PEMBANGUNAN MASYARAKAT ISLAM
Oleh Dr. H. M. Rizal Akbar, S.Si, M.Phil
Disampaikan Pada Pembekalan KKN IAI TF Dumai Dumai, 20 Mei 2016
Curiculum Vitae (Cv) Nama Tempat/tanggal lahir Agama Alamat Telepon/HP E-Mail dan PIN BBM Pekerjaan Pendidikan
: Dr. H. M. Rizal Akbar, S.Si, M.Phil : Bengkalis / 12 September 1974 : Islam : Jl. Kakap No 7 Yaktapena Pangkalan Sesai Dumai : 085271184045 :
[email protected] dan BB 282CA7E : Dosen Ekonomi Islam STAI Tafaqquh Fiddin Dumai Dosen Luar biasa,Teori Pembangunan di IPDN Kampus Riau : Sarjana Sains (S.Si) , Matematika FMIPA UNRI tahun 1998 Master Of Philosopy (M.Phil) Development Sains UKM Malaysia 2007 Doktor , Ekonomi Islam Trisakti Jakarta 2016
Pengalaman 1. Sekretaris Eksekutif Merangkap Anggota Tim TPK2GUBRI 2. Anggota DPRD Provinsi Riau 2004-2009 3. Ketua Pengurus Daerah Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Kota Dumai 4. Ketua Majelis Kerapatan Adat LAMR Kota Dumai 5. Wakil Ketua Kadin Bidang Pengembangan UKM Kota Dumai 6. Ketua Koperasi Syariah Syirkah Darul Bahari Kota Dumai 7. Ketua Yayasan Tafaqquh Fiddin Kota Dumai. 8. Ketua Orda ICMI Kota Dumai
Pokok Pembahasan
1.PEMBANGUNAN ISLAM
2.MASJID 3.ZAKAT
4.WAKAF
INSTRUMENTAL PEMBANGUNAN ISLAM Islam
Zakat & Wakaf Pelarangan Riba Kerjasama Ekonomi Jaminan Sosial Peranan Pemerintah
MAQASYID SYARIAH
Daruriyat
MAQASYID SYARIAH
agama (dien), jiwa (nafs), intelektual (‘aql), keluarga dan keturunan (nash), dan harta (mal)
Hajiyat
Tahsiniyyat Al-MASLAHAH
Kosep Pembangunan Islam
Konsep pembangunan Ekonomi menurut perspektif Islam seperti yang digariskan oleh al-Qur’an dan al-Sunnah dan juga yang dikemukakan oleh para ulama dan sarjana dalam ekonomi Islam berbeda dengan konsep pembangunan ekonomi yang dikemukakan oleh pemikiran ekonomi barat. Pembangunan ekonomi menurut perspektif Islam adalah bersifat material dan spiritual, merangkumi bukan saja pembangunan ekonomi, tetapi juga merangkumi pembangunan manusia itu sendiri, pembangunan sosial, kebudayaan dan sebagainya. Dalam perkataan lain dampak pembangunan ekonomi dalam Islam adalah syumul, merata dan berorientasi kepada falah untuk pembinaan Ummah yang bertamadun (Tamkin,2008).
