanq menqakibatkan keoiataT oe,mbanounan nasional makin terkait 4enqan oerkembanoan internasional" kemudian disebutkan pula dalam GBHN bahwa globalisasi (tidak saja ekonomil yang timbul pada akhir PJp pertama memberikan peluang ataupun tantangan dan ancaman bagi pembangunan nasional. Antara lain disebut 'petuanq 'vano timbul dari qlobalisasi adalah makin terbukanva pasar internasional baqi hasil oroduksi dalam neqeri. terutama vanq memiliki keunqoulan komoaratif dan keunqqulan kompetitif. Tantangan dibidang ekonomi, disamping makin kuatnya persaingan di pasaran internasional, adalah munculnya pengelompokan antar negara yang cenderung meningkatkan proteksionisme dan diskriminasi pasar yang dapat menghambat pemasaran hasil produksi dalam negeri dan mendorong persaingan yang kurang sehat'. Oleh karena itu dalam keterbukaan (liberalisasi) yang Indonesia lebih setuju adalah yang tidak "inward looking" {open regionalism). Tentang keterbukaan ekonomi dunia atau sistem perdagangan dan investasi multilateral/regional terbuka, liberalisasi perdagangan dan investasi itu Indonesia tidak bisa menghindari. Presidenz "mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap, bangsa Indonesia telah masuk dalam sistem perdagangan bebas dunia (itu pilihan dunia)", "Sikap kita terhadap arus keterbukaandunia itu harus positif". Salah satu kasus konkrit keikutsertaan dalam proses keterbukaan ekonomi tersebut bagi Indonesia, dan yang bahkan melalui kepemimpinannyadisepakati di Indonesia (15
209
paling dinamis di dunia. Daya dorong pertumbuhan ekonomi tersebut adalah dengan perluasan perdagangan
Nopember 1994 yang lalu) adalah Keriasama Ekonomi Asia Pasifik dengan Deklarasi Bogor. Sebetulnya juga sebelum itu dengan AFIA (Asean Free Trade Areal dalam tingkat regional
dan investasi. Intervensi kebijakan Pemerintah yang "market friendly" (stable macro economic environment
dan tentu saja GATT dan WTO dalam tingkat global. Tetapi APEC meliputi suatu kawasan yang lebih luas, dengan major economies dunia (AS, Jepang, Canada, Australia
dan deregulasil, serta kebijaksanaan pemerataan. Kemudian sektor usaha/swasta yang tanggap terhadap peluang tersebut lsebenarnya pelaksanaan Trilogi Pembangunanl.
bahkan Cina yang merupakan trading nation ke 11 di dunia), dan kawasan yang paling dinamis perkembangannya
Oleh karena itu perlu harness the potentials itu diusahakan dengan mengurangi hambatan-hambatan dalam arus barang, jasa, modal dan investasi, dengan liberalisasi
di dunia (sebenarnyaAsia Timur-Tenggaral.Patut pula dicatat bahwa kesepakatan dicapai dengan pimpinan dan tuan rumah Indonesia.
perdagangan dan investasi yang GATT consastent. Dan justru dengan lock in (mengikat) bagian Timur dan Barat
Ada tima hal yang melatar helakangi penYusunan rancangan Deklarasi Bogor-
Pasifik.
a.
Perlu menyadari bahwa APEC adalah keriasama antara diverse economies, perbedaan dalam tingkat perkembangan ekonomi (stage of developmentf, bahkan dalam
lsland pertemuan para Pemimpin telah memberikan peran yang besar bagi kebbrhasilan penyelesaian Putaran Uruguay, maka pertemuan Bogor Kalau di
Blake
sistem politik dan kultural. Oteh karena itu menurut Presiden kerjasama ekonomi harus dilandasi semangat
perlu seize (builds on) the momentum untuk mendorong dan pelaksanaanGATT 1994 lebih lanjut dilaksanakannya
kemitraan, saling menghargai dan saling menguntungkan dengan prinsip yang kuat membantu yang lemah. Yang
tersebut dan pembentukatt WTO- Memperkuat sistem perclaganganmultilateral yang terbuka {open multilateral trading system)- Suatu upaya liberalisasi perdagangan dan investasi regional yang mendorong liberalisasiperdab.
gangan dan investasi globallanjut lebih Menggalang
potensi ekonomi dan keterkaitan ekonomi-ekonomi (economic integrationl kawasan Asia Pasifik, suatu kawasan (sebenarnyaAsia Timur dan Asia Tenggara)yang pertumbuhan ekonominya
210
kuat memberi peluang yang lemah untuk maiu baik melalui differential akses pasar maupun melalui keriasama pembangunan. Ini juga berarti upaya mewadahi dialog Utara-Selatan. d.
