TMMD Sengkuyung Tahap I Tahun 2016 Dimulai PURWOREJO,FP – Kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap I tahun 2016 wilayah Kabupaten Purworejo dimulai. Pembukaan dilakukan oleh Bupati Purworejo, Agus Bastian di halaman SD Negeri Pageron, Desa Bedono, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Selasa (03/04/2016). Pelaksanaan TMMD mulai tanggal 03 Mei s.d 23 Mei 2016, sebelumnya sudah dilaksanakan Pra TMMD selama 14 Hari Mulai 18 April s.d 2 Mei 2016. Untuk tenaga yang melaksanakan TMMD terdiri dari TNI, POLRI, DPU Kabupaten Purworejo, BAPEPEDA Kabupaten Purworejo serta Masyarakat Desa Pageron dan sekitarnya. Sasaran yang akan dibangun berupa corblok jalan sepanjang 600 M X 2,5 M dengan Tebal 12 CM dan Pembersihan kanan / kiri jalan sepanjang 1.200 M serta Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ( BBGRM ) ke XIII Tahun 2016. Selain Sasaran Pokok pada TMMD kali ini juga ada sasaran kegiatan tambahan, diantaranya Penyuluhan bidang Pertanian dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kelautan, Penyuluhan bidang Kependudukan dari Dinas Catatan Sipil, Penyuluhan Bidang Kamtibmas hukum & Narkoba dan Penyuluhan PPBN & Hanneg. Juga Penyuluhan bidang Agama, Penyuluhan bidang Lingkungan Hidup,penyuluhan bidang Kesehatan ,Penyuluhan bidang Pendidikkan dan Olahraga ,Penyuluhan bidang Koperasi % Home Industri Penyuluhan Penanggulangan Bencana Alam ( PBA ), Pelayanan Kontrasepsi KB, Pemutaran FILM, Pasar Murah Dan Penyerahan Pohon Durian 300 batang kepada Masyarakat. “ Dengan semangat Kemanunggalan TNI serta kerjasama lintas
komponen Bangsa kita wujudkan percepatan Desa membangun Indonesia guna meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Bupati dalam Amanatnya membacakan sambutan Panglima Kodam IV Diponegoro. Adapun sumber dana dalam pelaksanaan TMMD Sengkuyung Tahap I Tahun 2016 ini dari APBD Propinsi sebesar Rp 140.000.000,dan APBD Kabupaten Rp 50.000.000,- serta Swadaya masyarakat Desa Bedono Pageron, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo Rp 5.000.000,-. Hadir pada Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap I Tahun 2016 Danrem 072 Pamungkas yang diwakili Dantebek Letnan Kolonel Cin Joko, Dandim 0708 Purworejo Letnan Kolonel Czi Tommy Arief Susanto S.I.P,Wakil Bupati Purworejo Ibu Yuli Hastuti,SH, SKPD Kabupaten Purworejo, Muspika Kecamatan Kemiri, Para Danramil dan Babinsa, Yonif 412 Raider Kostrad, Polres Purworejo, Pramuka dari siswa SLTA , FKPPI, SatpolPP, Banser dan BPBD Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat,serta masyarakat Desa Bedono pageron. Adapun sebagai penanggung jawab dilapangan selaku Komandan satuan Penugasan ( Dansatgas ) Kapten Cpl Wasito yang kesehariannya menjabat Perwira Seksi Teritorial ( Pasiter). Di akhir pembukaan TMMD Bupati menyerahkan Bantuan modal kepada perwakilan Kelompok Tani se-Kabupaten Purworejo dengan besar anggaran sekitar 900 Juta rupiah dan selanjutnya meninjau Lokasi pengerjaan TMMD.
