Pedoman Penyusunan
PERENCANAAN GAMPONG
Pedoman Penyusunan
PERENCANAAN GAMPONG Buku ini diterbitkan oleh Pemerintah Aceh atas kerjasama dengan LOGICA (Local Governance Innovation for Communities in Aceh)
Pemerintah Aceh
PEDOMAN PENYUSUNAN
PERENCANAAN GAMPONG Cetakan Pertama, Agustus 2009 Penyusun
: Farid Hadi Rahman, Joko Purnomo, Maulina Yani, Frisca A. Nilawati.
Editor
: Lalu Suhayatman, Kamaruddin Andalas, Farid Hadi Rahman, Sugeng Bayu Wahyono
Ilustrasi
: Ary Lesmana, Rinal
Semua bahan dalam buku ini diperkenankan untuk dikutip dan digandakan dengan mencantumkan sumbernya.
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Daftar Isi Daftar Tabel ~ vi Kata Pengantar Gubernur Aceh ~ vii Kata Pengantar LOGICA ~ vii Kata Pengantar - Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UN Yogya ~ x Teurimong Geunaseh ~ xii BAB I - PENDAHULUAN 1. Pembangunan Berproses dari Bawah ~ 1 2. RPJMG dan RKPG ~ 2 3. Peran Strategis Perencanaan Gampong ~ 3 4. Dasar Hukum Perencanaan Gampong ~ 4 5. Pelaku Penyusunan Perencanaan Gampong ~ 5 6. Waktu Penyusunan RPJMG dan RKPG ~ 6 BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG (RPJMG) 1. Tujuan Menyusun RPJMG ~ 11 2. Cara Menyusun RPJMG ~ 12 3. Langkah-langkah Menyusun RPJMG ~ 13 BAB III - MENYUSUN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN GAMPONG (RKPG) 1. Pengertian RKPG ~ 47 2. Tujuan Menyusun RKPG ~ 47 3. Cara Menyusun RKPG ~ 47 BAB IV - PENUTUP ~ 57 Lampiran ~ 61 Daftar Istilah ~ 118 Daftar Singkatan ~ 120 Daftar Pustaka ~ 121
v
Daftar Tabel Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12
vi
Sejarah Pemerintahan Gampong Sejarah Pembangunan Gampong Struktur Pemerintahan Gampong Potensi Gampong Analisis Pelaku Pembangunan Kerawanan Pemetaan Permasalahan Gampong Pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah Gampong Skenario Pembangunan Gampong Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Non Fisik Rencana Kerja Pembangunan Gampong (RKPG)
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
GUBERNUR ACEH
Kata Pengantar Assalamu’alaikum Warahmatullahiwabarakatuh.
G
ampong sebagai salah satu strata pemerintahan di Aceh merupakan kesatuan masyarakat hukum yang berada di bawah mukim dan dipimpin oleh Keuchik serta berhak menyelenggarakan urusan rumah tangganya sendiri. Sebagai lembaga pemerintahan, gampong merupakan wilayah otonomi asli dan melaksanakan urusan pemerintahan dari sebagian urusan pemerintahan kabupaten/ kota yang diserahkan kepada gampong serta melaksanakan tugas pembantuan dan tugas pemerintahan lainnya. Pengelolaan pemerintahan gampong dengan menganut prinsip dasar keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat diperlukan perhatian serius dari Pemerintah, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta seluruh elemen masyarakat untuk mempercepat terwujudnya kemandirian gampong sesuai dengan harapan masyarakat Aceh.
Kebijakan Pemerintah Aceh mengenai gampong adalah mengupayakan penguatan gampong sebagai landasan penguatan daerah dengan strategi perencanaan pembangunan yang partisipatif, penataan kelembagaan gampong yang sesuai dengan kondisi daerah setempat, memperjelas kewenangan gampong, peningkatan kualitas aparatur gampong, pemberdayaan masyarakat, peningkatan sarana dan prasarana serta mengupayakan alokasi dana gampong. Salah satu wujud penataan pemerintahan gampong adalah mengembangkan perencanaan pembangunan partisipatif sebagai bentuk kesepakatan yang dapat diterima dan dilaksanakan serta ditaati oleh masyarakat gampong itu sendiri. Buku Pedoman Penyusunan Perencanaan Gampong diharapkan menjadi pedoman dalam menyusun dan menetapkan berbagai kebijakan pembangunan di gampong secara partisipatif. Akhirnya terimakasih kepada tim penyusun dan LOGICA yang telah menyusun dan menerbitkan buku ini, semoga menjadi pedoman bagi aparatur pemerintahan gampong di Aceh. Banda Aceh, Agustus 2009 GUBERNUR ACEH WAKIL GUBERNUR
MUHAMMAD NAZAR vii
Kata Pengantar
G
ampong atau nama lain rata-rata memiliki sumber daya yang sangat beragam, baik berbentuk fisik maupun non fisik. Selain itu, tiap gampong juga mempunyai permasalahan spesifik yang berbeda dengan gampong lainnya. Dengan keragaman gampong tersebut, maka pembangunan gampong tentu tidak mungkin dibuat secara seragam. Senada dengan permasalahan masing-masing gampong yang spesifik tersebut, Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa mewajibkan bagi tiap desa atau gampong untuk mengelola pembangunannya sendiri sesuai dengan preferensi masyarakat warganya. Di dalam Pasal 63 PP No. 72/2005 dijelaskan bahwa pemerintahan desa (Aceh: gampong) wajib menyusun perencanaan pembangunannya secara partisipatif. Perencanaan partisipatif yang disusun oleh gampong adalah pijakan bagi semua pihak yang akan melakukan pembangunan gampong, baik untuk jangka menengah (lima tahun) yang disebut dengan RPJMG maupun perencanaan tahunan yang disebut dengan RKPG. Seiring dengan dimilikinya dana yang menjadi hak gampong sebesar minimal 10 persen dari perimbangan yang diterima oleh kabupaten/kota (Pasal 68 PP 72/2005), maka sudah saatnya gampong harus memiliki perencanaannya sendiri. Selama ini perencanaan gampong dikemas sebagai bagian dari perencanaan daerah yang dilaksanakan melalui mekanisme musrenbang mulai dari gampong hingga kabupaten/kota. Perencanaan yang prosesnya sangat partisipatif tersebut dinilai kurang memberikan peran gampong sebagai pemerintahan mandiri yang memiliki wewenang menentukan pembangunan rumah tangganya karena pada akhirnya perencanaan tersebut hanya ditetapkan oleh kabupaten/kota. Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa memberikan amanah bahwa desa atau gampong bukan sekadar peserta dalam sistem perencanaan daerah, melainkan memiliki hak dan berkewajiban menetapkan perencanaannya sendiri secara partisipatif dengan melibatkan para tokoh masyarakat serta organisasi kemasyarakatan yang ada di gampong. Perencanaan pembangunan gampong lima tahunan (RPJMG) selanjutnya ditetapkan dengan qanun gampong, sedang perencanaan pembangunan tahunan (RKPG) ditetapkan dengan keputusan keuchik. Proses, metode maupun alat yang diuraikan dalam buku pedoman ini dikembangkan sesuai dengan ketentuan regulasi yang berlaku, referensi metodologi perencanaan partisipatif maupun pengalaman lapangan di beberapa kabupaten/kota di Aceh. Pengalaman dan variasi proses dan penulisan tersebut menjadi kekayaan inovatif bagi tim untuk bekerja keras menelaah dan menyesuaikan sehingga menjadi pedoman yang praktis dan sesuai dengan kontek gampong di Aceh.
viii
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Buku ini sangat penting menjadi pedoman bagi para keuchik, sekretaris gampong, perangkat gampong maupun tuha peut gampong mulai dari proses, cara menyusun dokumen perencanaan pembangunan gampong hingga pengesahannya. Buku ini juga sangat membantu bagi para fasilitator, pendamping dan para pemerhati gampong. Dengan segala keterbatasan yang ada, buku pedoman ini diharapkan dapat berguna bagi siapapun yang tertarik dengan perencanaan gampong. Buku ini sama sekali tidak bermaksud mengesampingkan buku-buku sejenis tetapi diharapkan dapat dijadikan pelengkap maupun pembanding. Banyak sekali pengalaman penting yang telah dilakukan oleh berbagai pihak dan kami sangat terbuka terhadap kritik maupun saran/masukan untuk kesempurnaan dan tercapainya cita-cita kemandirian gampong. Akhir kata, kami mengucapkan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Aceh atas kerjasamanya yang baik dalam pengembangan buku pedoman dan panduan pelatihan serta penerapannya. Banda Aceh, Agustus 2009 Team Leader LOGICA (Local Governance Innovation for Communities in Aceh)
Jeff Herbert
ix
Kata Pengantar
Menuju Era Pencerahan Melalui Demokratisasi Gampong
M
odel pembangunan partisipatif sebenarnya sudah diintrodusir oleh kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sejak era pemerintahan Orde Baru. Pada waktu itu konsep ini diluncurkan sebagai respons atas semakin meningkatnya kecenderungan pola pembangunan sentralistik yang lebih menggunakan pendekatan dari atas-bawah (topdown approach). Berbagai program pembangunan pada saat itu lebih banyak prakarsa datang dari pemerintah, sementara prakarsa dari masyarakat kurang terakomodasi dalam proses perencanaan pembangunan. Partisipasi pun kemudian dipahami menurut tafsir tunggal pemerintah, yaitu yang dimaknai seberapa jauh masyarakat melaksanakan program pembangunan yang dirancang dari atas, dari yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pada era Orde Baru sebagian besar proyek pembangunan yang dilaksanakan di daerah adalah proyek sektoral/proyek departemen atau proyek pemerintah pusat. Sementara proyek pemerintah daerah hanya sedikit, yang perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaannya dilakukan Pemda sendiri. Sisanya adalah proyek bantuan pemerintah pusat berupaya proyek Inpres, yang perencanaannya dilakukan oleh pemerintah pusat dan pelaksanaannya dilakukan oleh pemerintah daerah. Banyaknya proyek pembangunan di daerah yang dirancang dari pusat mempunyai implikasi terhadap makin surutnya partisipasi masyarakat dalam pengertian yang sesungguhnya. Pada waktu itu, partisipasi masyarakat seringkali dilontarkan, tetapi pelaksanannya kurang diperhatikan. Pendekatan pembangunan yang top-down tidak mampu menggerakkan sikap-sikap aktif pada masyarakat sendiri untuk berkreasi dalam pembangunan. Sementaran dalam teori pembangunan menjelaskan, bahwa pembangunan belum dianggap berhasil manakala dalam proses pelaksanaannya belum dapat membangkitkan sikap partisipatif pada masyarakat, sehingga masyarakat sendiri yang akhirnya mampu secara mandiri melanjutkan usaha pembangunan. Atas dasar pemikiran seperti itu, inisiatif LOGICA yang ingin secara total menerapkan konsep pembangunan partisipatif dalam masyarakat gampong di Provinsi Aceh patut mendapat apresiasi tinggi. Obsesi LOGICA tentang Demokrasi Gampong bukan saja merupakan tuntutan perkembangan yang mengikuti dinamika perubahan konstelasi politik nasional ke arah demokratisasi, tetapi lebih dari itu bahwa Demokrasi Gampong adalah manifestasi keinginan luhur untuk mengangkat nilai-nilai kemanusiaan. demokrasi gampong akan mengangkat harkat dan martabat warganya, karena akan menjadi subyek atau pelaku otonom dalam dinamika pembangunan. Model pembangunan partisipatif mengutamakan kreativitas dan inisiatif masyarakat. Dalam proses pembangunan didorong agar muncul kesadaran dan tanggung jawab warga masyarakat, bahwa pembangunan bukan saja tugas pemerintah, tetapi juga tugas dan tanggung jawab seluruh warga masyarakat. Masyarakat bukanlah obyek dari
x
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
pembangunan, melainkan juga subyek pembangunan. Tugas pemerintah adalah untuk melakukan intervensi secara proporsional (tergantung kebutuhan masyarakat yang sedang membangun) sehingga tidak mematikan kreativitas dan inisiatif masyarakat itu sendiri. Melalui penerapan model pembangunan partisipatif, potensi kekuatan masyarakat dapat diberdayakan dengan mengubah kultur dari yang semula fatalistik menjadi masyarakat yang transformatif. Proses ini akan mendorong masyarakat mampu secara otonom mengambil keputusan strategis dalam dinamika pembangunan. Dalam jangka panjang proses itu akan menjadikan peran pemerintah lebih sebagai fasilitator yang menjamin berkembangnya inisiatif, kreativitas, dan inovasi masyarakat. Bukan sebagai regulator dan pengambil keputusan tunggal yang mematikan partisipasi masyarakat. Namun untuk menerapkan pembangunan partisipatif pada tingkat gampong, bukanlah pekerjaan mudah karena akan banyak masalah yang dihadapi. Rendahnya tingkat pendidikan, angka kemiskinan yang relatif masih tinggi, kultur warga yang belum transformatif, dan dinamika tarik-menarik kepentingan antar elite, adalah sedikit dari deretan masalah yang akan menghadang proses demokrasi gampong. Belum lagi upaya pemberdayaan masyarakat dalam pengertian yang sesungguhnya, tentu akan menghadapi gelombang arus kapitalisme global yang mengkondisikan warga gampong semakin konsumtif dan tergantung. Oleh karena itu, upaya LOGICA untuk menjadi pionir dalam mewujudkan Demokrasi Gampong adalah mengemban tugas sejarah, sehingga patut mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap masyarakat gampong. Berbagai pelatihan fasilitator yang selama ini telah dilakukan dan akan terus dilaksanakan patut mendapat apresiasi dan dukungan dari semua pihak terkait. Terbitnya buku bertajuk Perencanaan Gampong sebagai salah satu wahana dan sarana bagi warga masyarakat gampong untuk belajar bersama tentang demokrasi, agaknya dimaksudkan untuk mendorong percepatan pencapaian demokratisasi gampong menuju era pencerahan warga gampong pada khususnya, dan masyarakat Aceh pada umumnya.
Dr. Sugeng Bayu Wahyono, Msi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
xi
Teurimong Geunaseh
B
uku Pedoman Penyusunan Perencanaan Gampong ini dapat terwujud berkat kontribusi berbagai pihak yang bekerja pada isu penguatan pemerintahan gampong, terutama yang berkenaan dengan perencanaan gampong. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pengalaman dan pemikirannya mengenai perencanaan gampong. Terimakasih yang pertama kami sampaikan kepada rekan Nasrul Ilahi, yang selama tahun 2007 dengan sabar telah memulai membantu Tim LOGICA mengembangkan Pedoman Penyusunan Perencanaan Pembangunan Gampong (RPJMG-RKPG). Bahan pelatihan tersebut pertama kali diuji coba di beberapa gampong contoh di Kabupaten Aceh Besar, Aceh Jaya dan Aceh Barat. Kami juga sampaikan terimakasih kepada rekan-rekan Village Governance Reform Facilititator LOGICA yang melakukan penyempurnaan dan mensinergikan dengan Permendagri No. 66/2007 serta melatihkan secara luas melalui pelatihan para pelatih (ToT) kepada Tim Kabupaten serta Tim Kecamatan di lebih dari 10 kabupaten/kota di Aceh. Berbagai masukan dalam implementasi tindak lanjut pasca ToT terus menambah dan menyempurnakan pedoman penyusunan perencanaan gampong. Tidak lupa kami sampaikan pula kepada rekan-rekan Mercy Corps yang telah memfasilitasi berbagai pelatihan bagi kecamatan maupun gampong-gampong dampingannya di Kabupaten Aceh Besar dan gampong-gampong di Kabupaten Aceh Barat, serta rekan HHF yang aktif mengikuti ToT dan mendampingi beberapa gampong di Kabupaten Aceh Jaya.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada rekan-rekan Tim LOGICA yang hadir dalam workshop penyusunan buku pedoman pada bulan Agustus 2008, antara lain A. Rofik, Joko Purnomo, Kurniawan, Zulmahdi, Maulina Yani, Zulfahmy, Fakhrurazy, Frisca A. Nilawati, Furqan, M Rifai yang telah bersedia meluangkan waktunya dengan sabar dan tekun merangkum perjalanan dan menulisnya hingga menjadi pedoman penyusunan perencanaan gampong. Terkhusus ucapan terima kasih kepada Bapak Kamaruddin Andalas, Kepala Bagian Pemerintahan Mukim dan Gampong, Sekretariat Daerah Pemerintah Aceh, Lalu Suhayatman, Civil Society Advisor juga PPK Aceh Barat yang telah bersama-sama melatih penyusunan perencanaan gampong bagi keuchik, tuha peut, Sekretaris Gampong, Bendahara Gampong, Wahyu Basjir dan Ari Lesmana, Local Institutional Specialist LOGICA dan Rinal yang telah memberikan kontribusi tata tampilan sehingga layak menjadi sebuah buku pedoman yang mudah diikuti. Tidak lupa juga kami sampaikan terimakasih kepada Elvida Sofa, administrasi community strengthening LOGICA, yang telah merangkum berbagai dokumen, pengalaman lapangan, serta berbagai sumber referensi dan regulasi yang dibutuhkan para penulis. Banda Aceh, Agustus 2009 Tim Penulis
xii
BAB I
1
PENDAHULUAN
PEDOMAN PENYUSUNAN GAMPONG
BAB I
Pendahuluan
S
alah satu persyaratan yang harus dipenuhi agar mampu membuat perencanaan gampong, adalah memahami secara benar apa yang dimaksud dengan konsep pembangunan partisipatif. Karena itu, sebagai langkah awal siapa pun yang ingin membuat perencanaan gampong perlu memahami konsep pembangunan partisipatif. Metode atau cara menyusun perencanaan partisipatif berkembang dinamis di Indonesia semenjak era 80-an, diantaranya yang dikenal adalah Participatory Rural Appraisal (PRA), Rapid Rural Appraisal (RRA), Ziel Orientierte Projekt Plannungen (ZOPP), SWOT, P3MD, P3MD Plus, Future Search Conference (FSC), dan masih banyak lagi yang lainnya. Setiap metode tentu memiliki kelebihan atau kekurangan namun tidak menghilangkan substansi tujuan membangun partisipasi dalam perencanaan. Buku pedoman ini bukan dimaksudkan untuk mengabaikan berbagai metode atau cara yang telah berkembang, melainkan untuk memperkaya dinamika pembangunan partisipatif yang menempatkan gampong dan masyarakat sebagai subyek pembangunan. Bagi gampong yang telah menyusun perencanaan dengan metode atau cara apapun harus kita hargai sebagai dokumen perencanaan yang sah dan tidak diperlukan untuk menyusun ulang baik proses maupun penulisan dokumennya. Perhatikan secara saksama dan silakan Anda membacanya dengan cermat beberapa konsep dasar yang berkaitan dengan pembangunan partisipatif berikut ini.
1. Pembangunan Berproses dari Bawah Perencanaan pembangunan adalah jalan untuk mewujudkan harapan dan aspirasi masyarakat dalam upaya meningkatkan pembangunan menuju kesejahteraan. Pembangunan yang berdasarkan pada perencanaan yang berorientasikan kebutuhan masyarakat adalah praktik nyata dari konsep bottom up planning sebagai jawaban atas kegagalan konsep top down yang dilakukan masa lalu. Pembangunan dari bawah ke atas merupakan proses yang lebih mengarus-utamakan partisipasi, pemberdayaan potensi lokal, dan kelembagaan masyarakat. Strategi pembangunan dari bawah ke atas berorientasi pada kebutuhan dasar bukan sematamata kepentingan politik, padat karya bukan padat modal, teknologi tepat guna bukan teknologi tinggi, dan ekonomi rakyat bukan konglomerasi. Pendekatan ini juga memaksimalkan sumber daya lokal, bukan semata-mata bergantung dari pihak luar. Pembangunan gampong harus diawali dari proses perencanaan yang disusun secara partisipatif (melibatkan semua unsur masyarakat). Kewajiban gampong menyusun perencanaan ini termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. Disebutkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa disusun perencanaan pembangunan desa sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah.
1
BAB I - PENDAHULUAN
2. RPJMG dan RKPG Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan Permendagri No. 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa, menjelaskan bahwa desa atau gampong harus menyusun 2 (dua) jenis perencanaan pembangunan gampong, yaitu: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) dan Rencana Kerja Pembangunan Gampong (RKPG). RPJMG merupakan Dokumen Perencanaan Pembangunan yang disusun secara partisipatif dan berfungsi sebagai acuan utama pelaksanaan pembangunan gampong untuk kurun waktu 5 (lima) tahun dan ditetapkan dengan Qanun Gampong. RKPG adalah dokumen perencanaan yang diturunkan dari prioritas kegiatan-kegiatan dari RPJMG yang disepakatai dari evaluasi tahunan melalui Musrenbang gampong yang akan dilaksanakan untuk periode satu tahun dan ditetapkan dengan Keputusan Keuchik. RPJMG antara lain memuat: t "SBILFCJKBLBOQFNCBOHVOBOgampong. t "SBILFCJKBLBOLFVBOHBOgampong. t ,FCJKBLBOVNVNEBOQSPHSBNQFNFSJOUBIgampong. t 1SPHSBNTLBMBEBFSBIVOUVLEJMBLTBOBLBOPMFI4BUVBO,FSKB1FSBOHLBU%BFSBI (SKPD). RKPG memuat: t 1SPHSBNQSJPSJUBTZBOHEJVTVMLBOMBOHTVOHPMFIQFNFSJOUBIgampong maupun masyarakat, Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten/Kota dan RPJMG. t 1SJPSJUBTLFHJBUBOQFNCBOHVOBOTLBMBgampong yang akan didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG). t 1SJPSJUBTLFHJBUBOQFNCBOHVOBOTLBMBLBCVQBUFOLPUBZBOHEJEBOBJNFMBMVJ APBK dan dilaksanakan oleh SKPD. Perhatikan dengan seksama alur perencanaan berikut ini, kemudian baca penjelasannya secara cermat dan akurat.
2
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Penjelasan Alur Alur tadi menggambarkan siklus perencanaan dan penganggaran yang terbagi dalam 4 (empat) tingkat. t 5JOHLBUgampong, alur perencanaan dan penganggaran yang ada di gampong. t 5JOHLBULBCVQBUFOLPUB BMVSQFSFODBOBBOMBOKVUBOZBOHNFNCBIBTQSPHSBNZBOH diusulkan gampong di Musrenbang kecamatan sampai Musrenbang kabupaten/kota. t 5JOHLBUQSPWJOTJ .VTSFOCBOH1SPWJOTJZBOHBLBONFOHBLPNPEBTJVTVMBOVTVMBO kegiatan/program kabupaten/kota yang diusulkan ke pemerintah provinsi. t 5JOHLBUOBTJPOBM NFOVOKVLLBO.VTSFOCBOH/BTJPOBMZBOHNFOHBLPNPEBTJVTVMBO usulan kegiatan/program dari seluruh provinsi.
3. Peran Strategis Perencanaan Gampong Baik dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah maupun UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh memberikan ruang pemerintahan dan pembangunan gampong yang lebih otonom. Salah satu otonomi gampong antara lain ditunjukkan melalui kewenangan gampong untuk mengelola pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan sampai pada pertanggungjawaban. Perencanaan gampong yang disusun secara partisipatif memiliki peran dan makna strategis. 3.1. Alat untuk Mewujudkan Otonomi Desentralisasi pembangunan ditunjukkan oleh pelimpahan kewenangan daerah, termasuk gampong untuk mengurus rumah tangganya secara otonom. Kewenangan gampong meliputi kewenangan asli berdasarkan hak asal-usul gampong, kewenangan yang dilimpahkan dari pemerintah kabupaten/kota dan tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah Aceh, dan/atau kabupaten/kota. Paradigma ini dimaksudkan agar seluruh tingkatan pemerintahan dapat berperan sesuai hak dan kewenangannya. Sebagai misal, kabupaten/kota sudah tidak perlu campur tangan dalam urusan-urusan skala gampong melainkan lebih tepat menangani urusanurusan yang berskala makro, luas (antar gampong) dan strategis untuk jangka panjang. 3.2. Alat untuk Mewujudkan Keadilan Pembangunan yang menekankan prinsip keadilan dapat mewujudkan kesejahteraan penduduk secara lebih luas dan merata. Untuk mencapai pembangunan yang berkeadilan maka dibutuhkan perencanaan partisipatif. Keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam perencanaan akan menjadi alat kontrol bagi keseimbangan prioritas pembangunan dan menghindari diskriminasi yang mengutamakan kepentingan kelompok tertentu saja. Partisipasi juga menambah rasa kepemilikan dan terakomodasinya kebutuhan berbagai elemen masyarakat. Ketiadaan partisipasi masyarakat akan menjadikan pembangunan gampong jadi tidak efisien, karena kian pudar semangat gotong royong. Sebagai contoh adalah termuat dalam berita yang berjudul ”Jalan di Gampong Lam Ujong Rusak Berat” yang dimuat di Serambi, 15 Juni 2009.
3
BAB I - PENDAHULUAN
Serambi, 15 Juni 2009
Jalan di Gampong Lam Ujong Rusak Berat JANTHO - Jalan di Gampong Lam Ujong Meunasah Intan, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, kini rusak berat. Masyarakat sangat mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) segera membangun kembali jalan di desa tersebut. Menurut keterangan Sekretaris Desa (Sekdes) Gampong Lam Ujong Meunasah Intan, Jufri SE, kepada Serambi Minggu (14/6) mengatakan, kerusakan jalan di gampong Lam Ujong Meunasah Intan tersebut sudah berjalan selama tiga tahun. Namun, diakui hingga saat ini sarana perhubungan itu belum pernah ditinjau sekalipun. “Kami mengharapkan agar jalan itu segera diperbaiki, sebab jika ditangani tahun depan, dikhawatirkan akan membutuhkan dana yang
cukup besar, karena harus dimulai dari dasar lagi,” ujar Jufri. Untuk itu, Jufri bersama sejumlah warga lainnya meminta Pemkab Aceh Besar, memperhatikan pembangunan sarana dan prasarana yang ada di gampong. “Jadi harapan kita ke depan, Pemkab bisa lebih fokus terhadap pembangunan gampong, sebab maju atau mundurnya sebuah kabupaten, tolok ukurnya adalah pembangunan sarana dan prasarana desa,” tambah Sekdes Lam Ujong Meunasah Intan tersebut. Jufri yang didampingi ketua Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Gampong Lam Ujong, Evi Mirja dan Agus Salim IBR, juga mengungkapkan bahwa di gampong tersebut sedang dibangun drainase sepanjang 155 meter. Namun, dana yang dialokasikan untuk pembangunan tersebut tidak sesuai dengan biaya yang dibutuhkan. “Dana pembagunan drainase itu bersumber dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (BPMP) Perkotaan sebesar Rp 30 juta, dan dana tersebut kita khawatirkan tidak cukup untuk pembangunan drainase tersebut,” ungkapnya seraya meminta dukungan dari Pemkab setempat.(tz)
Peristiwa tersebut merupakan bukti bahwa dalam masyarakat gampong telah terjadi pemudaran semangat partisipasi dalam pemeliharaan infrastruktur, yaitu jalan. Dulu melalui semangat gotong royong, masyarakat gampong sendiri yang menjalankan fungsi pemeliharaan jalan gampong. Akan tetapi setelah pemerintah memberikan politik bantuan, maka pembangunan pun dipahami sebagai perintah dari atas yang seluruh biayanya diberi oleh pemerintah, termasuk dana pemeliharaan sarana pembangunan. Akibatnya, dalam masyarakat gampong tidak tumbuh rasa memiliki terhadap infrastruktur gampong, sehingga jika terjadi kerusakan hanya menunggu bantuan dari pemerintah. Peristiwa seperti tidak akan terjadi apabila menerapkan konsep pembangunan partisipatif, karena modal sosial akan tetap dipelihara agar semangat gotong royong tetap terjaga untuk menjalangkan fungsi pemeliharaan. 3.3. Alat untuk Mengontrol Intervensi Perencanaan gampong yang ditetapkan dengan qanun gampong memiliki dasar hukum yang kuat. Oleh karena itu segala kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan gampong harus mengacu pada dokumen tersebut. Perencanaan gampong harus ditaati oleh pemerintah gampong, seluruh masyarakat dan semua pihak yang berkepetingan dengan pembangunan gampong. Dengan demikian dokumen perencanaan ini dapat menjadi pijakan bagi pihak yang ingin membantu gampong.
4. Dasar Hukum Perencanaan Gampong Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa menegaskan kewajiban kepada desa untuk menyusun perencanaan yang melibatkan warga dan lembaga masyarakat.
4
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Ada beberapa sebutan desa di Aceh antara lain gampong, kampong, kampung dan kute. 4.1. Regulasi Pendukung Perencanaan Gampong Regulasi yang terkait dan menjadi acuan, antara lain: t t t t t t t t t t t
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah; Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh; Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa; Permendagri Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa; Permendagri Nomor 30 Tahun 2006 tentang Tatacara Penyerahan Urusan Pemerintahan Kabupaten/Kota kepada Desa/Gampong; Permendagri Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban Penyelanggaraan Pemerintahan Desa; Permendagri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 25 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Peumakmoe Gampong.
4.2. Kedudukan Perencanaan Gampong Perencanaan gampong merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan kabupaten/kota.1 Perencanaan gampong harus memperhatikan visi, misi dan isu-isu strategis yang ada di dalam perencanaan jangka panjang maupun perencanaan jangka menengah daerah. Di sisi lain perencanaan gampong layaknya menjadi masukan penting bagi perencanaan kabupaten/kota, karena berbagai isu yang otentik ada dalam dokumen-dokumen perencanaan gampong. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa lebih memberikan gambaran yang jelas bahwa gampong wajib menyusun perencanaan pembangunan (RPJMG dan RKPG).
5. Pelaku Penyusunan Perencanaan Gampong Rencana pembangunan gampong sebagai perwujudan hak otonomi gampong merupakan rangkuman dari aspirasi elemen-elemen masyarakat sekaligus menjadi bagian integral dari perencanaan daerah. 5.1. Pemerintah Kabupaten/Kota Merujuk pada UU No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, kabupaten/kota bertugas membina penyelenggaraan pemerintahan gampong, termasuk dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 disebutkan bahwa Pemerintah kabupaten/kota wajib menetapkan Pedoman Penyusunan Perencanaan Pembangunan Gampong.2 Peran kabupaten dalam perencanaan gampong dilakukan melalui pembentukan tim teknis yang bertugas antara lain:
1 Pasal 63, Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa 2 Pasal 66, Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
5
BAB I - PENDAHULUAN
t t t t t
Melatih fasilitator tingkat kecamatan tentang penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran gampong; Mendampingi fasilitator kecamatan dalam melatih tim penyusun perencanaan gampong; Memantau fasilitator kecamatan dalam mendampingi tim penyusun perencanaan gampong; Menyusun laporan monitoring dan evaluasi untuk disampaikan kepada bupati; Tim teknis ini juga bisa melakukan fungsi-fungsi yang berkaitan dengan persiapan dan mekanisme pelaksanaan Alokasi Dana Gampong (ADG).
5.2. Camat dan Imeum Mukim Dalam PP No. 19/2008 tentang Kecamatan menguraikan bahwa salah satu tugas camat adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan. Tugas camat dalam pembinaan desa atau gampong juga disebutkan secara jelas di PP No. 72/2005. Camat bertugas antara lain memfasilitasi, membina dan mengawasi proses perencanaan partisipatif dan pembangunan gampong. Dalam menjalankan perannya sebagai fasilitator, camat dapat membentuk tim khusus yang diberi tugas untuk memfasilitasi, melatih, mendampingi, memberikan konsultasi teknis terhadap pemerintah gampong. Hal ini perlu dilakukan mengingat perencanaan gampong masih merupakan hal baru bagi gampong dan masih memerlukan penjelasan maupun bimbingan teknis secara intensif. Tim khusus yang dibentuk camat juga harus dibekali melalui pelatihan dan pemahaman pedoman teknis perencanaan gampong. 3 Imeum Mukim juga bertugas memberikan pembinaan dan koordinasi dengan gamponggampong di dalam wilayah kemukimannya. Secara ideal berhubungan dengan perencanaan gampong, mukim juga mempunyai peranan dalam mempercepat penyusunan perencanaan gampong.4 5.3. Keuchik Keuchik adalah penanggungjawab utama penyusunan perencanaan gampong. Dalam pelaksanaannya, keuchik dapat membentuk tim perencanaan dan penganggaran gampong yang bertugas memfasilitasi berbagai proses Musrenbang dan penyusunan dokumen. Untuk Musrenbang tahunan, keuchik menyampaikan review pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya, apakah sudah mencapai target atau belum dari yang direncanakan. 5.4.Tuha Peut Sebagai perwujudan demokrasi, tuha peut mempunyai peran dalam antara lain: t
Menjamin proses penyusunan perencanaan gampong dilakukan secara partisipatif.
