BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA 1 Negeri Tapa pada siswa kelas X (sepuluh). Waktu pelaksanaan selama 2 bulan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilakukan empat tahap dimulai dari tahap persiapan, pengambilan data, pengelolaan data dan terakhir pembuatan laporan. 3.2 Desain Penelitian Jenis penelitian merupakan penelitian eksperimental dengan melihat hubungan sebab akibat dari penggunaan perlakuan untuk kelas eksperimen dan membandingkan dengan kelas kontrol. Rancangan pelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Postest control group design. Menurut Sugiyono (2012:79), desain penelitian Post test control group design, adalah sebagai berikut : Tabel 3. Rancangan Penelitian Post test Only Control Group Design Kelas
Perlakuan
Post test
Eksperimen Kontrol
X1 X2
O1 O2
Keterangan : Kelas pertama diberi perlakuan (X1) yakni dengan menggunakan metode pembelajaran “Batutakore” dan kelas yamg kedua (X2) menggunakan metode pembelajaran diskusi.
21
O1 = test akhir untuk kelas yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran batutakore. O2 = test akhir untuk kelas yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi. Tabel 4. Perbandingan aspek pembelajaran pada kelas control dan kelas eksperimen. Aspek
Kelas Eksperimen
Kontrol
Waktu
4 jam pelajaran
4 jam pelajaran
Pertemuan
2 pertemuan
2 pertemuan
Topic materi
Kalor
Kalor
Guru yang mengajar
Peneliti
Peneliti
Media pembelajaran
Bahan Ajar
Bahan ajar
Model Pembelajaran
Kooperatif learning
Kooperatif learning
Metode Pembelajaran
Batutakore
Diskusi
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian. Seperti apa yang di katakana oleh Sugiyono (2012: 38) bahwa, variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian menarik kesimpulan.
22
3.3.1 Variabel Variable-Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel eksperimen Menurut Sugiyono (2012:39) bahwa, Variabel eksperimen atau sering disebut
vriabel
stimulus,
variabel
bebas
merupakan
variabel
yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variable eksperimen adalah pmetode pembelajaran “Batutakore”. 2. Variable respon Menurut Sugiyono (2012:39) bahwa, Variabel respon atau variable terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas. Variabel respon pada penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam membuat rangkuman ilmiah. 3.3.2 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 3.3.2.1 Definisi konseptual Kemampuan membuat rangkuman ilmiah yang dimaksud yakni merupakan hasil kemampuan siswa menbuat rangkuman ilmiah berdasarkan indikator membuat rangkuman ilmiah sebagai tingkat pencapaian terhadap materi yang diberikan berdasarkan beberapa indikator, antara lain : a. Isi rangkuman, yakni kemampuan siswa dalam membuat pokok permasalahan dalam sebuah wacana/bahan ajar, yang mempunyai descriptor, Pada rangkuman terdapat kata kunci, Penggunaan 23
redaksi
kalimat sendiri yang sesuai dengan tata bahasa, Isi rangkuman padat, jelas dan mudah dipahami tujuannya, Memuat persamaan, Menggunakan symbol-simbol fisika yang ditulis sesuai dengan penulisan symbol fisika, Memuat contoh aplikasi dri kata-kata kunci dalam kehidupan sehari-hari. b. Organisasi, yakni kemampuan siswa dalam mengorganisasikan pokok pikirn dalam rangkuman agar tersusun/terstruktur sesuai dengan materi pembelajaran. Yamg mempunyai descriptor, Topic kalor, Sub-sub topic kalor, Uraian materinya, Logis uraiannya. c. Bahasa, yakni kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa insinesia yang baik dan benar serta penggunaan istilah fisika yng sesuai dengan istilah fisika yang sebagaimana mestinya, sehingga mempunyai indikator sebagai berikut : Menggunakan redaksi kalimat yang tepat, Menggunakan kosa kata yang tepat, Ketepatan penggunaan tanda baca, Penempatan paragraph yang tepat. d. Tampil yang dimaksud disini lebih kepada tampilan hasil rangkuman ilmiah siswa yang meliputi , rapi, terorganisir, identitas tertera jelas (nama siswa, nama guru, nama mata pelajaran, tanggal dan kelas), serta menggunakan diagram. 3.3.2.2 Definisi operasional Kemampuan membuat rangkuman ilmiah secara operasional dalam penelitian ini mencakup pada aspek isi rangkuman, bahasa, organisasi dan tampil. Indikator –
24
indikator tersebut diukur berdasarkan skor kemampuan siswa membuat rangkuman ilmiah yang diperoleh dari penggunaan metode pembelajaran metode “Batutakore”. 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1
Populasi Menurut Winarsunu (2010:11) populasi adalah seluruh individu yang
dimaksudkan untuk diteliti, dan nantinya akan dikenai regenaralisasi. Jadi populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat–syarat tertentu yang mempunyai kaitan dengan masalah yang diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X pada tahun ajaran