Disnakertransos Purworejo Gelar Job Fair 2016 PURWOREJO,FP – Untuk menfasilitasi pencari kerja yang terus meningkat, khususnya di Kabupaten Purworejo, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) akan mengelar job fair di Gedung Wanita, Jl Kolonel Sugiono no 62 Purworejo. Job fair akan berlangsung selama dua hari, 18-19 Mei 2016 dan akan diikuti 20 perusahaan dan menyediakan 7077 lowongan kerja. Kepala Disnakertransos, Drs. Sutrisno didampingi ketua panitia, Pracoyo,Sos mengatakan, penyelenggaraan job fair sebagai salah satu upaya untuk mengurangi pengangguran. “Jumlah pencari kerja saat ini sekitar 14.000. Mudah-mudaha adanya job fair dengan lowong kerja 7077 itu akan menyerap banyak pencari kerja Purworejo,” kata Drs, Sutrisno. Disebutkan , job fair tersebut kerjasama antara Disnakertransos Purworejo dengan 20 perusahaan dari Jakarta, Jawa Tengah dan DIY. Job fair dibuka mulai pukul 09.00 sampai 15.30 WIB. Drs, Sutrisno menjelaskan, gelaran job fair sudah yang kedua kalinya. Pihaknya sengaja menggelar job fair seusai pengumuman kelulusan SMA/SMK dan sederajad karena pada saat itu terjadi peningkatan pencari kerja. “Karena pada masa itu mungkin mereka bingung mau melamar kerja kemana, ya kita coba menfasilitasi,” ungkap Sutrisno. Menurut Drs, Sutrisno, dari 20 perusahaan yang ada di job fair sebagian besar dari garmen dan elektronik. Lowongan kerja yang ada di job fair nantinya ada sejumlah perusahaan yang melakukan rekrutmen langsung ditempat. “Di job fair nantinya akan disedakan ruang khusu untuk wawancara bagi perusahaan yang sistem rekrutmen langsung,” katanya. (WARDOYO)
Penderita Meningkat
Demam
Berdarah
PURWOREJO,FP – Pada tahun 2016 penderita demam berdarah di Kabupaten Purworejo mengalami peningkatan. Di bulan Januari tercatat 61 kasus, bulan Februari 54 kasus. Sementara pada bulan yang sama pada tahun 2015 tercatat 25 kasus dan 14 kasus. “Dibandingkan tahun lalu memang terjadi peningkatan penderita demam berdarah. Namun demikian sampai saat in belum ada korban akibat demam berdarah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, dr Kuswantoro M.Kes di ruang Begelen, komplek Kantor Bupati Senin (7/3/2016). Dijelaskan, dalam penanganan demam berdarah pihaknya sudah melakukan pengasapan atau foging. Setidaknya sampai saat ini sudah dilakukan 10 kali pengasapan. Diakui, cara seperti itu sebenarnya kurang efektif karena hasilnya hanya akan membunuh nyamuk dewasa saja. “Cara yang paling efektif adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak dan bersama-sama. Karena itu dibutuhkan peran serta masyarakat untuk mengatasi jentikjentik yang ada,” jelas Kuswantoro.
Terkait Penolakan Galian C, Pemilik Tambang Mengaku Sudah Sesuai Prosedur PURWOREJO,FP – Menyusul polemik penambangan galian C yang berada di sungai jali, Desa Mlaran Kecamatan Gebang dan Desa Sutoragan, Kecamatan Kemiri hingga berujung pada penolakan oleh sejumlah warga pemilik lahan, Timbul Pramono,ST selaku pemilik perusahaan penambangan mengaku tahapan proses perijinan sudah sesuai prosedur. “Semua sudah sesuai prosedur mulai dari tingkat desa hingga Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO) dan ESDM Propinsi. Semua tahapan sudah sesuai prosedur hingga keluar izin resmi dari pihak berwenang,” kata Timbul Pramono saat ditemui dikantornya, Selasa (27/9). Dijelaskan, dalam penambangan galian C di Desa Mlaran dan Sutoragan dirinya juga sudah membentuk Tim atau panitia yang beranggotakan 27 warga desa dengan tugas untuk membantu pelaksanaan penambangan. “Tugas panitia ini untuk sosialisasi, mengumpulkan SPPT warga, dan pembagian kompensasi,” jelas