PEDOMAN PENULISAN BERITA
PEDOMAN PENULISAN BERITA WEBSITE KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA JAWA TENGAH Untuk menyamakan persepsi dan mempercepat optimalisasi pemenuhan konten pada website Kantor Wilayah https://jateng.kemenag.go.id ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan untuk memenuhi beberapa unsur dalam penulisan berita ; A. B. C. D. E. F. G. H.
Prinsip dan Dasar menulis Berita Judul Berita Format Penulisan daerah dan satuan kerja Teras Berita Tubuh berita Penggunaan Gelar Kesarjanaan, Jabatan dan Nama Tanggal Kegiatan yang digunakan adalah tanggal kegiatan bukan tanggal penulisan berita I. Satu Paragraf maksimal 7 baris J. Kutipan K. Penggunaan Singkatan L. Foto Berita M. Pengiriman Penjelasan masing-masing unsur diatas masih secara simple dan sebatas sebagai pengetahuan yaitu ;
A. Prinsip-prinsip Dasar Menulis Berita Prinsip-prinsip dalam penulisan berita harus memuat unsur ; (1). Kejujuran artinya apa yang dimuat dalam berita harus merupakan fakta yang benar-benar terjadi. Wartawan tidak boleh memasukkan fiksi ke dalam berita. (2).Kecermatan: berita harus benar-benar seperti kenyataannya dan ditulis dengan tepat. Seluruh pernyataan tentang fakta maupun opini harus disebutkan sumbernya. (3). Keseimbangan: Agar berita seimbang harus diperhatikan: tampilkan fakta dari masalah pokok, jangan memuat informasi yang tidak relevan, jangan menyesatkan atau menipu khalayak, jangan memasukkan emosi atau pendapat ke dalam berita tetapi ditulis seakan-akan sebagai fakta, tampilkan semua sudut pandang yang relevan dari masalah yang diberitakan dan jangan gunakan pendapat editorial. (4). Kelengkapan dan kejelasan: Berita yang lengkap adalah berita yang memuat jawaban atas pertanyaan who, what, why, when, where, dan how. (5). Keringkasan: Tulisan harus ringkas namun tetap jelas yaitu memuat semua informasi penting.
B. Berita Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak. Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita dilaporkan oleh wartawan laporan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi pemberitaan / media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih dapat menarik khalayak banyak karena mengandung unsur-unsur berita.
1
PEDOMAN PENULISAN BERITA Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak. Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita dilaporkan oleh wartawan laporan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi pemberitaan / media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih dapat menarik khalayak banyak karena mengandung unsur-unsur berita. Reporter/Responden satker sebagai penggali berita selanjutnya menulis berita dari kegiatan di lingkungan satker Kemenag Kabupaten/Kota yang dianggap menarik, penting dan objektif. Dalam menulis berita diperlukan rumus menulis berita yang sesuai standar dasar yang sering di pakai yaitu unsur 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, How) atau Siapa, Apa, Kapan, Di Mana, Kenapa, Bagaimana. Unsur tersebut apabila kita uraikan adalah; rita adalah laporan peristiwa atau catatan tentang sebuah kejadian. Sebuah peristiwa dipastikan mengandung keenam unsur berita tersebut: WHO
SIAPA terlibat dalam peristiwa: pelaku, korban, pemeran utama, peran pengganti, figuran, orang, lembaga, organisasi, dsb.
WHAT
APA yang terjadi, kejadian apa, peristiwa naon, acara apa?
WHEN
KAPAN kejadiannya, unsur waktu. Biasa ditulis, misalnya, Rabu (22/04).
WHERE
DI MANA kejadiannya, tempat acaranya di mana, unsur tempat. Biasa ditulis, misalnya, "di Gedung A Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Jln Sisingamangaraja No. 5 Semarang "
WHY
KENAPA terjadi demikian, apa penyebabnya, apa latar belakangnya, apa tujuannya, mengapa itu dilakukan, dsb.
HOW
BAGAIMANA proses kejadiannya, apa saja acaranya, siapa saja pembicaranya, ada polisi gak, rusuh gak, damai-damai saja, diguyur hujan, pemateri ngomong apa saja, dsb.
Keenam unsur dalam menulis berita atau menyusun laporan peristiwa, penulis berita harus mengedepankan unsur terpenting dari 5W+1H di atas: pelaku, peristiwa, tempat, waktu, tujuan, secara detail. Contoh: Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah mengadakan Sosialisasi PMA 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja (Ortaker) Senin (16/01/2017) di Semarang untuk membahas kebijakan terbaru.
