BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian PTK atau penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada kelas X ( Sepuluh ) IPS 4 di SMA Negeri 2 Limboto Kabupaten Gorontalo, dengan jumlah siswa 20 orang yang mana terdiri dari 11 orang siswa putra dan 9 orang siswa putri. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang diawali dengan observasi awal. Dalam 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yang masing-masing pertemuan dilaksanakan 1 tindakan, ditiap akhir tindakan yang ke-3 diadakan evaluasi siklus.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 54 4.1.1 Observasi Awal Observasi awal dilakukan sebelum pelaksanaan siklus, hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara keseluruhan kemampuan dari siswa pada awalnya sebelum diadakan tindakan. Kemampuan siswa pada observasi awal ini dituangkan kedalam nilai pada lembar pengamatan. Disamping itu, dengan adanya observasi awal dapat diketahui kemampuan siswa yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Sama halnya untuk peneliti sebagai guru yang juga di amati keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini terhadap kemampuan passing atas siswa kelas X IPS 4 SMA Negeri 2 Limboto. Untuk itu, peneliti dengan dibantu oleh guru bersama-sama melakukan perencanaan untuk observasi awal. Dengan menetapkan lebih dahulu kelas yang menjadi subjek, waktu pelaksanaan dan menyiapkan diperlukan seperti sarana dan prasarana.
segala sesuatu yang
Adapun deskripsi tentang hasil observasi yaitu penelitian dilakukan terhadap 20 orang siswa kelas X IPS 4 DI SMA Negeri 2 limboto pada hari kamis tanggal 12 desember 2013 atas kerjasama guru mitra disekolah. Sedangkan yang diamati dalam observasi awal ini adalah gerakan-gerakan dasar passing atas dalam bola voli sebelum adanya tindakan atau penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hasil dari tes gerakan dasar pada kegiatan observasi awal ini adalah : a. Sikap awal ( A ) Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa seluruh siswa dengan persentase 100% belum mampu melakukan tehnik dasar passing atas dalam bola voli dengan baik dan benar sesuai dengan rata-rata nilai yang siswa peroleh yakni 42,9 yang termasuk dalam kriteria kurang ( K ). b. Gerakan ( B ) Untuk tahap gerakan yang merupakan bagian inti dari gerak dasar tehnik passing atas ini siswa hanya bisa memperoleh nilai rata-rata 39,2 yang dapat diklasifikasikan dalam kriteria kurang ( K ). Sebab komponen-komponen gerakan yang dinilai, seluruhnya belum dapat dilakukan dengan baik oleh seluruh atau 100% siswa. Masih banyak gerakan-gerakan yang belum benar dan perlu diperbaiki.
c. Gerakan lanjutan ( C ) Seluruh siswa (100%) masih belum mampu melakukan gerakan dasar ini. Aspek-aspek tertentu yang masih diabaikan dalam gerakan lanjutan yang padahal
berpengaruh penting untuk meningkatkan kemampuan passing atas. Karenanya seluruh siswa hanya bisa memperoleh nilai rata-rata 42,1 yang juga masih tergolong kurang ( K ). Hasil tes kegiatan siswa pada observasi awal menunjukkan bahwa 20 dari 20 siswa belum dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar. Yang mana persentasenya adalah 100% siswa belum mampu dengan perolehan rata-rata yang termasuk dalam kriteria kurang ( K ). Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 55. Hasil capaian yang diperoleh dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut : No.
Klasifikasi Nilai
Kriteria Aspek
Jumlah Siswa
Presentase (%)
1.
90 – 100
Baik Sekali
-
-
2.
75 – 89
Baik
-
-
3.
60 – 74
Cukup
-
-
4.
31 – 59
Kurang
20
100
5.
