THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
PEMANFAATAN APLIKASI SOFTWARE OPEN SOURCE SPASIAL QUANTUM GIS UNTUK VISUALISASI DATA KEPENDUDUKAN BERBASIS WEB GIS 1,2,3
Priyono1, Choirul Amin2, Rudiyanto3 Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta Email:
[email protected] Email:
[email protected] Email:
[email protected]
Abstrak Data kependudukan mempunyai arti penting dalam mendukung pembangunan nasional. Data kependudukan (jumlah dan kepadatan penduduk) dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan pengembangan wilayah. Keberadaan teknologi SIG telah memberikan kemudahan bagi banyak kalangan dalam mengelola dan memanfaatkan data spatial (geographic reffereced data). Namun demikian, software SIG berbasis desktop yang banyak dipakai selama ini memiliki keterbatasan terutama masalah aksesibilitas dan interoperabilitasnya. Sebagai upaya untuk mengatasi keterbatasan tersebut, pengembangan aplikasi SIG dapat beralih menggunakan teknologi web. Saat ini tersedia berbagai macam software yang bisa digunakan untuk mengembangkan aplikasi SIG berbasis web. Namun tidak semua software bisa didapat dengan gratis (free) tetapi kebanyakan berlisensi atau berbayar. Salah satu software yang berbasis open source (free) adalah Quantum GIS. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat visualisasi data kependudukan (jumlah penduduk, dan kepadatan penduduk) berbasis web GIS dengan memanfaatkan software open source Quantum GIS. Metode yang digunakan dalam menyusun program adalah dengan menggunakan model waterfall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan software opensource Quantum GIS sangat efektif untuk membantu membuat visualisasi data kependudukan (jumlah dan kepadatan penduduk) berbasis Web GIS. Selain itu pemanfaatan software Quantum GIS untuk visualisasi data kependudukan lebih aksesible dan interporable. Kata Kunci: software spasial, open source, data kependudukan, web GIS PENDAHULUAN Pada saat ini sebuah agenda reformasi yang penting dilaksanakan oleh negara Indonesia adalah mewujudkan pemerintahan yang baik atau yang dikenal dengan sebutan good governance. Adapun salah satu ciri good governance tersebut adalah pemerintahan yang memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Pelayanan yang dilakukan pemerintah meliputi semua aspek kehidupan masyarakat, termasuk di bidang kependudukan (Soleh, 2001: 23) Salah satu masalah pelik yang dihadapi saat ini adalah masalah kependudukan. Masalah kependudukan menjadi lebih pelik lagi apabila mendekati musim pemilu. Pada saat musim pemilu banyak ditemukan penduduk yang berKTP ganda, penduduk yang belum melakukan rekam data E-KTP dan lainnya. Semakin berkembangnya jumlah penduduk yang dipengaruhi oleh kelahiran, kematian dan migrasi menjadi sebuah pekerjaan tersendiri bagi
THE 5TH URECOL PROCEEDING
Pemerintah. Dari data kependudukan dapat diketahui jumlah penduduk usia produktif dan tidak produktif, kepadatan penduduk, mata pencaharian penduduk, jumlah penduduk tidak mampu, jumlah usia sekolah dan lain sebagainya. Data kependudukan sangatlah penting untuk menentukan berbagai kebijakan pemerintahan untuk menyejahterakan masyarakat dan pemerataan pembangunan. Pengelolaan data kependudukan telah di atur dalam UU No 23 tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, Sistem Informasi Kependudukan adalah suatu sistem informasi yang pengelolaan, pengkajian, penyimpan dan pengembangan Sistem Informasi Kependudukan untuk tercapai tertib administrasi di bidang kependudukan. Pada Pasal 83 dalam UndangUndang tersebut lebih dijelaskan tentang Sistem Informasi Administrasi Kependudukan adalah sebagai berikut: 1. Data Penduduk yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Administrasi
