KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
PELATIHAN PEMIJAHAN INDUK IKAN HIAS
MODUL PENYUNTIKAN HORMON
Tahun 2012
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya serta kerja keras penyusun telah berhasil menyusun Modul Menyuntik Hormon, yang akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pelatihan oleh lembaga pelatihan pemerintah maupun masyarakat yang lebih dikenal dengan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP). Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada para penyusun yang telah mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaganya, sehingga modul ini siap untuk digunakan. Modul merupakan salah satu bagian yang penting dalam penyelenggaraan suatu pelatihan agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik dan tujuan dapat tercapai. Kami berharap modul ini akan memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian tujuan dari penyelenggaraan Pelatihan Pemijahan Induk Ikan Hias. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan modul ini masih banyak kekurangan. Kritik, usul, atau saran yang konstruktif sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan modul tersebut di masa mendatang.
Jakarta, Oktober 2012 Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan,
Ir. Balok Budianto, MM.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN A. Deskripsi ....................................................................... B. Peta Kedudukan Modul ................................................ C. Prasyarat ...................................................................... D. Tujuan ......................................................................... E. Petunjuk Penggunan Modul ......................................... F. Materi Elemen Kompetensi .......................................... G. Waktu ......................................................................... BAB. II. MEMBEROKKAN INDUK IKAN A. Lembar Informasi ......................................................... B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ........................................ C. Lembar Penilaian/Evaluasi ........................................... D. Lembar Kemajuan Berlatih ........................................... BAB III. MENGIDENTIFIKASI TEKNIK PENYUNTIKAN A. Lembar Informasi ........................................................ B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ........................................ C. Lembar Evaluasi ........................................................... D. Lembar Kemajuan Berlatih ........................................... BAB IV. MENYIAPKAN HORMON DALAM SPUIT INJECTION A. Lembar Informasi ........................................................ B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ........................................ C. Lembar Evaluasi ........................................................... D. Lembar Kemajuan Berlatih ........................................... BAB V. MENYUNTIKAN HORMON A. Lembar Informasi ........................................................ B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ........................................ C. Lembar Evaluasi ........................................................... D. Lembar Kemajuan Berlatih ........................................... BAB VI. MEMASUKKAN INDUK KEDALAM WADAH PEMIJAHAN A. Lembar Informasi ........................................................ B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ........................................ C. Lembar Evaluasi ........................................................... D. Lembar Kemajuan Berlatih ...........................................
Modul Penyuntikan Hormon
1 1 2 2 2 3 3 5 6 7 7 9 11 13 13 15 16 19 19 21 23 25 26 27 28 30 30
Halaman - ii
BAB VII. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA TIM PENYUSUN MODUL
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - iii
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini menjelaskan tentang Menyuntikan hormon yang meliputi pemberokan induk, identifikasi teknik penyuntikan, penyiapan hormon dalam spuit injection, penyuntikan hormon dan memasukkan induk kedalam wadah pemijahan. B. Peta Kedudukan Modul
Modul Penyiapan Sarana Pemijahan Induk Ikan Hias
Modul Memilih Induk Ikan Hias Siap Pijah
Modul Penyuntikan Hormon Pemijahan Induk Ikan Hias
Modul Pemijahan Ikan
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Modul Striping Induk Matang Gonad
Modul Pembuatan Laporan
Modul Cara Pembenihan Ikan yang Baik
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 1
C. Prasyarat Prasyarat yang harus dipenuhi dalam mempelajari modul ini adalah peserta telah mempelajari Modul Persiapan Sarana Pemijahan Induk Ikan Hias, Modul Memilih Induk Siap Pijah, dan Modul pemijahan ikan, D. Tujuan Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu memahami pemberokan induk, identifikasi teknik penyuntikan, penyiapan hormon dalam spuit injection, penyuntikan hormon dan memasukkan induk kedalam wadah pemijahan. E. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Petunjuk bagi peserta a. Mempelajari modul mulai dari awal hingga akhir secara berurutan dan kerjakan tugas yang telah disediakan. b. Menyiapkan peralatan yang diperlukan pada masing-masing kegiatan berlatih. c. Menanyakan kepada pelatih jika menghadapi hal-hal yang tidak dimengerti dari modul ini. d. Memperhatikan dan memahami langkah kerja pada modul ini sebagai panduan dalam berlatih. 2. Petunjuk bagi Pelatih a. Memahami secara baik isi modul yang akan diajarkan b. Memfasilitasi Peserta selama proses belajar berlangsung. c. Tidak mendominasi proses berlatih. d. Memberikan tugas baik secara kelompok maupun individu. e. Memberikan arahan, bimbingan dan contoh kepada peserta menyelesaikan tugas-tugas pada setiap tahap berlatih. f. Mengevaluasi pencapaian kemajuan belajar peserta.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 2
F. Materi Elemen Kompetensi JUDUL MODUL UNIT KOMPETENSI
2.
