KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN PUSAT PELATIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
PELATIHAN PEMIJAHAN INDUK IKAN HIAS
MODUL PENGONTROLAN PROSES PERANGSANGAN PEMIJAHAN
Tahun 2012
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya serta kerja keras penyusun telah berhasil menyusun Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan, yang akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pelatihan oleh lembaga pelatihan pemerintah maupun masyarakat yang lebih dikenal dengan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP). Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada para penyusun yang telah mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaganya, sehingga modul ini siap untuk digunakan. Modul merupakan salah satu bagian yang penting dalam penyelenggaraan suatu pelatihan agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik dan tujuan dapat tercapai. Kami berharap modul ini akan memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian tujuan dari penyelenggaraan Pelatihan Pemijahan Induk Ikan Hias. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan modul ini masih banyak kekurangan. Kritik, usul, atau saran yang konstruktif sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan modul tersebut di masa mendatang.
Jakarta, Oktober 2012 Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, ttd. Ir. Balok Budianto, MM.
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN A. Deskripsi ....................................................................... 1 B. Peta Kedudukan Modul ................................................ 1 C. Prasyarat ...................................................................... 2 D. Tujuan ......................................................................... 2 E. Petunjuk Penggunan Modul ......................................... 2 F. Materi Elemen Kompetensi .......................................... 3 G. Waktu ......................................................................... 3 BAB II. MENGAMATI PERILAKU INDUK IKAN HIAS SESUAI DENGAN TINGKAH LAKU IKAN DALAM PROSES PEMIJAHAN A. Lembar Informasi ......................................................... 5 B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ........................................ 6 C. Lembar Penilaian/Evaluasi ........................................... 8 D. Lembar Kemajuan Berlatih ........................................... 9 BAB III. MELAKUKAN LANGKAH PENANGGULANGAN KEGAGALAN PEMIJAHAN ATAS DASAR PENGAMATAN A. Lembar Informasi ........................................................ 11 B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ........................................ 12 C. Lembar Evaluasi ........................................................... 15 D. Lembar Kemajuan Berlatih ........................................... 16 BAB IV. MELAKUKAN PENGONTROLAN TERHADAP PARAMETER DALAM PROSES PEMIJAHAN AGAR SESUAI DENGAN PEMIJAHAN YANG DITETAPKAN A. Lembar Informasi ........................................................ 19 B. Lembar Praktek Unjuk Kerja ........................................ 20 C. Lembar Evaluasi ........................................................... 21 D. Lembar Kemajuan Berlatih ........................................... 22 BAB V. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA TIM PENYUSUN MODUL
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - ii
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - iii
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini menjelaskan tentang proses pengontrolan proses perangsangan pemijahan yang meliputi pengamatan perilaku induk ikan hias sesuai dengan tingkah laku ikan dalam proses pemijahan, melakukan langkah penanggulangan kegagalan pemijahan atas dasar pengamatan, serta melakukan pengontrolan terhadap parameter pemijahan dalam proses pemijahan agar sesuai dengan pemijahan yang ditetapkan. B. Peta Kedudukan Modul
Modul Penyiapan Sarana Pemijahan Induk Ikan Hias
Modul Memilih Induk Ikan Hias Siap Pijah
Modul Penyuntikan Hormon Pemijahan Induk Ikan Hias
Modul Pemijahan Ikan
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Modul Striping Induk Matang Gonad
Modul Pembuatan Laporan
Modul Cara Pembenihan Ikan yang Baik
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 1
C. Prasyarat Prasyarat yang harus dipenuhi dalam mempelajari modul ini adalah peserta telah kompeten dalam pemilihan induk siap pijah. D. Tujuan Setelah selesai mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu melakukan pengamatan perilaku induk ikan hias sesuai dengan tingkah laku ikan dalam proses pemijahan, melakukan langkah penanggulangan kegagalan pemijahan atas dasar pengamatan, serta melakukan pengontrolan terhadap parameter pemijahan dalam proses pemijahan agar sesuai dengan pemijahan yang ditetapkan. E. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Petunjuk bagi peserta a. Mempelajari modul mulai dari awal hingga akhir secara berurutan dan kerjakan tugas yang telah disediakan. b. Menyiapkan peralatan yang diperlukan pada masing-masing kegiatan berlatih. c. Menanyakan kepada pelatih jika menghadapi hal-hal yang tidak dimengerti dari modul ini. d. Memperhatikan dan memahami langkah kerja pada modul ini sebagai panduan dalam berlatih. 2. Petunjuk bagi Pelatih a. Memahami secara baik isi modul yang akan diajarkan b. Memfasilitasi Peserta selama proses belajar berlangsung. c. Tidak mendominasi proses berlatih. d. Memberikan tugas baik secara kelompok maupun individu. e. Memberikan arahan, bimbingan dan contoh kepada peserta menyelesaikan tugas-tugas pada setiap tahap berlatih. f. Mengevaluasi pencapaian kemajuan belajar peserta.
