Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
Pelajaran 9 MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya 01 Maret 2014 1. Persiapan A. Sumber Matius 7:1-3 Yoh 5:22 Yoh 7:24 Yoh 8:15 Yoh 12:47 Roma 2:1 Roma 14:10 Roma 15:1 Yakobus 2:12 Yakobus 4:11,12 (Lihat ayat-ayat tambahan di pelajaran untuk murid) B. Apa yang dikatakan tentang “Menahan Penghakiman” “Yesus tidak menekankan sebuah kata kebenaran, tapi Dia ucapkannya selalu dengan kasih. Dia melaksanakan kebijakan terbesar dan bijaksana, perhatian dalam hubungan-Nya dengan orang-orang. Dia tidak pernah kasar, tidak pernah berkata dengan sia-saia, tidak pernah menyakiti kepada jiwa yang lemah. Dia tidak mengecam kelemahan manusia. Dia mengatakan yang benar, tetapi selalu dengan kasih. Dia mencela kemunafikan, ketidakpercayaan, dan kejahatan; tetapi air mata selalu dalam suara-Nya ketika Dia mengucapkan teguran keras-Nya. ….Kehidupan-Nya adalah salah satu penyangkalan dirinya dan kebijaksanaan kasihnya akan orang lain. Setiap jiwa sangatlah berharga dalam pandangan-Nya. Sementara ia pernah menanggung sendiri dengan kehormatan ilahi, Ia merendahkan dengan kelembutan kepada setiap anggota keluarga Allah. Dalam diri manusia Dia melihat jiwa-jiwa yang jatuh yang mana itu adalah misi keselamatan-Nya.” (Step to Christ, p.12) Yesus memberi contoh bagi kita, sebagai warga kerajaan-Nya. Untuk pelajaran lebih lanjutnya dalam bagaimana Yesus memperlakukan orang yang dihukum dibawah pengadilan, lihat The Desire of Ages, pp. 84-92,”Days of Conflict.” C. Apa Tujuan “Menahan Penghakiman” Sebagai hasil dari pelajaran ini kami mau para siswa akan sanggup untuk: 1. Hargai mereka yang tidak mengerti atau keadaan mereka yang tidak tahu. 2. Lihat orang lain melalui mata Yesus dari belas kasihan, penerimaan dan kasih 3. Menahan penghakiman karena kesadaran bahwa mereka akan di hakimi dengan cara yang sama mereka menghakimi orang.
Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
D. Material yang dibutuhkan: Permulaan: • (Kegiatan A) sepatu; (Kegiatan C) OHP, naskah film, poster, video kaset, atau DVD menunjukkan berbagai gambar dengan kejadian yang banyak terjadi. Menghubungkan: • Alkitab, buku pelajaran murid Menerapkan: Papantulis atau flipchart 2. Jembatan A. Di Mana Kita Sebelumnya Beri 10 menit ketika siswa baru datang untuk: 1. Tanyakan ayat mana yang mereka pilih untuk dipelajari dari bagian hari Rabu pelajaran mereka. Beri mereka kesempatan untuk menghafalkan ayat-ayat mereka. 2. Beri kesempatan murid untuk membuat kutipan sendiri, menggunakan apa yang mereka tulis dalam pelajaran hari Senin. Pastikan untuk menjelaskan kepada mereka mengenai kutipan-kutipan yang mungkin tidak mencerminkan dengan tepat kehidupan Kristen. Namun, kutipan seperti ini tidak lazim terjadi pada setiap pelajaran. 3. Melihat kembali berbagai tanggapan yang diberikan mereka dan orang lain terhadap skenario yang disajikan pada hari Minggu. Diskusikan berbagai tanggapan, berakhir dengan pokok-pokok pikiran dari Apa Yang Dikatakan Tentang … di penuntun guru. Jika Anda memiliki kelompok yang sangat besar, pastikan ada beberapa orang dewasa yang bersedia melakukan bagian ini dengan kelompok murid yang lebih kecil. B. Komponen Sekolah Sabat Lainnya Lagu Pujian pendahuluan Penekanan Missi (dapatkan bahan Berita Missi Advent untuk Pemuda dan Dewasa di www.realtimefaith.net) Laporan-laporan proyek pelayanan 3. Permulaan Catatan untuk guru: Susun program Anda sendiri dengan pilihan dari kategori di bawah ini—Pembukaan, Mengaitkan, Penerapan, dan Penutupan. Perlu diingat, bahwa murid perlu memiliki kesempatan untuk interaksi (berpartisipasi secara aktif satu sama lain) dan belajar dari Firman Allah. Pada saat tertentu Anda harus mengarahkan atau menarik perhatian mereka pada pelajaran mereka minggu ini. A. Aktivitas Permulaan Suruhlah seseorang untuk membaca Matius 7:1-5 Katakan: Dalam ayat ini Yesus menggunakan teknik yang disebut hiperbola. Hiperbole adalah suatu pembicaraan yang berlebihan untuk suatu penekanan. Bagi menjadi tiga atau empat kelompok dan ambil beberapa waktu untuk menghasilkan ekspresimu sendiri akan hiperbola untuk
Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
membuat hal yang sama yang Yesus lakukan. Ketika anda selesai, kelompok anda akan melaporkan kepada kami. Contoh, anda bisa katakan: Ambil pantai dari sepatu Anda sendiri sebelum Anda mencoba untuk mendapatkan sebutir pasir dari milikku. Ijinkan murid untuk melakukan tugasnya, lalu dengarkan laporannya. Tanya Jawab: Katakan: Pekabaran apa yang kita dapatkan dari latihan ini? (Kita tidak boleh mengkritik orang lain ketika kita bersalah akan kesalahan yang sama) Apa artinya ketika kita mengkritik orang lain akan sikap atau keadaan mereka? (menghakimi) Bagaimana ketika kita terus melakukan hal yang sama? Petunjuk: ada dalam kalimat yang terakhir dari Firman yang kita bacakan. (kemunafikan) B. Aktivitas Permulaan Bisa murid membuka sepatu mereka dan menyerahkan kepada teman disamping sebelah kanan mereka atau siapkan bermacam-macam sepatu yang berbeda ukuran dan model (hak tinggi, sepatu olahraga, sandal, dll) untuk sukarelawan mencobanya. Mintalah mereka untuk berjalan dalam ruangan dengan menggunakan sepatu orang lain. Tanyakan: Ketika semua selesai, tanyakan: Apa rasanya untuk berjalan dengan sepatu orang lain? Bagaimana perasaan kakimu sekarang? Punggungmu? Apakah anda ingin melakukannya kembali? Mengapa dan mengapa tidak? (sangat sulit, sakit dan cape) Katakan: Seorang Amerika asli berkata seperti ini: “Jangan menghakimi seseorang sampai anda berjalan dua bulan dalam moccasins.” Dengan kata lain: Jangan menghamiki sampai anda sudah berjalan satu kilo dengan sepatu mereka. Tanyakan: Apa yang dimaksud dengan kalimat tersebut? (Hanya dengan kita memiliki pengalaman yang dialami oleh orang alami cukup dapat membuat kita menghakimi mereka.) Apakah itu memungkinkan? (sebenarnya, kita hanya dapat mencoba untuk mengerti kehidupan mereka dan memperlakukan mereka dengan kasih dan perhatian.) Mintalah murid menemukan dan membaca Yoh 7:24. Katakan: Yesus berkata untuk berhenti menghakimi dari penampilan, dan membuat penghakiman yang benar. Anda dapat melakukan itu hanya jika anda hidup melalui pengalaman yang tepat yang orang lain alami. Hanya Yesus yang dapat melakukan itu. Karena perilaku dan pikiran kita tidak sempurna, kita tidak punya hak untuk menghakimi orang lain. C. Aktivitas Permulaan Anda membutuhkan OHP, naskah film, poster, video kaset, atau DVD yang menunjukkan gambar yang rumit dengan banyak kejadian, dan sebuah papan atau dinding hitam. Gambar tersebut haruslah sesuatu yang para
Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
murid belum pernah lihat sebelumnya. Anda akan memperlihatkan adegan ini selama 10 detik. Katakan : Saya ingin anda konsentrasi dalam gambar ini untuk 10 detik. Buka gambar atau hidupkan peralatan elektronik. Setelah mereka melihat, tanyakan seorang murid: Apa yang anda lihat dari gambar tersebut? Tolonglah lebih jelas mengenai gambar tersebut. Lalu undang murid yang lain yang dapat melihat dari sisi yang lain. Katakan: Saksi-saksi kejahatan sering kali melihat adegan yang berbeda karena itu terjadi begitu cepat. Saya tunjukkan anda gambar tepat untuk 10 detik. Anda memiliki waktu yang sama untuk melihatnya, tetapi anda melihat gambar yang berbeda. Mengapa demikian? (ijinkan waktu untuk merespon) Simpulkan pemikiran dibawah ini dengan kata-katamu sendiri: Tidak ada dua orang yang melihat sesuatu dalam pandangan yang sama. Walaupun kita semua meneliti realita yang sama dengan mata kita sendiri, kita menilainya dengan pikiran yang berbeda. Semua penilaian itu berdasarkan pada pengalaman masing-masing, kebudayaan kita, dll. Jadi walaupun dua orang melihat secara fisik hal yang sama, mereka memberikan dengan pengertian yang berbeda. Ketika kita memberikan pengertian kita akan sesuatu yang orang lain lakukan tanpa mengerti maksudnya, kita sedang menghakimi mereka. 