3.
4.
5.
Penyuntikan Hormon Menyuntikan Hormon
Elemen Kompetensi
No. 1.
: :
Kriteria Unjuk Kerja
Melaksanakan pemberokan induk ikan sebelum penyuntikan hormon
1.
Jadwal pemberokan induk ikan sebelum pemijahan disiapkan
2.
Induk Ikan diberok sebelum melaksanakan penyuntikan hormon
Mengidentifikasi teknik penyuntikan
1.
Teknik penyuntikan berdasarkan jenis ikan diidentifikasi
2.
Bobot ikan jantan dan betina ditimbang
3.
Dosis hormon yang akan disuntikkan sesuai dengan jenis ikan, kelamin dan bobot ikan diidentifikasi
Menyiapkan hormon dalam spuit injection
1.
Spuit injection yang tepat disiapkan
2.
Hormon dalam spuit injection sesuai dosis dan berat ikan disiapkan
Menyuntikan hormon ke induk ikan sesuai prosedur teknis penyuntikan
1.
Handuk basah diletakkan di atas meja/tatakan kerja
2.
Induk siap pijah diletakkan di atas handuk
3.
Hormon sesuai dosis disuntikkan menggunakan spuit injeksi
1.
Wadah pemijahan disiapkan
2.
Induk ikan yang telah disuntikkan dimasukkan ke dalam wajah pemijahan
Memasukkan Induk ke dalam wadah pemijahan
G. Waktu Alokasi waktu untuk mempelajari mata pelatihan penyuntikan hormon ini membutuhkan waktu 8 JP @ 45 menit
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 3
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 4
BAB II MEMBEROK INDUK IKAN HIAS A. Lembar Informasi Judul Modul
:
Penyuntikan Hormon
Elemen : Melaksanakan pemberokan induk ikan Kompetensi sebelum penyuntikan hormon A. Informasi Pokok Pemberokan induk ikan hias sebelum dilakukan penyuntikan hormone bertujuan untuk membedakan ikan yang perutnya membesar karena pakan dan perut yang berisi telur, selain itu bertujuan untuk membersihkan tubuh ikan dari kotoran supaya pada saat pemijahan atau stripping telur/sperma bersih dari kotoran serta kualitas air tetap terjaga. Pemberokan dilakukan secara terpisah antara induk jantan dan induk betina. B. Informasi Penunjang Pemberokan dilakukan bertujuan untuk menghindari pemijahan secara liar dan untuk menyiapkan induk benar-benar siap dalam proses pemijahan.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 5
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja Judul Modul
:
Penyuntikan Hormon
Elemen Kompetensi
:
Melaksanakan pemberokan induk ikan sebelum penyuntikan hormon
Alat dan Bahan
:
Informasi
:
Waktu
:
1. Alat : Serokan Induk, Baskom/ Bak plastik, 2. Bahan: Induk matang gonad jantan dan betina Pemberokan induk ikan sebelum penyuntikan hormon 1 JP @ 45 menit
No. 1.
Kriteria Unjuk Kerja Jadwal pemberokan induk ikan sebelum pemijahan disiapkan
Urutan Kerja/Kegiatan 1. Seleksi induk yang secara visual sudah matang gonad dan masukkan dalam baskom 2. Induk ikan dijadwalkan untuk diberokkan sebelum penyuntikan hormone
2.