Ibnu Khaldun (1986) dalam Al-Mukadimah
Variabel Pembangunan Islam
G = f (S, N, W, g dan j)
Chapra (2001)
dimana, G menunjukkan variabel Pemerintah; N menunjukkan populasi; W menunjukkan kekayaan, S menunjukkan Syariah; g menunjukkan tahap perkembangan; j menunjukkan keadilan social. model tersebut dengan model kesejahteraannya sebagai berikut: W = W (θ, G, S, N, w, g, j; ∩ ≥) [θ] (1)
(1)
Dan selanjutnya model tersebut menjadi : {θ} W = W (θ (A), G, S, N, w, g, j, {∩ ≥}) [θ (A)]
(2)
Sehingga G (θ) = f 1 (θ (A), S, N, w, g, j, W (θ (A)); {∩ ≥}) [θ (A)],
(3)
N (θ) = f 2 (θ (A), S, G, w, g, j, W (θ (A)); {∩ ≥}) [θ (A)],
(4)
S (θ) = f 3 (θ (A), N, G, w, g, j, W (θ (A)); {∩ ≥}) [θ (A)],
(5)
w (θ) = f 4 (θ (A), S, G, N, g, j, W (θ (A)); {∩ ≥}) [θ (A)],
(6)
g (θ) = f 5 (θ (A), S, G, N, w, j, W (θ (A)); {∩ ≥}) [θ (A)],
(7)
j (θ) = f 6 (θ (A), S, G, N, w, g, W (θ (A)); {∩ ≥}) [θ (A)],
(8)
θ = f 7 (θ -, G, S, N, w, g, j, W (θ (A)); {∩ ≥}) [θ - (A)],
Prof. Dr. Masudul Alam Choudhury
(9)
Choudhury (2008)
1. SUMBERDAYA MANUSIA
2. SUMBERDAYA ALAM
3. SUMBERDAYA CIPTA
Fungsi Masjid • Mengembalikan fungsi Masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat, melalui : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Manajemen Masjid yang baik Sebagai sarana Ibadah Sebagai sarana Pembinaan / Pendidikan Perpustakaan Masjid Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat berbasis Masjid Rumah Sehat Pengelolaan dana bantuan sosial kematian
Zakat ada dua macam 1. Zakat mal (zakat harta),Yaitu zakat emas, perak, hasil tambang, binatang, tumbuh-tumbuhan (buah-buahan dan biji-bijian) dan barang perniagaan. 2. Zakat nafs (zakat fitrah),Yaitu zakat jiwa yang disebut zakat fitrah (zakat yang diberikan berkenaan dengan telah selesainya mengerjakan puasa Ramadhan).
Hal Hal Yang berkaitan dengan Zakat • Nishab adalah batas minimal harta yang wajib dikeluarkan zakatnya. • Mustahiq adalah orang yang berhak menerima zakat. • Muzakki adalah orang yang wajib mengeluarkan zakat
Beberapa Nishab harta Jenis Harta
Nishab
Emas Perak Perniagaan Pertanian
93,4 gram 624 gram Standar emas 750 kg
Peternakan : kambing, sapi, kerbau Barang temuan Perikanan Perkebunan Profesi
40 ekor 30 ekor Tidak ada nishabnya Standar emas Standar emas Standar emas
Kadar Zakatnya 2,5 % 2,5 % 2,5 % 10% tanpa biaya irigasi 5 % ada biaya irigasi 1 ekor umur 2 tahun 1 ekor umur 1 tahun 20% tunai 2,5 % 2,5 % 2,5 %
Mustahiq Zakat, ( Asnaf delapan ) Q.S. At Taubat ayat 60 1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8.
Fakir, yaitu orang yang tidak mempunyai harta dan usaha atau memiliki harta dan usaha tetapi kurang dari seperdua kecukupanya dan tidak ada orang yang berkewajiban memberi belanja kepadanya. Miskin, yaitu orang yang mempunyai harta atau usaha sebanyak seperdua kecukupanya atau lebih, tetapi tidak mencukupi. Amil, yaitu orang yang bekerja mengurus zakat sedang dia tidak mendapat upah selain dari zakat itu. Muallaf yaitu orang yang baru masuk Islam Hamba atau budak yang dijanjikan tuanya bahwa dia boleh menebus dirinya. Gharim, yaitu orang yang berhutang di jalan Allah. Sabilillah, yaitu orang yang berjuang dijalan Allah. Ibnu sabil, (musafir) yaitu orang kehabisan bekal diwaktu bepergian, dan bepergian itu bukan untuk tujuan maksiat.
Hikmah Zakat : • • • • • •
Mensucikan diri dari sifat kikir dan cinta harta yang berlebihan Mendekatkan diri kepada Allah Menyuburkan harta; sifat-sifat baik Membuktikan rasa syukur atas nikmat Allah Menanamkan perasaan kebersamaan dan tenggang rasa Membiasakan diri dengan sifat yang terpuji.