Timbul. Menyoal adanya sejumlah pemilik lahan yang menolak adanya proyek penambangan galian C di Desa Mlaran, Timbul membantah jika para pemilik lahan menolak penembangan tersebut. “Tidak ada yang menolak, yang benar adalah mengijinkan dengan syarat,” ucap Timbul. Disinggung ada tiga warga yang mengaku pemilik lahan dan menolak adanya penambangan galian C di Desa Mlaran, pihaknya mengatakan sejak awal tiga warga tersebut memang keberatan dan menolak adanya penambangan. Menurut Timbul, sebenarnya dalam sosialisasi yang dihadiri unsur terkait seperti Kepala Desa, Sat Pol PP, Kantor Lingkungan Hidup, Camat, Dinas SDA dan ESDM
Kabupaten Purworejo, Koramil, Babinsa, Polsek, dan Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mereka juga diundang dan diberi kesempatan berbicara paling awal. “Tapi mereka tidak pernah berbicara menolak, mereka hanya memberi masukan saja. Kalau sekarang mereka bicara menolak apakah itu tidak mengada-ada,” tutur Timbul. Timbul menuturkan, lima masukan dari tiga warga pemilik lahan sudah dicatat dan dirinya siap melaksanakan. “Yang bertanggung jawab atas proyek itu ya jelas saya. Jaminannya adalah reklamasi dan pasca tambang yang sudah saya serahkan ke pemerintah dan jumlahnya tidak sedikit. Soal hitam diatas putih, secara otomatis proses dan prosedur perijinan tambang hitam diatas putih. Kemudian mengenai pembubaran Tim Penutupan itu kewenangan desa karena desa yang membentuk dan hanya masalah waktu saja,” tuturnya. Ditegaskan, karena semua tahapan proses perijinan sudah sesuai prosedur dan sebagian warga Desa Sutoragan dan Desa Mlaran menyetujui rencana izin penambangan maka aktifitas galian C tetap akan dilaksanakan. “Namun demikian saya berharap situasinya kondusif dan warga Desa Mlaran dapat bersatu satu suara untuk mendukung kegiatan penambangan semata-mata untuk kepentingan umat yang lebih besar dari kepentingan pribadi,” tandas Timbul.
Pewarta Purworejo Tanam Ribuan Pohon
Dan
TNI
Pewarta Purworejo bekerja sama dengan SMA Negeri 3 Purworejo mengadakan kegiatan penghijauan dan pelestarian sumber air berupa penanaman ribuan pohon. Kegiatan dipusatkan di Desa
Tlogokotes dan Somorejo, Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo, Jumat (11/12). Kegiatan tersebut dalam rangka Hari Pers Nasional tahn 2016 dan HUT SMA Negeri 3 Purworejo ke – 32. Sebelum penanaman dilakukan penyerahan bibit secara simbolis oleh Pj Bupati Purworejo yang diwakli Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan perikanan Ir Dri Sumarno, Dandim 0708 Purworejo Letkol Czi Tommy Arie Susanto, Kapolres Purworejo yang diwakili Kasubag Humas AKP Lasiyem kepada Kepala Desa Tlogokotes dan Sumorsejo. Kepala Pewarta Purworejo Hantoro Wibowo mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu dari sekian kegiatan dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional tahun 2016 yang jatuh pada 9 Februari mendatang. “Mudah-mudahan kegiatan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Desa Tlogokotes dan Somorejo,” tutur Hantoro Wibowo. Sementara itu Dandim 0708 Purworejo Letkol Czi Tommy Arie Susanto memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan penghijauan tersebut. Menurutnya, kegiatan sosial tersebut akan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. “Ini adalah wujud ucapan terimakasih para wartawan kepada masyarakat yang selama ini menjadi sumber beritanya,” kata Dandim. Sedikitnya ada sekitar 5100 bibit pohon yang ditanam dalam kegiiatan itu. Rincianya, 1500 batang Jati, 1.800 batang Albasiah, 500 batang Trembesi, 30 batang Gayam, 800 batang Jabon Merah, 400 batang Suren dan 70 batang Asam Jawa.