Induk Ikan diberok sebelum melaksanakan penyuntikan hormon
1. Ambil induk yang sudah diseleksi dengan menggunakan serokan induk dan masukkan dalam wadah pemberokan (baskom/akuarium) secara terpisah antara induk jantan dan betina
Alat Bantu - Serok induk - Baskom - Induk ikan hias - Alat tulis
- Kalender - Alat tulis - Serok induk - Baskom/ akuarium - Induk siap pijah
2. Induk ikan diberokkan atau dipuasakan minimal 24 jam sebelum penyuntikan
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 6
C. Lembar Evaluasi Nama Peserta Judul Modul
: :
Elemen Kompetensi
:
Penyuntikan Hormon Melaksanakan pemberokan induk ikan sebelum penyuntikan hormon
Tugas: Jelaskan waktu pemberokkan yang tepat sebelum proses penyuntikan hormon ! Nilai K :Kompeten BK :Tidak kompeten Paraf Pelatih : …………… D. Lembar Kemajuan Berlatih Nama Peserta Judul Modul
: :
Elemen Kompetensi
:
Penyuntikan Hormon Melaksanakan pemberokan sebelum penyuntikan hormon
No. Kriteria UnjukKerja
1.
Jadwal pemberokan induk ikan sebelum pemijahan disiapkan
Modul Penyuntikan Hormon
Urutan Kerja
Tingkat kemajuan Catatan yg dicapai K BK
1. Seleksi induk yang secara visual sudah matang gonad dan masukkan dalam baskom 2. Induk ikan dijadwalkan untuk diberokkan sebelum penyuntikan hormone
Halaman - 7
2.
Induk Ikan diberok sebelum melaksanakan penyuntikan hormon
1. Ambil induk yang sudah diseleksi dengan menggunakan serokan induk dan masukkan dalam wadah pemberokan (baskom/akuarium) secara terpisah antara induk jantan dan betina 2. Induk ikan diberokkan atau dipuasakan minimal 24 jam sebelum penyuntikan
Keterangan : Nilai K : Kompeten BK : Tidak Kompeten
Paraf Peserta : …………..
Modul Penyuntikan Hormon
Paraf Pelatih : ……………
Halaman - 8
BAB III MENGIDENTIFIKASI TEKNIK PENYUNTIKAN A. Lembar Informasi Judul Modul
:
Elemen : Kompetensi A. Informasi Pokok
Penyuntikan Hormon Mengidentifikasi teknik penyuntikan sesuai prosedur
Teknik penyuntikan dapat dilakukan pada 3 (tiga) lokasi yaitu penyuntikan pada punggung, penyuntikan pada perut dan penyuntikan pada pangkal ekor, seperti pada gambar dibawah ini:
Keterangan gambar : a. Penyuntikan pada punggung b. penyuntikan pada pangkal ekor c. penyuntikan pada perut Penyuntikan dapat dilakukan 1—2 kali untuk betina dan umumnya hanya sekali untuk jantan. Bila penyuntikan pada betina dilakukan dua kali maka penyuntikan pertama hanya 1/3 dosis dan penyuntikan kedua 2/3 dosis. Sementara interval waktu penyuntikannya sekitar 6—7 jam. Waktu penyuntikan pada induk jantan umumnya dilakukan bersamaan dengan waktu penyuntikan kedua pada induk betina. Lokasi penyuntikan hormon pada tubuh ikan adalah sekitar 2— 4 sisik di bawah sirip punggung, di dekat ekor, di dekat sirip perut, ataupun tepat di bagian belakang sirip punggung. Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 9
B. Informasi Penunjang Pada ikan yang berukuran kecil umumnya menggunakan spuit yang berukuran kecil, dengan garis pada suntikan adalah 0,01 ml.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 10
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja Judul Modul
:
Penyuntikan Hormon
Elemen Kompetensi Alat dan Bahan
:
Informasi
:
Waktu
:
Mengidentifikasi teknik penyuntikan sesuai prosedur 1. Alat : Serokan Induk, Baskom/ Bak plastik, timbangan, tabung ukur 2. Bahan : - Induk matang gonad jantan dan betina - Hormon (ovaprim/ HCG/ hipofisa ikan) - Aqua bidest Identifikasi teknik penyuntikan sesuai prosedur 2 JP @ 45 menit
No. 1.
:
Kriteria Unjuk Kerja Teknik penyuntikan berdasarkan jenis ikan diidentifikasi
Urutan Kerja/Kegiatan 1. Ambil induk dengan menggunakan serok masukkan dalam baskom
Alat Bantu - Serok induk - lap/kain - tampah/ba skom - induk siap pijah
2. Lakukan seleksi mengenai tingkat kematangan gonad dengan cara mengurut perut induk untuk melihat tingkat kematangan telur dan sperma.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 11
3. Teknik penyuntikan diidentifikasi berdasarkan jenis ikan dan tingkat kematangan gonad (satu atau dua kali penyuntikan 2.
