Globalisasi
Purbang,nan
Bebas Perdagangan Kawasan Pembangunan Bebas Sabang danPelabuhan HerryDarwanto Dr. Ir. Herry Daru-anto, M.Sc adalah Direktur Pengentbangan Kawasan Khusus dan Tertinggal, Bappenas. Pokok-pokok pikiran clalctm tulisan ini penmh dipresentasikan clalam Lokakarya Percepatan Pengernbangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang Dalam upaya Nornutlisasi Ekononti cli l"langroe Aceh Darussalom, fliselenggarakan oleh Kantor Menko Perekonomian, Hotel Sahid, 6 JanLrari 2004- red
Pengantar UIJ 37/2000 menetapkanSabangsebagaiKawasan PerdaganganBebasdan Pelabuhan Bebas dengan tuiuan unruk mempercepat pembangunan u,'ilavahSabangdan sekitarnya sebagaiupa1,ameningkatkan kesejahteraanmasvarakatAceh dan untuk mencapai rujuan pembangunan nasional.I{awasan perdaganganbebas dan pelabuhanbebas adalahidentik denganfree trade ToneFfQ, yaitu suatu kawasan dimana berbagai kemudahan diberikan untuk menarik investor dari luar negeri sehingga dari kegiatanperdaganganmaupun industri yang berlangsung, terciptalapangan keria, alih teknologi, pendapatan neg f^ dan daerah, devisa,transformasibirokrasi,peduasanpasar,dlJ. (Diaqram l).rr Berbagai istilah digunakan untuk kawasanekonomi khusus ini, antaralain free trade zone, expoft processing zone, bonded zone, special economic zone, ftee zone, foreign Dalam makalah ini istilah economic zone, economic processing (ihat ww'w.u/epza.org). umum 1'ang digunakan adalahFTZ. NfenurutWEPZA, sebuahorganisasinidaba 1'angmembelakeberadaandan kepentingan FTZ dad tunrutan ^egat^maju untuk melarangnvakarenamembuat impor barang industri negara maju dari berkembang meningkat, FTZ terdki dari 4 tipe: wilavah luas seperti 'fpecialEconoruicZone, t-angdidalamnya terdapat permukirnan penduduk' FTZ '\'ltenTben skalakecil (< 10 ha) r,angtidak ada permukiman penduduk di dalamnya,FTZ 1'angspesifik jenis inclustri tertentu (elektronika,perikanan,perbankan,dil) dan FTZyangspesifik untuk tertentLl (tingkat ekspor tinggi, teknologi maju, dll). petformance FTZ di lnclonesia dibentuk oleh pemerintah atau oleh sv'asta.Yang clibentuk oleh pemerintah adalah Batam clan Sabang,serta KatvasanPengembanganEkonomi Terpadu g<APET. Seclang1'angclibangunoleh srl,astaadalahkau,asanindustri clankawasanberikat. Setiapjenis kawasandiberikan insentif tersendiriberdasarkanperaturant'ang menclasarinl'a, lihat l{<;tak 1.
PercncanaanPemban.qtrnsnEdisi 02 Tahun IX Maret 2004
35
z1--\
I I eKnotoqt l
\.-__-Z
f-------J--,-_
I r----r-/ tl t t""*tr ,-l
I Pariwisata,lr---\ I Jasa& Iq Perdasangan i i
' l +f-l #
,<--.l-\ \{:TIIi:Ie
[;-l 4>skill
\-Z
II
lxP
t-----_-l Rp^ ,'-...-----------_ I I enaga I .-..----PusaU l--> | Paiak I | baeran i l^*tl
[;;I
r-
ft
r$
@
aJ""-uUsoroo, [U 5;700,"K;pt; '-'-'"' I f;7"*l'"" I t teloo I l. m i I
pp PP2otoo,PP 147too,pp 148/oo,
I
- ^"0.Menkeu No.11lKmk.04/2001 tentang e"rf"krunI rllaoeanan dixnPEr {a1 ] - :"*Tfan f"p Dirjen.PajakNo. Kep-229lPJ/2001 tentang
-" 1,,::i':y:::r:h':-:f*Ei":^^- I i
i . KawasanBerikat:PP 43197,PP 33/96
l
i: [u*?-r*el llgytlti:Spppres Jlls0,
j
tl
Kotal
1. Peraturan yang Mendasari
PembangunanF'lZ
Diagram l. Manfaat FTZ bagi Daerah dan Negan
Suaru FTZ r,rntukdapat berhasil dalam konteks persaingan vang sangat sengit saatini memerlukan persyaratan yang sangat berat. Pemerintah, Pusat dan Daerah, harus bekerj^sam untuk menjadikan suatu kawasan yang ditetapkan sebagaiFTZbenar-behar tumbuh seperti yang direncanakan.2PersyaratanFTZ adalah:lokasi strategis, biaya produksi kompetitif, infrastruktur mode(n, tersedialahan, lingkungan bersih dan sehat,insenrif 1'angmenarik, prosedur sederhana(smeth Abdullah,2002). Untuk Kawasan PerdaganganBebas dan PelabuhanBebas Sabang (selanjutnya disingkat Kawasan Sabang), semua persyaratan itu pedu disiapkan dalam waktu singkat, walaupun tidak dari nol, agar keinginan menjadikan Kawasan Sabang sebagai sebuah pusat pertumbuhan tidak hanya di wilayah Aceh namun juga secaranasional, melalui dukungannyatethadap pertumbuhan perekonomian nasional dapat direalisasikansegera,sebagaimanayang sangatdiharapkan oleh masyarakatSabangkhususnp dan masyarakat Aceh pada umumn)'a. Tulisan ini menyoroti masalah penf iapan Kawasan Sabang dari sudut dukungan instansi sektoral yang diperlukan untuk mewujudkan Kawasan Sabang seperti yang dtharupkan. Setelah menguraikan secara singkai potensi dan tahap perkembangan Kawasan Sabang yang dicapai saat ini, pembahasan dilanjutkan dengan mengetengahkan strategi 1'angdiambil dalam memanfaatkan starus kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. Selanjutnyadibahas isu-isu yang muncul dalam membangun Kawasan Sabang, dimana peran instansi sektoral akan diuraikan secararinci.