Bagi Indonesia sendiri kerjasama Ekonomi Asia Pasifik penting, karena 70 persen perdagangan Indonesia, 6O persen investasi dan 35 persen bantuan luar negeri bilateral dengan/dari negara-negara/ekonomi-ekonomi Asia Pasifik. Bahkan dengan ASEAN kurang reciprocal trade
comptementary indexnya. Banyakfrnn"n yangberpen-
plPOuri ekonomi-ekonomi kawasan Asia pasifik, suatu
dapat Indonesia is in the best position untuk menjembatani Utara-Selatan, Timur-Barat. Juga stature presiden
kawasan yang paling dinamis pertumbuhannya di dunia menjawab tantangan perubahan ekonomi regional dan global yang cepat, menggalang potensi ekonomi
Soeharto. Jadi di Indonesialah kalau kita mau ambit putusan yang mendasar dan penting. e.
Apabila di Blake lsland dapat dikeluarkan suatu Vision Statement, pernyataan tentang Visi masa depan, maka di Bogor perlu lebih kuat dari itu yaitu suatu action statement, tekad bersama sebagai rancangan masa depan Asia Pasifik. Bapak Presidenjauh hari sudah mengisyaratkan agar di Bogor dapat dikeluarkan suatu keputusan yang penting, bermakna (seperti Dasasila Bandung), mungkin seperti sekarang ini Deklarasi Bogor tentang Tekad Bersama para Pemimpin Ekonomi Asia pasifik. Suatu pernyataan tentang rancangan masa depan, yang juga mencerminkan kesungguhan untuk seizg the momentum, harness the potentials, dan resolve diversity, bahkan mewadahi (mengakomodatel dialog Selatan dan Utara, (Timur dan Barat). Keputusan serupa ini banyak Pemimpin mengemukakan hanya bisa dikeluarkan oleh dan di lndonesia-
4.
Deklarasi Bogor a.
bersama bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, memberikan sumbangan penting bagi masa depan ekonomi dunia dengan menyatakan "Di Bogor telah ditentukan rancangan mengenai masa depan kerjasama ekonomi kita demi perbaikan prospek pertumbuhan ekonomi yang dipercepat, seimbang, dan merata, tidak hanya di kawasan Asia Pasifik tetapi juga diseluruh dunia". Presiden Soeharto mengemukakan bahwa pertemuan para Pemimpin ekonomi APEC tersebut juga sepakat menentukan landasan idiil, konstitusionaldan operasional untuk menjamin kerjasama ekonomi di kawasan Asia Pasifik secara berkelanjutan. Meletakkan dasar-dasar kerjasama masa depan Asia Pasifik itu. Kemitraan, prinsip-prinsip saling menghormati dan saling menguntungkan merupakan landasan idiil, Persetujuan GATT dan WTO sebagai landasan konstitusional, dan semua persetujuan APEC dengan prinsip yang kuat membantu yang lemah menjadi landasan operasionalnya. (Kami menetapkan visi kami mengenai masyarakat
Para pemimpin ekonomi pada tanggal 15 November 1994 di Bogor berhasil mengeluarkan "Deklarasi para pemimpin
ekonomi Asia Pasifik berdasarkan kesadaran tentang makin sating keterkaitannya kawasan kita yang ekono-
Ekonomi APEC tentang Tekad Bercama/ApEC Economic Leaders Declaration of Common Resolve-.
minya beragam. Ekonomi
Ini adalah suatu peristiwa bersejarahdimana para pemim-
212
maju
akan menyediakan
kesempatan bagi ekonomi yang sedang berkembang untuk lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
213
o
tingkat pembangunan mereka. Berbarengandengan itu ekonomi berkembang agar berusaha keras supaya tingkat pertumbuhannya tetap tinggi. Pendekatannya akan
hasil Putaran Uruguay. Bahkan setuju untuk standstilt yaitu berusahauntuk menghindari melakukanhal-halyang mempunyai akibat menaikkan tingkat proteksi. Demikian pula tekad untuk terus menerus metaksanakan
menyeluruh dan terpadu, yang meliputi pertumbuhan, pemerataan dan stabilitas nasional. Dengan berkurangnya
liberalisasiperdagangandan investasi secara unilateral'. "Tujuan jangka panjang adalah terciptanya perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka di Asia Pasifik. (Free trade and investment in the areal. Hal ini
perbedaantingkat pembangunanantara ekonomi-ekonomi Asia Pasifik akan bermanfaat bagi semua anggota dan
b.
