PELUNCURAN KAMPANYE PRIDE TAMAN WISATA PERAIRAN GILI MENO, GILI AYER DAN GILI TRAWANGAN “Peringatan Hari Samudra Sedunia Dan Launcing Kampanye Pride TWP Gili Matra”
Gili Ayer, 8 Juni 2013 1. Pendahuluan Kampanye PRIDE di TWP Gili Matra dengan halayak target nelayan desa Gili Indah mengajak masyarakat nelayan untuk melakukan penangkapan ikan hanya di zona perikanan berkelanjutan. Dalam system zonasi di Kawasan Konservasi Perairan Nasional Taman Wisata Perairan Gili Meno Gili Ayer dan Gili Trawangan terdapat 6 zona yaitu zona inti, zona pemanfaatan, zona perikanan berkelanjutan, zona rehabilitasi, zona perlindungan, dan zona pelabuhan. Yang termasuk dalam zona larang ambil adalah semua zona kecuali zona perikanan berkelanjutan. Zona perikanan berkelanjutan boleh dilakukan pengambilan dengan cara dan alat yang ramah lingkungan. Kampanye PRIDE diharapkan akan menjadi moment yang paling baik untuk mengajak masyarakat nelayan mentaati peraturan zonasi yaitu dengan hanya melakukan penangkapan ikan di zona perikanan berkelanjutan. Ini dilakukan untuk keberlanjutan perikanan di TWP Gili Matra. Melalui kampanye PRIDE nelayan desa Gili Indah diharapkan secara sadar untuk mentaati aturan yang ada atas dasar rasa kebutuhan dan keperdulian mereka terhadaplingkungan dan bukan atas dasar rasa takut terhadap hukum yang berlaku. Dalam acara peluncuran perdana kampanye PRIDE TWP Gili Matra dan perayaan Hari Samudra Sedunia merupakan momen yang sangat baik untuk menyebarkan isu-isu kampanye, sehingga masyarakat dapat menerima semua pesan kampanye dalam rasa senang dan rasa kebersamaan. 2. Waktu dan tempat Launcing perdana Kampanye PRIDE dilakukan di dusun Gili Ayer, Desa Gili Indah pada tanggal 8 Juni 2013. Gili Ayer merupakan salah satu dusun di Desa Gili Indah yang memiliki penduduk paling banyak diantara dua dusun yang lain. Nelayan desa Gili Indah juga paling banyak terdapat di Dusun Gili Ayer. Hal ini menjadi dasar pelaksanaan peluncuran kampanye dilakukan di Dusun Gili Ayer. 3. Seremonial Pembukaan Dalam teknis pelaksanaannya, kegiatan peluncuran kampanye bekerjasama dengan pemuda, karang taruna dan masyarakat di Gili Air, serta Wildlife Conservation Society. Kegiatan dimulai dengan acara seremonial pembukaan. Dalam acara pembukaan terlebih dahulu disampaikan laporan ketua panitia dan penyampaian dari manajer kampanye selanjutnya
dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh kepala desa Gili Indah, Kepala Seksi Pendayagunaan dan Pengawasan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang dan oleh Asisten II Setda Kabupaten Lombok Utara yang secara resmi juga membuka kegiatan launching kampanye PRIDE di TWP Gili Matra. Dalam launcing kampanye tersebut juga dilakukan simbolis yaitu dengan melepaskan 12 ekor penyu dan burung merpati. 12 ekor penyu dan burung merpati tersebut menunjukkan adanya 12 kampanye yang sama yang pada saat bersamaan juga sedang melakukan launching kampanye. Dalam sambutannya, Bapak Asisten II memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut dan disela-sela sambutannya juga Bapak Asisten meminta supaya kegiatan ini tetap dilaksanakan dan bisa bermanfaat bagi masyarakat yang ada di Desa Gili Indah. Pada saat acara pembukaan dikumandangkan lagu konservasi yang merupakan ciptaan dari pemuda di dusun Gili Air. Lagu tersebut rencananya nanti akan di buat menjadi satu album yang husus menyanyikan lagu-lagu konservasi. Lagu-lagu konservasi tersebut diharapkan akan terus berkumandang dan didengarkan oleh masyarakat desa Gili Indah sehingga pesan-pesan konservasi yang ada di lagu tersebut dapat cepat tersampaikan dan bisa diterima dengan mudah dikalangan masyarakat.
Setelah acara seremonial pembukaan, kegiatan launching kemudian dilanjutkan dengan acara hiburan dan kegiatan lomba.