Potensi danPerkembangan Kawasan Sabang A. Potensi Kawasan Sabang Kawasan Sabang terdiri dari wilayah Kota Sabang dan wilai,ah Kecamaran Pulo Aceh ({ab. Aceh Besar). Wilayah Kota Sabang terdiri dari Pulau Weh dan empat pulau kecil di sekitarnya. Wilayah Kecamatan pulo Aceh terdiri dari Pulau Breuh, Pulau Nasi dan Pulau Teunom. Luas daratanKawasan Sabang adalah 245,65 km2. Luas wilayah Kota Sabang sendiri 153 kn2. Pdau Weh didominasi oleh perbukitan dan pegunungan . Datannrendah hanya3o/odari seluruh wilayah pulau. Di Pulau Weh terdapat 5 danau, l.ang terbesar diantaranyaada,lahdanau Aneuk Laot, yang menjadi sumber air bersih bagi penduduk kota Sabang.Potensi urama Kota Sabang adalah laut dengan berbagaihasil dan kegunaannl'a.Luas perairan laut adalah 66.563km:, dengan potensi sumberdal,a ikan. sebesar235.000 ton, di luar potensi ikan 1'angterdapat di ZEE seluas238.807 kmr. Jenis ikan yang ad.a termasuk )'ang diminati pasar Asia dan Eropa. Selainitu terdapat raman laut seluas2.600 ha. Potensi utama lain
36
PerencanaanPentbangunanEdisi 02 Tahun lX Maret 2004
internasional,dikelilingi oleh SamuderaIndonesia, Samudera adalahlokasinyayang tedetak pada jalur pela,s,aran Hindia, SelatMalaka dan SelatBenggala;dan dekat dengan kota-kota di pinggir barat Benua Asia bagian selatan, yang berada di negara-negaraIndia, Sri Langka, Bangladesh,My'anmar, Thailand, Malaysia, Singapura. I{ota Sabangmemiliki pelabuhanalam berupa teluk dengan luas 1.26hadengan kedalamanlaut 1'angbervariasi,mulai daiT m s/d 40 m. Dasar laut terdiri dari pasir berbatu karang yang sangat baik untuk bedabuh iangkar bagi kapal-kapal dengan ukuran sampai dengan 50.000 D\lT. Sedangkan kedalaman air di tepi dermaga berkisar ^nt^ta7 sampai 10 meter, dan dapat disandari kapal-kapaldengan ukuran sampai dengan 30.000 D\)fT. . Laut:ikan,taman laut,pulau-pqlau kecil . Lokasi strategis: . dilaluialur pelayaraninternasional . dekat dengan kota-kotadi Asia selatan{enggara . Topografi: . bergunung,bukitdan Pantai . banyak obyek wisata . Darat: pertanian,perkebunan,hutan . Kota Sabang: . bangunanbersejarah . oelabuhanalam Kotak 2. Potensi Kawasan Sabang
Srbang
Beberapa lokasi mempunyai potensi dan sebagiansudah berkembang sebagaiobyek wisata, yaitu pantai di 17 lokasi, sumber air panas di 2 lokasi, serta air terjun, hutan wisata, danau, dan gua. Semua obyek wisata ini berjaraktidak lebih dari 30 km dari pusat kota Sabang.Pulau \Veh mempunl'ai hutan wisata seluas1.413.5ha, dan hutan lindung seluas4.932.98 ha. Kota Sabangjuga mempunyai beberapa bangunan tua peninggalan Belanda; berupa kantor, hotel, rumah, serra benteng-benteng Belanda.Taman laut Sabang termasuk yang terindah di dunia. Hubungan dengan wilayah lain dilakukan melalui laut dan udara. Pelabuhan laut terdapat di kota Sabang dan pelabuh^.r p.rry.b.rangan cli Balohan, sekitar 30 km dari kota Sabang.Di samping dermaga umum terdapat dermaga kh,rs,r, unruk menambatkan kapal-kapal dari Pertamina, PT. Perikanan SamuderaBesar,Dinas Perikanan, Navigasi, Administratur Pelabuhan,dan TNI-AL. Dermaga lamayangdibangun padaiaman Belanda sebagian sudah tidak dapat digunakan, dan