4. Hubungkan A. Hubungkan dengan Kerajaan Tanyakan: Pernahkan anda menontoh TV dengan teman, dan ketika selesai dan anda membicarakannya, itu seperti ketika anda melihat acara yang berbeda? Contoh, sesuatu yang anda pikirkan lucu, teman anda berpikir itu sedih. Atau sesuatu yang anda pikirkan menarik, teman anda berpikir membosankan. Mengapa anda berpikir seperti ini? (karena latarbelakang kita, pengalaman, dan pribadi kita, yang kita lihat, mengerti, atau melihatnya secara berbeda.) Pernahkan anda marah terhadap teman anda atau mengecewakan mereka karena mereka tidak melihat seperti yang anda lihat? Atau seseorang – mungkin anggota keluarga – pernah melakukannya terhadap anda? (dorong murid untuk berbagi pengalaman pribadi). Katakan: Ketika orang mengecewakan kita karena mereka tidak mengerti penalaman kita, mereka sedang menghakimi kita. Sebagai agen kerajaan, kita diperintahkan untuk tidak menghakimi, karena kita akan dihakimi dengan cara yang sama kita menghakimi orang lain. Tanyakan: Apakah anda menghindar atau pernahkan anda disingkirkan oleh orang lain karena anda menghakimi mereka atau karena mereka menghakimi anda? Bagikan pelajaran murid. Mintalah murid untuk membuka pelajaran hari Rabu untuk membaca ayat-ayat berikut ini, atau mintalah mereka menemukan dalam Alkitabnya. Katakan: Mari kita lihat Alkitab kita yang
Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
mengatakan tentang menghakimi orang lain. Matius 7:1-3; Roma 2:1; Yakobus 4:11,12.
Suruh mereka membaca
B. Hubungan dengan Ilustrasi Pelajaran Illustrasi minggu ini berdasarkan pada dasar parable yang sama dalam Pelajaran 3, mengenai orang buta dan gajah. Dalam pelajaran itu ceritanya membantu menggambarkan kenyataan bahwa dalam kemenangan akhir si iblis sudah membutakan akan seluruh kebenaran mengenai Allah. Minggu ini dasar illustrasi yang sama digunakan untuk mengarahkan bahwa ada “gajah” yang tepat yang tidak berubah (kebenaran akan Allah ditemukan dalam dunia-Nya), kita tidak mengalami masing-masing hal dalam cara yang sama dan oleh sebab itu kita tidak boleh menghakimi pengalaman orang lain. Anda akan menemukan versi minggu ini dari parabel yang ada. Setengahnya ada pada pelajaran murid. Anda dapat meminta enam murid untuk menjadi ke enam orang yang buta seperti yang anda bacakan. Tanya-Jawab: Tanya: Gambaran mana yang benar mengenai gajah tersebut? (semuanya, untuk beberapa tahapan. Tidak ada) Apa yang membuatnya benar? (pengalaman orang tersebut atau gambaran dari apa yang dia rasakan) Apa yang membuatnya tidak benar? (tidak ada seorangpun yang pernah melihat gajah) Bagaimana ini dalam kehidupan kita? (jika semua gajah memiliki pengetahuan manusia akan Allah, kita hanya memiliki pengertian yang sama berdasarkan pengalaman, latarbelakang, kebudayaan, kebangsaan, dll) (Catatan untuk guru: ini bukanlah membuat suatu kebimbangan akan pikiran bahwan iblis mencoba untuk meyakinkan manusia, bahwa tidak ada kebenaran yang pasti dalam Firman Allah) Katakan: Hanya Yesus Kristus Tuhan Allah kita yang memiliki pengalaman yang lengkap sebagai manusia. Dia dicobai, meninggalkan, ditolak, dibenci dan dicemooh. Hanya Dialah yang mengerti dengan lengkap apa yang kita hadapi. Karena pengalaman-Nya dalam dunia ini, hanya Dia yang mampu untuk mengahakimi orang lain. Mintalah murid menemukan dan membaca Yoh 5:22. Hanya Yesus yang memiliki otoritas untuk menghakimi, karena Dia akan melakukan dengan pengertian dan kebaikan yang lengkap. C. Hubungan dengan Kehidupan Ceritakan scenario berikut ini: Sebuah episode drama kejahatan Amerika CSI: Crime Scene Investigation, menceritakan tentang seorang pendatang/imigran supir taksi yang sedang berbincang dengan pelanggannya ketika dia menabrak seseorang yang tersandung di jalan. Sang supir menginjak rem dan loncat keluar dari mobil. Dia melihat bahwa orang tersebut perutnya berdarah dan ususnya keluar. Sang supir masuk kedalam mobil. Sekelompok warga sedang melihat. Mereka melihat seorang pria terbaring di lantai dan melihat sang supir kembali kedalam mobil. Mereka berlari menujuk mobil dan menarik sang supir keluar dan memukulnya sampai pingsan. Dan akhirnya dia meninggal.
Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
Tanyakan: Penghakiman apa yang dilakukan oleh warga yang memukul si supir taksi? (mereka berpikir bahwa dia adalah orang asing dan juga seorang pembunuh, mungkin seorang penduduk gelap, dan yang memungkinkan dia akan kabur dari kejadian.) Apa yang kira-kira sang supir itu lakukan? (meraih radionya dan memanggil ambulan.) Apa yang sebenarnya terjadi pada pria yang ditabrak? (bisa saja dia ditusuk dilain tempat dan jatuh tepat didepan taksi, tapi sebenarnya tidak dengan pasti di tabrak oleh taksi tersebut.) Apa artinya semua ini kepada kita mengenai penghakiman kepada orang lain? (dapat mematikan) 5. Aplikasi A. Aktivitas Aplikasi Tuliskan dibawah ini tujuh contoh tingkah laku dalam papan tulis atau flipchart. Mintalah murid untuk menafsirkan masing-masing ketujuh tingkah laku. 1. Seseorang datang pada sebuah rapat setengah jam setelah rapat dimulai. (tanggapan yang sederhana: orang ini terlambat dan seharusnya minta maaf atau berikan penjelasan) 2. Seseorang menendang seekor anjing 3. Seorang wanita membawa kendi air yang berat pada kepalanya sementara suaminya berjalan didepannya tanpa membawa apa-apa. 4. Seorang pria tamu membantu wanita tuan rumah membawa piring kotor kedapur. 5. Seorang pria dan wanita berciuman didepan orang didaerah umum 6. Sementara ujian, seorang murid mencotek dari kertas murid lain 7. Seorang tamu pada pesta makan malam sendawa dengan keras setelah makanan utama. Setelah murid membagikan tafsiran atau reaksi mereka, mintalah mereka untuk membayangkan reaksi dari orang dari budaya berikut ini: (sesuaikan naskah berdasarkan budaya anda) 1. Budaya dimana orang biasaya tiba setengah jam dari acara dimulai. Budaya dimana rapat dimulai setengah jam dari waktu yang ditentukan. 2. Sebuah Negara dimana anjing cenderung membawa penyakit. Sebuah negara dimana banyak anjing liar dan berbahaya 3. Sebuah budaya dimana membawa air jarang dilakukan oleh pria 4. Sebuah budaya dimana pria tidak diharapkan untuk memasuki dapur untuk membantu 5. Sebuah budaya dimana walaupun menjamah tangan lawan sejenis didepan umum dilarang. 6. Sebuah budaya dimana murid diharapkan membantu satu sama lain. 7. Sebuah budaya dimana sendawa adalah sebuah ekspresi penghargaan dari makanan. – disadur dari Interpreting Behaviour: Expanding our point of view, di www.peacecoprs.gov/wws/culturematters.
Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
B. Pertanyaan Aplikasi 1. Siapa orang yang hanya dapat menghakimi dan mengapa? 2. Langkah apa yang dapat anda lakukan untuk menghidari penghakiman dari orang lain? 3. Langkah apa yang dapat anda ambil ketika anda merasakan tidak adil dalam penghakiman? 4. Apa yang anda dapatkan ketika anda “berjalan dua bulan” dalam moccasin seseorang? 5. Dalam bentuk apa penghakiman yang anda gunakan kepada seseorang akan kembali kepada anda? 6. Berikan contoh dalam pergaulan hari ini akan seseorang (perseorangan, kelompok, bangsa) menghakimi orang lain tidak adil dan apa akibatnya? 6. Penutupan Kesimpulan Dengan kata-katamu sendiri, buat kesimpulan dengan ide-ide berikut: Ingat pepatah Amerika Asli yang berkata,”Jangan menghakimi seseorang sebelum anda berjalan dua bulan dalam moccasins mereka.” Kita tidak dapat berada disetiap tempat pada saat yang sama. Kita tidak dapat membaca pikira, kita dapat sedikit membaca gerakan. Sebagai agen kerajaan, jika kita tidak pernah menghakimi, kita tidak akan pernah salah. Kita dapat tenang pada kenyataan bahwa kita memiliki seseorang Hakim yang maha tahu yang memiliki segala sesuatu dibawah kendalinya. (Hakim itu, akan tetapi, sudah memberikan perintah yang jelas dalam FirmanNya mengenai sikap yang melanggar hukumNya yang pasti akan kasih. Dia menyediakan akal untuk melihat dosa sementara memerintah kita untuk tidak menghakimi pendosa.) Cerita ini untuk menghubungkan kepada pelajaran illustrasi. Dahulu kala ada enam orang tua tinggal disebuah desa di India. Masingmasing terlahir buta. Penduduk kampung sangat mencintai para pria ini dan menjaga mereka dari bahaya. Karena orang buta itu tidak dapat melihat dunia