Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEKS CERITA PENDEK KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WONOSARI Oleh: Dyta Prasetyo Wahyu Tri Purnomo Putro, 12201241053, PBSI, FBS, UNY,
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran teks cerita pendek di SMA Negeri 1 Wonosari. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, pelaksanaan pembelajaran teks cerita pendek ditinjau dari 6 komponen utama, yaitu (1) pelaksanaan pembelajaran, (2) tujuan pembelajaran, (3) metode, (4) materi, (5) media serta (6) evaluasi pembelajaran (7) kendala dalam pembelajaran teks cerita pendek. Dari hasil penelitian dapat ditarik tujuh kesimpulan. Pertama, pelaksanaan pembelajaran teks cerita pendek berjalan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kedua, selama pembelajaran teks cerita pendek, tujuan pembelajaran secara keseluruhan sudah dicapai dengan baik. Ketiga, metode pembelajaran yang dipakai ialah ceramah dan diskusi yang dipadukan dengan pendekatan saintifik, strategi tersebut cukup efektif digunakan, karena siswa lebih mudah untuk memahami dan memperhatikan penjelasan guru. Keempat, seluruh materi mengenai teks cerita pendek disampaikan pada pertemuan pertama secara runtut sesuai dengan RPP. Sementara pada pertemuan selanjutnya materi pembelajaran tidak sesuai dengan RPP. Materi disampaikan guru dengan baik kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah. Kelima, Ada dua media pembelajaran yang dipakai dalam pembelajaran teks cerita pendek di kelas yaitu papan tulis dan LCD proyektor. Dari kedua media tersebut media yang paling sering digunakan guru ialah papan tulis. Keenam, Evaluasi dilakukan dalam bentuk ulangan harian dan tugas. Tugas diberikan guru kepada siswa dalam proses pembelajaran. Selama pengamatan tugas yang diberikan guru selalu dikerjakan dalam proses pembelajaran dan langsung dibahas pada waktu itu juga dan tidak mempunyai nilai. Ketujuh kendala yang timbul dalam pembelajaran teks cerita cerita pendek antaralain, kurang lengkapnya sarana dan prasarana seperti LCD dalam kelas, terlambatnya pendistribusian buku dan suara bising dari pembangunan gedung sekolah yang sedang berlangsung.
Kata kunci : Pembelajaran, Teks Cerita Pendek
1
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
IMPLEMENTATION LEARNING OF SHORT STORIES TEXT ON GRADE XI IN SMA NEGERI 1 WONOSARI By: Dyta Prasetyo Wahyu Tri Purnomo Putro, 12201241053, PBSI, FBS, UNY,
[email protected]
Abstract This study attempts to described presentation weighting text short stories in SMA Negeri 1 Wonosari. This research including the kind of research descriptive qualitative. In this research, presentation weighting text short stories in terms of 6 components main, which are (1) presentation weighting, (2) the purpose of learning, (3) the method, (4) matter, (5) the media and the (6) evaluation learning (7) obstacles in learning text short stories. From the results of the research can be drawn seven conclusions. First, the implementation of the text of the short storylearning to walk is in compliance with the purpose of learning. Second, during the learning of the text of the short story, the overall learning objectives already achieved very well. Third, the learning methods used is the lectures and discussions combined with the scientific approach, the strategy used is quite effective, because students are easier to understand and pay attention to the teacher's explanation. Fourth, the whole material on text short stories delivered in the first meeting in runtut in accordance with lesson plans. While in the next meeting matter learning not in accordance with lesson plans. Material delivered teachers with good to students by using the method talk. Fifth, there are two media learning used in learning text short stories in classes the blackboard and LCD projector. Of both these forms of media media the most often used teachers was the boards wrote. Sixth, the evaluation is done in the form of remedial daily and duty. Duty teachers give to students in learning. For observation a task assigned the teacher speaks done in learning and direct discussed in that time and do not it has value. Seventh obstacles arising in learning text story short stories are, lack of appropriate facilities and infrastructure such as LCD in class, late the book distribution and the noise from building construction which school is in session. Keywords:learning, short stories
2
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
3
Kurikulum 2013. Peran utama mata
PENDAHULUAN Pada tahun 2016, pendidikan di
pelajaran Bahasa Indonesia adalah
adanya
sebagai penghela ilmu pengetahuan.
pemberlakuan dua kurikulum yang
Dengan mengembangkan kemampuan
berbeda, yaitu Kurikulum 2013 dan
berpikir logis, kritis, kreatif, dan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
inovatif maka peran bahasa Indonesia
(KTSP). Melalui Permendikbud no.
sebagai penghela ilmu pengetahuan
160 tahun 2014, Pemerintah telah
akan terus berkembang seiring dengan
memberikan dasar aturan bagi kedua
perkembangan bahasa Indonesia itu
kurikulum tersebut untuk diberlakukan
sendiri.