2012/2013 yang terdiri atas tujuh kelas mulai dari X1 sampai X7. Tabel 5. Distribusi penyebaran siswa disetiap kelas Jumlah siswa Kelas Laki-Laki Perempuan Total X1 10 17 27 X2 10 17 27 X3 13 13 26 X4 9 17 26 X5 11 16 27 X6 9 17 26 X7 13 14 27 Jumlah 75 113 188 (Sumber: buku daftar siswa SMA Negeri 1Tapa tahun ajaran 2012/2013) 3.4.2
Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi terlalu besar tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
25
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cluster random sampling. Pada pengambilan sampel kedua kelas harus homogeny baik dari guru yang mengajar, bahan ajar yang digunakan, waktu pelajaran hal ini di karenakan akan berpengaruh pada hasil penelitian apabila kelas yang digunakan tidak homogen. Untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan secara acak dengan menggunakan bantuan uang logam (Ary. dkk 2004:346). Hal ini dilakukan agar kedua kelas memiliki peluang yang sama. Pada penelitian ini setelah dilakukan penarikan sampel secara berkelompok yang menjadi sampel penelitian adalah kelas X1 dan kelas X7 dimana kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X7 sebagai kelas kontrol. 3.5 Tekhnik Pengumpulan Data 3.5.1
Instrumen Penelitian Sugiyono (2012:137) menyatakan bahwa instrumen penelitian merupakan
pengukuran terhadap fenomena alam maupun sosial. Penelitian ini menggunakan tes otentik untuk menilai kemampuan siswa dalam membuat rangkuman ilmiah setelah menerima pengalaman belajar. Menurut Rustaman (2007:4) penilaian otentik merupakan penilaian yang melibatkan suatu tugas (task) bagi para siswa untuk menampilkan, dan sebuah kriteria penilaian atau rubrik (rubrics) yang akan digunakan untuk menilai penampilan berdasarkan tugas tersebut. Instrument yang digunakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Instrument yang digungkan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah lembar penilaian kemampuan membuat rangkuman ilmiah. 26
3.5.2 Tekhnik Pengujian 3.5.2.1 Uji Validitas Teknik uji validitas yang digunakan adalah validitas isi dan validitas tampang. Suatu indicator dikatakan valid apabila indicator itudapat mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas disini digunakan untuk mengukur suatu indicator valid dan cocok untuk digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian. Adapun untuk pengujian validitas digunakan dengan melihat korelasi item indicator dengan korelasi produk moment. (Sugiyono;2012:356) sebagai berikut :
rxy =
N å XY - (å X )(å Y )
(
N å X 2 - (å X ) N å Y 2 - (å Y ) 2
2
)
Keterangan rxy = Koefisien korelasi produk moment
åX åY N
= Skor untuk setiap moment = Skor total untuk keseluruhn item = Jumlah responden
Dalam penelitian ini, pengujian validitas dilaksanakan pada kelas uji coba dengan jumlah siswa 27 orang dengan rdaftar = 0,381. Besarnya koefisian validitas dari setiap item indikator dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 6. Validitas setiap Indikator No. Indikator Koefisien validitas Status 0.666 1 valid 0.519 2 valid 0.653 3 valid 0.719 4 valid
27
Kriteria Validitas Baik Cukup Baik Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa rhitung>rtabel jadi dapat disimpulkan bahwa semua item indicator valid dan dapat digunakan untuk alat pengumpul data dalam penelitian ini. 3.5.2.2 Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2012:122), reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajegan.Suatu instrument penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila test yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur. Untuk analisis reliabilitas internal dapat digunakan metode Alfha cronbacht. Rumus tersebut menurut Arikunto (2010 :180) ditunjukkan sebagai berikut :
é k ùé r11 = ê ê1 ë k - 1úû ëê
(å s )ù 2 b
s t2
ú ûú
Keterangan: r11 = reliabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 ∑σb = jumlah varians butir σt2 = varians total Untuk mencari reliabilitas maka harus diketahui varians setiap item indicator digunakan persamaan berikut:
(å x ) åx - N
2
2
s 12 =
N
Dimana: = varians soal s 12
åX
2
= jumlah kuadrat item Xi
28
(å X )
N
2
= jumlah kuadrat item Xi = jumlah responden
3.6 Teknik Analisis Data Setelah semua data terkumpul, maka data tersebut akan diolah secara kualitatif dengan teknik dan langkah-langkah sebagai berikut. 3.6.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian berdistribusi normal ataut idak. Dalam uji normalitas ini digunakan analisis lilieford dengan mengikuti langkah- langkah sebagai berikut : 1. Data (X1 ,X2 ,...., Xn) yang diperoleh diurutkan diurutkan dari data yang paling kecil hingga data terbesar. 2.