untuk diri mereka sendiri, mereka membayangkan banyak hal yang indah. Mereka mendengar baik akan cerita dari para pelancong untuk mempelajari apa yang mereka dapat mengenai hidup diluar kampung mereka. Orang-orang buta itu penasaran akan banyak cerita yang mereka dengar, tetapi yang lebih membuat mereka penasaran adalah mengenai gajah. Mereka di ceritakan bahwa gajah dapat menginjak-injak hutan, dapat mengangkat beban berat, dan menakuti orang muda dan tua dengan panggilan terompet mereka. Tetapi mereka juga mengetahui bahwa putri raja mereka mengendari gajah ketika dia menjelajahi istana ayahnya. Dapatkah raja mengijinkan putrinya untuk dekat dengan mahluk yang berbahaya? Orang buta itu berdebat siang dan malam mengenai gajah tersebut. “Seekor gajah semestinya sangatlah raksasa yang kuat,”kata orang buta yang pertama. Dia mendengar certia mengenai gajah digunakan untuk membersihkan hutan dan membangun jalan. “Tidak, anda salah,”bantah orang buta yang kedua. “Seekor gajah harusnya anggun dan lembut jika sang putri hendak mengendarai dibelakangnya.”
Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
“Anda salah! Saya sudah dengar bahwa seekor gajah dapat menembus hati manusia dengan tanduknya,”kata orang buta ketiga. “Tolong,”kata orang buta ke empat.”Anda semua salah. Seekor gajah tidak lebih dari jenis sapi yang besar. Kalian tahu bagaimana orang sering kali memlebih-lebihkan.” “Saya yakin bahwa seekor gajah sesuatu yang gaib,”kata orang buta kelima.”Yang dapat menjelaskan mengapa putri raja dapat bepergian aman dalam istananya.” “Saya tidak percaya gajah itu ada,”orang buta keenam menyatakan.”saya pikir kita adalah korban dari lelucon yang jahat.” Akhirnya para penduduk mulai kecapean akan perdebatan ini, dan mereka mengatur kunjungan keistana raja untuk mengetahui kebenaran akan gajah kepada orang buta yang penasaran ini. Seorang anak muda dari kampung mereka dipilih untuk mendampingi para orang buta ini dalam perjalanan mereka. Orang yang paling kecil meletakkan tangannya pada pundak anak muda tersebut. Orang buta kedua meletakkan tangannya pada pundak temannya, dan terus seperti itu sampai orang buta yang keenam bersiap untuk berjalan aman dibelakang anak muda yang dapat memimpin mereka kepada istana raja. Ketika orang buta tersebut tiba di kerajaan, mereka disambut oleh teman laman dari kampung mereka yang bekerja sebagai tukang kebun di istana. Teman mereka mengantar mereka kehalaman istana. Disitu berdiri seekor gajah. Orang buta itu melangkah untuk memegang mahluk yang menjadi berdebatan selama ini. Orang buta yang pertama menggapai dan memegang bagian yang paling besar dari binatang itu,”Seekor gajah halus dan keras seperti tembok!”dia katakan. “Pastilah sangan berkuasa.” Orang buta yang kedua meletakkan tangannya pada batangnya yang lentur.”Seekor gajah seperti raksasa ular.”dia umumkan. Orang buta yang ketiga merasakan gading gajah,”Saya benar,”dia katakan. “Mahluk ini tajam dan tombak yang membatikan.” Orang buta yang keempat memegang salah satu keempat kaki gajah.”Apa yang kita dapatkan disini,”dia katakan.”seperti sapi yang sangat besar.” Orang buta yang kelima merasakan telinga gajah raksasa.”Saya percaya seekor gajah seperti kipas yang besar atau mungkin sebuah karpet yang ajaik yang dapat terbang melalui gunung dan bukit.”katanya. Orang buta yang keenam memegang pada ekor gajah,”Ini tidak lebih dari sebuah tali yang lama. Sudah pasti berbahaya.”dia mendengus. Tukang kebun itu membawa teman-temannya untuk berteduh di dekat pohon. “Duduk disini dan beristirahatlah untuk perjalanan pulang,”dia berkata.”saya akan membawa minuman untuk anda minum.” Sementara mereka beristirahat, keenam buta itu berbicara mengenai gajah. “Seekor gajah itu seperti dinding,”kata orang buta yang pertama.”Sudah pasti kita akan setujuh untuk hal itu.” “Sebuah dinding? Seekor gajah adalah ular raksasa!”jawab orang buta yang kedua. “Itu sebuah tombak, saya beritahu anda.”orang buta ketiga memaksa. “Saya pastikan bahwa itu adalah sapi raksasa.”kata orang buta keempat. “Karpet yang ajaib. Tidak ada perdebatan.”kata orang buta kelima.
Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
“Tidakkah kalian melihat?”kata orang buta keenam.”Seseorang menggunakan tali untuk menipu kita.” Perdebatan ini berlanjut, dan suara mereka tambah keras dan lebih keras lagi. “Dinding!” “Ular!” “Tombak!” “Sapi!” “Karpet!” “Tali!” “Berhenti berteriak!”teriak suara yang marah. Ternyata raja, terbangun dari tidur siangnya oleh suara perdebatan yang berisik. “Bagaimana kalian semuanya begitu yakin bahwa kalian itu benar?”Tanya penguasa. Keenam orang buta itu mempertimbangkan pertanyaan tersebut. Lalu, mengetahui bahwa raja adalah orang yang bijaksana, mereka memutuskan untuk tidak berkata apa-apa. “Gajah adalah binatang yang besar,”kata raja dengan baik.”Masing-masing memegang hanya satu bagian. Mungkin jika kalian menyatukan setiap bagian, anda akan melihat kebenarannya. Sekarang, ijinkan saya meneruskan tidur siang saya dengan tenang.” Ketika teman mereka kembali untuk memberi minum, keenam orang buta beristirahat ditempat yang teduh, memikirkan nasehat sang raja. “Dia benar,”orang buta pertama berkata. “Untuk belajar akan kebenaran kita harus menyatukan semua bagian bersama-sama. Mari kita diskusikan ini dalam perjalanan kita pulang.” Orang buta yang pertama meletakkan tangannya kepada anak muda yang akan menuntun mereka pulang. Orang buta kedua meletakkan tangannya pada pundak temannya, dan selanjutnya sampai orang buta yang keenam siap untuk perjalanan bersama. –retold by Donelle Blubaugh (http://www.peacecorps.gov/wws/guides/looking/story22.html)
Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
Pelajaran 9 MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah Yang Sesungguhnya 01 Maret 2014 Masalah yang sesungguhnya (Apa kira-kira hubungan ilustrasi berikut dengan ayat-ayat Alkitab di pelajaran hari Rabu?) Para anggota gereja Bulldog Heights bukanlah anggota jemaat biasa. Ketika mereka melihat suatu masalah dengan bagaimana mereka menyelesaikan itu di jemaatnya, mereka langsung pada titik masalahnya. Tidak berbelit-belit dalam mengatasi masalah. Bahkan, itu sebabnya suatu malam seorang anggota majelis gereja mengangkat masalah perhiasan. Jika pernah ada suatu topik yang langsung didiskusikan, sepertinya inilah topik tersebut. Yang cukup menarik, sepertinya tidak akan ada perselisihan atas masalah yang berat ini. Pusat perdebatan yang nyata, lebih tepatnya, apa sebenarnya yang harus dilakukan tentang “suatu pelanggaran kekafiran yang tidak senonoh merajalela di tengah-tengah kita saat ini yang membuat dirinya menjadi rentan,” masukan salah satu anggota yang marah. “Tepatnya mentindik telinga!” Teriaknya. “Hal berikutnya yang anda tahu, mereka akan menusuk hidung mereka dan siapa tahu yang lainnya lagi!” Salah satu anggota majelis yang garang menyarankan untuk menempatkan dua diakon kekar di setiap pintu masuk gereja untuk melihat siapa yang memakai perhiasan yang berusaha masuk mengambil tempat duduk. Tapi diselidiki bahwa anak-anak muda pria dan wanita, juga, dalam hal ini bisa menyembunyikan tindik terlinga mereka di bawah rambut panjangnya dimana seseorang harus melihatnya untuk memeriksa. Pada saat ini pembahasan mengenai amaran elektronik anti perhiasan muncul di permukaan. Ruang rapatpun hening. Ini adalah contoh asli inspirasi dari abad ke duapuluh satu jika memang ada pernah ada! Membutuhkan kurang lebih enam bulan bagi majelis untuk menemukan sistem yang menyatakan pekerjaan itu cukup memadai. Waktunya kan tiba, pikir mereka, ketika kita dapat menyapu bersih semua “pecandu perhiasan” dari antara kita! Akhirnya semua sudah pada tempatnya. Alarm anti perhiasan sudah terpasang dan para diakon berdiri di seluruh pintu masuk. Kata yang keluar seminggu yang lalu yang menyatakan bahwa tidak ada – tidak ada – yang dapat memasuki gereja tanpa melalui pintu alarm perhiasan. Tidah membutuhkan waktu lama untuk memasang sistem yang baru untuk diuji. Kekacauan. Bell dan peluit dan sirene dan sorotan lampu merah. Ikat pinggang, jam tangan, penjepit dasi, bros, jepit rambut, penjepit uang, bolpen, gantungan kunci – anda sebutkan saja. Apa saja yang terbuat dari besi terdeteksi oleh alarm tersebut. Ketika semuanya sudah selesai, hanya 14 orang yang dapat lolos. Bahkan tidak satupun diakon yang dapat lolos. “Baik,”salah seorang berkomentar,”beginilah kebaktian kita pagi ini.” Malam itu begitu banyak anggota gereja yang ikut rapat di Bulldog Heights. Akhirnya, sekarang bagaimana? Untungnya, anggota majelis membuat suatu
Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
keputusan yang menginspirasi mereka dalam beberapa bulan. Mereka bertelut bersama dan memohon bimbingan Tuhan untuk menuntun mereka dalam lembah bayang-bayang kegelapan yang mereka ciptakan sendiri. Dan setelah diskusi yang lebih panjang – dan doa – mereka menyimpulkan bahwa “kita telah khawatir untuk mengubah seseorang, tetapi saya pikiri untuk lebih baik kita melihat bagaimana kita dapat mengubah diri kita sendiri.” (disadur dari Gary B. Swanson, The Moose, the Goose, and the Kingdom of God (Hagerstown, Md: Review and Herald Pub Assn., 2000), pp. 66-68.) Teks kunci: Pilihlah salah satu teks dari pelajaran hari Rabu. minggu ini.
Tuliskan disini dan hafalkan itu
Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
Minggu 23 Februari 2014 Yang Saya Pikirkan Ayah Joshua tidak setia kepada ibunya, jadi mereka harus bercerai. Setahun setelah perceraian Joshua bersikap akibat kekecewaannya yang membuat Joshua harus berurusan dengan hukum. Setelah beberapa tahun dia akhirnya memperbaiki kehidupannya. Dia lebih baik disekolahnya, memiliki pekerjaan setelah jam sekolah, memiliki pacar, dan diperhitungkan untuk mendapatkan beasiswa untuk sekolah local atletik. Bahkan dia bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah. Yang artinya bahwa ibunya tidak perlu memikirkan akan biaya kuliahnya. Akhirnya suatu kali sejumlah uang hilang di tempat dia bekerja. Semua orang bersikap bahwa Joshua kembali kepada kebiasaan lamanya. Apakah ini adil bagi mereka? Kenapa dan kenapa tidak? Kunjungi www.guidemagazine.org/rtf untuk mengirimkan tanggapan Anda. Terus terang dan jujur. Katakanlah apa yang Anda pikirkan.
Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
Senin 24 Februari 2014 Apa yang Mereka Ingin Katakan? Beda orang, beda juga pendapat. Beberapa kutipan di bawah ini mewakili pandangan dari warga negara sejati kerajaan Allah; mungkin yang lain tidak. Bisakah anda membedakannya? Bagaimana pernyataan-pernyatakan di bawah ini dibandingkan dengan apa yang Tuhan katakan dalam Firman-Nya? Setelah meninjau ayat-ayat dalam bagian pelajaran Allah Berfirman. . ., tulislah pernyataan yang cocok dengan keyakinan Anda. Bersiap-siaplah membuat “kutipan sendiri” di Sekolah Sabat.
“Kita harus lunak dalam penghakiman kita, karena sering kesalahan orang lain adalah kesalahan kita juga sekiranya kita memiliki kesempatan untuk melakukannya.” – Francoise D. Alsaker, Penulis dan Professor Swiss University “Ketika anda menghakimi orang lain, anda tidak menentukan mereka, anda menentukan diri anda sendiri.” –Wayne Dyer, terapis dan penulis AS “Jika anda mengkimi orang, anda tidak punya waktu untuk mencintai mereka.” – Mother Teresa, pelayan Albanian Roman Katolik abad ke 20 “Jangan buat penghakiman dimana anda tidak memiliki belas kasihan.” – Anne McCaffrey, penulis AS “Jangan menghakimi orang sebelum anda berjalan dua bulan pada moccasinsnya.”- pepatah Amerika “Jangan menghakimi, dan anda tidak akan pernah bersalah.” – Jean-Jacques Rousseau, penulis, pendidik, pilitik Perancis abad ke 18 “Jika anda hendak menghakimi, mengert. Jika anda menghakimi, selidiki.” – Seneca, filsuf – Roma, abad ke 1 “Cukup ingin tahu, bukan menghakimi.” – Walt Whitman, abad ke 19 AS “Bahkan Allah tidak berencana untuk menghakimi manusia sampai hari terakhirnya; mengapa anda dan saya? – Tidak diketahui.
