0
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 04 BATUDAA PANTAI
Nining Potale, Dr. Sukirman Rahim, Irvin Novita Arifin 1
Abstrak
Nining Potale. 2014. “Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran IPA di SDN 04 Batudaa Pantai”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing: (1) Dr. Sukirman Rahim, M.Si (2) Irvin Novita Arifin, M.Pd Permasalahan dalam penelitian ini “Bagaimanakah pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran IPA di SDN 04 Batudaa Pantai. yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran IPA di SDN 04 Batudaa Pantai. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yang kualitatif yaitu peneliti mendeskripsikan hasil pengamatan suatu kegiatan guru dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran IPA di SDN 04 Batudaa Pantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengamatan, wawancara serta dokumentasi yang dilakukandiperoleh bahwa guru di SDN 04 Batudaa Pantai sudah mampu dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran IPA. Simpulan dari penelitian ini adalah pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran IPA di SDN 04 Batudaa Pantai sudah maksimal dan telah memberikan manfaat yang besar bagi proses belajar mengajar di sekolah tersebut. Kata Kunci: Lingkungan, Pemanfaatan, Sumber
1
Nining Potale, Selaku Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas NegeriGorontalo ; Dr. Sukirman Rahim, M.Si. Selaku Dosen Tetap Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar,UNG ; Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd. Selaku Dosen Tetap Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
1
Pendidikan terjadi dalam proses pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah sangatlah penting. Maka dalam proses pembelajaran akan terjadi suatu interaksi antara guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa di sekolah. Karena dalam proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah, masih banyak hambatan yang ditemukan dan hal ini berdampak pada proses pembelajaran yang tidak efektif. Salah satu yang menjadi pemicu masalah ini yaitu penggunaan media yang digunakan guru kurang tepat, dan masih banyak guru yang belum atau tidak bisa menggunakan media pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media ini pembelajaran akan menjadi lebih efektif dan efisien dan mungkin pembelajaran akan tercapai dengan baik. Pada umumya seorang guru dalam memberikan materi pelajaran tidak hanya bertumpu pada media pembelajaran dan yang sering digunakan selama ini adalah buku teks sebagai sumber belajar . Padahal ada yang bisa dimanfaatkan guru pada proses pembelajaran yang ada dilingkungan. Namun sebagian besar guru tidak pernah memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.Berdasarkan observasi lapangan ada beberapa presentasi guru dalam menggunakan media pembelajaran, sehingga dalam diskusi dan pengamatan dengan para guru terdapat beberapa alasan mengapa guru tidak memakai media dalam proses pembelajaran yaitu media itu canggih dan mahal, menggunakan media itu repot, karena tidak tersedia, dan tidak bisa menggunakannya. Menurut Samatowa (2011:103) Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA) di Sekolah Dasar (SD) dapat dilakukan diluar kelas (Outdoor Education) denganmemanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Pembelajaran lebih menyenangkan dibanding guru hanya ceramah atau diskusi dalam kelas, karena siswa secara kongkrit mengamati, melihat, dan mendiskusikan objek yang dipelajari. Pembelajaran IPA yang baik harus mengaitkan IPA dengan
kehidupan
sehari-hari.
