PELAKSANAAN PENUGASAN
STANDAR KINERJA STANDAR 2300 – PELAKSANAAN PENUGASAN
Auditor internal harusmengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasi informasi yang memadai untuk mencapai tujuan penugasan. 2310 – Identifikasi Informasi Auditor internal harus mengidentifikasi informasiyang memadai, handal, relevan, danbegunauntukpencapaiansasaranpenugasan 2320 – Analisis dan Evaluasi Auditor internal harus mendasarkan simpulan dan hasil penugasan pada analisis dan evaluasi yang tepat 2330 –Dokumentasi Informasi Auditor internal harus mendokumentasi informasi yang relevan untuk mendukung simpulan dan hasil penugasan 2340 – Supervisi Penugasan Setiap penugasan harus disupervisi dengan tepat untuk memastikan tercapainya sasaran, terjaminnya kualitas, dan meningkatnya kemampuan staf
TEKNIK PENGUJIAN AUDIT Esensial dan diperlukan dalam penugasan audit Sebagian besar waktu dan pekerjaan audit meliputi pengujian Test of control diterapkan pada tahapan survei pendahuluan dan evaluasi
pengendalian Test of control dilakukan untuk memastikan kecukupan dan efektifitas pengendalian interen Substantive test diterapkan pada tahapan pengujian lapangan dan pengembangan temuan Substantive test untuk menguji validitas dan akurasi transaksi serta kegiatan operasional Survey pendahuluan dan evaluasi pengendalian interen menyajikan informasi penting bagi auditor namun belum cukup untuk pengambilan simpulan dan pengembangan temuan. Substantive test diperlukan sebagai langkah lebih lanjut dan rinci agar auditor memperoleh keyakinanyang memadai atas simpulan yang diambil
PROGRAM AUDIT Program audit merupakan kumpulan langkah audit dan teknik audit yang
dilakukan dalam suatu penugasan audit Dalam penugasan audit, auditor dapat menggunakan program audit standar atau program audit sebelumnya yang sejenis Program audit standar atau program audit sebelumnya yang sejenis harus dimodifikasi sesuai dengan hasil test of control Pengembangan teknik pengujian pada pengujian lapangan dan pengembangan temuan harus dituangkan dalam program audit yang telah dimodifikasi Dokumentasi pengembangan program audit standar bermanfaat bagi penugasan audit berikutnya. Dokumentasitersebut juga bermanfaat untuk menjelaskan mengapa suatu langkah audit dan teknik audit tidak dapat dilakukan serta langkah audit dan teknik audit pengganti yang diperlukan. Dokumentasi ini merupakan bagian dari pengetahuan management
TEKNIK PENGUJIAN SUBSTANTIF Beberapa contoh teknik pengujian substantif : inspeksi, observasi, verifikasi,
vouching, scanning, interview, investigasi, penghitungan ulang, konfirmasi, dan teknik analisis NO
Teknik Pengujian
Langkah-Langkah Pengujian
1
Obervasi
2
Inspeksi
Lakukan pengamatan pengelolaan Bahan Baku di gudang Lakukan perhitungan fisik Bahan Baku di gudang
3
Penjumlahan
Jumlahkan total penjualan 3 bulan pertama
4
Konfirmasi
Lakukan konfirmasi piutang diatas Rp 50 juta
5
Rekonsiliasi
6
Verifikasi
Lakukan rekonsiliasi bank untuk periode 31-12200X Lakukanverifikasidokumenkontrak
7
Evaluasi
Evaluasi internal control penerimaan barang di gudang
Lanjutan Teknik-teknik pengujian yang dilaksanakan harus dituangkan dalam program
audit Sebelum memulai penugasan audit, auditor harus memberitahukan kapan rencana audit dimulai Namun, auditor tidakperlumemberitahukanteknikaudit yang akan dilakukan Stock opname dan cash opname merupakan teknik audit yang tidak perlu diinformasikan kapan akan dilakukan Untuk memahami kondisi yang sesungguhnya terjadi terkadang diperlukan surprised audit namun demikian hasil audit harus diinformasikan sejak awal untuk mengurangi sikap defensif auditee
TUJUAN DAN KRITERIA SUBSTANTIVE TEST Tujuan yang ingin dicapai: - Menentukan validitas transaksi dan kegiatan operasional - Memastikan jumlah atau akurasi nilai transaksi dan kegiatan operasional