Indonesia
mengenal
secara bersamaan. Dalam peraturan
Dalam Pembelajaran Bahasa
tersebut dijelaskan bahwa sekolah
Indonesia khususnya pada kelas XI
yang menjalankan Kurikulum 2013
terdapat lima genre teks yang harus di
adalah
sudah
pelajari, yaitu teks cerita pendek, teks
menerapkan Kurikulum 2013 selama
cerita pantun, teks cerita ulang, teks
sekolah
yang
tiga semester, sedangkan bagi sekolah
ekplanasi
kompleks,
dan
yang baru menjalankannya selama satu
ulasan/reviu
semester
penelitian ini, peneliti memfokuskan
dihimbau
agar
kembali
film/drama.
teks Dalam
pada salah satu teks sastra yaitu teks
menggunakan kurikulum KTSP. Permendikbud no. 59 lampiran
cerita pendek. Dari kelima genre teks
III, Pemerintah, melalui Departemen
tersebut terdapat 4 genre teks yang
Pendidikan dan Kebudayaan, telah
masuk kompetensi sastra dan 1 genre
memberlakukan
teks yang masuk kompetensi bahasa,
Kurikulum
2013,
setelah melakukan kajian tahap demi tahap,
yang
mengevaluasi
dengan
SMA
menyeluruh
merupakan
diawali secara
dengan perbandingan 4:1. Negeri sekolah
1
Wonosari favorit
di
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
kabupaten Gunungkidul. SMA Negeri
(KTSP) yang sudah diberlakukan
1 Wonosari menduduki posisi ke 3
sejak tahun 2006.
setelah SMA Negeri 1 Yogyakarta dan
Mata pelajaran
Bahasa Indonesia memiliki peranan
SMA
yang
pencapaian nilai Ujian Nasional se-
sangat
strategis
dalam
Negeri 3 Yogyakarta dalam
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
DIY tahun 2014. Nilai UN jurusan IPA
cerita pendek yang telah di laksanakan
menempati rangking 3 tingkat provinsi
selama ini.
dengan nilai 47,41. Untuk jurusan IPS,
Oleh karena itu, peneliti tertarik
SMA Negeri 1 Wonosari menempati
untuk mengamati dan mengkaji seputar
rangking
itu,
kegiatan pembelajaran teks cerita
terdapat beberapa mata pelajaran yang
pendek yang berlangsung di SMA
berhasil mendapat nilai tertinggi di
Negeri
DIY di antaranya adalah Bahasa
dengan prestasi yang diraih siswa dan
Indonesia
8,68,
pengimplementasian Kurikulum 2013
Matematika dengan nilai 8,33, dan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Bilogi 8,33.
Diharapkan melalui penelitian ini akan
5
provinsi.
dengan
Selain
nilai
Terhitung sejak tahun 2013,
1
Wonosari,
terungkap
sehubungan
bagaimana
kegiatan
sebanyak 58 siswa meraih prestasi dari
pembelajaran teks cerita pendek di
berbagai
SMA Negeri 1 Wonosari berlangsung.
lomba.
Adapun
prestasi
dibidang penulisan cerita pendek yang diraih ialah dari tingkat Provinsi D.I Yogyakarta sampai tingkat kabupaten Gunungkidul.
Antara
lain
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Intan
Realista Z.A juara II Lomba menulis
Pada penelitian ini, peneliti
cerita pendek tingkat D.I Yogyakarta
menggunakan
tahun 2013 yang diselenggarakan oleh
deskriptif kualitatif, sehingga data
HIMA PBSI UNY dan Nadhila Hibatul
yang dihasilkan berupa kata-kata
Nastikaputri juara II lomba menulis
tulisan dari orang-orang dan perilaku
cerita pendek untuk remaja usia 12-22
yang dapat diamati (Moleong, 2004:
tahun
Gunungkidul
4). Peneliti berperan sebagai pengamat
tahun 2015. Berdasarkan prestasi-
yang mendeskripsikan Pelaksanaan
prestasi tersebut tentu menarik untuk
Pembelajaran Teks Cerita Pendek
diteliti lebih lanjut, berkaitan dengan
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
pembelajaran
kelas XI di SMA Negeri 1 Wonosari.
Se-Kabupaten
Bahasa
Indonesia
khususnya pada pembelajaran teks
jenis
penelitian
Pelaksanaan Pembelajaran Teks Cerita Pendek pada Siswa Kelas XI di
4
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
SMA Negeri 1 Wonosari ini termasuk ke
dalam
penelitian
1. Observasi
deskriptif
Marshall (via Sugiyono 2014:
kualitatif. Data yang dikumpulkan
310) menyebutkan bahwa melalui
merupakan data deskriptif tentang
observasi, peneliti belajar tentang
pembelajaran teks cerita pendek yang
perilaku, dan makna dari perilaku
tertera dalam Kompetensi Dasar 3.1 -
tersebut. Pengumpulan data melalui
4.5.
observasi
B. Sumber Data
dilakukan
Sumber
data
penelitian
ini
dalam
penelitian
dengan
langsung
ini
pengamatan
terhadap
proses
berupa sumber data tertulis dan
pembelajaran
sumber data aktivitas proses belajar
cerpen yang melibatkan guru dan
mengajar yang terjadi di lapangan.
siswa di
dalam kelas.
Sumber data tertulis meliputi RPP,
observasi
dilakukan
silabus,
menerus
dan
hasil
wawancara
dari
memproduksi
teks
Kegiatan
secara
terus
berkesinambungan
narasumber yaitu Dra. Heryu Rueni.
hingga mendapatkan data yang cukup.