773
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
Kependudukan dan tersimpan di dalam database kependudukan dimanfaatkan untuk kepentingan perumusan kebijakan di bidang pemerintahan dan pembangunan. 2. Pemanfaatan data Penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapatkan izin Penyelenggara. 3. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara mendapatkan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Menteri. Pada era komputerisasi ini kemajuan teknologi informasi tidak bisa dipisahkan dari segala bidang, karena dengan adanya aplikasi komputer tersebut dapat meningkatkan kinerja sistem informasi, misalnya data yang diolah menjadi lebih lengkap, akurat, mudah dan tepat waktu, sehingga informasi yang dihasilkan akan dapat mendukung pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan manajemen mulai dari perencanaan sampai pada evaluasi. Selain itu melihat informasi jumlah penduduk dan kepadatan penduduk berdasarkan kewilayahan sangat diperlukan untuk memudahkan pelaksanaan perencanaan pembangunan di tiaptiap wilayah. Saat ini visualisasi data kependudukan juga sudah berbasis sistem informasi dengan tampilan berupa tabel dan grafik. Upaya meningkatkan visualisasi data kependudukan tersebut maka diperlukan pengembangan sistem informasi berbasis komputer dengan pendekatan spasial (kewilayahan) yakni dengan membuat software yang secara spesifik dapat digunakan untuk memudahkan sharing informasi terkait data kependudukan secara lebih lengkap dan cepat serta dengan penyajian yang menarik. Pengembangan aplikasi SIG berbasis web untuk visualisasi data kependudukan akan sangat cocok diterapkan karena sifatnya yang lebih aksesible dan interoperable apabila dibandingkan dengan SIG berbasis dekstop, sehingga informasi akan mudah diakses oleh semua user dari manapun dan oleh siapapun.
THE 5TH URECOL PROCEEDING
UAD, Yogyakarta
Berdasarkan urain permaslahan tersebut, maka tujuan utama dari penelitian ini adalah membuat visualisasi data kependudukan (jumlah penduduk, dan kepadatan penduduk) berbasis web GIS dengan memanfaatkan software open source Quantum GIS Penelitian mengenai penerapan EGovernment dalam kependudukan telah dilakukan oleh Larasati dan Nurhadrayani (2012) dengan judul penelitiannya “EGovernment Kependudukan Indonesia: Pengembangan Instrumen dan Evaluasi Website Kependudukan Indonesia” dan termuat dalam jurnal Ilmu Komputer Agri-Informatika yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dari sample yang diambil hanya 50 % BPS Indonesia di tingkat kabupaten atau kota yang mempunyai website yang bisa diakses. Namun, website tersebut baru menyajikan 29 % dari 39 variabel kependudukan. Website hanya dapat berfungsi sebagai penyedia informasi kependudukan yang bersifat statis, belum berfungsi sebagai penyedia service online seperti registrasi kelahiran, kematian, pernikahan atau perceraian atau perpindahan penduduk. Masyarakat masih harus mendatangi kantor untuk proses yang berhubungan dengan kependudukan. Website belum dijadikan sebagai alat komunikasi antara BPS dan pengunjung. Website BPS berada pada tahap paling awal (web presence). Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 (Nurhadryani 2010). Hal ini menunjukkan bahwa selama 2 tahun terakhir penerapan egovernment melalui website di Indonesia belum memperlihatkan kemajuan yang signifikan. Saat ini, website BPS dan website pemerintah Indonesia masih dalam tahap menampilkan informasi statis (web presence). Hal ini menunjukkan e-government Indonesia memerlukan penanganan yang serius untuk menyajikan pelayanan online yang memerlukan manajemen database dan sistem yang lebih kompleks untuk dapat mencapai level interaction dan transaction.