3 Pemerintah Aceh bersama LOGICA memberikan ToT (training of trainer) bagi tim kecamatan dan tim kabupaten (Laporan ToT AIPRD-LOGICA, 2008) 4 Dalam pelaksanaannya, Imeum Mukim banyak membantu mendorong tersusunnya perencanaan gampong. Sesuai dengan fungsinya, Imeum Mukim seringkali menengahi masalah-masalah yang muncul saat penyusunan perencanaan.
6
P E D O M A N
t t
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Memastikan penyusunan perencanaan gampong berdasar pada kebutuhan masyarakat banyak dan memprioritaskan kepentingan publik. Memastikan program-progaram yang diusulkan dalam perencanaan gampong memperhatikan isu-isu pengentasan kemiskinan, pengentasan pengangguran, peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat.
6. Waktu Penyusunan RPJMG dan RKPG Sesuai amanat peraturan perundang-undangan gampong wajib segera menyusun dokumen perencanaan. Dokumen RPJMG disusun setiap lima tahun, sedangkan dokumen RKPG disusun setiap tahun, paling lambat pada bulan Januari pada tahun berjalan.
Pengalaman di kabupaten Aceh Besar, seluruh kecamatan menunjukkan peran yang sangat membantu dalam proses penyusunan perencanaan gampong. Untuk mempermudah kerja pendampingan, maka di kecamatan dibentuk tim pendamping yang berjumlah 4 orang (Kasi Pemerintahan Desa, Kasi Pemerintahan, dan 2 orang staf biasa) di bawah koordinasi camat. Tim ini kemudian dilatih TOT untuk bekal pendampingan gampong dalam perencanaan dan penganggaran gampong. Tim ini mempunyai tugas antara lain: r
Melakukan sosialisasi penyusunan RPJMG, RKPG.
r
Memfasilitasi pelatihan penyusunan perencanaan gampong untuk perangkat gampong, tuha peut dan Tim Perencanaan Gampong.
r
Mendampingi (asistensi) Tim Perencanaan Gampong dalam penyusunan RPJMG dan RKPG.
r
Mendampingi Tim Perencanan Gampong dalam melaksanakan Musrenbang dalam rangka Penyusunan RPJMG dan RKPG.
r
Memantau dan asistensi Tim Perencana Gampong dalam Penyusunan Dokumen RPJMG dan RKPG.
r
Menyusun Laporan Monitoring yang diserahkan kepada Tim Teknis Kabupaten melalui Camat.
r
Bersama camat melakukan evaluasi terhadap rancangan Qanun Gampong tentang RPJMG,
r
Melalui camat meneruskan Qanun gampong tentang RPJMG yang telah ditetapkan oleh keuchik dan disetujui tuha peut kepada tim kabupaten.
Di beberapa kecamatan di Aceh Besar, Aceh Barat, Subulussalam, dan Abdya, tim kecamatan membuka klinik konsultasi perencanaan dan penganggaran gampong. Melalui klinik ini, tim perencanaan gampong berkonsultasi dalam setiap saat untuk proses maupun penyusunan dokumen. Masalah yang sering dikonsultasikan antara lain cara pengisian tabel-tabel, penulisan dokumen RPJMG, RKPG dan APBG serta penyusunan Qanun Gampong tentang RPJMG.
7
BAB I - PENDAHULUAN
8
BAB II
2
MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG (RPJMG)
BAB II
PEDOMAN PENYUSUNAN GAMPONG
Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG)
R
PJMG adalah rencana strategis untuk pembangunan gampong dalam jangka menengah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. RPJMG memuat kebijakan pembangunan sektoral dan kewilayahan (spatial) gampong. Perencanaan jangka menengah ini disusun secara partisipatif dengan memperhatikan perencanaan yang dimiliki oleh daerah, seperti Rencana Tata Ruang, RPJP, RPJMK, dan Renstra SKPK. RPJMG ditetapkan dalam qanun gampong dan menjadi dasar penyusunan RKPG dan APBG setiap tahun. Dalam menyusun RPJMG perlu diperhatikan langkah-langkah yang harus dilalui, yaitu: merumuskan tujuan, membentuk tim perencanaan Gampong, dan melakukan pengkajian gampong secara partisipatif. Dalam melakukan pengkajian Gampong, kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan meliputi penelusuran sejarah Gampong masing-masing, penggalian database Gampong, mendata dan menganalisis pelaku pembangunan Gampong, serta kemudian membuat peta kerawanan Gampong. Langkah selanjutnya adalah menyelenggarakan dan mengikuti Musrenbang dalam dua tahap. Pada Musrenbang pertama kegiatannya adalah menetapkan peserta yang representatif, memetakan permasalahan Gampong, menganalisis tindakan pemecahan masalah, pemaparan Keuchik, dan menyusun skenario pembangunan Gampong. Setelah Musrenbag pertama selesai, maka segera menyusun draft atau rancangan awal dokumen RPJMG. Selanjutnya adalah menyelenggarakan dan mengikuti Musrenbang kedua dengan agenda utama melakukan pembahasan draf atau rancangan awal dokumen RPJMG. Dalam forum ini mengupayakan agar mendapat persetujuan dari masyarakat, dan kemudian musyawarah menentukan tim utusan Gampong untuk mengikuti Musrenbang tingkat Kecamatan. Tahap akhir penyusunan RPJMG adalah finalisasi yang hasilnya adalah dokumen RPJMG yang telah ditulis dalam format buku, dan kemudian mendapatkan legalisasi dari Qanun Gampong yang akan disahkan oleh keuchik dan tuha peut. Oleh karena itu, untuk mendapat pemahaman yang jelas tentang bagaimana prosedur menyusun RPJMG secara benar, maka dalam bab ini akan menguraikan secara rinci berbagai hal yang berkaitan dengan penyusunan RPJMG. Silakan membaca dengan cermat materi berikut ini dan silakan mendiskusikan dengan orang yang sekiranya akan terlibat dalam penyusunan RPJMG.
1. Tujuan Menyusun RPJMG Penyusunan RPJMG bertujuan untuk5: t t t t
.FXVKVELBOQFSFODBOBBOQFNCBOHVOBOgampong sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan keadaan setempat; .FODJQUBLBOSBTBNFNJMJLJEBOUBOHHVOHKBXBCNBTZBSBLBUUFSIBEBQQSPHSBN pembangunan gampong; .FNFMJIBSBEBONFOHFNCBOHLBOIBTJMIBTJMQFNCBOHVOBOgampong. .FOVNCVILFNCBOHLBOEBONFOEPSPOHQFSBOTFSUBNBTZBSBLBUEBMBN pembangunan gampong;
5 Permendagri No. 66 Tahun 2007 tentang Perenncanaan Pembangunan Desa.
11
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
2. Cara Menyusun RPJMG Penyusunan RPJMG perlu diperhatikan 3 (tiga) aspek bahasan yang saling berkait sebagai kerangka dasar meliputi: t
Fokus Masa Lalu gampong yang merupakan representasi masa lalu gampong dalam hal sejarah asal-usul, lembaga kepemerintahan dan pembangunan.
t
Fokus Masa Kini yang merupakan gambaran kondisi gampong saat ini, meliputi kondisi potensi, peta sosial dan peran pelaku pembangunan gampong.
t
Fokus Masa Depan merupakan harapan dan tujuan yang ingin dicapai oleh masyarakat untuk kondisi gampong di masa mendatang baik dalam hal kelembagaan, ekonomi, dan fasilitas dasar umum lainnya.
Penyusunan RPJMG dilakukan melalui beberapa tahap sebagaimana terdapat dalam Bagan Alur Penyusunan RPJMG (RKPG). Bagan Alur Penyusunan RPJMG dan RKPG*
* Alur ini dilaksanakan bagi gampong yang pertama kali menyusun perencanaan jangka menengah, tahunan dan rencana anggaran. Proses tersebut setiap periode 5 (lima) tahun akan dialami oleh gampong.
12
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
3. Langkah-langkah Penyusunan RPJMG 3.1. Sosialisasi dan Pembentukan Tim Perencana dan Penganggaran Gampong. Pertama kali hendak menyusun RPJMG, di gampong perlu dilakukan sosialiasi kepada seluruh warga sehingga mereka memahami apa maksud dan tujuan serta menfaat gampong memiliki dokumen RPJMG. Dalam sosialisasi tersebut biasanya di usulkan nama calon Tim Perencana dan Penganggaran Gampong dan Penganggaran dengan kriteria (1) berpendidikan minimal SMA, aktif di kegiatan gampong, mampu memfasilitasi pertemuan/ rapat dan bersedia membantu gampongnya.
“ Keterlibatan kaum perempuan dalam Tim Perencanaan Gampong sangat dibutuhkan untuk mengakomodir perspektif gender dalam perencanaan gampong.”
Pembentukan Tim Perencanaan dan Penganggaran Gampong (TPG) ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Keuchik dan beranggotakan 3-5 orang terdiri dari sekretaris gampong atau perangkat gampong lainnya ditambah dengan masyarakat gampong. Sekretaris Gampong sekaligus berperan sebagai koordinator tim. Anggota Tim Perencanaan dan Penganggaran Gampong perlu memperhatikan keterlibatan perempuan dengan tujuan memberdayakan perempuan.
Pemilihan Tim Perencanaan dan Penganggaran Gampong dapat dilakukan melalui musyawarah gampong atau ditunjuk langsung oleh keuchik dengan sepengetahuan tuha peut. Tugas dari Tim Perencanaan dan Penganggaran Gampong adalah sebagai berikut: t t t t t
.FOHVNQVMLBOdatabase gampong dan menganalisa data. .FOFMVTVSJTFKBSBIgampong. .FOHJEFOUJmLBTJQFTFSUB.VTSFOCBOH .FNGBTJMJUBTJNVTSFOCBOHgampong. .FOZVTVOESBGUEPLVNFO31+.(CFSEBTBSLBOIBTJM.VTSFOCBOH
3.2.Kajian Partisipatif Gampong untuk Menyusun Data/Informasi yang Berasal dari Data Base Gampong Tim Perencanaan dan Penganggaran Gampong mulai mengumpulkan data-data gampong dengan wawancara, survey, menggunakan dokumen yang sudah ada untuk menyusun data base gampong, kemudian melakukan analisa kerawanan, analisa pelaku pembangunan, penelusuran sejarah gampong. Kegiatan ini meliputi: t Penelusuran Sejarah Gampong Sejarah gampong diperlukan untuk mengetahui asal-usul, perkembangan gampong sehingga masyarakat bisa belajar dari pengalaman dan menjadikan kekuatan gampong untuk membangun masa depan. Sejarah gampong meliputi: a. Sejarah asal-usul gampong, menguraikan bagaimana berdirinya gampong, penamaan gampong. b. Sejarah pemerintahan gampong, berisikan urutan pemerintah/ keuchik gampong dari sejak berdiri sampai sekarang, serta gambaran kondisi pemerintahan pada masa keuchik tersebut. c. Sejarah pembangunan gampong berisikan perkembangan pembangunan gampong dari sejak berdiri sampai sekarang. Penting digambarkan prestasi (kejayaan) gampong yang pernah diraih dan kegagalan, musibah, peristiwaperistiwa besar yang terjadi di gampong.
13
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
Contoh: Sejarah asal usul Gampong
Sejarah Kampong Linge, Kabupaten Aceh Tengah Gampong Linge berasal dari kata Le’nge’ Ara Jemae Gere yang artinya ada “suara tetapi tidak ada ujudnya” Berdasarkan penuturan sejarah asal-usul negeri Gayo bahwa yang suaranya ada tetapi wujudnya tidak ada adalah yang dikenal dengan nama Genali (Pahrum Putro Alam) yang merupakan keturunan dari Raja Room (Persia) yang saat itu terdampar di Buntul (bukit) Linge. Beliau merupakan orang pertama penghuni kampong Linge.
Dalam perkembangannya Genali mengirim seekor ikan yang bersisik emas yang berisi intan permata didalam perut ikan tersebut kepada Raja Room sebagai pertanda bahwa Genali masih hidup. Sebagai tabir kerajaan Room diutuslah Putri Terus Mata beserta dayang sebanyak 38 orang yang dikenal dengan sebutan Penginang 2 x 7, Pengasuh 2 x 8. Mereka menemukan Genali di Linge kemudian mereka menetap dan beranak pinak di Linge. Selanjutnya kelompok tersebut membentuk suatu komunitas dan mendirikan Umah Pitu Ruang sekaligus membentuk pemerintahan Sarak Opat, dengan susunan sebagai berikut: r 3FKF.VTVLFU4JQFU r Imeum Perlu Sunet r 1FUFV.VTFEFL4BTBL r 3BLZBU(FOBQ.VQBLBU Raja Pertama di Linge adalah Pahrum Putra Alam (Genali) dengan permaisuri bernama Putri Terus Mata.
Berikut ini adalah contoh tabel sejarah pemerintahan gampong dan tabel sejarah pembangunan gampong: Tabel 1. Sejarah Pemerintahan Gampong No
Tahun
Aparatur
Kondisi Pemerintah
Nara Sumber
Keterangan
1
2
3
4
5
6
M.Yusuf
Pada masa pemerintahan keuchik Adam perangkat gampong belum lengkap, tidak ada bantuan dana pemerintah kabupaten.
1
2
14
1950 s/d 1965
1965 s/d 1991
Adam
M. Ali
- Sistem pemerintahan tradisional - Tidak ada struktur pemerintahan - Hanya terdiri keuchik dan wakil keuchik - Sudah ada LKMD, sekdes yang membantu kechik - Masa Jabatan keuchik tidak terbatas - Dibangunnya kantor keuchik
Sabri
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Petunjuk pengisian: Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6
Diisi dengan nomor urut Diisi dengan periode keuchik tersebut menjabat Diisi dengan nama keuchik Diisi dengan kondisi pemerintahan pada saat keuchik tersebut menjabat Diisi dengan asal sumber informasi Diisi dengan keterangan pendukung
Tabel 2. Sejarah Pembangunan Gampong No
Tahun
WĞƌŝƐƟǁĂ
Dampak
Narasumber
Keterangan
1
2
3
4
5
6
1
2003
Pembangunan kantor PKK
Sudah ada tempat kegiatan bagi ibuibu PKK
Sabri
Bangunan semi permanen
2
2004
Pembangunan kantor Desa
Tersedianya tempat untuk pertemuan aparatur
Mahfud
Bangunan semi permanen
Petunjuk pengisian: Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6
Diisi dengan nomor urut Diisi dengan tahun pelaksanaan pembangunan ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶũĞŶŝƐƉĞƌŝƐƟǁĂďĞƐĂƌͬƉĞŵďĂŶŐƵŶĂŶLJĂŶŐďĞƌƉĞŶŐĂƌƵŚ ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶĚĂŵƉĂŬ͕ďĂŝŬƉŽƐŝƟĨŵĂƵƉƵŶŶĞŐĂƟĨ Diisi dengan asal sumber informasi Diisi dengan keterangan pendukung
t Penggalian Data Base Gampong Untuk melihat kondisi masa kini gampong dapat dilihat dari data yaitu dengan mengumpulkan database gampong yang terdiri dari: a. Struktur Pemerintahan Gampong Struktur pemerintahan gampong, menggambarkan jumlah, jenis dan kondisi aparatur pemerintahan di gampong. Struktur pemerintahan gampong yang dimaksud disini meliputi Tuha Peut, Keuchik, Kaur sampai dengan Kepala Dusun. Jumlah, jenis dan penyebutan nama perangkat Gampong dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya setempat. Prinsip yang dianut dalam pembentukan perangkat gampong adalah ”miskin struktur dan kaya fungsi” yang didukung oleh sistem anggaran yang mengikuti fungsi (money follows function). Jumlah perangkat gampong juga harus mempertimbangkan jumlah penduduk yang harus dilayani, jangan sampai jumlah perangkat gampong tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang dilayani. Struktur pemerintahan gampong yang gemuk hanya akan menambah biaya operasional yang tidak perlu. Ada tiga unsur perangkat gampong yang melaksanakan tugas-tugas di gampong. Pertama adalah unsur staf, yang melaksanakan tugas administrasi/ ketatausahaan. Kedua, staf pelaksana tekhnis yang melaksanakan tugas dan fungsi khusus bidang tertentu. Ketiga, unsur pelaksana wilayah gampong, yaitu Kepala Dusun/Jurong/Lorong atau nama lain. Satuan organisasi tata kerja pemerintah gampong tersebut ditetapkan melalui Qanun Gampong.
15
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
b. Data potensi Gampong t 4VNCFSEBZBNBOVTJB NFOKFMBTLBOCFSBQBKVNMBIQFOEVEVLgampong, tingkat pendidikan warga, siapa saja yang sukses atau berpengaruh di gampong maupun di luar gampong. t
4VNCFSEBZBBMBN NFOKFMBTLBOTVNCFSEBZBBMBNZBOHQPUFOTJBMEJ gampong seperti tambang galian golongan C, sungai, batuan, hutan, sawah, kebun, laut/pantai. Diberikan penjelasan bagaimana saat ini potensi tersebut dikelola, oleh siapa, bagaimana cara pengelolaannya, dan apa dampaknya. Juga perlu dijelaskan jika potensi tersebut belum dikelola, serta apa keuntungan atau kerugiannya jika dikelola.
t
4VNCFSEBZBTPTJBM NFOKFMBTLBOLPOEJTJQPUFOTJTPTJBMLFNBTZBSBLBUBO yang ada di gampong, misalnya bagaimana gotong-royong masyarakat, swadaya masyarakat, kesatuan warga, pemanfaatan sarana sosial yang ada di gampong, kegiatan kepemudaan, perempuan, olah raga, dan keagamaan.
t
4VNCFSEBZBFLPOPNJ NFOKFMBTLBOQPUFOTJFLPOPNJNBTZBSBLBUgampong baik yang terkandung dalam individu maupun kelompok-kelompok usaha ekonomi produktif, Badan Usaha Milik Gampong (BUMG), kelompok tani dan nelayan, koperasi, dan kegiatan ekonomi lainnya.
t
4VNCFSEBZBCVBUBO NFOKFMBTLBOQPUFOTJTBSBOBEBOQSBTBSBOBmTJLZBOH ada di gampong misalnya: bendungan, saluran irigasi, kantor keuchik, balai gampong, dan pasar gampong.
Tabel 3. Struktur Pemerintahan Gampong No
Aparatur Pemerintahan Gampong
Nama
Tugas yang dijalankan
Keterangan
1
2
3
4
5
1
Tuha peut
Jadam
Mengkoordinir lembaga tuha peut
Ibnu M. Azhar
Wakil Ketua Mengurus kegiatan administratif dan kesekretariatan tuha peut
M. Daud M Nasir Jalaluddin 2
16
Keuchik
Syaharuddin
Ketua
Sekretaris Anggota Anggota Anggota
Menjalankan peyelenggaraan pemerintah gampong
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
No
Aparatur Pemerintahan Gampong
Nama
Tugas yang dijalankan
Keterangan
1
2
3
4
5
Menjalankan fungsi administrasi penyelenggaraan pemerintahan gampong, penyusunan rancangan Qanun gampong, mengkoordinir pengelolaan keuangan gampong, dan mengkoordinir penyusunan perencanaan gampong
3
Sekretaris Gampong
M. Ali Aji
4
Imam Meunasah
Zamzami K.Y
Mengurus kegiatan keagamaan di tingkat gampong
5
Bendahara Gampong
K.M. Yunus
Melakukan penatausahaan keuangan gampong
M. Djamil
Membantu sekretaris gampong dan keuchik dalam mengurus kegiatan bidang pemerintahan
Tgk. Husien
Membantu sekretaris gampong dan keuchik dalam mengelola keuangan gampong Membantu sekretaris gampong dan keuchik dalam mengelola dan melaksanakan
6
7
Kaur Pemerintahan
Kaur Keuangan
8
Kaur Pembangunan
M. Djafar
9
Keujrun Blang
Malik Adam
10
Peutua Sueneubuk
Latif Hasbalah
11
12
13
Kepala Dusun Meunasah Bayi
Kepala Dusun Meunasah Manyang
Kepala Dusun Monsinget
Syafruddin
Membantu keuchik dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di tingkatan dusun
Ibrahim R.
Membantu keuchik dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di tingkatan dusun
Hasan Basri
Membantu keuchik dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di tingkatan dusun
Mulai ada perbaikan
17
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
Tabel 4. Potensi Gampong Uraian
Sungai
Gp.Lam Cut
Volume
1
Kebun masyarakat
Gp.Lam Cut
100 Ha
^ĂǁĂŚŵĂƐLJĂƌĂŬĂƚ
Gp.Lam Cut
98 Ha
Ladang Masyarakat
Gp.Lam Cut
60 Ha
Kebun gampong
Gp.Lam Cut
2 Ha
^ĂǁĂŚgampong
Gp.Lam Cut
2 Ha
Jumlah Penduduk
Gp.Lam Cut
ολμ:ŝǁĂ
^ĂƌũĂŶĂͬƐλ
Gp.Lam Cut
8 Orang
D3
Gp.Lam Cut
Guru
Gp.Lam Cut
13 Orang
PNS (non Guru)
Gp.Lam Cut
6 Orang
WĞŶŐƵƐĂŚĂͬ ǁŝƌĂƐǁĂƐƚĂ
Gp.Lam Cut
2 orang
Kelompok ŬŽŶŽŵŝƉƌŽĚƵŬƟĨ perempuan (PEKKA)
18
Lokasi
Gp.Lam Cut
1 Unit
Peluang
-
Sumber irigasi Sumber pembangkit listrik tenaga air
-
Pembukaan lahan kebun baru Membuka lapangan kerja
-
Resiko Ͳ ĞďŝƚĂŝƌƟĚĂŬ menentu - Membutuhkan anggaran yang ƟŶŐŐŝ -
Harus ada penyediaan tenaga kerja
-
Membutuhkan alokasi dana
-
Batas ladang ƟĚĂŬũĞůĂƐĂŬĂŶ menimbulkan ŬŽŶŇŝŬ
-
Sumber pendapatan masyarakat
-
Sumber pendapatan masyarakat
-
Sumber pendapatan asli gampong
-
-
Sumber pendapatan asli gampong
-
-
Sumber tenaga kerja
-
Tenaga pendidik di gampong
-
Wadah pengembangan ekonomi masyarakat
-
Sumber untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui kegiatan simpan pinjam
Ͳ <ĞŐŝĂƚĂŶƟĚĂŬ berjalan dan Pengelolaannya ƟĚĂŬƚƌĂŶƐƉĂƌĂŶ͘
-
Pengelolaan LKM ƟĚĂŬƉƌŽĨĞƐŝŽŶĂů͕ akuntabel dan transparan
-
Pengelolaannya ƟĚĂŬƚƌĂŶƐƉĂƌĂŶ
Lembaga Keuangan Mikro
Gp.Lam Cut
1 Unit
Usaha Air Isi Ulang Gampong
Gp.Lam Cut
1 Unit
Kelompok Tani
Gp.Lam Cut
1 Kelompok
Kelompok Wirid
Gp.Lam Cut
1 Kelompok
-
-
Kelompok Marhaban
Gp.Lam Cut
1 Kelompok
-
-
Karang Taruna
Gp.Lam Cut
1 Kelompok
-
-
Pengajian Remaja
Gp.Lam Cut
1 Kelompok
-
-
-
Sumber Pendapatan asli gampong
-
Sumber berbagi pegalaman dalam bidang pertanian
-
P E D O M A N
Uraian
Lokasi
P E N Y U S U N A N
Volume
P E R E N C A N A A N
Peluang
Resiko
Pengajian anakanak
Gp.Lam Cut
2 Kelompok
Meunasah
Gp.Lam Cut
15mx10m
WC Meunasah
Gp.Lam Cut
3mx9m
-
-
Kuburan Umum Gampong
Gp.Lam Cut
20m x 15m
-
-
Jalan antar dusun
Gp.Lam Cut
4 km
Jembatan
Gp.Lam Cut
2mx6m
-
G A M P O N G
Tempat untuk kegiatan keagamaan
-
Tidak dikelola dengan baik
-
Memperlancar transportasi masyarakat
Ͳ dŝĚĂŬĚŝƌĂǁĂƚ dengan baik
-
Memperlancar transportasi masyarakat
-
Petunjuk pengisian:
Kolom 1
Diisi dengan jenis potensi gampong mulai dari Sumberdaya alam, misalnya: galian C, ƐĂǁĂŚ͕ƐƵŶŐĂŝ͕ŬĞďƵŶ͕ŚƵƚĂŶ͘Sumberdaya manusia, misalnya: berapa jumlah penduduk, ƟŶŐŬĂƚƉĞŶĚŝĚŝŬĂŶŵĂƐLJĂƌĂŬĂƚ͕ƐŝĂƉĂLJĂŶŐƐƵŬƐĞƐĚŝgampongͬůƵĂƌgampong, pengusaha, tokoh. Sumberdaya ekonomi, misalnya: kelompok ekonomi masyarakat, BUMG, kelompok tani, nelayan, koperasi. Sumberdaya sosial, misalnya: bagaimana kegotongroyongan, ŬĞƐǁĂĚĂLJĂĂŶ͕ŬĞŐŝĂƚĂŶŬĞŵĂƐLJĂƌĂŬĂƚĂŶ͕ŬĞĂŐĂŵĂĂŶ͕ƉĞŵƵĚĂ͕ƉĞƌĞŵƉƵĂŶ͘Sumberdaya buatan͕ŵŝƐĂůŶLJĂ͗ŚĂƐŝůƉĞŵďĂŶŐƵŶĂŶƐĞƉĞƌƟũĂůĂŶ͕ďĞŶĚƵŶŐĂŶ͕ƐĂůƵƌĂŶŝƌŝŐĂƐŝ͕ŐĞĚƵŶŐ PKK.
Kolom 2
Diisi dengan lokasi jenis potensi tersebut (dusun, lorong......)
Kolom 3
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶũƵŵůĂŚͬǀŽůƵŵĞŶŶLJĂ͕ŵŝƐĂůŶLJĂ͗ƐĂǁĂŚŝƌŝŐĂƐŝο,Ă͕:ƵŵůĂŚWĞŶĚƵĚƵŬοπρ:ŝǁĂ͕ 1 kelompok nelayan.
Kolom 4
Diisi dengan peluang yang bisa dikembangkan dari potensi tersebut. Misalnya: air terjun ƉĞůƵĂŶŐƉĞŶŐĞŵďĂŶŐĂŶŶLJĂďŝƐĂŵĞŶũĂĚŝĚĂĞƌĂŚǁŝƐĂƚĂ͕ƐƵŵďĞƌƉĞŵďĂŶŐŬŝƚůŝƐƚƌŝŬ͕ sumber irigasi.
Kolom 5
Diisi dengan dampak jika sumber-sumber potensi tersebut dikembangkan. Misalnya: pemanfaatan galian C resikonya akan menyebabkan kerusakan lingkungan.
c. Data dasar gampong meliputi: t %BUBHFPHSBmTgampong, mengambarkan tentang letak gampong, batas gampong, topografi, dan sebagainya. t
%BUBEFNPHSBmTgampong, meliputi; 1) jumlah penduduk (laki-laki & perempuan), 2) jumlah KK, yang ada di setiap dusun.
t
%BUBTPTJBMCVEBZBgampong, meliputi aktifitas masyarakat, kesehatan warga, dan pendidikan masyarakat.
t
%BUBFLPOPNJgampong, meliputi jenis mata pencaharian, jumlah KK miskin (fakir miskin) di setiap dusun.
d. Mendata dan menganalisis para pelaku pembangunan di gampong Analisis pelaku digunakan untuk memetakan aktor-aktor pembangunan yang dapat diajak bekerjasama. Adapun pelaku-pelaku pembangunan di gampong dibagi dalam dua kategori, yaitu :
19
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
t
Pelaku pembangunan dari unsur pemerintahan gampong yang terdiri dari Keuchik, aparatur, dan Tuha Peut Gampong.
t
Pelaku pembangunan dari unsur non pemerintahan gampong yang terdiri dari: Tuha Lapan Gampong, tokoh agama dan tokoh adat gampong, organisasi/ kelompok perempuan, pemuda, petani, peternak, nelayan, pengusaha, majlis taklim, keluarga miskin, penyandang cacat, dan organisasi kemasyarakatan lainnya. Hasil analisis kemudian disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini: Tabel 5. Analisis Pelaku Pembangunan Pengaruh
Variabel
Tinggi Tinggi
Keuchik, LKMD, Tuha Peut Gampong, pemuda
Rendah
Sekretaris Gampong, Imum meunasah, ƚŽŬŽŚĂĚĂƚ͕ǁĂƌŐĂ yang menjabat di pemda
<ĞƉĞŶƟŶŐĂŶ
Rendah Kader Posyandu,PKK, keluarga miskin, penyandang cacat
ŶĂŬŬŽƐ͕ƉĞŶĚĂƚĂŶŐ͕ƉĞŶLJĞǁĂ rumah
Setelah di data siapa pelaku pembangunan dari unsur pemerintah dan non pemerintahan kemudian satu persatu pelaku pembangunan tersebut dianalisis pengaruh maupun kepentingannya. Kepentingan dan pengaruh yang dimaksud disini adalah kepentingan terhadap sasaran pembangunan yang kemudian dimasukkan dalam tabel analisis pelaku pembangunan di bawah : t Analisis pelaku pembangunan Untuk meningkatkan partisipasi pembangunan masing-masing kelompok dapat dipetakan sebagai berikut: t
Jika pelaku masuk dalam kolom kepentingan tinggi dan pengaruh tinggi, maka ia wajib dijaga keikutsertaannya dalam proses pembangunan gampong
t
+JLBQFMBLVNBTVLEBMBNLPMPNLFQFOUJOHBOUJOHHJEBOQFOHBSVISFOEBI maka ia wajib diberdayakan sehingga mampu terlibat dalam proses pembangunan gampong. Biasanya yang masuk dalam kolom ini adalah kelompok yang marginal (orang miskin, penyandang cacat)
t
:BOHNBTVLEBMBNLPMPNLFQFOUJOHBOSFOEBIEBOQFOHBSVIUJOHHJ NBLB ia wajib dilibatkan dalam proses pembangunan gampong. Yang masuk dalam kelompok ini biasanya orang-orang yang berpengaruh seperti; imam, tokoh adat, orang yang berpendidikan.
t
:BOHNBTVLEBMBNLPMPNLFQFOUJOHBOSFOEBIEBOQFOHBSVISFOEBI NBLBJB harus ditingkatkan kesadarannya dan kapasitasnya sehingga terlibat dalam proses pembangunan gampong. Biasanya kelompok ini adalah; pendatang, penyewa rumah, pedagang, anak kos. Mereka belum tentu tidak berguna bagi pembangunan gampong.
Para stakeholder yang telah diidentifikasi tersebut lebih lanjut harus dicari jawabannya mengapa berada di kolom tersebut. Misalnya para pendatang yang kemungkinan memiliki pengalaman dari tempat asalnya bisa jadi mereka ‘enggan’ atau malu bergaul.
20
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Kelompok ini sebaiknya didekati dan sering diajak sehingga menjadi bagian dari pembangunan gampong. t Membuat Peta Kerawanan Gampong Peta kerawanan merupakan gambaran persoalan yang terjadi di gampong dari berbagai segi dan harus memperoleh perhatian yang dapat disajikan dalam sebuah peta. Peta kerawanan gampong adalah salah satu instrumen untuk melihat masalah dan menjadi salah satu dasar pijakan untuk menentukan prioritas pembangunan di gampong. Kerawanan gampong disusun dengan menggunakan pendekatan kerawanan relatif bukan kerawanan absolut, dengan alasan setiap gampong mempunyai persoalan dan target penyelesaian masalah yang relatif. Dengan pendekatan ini, ternyata gampong lebih mudah menentukan prioritas penanganan masalah/persoalan yang paling mendesak sampai ke unit-unit wilayah pemerintah gampong (Dusun) untuk kemudian dirumuskan dalam RPJMG maupun RKPG. Setiap dusun dapat mempunyai tingkat kerawanan yang berbeda berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, sehingga prioritas penyelesaian masalahnya pun berbeda pula. Dengan pendekatan kerawanan relatif, diharapkan prioritas masalah dan penanganan masalah secara rinci dapat ditetapkan di masing-masing gampong, sehingga mendorong gampong menjadi lebih tanggap, kreatif, dan mampu mengambil inisiatif menuju pelaksanaan kemandirian pembangunan gampong yang lebih efektif. Peta ini dibuat dengan menggunakan data monografi gampong. Tidak semua permasalahan gampong dapat ditetapkan melalui apa yang terlihat dan yang dirasakan oleh masyarakat, akan tetapi dapat pula dipetakan dari data yang ada. Kerawanan gampong dapat dikelompokkan sebagai berikut: a.