C. Judul Berita Merupakan kalimat abstrak, biasanya hanya terdiri dari 5-10 kata, berupa pemikiran/gagasan lengkap dan terdiri dari Subjek dan kata kerja (Predikat) dan sering juga dilengkapi Objek.
2
PEDOMAN PENULISAN BERITA Judul ditulis dengan huruf besar pada awal kata dan Judul harus menarik dan berbentuk kalimat positif Admin berhak mengubah judul, karena karakter judul bisa memakai kalimat aktif dengan kata kerja tanpa awalan. Contoh : Kakanwil Bagikan Bantuan Sarpras Madrasah Judul bisa juga bebentuk kalimat pasif. Contoh Bantuan Sarpras Madrasah dibagikan Kakanwil Judul yang mengandung opini dan pernyataan yang mengandung penilaian harus menyebut sumber. Contoh ; Kakanwil : Semua Guru Harus Sarjana Pendidikan Judul kutipan dimulai dengan nama jabatan sumber yang membuat pernyataan, Contoh : Tidak Semua Guru Sarjana Pendidikan Tidak boleh mengangkat judul yang sifatnya menghadiri/mengikuti dan sejenisnya. Contoh : Kakanwil Hadiri Rakor dan Pengukuhan K2MTs
D. Format Penulisan daerah dan satuan kerja Contoh : Semarang, Humas ...teras berita, Purworejo, MAN 1 ...teras berita, MTsN ... teras berita
Pati
E. Teras Berita Teras berita adalah alenia pertama yang merupakan bagian terpenting dan paling menarik dari suatu berita dan teras berita mencerminkan judul. Teras berita berita ditulis secara singkat dan padat Teras berita tidak harus memenuhi unsur 5 W + 1 H sekaligus, tetapi paling sedikit 2 unsur Unsur siapa dan apa lazim digunakan sebagai pembuka teras. Unsur yang didahulukan tergantung mana yang lebih penting. Contoh : Semarang, Menteri Agama (Menag) melalui PMA Nomor 42 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama di Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) ada dua Direktur Pendidikan Madrasah dan Direktur Tenaga Pendidikan dan Kependidikan. Jangan menggunakan unsur When dan Where sebagai pembuka teras berita. Contoh : Semarang, Bertempat di Aula Barokah, MAN 1 Semarang mengadakan pelatihan dasar kepemimpinan bagi anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) baru, Senin (20/1/2017) Jika teras berita merupakan opini, pernyataan, penilaian, ajakan, harapan dan imbauan, maka sumber berita harus melekat pada teras berita dan ditulis di awal atau di akhir kalimat. Contoh : Semarang, Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka. Kankemenag) Kota Semarang Drs. H. Habib meminta para pengelola dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Madrasah tak perlu khawatir dan takut jika ada pemeriksaan atau audit terhadap pengelolaan dana tersebut. Jika unsur siapa merupakan lembaga atau kesatuan, maka disebutkan lembaga atau kesatuannya Contoh : Semarang, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil) Provinsi Jawa Tengah, mulai membentuk Tim Saber Pungli sebagai tindak lanjut anjuran pemerintah melalui Peraturan Presiden.
3
PEDOMAN PENULISAN BERITA
F. Tubuh Berita Tubuh berita merupakan keseluruhan dari peristiwa yang diangkat menjadi berita dan merupakan penerusan sebagai penjabaran lebih lanjut isi teras berita Body atau tubuh berita berisi peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat padat, dan jelas. Alinea kedua boleh berupa kutipan langsung atau tidak langsung yang diikuti unsur0unsur berita dan berisi informasi baru serta tidak mengulang subtansi teras berita. Dengan demikian, body merupakan perkembangan berita dan memuat unsur-unsur 5W + 1 H.
G. Penggunaan Gelar Gelar kesarjanaan hanya pada penyebutan pertama, setelahnya cukup nama saja. Penyebutan jabatan didahulukan sebelum nama narasumber Penyebutan jabatan dan nama lengkap hanya pada penyebutan awal, setelahnya cukup salah satunya saja. Nama narasumber tidak boleh diganti dengan kata ganti beliau dan sebelum penyebutan nama tidak perlu menggunakan sebutan Bapak/Ibu Contoh : Semarang, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Farhani menyatakan peran Kementerian Agama harus sesuai dengan visi dan misinya sebagaimana yang tercantum dalam program-programnya. “Kemajuan Kementerian Agama adalah memerlukan peran aktif dari seluruh ASN” ujar Farhani pada acara Hari Amal Bakti ke-71 Kemenag yang di gelar di halaman Kantor Wilayah Kemenag Prov. Jateng, Senin (03/01).