Kriteria pengujian: - Direct: berkaitan secara langsung dengan risiko yang diuji - Efficient: berkaitan langsung dengan biaya dan waktu - Feasible: berkaitan dengan kemampuan dan kapabilitas auditor
Interview Untuk mendapatkan ketegasan atas suatu masalah yang
dikembangkan Auditor perlu mempertimbangkan pihak yang diinterview, personil auditee, pihak yang berhubungan dengan auditee, atau pihak lain yang independen Kendala utama dalam teknik interview adalah hambatan psikologis. Sikap defensif dan tertutup auditee dapat menyebabkan interview tidak efektif
INSPEKSI Teknik ini merupakan teknik pengujian yang tingkat
kehandalannya tinggi Teknik ini pada dasarnya merupakan pengujian atas kuantitas dan atau kualitas terhadap eksistensi suatu aset
VERIFIKASI Teknik ini merupakan pengujian untuk mendapatkan kebenaran,
keakuratan, keaslian, atau keabsahan suatu transaksi. Teknik ini merupakan teknik pengujian klasik yang umum dilakukan auditor Berdasarkan tujuannya, verifikasi ada 2 jenis, yaitu: 1. Vouching: untuk mengetahui kebenaran jumlah yang tercatat dengan menelusuri kembali dokumen yang menjadi dasar pencatatan. Teknik tidak dapat digunakan untuk memastikan bahwa semua transaksi telah dicatat. 2. Tracing: untuk memastikan semua transaksi telah dicatat dengan menelusuri transaksi mulai dari dokumen awal hingga catatan akhir
Lanjutan Bentuk lain dari verikasi adalah:
1. Scanning: menguji sepintas terhadap angka/data yang ‘menarik’ dari sejumlah besar data yang ada 2. Konfirmasi: meminta penegasan dari pihak luar yang terkait langsung dengan transaksi yang diperiksa
ANALISIS Teknik ini dilakukan dengan cara membandingkan
berbagai data yang berkaitan Teknik ini digunakan untuk menguji kewajaran hubungan, sebab akibat, dan trend dari berbagai komponen yang diaudit
INVESTIGASI Teknik ini merupakan pengujian yang sistematis untuk mengungkapkan suatu hal untuk memastikan terjadi atau tidak terjadinya penyelewengan
EVALUASI Teknik ini merupakan kombinasi penggunaan teknik
analisis dan verifikasi dengan opini audit Evaluasi menunjukkan simpulan yang ditarik auditor berdasarkan fakta/bukti yang dikumpulkan. Evaluasi menggambarkan professional judgement Evaluasi menunjukkan kematangan dan pengalaman auditor dalam melakukan pengembangan temuan
PENGUMPULAN INFORMASI Informasi yang dimaksud adalah hasil audit yang dikumpulkan
auditor –evidence Informasi yang dikumpulkan dikategorikan dalam - documentary evidence - physical evidence - analytical evidence - testimonial evidence Sumber informasi: Internal, berasal dari dan tetap berada pada tempat auditee Internal ke eksternal, berasal dari auditee dan berada pada pihak eksternal Eksternal ke internal, berasal dari pihak eksternal dan berada pada auditee Eksternal, berasal dari eksternal dan dikirim langsung kepada auditor
PERSPEKTIF INFORMASI Informasi dapat dikelompokkan dalam 2 perspektif yaitu
legal dan audit Kedua perspektif ini memiliki kesamaan dalam tujuan yang ingin dicapai, yaitu pembuktian atas suatu masalah yang diidentifikasi Perspektif legal lebih menaruh keyakinan pada kesaksian lisan Perspektif audit lebih menitikberatkan keyakinan pada informasi dokumen
ANALISA DAN EVALUASI Analisa adalah proses memahami keseluruhan dengan
mengkaji bagian-bagiannya Prosedur analitis dilakukan untuk menemukan adanya kualitas atau karakter tertentu, penyebab, akibat, motivasi, atau kemungkinan yang terjadi Evaluasi merupakan penilaian atau estimasi atas suatu pekerjaan dengan menerapkan professional judgement hingga sampai pada sebuah simpulan. Evaluasi menentukan tingkat signifikansi dan kemungkinan perlunya tindakan perbaikan.