Kerawanan Kesejahteraan, menggambarkan persentase tingkat kemiskinan di setiap wilayah (dusun/lorong/jurong) dalam gampong. Untuk menyusunnya diperlukan data jumlah Kepala Keluarga (KK) miskin6, dan jumlah keseluruhan KK gampong, dengan rumus : Jumlah KK miskin dusun x 100 Jumlah KK Gampong
b. Kerawanan pengangguran, menggambarkan persentase tingkat pengangguran di setiap wilayah (dusun/lorong/jurong) dalam gampong. Pengangguran yang dimaksud adalah penduduk usia kerja yang tidak bekerja (18-60 tahun), rumusnya : Jumlah usia kerja tidak bekerja dusun x 100 Jumlah usia kerja Gampong c.
Kerawanan pendidikan, menggambarkan persentase tingkat pendidikan warga di gampong, dengan membandingkan jumlah anak usia wajib belajar (7-15 tahun) yang tidak sekolah disetiap wilayah (dusun/lorong/jurang) dengan jumlah anak usia wajib belajar di gampong. Rumusnya: Jumlah anak usia wajib belajar tidak sekolah dusun x 100 Jumlah anak usia wajib belajar gampong
d. Kerawanan kesehatan, menggambarkan kondisi kesehatan warga dusun/lorong/ jurong yang dipetakan dari : t +VNMBIQFOEFSJUBQFOZBLJUNFOVMBSBUBVNFNBUJLBOUJBQEVTVOMPSPOH jurong dibandingkan dengan jumlah penduduk gampong; t +VNMBICBMJUBQFOEFSJUBHJ[JCVSVLUJBQEVTVOMPSPOHKVSPOHEJCBOEJOHLBO dengan jumlah balita di gampong, 6 Data KK miskin dapat dilihat antara lain dari data pra Keluarga Sejahtera (KS) dan KS 1, data fakir miskin penerima zakat.
21
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
t +VNMBIJCVNFMBIJSLBOZBOHNFOJOHHBMUJBQ dusun/lorong/jurong dibandingkan dengan jumlah ibu melahirkan di gampong. Penyakit yang dimaksud antara lain: diare, TBC, DBD, malaria, gizi buruk, dan lain-lain. Data kesehatan, meliputi data Jumlah penduduk yang menderita penyakit menular, Rumusnya :
Data kesehatan bisa dilihat di masingmasing kabupaten/kota baik melalui Bidan Gampong, Puskesmas, maupun Dinas Kesehatan
Jumlah penderita penyakit menular/mematikan x 100 Jumlah penduduk gampong Jumlah balita yang menderita gizi buruk x 100 Jumlah balita Jumlah ibu melahirkan yang meninggal x 100 Jumlah ibu melahirkan Hasil perhitungan kemudian disajikan dalam bentuk tabel, seperti yang tertera dalam Tabel Kerawanan: Tabel 6. Kerawanan Tabel 6.1. Kerawanan Pengangguran Jumlah Usia Kerja 18 - 60 Tahun No
1
2
Tahun Lalu 7
L
P
Jumlah Usia Kerja (3+4)
3
4
5
6
Dusun
Tahun Berjalan
Keterangan (Tingkat Kerawanan)
8
9
1
Meunasah Bayi
74
73
147
97
9,4
RR
2
Meunasah Trieng
161
150
311
267
25,9
RB
3
Cot Sibati
126
168
294
180
17,4
RS
4
Lam Kuta
80
77
157
121
11,7
RR
5
Ujong Timpeun
55
68
123
118
11,4
RR
496
536
1032
783
Jumlah
Perhitungan kerawanan Pengangguran: Persentase kerawanan tertinggi 25,9% Persentase kerawanan terendah 9,4% Rawan Tertinggi - Rawan Terendah 16,5% Interval kerawanan 16,5 : 3 5,5 Sehingga : Rawan Ringan Rewan Sedang Rawan Berat
22
% Pengangguran (6): ∑ (5) x 100
Jumlah Usia Kerja Tidak Bekerja
: : :
9,4% s/d 14,91% s/d 20,42% s/d
14,90% 20,41% 25,92%
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Petunjuk pengisian: Kolom 1
Diisi dengan nomor urut
Kolom 2
Diisi dengan nama dusun
Kolom 3
Diisi dengan jumlah laki-laki usia kerja (18 tahun – 60 tahun) pada tahun berjalan
Kolom 4
Diisi dengan jumlah perempuan usia kerja (18 tahun – 60 tahun) pada tahun berjalan
Kolom 5
diisi dengan total jumlah usia kerja dengan cara penjumlah usia kerja perempuan dan lakilaki pada tahun berjalan
Kolom 6
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶũƵŵůĂŚƚŽƚĂůƵƐŝĂŬĞƌũĂŶĂŵƵŶƟĚĂŬďĞŬĞƌũĂƉĂĚĂƚĂŚƵŶďĞƌũĂůĂŶ
<ŽůŽŵρ
Diisi dengan persentase pengangguran pada tahun lalu
Kolom 8
Diisi dengan hasil perhitungan persentase pengangguran tahun berjalan
Kolom 9
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶŬĂƚĞŐŽƌŝŬĞƌĂǁĂŶĂŶ;ZĂǁĂŶĞƌĂƚ͕^ĞĚĂŶŐĚĂŶͬĂƚĂƵZŝŶŐĂŶͿ
Tabel 6.2. Kerawanan Kesejahteraan Jumlah Keluarga Miskin No
1
Dusun
2
Jumlah KK
Pra KS
KS I
Jumlah Pra KS & KS I
% Kemiskinan (6): ∑ (3) x 100 Tahun Lalu
Keterangan (tingkat kerawanan)
Tahun Berjalan
3
4
5
6
1
Meunasah Bayi
80
6
44
50
9,2
RR
2
Meunasah Trieng
161
12
92
104
19,2
RB
3
Cot Sibati
151
5
48
53
9,8
RR
4
Lam Kuta
84
7
51
58
10,7
RR
5
Ujong Timpeun
65
9
52
61
11,3
RR
541
39
287
326
Jumlah
7
8
9
Perhitungan kerawanan kesejahteraan: Persentase kerawanan tertinggi 19,2% Persentase kerawanan terendah 9,2% Rawan Tertinggi - Rawan Terendah 10% Interval kerawanan 10 : 3 3,3 Sehingga : Rawan Ringan : Rewan Sedang : Rawan Berat :
9,2% s/d 12,54% s/d 15,88% s/d
12,53% 15,87% 19,21%
23
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
Petunjuk pengisian: Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 <ŽůŽŵρ Kolom 8 Kolom 9
Diisi dengan nomor urut Diisi dengan nama dusun Diisi dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) Diisi dengan jumlah Pra Keluarga Sejahtera pada tahun berjalan diisi dengan jumlah Keluarga Sejahtera I pada tahun berjalan ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶũƵŵůĂŚƚŽƚĂůƵƐŝĂŬĞƌũĂŶĂŵƵŶƟĚĂŬďĞŬĞƌũĂƉĂĚĂƚĂŚƵŶďĞƌũĂůĂŶ Diisi dengan persentase pengangguran pada tahun lalu Diisi dengan hasil perhitungan persentase pengangguran tahun berjalan ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶŬĂƚĞŐŽƌŝŬĞƌĂǁĂŶĂŶ;ZĂǁĂŶĞƌĂƚ͕^ĞĚĂŶŐĚĂŶͬĂƚĂƵZŝŶŐĂŶͿ
Tabel 6.3. Kerawanan Pendidikan Pendidikan 9 Tahun (usia 7 -15 Tahun) % Pendidikan (6) : ∑ (5) x 100
1
2
3
4
5
Jumlah Anak Usia wajib belajar Yang Tidak Sekolah 6
8
9
1 2 3 4
Meunasah Bayi Meunasah Trieng Cot Sibati Lam Kuta
50 72 95 35
54 62 75 44
104 134 170 79
2 3 4 0
0,4 0,6 0,7 -
RR RS RB
5
Ujong Timpeun
23
27
50
0
-
275
262
537
9
No
Dusun L
Jumlah
P
Jumlah Anak Usia Wajib belajar
Tahun Lalu
Tahun Berjalan
7
Perhitungan kerawanan pendidikan: Persentase kerawanan tertinggi 0,7% Persentase kerawanan terendah 0,4% Rawan Tertinggi - Rawan Terendah 0,3% Interval kerawanan 0,3 : 3 0,1 Sehingga : Rawan Ringan : Rewan Sedang : Rawan Berat :
0,4% s/d 0,51% s/d 0,62% s/d
0,50% 0,61% 0,72%
Petunjuk pengisian: Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6 <ŽůŽŵρ Kolom 8 Kolom 9
24
Ket (tingkat kerawanan)
Diisi dengan nomor urut Diisi dengan nama dusun ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶũƵŵůĂŚĂŶĂŬƵƐŝĂǁĂũŝďďĞůĂũĂƌůĂŬŝͲůĂŬŝ ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶũƵŵůĂŚĂŶĂŬƵƐŝĂǁĂũŝďďĞůĂũĂƌƉĞƌĞŵƉƵĂŶ ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶũƵŵůĂŚĂŶĂŬƵƐŝĂǁĂũŝďďĞůĂũĂƌ;ůĂŬŝΘƉĞƌĞŵƉƵĂŶͿ ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶũƵŵůĂŚũƵŵůĂŚĂŶĂŬƵƐŝĂǁĂũŝďďĞůĂũĂƌLJĂŶŐƟĚĂŬƐĞŬŽůĂŚ ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶƉĞƌƐĞŶƚĂƐĞŬĞƌĂǁĂŶĂŶƉĞŶĚŝĚŝŬĂŶƉĂĚĂƚĂŚƵŶůĂůƵ Diisi dengan hasil perhitungan persentase pendidikan tahun berjalan ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶŬĂƚĞŐŽƌŝŬĞƌĂǁĂŶĂŶ;ZĂǁĂŶĞƌĂƚ͕^ĞĚĂŶŐĚĂŶͬĂƚĂƵZŝŶŐĂŶͿ
Lam Kuta
Ujong Timpeun
4
5
948
125
936
86
128
296
1884
108
15
18
μρς
211
30
25
20
552
543
300
Jumlah Warga Yang Sakit Menular 6
Jumlah Balita 15
1
2
5
4
3
7
11
1
5
3
2
Jumlah balita yang Menderita Gizi Buruk 8
31
3
4
10
8
6
Jumlah Ibu Melahirkan 9
10
1
4
3
2
Jumlah Ibu Melahirkan yang Meningggal 10
Tahun Lalu 11
Tahun Berjalan 0,8
1,0
1,6
1,3
1,1
12
Tahun Lalu 13
-
π͕ρ
33,3
20,0
13,3
14
й<ĞƌĂǁĂŶĂŶ <ĞŵĂƟĂŶ/ďƵ Melahirkan ;λκͿ͗є;σͿdž 100
15
RS untuk sakit menular, RR untuk Gizi ƵƌƵŬĚĂŶZ^ƵŶƚƵŬŬĞƌĂǁĂŶĂŶŝďƵ melahirkan
17
3,2
12,9
RR untuk sakit menular
RR untuk sakit menular, RR untuk Gizi ƵƌƵŬĚĂŶZZƵŶƚƵŬŬĞƌĂǁĂŶĂŶŝďƵ melahirkan
RB untuk sakit menular, RB untuk Gizi ƵƌƵŬĚĂŶZƵŶƚƵŬŬĞƌĂǁĂŶĂŶŝďƵ melahirkan
RS untuk sakit menular, RS untuk Gizi ƵƌƵŬĚĂŶZƵŶƚƵŬŬĞƌĂǁĂŶĂŶŝďƵ σ͕ρ melahirkan
6,5
16
<Ğƚ;ƟŶŐŬĂƚ<ĞƌĂǁĂŶĂŶͿ
P E R E N C A N A A N
Jumlah
256
Žƚ^ŝďĂƟ
3
Jumlah Penduduk Gampong 5
% <ĞƌĂǁĂŶĂŶ Gizi Buruk ;ςͿ͗є;ρͿdž 100
P E N Y U S U N A N
150
μρκ
Meunasah Trieng
2
μρν
153
λξρ
Meunasah Bayi
1
P
4
2
1
L
3
Dusun
No
% <ĞƌĂǁĂŶĂŶ Menderit Sakit Menular (6) : є;οͿdžλκκ Tahun Berjalan
Kesehatan
Tahun Lalu
Jumlah Penduduk
Tahun Berjalan
6.4 Kerawanan Kesehatan
P E D O M A N G A M P O N G
25
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
Perhitungan kerawanan kesehatan: Kerawanan menderita penyakit menular Persentase kerawanan tertinggi Persentase kerawanan terendah Rawan Tertinggi - Rawan Terendah Interval kerawanan : Sehingga : Rawan Ringan : Rewan Sedang : Rawan Berat :
1,6% 0,8% 0,8% 0,8 3 0 ,3
0,8% s/d 1,07% 1,08% s/d 1,35% 1,36% s/d 1,63%
Kerawanan menderita gizi buruk Persentase erawanan tertinggi Persentase kerawanan terendah Rawan Tertinggi - Rawan Terendah Interval kerawanan : Sehingga : Rawan Ringan Rewan Sedang Rawan Berat
: : :
33,3% 6,7% 26,6% 26,6 3 8,9
6,7% s/d 15,58% s/d 24,46% s/d
15,57% 24,45% 33,33%
Kerawanan kematian ibu melahirkan Persentase kerawanan tertinggi Persentase kerawanan terendah Rawan Tertinggi - Rawan Terendah Interval kerawanan : Sehingga : Rawan Ringan Rewan Sedang Rawan Berat
: : :
12,9% 3,2% 9,7% 9,7 3 3,2
3,2% s/d 6,43% 6,44% s/d 9,67% 9,68% s/d 12,91%
Petunjuk pengisian:
26
Kolom 1
Diisi dengan nomor urut
Kolom 2
Diisi dengan nama dusun
Kolom 3
Diisi dengan jumlah penduduk laki-laki gampong pada tahun berjalan
Kolom 4
Diisi dengan jumlah penduduk perempuan gampong pada tahun berjalan
Kolom 5
Diisi dengan total jumlah penduduk gampong laki-laki dan perempuan pada tahun berjalan
Kolom 6
Diisi dengan jumlah penduduk gampong yang menderita penyakit menularŵĞŵĂƟŬĂŶƉĂĚĂƚĂŚƵŶďĞƌũĂůĂŶ
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
<ŽůŽŵρ
Diisi dengan jumlah Balita pada tahun berjalan
Kolom 8
Diisi dengan jumlah Balita menderita gizi buruk
Kolom 9
Diisi jumlah ibu melahirkan pada tahun berjalan
Kolom 10
Diisi dengan jumlah ibu melahirkan yang meninggal pada tahun berjalan
Kolom 11
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶƉĞƌƐĞŶƚĂƐĞŬĞƌĂǁĂŶĂŶŵĞŶĚĞƌŝƚĂƐĂŬŝƚŵĞŶƵůĂƌƚĂŚƵŶůĂůƵ
Kolom 12
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶŚĂƐŝůƉĞƌŚŝƚƵŶŐĂŶƉĞƌƐĞŶƚĂƐĞŬĞƌĂǁĂŶĂŶŵĞŶĚĞƌŝƚĂƐĂŬŝƚŵĞŶƵůĂƌ pada tahun berjalan
Kolom 13
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶƉĞƌƐĞŶƚĂƐĞŬĞƌĂǁĂŶĂŶŐŝnjŝďƵƌƵŬƚĂŚƵŶůĂůƵ
Kolom 14
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶŚĂƐŝůƉĞƌŚŝƚƵŶŐĂŶƉĞƌƐĞŶƚĂƐĞŬĞƌĂǁĂŶĂŶŐŝnjŝďƵƌƵŬƉĂĚĂƚĂŚƵŶ berjalan
Kolom 15
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶƉĞƌƐĞŶƚĂƐĞŬĞƌĂǁĂŶĂŶŝďƵŵĞůĂŚŝƌŬĂŶƚĂŚƵŶůĂůƵ
Kolom 16
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶŚĂƐŝůƉĞƌŚŝƚƵŶŐĂŶƉĞƌƐĞŶƚĂƐĞŬĞƌĂǁĂŶĂŶŝďƵŵĞůĂŚŝƌŬĂŶ
<ŽůŽŵλρ
<ĂƚĞŐŽƌŝŬĞƌĂǁĂŶĂŶ;ZĂǁĂŶĞƌĂƚ͕^ĞĚĂŶŐĚĂŶͬĂƚĂƵZŝŶŐĂŶͿ
G A M P O N G
Hasil dari tabel kerawanan di atas dituangkan dalam peta dasar (sketsa) gampong untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi kerawanan disetiap dusun. Pemerintah gampong melakukan analisa kerawanan dan mengambil tindakan/ solusi untuk menyelesaikan permasalahan kerawanan tersebut yang akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong dan Rencana Kerja Pembangunan Gampong. Contoh peta kerawanan pengangguran Gampong Blang Krueng :
Rawan Berat
Rawan Sedang
Rawan Ringan
27
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
Warna putih menunjukkan rawan berat, yaitu Dusun Cot Sibati dan Dusun Meunasah Trieng. Berdasarkan perhitungan tabel kerawanan gampong ternyata Dusun Cot Sibati termasuk dalam kategori rawan berat pendidikan dan rawan berat untuk kesehatan (baik penderita penyakit menular, penderita gizi buruk maupun kematian ibu melahirkan). Sedangkan Dusun Meunasah Trieng termasuk dalam kategori rawan berat pengangguran dan kesejahteraan serta rawan sedang untuk kesehatan. Dusun Meunasah Bayi termasuk dalam kategori rawan sedang bidang kesehatan khusus pada kematian ibu melahirkan dan penderita penyakit menular. Sedangkan dusun yang lain termasuk dalam kategori rawan ringan. Gampong bisa membuat warna yang berbeda untuk setiap kategori kerawanan. Misalnya warna merah untuk rawan berat, kuning untuk rawan sedang dan hijau untuk kategori rawan ringan. Selanjutnya gampong dapat menganalisis sebab-sebab mengapa di dusun Cot Sibati dan Meunasah Trieng terjadi kerawanan yang tinggi terhadap kemiskinan dan pengangguran. Berdasarkan analisis tersebut pemerintah gampong menyusun agenda usulan kegiatan untuk mengatasinya sehingga kedua dusun tersebut menurun tingkat kerawanannya. Agenda kegiatan tersebut setelah dimusyawarahkan kemudian dituangkan di dalam dokumen RPJMG dan RKPG. 3.3. Persiapan Teknis Persipan teknis ini dilakukan untuk pelaksanaan Musrenbang Gampong. Keuchik dan Tim Perencanaan dan Penganggaran Gampong melakukan persiapan teknis, meliputi: t .FOZVTVOKBEXBMEBOBHFOEB.VTSFOCBOHgampong; t .FOHVNVNLBOKBEXBMLFHJBUBO.VTSFOCBOHgampong dan penyebaran undangan kepada peserta dan narasumber (minimal 7 hari sebelum hari-H); t .FOZJBQLBOLFCVUVIBOMPHJTUJL UFNQBU LPOTVNTJ BMBUEBOCBIBO 3.4. Musrenbang I Musrenbang I bertujuan untuk memetakan permasalahan gampong secara partisipatif. Keluaran musrenbang I adalah prioritas masalah yang ada di gampong dan tindakan pemecahannya. t Peserta Musrenbang Musrenbang harus memenuhi keterwakilan 4 unsur, yaitu pemerintahan gampong (pemerintah dan tuha peut gampong), masyarakat umum, organisasi kemasyarakatan, lembaga adat dan perwakilan masyarakat marginal. Peserta Musrenbang gampong akan lebih ideal apabila diikuti oleh berbagai komponen masyarakat (individu atau kelompok) supaya usulan pembangunannya tertampung, setiap kelompok harus mendelegasikan perwakilannya. Komponen masyarakat terdiri atas: 7 a. Keterwakilan wilayah (dusun/jurong); b. Keterwakilan pelaku sektoral (pedagang, petani, kesehatan, pendidikan, nelayan dsb.); 7 Panduan Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Desa, Forum Pengembangan Partisipasi Masyarakat (FPPM) Januari – 2008.
28
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
c. Keterwakilan kelompok usia (generasi muda; generasi tua); d. Keterwakilan kelompok sosial (tokoh masyarakat, tokoh adat; tokoh agama; keluarga miskin dan rentan); e. Keterwakilan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). Perempuan wajib dilibatkan dalam proses penyusunan perencanaan gampong karena kebutuhan-kebutuhannya perlu diakomodasi dalam perencanaan pembangunan. Data dan analisa pelaku pembangunan yang disusun dalam tabel 5 di pergunakan di musrenbang ini. t Pemaparan Keuchik Pada pembukaan musrenbang I, keuchik wajib menyampaikan hasil pembangunan yang telah dicapai oleh gampong serta hambatan-hambatan yang mungkin ada sehingga target perencanaan ada yang tidak tercapai. Masukan ini penting untuk dipahami oleh masyarakat didalam memasuki proses musrenbang I terhadap prioritas pembangunan yang akan direkomendasikan dalam RKPG. t Pemetaan dan prioritisasi permasalahan gampong Pemetaan masalah diawali dengan melihat kembali peta kerawanan gampong. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain: a. Peserta Musrenbang diminta menyampaikan pendapat terhadap masalah dirasakan dalam satu tahun terakhir. b. Hasil curah pendapat di atas dicatat dalam tabel permasalahan gampong. Perlu diperhatikan bahwa permasalahan yang muncul bukan permasalahan infrastruktur saja, akan tetapi ajaklah partisipan untuk memperhatikan dan menggali permasalahan lain, misalnya masalah ekonomi, sosial budaya dan pelayanan dasar. Untuk memetakan masalah, dapat digunakan metode pemetaan pikiran (mind mapping). Caranya adalah, meminta peserta untuk menulis masalah yang mereka rasakan diatas selembar kertas kemudian dibacakan dan dituliskan di atas kertas plano. Langkah kedua, fasilitator memferivikasi kepada peserta permasalahan-permasalahan yang dianggap penting (urgen) untuk ditangani. Berikutnya fasilitator membantu memindahkan permasalahan-permasalahan yang dipilih ke dalam matrik permasalahan (Tabel 7).
29
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
Contoh mind mapping:
Pemetaan permasalahan perlu memperhatikan penyebab, potensi pendukung untuk penyelesaian masalah, serta target kinerja yang akan dicapai sehingga lebih mudah diidentifikasi tindakan pemecahan (jenis kegiatan) yang akan dilakukan.
Tabel 7. Penggalian dan Pemecahan Permasalahan Gampong
30
NO
MASALAH
PENYEBAB
POTENSI GAMPONG PENDUKUNG PENYELESAIAN MASALAH
1
2
3
4
1
Sering terjadi banjir pada musim hujan
Saluran drainase tersumbat
r Ada material pasir r Ada tenaga kerja/ tukang untuk memperbaiki saluran r Ada gotong royong warga untuk membersihkan saluran
2
Usaha ekonomi Mikro (LKM) Macet
Masyarakat tidak mau mengembalikan dana pinjaman
r Ada Modal r Ada pengurus r Ada anggota peminjam
TARGET KINERJA PENYELESAIAN MASALAH
TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH / JENIS KEGIATAN
5
6
Perbaikan aliran drainase
Pembersihan saluran secara gotong royong Perbaikan saluran yan rusak
Penarikan semua pinjaman yang macet di tangan warga masyarakat
Pemerintahan gampong meminta Rapat pengurus untuk menangani kredit macet
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
NO
MASALAH
PENYEBAB
POTENSI GAMPONG PENDUKUNG PENYELESAIAN MASALAH
1
2
3
4
3
Perpustakaan tidak terkelola
4
5
ADM Gampong belum tertata dengan baik
Tidak ada pengelola perpustakan
SDM sekretaris gampong masih lemah
r Pemuda r Anak-anak
Ada sekretaris gampong da kaurkaurnya
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
TARGET KINERJA PENYELESAIAN MASALAH
TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH / JENIS KEGIATAN
5
6
Mengaktifkan kembali kegiatan perpustakaan gampong Penatausahaan administrasi gampong yang baik
Membentuk pengurus/ pengelola perpustakaan Pelatihan Administrasi kepada perangkat yang berwenang Penyegaran sekretaris gampong
Dan sebagainya
Petunjuk pengisian: Kolom 1
Diisi dengan nomor urut
Kolom 2
Diisi dengan masalah utama gampong untuk diselesaikan selama 5 tahun yang merupakan keadaan saat ini yang tidak diinginkan/disenangi masyarakat atau keadaan negatif yang telah terjadi/tidak diharapkan, misalnya jalan dusun melati sepanjang 2000m rusak berat, koperasi gampong kurang berfungsi memasarkan hasil pertanian.
Kolom 3
Diisi dengan penyebab terjadinya masalah, misalnya jalan dusun melati sepanjang 200m rusak berat karena setiap hari dilalui truk pengangkut galian C
Kolom 4
Diisi dengan potensi/sumber daya untuk menyelesaikan masalah masalah, misalnya jalan dusun melati sepanjang 200m rusak berat mempunyai potensi galian C, tenaga kerja
Kolom 5
Diisi dengan target kinerja (jenis kegiatan) untuk menyelesaikan masalah, misalnya jalan dusun melati sepanjang 200m rusak berat
Kolom 6
Diisi dengan mempertimbangkan penyebab dan potensi maka akan dilakukan pengerasan jalan dusun.
31
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
Tabel 8. Prioritas Tindakan Pemecahan Masalah Gampong
NO
TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH / JENIS KEGIATAN
MANFAAT BAGI PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT
DAMPAK POSITIF BAGI PERKEMBANGAN PENDAPATAN MASYARAKAT
PENINGKATAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
JUMLAH TOTAL
RANGKING
BIDANG***
KRITERIA
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Pembersihan saluran secara gotong royong
4
3
2
9
I
Fisik
2
Pemerintahan gampong meminta Rapat pengurus untuk menangani kredit macet
1
4
2
7
2a
Ekonomi
3
Membentuk pengurus/ pengelola perpustakaan
2
1
4
7
2b
Sosial Budaya
1
1
3
4
3
Pelayanan Umum
4
Pelatihan administrasi kepada perangkat yang berwenang Penyegaran sekretaris gampong
5
Pembangunan jalan antar gampong
2
3
2
7
2c
Fisik
6
………..
...
...
...
...
...
...
*** Bidang : Fisik, Sosial Budaya (pendidikan, sosial, keagamaan, budaya, kemasyarakatan), Ekonomi, Pelayanan Umum (pemerintahan, kesehatan) Catatan:
32
t
“Manfaat bagi peningkatan kesehatan masyaakat” sasaran kebutuhan pembangunan dianggap dapat meningkatkan kesehatan masyarakat
t
“ Dampak positif bagi perkembangan pendapatan masyarakat” sasaran kebutuhan pembangunan dianggap dapat menigkatkan pendapatan masyarakat.
t
“ Peningkatan pendidikan masyarakat” sasaran kebutuhan pembangunan dianggap dapat meningkatkan pendidikan masyarakat
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Nilai/Bobot Nilai
Kriteria
4
Apabila sasaran kebutuhan pembangunan dianggap sangat meningkatkan kesehatan masyarakat, sangat meningkatkan pendapatan masyarakat dan sangat meningkatkan pendidikan masyarakat
3
Apabila sasaran kebutuhan pembangunan dianggap meningkatkan kesehatan masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan pendidikan masyarakat
2
Apabila sasaran kebutuhan pembangunan dianggap agak meningkatkan kesehatan masyarakat, agak meningkatkan pendapatan masyarakat dan agak meningkatkan pendidikan masyarakat
1
Apabila sasaran kebutuhan pembangunan dianggap tidak meningkatkan kesehatan masyarakat, tidak meningkatkan pendapatan masyarakat dan tidak meningkatkan pendidikan masyarakat
Petunjuk pengisian: Kolom 1
Diisi dengan nomor urut
Kolom 2
Diisi dengan Tindakan pemecahan masalah/jenis kegiatan yang diambil dari kolom 6 tabel 7 (pemetaan dan pemecahan masalah gampong)
Kolom 3, 4, 5
Diisi dengan nilai/bobot 1, 2, 3, 4
Kolom 6
Diisi dengan hasil penjumlahan nilai kolom 3, 4, 5
Kolom 7
Diisi dengan peringkat sesuai dengan urutan jumlah nilai tertinggi ke nilai terendah. (nilai tertinggi menunjukkan rangking 1, dst..)
Kolom 8
Diisi dengan kategori bidang (Fisik, ekonomi, sosial budaya dan pelayanan umum)
t Penyusunan skenario pembangunan gampong Skenario pembangunan disusun berdasarkan 4 bidang kegiatan meliputi: bidang infrastruktur, bidang ekonomi, bidang sosial budaya dan bidang pelayanan umum. Dari setiap bidang perlu ditetapkan terlebih dahulu citacita untuk lima tahun kedepan. Skenario pembangunan mencakup tahapan atau langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melaksanakan kegiatan.
33
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
Tabel 9. Skenario Pembangunan Gampong Bidang
: Infrastruktur/Fisik
Cita-cita untuk 5 tahun
: Terpenuhinya infrastruktur dasar bagi masyarakat guna peningkatan perekonomian dan ketentraman hidup.
No
Jenis Kegiatan
Lokasi
Skenario/Langkah-langkah
1
2
3
4 r
1
Pembersihan dan perbaikan saluran drainase
Gampong Cempala Kuneng
,FHJBUBOEJMBLVLBOCFSUBIBQTFMBNB tahun 5BIVOQFSUBNBNFUFS UBIVOCFSJLVUOZB masing-masing 200 sedangkan untuk tahun 1V dan V masing-masing 150 m 4VNCFSEBOBTFMBJOEBSJ"%(BLBO diupayakan swadaya masyarakat
r
r
2
Pembangung jalan antar gampong sepanjang 500m
Gampong cempala Kunenggampong Lam cut
……………..
……………..
,FHJBUBOEJMBLVLBOCFSUBIBQTFMBNB tahun 4FUJBQUBIVOBLBONFMBLVLBO pembangunan 100 m.
r
……………………
Bidang
: Ekonomi
Cita-cita untuk 5 tahun
: Pembenahan sarana ekonomi agar dapat lebih bermanfaat bagi peningkatan pendapatan masyarakat.
No
Jenis Kegiatan
Lokasi
Skenario/Langkah-langkah
1
2
3
4
Pembenahan LKM 1
2
34
r
Gampong Cempala Kuneng
……………..
……………….
r r r r
1FNCFOBIBOTUSVLUVSLFQFOHVSVTBO 1FMBUJIBO BENJOJTUSBTJ EBO QFOHFMPMBBO keuangan 1FOBSJLBOQJOKBNBOZBOHUFMBIEJHVMJSLBO 1FOHFNCBOHBONPEBM
…………
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Bidang
: Sosial Budaya
Cita-cita untuk 5 tahun
: Tersedianya sarana pendidikan formal dan non formal untuk menigkatkan pengetahuan masyarakat
No
Jenis Kegiatan
Lokasi
Skenario/ Langkah-langkah
1
2
3
4
r
1
Pengoptimalan pengelolaan dan pemanfaatan perpustakaan gampong
Gampong Cempala Kuneng
2
………………
……………….
r r r
.VTZBXBSBIEFOHBONFOHVOEBOH pemuda dan pemudi gampong untuk membentuk pengurus perpustakaan 1FOBNCBIBOBTTFUQFSQVTUBLBBO 1FOBNCBIBOCVLVCVLVQFSQVTUBLBBO ,FHJBUBOMPNCBCBDBDFSJUB LPNJL
…………………..
Bidang
: Pelayanan Umum
Cita-cita untuk 5 Tahun
: Pembenahan administasi gampong serta meningkatnya kapasitas pemerintah gampong beserta perangkatnya.
No
Jenis Kegiatan
Lokasi
Skenario/Langkah-langkah
1
2
3
4
1
Pelatihan administrasi gampong, sekretaris gampong dan aparatur pemerintahan gampong lainnya
Gampong Cempala Kuneng
Dilaksanakan 5 pelatihan meliputi; r QFMBUJIBOUBUBOBTLBIEJOBTgampong; r QFMBUJIBOQFOZVTVOBOQFSFODBOBBO gampong; r QFMBUJIBOQFOHFMPMBBOLFVBOHBO gampong,; r QFHFMPMBBOBTTFUgampong; r QFMBUJIBOQFSUBOHHVOHKBXBCBO pemerintah gampong.
2
…………….