H. Penulisan Tanggal Satu hari, contoh : Kamis (03/01) Dua hari atau lebih cukup disebutkan tanggal, tidak pakai nama hari, contoh : 3 s.d 4 Januari 2017
I.
Satu Paragraf Maksimal 7 baris Mempermudah dan mengefektifkan informasi yang terdapat dalam unsur berita.
J. Kutipan
Kutipan yang baik bisa mendukung pembuka dan memperkuat informasi dalm berita. Kutipan yang baik juga akan membuat pembaca seolah-olah mendangar pembicaranya sehingga menambah drama dan perhatian pada berita anda. Kutipan yang baik adalah yang hidup dan jelas serta yang menyatakan perasaan yang kuat atau reaksi dari pembicaraannya. Bila kata-kata pembicara itu lebih baik dari katakata anda, kutipan langsung akan menambah menarik pada berita anda. Untuk menentukan penggunaan kutipan, kuncinya adalah apakah itu emosi (emotional) atau informasi (informational). Seorang wartawan harus mengandaikan kutipan itu sebagai bumbu dari cerita, bukan masakannya.
4
PEDOMAN PENULISAN BERITA
Ada beberapa pegangan untuk menentukan penggunaan kutipan yaitu: 1. Bila kutipan itu menarik dan informatif. Dan sifatnya untuk untuk mendukung pembuka, paragraf inti, atau masalah (supporting point) dalam berita. 2. Untuk menyampaikan opini dan perasaan sumber dan hindari kutipan langsung jika narasumber menjemukan atau informasinya itu faktual dan tidak bisa disangkal (indisputable). 3. Hindari setiap kutipan yang tidak jelas kata-katanya dan kutipan yang tidak ada hubungannya dengan fokus atau masalah dalam berita.
K. Ragam Kutipan Beberapa hal yang termasuk penting adalah dalam membuat variasi kutipan yang umum dipakai dalam berita, antara lain : 1. Kutipan langsung Kutipan semacam ini menuliskan kata demi kata dari apa yang dikatakan pembicara. Kutipan ini dibuka dan ditutup dengan tanda kutip. Misalnya: “Kita harus mempertimbangkan apakah kita punya uang untuk melakukan kegiatan Porseni.” 2. Kutipan tidak langsung Kutipan ini berisi apa yang kurang lebih dikaitkan oleh pembicara dan bagaimana cara penyampainnya. Disini tanda kutip tidak dipakai. Contohnya: Ahmad mengatakan Kepala Bidang harus mempertimbangkan apakah tersedia anggaran untuk melaksanakan kegiatan Porseni. 3. Kutipan parafrasa (paraphrase) Kutipan ini berisi apa yang dikatakan oleh pembicara tetapi disajikan dengan kata-kata dari penulisnya atau dari wartawan. Di sini kata-kata asli dari pejabat tidak dipertahankan. Contoh: Ahmad mengajukan pertanyaan tentang pembiayaan kegiatan Porseni. 4. Kutipan fragmentaris Kutipan semacam ini adalah gabungan dari parafrasa dan kutipan langsung. Kutipan ini sangat baik dipakai jika pembicara memasukan kata-kata yang sebenarnya disampaikan biasa-biasa saja. Misalnya: Ahmad menentang pelaksanaan Porseni itu sebagai suatu “pemborosan yang melebihi kegiatan yang lain.” 5. Dialog Teknik dialog ini digunakan jika dua atau lebih pembicaraan dikutip dalam suatu konversasi tanya-jawab, seperti misalnya di sidang pengadilan. Dialog ini dapat membuat sebuah artikel menjadi enak dibaca. Bagian yang terberat dalam menggunakan kutipan ini adalah mengenalnya dalam begitu banyak kata yang diucapkan dalam suatu konversasi.
L. Penggunaan Singkatan Singkatan pada penyebutan pertama di dahului dengan keterangan singkatan Media untuk membuat singkatan adalah untuk menghemat tempat, namun sebelumnya harus menjelaskan kepajangannya dalam kurung. Contoh : RDP ( rapat dengar pendapat), DPRD ( Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ) Kata yang memilki jumlah singkatan tidak sesuai dengan kepanjangan singkatannya kapital pada huruf awal saja. Contoh: UIN Suska.