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 2
F. Materi Elemen Kopetensi JUDUL MODUL : Elemen Kompetensi
No. 1.
2.
3.
PENGONTROLAN PROSES PERANGSANGAN PEMIJAHAN Kriteria Unjuk Kerja
Mengamati perilaku induk ikan hias sesuai dengan tingkah laku ikan dalam proses pemijahan
1.
Perilaku induk ikan hias sesuai dengan tingkah laku ikan diamati secara visual
2.
Perilaku induk ikan hias berdasarkan tipe pemijahan diamati
Melakukan Langkah Penanggulangan Kegagalan Pemijahan Atas Dasar Pengamatan
1.
Kegagalan pemijahan melalui wadah yang baik dihindari
2.
Kegagalan pemijahan dihindari melalui penyiapan induk yang tepa
3.
Kegagalan pemijahan dihindari melalui penyesuaian jenis dan dosis hormon (pemijahan secara semi buatan dan buatan)
Melakukan Pengontrolan Terhadap Parameter dalam Proses Pemijahan Agar Sesuai Dengan Pemijahan Yang Ditetapkan
1.
Adanya telur di dalam substrat dikontrol (pemijahan alami dan semi buatan)
2.
Waktu ovulasi dikontrol dengan cara memeriksa induk dengan penyedotan bagian lubang kelamin menggunakan kateter (pemijahan buatan)
G. Waktu Alokasi waktu pelatihan untuk mata pelatihan Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan sebanyak 5x45 menit.
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 3
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 4
BAB II MENGAMATI PERILAKU INDUK IKAN HIAS SESUAI DENGAN TINGKAH LAKU IKAN DALAM PROSES PEMIJAHAN A. Lembar Informasi Judul Modul
:
Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Elemen Kompetensi
:
Mengamati perilaku induk ikan hias sesuai dengan tingkah laku ikan dalam proses pemijahan
A. Informasi Pokok Perilaku induk ikan hias dalam proses pemijahan sangat unik dan beragam tegantung jenis spesiesnya. Pada umumnya beberapa ikan akan mengalami perubahan perilaku setelah menerima rangsangan proses pemijahan. Beberapa perilaku diantaranya adalah induk betina dan jantan berenang berkejaran dan berputar pada wadah pemijahan. Beberapa perilaku lainnya umumnya diamati secara visual. Pengamatan terhadap tingkah laku proses perangsangan pemijahan sebaiknya dilakukan selama 24 jam. B. Informasi Penunjang Tidak semua jenis ikan hias memiliki perilaku pemijahan yang serupa. Ikan arwana membutuhkan penebaran induk yang serentak pada proses pemijahannya untuk menghindari perkelahian karena agresfitas, pada ikan ini telur yang telah dibuahi hasil pemijahan akan disimpan induknya dalam mulut (mouth breeder). Pada ikan black ghost, pemijahan biasanya berlangsung pada malam hari dengan meletakkan telur pada sarang (batu-batuan, paralon dsb.). Pada ikan cupang, perilaku setelah perangsangan pemijahan dimulai dengan terbentuknya busa sarang pemijahan oleh induk jantan, kemudian induk jantan akan menyerang betina.Pada ikan diskus, menjelang pemijahan, pasangan sibuk membersihkan permukaan daun tanaman air atau benda lain yang difungsikan sebagai penempel telur dengan cara menggigiti kotoran yang melekat.
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 5
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja Judul Modul : Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan Elemen : Mengamati perilaku induk ikan hias sesuai dengan tingkah laku ikan dalam proses Kompetensi pemijahan Alat dan Bahan : 1. Bahan : - Induk siap pijah Informasi : Pengamati perilaku induk ikan hias dalam proses pemijahan Waktu : 1 JP @ 45 menit No. Kriteria Unjuk Kerja 1.