M.Pd. selaku guru mata pelajaran
2. Wawancara
Bahasa Indonesia dan siswa kelas XI
Susan
Satainback
(dalam
MIPA 4 serta hasil tulisan siswa yang
Sugiyono 2014: 318) menyatakan
digunakan
bahwa dengan wawancara, peneliti
sebagai
evaluasi
pembelajaran. Sumber data berupa
akan
aktivitas meliputi deskripsi kegiatan
mendalam tentang partisipan dalam
guru saat pembelajaran menulis di
menginterpretasikan
kelas.
fenomena yang terjadi, di mana hal ini
C. Teknik Pengumpulan Data
tidak
Teknik pengumpulan data yang
mengetahui
bisa
observasi.
hal-hal
situasi
ditemukan Wawancara
langkah
yang
dan
melalui digunakan
digunakan dalam penelitian ini, secara
sebagai
garis besar adalah observasi atau
informasi
pengamatan pastisipatif (langsung),
pembelajaran teks cerpen kelas XI di
analisis dokumen, dan wawancara.
SMA Negeri 1 Wonosari. Wawancara
Penjelasan teknik pengumpulan data
dilakukan secara langsung sesuai
dalam penelitian ini sebagai berikut.
dengan waktu yang telah ditentukan.
lebih
untuk dalam
menggali terkait
5
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
Peneliti sebagai pewawancara dan
Beberapa
guru sebagai narasumber mengenai
penelitian ini adalah lembar observasi
materi, metode, dan evaluasi, serta
dan catatan lapangan yang digunakan
faktor penghambat dan pendukung
untuk
dari kegiatan pembelajaran mnulis
mendokumentasikan
teks
guna
pembelajaran, pedoman wawancara
menguatkan sumber data yang ada,
sebagai alat validitas yang berkaitan
peneliti juga mengambil beberapa
dengan metode, media, dan evaluasi
siswa
dalam pembelajaran, serta kamera
cerpen.
Selain
sebagai
itu,
narasumber
guna
instrumen
penunjang
mencatat
dan kegiatan
melengkapi data yang ada.
digital dan perekam suara untuk
3. Analisis Dokumen
mendokumentasikan
Pengumpulan dokumen dilakukan terlebih dahulu Dokumen
sebelum
tersebut
analisis.
berupa
RPP,
silabus, berkas soal dan materi, fotofoto kegiatan pembelajaran, serta
pembelajaran
dan wawancara. HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN 1. Pelaksanaan Pembelajaran Teks Cerita Pendek
lembar kerja siswa sebagai bahan evaluasi. Dokumen-dokumen tersebut digunakan sebagai bahan penafsiran sehingga dapat menyajikan data secara deskriptif. D. Intsrumen Penelitian Penelitian
Kualitatif
ini
menggunakan instrumen pengumpul data utama, yaitu peneliti sendiri yang bertindak mencari dan menafsirkan
Gambar 1. Pelaksanaan Pembelajaran Teks Cerpen
Dalam pembelajaran teks cerita
data
pendek yang dilaksanakan, siswa
dan
dibimbing oleh Dra. Heryu Rueni,
mengamati proses pembelajaran teks
M.Pd.. Beliau adalah salah satu guru
cerita pendek yang dilangsungkan
senior yang mengampu pembelajaran
oleh Guru dan diikuti oleh siswa.
bahasa Indonesia. Beliau sudah lebih
data.
Proses
dilakukan
pengumpulan
dengan
mengikuti
6
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
dari 20 tahun menjadi pengajar Bahasa
MIPA 4 yang terdiri dari 25 siswa dan
Indonesia di SMA Negeri 1 Wonosari.
kelas XI IPS 2 yang terdiri dari 32
Selama
pembelajaran
cerita
siswa. Tetapi selama pengamatan
pendek
di
mampu
untuk kelas XI IPS 2 data yang
mengelola pembelajaran dengan baik.
dikumpulkan kurang lengkap. Hal ini
Hal ini dapat dibuktikan dengan
dikarena pada waktu pembelajaran di
adanya persiapan yang dilakukan
kelas XI IPS 2 sering bertepatan
seperti
dengan
kelas,
membuat
teks
guru
RPP
serta
kegiatan
sekolah.
Jadi
mempersiapkan media pembelajaran.
pembelajaran kurang maksimal dan
Beliau juga biasa untuk memotivasi
fokus penelitian dilakukan di kelas XI
siswa agar semangat selama mengikuti
MIPA 4.
pembelajaran teks cerita pendek.
Selama pengamatan di kelas XI
Iya, biasanya kalau siswa
MIPA
kurang semangat, bu guru itu
pembelajaran teks cerpen dengan baik.
bercerita tentang orang yang
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
sukses dan itu juga membuat
siswa yang menanggapi dan memberi
saya jadi semangat.
pertanyaan ketika guru menyampaikan
(PWS-1, poin 9 halaman 101)
materi pembelajaran. Meskipun siswa
Hal tersebut tentunya sejalan
mengikuti pembelajaran teks cerpen
dengan pendapat Sanjaya (2014, 52),
dengan baik, namun ada juga beberapa
bahwa dalam pembelajaran, guru tidak
siswa yang kurang memperhatikan
hanya berperan sebagai model atau
dan membuat gaduh. Tetapi hal ini
teladan bagi siswa yang diajarnya,
langsung
disikapi
tetapi juga berperan sebagai pengelola
menegur
siswa
pembelajaran
learning).
keseluruhan siswa dapat mengikuti
Guru telah mampu mengelola kelas
pembelajaran teks cerpen dengan baik.