Bobot ikan jantan dan betina ditimbang
Siapkan timbangan digital yang telah diisi air secukupnya,
- Timbangan - Serok - Baskom - Alat tulis
Pastikan timbangan dalam keadaan berat nol, masukkan induk ikan hias jantan dan betina secara bergantian
3.
Dosis hormon yang akan disuntikkan sesuai dengan jenis ikan, kelamin dan bobot ikan diidentifikasi
Modul Penyuntikan Hormon
1.Dosis hormon diidentifikasi sesuai dengan jenis ikan, kelamin, dan bobot ikan (dosis jantan 1/3 atau ½ dari dosis betina)
Halaman - 12
C. Lembar Evaluasi Nama Peserta Judul Modul
: :
Elemen Kompetensi
:
Penyuntikan Hormon Mengidentifikasi teknik penyuntikan sesuai prosedur
Tugas: Jelaskan pentingnya penimbangan bobot ikan sebelum penyuntikan hormon! Nilai K :Kompeten BK :Belum kompeten Paraf Pelatih : ……………
D. Lembar Kemajuan Berlatih Nama Peserta Judul Modul
: :
Elemen Kompetensi
:
Penyuntikan hormon Mengidentifikasi teknik penyuntikan sesuai prosedur
No. Kriteria UnjukKerja
1.
Teknik penyuntikan berdasarkan jenis ikan diidentifikasi
Urutan Kerja
Tingkat kemaju an yg dicapai K BK
Catatan
1. Ambil induk dengan menggunakan serok masukkan dalam baskom 2. Lakukan seleksi mengenai tingkat kematangan gonad dengan cara mengurut perut induk untuk melihat tingkat kematangan telur dan sperma
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 13
3. Teknik penyuntikan diidentifikasi berdasarkan jenis ikan dan tingkat kematangan gonad (satu atau dua kali penyuntikan 2.
Bobot ikan jantan dan betina ditimbang
Siapkan timbangan dijital yang telah diisi air secukupnya, pastikan timbangan dalam keadaan berat nol, masukkan induk ikan hias jantan dan betina secara bergantian
3.
Dosis hormon yang akan disuntikkan sesuai dengan jenis ikan, kelamin dan bobot ikan diidentifikasi
Dosis hormon diidentifikasi sesuai dengan jenis ikan, kelamin, dan bobot ikan (dosis jantan 1/3 atau ½ dari dosis betina)
Keterangan : Nilai K : Kompeten BK : Belum Kompeten Paraf Peserta : …………..
Modul Penyuntikan Hormon
Paraf Pelatih : ……………
Halaman - 14
BAB IV MENYIAPKAN HORMON DALAM SPUIT INJECTION A. Lembar Informasi Judul Modul
:
Penyuntikan Hormon
Elemen : Mempersiapkan hormon dalam spuit Kompetensi injection sesuai dosis dan berat ikan A. Informasi Pokok
Hormon disiapkan sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan, dengan cara : - Menentukan dosis penyuntikan - Memperhitungkan jumlah hormon yang dibutuhkan - Hormon diambil dengan menggunakan spuit sesuai dengan kebutuhan - Hormon yang telah diambil (dalam spuit) diencerkan dengan menambahkan larutan fisiologis dengan perbandingan 1 : 1 - Hormon yang telah diencerkan di kocok agar terlarut secara sempurna B. Informasi Penunjang - Penggunaan larutan fisiologis dapat digantikan dengan akuabides - Hormon ovaprim dapat digantikan dengan menggunakan kelenjar hipopisa donor universal (ikan karper)
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 15
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja Judul Modul
:
Penyuntikan Hormon
Elemen Kompetensi Alat dan Bahan
:
Mempersiapkan hormon dalam spuit injection sesuai dosis dan berat ikan
:
Informasi
:
1. Alat : alat suntik, 2. Bahan : Hormon (ovaprim/ HCG/ hipofisa ikan), Larutan fisiologis, Aqua bidest Persiapan hormon dalam spuit injection sesuai dosis dan berat ikan
Waktu
:
2 JP @ 45 menit
No. 1.
Kriteria Unjuk Kerja Spuit injection yang tepat disiapkan
Modul Penyuntikan Hormon
Urutan Kerja/Kegiatan
1. Spuit injection disiapkan sesuai volume yang dibutuhkan berdasarkan ukuran dan bobot ikan (jarum kecil atau besar, volume kecil atau besar
Alat Bantu - Spuit injection - Akuabides
Halaman - 16
2. Ijection yang akan digunakan distirilisasikan terlebih dahulu dengan menggunakan akuabides dengan cara ; ambil akuabides dengan injection sampai batas maksimal injection lalu akuabides dibuang keluar 2.
