BUKU AJAR
FIQH Untuk MTs kelas IX Semester Ganjil
KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009
Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
PELAJARAN 1 CARA PENYEMBELIHAN BINATANG
STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami tata cara penyembelihan, qurban dan aqiqah KOMPETENSI DASAR : 1.1. Menjelaskan tata cara penyembelihan binatang
ب اْ ِال ْح َسا َن َعلَى ُكلِّى َش ْي ٍء فَِا َذا قَ تَ لْتُ ْم فَاَ ْح ِسنُواالْ َق ْت لَةُ َواِ َذا َذبَ ْحتُ ْم َ اِ َّن َ َاهلل َكت ِ َّ فَاَ ْح ِسنُ ْو ) (رواه مسلم.ُ َحت َ االلبْ َ َواْللُح َّ اَ َح ُ ُك ْم َش ْ َ َ ُ فَ لْلَ ِ ْ َذبِْل “Dari Saddadi Ibnu Aus Rasulullah SAW bersabda; “Sesungguhnya Allah menetapkan supaya berbuat baik terhadap segala sesuatu. Apabila kamu membunuh, bunuhlah dengan baik. Apabila kamu hendak menyembelih, sembelihlah dengan baik dan hendaklah mempertajam pisaunya dan memberikan kesenangan terhadap binatang yang disembelih.” (HR. Muslim). Penyembelihan binatang ialah memutus jalan makan. minum nafas dan urat nadi pada leher binatang yang disembelih dengan pisu, pedang, atau alat lain yang tajam sesuai dengan ketentuan syara`. Penyembelihan binatang tidak sama dengan mematikan. Mematikan binatang dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dipukul, disabet dengan senjata, disiram dengan air panas atau dibakar. Namun cara-cara tersebut tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan termasuk tindakan kejam. Maka dari itu dalam melakukan penyembelihan harus dilakukan dengan benar, artinya sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, sehingga binatang yang disembelih halal untuk dimakan. Untuk lebih jelas dan faham tentang tata cara penyembelihan maka simaklah materi berikut ini dengan baik.
A. Pengertian
Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
Penyembelihan binatang ialah memutus jalan makan. minium nafas dan urat nadi pada leher binatang yang disembelih dengan pisu, pedang, atau alat lain yang tajam sesuai dengan ketentuan syara`. Penyembelihan binatang tidak sama dengan mematikan. Mematikan binatang dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dipukul, disabet dengan senjata, disiram dengan air panas atau dibakar. Namun cara-cara tersebut tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan termasuk tindakan kejam. Maka dari itu dalam melakukan penyembelihan harus dilakukan dengan baik dan benar. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Artinya : Dari Saddadi Ibnu Aus Rasulullah SAW bersabda; “Sesungguhnya Allah menetapkan supaya berbuat baik terhadap segala sesuatu. Apabila kamu membunuh, bunuhlah dengan baik. Apabila kamu hendak menyembelih, sembelihlah dengan baik dan hendaklah mempertajam pisaunya dan memberikan kesenangan terhadap binatang yang disembelih. (HR. Muslim). Sebagai orang yang beriman, kita tidak boleh menyembelih binatang secara sembarangan. Kita harus mengikuti tata cara dan ketentuan-ketentuan syarat dalam menyembelih binatang. 1. Cara Menyembelih Binatang Ada dua cara dalam menyembelih binatang, yaitu secara tradisional dan mekanik. 1). Cara menyembelih binatang dengan cara tradisional Tata cara menyembelih binatang seacra tradisional adalah : a). Menyiapkan terlebih dahulu lubang penampung darah. b). Peralatan yang akan digunakan untuk menyembelih disiapkan terlebih dahulu. c). Binatang yang akan disembelih dibaringkan menghadap kiblat, lambung kiri bawah. d). Leher binatang yang akan disembelih diletakkan di atas lubang Penampung darah yang sudah disiapkan. e). Kaki binatang yang akan disembelih dipegang kuat-kuat atau diikat, kepalanya ditekan ke bawah agar tanduknya menancap ke tanah. f). Mengucap basmalah, kemudian alat penyembelihan digoreskan pada leher binatang yang disembelih sehingga memutuskan, jalan makan, minum, nafas, serta urat nadi kanan dan kiri pada leher binatang. 2). Cara menyembelih binatang secara mekanik Tata cara menyembelih binatang secara mekanik adalah : a). Mempersiapkan peralatan terlebih dahulu. b). Memasukkan hewan ke dalam ruangan yang sudah dipenuhi gas sehingga hewan tersebut tidak sadarkan diri dan mati. c). Dengan mengucap basmalah, binatang yang telah pingsan tersebut disembelih dengan alat penyembelihan yang sudah disiapkan sebelumnya. Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
d). Penyembelihan binatang dengan alat mekanik dibolehkan dan halal dagingnya, asalkan memenuhi persyaratan dalam penyembelihan. 2. Syarat Binatang yang disembelih Syarat binatang yang disembelih adalah sebagai berikut : 1) Binatang yang akan disembelih masih dalam keadaan hidup. Binatang yang mati bukan karena disembelih berarti sudah menjadi bangkai. 2) Binatang yang akan disembelih adalah binatang yang halal, baik zatnya maupun cara memperolehnya. 3. Syarat Alat untuk Menyembelih Binatang Syarat alat untuk menyembelih binatang adalah 1) Tajam 2) Tidak tumpul dan tidak runcing 3) Terbuat dari besi, baja, bamboo, batu, atau kaca 4) Bukan gigi, tulang, atau kuku Hal itu berdasarkan sabda Nabi Muhammmad SAW sebagai berikut :
Artinya: " Apa saja yang dapar mengalirkan darah dan disebut nama Allah, maka boleh kamu makan, bukan gigi, dan kuku dan aku akan beritahukan kepada kalian tentangya, adapun gigi itu adalah tulang, sedangkan kuku itu adalah senjata orang Habsyi. (H.R Al Bukhari dari Raft' bin Khadis : 5074). 4. Ketentuan Cara Menyembelih Binatang Cara menyembelih binatang yang benar, ada ketentuan yang harus diperhatikan yaitu: 1). Binatang yang dapat disembelih lehernya, dipotong urat tempat makanan dan urat tempat keluar nafasnya, kedua urat ini harus diputus. 2). Binatang yang tidak dapat disembelih lehemya, karena liar atau jatuh ke dalam lubang, sehingga tidak dapat disembelih lehernya, maka menyembelinya dilakukan dimana saja dari badanya, asal dia mati karena luka itu.