FUNGSI KERTAS KERJA AUDIT (KKA) Merupakan dukungan utama untuk komunikasi
penugasan Membantu perencanaan, pelaksanaan, dan review penugasan Mendokumentasikan apakah tujuan penugasan tercapai Memfasilitasi review pihak ketiga Menyediakan dasar untuk evaluasi kualitas kerja audit internal Memberikan dukungan dalam hal klaim asuransi, kasus fraud, dan tuntutan hukum Membantu pengembangan profesi staf audit intenal Menunjukkan ketaatan terhadap standar profesi
ISI KKA Perencanaan penugasan Pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan
efektifitas sistim pengendalian intenal Prosedur penugasan yang dilakukan, informasi hasil audit, dan simpulan yang dicapai Review atas hasil kerja penugasan Pengkomunikasian Follow up
PENYIAPAN KKA Pimpinan fungsi audit internal harus menetapkan kebijakan
yang mengatur KKA untuk setiap jenis penugasan StandarisasiKKA dapat meningkatkan efisiensi penugasan dan membantu pendelegasian pekerjaan audit KKA harus disajikan secara konsisten dan efisien untuk memudahkan review KKA perlu memiliki ikhtisar yang memberikan informasi singkat hasil audit Sistim indeks KKA harus sederhana dan mudah diperluas penggunaannya
KEPEMILIKAN DAN AKSES KKA pada dasarnya bersifat rahasia KKA adalah dokumen milik perusahaan yang dikendalikan oleh
auditor internal KKA tidak perlu ditunjukkan pada auditee atau manajemen Karena sifatnya, akses terhadap KKA dibatasi dan hanya boleh diakses oleh pihak yang diberi wewenang Manajemen dan karyawan perusahaan dapat mengakses KKA setelah mendapat persetujuan dari pimpinan fungsi audit internal. Akses yang diberikan biasanya terbatas pada aspek yang ditanyakan Eksternal auditor dapat mengakses KKA internal auditor setelah mendapat ijin dari top management. Pada beberapa kasus akses ini cukup diberikan pimpinan fungsi audit internal Pihak luar selain eksternal auditor dapat mengakses KKA hanya setelah pimpinan fungsi audit internal mendapat ijin dari top management atau penasihat hukum perusahaan
TUGAS UTAMA SUPERVISI Menilai bahwa tujuan audit tercapai Menjamin semua judgement audit yang signifikan telah
konsisten dengan kebijakan audit yang telah digariskan Menjamin temuan dan rekomendasi didukung oleh bukti yang memadai Menjamin bahwa laporan telah menyajikan secara tepat temuan dan rekomendasi serta cara penulisan yang memungkinkan diterima oleh auditee
TEMUAN AUDIT Temuan sering didefinisikan sebagai kondisi yang
diidentifikasi oleh auditor Pada dasarnya temuan dapat berupa temuan positif dan temuan negatif Temuan positif berarti realisasi proses atau tujuan kegiatan operasional telah dapat dicapai dengan sangat luar biasa dengan cara yang paling efektif dan efisien Temuan negatif adalah kondisi yang di identifikasi membutuhkan tindakan pebaikan agar tidak tejadi lagi dikemudian hari
BENTUK TEMUAN AUDIT Tindakan yang seharusnya dilakukan tetapi tidak
dilaksanakan Kebijakan dan atau sistim yang diterapkan tetapi tidak memberikan hasil yang memuaskan Tindakan yang dilaksanakan dengan tidak semestinya Tindakan yang dilarang tetapi tetap dilaksanakan
KARAKTERISTIK TEMUAN Cukup signifikan untuk dilaporkan pada pimpinan Didukung oleh fakta (bukan opini) dan bukti yang cukup,
kompeten, dan relevan Dikembangkan secara obyektif dan tidak bias Relevan dengan permasalahan yang dikembangkan Cukup meyakinkan untuk dilakukan tindakan perbaikan atas kondisi yang telah dideteksi