Siswa
diberi
kesempatan
untuk
mengajukanpertanyaan,membangkitkan ide-ide siswa, membangun rasa ingin tahu tentang segala sesuatu yang ada dilingkungannya, membangun keterampilan yang diperlukan, dan menimbulkan kesadaran siswa bahwa belajar IPA menjadi sangat diperlukan untuk dipelajari. IPA membahas tentang gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh powler (Samatowa 2010:5) bahwa IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan benda yang tersusun secara teratur, berlaku secara umum bahwa kumpulan dari hasil observasi dan percobaan yang sistematis atau teratur pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan,
2
saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan sesuatu yang utuh, sedangkan yang berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku pada seseorang atau beberapa orang saja tapi berlaku untuk semua orang yang akan memperoleh hasil yang sama. Lingkungan sebagai sumber belajar dapat bermakna sebagai segala sesuatu yang ada disekitar atau disekeliling kita misalnya
(benda mati dan makhluk hidup lain) yang
digunakan dalam proses belajar mengajar. Lingkungan yang ada disekitar anak-anak merupakan salah satu sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Dan apabila seorang guru mengajar serta memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar maka akan lebih bermakna karena para siswa dihadapkan pada kenyataan dan peristiwa yang sebenarnya, (Anitah, 2007:6.52-6.55). Dalam mempelajari lingkungan alam ini diharapkan siswa dapat lebih memahami bahan ajar, lebih dari itu dapat menumbuhkan kesadaran, cinta alam, mungkin juga turut berpatisipasi untuk menanggulangi hal tersebut. Misalnya dengan menjaga dan memelihara lingkungan. Dalam mata pelajaran pengetahuan alam, siswa diminta mempelajari lingkungan alam disekitar tempat tinggalnya atau disekitar sekolah, mereka diminta mencatat dan mempelajari gejala-gejala alam misalnya suhu udara, jenis tumbuhan, jenis hewan, baik secara individu maupun kelompok melalui kegiatan pengamatan. Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran IPA di SDN 04 Batudaa Pantai” Identifikasi masalah penelitian ini adalah Kurangnya guru yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui Bagaimanakah pemanfaatan lingkungan sebagai sumber pada pembelajaran IPA di SDN 04 Batudaa Pantai? Pengertian Lingkungan Menurut Susilowaty (2009:4.20) lingkungan adalah sumber belajar yang vital. Pembelajaran yang menjadikan sebagai objek belajar dapat memberikan pengalaman nyata dan langsung kepada siswa. Seorang guru mampu membuat siswa belajar mandiri. Pada dasarnya sebuah lingkungan yang dipilih dapat menjadi sumber belajar berbagai jenis ilmu, lingkungan belajar dapat berupa lingkungan di sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, guruguru, teman serta halaman sekolah.
Macam-Macam Lingkungan Lingkungan dibagi menjadi 3 yaitu :
3
a. Lingkungan alam atau luar (external or physical environment) Lingkungan alam atau luar adalah segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini yang bukan manusia, misalnya rumah, tumbuh-tumbuhan, iklim serta hewan. Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan dan hewan (flora dan fauna), sungai, iklim, suhu, dan sebagainya. Lingkungan alam sifatnya relatif menetap, oleh karena itu jenis lingkungan ini akan lebih mudah dikenal dan dipelajari oleh siswa. Sesuai dengan kemampuannya, siswa dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga proses terjadinya. b. Lingkungan dalam (internal environment) Lingkungan dalam adalah segala sesuatu yang termasuk dalam diri kita, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik. c.
Lingkungan sosial
adalah semua orang atau
manusia lain
yang
sangat
mempengaruhi. Pengaruh lingkungan sosial ada yang kita terima secara langsung dan tidak langsung. Pengaruh secara langsung misalnya, pergaulan sehari-hari, orang lain, keluarga, teman-teman dan sebagainya. Dan yang tidak langsung misalnya, televisi, radio, buku-buku, majalah, surat kabar, serta dengan berbagai cara yang lain. (Purwanto 2005:72)
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar d. Menurut Djuanda (2006:37-38)dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar akan membuat siswamerasa senang dalam menerima pembelajaran. Dengan menggunakan lingkungan ini siswa tidak selalu harus di luar kelas. Bahan dari lingkungan ini bisa diambil atau dibawa ke ruang kelas untuk menghemat waktu maupun
biaya.
Memanfaatkanlingkungansebagai
sumber
belajar
dapat
mengembangkan potensi siswa serta keterampilan yaitu melihat, mengamati, mencatat, serta merumuskan pertanyan, berhipotesis, mengklasifikasikan, membuat tulisan, membuat gambar atau denah, dan sebagainya.
Hakekat Sumber Belajar e. Menurut Majid (2005:170) istilah sumber belajar (learning resource), dan orang juga banyak yang sudahmemanfaatkanatau menggunakan sumber belajar, tapi pada umumnya yang diketahui hanya perpustakan serta
buku-buku sebagai sumber
4
belajar. Padahal mereka tidak menyadari bahwa yang mereka gunakan selama ini seperti benda dan orang termasuk juga sumber belajar. Sumber belajar semacam ini perlu ditetapkan sebagai suatu informasi yang akan disajikan serta disimpan dalam berbagai bentuk media yaitu, dalam bentuk vidoe maupun cetakan yang bisa dipergunakan oleh siswa maupun guru.
Metedologi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian akan dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di SDN 04 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Sekolah Dasar Negeri 04 Batudaa Pantai merupakan salah satu SDN yang saat ini terdiri dari 6 ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang perpustakaan , dan lapangan upacara sekaligus lapangan olahraga. Jumlah siswa seluruhnya 116 orang siswa. Terdiri dari laki-laki berjumlah 59 siswa dan perempuan 57 siswa. Siswa di sekolah ini memiliki rata-rata kemampuan yang berbeda, ada yang daya serapnya tinggi, sedang, dan ada yang rendah.