dermaga baru panjangnya mencapai 180 meter. Panjang seluruh dermaga khusus jika dijumlahkan mencapai 590 meter. Pelabuhan udara Maimun Saleh hanya dapat didarati pesawat berbadan sedang (F28), karena landasan pacu ),ang pendek. Jalan dalam kota Sabang sebagianbesar beraspal dengan kondisi baik, sedangjalan luar kota sebagianbesar berkondisi sedang..Pras^ran^l^insePerd listrik, air bersih dan telepon tersediarvalaudalam kapasitas1,angagakterbatasuntuk memenuhi keburuhan saatini. Prasarana 110 penclukung kegiatanperikanan adalahdermaga pangkalanpendaratan ikan/pelabuhan perikanan sepanjang ton' 900 storage swasta meter, rempar pelelanganikan seluas100 m2, dermaga perikanan swastaseluas30 rr'2,co/d dua pabrik es swasta. Ek
PerdagangandanJasa
PerencanaanPembangunaiEdisi 02 TalumlX Marer 2004
Pembangunan
Gambar 2. Kawasan Sabang dalam Konteks Regional
Iiota Sabang sejak lama merupakan pintu gerbang ekspor dan impor barang-baranghasil pertanian,industri dan kerajinan,r,angsudah jadi a:'auyang akan diolah lagi. Kegiatan perclagangandi kota Sabang ditopang oleh p..drg,rFn (rv,rrr f.td dln &!D!b.n N.;& srbnr pelabuhan laut, 1'aitupelabuhan samudra Sabang dan & dfi d t ; n In*n 6tu Nt 6gaF _n'h,pq pelabuhan penl'eberanganBalohan. Dalam tahun 2001 pelabuhan Sabang menerima kunjungan kapal sebanvak 74 pelay,aran samudera,109 pelal'arannusantara,dan 1003 pelayaran lokal. Sedang Pelabuhan Balohan dikunjungi 719 kapal, dan 150.000 penumpang. Frekuensi penerbangandari k<--taSabang ke BanclaAceh masih san€latrendah. Jumlah perusahaanada 52, sebagian besar perusahaanskala kecil (38 perusahaan).Eksportir acla5 perusahaan,clengankomoditi ekspor urama ikan tuna. Komoditas lainnl,a adalah pupuk magnesium dan makanan olahan 1'ang diproduksi di Jawa. lmportir ada 11.perusahaan,dengan komoditas impor utama (tahun 2001): gula pasir, beras, kendaraan r>da 4. Nilai ekspor pada tahun 2001 aclalahUSD 403.564 sedang impor IJSD 712.700.Ada dua kantor cabang Bank di kota Sabang t,aitu BRI dan tsPD. Perkoperasiancukup berkembang, terdapat 4 koperasi I{UD, dan 58 non I{UD, dengan jumlah anggota sebanyak7.000 orang. Pertarriandan Perikanan . Sektor pertanian menghasilkan produksi senilai Rp26 miliar pada tahun 2001, Jumiah tenaga kerja 1'ang berusaha di sektor ini adalah 1870 orang. Sebagianbesar cli subsektor pertanian r,rnamanpangan. Produk utama sektor pertanian adalah:pisang (700 kwintal/tahun tahun 2001), jambu bili (180 kw), durian (140 kw), sertarambutan dan pepa)'a.Produk perkebunan:kelapa (denganluas 4000 ha), cengkeh (900 ha), kakao (500 ha), kemiri (300 ha). t'lasil peternakan:sapi (i.763 ekor), kambing (3.700ekor), a1,amburas (76.200ekor), ay^m rcs (3.117ekor), itik (1.863ekor). Produksi perikananadalahsebesar2.010 ton, denganjenis ikan 1'ang utama: tuna (700 ton), tongkol Q43 ton), dan cakalang (200 ton). Jumlah nelay.anmencapai 980 orang, clenganjumlah perahu bermotor 168, dan tanpa motor 250. Tidak semuanelal'anclengandemikian memiliki perahu. Peralatanpancing masih sederhana:pancing biasa 356 alat dari t<>tal572 alat vang ada,sisanl,aberupa jaring insang,pancins runcla,dll. c.