Artinya :"Dari Rafi" ia berkata: Kami bersama Rasulullah SAW dalam perjalanan kami bertemu seekor unta milik seseorang kaum (unta itu sedang lari) sedang mereka tidak menunggang kuda untuk mengejarnya maka seorang laki-laki telah melempar dengan anak panahnya dan matilah unta itu, maka Nabi SA W bersabda : Sesunggunya binatang ini mempunyai tabiat binatang liar, terhadap binatang-binatang seperti ini berbuatlah kamu demikian. " HR. Jama'ah 5. Syarat Orang yang Menyembelih Binatang Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
Syarat-syarat orang yang menyembelih adalah: 1) Beragama Islam atau Ahli Kitab Mengkonsumsi sembelihan Ahli Kitab (Orang Yahudi dan Nasrani) adalah halal hukumnya. Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 5
Artinya : Makanan (sembelihan) Ahli Kitab itu halal bagimu, dan makananmu halal bagi mereka.... (QS A1-Maidah / 5: 5) Sebagian ulama menyatakan bahwa mengkonsumsi daging hewan sembelihan Ahli Kitab sama saja mengkonsumsi sembelihan orang kafir dan musrik Jadi mengkonsumsi daging sembelihan orang kafir dan musyrik adalah haram hukumnya. 2) Menyebut Nama Allah SWT Allah SWT berfirman dalam surat Al-An'am ayat : 121
Artinya: "Dan janganlah kamu memakan dari apa (daging hewan ) yang ketika disembelih tidak menyebut nama Allah, perbuatan itu benar-benar suatu kefasikan……(QS. Al-An'am/6:121) Sebagian ulama menyatakan bahwa menyebut nama Allah SWT tidak termasuk syarat apabila penyembelihan binatang tersebut orang muslim. 3) Berakal Sehat Mengkonsumsi daging binatang yang disembelih oleh orang yang gila atau mabuk, hukumnya haram 4) Sudah Mumayiz Mumayiz adalah orang yang dapat membedakan antara yang benar dan salah. Penyembelihan binatang yang dilakukan oleh anak yang belum mumayiz dinyatakan tidak sah.
6. Kewajiban dalam Menyembelih Binatang 1). Hendaknya binatang itu dipotong / disembelih pada pangkal leher (leher bagian bawah). 2). Yang dipotog adalah bagian tenggorokan binatang itu yaitu jalan pernafasan. 3). Selain tenggorokan harus juga dipotong kerongkongan yang merupakan jalan makanan. 4). Dua buah urat nadi binatang itu (kiri dan kanan) harus dipotong juga. 5). Pada waktu menyembelih harus menyebut nama Allah SWT. 7. Sunah dalam Menyembelih Binatang Kalian saya ajak untuk melaksanakan beberapa perbuatan yang disunahkan dalam menyembelih binatang, yaitu: 1) Binatang diihadapkan ke kiblat 2) Menyembelih pada bagian pangkal leher binatang, terutama apabila bina tang nya berleher panjang. Hal itu dimaksudkan agar pisau tidak mudah bergeser dan urat-urat leher serta kerongkongan cepat putus. 3) Menggunakan alat yang tajam agar dapat mengurangi kadar sakit. Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
4) Memotong dua urat yang ada di kiri kanan leher agar cepat mati. 5) Binatang yang disembelih, digulingkan ke sebelah kiri rusuknya, supaya mudah bagi orang yang menyembelihnya. 6) Membaca basmalah. 7) Membaca Shalawat Nabi. 8) Mempercepat proses penyembelihan agar binatang tidak tersiksa. 8. Hal-hal yang dimakruhkan ketika menyembelih 1) Menyembelih dengan alat tumpul 2) Memukul binatang waktu akan menyembelih 3) Memutuskan lehernya atau mengulitinya sebelum binatang itu benar-benar mati. Keterangan : 1. Niat Niat menyembelih binatang harus karena Allah bukaan karena sesuatu yang lain, 2. Jangan lupa membaca kalimah-kalimah Allah seperti: ُ َّ اَ ْكَ ُ اللpada saat penyem
belihan berlangsung/sedang dilaksanakan Berilah tanda S ( setuju ) atau TS ( tidak setuju ) dalam kolom pada pernyataan berikut ini ! TS (tidak NO KEJADIAN / PERISTIWA S (setuju) setuju ) Pak. Abdullah disuruh menyembelih sapi oleh orang 1 Nasrani untuk merayakan hari Natal. Ketika temanmu masuk restoran, terus makan ayam 2 goreng yang tidak tahu siapa yang menyembelih, tanpa membaca basmalah. Salim berburu rusa dihutan dengan melepas anjing 3 untuk menangkap rusa tersebut. Pak Amir menyembelih sapi liar dengan cara memukul 4 dengan besi. Pak. Anggodo menyembelih kambing kepala- nya 5 ditanam di bawah pohon beringin dibelakang rumahnya.
I.
Pilihlah a,b,c, atau d jawaban yang paling benar dengan member tanda silang (X)
1. Mematikan binatang dengan memotong saluran pernafasan dan urat nadi, dengan tujuan agar binatang tersebut halal dimakan disebut …. a. Pemotongan c. Pembunuhan b. Penyembelihan d. Penerkaman 2. Pak Rusli memotong binatang dengan menggunakan tulang yang amat tajam, Maka daging dari binatang tersebut apabila dimakan hukumnya… a. Halal c. Haram Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
b. Boleh d. Makruh 3. Pak Ali berburu ke hutan dengan cara melepas anjing, kemudian anjing tersebut kembali dengan membawa hasil buruannya, apabila daging tersebut dimakan maka …. a. Halal c. Haram b. Boleh d. Makruh 4. Di suatu tempat ada sapi terperosok kedalam kubangan, yang kelihatan hanya bagian belakang dan kakinya saja, cara penyembelihannya adalah …. a. Melukai sampai keluar darah c. Memotong ekornya c. Tetap dipotong lehernya sekalipun sudah mati e. Memukul hingga mati 5. Memotong binatang yang berleher, bagian mana yang harus disembelih? a. Ujung leher c. Tengah-tengah leher b. Pangkal leher d. Pangkal leher bagian bawah 6. Memotong binatang disaratkan harus putus saluran makanan dan saluran pernafasan agar ….. a. Benar penyembelihannya c. Cepat mati b. Mudah penyembelihannya d. Cepat putus. 7. Jika menyembelih binatang yang sedang bunting disembelih dan janin yang di dalam perut ikut mati, maka janin yang mati hukumnya …. a. Makruh dimakan c. Haram dimakan b. Sughat dimakan d. Halal dimakan 8. Menyembelih binatang dengan cara menghadapkan kiblat, merupakan …. a. Sunnah c. Mubah b. Wajib d. Boleh 9. Memakan daging binatang dari penyembelihan ahli kitab adalah …. a. Haram c. Makruh b. Halal d. Mubah 10. Memotong dengan menggunakan gergaji dilarang dalam syari`at Islam, alasannya a. Menyiksa c. Menyakitkan b. Tidak putus-putus d. Matinya lama II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat dan benar ! 1. 2. 3. 4. 5.
Jelaskan pengertian menyembelih menurut istilah! Jelaskan tata cara penyembelihan secara tradisional ! Sebutkan sarat-sarat binatang yang dapat disembelih! Sebutkan sarat-sarat orang yang dibolehkan menyembelih! Tunjukan dlil bahwa penyembelihan dari ahli kitab halal dimakan!
Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
PELAJARAN 2 QURBAN
Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
STANDAR KOMPETENSI 1. Memahami tata cara penyembelihan qurban dan aqiqah KOMPETENSI DASAR 1.2. Menjelaskan ketentuan-ketentuan qurban
1. Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. 2. Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah 3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus
(QS. AL Kautsar/108: 1-3)
Kata kurban berasal dari bahasa Arab
بقربو. قربا. وقربانا
yang berarti
pendekatan diri atau mendekatkan diri. Sedangkan menurut syariat Islam adalah penyembelihan binatang ternak yang memenuhi syarat tertentu dilaksanakan pada waktu tertentu, dengan niat ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena qurban merupakan ibadah kepada Allah SWT dan merupakan bentuk rasa syukur kepada-Nya maka hendaknya umat muslim yang mampu mau melaksanakan qurban. Di samping itu yang perlu dingat bahwa ibadah qurban bukan saja merupakan ibadah Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
mahdhoh tetapi juga merupakan ibadah sosial. Dengan ibadah qurban seperti ini maka akan terbentuk ukuwah islamiyah utuh.
A. Qurban 1. Pengertian Kata kurban berasal dari bahasa Arab
بقربو. قربا. وقربانا
yang berarti
pendekatan diri atau mendekatkan diri. Sedangkan menurut syariat Islam adalah penyembelihan binatang ternak yang memenuhi syarat tertentu dilaksanakan pada waktu tertentu, dengan niat ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah SWT. Syarat kurban didasarkan atas perintah Allah SWT, tercantum dalam surat AlKausar Ayat 1-3 dan AL-Hajj Ayat berikut:
1. Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. 2. Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah 3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus 2. Hukum Kurban Bagi umat Islam, hukum kurban adalah sunah muakad. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya : Sesungguhnya menyembelih kurban itu tidak wajib, tetapi sunah dari Rasulullah SAW. (HR At-Tirmizi: 1427) Dalam hadits yang lain, Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : "Diwajibkan kepadaku berkurban dan tidak wajib atas kamu.(HR .4 tDaruquti) Sebagian ulama berpendapat hukum berkurban ialah wajib sebagai berikut :
Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
Artinya: Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang memiliki kemampuan, tetapi tidak berkurban maka janganlah ia menghampiri tempat shalat kami. "(HR. Ahmad dari Abu Hurairah: 7924: Ibnu Majjah :3114) 3. Sejarah Singkat Perintah Berkurban Peristiwa berkurban bermula ketika Allah SWT menyuruh Nabi Ibrahim a.s lewat mimpi pada malam kedelapan bulan Dzulhijjah untum menyembelih Ismail, putra yang sangat dicintai. Sebagai seorang yang taat pada perintah Allah WT, Nabi Ibrahim a.s menyampaikan hal itu kepada putranya. Sungguh, luar biasa jawaban Ismail a.s ternyata beliau tidak keberatan. Pada hari ke sepuluh bulan Dzulhijjah, tepat waktu duha, Nabi Ibrahim a.s melaksanakan perintah Allah SWT yaitu melaksanakan mimpinya. Hari kesepuluh disebut dengan hari Nahar, artinya hari menyembelih. Ketika Nabi Ibrahim a.s melaksanakan perintah Allah SWT, Allah mengganti Ismail dengan seekor kambing sembelihan. Nabi Ibrahim a.s menyembelih kurban setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Syariat ini terus berlaku hingga sekarang (umat Muhammad). 4. Waktu Penyembelihan Kurban Waktu pelaksanaan ialah tanggal 10 Dzulhijjah (Hari Raya Idul Adha) atau hari Tasyrik yaitu tanggal 11,12,13 Dzulhijjah. Rasulullah SAW bersabda.
Artinya : Barang siapa menyembelih sebelum shalat maka sesungguhnya itu hamalah penyembelihna untuk dirinya sendiri. Barang siapa menyembelih sesudah shalat dan dua khotbah maka telah sempurna ibadahnya(sah kurbarrya) dan telah sesuai dengan sunah muslim. (HR. Al Bukhari dari Bara 'bin Azib: 5130). 5. Sarat Binatang untuk Qurban Jenis binatang yang sah untuk kurban ialah binatang yang dipelihara dan diternakan serta halal zatnya untuk dimakan dagingnya. Binatang tersebut seperti kambing, sapi, kerbau, dan unta. Binatang temak yang untuk berkurban harus memenuhi dua sarat yaitu cukup umur dan tidak cacat. a. Ketentuan umur Binatang Qurban. 1) Domba sekurang-kurangnya berumur satu tahun atau telah berganti gigi (musinah). Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : Dari Jabir berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah engkau menyembelih (berkueban) kecuali telah berganti gigi. Kecuali apabila engkau sulit mendapatkanya maka sembelihlah yang telah berumur satu tahun dari (jenis) domba. (HR. Muslim : 3631) 2) Kambing bisa sekurang-kurangnya berumur dua tahun. 3) Sapi atau kerbau sekurang-kurangnya berumur dua tahun. Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
4) Unta sekurang-kurangnya berumur lima tahun. b. Cacat Binatang cacat yang menyebabkan tidak sah dipergunakan untuk berkurban, yaitu : 1). Sakit mata (buta) 2). Sakit (tidak sehat). 3). Pincang kakinya. 4). Terlalu kurus, dan tua sekali sehingga seakan tidak bersumsum. Dalam hadits diterangkan sebagai berikut.
Artinya : Rasulullah SAW bersabda, "Empat macam binatang yang tidak boleh dijadikan kurban, yaitu yang jelas cacat matanya, jelas sakit, jelas pincang, dan kurus tidak berlemak. (HR Ahmad dari Bara' : 17777).
5.1. Karban untuk lebih dari satu orang Sebagaimana pembayaran dam (denda) dalam ibadah haji seekor kambing untuk satu orang, sedangkan sapi atau unta untuk tujuh. Rasulullah SAW bersabda :
Artinya: Dari Jabir berkata, "Kami telah menyembelih kurban bersama-sama Rasulullah SAW. Pada tahun Hudaibiyah, satu ekor unta untuk tujuh orang dan seekor sapi untuk tujuh orang. (HR Muslim: 2322) 5.2. Pemanfaatan daging kurban Daging kurban harus habis dibagikan kepada fakir miskin dan sebagian untuk yang berkurban. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 28
……. Artinya : .... maka makanlah sebagiannya dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta (QS Al-Hajj/22: 36) Rasulullah SA W bersabda:
Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
Artinya : Dari Ali bin Abi Thalib r.a Ia berkata, "Rasululllah SAW memerintahkan kepada saya supaya mengurus unta kurba beliau, dan supaya membagikan dagingnya, kulitnya dan barang-barang yang merupakan pakaian unta itu kepada orang-orang miskin, dan saya tidak menerima upah sembelihan daripadanya. (HR Muslim :2321; Al Bukhari : 1602) 7. Sunah-sunah penyembelihan qurban Anak-anak pada saat melaksanakan penyembelihan qurban disunakan: a. Membaca basmalah b. Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW c. Membaca Takbir. d. Binatang qurban dihadapkan kearah kiblat. INGAT !!!!! 1. Berqurban karena bernadzar keluarga siqurban tidak boleh makan dagingnya sedikitpun, tetapi kalau qurban bukan karena bernadzar keluarga siqurban boleh makan 1/3 dari daging qurbannya 2. Pada saat menyembelih binatang qurban disunnah membaca takbir, tahmid dan tahlil 3. Daging qurban lebih utama dibagikan dalam keadaan mentah a. TES AFEKTIF ( SIKAP ) Berilah tanda S ( setuju ) atau TS ( tidak setuju ) dalam kolom pada pernyataan berikut ini ! TS (tidak NO KEJADIAN / PERISTIWA S (setuju) setuju ) Daging qurban dibagikan dalam keadaan sudah 1 dimasak Daging qurban dibagikan ke semua orang tidak 2 memandang agama dan suku atau ras.
