PEDOMAN SISTEM SELEKSI, PEREKRUTAN, PENEMPATAN, PENGEMBANGAN, RETENSI, DAN PEMBERHENTIAN DOSEN
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG - 2012
1
SUMBER DAYA MANUSIA Sistem pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi perencanaan, seleksi/perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan untuk menjamin mutu penyelenggaraan program akademik, serta remunerasi, penghargaan, dan sanksi,
termasuk
informasi
tentang
ketersediaan
pedoman
tertulis
dan
konsistensi
pelaksanaannya.
Sistem pengelolaan SDM baik dosen dan pegawai di Program Studi Akuntansi pada dasarnya merujuk pada sistem pengelolaan SDM Undana. Namun pada pedoman ini lebih ditekankan mengenai peran Program Studi Akuntansi dalam sistem perencanaan, perekrutan dan seleksi, pengangkatan, orientasi dan penempatan, pembinaan dan pengembangan karier, remunerasi dan retensi, serta pemberhentian dosen dan pegawai di Undana. Tujuan dari dibuatkannya pedoman tertulis ini untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan professional dalam upaya untuk peningkatan produktifitas kerja.
a.
Perencanaan Perencanaan kebutuhan pegawai telah dibuat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang dirinci
sebagai berikut: a.1 Perencanaan kebutuhan dosen dan pegawai di Prodi Akuntansi berpedoman pada sistem perencanaan Undana yang dikembangkan DIKTI. Berikut ini beberapa parameter-parameter yang menjadi dasar penyusunan perencanaan kebutuhan dosen tersebut adalah:
Rasio jumlah dosen dan mahasiswa yang ideal.
Keseimbangan dalam proporsi beban mengajar dosen.
Jumlah Sistem Kredit Semester (SKS) kelulusan.
a.2. Perencanaan Tenaga Kependidikan Perencanaan Tenaga Kependidikan, didasarkan pada hasil analisis jabatan dan beban kerja, dan kebutuhan pegawai. Analisis ini dilakukan setiap tahun, dan berdasarkan hasil analisis tersebut, dibuat perencanaan tenaga kependidikan ini menjadi kewenangan bagian kepegawaian fakultas yang diteruskan ke Kepegawaian Universitas.
2
b. Perekrutan dan Seleksi Perekrutan dosen dan pegawai Undana, didasarkan pada: perencanaan kebutuhan dosen dan pegawai dari unit terbawah yaitu jurusan. Pola perekrutan yang diterapkan oleh Undana ada 2 yaitu sistem perekrutan PNS yang mengikuti ketetapan pemerintah, dan sistem perekrutan tenaga honorer meliputi: dosen kontrak, tenaga satuan pengamanan, tenaga kebersihan, penjaga gedung dan tenaga pengemudi kendaraan dinas. Universitas Pattimura juga memiliki tenaga pendidik Non-PNS, yang ditempatkan oleh DIKTI.
Proses perekrutan dilakukan secara terbuka, trasparan dan akuntabel. Tahapan prosesnya sebagai berikut: 1. Mengangkat panitia penerimaan CPNS dari pelamar umum dan tenaga honorer dalam lingkungan Undana, serta pengangkatan sub tim penyusun materi soal ujian dan pengolahan hasil ujian serta tim wawancara kompetensi bidang pada tes seleksi pengadaan khusus dosen dan pegawai kontrak. Untuk CPNS menggunakan tes online oleh Menpan. 2. Panitia menyediakan SOP dan pedoman penerimaan pegawai CPNS dan tenaga kontrak mengenai pendaftaran tenaga kontrak dan CPNS oleh yang disediakan Menpan. 3. Proses perekrutan tenaga kontrak dimulai dengan tes tertulis dan wawancara dan hasilnya langsung diumumkan. Sedangkan perekrutan CPNS diawali dengan short list documents untuk seleksi passing grade. Tahapan ini dilakukan on line. Bagi mereka yang lulusn tahap 1 diumumkan untuk tes tahap 2 yaitu tes tulis didalamnya tes kompetensi dan pengetahuan umum. Hasil tes tahap 2 diumumkan lewat web kemendiknas. 4. Bagi mereka yang telah lulus untuk tenaga kontrak SK nya ditetapkan oleh Rektor Undana, sedangkan CPNS SK nya ditetapkan oleh Kemendiknas.
c.
Orientasi, Pengangkatan dan Penempatan Pegawai Untuk tenaga kontrak tidak diadakan orientasi, sedangkan untuk CPNS, dilakukan sesuai
peraturan pemerintah, sehingga sebelum diangkat menjadi PNS, CPNS harus mengikuti prajabatan. Prajabatan dilakukan sesuai dengan jadwal atau undangan institusi terkait, dan jumlahnya telah ditentukan oleh pemerintah. Secara bertahap, sebagian besar pegawai PNS Undana sudah mengikuti pelatihan Prajabatan. Selain mengikuti pelatihan Prajabatan, tenaga kependidikan pada Undana juga mengikuti orientasi untuk persiapan tugas pengajaran yaitu 3
pelatihan Applied Approach (AA) dan Pekerti. Setelah mengikuti pelatihan ini, CPNS tersebut dapat melaksanakan pengajaran mandiri.
d.