lndustri Jumlah tenagakerja di sektor inclustri sebanvak673 orang (tahun 2000), arauhanva 7,5u/, dari seluruh jumlah pekerja. lndustri t'ans acladi kota Sabans adalah: pembuatan minl,ak kelapa, roti/kue basah, pengasapan kopra, keripik pisang; galanuan kapal, pemb o^tan ^l^t rumah ranssa dari ka1,u,roran, dan aranu batok; pemburatanbatu bata, kerajinan pot br-rnuadari semen. Dapat disirnpulkan bahrva indusrri di kota Sabang masih beh-rmberkembansmaju sebauaimanakota-korayans seukurandi Jau'a. Pariu'isata \\hiaupun mempunvai potensiu'is'.rtalan,gbesar,n2lmlrnSabansmasih Lrelumdapat menarik banvakt isatawan dari luar negeri.Jumlah turis tang berki-rnjungper br,rlanrelatif sedikir 1,aitur^ta-r^ta belasanorang, keci-rali paclabulan il,Iaret dan Aprii t'ahun 2()01 r'ang tercatat sekitar 600 orans. Ob1'ek u,isataalam yang climinati
38
Perettcatnatt Pentbattgunatt Edisi 02 Tahun IX Maret 2004
turis asing adalah taman laut. Saranapenginapan terdiri dari 7 hotel, 2 cottage, dan 21,bungalow.
e.
Pemerintahan Peran sektor pemerintah dalam ekonomi san€jatmenonjol di kota Sabang,terlihat dari banyaknya kantor pemerintah dan jumlah pegawai negeri. Tercatat ada 1,.748 orangPNS, atau seperempat dari seluruh penduduk bekerja.N{erekabekerja di 63 kantor pemerintah.
B. Sosial Kota Sabang saat ini berpenduduk sekitar 6.000 keluarga, dengan jumlah jiwa sekitar 25.000 org. PDRB r^t^-rata per kapita adalah Rp5 futa (tahun 2001). Masalah sosial yang dihadapi kota Sabang adalah tingkat pendidikan formal masyarakat yang rendah. Persentasependuduk usia produktif (usia 2164 tahun) penduduk yang han1,amengecap pendidikan dasar cukup tinggl (}oh), sedangkan yang hanya mencapai tingkat SN{A adalah 500/odari seluruh penduduk usia produktif. Jumlah pencari kerja menurut statistik adalah 1.100 orang.
t * n * * * * * *
25.000 orang Jumtahpenduduk: Tenagakerja:8.900orang: 30%, 50%.Pertanian Jasa& perdagangan lndustri 7.5% orang kerja:'1.100 Pencari usia15-64: Pendidikan: 40%tamatSD, 50%tamat5lrlA per kapita:Rp5juta/tahun PDRB
Kotak 3. Keadaan Sosial Ekonomi
Kota Sabang
C. Manajemen Pembangunan Keadaan keuangan pemerintah kota Sabang (tahun 2001) adalah sebagi berikut: -
Penerim aan totaIRpl20 miliar, sebagianbesar berasal dari transfer Pemerintah Pusat berupa dana alokasi umum (DAU) sebesar Rp78,4 M, dana alokasi khusus (DAK) Rp3,2 M, dan dana bagi hasil Rp37 M, yang berasal danpajak (R.p4,79N! dan bukan pajak terutama migas (R.p26,87N!. Pendapatanasli daerah €AD) hanya sebesarRp1,6 N'I yang terdiri dari ^rrt^t^ lain pajak Rp130 juta dan retribusi 300 juta.
-
Pengeluaranrutin adalah Rp31.6 NI (sebagianbesar untuk gajipegawai)sedangkan^ngg r^npembangunan sebesarRpBB,4 miliar, y^ng ^ntar^ lain digunakan untuk pembangunan sektor transportasi (R.p16,5N'f), ^p^r^tvt pemerintahan (Rp15,9ivl), lingkungan hidup dantara ruang (Rp12 Nf), perumahan dan permukiman Gp9,9 N'l), agama Gp9,4 Nf1,perdagangan(R.p7,7Nf;, pendidikan (8.p5,5Nl).
Dibandingkan dengan keburuhan pembangunan kota, jumlah ^nggarun dan pola pengeluaran pembangunan yang demikian tidak memadai untuk menjadkan kota Sabang sebagaikota pusat pertumbuhan. Selain oleh
PerencanaanPentbangunanEdisi 02 Tahm IX Maret 2004
39
Pembangrnan
Pemerintah Kota, pembangunan di kota Sabangjuga dilakukan oleh pemerintah Propinsi NAD dan pemerintah Pusar,sesuaikewajiban masing-masingpemerinahan.Selain^nggaran departemen/instansi sektoral,Pemerintah Pusat juga mengalokasikananggaran khusus untuk pembangunan l{awasan Sabang.Dalam rangka mengarahkan perkembangan fisik kota, pemerintah kota telah menln-rsunRencanaTata Ruang Kota Sabang.
