PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (STUDI PADA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 DLANGGU) KABUPATEN MOJOKERTO Yuli Alfi Rusvita Universitas Negeri Malang E-mail:
[email protected] ABSTRAK: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) sumber belajar yang dipakai dalam pembelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu; (2) pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu; (3) hambatan yang dihadapi dalam memanfaatkan sumber belajar dalam proses pembelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu; (4) upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan dalam memanfaatkan sumber belajar dalam proses pembelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data reduction (reduksi data), data display (penyajian data) conclution of verification (kesimpulan). Hasil penelitian adalah (1) sumber belajar yang dipakai dalam pembelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu adalah buku teks, LKS, koran, kliping, laboratorium komputer dan internet, dan perpustakaan sekolah; (2) pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu terdapat enam jenis cara pemanfaatan sumber belajar yaitu pemanfaatan pada buku teks, pemanfaatan pada LKS, pemanfaatan pada koran, pemanfaatan pada kliping, pemanfaatan pada laboratorium komputer dan internet, dan pemanfaatan perpustakaan sekolah; (3) hambatan yang yang dihadapi dalam memanfaatkan sumber belajar dalam proses pembelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu adalah hambatan pada buku teks yaitu isi dari buku teks kurang lengkap dan kata-katanya sulit dipahami oleh siswa, hambatan pada LKS yaitu soal-soal yang terdapat di LKS sulit dipahami oleh siswa sehingga guru tidak bisa mengambil nilai dari LKS sebagai nilai tugas, hambatan pada kliping dan koran yaitu terjadi keterbatasan dana, keterbatasan waktu dan keterbatasan koran yang terdapat di perpustakaan sekolah, hambatan pada laboratorium komputer dan internet yaitu keterbatasan jumlah komputer dan internet, dan hambatan pada perpustakaan sekolah yaitu kurangnya koleksi buku perpustakaan dan terbatasnya sarana dan prasarana;(4) upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan dalam memanfaatkan sumber belajar dalam proses pembeljaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu adalah guru menggunakan sumber belajar (buku teks) lebih dari satu, kata-kata yang sulit dipahami dicari dalam kamus, guru menerangkan materi dan soal latihan yang ada di LKS, menambah koleksi perpustakaan sekolah khusunya dalam mata pelajaran PKn, dan mencari informasi atau browsing tentang materi yang sedang diajarkan oleh guru di internet sehingga bisa menambah wawasan guru dan siswa. Kata kunci: Pemanfaatan Sumber Belajar, Pembelajaran PKn Menurut Arsyad (1997: 1) belajar ialah suatu proses yang kompleks yang terjadi dalam diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana
saja karena proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungan sebagai sumber belajar yang telah diefektifkan agar hasil belajar yang diperoleh dapat maksimal. Sumber belajar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan proses belajar-mengajar di sekolah, selain guru, siswa, bahan ajar, media pembelajaran, metode pembelajaran dan lingkungan belajar. Dalam pembelajaran di sekolah, untuk memperoleh yang optimal diusahakan tidak hanya mengandalkan terhadap apa yang ada di dalam kelas, tetapi harus mampu dan mau mencari aneka ragam sumber belajar yang diperlukan. Guru diharuskan tidak hanya menggunakan sumber-sumber belajar yang di sekolah (buku teks) tetapi dituntut untuk mempelajari berbagai sumber belajar seperti majalah, koran dan internet. Hal ini penting, agar apa yang dipelajari sesuai dengan kondisi dan perkembangan masyarakat sehingga tidak terjadi kesenjangan dalam pola pikir siswa. Pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran PKn akan membantu siswa dalam memahami materi PKn dan memudahkan guru menjelaskan materi pelajaran. Dewasa ini semakin banyak tersedia berbagai sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dalam mendukung proses dan hasil pembelajaran khususnya pada mata pelajaran (PKn), yang ada di sekolah. Beberapa potensi sumber belajar yang ada di sekolah antara lain perpustakaan sekolah, buku teks, koran, kliping, lembar kerja siswa (LKS), laboratorium komputer, internet. Namun sampai saat ini, belum diketahui ragam sumber belajar apa saja yang telah dimanfaatkan dan sejauh mana pemanfaatannya dalam proses pembelajaran PKn di sekolah. Untuk mengetahui apa saja yang sudah dimanfaatkan dari sumber belajar yang tersedia dan sejauh mana pemanfaatanya untuk pembelajaran PKn diperlukan pengamatan yang bersumber dari guru dan siswa. METODE Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif mengarah pada metode penelitian deskriptif, dimana data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan angka. Pendekatan kualitatif diarahkan pada latar dan individu secara utuh, dan mempunyai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif (Moleong, 2007:6). Kehadiran peneliti dalam penelitian ini bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data (PPKI, 2010 : 31). Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah guru PKn kelas VIII dan siswa-siswi kelas VIII di
