PROSEDUR DIAGNOSTIK
PROSEDUR DIAGNOSTIK • PEM. LABORATORIUM • FOTO RONTGEN Î SCHEDULE FOTO Î SERVIKAL : AP, LAT, OBLIQ Î THORAKAL: AP,, LAT Î LUMBOSAKRAL: AP, LAT, OBLIQ • CT SCAN,, MRI,, MRA,, PET,, SPECT,, DLL • LUMBAL PUNGSI , • EEG,, EMG. EVOKE POTENSIAL,DLL
NEURO IMAGING • STRUKTURAL / ANATOMIS Î CT SCAN SCAN, MRI, MYELOGRAFI, DLL • FUNGSIONAL Î EEG, EEG EMG EMG, EVOKE POTENSIAL • METABOLISME Î PET, PET SPECT • BLOOD VASCULATURE Î ANGIOGRAFI Î MR ANGIOGRAFI
LUMBAL PUNGSI • INDIKASI Î Diagnosis meningitis, ensefalitis & inflamasi pada pada cairan spinal lainnya Î Perdarahan sub arachnoid, intra serebral Î Meningeal M i l karsinomatosis k i t i Î Mengukur tekanan intra kranial Î Pemberian kemoterapi intrathecal Î Drainase / reduksi cairan likuor, seperti pada hidrosefalus commonican Î Mengetahui respon terapi meningitis / lainnya
Kontra indikasi lumbal pungsi • Diduga peninggian intra kranial ok SOL Î Trantentorial herniasi • Infeksi lokal Î dekubitus • Kadar trombosit < 40.000 • Protrombin time < 50 % • Penyakit y /gang. g g jjantung, g p pernafasan yg berat • Diduga ada lesi massa pada spinal kord, untuk ini perlu LP yang diikuti myelografi
Komplikasi lumbal pungsi Î Sakit S kit kkepala l ((postt llumbal b l puncture t headache) Î Hematoma epidural / subdural Î Infeksi Î Herniasi Î Traumatic tap
CARA LUMBAL PUNGSI • Pasien dibaringkan rata pada piggir tempat tidur dgn posisi miring miring, leher – badan – badan – paha – lutut FLEKSI L4-L5 L5 (setentang SIAS ), ) • Lokasi LP Æ L4 boleh juga pada L2-L3 • Kulit dibersihkan dgn jodiumÆbilas dengan alkohol, sebelumnya beri anastesi lokal • Jarum sejajar dgn garis tlg belakang g sudut 10 – 200 arah kepala, p , dengan tusukkan sampai menembus duramater
ELEKTRO ENSEFALOGRAFI ( EEG ) • EEG Î gambaran aktivitas listrik otak / potensial listrik otak • Grafik yang menggambarkan perobahan potensial listrik otak Î Elektroensefalogram • Prosedur pembuatan grafik Î Elektroensefalografi • Sumber gelombang EEG Î Kortek, talamus dan formatio retikularis dapat mempengaruhinya
EEG • Singkatan dari: –Electroencephalogram p g –Electroencephalographic –Electroencephalography
CAA/FEB/09
ELECTROENCEPHALOGRAM Electro- listrik E Encephalo-otak h l t k Gram(ma)-gambar
Definisi: R k Rekaman lilistrik t ik otak t k yang di direkam k oleh elektroda yang ditempatkan pada kulit kepala CAA/FEB/09
ELECTROENCEPHALOGRAPHIC Definisi : Rekaman Bioelektrik
ELECTROENCEPHALOGRAPHY Definisi: • Ilmu yang mempelajari aktivitas listrik otak • Tehnik e melakukan e a u a rekaman e a a & menginterpretasi -kan suatu electroencephalogram p g CAA/FEB/09
ELECTROENCEPHALOGRAM Neuron pada korteks otak
Perubahan p potensial listrik
Perubahan fokal & perubahan sel otak di bagian lain
CAA/FEB/09
Gelombang ALPHA (8 -13 13 Hz) BETA (>13Hz) THETA (4 -7 Hz) DELTA(<4Hz)
INDIKASI EEG Diagnosis & klasifikasi kejang Ensefalopati, Ensefalitis B i d Brain death th Pengukuran & prognosis kejang Deteksi lesi otak struktural Î tumor p serebri ,,trauma kapitis • Gangguan metabolik, fisiologik di otak • DLL • • • • •
PRINSIP PENILAIAN EEG • EEG Î BUKAN ALAT DIAGNOSTIK YANG MUTLAK • DAPAT DIJUMPAI Î EEG normal --- Klinis abnormal Î EEG abnormal --- Klinis normal • YANG PENTING KORELASI DENGAN KLINIS
DASAR INTERPRETASI
DASAR-DASAR ANALISA EEG Î Umur, U kkeadaan d kli klinis, i pemakaian k i obat, b t indikasi EEG Î Komposisi K i i gelombang l b EEG & topografinya Î Gambaran G b EEG simetris i t i / asimetris i ti Î Perubahan aktivitas EEG selama rekaman k d dengan adanya d stimulus ti l & perubahan kesadaran (mengantuk, tidur, PS HV) PS, Î Adanya gelombang abnormal spt, spike, dll
Gelombang g–g gelombang g EEG Parameter utama Æ hubungan frekwensi/voltase Macam-macam gelombang Î Alfa : 8–13 spd, anak lanjut, dewasa, mata tertutup Î Beta : > 14 spd, 25 uV, frontal Î Teta : 4 – 7 spd spd, mengantuk mengantuk, tidur Î Delta : < 4 spd, tidur, sadar abnormal Î Spike : 27 – 70 ms duration Î Sharp wave : 70 – 200 ms ÎSpike & sharp wave Æ Epileptipform wave
Gambaran EEG Abnormal GAMBARAN ABNORMAL SPESIFIK ÎSpike S komplek, 3 spd, diffuse ff bilateral, sinkron &
simetris ( Petit mal ) ÎSpike wave wave, bilateral bilateral, sinkron & diffuse (Grandmal idiopatik )
GAMBARAN ABNORMAL NON SPESIFIK ÎTumor otak Æperlambatan fokal, Delta ÎTrauma kkapitis ÎT iti Æperlambatan, Æ l b t penurunan voltase lt diffuse, sesuai luasnya lesi ÎMeningitis ensefalitis metabolik ensefalopati ÎMeningitis,ensefalitis,metabolik