Hormon dalam spuit injection sesuai dosis dan berat ikan disiapkan
1. Ambil hormon ovaprim sesuai dosis (ukuran dan jenis ikan) dengan menggunakan spuit injection
Hormon, alat suntik
2. Encerkan hormon dalam spuit injection dengan menambah larutan fisiologis/akuabides berbandaing 1 kali dosis, lalu tarik spuit sampai batas maksimal dan kocok sampai merata
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 17
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 18
C. Lembar Evaluasi Nama Peserta Judul Modul
: :
Elemen Kompetensi
:
Penyuntikan Hormon Mempersiapkan hormon dalam spuit injection sesuai dosis dan berat ikan
Tugas: Jelaskan cara penyiapan hormon dalam spuit injection !
Nilai K :Kompeten BK :Belum kompeten Paraf Pelatih : …………… D. Lembar Kemajuan Berlatih Nama Peserta Judul Modul
: :
Elemen Kompetensi
:
Penyuntikan Hormon Mempersiapkan hormon dalam spuit injection sesuai dosis dan berat ikan
No. Kriteria UnjukKerja 1.
Spuit injection yang tepat disiapkan
Urutan Kerja
Tingkat kemajuan Catatan yg dicapai K BK
1. Spuit injection disiapkan sesuai volume yang dibutuhkan berdasarkan ukuran dan bobot ikan (jarum kecil atau besar, volume kecil atau besar) 2. Ijection yang akan digunakan distirilisasikan terlebih dahulu dengan menggunakan akuabides dengan cara ; ambil akuabides dengan injection sampai batas
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 19
maksimal injection lalu akuabides dibuang keluar 2.
Hormon 1. Ambil hormon ovaprim dalam spuit sesuai dosis (ukuran dan injection jenis ikan) dengan sesuai menggunakan spuit dosis dan injection berat ikan disiapkan 2. Encerkan hormon dalam spuit injection dengan menambah larutan fisiologis/akuabides berbandaing 1 kali dosis, lalu tarik spuit sampai batas maksimal dan kocok sampai merata Keterangan : Nilai K : Kompeten TK : Tidak Kompeten
Paraf Peserta : …………..
Modul Penyuntikan Hormon
Paraf Pelatih : ……………
Halaman - 20
BAB V MENYUNTIKAN HORMON A. Lembar Informasi Judul Modul
:
Elemen : Kompetensi A. Informasi Pokok
Penyuntikan Hormon Menyuntikan hormon ke induk ikan sesuai prosedur teknis penyuntikan
Arah jarum suntikan adalah miring (sekitar 45 o) ke arah kepala. Penyun-tikan ke tubuh ikan dapat dilakukan dengan meletakkan ikan pada tatakan bila ikannya besar atau dengan memegangnya (gunakan tangan kiri) bila ikannya kecil. Penyuntikan ini dapat dilakukan di luar ataupun di dalam air.