(manager
4,
siswa
mengikuti
guru tersebut.
dengan Secara
menjadi kondusif dan memotivasi siswa agar semangat dalam mengikti pembelajaran teks cerita pendek. Selama penelitian, ada dua kelas yang diamati. Pertama ialah kelas XI
2. Tujuan Pembelajaran Dalam setiap pembelajaran teks cerita pendek yang diamati, guru
7
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
selalu
menjelaskan
tujuan
cerita pendek yang ada di dalam buku
yang akan dicapai,
teks, yang sesuai dengan KD 3.2.
sesuai dengan KD yang tertera dalam
Namun untuk tujuan pembelajaran KD
RPP. Hal tersebut dilakukan guru
4.2 yaitu memproduksi cerita pendek
sebelum memulai pembelajaran teks
tidak dilakukan. Kegiatan tersebut
cerita pendek. Selama pengamatan
digantikan dengan diskusi kelompok
terdapat beberapa tujuan pembelajaran
untuk mengerjakan tugas yang diambil
dan kompetensi dasar (KD) yang telah
dari buku teks halaman 17-52.
pembelajaran
dicapai setiap pembelajaran teks cerita pendek.
Dalam pertemuan ketiga, tujuan pembelajaran sudah dicapai dengan
Dalam pembelajaran teks cerita
baik. Kegiatan pembelajaran teks
pendek pertemuan pertama, semua
cerita pendek pada pertemuan ketiga
tujuan pembelajaran telah tercapai
ialah mempresentasikan hasil diskusi
sesuai dengan RPP yang sudah dibuat.
kelompok. Diskusi kelompok telah
Tujuan pembelajaran sudah sesuai
dilakukan
dengan KD 3.1 yaitu memahami
sebelumnya.
struktur dan kaidah teks cerita pendek,
yang tercapai dalam pertemuan ketiga
serta KD 4.1 yaitu menginterpretasi
ialah
makna teks cerita pendek. Namun,
struktur isi teks cerita pendek yang
lembar kerja (LK) yang dimaksud
sesuai dengan KD 3.3 dan peserta didik
disini ialah lembar kerja yang ada
dapat
dalam buku teks yaitu menemukan
dengan: struktur kalimat, ejaan, dan
kata-kata sulit pada cerita pendek
tanda baca yang sesuai dengan KD 4.3.
“Juru Masak”. Jadi lembar kerja yang
Hal
dicantumkan
mempresentasikan
dalam
RPP
tidak
digunakan.
peserta
pada Tujuan
pembelajaran
didik
menyunting
tersebut
pertemuan
menganalisis
bahasa
diwujudkan hasil
sesuai
dengan diskusi
kelompok 1 yang membahas tugas
Dalam pertemuan kedua tujuan
dalam buku teks halaman 17-19 yaitu
pembelajaran teks cerita pendek tidak
menganalisis struktur isi teks cerita
sepenuhnya
Dalam
pendek “Juru Masak”, kelompok 2
pembelajaran pertemuan kedua, siswa
membahas tugas halaman 19-22 yaitu
disuruh untuk membandingkan dua
menentukan alur cerita pendek dan
tercapai.
8
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
menemukan
kosa-kata
yang
mendapatkan ilmu mengenai teks
terdapat dalam cerita pendek “Juru
cerita pendek, tetapi bisa mengambil
Masak”, kelompok 3 membahas tugas
nilai-nilai yang terkandung dalam
halaman 24-28 yaitu mencari data
cerita pendek yang dibaca. Nilai-nilai
lengkap mengenai penulis cerita pendek
yang dimaksud ialah nilai moral, nilai
“Juru Masak” dan mengaitkan fakta
pendidikan, nilai sosial, dll. Tujuan
tersebut dengan cerpen yang ditulis.
pembelajaran yang diharapkan guru
Selanjutnya
4
ini tercermin dalam kegiatan siswa
membahas tugas halaman 32-36 yaitu
berupa bakti sosial yang dilakukan di
menganalisis struktur teks cerita pendek
masyarakat
“Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina”.
sekolah.
ialah
Dalam
sulit
kelompok
pertemuan
keempat
sekitar
Hal
ini
lingkungan
sesuai
dengan
pendapat guru sebagai berikut.
tujuan pembelajaran teks cerita pendek
Tujuannya selain ada di RPP,
seluruhnya
Tujuan
saya berharap anak-anak itu dapat
pembelajaran pada pertemuan ke
mengambil nilai yang terkandung
empat
3.4
dalam cerpen itu, misalnya nilai
mengevaluasi teks cerita pendek dan
moral, nilai pendidikan, sosial dll,
KD 4.4 mengabstraksi teks cerita
yang
pendek.
diterapkan dikehidupan nyata.
tercapai.
sesuai
dilanjutkan
dengan
Kegiatan
KD
pembelajaran
dengan
bermanfaat
untuk
presentasi
kelompok 5 yang membahas tugas
3. Metode Pembelajaran
halaman 41-49 yaitu mengevaluasi isi
Selama kegiatan pembelajaran
teks cerita pendek “Perihal Orang
teks cerita pendek di kelas XI MIPA 4,
Miskin yang Bahagia” yang ada dalam
guru menggunakan metode ceramah,
buku teks. Sementara kelompok 6
diskusi, serta pendekatan saintifik
membahas tugas halaman 49-52 yaitu
(5M). Dalam penerapannya, guru
melengkapi dialog yang sudah ada dan
lebih sering menggunakan metode
mengabstraksi cerita pendek “Paing”.
ceramah.