Undang-undang nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat • • • • • • • • •
Ketentuan umum Asas dan tujuan Organisasi pengelolaan zakat Pengumpulan zakat Pendayagunaan zakat Pengawasan Sanksi Ketentuan lain, dan Ketentuan peralihan
Organisasi Pengelolaan Zakat • Pengelolaan zakat dilakukan oleh badan amil zakat yang dibentuk oleh pemerintah. Badan amil zakat berada ditingkat pusat sampai desa. Hubungan kerja amil zakat terdiri atas unsur masyarakat dan pemerintah yang memenuhi syarat. Tugas pokok badan amil zakat adalah mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama. Badan amil zakat dan lembaga amil zakat dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada pemerintah sesuai dengan tingkatnya (hal ini dijelaskan dalam pasal 9).
Pengumpulan Zakat Untuk zakat mal, harta yang wajib dizakati menurut pasal 11 meliputi : •emas, perak dan uang •perdagangan dan perusahaan •hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan •hasil pertambangan •hasil peternakan •hasil pendapatan dan jasa •rikaz
Model Pengelolaan Zakat • •
Secara produktif yaitu pemberian zakat yang dapat menghasilkan suatu usaha. Cara ini diberikan kepada orang lemah harta tetap kuat fisiknya. Secara Konsumtif, yaitu pemberian zakat yang langsung habis. Cara ini diberikan kepada orang yang lemah harta dan lemah fisiknya.
Pengawasan dan Sanksi • Pengawasan dalam plaksanaan tugas badan amil zakat dilakukan oleh unsur pengawas. Unsur pengawas badan amil zakat berkedudukan disemua tingkatan badan amil zakat. Apabila badan amil zakat menemui kesulitan dalam melakukan audit keuangan, dapat meminta bantuan akuntan publik. Dalam pasal 20, masyarakat dapat berperan aktif dalam pengawasan badan amil zakat dan lembaga amil zakat. • Apabila pengelola zakat melakukan kekeliruan, maka akan dikenai sanksi dalam pasal 21 dijelaskan bahwa setiap pengelola zakat yang melakukan kelalaian, akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
DASAR HUKUM WAKAF
Secara teks, wakaf tidak terdapat dalam Alquran dan asSunnah, namun makna dan kandungan wakaf terdapat dalam dua sumber hukum Islam tersebut. Di dalam Alquran sering menyatakan konsep wakaf dengan ungkapan yang menyatakan tentang derma harta (infaq) demi kepentingan umum. Sedangkan dalam hadits sering kita temui ungkapan wakaf dengan ungkapan habs (tahan). Semua ungkapan yang ada di Alquran dan al hadits senada dengan arti wakaf ialah penahanan harta yang dapat diambil manfaatnya tanpa musnah seketika dan untuk penggunaan yang mubah serta dimaksudkan untuk mendapatkan keridlaan Allah swt. (Basyir Azhari, 1977: 55) benda yang diwakafkan harus bersifat tahan lama dan tidak mudah musnah. Harta yang diwakafkan kemudian menjadi milik Allah, dan berhenti dari peredaran (transaksi) dengan tidak boleh diperjual belikan, tidak boleh diwariskan dan tidak boleh dihibahkan.
Alquran Al-Karim
Artinya: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya”. (Q.S. 3 :92)
Artinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: Apabila manusia wafat terputuslah semua amal perbuatannya, kecuali dari tiga hal, yaitu dari sedekah jariyah (wakaf), atau ilmu yang dimanfaatkan, atau anak shaleh yang mendoakannya” (HR. Muslim). Para ulama menafsirkan sabda Rasulullah saw “Shadaqah Jariyah” dengan wakaf bukan seperti memanfaatkan harta.