Gambar cara menyuntikan hormon Teknik penyuntikan dapat dilakukan pada 3 (tiga) lokasi yaitu penyuntikan pada punggung, penyuntikan pada perut dan penyuntikan pada pangkal ekor, seperti pada gambar dibawah ini :
Keterangan gambar : a. Penyuntikan pada punggung b. penyuntikan pada pangkal ekor c. penyuntikan pada perut
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 21
Ukuran induk, kadar hormone (“ovaprim”), jumlah suntikan, waktu laten dan cara pengeluaran telur/sperma (pemijahan) beberapa jenis ikan. Jenis ikan
Ukuran induk (gram)
Pangasius sp. (Patin)
1000 4000 1000 – 4000 60 – 300 10 – 50
Kadar hormon Betina/jan tan 0,5/0,3 ml/kg 0,5/0,3 ml/kg 1,0/0,6 ml/kg 0,5/0,5 ml/kg 0,8/0,8 ml/kg 0,8/0,8 ml/kg 0,5/0,5 ml/kg 1,0/0,6 ml/kg
Platysomasp.(Tiger catfish) Botia macracanthus (Botia) Botia lokahata (Botia India) Synodontis niger 30 – (Sinodontis) 100 Platydoras sp. 10 – 60 (Platydoras) Ctenopoma sp.(Ikan 20 – daun) 100 Ballanteocheilus 1000 – melanopterus(Balash 3500 ark) Clariasgaripienus(Lel 800 – 0,3/0,3 e dumbo) 2000 ml/kg Ephalzeorhynchus 10 – 80 0,8/0,8 sp.(Redfin) ml/kg Lepisosteus oculatus 800 – 1,0/1,0 (Aligator) 2000 ml/kg (Sumber : Darti Satyani Lesmana 2009)
Jumla h suntika n 2x 2x 2x 1x 1x 1x 1x 2x
1x 1x 2x
Waktu laten ( 0 26 – 30 C) 20 - 22 jam 20 - 22 jam 11 – 20 jam 6 – 10 jam 20 – 22 jam 15 – 20 jam 10 – 15 jam 15 – 22 jam 10 – 15 jam 6 – 10 jam 22 – 30 jam
B. Informasi Penunjang Pada ikan-ikan yang aktif bergerak dan ikan besar pembiusan sebelum dilakukan penyuntikan amat dianjurkan. Hal ini dikerjakan untuk mengurangi rasa sakit dan menghindari ikan meloncat saat jarum masuk kebadannya.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 22
Alami
Alami
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja Judul Modul
:
Penyuntikan Hormon
Elemen Kompetensi Alat dan Bahan
:
Menyuntikan hormon ke induk ikan sesuai prosedur teknis penyuntikan
:
Informasi Waktu
: :
1. Alat : Alat suntik, Baskom/tampah, lap/kain 2. Bahan : - Induk matang gonad jantan dan betina - Hormon (ovaprim/ HCG/ hipofisa ikan) - Aqua bidest/larutan fisiologis Prosedur teknis penyuntikan hormon ke induk ikan 2 JP @ 45 menit
No. 1.
2.
Kriteria Unjuk Kerja Handuk basah diletakkan di atas meja/tatakan kerja Induk siap pijah diletakkan di atas handuk
Modul Penyuntikan Hormon
Urutan Kerja/Kegiatan
Alat Bantu
1. Handuk/kain dibasahkan terlebih dahulu (agar ikan nyaman), 2. Kemudian letakkan kain/lap didalam baskom/ diatas tampah
kain/ handuk, tampah/ baskom
Ikan diangkat ke atas tampah/baskom/telapak tangan dan diselimuti oleh handuk/kain dengan memegang induk ikan secara kuat dan hati
Handuk/ kain, tampah/ baskom
Halaman - 23
3.
Hormon sesuai dosis disuntikkan menggunakan spuit injeksi
Hormon disuntikan secara hati-hati pada bagian dorsal atau bagian ventral ikan baik intra muskuler (dalam otot) maupun intra peritoneal (dalam tulang belakang) *Catatan: sesuaikan dengan jenis ikan dan ukuran ikan.
Handuk/ kain, meja/ tatakan, spuit/alat suntik
a.Punggung, b.pangkal ekor, c. Perut Contoh penyuntikan pada bagian punggung ikan (intra muskuler)
Contoh penyuntikan pada perut
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 24
C. Lembar Evaluasi Nama Peserta Judul Modul
: :
Elemen Kompetensi Tugas:
:
Penyuntikan Hormon Menyuntikan hormon ke induk ikan sesuai prosedur teknis penyuntikan
1. Jelaskan bagaimana penyiapan hormon dalam spuit injection 2. Sebutkan bagian – bagian tubuh ikan yang dapat dilakukan penyuntikan Nilai K :Kompeten TK :Tidak kompeten
Paraf Pelatih : ……………
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 25
D. Lembar Kemajuan Berlatih Nama Peserta Judul Modul
: :
Elemen Kompetensi
:
Penyuntikan Hormon Menyuntikan hormon ke induk ikan sesuai prosedur teknis penyuntikan
No. Kriteria UnjukKerja
Urutan Kerja
1.
Handuk basah diletakkan di atas meja/tatakan kerja
2.
Induk siap pijah diletakkan di atas handuk
Ikan diangkat ke atas tampah/baskom dan diselimuti oleh handuk/kain dengan memegang induk ikan secara kuat dan hati
3.