Dalam penelitian ini, data yang terkumpul terdiri atas data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer merupakan data utama dalam penelitian ini yang meliputi motivasi, bahan pelajaran dan sikap guru, pengalaman, keluarga dan cita-cita. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui buku-buku referensi berupa pengertian-pengertian dan teori-teori yang ada hubungannya dengan permasalahan yang sedang peneliti amati.
Untuk mendukung kevalidan data yang akan diolah, peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber diantaranya: 1. Guru kelas III, IV dan V SDN 4 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo Siswa kelas III, IV dan V SDN 4 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo
Menurut Sugiyono (2013:193), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang penting srtategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini yaitu mendapatkan data.
5
1.
Observasi Observasi sebagai salah satuteknik dalam pengumpulan dataserta mempunyai ciri
yang spesifik dan dibandingkan dengan teknik yang lainnya. 2.
Interview atau wawancara Interview
atau
wawancara
digunakan
sebagai
salah
satu
teknik
dalam
pengumpulkan data dan apabila peneliti ingin melaksanakan atau melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti,apabila peneliti ingin memperoleh atau mengetahui hal-hal dari responden supayalebih mendalam sertajumlah respondennya sedikit ataupun kecil.
Hasil dan Pembahasan Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran IPA di SDN 04 Batudaa Pantai Dengan adanya pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat guru dalam memanfaatkan lingkungan di SDN 04 Batudaa Pantai sebagai berikut Observasi kegiatan mengajar guru dalam pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada materi perilaku manusia yang peduli lingkungan di kelas III SDN 4 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo Kriteria Penilaian No
Aspek yang dinilai
Ket SB
1.
Guru memberitahukan tujuan
B
C
K
pembelajaran bagaimana cara memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dengan baik. 2.
Guru menjelaskan materi sesuai dengan
pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. 3.
Guru mengajak siswa ke lingkungan
serta memberitahukan apa saja yg bisa dimanfaatkan lingkungan. 4.
Guru menggunakan metode dalam proses
belajar mengajar agar pembelajaran
6
dapat berjalan dengan baik. 5.
Guru mengawasi siswa disaat berada dilingkungan yang dijadikan sebagai sumber belajar.
6.
Guru dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dapat memberikan suasana yang unik bagi siswa.
7.
Memperhatikan kondisi siswa ketika akan
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. 8.
Guru memberikan contoh pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar dalam kehidupan nyata. 9.
Guru menggunakan atau memanfaatkan
sumber-sumber yang ada di ingkungan sekolah dalam proses pembelajaran.
10. Mengalami kendala-kendala dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Sumber Data: Data sekunder dari SDN 4 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo Keterangan: BS
: Baik Sekali
C
: Cukup
B
: Baik
D
: Kurang
Selain hasil observasi di atas, maka peneliti juga melakukan wawancara terkait dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran IPA di SDN 4 Batudaa Pantai.Adapun hasil dari wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas III, IV dan V yang bernama Ismail D. Meluko, Fitria T. Gubali dan Satria L.P Sabudi. Berdasarkan indikator pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran IPA dengan mengajukan 10 pertanyaan yakni: Pembahasan Lingkungan merupakan suatu yang paling dekat dengan dunia siswa, sudah dikenal dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar akan membuat anak merasa senang dalam belajar.Menurut Susilowaty (2009:4.15)
7
pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar adalah metode dimana guru mengajak siswa belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk mengakrabkan siswa dengan lingkungannya.Melalui metode ini lingkungan di luar sekolah dapat digunakan sebagai sumber belajar.Belajar dilingkungan dapat memupuk kreativitas inisiatif
kemandirian,
kerjasama
serta
dapat
meningkatkan
minat
pada
pembelajaran.Pemilihan lingkungan di luar sekolah sebagai sumber belajar hendaknya disesuaikan dengan materi pelajaran. Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam proses penyusunan perencanaan program pembelajaran, guru perlu menetapkan sumber apa yang dapat digunakan oleh siswa agar mereka dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Warsita (2008:207) sumber belajar adalah suatu proses yang kompleks dan terjadi pada semua orang serta berlangsung seumur hidup. Proses belajar pada hakikatnya terjadi dalam diri siswa yang bersangkutan, walaupun prosesnya berlangsung dalam kelompok atau bersama orang lain. Oleh karena itu sumber belajar merupakan semua komponen sistem instruksional baik yang secara khusus dirancang maupun yang menurut sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, hasi dari pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar pada pembelajaran IPA dapat diuraikan sebagai berikut : a. Mengatasi kebosanan dalam belajar Guru dalam mengatasi kejenuhan atau kebosanan siswa, maka siswa seharusnya dipanggil bermain atau bernyanyi karena metode bermain disini dapat membuat siswa berfikir aktif dan perhatian mereka tetap fokus pada pelajaran yang berlangsung. Agar siswa tidak bosan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru maka siswa-siswa diajak keluar lingkungan misalnya mengamati, mencatat hal-hal yang penting yang berhubungan dengan lingkungan. Agar supaya siswa bisa melihat apa saja yang berada dilingkungan yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak akan merasa bosan berada di ruang kelas yang begitu sempit. Kemudian guru menjelaskan satu persatu bahan apa saja yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan dapat meredakan kebosanan siswa karena mereka sendiri yang akan berhadapan langsung dengan lingkungan yang dinamis dan berbeda dan bisa juga memberi pengalaman begitu banyak pada siswa. b. Memberikan suasana belajar yang unik bagi siswa
8
Guru memberikan suasana yang unik pada siswa maka guru harus mengajak siswa keluar lingkungan untuk mengamati sesuatu yang akan dipelajari. Dengan memberikan suasana belajar yang unik bagi siswa maka siswa tersebut diajak untuk melakukan misalnya seperti survey, karyawisata, dan praktek lapangan.Karena dengan metode ini bisa memberikan suasana yang unik kepada siswa serta dapat mencapai tujuan pembelajaran. Serta menggunakan berbagai variasi dengan belajar antara di dalam atau di luar kelas akan memberikan suasana yang unik serta mengasyikan bagi siswa, Menurut Djamarah (2010:160) keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga aspek, yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa. Dengan ketiga komponen ini dapat dikombinasikan dalam penggunaannya atau secara integrasi, maka akan meningkatkan pusat perhatian siswa, membangkitkan keinginan dan kemauan belajarserta dapat juga memotivasi siswa dalam belajar. Keterampilan dalam mengadakan variasi ini lebih luas penggunaannya dari keterampilan yang lainnya. c. Siswa dapat belajar mandiri Belajar di luar kelas sesungguhnya memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih mandiri karena mereka tidak akan banyak tergantung kepada guru untuk menggali ilmu pengetahuan dilingkungannya. Jika anak mandiri maka tugas guru tidak akan semakin berat atau membebankan memperluas
dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dapat
wawasan
berfikir
siswa
tentang
alam,
sosial
dan
lingkungan
yang
sesungguhnya. Menurut Yamin (2007:115) belajar mandiri adalah cara belajar aktif dan partisipatif untuk mengembangkan diri masing-masing individu yang tidak terkait dengan kehadiran guru, pertemuan tatap muka di kelas, kehadiran teman sekolah. Belajar mandiri merupakan belajar dalam mengembangkan diri, keterampilan dengan cara tersendiri. Belajar mandiri ini memiliki manfaat yang begitu banyak terhadap kemauan kognisi,afeksi serta psikomotor seperti: a) memupuk tanggung jawab, b) meningkatkan keterampilan siswa, c) dapat memecahkan masalah, d) berfikir kreatif dan kritis serta, e) percaya diri.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasandapat disimpulkan bahwa guru di SDN 4 Batudaa Pantai sudah mampu memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dengan baik sehingga siswa dapat belajar mandiri serta dapat memberikan suasana yang unik bagi
9
siswa dan dapat menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di SDN 4 Batudaa Pantai.Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan dengan membawa siswa ke lingkungan seperti survey, karyawisata, berkemah, praktek di lapangan dan sebagainya. Disamping itu pemanfaatan lingkungan dapat dilakukan dengan cara membawa bahan dari lingkungan ke dalam kelas.
Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagai tindak lanjut terkait penelitian yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar yang telah diterapkan di kelas III dan kelas V SDN 4 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan keefektifan pada proses pembelajaran IPA khusunya pada materi sumber daya alam. 2. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat mengadakan penelitian lebih lanjut tentang aspek-aspek lain dalam pembelajaran dapat mengaplikasikannya pada materi yang berbeda.
Daftar Pustaka
Djamarah, Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Samatowa, Usman. 2009. Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta: PT indeks Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks Sri, Anita. 2007. Strategi pembelajaran SD. Jakarta: Universitas Terbuka Susilowaty,dkk2009. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: Depdiknas Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke Cipta Yamin, Martinis. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada (GP Press)
10