Mengamati secara visual perilaku induk ikan hias sesuai dengan tingkah laku ikan
Urutan Kerja/Kegiatan 1. Perilaku induk ikan hias diamati secara visual sesuai dengan tingkah laku dan proses pemijahan 2. Tingkah laku ikan diamati setelah diberikan perangsangan pemijahan 3. Tingkah laku proses pemijahan diamati secara terus menerus selama 24 jam
Perilaku ikan cupang Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Alat Bantu Visual
Perilaku ikan diskus Halaman - 6
2
Mengamati perilaku induk ikan hias berdasarkan tipe pemijahan
1. Tingkah laku pemijahan diamati berdasarkan tipe pemijahan: - Secara alami: memijah dalam sarang, memijah pasangan, memijah massal, memasukkan telur dalam mulut, memijah malam hari, memijah pagi hari, dll - Secara semi buatan: menyuntikkan hormon satu kali atau dua kali, jantan disuntik atau tidak disuntik, pemijahan sendiri setelah penyuntikan hormon - Secara buatan: menyuntikkan hormon satu kali atau dua kali, stripping dilakukan sesuai waktu laten
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Visual
Halaman - 7
C. Lembar Evaluasi Nama Peserta Judul Modul
: :
Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Elemen Kompetensi Tugas:
:
Mengamati perilaku induk ikan hias sesuai dengan tingkah laku ikan dalam proses pemijahan
Jelaskan perbedaan tingkah laku pada ikan pada ikan berdasarkan tipe pemijahan! Nilai K :Kompeten BK :Belum Kompeten Paraf Pelatih : ……………
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 8
D. Lembar Kemajuan Berlatih Nama Peserta Judul Modul
: :
Elemen Kompetensi
:
Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan Mengamati perilaku induk ikan hias sesuai dengan tingkah laku ikan dalam proses pemijahan
No.
Kriteria UnjukKerja
Urutan Kerja
1.
Mengamati secara visual perilaku induk ikan hias sesuai dengan tingkah laku ikan
1. Perilaku induk ikan hias diamati secara visual sesuai dengan tingkah laku dan proses pemijahan 2. Tingkah laku ikan diamati setelah diberikan perangsangan pemijahan 3. Tingkah laku proses pemijahan diamati secara terus menerus selama 24 jam
2
Mengamati perilaku induk ikan hias berdasarkan tipe pemijahan
1. Tingkah laku pemijahan diamati berdasarkan tipe pemijahan: - Secara alami: memijah dalam sarang, memijah pasangan, memijah massal, memasukkan telur dalam mulut, memijah malam hari,
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Tingkat kemajuan Catatan yg dicapai K BK
Halaman - 9
memijah pagi hari, dll - Secara semi buatan: menyuntikkan hormon satu kali atau dua kali, jantan disuntik atau tidak disuntik, pemijahan sendiri setelah penyuntikan hormon - Secara buatan: menyuntikkan hormon satu kali atau dua kali, stripping dilakukan sesuai waktu laten Keterangan : Nilai K : Kompeten BK : Belum Kompeten Paraf Peserta : …………..
Paraf Pelatih : …………
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 10
BAB III MELAKUKAN LANGKAH PENANGGULANGAN KEGAGALAN PEMIJAHAN ATAS DASAR PENGAMATAN A. Lembar Informasi Judul Modul
:
Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Elemen Kompetensi
:
Melakukan Langkah Penanggulangan Kegagalan Pemijahan Atas Dasar Pengamatan
A. Informasi Pokok Langkah penanggulangan kegagalan pemijahan dimaksudkan untuk mancapai tingkat keberhasilan pemijahan yang tinggi. Halhal tersebut dapat dilakukan melalui wadah yang baik, induk yang tepat , dan jenis serta dosis hormone yang sesuai. B. Informasi Penunjang Sebelum memulai kegiatan pemijahan, hendaknya langkahlangkah penanggulangan dilakukan dengan baik dan benar. Seringnya kegagalan pemijahan terjadi karena kurangnya kesiapan peralatan ataupun induk itu sendiri. Pemaksaan induk yang belum cukup umur menyebabkan telur dan sperma yang dihasilkan tidak fertil. Penggabungan atau pemasangan induk yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya pemijahan liar. Wadah yang kurang bersih menyebabkan terjadinya kontaminasi penyakit yang akan berakibat pada kualitas telur dan larva. Dosis dan jenis hormon yang kurang tepat sangat mempengaruhi hasil pemijahan dan kualitas telur dan sperma yang dihasilkan.