Hormon sesuai dosis disuntikkan menggunakan spuit injeksi
Hormon disuntikan secara hati-hati pada bagian dorsal atau bagian ventral ikan baik intra muskuler (dalam otot) maupun intra peritoneal (dalam tulang belakang)
Tingkat kemajuan Catatan yg dicapai K BK
1. Handuk/kain dibasahkan terlebih dahulu (agar ikan nyaman), 2. Kemudian letakkan kain/lap didalam baskom/ diatas tampah
Keterangan : Nilai K : Kompeten BK : Belum Kompeten Paraf Peserta : …………..
Modul Penyuntikan Hormon
Paraf Pelatih : ……………
Halaman - 26
BAB VI MEMASUKKAN INDUK KE DALAM WADAH PEMIJAHAN A. Lembar Informasi Judul Modul
:
Penyuntikan Hormon
Elemen : Memasukkan induk jantan dan betina dalam Kompetensi satu wadah pemijahan sesuai prosedur A. Informasi Pokok Induk jantan dan betina yang telah disuntikkan dengan hormon selanjutnya di masukkan kedalam wadah pemijahan yang telah dipersiapkan dengan mempertimbangkan ratio jantan dan betina. Wadah pemijahan yang digunakan dapat berupa ; gentong, akuarium, kolam beton, bak fiber, botol dan lain-lain yang telah dilengkapi dengan subtrat untuk mengumpulkan telur. B. Informasi Penunjang Kondisi wadah pemijahan harus bersih dan aman untuk berlangsungnya proses pemijahan.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 27
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja Judul Modul
:
Penyuntikan Hormon
Elemen Kompetensi Alat dan Bahan
:
Memasukkan induk jantan dan betina dalam satu wadah pemijahan sesuai prosedur
:
1. Alat
Informasi Waktu
: :
Prosedur memasukkan induk jantan dan betina dalam satu wadah pemijahan 1 JP @ 45 menit
No. 1.
Kriteria Unjuk Kerja Wadah pemijahan disiapkan
: Wadah pemijahan (bak/akuarium/kolam), serok ikan, sikat, spon/lap, aerasi-set,ember 2. Bahan : Induk matang gonad jantan dan betina
Urutan Kerja/Kegiatan
1. Wadah pemijahan dibersihkan dari kotoran dengan cara menyikat wadah pemijahan dan kemudian disiram dengan air sampai bersih
2. Wadah pemijahan diisi air sesuai dengan kebutuhan dan ditasang aerasi
Modul Penyuntikan Hormon
Alat Bantu Wadah (bak/ kolam/ akuarium), sikat, spon/lap, substrat telur, aerasi-set, ember
Halaman - 28
3. Lengkapi wadah pemijahan dengan substrat tempat mengumpul telur dan aerasi
2.
Induk ikan yang telah disuntikkan dimasukkan ke dalam wajah pemijahan sesuai dengan prosedur
Modul Penyuntikan Hormon
1.Induk ikan yang telah disuntikkan hormon diangkat secara perlahan dan hati-hati 2.Induk dimasukkan ke dalam wadah pemijahan sesaat setelah penyuntikan
Wadah (bak/ kolam/ akuarium), serok induk, induk
Halaman - 29
C. Lembar Evaluasi Nama Peserta Judul Modul
: :
Elemen Kompetensi
:
Penyuntikan Hormon Memasukkan induk jantan dan betina dalam satu wadah pemijahan sesuai prosedur
Tugas: 1. Jelaskan persiapan kolam pemijahan ! 2. Jelaskan cara memasukkan induk ke dalam wadah pemijahan ! Nilai K :Kompeten BK :Belum kompeten Paraf Pelatih : ……………
D. Lembar Kemajuan Berlatih Nama Peserta Judul Modul
: :
Elemen Kompetensi
:
Penyuntikan Hormon Memasukkan induk jantan dan betina dalam satu wadah pemijahan sesuai prosedur
No. Kriteria UnjukKerja 1.
Wadah pemijahan disiapkan
Urutan Kerja
Tingkat kemajuan Catatan yg dicapai K BK
1.Wadah pemijahan dibersihkan dari kotoran dengan cara menyikat wadah pemijahan dan kemudian disiram dengan air sampai bersih 2. Wadah pemijahan diisi air sesuai dengan kebutuhan dan ditasang aerasi
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 30
3. Lengkapi wadah pemijahan dengan substrat tempat mengumpul telur dan aerasi 2.
Induk ikan yang telah disuntikkan dimasukkan ke dalam wajah pemijahan sesuai dengan prosedur
1.Induk ikan yang telah disuntikkan hormon diangkat secara perlahan dan hati-hati 2.Induk dimasukkan ke dalam wadah pemijahan sesaat setelah penyuntikan
Keterangan : Nilai K : Kompeten BK : Belum Kompeten Paraf Peserta : …………..
