BAB I V H A S I L PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tanggal 10 September -
12
November 2007, dilakukan dalam dua siklus. Pada sikius I terdiri dari 3 kali pertemuan dengan pokok bahasan sel sebagai satuan flingsional, struktur dan komposisi kimia dalam tubuh organisme serta struktur dan organisasi
tubuh
tumbuhan. Dimana setiap kali pertemuan 2 SKS (2 x 50 menit). Sedangkan sikius II dengan pokok bahasan Struktur dan organisasi tubuh hewan, Keanekaragam hayati dan
fisiologi.
Dalam setiap pertemuan dilakukan observasi aktivitas
mahasiswa berdasarkan 7 indikator yang diamati oleh observer. Sebelum
pertemuan I dimulai dilakukan tes kemampuan
dsar untuk
mclihat latar belakang akademis, budaya dan jcnis kclamin mahasiswa yang berguna untuk pcmbegian kelompok belajar. Sikius 1 scsuai dengan jadwal penelitian (lampiran 1). Pertemuan ke-1 teriihat beberapa mahasiswa belum bekcrjasama dalam kelompoknya, terutama dalam mengerjakan L K M . Pada saat perpindahan anggota kelompok masih ada beberapa mahasiswa yang bingung dan pada saat berdiskusi mahasiswa banyak yang
belum
aktif. Pertemuan
ini merupakan
tahap penyesuaian,
dimana
mahasiswa belum terbiasa dan belum mengerti dengan tehnik pembelajaran TSTS ini. Pertemuan ke-2 mahasiswa sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sesuai dengan langkah-langkah
TSTS dan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan, mahasiswa sudah mulai bekerjasama dalam kelompoknya untuk
BAB m METODE
A. Rancangan Pengembangan Penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan dengan berkolaborasi sesama dosen dan mahasiswa di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNRI, pada mahasiswa Biologi semester I yang berasal dari berbagai latar belakang akademis, budaya dan daerah yang berbeda.
B. Lokasi dan Waktu Pengembangan Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNRI Pekanbaru T. A 2007/2008, dimulai pada 10 September - 12 November.
C . Subjck Pengembangan Subjek penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Biologi semester I T.A 2007/2008 FKIP UNRI yang berasal dari latar belakang akademis, budaya dan daerah yang berbeda. Dengan jumlah mahasiswa 48 orang, 6 orang laki-laki dan 42 orang wanita.
D. Parameter Pengembangan Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah: 1. Hasil belajar mahasiswa yang terdiri dari daya scrap, ketuntasan belajar mahasiswa secara individual dan klasikal, dan penghargaan kelompok dan penilaian L K M . 2. Aktivitas mahasiswa dan aktivitas dosen dalam proses belajar mengajar.
15
E . Instrumen Pengembangan Ada
dua
instrumen
penelitian
yang
digunakan
yaitu:
Perangkat
pembelajaran dan alat pengumpul data. a. Perangkat Pembelajaran yang terdiri dari: 1. Silabus atau GBPP 2. Satuan Acara Pembelajaran (SAP) 3. Diktat Biologi Dasar 4. Lembar Kerja Mahasiswa b. Alat Pengumpulan Data Data hasil belajar dikumpulkan melaiui: 1. Test berupa post test pada setiap akhir pertemuan dan kuis disetiap akhir sikius
'=
2. Lembar observasi aktivitas dosen dalam proses belajar mengajar 6
F . Prosedur Pengembangan 1. Tahap Pcrsiapan •
Menetapkan Kelas penelitian yaitu mahasiswa semester 1 Program studi Pendidikan Biologi FKIP UNRL
•
Menetapkan jumlah sikius yaitu dua sikius
•
Menetapkan materi perkuliahan dalam proses pembelajaran
(Sel
sebagai satuan fungsional, Komposisi kimia dalam tubuh organisme, Struktur dan organisme, Keanekaragaman hayati dan Fisiologi) •
Menetapkan Mahasiswa.
silabus (GBPP), SAP, Diktat dan Lembaran
Kerja
16
•
Menyiapkan lembaran angket minat dan aktivitas mahasiswa selama PBM
•
Menetapkan alat evaluasi berupa post test dan U H .