Tuliskan Kutipanmu Apa yang saya katakan adalah
Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
Selasa 25 Februari 2014 LALU APA? Inilah masanya dimana anda lebih mementingkan pikiran teman anda dari pada pikiran orang dewasa tentang anda. Pada saat ini mungkin anda memiliki kelompok teman yang anda rasa anda ingin bersama. Mereka mungkin berbagi ketertarikan bersama, suka dan tidak suka, bagaimana berpakaian, melakukan sesuatu bersama diwaktu luang, dan mendengarkan musik yang sama. Dan bisa jadi tidak ada ruangan dalam hidupmu untuk orang lain. Dan itu tidaklah masalah untuk beberapa hal. Teman yang baik dapat menolong dalam situasi yang sulit dalam hidupmu ketika pikiran dan tubuhmu sedang tidak cocok dalam segala hal. Karena anda mungkin merasa aneh dengan diri sendiri, anda mungkin tidak ingin berada bersama orang yang tampaknya aneh dalam sosial anda. Sayangnya, bukannya berbelas kasihan terhadap orang yang tidak seperti anda, anda mungkin cenderung untuk mengeluarkan orang-orang dari kehidupan anda berdasarkan apa yang mereka tampak dari luar. Yesus mengatakan kita harus dapat mengatasinya. Dia adalah contoh dari orang yang tidak menghakimi dan yang tidak membuat kelompok. Dia memperlakukan setiap orang dengan hormat dan peduli – walaupun dia mempersalahkan orangorang yang jelas melanggar akan hukum Allah. Anda dapat pastikan bahwa setiap orang masuk dalam kelompok bersama, yang mana anda menolak untuk berpartisipasi ketika orang lain membicarakan mengenai orang lain, dan anda dapat membuat petunjuk yang lembut yang dapat menolong mereka untuk berbaur satu sama lain. Dan jika anda tidak dapat? Suatu hari nanti anda akan berada di posisi mereka, dan bisa jadi mereka memperlakukan anda sama seperti anda memperlakukan mereka. Itulah yang Tuhan katakan.
Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
Rabu 26 Februari 2014 Tuhan berkata
Maitus 7:1-3
Yoh 5:22
Yoh 7:24
Yoh 8:15
Roma 2:1
Yakobus 2:12
Yakobus 4:11,12
Tambahan: Yoh 12:47; Roma 12:12,13
Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
Kamis 27 Februari 2014 Apa Hubungan Semua Ini Dengan Aku? Allah berkata Dia, melalui anakNya Yesus Kristus, adalah yang hanya dapat menghakimi manusia. Dan betullah demikian. Mereka menciptakan kita, dan Yesus hidup dibumi seperti kehidupan kita. Tidak ada dalam sejarah yang mengalami penggodaan dan ditolak seperti yang Dia alami. Hanya Dia yang mengerti pengalaman setiap orang yang pernah hidup dan yang akan hidup. Jadi jika kita tidak dapat mengalami pengalaman Yesus, apa hak kita untuk menghakimi? Tidak ada dan tidak seorang pun. Yang hanya dapat kita lakukan adalah minta kuasa kasihNya untuk dapta melihat orang lain melalui kacamataNya, mendengarkan cerita orang lain mengenai kehidupannya dan bertindak sesuai dengan benar. Bahkan ketika kita dapat berkata mengenai sesuatu yang mereka lakukan salah di hadapan Tuhan, Yesus berkata untuk tidak menolak mereka tetapi membantu mereka. Dan bagaimana jika kita tidak melakukannya? Yesus berkata bahwa dengan cara yang sama kita menghakimi orang lain, maka kita pun akan di hakimi. Pikirkan suatu waktu dimana kita pernah mengalami suatu pengalaman dipersalahkan dengan tidak benar. Bagaimana rasanya? Bagaimana suatu saat anda melakukannya dengan cara lain? Ingatlah, Allah adalah Allah yang memberi kesempatan, jika sebelumnya anda menghakimi teman dengan tidak adil, pastikan melalui kuasa-Nya untuk tidak melakukannya kembali.
Pelajaran 9 - MENAHAN PENGHAKIMAN Masalah yang sesungguhnya (01 Maret 2014)
Jumat 28 Februari 2014 Bagaimana Cara Kerjanya? Ingat sebuah pepatah: ”Jangan menilai seseorang sampai anda berjalan dua bulan di mocassin nya”? Pikirkan pengalaman anda dihakimi atau menghakimi orang lain. Pikirkan beberapa cara lain untuk menyatakan pengalaman seseorang yang pernah dialami untuk memahami mereka. Contohnya, Jangan menghakimi seseorang sampai anda memakan makanan yang sudah mereka makan. Ambil pencil dan tuliskan beberapa ide mu dibawah ini.