………………
…………………………
Tabel skenario pembangunan gampong sangat membantu bagi pemerintah gampong maupun TPG untuk merumuskan rincian kegiatan selama 5 tahun untuk dilaksanakan dalam kegiatan tahunan (tahun 1-5). Petunjuk Pengisian: Bidang
Diisi dengan bidang kegiatan, yaitu infrastruktur, ekonomi, sosial budaya atau pelayanan umum
Cita-cita
Diisi dengan cita-cita/ target yang ingin dicapai terhadap bidang tersebut dalam jangka waktu 5 tahun ke depan
Kolom 1
Diisi dengan nomor urut sesuai dengan urutan prioritas pada tabel tindakan pemecahan masalah
Kolom 2
Diisi dengan jenis kegiatan sesuai dengan kegiatan yang dihasilkan dari tabel tindakan yang layak
Kolom 3
Diisi dengan lokasi kegiatan
Kolom 4
Diisi dengan tahapan atau langkah yang akan tempuh untuk mewujudkan kegiatan.
35
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
Perlu diperhatikan, seringkali terjadi kekeliruan dalam memasukkan sumber-sumber pendanaan kegiatan dalam dokumen RPJMG. Kegiatan yang menjadi skala gampong pendanaannya dialokasikan dalam pos APBG, sedangkan kegiatan yang termasuk dalam skala lintas gampong skala (kabupaten) pendanaannya bisa bersumber dari APB Kabupaten/ kota, pemerintah Aceh maupun pusat. e. Penyusunan draf dokumen RPJMG Pada tahap ini TPG menyusun draft dokumen RPJMG sesuai dengan hasil-hasil Musrenbang I. Draf inilah yang akan disepakati melalui Musrenbang II. RPJMG merupakan daftar rencana kegiatan prioritas yang diklasifikasi dalam bidang: t 1FNCBOHVOBOTBSBOBQSBTBSBOBmTJL t 4PTJBMCVEBZB t &LPOPNJEBO t 1FMBZBOBOVNVN Keempat bidang tersebut direncanakan untuk jangka waktu lima tahun dan dirinci dalam rencana kegiatan setiap tahun. Masing-masing bidang tersebut dituliskan dalam satu tabel, jadi ada empat tabel bidang dokumen RPJMG.
36
3
Baru
Baru
Pembersihan dan perbaikan saluran drainase
Pembangunan jalan antar gampong
………….
…………
1
2
3
4
STATUS
2
KEGIATAN
1
NO
PEKERJAAN
Gampong
Kabupaten
Gampong Cempala Kuneng – gampong Lam cut
5
SKALA
Dayah
4
LOKASI (DUSUN, LORONG)
Gampong : Lam Cut Tahun : 2009-2013 Bidang : Infrastruktur/Fisik
- Meningkatkan akses transportasi warga dalam 2 gampong - 400 jiwa
- Melindungi warga dari luapan banjir - 70 KK
6
MANFAAT & PENERIMA
500 m
800 m
7
VOL
1
1
8
UNIT
300.000.000
500.000.000
9
PERKIRAAN BIAYA (Rp)
APBK
ADG, Swadaya
10
SUMBER DANA
100 m
100 m
11
Tahun I
Tabel 10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG)
100 m
200 m
12
Tahun II
10 m
200 m
13
Tahun III
Pelaksanaan
100 m
150 m
14
Tahun IV
100 m
150 m
15
Tahun V
P E D O M A N P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N G A M P O N G
37
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
Petunjuk pengisian: Kolom 1
Diisi dengan nomor urut kegiatan sesuai dengan prioritas kegiatan pada bidang infrastruktur
Kolom 2
Diisi dengan jenis kegiatan pembangunan gampong dengan melihat kolom 2 pada tabel skenario
Kolom 3
B=Baru, apabila kegiatan belum pernah ada L=Lanjutan, merupakan kegiatan yang sudah dimulai dan perlu diselesaikan. R=Rehabilitasi, kegiatan yang bersifat perbaikan WсWĞƌůƵĂƐĂŶ͕ŬĞŐŝĂƚĂŶͬƉƌŽLJĞŬLJĂŶŐĚŝƉĞƌůƵĂƐĂƚĂƵĚŝƉĞƌďĞƐĂƌƐĞƐƵĂŝŬĞďƵƚƵŚĂŶ
Kolom 4
Diisi dengan lokasi kegiatan berlangsung
Kolom 5
Diisi dengan skala (gampong atau skala kabupaten)
Kolom 6
Diisi dengan manfaat kegiatan dan jumlah penerima manfaat kegiatan
<ŽůŽŵρ
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶǀŽůƵŵĞŬĞŐŝĂƚĂŶ͕ŵŝƐĂůŶLJĂ͗οκκŵ͕μκκŵ͘
Kolom 8
Disi dengan jumlah unit bangunan yang akan dikerjakan
Kolom 9
Diisi dengan perkiraan biaya yang akan dibutuhkan untuk kegiatan tersebut.
Kolom 10
Diisi dengan sumber dana yang akan digunakan untuk kegiatan tersebut, ŵŝƐĂůŶLJĂĚĂƌŝW';'ͿĂƚĂƵW<ĂďƵƉĂƚĞŶͬŬŽƚĂ͕ƉĞŵĞƌŝŶƚĂŚĐĞŚ͕ƉƵƐĂƚ dan atau donor.
Kolom 11,12,13,14,15
38
Diisi dengan target kegiatan yang akan dicapai dengan melihat kemampuan keuangan gampong, sesuai dengan yang telah diskenariokan dalam tabel skenario pembangunan
…………
………….
…………
2
3
4
Tuha Peut
(………...........………..)
(……......….............….)
20.000.000
9
3.
2.
Pembenahan struktur kepengurusan
11
Tahun I
Pelatihan administrasi dan pengelolaan keuangan
12
Tahun II
Pencairan pinjaman putaran 1
13
Tahun III
Pencairan pinjaman putaran 2
14
Tahun IV
Pengembangan modal
15
Tahun V
P E R E N C A N A A N
1.
10
SUMBER DANA
APBG (ADG), Iuran Anggota
Tim Perencana
1
8
PERKIRAAN BIAYA (Rp)
Pelaksanaan
P E N Y U S U N A N
Keuchik
....
Pembenahan LKM
1
…
-
- Meningkatkan pendapatan masyarakat - 100 perempuan dalam gampong
…
7
6
5
4
3
2
KEGIATAN
MANFAAT & PENERIMA
1
NO
PEKERJAAN
: Lam Cut : 2009-2013 : Ekonomi
STATUS
Gampong Tahun Bidang
LOKASI (DUSUN, LORONG)
Lanjutan
SKALA
Gampong
VOL
Gampong
UNIT
Tabel 11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Non Fisik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG)
P E D O M A N G A M P O N G
39
40
Lanjutan
Pengoptimalan pengelolaan dan pemanfaatan perpustakaan gampong
…………
………….
…………
1
2
3
4
(………………..)
(………….)
……….
Gampong
5
SKALA
Tuha Peut
………
keuchik
Lingkungan Kantor
4
LOKASI (DUSUN,
Keuchik
………
3
2
STATUS
1
KEGIATAN
PEKERJAAN
: Sosial Budaya
Bidang
NO
: 2009-2013
Tahun
Gampong : Lam Cut
-
- Meningkatkan wawasan informasi remaja, dan anak-anak. - 50 remaja dan 15 anakanak 1
8
UNIT 5.000.000
4.
3.
2.
1.
9
PERKIRAAN BIAYA (Rp)
Tim Perencana
7
VOL
6
MANFAAT & PENERIMA
APBG (ADG), swadaya masyarakat
10
SUMBER DANA
Pembentukan pengurus dan pembuatan rencana kerja
11
Tahun I
Penambahan perlengkapan (Rak dan bukubuku)
12
Tahun II
Penambahan buku
13
Tahun III
Pelaksanaan
Kegiatan lomba menulis cerita pendek
14
Tahun IV
15
Tahun V
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
…………
3
4
………
………
-
- Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan aparatur gampong - 10 aparatur gampong kali
5
7
6
(………………..)
………….
2
Baru
5
VOL
(………….)
…………
1
4
LOKASI
Tuha Peut
Peningkatan kapasitas aparatur gampong melalui sejumlah pelatihan
3
STATUS
MANFAAT & PENERIMA
20.000.000
9
4.
3.
APBG (ADG), APBK
10
SUMBER DANA
Pelatihan tata naskah dinas gampong
11
Tahun I
Pelatihan penyusunan perencanaan gampong
12
Tahun II
Pelatihan pengelolaan dan administrasi keuangan gampong
13
Tahun III
Pelaksanaan
Pelatihan pengelolaan asset gampong
14
Tahun IV
Pelatihan Pertanggungjawaban pemerintahan gampong
15
Tahun V
P E R E N C A N A A N
2.
1.
Tim Perencana
8
UNIT
PERKIRAAN BIAYA (Rp)
P E N Y U S U N A N
Keuchik
2
KEGIATAN
1
NO
: Pelayanan Umum
Bidang
PEKERJAAN
: 2009-2013
Tahun
SKALA Gampong
Gampong : Lam Cut
P E D O M A N G A M P O N G
41
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
Petujuk pengisian: Kolom 1
Diisi dengan nomor urut kegiatan sesuai dengan prioritas
Kolom 2
Diisi dengan jenis kegiatan pembangunan gampong dengan melihat kolom 2 pada Tabel skenario pembangunan.
Kolom 3
Diisi dengan jenis kegiatan; B=Baru, L=Lanjutan, R=Rehabilitasi, P=Perluasan
Kolom 4
Diisi dengan lokasi kegiatan (dusun, lorong)
Kolom 5
Diisi dengan skala (gampong atau kabupaten)
Kolom 6
Diisi dengan manfaat kegiatan dan jumlah penerima manfaat
<ŽůŽŵρ
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶǀŽůƵŵĞŬĞŐŝĂƚĂŶ͕ŵŝƐĂůŶLJĂďĞƌĂƉĂďĞƐĂƌŬĞŐŝĂƚĂŶĂŬĂŶĚŝůĂŬƵŬĂŶ͘
Kolom 8
Diisi dengan jenis (unit) yang disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan.
Kolom 9
Diisi dengan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut.
Kolom 10
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶƐƵŵďĞƌƉĞŶĚĂŶĂĂŶ͕ŵŝƐĂůŶLJĂ͗W'͕W<͕WĂƚĂƵWE͕ƐǁĂĚĂLJĂ masyarakat.
Kolom 11,12,13,14, 15
Diisi dengan target kegiatan pertahun yang akan dicapai dengan melihat kemampuan keuangan gampong sesuai dengan yang sudah direncanakan dalam skenario kegiatan.
f. Musrenbang Dua (II) Dalam Musrenbang II (dua) dilakukan pembahasan rancangan (draf) dokumen RPJMG yang telah disusun oleh tim perencanaan penganggaran untuk mendapatkan kesepakatan warga. Agenda pembahasan ini meliputi program prioritas serta perkiraan batas anggaran tertinggi. Pada umumnya Musrenbang ini cukup dilaksanakan satu hari, karena semua data/informasi sudah disiapkan sebelumnya. Selain RPJMG, dalam Musrenbang II, gampong dapat pula membahas sekaligus draf RKPG dan Rancangan APBG (RAPBG), dengan demikian pembahasan perencanaan dan penganggaran gampong dapat lebih efektif (lihat Bab III). Peserta Musrenbang II sama dengan peserta pada Musrenbang I (pertama), yaitu unsur pemerintah gampong, tuha peut gampong, organisasi kemasyarakatan, lembaga adat, dan perwakilan masyarakat marginal. Forum ini bertujuan untuk: t
Mendapatkan persetujuan draf RPJMG dari masyarakat gampong. Apabila dalam forum ini masih terdapat masukan atau perbaikan, maka Tim Perencanaan dan Penganggaran Gampong akan melakukan perbaikan dokumen RPJMG; t Pembahasan prioritas program/kegiatan yang ada dalam rancangan RKPG, yang akan dilaksanakan dalam program tahunan oleh pemerintah gampong; t Menetapkan utusan/delegasi gampong yang akan disertakan pada musrenbang tingkat kecamatan. Delegasi ini biasanya berjumlah 3-6 orang termasuk keuchik. Cara yang dapat digunakan adalah: a.
Menetapkan kriteria utusan/delegasi, misalnya terlibat aktif dalam Musrenbang I dan II, serta mampu menyampaikan pendapat; b. Pemilihan utusan/delegasi; c. Menetapkan agenda atau mandat yang diberikan kepada utusan/delegasi;
42
P E D O M A N
t
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Jangan lupa, Tim Perencanaan dan Penganggaran Gampong menyusun berita acara pelaksanaan Musrenbang yang ditandatangani oleh keuchik, tuha peut, dan ketua Tim Perencanaan dan Penganggaran Gampong, serta dilampiri daftar hadir peserta Musrenbang.
7. Finalisasi Dokumen RPJMG Catatan-catatan yang diberikan dalam Musrenbang digunakan Tim Perencanaan dan Penganggaran Gampong (TPG) untuk menyempurnakan menjadi dokumen RPJMG. Setelah melalui proses Musrenbang, TPG akan melakukan finalisasi Dokumen RPJMG secara lebih lengkap berdasarkan format/sistematika sebagai berikut: Sistematika penulisan dokumen RPJMG disusun sebagai berikut8:
KATA PENGANTAR Qanun Gampong.... No. ..... Tahun ...... tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR PETA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kedudukan RPJMG dalam perencanaan daerah 1.2 Mekanisme penyusunan RPJMG 1.2.1 Pembentukan tim penyusun 1.2.2 Tahapan kerja tim penyusun 1.2.3 Proses Musrenbang penyusunan RPJMG BAB II
GAMBARAN UMUM GAMPONG 2.1 Sejarah Gampong 2.1.1 Asal-usul gampong (Legenda) 2.1.2 Sejarah pemerintahan gampong 2.1.3 Sejarah pembangunan gampong 2.2 Wilayah Perencanaan 2.2.1 Letak geografis gampong 2.2.2 Kondisi fisik dasar gampong 2.2.3 Kondisi demografis gampong 2.2.4 Kondisi sosial ekonomi gampong 2.2.5 Analisis pelaku pembangunan gampong
8 Sistematika penulisan dokumen perencanaan jangka menengah gampong bukan merupakan ketentuan yang baku, sehingga setiap gampong diperkenankan untuk mengembangkan cara penulisannya. Biasanya sistematika penulisan tertuang didalam pedoman penyusunan perencanaan gampong yang ditetapkan oleh masing-masing kabupaten/kota.
43
BAB II - MENYUSUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG RPJMG
BAB III
PERUMUSAN RPJMG 3.1 Kondisi Gampong Saat Ini 3.1.1 Potensi gampong 3.1.2 Peta kerawanan gampong 3.1.3 Permasalahan gampong 3.1.4 Pengkajian tindakan pemecahan masalah 3.2 Skenario Pembangunan Gampong 3.2.1 Cita-cita gampong (per-bidang) 3.2.2 Prioritasi pembangunan gampong 3.2.3 Rumusan skenario pembangunan gampong
BAB IV
RENCANA KEGIATAN 5 (LIMA) TAHUN 4.1 Program strategis gampong 4.2 Rencana kegiatan jangka menengah (5 Tahun) 4.3 Sumber pendanaan gampong
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Daftar hadir Musrenbang penyusunan RPJMG 2. Berita acara pengesahan 8. Legislasi Yang dimaksud dengan proses legislasi adalah proses pengesahan dokumen menjadi Qanun Gampong tentang RPJMG. Pengesahan ini diperlukan agar dokumen mempunyai kekuatan hukum yang mengikat serta melandasi penyelenggaraan pembangunan gampong. Tahap-tahap pengesahan adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rancangan Qanun Gampong tentang RPJMG. Sekretaris gampong bertugas menyusun Rancangan Qanun Gampong tentang RPJMG yang kemudian diserahkan kepada keuchik. Selanjutnya keuchik menyampaikan kepada Tuha Puet untuk dibahas. b. Pembahasan Rancangan Qanun Gampong tentang RPJMG. Tuha Peut melakukan pembahasan rancangan Qanun Gampong tentang RPJMG dalam rapat paripurna. Persetujuan tuha peut setelah rapat paripurna ditunjukkan dengan penetapan Keputusan Tuha Peut tentang Persetujuan Rancangan Qanun. Apabila terdapat koreksi atau masukan dalam rapat paripurna, maka harus dilakukan perbaikan rancangan qanun tersebut oleh keuchik dibantu sekretaris gampong. c. Pengesahan Qanun. Jika tidak ada perbaikan, maka Tuha Peut akan menyetujui rancangan qanun dengan mengeluarkan Surat Keputusan tentang Persetujuan rancangan qanun gampong. Kemudian keuchik bersama Tuha Peut menetapkan Rancangan Qanun Gampong tentang RPJMG menjadi Qanun Gampong yang ditandatangani oleh keuchik. Keuchik memerintahkan kepada sekretaris gampong untuk mengundangkan dalam lembaran gampong. Selanjutnya Qanun Gampong tentang RPJMG dikirimkan ke Bupati/Walikota melalui camat. ***
Qanun Gampong adalah peraturan yang dibuat oleh Tuha Puet bersama Keuchik (Pasal 13 ayat (1), PP Nomor 72 Tahun 2005) 44
Rancangan qanun gampong dikonsultasikan kepada warga masyarakat untuk memperoleh tanggapan dan masukan. Jika ada masukan kemudian dilakukan perbaikan sebelum ditetapkan sebagai Qanun Gampong.
BAB III
3
MENYUSUN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN GAMPONG (RKPG)
PEDOMAN PENYUSUNAN GAMPONG
BAB III
Menyusun Rencana Kerja Pembangunan Gampong RKPG
D
alam menyusun RKPG pada prinsipnya sama dengan menyusun RPJMG, menggunakan prinsip pembangunan partisipatif dengan melalui mekanisme perencanaan dari bawah. Beberapa persyaratan penting sebelum menyusun dokumen RKPG adalah mengetahui konsep dasarnya, tujuan, dan kemampuan menuliskannya. Tahapan yang harus dilalui dalam menyusun RKPG, pertama adalah merumuskan pengertian dan tujuan RKPG, dan kedua menyelenggarakan dan mengikuti Musrenbang dengan agenda tunggal menyusun RKPG. Dalam Musrenbang membahas pembangunan berskala Gampong dan mengidentifikasi kebutuhan pembangunan berskala kabupaten (lintas Gampong), yang meliputi bidang infrastruktur, ekonomi, sosial-budaya, dan pelayanan umum. Untuk membantu dalam penyusunan RKPG, berikut ini akan disajikan materi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan di seputar Gampong. Perhatikan dengan cermat, dan silakan mendiskusikan dengan orang yang sekiranya akan terlibat dalam penyusunan RKPG.
1. Pengertian RKPG Rencana Kerja Pembangunan Gampong (RKPG) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang dijabarkan dari dokumen RPJMG. Dokumen RKPG dihasilkan melalui mekanisme Musrenbang dan ditetapkan dengan Keputusan Keuchik.
2. Tujuan Penyusunan RKPG Tujuan penyusunan RKPG adalah: a. Menjadi arah operasional dan target pembangunan satu tahun; b. Menentukan prioritas kegiatan pembangunan skala gampong yang akan didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG); c. Menentukan prioritas kegiatan pembangunan skala kabupaten/kota yang akan diusulkan dan dibahas pada forum Musrenbang Kecamatan.
3. Cara Menyusun RKPG Pada praktiknya, di tahun pertama proses musrenbang dapat disatukan. Cara ini dapat menjadi alur kegiatan supaya tidak kembali di ulang-ulang. Saat musrenbang program dan kegiatan RPJMG dapat sekaligus ditetapkan mana program dan kegiatan yang akan dikerjakan tahun pertama dan dimasukkan di RKPG. Setiap akhir tahun setelah gampong mempunyai RPJMG, proses penyusunan RKPG dapat mengikuti alur sebagai berikut:
47
BAB III - PENYUSUNAN RKPG
Alur Penyusunan RKPG
Proses Musrenbang untuk menghasilkan RKPG a. Agenda Musrenbang Setiap tahun, gampong hanya berkewajiban melaksanakan Musrenbang satu kali untuk menghasilkan dokumen RKPG dan APBG. Agenda Musrenbang gampong adalah sebagai berikut: t
.FMJIBULFNCBMJQFMBLTBOBBO31+.(EBO3,1(UBIVOMBMV BHBSEJLFUBIVJ kegiatan-kegiatan yang sudah selesai, masih berjalan, tertunda atau tidak dilaksanakan. t .FOBNQVOHBTQJSBTJUBNCBIBOEBSJNBTZBSBLBU KJLBBEB t .FNQFSCBIBSVJEBUB LIVTVTOZBEBUBEBOQFUBLFSBXBOBOVOUVLNFMJIBU sejauh mana pelaksanaan RPJMG dalam mengatasi kerawanan kesejahteraan, pendidikan, kesehatan dan pengangguran. t .FSVNVTLBOUBSHFULFHJBUBOQSJPSJUBTQFNCBOHVOBOgampong yang akan dilaksanakan. b. Langkah-langkah pelaksanaan Musrenbang tahunan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelenggaraan forum Musrenbang Gampong adalah sebagai berikut:
48
P E D O M A N
t
t t
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
.FOZJBQLBOQFSMFOHLBQBO Untuk tahun pertama, penyusunan Musrenbang yang meliputi: RKPG dilakukan dalam Musrenbang ringkasan pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya; Dua II, sedangkan untuk tahundokumen RPJMG; tabel kegiatan tahun selanjutnya RKPG akan pembangunan lima tahun dari dokumen RPJMG; serta up date dilaksanakan dalam Musrenbang data dan peta kerawanan; tahunan. .FOVOKVLGBTJMJUBUPSTFSUB notulen; .FMBLTBOBLBO.VTSFOCBOHgampong, dengan proses sebagai berikut: a. Pemaparan keuchik atas capaian pembangunan dan prioritas program/ kegiatan serta informasi tentang perkiraan Alokasi Dana Gampong (ADG) dari kabupaten atau sumber dana lainnya yang akan diterima oleh gampong; b. Pemaparan camat atas kebijakan dan rencana strategis kecamatan serta kabupaten/kota; c. Pemaparan Rencana Kerja Pembangunan Gampong (RKPG) untuk tahun berjalan yang akan didanai oleh APBG; d. Pembahasan untuk penetapan prioritas serta pemisahan kegiatan berdasarkan: 1) kegiatan skala gampong yang akan diselesaikan sendiri di tingkat gampong; 2) kegiatan yang menjadi tanggungjawab kabupaten/ kota yang akan dibahas dalam Musrenbang kecamatan; e. Penetapan daftar nama 3-6 orang dari masyarakat sebagai delegasi gampong untuk menyampaikan usulan gampong dalam Musrenbang kecamatan. Sebaiknya ada minimal 1 orang wakil dari perempuan.
Penyusunan Dokumen RKPG Dokumen RKPG merupakan rincian kegiatan per tahun dari dokumen lima tahunan RPJMG. RKPG memuat semua jenis kegiatan tahunan baik yang berskala gampong maupun kabupaten/kota. Kegiatan pembangunan yang berskala gampong atau menjadi kewenangan gampong, pembiayaannya dibebankan pada APBG. Kegiatan pembangunan yang berskala kabupaten/kota (lintas gampong) atau yang menjadi kewenangan kabupaten/kota, pembiayaannya dibebankan kepada APBKabupaten/ Kota, APBA, atau APBN. Pembangunan Berskala Gampong Kegiatan Pembangunan yang dapat dikategorikan masuk dalam skala gampong atau yang menjadi kewenangan gampong antara lain: a. Bidang Infrastruktur (Sarana Prasarana Fisik): t Sarana prasarana dasar pendidikan, misalnya: bangunan PAUD, TK, RA, TPQ, balai pengajian, perpustakaan gampong; t Sarana prasarana dasar kesehatan, misalnya: bangunan Polindes, Posyandu; t Sarana prasarana dasar pertanian, misalnya: saluran irigasi tersier, pompa air, waduk gampong; t Sarana prasarana dasar lingkungan dan permukiman, misalnya: jalan lingkungan, drainase lingkungan, persampahan lingkungan, air bersih, pengolahan limbah rumah tangga; t Sarana prasarana dasar lainnya, misalnya: meunasah, kantor dan balai gampong, lapangan/tempat olah raga, pos keamanan, gedung PKK, kantor Tuha Peut, pasar gampong, sarana transportasi gampong.
49
BAB III - PENYUSUNAN RKPG
b. Bidang Sosial Budaya: t Pemberdayaan masyarakat, misalnya: sosial-keagamaan, pendidikan, lingkungan, olahraga, kebudayaan termasuk kesenian, kepariwisataan, keamanan; t Penguatan lembaga masyarakat tingkat Gampong bidang, misalnya: sosial, pendidikan, lingkungan, olahraga, kebudayaan termasuk kesenian, kepariwisataan, keamanan, pemerintahan, keagamaan. c. Bidang Ekonomi: t 'BTJMJUBTQFOVOKBOHCJEBOH, misalnya: pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan, perindustrian, perkoperasian, keuangan; t 1FNCFSEBZBBONBTZBSBLBUCJEBOH misalnya: pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan, perindustrian, perkoperasian, keuangan; t Penguatan lembaga perekonomian masyarakat tingkat Gampong, misalnya: pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan, perindustrian, perkoperasian, keuangan. d. Bidang Pelayanan Umum t Peningkatan pelayanan umum, misalnya: administrasi pemerintahan gampong, kesehatan; t Penguatan kapasitas aparatur gampong, misalnya: pelatihan administrasi gampong, pelatihan kepemimpinan. Kebutuhan Berskala Kabupaten (Lintas Gampong) Kebutuhan Pembangunan yang dapat dikategorikan dalam skala kabupaten (lintas gampong) disebut juga sebagai Kebutuhan berskala atau menjadi kewenangan Kabupaten. Kebutuhan pembangunan ini meliputi: a. Bidang Fisik: t 4BSBOB1SBTBSBOB%BTBS#JEBOH1FOEJEJLBO misalnya: bangunan SD, SMP,MTs, SMA, MA, dan SMK.; t 4BSBOB1SBTBSBOB%BTBS#JEBOH,FTFIBUBO misalnya: Puskesmas, Pustu, laboratorium kesehatan; t 4BSBOB1SBTBSBOB%BTBS#JEBOH1FSUBOJBO misalnya: saluran irigasi primer dan sekunder, pompa air besar, peralatan berat pertanian; t 4BSBOB1SBTBSBOB%BTBS1FSNVLJNBO misalnya: jalan poros antar gampong, saluran drainase utama, fasilitas persampahan dari TPS ke TPA; t 4BSBOB1SBTBSBOB%BTBSMBJOOZB misalnya: pasar, stadion, museum, gedung kesenian, dan gedung pertemuan. b. Bidang Sosial Budaya: t Fasilitas Penunjang, misalnya: pendidikan, pariwisata, kepemudaan, perempuan, olah raga, kebudayaan termasuk kesenian, dan keamanan; t Pemberdayaan Masyarakat, misalnya: pendidikan, kesehatan, pariwisata, kepemudaan, perempuan, olah raga, kebudayaan termasuk kesenian, keamanan, dan pemerintahan;
50
P E D O M A N
t
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Penguatan Lembaga Kemasyarakatan Tingkat Kabupaten, misalnya: pendidikan, kesehatan, pariwisata, kepemudaan, perempuan, olah raga, kebudayaan termasuk kesenian, keamanan, pemerintahan.
c. Bidang Ekonomi: t Fasilitas Penunjang, misalnya: pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, perindustrian, perdagangan, koperasi, pasar, keuangan; t Pemberdayaan Masyarakat misalnya: pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, perindustrian, perdagangan, koperasi, pasar, keuangan; t Penguatan Lembaga Kemasyarakatan Tingkat Kabupaten, misalnya: pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, perindustrian, perdagangan, koperasi, pasar, dan keuangan. d. Bidang Pelayanan Umum: t Peningkatan pelayanan umum, misalnya: administrasi pemerintahan tingkat Kemukiman dan Kecamatan, peningkatan pelayanan kesehatan di Pustu dan Puskesmas; t Penguatan kapasitas aparatur gampong, misalnya: pelatihan administrasi kepemerintahan, pelatihan kepemimpinan.
51
52
Menanggulangi luapan banjir
Peningkatan kapasitas dan profesionalisme LKM untuk meningkatkan ekonomi masyarakat
Meningkatkan kapasitas pemerintahan gampong dalam perbaikan pelayanan kepada masyarakat
Perbaikan saluran Drainase
Pengelolaan perpustakaan gampong
Pembenahan dan penambahan dana LKM
Peningkatan kapasitas aparatur gampong melalui sejumlah pelatihan
Fisik/ Infrastruktur
Sosial Budaya
Ekonomi
Pelayanan umum
……………
1
2
3
4
5
…………..
4
3
2
1
TUJUAN KEGIATAN
BIDANG
JENIS KEGIATAN
: Lam Cut : Suka Raja : Sabang Indah : 2009
NO
Skala Gampong
Gampong Kecamatan Kabupaten/Kota Tahun
Gampong Cempala Kuneng
Gampong cempala kuneng
Gampong cempala kuneng
Dayah
5
LOKASI (DUSUN, LORONG)
8 perangkat gampong
100 anggota
50 remaja dan 15 anak
70 KK
6
SASARAN/ MANFAAT
Tabel 12. Rencana Kerja Pembangunan Gampong Rencana Kerja Pembangunan Gampong-RKPG 1 Tahunan (Fisik, Sosial Budaya, Ekonomi, Pelayanan Umum)
Pelatihan tata naskah dinas gampong
Pembenahan struktur kepengurusan
Pembentukan pengurus dan penyusunan rencana kerja
100 m
7
TARGET
√
√
8
B
√
√
9
L 10
R
SIFAT
11
P
7 hari
6 hari
5 hari
60 hari
12
WAKTU PELAKSANAAN
4.000.000
100.000
200.000
62.000.000
13
JML (Rp)
APBG
-
APBG
APBG
14
SUMBER
BIAYA DAN SUMBER PEMBIAYAAN
ADG
Swadaya
ADG
ADG, Swadaya
15
KET
BAB III - PENYUSUNAN RKPG
Gampong Cempala KunengGampong Lamcut
Meningkatkan akses transportasi masyarakat
Pembangunan jalan antar gampong
Fisik/ Infrastruktur
...
1
5
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶƐĂƐĂƌĂŶͬŵĂŶĨĂĂƚ͕ŵŝƐĂůŶLJĂ͖μοũŝǁĂ͕ρο<<
ŝŝƐŝƚĂƌŐĞƚŬĞŐŝĂƚĂŶŵĞŶŐĂĐƵƉĂĚĂĚŽŬƵŵĞŶZW:D'ĚĞŶŐĂŶŵĞŵƉĞƌƟŵďĂŶŐŬĂŶŬĞŵĂŵƉƵĂŶgampong tahun berjalan.
Kolom 6
<ŽůŽŵρ
Diisi informasi tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan.
APBK, APBA,
Diisi dengan perkiraan jumlah biaya yang dibutuhkan dan sumber pendanaannya. Misalnya Rp. 1.000.000, - sumber APBG,
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶƉĞƌŬŝƌĂĂŶǁĂŬƚƵLJĂŶŐĚŝďƵƚƵŚŬĂŶƵŶƚƵŬƉĞŶLJĞůĞƐĂŝĂŶŬĞŐŝĂƚĂŶ͘
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶǁĂŬƚƵƉĞůĂŬƐĂŶĂĂŶ͕ŵŝƐĂůŶLJĂλκŚĂƌŝ͕μŵŝŶŐŐƵ͕νďƵůĂŶ
15
P E R E N C A N A A N
Kolom 16
Kolom 14,
Kolom 13,14
Kolom 12
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶƚĂŶĚĂŵŝƐĂůŶLJĂƚĂŶĚĂ͗dž͕я͕ƐĞƐƵĂŝĚĞŶŐĂŶƐŝĨĂƚŬĞŐŝĂƚĂŶŵĂƐŝŶŐͲŵĂƐŝŶŐ
Diisi dengan lokasi atau tempat kegiatan.
Kolom 5
APBK
14
KET
P E N Y U S U N A N
Kolom 8, 9, 10, 11
13
60.000.000
Diisi dengan tujuan kegiatan pembangunan.
35 hari
12
JML (Rp)
Kolom 4
11
P
Diisi dengan menuliskan jenis kegiatan yang akan dilakukan di gampong berdasarkan tabel RPJMG kolom 2.