•
Merencanakan refleksi setiap akhir satu sikius dilaksanakan oleh dosen dan observer.
Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap pelaksanaan tindakan dalam proses pembelajaran meliputi: Pendahuluan Penyampaian tujuan dan pemberian motivasi pembelajaran dari dosen, melaksanakan test awal untuk melihat kemampuan mahasiswa. b. Kegiatan Inti 1.
Dosen
menyajikan
informasi
secara
singkat
tcntang
mata
perkuliahan yang akan diberikan. 2.
Mahasiswa
menempati
kelompok
untuk
mcmbaca
ringkasan
materi dan mengisi L K M pada masing-masing mahasiswa untuk dikerjakan pada kelompok scndiri. '3.
Dosen menyuruh dua orang dari masing-masing kelompok untuk berkunjung
pada
membandingkan,
kelompok memberikan
lain
dengan
informzisi
tujuan
mencatat,
penjelasan
LKM,
sementara dua orang yang tinggal bertugas memberikan hasil kerja/jawaban dan informasi kepada tamu mereka. 4.
Setelah itu dosen menyuruh mahasiswa yang bertugas sebagai tamu untuk kembali kekelompok sendiri dan berbagi informasi dengan teman kelompoknya.
17
5.
Masing-masing icelompoic dengan perwaicilan mempresentasikan kedepan kelas dan kelompok lain menanggapi.
6.
Dosen memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik berupa nilai.
c.
Penutup Dosen bersama mahasiswa membuat kesimpulan, kemudian dosen memberikan evaluasi berupa postest.
3. Tahap Observasi Kegiatan observasi dilaksanakan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pada setiap sikius. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh 2 orang observer untuk mengamali aktivitas belajar mahasiswa dan aktivitas dosen dengan menggunakan lembaran aktivitas mahasiswa dan dosen dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu dengan memberi tanda check list sesuai dengan indikator.
4. Tahap Refleksi Data yang diperoleh dari kegiatan observasi di analisa, hasiinya dijadikan kajian kegiatan refleksi. Hasil analisa dari tahap ini akan digunakan sebagai bahan ' untuk membuat rencana tindakan pada sikius berikutnya.
G . Teknik Pengumpulan Data -
Pengumpulan
data
> untuk aktifitas
belajar
mahasiswa
digunakan
lembaran observasi dengan cara observasi langsung dalam PBM. -
Pengumpulan data hasil belajar mahasiswa diperoleh dari nilai post test dan nilai Quis
18
H . Teknik Analisa Data I . Aktivitas Mahasiswa Data diolah dan analisa dengan menggunakan rumus :
P=—xlOO% N Keterangan : F = Frekuensi sikap mahasiswa N = Banyak Individu P = Angka persentase
(Sudijono, 2003)
Analisis data untuk mengetahui keaktifan mahasiswa maka diberikan nilai atas observasi dengan kategori sebagai berikut: Tabcl 2. Interval dan Kategori Aktivitas Belajar Mahasiswa Kategori Interval Baik sckali Aktivitas Mahasiswa 91%-100% Baik Aktivitas Mahasiswa 71 %-90% Cukup Aktivitas Mahasiswa 61 %-70% Kurang Aktivitas Mahasiswa I < 60 % Sumber: Anonim, 1991. 2. Aktivitas Dosen Dalam Proses Belajar Mengajar Observasi aktivitas dosen dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanakan tindakan. Pelaksanaan observasi
dilakukan dengan
menggunakan
lembaran