Ketua BPC Gapensi Purworejo Desak Pemerintah Segera Membuat Peraturan Pos Anggaran Untuk Personil Pelaksana Ahli dan Terampil PURWOREJO,FP – Ketua BPC Gapensi Purworejo, Heru Budi Utomo mendesak agar pemerintah segera membuat regulasi yang mengatur tentang pos anggaran untuk tenaga pelaksana ahli atau terampil. Sebab selama ini hanya tenaga perencana dan pengawas saja yang sudah ada pos anggarannya. “Peraturan tentang pos anggaran untuk tenaga ahli atau terampil ini harus segera dibuat karena ini menyangkut pemenuhan hak banyak orang,” kata Heru Budi Utomo di ruang kerjanya, Sabtu (26/3/2016). Heru mengatakan, bahwa regulasi yang mengatur tentang pelaksana jasa kontruksi diamanatkan / dipersyaratkan tenaga ahli maupun tenaga terampil. Tetapi selama ini pemerintah belum mengakomodir / menyediakan pos anggaran / imbal jasa pada Bill of Quantity / Rencana Anggaran Belanja (RAB) Kegiatan pelaksana kontruksi bagi tenaga ahli / tenaga terampil untuk personil inti Pelaksana. Selama ini Pengguna Anggaran (PA) / PPK / Konsultan Perencana dalam menuyusun Anggaran Biaya maupun HPS (Harga Perkiraan Sendiri) yang berpedoman pada Peraturan Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M2013 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum. “ Pedoman tersebut masih belum memasukkan komponen imbal jasa bagi personil inti Pelaksana seperti yang dipersyaratkan dalam dokumen pengadaan,” ucap Heru yang saat ini tengah menempuh pendidikan S3 di
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dia menjelaskan, persyaratan penyertaan tenaga ahli dan terampil tertuang dalam UU RI No. 18 tahun 1999 Tentang Jasa Kontruksi Pasal 9 Ayat 4 yang menyebut tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan keteknian harus memiliki sertifikat ketrampilan dan keahlian kerja. PP RI No. 29 tahun 2000 Tentang penyelenggaraan Jasa Kontruksi Bab III Kontrak Kerja Kontruksi Pasal 23 ayat I.d Tenaga Ahli. PERPRES 54 Tahun 2010 Tentang pengadaan barang/jasa pemerintah dan perubahannya, pasal 19 ayat Ie : memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pengadaan barang/jasa. Standar Dokumen Pengadaan secara elektronik, pengadaan Pekerjaan Kontruksi oleh LKPP, pada dokumen penawaran. Dokumen Pengadaan oleh ULP. “Dengan dasar itu jelas sekali peran tenaga ahli dan terampil sangat dibutuhkan namun sejauh ini belum ada pos anggaran untuk personilnya. Karena itu secepatnya pemerintah harus mengakomodir atau memberikan pos imbal jasa untuk personil pelaksana yang ahli dan terampil pekerjaan pelaksanaan kontruksi ,” tandas Heru yang juga pemilik PT. Budhijaya Kontruksi Utama (Civil Engineering & General Contractors ) yang beralamat di Perum Doplang 0/12 Purworejo.
Puluhan Warga Kurang Mampu Ikuti Operasi Katarak Gratis PURWOREJO, FP – Sebanyak 50 masyarakat kurang mampu yang tidak memiliki kartu BPJS, Jamkesda, dan kartu jaminan kesehatan lainya yang berasal dari Purworejo, Klaten, Magelang, dan Salaman mengikuti operasi katarak gratis, Minggu (26/3).
Kegiatan diselenggarakan oleh Rumah Sakit Panti Waluyo Purworejo bekerjasama dengan Jarum Foundation dan Yayasan Bina Netra, Yogyakarta. Humas RS Panti Waluyo Purworejo, Widya Susanti didampingi Basudewa, mengatakan, kegiatan diadakan dalam rangka RS Panti Waluyo peduli sesama. “Tujuanya untuk membantu masyarakat tidak mampu tapi tidak mempunyai jaminan kesehatan dari pemerintah,”kata Widya. Dikatakan, operasi katarak tersebut ditangani oleh Tim medis dari Yayasa n Bina Netra yang berjum lah 24 orang. “Tim dipimp in oleh Profes sor doktor Suharj o, SU, SPm, spesia lis mata dari Yogyakarta,”ucap Widya. Menurut Widya, ada dua metode yang digunakan dalam operasi katarak. Sistem Fakoe Musifikasi dan manual. “Perbedaanya, dengan sistem Fakoe hanya butuh waktu sekutar 10 sampai 15 menit operasi sudah selesai. Sementara dengan sistem manual sekitar satu jam, “tutur Widya. Diungkapkan Widya, kegiatan operasi katarak tersebut rencananya akan dilaksanakan secara rutin setahun sekali. “Namun kita masih lihat perkembanganya dulu sejauh mama animo masyarakat. Kalau ternyata tinggi ya kita lanjutkan,”pungkas Widya.