10
R
Kolom 3
9
L
SUM BER
BIAYA DAN SUMBER PEMBIAYAAN
ŝŝƐŝĚĞŶŐĂŶďŝĚĂŶŐŬĞŐŝĂƚĂŶ͕ŵŝƐĂůŶLJĂ͗ĮƐŝŬ͕ĞŬŽŶŽŵŝ͕ƐŽƐŝĂůͲďƵĚĂLJĂ͕ƉĞůĂLJĂŶĂŶƵŵƵŵ͘
√
8
B
WAKTU PELAKSANAAN
Kolom 2
100 m
7
TARGET
SIFAT
Diisi dengan nomor urut
400 jiwa
6
SASARAN/ MANFAAT
Kolom 1
Petujuk pengisian:
...
5
4
3
2
LOKASI (DUSUN, LORONG)
1
TUJUAN KEGIATAN
BIDANG
JENIS KEGIATAN
NO
Skala Kabupaten
P E D O M A N G A M P O N G
53
BAB III - PENYUSUNAN RKPG
4. Bagaimana Outline Dokumen RKPG? RKPG sebagai dokumen perencanaan tahunan gampong hasil Musrenbang tahunan memiliki sistematika penulisan yang tersusun dengan kerangka sebagai berikut9:
KATA PENGANTAR KEPUTUSAN Keuchik …. No ….. Tahun …. TENTANG Rencana Kerja Pembangunan Gampong (RKPG) DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Kedudukan dan mekanisme penyusunan RKPG 1.2 Tujuan penyusunan dokumen RKPG
BAB II GAMBARAN PERKEMBANGAN GAMPONG TAHUN LALU dan TAHUN BERJALAN 2.1 Pembangunan fisik gampong 2.2 Perkembangan ekonomi masyarakat 2.3 Perkembangan sosial budaya 2.4 Perkembangan pelayanan umum BAB III RUMUSAN MASALAH GAMPONG 3.1 Hasil pengkajian ulang terhadap RPJMG 3.2 Rumusan peta kerawanan gampong 3.3 Rumusan permasalahan BAB IV RENCANA KERJA PEMBANGUNAN GAMPONG 4.1 Skala / Kewenangan Gampong 4.1.1 Bidang infrastruktur (sarana prasarana fisik) 4.1.2 Bidang ekonomi 4.1.3 Bidang sosial budaya 4.1.4 Bidang pelayanan umum 4.2 Skala/Kewenangan Lintas Gampong 4.2.1 Bidang infrastruktur (sarana prasarana fisik) 4.2.2 Bidang ekonomi 4.2.3 Bidang sosial budaya 4.2.4 Bidang pelayanan umum LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. 2. 3.
Berita acara pengesahan Daftar hadir Musrenbang Proses Musrenbang
9 Sistematika penulisan RKPG dapat dikembangkan oleh gampong sesuai dengan selera dan informasi yang ingin disampaikan di dalam dokumen. Biasanya sistematika penulisan tertuang dalam pedoman penyusunan perencanaan gampong yang ditetapkan oleh kabupaten/kota.
54
BAB III
4
PENUTUP
PEDOMAN PENYUSUNAN GAMPONG
BAB IV
Penutup
P
embangunan gampong di Aceh merupakan sebuah proses berkelanjutan. Saat ini pemerintah Aceh menempatkan gampong sebagai basis pembangunan. Pembangunan di gampong harus bisa menguatkan posisi dan merubah kondisi. Artinya menguatkan posisi gampong yang sebelumnya di pinggirkan menjadi subyek perubahan. Gampong diharapkan bisa merubah penghidupan masyarakat dari kondisi rentan menjadi memiliki daya tahan.
Pembangunan gampong di Aceh memerlukan pendekatan yang komprehensif. Pendekatan ini mempunyai dimensi yang luas, yaitu menempatkan posisi setara antara negara dan masyarakat, memobilisasi sumberdaya dan menyiapkan perencanaan. Untuk mencapainya, perlu beberapa hal diperhatikan. Pertama, komitmen politik dan keberpihakan pemerintahan untuk isu-isu penguatan gampong. Kedua, pembangunan gampong membutuhkan arah dan pendekatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan, hak dan masalah-masalah sosial ekonomi yang dihadapi masyarakat lokal. Ketiga, menentukan pilihan prioritas bidang-bidang pembangunan gampong, tidak hanya berfokus pada kebutuhan fisik melainkan juga perlu memperhatikan pembangunan sosial, pembangunan ekonomi, dan juga pembangunan sumber daya manusia. 10. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapai keterpaduan dan keseimbangan pembangunan gampong, meliputi11; a. Perencanaan tahunan dari tahun pertama sampai tahun kelima merupakan perencanaan yang saling terkait dan berkelanjutan. Perencanaan bisa disebut berkelanjutan apabila perencanaan yang disusun pada setiap tahun mengacu pada evaluasi dan data basis pada tahun sebelumnya; b. Rencana program tahunan sebaiknya berorientasi pada tema besar penanggulangan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan, perbaikan kesehatan dan pendidikan; c. Rencana program sebaiknya disusun seimbang antara kegiatan fisik dan nonfisik; d. Substansi perencanaan harus berkualitas yaitu perencanaan yang menjawab kebutuhan, hak dan masalah yang dihadapi masyarakat gampong; e. Harus ada sinergi kebijakan antara Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota. Artinya jika Pemerintah Aceh mencanangkan gampong sebagai prioritas pembangunan, maka perencanaan kabupaten/kota juga harus fokus pada prioritas pembangunan gampong sebagaimana yang tertuang dalam perencanaan pembangunan gampong. Gampong sebagai pemerintahan otonom wajib menyusun perencanaan pembangunan sebagai pilar penyelenggaraan pembangunan gampong. Perencanaan pembangunan lima tahunan (RPJMG) dan tahunan (RKPG) harus diwujudkan dalam satu kesatuan perencanaan yang integral, menyeluruh yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat setempat. Dokumen RPJMG dan RKPG, selain sebagai acuan tunggal pengelolaan pembangunan gampong juga harus diberlakukan sebagai dokumen politik, yakni kumpulan aspirasi dan harapan tertinggi masyarakat gampong akan program-program pembangunan yang sesuai dengan masalah, kebutuhan, dan potensi yang dimilikinya. 10 Bergerak Menuju Mukim dan Gampong (Sutoro Eko, W. Riawan Tjandra, Muhammad Umar (EMTAS) 11 Bergerak Menuju Mukim dan Gampong (Sutoro Eko, W. Riawan Tjandra, Muhammad Umar (EMTAS)
57
58
LAMPIRAN
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Lampiran QANUN GAMPONG LAM CUT NOMOR 01 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG (RPJMG) TAHUN 2008-2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEUCHIK LAM CUT, Menimbang: a. bahwa sesuai ketentuan Pasal. 2 ayat 1 Peraturan Bupati Kabupaten Rayeuk Nomor 74 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Gampong secara partisipatif bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan meningkatkan partisipasi, kesejahteraan serta pelayanan masyarakat gampong melalui pembangunan skala gampong; b. bahwa untuk melaksanakan pembangunan dalam skala gampong tersebut, pelaksanaannya sesuai sengan daftar skala prioritas pembangunan gampong baik fisik, ekonomi, sosial budaya, pelaynan umum, maka perlu dibuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong ( RPJMG); c. dalam rangka melaksanakan pembangunan skala gampong yang terarah dan sesuai dengan skala perioritas gampong baik fisik, ekonomi, sosial budaya dan pelayanan umum, maka perlu disusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG); d. bahwa RPJMG tersebut merupakan rencana strategis pembangunan Tahun 2009-2012 yang menggambarkan Visi, Misi, Program, Kegiatan Gampong yang wajib ditetapkan dengan Qanun Gampong; e. bahwa sehunbungan dengan hal tersebut diatas, perlu menetapkan Qanun Gampong tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Tahun 2009 – 2013.; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 (Drt) Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Wilayah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1092); 2. Undang-Undang Nomor 44 tahun 1999 Tentang penyelenggraan Keistimewaan Provinsi daerah Istimewa Aceh (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 3952); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tetang keuangan negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentikan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4386); 5. Undang –Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Nasional(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) ;
61
LAMPIRAN
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006, tentang Pemerintahan Aceh(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007, tentang Pengelolaan Keuangan Desa; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007, tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 12. Keputusan Bupati Rayeuk Nomor 74 Tahun 2008, tentang Pedoman Umum Penyusunan Rencana Pembangunan Gampong dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong Dengan Pendekatan Partisipatif Kabupaten Rayeuk ; 13. Keputusan Bupati Rayeuk Nomor 75 Tahun 2008, tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Gampong Kabupaten Rayeuk; Dengan Persetujuan Bersama TUHA PEUT GAMPONG LAM CUT dan KEUCHIK GAMPONG LAM CUT MEMUTUSKAN: Menetapkan: QANUN GAMPONG LAM CUT TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG LAM CUT TAHUN 2008-2012 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Qanun Gampong ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Pemeritah Kabupaten Rayeuk; 2. Pemerintahan Gampong adalah penyelenggaraan pemerintah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Gampong dan Tuha Peut Gampong Lam Cut; 3. Pemerintah Gampong adalah Keuchik dan Tengku Imuem Meunasah beserta perangkat gampong Lam Cut; 4. Qanun Gampong adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh Keuchik dan Tuha Peut ; 5. Keputusan Keuchik adalah keputusan yang ditetapkan oleh Keuchik yang bersifat menetapkan dalam rangka melaksanakan Qanun Gampong maupun Peraturan Keuchik; 6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) merupakan Dokumen Perencanaan Pembangunan Gampong, disusun secara partisipatif, dan berfungsi sebagai acuan utama pelaksanaan pembangunan dalam kurun waktu 5 (Lima) tahun, dan ditetapkan dengan Qanun Gampong;
62
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
7. Rencana pembangunan tahunan yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pembangunan Gampong (RKPG) adalah hasil musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) gampong yang berisikan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan gampong untuk periode 1 (satu) tahun yang ditetapkan dengan Keputusan Keuchik; 8. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Gampong yang selanjutnya (MUSRENBANGAM) adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa (pihak berkepentingan untuk mengatasi permasalahan gampong dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan di desa 5 (lima) dan 1 (satu) tahunan; 9. Lembaga Kemasyarakatan atau disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah gampong dalam memberdayakan masyarakat. BAB II SISTIMATIKA PENYUSUNAN RPJMG Pasal 2 (1). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Lam Cut Tahun 2009 – 2013 (2). Disusun dengan sistimatika sebagai berikut: a. Bab I : Pendahuluan b. Bab II : Gambaran Umum Gampong c. Bab III : Perumusan RPJMG d. Bab IV : Rencana Kegiatan 5 Tahun 2009 – 2013 (3). Isi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Tahun 2009-2013 merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Gampong yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari Qanun ini. Pasal 3 Dalam menyusun rancangan RPJMG, pemerintahan gampong harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi yang berkembang di masyarakat yang diwadahi oleh Tim Perencanaan Gampong; BAB III KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 4 Berdasarkan Qanun Gampong ini di susunan Rencana Kerja Pembangunan Tahunan Gampong (RKPG) yang diletakan dengan Keputusan Keuchik yang merupakan penjabaran kegiatan dari RPJMG yang selanjutnya disusun dalam APBG. Pasal 5 Pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan tidak sesuai/mengalami perubahan dari RPJMG karena ada bencana alam. Pasal 5 Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Qanun Gampong ini.
63
LAMPIRAN
BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 6 Qanun Gampong ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, maka memerintahkan pengundangan Qanun ini dengan menempatkan dalam lembaran gampong Lam Cut.
Ditetapkan di pada tanggal
: Lam Cut : 29 Pebruari 2008
KEUCHIK LAM CUT,
ZAKARIA YUSUF Diundangkan di Lam Cut Pada Tanggal 29 Pebruari 2008 SEKRETARIS GAMPONG LAM CUT AMRI LIZAN LEMBARAN GAMPONG LAM CUT TAHUN 2008 NOMOR 001
64
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
KEPUTUSAN TUHA PEUT GAMPONG LAM CUT NOMOR 01 TAHUN 2008 TENTANG PERSETUJUAN RANCANGAN QANUN GAMPONG TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG (RPJMG) TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA TUHA PEUT GAMPONG Menimbang: a. bahwa sesuai ketentuan Pasal. 2 ayat 1 Peraturan Bupati Kabupaten Rayeuk Nomor 74 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Gampong secara partisipatif bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan meningkatkan partisipasi, kesejahteraan serta pelayanan masyarakat gampong melalui pembangunan dalam skala gampong.; b. bahwa untuk melaksanakan pembangunan dalam skala gampong tersebut, pelaksanaannya sesuai sengan daftar skala prioritas pembangunan gampong baik fisik, ekonomi, sosial budaya, pelaynan umum, maka perlu dibuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong ( RPJMG); c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas, perlu menetapkan Qanun Gampong tentang Rencan Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) Lam Cut tahun 2009-2013; e. bahwa untuk maksud tersebut di atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong yang telah disusun perlu ditetapkan melalui Qanun Gampong; d. bahwa Qanun Gampong sebagaimana dimaksud huruf c. Disetujui bersama antara Keuchik dan Tuha Peut; e. bahwauntuk melaksanakan hal diatas perlu ditetapkan dengan Keputusan Tuha Peut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 (Drt) Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Wilayah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1092); 2. Undang-Undang Nomor 44 tahun 1999 Tentang penyelenggraan Keistimewaan Provinsi daerah Istimewa Aceh (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 3952); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tetang keuangan negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentikan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4386); 5. Undang –Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Nasional(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah
65
LAMPIRAN
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006, tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007, tentang Pengelolaan Keuangan Desa; MEMUTUSKAN: Menetapkan: KESATU
: Menyetujui Rancangan Qanun Gampong Lam Cut Tentang Rencana Jangka Menengah Gampong (RPJMG) Tahun 2009 - 2013 untuk ditetapkan menjadi Qanun Gampong.
KEDUA
: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa segala sesuatu akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan.
Ditetapkan di : Gampong Lam Cut Pada tanggal : 29 Pebruari 2008
TUHA PEUT Gampong LAM CUT KETUA
ZAINI RADEN
66
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
BERITA ACARA RAPAT TUHA PEUT GAMPONG LAM CUT KECAMATAN SUKA RAJA, KABUPATEN RAYEUK Pada hari Minggu Tanggal Tiga Puluh Pebruari tahun Dua Ribu Delapan bertempat di Meunasah Gampong Lam Cut Kecamatan Suka Raja Kabupaten Rayeuk, telah diadakan rapat Paripurna Tuha Peut dalam rangka membahas : Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong tahun 2009-2013 Setelah mendapatkan gambaran Rancangan Qanun Gampong Lam Cut Kecamatan Suka Raja Kabupaten Rayeuk Tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong Tahun 2008 dari Keuchik Gampong Lam Cut telah diperoleh kata sepkat mengenai pokokpokok hasil pembicaraan para peserta menyetujui : Rancangan Rencana Pembangaunan Jangka Menengah Gampong Tahun 20092013 di tetapkan menjadi Rencana Pembangaunan Jangka Menengah Gampong Tahun 2009-2013. Dengan kesimpulan hasil Rapat Tuha Peut Gampong Lam Cut dapat menyetujui Rancangan qanun Gampong dimaksud untuk ditetapkan menjadi Qanun Gampong. Demikian Berita Acara Rapat Tuha Peut ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mastinya.
Lam Cut, 30 Pebruari 2008 KETUA TUHA PEUT
ZAINI RADEN
67
LAMPIRAN
Lampiran Qanun Gampong Lam Cut Nomor : 01 Tahun 2008 Tanggal : 29 Pebruari 2008 Perihal : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Lam Cut Tahun 2008-2012 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH GAMPONG LAM CUT PERIODE 2008-2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Kedudukan RPJMG dalam Perencanaan Daerah Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan pembangunan adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan guna pemanfaatan dan mengalokasikan sumber daya yang ada dalam jangka tertentu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 tahun yang memuat strategi dan arah kebijakan pembangunan gampong, arah kebijkan keuangan gampong yang disertai dengan rencana kerja. RPJMG disusun untuk menjadi panduan atau pedoman bagi masyarakat gampong maupun yang diluar gampong dalam rangka mengelola potensi maupun persoalan di gampong. Pada prinsipnya RPMJG adalah dokumen yang menggambarkan cita-cita gampong dan bagaimana mengelola sumberdaya gampong untuk mencapai cita-cita tersebut dalam jangka waktu 5 (Lima) Tahun (20092013). Dari dokumen lima tahun ini kemudian diturunkan menjadi dokumen tahunan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Gampong (RKPG). Dalam dokumen RKPG sehingga teridentifikasi kegiatan yang menjadi skala gampong maupun skala kabupaten. Prioritas program skala gampong dalam RKPG inilah yang kemudian dituangkan dalam Rencana APBG. Prioritas kegiatan pembangunan skala lintas gampong/kabupaten/kota akan diusulkan dalam Musrenbang Kecamatan, kemudian ditindaklanjuti dalam forum SKPD dan Musyawarah Pembangunan Kabupaten/Kota (Musrenbangkab) yang pendanaannya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten/ kota. Jika hasil Musrenbang Gampong tidak terakomodir dalam Musrenbang Kecamatan maka Musrenbang Kecamatan dianggap cacat, begitu juga jika Musrenbang dan Forum SKPD Kabupaten tidak mengakomodir hasil Musrenbang Kecamatan, maka Musrenbang dan Forum SKPD kabupaten dianggap cacat. Sebagai kesatuan masyarakat hukum yang diakui oleh negara maka gampong memiliki kewenangan untuk mengelola pembangunan sesuai dengan kepentingan masyarakat diwilayahnya, sesuai dengan asal usul dan adat - istiadat setempat yang diakui dan dihormati sistem pemerintahan NKRI. Oleh karena itu kedudukan RPJMG dianggap sangat vital dalam rangka negara memberikan pelayanan pembangunan baik fisik maupun non fisik yang terbaik melalui gampong guna menuju kesejahteraan masyarakat.
68
P E D O M A N
1.2
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Mekanisme Penyusunan RPJMG 1.2.1 Pembentuk kan Tim Penyusun a.Sosialisasi RPJMG, RKPG dan APBG Sebelum pelaksanaan penyusunan dokumen RPJMG, RKPG dan APBG dilaksanakan di Gampong Lam Cut, terlebih dahulu Tim Pendamping Kecamatan mengadakan sosialisasi kepada seluruh Keuchik dan Tuha Peut gampong di wilayah Kecamatan Suka Raja. Sosialisasi program penyusunan dokumen RPJMG, RKPG dan APBG dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 17 April 2008 di Aula UDKP Kecamatan Suka Raja. b.Rapat Pemilihan Tim Perencanaan Gampong Pembentukan Tim Perencanaan Gampong untuk Gampong Lam Cut dilakukan pada tanggal 15 November 2008. Berdasarkan hasil musyawarah perangkat gampong, maka terpilihlah beberapa orang yang akan menjadi Tim Perencaanaan Gampong dengan Surat Keputusan (SK) Keuchik Lam Cut dengan nomor : 024/LDK/208. Tabel 1 : Daftar Nama Tim Perencanaan Gampong Lam Cut No
NAMA
1 2 3 4
Amri Lizan ,ĂŶŝĨĂŚ^ƵŬŵĂǁĂƟ Munir Amin Ramadhan
JABATAN Ketua Tim Anggota Anggota Anggota
PENDIDIKAN TERAKHIR MIN SMA SMA SMA
KET Sekretaris Gampong WĞƌǁĂŬŝůĂŶWĞƌĞŵƉƵĂŶ Ka Dusun Ketua Pemuda
c.Pembekalan Tim Perencanaan Gampong Setelah Tim Perencana Gampong mendapat SK Keuchik, kemudian Tim Pendamping Kecamatan melaksanakan pelatihan guna pembekalan dalam proses penyusunan RPJMG, RKPG dan APBG. Pembekalan Tim Perencanaan Gampong Lam Cut dilaksankana di Kantor Kecamatan Suka Raja dari tanggal 25 – 28 November 2008. Pelatihan diikuti oleh 5 (lima) Tim Perencana Gampong dari gampong Lam Ara, Lam Dingin, Lam Cot, Lam Awee, Lam Cut. 1.2.2 Tahapan Kerja Tim Penyusun Mengawali proses penyusunan dokumen RPJMG, Tim Perencanaan Gampong Lam Cut menyusun kesepakatan tahapan kerja. Penyusunan tahapan kerja tim diharapkan ada efektifitas penggunaan waktu dan kesesuaian pencapaian target dari Pemerintah Kabupaten Rayeuk dalam hal proses penyusunan RPJMG, RKPG dan APBG. Adapun tahapan kerja Tim Perencanaan Gampong Lam Cut adalah sebagi berikut : 1. Pengumpulan Data Base Gampong (Penduduk, Kesejahteraan, Pendidikan, Kesehatan, Potensi, Struktur Pemerintahan). 2. Menganalisa Pelaku Pembangunan Gampong. 3. Menyusun Peta Kerawanan: Kesejahteraan, Pengangguran, Pendidikan, Kesehatan. 4. Menggali Sejarah Gampong 5. Menfasilitasi Musyawarah Perencanaan Gampong untuk Pemetaan Masalah Gampong, Analisa Tindakan Pemecahan Masalah dan Skenario Pembangunan Gampong ( pembidangan, cita-cita bidang dan menyusun langkah-langkah)
69
LAMPIRAN
6. Penyusunan Draf RPJMG 7. Penyusunan Rancangan Draf Qanun Gampong tentang RPJMG dan Draft Keputusan Keuchik tentang RKPG 8. Uji Publik dan Konsultasi RPJMG 9. Pengesahan RPJMG dan Musyawarah Penyusunan RKPG 10. Penyusunan RAPBG 1.2.3 Prosesi Musrenbang Penyusunan RPJMG. Pelaksaan Musrenbang I Gampong Lam Cut dilaksanakan di Meunasah Lam Cut pada tanggal 5 Pebruari 2008 yang dihadiri oleh; 1. Aparatur Pemerintah Gampong 2. Tuha Peut 3. Tokoh Adat 4. Tokoh Agama 5. Tokoh Masyarakat 6. Perwakilan Dusun 7. Perwakilan Pemuda 8. Kelompok Janda 9. Keluarga Miskin 10. Kelompok Petani 11. Perwakilan Perempuan Gampong Melalui Musrenbang dilakukan pemetaan masalah gampong dan melakukan analisa tindakan pemecahan masalah serta menyusun skenario pembangunan yang akan melahirkan kegiatan-kegiatan yang akan dikerjakan oleh Pemerintah Gampong selama 5 tahun ke depan. Berdasarkan hasil Musrenbang I tersebut Tim Perencana Gampong menyusun draft dokumen RPJMG. Setelah draft selesai tersusun, kemudian disepakati untuk melakukan Musrenbang II pada tanggal 10 Pebruari 2008 dengan agenda kegiatan : 1. Menyepakati draft dokumen RPJMG 2. Menyepakati kegiatan pembangunan tahun 2009 yang kemudian dituangkan dalam RKPG.
70
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
BAB II GAMBARAN UMUM GAMPONG 2.1
Sejarah Gampong 2.1.1 Asal Usul Gampong/Legenda Gampong Lam Cot sebagai sebuah kawasan yang terletak di paling ujung Barat Sumatera, kawasan ini secara administratif berada pada Kemukiman Lamraya Kecamatan Suka Raja Kabupaten Rayeuk. Mukim Lampageu terdiri dari lima gampong yakni Lam Ara, Lam Awee, Lam Dingin, Lam Blang dan Lam Cut. Dilihat dari sistem pemerintahan pada masa kepemimpinan kesultanan dulu, mukim ini termasuk kedalam sistem pemerintahan sagi V yang dipimpin oleh Teuku Muda Dalam. Pembagian sistem pemerintahan sagi dipahami untuk mempermudah menjalankan dan mengkoordinir pemerintahan mukimmukim. Sistem pemerintahan sagi dipimpin oleh seorang Panglima Sagi yang membawahi para ulee balang. Mukim Lamraya sendiri merupakan salah satu mukim yang dikenal dengan pemerintahan VI Mukim karena dipimpin oleh seorang ulee balang yang berkuasa atas enam wilayah mukim. Di antaranya: 1. Mukim Lamraya 2. Mukim Lam Kareung 3. Mukim Lam Biriek 4. Mukim Lam Sukon 5. Mukim Siron 6. Mukim Pantee Dahulunya, masyarakat di Kemukiman ini mendiami daratan yang kini telah berubah menjadi lautan. Secara berangsur-angsur masyarakat pindah kedaerah yang relatif lebih aman dari kawasan yang secara perlahan-lahan terkena abrasi air laut. Sekitar tahun 1936, masyarakat Lamrayeuk masih berdomisili didaerah yang kini telah menjadi laut. Pada tanggal empat belas bulan Qamariah [peut blah uroe buleun], mukim ini dikejutkan oleh gempa yang berskala besar yang menggoncang bumi hingga memecah dan membelah tanah, konon kabarnya, mengeluarkan sejenis pasir hitam dari dalam tanah. Gempa tersebut juga mengakibatkan sarana jalan menjadi rusak, namun tidak mengalami kerusakan rumah-rumah penduduk. Karena pada saat itu, semua perumahan berdesain arsitektur Aceh yang berpola rumah panggung yang semua bahannya terdiri dari kayu. Beberapa saat setelah gempa terjadi, air laut naik pasang sampai mengenangi tangga-tangga perumahan penduduk,akan tetapi tidak meluluhlantakkan layaknya tsunami yang terjadi di akhir tahun 2004. Kondisi setelah gempa kian memprihatinkan pelan-pelan air laut terus menelan kawasan pemukiman.Setahun setelah gempa air pasang telah membelah kuala kubu Tengku Lam Muda. Ini bertanda peluang air pasang terbuka lebar untuk menemukan ”kekuasan” baru. Semakin mendekat air laut, rasa khawatir untuk menetap secara layak kian terusik, satu demi satu keluarga pindah ke daerah yang dipandang lebih aman,angin laut pun terus berhembus kencang dan menganggu ketenteraman. Suasana ini menjadi salah satu alasan kesehatan mengapa masyarakat lebih memilih daerah baru untuk menetap. Pada tahun 1940, masyarakat yang masih menetap dikawasan yang terkena abrasi mulai berkurang,karena kebanyakan dari mereka sudah pindah ke daerah lain. Hingga pada tahun 1942, keseluruhan masyarakat sudah pindah ke daerah yang kini dinamakan Lam Cut. Sekalipun Lam Cut yang kini ditempati masih bagian dari wilayah Lam Cut sebelumnya, namun dahulunya disebut dengan Lampoh sukun [ kebun sukun ], karena ditempat ini banyak ditumbuhi tanaman sukun.
71
LAMPIRAN
Sulit menemukan rujukan mengapa daerah itu disebut dengan Lam Cut. Dari cerita orang tua, dikisahkan disana bahwa terdapat sebuah tempat yang tidak luas namun subur dan panoramanya sangat indah. Secara bahasa dapat diterjemahkan, Lam berarti dataran, istilah ini cenderung digunakan sebagai penunjuk kampung di Rayeuk, sedangkan Cut berarti kecil. Profesi mayoritas masyarakat setempat pada zaman dulu adalah petani dan nelayan. Seiring dengan evolusi masa, perkembangan profesi masyarakat mulai menemukan keberagaman. Namun profesi sebagai petani dan nelayan tetap bertahan hingga sekarang. Karena secara alamiah wilayah Lam Badeuk berada pada posisi laut, gunung dan persawahan. Jenis pertanian berupa padi, pinang, pala, durian, dan cabai merupakan bentuk kegiatan pertanian yang sudah lama berlangsung. 2.1.2 Sejarah Pemerintahan Gampong Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh Tim Perencanaan Gampong dari narasumber yang masih ada digampong, maka sejarah Pemerintahan Gampong Lam Cut dapat ditelusuri sebagai mana termuat dalam berikut : Tabel 2. Sejarah Pemerintahan Gampong No
1
2
3
72
Tahun
1950 1965
1965 -1991
19912003
Keuchik
Kondisi Pemerintahunan
Nara sumber
Adam
- Sistem pemerintahan tradisional, dimana belum pelaynan kepada pemerintahan kepada masyarakat, belum ada peraturan yang jelas, belum ada Tupoksi Pemerintahan Gampong, semua keputusan masih didominasi oleh Keuchik. - Tidak ada struktur pemerintahan - Hanya terdiri Keuchik dan Wakil Keuchik
Fakhurazy
M Ali
- Diberlakukan UU No 5 Tahun λσρσƚĞŶƚĂŶŐĞƐĂ͘ - Nama gampongĚŝŐĂŶƟŬĂŶ dengan nama Desa. - Struktur pemerintahan dilengkapi sesuai UU No 5 dĂŚƵŶλσρσ͕ƐĞƉĞƌƟ>
Fakhurazy
Zaini Raden
- Struktur pemerintahan dilengkapi dengan Kepala hƌƵƐĂŶͬ<ĂƵƌ͕<ĞƉĂůĂƵƐƵŶ - Masa jabatan Keuchik 8 tahun Ͳ DƵůĂŝƚĞƌũĂĚŝƉĞŶĂƚĂĂŶͬ pembangunan infrastruktur gampong
Zainal Abidin
Keterangan
P E D O M A N
4
5
2003 2005
μκκοƐͬĚ Sekarang
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
Abdul Rasyid
- Sudah ada struktur pemerintahan yang lengkap - Masa jabatan Keuchik selama 6 tahun Ͳ dĞƌũĂĚŝŵŽƐŝƟĚĂŬƉĞƌĐĂLJĂĚĂƌŝ masyarakat sehingga hanya menjabat 2 tahun
Baharuddin
Zakaria Yusuf
- Berlakunya UU No 11 Tahun 2006. - Nama desa diubah kembali dengan nama gampong. Ͳ dĞƌũĂĚŝƉĞƌŐĂŶƟĂŶŶĂŵĂ perangkat gampong dengan nama yang sebelum berlakunya UU No 5 Tahun λσρσ͕ƐĞƉĞƌƟKeuchik, Tuha Peut, Imam Meunasah - Struktur pemerintahan sudah jelas namun belum dilengkapi dengan Tupoksi yang jelas. - Pemilhan Tuha Peut sebagai ďĂĚĂŶůĞŐŝƐůĂƟĨgampong - Pemilihan Keuchik melalui Pemilihan Keuchik>ĂŶŐƐƵŶŐͬ Pilchiksung. - GampongĚŝǁĂũŝďŬĂŶ menyusun perencanaan (RPJMG, RKPG) dan penganggaran (APBG)
Baharuddin
G A M P O N G
2.1.3 Sejarah Pembangunan Gampong Adapun Sejarah Pembangunan Gampong Lam Cut dapat dilihat pada Tabel dibawah ini: Tabel 3: Sejarah Pembangunan Gampong Lam Cut No.
Tahun
WĞƌŝƐƟǁĂ
Dampak -
λσρο
Pembangunan Meunasah
2
λσρσ
Pembangunan Jalan Gampong
3
1980
Pembangunan jembatan
1982
Pengadaan lokasi kuburan umum
1
Tersedianya tempat berkumpulnya masyarakat dalam melakukan kegiatan keagamaan. Tersedianya tempat untuk pertemuan aparatur pemerintah gampong.
Narasuber
Keterangan
Fakhurazy
Ukuran 10mx10m dan semi permanen
Fakhurazy
Panjang jalan 2.5 km
Hubungan antar masyarakat dua dusun Dayah dan Mesjid yang terbelah sungai menjadi lancar dan baik.
Zainal Abidin
Ukuran 2 m x 12 m, semi permanen.