Pengembangan Karier Untuk mewujudkan visi Undana dan khususnya Prodi Akuntansi, maka dosen terus
didorong untuk meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia melalui program pengembangan karir baik untuk tenaga pendidik, maupun untuk tenaga kependidikan.
d.1 Tenaga Pendidik Sistem karir tenaga pendidik yang dilaksanakan di Undana adalah sistem karir PNS sesuai keputusan Menkowasbangpan No. 38/Kep/MK.WASPAN/8/1999 tanggal 24 Agustus 1999 jo. No.17/Kep/MK.WASPAN/8/2013
jo.
No.46/Kep/MK.WASPAN/8/2013
tentang
Jabatan
Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. Jenjang karir dimaksud terdiri dari: Assisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala dan Guru Besar.
Sistem karir tenaga pendidik Non-PNS,belum diatur secara khusus, karena baru tahun 2012 didatangkan dari DIKTI. Dalam upaya pencapaian jenjang karier tertentu bagi tenaga pendidik di Undana, Universitas melaksanakan program pengembangan pendidik antara lain:
Bantuan dana bagi dosen yang melakukan presentasi dalam pertemuan ilmiah internasional
Peningkatan wawasan yang lain seperti: keterampilan penyusunan proposal riset, penulisan jurnal nasional/internasional yang dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian Undana.
d.2 Tenaga Kependidikan Jalur karir tenaga kependidikan PNS dilakukan melalui jalur struktural, fungsional umum dan fungsional tertentu, mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2012. Dalam upaya mencapai jenjang karir tertentu untuk tenaga kependidikan, Undana melalui bagian kepegawaian melaksanakan program pengembangan tenaga kependidikan, antara lain:
Memberikan kesempatan untuk studi lanjut
Pelatihan peningkatan kompetensi laboran, arsiparis, teknisi, pengelola system informasi akademik, dan bendaharawan (Lampiran 4.1.i).
Benchmarking ke universitas terkemuka di dalam negeri. 4
Mengikutsertakan pegawai pada diklatpim IV, III dan II, rapat-rapat koordinasi sesuai bidang tugas
e. Remunerasi, Penghargaan dan Sanksi UU No. 20 Thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, SK Menkowasbangpan No. 38 Tahun 1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kredit, Peraturan Menteri No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri No. 42 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Dosen, serta Pedoman Etika Kehidupan Kampus merupakan dasar dari mekanisme penghargaan dan sanksi terhadap pegawai. Selanjutnya berdasarkan peraturan-peraturan tersebut, dibuatlah Peraturan Rektor Universitas Nusa Cendana Noor 344A/PP/2013 tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Nusa Cendana.
Tujuan dari remunerasi adalah memberikan penghargaan atas produktivitas pegawai untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerjanya. Sistem remunerasi (gaji pokok dan tunjangan) yang berlaku di Undana mengacu pada sistem remunerasi yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.Untuk tenaga kependidikan diberikan tunjangan kinerja (TUKIN).
Undana memberikan perhargaan untuk pengabdian dosen dan pegawai berupa piagam penghargaan untuk dedikasinya bagi Undana dalam jangka waktu 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun. Penghargaan ini diberikan setahun sekali dalam rangka hari pendidikan Nasional.
Sanksi adalah tindakan hukum yang dijatuhkan kepada pegawai karena melakukan pelanggaran disiplin. Sanksi yang diberikan sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu Peraturan pemerintah No.53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS dan Peraturan Rektor Undana Nomor 344 A/PP/2013 .
Pemberian sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Belum ada Tim Bimbingan Pegawai (BINAP) yang bertugas mengkaji jenis dan tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai dan belum ada juga Komisi Kode Etik Undana yang khusus mengkaji adanya dugaan pelanggaran kode etik dosen. Pimpinan universitas dibantu oleh senat universitas untuk melaksanakan fungsi ini. 5
f. Pemberhentian Pegawai Pemberhentian pegawai dilakukan apabila:
Memasuki batas usia pensiun (Pendidik usia 65 tahun, Guru Besar 70 tahun, fungsional tertentu 60 tahun dan Tenaga Kependidikan usia 58 tahun).
Atas permintaan pegawai sendiri
Habis masa kontrak
Gangguan kesehatan yang tidak dapat disembuhkan
Kinerja tidak baik
Dijatuhi hukuman disiplin
Untuk mempersiapkan pegawai yang memasuki masa purna bakti, Undana selalu mengirim mereka untuk mengikuti pembekalan di Cianjur melalui Program Pendampingan Pra Pensiun Tenaga Kependidikan (P4TK), namun tidak semua yang hendak memasuki masa purna bakti mendapat kesempatan yang sama, tergantung penentuan dari Biro kepegawaian Jakarta, umumnya setiap tahun hanya 2 orang yang mendapat kesempatan untuk mengikuti pembekalan tersebut. Hal ini juga perlu mendapat perhatian dari pemerintah pusat untuk menambah kuota dan khusus bagi Undana perlu ada program pembekalan bagi setiap pegawai yang hendak memasuki masa purna bakti yang tidak mendapat kesempatan untuk ikut program P4TK tersebut.
6