SMP Negeri 2 Dlanggu. Lokasi penelitian berada di SMP Negeri 2 Dlanggu yang beralamat di Dusun Sumberagung, Desa Jrambe, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Observasi untuk mengamati langsung segala macam gejala sosial yang ada baik proses, situasi, kondisi, dan aktivitas dari yang diteliti. Wawancara untuk mengetahui dan menjawab segala permasalahan yang sedang diteliti oleh peneliti. Dokumentasi untuk mendokumentasikan sebagai bukti peneliti dan pendukung hasil penelitian.pengecekan keabsahan hasil penelitian ini adalah perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum SMP Negeri 2 Dlanggu Secara geografis letak SMP Negeri 2 Dlanggu berada di Dusun Sumberagung, Desa Jrambe, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto dan SMP Negeri 2 Dlanggu merupakan Rintisan Sekolah Berstandar Nasional. SMP Negeri 2 Dlanggu ini mulai beroperasi tahun 2000 dan sudah empat kali kepala sekolah yang pernah menjabat di SMP Negeri 2 Dlanggu selama beberapa periode diantaranya adalah Heru Subiantoro, S.Pd, M.Pd (2001–2004), Drs. Samsul Rahman, M.Pd (2004 - 2009), Hj. Lilik Hariati, S.Pd, M.M (2009-2010), Drs. Budi Mulyono, M.M (2010-sekarang). Sumber belajar yang dipakai dalam pembelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu Berdasarkan data yang ditemukan di lapangan, sumber belajar yang tersedia di SMP Negeri 2 Dlanggu yang dipakai dalam proses pembelajaran PKn terdiri dari buku teks, LKS, koran, kliping, laboratorium komputer dan internet, dan perpustakaan sekolah. Pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu Berdasarkan hasil observasi, pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu terdapat enam jenis cara pemanfaatan sumber belajar yaitu: (1) pemanfaatan pada buku teks adalah sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar dalam mata pelajaran PKn dan dapat memberikan motivasi belajar bagi siswa; (2) pemanfaatan pada LKS, memberi pengetahuan bagi
siswa, mengukur pemahaman siswa terhadapa materi yang sudah diajarkan oleh guru, dan mengembangkan serta menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan; (3) pemanfaatan pada koran, meluaskan pengetahuan umum, mengembangkan sikap nasioanalisme dan kesadaran berwarganegara, mengasah ketrampilan bahasa, dan sebagai sarana untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa; (4) pemanfaatan pada kliping yaitu menyimpan dan melestarikan kekayaan intelektual manusia, menyebarluaskan ide dan gagasan kepada orang lain, memupuk kreativitas siswa dalam menggunting dan menempel guntingan koran; (5) pemanfaatan pada laboratorium komputer dan internet adalah memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan, sebagai sumber tambahan pelajaran yang belum di mengerti di sekolah, melatih siswa supaya mengetahui cara-cara penggunaan komputer; (6) pemanfaatan pada perpustakaan sekolah adalah apabila siswa mengalami kesulitan maka guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mencari sumber tambahan, termasuk di perpustakaan sekolah. Hambatan yang yang dihadapi dalam memanfaatkan sumber belajar dalam proses pembelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu Berdasarkan hasil observasi, beberapa hambatan yang ditemukan dalam pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran PKn di SMP Negeri 2 Dlanggu khususnya pada kelas VIII adalah (1) hambatan pada buku teks yaitu isi dari buku teks yang tidak lengkap dan kata-kata di buku teks yang sulit dipahami oleh siswa; (2) hambatan pada LKS, soal-soal yang terdapat di LKS sulit dipahami oleh siswa sehingga guru tidak bisa mengambil nilai dari LKS sebagai nilai tugas; (3) hambatan pada kliping dan koran terjadi keterbatasan dana, keterbatasan waktu dan keterbatasan koran yang terdapat di perpustakaan sekolah (4) hambatan pada laboratorium komputer dan internet, keterbatasan jumlah komputer dan internet yang dibandingkan dengan jumlah siswa yang ada, sehingga satu komputer diisi 2-3 siswa; (5) hambatan mengenai perpustakaan sekolah, yaitu masih kurangnya koleksi perpustakaan terutama jumlah buku untuk mata pelajaran PKn dan terbatasnya sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan tersebut.
Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan dalam memanfaatkan sumber belajar dalam proses pembeljaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu Guru memiliki peranan yang cukup penting untuk mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dalam memanfaatkan sumber belajar. Upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi hambatan tersebut dalam proses pembelajaran PKn adalah guru menggunakan sumber belajar (buku teks) lebih dari satu, kata-kata yang sulit dipahami dicari dalam kamus, guru menerangkan materi dan soal latihan yang ada di LKS, menambah koleksi perpustakaan sekolah khusunya dalam mata pelajaran PKn, dan mencari informasi atau browsing tentang materi yang sedang diajarkan oleh guru di internet sehingga bisa menambah wawasan guru dan siswa. PENUTUP Kesimpulan Bertolak dari temuan penelitian dan pembahasan, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Sumber belajar yang dipakai dalam pembelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu adalah buku teks, LKS, koran, kliping, laboratorium komputer dan internet, dan perpustakaan sekolah Pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu terdapat enam jenis cara pemanfaatan sumber belajar yaitu: (1) Pemanfaatan pada buku teks adalah sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar dalam mata pelajaran PKn dan dapat memberikan motivasi belajar bagi siswa. Tahapan yang dilakukan yaitu buku teks karangan BSE dibuka, kedua guru menjelaskan materi yang berhubungan dengan KD, ketiga guru memberi tugas kepada siswa dari buku teks. (2) Pemanfaatan pada LKS, memberi pengetahuan bagi siswa, mengukur pemahaman siswa terhadapa materi yang sudah diajarkan oleh guru, dan mengembangkan serta menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan. Tahapan memanfaatkan LKS adalah membaca ringkasan materi dan mengerjakan soal – soal yang terdapat di LKS. (3) Pemanfaatan pada koran, meluaskan pengetahuan umum, mengembangkan sikap nasioanalisme dan kesadaran berwarganegara, mengasah ketrampilan bahasa, dan sebagai sarana untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa. Tahapan memanfatkan koran adalah membaca koran, jika informasi yang ada di koran sesuai dengan materi yang sedang dibahas oleh
guru maka siswa akan menggunting dan digunakan untuk membuat kliping. (4) Pemanfaatan pada kliping yaitu menyimpan dan melestarikan kekayaan intelektual manusia, menyebarluaskan ide dan gagasan kepada orang lain, memupuk kreativitas siswa dalam menggunting dan menempel guntingan koran. Tahapan yang dilakukan ketika memanfaatkan kliping yaitu guru menjelaskan materi, setelah menjelaskan tentang materi tersebut guru memberikan tugas kliping kepada siswa. (5) Pemanfaatan pada laboratorium komputer dan internet adalah memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan, sebagai sumber tambahan pelajaran yang belum di mengerti di sekolah, melatih siswa supaya mengetahui cara-cara penggunaan komputer. Tahapan yang dilakukan adalah mengajak siswa ke laboratorium komputer, menyuruh siswa untuk membuka internet, setelah itu memberikan tugas kepada siswa untuk mencari artikel, setelah mendapatkan tugas tersebut dikumpulkan dan dijadikan tambahan nilai tugas. (6) Pemanfaatan pada perpustakaan sekolah adalah apabila siswa mengalami kesulitan maka guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mencari sumber tambahan, termasuk di perpustakaan sekolah. Tahapan yang dilakukan dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah adalah mengajak siswa ke perpustakaan sekolah, kemudian menyuruh siswa untuk membaca koran atau buku yang sesuai dengan mata pelajaran PKn setelah itu memberikan tugas kepada siswa untuk mencari artikel yang ada di koran atau majalah, setelah mendapatkan tugas tersebut dikumpulkan dan dijadikan tambahan nilai tugas. Hambatan yang yang dihadapi dalam memanfaatkan sumber belajar dalam proses pembelajaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu adalah hambatan pada buku teks yaitu isi dari buku teks kurang lengkap dan kata-katanya sulit dipahami oleh siswa, hambatan pada LKS yaitu soal-soal yang terdapat di LKS sulit dipahami oleh siswa sehingga guru tidak bisa mengambil nilai dari LKS sebagai nilai tugas, hambatan pada kliping dan koran yaitu terjadi keterbatasan dana, keterbatasan waktu dan keterbatasan koran yang terdapat di perpustakaan sekolah, hambatan pada laboratorium komputer dan internet yaitu keterbatasan jumlah komputer dan internet, dan hambatan pada perpustakaan sekolah yaitu kurangnya koleksi buku perpustakaan dan terbatasnya sarana dan prasarana. Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan dalam memanfaatkan sumber belajar dalam proses pembeljaran PKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Dlanggu adalah guru menggunakan sumber belajar (buku teks) lebih dari satu, kata-kata yang sulit dipahami dicari dalam kamus, guru menerangkan