3 4 5
Pak Amin hendak berqurban tetapi tidak mendapatkan kambing jantan yang memenuhi sarat, kemudian berqurban dengan kambing betina. Menyembelih binatang qurban harus dilaksanakan pada tanggal 10 zulhijah. Panitia dalam membagikan daging qurban mengutama kan tetangganya.
I. Pilihlah a,b,c, atau d jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X )! 1. Melaksanakan qurban bagi orang yang mampu hukumnya …. a. Sunah c. Sunah muakad Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
b. Sunah ghoiru muakad d. Wajib 2. Melaksanakan qurban bagi orang kaya harta benda dapat dilaksanakan …. a. Seumur hidup cukup sekali c. Setiap tahun b. Setelah mendapatkan rizki d. Menurut kehendak sendiri 3. Penyembelihan binatang pada hari raya Idul Adzha dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah disebut …. a. Aqiqah c. Qurban b. Tasyakuran Haji d. Shadakoh 4. Ibadah Qurban pertama kali contohkan oleh …. a. Nabi Isa beserta keluarganya c. Nabi Ibrahim beserta keluarganya c. Nabi Nuh beserta keluarganya e. Nabi Muhammad SAW. 5. Penyembelihan binatang qurban yang dilakukan sebelum shalat Idul Adha dinyata kan oleh Rasulullah sebagai … a. Amalan yang sia-sia c. Sedekah biasa b. Amalan yang paling tinggi nilai pahalanya d. Sedah yang tidak diterima 6. Berikut ini yang merupakan sarat binatang qurban adalah ….. a. Kambing yang kuat c. Kambing yang gagah b. Kambing yang mahal d. Kambing yang gemuk 7. Qurban satu ekor sapi untuk …. a. 5 orang c. 3 orang b. 7 orang d. 9 orang 8. Orang yang melaksanakan qurban bukan karena nadzar, keluarganya boleh makan sebanyak…. a. Seperempatnya c. Setengahnya b. Sepertiganya d. Seperlimanya 9. Qurban termasuk ibadah sosial karena …. a. Disaksikan orang banyak c. Dagingnya disedekahkan kepada masyarakat b. Hewannya dibeli dari orang lain d. Msyarakat dapat tertarik ikut berqurban 10. Berikut ini yang merupakan hari tasrik adalah …. a. 10 Dzulhijah c. 10,11,12,13 Dzulkaidah b. 11,12,13, Dzulqodah d. 11,12,13 Dzulhijah II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat dan benar ! 1. Sebutkan sarat hewan qurban? 2. Apa yang dimaksud cukup umur bagi binatang Qurban! 3. Sebutkan jenis binatang yang boleh untuk qurban menurut syara`! 4. Tulislah dalil perintah berqurban dari Al-Quran ! 5. Bagaimana menurut kalian berqurban menggunakan kambing betina, berilah alasannya! Tugas individu Hadirilah di tempat penyembelihan binatang qurban. Perhatikan tata cara penyembelihan yang dilaksanakan para petugas. Kemudian buatlah catatan hal-hal yang kurang sesuai dengan sunah Rasulullah.
Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
PELAJARAN 3 AQIQAH
STANDAR KOMPETENSI Memahami tata cara penyembelihan qurban dan aqiqah KOMPETENSI DASAR 5.3. Menjelaskan ketentuan-ketentuan Aqiqah
Aqiqah dalam bahasa Arab berarti rambut yang tumbuh di kepala anak yang baru lahir (bayi) atau membelah/memotong. Menurut istilah islam, aqiqah berarti menyembelih binatang ternak berkenaan dengan kelahiran anak sebagai bukti rasa syukur kepada Allah SWT dengan syarat-syarat tertentu. Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
Aqiqah merupakan anjuran bagi orang yang mampu, maka bagi orang yang tidak mampu tidak perlu memaksakan kehendak untuk beraqiqah. Benar bahwa aqiqah dilaksanakan bagi setiap orang yang melahirkan seorang anak (bayi). Namun harus sesuai dengan dasar-dasar ajaran syari`at Islam. Hal penting yang harus diperhatikan adalah ketentuan-ketentuannya.
A. Aqiqah 1. Pengertian Aqiqah dalam bahasa Arab berarti rambut yang tumbuh di kepala aaak vang baru lahir (bayi) atau membelah/memotong. Menurut istilah islam, aqiqah berarti menyembelih binatang ternak berkenaan dengan kelahiran anak_ sebagai bukti rasa syukur kepada Allah SWT dengan syarat-syarat tertentu. 2. Ketentuan-ketentuan Aqiqah Bagi anak laki-laki disembelihkan 2 ekor kambing, sedangkan untuk anak perempuan 1 ekor kambing. Rasulullah SAW bersabda :
ِ ِ ِ ْ َصلَّى اهللُ َعلَْي ِو و َسلَّم اَ ْن نُعِ َّق َعن ِِ الْغَالَِم بِ َشات ْي َو َع ِن َ َع ْن َعائ َسةَ قَالَ ْة َر ُس ْو ُل اهلل َ َ ) (رواه ابن ماجة.ااَا ِرَِة بِ َشااٍة ْ
Artinya : Dari Aisyah ia berkata : Rasulullah SAW telah menyuruh kita memnyembelih aqiqah untuk anak laki-laki 2 ekor kambing dan untuk perempuan seekor kambing. "(HR Tirmidzi)(HR Ibnu Majah :3154). 3. Hukum Aqiqah Aqiqah menurut sebagian besar ulama hukumnya sunah bagi orang mampu yang baru melahirkan anaknya. Dalam sebuah hadits disebutkan :
ِ ِ الْغُالَ ُم ُمْرتَ َه ٌن: ال َ َصلَّى اهللُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم ق َ َع ْن ََسَُرَا َرض َي اهللُ َعْنوُ اَ َّن َر ُس ْو ُل اهلل ِ َّ بِ َع ِقْي َقِ ِة تُ ْ ب َعْنوُ وَم ) (رواه الرتم ى.ُسو ُ ْالساب ِ َوُ َس َّ ى َوُْلَ ُق َر َْ ُ َ Artinya : Dari Samurah r.a bahwasanya Rasulullah SAW bersabda "Tiap-tiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih baginya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama. "(HR At Tirmidzi : 1442; Ibnu Majah : 3156) 4. Waktu Pelaksanaan Aqiqah Penyembelihan Aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh ataui keempat belas atau keduapuluh satu dari kelahiran anak. Hal ini dijelaskan Rasulullah SAVVdalam sabdanya :
Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
Artinya: Aqiqah disembelih pada hari ke tujuh, keempat belas, atau keduapuluh satu(dari lahirnya anak). (HR Al Baihaqi) Namun demikian yang paling afdhal (utama) aqiqah dilaksanakan pada hari ketujuh dari kelahiran anak. 5. Hal-Hal Yang Disunahkan Sewaktu Aqiqah a. Mcaycmbclih hewan aqiqah, b. Disembelih oleh ayah dari anak yang diaqiqahi. c. Memberi nama yang baik. d. Mencukur rambut abak yang diaqiqahi. e. Bersedekah seberat timbangan rambut bayi dengan nilai harga Emas/perak. 6. Perbedaan Kurban dan Akikah No QURBAN AQIQAH 1 Qurban disyariatkan agar Aqiqah disyariatkan berkenaan dilaksanakan diantara tanggal 10 dengan kelahiran anak sampai dengan 13 bulan Dzulhijjah 2
Qurban disyariatkan dilaksanakan setiap tahun.