Dari Serap Aspirasi Publik, Seni Budaya Purworejo Minim Literatur PURWOREJO, FP – Kekayaan dan keberagaman seni budaya di Kabupaten Purworejo dinilai masih minim literatur sehingga dapat mengancam kelestarian dan keberlanjutannya. Karena itu, pemerintah kabupaten (Pemkab) perlu menyikapinya, antara lain dengan membentuk pangkalan data kekayaan intelektual seni budaya Purworejo. Aspirasi tersebut disampaikan oleh Agus Budi Setyawan (34), warga Bayan Purworejo yang kini sedang menempuh studi di ISI Surakarta, dalam Forum Komunikasi Dengar Aspirasi atau Critical Voice Point (CVP) yang digelar Pemkab Purworejo di Pendopo Bupati, Selasa (16/5). Kegiatan dihadiri Bupati Purworejo, Agus Bastian SE MM, para pejabat Pemkab, akademisi dan akademisi, serta puluhan pelaku seni Kabupaten Purworejo. Forum dipandu narasumber Dr Joko Dwiyanto MHum, Dosen Antropologi UGM Jogjakarta. Di hadapan mereka, Agus Budi mengisahkan betapa sulitnya mencari data dan referensi saat melakukan penelitian Disertasinya dengan objek kajian Tari Dolalak selama ini. “Saya merasakan sendiri, saat melakukan penelitian tentang Dolalak di Kabupaten Purworejo, masih cukup sulit mendapatkan referensi atau literatur,” tandasnya. Menurut Agus Budi, literatur seni budaya yang tersusun dan tersimpan rapi penting keberadaannya. Selain dapat memudahkan masyarakat dalam mencari sumber informasi, literatur menjadi perlindungan aset seni budaya.
“Pemerintah perlu membentuk pangkalan data kekayaan intelektual seni budaya. Ini sebagai bentuk perlindungan seni budaya Purworejo,” tandasnya. Aspirasi berbeda disampaikan oleh Eko Marsono, Pamong Budaya yang membawahi wilayah Kecamatan Bagelen, Purwodadi Ngombol, dan Grabag, Menurutnya, seni budaya di Purworejo telah berkembang dengan baik. Tidak sedikit di antaranya mencatatkan prestasi di level provinsi dan nasional. Namun, pengembangannya masih kerap terkendala akibat minimnya sarana dan kesempatan pentas, khususnya untuk seni pertunjukan. “Adanya gedung kesenian sudah baik, tapi panggungnya sempit karena hanya berukuran 4 meter saja. Kita sering terpaksa harus turun dari panggung saat pementasan dengan banyak pemain. Masalah muncul karena tata lampunya hanya untuk musik, bukan seni lainnya,” katanya. Atas kondisi tersebut, Eko berharap Purworejo memiliki panggung terbuka di Alun-alun Purworejo dengan ukuran ideal. Panggung terbuka juga perlu dibangun di unggulan, antara lain Pantai Jatimalang.
lokasi
wisata
“Sarana pentas yang memadai akan mendukung kesempatan pentas bagi para pelaku seni. Selanjutnya kita juga perlu memberi kesempatan pentas dengan memperbanyak festival,” ungkapnya. Menanggapi sejumlah aspirasi tersebut, Bupati Purworejo Agus Bastian menyatakan bahwa penataan Alun-Alun Purworejo sudah mengakomodir adanya panggung pertunjukkan berskala besar. Semua sudah dirancang dengan baik. “Saya melihat setiap pekan harus bongkar pasang panggung untuk pementasan. Alangkah baiknya ada panggung tetap yang bisa langsung digunakan setiap saat,” kata Bupati. Bupati juga berkomitmen untuk total menggarap seni budaya Budaya Purworejo. Tidak hanya menggarap seni tradisional, melainkan juga seni modern. Hal itu akan menjadi kekayaan
Purworejo sehingga dapat mendorong Romansa Purworejo 2020 terwujud dengan sukses. Namun demikian, Bupati menegaskan bahwa pengembangan seni budaya di Purworejo bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemkab. Butuh dukungan dan peran serta masyarakat berbagai kalangan. “Mari kita pikirkan bersama agar seni budaya budaya Purworejo dapat berkembang. Saya ingin Purworejo jadi daerah tujuan wisata yang kaya seni dan budayanya,” tandasnya. (top)