Guru
guru
metode
dalam
ceramah lebih sering dipakai karena
pembelajaran teks cerita pendek yang
siswa akan lebih jelas dalam menerima
diampuh,
berharap
Menurut
siswa
tidak
hanya
9
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
materi dan mendekatkan kita kepada siswa. Metodenya
yang
jelas
menggunakan pendekatan 5M itu, kalau saya masih suka menggunakan ceramah Mas, karena menurut saya anakanak akan lebih paham dengan itu. (PWG, poin 8 halaman 98)
Gambar 2. Guru Menggunakan Metode Ceramah dalam Pembelajaran Teks Cerita Pendek
Metode diskusi digunakan guru Selain itu perlengkapan LCD
dalam
membimbing
siswa
yang belum terpasang menjadi salah
mengerjakan tugas kelompok, yang
satu alasan guru. Metode ceramah
nantinya hasil diskusi kelompok akan
digunakan
dipresentasikan.
Kegiatan
diskusi
pertemuan. Pada pertemuan pertama
dimulai
pertemua
ketiga.
guru menggunakan metode ceramah
Kegiatan
diawali
dengan
menyampaikan materi tentang hakikat
pembagian kelompok. Dalam diskusi
cerita pendek, unsur-unsur cerita
kelompok, terdapat enam kelompok
pendek, serta struktur cerita pendek
yang
sesuai dengan KD 3.1. Demikian pula
maksimal
pada
kelompok mendapatkan tugas yang
guru
dalam
semua
pertemuan-pertemuan
dalam diskusi
masing-masing empat
terdiri
siswa.
dari Setiap
menggunakan
diambil dari buku teks halaman 17 –
metode ceramah untuk menjelaskan
52. Tugas yang diberikan guru tersebut
kata-kata sulit dan bahasa asing dalam
sudah mencakup KD 3.3 sampai
setiap cerita pendek yang dibahas.
dengan
Berikut merupakan gambar
yang
berdiskusi sampai waktu pembelajaran
sedang
berakhir. Siswa juga diberi kebebasan
menyampaikan materi dengan metode
untuk mencari sumber selain dari buku
ceramah.
teks. Kebanyakan siswa menggunakan
selanjutnya
menunjukkan
guru
guru
KD
4.4.
Siswa
diminta
internet dalam mencari informasi mengenai tugas yang didapat. Siswa
10
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
memang diperbolehkan menggunakan
yang muncul pada waktu proses
HP atau Laptop untuk digunakan
berdiskusi. Hasil diskusi nantinya
dalam pembelajaran, selama itu untuk
akan
kepentingan pembelajaran. Siswa juga
(selanjutnya akan ditulis PPT) dan
diperbolehkan untuk berdiskusi selain
kemudian akan dipresentasikan.
dijadikan
power
point
di ruang kelas. Selama pengamatan,
Selain metode ceramah dan
siswa melakukan diskusi di ruang
diskusi, metode lain yang digunakan
tutorial, perpustakaan sekolah dan
ialah pendekatan saintifik (5M). Hal
teras kelas, seperti pada gambar
ini
berikut.
nomor 59 tahun 2014. Pendekatan
sesuai
dengan
Permendikbud
saintifik digunakan guru dalam setiap pertemuan.
Pendekatan
saintifik
terdiri dari mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi
dan
mengomunikasi. 4. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran merupakan
Gambar 3. Siswa Berdikusi di Teras Sekolah
sumber
atau
dijadikan
bahan
acuan
yang
dalam
dapat
kegiatan
pembelajaran. Dalam pembelajaran teks cerita pendek di XI MIPA 4 yang telah diamati, materi pembelajaran sebagian besar diambil dari buku teks “Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Gambar 4. Guru Membimbing Siswa Dalam Diskusi Kelompok
Akademik” Kementrian
kelas
XI
Pendidikan
terbitan dan
Kebudayaan Indonesia tahun 2014. Seperti pada gambar, selama proses
berdiskusi
guru
terus
membimbing peserta didik manakala ada kendala, kesulitan atau pertanyaan
Selain
buku
teks,
guru
sudah
mempersiapkan materi pembelajaran
11
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
dalam bentuk PPT, hal tersebut sejalan
guru dengan baik kepada siswa dengan
dengan pernyataan guru.
menggunakan
Khusus pada bagian struktur teks
internet,
cerita pendek, siswa ditugaskan untuk
dan
buku-buku
lainnya
berhubungan pembelajaran
yang
mencari sendiri apa saja struktur teks
dengan
cerita pendek beserta pengertiannya.
cerpen
dan
Berikut adalah garis besar materi
saya jadikan PPT.
pembelajaran teks cerita pendek yang
(PWG, poin 5 halaman 98)
ada dalam RPP.
Selama
pengamatan
pembelajaran teks cerita pendek di XI
5. Media Pembelajaran
MIPA 4, guru menyampaikan materi pembelajaran yang ada dalam RPP bagian
pertama
saja.
Jadi
pembelajaran teks cerita pendek pada pertemuan
kedua
sampai
dengan
keempat, materi pembelajaran yang disampaikan guru tidak sesuai dengan RPP yang dibuat. Seluruh materi mengenai teks pendek
disampaikan
pada
pertemuan pertama secara runtut. Dimulai dari pengertian teks cerita pendek, struktur teks cerita pendek, ciri-ciri teks cerita pendek dan kaidah teks
ceramah.