Sabang Pembangunan Kawasan Sttategi 1,angdiambil oleh Badan PengusahaanKawasan Sabang@PKS), i,ang dibentuk oleh Dewan Kawasan yang dikeruai oleh Gubernur NAD, adalah membahgun 5 kawasan usaha, yairu (a) pelabuhan kontainer, (b) kawasanindustri terpadu, (c) kawasanindustri perikanan teqpaduinternasional,(d) kawasanperkantoran,dan (e). Kawasan pariwisata. Selain itu, BPKS merencanakan akan membangun bunker penimbunan minyak mentah (oi/ storage)yang dibawa oleh kapal-kapal dari Timut Tengah ke Asia Tenggara yang berbobot di atas 400.000 D\{T yang tidak dapat melewati Selat Malaka. Pembangunan kawasan-kawasanusaha ini ditargetkan akan selesaipada tahun 2006 dan pada tahun2007, Kawasan Sabang sudah dapat menarik kegiatan investasi, pariwisata, dan jasa/ perdagangan dari dalamdan luar negeri. Melalui berbagai kawasanusahaini, diharapkan pengusaha asing maupun lokal akan dapat mengolah bahan-bahan mentah dari luar negeri (Ai) dan dari Sabang dan wilayah Aceh lainnl'a @i) sehingga meniadi barang setengah jadi, yang kemudian dikirm ke kawasan industri lain seperti Penang, Singapura (Cli), ke luar negeri lainnya (C2i) atau ke dalam negeri (C3i). dari sini barang setengah fadi ini dirakit dengan komponen lain menjadi barang baru lagi yang dikirim ke berbagai negatr- @1i) atau ke dalam negeri (D2i). (I-ihat Diagram 2). ^.
Pelabuhan Kontainer Pelabuhan kontainer ini akan bedokasi di sebelahpelabuhan laut Sabangyang sudah ada. Pelabuhan kontainer ini terdiri datilapangan penumpukan (containerlar$ seluas26.000 rn2, fasilitas pergudangan (conlainerfreigbt station)seluas 2.000 m2, dilengkapi dengan kantor bertingkat untuk administrasi, perusahaan pelayaran dan kantor komersial lain; dan fasilitas karantina. Pergudangan terbagi atas gudang untuk menyimpan banng dalam jangka waktu relaif lama, dengan batas minimal 1 minggu, dan gudang penf impanan sementara, untuk jangka waktu sekitar 1 sampai dengan 3 minggu. Barang yang disimpan dalam jangka waktu lama terlrtama berupa komoditas dari aktifitas ekspor dan impor yang terjadi, sementara barang 1'angdisimpan dalam jangka waktu singkat adalah barang transit 1'ang menjadikan Pelabuhan Sabang sebagai pelabuhan singgahnl'a.
b. Kawasan Industri Terpadu Kawasan ini akan bedokasi di sebelahpelabuhan penl'eberangan ferry Balohan. Di kawasan ini akan disiapkan lahan industri skala besar dan keci., industial resoft,kolam penampung limbah, pusat bisnis, pameran, dan fasilitas R & D. Di samping itu iuga akan disiapkan lokasi perumahan bagi karyawan perusahaanindustri. Kawasan ini diharapkan dapat mengundang masuk industri manufaktur yang mempunyai kandungan impor tirgg. c.
Kawasan Industri PerikananTerpadu Internasional Kawasan ini akan bedokasi di sebelahpelabuhanikan vang sudahada.Di kawasanini akan dibangun berbagai sar^fla yang memungkinkan pemprosesanikan lebih lanjut sebelum diekspor ke tempat lain. Sarana1'ang akan dibangun adalahdermaga bongkar, derrnagamuat, dermaga tambat, tempat dockingkapal,balailelang, coldstorage,dsb.
40
PerencanaanPembangwnn Edisi 02 TahunIX Maret 2004
\-, I
D1i
DZ
I
n
II
A)l (i
\r"
Diagram 2.Kawasan Sabang sebagai satu simpul dalam m tar^fitai produksi ihternasional
d . Kawasan Perkantoran Kawasan ini tedetak 1 km dari pelabuhan Sabang, berupa bangunan kantor berringkat yang terdiri dari ruang-rlrang kantor untuk disewakan (SabangBusinessCentel dan kantor BPKS sendiri. Selain bangunan krrrtor, juga sedang dibangun bangunan-bangunan tempat pemerintah kabupaten/kota di Propinsi NAD .n"ngg.l"i dan mempromosikan produk industri, perdagangan dan pariwisata daerahnya, dikenal dengan kawasan SabangFair. Kawasan PariwisataPantai Kawasan ini tefletak di Iboih, bag1anrimur Pulau SVehdan memiliki Pantai dan pesisir yang sangat potensial untuk pengembangan wisata marina. Walaupun pada saatini telah terbangun beberapa cottageyangteladf masih iederhana, direncanakan akan dikembangkan suatu resor wisata teqpadu yang berkelas internasional dalam rangka meniaring wisatawan dari mancanegara.