memacu kemajuan ekonomi Asia Pasifik secara keseluruhan). "Kerjasama ekonomi Asia Pasifik ditujukan untuk men-
akan dicapai dengan cara-cara yang GATT consistent. Mengenai pelaksanaan fiberalisasi perdagangan dan
dorong : diperkuatnya sistem perdagangan multilateral yang
investasi dikawasan Asia Pasifik, para pemimpin APEC sepakat agar ekonomi industri harus sudah mencapai
terbuka; -
perluasan liberalisasi perdagangan dan investasi dalam Asia Pasifik; dan
-
peningkatan kerjasamapembangunanAsia Pasifik.
tujuan perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka selambat-lambatnyatahun 2O1O dan negara berkembang selambat-lambatnya tahun 2O2O. lni merupakan suatu keputusan yang amat penting dan menunjukkan
Karena landasan pertumbuhan ekonomi kita yang digerakkan oleh pasar adalah sistem perdaganganmultilateral
kepeloporan dan kepemimpinan APEC dalam liberalisasi perdagangan dan investasi baik regional maupun global yang diharapkan dapat menunjang ekspansi/peningkatan
yang terbuka, maka APEC perlu memanfaatkan momentum keberhasilan Putaran Uruguay tentang Negosiasi
ekonomi dunia.
Perdagangan Multilateral dan memelopori diperkuatnya sistem perdaganganmultilateralyang terbuka.
Kemudian ini didukung dengan kerjasama dalam fasilitasi perdagangan dan investasi. (misalnya mengenai kepabea-
Untuk itu maka Deklarasi mengemukakan tekad semua
nan, standar-standar, prinsip-prinsip investasi yang tidak mengikat dan lain-lainl'.
ekonomi-ekonomi anggota untuk melaksanakan sepenuhnya komitmen-komitmen terhadap GATT dan berpartisipasi penuh dalam WTO. Bahkan untuk mempercepat pelaksanaan komitmen-komitmennya terhadap Putaran Uruguay dan berniat mengambil langkah-langkah yang bertujuan untuk lebih meperdalam dan memperluas hasil-
214
c.
Prinsip penting yang dikemukakan Presiden, yaitu kemitraan, yang kuat memberi kesempatan yang lemah untuk maju, trilogi pembangunan, adanya differential time table dalam liberalisasi bahkan usaha menggalang kerjasama pembangunan (development cooperation), 215
o
bahkan disebut perhatian pada usaha menengah dan kecil, menunjukkan bahwa memang persepsi liberalisasi
Meminjam pemikiran Pak Moerdiono, pengembangan pelaksanaan/keikut sertaan kita datam tiberalisasiperda-
dalam Deklarasi bukan berpangkal/berdasardari paham (free fight) liberalism.
gangan dan investasi regional dan global itu sebagai nilai-nilai instrumental perlu tetap tidak menyalahi nilai-nilaidasar kita
lTentang Trilogi Pembangunan bunyinya dalam bahasa Inggris Bogor Declaration adalah "The approach will
sebagai bangsa.
be coherent and comprehensivg embracing the three pillars of sustainable growth, equitable development and national stability'.1 Para pemimpin sepakat untuk melaksanakan kerjasama pembangunan ini. Semula akan dipakai istilah bantuan teknik (technical assistancel tetapi dirasa lebih baik development cooperation. Kerjasama pembangunan dibidang pembangunan sumber daya manusia, kemajuan ilmu pengetahuandan teknologi, perbaikan infrastruktur, meningkatkan keikutsertaan dunia usaha/swasta dan perhatian khusus pada usaha kecil dan menengah akan dikembangkan. Demikian pula diberi perhatian kepada masalah-masalahlingkunganyang mendukung pembangunanberkelanjutan. 5.
Tetap Konsisten Secara ldeologis Dalam menghadapiglobalisasiekonomitersebut kita perlu ingat apa yang dikemukakan Presiden dalam penataran P4 "satu-satunya yang bisa membentengi kita sebagai bangsa terhadap arus perubahan tersebut adalah ketahanan ideologi, ketahanan nasional kita".