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 11
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja Judul Modul
:
Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Elemen Kompetensi
:
Melakukan Langkah Penanggulangan Kegagalan Pemijahan Atas Dasar Pengamatan
Alat dan Bahan
:
Informasi
:
1. Alat : timbangan, suntikan, syringe, sikat 2. Wadah : - Wadah untuk menampung induk: bak fiber/ bak plastik/ bak semen/ kolam tanah/ akuarium (tergantung jenis dan ukuran ikan) - Wadah untuk pemijahan: bak fiber/ bak plastik/ bak semen/ kolam tanah/ akuarium (tergantung jenis dan ukuran ikan) - Wadah untuk koleksi telur: akuarium/ bak plastik/ bak fiber 2. Bahan : - Induk siap pijah - Obat-obatan, anti jamur (methylen blue), Kontrol dan Proses Pemijahan Ikan Hias
Waktu
:
1 JP @ 45 menit
No. Kriteria Unjuk Kerja 1.
Menghindari kegagalan pemijahan melalui wadah yang baik
Urutan Kerja/Kegiatan 1. Wadah pemijahan dibersihkan dengan sikat. 2. Wadah pemijahan kemudian dijemur di bawah matahari untuk mengurangi kuman dan bibit penyakit.
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Alat Bantu Wadah, sikat, obatobatan anti jamur
Halaman - 12
Pembersihan wadah akuarium 3. Wadah pemijahan diisi air yang ditambahkan dengan desinfektan (anti jamur seperti methylen blue, atau tambahan sedikit garam)
Methylen blue 4. Induk matang gonad yang telah dipilih dipuasakan dengan mengosongkan isi perut induk untuk menghindari banyaknya kotoran dalam wadah pemijahan 2.
Menghindari kegagalan pemijahan melalui penyiapan induk yang tepat
1. Ukuran dan besarnya induk jantan dan betina dipilih dan disesuaikan sebelum dipasangkan 2. Induk dipuasakan untuk dikosongkan isi perutnya minimal 24 jam sebelum pemijahan 3. Induk dipasangkan setelah perangsangan pemijahan diberikan untuk menghindari pemijahan liar
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 13
3.
Menghindari kegagalan pemijahan melalui penyesuaian jenis dan dosis hormon (pemijahan secara semi buatan dan buatan)
1. Jenis ikan dikenali dan disesuaikan dosis hormonnya bersarkan jenisnya 2. Induk matang gonad ditimbang masing-masing jantan dan betina 3. Jenis dan dosis hormon disiapkan berdasarkan bobot dan perbandingan induk jantan dan betina 4. Hormon disiapkan dalam suntikan dengan dosis ml/kg bobot induk 5. Penyuntikan dilakukan dengan interval yang telah ditetapkan berdasarkan jenis ikannya
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Timbangan, suntikan, syringe
Halaman - 14
C. Lembar Evaluasi Nama Peserta Judul Modul
: :
Elemen Kompetensi
:
Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan Melakukan Langkah Penanggulangan Kegagalan Pemijahan Atas Dasar Pengamatan
Tugas: Jelaskan cara menghindari kegagalan pemijahan dengan penyiapan induk yang tepat! Nilai K :Kompeten BK :Belum kompeten Paraf Pelatih : ……………
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 15
D. Lembar Kemajuan Berlatih Nama Peserta Judul Modul
: :
Elemen Kompetensi
:
No.
Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan Melakukan Langkah Penanggulangan Kegagalan Pemijahan Atas Dasar Pengamatan
Kriteria UnjukKerja
Urutan Kerja
1.
Menghindari kegagalan pemijahan melalui wadah yang baik
1. Wadah pemijahan dibersihkan dengan sikat 2. Wadah pemijahan kemudian dijemur di bawah matahari untuk mengurangi kuman dan bibit penyakit 3. Wadah pemijahan diisi air yang ditambahkan dengan desinfektan (anti jamur seperti methylen blue, atau tambahan sedikit garam) 4. Induk matang gonad yang telah dipilih dipuasakan dengan mengosongkan isi perut induk untuk menghindari banyaknya kotoran dalam wadah pemijahan
2.
Menghindari kegagalan pemijahan melalui penyiapan induk yang tepat
1. Ukuran dan besarnya induk jantan dan betina dipilih dan disesuaikan sebelum dipasangkan 2. Induk dipuasakan untuk dikosongkan isi perutnya minimal 24 jam sebelum pemijahan 3. Induk dipasangkan setelah perangsangan pemijahan diberikan untuk menghindari pemijahan liar.