0 – 30
Kurang Sekali
-
-
20
100
Jumlah
4.1 Tabel persentase hasil pengamatan kegiatan siswa pada data awal / hasil observasi awal
Grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada data awal / hasil observasi :
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Kurang Sekali
Kurang
Cukup
Baik
Baik Sekali
Untuk itu dapat disimpulkan bahwa dalam penguasaan gerak ini sendiri siswa kelas X IPS 4 di SMA Negeri 2 Limboto secara keseluruhan atau 100%-nya masih belum mampu melakukan passing atas dengan baik dan benar. Oleh karenanya peneliti menganggap perlu diadakan penelitian, dengan dibantu oleh guru mitra kemudian mendiskusikan dan merencanakan alur atau jalannya penelitian yang diawali dengan siklus I. 4.1.2 Siklus 1 Siklus 1 dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dasar siswa yang dilihat perlu ditingkatkan berdasarkan hasil temuan pada observasi awal. Yang mana siklus I dilakukan dalam 3 hari, dalam sehari 1 tindakan dan diakhir siklus yaitu pada tindakan ke-3 di penelitian hari ke-4 diadakan evaluasi siklus. Sesuai dengan apa yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa sebelum adanya pelaksanaan siklus guru bersama peneliti lebih dahulu merancang alur penelitian yang akan dilaksanakan. Pada siklus I diawali dengan menyiapkan tindakan yang akan dilakukan pada siswa dan apa saja yang diperlukan saat
meneliti ynag kemudian dituangkan kedalam RPP. Setelah seluruh sarana dan prasarana disiapkan kemudian peneliti melaksanakan siklus I. Pada siklus I, yang menjadi yang objek untuk diteliti dan ditingkatkan adalah passing atas melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Sama halnya dengan observasi awal, siklus I selain kegiatan siswa yakni hasil belajar yang diamati juga kegiatan peneliti sebagai guru atau pengajar dalam hal ini meliputi penerapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Adapun deskripsi singkat mengenai hasil siklus I yaitu penelitian masih dilakukan terhadap 20 orang siswa kelas X IPS 4 DI SMA Negeri 2 limboto pada tanggal 13, 14 dan 20 desember 2013 atas kerjasama guru mitra disekolah. Sedangkan subyek maupun obyek yang diamati daam siklus ini masih sama yakni kegiatan siswa dan peneliti sebagai guru yang mana pada siswa yang diamati adalah peningkatan kemampuan passng atas dan pada guru adalah penggunaan model pembelajaran yang diterapkan. Adapun hasil dari tes gerakan dasar siswa pada kegiatan siklus I ini adalah : a. Sikap awal ( A ) Diihat secara individu, 6 ( 30 % ) siswa sudah dapat melakukan rangkaian gerakan awal dengan baik ( B ). Sedangkan sisanya 15 ( 70% ) siswa tergolong dalam kriteria cukup ( C ). Secara keseluruhan siswa dengan persentase 100 sudah mengalami peningkatan. Dengan rata-rata nilai yang peroleh yakni 68,3yang termasuk dalam kriteria cukup ( C ). b. Gerakan ( B ) Untuk tahap gerakan yang merupakan bagian inti dari gerak dasar tehnik passing atas ini siswa sudah lebih meningkat memperoleh nilai rata-rata 71,2 yang
dapat diklasifikasikan dalam kriteria cukup ( C ). Yang mana sudah 11 ( 55% ) siswa termasuk dalam kriteria baik ( B ) dan sisanya 9 ( 45% ) siswa termasuk dalam kriteria cukup ( C ) c. Gerakan lanjutan ( C ) Sama halnya dengan gerakan-gerakan sebelumnya, pada gerakan lanjutan hasil belajar juga meningkat. Hal ini terbukti dengan capaian rata-rata secara keseluruhan yakni 65,4 dan termasuk dalam kriteria cukup ( C ). Dengan 4 ( 20 % ) siswa sudah temasuk dalam kriteria baik ( B ) dan sisanya 16 ( 80% ) termasuk dalam kategori cukup ( C ). Hasil capaian yang diperoleh dapat dilihat ada tabel dan grafik berikut: No.
Klasifikasi Nilai
Kriteria Aspek
Jumlah Siswa
Persentase (%)
1.