Pertama Pak Moerdiono mengemukakan "rasanya yang menjadi inti pesan beliau adalah bahwa datam merancang, menyelenggarakandan mengendalikanpembangunan dimasa datang, sambil menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan zaman, kita ingin tetap konsisten secara ideologis". "Didalam masyarakat misalnya, telah mulai timbul wacana tentang liberal, liberalisasi dan liberalisme. Ada warga masyarakat yang secara amat simplistis dengan pendekatan "semantik" menyamakan ketiga hal itu sama saja, sehingga menyimpulkan bahwa kita sudah menerima liberalisme. Pandangan ini jelas keliru, dan mengelirukan. Sebabnya ialah oleh karena tidak membedakan antara nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis suatu ideologi'. 'Seperti dijelaskan Presiden, kita tetap berpegangan pada Pancasila. Dan dalam konteks perdagangan bebas dunia kita akan menunjukkan bahwa kita mampu bersaing dengan sistem-sistem lain. Yang kita terima adalah perdagangan bebasnya itu saja. Bukan liberalisme itu sendiri". "Dirumuskan kembali secara konseptual dalam konsep ideologi terbuka, pernyataan Presiden tersebut dapat kita pahami sebagai berikut: (11 nilai dasar yang kita anut tetap adalah Pancasila dan UUD '45. l2l Dalam konteks perkembangan dunia masa kini, nilai instrumentalnnya kita kembangkan untuk menampung kegiatan perdagangan bebas, yang
memang kita butuhkan untuk mencapai cita-cita serta tuiuan nasional kita oleh karena itu (31 tugas kita adalah menyusun dan menata kembali sistem nilai instrumental kita itu, yang pada dasarnya merupakan upaya pembangunan hukum nasional". Liberalisasi perdagangan dan investasi merupakan upaya pembukaan kelancaran arus barang, jasa dan modal antara negara
dengan mengurangi/menghilangkan hambatanhambatan perdagangan (tarif dan non tarif), serta investasi. Di Indonesia lebih sering kita pergunakan kata deregutasi dan debirokratisasi untuk liberalisasi unilateral. Kemudian mengenai kemandirian, seakan-akan dengan keterkaitan ekonomi antar negara ini justru akan mengurangi kemandirian. Mengenai hal ini kami lampirkan paper Bapak lsmail Saleh, SH "Kemandidan, Keterkaitan dan Kemitraan-. Dan patut kita perhatikan apa yang dikemukakan GBHN bahwa Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang berlandaskandemokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila,
serta kemamDuan menciptakan
kemandirianekonomi nasionaldenoan dava saino vanq tinqoi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata". Sangat relevan melihat tantangan terhadap kemampuan kita untuk memasuki era globalisasi secara konsisten ideologis adalah mendasarkanwawasan kebangsaankita atas persepsi nasionalismegelombang ketiga. Sekali lagi mengutip pemikiran Pak Moerdiono, mengenai pentingnya wawasan kebangsaan dalam era transisi besar menuju tatanan global yang sedang tumbuh dengan cepat sekarang ini. "Kita perlu
dafam dimensi nasionalismegelombangketiga yang adalah pendayagunaan seluruh efek sinergi yang sudah fclrfnnntk dalam nasionalisme gelomhng kedua untuk mqnasuki dunh luar yang ditata dalam tatanan baru yang sanng ter*ait. Berbeda dengan perhatfian tpsionafrsme gelonbang kedua yang demikian tercunh kepada integrasi dan fulentitas frd. nasionalisme gelombang ketiga malah membuka &i untuk keterkaitan haru dengan lingkangan sekitar. Dengan sekatsekat politik, ekonomi dan pertahananyang dibangundalam kurun nasionalisme gelombang kedua secara bertahap dikurangi,dan hubunganbaru yang saling terkait dan saling tergantungdibangun'. 6. Menjawab Tantangandan Peluang Yang Terbuka Untuk menghadapiperkembanganyang diuraikandiatas, Presidenmengemukakan, 'bangsa itu secara keseluruhan harus dapat menjaga dirinya, harus dapat menyegarkan dirinya, harus dapat mengembangkankemampuannya,har.us daoat meniawabtantanqandan oeluanqvanq terbuka dihadaDannva'. Jadi kalau dipikir kesepakatanbaik dalam AFTA maupun APEC, ya dalam kerangka GATT/WTO, keterbukaan pasarpasar itu, merupakan'peluang yang terbukauntuk dihadapi-. Disini ada tugas negara/pemerintah,ada peran serta aktif masyarakat. Dalam GBHN disebut 'Pembangunannasional dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah. Masyarakat adalahpelakuutama pembangunandan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbingserta menciptakansuasanayang menunjang".