Modul Penyuntikan Hormon
Paraf Pelatih : ……………
Halaman - 31
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 32
BAB VI PENUTUP Modul ini disusun sebagai acuan dalam proses belajar mengajar pada mata diklat “Penyuntikan Hormon” bagi para pelatih dan peserta pelatihan Pemijahan Induk Ikan Hias Secara Buatan. Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan dapat menerapkannya ditempatnya masing-masing, sehingga tujuan dan sasaran pelatihan dapat tercapai dengan baik.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 33
DAFTAR PUSTAKA Bangalore, I. Sundararaj. and S. Vasal. 1976. Photoperiod and temperature control in the regulation of reproduction in the female catfish, Hetyeropneustus fosilis. J. Fish Res. Board. Can. 33:959-973. Hails A.J. and Z. Abdullah. 1982. Reproductive biology of the tropical fish, Trichogaster pectoralis (Regan). J. Fish. Biol. 21:157-170. Hardjamulia A. 1992. Teknologi pembenihan ikan jelawat (Leptobarbus hoeveni) secara terkontrol. Seri Pengembangan Hasil penelitian perikanan. No. PHP/KAN/PATEK/001/1992. Balitbang Pertanian 25pp. Komarudin O. and J. Slembrouck. 2003. Fish health management. In. Technical Manual for Artificial Propagation of the Indonesian Catfish, Pangasius jambal. Edited by. J. Slembrouck, O. Komarudin, Maskur and M. legendre. IRD dan Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta .11-124. Kuo C. M., C. E. Nash and Z. H. Shehadeh. 1974. The effects of temperature and photoperiod on ovarian development in captive grey mullet (Mugil cephalus L.). Aquaculture 3: 25-43. Lam T. J. 1983. Environmental influences on gonadal activity in fish. In. Fish Physiology W. S. Hoar; D. J. Randall and E.M. Donaldson (Editors). Academic Press.New York -Toronto. 65-101. Lam T. J. 1995. Induced spawning in fish. In. Cheng and Chiu (Editors): Reproduction and Culture of Milkfish. The Oceanic Institute and Tungkang marine Laboratory. Taiwan. 14 - 46. Lesmana D.S dan I. Dermawan. 2001. Budidaya ikan hias air tawar popular. Cet. II. Penebar Swadaya. Jakarta 160. hal. Lingga P. dan H. Susanto. 1989. Ikan Hias Air tawar. PN Penebar Swadaya. Jakarta. 55 - 59. Satyani D. L. dan D. Daelami 2009. Panduan Lengkap Ikan Hias Air Tawar populer. Penebar Swadaya. Jakarta.266 hal. Woynarowich E. and L. Hovartyh. 1980. The artificial propagation of warmwater finfishes. A manual for extension. Fisheries Technical Paper. No. 201. FAO. Rome.617. Zairin M. Jr. 2003. Endokrinologi dan perannya bagi masa depan perikanan Indonesia. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Fisiologi Reproduksi dan Endokrinologi Hewan Air Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB. Bogor. 55 hal. Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 34
Zonneveld N.; Rustidja; W. A. J. Viveen and W. Mudana. 1988. Induced spawning and egg incubation of the asian catfish, Clarias batrachus. Aquaculture 74: 41-47.
Modul Penyuntikan Hormon
Halaman - 35
TIM PENYUSUN MODUL No.
Nama
Institusi
1.
Priyantini Dewi, SE., MM.
Pusat Pelatihan KP
2.
Pusat Pelatihan KP
3.
Lusia Dwi Hartiningsih, A.Pi Dra. Darti Satyani, MS
4.
Nina Meilisza, S.Pi
Balitbang Budidaya Ikan Hias - Depok
5.
Rika Putri, S.St.Pi
BPPP Tegal
6.
Ady Sabana, S.Pi., M.Sc.
Pusat Pelatihan KP
7.
Suhana SE.
Pusat Pelatihan KP
8.
Christien Natalia T., S.St.Pi.
Pusat Pelatihan KP
Helmi Nugraha P., A.Md.
Pusat Pelatihan KP
9.
Modul Penyuntikan Hormon
Balitbang Budidaya Ikan Hias - Depok
Halaman - 36