Al-Hadits
IJMA’ SAHABAT
Para sahabat sepakat bahwa hukum wakaf sangat dianjurkan dalam Islam dan tidak satu-pun di antara para sahabat yang menafikan wakaf. Sedangkan hukum wakaf menurut sahibul mazhab (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’iy dan Imam Ahmad bin Hanbal) tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Menurut Imam Malik, Imam Syafi’iy dan Imam Ahmad hukum wakaf adalah sunnah (mandub). Menurut ulama’ Hanafiyah hukum wakaf adalah mubah (boleh). Sebab wakaf non muslimpun hukum wakafnya sah. Namun demikian, wakaf nantinya bisa menjadi wajib apabila wakaf itu menjadi obyek dari Nazhir. (Ensiklopedi Hukum Islam, 1996: 1906).
RUKUN WAKAF • WAKIF
• BARANG YANG DIWAKAFKAN (MAUQUF BIH) • PERUNTUKAN WAKAF( MAUQUF ‘ALAIH) • SIGHAT (IKRAR) WAKAF
SYARAT BENDA YANG DIWAKAFKAN • • •
Benda Yang Diwakafkan Harus Bernilai Ekonomis, Tetap Zatnya Dan Boleh Dimanfaatkan Menurut Ajaran Islam Dalam Kondisi Apapun Benda Yang Diwakafkan Harus Jelas Wujudnya Dan Pasti Batasbatasnya. Harta Yang Diwakafkan Itu Harus Benar-benar Kepunyaan Wakif Secara Sempurna, Artinya Bebas Dari Segala Beban
Tujuan Wakaf
Wakaf selain bertujuan untuk melaksanakan perintah Allah dan mendapatkan ridha Allah, wakaf juga memiliki tujuan untuk penggalan dari masyarakat yang bertujuan sosial, antara lain sebagai berikut:
1. Menggalang tabungan sosial dan mentransformasikan tabungan sosial menjadi modal sosial serta membantu mengembangkan pasar modal sosial. 2. Meningkatkan investasi sosial. 3. Menyisihkan sebagian keuntungan dari sumber daya orang kaya/berkecukupan kepada fakir miskin dan anak-anak generasi berikutnya
Macam-Macam Wakaf
1. Wakaf sosial untuk kebaikan masyarakat (khairy), yaitu apabila tujuan wakafnya untuk kepentingan umum. 2. Wakaf keluarga (dzurri), yaitu apabila tujuan wakaf untuk memberi manfaat kepada wakif, keluarganya dan keturunannya. 3. Wakaf gabungan (musytarak), yaitu apabila tujuan wakafnya untuk umum dan keluarga secara bersamaan.
Manfaat Wakaf 1.
2.
3.
Menjaga maslahat dharuriyyah (primer) meliputi: mempertahankan agama, jiwa, keturunan, harta dan akal. Maslahat hajjiyah (sekunder), yaitu maslahat yang diperlukan manusia untuk memperoleh kelonggaran hidup dan meminimalisasi kesulitan. Misalnya: memberikan rukhshah (keringanan) dalam menjalankan perintah agama, memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi ekonomi seperti diperbolehkannya transaksi melalui salam. Maslahat tahsiniyyah (tersier), yaitu mengambil sesuatu yang memberikan nilai tambah dalam kehidupan dan menghindarkan diri kehinaan. .
WAKAF UANG • Selain ulama Hanafiyyah, Imam az-Zuhri juga berpendapat bahwa mewakafkan dinar, hukumnya boleh dengan cara menjadikan dinar tersebut sebagai modal usaha. Keuntungan dari usaha tersebut kemudian disalurkan kepada mauquf ‘alaih. Di samping Imam az-Zuhri dan Ulama Hanafiyyah, sebagian Ulama Mazhab Syafi’i juga membolehkan wakaf dinar dan dirham..
WAKAF UANG DI INDONESIA • FATWA MUI • Wakaf uang (Cash Wakaf/Waqf al-Nuqud) adalah wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai. • Termasuk ke dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga. • Wakaf uang hukumnya jawaz (boleh). • Wakaf uang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal-hal yang dibolehkan secara syar’i. • Nilai pokok wakaf uang harus dijamin kelestariannya, tidak boleh dijual, dihibahkan, dan atau diwariskan.