Sabang Kawasan Pen$embangan lsuPentingdalam Beberapa
A. Isu Peraturan Perundangan 37 /z}}}belum dilengkapi dengan peraruran teknis yang mengarur secaralebih rinci ketentuan-ketentuan ' dalam UU tersebut. Hal-hal yang pedu dirumuskan dalam pbraturan teknis antara lain adalah masalahpelimpahan urusan perijinan, pembial,aanpembangunan,pembagian pendapatan,pertanahan,dll. Peratutznini menl'angkut presiden' keputusan atau i.rstr.rri di tingkat pusat oleh sebabitu status hukum nya adalahperaturan pemerintah Salah saru pelayanan 1,ang di-inginkan oleh calon investor dari pengelola kawasan adalah kemudahan dalam ,rre-pe.ol.h berbagai ijin vang disy aratkanoleh pemerintah pusat maupun daerah, yang umumn.va dalam bentuk pusat p"lal,rrrrn satu arap (onest'opseruic). Untuk itu perlu ada pelimpahan wewenang perizinan dari instansi tj]
PerencanaanPembangmtanEdisi 02 Tahmt IX Maret 2004
4l
tetkait kepadaBPKS, atau sebasaialternatif,semuainstansiterkait menemparkanstatht,acli kantgr BPI{S sehingga calon investor cukup mendatangi satu tempat gntuk rlengurus semuapersyaratan )rangdiperlukan. Lama pengr-rrusan dan bial'a serta prosedur permintaan ijin-ijin han-rsditetapkan dalam peraruran tersebut. Pengembangandan pengoperasianKawasan Sabangjuga akan menvangkut kepentingan dan urusan tingkat daerah,seperti masalah tata rlrang, penl'ediaandan pengoperasianprasaranadan sarana,dil. Untuk iru perlu dibuat peraruran bebetapa peraturan daenh, baik tingkat propinsi (karenamelibatkan dua daerah otonom) maupun tinskat kota.
B. lsu Pembangunan lnfrastruktur Infrastrukrur terdiri dari infrastruktur keras dan infrastruktur lunak. lnfrastrukrur keras antara lain jalan, pelabuhan laut dan sdara,Iahansiap pakai, bangunan kantor dan pabrik, telekomunikasi,listrik, air, pembuangan limbah, dll. Infrastrukrur lunak adalah"sistemdan prosedur 1'angmemberi kemudahan bagi investor menjalankan usahanya, seperti sistem kepabeanan, sistem keimigrasian, sisrem kepelabuhan, sisrem penerbangan, sisrem perbankan, dll. Infrastruktur keras harus tersedia secaralengkap dan modern, sedanginfrastn-rkturlunak harus mudah, cepat dan efisien. a.
Infrastrukrur Keras Pembangunan infrastruktur dapat dibiavai oleh swasta,pemerintah daerahatau pemerintah pusat. Untuk Kawasan Sabang,karcna merupakan kebifakannasional,maka bia1,apembangunannl.aperlu bersumber dari APBN, di samping dari APBD Propinsi dan Kota/I{abupaten sendiri, serta dari upaya BPKS. Pemerintah Pusat dalam tahun 2003 dan 2004 melalui dana khusus telah menl,ediakan ^nggaran untuk memulai pembangunan praszlranadasar bagi pelabuhan kontainer, kawasan industri Balohan, kawasan industri perikanan,kawasanwisatapanta| dan untuk pembangunankantor BPKS, dll. Instansi Pusat dan pemerintah daerah diharapkan membangun jalan, lapangafl udara, air bersih, listrik, pengaman pantai, permukiman, lingkungan, s^ran kesehatandan pendidik an,\,angsemuanlrapedu clirencanakansecaraterpadu berpedoman pada RencanaTata Ruang Kota Sabang. Secararinci kontribusi instansi Pusat yang diharapkan dalam pembangunan Kawasan Sabang ad,alahsebagai berikut:
42
-
JaIannya: dt dalan kota Sabangdan di luar kota Sabang,1'aitujalan keliling p.Weh, p. Breuh dan p. Nasi dengan prioritas: Sabang- Balohan dan Sabang- KN{ 0. Instansi terkait: Dep. Kimpraswii.
-
Bandan N{aimun Saleh: perpanjangan landasan sehingga dapat didarati pesawat berbadan lebar, dan pembangunan fasilitasterminal. Instansi terkait: Dep. perhubungan.
-
Pelabuhan laut: pembangunan dermaga di P. Breuh dan pengadaans^rana bantu navigasi di pelabuhan Sabang.Instansi terkait: Dep. Perhubungan.
-
Tempatpendaratanikan:pembangunandermagadi P.Aceh. Instansi terkaic Dep. I{elautan dan Perikanan.
-
,Ur bersih: pengadaandan peningk^t^n s^ran air bersih di kawasanindusri perikanan, pelabuhan laut, kawasan industri dan permukiman, serta pembangunan waduk Pava Seunara. Instansi terkait: Dep. Kimpraswil.
-
Listrik: penambahanday'asebesar25 N,{Sfldi P.Weh dan 2 N{\\ di P. Aceh. Instansi terkait: Dep. ESDN,I.
-
Pengaman pantai: pembangunan tanggul unruk mencegahabrasi sepanjang5 km. Instansi terkait: Dep.