Data (X1 ,X2 ,...., Xn) dijadikan bilangan baku (Z1, …., Z2) dengan rumus.(Sugiyono, 2012) : Z =
Xi - X S
S2 =
Keterangan
å(X
dengan X =
i
åX
1
n
- X )2
n -1
Xi = skor yang diperoleh siswa ke-i S = simpangan baku X = skor rata-rata
3. Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Zi) atau nilai F dari daftar distribusi normal = P(Z
29
4. Dengan menggunkan proporsi Z1, Z 2, Z3, …..Z
n
yang lebih kecil atau
sama dengan Z, jika proporsi ini sama dengan S(Zi), maka : S ( zi ) =
banyaknya Z 1 , Z 2 , Z 3 , ......, Z n yang £ Z1 n
5. Menghitung selisih F(Zi)-S(Zi) yang kemudian ditentukan harga mutlaknya. Keterangan : F(Zi) : nilai F yang diperoleh melelui daftar distribusi normal S(Zi): nilai S yang diperoleh sesuai rumus diatas S ( zi ) =
banyaknya Z 1 , Z 2 , Z 3 , ......, Z n yang £ Z1
n 6. Mengambil harga mutlak selisih yang paling besar yang disebut L0
7. Membandingkan nilai L0 dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis untuk uji lilieford, untuk taraf pada α dimana α adalah daerah interval. Kriterianya adalah : H0 : L0< Ldaftar : data skor tes hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen dan kels kontrol berdistribusi normal H0 : L0> Ldaftar :data skor tes hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal (Sudjana, 2005:466)
30
3.6.2 Uji Homogenitas Data Uji ini bertujuan untuk melihat apkah kedua sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak , dengan langkah-langkah berikut : a. Mencari varians masing-masing data kemudian dihitung dengan uji F
F=
S12 S 22
Keterangan : F : varians kelompok data S1 : varians hasil belajar yang tinggi S2 : varians hasil belajar yang rendah Pengujian homogenitas varians didasarkan pada hipotesis statistic berikut: H 0 : populasi mempunyai varian yang homogen atau sama
H 1 : populasi mempunyai varian yang tidak homogen atau tidak sama b. Jika harga F sudah diperoleh, bandingkan dengan harga Fh tersebut dengan Ft jika Fhitung
tt maka Hi diterima.
31
Hipotesis statistik yang akan di uji dirumuskan sebagai berikut H0 : µ1 = µ2
:tidak terdapat perbedaan kemaampuan membuat rangkuman ilmiah antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran “Batutakore” dengan kelas yang menggunakan metode pembeljaran diskusi.
H1 : µ1 ≠ µ2
: terdapat perbedaan kemaampuan membuat rangkuman ilmiah antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran “Batutakore” dengan kelas yang menggunakan metode pembeljaran diskusi.
Dengan kriteria pengujiannya adalah tolak hipotesis nol (H0) hanya jika th>tt untuk dk=(n1+n2-2) dan peluang (1-1/2α), untuk harga lainnya H0 ditolak.
32