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Tingkat kemajuan Catatan yg dicapai K BK
Halaman - 16
3.
Menghindari kegagalan pemijahan melalui penyesuaian jenis dan dosis hormon (pemijahan secara semi buatan dan buatan)
1. Jenis ikan dikenali dan disesuaikan dosis hormonnya bersarkan jenisnya 2. Induk matang gonad ditimbang masing-masing jantan dan betina 3. Jenis dan dosis hormon disiapkan berdasarkan bobot dan perbandingan induk jantan dan betina 4. Hormon disiapkan dalam suntikan dengan dosis ml/kg bobot induk 5. Penyuntikan dilakukan dengan interval yang telah ditetapkan berdasarkan jenis ikannya
Keterangan : Nilai K : Kompeten BK : Belum Kompeten Paraf Peserta : …………..
Paraf Pelatih : ……………
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 17
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 18
BAB IV MELAKUKAN PENGONTROLAN TERHADAP PARAMETER DALAM PROSES PEMIJAHAN AGAR SESUAI DENGAN PEMIJAHAN YANG DITETAPKAN A. Lembar Informasi Judul Modul
:
Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Elemen Kompetensi
:
Melakukan Pengontrolan Terhadap Parameter Dalam Proses Pemijahan Agar Sesuai Dengan Pemijahan Yang Ditetapkan
A. Informasi Pokok Pengontrolan terhadap parameter dalam proses pemijahan dilakukan agar sesuai dengan pemijahan yang telah ditetapkan. Pengontrolan dalam hal ini adalah monitoring dan pengawasan parameter-parameter penting yang menunjukkan akan keberhasilan proses perangsangan menuju ke arah pemijahan. Pengontrolan sebaiknya dilakukan secara kontinu dan terus menerus untuk mencapi keberhasilan yang baik. B. Informasi Penunjang Parameter-parameter dalam pengontrolan proses pemijahan dapat diketahui dari keberadaan telur maupun waktu ovulasi induk.
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 19
B. Lembar Praktek Unjuk Kerja Judul Modul
:
Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Elemen Kompetensi
:
Alat dan Bahan
:
Melakukan Pengontrolan Terhadap Parameter Dalam Proses Pemijahan Agar Sesuai Dengan Pemijahan Yang Ditetapkan 1. Alat : kateter/ kanula 2. Wadah : akuarium/ bak/ kolam 3. Bahan : Induk siap pijah 4. Media : Substrat/ sarang/ shelter
Informasi
:
Kontrol terhadap parameter dalam proses pemijahan
Waktu
:
1 JP @ 45 menit
No. Kriteria Unjuk Kerja
Urutan Kerja/Kegiatan
Alat Bantu
1.
Mengontrol adanya telur di dalam substrat (pemijahan alami dan semi buatan)
1. Telur dikontrol dengan memeriksa keberadaannya dalam substrat pemijahan
Substrat
2.
Mengontrol waktu ovulasi dengan cara memeriksa induk dengan penyedotan bagian lubang kelamin menggunakan kateter (pemijahan buatan)
1. Telur dan sperma induk diperiksa dengan menyedot bagian lubang kelamin menggunakan kateter 2. Waktu ovulasi dikontrol setelah pemeriksaan
Kateter/ kanula (selang plastik kecil)
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 20
C. Lembar Evaluasi Nama Peserta Judul Modul
: :
Elemen Kompetensi
:
Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan Melakukan Pengontrolan Terhadap Parameter Dalam Proses Pemijahan Agar Sesuai Dengan Pemijahan Yang Ditetapkan
Tugas: Jelaskan cara pengontrolan waktu ovulasi! Nilai K :Kompeten BK :Belum Kompeten Paraf Pelatih : ……………
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 21
D. Lembar Kemajuan Berlatih Nama Peserta Judul Modul
: :
Elemen Kompetensi
:
Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan Melakukan Pengontrolan Terhadap Parameter Dalam Proses Pemijahan Agar Sesuai Dengan Pemijahan Yang Ditetapkan Tingkat kemajuan Catatan yg dicapai K BK
No.
Kriteria UnjukKerja
Urutan Kerja
1.
Mengontrol adanya telur di dalam substrat (pemijahan alami dan semi buatan)
1. Telur dikontrol dengan memeriksa keberadaannya dalam substrat pemijahan
2.