Dari buku paket, sumber
penunjang
cerita
metode
cerita
pendek
yang
sudah
disiapkan guru sebelumnya dan ada dalam RPP. Guru juga menyampaikan materi mengenai penggunaan bahasa yang baku dalam Bahasa Indonesia. Materi-materi tersebut disampaikan
Selama kegiatan pembelajaran teks cerita pendek yang berlangsung di XI MIPA 4, guru menggunakan media pembelajaran berupa LCD untuk menampilkan slide dan papan tulis. penerima pesan. Perantara tersebut kemudian dikenal sebagai media. Dalam konteks pembelajaran, media digunakan sebagai alat dan bahan
yang
menjadi
perantara
penyampaian pesan dari guru sebagai pengantar pesan kepada siswa sebagai penerima
dalam
sebuah
kegiatan
pembelajaran. Selama pengamatan, guru
lebih
banyak
menggunakan
media berupa papan tulis daripada LCD. Hasil pengamatan di kelas XI
12
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
MIPA
4
guru
lebih
banyak
menggunakan papan tulis sebagai media penyampai pembelajaran teks cerita pendek. Hal ini dikarenakan perangkat LCD di kelas XI MIPA 4 belum terpasang. Jadi guru lebih cenderung untuk menggunakan papan Gambar 6. Siswa menggunkan slide untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok
tulis, seperti gambar berikut ini.
Selain papan tulis guru juga menggunakan
LCD
untuk
menampilkan slide. Hasil pengamatan di
kelas
XI
menggunakan Gambar 5.Guru menggunakan media papan tulis
Pemakaian LCD proyektor baru dipakai
pada
waktu
kegiatan
presentasi hasil diskusi siswa. Siswa mempersiapkan LCD yang dipinjam dari bagian tata usaha sekolah. Hal ini cukup memakan waktu pembelajaran teks cerita pendek di kelas XI MIPA 4, sehingga waktu
yang seharusnya
digunakan untuk presentasi menjadi berkurang.
Namun,
keseluruhan berjalan kelompok
kegiatan
dengan
secara presentasi
lancar.
secara
Setiap
bergantian
mempresentasikan hasil diskusi yang telah dijadikan dalam bentuk slide.
MIPA LCD
menjelaskan kembali
4,
guru untuk
materi teks
cerita pendek untuk memperdalam pemahaman
siswa,
yang
sejalan
dengan pernyatan siswa berikut ini. Kalau sekarang kebanyakan bu guru menggunakan papan tulis dan LCD, tetapi pernah juga juga dikasih majalah dan mencari cerpen sendiri di majalah. (PWS-2, poin 10 halaman 103)
13
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
Guru
mempersiapkan
slide
dibagi menjadi 2 gelombang, yaitu
untuk menjelaskan kembali materi
gelombang
pembelajaran teks cerita pendek. Hal
setengah dari jumlah siswa begitu juga
ini dilakukan untuk memperdalam
untuk
materi
Ulangan harian dilakukan selama 60
pembelajaran
teks
cerita
sebelum ulangan harian.
pertama
gelombang
hanya
yang
ada
kedua.
menit untuk setiap gelombangnya. Soal ulangan diambil dari materi pembelajaran
yang
selama
ini
diajarkan oleh guru, yang terdiri dari 5 soal. Hasil kerja siswa kemudian diolah sesuai dengan tabel pedoman penilaian. Secara garis besar, siswa
Gambar 7. Guru menjelaskan materi menggunakan slide
kelas XI MIPA 4 memperoleh nilai yang baik dan di atas batas ketuntasan
6. Evaluasi Pembelajaran
minimal. Nilai tertinggi yang didapat Selama
pengamatan
siswa adalah 100 dan nilai terendah
pembelajaran teks cerita pendek di
yang didapat siswa adalah 65. Siswa
kelas
XI
MIPA
4,
evaluasi
mendapatkan nilai rata-rata 80. Nilai
pembelajaran
teks
cerita
pendek
rata-rata tersebut telah memenuhi
dilaksanakan
dengan
tugas
dan
ulangan harian. Evaluasi dalam bentuk tugas diberikan guru kepada siswa dalam proses pembelajaran. Selama pengamatan tugas yang diberikan guru selalu
dikerjakan
dalam
proses
pembelajaran dan langsung dibahas pada waktu itu juga dan tidak mempunyai nilai. Selanjutnya ialah evaluasi dalam bentuk ulangan harian. Ulangan harian
kriteria ketuntasan minimal, yaitu 75.
14
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
Tabel 9. Daftar Penilaian Aspek Pengetahuan Kelas XI MIPA 4 NOMOR UR T 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
7. Kendala
dalam
Pembelajaran
15
Proses
Teks
Cerita
Pendek di Kelas XI MIPA 4
IND
JK
NILA I
KETERANGAN
1136 0 1136 1 1136 9 1138 4 1138 7 1138 8 1139 5 1139 6 1139 8 1140 5 1142 1 1143 6 1144 5 1144 7 1147 2 1149 1 1149 2 1149 7 1151 1 1151 3 1153 0 1153 7 1155 3 1156 1 1156 3 *) kkm
L
100
TUNTAS
Selama
L
82
TUNTAS
pembelajaran
P
100
TUNTAS
memang berjalan dengan baik. Namun
P
100
TUNTAS
bukan berarti tidak ada kendala yang
P
80
TUNTAS
muncul selama proses pembelajaran
P
90
TUNTAS
teks cerita pendek. Kendala tersebut
P
100
TUNTAS
antara lain pendistribusian buku teks
P
65
TIDAK TUNTAS
P
80
TUNTAS
L
100
TUNTAS
P
100
TUNTAS
P
90
TUNTAS
PL
77
TUNTAS
P
93
TUNTAS
P
100
TUNTAS
P
78
TUNTAS
P
90
TUNTAS
P
90
TUNTAS
P
90
TUNTAS
P
90
TUNTAS
P
100
TUNTAS
L
90
TUNTAS
P
90
TUNTAS
L
85
TUNTAS
L
100
TUNTAS
pelaksanaan teks
cerita
pendek
yang terlambat. Pendistribusian buku teks
yang
berpengaruh
terlambat
sangat
terhadap
proses
pembelajaran teks cerita pendek. Jadi, guru berinisiatif untuk meminjam buku teks sejumlah siswa yang ada di kelas dan setelah proses pembelajaran akan
dikembalikan
lagi
ke
perpustakaan sekolah. Terlambatnya pendistribusian ini juga membuat siswa tidak bisa belajar menggunakan buku teks di rumah.