untuk Aqiqah disyariatkan satu kali seumur hidup
3
Binatang cukup satu ekor
Jumlah binatang (kambing atau domba) untuk anak laki-laki 2 ekor, sedangkan untuk perempuan 1 ekor
4
Seekor sapi boleh untuk tujuh orang
Binatang (selain kambing jumlah nya adalah 1 ekor untuk seorang anak
5
Daging lebih utama sebalum dimasak
dibagikan Daging diberikan setelah matang
INGAT !!! 1. Binatang aqiqah tidak harus jantan boleh dengan betina, dengan ketentuan 1 : 2, artinya jika menggunakan kambing jantan 1 ekor maka kalau menggungkan kambing betina menjadi 2 ekor. Aqiqah boleh dengan sapi karena standar minimal aqiqah adalah kambing sedangkan ayam karena di bawah standard minimal maka tidak boleh. 2. Pembagian daging aqiqah dibagi setelah masak, namun boleh dibagi masih metah. 3. Pembagian aqiqah mengutamakan tetangga dari pada fakir miskin. Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
a. TES AFEKTIF ( SIKAP ) Berilah tanda S ( setuju ) atau TS ( tidak setuju ) dalam kolom pada pernyataan berikut ini ! TS (tidak NO KEJADIAN / PERISTIWA S (setuju) setuju ) 1
Daging aqiqah dibagikan masih mentah
2
Daging aqiqah dibagikan hanya kepada fakir miskin
3 4
5
Pak Amin mengaqiqahi anaknya pada waktu berumur 3 bulan Aqiqah dilaksanakan untuk anak yang sudah meninggal Mengaqiqahi anak perempuan kalau menggunakan kambing jantan hanya satu diperkirakan tidak cukup karena tetangganya banyak, maka menggunakan 2 kambing betina.
I. Pilihlah a,b,c, atau d jawaban yang paling benar dengan member tanda silang ( X ) 1. Penyembelihan binatang (kambing) pada hari ketujuh dari kelahiran dari seorang anak, disebut …. a. Qurban c. Aqiqah b. Sukuran d. Shodakoh 2. Hukum aqiqah adalah …. a. Sunah c. Sunnah muakad b. Wajib d. Fardu kifayah 3. Aqiqah untuk anak laki-laki adalah ….ekor kambing a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 4. Daging aqiqah sebaiknya dibagikan dalam bentuk …. a. Makanan c. Daging metah c. Setengah matang e. Metah dan matang 5. Memberi nama yang baik ketika aqiqah hukumnya…. a. Wajib c. Makruh b. Sunnah muakad d. Mubah 6. Aqiqah sebagai wujud…. atas lahirnya anak. a. Rasa syukur kepada Allah c. Sikap tawadhu` b. Rasa bangga d. Sikap bahagia 7. Binatang (kambing) yang dapat digunakan untuk aqiqah adalah…. a. Cukup umur c. Kambing gembel b. Domba d. Kambing anakan 8. Satu ekor kambing dapat digunakan mengaqiqahi … a. Anak perempuan c. Anak laki-laki dan perempuan b. Anak laki-laki d. Anak cacat 9. Orang yang melaksanakan aqiqah karena bernadzar, hukumnya…. a. Sunnah c. Fardhu kifayah b. Wajib d. Sunnah muakad Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
10. Orang yang aqiqah karena bernadzar, maka keluarganya …. a. boleh makan 1/2nya c. tidak boleh makan b. boleh makan d. boleh makan 1/3nya. II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat dan benar ! 1. 2. 3. 4. 5.
Jelaskan pengertian aqiqah menurut istilah! Sebutkan 4 cacat binatang yang menjadi sebab tidak dapat digunakan untuk aqiqah Sebutkan sunah-sunah dalampenyembelihan aqiqah ! Apa maksud hadis disamping! Sebutkan waktu pelaksanaan aqiqah!
Tugas ( di rumah ) Tugas individu Amati pelaksanaan aqiqah di tempat tinggalmu, kemudian catatlah bagaimana cara pelaksanaannya?.
PELAJARAN 4 JUAL BELI
Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
STANDAR KOMPETENSI 1. Memahami tentang muamalah KOMPETENSI DASAR 2.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan jual beli
dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS. Al Maidah/5: 2)
البيع
Jual beli berasal dari bahasa arab yang artinya tukar menukar barang sedangkan menurut istilah jual beli adalah tukar menukar suatu barang dengan barang lain atau uang disertai ijab qobul dengan syarat dan rukun tertentu, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun khiyar menurut bahasa artinya memilih atau pilihan, sedangkan menurut istilah syara' khiyar adalah hak memilih terutama bagi si pembeli untuk meneruskan atau membatalkan akad jual belinya. Tujuan diadakannya khiyar adalah agar kedua belah pihak dapat memper- timbangkan sebaik-baiknya terhadap barang yang diperjualbelikan, sehingga tidak ada penyesalan dikemudian hari. Jual beli merupakan kegiatan manusia yang biasa dilakukan dalam kehidup- an sehari-hari dimana manusia itu berada, termasuk anak-anak dilingkungan madrasahpun tidak lepas dari kegiatan ini. Dengan demikian urusan yang berkaitan dengan ketentuan-ketentuan jual beli menjadi penting untuk dipahami oleh setiap orang.