5
PEDOMAN PENULISAN BERITA
M. Foto Berita Mencerminkan isi berita Foto diambil pada saat kegiatan yang diberitakan serta bukan foto selfie
Semarang, 09 Januari 2017 Kepala Subbag Informasi dan Humas
H. Badrus Salam, S.Ag, MM NIP. 196701051986031003
6
PEDOMAN PENULISAN BERITA Syarat dan Ketentuan Publikasi Berita di Lingkungan Kemenag Provinsi Jawa Tengah No
Sifat Berita
Contoh
Syarat/Ketentuan
Contoh Berita
1
Kegiatan Rutinitas
1. Apel/ Upacara Harian atau Mingguan 2. Rapat/ Pertemuan Biasa; 3. Kegiatan Belajar/ Mengajar 4. Kegiatan Rutinitas lainnya (Senam, dll)
1. Harus ada informasi yang bersifat : (Inovasi/ Baru, Penting, Kebijakan, Momentum Spesial, dll 2. Judul Berita di tulis terkait sifat diatas bukan (Kegiatan Rutinitasnya)
Semarang, Sehubungan dengan rencana pelaksanaan program kegiatan di lingkungan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah untuk Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2017, Kakanwil Kemenag Jateng Farhani menegaskan hendaknya seluruh pejabat di lingkungan Kemenag Jateng untuk berpartisipasi aktif untuk menyukseskan pelaksanaan program kegiatan. “Saya minta seluruh pejabat terutama para Kabid dan Pembimas didampingi para pengelola untuk membuat jadwal kegiatan,” pintanya saat menjadi pembina upacara di halaman Kanwil Kemenag Jateng. Senin (23/01)
2
Kegiatan Tahunan, Musiman, Tingkat Provinsi, Kab/ Kota dan Nasional
Haji, MTQ/ STQ, UAN, HAB, POSPEDA/ NAS, AKSIOMA, PHBI, Dan Kegiatan di Lingkungan Pembimas
Kegiatan dibwah Instansi Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
Contoh Judul ; 1. Siswa MAN Salatiga Juara MTQ Jawa Tengah
3
Undangan
1.Menghadiri Acara 2.Membaca Doa 3. Menjadi Peserta Kegiatan
Harus ada Komentar/ Keterangan/ Tanggapan terkait acara/ Kegiatan yang dihadiri oleh tokoh utama dalam kegiatan atau panitia pelaksana dan yang di undang dan pimpinan/pejabat yang mengutus - Judul berita yang diangkat adalah, kutipan Komentar/ Keterangan/ Tanggapan atas
Kakanwil : Jaga Kompetensi Kepribadian Guru Kakanwil menekankan pentingnya peningkatan kompetensi guru, terlebih pada kompetensi kepribadian. Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Aparatur Kementerian Agama, terlebih guru agama, diibaratkan oleh
-
Keterang an
terbit
7
PEDOMAN PENULISAN BERITA kegiatan/acara yang dihadiri tersebut, (Bukan Kehadirannya atau tugasnya dalam acara
Farhani bagaikan baju putih. "Sedikit saja noda menempel, akan menjadikan baju itu rusak," jelas Kakanwil. Saat acara dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan madrasah khususnya dilingkungan KKM MTsN 1 Pati (red - MTsN Winong) mulai Kamis (05/01) hingga besok menyelenggarakan Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 yang diikuti oleh para guru se KKM MTsN 1 Pati. 1. Arman Juara I Lomba Tarik Tambang 2. Ahmad Sururi Terima Satya Lencana Dari Presiden
4
Atas Nama Perorangan/ Kelompok/ Pejabat
1. Perorangan/ Kontingen / Kafilah/ Tim yang mengikuti pertandingan/ Lomba 2. Perorangan/ Kelompok Mendapatkan Penghargaan (Piala/ Hadiah/ Sertifikat/ Prestasi dll) 3. Tentang Pejabat yang pensiun/ Meninggal/ Rolling/ Mutasi
- Event lomba - Pejabat di lingkungan satker - Tidak boleh acara pribadi
5
Kegiatan yang Lain diluar dari Sifat berita diatas
Gotong Royong, Bhakti Kemasyarakatan, Pelayanan
Sistematika penulisan sebagaimana 5W+1H
kaidah Jurnalistik mencakup unsur
Kankemanag Purworejo Serahkan Bantuan Kepada Korban Banjir
6
Majalah
Pengiriman Berita diutamakan untuk kegiatan rutinitas dari satker yang termasuk kegiatan dalam ranah kebijakan dan Kegiatan Lembaga yang melibatkan lembaga pemerintah Kab/ Kota : LPTQ, Bazda dll
Penulisan Jurnalistik
sesuai
1. Sosialisasi Hasil Bimtek Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kurtilas 2. Kan. Kemenag : LPTQ Penting Untuk Pengembangan al Qur’an 3. UPZ sangat Membantu BASNAZ
Sosial,
sesuai
kaidah
Semarang, Januari 2017 Kepala Subbag Informasi dan Hubungan Masyarakat
H. Badrus Salam, S.Ag, MM NIP. 196701051986031003
8