90 – 100
Baik Sekali
-
-
2.
75 – 89
Baik
5
25
3.
60 – 74
Cukup
15
75
4.
31 – 59
Kurang
-
-
5.
0 – 30
Kurang Sekali
-
-
20
100
Jumlah
1.2 Tabel persentase hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Kurang Sekali
Kurang
Cukup
Baik
Baik Sekali
Grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus I Berdasarkan hasil tes kegiatan siswa pada siklus I, dapat dilihat bahwa 5 dari 20 siswa sudah dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar. Yang mana persentasenya adalah 25% siswa sudah mampu dengan perolehan nilai 75 - 89 yang termasuk dalam kriteria baik ( B ). Dan sisanya 15 ( 75% ) siswa sudah tergolong dalam kategori cukup ( C ). Untuk itu secara keseluruhan rata-rata yang dicapai adalah 68,3 yang termasuk dalam kriteria cukup ( C ). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 57
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Pengamatan kegiatan dalam melaksanakan proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru yaitu: A. Kegiatan pendahuluan 1. Formasi barisan 2. Berdoa 3. Absensi
4. Siswa melakukan pemanasan dibawah bimbingan guru B. Kegiatan inti 1. Guru menjelaskan secara umum materi yang akan dipelajari baik secara teori maupun dicontohkan dengan praktek langsung cara melakukan passing atas dengan baik, kemudian membagi siswa ke dalam beberapa kelompok berdasarkan ketentuan dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Dalam kelompok asal siswa mendapat materi, kemudian bergabung ke kelompok ahli yang ditentukan oleh guru berdasarkan sub bab yang diterima oleh siswa yang selanjutnya mencari pemecahan masalah yang dan dipahami bersama. 3. Siswa yang tergabung dalam kelompok ahli, kembali ke kelompok asalnya
dan
bertanggung
jawab
menjelaskan
dan
memberi
pengetahuannya yang dikuasai berdasarkan materi atau sub babnya masing-masing pada anggota kelompok yang lain dalam kelompok asal. 4. Guru memberikan praktek tugas gerak dasar pada masing-masing siswa secara berkelompok untuk melakukan passing atas menurut hasil pembelajaran secara kooperatif tipe jigsaw tadi. C. Kegiatan penutup 1. Formasi barisan ( barisan awal ) 2. Guru mengarahkan dan mengevaluasi serta mengoreksi apabila masih terdapat
kesalahan
atau
kekeliruan
dalam
pemahaman
serta
penguasaan gerak atau praktek gerakan dasar passing atas yang dilakukan oleh siswa. 3. Cooling down ( pendinginan ) 4. Absensi 5. Berdoa dan bubar Dari aspek yang diamati tersebut, kriteria penilaiannya diberi kode pada kolom “YA” atau “TIDAK” sesuai dengan gerakan-gerakan yang diakuan oleh siswa, apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Dari hasil pengamatan yang diketahui bahwa semua aspek dilaksanakan oleh guru. untuk data selengkapmya dapat dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 59 4.1.3 Refleksi Hasil Tindakan SiklusI Data yang diperoleh dari hasil pemantauan dan evaluasi kemudian di analisis. Hasil dari tahap ini kemudian digunakan untuk merefleksi, apakah siswa sudah dapat meningkatkan kemampuan passing atas dalam permaian bola voli. Sebagai bahan pertimbangan apa yang dilakukan pada siklus selanjutnya. Serta untuk mencari kekurangan siklus-siklus serta pelaksanaan refleksi selanjutnya hingga mencapai indikator kinerja yang ditetapkan Berdasarkan hasil evaluasi siklus I dengan rata-rata nilai yang diperoleh adalah 68,3 dengan persentase 25% siswa sudah mampu melakukan passing atas sedangkan indikator capaiannya yakni 75% dari seluruh siswa, maka peneliti dengan dibantu guru mitra menganalisis kekurangan maupun kesalahan-kesalahan yang masih terdapat pada pelaksanaan siklus I. Adapun kekurangan yang didapati yakni dari sisi peneliti sebagai guru belum maksimal dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam hal ini saat pembagian kelompok dan