774
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
Santosa, dkk., 2008 dalam makalahnya yang berjudul “Sistem Informasi Geografis Penyebaran Penduduk Berdasarkan Tingkat Usia di Kabupaten Sleman Berbasis Web” menyatakan bahwa dalam pembuatan SIG berbasis web untuk penyebaran penduduk berdasarkan tingkat usia di Kabupaten Sleman menerapkan teknologi Web Mapping. Adapun teknologi Web Mapping ini menggunakan perangkat lunak MapServer for Windows (MS4W) versi 4.4 untuk menampilkan peta kartografi dan perangkat lunak ESRI ArcView GIS 3.3 dan untuk proses editing Dataset GIS yang berupa ESRI shapefiles. Macromedia Dreamweaver MX untuk melakukan proses layout web dan penulisan source programming, pembentukan file fungsi java script serta penulisan file “*.MAP”. PHP dan MySQL yang digunakan sebagai perangkat lunak pembantu untuk editor programnya dalam membentuk halaman web dengan ekstensi “.PHP” serta pembuatan basis datanya. Microsoft Windows XP Proffesional Version 2002 Service Pack 1 sebagai operating system. Adapun hasil dari pengembangan aplikasi ini dapat dilihat pada gambar 1.
THE 5TH URECOL PROCEEDING
775
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
Gambar 1. Implementasi Halaman Home Sumber: Santosa, dkk., 2008 METODE PENELITIAN
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model waterfall (Demers, 1997), antara lain: 1) system requirements, 2) software requirements, 3) analysis, 4) program design, 5) coding, 6)
THE 5TH URECOL PROCEEDING
testing, dan 7) operations. Secara detail mengenai penjabaran metode dapat dilihat pada Gambar 2.
776
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
System Requirements Software Requirements Analysis Program Design Coding Testing Operations
Gambar 2. Tahapan Pembangunan Sistem Menggunakan Model Waterfall Sumber: Demers, 1997 Basisdata yang digunakan dalam aplikasi ini dibagi menjadi dua sub basis data, antara lain: sub basis data spatial dan sub basis data non-spatial. Basis data spatial terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer dengan melakukan survai ke lokasi titik pemantauan kualitas air, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil dokumentasi proyek dan penelitian serta peta Rupa Bumi Indonesia dalam format digital (Tabel 1). Data
Tabel 1. Data Spatial SIG Cara Memperoleh Sekunder
Sumber
Peta administrasi Klaten skala peta digital 1:100.000 Peta (jalan, jembatan, sungai) Sekunder peta digital skala 1:100.000 Sumber: Peneliti, 2016 Sub basis data non-spatial juga terdiri atas data primer dan data sekunder (Tabel 2). Data primer diperoleh melalui survey dan pendataan, dan registrasi sedangkan data sekunder bersumber dari arsip dan dokumentasi kegiatan pengelolaan bangunan. Tabel 2. Data Non - Spatial SIG Cara Data Sumber Memperoleh Data jumlah penduduk tahun sekunder BPS Kabupaten Klaten 2014 Data kepadatan penduduk Sekunder Dokumen tahun 2014 Sumber: Peneliti, 2016
THE 5TH URECOL PROCEEDING
777
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
HASIL DAN PEMBAHASAN Basisdata Berdasarkan analisis terhadap kebutuhan sistem selanjutnya dapat diinventarisir kebutuhan data digunakan dalam sistem yang akan dibuat berupa data spasial dan non-spasial (tekstual). Sub-basisdata spasial dapat dikelompokan secara tematik sesuai keperluannya antara lain: data informasi umum,
Client
UAD, Yogyakarta
dan data informasi jumlah dan kepadatan penduduk (spatial dan non spatial). Arsitektur Sistem Adapun arsitektur sistem ini disajikan pada Gambar 3. Database spatial yang tersimpan pada database dapat divisualisikan pada OpenLayers (javascript framework) setelah terlebih dahulu diubah dalam GML format menggunakan PHP.