Sat Lantas Polres Kebumen Siap Amankan Arus Lebaran KEBUMEN, FP – Mendekati operasi kemanusiaan pengamanan lebaran 2017, atau lebih sering disebut Operasi Ramadniya, berbagai persiapan telah dilakukan Polres Kebumen. Salah satunya melakukan pengecekan kendaraan bermotor maupun bermobil yang akan digunakan untuk mendukung jalannya operasi tahunan tersebut, Kamis (08/06). Pengcekan kali ini, melibatkan langsung tim dari Dir Lantas Polda Jateng. Pengecekan ini untuk memastikan bahwa kendaraan dinas tersebut siap digunakan untuk pengamanan Idulfitri yang akan dimulai tanggal 19 Juni hingga 4 Juli mendatang. Karena Sat lantas tidak memiliki halaman yang cukup luas, pengecekan atau apel kendaraan dinas kali ini digelar di depan Perpusda Kebumen, di jalan Veteran Kebumen. Menurut Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, Ssos melalui Kasat Lantas Polres Kebumen AKP Aditya Muya R, sebanyak 43 kendaraan bermotor dan 13 Kendaraan bermobil milik Sat Lantas Polres Kebumen diapelkan dan dicek oleh tim dari Polda Jateng. “Semua kendaraan yang diapelkan dalam kondisi baik. Nantinya kendaraan tersebut akan digunakan personel untuk mengamankan jalannya Operasi Ramdniya,” ucap Kasat Lantas Polres Kebumen. Lanjut AKP Aditya, dalam pengamanan Idulfitri mendatang bukan
hanya kendaraan milik Sat Lantas saja yang beroprasi, melainkan dari Polres dan Polsek pun akan dilibatkan dalam operasi yang menurut informasi akan berlangsung 16 hari atau hingga H+10 Idulfitri tahun 2017.
Batas Waktu Habis, Alun-alun Purworejo Dijaga Puluhan Polisi dan Satpol PP PURWOREJO, FP – Puluhan aparat Polsek Kota dan Satpol PP Purworejo sejak sore berjaga-jaga di Alun-alun Purworejo. Penjagaan dan pengamanan aparat dilakukan menyusul batas waktu yang diberikan oleh Dinas Koperasi, UKM Perdagangan Purworejo agar PKL Alun-alun harus pindah ke lokasi sementara yang sudah disediakan. Pemasangan spanduk pengumuman berisi batas waktu agar PKL Alun-alun Purworejo segera pindah ke tempat lokasi sementara sudah dipasang sejak Jumat (11/8) siang. Dari pantauan lapangan tidak ada satu pun PKL yang berjualan di Alun-alun. Kekawatiran sejumlah pihak bakal ada PKL yang membangkang tidak terbukti. Penerapan batas waktu berjalan kondusif. Kabid Koperasi Dinas Koperasi UKM Perdagangan Kabupaten Purworejo, Dra Titik Mintarsih yang langsung memantau situasi dilapangan mengatakan, intruksi batas waktu pengosongan berjalan kondusif karena tidak PKL yang membandel. “PKL sudah melihat sendiri dan mulai menata diri dilokasi yang disediakan, “katanya. Dikatakan, pada pertemuan dengan PKL sehari setelah pemasangan spanduk pengumuman memang para pedagang sempat meminta tambahan waktu tiga hari lagi dengan alasan untuk mempersiapkan kapling. “Namun karena ini hasil keputusan dan sosialisasinya sudah cukup lama maka permintaan PKL tidak bisa dipenuhi, “ucapnya.
Dijelaskan, lokasi sementara yang ditempati para PKL sisi Alun-alun timur di jalan Urip Sumoharjo mulai depan kantor pos sebelah barat hingga pertigaan selatan DPRD. Sementara PKL Alun-alun sisi barat di sepanjang jalan Mayjend Sutoyo mulai perempatan Sat Lantas (Polres lama) hingga perempatan SMPN 1 Purworejo. “Masing-masing PKL mendapat lokal ukuran 5 x 2,8 meter, “katanya. Titik Mintarsih menghimbau agar para PKL segera menyesusikan dengan lokasi sementara sambil menunggu selesai pembangunan tempat kuliner yang direncanakan sekesai pada Desember mendatang.