A. Jual Beli 1. Pengertian dan hukum jual beli Jual 6eli berasal dari bahasa arab
البيyaitu yang berarti tukar menukar barang
sedangkan menurut istilah jual beli adalah tukar menukar suatu barang dengan barang lain atau uang disertai ijab qobul dengan syarat dan rukun tertentu. Hukum melakukan jual beli adalah mubah / boleh, akan tetapi akan menjadi wajib apabila jual beli adalah satu - satunya jalan untuk bertahan hidup. Firman Allah : Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
"Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." (QS. A1 BAqarah/2 : 275)
Artinya :"Hai orang - orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan sesama kamu dengan cara yang batil, kecuali dengan jual beli atas dasar suka sama suka." (QS. An –Nisa’/4 : 29) 2. Syarat Jual Beli Syarat jual beli dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu : a. Syaral sah penjual dan pembeli, terdiri dari : 1). Baligh Penjual maupun pembeli keduanya telah dewasa, sehingga mengerti akan manfaat darn madharatnya. Namun untuk jual beli yang tergolong ringan seperti jajanan sehari-hari yang dilakukan oleh anak-anak boleh saja, untuk mendidik dan melatih mereka sejak kecil. 2) Berakal sehat Jual beli yang dilakukan oleh orang gila atau orang bodoh, yang tidak mengerti hitungan tidak sah, sebab dikhawatirkan terjadi penipuan. 3) Tidak Mubazir (pemborosan) Orang pemboros tidak sah jual beli. Sebab ia tidak mampu mengatur keuangan, sehingga dikhawatirkan akan ada penyesalan. 4) Kehendak Sendiri Dalam jual beli tidak boleh ada unsur keterpaksaan. Semuanya harus dilakukan atas dasar suka sama suka. b. Syarat suh barang yang di. jualbelikun, yai/u : 1) Suci Barang najis seperti bangkai, khamar, babi kotoran dan sejenisnya tidak sah diperjualbelikan dan hukumnya haram. 2) Bermanfaat Barang-barang yang tidak bermanfaat tidak sah diperjual belikan. Contohnya jual beli ular, tikus, nyamuk, lalat dan sebagainya. 3) Milik sendiri Barang-barang yang bukan milik sendiri seperti barang titipan atau pinjaman tidak sah diperjualbelikan, kecuali diberi kuasa untuk melakukannya. 4) Jelas dan dapat diketahui kedua belah pihak Penjual harus memperlihatkan barang yang akan dijual kepada pembeli secara jelas, baik ukuran, timbangan, jenis, sifat maupun harganya. Bahkan, jika ada yang cact, harus diberitahukan kepada pembeli. Tidak sah jual beli yang behun diketahui secara jelas. Misalnya jual ikan masih dalam kolam, buahbuahan yang masih di pohon dan sebagainya. 3. Rukun jual beli ada 5 macam, yaitu : a. Penjual dan Pembeli b. Disyaratkan keduanya harus dewasa dan berakal sehat Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
c. d. e. f.
Barang Barang yang dijual harus suci dari najis, bermanfaat dan barang itu milik sendiri Alat penukar / uang Ijab Qobul (aqad). Ijab dilakukan oleh penjual dan qobul oleh pembeli. Contoh: saya jual tas ini padamu dengan harga 50.000 rupiah. Pembeli : saya terima / setuju dengan harga tersebut atau cukup dengan mengatakan “ya”. 4. Bentuk - Bentuk Jual Beli Yang Terlarang 1) Terlarang karena kurang syarat atau rukun Jenis jual beli yang terlarang karena kurang sarat rukunnya, yaitu: a. Jual beli sistem ijon Sistem ijon masih sering dilakukan oleh sebagian masyarakat kita. Sistem ini umumnya lebih merugikan para petani selaku pihak penjual. Contoh jual beli system ijon misalnya jual beli padi yang masih dibatangnya atau bahkan belum berbuah, ikan masih dalam tambak dan sebagainya. b. Jual beli anak binatang ternak yang masih dalam kandungan Jual beli seperti ini tidak sah karena belum jelas kemungkinan jika lahir hidup atau mati c. Jual beli sperma binatang. Hal ini tidak sah karena belum dapat diketahui kadarnya. Adapun meminjamkan binatang jantan untuk dikawinkan dengan binatang lain tanpa maksud jual beli, hal ini sah dan bahkan dianjurkan. d. Jual Beli Barang Yang Belum Dimiliki Maksudnya adalah jual beli barang yang belum ada di tangan, karena baru saja membelinya dari penjual pertama. Jual beli sepeti im tidak sah karena kepemilikan barang belum ada di tangan penjual. e. Jual beli barang yang diharamkan Barang yang diharamkan misalnya minuman keas, anjing, babi, darah, morfin, dan semacamnya. Jual beli ini selain tidak sah juga diharamkan. 2) Jual Beli Yang Sah Tetapi Terlarang Ada beberapa hal jual beli yang sah namun terlarang, yaitu : a. Jual Beli Pada Waktu Khutbah / Salat Jum'at Larangan ini tentunya bagi seorang muslim laki - laki, sebab pada waktu itu ia wajib melaksanakan salat jum'at. b. Jaual Beli Dengan Niat Menimbun Barang Menimbun barang tidak dibenarkan dalam ajaran islam, apalagi bila barang tersebut sangat diperlukan orng banyak, penimbunan barang ini juga dapat merusak harga sehingga harga bang bisa melambung. Karenanya jual beli cara seperti ini sekalipun sah namun masih terlarang. c. Membeli Barang Dengan Menghadang Di Pinggir Jalan Penjual tidak mengetahui harga umum di pasar sehingga memungkinkan ia menjual barangnya dengan harga dibawah harga pasar. d. Jual Beli Yang Masih Dalam Tawaran Orang Lain Bila masih berlangsung tawar menawar dengan seseorang, penjual dilarang menjual barang tersebut kepada orang lain, kecuali sesudah ada kepastian dari orang tersebut batal atau diteruskan jual belinya. e. Jual Beli Dengan Memainkan Ukuran dan Timbangan atau Menipu Memainkan ukuran, misalnya mengurangi timbangan atau takaran. Jual beli tipuan seperti penjual duku meletakkan duku bagus-bagus diatas onggokan sedangkan yang dibawahnya jelek. Jual beli dengan memainkan takaran dan tipuan seperti ini adalah terlarang. Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
f. Jual Beli Barang ilntuk Kemaksiatan Berjual beli untuk kemaksiatan seperti perjudian, pencurian dan sejenisnya adalah terlarang. B. Khiyar Dalam Jual Beli 1. Pengertian dan Hukum Khiyar Khiyar menurut bahasa artinya adalah memilih atau pilihan. Sedangkan menurut istilah syara' khiyar adalah hak memilih terutama bagi si pembeli untuk meneruskan atau membatalkan akad jual belinya. Tujuan diadakannya khiyar adalah agar kedua belah pihak dapat mempertimbangkan sebaik-baiknya terhadap barang yang diperjualbelikan, sehingga tidak ada penyesalan dikemudian hari. Khiyar dapat dilakukan dalam waktu singkat atau dalam beberapa waktu sesuai dengan perjanjian. Melakukan khiyar hukumnya mubah atau boleh. Sabda Nabi SAW :