tetap menjaga dan memelihara wawasan kebangsaan kita 218
219
Presiden dalam penataran ini mengemukakan 'Tugas utama negara adalah menyediakan prasarana-prasarana utama serta memberi arah, menciptakan peluang, membei dorongan dan mengayomi prakarsa dan kreativitas rakyatnya', 'tatanan dasar untuk mengembangkan kreativitas dan prakarsa masyarakat'.'melancarkan kebijakan deregulasi, debirokratisasi dan desentralisasi'.
gaan, berdasarkan demokrasi ekonomi yang bertandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar lg4S dengan peningkatan kemakmuran rakyat yang makin merata, pertum_ buhan yang cukup tinggi, dan stabilitas nasional yang man_ tap, bercirikan industri yang kuat dan maju, pertanian yang tangguh, koperasi yang sehat dan kuat, serta perdagangan yang maju dengan sistem distribusi yang mantap, didoronq
lDalam GBHN disebutkan bahwa "pembangunanaparatur pemerintah diarahkan pada peningkatan kualitas, efisiensi,
oleh kemitraan usaha runq kukuh antata b"dan usaha kgoer.si. neoara, dan swasta serta pendayagunaan sumber daya
dan
alam yang optimal yang kesemuanya didukung oteh sumber
efektifitas
seluruh
tatanan
administrasi
pemerintahan, ............ Sehingga secara keseluruhan makin mampu melaksanakantugas pemerintahandan pembangunan dengan
sebaik-baiknya,
khususnva
dalam
melavani,
menoavomi, serta menumbuhkan Drakarsa dan oeran aktif masvarakatdalam pembanqunan,..............' .l Deregulasi agar memberi peluang yang sama/adil bagi semua. Peluang bagi usaha besar, usaha menengah, usaha kecil, koperasi, peluang bagi usaha negara, usaha swasta, koperasi dalam kemitraan berdasar hukum-hukum ekonomi yang rasional dengan peningkatan peran serta, efisiensi dan produktivitas (untuk mencapai kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya). Meningkatkan kemampuan daya saing dalam dunia yang lebih kompetitif. Semua itu akhirnya Presiden tegaskan "Kita harus membangun perekonomian nasional yang tetap berasaskankekeluargaan". Di Indonesia kita menghadapi era globalisasi itu sebagai peluang untuk membangun ekonomi Indonesia tetap berdasar petuniuk GBHN menuju : 'terciptanya perekonomian yang mandiri dan andal sebagai usaha bersama atas asas kekeluar-
220
sional. iklim usaha vano sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dan terpetiharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup". Dan kebijaksanaan pembangunan yang kita perlu lakukan dalam menghadapi tantangan dan petuang gtobalisasi itu sesuai dengan GBHN "tetap bertumpu pada Tritogi pembangunan (bahkan ini dijadikan pendekatan kemitraan ApECI yaitu : a.
Pemerataan pembangunan dan hasil-hasitnya menuju terciptanya kemakmuran yang berkeadilan sosiat bagi
seluruh rakyat lndonesia. b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. c. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Ketiga unsur Trilogi pembangunan tersebut saling mengait dan perlu dikembangkan secara selaras, terpadu, dan saling memperkuat. Laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi harus diupayakan dengan makin menoandalkan gada peninokatan efisiensi dan oroduktivitas nasignal vanq oerwu-
221
iudannva dilandaskan oada oeran serta aktif dan luas oleh masvarakat vano diiiwai oleh semanqat kemitraan dalam berusaha. Hasil pembangunan harus dapat dinikmati secara lebih adil dan merata
oleh masyarakat dan stabilitas na-
sional dapat terpelihara dengan mantap kelestarianfungsi lingkungan hidup".
serta
terjamin
Sebagai penutup sekali lagi baik saya mengutip Presiden "siap tidak siap, kita telah masuk dalam sistem perdagangan bebas dunia". "Karena itulah, dengan tiada ragu sedikitpun, kita terima tantangan dan kita sambut peluang yang diberikan oleh kurun baru dihadapankita". "Keseluruhan kebijaksanaandan strategi baru jelas harus kita terlemahkan ke dalam sistem administrasi negara dan rangkaian peraturan perundang-undanganyang menuniangnya". "Kita harus mempersiapkan iajaran administrasi negara dan rangkaian peraturan perundang-undangan nasional yang tepat agar mampu secara terencana dan teratur menghadapi peluang dan tantangan baru itu". "saudara-saudaraiugalah yang secara profesional mempunyai keahlian dalam menerjemahkan kebijaksanaan dan strategi pemerintahan ke dalam rencana dan program serta melaksanakannyadan mengendalikannyasecara tertib'Jakarta, 11 Maret 1995
222
B. DIMENSIGLOBAL