Web Server
Database
profile.jar Browser HTML
profile.class
Internet
Internet
OpenLayers
Open Street Map (basemap)
Interface Generator PHP GML Generato PHP PHP r PHP PHP
MySQL PHP API
Database spatial dan non-spatial
Gambar 3. Arsitektur Sistem Sumber: Priyana, dkk., 2015 Penggunaan Software dalam Desain Sistem Proses penyusunan program (coding) meliputi penyusunan script PHP untuk menampilkan pemodelan spatial dan non spatial yang melibatkan beberapa program penting, antara lain: 1. Perangkat lunak untuk analisis data spasial dan layout peta, Quantum GIS Valmiera, untuk migrasi data shapefile ke RDBMS. 2. Perangkat lunak yang berjalan di server (server-side), antara lain: MySQL spatial, berfungsi sebagai sistem basis data yang menyimpan baik data spatial maupun data non-spatial; Apache dan PHP, merupakan software yang berfungsi sebagai server web. 3. Perangkat lunak yang berjalan di client (client-side), antara lain: Internet Browser (Microsoft Internet Explorer, Mozila Firefox, Opera, dan lain-lain), digunakan untuk browsing aplikasi; OpenLayers 2.2 untuk visualisasi data spasial; Open Street Map (OSM) untuk menyediakan peta dasar; Java untuk membuat visualisasi peta jumlah dan kepadatan penduduk
Desain Aplikasi
THE 5TH URECOL PROCEEDING
778
ISBN 978-979-3812-42-7
THE 5TH URECOL PROCEEDING
18 February 2017
UAD, Yogyakarta
Desain antar muka halaman utama (interface) mencakup representasi spatial dan non spatial, menu, dan alat navigasi dan analisis geografis. Secara umum dibagi menjadi 8 bagian utama, antara lain (Gambar 5): 1) Header, footer dan Title aplikasi; 2) Menu Utama; 4) Menu Navigasi Peta (map tools); 5) Tab layer control, legenda, dan penelusuran data; 6) Layer Control; 7) Ruang Peta (map space); 8) Panel penunjuk koordinat posisi pointer. Secara detail mengenai desain aplikasi dapat dilihat pada Gambar 4, Gambar 5
Gambar 4. Halaman depan atau frontend sistem Sumber: Peneliti, 2017
Gambar 5. Tampilan menu peta online Sumber: Peneliti, 2017
THE 5TH URECOL PROCEEDING
778
ISBN 978-979-3812-42-7
779
Prototype Aplikasi Pada tahap ini sudah dibangun prototype aplikasi yang nantinya akan digunakan untuk evaluasi lanjutan tim peneliti. Prototipe aplikasi tersebut tersedia masih dalam server lokal atau belum dionlinekan karena masih pada tahap penyempurnaan dan evaluasi. Adapun alamat server lokalnya adalah (http://localhost/contohweb). REFERENSI Demers, Michael N. 1997. Fundamentals of Geographic Information System. New York: John Wiley & Sons, Inc Larasati, Inne., Nurhadryani, Yani. 2012. EGovernment Kependudukan Indonesia: Pengembangan Instrumen dan Evaluasi Website Kependudukan Indonesia. Jurnal Ilmu Komputer Agri-Informatika Volume 1 Nomor 1 halaman 13-21 Nurhadryani Y. 2010. Assessing the role of the internet in the democratization of governance: a comparative analysis of the development of e-Government in Indonesia since 1998 [disertasi]. Sendai (JP): Tohoku University. Priyana, Yuli., Jumadi, Sigit, Agus Anggoro,
THE 5TH URECOL PROCEEDING
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan software spasial open source Quantum GIS, sangat efektif untuk memvisualisasikan data kekepndudukan yang meliputi jumlah dan kepadatan penduduk. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan program berjalan dengan baik.
Rudiyanto. 2015. Pengembangan Aplikasi SIG Berbasis Web untuk Mendukung Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan dalam Pengelolaan Airtanah di Kabupaten Karanganyar. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW), Surabaya, 11 Juni 2015. Surabaya: Institut Teknologi Surabaya Santosa, Budi., Sofyan, Herry., Widiyastuti, Wahyu Ari. 2008. Sistem Informasi Geografis Penyebaran Penduduk berdasarkan Tingkat Usia di Kabupaten Sleman Berbasis Web. Seminar Nasional Informatika 2008 (semnas IF 2008) UPN "Veteran" Yogyakarta, 24 Mei 2008 [page 47-54]
779
ISBN 978-979-3812-42-7