)ماجو البيهقىوابن رواه( ليال سلعةابعهاثالث بكل Artinya : "Engkau berhak khiyar dalam tiap - tiap barang yang engkau beli selama tiga malam" (HR. Baihaqi dan Ibnu Majah) 2. Macam - Macam Khiyar Khiyar ada 3 (tiga) macam, yaitu : a. Khiyar Majlis Khiyar majlis yaitu hak memilih antara dua pilihan (meneruskan atau membatalkan) yang berlangsung seketika di tempat terjadi akad jual beli. Bila keduanya telah be.Tisah, maka hak khiyar tidak berlaku lagi. b. Khiyar Syarat Khiyar syarat adalah hak memilih untuk meneruskan atau membatalkan jual beli dengan syarat tertentu. Bila syarat tidak terpenuhi, maka akad jual beli batal. Masa berlaku khiyar syarat paling lama tiga hari. Hal ini pun berdasarkan kesepakatan bersama. c. Khiyar ‘Aib Khiyar `aib ialah hak untuk memilih antara untuk meneruskan atau membatalkan jual beli yang disebabkan karena terdapat cacat atau `aib pada barang yang dijual. Hal ini dapa terjadi karena pembeli tidak mengetahui bahwa barang itu terdapat cacat. 3. Manfaat Khiyar a. Tidak terjadi penyesalan dari pihak pembeli b. Tercipta hubungan baik antara penjual dan pembeli Sabda Rasulullah SAW:
)البزار رواه( عشؤتو اهلل اقال ىا ناد اقال من Artinya : "Siapa yang membatalkan jual belinya terhadap orang yang menyesal, maka Allah akan menghiburkan dia dari kerugian usahanyd" (HR. AI-Bazzar ). Keterangan 1. Dengan adanya khiyar, masing - masing pihak (penjual dan pembeli) dapat berfikir cermat dan teliti sehingga tidak ada rasa penyesalan akibat jual beli. Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
2. Waktu khiyar untuk barang-barang yang berharga dan tahan lama selama 3 hari, tetapi untuk barang yang tidak tahan lama, khiyar berlaku pada saat itu pula. 3. KONFIRMASI ( UJI KOMPETENSI ) a. Tugas Siswa (di Sekolah) 1). Coba kalian praktikan cara jual beli sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW! 2). Coba kalian amati cara jual beli di kantin, catatlah ada berapa siswa yang benar dalam proses jual belinya! a. TES AFEKTIF ( SIKAP ) 1). Apa yang kalian lakukan ketika akan membeli baju di sebuah toko? 2). Jika kalian memiliki buah mangga yang masih muda, tetapi ada pembeli yang mau membelinya, apa yang kalian lakukan? 3). Apa bila kalian menjadi saudagar yang memiliki sapi dengan harga pasaran RP. 7.000.000,-, tiba-tiba ada pembeli menawar Rp. 8.000.000,-, maka apa yang kamu lakukan?. 4). Jika kalian memiliki sapi jantan, kemudian ada orang membawa sapi betina hendak mengawainkan sapinya, apa yang kamu lakukan? 5). Jual beli kotoran hewan karena najis tidak sah, tetapi sangat membutuhkan barang itu untuk memupuk tanaman, lalu bagaimana cara mendapatkannya barang itu? b. UJI KOMPETENSI I. Pilihlah a,b,c, atau d jawaban yang paling benar dengan member tanda silang ( X ) 1. Hubungan anatara manusia yang satu dengan yang lain disebut …. a. Ibadah c. Munakahat b. Muamalah d. Jinayat 2. Jual beli dan khiyar termasuk bidang …. a. Ibadah c. Munakahat b. Muamalah d. Jinayat 3. Faktor penting yang mendorong manusia untuk mengadakan hubungan kerja sama adalah …. a. Adanya kebutuhan masing-masing pihak b. Adanya barang dan uang c. Adanya kesadaran bahwa dirinya memerlukan kebutuhan arang lain d. Adanya keinginan keras untuk membentu orang lain 4. Sarat mutlak yang harus ada pada penjual dan pembeli adalah…. a. suka sama suka c. Secara langsung c. Adanya ijab dan qabul d. Baik sama baik 5. Ada kasus Pak Burhan meminjam uang Rp. 150 juta dalam jangka waktu 3 bulan supaya mengembalikan Rp. 151 juta. Dalam kasus ini terdapat riba… a. Fadli c. Nasi`ah b. Yadi d. Qordi 6. Rentenir tergolong orang yang melanggar HAM karena ….. a. Ingin mengembanmgkan uang yang dimilikinya b. Mengambil keuntungan dari usahanya. c. Membuat orang yang meminjam menjadi melarat. d. Mengambil keuntungan atas kesusahan orang lain. 7. “Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan….” (QS. Al-Baqarah: 275) a. Segala bentuk kerja sama c. perbuatan riba b. Sebagian usaha d. Pembatasan riba 8. Istilah garansi dalam peristiwa jual beli termaasuk khiyar…. Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
a. Majlis c. `Aib b. Sarat d. Cacat 9. Khiyar majlis ialah khiyar yang berlaku …. a. sesama anggota majl b. penjual dan pembeli masih dalam tempat transaksi sebelum berpisah c. Dalam satu majlis d. Setelah penjual dan pembeli berpisah 10. Yang dimaksud hak khiyar dalam jual beli ialah …. a. Memilih barang c. Meneruskan atau membatalkan b. Menawarkan d. Meneruskan II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat dan benar ! 1. Apa yang dimaksud jual beli menurut istilah? 2. Sebutkan rukun jual beli! 3. Sebutkan jual beli sah tetapi dilarang! 4. Apa maksud dari potongan hadis di samping? 5. Sebutkan macam-macam khiyar dan jelaskan! C. PENUTUP 1. Kesimpulan Coba kalian simpulkan materi pembelajaran tersebut di atas bersama teman sebangkumu! 2. Tugas ( di rumah ) Tugas individu Amati cara jual beli yang terjadi di tempat tinggalmu, catatlah ada berapa jenis jual beli yang terlarang karena kurang sarat rukunnya dan jual beli yang sah tetapi terlarang.
3. Materi yang akan datang Anak-anak materi pembelajaran yang datang adalah tentang qiradh, maka dari itu agar kalian lebih mudah untuk memahami tentang tata cara qiradh, bacalah dan pahamilah tentang : 1. Pengertian pengertian qiradh. 2. Hukum qiradh dan dalilnya. 3. Sarat dan rukun jual beli. 4. Macam-macam qiradh.
A. PENDAHULUAN PEMBELAJARAN 5
Q I R A D H GAMBAR RELEVAN Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
STANDAR KOMPETENSI 2. Memahami tentang muamalah KOMPETENSI DASAR 2.2 Menjelaskan ketentuan-ketentuan qiradh MODEL PEMBELAJARAN Model pembelajaran Kooperatif Learning LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN a. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai b. Pendidik menjelaskan materi tentang qiradh c. Peserta didik memahami ketentuan-ketentuan qiradh. d. Peserta didik mendiskusikan materi qiradh! e. Peserta didik mempraktikkan qiradh. f. Peserta didik mengerjakan latihan-latihan g. Peserta didik mengerjakan uji kompetensi h. Pendidik menilai hasil kerja peserta didik untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai dalam pembelajaran B. INTI 1. EKSPLORASI a. IFTITAH Qiradh adalah pemberian seseorang kepada orang lain untuk dijadikan modal usaha, dengan harapan memperoleh keuntungan yang akan dibagi sesuai dengan perjanjian hersama. Di jaman pasar global seperti sekarang ini, kerja sama dan pemberian modal bagi pemilik modal kepada kreditur sangat dibutuhkan. Karena dengan pemberian modal itu para pengusaha kecil akan dapat melanjutkan usahanya sehingga pertumbuhan perekonomian rakyat kecil dapat terwujudi. b. TANBIH. Artinya: “Barang siapa meminjami karena Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipat gandakan ganti kepadanya” (QS. Al-Baqarah: 245). c. 1. 2. 3. 4. 5.
