PELANGGARAN ETIKA IT - PERJUDIAN ONLINE
Nama : Nuri Budi Hangesti Nim : 13111027
TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2016
Daftar isi: I. Kasus.................................................................................................................................3 II. Komentar Artikel Kasus Perjudian Online...................................................................... 4 Daftar Pustaka:..................................................................................................................... 5
I. Kasus REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepolisian Republik Indonesia mengungkap kasus judi pertandingan olahraga terutama sepak bola melalui sambungan internet atau "online".Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto, di Jakarta, Selasa, menjelaskan telah ditangkap dua tersangka, yang bernama Herman alias Ahok dan Ket Bun alias Abun di Kompleks Ruko Tanah Mas Blok A Nomor 1, Sei Panas, Batam pada Sabtu (2/11) lalu."Jadi, skemanya mendompleng (relay) siaran langsung sepak bola yang disiarkan di televisi tanpa sepengetahuan stasiun televisi," katanya dalam konferensi pers di Mabes Polri. Dia menjelaskan sistem judinya menggunakan rekening, jadi pemain yang akan berjudi "online" tersebut harus memiliki rekening di salah satu bank, kemudian yang bersangkutan harus deposit ke rekening pengelola judi "online" tersebut.Dengan begitu, lanjut dia, pemain akan mendapatkan akun (username) dan kata kuncinya (password). "Ketika menang, dia mendapat pembayaran dari rekening lain dari rekening B. Rek A untuk menampung uang hasil kejahatan berjudi," katanya. Ia mengatakan "server" judi "online" tersebut berpusat di Filipina menggunakan website www.sbobet.com yang hanya bisa memfasilitasi transaksi rekening dengan mata uang peso, dolar AS dan lainnya, namun bisa melayani transaksi rupiah melalui www.indobet.com dan www.raja303.com.Dia menjelaskan motif pelaku menempatkan "server" di Filipina karena di sana legal, sementara di Indonesia ilegal.Untuk membiayai "server" tersebut, lanjut Arief tersangka membayar sambungan internet hingga Rp 52 juta per bulan, namun ditemukan satu transaksi dengan nilai Rp 100 miliar. Dia menambahkan dalam penggerebekan, penyidik menyita 15 komputer dengan "hardisk" di masing-masing komputer sebesar 500 Gigabyte, jadi totalnya sebesar 7,5 Terrabyte."Ada komunikasi via skype, dengan IT Support, ada perintah kepada Abun dan Ahok untuk menampilkan judi sesuai jadwal pertandingan yang dipertaruhkan. Jadi, pemain ini dalam berjudi sistemnya berjalan sambil melihat pertandingan, bisa jadi dia mengubah taruhan atau membatalkan, tapi deposit sudah dipotong," katanya. Namun, penyidik belum menelusuri omzet serta kerugian yang diakibatkan kejahatan siber sejak 2008 itu.Arief mengatakan tersangka yang telah ditahan di Batam tersebut terancam dijerat Pasal 303 KUHP, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang.
II. Komentar Artikel Kasus Perjudian Online Dalam suatu profesi atau jabatan terdapat suatu aturan atau kaidah yang berlaku pada setiap bidang, sehingga tidak ada satu pun pihak yang merasa dirugikan dan hal ini menjadi suatu tolak ukur bahwa setiap pekerjaan yang nantinya dipilih tidak menjadi suatu ancaman atau dampak buruk bagi siapapun. Saat ini pekerjaan yang memiliki potensi menimbulkan dampak buruk adalah transaksi bisnis melalui dunia maya, dengan teknologi informasi yang semakin maju pasti memiliki kelemahan atau celah untuk melakukan transaksi ilegal seperti perjudian online. Perjudian Online saat ini memiliki banyak sekali bentuknya terutama dalam bidang olahraga seperti sepak bola. Dengan cara menebak atau memprediksi hasil pertandingan sepakbola yang akan berlangsung banyak yang mengambil kesempatan dan membuat forum atau komunitas untuk mengeruk keuntungan dari acara tebak skor sepak bola. Modus dengan keuntungan yang didapatkan kepada pemenang yang berhasil menebak skor pertandingan sepakbola akan mendapatkan uang puluhan juta rupiah. Para Makelar atau mafia judi sepakbola ini menjadi pengusaha berpenghasilan miliaran rupiah. Ini dibuktikan dari banyaknya peserta tebak skor hasil pertandingan sepakbola yang diadakan. Dengan modal puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah dari para peserta judi sepakbola. Dibutuhkan peran serta dari berbagai pihak, terutama pemerintah dan kepolisian. Indonesia merupakan negara Hukum, sehingga kasus perjudian sepakbola melalui internet ini ada aturan dan undang-undang yang berlaku. Undang - undang ITE merupakan Undang - undang terbaru untuk menjerat penjahat perjudian online ini. Pemerintah perlu untuk memblok atau mematikan server perjudian sepakbola, sehingga mengurangi tindak kriminal dan kejahatan. Agama juga faktor terpenting untuk melindungi secara pribadi terhadap kegiatan yang menimbulkan kerugian. Masyarakat tentunya sigap dan waspada terhadap aktivitas sekitar yang meresahkan atau mencurigakan yang dapat menggangu keamanan dan kenyaman di lingkungannya. “Saat Anda Memiliki Konflik Kepentingan, Anda Berpotensi Menjadi Tidak Etis, Dan Berpotensi Merendahkan Integritas Pribadi Anda, Untuk Kepentingan Keuangan Atau Kepentingan Pribadi Anda Yang Lainnya.” Djajendra.
Daftar Pustaka: Djajendra.2012. Etika Hanya Berfungsi Dalam Integritas Pribadi. http://www.kompasiana.com/djajendra.com/etika-hanya-berfungsi-dalam-integritas-priba di_55193b63a333110a16b65965.Diakses tanggal 9 Mei 2016. 2013.Polisi Ungkap Kasus Judi Bola Online. http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/11/12/mw5da2-polisi-ungkap-kasus -judi-bola-online.Diakses tanggal 9 Mei 2016.