PerencanaanPentbangtuntt Edisi 02 TahunIX Maret 2004
Kimprasr.r'il. -
pendvdurk gr-rnapembangunan pelabuhan kontainer dan kau'asan industri Permuki man: reset't'/enent dan pengolahan limbah. Instansi terkait: Dep. I{impraswil. perikanan,clanpembangunan salurandrainase
-
Kesehatan:peningkatan RSU Sabang.lnstansi terkait: Dep. Kesehatan. Lingkungan hidr-rp:reboisasihutan dan konservasi hlrtznfp^nt^i. Instansi terkait: Dep. Kehutanan.
-
SaranaCiQ: pengad^ nsar^n keimigrasian,kepabeanan,dan karantina.Instansiterkain Dep. Kehakiman & FIAN{, Keuangan, Pertanian,Kesehatan,
-
Saranapelatihan: pembangunan BLK. Instansi terkait: Dep. Nakertrans.
-
Pengadaan tanah: untuk berbagai kawasan )'ang saat ini berupa tanah milik rakl'at, Pemda, instansi pemerintah/BUN{N. lnstansi terkait: BPN, instansipusat lain. (Dalam semuakegiatan rersebut,peran Pemda Kota Sabang,Kabupaten Aceh Besar dan Propinsi NAD jr-rgasignifikan).
lnfrastruktur Lunak Untuk pengadaaninfrastruklr lunak, dukungan instansi Pusat vang dipedukan berupa sistem, peraturan, renagaahli, sarana,promosi, pelatihan, penelitian,inkubasi bisnis, portal internet, dll. Instansi terkait Dep. Industri dan Perdagangan,Dep. I(ominfo, Dep. Keuangan, Dep. Perhubungan,Dep' Kehakiman & HANI, Dep. Pertanian,Dep. Kesehatan,DKP.
C. Isu Insentif
lnsentif yang menarik diperlukan untuk mendatangkan investor.3lnsentif 1'angdiberikan mengacu pada tujuan spesifik dari pengembangan Kawasan Sabang,vang dalam hal ini akan diarahkan untuk menumbuhkan aktivitas industri, paritisata, jasa dan perdaganganberbasis kelautan dan sumber da1'aalam Sabangkhususnt'a dan v'ilavah Aceh pada umumn)'a. (Diagram 3). lnsentif clalam bentuk penghapusanbea masuk dan pembebasanpajak telah diberikan oleh ULI 37/2000Namun selainitu, masih diperlukaninsendf lain berupa: -
BBill bagi kapal internasional1'angmengisi air dan kebuturhanlainnt'a di KarvasanSabang, t{iscounfharga
-
keringananpajak basi industri tertentu, misalnva1'angmelakukan riset, pelatihan,dll. Instansi terkait: Departemen I{er-rangan,Xleneg BUNIN, Dep' ESDN{'
D. Isu Nlanaiemen Unruk clapatbersainuclenganF-TZ lain maka pengelolaanl{arvasanSabangperlu dilakr-rkaasecaraprofesional
Edisi 02 Tahm IX Marer 2004 PerencanaanPcmban.qunun
43
InfrastrukturKeras 1. Jalan 6. Bandara 2. Kapal 7. Air 3. Listrik 8. Pengaman 4. Permukiman Pantai 5. RumahSakit InfrastrukturLunak 1. Sistem/Prosedur 5. Perbankan 2. lnternet 6. Promosi 3. Penelitian 7. Inkubasi 4. Pelatihan
Insentif -Fiskal -Kepabeanan,dll Diagtam
3. Peran Pusat dalam
1. 2. 3. 4. 5.
P e l a b u h a nK o n t a i n e r Kawasanlndustri KawasanPerikanarr Perkantoran KawasanWisata
Pembangunan
Kawasan
Sabang
dengan praktek manajemen standar internasional. Untuk itu perlu dilakukan pelatihan dalam berbagai bidang bagi staf BPKS,.melakukan oatsoarcingdariluar daerahf negeri unruk mendapad
t- hl*rtifl t*Lahan&-l I eangun"n l
M A N A I
E M E N
G"",*'I
Industri, Pariwisata, . Jasa& Perdagangan
Manfaat bagi Sabang dan NAD
Diagtam 4. Insentif dan Unsur-unsur Lain Penarik Investasi di Kawasan Sabang
44
PerencanaanPembanRunn Edisi 02 TahunlX Maret 2004
E. Isu Tenaga Kerja Inyestor 1,angberoperasidi KarvasanSabangakan memedukan tenagaterampil dalam ir-rmlahbanl'ak. Pada saat ini tenagaterampil rersebut masih belum mencukupi. Untuk itu agarkekurangan tenagaterampil itu tidak diisi oleh pendatang dari luar Aceh atar-rluar negeri, maka seiak dini generasimuda di l{arvasan Sabangpedu disrapkan untuk menjadi tenaga-tenagaterampii vang siap dipekeriakan. Pengalaman vang bisa diperoleh di Baram, r,angbanl,ak "mengimpor" tenagakerja dari luar Batam, khususnl'a dariJawa,diharapkan tidak terjadi di labor, Sabang, apalag dengan adanya resistensi dari masl'arakat Aceh dengan adanT'a"transmigrasr" bltte-co//ar muncuinya terhadap andil memberikan banl'ak sedikit Lhokseumawe, terjadi di ini seperri vang selama )rang gerakan separatisme.Pengusahalokal juga pedu disiapkan unnrk dapat menjadi penvalur bahan pangan dan industri bagi perusahaanindusrri pengolahan dari luar 1'angakan menjalankan usahanyadi Kawasan Sabang.