75
Kendala
selanjutnya
ialah
siswa kesulitan dalam memahami cerita
pendek
yang
banyak
menggunakan bahasa asing, bahasa daerah dan isi yang cerita tidak masuk akal.
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
Kalau yang kendala yang
Kendala
yang
berikutnya
diungkapkan siswa itu ya saat
adalah
membaca cerpen yang kurang
prasarana kelas yang kurang lengkap.
masuk akal atau yang sulit
Kurang
dipahami, seperti kemarin itu
prasarana ini ada di kelas XI MIPA 4.
“Perihal Orang Miskin yang
Pada kelas XI MIPA 4 tidak ada
Bahagia”. Dalam dunia nyata
proyektor
atau dalam pikiran anak-anak
pembelajaran mengingat kelas ini
itu kurang logis ceritanya
ialah
atau terlalu dibuat-buat atau
mengakibatkan pembelajaran sedikit
gimana yah itu kendala yang
terganggu. Dalam kegiatan presentasi,
diungkapkan
siswa harus meminjam proyektor ke
siswa
yaitu
cerpen yang sulit dipahami.
kertersediaan
sarana
lengkapanya
sarana
yang
bangunan
dan
dan
menunjang
baru.
Hal
ini
bagian tata usaha sekolah. Hal ini
(PWG, poin 17 halaman 99)
cukup
Siswa merasa kesulitan dalam
pembelajaran, mengingat siswa juga
memahami ceita pendek yang menurut
membuang
waktu
harus memasang proyektor tersebut.
mereka tidak masuk akal. Siswa juga
Kendala yang terakhir ialah
bingung dengan cerita pendek yang
suara
banyak menggunakan bahasa daerah,
gedung
sehingga
gedung sekolah memang berjalan
siswa
harus
berkali-kali
untuk
ceritanya.
Berikut
wawancara
siswa
membaca
memahami
bising
dari
sekolah.
pembangunan Pembangunan
isi
bersamaan dengan kegiatan belajar.
merupakan
Suara bising seringkali mengganggu
yang
merasa
jalannya pembelajaran. Suara tersebut
kesulitan dalam memahami cerita
berasal dari proses pembangunan
pendek.
gedung sekolah yang ada di depan
Kadang di cerpen itu ada katakata yang sulit dimengerti, jadi kita harus cari tahu dulu artinya baru bisa memahami dan isi cerpennya. (PWS-4, poin 14 halaman 108)
16
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
kelas. Berikut ialah gambar yang menunjukkan kondisi tersebut.
2. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran teks cerita pendek disampaikan guru sebelum memulai
pembelajaran.
Tujuan
pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan KD yang dicantumkan di RPP. Terdapat
beberapa
tujuan
pembelajaran yang terbagi menjadi empat pertemuan. Selama pengamatan Gambar 8. Guru membimbing siswa berdiskusi, sementara ada pekerja bangunan yang sedang bekerja
tujuan pembelajaran sudah tercapai. 3. Metode dan Strategi Pembejaran Selama pengamatan di kelas XI MIPA
SIMPULAN DAN SARAN
4,
metode
pembelajaran A. Simpulan
yang
dan
strategi
dipakai
ialah
ceramah dan diskusi yang dipadukan
Berdasarkan hasil penelitian dan
dengan pendekatan saintifik. Metode
pelaksanaan
yang sering digunakan guru selama
pembelajaran teks cerita pendek di
pembelajaran teks cerita pendek ialah
SMA Negeri 1 Wonosari yang telah
metode
dideskripsikan pada bab sebelumnya,
menggunakan metode tersebut ialah
maka dapat disimpulkan beberapa hal
siswa akan lebih paham dan juga
sebagai berikut.
mendekatkan guru dengan siswa.