observasi yang mengacu pada kegiatan belajar melaiui model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Untuk aktivitas dosen digunakan analisis persentase dengan rumus: F Persentase Aktivitas (P) = — ;clOO% Keterangan: P = Angka persentase aktivitas dosen F = Frekuensi aktivitas N = Jumlah indikator
19
Menurut Anonim (1995), kategori penilaian untuk melihat aktivitas dosen dalam proses belajar mengajar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabe 3. Interval dan Kategori Aktivitas Dosen Kategori Inteval % No. Baik sekali 91 - 100% 1. Baik 71-90% 2. Cukup 61-70% 3. Kurang <61% 4. 3. Daya Scrap Mahasiswa Untuk dapat mengetahui daya serap mahasiswa digunakan rumus: ^ ^ Jumlah jawaban individu yang benar ,nno/ Daya Serap = — ;cIOO% x 100% Jumlah soal Dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: Tabe 4. Daya Serap Mahasiswa % Interval No. 85-100 1. 2. 70-84 50-69 3. 4. <49 Sumber: Anonim (1995)
Kategori Baik sekali Baik Cukup Kurang
4. Kctuntasan Belajar Mahasiswa Pengukuran penguasaan terhadap materi kuliah atau konsep mengacu pada kctuntasan belajar. Ketuntasan belajar mahasiswa dapat ditinjau dari 2 sisi yaitu secara individual dan klasikal. Untuk mengetahui tuntas atau tidaknya mahasiswa belajar secara individual digunakan rumus sebagai berikut:
20
K I = — jclOO%x 100% SM Dimana: K I = Persentase ketuntasan belajar secara individu SS = Skor yang diperoleh mahasiswa SM= Skor maksimal Sedangkan
untuk ketuntasan secara klasikal digunakan rumus sebagai
berikut: K K = — ; c l 0 0 % x 100% JS Dimana: KK
= Persentase ketuntasan belajar secara klasikal
JT
= Jumlah mahasiswa yang tuntas
JS
= Jumlah seluruh mahasiswa
Dalam penelitian ini ketuntasan belajar individual ditetapkan nilai 70, mahasiswa dikatakan tuntas jika telah mcnguasai materi minimal 70% dari suatu pokok bahasan. Ketuntasan klasikal tercapai apabila 85% mahasiswa telah mencapai kctuntasan individual (Rosmaini,2007).
5, Penghargaan Individu dan Kelompok Untuk menentukan penghargaan
kelompok dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut: a. Menghitung skor individu dan skor kelompok Penghitungan
skor tes
individu
ditujukan untuk menentukan
nilai
perkembangan individu yang akan disumbangkan sebagai skor kelompok. Nilai perkembangan dihitung berdasarkan selisih perolehan skor tes terdahulu dengan skor terakhir. Dengan cara ini setiap anggota kelompok memiliki kesempatan
21
yang sama untuk memberikan skor maksimal kepada kelompoknya. Kriteria sumbangan skor terhadap kelompok dapat dilihat pada table berikut ini: Tabe 5. Kriteria Sumbangan Skor Terhadap Kelompok Nilai Perkembangan Skor Test No. 1.
Lebih 10 poin dibawah skor dasar
5
2.
lOsampai 1 poin dibawah skor dasar
10
3.
Sama dengan skor dasar sampai 10 poin diatas
20
skor dasar 4.
Lebih dari 10 poin diatas skor dasar
30
5.
Nilai sempuma (tidak berdasarkan skor dasar).
30
Sumber: Slavin (1995) b. Memberi Penghargaan Kelompok Skor kelompok dihitung berdasarkan rata-rata nilai perkembangan yang disumbangkan anggota kelompok. Kriteria penghargaan kelompok dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini: Tabcl 6. Kriteria Penghargaan Kelompok Rata-rata skor kelompok Penghargaan 5 < x < 11,74
Kelompok baik
ll,75<x<23,34
Kelompok hebat
23,25 < x < 3 0
Kelompok super
Sumber: Handayani (2002) modifikasi Slavin