Ͳ DĂƐLJĂƌĂŬĂƚLJĂŶŐƟĚĂŬŵĞŵŝůŝŬŝ pemakaman kelaurga menjadi lebih tenang karena sudah disediakan gampong
Zainal Abidin
Ukuran 20m x 15 m
-
-
Transportasi antar gampong menjadi lebih mudah. Ͳ DĂƐLJĂƌĂŬĂƚŵƵĚĂŚŵĞŵďĂǁĂ hasil pertanian keluar dari gampong. -
4
73
LAMPIRAN
5
1990
Pengadaan >ŝƐƚƌŝŬͬ'ĞŶƐĞƚ -
6
ρ
1995
1995
Pembangunan WC Meunasah
PLN masuk Gampong
-
2000
Pembangunan Menasah permanen -
-
2.2
9
2001
Pembelian Hand Traktor
10
2003
Rehap Rumah Keluarga miskin
Baharuddin
1 Unit
Berkurangnya masyarakat yang membuat hajat di sungai dan semak-semak. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Baharuddin
3 Unit WC, ukuran 3m x 9m
Baharuddin
Pemasangan jaringan pada 50 rumah dan 2 sarana fasilitas umum milik gampong
Jama’ah sholat jamaah bisa tertampung lebih banyak, khususnya pada saat bulan puasa , lebaran maupun hari-hari besar Islam lainnya. Membangun silahturahmi antar ǁĂƌŐĂŵĂƐLJĂƌĂŬĂƚ͘
Baharuddin
Ukuran 15mx 10m dan permanen
Gampong memiliki aset sekaligus menambah Pendapatan Gampong. Hand traktor dapat ĚŝƐĞǁĂŬĂŶŬĞƉĂĚĂŵĂƐLJĂƌĂŬĂƚ ĚĞŶŐĂŶŚĂƌŐĂƐĞǁĂLJĂŶŐůĞďŝŚ murah dan petani terbantu dapat ŵĞŵďĂũĂŬƐĂǁĂŚ͘
Baharuddin
1 Unit
Baharuddin
25 Unit Rumah
Ͳ ŬƟĮƚĂƐĞŬŽŶŽŵŝŵĂƐLJĂƌĂŬĂƚ menjadi lebih baik. Ͳ ŬƟǀŝƚĂƐŵĂƐLJĂƌĂŬĂƚĚŝŵĂůĂŵ ŚĂƌŝŵĞŶũĂĚŝůĂŶĐĂƌ͕ƐĞƉĞƌƟ kelompok pengajian, kelompok belajar. - Peralatan elektronik dapat difungsikan dengan baik. -
8
Kegiatan masyarakat pada malam hari menjadi lebih baik ĚĂŶŚŝĚƵƉ͕ƐĞƉĞƌƟƉĞŶŐĂũŝĂŶ͕ ŵĞŶŝŬŵĂƟƐĂůƵƌĂŶds͘ Kegiatan belajar anak-anak tumbuh dengan baik.
Ͳ dĞŵƉĂƚƟŶŐŐĂůŬĞůƵĂƌŐĂŵŝƐŬŝŶ menjadi lebih layak
Wilayah Perencanaan 2.2.1 Letak Geografis Gampong Gampong Lam Cut merupakan salah satu dari 14 gampong di wilayah Kecamatan Sura Raja. Gampong Lam Cut terletak di tengah-tengah pusat Kecamatan Suka Raja dengan luas wilayah 512 Ha, adapun batas-batas gampong Lam Cut adalah sebagai berikut : Utara : Gampong Lam Ara Selatan : Gampong Lam Blang Timur : Gampong Lam Awee Barat : Gampong Lam Dingin Jumlah dusun yang ada di Gampong Lam Cut terdiri atas 3 (tiga) Dusun yaitu: 1. Dusun Dayah 2. Dusun Kechik Ma’in 3. Dusun Mesjid
74
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
2.2.2 Kondisi Fisik Dasar Gampong Kondisi fisik dasar gampong dari Gampong Lam Cut dapat di lihat dari segi pemanfaatan lahan. Gampong Lam Cut dengan luasnya 512 Ha, dalam pemanfaatan lahan dikelompokkan kedalam 5 (Lima) bagian yaitu : 1. Perumahan / Pemukiman : 140 Ha 2. Sawah : 100 Ha 3. Ladang : 60 Ha 4. Pekebunan : 102 Ha 5. Dan lainnya : 110 Ha Permukaan tanah dari gampong berbentuk rata dan datar, dengan struktur dasar tanah berupa tanah liat. 2.2.3 Kondisi Demografis Gampong Jumlah Penduduk Gampong Lam Cut pada akhir tahun 2008 mencapai 512 jiwa, dengan komposisi penduduk laki-laki berjumlah 247 jiwa dan perempuan berjumlah 266 jiwa, yang secara keseluruhan mencakup dalam 127 Kepala Keluarga (KK) tersebar dalam tiga dusun yaitu dusun Dayah, kechik Ma’in, Mesjid. Orbitrasi (jarak gampong dengan pusat Kecamatan) 1. Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan : 2 Km 2. Jarak dari ibu kota Kabupaten Rayeuk : 35 Km 3. Jumlah Penduduk Gampong Lam Cut : 512 Jiwa Perkebangan Penduduk Pertahun : 1. Tahun 2003 = 329 Jiwa 2. Tahun 2004 = 339 Jiwa 3. Tahun 2005 = 344 Jiwa 4. Tahun 2006 = 485 Jiwa 5. Tahun 2007 = 512 Jiwa 6. Tahun 2008 = 517 Jiwa 2.2.4 Kondisi Sosial Ekonomi Gampong Gampong Lam Cut merupakan gampong yang berada dalam wilayah administratif Kecamatan Suka Raja, Mayoritas kondisi sosial ekonomi adalah masyarakat petani dan berkebun. Daftar mata pencaharian masyarakat gampong Lam Cut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4: Kondisi Sosial Ekonomi Gampong Lam Cut No
Jenis Pekejaan
Jumlah ;:ŝǁĂͿ
1
Petani - WĞƚĂŶŝ^ĂǁĂŚ - Petani Kebun
162 ρ
2
Peternak - Ternak Unggas - Ternak besar (Kambing, lembu, kerbau)
2 20
3
WĞŐĂǁĂŝEĞŐĞƌŝͬWE^
19
4
Tukang
10
5
Pedagang
2
6
Supir
4
ρ
Buruh
20
Kondisi Usaha ^ĂǁĂŚĚĂƉĂƚĚŝƚĂŶĂŵŝƐĞƚĂŚƵŶ 2 kali
75
LAMPIRAN
2.2.5 Analisa Pelaku Pembangunan Gampong Sebelum dilakukan Analisa Palaku Pembangunan terlebih dahulu dilakukan identifikasi pelaku pembangunan: Tabel 5 : Identifikasi Pelaku Pembangunan Gampong Pemerintahan
Non Pemerintahan
Keuchik Sekretaris Gampong Kepala Urusan Tuha Peut Imum menasah Kepala Dusun
Kelompok Pemuda PKK LKMD Kader Posyandu Kelompok Tani Kelompok Wirid Janda Manula Tokoh masyarakat Tokoh Agama Keluarga Miskin
Tabel 6 : Analisis Pelaku Pembangunan Gampong KEPENTINGAN
VARIABEL
RENDAH
PENGARUH
TINGGI
TINGGI Kechik Sekretaris Gampong Tuha Peut Kepala Dusun
RENDAH Imam Menasah Kaur Tokoh agama Tokoh masyarakat LKMD PKK
Keluarga Miskin Janda Manula <ĞůŽŵƉŽŬǁŝƌŝĚ Kelompok Pemuda Kelompok Tani
Keterangan: 1.Kepentingan Tinggi dan Pengaruh Tinggi, wajib dijaga keikutsertaannya dalam proses pembangunan gampong 2.Kepentingan Tinggi dan Pengaruh Rendah, wajib diberdayakan dalam proses pembangunan gampong 3.Kepentingan Rendah dan Pengaruh Tinggi, wajib dilibatkan dalam proses pembangunan gampong 4.Kepentingan Rendah dan Pengaruh Rendah, harus disadarkan/ ditingkatkan kapasitasnya untuk ikut serta dalam proses pembangunan gampong.
76
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
BAB III PERUMUSAN RPJMG 3.1
Kondisi Gampong saat ini 3.1.1 Potensi Gampong Berikut disajikan tabel daftar potensi Gampong Lam Cut yang terdiri dari : 1951. Sumber Daya Alam 1952. Sumber Daya Manusia 1953. Sumber Daya Ekonomi 1954. Sumber Daya Sosial 1955. Sumber Daya Buatan ( Sarana Prasarana) 1956. Struktur Pemerintahan Gampong
Tabel 6 : Potensi Gampong Disesuaikan dengan Pergub Aceh No. 25 Tahun 2009 tentang BKPG (terlampir) Sumber Daya
Alam
Manusia
Ekonomi
Jenis
Lokasi
Volume
Sungai
Gp.Lam Cut
1
Kebun masyarakat
Gp.Lam Cut
100 Ha
Kondisi / pemanfaatan -
Sering kering Tempat Buang sampah Pengambilan Pasir Tempat menyuci pakaian
-
Ditanami berbagai Tanaman (sayuran dan Buah) Belum dimanfaatkan secara maksimal
^ĂǁĂŚŵĂƐLJĂƌĂŬĂƚ
Gp.Lam Cut
98 Ha
-
Ditanami padi setahun 2 kali
Ladang Masyarakat
Gp.Lam Cut
60 Ha
-
Belum dimanfaatkan oleh masyarakat
Kebun gampong
Gp.Lam Cut
2 Ha
-
Belum dimanfatkan
^ĂǁĂŚgampong
Gp.Lam Cut
2 Ha
-
Diserahkan pemanfatannya kepada ustad pengajian gampong
Jumlah Penduduk
Gp.Lam Cut
ολμ:ŝǁĂ
^ĂƌũĂŶĂͬƐλ D3 Guru PNS (non Guru) WĞŶŐƵƐĂŚĂͬǁŝƌĂƐǁĂƐƚĂ
Gp.Lam Cut Gp.Lam Cut Gp.Lam Cut Gp.Lam Cut Gp.Lam Cut
8 Orang 13 Orang 6 Orang 2 orang
Kelompok Ekonomi ƉƌŽĚƵŬƟĨƉĞƌĞŵƉƵĂŶ (PEKKA)
Gp.Lam Cut
1 Unit
Lembaga Keuangan Mikro
Gp.Lam Cut
1 Unit
Usaha Air Isi Ulang Gampong
Gp.Lam Cut
1 Unit
Kelompok Tani
Gp.Lam Cut
1 Kelompok
6 orang bekerja diluar kota
Ͳ
dĞƌũĂĚŝŬŽŶŇŝŬĂŶƚĂƌƐĞƐĂŵĂĂŶŐŐŽƚĂ
Ͳ
hƐĂŚĂ^ŝŵƉĂŶƉŝŶũĂŵƟĚĂŬďĞƌũĂůĂŶͬ macet
-
Di tenderkan pengeloaannya kepada masyarakat dan menjadi salah satu PAG
Ͳ
^ƵĚĂŚƟĚĂŬĂŬƟĨůĂŐŝ
77
LAMPIRAN
Sosial
Buatan (Sarana Prasarana)
Kelompok Wirid
Gp.Lam Cut
1 Kelompok
Kelompok Marhaban
Gp.Lam Cut
1 Kelompok
Karang Taruna
Gp.Lam Cut
1 Kelompok
Pengajian Remaja
Gp.Lam Cut
1 Kelompok
-
Kepengurusan ada namun kegiatannya sudah pasif
-
Kepengurusan ada namun kegiatannya sudah pasif
-
Kepengurusan ada namun kegiatannya sudah pasif Pasif
-
Tidak berjalan lagi
-
Kegiatan yang dilakukan pada malam ďĞƌũĂůĂŶĂŬƟĨ͕ŶĂŵƵŶƵŶƚƵŬŬĞŐŝĂƚĂŶ LJĂŶŐĚŝůĂŬƵŬĂŶƉĂĚĂƐŽƌĞŚĂƌŝƟĚĂŬ jelas
Pengajian anak-anak
Gp.Lam Cut
2 Kelompok
Meunasah
Gp.Lam Cut
15mx10m
Ͳ
ĂƌƵĚŝƌĞŶŽǀĂƐŝŵĞŶũĂĚŝůĞďŝŚůƵĂƐ
WC Meunasah
Gp.Lam Cut
3mx9m
-
Semipermanen Kesulitan air bersih sehingga aga jorok
Kuburan Umum Gampong
Gp.Lam Cut
20m x 15m
Semula penguburan jenasah dilakukan dihalaman pekarangan saat ini sudah ĚŝŵĂŶĨĂĂƚŬĂŶǁĂƌŐĂ͘
Jalan antar dusun
Gp.Lam Cut
4 km
-
Belum teraspal
-
Semi permanen Menghubungka Dusun Keuchik Na’im dan Dsn Mesjid DĞŵƵĚĂŚŬĂŶƚƌĂŶƐƉŽƌƚĂƐŝǁĂƌŐĂ ƵŶƚƵŬĂŬƟǀŝƚĂƐ͗ƐĞŬŽůĂŚ͕ďĞŬĞƌũĂ͕ŬĞ ladang dan pasar
Jembatan
Gp.Lam Cut
2mx6m
Ͳ
Tabel 9: Struktur Pemerintahan Gampong Aparatur Pemerintahan Gampong
Tuha Peut
Zaini Raden Drs. Zainal Abidin Tgk. Abu Bakar Ramadhan &ĂƵƐŝĂŚ^ƵĮ
Tugas Yang Dijalankan Mengkoordinir lembaga Tuha Peut
Zakaria
DĞŶŐƵƌƵƐŬĞŐŝĂƚĂŶĂĚŵŝŶŝƐƚƌĂƟĨĚĂŶ kesekretariatan Tuha Peut
Zakaria Yusuf
Menjalankan peyelenggaraan pemerintah gampong
Tgk. Adnan
Menjalankan kegiatan keagamaan gampong
Amri Lizan
Membantu tugas penyelenggaraan pemerintahan sebagai koordinator pelayanan administrasi, keuangan, menyusun rancangan peraturan-peraturan yang ada di gampong.
DŝƐǁĂƌ
Mengurus kegiatan pelayanan pemerintahan
Kaur Pembangunan
Ismayadi, S Pd
Mengurus kegiatan pelaksanaan pembangunan di gampong
Kaur Kesra
Lukman Lizan
Mengurus kegiatan kesejahteraan dan keamanan masyarakat
Keuchik Imam Meunasah
Sekretaris Gampong
Kaur Pemerintah
78
Nama
Kepala Dusun Dayah Kepala Dusun Keuchik Naim Kepala Dusun Mesjid
Zainuddin Munir Amin
Bendahara Gampong
Suarli
Mengkoordinir kehidupan bermasyarakat ͗ƉĞŵďĂŶŐƵŶĂŶ͕ŬĞƐĞũĂŚƚĞƌĂĂŶĚŝƟŶŐŬĂƚƵƐƵŶ
Muadji Mengelola keuangan gampong
Keterangan Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Sekretaris
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
3.1.2 Peta Kerawanan Gampong Merupakan gambaran kondisi Gampong saat ini yang dipresentasikan dalam sebuah Peta 3.1.2.1. Kerawanan Pengangguran Tabel 8 : Kerawanan Pengangguran Usia Kerja 18–60 Tahun No
Dusun
Jumlah Usia ŬĞƌũĂƟĚĂŬ bekerja
%
Perempuan
Jumlah Usia Kerja
ρκ
ρο
145
34
Laki2
λμ͘ρς
Ket
1
Dayah
Berat
2
Kechik Nain
45
30
ρο
15
5.63
Ringan
3
Mesjid
20
26
46
9
3.38
Ringan
Jumlah
135
131
266
58
21.79
Cara Perhitungan : Persentase Kerawanan Tertinggi : 2.78% Persentase Kerawanan Terendah : 3.38% Selisih Kerawanan Tinggi – Kerawanan Terendah Interval Kerawanan = 9.40% : 3 : 3.13% Sehingga: Rawan Ringan Rawan Sedang Rawan Berat
: 3,38% s/d : 6.52% s/d : 9,66% s/d
: 9.40%
6,51% 9,65 % 12,79 %
Berdasarkan perhitungan kerawanan pengangguran tingkat pengangguran tertinggi berada di Dusun Dayah. Hal disebabkan jumlah penduduk yang cukup besar terdapat di Dusun Dayah sehingga banyak penduduk usia produktif khususnya pemuda yang menganggur di dusun tersebut. Peta Kerawanan Pengangguran Keterangan : Berat Sedang
Ringan
79
LAMPIRAN
3.1.2.2. Kerawanan Kemiskinan Tabel 9 : Peta Kerawanan Kemiskinan Jumlah Keluargan Miskin No
Dusun
Jumlah KK PRA KS
1 2 3
ρν 33 21 127
Dayah Kechik Nain Mesjid Jumlah
9 5 4 18
KSI 50 25 ρ 82
Jumlah PRA KS dan KSI 59 30 11 90
%
46,45 23.62 8.66 78.73
Ket
Berat Sedang Ringan
Cara Perhitungan: Persentase Kerawanan Tertinggi : 46,45% Persentase Kerawanan Terendah : 8,66% Selisih Kerawanan Tinggi – Kerawan Terendah : 37,79% Interval Kerawanan = 37,79: 3 : 12.59 % Sehingga: Rawan Ringan Rawan Sedang Rawan Berat
: 8,66% s/d : 21,26%s/d : 33,86%s/d
21,25 % 33,85 % 46,45 %
Berdasarkan hasil perhitungan kerawanan kemiskinan, maka tingkat kerawanan kemiskinan tertinggi berada di Dusun Dayah, hal ini disebabkan konsentrasi penduduk terbanyak serta rata-rata pendidikan warga tamatan SMP dan SMA yang sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Selain itu umumnya mereka tidak memiliki keahlian khusus dan hanya tergantung penuh dari hasil bertani atau berkebun. Disisi lain para petani dan pekebun ini malas menekuni pekerjaan utamnya karena dianggap pekerjaan tersebut tidak dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Peta Kerawanan Kemiskinan Berat Sedang
Ringan
80
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
3.1.2.3. Kerawanan Pendidikan Tabel 10: Kerawanan Pendidikan Pendidikan 9 TahunŶ;hƐŝĂρʹλοdĂŚƵŶͿ No
Dusun
Jumlah Usia Sekolah
Laki2 1 2 3
Dayah Kechik Nain Mesjid Jumlah
15 6 5 26
9 5 5 19
24 11 10 45
Jumlah Sekolah Yang Tidak Sekolah ρ 5 3 15
%
15.55 11.11 6.66 33.32
Ket
Berat Sedang Ringan
Cara Perhitungan: Persentase Kerawanan Tertinggi: 15,55% Persentase Kerawanan Terendah: 6,66% Selisih Kerawanan Tinggi – Kerawan Terendah : 8,89% Interval Kerawanan =8,89%:3: 2,96 % Sehingga: Rawan Ringan Rawan Sedang Rawan Berat
: 6.66% s/d : 9.63% s/d : 12.60%s/d
9.62% 12.59% 15.56%
Berdasarkan hasil analisa melalui tabel kerawanan Pendidikan,Rawan berat terdapat Dusun Dayah karena konsentrasi kemiskinan dan pengangguran berada di dusun tersebut. Tingkat kesejahteraan ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan menyekolahkan anak. Peta Kerawanan Pendidikan Berat Sedang
Ringan
81
LAMPIRAN
3.1.2.4. Kerawanan Kesehatan Tabel 11: Kerawanan Kesehatan Kesehatan No
Dusun L
P
Jumlah Penduduk Gampong
Jumlah Warga Gampong Yang Sakit Menular
%
Ket
1
Dayah
μρσ
5
0,98
2
Kechik Ma’in
144
6
λ͕λρ
Berat
3
Mesjid
89
3
0,59
Ringan
512
14
2.74
Jumlah
Sedang
Cara Perhitungan: Persentase Kerawanan Tertinggi : 1,17% Persentase Kerawanan Terendah : 0,59% Selisih Kerawanan Tinggi – Kerawan Terendah : 0,58% Interval Kerawanan = 0.58% : 3 : 0,19% Sehingga: Rawan Ringan Rawan Sedang Rawan Berat
: 0,59% s/d : 0,79% s/d : 0,99% s/d
0,78% 0,98% 1,18%
Berdasarkan hasil analisa melalui tabel kerawanan Kesehatan, Rawan berat terdapat Dusun Kechik Ma’in, hal ini disebabkan kondisi lingkungan kurang sehat dan masyarakatnya tidak begitu peduli lingkungan sanitasi. Peta Kerawanan Kesehatan Berat Sedang
Ringan
82
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
3.1.3 Penggalian dan pemecahan permasalahan gampong Berdasarkan hasil Musrenbang I yang dilaksanakan pada tanggal 25 Pebruari 2008, penggalian dan pemecahan permasalahan gampong sebagai berikut: Tabel 12: Pemetaan Masalah Gampong
No
Masalah
Penyebab
1
ρς͘ρνй penduduk Gpg Lam Cut berada ĚŝďĂǁĂŚŐĂƌŝƐ kemiskinan
ͻ <ƵƌĂŶŐŶLJĂ lapangan pekerjaan ͻ ĂŶLJĂŬŶLJĂĂŶŐŬĂ pengangguran
2
20 anak balita kekurangan gizi
Potensi Gampong Pendukung Penyelesaian Masalah
Target Kinerja Penyelesaian Masalah
Tindakan yang layak/ jenis kegiatan
>ĂŚĂŶƐĂǁĂŚ͕ŬĞďƵŶ͕ ladang yang cukup luas.
Pembukaan lapangan kerja untuk menambah penghasilan
Pengadaan sapi milik gampong yang dikelola ǁĂƌŐĂŵŝƐŬŝŶ͘
ͻ DŝŶŝŵŶLJĂ pendapatan 20 KK ǁĂƌŐĂgampong
ͻ ĚĂĂŶŐŐĂƌĂŶ kesehatan. ͻ <ĂĚĞƌŬĞƐĞŚĂƚĂŶ gampong. ͻ WŽƐLJĂŶĚƵ
Perbaikan pelayanan kesehatan
Bantuan pengobatan ŐƌĂƟƐďĂŐŝďĂůŝƚĂŬƵƌĂŶŐ gizi.
3
νξǁĂƌŐĂ mengalami penyakit menahun.
ͻ ZĞŶĚĂŚŶLJĂĂŬƐĞƐ masyarakat terhadap pelayanan pengibatan
ͻ ĚĂĂŶŐŐĂƌĂŶ kesehatan. ͻ <ĂĚĞƌŬĞƐĞŚĂƚĂŶ gampong. ͻ WŽƐLJĂŶĚƵ
Perbaikan pelayanan kesehatan
Bantuan pengobatan ŐƌĂƟƐƵŶƚƵŬƉĞŶLJĂŬŝƚ menahun
4
Petani sering mengalami kekurangan air
ͻ ^ĂůƵƌĂŶĂŝƌŬƵƌĂŶŐ lancar karena ŝƌŝŐĂƐŝƚĞƌƐŝĞƌƟĚĂŬ berfungsi
ͻ 'ŽƚŽŶŐZŽLJŽŶŐ ͻ dĞŶĂŐĂŬĞƌũĂ ͻ dĂŶĂŚͬůĂŚĂŶ ͻ ĚĂƉƌŽŐƌĂŵWEWD ͻ DĂƚĂĂŝƌ
Pembangunan irigasi
Pembangu nan Irigasi tersier pertanian
5
Petani sering kesulitan membeli pupuk kimia karena langka dan mahal.
Kelangkaan ƉƵƉƵŬŬŝŵŝĂǁŝ menyebabkan harga menjadi melambung
ͻ dĞƌƐĞĚŝĂƐĂŵƉĂŚ organik
Pembuatan pupuk organik
WĞůĂƟŚĂŶDĞŵďƵĂƚ Pupuk Organik
6
Kegiatan Posyandu ƟĚĂŬďĞƌũĂůĂŶͬ ƟĚĂŬĂŬƟĨ͘
dŝĚĂŬĂĚĂŶLJĂǁĂĚĂŚ yang jelas untuk menampungkegiatan posyandu
ͻĚĂŬĂĚĞƌŬĞƐĞŚĂƚĂŶ ͻĚĂƉĞŶŐƵƌƵƐ Posyandu.
Memanfaatkan lembaga PKK untuk ŵĞŶŐĂŬƟŅĂŶ kegiatan posyandu.
DĞŶŐĂŬƟŅĂŶŬĞŐŝĂƚĂŶ Posyandu melalui Program PKK
ρ
Banyak penduduk ƵƐŝĂƉƌŽĚƵŬƟĨ terutama pemuda yang menganggur.
Kurang nya lapangan pekerjaan
>ĂŚĂŶƐĂǁĂŚĚĂŶ perkebunan cukup luas.
Pembukaan lapangan usaha baru
WĞůĂƟŚĂŶŬĞƚĞƌĂŵƉŝůĂŶ usaha bagi pemuda gampong.
83
LAMPIRAN
84
No
Masalah
Penyebab
Potensi Gampong Pendukung Penyelesaian Masalah
8
anak dari keluarga ŵŝƐŬŝŶƟĚĂŬ sekolah dan putus sekolah dasar.
Minimnya pendaptan dan mahalnya biaya sekolah
ͻĚĂƐĞŬŽůĂŚ ͻĚĂŐƵƌƵ ͻWƌŽŐƌĂŵtĂũŝďďĞůĂũĂƌ 9 tahun
Pemberian ďĞĂƐŝƐǁĂ pendidikan untuk keluarga miskin
ĞĂƐŝƐǁĂƵŶƚƵŬĂŶĂŬ dari keluarga miskin.
9
Warga di dusun Keuchik Na’im sering terserang penyakit malaria
Lingkungan yang ƟĚĂŬďĞƌƐŝŚƐĞŚŝŶŐŐĂ menjadi sarang nyamuk malaria
ͻĚĂŬĂĚĞƌŬĞƐĞŚĂƚĂŶ ͻĚĂŬĞŐŝĂƚĂŶWŽƐLJĂŶĚƵ
Pemberantasan nyamuk malaria
Pemberantasan nyamuk malaria
10
Tanggul sungai antara Gampong Lam Cut dan Lam Ara longsor
Curah hujan yang ƟŶŐŐŝŵĞŶLJĞďĂďŬĂĂŝƌ meluap dan merusak tanggul
ͻdƵŬĂŶŐ ͻ^ŝƌƚƵ
Pembangunan kembali tanggul sungai
Pemba ngunan Tanggul Primer Sungai
11
53 RTM membutuhkan alat kontrasepsi.
Laju pertumbuhan penduduk gampong LJĂŶŐƟŶŐŐŝ
ͻWĂƐĂŶŐĂŶƵƐŝĂƐƵďƵƌ ͻ<ĂĚĞƌ<ĞƐĞŚĂƚĂŶ
Penyuluhan program KB
Porgam bantuan alat kontrasepsi.
12
Dusun Keuchik Na’im sering kekurangan air bersih.
Tidak adanya sumber air bersih di gampong
ͻdƵŬĂŶŐ ͻ 'ŽƚŽŶŐZŽLJŽŶŐ ͻ /ƵƌĂŶWĞŵďĂŶŐƵŶĂŶ
Pembangunan sumber air bersih yang bisa di akses oleh masyarakat
Pembangunan sumur bor
13
Gampong ƟĚĂŬŵĞŵŝůŝŬŝ Bidan.
Penempatan bidan gampong
Pengadaan Bidan Gampong
14
ρƌƵŵĂŚ ǁĂƌŐĂŵĂƐŝŚ berlantai tanah
Keluarga miskin
ͻ dƵŬĂŶŐ ͻ ^ŝƌƚƵ
Perbaikan rumah LJĂŶŐƟĚĂŬƐĞŚĂƚ
ZĞŚĂďρƌƵŵĂŚƟŶŐŐĂů dari keluarga fakir
15
Belum ada saluran limbah rumah tangga di lingkungan Dusun Keuchik Na’im.
Belum ada pembangunasaluran limbah
ͻ dƵŬĂŶŐ ͻ ^ŝƌƚƵ
Pembangunan saluran limbah
Pemba ngunan SPAL
16
SDN I Lam Cut kekurangan guru bidang studi IPA.
ͻ
ͻ ĚĂŵƵƌŝĚ^ ͻ ĚĂďĂŶŐƵŶĂŶŐĞĚƵŶŐ SD
λρ
Kurangnya modal untuk kelompok usaha kecil dan pedagang keliling.
ͻ WĞĚĂŐĂŶŐ ͻ hƐĂŚĂƐŝŵƉĂŶƉŝŶũĂŵ
Target Kinerja Penyelesaian Masalah
Tindakan yang layak/ jenis kegiatan
Pengadaan guru bidang studi IPA.
Penambahan modal untuk kelompok usaha kecil
Bantuan Modal Usaha Kecil
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
G A M P O N G
Target Kinerja Penyelesaian Masalah
Tindakan yang layak/ jenis kegiatan
Pengadaan benih
Bantuan benih padi dan ƉĂůĂǁŝũĂ͘
Pengadaan beras yang terjangkau oleh masyarakat
Subdisi kilang padi gampong
Ada 20 orang peternak sapi
Peningkatan kapasitas peternak sapi penggemukan
WĞůĂƟŚĂŶƉĞŶŐĞŵƵŬĂŶ sapi
Kelompok remaja masjid mengalami kesulitan pendanaan untuk pembelian perlengkapan ibadah
Kelompok remaja masjid
Pengadaan bantuan perlengkapan ibadah
Bantuan alat ibadah untuk remaja Masjid
Minimnya perlengkapan guna memberikan pelayanan kepada masyarakat
ͻ ƉĂƌĂƚƵƌgampong lengkap ͻ ĚĂĂƉĂƌĂƚƵƌ gampong yang mampu mengoperasionalkan komputer
Pengadaan perlengkapan standar untuk pelayanan administrasi masyarakat
Pengadaan 1 unit komputer untuk kantor keuchik.
Tersedia anggaran
Pengembangan aset gampong
Pembelian tanah pertanian untuk aset gampong
Bantuan pendanaan
Bantuan dana operasional PAUD
No
Masalah
Penyebab
18
Petani kesulitan mendapatkan benih dan ƉĂůĂǁŝũĂ͘
Langka dan mahalnya ďĞŶŝŚƉĂůĂǁŝũĂ ƐĞŚŝŶŐŐĂƟĚĂŬ terjangkau oleh petani
19
Warga miskin sering kesulitan membeli beras yang harganya melambung ƟŶŐŐŝ͘
Gagalnya panen pada musim-musim kering sehingga harga padi ŵĞůĂŵďƵŶŐƟŶŐŐŝ
20
Sapi milik ǁĂƌŐĂďĞůƵŵ dikelola secara ƉƌŽĚƵŬƟĨ͘
Kurangnya pemahaman peternak mengenai pengelolaan ternak untuk penggemukan
21
Kelompok remaja masjid Gampong belum memiliki alat ibadah ( Al quran, Sajadah)
22
Pemerintah Gampong sering terlambat melaksanakan pelayanan public karena belum memiliki komputer.
23
Kepemilikan lahan pertanian gampong masih sedikit dan belum mampu menghasilkan pendapatan bagi gampong.
24
PAUD belum berjalan baik karena kesulitan biaya operasional.
Minimnya biaya operasional untuk Paud
Potensi Gampong Pendukung Penyelesaian Masalah
P E R E N C A N A A N
ͻ WĞƚĂŶŝ ͻ ,ĂƐŝůƉĞƌƚĂŶŝĂŶ
85
LAMPIRAN
Target Kinerja Penyelesaian Masalah
Tindakan yang layak/ jenis kegiatan
Masalah
25
Kurangnya modal usaha perbengkelan.
Minimnya pendapatan
ͻ ĚĂƉĞŶŐƵƌƵƐ ͻ ĚĂĂŶŐŐŽƚĂ peminjam
26
Tidak ada ǁĂĚĂŚ menampung hasil usaha dan pertanian ǁĂƌŐĂ (KOPERASI)
ͻ
ͻ ĚĂŬĞůŽŵƉŽŬƵƐĂŚĂ kecil ͻ ĚĂŚĂƐŝůƉĞƌƚĂŶŝĂŶ ǁĂƌŐĂ
μρ
Kader kesehatan Gampong belum memiliki pengetahuan kesehatan.
<ƵƌĂŶŐŶLJĂǁĂǁĂƐĂŶ kader kesehatan tentang kesehatan masyarakat
Ada kegiatan Posyandu
Peningkatan kapasitas kader kesehatan
WĞůĂƟŚĂŶ<ĞƐĞŚĂƚĂŶďĂŐŝ kader kesehatan.
28
Bidang kesenian tradisional kurang berkembang
Tidak ada tempat yang bisa digunakan untuk kegiatan seni budaya
Ada anak-anak dan remaja yang siap bergabung.
Pembangunan gedung kesenian
Mendirikan kegiatan sanggar seni
29
Kegiatan Ibu-ibu PKK semakin banyak namun belum memiliki tempat pertemuan
ͻ ĚĂWĞŶŐƵƌƵƐĚĂŶ anggota PKK ͻ >ĂŚĂŶ ͻ dƵŬĂŶŐ
Keuangan gampong belum dikelola secara baik.
Ada aparatur gampong yang lengkap Ada bendahara gampong Ada APBG
30
Penyebab
Potensi Gampong Pendukung Penyelesaian Masalah
No
Rendahnya kualitas pengelolaan keuangan gampong
Bantuan modal
Bantuan modal usaha perbengkelan.
Pembentukan Koperasi Gampong
Pembangunan kantor PKK
Peningkatan kapasitas aparatur gampong dalam bidang pengelolaan keuangan gampong
WĞůĂƟŚĂŶƉĞŶŐĞůŽůĂĂŶ keuangan gampong
3.1.4 Prioritas Tindakan Pemecahan Masalah Setelah dilakukan analisis yang mendalam lewat serangkaian rapat yang dilakukan oleh Tim Perencanaan Gampong, selanjutnya dilakukan penentuan prioritas kegiatan dengan menggunakan 3 variabel; manfaat bagi peningkatan kesehatan masyarakat, dampak positif bagi perkembangan pendapatan masyarakat, peningkatan pendidikan masyarakat.