Tindakan provokasi • Suatu tindakan untuk merangsang timbulnya aktivitas EEG abnormal, dapat berupa Î Stimulus fotik Î Hiperventilasi Hi til i Î Rekaman tidur
Pemeriksaan Elektromiografi g ( EMG ) • EMG ÆPemeriksaan ÆP ik pencatatan t t aktivitas listrik otot dengan menusukkan elektroda l kt d jjarum pada d otot t t • Gambaran aktivitas listrik dalam otot disebut Elektromyogram y g Æg gambaran khas • Elektromyogram pada otot istirahat dan aktif dan gambaran abnormal memberikan g sesuai kelainan level motor unit
Prinsip / Interpretasi EMG Prinsip : membedakan lesi • Saraf Æ Motor neuron Æ Akson Ak • Sambungan saraf otot • Otot Hasil interpretasi tidak memberikan diagnosa klinis spesifik, tetapi membantu menegakkan diagnosa, bersama pemeriksaan klinis,dll
INDIKASI EMG • Motor neuron disease • Gangguan saraf tepi & akson ( neuropati p ) • Gangguan pada neuromuskular – junction (miastenia gravis) • Penyakit otot primer ( DMP ) • Membantu M b t menegakkan kk di diagnosis i seperti Bells Palsy • DLL
Nerve Conduction Studies • Motor nerve conduction studies Æ mencatat respon elektris l kt i d darii otot t t tterhadap h d stimulasi ti l i saraf motoriknya pada 2/lebih, sehingga dapat ditentukan kecepatan penghantaran serabut motorik pd 2 tempat stimulasi ( MCV ). • Sensory nerve conduction studies Æ mengukur kecepatan hantaran saraf & amplitudo action potensial pada serabut sensorik ik ( KHS )
MYELOGRAPHY • By injecting 5‐25ml of radiopaque dye (iopamidol/ isovue) through a lumbar puncture needle. • The entire spinal subarachnoid space can be visualized. • Useful in visualizing small areas within the spinal canal. canal • CT body scan : ‐ provides excellent images of the spinal canal & d ll f h l l& intervertebral foramina Ævisualizing spinal & posterior fossa lesions
• MRI has largerly replaced contrast myelography because: ‐ does not require lumbar puncture ‐ provides sharper visualization of the spinal canal & its contents. ‐ image lesion Æ greater clarity
EVOKED POTENTIALS • • • • •
Visual evoked potentials Visual evoked potentials Brainstem auditory evoked potentials Somatosensory evoked potentials Transcranial motor cortex stimmulation Endogenous event‐related evoked potentials
POSITRON EMISSION TOMOGRAPHY (PET) • M Measured the cerebral concentration of d th b l t ti f systematically administered radioactive tracers. • Measured local patterns of cerebral blood flow, oxygen uptake, & glucose utilization. • Noninvasively • Tomographic images are constructed by Tomographic images are constructed by techniques similar to those used in CT & MRI.
• Proved to be of value in: ‐ grading primary brain tumors ‐ distinguishing tumor tissue from radiation distinguishing tumor tissue from radiation necrosis ‐ localizing epileptic foci l li i il ti f i ‐ differentiating types of dementing diseases. • Has ability to quantitate neurotransmitter & their receptors Æ importance in the study of parkinson receptors Æ importance in the study of parkinson disease & other degenerative diseases.
• PET PET not available for routine diagnosis because: not available for routine diagnosis because: ‐ found in relatively few medical centers ‐ requires costly facilities & support staff.
Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT) • Emit only a single photon. • Allows the study of regional blood flow under conditions of cerebral ischaemia or during intense tissue metabolism. • Helping to: Helping to: ‐ distinguish between alzheimer dementia & a number of focal cerebral (lobar) atrophies b ff l b l (l b ) t hi ‐ localization of epileptic foci in patients who are candidates for cortical resection
ANGIOGRAPHY • Has evolved over the last 50 years • Relatively safe & an extremely valuable method Relatively safe & an extremely valuable method for the diagnosis of : ‐ aneurysms ‐ vascular malformations ‐ narrowed or occluded arteries & veins ‐ arteria dissections ‐ angiitis
• The great advantages of this procedure are: ‐ The vessels can be visualized with relatively small amounts of dye & that this can be small amounts of dye & that this can be accomplished with the smaller catheters than those used in standard angiography those used in standard angiography. ‐ The arterial route is now used exclusively for dye injection in preference to the venous route.