Mengontrol waktu ovulasi dengan cara memeriksa induk dengan penyedotan bagian lubang kelamin menggunakan kateter (pemijahan buatan)
1. Telur dan sperma induk diperiksa dengan menyedot bagian lubang kelamin menggunakan kateter 2. Waktu ovulasi dikontrol setelah pemeriksaan
Keterangan : Nilai K : Kompeten BK : Belum Kompeten Paraf Peserta : …………..
Paraf Pelatih : …………
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 22
BAB V PENUTUP Modul ini disusun sebagai acuan dalam proses belajar mengajar pada mata diklat “Pemijahan Ikan” bagi para pelatih dan peserta pelatihan Pemijahan Induk Ikan Hias, serta diharapkan dapat diterapkan pada unit kerja masing-masing, sehingga tujuan dan sasaran pelatihan dapat tercapai dengan baik
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 23
DAFTAR PUSTAKA Bangalore, I. Sundararaj. and S. Vasal. 1976. Photoperiod and temperature control in the regulation of reproduction in the female catfish, Hetyeropneustus fosilis. J. Fish Res. Board. Can. 33:959973. Hails A.J. and Z. Abdullah. 1982. Reproductive biology of the tropical fish, Trichogaster pectoralis (Regan). J. Fish. Biol. 21:157-170. Hardjamulia A. 1992. Teknologi pembenihan ikan jelawat (Leptobarbus hoeveni) secara terkontrol. Seri Pengembangan Hasil penelitian perikanan. No. PHP/KAN/PATEK/001/1992. Balitbang Pertanian 25pp. Komarudin O. and J. Slembrouck. 2003. Fish health management. In. Technical Manual for Artificial Propagation of the Indonesian Catfish, Pangasius jambal. Edited by. J. Slembrouck, O. Komarudin, Maskur and M. legendre. IRD dan Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta .11-124. Kuo C. M., C. E. Nash and Z. H. Shehadeh. 1974. The effects of temperature and photoperiod on ovarian development in captive grey mullet (Mugil cephalus L.). Aquaculture 3: 25-43. Lam T. J. 1983. Environmental influences on gonadal activity in fish. In. Fish Physiology W. S. Hoar; D. J. Randall and E.M. Donaldson (Editors). Academic Press.New York -Toronto. 65-101. Lam T. J. 1995. Induced spawning in fish. In. Cheng and Chiu (Editors): Reproduction and Culture of Milkfish. The Oceanic Institute and Tungkang marine Laboratory. Taiwan. 14 - 46. Lesmana D.S dan I. Dermawan. 2001. Budidaya ikan hias air tawar popular. Cet. II. Penebar Swadaya. Jakarta 160. hal. Lingga P. dan H. Susanto. 1989. Ikan Hias Air tawar. PN Penebar Swadaya. Jakarta. 55 - 59. Satyani D. L. dan D. Daelami 2009. Panduan Lengkap Ikan Hias Air Tawar Populer. Penebar Swadaya. Jakarta.266 hal. Woynarowich E. and L. Hovartyh. 1980. The artificial propagation of warmwater finfishes. A manual for extension. Fisheries Technical Paper. No. 201. FAO. Rome.617. Zairin M. Jr. 2003. Endokrinologi dan perannya bagi masa depan perikanan Indonesia. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Fisiologi Reproduksi dan Endokrinologi Hewan Air Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB. Bogor. 55 hal. Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 24
Zonneveld N.; Rustidja; W. A. J. Viveen and W. Mudana. 1988. Induced spawning and egg incubation of the asian catfish, Clarias batrachus. Aquaculture 74: 41-47.
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 25
TIM PENYUSUN MODUL
No.
Nama
Institusi
1.
Priyantini Dewi, SE., MM.
Pusat Pelatihan KP
2.
Lusia Dwi Hartiningsih, A.Pi
Pusat Pelatihan KP
Dra. Darti Satyani, MS
Balitbang Budidaya Ikan Hias - Depok
Nina Meilisza, S.Pi
Balitbang Budidaya Ikan Hias - Depok
5.
Rika Putri, S.St.Pi
BPPP Tegal
6.
Ady Sabana, S.Pi., M.Sc.
Pusat Pelatihan KP
7.
Suhana SE.
Pusat Pelatihan KP
8.
Christien Natalia T., S.St.Pi.
Pusat Pelatihan KP
9.
Helmi Nugraha P., A.Md.
Pusat Pelatihan KP
3. 4.
Modul Pengontrolan Proses Perangsangan Pemijahan
Halaman - 26