keaktifan siswa kurang diperhatikan. Dari sisi siswa masih belum dapat menerapkan hasil diskusinya sepenuhnya karena dalam pembelajaran kooperti tipe jigsaw ini siswa dituntut untuk dapat mempertanggung jawabkan materi yang didapat, sedang yang ditemukan pada siklus I ini sebagian siswa belum mampu bertanggung jawab penuh terhadap teman-teman kelompok awalnya sehingga berdampak pada hasil penguasaan rangkaian gerak dasar passing atas. Maka dari itu dari, dengan melihat indikator capaian yang belum memenuhi standarisasinya serta permasalahan diatas dapat disimpulkan perlu pelaksanaan siklus berikutnya dengan berpatokan dari kelebihan maupun kekurangan pada siklus I, yakni pelaksaan penelitian lanjutan dalam hal ini pelaksanaan siklus II. 4.1.4 Siklus II Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I yang masih perlu ditindak lanjuti. Dalam hal ini yang menjadi yang objek untuk diteliti dan ditingkatkan adalah passing atas melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dalam siklus II selain kegiatan siswa yakni hasil belajar yang diamati juga kegiatan peneliti sebagai guru atau pengajar dalam hal ini meliputi keefektifan penerapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Untuk persiapan siklus II, peneliti bercermin pada apa yang sudah diperoleh dari siklus satu yang kemudian di refleksi yang sebagai bahan perbaikan untuk siklus ini. Selain juga dengan apa yang memag sudah sesuai apa yang diharapkan. Yang kemudian peneliti melanjutkan kembali penelitiannya sesuai dengan yang direncanakan bersama.
Deskripsi singkat mengenai hasil siklus II yaitu, penelitian masih juga dilakukan terhadap 20 orang siswa kelas X IPS 4 DI SMA Negeri 2 limboto pada tanggal 21, 27 dan 28 desember 2013 atas kerjasama guru mitra disekolah. Sedangkan subyek maupun obyek yang diamati daam siklus ini masih sama yakni kegiatan siswa dan peneliti sebagai guru yang mana pada siswa yang diamati adalah peningkatan kemampuan passng atas dan pada guru adalah keefektifan model pembelajaran yang diterapkan. Adapun hasil dari tes gerakan dasar siswa pada kegiatan siklus II ini adalah : a. Sikap awal ( A ) Diihat secara individu, 18 ( 90% ) siswa sudah dapat melakukan rangkaian gerakan awal dengan baik ( B ). Sedangkan sisanya 1 ( 5% ) siswa tergolong dalam kriteria cukup ( C ) dan 1 ( 5% ) siswa tergolong dalam kriteria kurang ( K ). Sedangkan secara keseluruhan dirata-ratakan siswa dengan persentase 100 rata-rata sudah mengalami peningkatan. Dengan rata-rata nilai yang peroleh yakni 81,2yang termasuk dalam kriteria baik ( B ).
b. Gerakan ( B ) Untuk tahap gerakan yang merupakan bagian inti dari gerak dasar tehnik passing atas ini siswa juga mengalami peningkatan dengan memperoleh nilai ratarata 77,5yang dapat diklasifikasikan dalam kriteria baik ( B ). Yang mana sudah 18 ( 90% ) siswa termasuk dalam kriteria baik ( B ) dan sisanya 2 ( 10% ) siswa termasuk dalam kriteria cukup ( C ) c. Gerakan lanjutan ( C ) Sama halnya dengan gerakan-gerakan sebelumnya, pada gerakan lanjutan hasil belajar juga meningkat. Hal ini terbukti dengan capaian rata-rata secara
keseluruhan yakni 80,8dan termasuk dalam kriteria baik ( B ). Dengan 18 ( 90 % ) siswa sudah temasuk dalam kriteria baik ( B ) dan sisanya 2 ( 10% ) termasuk dalam kategori cukup ( C ). Adapun hasil evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut : 4.3 Tabel Persentase Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pada Siklus II No.