F. Isu Kelembag^ n Tanpaada pengaturan),angharmonis antaraBPKS dengan Pemkot Sabang,Pemkab.Aceh Besar,Pemprop. NAD maupun denganPemerintah Pusat,masing-masingdenganinstansi-instansiterkaim)'a,maka pembangunan Kawasan Sabangakan mengalamiberbagaikendala.Kendala-kendalaitu antanlain meliputi: masalahpertanahan, perijinan, pengelolaan,pembial'aan,tata ruang dan lingkungan, dll. Untuk itu pedu dipertimbangkan organisasi bpfs ),ang otonom dengan mengurangi sebanl'ak mungkin kewenangan tingkat pemerintahan lain 1'angdapat rerhadappemerintah -.rrghrmbrt kelancaran f.rrgop.ori^n k^*^run bebas, namun BPKS tetap harus accoanlable Daerah maupun Pusat. Pola hubungan kerjasamaantara Pemkot Sabangdengan BPKS juga pedu dikaji secaramendalam, dengan belaiar banyak dari pengalaman )'ang dihadapi oleh Otorita Batam dengan Pemkot Batam, sehingga dapat teriadisuaru pola kemitraan yang sinergis antara Pemkot Sabang dengan BPKS. Keielasan terhadap kewenangan' khususnl,aantarakewenanganPusat1'angdiemban oleh BPKS dan kewenanganPemkot Sabang,pedu dilakukan unruk menghindari adanyarumpang tindih dan konflik I'ang mungkin teriadi dalam pengelolaandan pengusahaan kau'asanSabangdi masa mendatang.
Kesimpulan 1.. Pembangunan Kawasan Sabang adalahkebijakan nasional, dituangkan dalam UU 37/2000, sebagaiupaYa meningkatkankesejahteraanmasl'arakatAceh khususnva,dan unruk mencapaituiuan pembangunannasional Iainnra.
2. Untuk mewujudkan Karr,-asanSabang, dengan target seluruh kawasan usaha dapat mulai berfungsi pada tahun 2007, maka departemen-departemensektoral Pr-rsatterkait perlu memberikan dukungan untuk membangun prasatanadan sarana serra perangkat lunak pendukung. Pemerintah Pusat juga tetap perlu konsisten memberikan bantuan dana khr-rsusunruk pembangunan Prasaranadan saranadasar di Kawasan Sabane.
3. Berbagai peraturan pelaksanaanUU 37/2000 perlu ditetapkan untuk memberi kepasdanbagi dunia usaha dalam melakukan investasidi Kav'asan Sabangsecarajanuka panjang. 4. ;\gar masyarakatAceh clapat memperoleh manfaat dari adanl'a Karvasan Sabans, maka pedu dlsiapkan menjadi pekerja, rekanan,pengusahacli karvasan-ka$/asan tenaga-tenagaterampil dan pengusahalokal r,rntr,rk r-rsaha vang akan berada di Kanasan Sabang. 5. pengelolaan Karvasan Sabang harus dilakukan secaraprofesional dan berstandar internasional. Unruk itu
FentbangunanEdisi 02 Tahut IX Marer 2004 Perenc'anatut
45
Globalisasi
perlu dilakukanberbagat upaya peningkatan kapasitas staf pengelola Kawasan, melalui pelatihan, 0utsztlrcin& kerjasama dengan FTZ yang telah maju;.danlain-lain. 6. Solusi terhadap masalah kelembagaan pedu dicari sejak dini agar tidak muncul berbagai kendala dalam pembangunan dan pengusahaan Kawasan Sabangl
DaftarPustaka l.
3.
46
Badan Pengusahmn Kuw$m Sabung (BPKS): Detail Design Engineering Kawasu Indusri Balohm, 2003 Kawasan lndustri Perikurm. 2003 Pelabuhan Kontainer, 2003 Kawasm Puriwis*a lboih. lm3 Leaflet, OkrolEr 2ffi2 Majalah Aceh, Vol 2, Okbher 2003. diterhirkan oleh Kankrr Menko perekouonru. Publikasi WEPZA (Wrrld Economic Pmcessing ZDne Assot:iation): gl!.wt{eDzgJtlt: Sabug Dalm Angka 20OI, BPs-Bappeda Kota Sahdg, 2003. Ismeth Ahlullah, keherhasilm pengemhmgu Kcwasan Batun. Round rahle Discussion lll. 20 Juli 2002.
PerencanaanPentbanRmtanEdisi 02 Tahm IX Maret 2004