86
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Tabel 13: Prioritas Tindakan Pemecahan Masalah Gampong Kriteria
No
Masalah
Manfaat bagi peningkatan kesehatan masyarakat
Dampak ƉŽƐŝƟĨďĂŐŝ perkembangan pendapatan masyarakat
Peningkatan pendidikan masyarakat
Jumlah Total
Rangking
Bidang
1
Pengadaan sapi milik gampong yang dikelola ǁĂƌŐĂŵŝƐŬŝŶ͘
2
4
2
8
1d
Ekonomi
2
Bantuan pengobatan ŐƌĂƟƐďĂŐŝďĂůŝƚĂŬƵƌĂŶŐ gizi.
4
2
2
8
1c
Pelayanan umum
3
Bantuan pengobatan ŐƌĂƟƐƵŶƚƵŬƉĞŶLJĂŬŝƚ menahun
4
2
2
8
1b
Pelayanan umum
4
Pembangunan Irigasi tersier pertanian
1
4
1
6
3d
Fisik
5
WĞůĂƟŚĂŶDĞŵďƵĂƚ Pupuk Organik
2
3
2
7
2c
Ekonomi
6
DĞŶŐĂŬƟŅĂŶŬĞŐŝĂƚĂŶ Posyandu melalui Program PKK
4
2
1
7
2d
Sosial budaya
ρ
WĞůĂƟŚĂŶŬĞƚĞƌĂŵƉŝůĂŶ usaha bagi pemuda gampong.
1
3
2
6
3e
Ekonomi
8
ĞĂƐŝƐǁĂƵŶƚƵŬĂŶĂŬ dari keluarga miskin.
1
2
4
7
2a
Sosial budaya
9
Pemberantasan nyamuk malaria
4
2
1
7
2b
Pelayanan umum
10
Pembangunan Tanggul Primer Sungai
3
3
2
8
1a
Fisik
11
Porgam bantuan alat kontrasepsi.
3
1
2
6
3c
Pelayanan Umum
12
Pembangunan sumur bor
3
1
1
5
4a
Fisik
13
Pengadaan Bidan Gampong
4
1
1
6
3b
Pelayanan umum
14
ZĞŚĂďρƌƵŵĂŚƟŶŐŐĂů dari keluarga fakir
3
1
2
6
3a
Sosial Budaya
15
Pembangunan SPAL
3
1
1
5
4b
Fisik
16
Pengadaan guru bidang studi IPA.
1
1
4
6
3f
Sosial Budaya
λρ
Bantuan Modal Usaha Kecil
2
4
2
8
1e
Ekonomi
87
LAMPIRAN
Kriteria Manfaat bagi peningkatan kesehatan masyarakat
Dampak ƉŽƐŝƟĨďĂŐŝ perkembangan pendapatan masyarakat
Peningkatan pendidikan masyarakat
Jumlah Total
Rangking
Bantuan benih padi dan ƉĂůĂǁŝũĂ͘
1
4
2
7
2e
ekonomi
19
Subdisi kilang padi gampong
1
3
1
5
4c
Ekonomi
20
WĞůĂƟŚĂŶƉĞŶŐĞŵƵŬĂŶ sapi
1
3
1
5
4d
Sosial Budaya
21
Bantuan alat ibadah untuk remaja Masjid
1
1
2
4
5
Sosial budaya
22
Pengadaan 1 unit komputer untuk kantor keuchik.
2
2
2
6
3g
Pelayanan Umum
23
Pembelian tanah pertanian untuk aset gampong
1
3
1
5
4e
Pelayanan Umum
24
Bantuan dana operasional PAUD
1
2
4
7
2f
Sosial budaya
25
Bantuan modal usaha perbengkelan.
2
4
2
8
1f
Ekonomi
26
Pembentukan Koperasi Gampong
1
2
2
5
4f
Ekonomi
μρ
WĞůĂƟŚĂŶ<ĞƐĞŚĂƚĂŶ bagi kader kesehatan.
4
1
2
7
2g
Pelayanan Umum
28
Mendirikan kegiatan sanggar seni
1
1
3
5
4h
Sosial budaya
29
Pembangunan kantor PKK
1
1
1
3
6
Fisik
30
WĞůĂƟŚĂŶƉĞŶŐĞůŽůĂĂŶ keuangan gampong
1
1
3
5
4g
Pelayanan Umum
No
Masalah
18
3.2
Bidang
Skenario Pembangunan Gampong 3.2.1 Perioritas Pembangunan Gampong Berdasar rekomendasi Musyawarah Perencanaan Pembangunan Gampong (Musrenbanggam) I yang di fasilitasi oleh Tim Perencana Gampong menghasilkan beberapa perioritas pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Gampong Lam Cut selama 5 (Lima) tahun yakni 2009 -2012 adalah sebagai berikut: 1. Bidang Fisik/Infrastruktur t 1FNCBOHVOBO5BOHHVM1SJNFS4VOHBJ t 1FNCBOHVOBO*SJHBTJ5FSTJFS1FSUBOJBO t 1FNCBOHVOBOTVNVSCPS t 3FIBCSVNBIUJOHHBMEBSJLFMVBSHBGBLJS
88
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
t 1FNCBOHVOBO41"-SVNBIUBOHHB t 1FNCBOHVOBOLBOUPS1,, 2. Bidang Ekonomi t 1FOHBEBBOTBQJNJMJLgampong yang dikelola warga miskin t 1FMBUJBIBO.FNCVBU1VQVL0SHBOJL t 1FMBUJIBOLFUFSBNQJMBOVTBIBCBHJQFNVEBgampong t #BOUVBO.PEBM6TBIB,FDJMCBHJQFEBHBOHLFMJMJOH t #BOUVBOCFOJIQBEJEBOQBMBXJKBCBHJQFUBOJ t 4VCEJTJLJMBOHQBEJgampong t 1FMBUJIBOQFOHFNVLBOTBQJ t 1FNCFMJBOUBOBIQFSUBOJBOVOUVLBTFUgampong t #BOUVBONPEBMVTBIBQFSCFOHLFMBO t 1FNCFOUVLBO,PQFSBTJGampong 3. Bidang Sosial Budaya t #FBTJTXBVOUVLBOBLEBSJLFMVBSHBNJTLJO t 1FOHBEBBOHVSVCJEBOHTUVEJ*1" t #BOUVBOBMBU*CBEBOVOUVLSFNBKB.BTKJE t #BOUVBOEBOBPQFSBTJPOBM1"6% t .FOEJSJLBOLFHJBUBOTBOHHBSTFOJ 4. Bidang Pelayanan Umum . t #BOUVBOQFOHPCBUBOHSBUJTCBHJCBMJUBLVSBOHHJ[J t #BOUVBOQFOHPCBUBOHSBUJTVOUVLQFOZBLJUNFOBIVO t .FOHBLUJGLBOLFHJBUBO1PTZBOEVNFMBMVJ1SPHSBN1,, t 1FNCFSBOUBTBOOZBNVLNBMBSJB t 1PSHBNCBOUVBOBMBULPOUSBTFQTJ t 1FOHBEBBO#JEBOGampong t 1FOHBEBBOVOJULPNQVUFSVOUVLLBOUPSkeuchik. t 1FMBUJIBO,FTFIBUBOCBHJLBEFSLFTFIBUBO t 1FMBUJIBOQFOHFMPMBBOLFVBOHBOgampong 3.2.2 Rumusan Skenario Pembangunan Gampong 3.2.2.1 Bidang Fisik/Infastruktur Cita-cita Bidang Fisisk/Infrastruktur untuk 5 Tahun : Terpenuhinya infrastruktur dasar yang bagi masyarakat guna peningkatan lingkungan yang sehat dan ketentraman hidup. Tabel 14 : Skenario Pembangunan Gampong Bidang Infrastruktur No
1
2
Jenis Kegaitan
Pembangunan Tanggul Primer Sungai
Pembangunan Irigasi Tersier Pertanian
Lokasi
Skenario/Langkah-langkah
'ƉŐ>ĂŵƵƚΘ Lam Ara
Kegiatan dilakukan bertahap selama 4 tahun dan dana bersumber dari APBK Rayeuk: ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂμκκŵĞƚĞƌ ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂμκκŵĞƚĞƌ ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚμκκŵĞƚĞƌ ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂμκκŵĞƚĞƌ
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilkukan bertahap selama 3 tahun yang bersumber dari pendapatan asli gampong dan ADG: ͻ dĂŚƵŶƉĞƌƚĂŵĂλκκŵĞƚĞƌ ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂμκκŵĞƚĞƌ ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂμκκŵĞƚĞƌ
89
LAMPIRAN
No
3
4
5
6
Jenis Kegaitan
Pembangunan sumur bor
ZĞŚĂďρƌƵŵĂŚƟŶŐŐĂů dari keluarga fakir
Pembangunan SPAL rumah tangga
Pembangunan kantor PKK
Lokasi
Skenario/Langkah-langkah
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan bertahap selama 3 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli Gampong dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂƉĞŶŐĞďŽƌĂŶƐĞĚĂůĂŵλκκŵ ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂƉĞŵĂƐĂŶŐĂŶŝŶƐƚĂůĂƐŝĂŝƌ ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂƉĞŵĂƐĂŶŐĂŶũĂƌŝŶŐĂŶƉŝƉĂ͘
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan bertahap selama 4 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli Gampong dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂλƵŶŝƚƌƵŵĂŚ ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂμƵŶŝƚƌƵŵĂŚ ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚμƵŶŝƚƌƵŵĂŚ ͻ dĂŚƵŬĞůŝŵĂμƵŶŝƚƌƵŵĂŚ
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan bertahap selama 4 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli Gampong, ADG dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂμοκκŵ ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂμοκκŵ ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚμοκκŵ ͻ dĂŚƵŬĞůŝŵĂμοκκŵ
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan bertahap selama 5 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli Gampong, ADG dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶƉĞƌƚĂŵĂ͗ƉŽŶĚĂƐŝƵŬƵƌĂŶρŵdžλκŵ͕ƚĞŵďŽŬ dan atap ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂ͗ƉůĞƐƚĞƌƚĞŵďŽŬĚĂŶƉŝŶƚƵ ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂ͗ƉĞŵĂƐĂŶŐĂŶŬĞƌĂŵŝŬ ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚ͗ƉĞŶŐĞĐĞƚĂŶ ͻ dĂŚƵŬĞůŝŵĂ͗ƉĞŵďƵĂƚĂŶƚĞƌĂƐ
3.2.2.2 Bidang Ekonomi Cita-cita Bidang Ekonomi untuk 5 Tahun: Mengurangi keluarga miskin sebayak 30% dari total kemiskinan gampong 78.73 % . Tabel 15 : Skenario Pembangunan Gampong Bidang Ekonomi No
1
2
90
Jenis Kegaitan
Pengadaan sapi milik gampong yang dikelola ǁĂƌŐĂŵŝƐŬŝŶ
WĞůĂƟŚĂŶDĞŵďƵĂƚ Pupuk Organik
Lokasi
Skenario/Langkah-langkah
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan bertahap selama 5 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕'͕ Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶƉĞƌƚĂŵĂλοĞŬŽƌ ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂλοĞŬŽƌ ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂλοĞŬŽƌ ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚλοĞŬŽƌ ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂλοĞŬŽƌ
Gampong Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 2 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶƉĞƌƚĂŵĂWĞůĂƟŚĂŶWĞŵďƵĂƚĂŶƉƵƉƵŬŽƌŐĂŶŝŬ dan penyadaran. ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂWĞůĂƟŚĂŶƉĞŵďƵĂƚĂŶƉƵƉƵŬŽƌŐĂŶŝŬ
P E D O M A N
No
Jenis Kegaitan
3
WĞůĂƟŚĂŶŬĞƚĞƌĂŵƉŝůĂŶ usaha bagi pemuda gampong
4
Bantuan Modal Usaha Kecil bagi pedagang keliling
5
6
ρ
8
9
Bantuan benih padi dan ƉĂůĂǁŝũĂďĂŐŝƉĞƚĂŶŝ
Subdisi kilang padi gampong
WĞůĂƟŚĂŶƉĞŶŐĞŵƵŬĂŶ sapi
Pembelian tanah pertanian untuk aset gampong
Bantuan modal usaha perbengkelan
P E N Y U S U N A N
Lokasi
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Skenario/Langkah-langkah
Gampong Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 3 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂ/ĚĞŶƟĮŬĂƐŝƉĞƐĞƌƚĂĚĂŶŬĞďƵƚƵŚĂŶ ƉĞůĂƟŚĂŶ ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂƉĞůĂƟŚĂŶŬĞǁŝƌĂƵƐĂŚĂĂŶďĂŐŝƉĞŵƵĚĂ͘ ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚƉĞůĂƟŚĂŶŵĞŵďƵĂƚĨƵƌŶŝƚƵƌĞ berbahan dasar besi.
Gampong Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 3 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶƉĞƌƚĂŵĂďĂŶƚƵĂŶŵŽĚĂůƵŶƚƵŬλο<< ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚďĂŶƚƵĂŶŵŽĚĂůƵŶƚƵŬλο<< ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂďĂŶƚƵĂŶŵŽĚĂůƵŶƚƵŬλο<<
Gampong Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 2 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂďĂŶƚƵĂŶďĞŶŝŚƉĂĚĂŝĚĂŶƉĂůĂǁŝũĂƵŶƚƵŬ 35 KK ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂďĂŶƚƵĂŶďĞŶŝŚƉĂĚŝĚĂŶƉĂůĂǁŝũĂƵŶƚƵŬ 35KK
Gampong Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 5 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶƉĞƌƚĂŵĂďĂŶƚƵĂŶƐƵďƐŝĚŝďĂŐŝσκ<<ŬĞůƵĂƌŐĂ miskin. ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂďĂŶƚƵĂŶƐƵďƐŝĚŝďĂŐŝσκ<<ŬĞůƵĂƌŐĂ miskin ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂďĂŶƚƵĂŶƐƵďƐŝĚŝďĂŐŝσκ<<ŬĞůƵĂƌŐĂ miskin ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚďĂŶƚƵĂŶƐƵďƐŝĚŝďĂŐŝσκ<<ŬĞůƵĂƌŐĂ miskin ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂďĂŶƚƵĂŶƐƵďƐŝĚŝďĂŐŝσκ<<ŬĞůƵĂƌŐĂ miskin
Gampong Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 2 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶƉĞƌƚĂŵĂ/ĚĞŶƟĮŬĂƐŝƉĞƐĞƌƚĂĚĂŶƉĞůĂƟŚĂŶ pengemukan sapi ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂƉĞůĂƟŚĂŶƉĞŵĞůŝŚĂƌĂĂŶƐĂƉŝ
Gampong Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 2 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶƉĞƌƚĂŵĂƉĞŵďĞůŝĂŶμ,ĂĂƚĂƵμκκκŵμ ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂƉĞŵďĞůŝĂŶν,Ă
Gampong Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 2 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚƉĞŵďĞůŝĂŶƵŶƚƵŬνŽƌĂŶŐ ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂďĂŶƚƵĂŶŵŽĚĂůƵŶƚƵŬμŽƌĂŶŐ
91
LAMPIRAN
No
10
Jenis Kegaitan
Pembentukan Koperasi Gampong
Lokasi
Gampong Lam Cut
Skenario/Langkah-langkah Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 4 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂ͗ŝĚĞŶƟĮŬĂƐŝĂŶŐŐŽƚĂĚĂŶƉĞŵďĞŶƚƵŬĂŶ pengurus ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂƉĞůĂƟŚĂŶŬŽƉĞƌĂƐŝ ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚƉĞŵďĞŶƚƵŬĂŶďĂĚĂŶŚƵŬƵŵ ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂďĂŶƚƵĂŶŵŽĚĂůƵŶƚƵŬŬŽƉĞƌĂƐŝ
3.2.2.3 Bidang Sosial Budaya Cita-cita Bidang Social Budaya untuk 5 Tahun: Meningkatnya sumber daya masyarakat gampong melalui kegiatan pendidikan dan kegiatan positif lainnya bagi masyarakat khususnya remaja dan anak-anak. Tabel 16 : Skenario Pembangunan Gampong Bidang Sosial Budaya No
1
2
3
4
5
92
Jenis Kegaitan
ĞĂƐŝƐǁĂƵŶƚƵŬĂŶĂŬĚĂƌŝ keluarga miskin.
Guru bidang studi IPA.
Bantuan alat Ibadah untuk remaja Masjid
Bantuan operasional PAUD
Mendirikan kegiatan sanggar seni
Lokasi
Skenario/Langkah-langkah
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 5 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶƉĞƌƚĂŵĂμκĂŶĂŬ^ ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂμκĂŶĂŬ^ ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂμκĂŶĂŬ^ ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚμκĂŶĂŬ^ ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂμκĂŶĂŬ^
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan selama 1 tahun dan dana bersumber dari APBK: ͻ dĂŚƵŶƉĞƌƚĂŵĂŵĞŶŐŚƵďƵŶŐŝŝŶĂƐWĞŶĚŝĚŝŬĂŶ kabupaten Rayeuk
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 5 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶƉĞƌƚĂŵĂďĂŶƚƵĂŶνκƉĂŬĞƚůYƵƌĂŶĚĂŶ Sajadah ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂďĂŶƚƵĂŶνκƉĂŬĞƚƐĂƌƵŶŐĚĂŶƉĞĐŝ ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂνκƉĂŬĞƚďĂŶƚƵĂŶďĂũƵŬŽŬŽ ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚďĂŶƚƵĂŶνκƉĂŬĞƚďƵŬƵĂŐĂŵĂ ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂďĂŶƚƵĂŶνκƉĂŬĞƚƉĞŶLJĂŶŐŐĂůYƵƌĂŶ; Rehe)
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 5 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶƉĞƌƚĂŵĂďĂŶƚƵĂŶλƉĂŬĞƚ ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂďĂŶƚƵĂŶλƉĂŬĞƚ ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂďĂŶƚƵĂŶλƉĂŬĞƚ ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚďĂŶƚƵĂŶλƉĂŬĞƚ ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂďĂŶƚƵĂŶλƉĂŬĞƚ
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 5 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂŝĚĞŶƟĮŬĂƐŝĂŶŐŐŽƚĂĚĂŶƉĞŵďĞŶƚƵŬĂŶ sanggar ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂƉĞůĂƟŚĂŶƐĞŶŝƚĂƌŝ ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚƉĞůĂƟŚĂŶƐĞŶŝŵƵƐŝŬƚƌĂĚŝƐŝŽŶĂů ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂƉĞŶƚĂƐƐĞŶŝ
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
3.2.2.4 Pelayanan Umum Cita-cita Bidang Pelayanan Umum untuk 5 Tahun: Pembenahan pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan publik bagi masyarakat. Tabel 17: Skenario Pembangunan Gampong Bidang Pelayanan Umum No
1
2
3
4
Jenis Kegaitan
ĂŶƚƵĂŶƉĞŶŐŽďĂƚĂŶŐƌĂƟƐ bagi balita kurang gizi
Bantuan pengobatan ŐƌĂƟƐƵŶƚƵŬƉĞŶLJĂŬŝƚ menahun bagi 35 orang
DĞŶŐĂŬƟŅĂŶŬĞŐŝĂƚĂŶ Posyandu melalui Program PKK
Pemberantasan nyamuk malaria
Lokasi
Skenario
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 5 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶƉĞƌƚĂŵĂďĂŶƚƵĂŶƉĞŶŐŽďĂƚĂŶŐƌĂƟƐĚĂŶ ƉĞƌĂǁĂƚĂŶďĂŐŝμοĂůŝƚĂ ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂďĂŶƚƵĂŶƉĞŶŐŽďĂƚĂŶŐƌĂƟƐĚĂŶ ƉĞƌĂǁĂƚĂŶďĂŐŝμοĂůŝƚĂ ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂďĂŶƚƵĂŶƉĞŶŐŽďĂƚĂŶŐƌĂƟƐĚĂŶ ƉĞƌĂǁĂƚĂŶďĂŐŝμοĂůŝƚĂ ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚďĂŶƚƵĂŶƉĞŶŐŽďĂƚĂŶŐƌĂƟƐĚĂŶ ƉĞƌĂǁĂƚĂŶďĂŐŝμοĂůŝƚĂ ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂďĂŶƚƵĂŶƉĞŶŐŽďĂƚĂŶŐƌĂƟƐĚĂŶ ƉĞƌĂǁĂƚĂŶďĂŐŝμοĂůŝƚĂ
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 4 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂďĂŶƚƵĂŶƉĞŶŐŽďĂƚĂŶďĂŐŝνοŽƌĂŶŐ ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂďĂŶƚƵĂŶƉĞŶŐŽďĂƚĂŶďĂŐŝνοŽƌĂŶŐ ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚďĂŶƚƵĂŶƉĞŶŐŽďĂƚĂŶďĂŐŝνοŽƌĂŶŐ ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂďĂŶƚƵĂŶƉĞŶŐŽďĂƚĂŶŐďĂŐŝνοŽƌĂŶŐ͘
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 5 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶƉĞƌƚĂŵĂďĂŶƚƵĂŶλƉĂŬĞƚ ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂďĂŶƚƵĂŶλƉĂŬĞƚ ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂďĂŶƚƵĂŶλƉĂŬĞƚ ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚďĂŶƚƵĂŶλƉĂŬĞƚ ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂďĂŶƚƵĂŶλƉĂŬĞƚ
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 4 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶŬĞĚƵĂμdžƉĞŶLJĞŵƉƌŽƚĂŶ ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂμdžƉĞŶLJĞŵƉƌŽƚĂŶ ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚμdžƉĞŶLJĞŵƉƌŽƚĂŶ ͻ dĂŚƵŶƌĞůŝŵĂμdžƉĞŶLJĞŵƉƌŽƚĂŶ
5
Porgam bantuan alat kontrasepsi
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 3 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂďĂŶƚƵĂŶĂůĂƚŬŽŶƚƌĂƐĞƉƐŝďĂŐŝονƉĂƐĂŶŐ usia subur. ͻ dĂŚƵŶŬĞĞŵƉĂƚďĂŶƚƵĂŶĂůĂƚŬŽŶƚƌĂƐĞƉƐŝďĂŐŝον pasang usia subur. ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂďĂŶƚƵĂŶĂůĂƚŬŽŶƚƌĂƐĞƉƐŝďĂŐŝονƉĂƐĂŶŐ usia subur.
6
Pengajuan Bidan Gampong
Gpg Lam Cut
ͻ Keuchik akan mengajukan permohonan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten untuk penempatan 1 Bidan Gampong pada tahun kedua. ͻ WĂĚĂƚĂŚƵŬĞĚƵĂŵĞŵĨĂƐŝůŝƚĂƐŝƌƵŵĂŚƟŶŐŐĂůŝĚĂŶ
93
LAMPIRAN
94
No
Jenis Kegaitan
ρ
Pengadaan 1 unit komputer untuk kantor keuchik
Lokasi
Skenario
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara pada tahun pertama pembelian 1 unit komputer.
8
WĞůĂƟŚĂŶ<ĞƐĞŚĂƚĂŶďĂŐŝ kader kesehatan
Gpg Lam Cut
Kegiatan dilakukan secara bertahap selama 3 tahun dan dana bersumber dari Pendapatan Asli GampongͬW'͕ ADG, Bantuan Pemerintah Aceh dan Hibah: ͻ dĂŚƵŶƉĞƌƚĂŵĂƉĞůĂƟŚĂŶŬĂĚĞƌŬĞƐĞŚĂƚĂŶďĂŐŝλκ orang. ͻ dĂŚƵŶŬĞƟŐĂWĞůĂƟŚĂŶWĞŶLJƵůƵŚĂŶ<ĞƐĞŚĂƚĂŶďĂŐŝλκ orang. ͻ dĂŚƵŶŬĞůŝŵĂƉĞůĂƟŚĂŶŵĞŶĂŶŐƵůĂŶŐŝƉĞŶLJĂŬŝƚĚĞŵĂŵ berdarah bagi 10 orang kader kesehatan.
9
WĞůĂƟŚĂŶƉĞŶŐĞůŽůĂĂŶ keuangan gampong
Gpg Lam Cut
Keuchik akan mengajukan permohonan kepada ŬĞďƵƉĂƚĞŶƵŶƚƵŬŵĞůĂŬƐĂŶĂŬĂŶƉĞůĂƟŚĂŶƉĞŶŐĞůŽůĂĂŶ keuangan gampong.
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
BAB IV RENCANA KEGIATAN 5 TAHUN (2009–20013) 4.1
Program Strategis Gampong Berdasarkan hasil musyawarah tim perencanaan gampong dengan pelaksanaan pemerintah gampong untuk program startegis gampong adalah sebagai berikut : 1. Bidang Infrastruktur Pemerintah Gampong akan menfokuskan pada pembangunan infrastruktur yang menunjang lingkungan yang sehat bagi masyarakat. 2. Ekonomi Pemerintah Gampong akan memfokuskan mengurangi keluarga miskin sebayak 30% dari total kemiskinan gampong 78.73 % melalui: a. Pelatihan-pelatihan b. Bantuan Modal Usaha c. Subsidi pangan bagi warga miskin 3. Sosial Budaya Pemerintah Gampong akan memfokuskan kepada peningkatan sumber daya masyarakat gampong melalui: a. kegiatan pendidikan b. Bantuan beasiswa bagi anak dari keuarga miskin c. Kegiatan positif laiinya dibidang agama dan budaya bagi masyarakt khusunya remaja dan anak-anak 4. Pelayanan Umum Pemerintah Gampong akan memfokuskan kepada pembenahan pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan public bagi masyarakat dalam bentuk: a. Pelatihan - pelatihan b. Bantuan pengobatan c. Peningkatan anggaran bagi kegiatan Posyandu melalui kegiatan PKK.
4.2
Rencana Pembanguna Jangka Menengah Gampong Dalam upaya mewujudkan Cita-cita gampong diatas pemerintah gampong menuangkan kegiatan pembangunan gampong secara bertahap selam Lima tahun.
Adapun program kegiatan lima tahun tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
95
96
Baru
Pembangunan SPAL
2
3
sumur bor
Baru
Baru
Pembangunan irigasi tersier pertanian
1
Pembangunan
Baru
Pembangunan tanggul primer sungai
4
3
STATUS
2
KEGIATAN
PEKERJAAN
1
NO
Na’im
Keuchik
Keuchik Na’im
Gampong
Gampong
Gampong
Lintas gampongͬ kabupaten
Lam cut
5
4
SKALA
Gampong Lam Cut dan Lam Ara
LOKASI (DUSUN, LORONG)
- 33 KK
masyarakat meningkat
masyarakat sehingga kesehatan
- pengadaan air bersih bagi
- 33 KK
100 m
m2
1000
500 m
- Memperlancar aliran air untuk pertanian Ͳ ρκ<< - teraturnya pembuangan air limbah rumah tangga sehingga lingkungan menjadi sehat.