Klasifikasi Nilai
Kriteria Aspek
Jumlah Siswa
Presentase (%)
1.
90 – 100
Baik Sekali
-
-
2.
75 – 89
Baik
20
100
3.
60 – 74
Cukup
-
-
4.
31 – 59
Kurang
-
-
5.
0 – 30
Kurang Sekali
-
-
20
100
Jumlah
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Kurang Sekali
Kurang
Cukup
Baik
Baik Sekali
Grafik hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus II
Berdasarkan hasil tes kegiatan siswa pada siklus II, dapat dilihat bahwa seluruh siswa sudah dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar. Yang mana persentasenya adalah 100% siswa sudah mampu dengan perolehan nilai 75 89 yang termasuk dalam kriteria baik ( B ). Untuk itu secara keseluruhan rata-rata yang dicapai adalah 79,8 yang termasuk dalam kriteria baik ( B ). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 58. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Pengamatan kegiatan dalam melaksanakan proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan guru yaitu: A. Kegiatan pendahuluan 1. Formasi barisan 2. Berdoa 3. Absensi 4. Siswa melakukan pemanasan dibawah bimbingan guru B. Kegiatan inti 1. Guru menjelaskan secara umum materi yang akan dipelajari baik secara teori maupun dicontohkan dengan praktek langsung cara melakukan passing atas dengan baik, kemudian membagi siswa ke dalam beberapa kelompok berdasarkan ketentuan dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Dalam kelompok asal siswa mendapat materi, kemudian bergabung ke kelompok ahli yang ditentukan oleh guru berdasarkan sub bab yang diterima oleh siswa yang selanjutnya mencari pemecahan masalah yang dan dipahami bersama.
3. Siswa yang tergabung dalam kelompok ahli, kembali ke kelompok asalnya
dan
bertanggung
jawab
menjelaskan
dan
memberi
pengetahuannya yang dikuasai berdasarkan materi atau sub babnya masing-masing pada anggota kelompok yang lain dalam kelompok asal. 4. Guru memberikan praktek tugas gerak dasar pada masing-masing siswa secara berkelompok untuk melakukan passing atas menurut hasil pembelajaran secara kooperatif tipe jigsaw tadi. C. Kegiatan penutup 1. Formasi barisan ( barisan awal ) 2. Guru mengarahkan dan mengevaluasi serta mengoreksi apabila masih terdapat
kesalahan
atau
kekeliruan
dalam
pemahaman
serta
penguasaan gerak atau praktek gerakan dasar passing atas yang dilakukan oleh siswa. 3. Cooling down ( pendinginan ) 4. Absensi 5. Berdoa dan bubar Dari aspek yyang diamati tersebut, kriteria penilaiannya diberi kode pada kolom “YA” atau “TIDAK” sesuai dengan gerakan-gerakan yang diakuan oleh siswa, apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Dari hasil pengamatan yang diketahui bahwa semua aspek dilaksanakan oleh guru. untuk data selengkapmya dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 58. 4.1.5 Refleksi Hasil Tindakan SiklusII
Data yang diperoleh dari hasil pemantauan dan evaluasi kemudian di analisis. Hasil dari tahap ini kemudian digunakan untuk merefleksi, apakah siswa sudah dapat meningkatkan kemampuan passing atas dalam permaian bola voli. Sebagai bahan pertimbangan apa yang dilakukan pada siklus selanjutnya. Serta untuk mencari kekurangan siklus-siklus serta pelaksanaan refleksi selanjutnya hingga mencapai indikator kinerja yang ditetapkan Berdasarkan hasil evaluasi siklus II dengan rata-rata nilai yang diperoleh adalah 79,8 dengan 100% siswa sudah dapat melakukan passing atas dengan kriteria baik sedangkan indikator capaiannya yakni 75%, maka peneliti dengan dibantu guru mitra menyimpulkan bahwa penelitian sudah dapat diterima karena sudah memenuhi indikator capaian yang ditargetkan. Dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. 