materi dan soal latihan yang ada di LKS, menambah koleksi perpustakaan sekolah khusunya dalam mata pelajaran PKn, dan mencari informasi atau browsing tentang materi yang sedang diajarkan oleh guru di internet sehingga bisa menambah wawasan guru dan siswa. Saran Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang diajukan dirumuskan sebagai berikut. Bagi SMP Negeri 2 Dlanggu, pihak sekolah melalui kepala sekolah sebagai pimpinan hendaknya terus berusaha sebaik mungkin dalam usaha menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran di sekolah. Terutama dalam penyediaan sumber belajar di sekolah. Bagi sekolah sebaiknya menambah sumber belajar lebih banyak lagi. Misalnya sumber belajar yang berupa koran yang berada di perpustakaan sekolah, setiap hari tidak hanya berlangganan 1 merk koran saja tetapi bisa berbagai koran yang bisa dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Bagi guru, guru dalam memanfaatkan sumber belajar yang berada di sekolah antara lain buku teks, LKS, koran, kliping, laboratorium komputer dan internet, dan perpustakaan sekolah. Guru juga bisa memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan sekolah seperti toko, tempat fotocopy, kantor kelurahan, kantor kecamatan, tempat pengadilan dan sebagainya yang bisa meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Bagi siswa, Siswa hendaknya lebih aktif lagi memanfaatkan berbagai macam sumber belajar yang tersedia di sekolah. Misalnya, sumber belajar mengenai perpustakaan sekolah. Siswa hendaknya lebih aktif lagi mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam pembelajaran sehingga dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran utamanya di sekolah secara efektif dan efisien. Selain itu dengan mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar siswa dapat memperluas wawasan dan pengetahuan melalui bahan bacaan yang terdapat di perpustakaan. Bagi peneliti, Sebagai pembelajaran dan memotivasi untuk belajar, serta dapat memberi wawasan dan menambah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya pemanfaatan sumber belajar. Mengembangkan kreatifitas agar lebih baik lagi. Sehingga muncul penelitianpenelitian baru yang relevan dan inovatif.
DAFTAR RUJUKAN Al Hakim, Suparlan. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Depdiknas 2004 Tentang Standar Kompetensi Mata Pelajaran PKn. (online), (http:// www.hukumonline.com/) diakses pada tanggal 12 Januari 2012. Depdiknas 2005 Tentang Standar Kompetensi Mata Pelajaran PKn. (online), (http:// www.hukumonline.com/) diakses pada tanggal 12 Januari 2012. Depdiknas 2006 Tentang Standar Kompetensi Mata Pelajaran PKn. (online), (http:// www.hukumonline.com/) diakses pada tanggal 12 Januari 2012. Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Fajar, Arnie. 2005. Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Fitriah,Yuyun. 2007. Pemanfaatan Potensi Sumber Belajar oleh Guru dan Siswa dalam Proses Pembelajaran Ekonomi Studi Kasus SMA Negeri 9 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FE UM. Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Moleong, L.J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya. Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. PT Rineka Cipta: Jakarta. Sardiman, AM. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Raja Grafindo persada. Soeharto, K. 1995. Teknologi Pembelajaran. Surabaya: SIC Surabaya. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta. Sudjana, N. dan Rivai, A. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sudjono, 1989. Media Pendidikan. Bandung: Angkasa. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta. Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2007. Jogjakarta: Cemerlang Publisher. Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Edisi Kelima. Malang: UM PRESS. Untari, Sri. 2009. Buku Petunjuk Teknis Praktik Pengalaman Lapangan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan. Malang: Universitas Negeri Malang.