500 m
ρ
sK>
- Menanggulangi banjir di pemukiman penduduk - 250 KK
6
DE&dΘ PENERIMA
1
1
1
1
8
UNIT
85.000.000
100.000.000
λρο͘κκκ͘κκκ
500.000.000
9
PERKIRAAN BIAYA (Rp)
APBG
APBG
APBG
APBK
10
SUMBER DANA
100m
100m
11
Tahun I
250m
100m
200m
12
Tahun II
Pengeboran
250m
100m
200m
13
Tahun III
air
Pemasangan instalasi
250m
100m
14
dĂŚƵŶ/s
Pelaksanaan
Tabel 18 : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Bidang Fisik/Infrastruktur 2009-2013
Tabel Rencana Kegiatan Jangka Menengah ( 5 Tahun)
rumahrumah
sangan jaringan pipa ke
Pema-
250m
100m
15
dĂŚƵŶs
LAMPIRAN
6
5
NO
bangunan kantor PKK
Baru
Baru
Perbaikan ρƌƵŵĂŚ ƟŶŐŐĂů keluarga fakir
Pem-
STATUS
KEGIATAN
PEKERJAAN
Lam Cut
Lam Cut
LOKASI (DUSUN, LORONG)
Gampong
Gampong
SKALA
Ͳ λμρŽƌĂŶŐ
gampong
- Sebagai tempat kegiatan PKK di
Ͳ ρ<<
- Terbangunnya rumah sehat dan layak huni
DE&dΘ PENERIMA
dŝƉĞρμ
Tipe 42
sK>
1
ρ
UNIT
95.000.000
ρκ͘κκκ͘κκκ
PERKIRAAN BIAYA (Rp)
APBG
APBG
SUMBER DANA
tembok dan atap
Pondasi,
Tahun I
tembok dan pintu
Plester
I unit rumah
Tahun II
sangan keramik
Pema-
2 unit rumah
Tahun III
Pengecatan
2 unit rumah
dĂŚƵŶ/s
Pelaksanaan
Teras
2 unit rumah
dĂŚƵŶs
P E D O M A N P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N G A M P O N G
97
98
3
Lanjutan
Baru
Baru
Baru
2
Pengadaan sapi milik gampong yang dikelola ǁĂƌŐĂŵŝƐŬŝŶ
WĞůĂƟŚĂŶ membuat pupuk organik
WĞůĂƟŚĂŶ ketrampilan usaha bagi pemuda gampong
Bantuan modal bagi usaha kecil dan pedagang keliling
1
2
3
4
STATUS
1
KEGIATAN
PEKERJAAN
Lam Cut
Lam Cut
Lam cut
Lam Cut
4
LOKASI (DUSUN,
Gampong
Gampong
5
SKALA
- Menambah modal usaha sehingga meningkatkan penghasilan - 45 orang 45
2 kali
2 kali
- Mengurangi ketergantungan petani kepada ƉƵƉƵŬŬŝŵŝĂǁŝLJĂŶŐ semakin mahal dan langka di pasaran Ͳ ρο<< - Mengurangi pengangguran dikalangan pemuda gampong - 20 orang
ρο
ρ
VOL
- Meningkatkan pendapatan keluarga miskin Ͳ ρο<<
6
MANFAAT & PENERIMA
-
-
ekor
8
UNIT
22.500.000
2.000.000
9.000.000
9
PERKIRAAN /z;ZƉͿ
APBG
APBG
APBG
APBG
10
SUMBER DANA
15 orang
1x
15 ekor
11
Tahun I
1x ƉĞůĂƟŚĂŶ
15 ekor
12
Tahun II
1x
15 ekor
13
Tahun III
Pelaksanaan
Tabel 19. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Bidang Ekonomi 2009-2013
15 orang
1x
15 ekor
14
Tahun IV
15 orang
15 ekor
15
Tahun V
LAMPIRAN
Baru
Baru
Baru
Baru
Subsidi kilang padi di gampong
WĞůĂƟŚĂŶ
Pembelian tanah pertanian untuk aset gampong
Bantuan modal usaha
6
ρ
8
9
Lam Cut
Lam Cut
Lam Cut
Lam Cut
Lam Cut
Lam Cut
Gampong
Gampong
Gampong
Gampong
Gampong
Gampong
SKALA
ρκ
90
2
5 Ha
5
-
- Terjangkaunya harga beras yang murah ďĂŐŝŬĞůƵĂƌŐĂƟĚĂŬ mampu - 90 KK - Meningkatkan nilai ekonomis sapi sehingga pendapatan ǁĂƌŐĂŵĞŶŝŶŐŬĂƚ - 100 KK
- Gampong memiliki aset yang mampu mendatangkan pendapatan bagi gampong Ͳ λμρ<< - Menambah modal usaha untuk mengembangkan usaha perbengkelan - 5 orang - Tersedianya ǁĂĚĂŚLJĂŶŐĚĂƉĂƚ menampung hasil usaha dan pertanian masyarakat 100 KK
VOL
- Menanggulangi kesulitan benih pada musim tanam Ͳ ρκŽƌĂŶŐ
MANFAAT & PENERIMA
1
Paket
1
Kali
Paket
Paket
UNIT
λρ͘κκκ͘κκκ
5.000.000
8.000.000
15.000.000
ρ͘κκκ͘κκκ
PERKIRAAN /z;ZƉͿ
APBG
APBG
APBG
APBG
APBG
APBG
SUMBER DANA
2 Ha
1x
90 paket
Tahun I
/ĚĞŶƟĮŬĂsi anggota dan pembentukan pengurus
1x ƉĞůĂƟŚĂŶ
90 paket
35 paket
Tahun II
WĞůĂƟhan perkoperasian
90 paket
35 paket
Tahun III
Pelaksanaan
Pembentukan badan hukum
3 orang
90 paket
Tahun IV
Bantuan modal
2 orang
3 Ha
90 paket
Tahun V
P E R E N C A N A A N
Baru
Baru
Bantuan benih padi ĚĂŶƉĂůĂǁŝũĂ untuk petani
5
LOKASI (DUSUN,
P E N Y U S U N A N
10
STATUS
KEGIATAN
PEKERJAAN
P E D O M A N G A M P O N G
99
100
3
Lanjutan
ĞĂƐŝƐǁĂ untuk anak dari keluarga miskin
1
STATUS
2
KEGIATAN
PEKERJAAN
1
NO
Lam Cut
4
LOKASI (DUSUN, >KZKE'Ϳ
Gampong
5
SKALA
- Meningkatkan kualitas pendidikan anak dari keluarga miskin - 20 anak SD
6
MANFAAT & PENERIMA
20
ρ
VOL
Paket
8
UNIT
62.500.000
9
PERKIRAAN /z;ZƉͿ
APBG
10
SUMBER DANA
20 paket
11
Tahun I
20 paket
12
Tahun II
20 paket
13
Tahun III
Pelaksanaan
Tabel 20. Rencana Pembangunan jangka Menengah Gampong Bidang Sosial Budaya 2009-2013
20 paket
14
Tahun IV
20 paket
15
Tahun V
LAMPIRAN
Baru
Baru
Mendirikan kegiatan sanggar seni
5
Baru
Baru
STATUS
4
alat ibadah untuk remaja masjid
Bantuan
Pengadaan guru bidang studi IPA
KEGIATAN
PEKERJAAN
Bantuan operasional PAUD
3
2
NO
Lam Cut
Lam Cut
Lam Cut
Lam cut
LOKASI (DUSUN, >KZKE'Ϳ SKALA
5
1
- Melestarikan budaya dan kesenian tradisional daerah - 30 anak remaja
30
1
VOL
- Meningkatkan ŬƌĞĂƟĮƚĂƐĂŶĂŬƵƐŝĂ dini - 35 anak-anak
kegiatan keagamaan untuk pemuda gampong - 30 anak remaja
- Meningkatkan
- Meningkatkan kualitas pendidikan khususnya mata pelajaran bidang studi IPA - 142 anak SD
MANFAAT & PENERIMA
Paket
Paket
Paket
UNIT
10.000.000
12.500.000
ρ͘οκκ͘κκκ
-
PERKIRAAN /z;ZƉͿ
APBG
APBG
APBG
APBK
SUMBER DANA
1 paket
AlYƵƌ͛ĂŶ dan sajadah
1 orang
Tahun I
1 paket
Sarung dan peci
Tahun II
1 paket
1 paket
Buku agama
Baju
Tahun IV
koko
Tahun III
Pelaksanaan
Pentas seni dan gelar budaya
1 paket
Tahun V
P E D O M A N P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N G A M P O N G
101
102
3
melalui program PKK
Baru
Baru
Pemberantasan nyamuk malaria
2
4
Baru
Bantuan pengobatan ŐƌĂƟƐƵŶƚƵŬ penyakit menahun bagi 35 orang
DĞŶŐĂŬƟŅĂŶ kegiatan posyandu
Baru
3
STATUS
1
2
KEGIATAN
PEKERJAAN
Bantuan pengobatan ŐƌĂƟƐƵŶƚƵŬ balita kurang gizi
1
NO
Lam Cut
Lam Cut
Lam cut
Lam Cut
4
LOKASI (DUSUN, >KZKE'Ϳ
Gampong
Gampong
Gampong
Gampong
5
SKALA
35
8
1
- Mengurangi ƌĞƐŝŬŽŬĞŵĂƟĂŶ karena penyakit malaria Ͳ λμρŽƌĂŶŐ - Berjalannya kegiatan posyandu di gampong melalui sejumlah kegiatan - 30 orang
25
ρ
VOL
- Meningkatkan kesehatan keluarga - 35 orang
- Meningkatkan gizi untuk balita - 25 balita
6
MANFAAT & PENERIMA
Paket
Kali
Paket
Paket
8
UNIT
25.000.000
8.000.000
ξν͘ροκ͘κκκ
31.250.000
9
PERKIRAAN /z;ZƉͿ
APBG
APBG
APBG
APBG
10
SUMBER DANA
1 paket Bantuan anggaran
25 balita
11
Tahun I
Bantuan anggaran
1 paket
2 x penyemprotan
35 orang
25 balita
12
Tahun II
Bantuan anggaran
1 paket
2 x penyemprotan
35 orang
25 balita
13
Tahun III
Pelaksanaan
Tabel 21. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong Bidang Pelayanan Umum 2009-2013
Bantuan anggaran
1 paket
2x penyemprotan
35 orang
25 balita
14
Tahun IV
Bantuan anggaran
1 paket
2 x penyemprotan
35 orang
25 balita
15
Tahun V
LAMPIRAN
9
pengelolaan keuangan gampong
WĞůĂƟŚĂŶ
kesehatan bagi kader kesehatan
Baru
Baru
ρ
WĞůĂƟŚĂŶ
Baru
Pengadaan 1 unit komputer
Lam Cut
Lam Cut
Lam Cut
Lam Cut
Lam Cut
LOKASI (DUSUN, >KZKE'Ϳ
Gampong
Gampong
Gampong
Gampong
Gampong
SKALA
53
1
1
3
2
- Pelayanan kesehatan masyarakat ditangani dengan cepat dan murah Ͳ λμρ<< - Pelayanan administrasi kepada masyarakat lebih cepat Ͳ λμρ<< - Terbentuknya kader kesehatan yang mempunyai ǁĂǁĂƐĂŶ kesehatan yang luas 10 orang - Kapasitas perangkat gampong lebih baik 8 perangkat gampong
VOL
- Meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui pengaturan jumlah anak - 53 PUS
MANFAAT & PENERIMA
kali
Kali
1
orang
Paket
UNIT
9.000.000
6.000.000
-
-
PERKIRAAN /z;ZƉͿ
APBK
APBG
APBG
APBK
APBG
SUMBER DANA
1x ƉĞůĂƟŚĂŶ
1x ƉĞůĂƟŚĂŶ
1 unit komputer dan printer
1 orang
Tahun I
λdžƉĞůĂƟŚĂŶ
53 PUS
Tahun II
1x ƉĞůĂƟŚĂŶ
53 PUS
Tahun III
Pelaksanaan
53 PUS
Tahun IV
1x ƉĞůĂƟŚĂŶ
53 PUS
Tahun V
P E N Y U S U N A N
8
Lanjutan
Pengadaan bidan gampong
6
Baru
STATUS
5
KEGIATAN
Bantuan alat kontrasepsi untuk PUS
NO
PEKERJAAN
P E D O M A N P E R E N C A N A A N G A M P O N G
103
LAMPIRAN
4.3
104
Sumber Pendanaan Gampong Seluruh program pembangunan gampong akan di danai dari pendapatan Gampong Lam Cut bersumber dari : 1.
Pendapatan Asli Gampong
2.
- Hasil dari usaha air minum isi ulang milik gampong - Warung Gampong - Toko Gampong - Peternakan Kambing - Penyewaan gedung milik gampong - Penyewaan tanah milik gampong - Sewa teratak milik gampong - Penjualan hasil kebun milik gampong - Hasil panen tambak - Hasil swadaya dan partisipasi - Hasil gotong royong - Pengurusan administrasi gampong - Hasil bunga rekening gampong - Infaq Dari Pemerintah kabupaten (ADG)
3.
Program-program pembangunan dari Pemerintah pusat (PPK/ PNPM) dan Pemerintah Aceh
4.
Hibah dari Pemerintah program PNPM, LSM
5.
Sumbangan dari pihak ketiga.
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
KEPUTUSAN GEUCHIK LAM CUT NOMOR 01 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN GAMPONG (RKPG) TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEUCHIK LAM CUT,
Menimbang :
a.bahwa untuk mewujudkan visi – misi yang telah disepakati bersama dalam mewujudkan pembangunan yang berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat perlu dirumuskan pelaksanaan pembangunan baik skala gampong dan skala lintas gampong/ Kabupaten; b.bahwa untuk melaksanakan pembangunan baik dalam skala gampong dan atau skala lintas gampong/kabupaten, diperlukan pembangunan fisik, ekonomi, sosial budaya, pelayanan umum yang telah diakomodir dalam RPJMG, maka perlu dibuat Rencana Kerja Pembangunan Gampong ( RKPG); c. bahwa RKPG tersebut merupakan Rencana Strategis Pembangunan Tahunan Gampong yang menggambarkan arah prioritas kebijakan gampong terkait dengan prioritas program dan kegiatan serta kemampuan pendanaannya yang ditetapkan dengan Keputusan Keuchik d.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Kechik tentang RKPG;
Mengingat :
1.Undang-Undang Nomor 7 (Drt) Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Wilayah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1092); 2.Undang-undanga Nomor 44 Tahun 1999 Tentang Penyelenggraan Provinsi Daerah Istimewa Aceh ( Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 3.Undang –Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Nasional(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) ; 4.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
105
LAMPIRAN
5.Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6.Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006, tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857); 7.Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 8.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007, tentang Pengelolaan Keuangan Desa; 9.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007, tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 10. Keputusan Bupati Rayeuk Nomor 74 Tahun 2008, tentang Pedoman Umum Penyusunan Rencana Pembangunan Gampong dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong Dengan Pendekatan Partisipatif Kabupaten Rayeuk ; 11. Keputusan Bupati Rayeuk Nomor 75 Tahun 2008, tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Gampong Kabupaten Rayeuk; 12. Qanun gampong LAM CUT Nomor 1 tahun 2008 Tentang Rencana Pembanguanan jangka Menengah Gampong
MEMUTUSKAN: Menetapkan
106
Pertama
: Melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan gampong dalam menyusun RKPG dan melaporkan kepada Bupati melalui Kecamatan;
Kedua
: Rencana Kerja Pembangunan Gampong selanjutnya disingkat dengan RKPG adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun, disusun dengan mengacu kepada RPJMG 5 (lima) tahunan 2009-2013 Gampong Lam Cut, melalui forum Musrenbang Gampong Lam Cut;
Ketiga
: Dalam pelaksanaan RKPG akan dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) Lam Cut;
Keempat
: Segala biaya yang timbulkan akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) Lam Cut Tahun 2009.
Kelima
: Rencana Kerja Pembangunan Gampong (RKPG) Lam Cut tahun 2009, sesuai dengan yang tertuang dalam lampiran keputusan ini.
P E D O M A N
Keenam
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan dengan mestinya.
Ditetapkan di : Gampong Lam Cut Pada tanggal : 2 Maret 2008 Keuchik Gampong LAM CUT
ZAKARIA YUSUF
107
LAMPIRAN
Lampiran Keputusan Keuchik Gampong Lam Cut Nomor : 01 Tahun 2008 Tanggal : 2 Maret 2008 Perihal : Rencana Kerja Pembangunan Gampong Lam Cut Tahun 2008 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN GAMPONG LAM CUT TAHUN 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kedudukan dan Mekanisme Penyusunan RKPG Berdasarkan Undang-Undang No 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, gampong atau nama lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang berada di bawah mukim dan dipimpin oleh keuchik atau nama lain yang berhak menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri. Berlandaskan pengertian tersebut, maka setiap gampong berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat. Dengan kewenangan tersebut maka gampong harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang, partisipatif, transparan dan demokratis yang berkembang di gampong. Sebagaimana yang diamanahkan dalam Peraturan Pemerintah No 72 Tahun 2005 tentang Desa dalam Pasal 63 dan 64 serta sesuai dengan Keputusan Bupati Rayeuk No 74 tahun 2008 tentang Pedoman Umum penyusunan Rencana Pembangunan Gampong dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong Dengan Pendekatan Partisipatif Tahun 2008, bahwa Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Gampong dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong merupakan hak sekaligus kewajiban Pemerintah Gampong. Rencana Kerja Pembangunan Gampong Lam Cut selanjutnya disingkat dengan RKPG Lam Cut adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang disusun mengacu kepada RPJMG 5 (lima) tahunan 2009-2013 Gampong Lam Cut. Melalui forum Musrenbang ke 2 (dua) Gampong Lam Cut, RKPG tahun 2009 merupakan satu-satunya pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi pemerintah Gampong Lam Cut dalam jangka waktu satu tahun yang selanjutnya dimasukkan kedalam APBG tahun anggara 2009. 1.2 Tujuan Penyusunan Dokumen RKPG Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Gampong (RKPG) adalah sebagai berikut : 1. Agar Gampong memiliki dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang berkekuatan hukum tetap. 2. Sebagai dasar /pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembangunan di gampong. 3. Sebagai dasar penyusunan Qanun Gampong tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG).
108
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
BAB II GAMBARAN PERKEMBANGAN GAMPONG TAHUN LALU DAN TAHUN BERJALAN
2.1 Pembangunan Fisik Gampong Perkembangan Pembangunan Fisik Gampong Lam Cut pada tahun 2008 adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.
Pembangunan 1 Unit Perpustakan gampong. Rehab Jalan sepanjang 50 Meter di Dusun Dayah. Pembangunan I unit Usaha Air Isi Ulang milik Gampong. Rehap Meunasah. Pembangunan Saluran pembuang air limbah di Dusun Mesjid.
2.2.Perkembangan Ekonomi Masyarakat Perkembangan Ekonomi Masyarakat Gampong Lam Cut pada tahun 2008 mengalami kemunduran dimana lembaga ekonomi yang dulunya aktif menjadi vakum karena berbagi masalah internal di dalamnya. 2.3 Perkembangan Sosial Budaya Perkembangan Sosial Budaya di Gampong Lam Cut pada tahun 2008 adalah sebagai berikut : 1. Terbentuknya kelompok Marhaban dari kelompok PKK. 2. Adanya aktifitas olah raga tenis meja kelompok pemuda. Perkembangan Pelayanan Umum. Pelayanan umun yang diberikan oleh pemerintah gampong selama tahun 2008 mengalami kendala karena kantor Kechik sudah dialih fungsikan menjadi depot air minum dan kantor pemuda, sehinggak aktifitas pelayanan masyarakat berlangsung di Meunasah. Selain kendala tempat pelayanan juga sumber daya manusia/ kemampuan aparatur yang masih minim mengenai tata kelola pemerintahan gampong. Untuk itu pemerintah gampong merasa sangat penting perlu melakukan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan melalui berbagai pelatihan. Serta harapan kepada pemerintah kecamatan untuk melakukan pendampingan dan pembinaan kepada pemerintah Gampong.
109
LAMPIRAN
BAB III RUMUSAN MASALAH GAMPONG
3.1.Hasil pengkajian ulang terhadap RPJMG. Berdasarkan Qanun Gampong No.mor 01 Tahun 2008 Tentang RPJMG, maka prioritas pembangunan Gampong Lam Cut pada tahun 2008 meliputi 4 bidang permasalahan, yakni : 1. 2. 3. 4.
Fisik/Infastruktur Ekonomi Sosial Budaya Pelayanan Umum
3.2 Rumusan Peta Kerawanan Gampong Tingkat kerawanan yang dianalisis dalam penyusunan rencana kerja pembangunan Gampong Lam Cut tahun 2009 yang di fokuskan dalam 3 aspek adalah sebagai berikut: 3.2.1. Kerawanan Usia Kerja Tabel 1 : Kerawanan Usia Kerja Usia Kerja 18 – 60 Tahun No
1 2 3
Dusun
Dayah Kechik Nain Mesjid Jumlah
Ket
Perempuan
Jumlah Usia Kerja
Jumlah Usia ŬĞƌũĂƟĚĂŬ bekerja
%
Laki2 ρκ 45 20
ρο 30 26
145 ρο 46
34 15 9
λμ͘ρς 5.63 3.38
Berat Ringan Ringan
135
131
266
58
21.79
Cara Perhitungan : Persentase Kerawanan Tertinggi Persentase Kerawanan Terendah Selisih Kerawanan Tinggi – Kerawanan Terendah Interval Kerawanan = 9.40 % : 3 : 3.13 % Sehingga : Rawan Ringan Rawan Sedang Rawan Berat
: 12.78 % : 3.38 % : 9.40 %
: 3,38 % s/d 6,51% : 6.52 % s/d 9,65 % : 9,66 % s/d 12,79 %
Berdasarkan perhitungan kerawanan usia kerja, tingkat pengangguran tertinggi berada di Dusun Dayah. Hal disebabkan jumlah penduduk yang cukup besar terdapat di Dusun Dayah sehingga banyak penduduk usia produktif khususnya pemuda yang menganggur di dusun tersebut.
110
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Peta Kerawanan Berat Sedang
Ringan
3.2.2 Kerawanan Kesejahteraan Tabel 2 : Peta Kerawanan Kesejahteraan Jumlah Keluargan Miskin No
1 2 3
Dusun
Dayah Kechik Main Mesjid Jumlah
Jumlah KK
ρν 33 21 127
PRA KS
KS I
Jumlah PRA KS dan KSI
9 5 4 18
50 25 ρ 82
59 30 11 90
%
Ket
46,45 23.62 8.66 78.73
Berat Sedang Ringan
Cara Perhitungan : Persentase Kerawanan Tertinggi Persentase Kerawanan Terendah Selisih Kerawanan Tinggi – Kerawan Terendah Interval Kerawanan = 8.89 % : 3 Sehingga : Rawan Ringan Rawan Sedang Rawan Berat
: 15.55 % : 6.66 % : 8.89 % : 2.96 %
: 6.66 % s/d 9.62 % : 9.63 % s/d 12.59 % : 12.60 % s/d 15.56 %
Berdasarkan hasil analisa melalui tabel kerawanan kesejahteraan, rawan berat terdapat Dusun Dayah karena konsentrasi kemiskinan dan pengangguran berada di dusun tersebut. Tingkat kesejahteraan ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan menyekolahkan anak.
111
LAMPIRAN
Peta Kerawanan Berat Sedang
Ringan
3.2.3. Kerawanan Kesehatan Tabel 4 : Kerawanan Kesehatan Kesehatan No
Dusun
L
P
Jumlah Penduduk Gampong
Jumlah Warga Gampong yang sakit Menular
%
Ket
1
Dayah
μρσ
5
0,98
Sedang
2
Keuchik Ma’in
144
6
λ͕λρ
Berat
3
Mesjid
89
3
0,59
Ringan
Jumlah
512
14
2.74
Cara Perhitungan : Persentase Kerawanan Tertinggi : 1,17 % Persentase Kerawanan Terendah : 0,59 % Selisih Kerawanan Tinggi – Kerawanan Terendah : 0,58 % Interval Kerawanan = 0.58% : 3 : 0,19% Sehingga : Rawan Ringan Rawan Sedang Rawan Berat
: 0,59 % s/d 0,78 % : 0,79 % s/d 0,98 % : 0,99 % s/d 1,18 %
Berdasarkan hasil analisa melalui tabel kerawanan Kesehatan, Rawan berat terdapat Dusun Kechik Ma’in, hal ini disebabkan kondisi lingkungan kurang sehat dan masyarakatnya tidak begitu peduli lingkungan sanitasi.
112
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Peta Kerawanan Berat Sedang
Ringan
3.3. Rumusan Permasalahan Dalam menyusun RKPG tahun 2009 kegiatan pembangunan pemberdayaan masyarakat tersusun berdasarkan 4 (empat) bidang pemasalahan, yaitu : Skala Gampong: 1. Fisik/Infastruktur - Pembangunan irigasi tersier pertanian - Pembangunan kantor PKK 2. Ekonomi - Pengadaan sapi milik gampong yang dikelola warga miskin - Pelatihan membuat pupuk organik - Bantuan modal usaha bagi usaha kecil dan pedagang keliling - Subsidi kilang padi gampong - Pelatihan pengemukan sapi - Pembelian tanah pertanian untuk aset gampong 3. Sosila Budaya - Beasiswa untuk anak dari keluarga miskin - Bantuan alat ibadah untuk remaja mesjid - Bantuan dana operasional PAUD 4. Pelayanan Umum - Bantuan pengobatan gratis bagi Balita kurang gizi - Mengaktifkan kegiatan Posyandu melalui program PKK - Pengadaan 1 unit komputer untuk kantor Keuchik - Pelatihan kesehatan bagi kader kesehatah gampong Skala Lintas Gampong/Kabupaten 1. Fisik/Infrastruktur - Pembangunan tanggul primer sungai 3. Bidang Ekonomi 4. Bidang Sosial Budaya - Pengadaan Guru bidang studi IPA 5. Bidang Pelayanan Umum - Pengadaan Bidan Gampong 113
114
Pembangunan irigasi tersier pertanian
&ŝƐŝŬͬ Infrastruktur
&ŝƐŝŬͬ Infrastruktur
Ekonomi
1
2
3
Lam Cut
Lam Cut
Memperlancar air bagi pertanian sehingga bias menghasilkan panen 2 kali dalam setahun Tersedianya kegiatan bagi perempuan di gampong Meningkatkan pendapatan keluarga miskin
Pembangunan kantor PKK
Pengadaan sapi milik gampong yang dikelola ǁĂƌŐĂŵŝƐŬŝŶ Lam Cut
5
4
3
2
1
JENIS KEGIATAN
BIDANG
LOKASI (DUSUN, >KZKE'Ϳ
ρρ<<
λμρŽƌĂŶŐ
ρκ<<
6
SASARAN/ MANFAAT
15 ekor
Pembangunan pondasi, tembok dan ĂƚĂƉρdžλκŵ
100 m
7
TARGET
я
я
я
8
B 9
L 10
R
SIFAT
Tabel 5: Rencana Kerja Pembangunan Gampong
TUJUAN KEGIATAN
: Suka Raja : Sungai Limpah : Lam Cut : 2008
NO
Kecamatan Kemukiman Gampong Tahun
4.1. Skala / Kewenangan Gampong
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN GAMPONG
BAB IV
11
P
10 hari
80 hari
20 hari
12
WAKTU PELAKSANAAN
ρο͘κκκ͘κκκ
52.839.000
35.000.000
13
:D>;ZƉͿ
APBG
APBG
APBG
14
SUM BER
BIAYA DAN SUMBER PEMBIAYAAN
BKPG
ADG
ADG, ^ǁĂĚĂLJĂ
15
KET
LAMPIRAN
BIDANG
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Sosial budaya
NO
4
5
6
ρ
8
9
LOKASI (DUSUN, >KZKE'Ϳ
Lam Cut
Lam Cut
Lam Cut
Lam Cut
Lam Cut
Lam Cut
TUJUAN KEGIATAN
Mengurangi ketergantungan petani kepada ƉƵƉƵŬŬŝŵŝĂǁŝ yang mahal dan langka Menambah modal usaha sehingga dapat meningkatkan pendapatan Menyediakan beras yang terjangkau oleh ŬĞůƵĂƌŐĂƟĚĂŬ mampu Meningkatkan nilai ekonomis sapi sehingga pendapatan ǁĂƌŐĂŵĞŶŝŶŐŬĂƚ Gampong memiliki aset yang mampu mendatangkan pendapatan bagi gampong Meningkatkan kualitas pendidikan anak dari keluarga miskin
JENIS KEGIATAN
WĞůĂƟŚĂŶ membuat pupuk organik
Bantuan modal usaha bagi usaha kecil dan pedagang keliling
Subsidi kilang padi gampong
WĞůĂƟŚĂŶ penggemukan sapi
Pembelian tanah pertanian untuk aset gampong
ĞĂƐŝƐǁĂƵŶƚƵŬ anak dari keluarga miskin
20 anak SD
20 paket
2 Ha
λdžƉĞůĂƟŚĂŶ
90 paket
15 orang
λdžƉĞůĂƟŚĂŶ
TARGET
я
я
я
я
я
я
B
L
R
P
10 hari
15 hari
3 hari
10 hari
5 hari
4 hari
WAKTU PELAKSANAAN
36.000.000
50.000.000
4.000.000
3.000.000
12.500.000
4.500.000
:D>;ZƉͿ
APBG
APBG
APBG
APBG
APBG
APBG
SUM BER
BIAYA DAN SUMBER PEMBIAYAAN
BKPG
ADG
ADG
ADG
BKPG
ADG
KET
P E N Y U S U N A N
λμρ<<
ρο<<
90 orang
45 orang
ρο<<
SASARAN/ MANFAAT
SIFAT
P E D O M A N P E R E N C A N A A N G A M P O N G
115
116 Lam Cut
Lam Cut
Lam Cut
Meningkatkan gizi balita
Berjalannya kegiatan posyandu oleh PKK Pelayanan administrasi kepada masyarakat lebih cepat Tebentuknya kader kesehatan yang mempunyai ǁĂǁĂƐĂŶLJĂŶŐ luas tentang kesehatan
Bantuan pengobatan ŐƌĂƟƐďĂŐŝďĂůŝƚĂ kurang gizi
Meningkatkan kegiatan posyandu melalui program PKK
Pengadaan 1 unit Komputer untuk kantor keuchik
WĞůĂƟŚĂŶ kesehatan bagi kader kesehatan
…………..
Pelayanan umum
Pelayanan umum
Pelayanan umum
Pelayanan umum
……………
13
14
15
Lam Cut
Lam Cut
12
Meningkatkan ŬƌĞĂƟĮƚĂƐĂŶĂŬ usia dini
Bantuan dana operasional PAUD
Sosial budaya
11
Lam Cut
Meningkatkan kegiatan keagaman untuk remaja gampong
Bantuan alat ibadah untuk remaja masjid
Sosial budaya
10
TUJUAN KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
BIDANG
NO
LOKASI (DUSUN, >KZKE'Ϳ
10 orang
λμρ<<
30 orang
25 balita
30 anakanak
20 remaja
SASARAN/ MANFAAT
λdžƉĞůĂƟŚĂŶ
1 unit Komputer dan printer
1 paket bantuan anggaran
25 paket
1 paket
ůͲYƵƌ͛ĂŶĚĂŶ sajadah
TARGET
я
я
я
я
я
я
B
L
R
SIFAT P
3 hari
5 hari
10 hari
10 hari
5 hari
10 hari
WAKTU PELAKSANAAN
3.000.000
6.000.000
5.000.000
6.250.000
2.500.000
ροκ͘κκκ
:D>;ZƉͿ
APBG
APBG
APBG
APBG
APBG
APBG
SUM BER
BIAYA DAN SUMBER PEMBIAYAAN
ADG
ADG
BKPG
BKPG
BKPG
ADG
KET
LAMPIRAN
Pembangunan tanggul primer sungai
Pengadaan guru bidang studi IPA
Pengadaan bidan gampong
&ŝƐŝŬͬ Infrastruktur
Sosial budaya
Pelayanan umum
……………
1
2
3
4
…………..
3
2
1
JENIS KEGIATAN
BIDANG
NO
Lam Cut
Pelayanan kesehatan kepada masyarakat ditangani lebih cepat dan murah ………….
Lam Cut
Terselenggaranya pendidikan dasar yang berkualitas
…………..
Lam Cut
5
LOKASI (DUSUN, >KZKE'Ϳ
Menanggulangi banjir di pemukiman penduduk
4
TUJUAN KEGIATAN
4.2 Skala/ Kewenangan Lintas Gampong (Kabupaten)
…………
λμρ<<
140 anak
λμρ<<
6
SASARAN/ MANFAAT
…….
1 orang
1 orang
2500 m
7
TARGET
я
я
8
B
я
9
L 10
R
SIFAT
11
P
……
ρκŚĂƌŝ
ρκŚĂƌŝ
20 hari
12
WAKTU PELAKSANAAN
………..
-
-
125.000.000
13
:D>;ZƉͿ
……….
APBK
APBK
APBK
14
SUMBER
BIAYA DAN SUMBER PEMBIAYAAN
………..
Sangat membutuhkan
Sangat mendesak
Sangat mendesak
15
KET
P E D O M A N P E N Y U S U N A N P E R E N C A N A A N G A M P O N G
117
LAMPIRAN
Daftar Istilah Partisipasi
: Kondisi di mana akses, kontrol dan suara dari semua komponen masyarakat mempunyai peluang yang sama.
Padat karya
: Kegiatan pembangunan yang berorientasi pada penggunaan tenaga kerja.
Padat modal
: Kegiatan pembangunan yang berorientasi pada penggunaan modal lebih besar dari pada pengggunaan tenaga kerja.
Qanun Gampong
: Hukum tertinggi di gampong yang bersifat mengikat warga serta pihak-pihak lain yang mempunyai kepentingan di gampong dan materinya mencakup kebutuhan gampong dan atau atas perintah dari peraturan yang diatasnya yang ditetapkan oleh keuchik dengan persetujuan Tuha Peut.
Keputusan Keuchik : Keputusan yang ditetapkan oleh keuchik yang bersifat menetapkan dalam rangka melaksanakan Qanun Gampong maupun Peraturan Keuchik.
118
Otonomi
: Wewenang/kekuasaan pada suatu wilayah/daerah yang mengatur dan mengelola untuk kepentingan wilayah/daerah masyarakat itu sendiri.
Mukim
: Kesatuan masyarakat hukum di bawah kecamatan yang terdiri atas gabungan (federasi) beberapa gampong yang mempunyai batas wilayah tertentu yang dipimpin oleh imeum mukim atau nama lain dan berkedudukan langsung di bawah camat.
Gampong
: Kesatuan masyarakat hukum yang berada di bawah mukim dan dipimpin oleh keuchik atau nama lain yang berhak menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri.
Keuchik
: Nama lain dari kepala desa, kepala penyelenggara pemeritah gampong.
Tuha Peut
: Nama lain adalah badan permusyawaratan gampong yang anggotanya dipilih secara langsung dari dan oleh masyarakat gampong setempat yang terdiri dari unsur ulama, tokoh masyarakat setempat termasuk pemuda dan perempuan, pemuka adat dan cerdik pandai/cendekiawan yang ada di gampong yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan gampong, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat setempat serta melakukan pengawasan secara efektif terhadap penyelenggaraan pemerintahan gampong.
%BUBCBTF
: Data dasar digampong yang menggambarkan jumlah penduduk dililhat dari jenis kelamin, tingkat kesejehteraan, profesi, dsb.
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Keluarga Pra : Keluarga yang kondisi sosial ekonomi masih sangat Sejahtera (Pra KS) kekurangan. Pada umumnya anggota keluarga maksimal makan 2 kali sehari, tidak memiliki pakaian yang berbeda, atap dinding dan lantai rumah belum baik, kalau sakit jarang dibawa ke sarana kesehatan, anak-anak usia 6-17 tahun kesulitan sekolah, pasangan usia subur belum ber-KB. Keluarga Sejahtera 1
: Keluarga yang kondisi sosial ekonominya setingkat lebih baik dari keluarga Pra KS dengan indikator umumnya keluarga makan 2 kali sehari atau lebih, memiliki pakaian yang berbeda, atap dinding dan lantai rumah sudah baik, jika sakit dibawa ke sarana kesehatan, anak-anak usia 7-15 tahun sudah bersekolah, pasangan usia subur sudah ber-KB.
119
LAMPIRAN
Daftar Singkatan
120
APBG
: Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong
ADG
: Alokasi Dana Gampong
ATK
: Alat Tulis Kantor
BPM
: Badan Pemberdayaan Masyarakat
BUMG
: Badan Usaha Milik Gampong
DPRD
: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
KK
: Kepala Keluarga
KS1
: Keluarga Sejahtera 1
LSM
: Lembaga Swadaya Masyarakat
LKMD
: Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa
Musrenbang
: Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Permendagri
: Peraturan Menteri Dalam Negeri
PKK
: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Pra KS
: Pra Keluarga Sejahtera
RPJMG
: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong
RKPG
: Rencana Kerja Pembangunan Gampong
SKPK
: Satuan Kerja Perangkat Kabupaten
P E D O M A N
P E N Y U S U N A N
P E R E N C A N A A N
G A M P O N G
Daftar Pustaka Eko, Sutoro, W, Riawan Tjandra, Muhammad Umar. Bergerak Menuju Mukim dan Gampong. IRE Press. 2007. Instruksi Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 04/INSTR/2006 tentang Pedoman Alokasi Dana Gampong dari Pemerintah Kabupaten/Kota Kepada Pemerintahan Gampong. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 140/161/SJ Tanggal 26 Januari 2007 Perihal Pedoman Umum Pengelolaan Keuangan Desa. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Dalam Negeri Nomor 0008/M.PPN/01/2007 050/264A/SJ Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2007 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 140/157/SJ Tahun 2006 tentang Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Keputusan Bupati Aceh Besar Nomor 114 Tahun 2008 tentang Pembentukan Tim Pendampingan Penyusunan RPJM-APBG dalam Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008 Keputusan Bupati Aceh Besar Nomor 74 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Penyusunan Rencana Pembangunan Gampong dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong dengan Pendekatan Partisipatif Tahun 2008
121
LAMPIRAN
122