4.2 Pembahasan Proses pembelajaran dilaksanakan di lapangan terhadap 20 orang siswa yang terdiri dari 11 laki-laki dan 9 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan 2 siklus selama 7 hari di SMA Negeri 2 Limboto pada siswa kelas X IPS 4. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah : a) Siswa dibariskan menjadi 5 baris dan dilanjutkan dengan pemanasan b) Guru menjelaskan secara singkat materi passing atas yang akan dipelajari. c) Siswa kemudian dibagi menjadi 5 kelompok kecil yang masing-masing terdiri atas 4 orang d) Guru membagi materi pada masing-masing anggota kelompok berdasarkan sub bab yang telah ditentukan
e) Dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang, 1 orang mendapat bagian sikap awal, 2 orang mendapatkan sub bab mengenai sikap saat gerakan dan 1 orang anggota lainnya mendapatkan bagian terakhir yakni mengenai gerakan lanjutan f) Masing-masing anggota kelompok yang mendapatkan materi yang sama kemudian bergabung menjadi satu kelompok yang biasa disebut kelompok ahli, mendiskusikan, memecahkan masalah yang ditemui hingga dapat menguasai materi yang didapatkan. g) Anggota kelompok yang tergabung dalam kelompok ahli kemudian kembali ke kelompok asalnya dan bertanggung jawab menjelaskan kembali ke anggota kelompoknya yang lain. h) Guru mengamati dan mengevaluasi apabila masih terdapat kesalahan maka diperbaiki hingga dapat dilakukan dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil penelitian, setelah diberi tindakan pada siklus I mengalami peningkatan dengan rata-rata sebanyak 26,9 dari rata-rata awal 41,4 menjadi 68,3. Dengan persentase 25% dari siswa sudah mampu melakukan passing atas dengan baik. Namun perolehan ini masih belum mencapai indikator yng ditargetkan sehingga diadakan penelitian lanjutan yakni penelitian pada siklus II. Tindakan kembali diberikan pada siswa dengan beberapa hal yang diperbaiki baik dari sisi guru maupun siswa yang kemudian rata-rata hasilnya meningkat sebesar 11,5 dari rata-rata 68,3
menjadi 79,8. Untuk itu, dengan
perolehan 79,8 dengan persentase 100% siswa tergolong dalam kriteria baik,
maka dari itu indikator capaian yang ditargetkan sudah sesuai harapan dan hipotesis yang telah diajukan dapat diterima.
Adapun hasil penelitian ini dituangkan dalam grafik dan tabel sebagai berikut: Tahap Penelitian
Tidak Tuntas
Tuntas
Jumlah
Observasi Awal
100%
-
100%
Siklus I
75%
25%
100%
Siklus II
-
100%
100%
Tabel 4.4 Tabel persentase ketuntasan siswa dalam pembelajaran.
Grafik persentase ketuntasan siswa dalam pembelajaran
100%
90% 80% 70% 60% 50%
Tidak Tuntas
40%
Tuntas
30% 20% 10% 0% Observasi Awal
Siklus I Siklus II
Pada observasi awal 100% siswa masih dibawah rata-rata atau terhitung belum tuntas sehingga diadakan penelitian dan pemberian tidakan pada siklus I.
Di siklus I hasil belajar mengalami peningkatan dari yang tadinya 100% siswa terhitung kurang mampu melakukan passing atas dengan baik meningkat dengan kriteria cukup dan baik dengan persentase ketuntasan 25% tuntas dan sisanya 75% belum tuntas. Melihat hal ini kemudian diadakan penelitian selanjutnya pada siklus II yang akhirnya mencapai target dengan 100% siswa memperoleh kriteria baik dan mampu melakukan passing atas dengan baik. Dengan ini, penelitian meningkatkan passing atas melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat menjadi solusi pembelajaran untuk guru. Namun juga masih perlu pembenahan demi perkembangan pembelajaran itu sendiri.