CERTIFICATE WAKAF UANG PENGELOLAAN WAKAF UANG
WAKAF UANG MEMBUKA PELUANG YANG UNIK UNTUK MENCIPTAKAN INVESTASI GUNA MEMBERIKAN PELAYANAN KEAGAMAAN, LAYANAN PENDIDIKAN, DAN LAYANAN SOSIAL. TABUNGAN ORANG-ORANG KAYA DAPAT DIMANFAATKAN DENGAN MENUKARKANNYA DENGAN CASH-WAQF CERTIFICATE. HASIL PENGEMBANGAN WAKAF YANG DIPEROLEH DARI SERTIFIKAT TERSEBUT DAPAT DIMANFAATKAN UNTUK TUJUANTUJUAN YANG BERMACAM-MACAM SEPERTI TUJUAN-TUJUAN WAKAF ITU SENDIRI.
• nazhir wajib mengelola dan mengembangkan wakaf sesuai dengan peruntukan yang ada dalam AIW • Nazhir dapat bekerjasama dengan pihak lain sesuai dengan prinsip syariah. • Dalam pengelolaan wakaf harus WAKAF UANG DALAM UU WAKAF berpedoman pada peraturan BWI. Pasal 28 Undang-Undang tentang Wakaf disebutkan bahwa wakif
dapat mewakafkan benda bergerak berupa uang melalui lembaga keuangan syariah yang ditunjuk oleh Menteri. Pasal 29 ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa wakaf benda bergerak berupa uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, dilaksanakan oleh wakif dengan pernyataan kehendak yang dilakukan secara tertulis.
TUJUAN WAKAF UANG a.
b.
c.
d.
MELENGKAPI PERBANKAN ISLAM DENGAN PRODUK WAKAF TUNAI YANG BERUPA SUATU SERTIFIKAT BERDENOMINASI TERTENTU YANG DIBERIKAN KEPADA PARA WAKIF SEBAGAI BUKTI KEIKUTSERTAAN. MEMBANTU PENGGALANGAN TABUNGAN SOSIAL MELALUI SERTIFIKAT WAKAF TUNAI YANG DAPAT DIATASNAMAKAN ORANG-ORANG TERCINTA BAIK YANG MASIH HIDUP MAUPUN YANG TELAH MENINGGAL SEHINGGA DAPAT MEMPERKUAT INTEGRASI KEKELUARGAAN DI ANTARA UMAT. MENINGKATKAN INVESTASI SOSIAL DAN MENTRANSFORMASIKAN TABUNGAN SOSIAL MENJADI MODAL SOSIAL DAN MEMBANTU PENGEMBANGAN PASAR MODAL SOSIAL. MENCIPTAKAN KESADARAN ORANG KAYA TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL MEREKA TERHADAP MASYARAKAT SEKITARNYA SEHINGGA KEAMANAN DAN KEDAMAIAN SOSIAL DAPAT TERCAPAI.
Bentuk Pola Kerjasama Nazhir dengan Lembaga Keuangan Syariah Dalam Pengelolaan Wakaf Tunai
1. LKS sebagai Nazhir Pertama , Penyalur dan Pengelola
2. LKS sebagai Nazhir Penerima dan Penyalur
3. LKS sebagai Pengelola (Fund Manager)
4. LKS sebagai Kustodi
INVESTASI WAKAF UANG
Investasi Jangka Pendek : yaitu dalam bentuk mikro kredit. Bank-bank telah mempunyai pengalaman dalam bentuk kerjasama dengan pemerintah untuk menyalurkan kredit mikro, seperti skim KPKM (Kredit Pengusaha Kecil dan Mikro) dari Bank Indonesia (BI).
Investasi Jangka Menegah : yaitu industri / usaha kecil. Dalam hal ini Bank di Indonesia telah terbiasa dengan adanya beberapa skim kredit program KKPA, KKOP dan KUK (sesuai ketentuan BI).
Investasi Jangka Panjang : yaitu untuk industri manufaktur, industri besar lainnya. Bank mempunyai pengalaman dalam melakukan investasi jangka panjang seperti investasi pabrik dan perkebunan. Bank pun mempunyai kemampuan untuk melakukan sindikasi dengan bank lain untuk melakukan investasi besar.
Terima kasih