4. Tamu Undangan Adapun tamu undangan yang hadir dalam acara pembukaan adalah sebagai berikut: 1. Assisten II Setda Kabupaten Lombok Utara 2. Kepala Seksi Pendayagunaan dan Pengawasan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupag 3. Polairud Pemenang 4. Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Utara 5. Dinas Perhubungan Pariwisata dan Informatika Kabupaten Lombok Utara 6. Dinas Koperasi Ukm Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten Lombok Utara 7. Camat Pemenang 8. Kepala Desa Gili Indah 9. Kepala Dusun Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan 10. Kepala BPD Desa Gili Indah 11. Ketua RT Dusun Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan 12. Wildlife Conservation Society 5. Kegiatan yang dilaksanakan Adapun beberapa lomba yang diselenggarakan adalah sebagai berikut: a. Lomba Sepak Bola Mini. Lomba ini diikuti oleh 24 club yang ada di desa Gili Indah yaitu terdiri dari pemuda dan orang dewasa baik nelayan, pengusaha maupun masyarakat biasa. Sebanyak 22 club berasal dari dusun Gili Air sedangkan sisanya berasal dari dusun Gili Meno. Kegiatan lomba sepak bola mini di pusatkan di lapangan yang ada di Dusun Gili Air. Semua nama club yang bermain diwajibkan menggunakan nama organisme laut, seperti sotong FC, Penyu, dan lain-lain. Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti lomba sepak bola dan banyak juga masyarakat yang memanfaatkan momen ini untuk berjualan. Semua pesan kampanye dipasang disetiap sudut lapangan seperti umbul-umbul, spanduk dan
poster. Disela-sela perlombaan
disampaikan juga pesan-pesan kampanye sehingga semua orang yang datang menghadiri lomba dapat menerima pesan dengan baik. Pertandingan sepak bola mini di jadwalkan selesai sampai 1 hari sebelum bulan Ramadhan yaitu tanggal 7 Juli 2013, dan selama itu juga pesanpesan kampanye akan terus disuarakan.
b. Lomba Renang dan lomba dayung kano Lomba renang diikuti oleh 15 orang peserta dan berenang dimulai dari tengah laut dengan jarak kurang lebih 500 meter dari bibir pantai. Lomba renang diikuti oleh masyarakat desa Gili Indah selain itu ada juga dari turis manca Negara yang ikut menyemarakkan dengan ikut sebagai peserta dalam lomba renang. Sedangkan lomba dayung kano diikuti oleh 12 orang pendayung. Jarak yang ditempuh kurang lebih 300 meter bolak balik. Tampak masyarakat sangat antusias dalam
menonton pertandingan
tersebut, hal ini bisa dilihat dari banyaknya penonton baik
dari masyarakat desa Gili Indah maupun wisatawan yang kebetulan sedang berlibur di Gili Air.
c. Lomba Tarik Tambang dan Balap Karung Lomba tarik tambang dan balap karung diikuti oleh masyarakat local maupun turis manca Negara yang sedang berlibur di Gili Air. Mereka juga ikut menyemarakkan kegiatan launching kampanye dengan menjadi peserta dalam lomba-lomba yang diselenggarakan. Lomba tarik tambang diikuti oleh 8 grup, dan masing-masing grup terdiri dari 5 orang. Sedangkan lomba balap karung diikuti oleh 20 orang peserta. Peserta lomba berasal dari Gili Air yaitu nelayan,pengusaha, pemuda, dan turis manca Negara,
. d. Lomba Menggambar dan mewarnai tingkat Sekolah Dasar Dalam pelaksanaan lomba ini bekerjasama dengan Wild Life Conservation. WCS mempersiapkan semua alat dan bahan lomba serta dalam proses pelaksanaannya. Lomba menggambar diiktu oleh anak kelas 3-5 SD sedangkan lomba mewarnai diikuti oleh anak kelas 1 dan 2 SD. Tema gambar yang dilombakan adalah ikan dan karang. Kegiatan lomba ini diikuti oleh murid-murid Sekolah Dasar yang ada di Dusun Gili Air dan Gili Meno. Lomba menggambar untuk juara 1 lomba menggambar di raih oleh siswa SD dari dusun Gili Meno sedangkan untuk juara 1 Lomba mewarnai diraih oleh siswa SD Gili Air. Tim penilai dalam lomba ini adalah Turis mancanegara dan tokoh masyarakat di Gili Air. System penilaian dengan cara menempelkan bintang pada gambar yang disukai dan nilai terbanyak dilihat dari banyaknya bintang yang tertempel pada gambar-gambar yang dilombakan.
e. Lomba Pemungutan Sampah Lomba pemungutan sampah dilakukan di akhir kegiatan launching yaitu bertujuan untuk membersihkan sampah-sampah dari sisa kegiatan. Lomba pemungutan sampah diikuti oleh anak-anak dan orang dewasa. Semua peserta dibagikan plastic kresek besar yang digunakan sebagai tempat sampah. Sampah yang terkumpul kemudian di bawa ke tempat pembuangan sampah yang ada di Dusun Gili Air. sampah yang boleh dipungut adalah sampah non organic seperti plastic, botol minuman dan lainnya. Lomba ini juga mengajarkan untuk keperdulian masyarakat dari anak-anak sampai orang dewasa untuk mau memungut sampah disekitarnya. Hal ini penting sekali mengingat Gili MAtra merupakan kawasan konservasi yang sekaligus juga sebagai kawasan pariwisata di Lombok. Keberadaan sampah saat ini menjadi isu yang
sangat penting dibahas di tingkat kabupate di Lombok Utara. Sulitnya pengelolaan sampah di pulau kecil merupakan masalah yang sampai saat ini belum maksimal terselesaikan di Gili Matra. Melalui lomba ini diharapkan masyarakat semakin sadar betapa pentingnyamereka menjaga kebersihan lingkungannya.