1. Pelaksanaan Pembelajaran
Strategi
pembahasan
Pelaksanaan pembelajaran teks
ceramah.
tersebut
memahami
Wonosari
sudah
penjelasan guru.
dengan
tujuan
sesuai
pembelajaran,
mengikuti
dicantumkan dalam RPP yang sudah
cerpen.
dibuat
4. Materi
tidak
diterapkan kepada siswa.
semua
efektif
dan
memperhatikan
serta antusias siswa dalam
meskipun program-program guru yang
sebelumnya
cukup
guru
digunakan, karena siswa mudah untuk
cerita pendek di SMA Negeri 1 berjalan
Alasan
pembelajaran
menulis
17
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
Selama pengamatan pembelajaran
digunakan guru ialah papan tulis.
teks cerita pendek di kelas XI MIPA 4,
Kedua
media
tersebut
sangat
materi yang disampaikan guru antara
membantu jalannya pembelajaran teks
lain hakikat cerita pendek, unsur cerita
cerita pendek di kelas XI MIPA 4.
pendek, ciri-ciri cerita pendek dan
6. Evaluasi Pembelajaran
struktur cerita pendek. Hal tersebut
Evaluasi pembelajaran teks cerita
disampaikan guru pada pertemuan
pendek di kelas XI MIPA 4 dilakukan
pertama. Jadi pada pertemuan kedua
dengan tugas dan ulangan harian.
dan seterusnya materi pembelajaran
Evaluasi dalam bentuk tugas diberikan
tidak sesuai dengan RPP yang sudah
guru kepada siswa dalam proses
dibuat.
juga
pembelajaran. Selama pengamatan
menjelaskan penggunaan kata baku
tugas yang diberikan guru selalu
dalam
dengan
dikerjakan dalam proses pembelajaran
menggunakan KBBI. Sumber materi
dan langsung dibahas pada waktu itu
yang
juga dan tidak mempunyai nilai.
Selain
Bahasa
itu,
Indonesia
disampaikan
pembelajaran
guru
teks
guru
dalam
cerita
pendek
Ulangan
harian
dilakukan
ketika
sebagian besar diambil dari buku teks
semua materi sudah diterima oleh
teks “Bahasa Indonesia Ekspresi Diri
siswa.
dan Akademik” terbitan Kementrian
menjadi 2 gelombang dengan hanya
Pendidikan
setengah
dan
Kebudayaan
Indonesia. Guru juga mencari sumber
pembelajaran
teks
cerita
harian
jumlah
dilakukan
siswa
setiap
gelombangnya.
lain dari referensi buku yang memuat materi
Ulangan
Hasil evaluasi kelas XI MIPA 4 rata-rata baik. Nilai rata-rata siswa
pendek, kemudian dijadikan dalam
sudah
bentuk PPT.
standar kriteria ketuntasan minimal.
5. Media Pembelajaran
Nilai tersebut merupakan wujud dari
Ada dua media pembelajaran yang
memenuhi
bahkan
diatas
pembelajaran yang berjalan dengan
dipakai dalam pembelajaran teks cerita
baik.
pendek di kelas yaitu papan tulis dan
7. Kendala
dalam
Proses
LCD proyektor. Dari kedua media
Pembelajaran Cerita Pendek di
tersebut media yang paling sering
Kelas XI MIPA 4
18
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
Beberapa kendala muncul dalam pembelajaran teks
cerita pendek.
2. Bagi Siswa Siswa hendaknya lebih baik dalam
Kendala tersebut ialah belumnya
pembelajaran,
adanya
untuk
kurikulum 2013 siswa harus aktif
materi
dalam pembelajaran. Siswa juga harus
LCD
proyektor
menayangkan
slide
karena
pembelajaran. Pendistribusian buku
lebih
teks
meningkatkan kemapuan.
yang
terlambat
sehingga
membuat pembelajaran terganggu dan membuat siswa tidak bisa belajar di
banyak
dalam
belajar
untuk
3. Bagi Sekolah Sekolah
hendaknya
lebih
rumah. Terakhir ialah suara bising dari
memperhatikan penyediaan sarana dan
pembangunan sekolah. Suara bising
prasarana yang ada dalam setiap kelas.
ini
Hal tersebut demi kelancaran kegiatan
menyebabkan
pembelajaran
terganggu, karena guru harus sering
belajar
berhenti menjelaskan materi kepada
suasana belajar yang kondusif.
siswa
dan
mengulang
harus
beberapa
materi
yang
mengajar
dan
terciptanya
kali sudah
DAFTAR PUSTAKA
dijelaskan. Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta.
B. SARAN 1. Bagi Guru Guru
hendaknya
bisa
menggunakan metode dan strategi yang bervariasi agar siswa lebih antusias dalam pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran yang lebih
menarik
siswa
dalam
pembelajaran. Selain itu, guru juga harus melakukan perbaikan dan dapat menyesuaikan pembelajaran dengan RPP
yang
sudah
dibuat
serta
mengembangkan pembelajaran yang lebih sesuai dengan kurikulum 2013.
Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru, Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014: Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/SMK. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. ___________. 2014. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
19
Pelaksanaan Pembelajaran (Dyta Prasetyo)
Kosasih, E. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan Indonesia. Bandung: Yrama Widya. Moleong, L J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.Yogyakarta: BPFE.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suryaman, Maman. 2012. Metodologi Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: UNY Press. Sumardjo, Jakob. 2007. Catatan Kecil Tentang Menulis Cerpen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan dengan
___________. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 59 Tahun 2014.
Fiksi.
Yogyakarta:
GAMA MEDIA.
Teguh, Agustina ES dan Nazarudin K. 2013. Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Tumijajar.
Sagala, Syaiful. 2014. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Siswoyo, Dwi, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Silvina H, Munaris dan Nazaruddim K. 2015. Kemampuan Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Negeri Gadingrejo. Jurnal KATA, Vol.3, No.6.
Jurnal KATA, Vol.2, No.2.
Wiratno, Tri. 2009. Mencerna Buku Teks Bahasa Inggris melalui Pemahaman
Gramatika.
Surakarta: Pustaka Pelajar.
Wiyatmi. 2009. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta : Pustaka.
20