ISTIFHAM Tahukah kalian tentang qiradh? Tahukah kalian tentang qiradh? Pernahkah kalian melakukan qiradh ? Biasakah kalian melakukan qiradh ? Sudah sesuaikah qiradh yang kalian lakukan dengan ajaran syari`at Islam?
2. ELABORASI a. Pengertian Qiradh adalah pemberian seseorang kepada orang lain untuk dijadikan modal usaha, dengan harapan memperoleh keuntungan yang akan dibagi sesuai dengan perjanjian hersama. Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
Dengan adanya qiradh, seseorang yang mempunyai keahlian usaha tetapi tidak memiliki modal akan dapat tertolong, sehingga modalnya tidak habis dan memperoleh keuntungan bersama. Sabda Nabi SAW:
(واهلل ىف ىون العبد ما دام العبدىف عون اخيو ) روه مسلم وابوداودوالرتم ى Artinya : "Dan Allah selalu menolong hamhanya selama hamba itu menolong saudaranya" (HR. Muslim, Abu Daud dan At-Tirmidzi) b. Hukum Qiradh Qiradh hukumnya mubah, bahkan dianjurkan dalam agama islam. Sebab pada qiradh terhadap unsur tolong-menolong. Nabi SAW pernah mencontohkan ketika beliau diberi modal oleh Siti Khadijah untuk berdagang ke syam, keuntungannya dibagi bersama sedangkan modal tetap milik pemberi modal. c. Rukun dan Sarat Qiradh 1). Rukun Qiradh terdiri dari : a). Ada modal usaha b). Ada pemberi modal c). Ada pekerja atau pelaku usaha d). Peluang atau jenis pekerjaan jelas e). Pembagian keuntungan disepakati bersama f). Ijab qabul 2). Sarat qiradh a). Dewasa, sehaat akal dan sama-sama rela. b). Modal harus diketahui secara jelas besarnya baik oleh pemilik modal maupun penerima modal. c). Jenis pekerjaan(usaha) penerima modal harus diketahui oleh pemberi modal. d). Besar kekecilnya bagian keuntungan hendaknya dibicarakan saat mengadakan perjanjian. d. Larangan dalam qiradh Bagi orang yang menjalankan qiradh, ada beberapa larangan yang harus diperhatikan, yaitu : a. Melanggar perjanjian atau aqad qiradh b. Menggunaan modal untuk kepentingan diri sendiri c. Menghambur - hamburkan modal usaha d. Menggunakan modal untuk perdagangan yang diharamkan syara' e. Bentuk - Bentuk Qiradh Bentuk Qiradh dapat dibagi menjadi 2( dua) macam, yaitu : 1. Qiradh Dalam Bentuk Sederhana Qiradh ini dilakukan secara perorangan dan sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW bahkan sebelum Islam datang, qiradh dalam bentuk ini sudah dilakukan oleh umat manusia. Kita kenal sejarah Nabi Muhammad sebelum beliau diangkat sebagai rasul, beliau pernah menjalankan perdagangan yang modalnya kepunyaan Siti Khadijah, qiradh bentuk sederhana ini sampai sekarang masih dipraktekkan umat manusia baik di kota - kota maupun di desa - desa. 2. Qiradh Dalam Bentuk Modern Qiradh yang juga disebut dengan madharabah dalam kehidupan modern dapat dikembangkan lebih jauh. Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
Sebagai suatu contoh yaitu Bank Muamalat yang prinsip - prinsip kerjanya berdasarkan syariat Islam. Seorang nasabah yang menyimpan uangnya di bank Mu'amalat, ia mengadakan aqad dengan pihak bank seperti qiradh. Pihak bank akan menjalankan uang itu untuk berusaha, sedangkan keuntungannnya nanti untuk berdua dengan cara bagi hasil. Keterangan 1. Pembagian hasil qiradh berdasarkan perjanjian/kesepakatan antara pemberi modal dengan pelaku usaha. 2. Dengan qiradh akanterwujud pemerataan kerja dan penghasilan sehingga dapat mengurangi kerawanan social akibat penghasilan dan akan terjalin hubungan baik antara pihak yang mampu dengan yang kurang mampu. 3. KONFIRMASI ( UJI KOMPETENSI ) a. Tugas Siswa (di Sekolah) 1). Coba kalian praktikan cara qiradh sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW! a. TES AFEKTIF ( SIKAP ) Berilah tanda S ( setuju ) atau TS ( tidak setuju ) dalam kolom pada pernyataan berikut ini ! S TS (tidak NO KEJADIAN / PERISTIWA (setuju) setuju ) Ada orang kaya membrli modal kepada pedagang 1 kecil untuk mengembangkan usaha dengan bunga rendah. Ada orang kaya memberi modal kepada pedagang kecil untuk mengembangkan usaha dengan 2 memberikan hak pengelolaan sepenuhnya kepada pelaku usaha. Dalam qiradh jika usaha telah dilaksanakan sesuai 3 dengan ketentuan namun terjadi kerugian, maka kerugian itu ditanggung pelaku usaha. Pemabagian hasil usaha dari qirodh hendaknya 4 berdasarkan bagi hasil, dengan sarat pelaku usaha jujur. Tetangga kalian seorang pedagang kecil, kemudian 5 mendapat modal dari seseorang, Tetapi usahanya harus mengikuti orang yang memberi modal. b. UJI KOMPETENSI I. Pilihlah a,b,c, atau d jawaban yang paling benar dengan member tanda silang ( X ) 1. Memberikan sustu benda kepada orang lain sebagai modal usaha, sedangkan keuntungan dibagi bersama berdasarkan akad disebut …. a. Ariyyah c. Qirun b. Luqothoh d. Qiradh 2. Hukum qiradh adalah …. a. Jaiz c. Haram b. Mubah d. sunnah 3. Pernyataan dari orang yang memberi modal dinamakan …. a. Ijab dan qabul c. Qabul b. Ijab d. Sighot Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
4. Qiradh dalam bentuk modern dinamakan …. a. Mudzarobbah c. Muzaro`ah c. Mukhabaroh d. Mukhasabah 5. Seorang nasabah menyimpan uang di bank muamalah pihak bank akan menjalan kan uang tersebut keuntungannya dibagi dua, cara tersebut termasuk qiradh dalam bentuk… a. Sederhana c. Ortodok b. Modern d. Tradisional 6. Berdasarkan QS. Al-Maidah ayat 2, memberi modal untuk usaha dagang minuman keras hukumnya adalah….. a. Makruh c. Haram b. Sunnah d. Mubah 7. Pembagian keuntungan qiradh ditentukan oleh …. a. Notaris c. Pemilik modal b. Aturan pemerintah d. Kesepakatan bersama 8. Qiradh sangat dianjurkan dalam agama Islam karena terdapat unsur …. a. Tolong menolong c. Pemberian modal b. Persaingan usaha d. Kebersamaan dalam menjalankan usaha 9. Ketentuan berikut ini yang termasuk rukun qiradh adalah …. a. Kehendak sendiri c. Pemberi modal b. Keahlian d. Baligh 10. Dalam hal qiradh jenis pekerjaan ditentukan oleh penerima modal agar …. a. Sesuai dengan bakat dan keahlian b. Dapat memperoleh keuntungan yang banyak c. Usaha lancer d. penerima modal dapat leluasa dalam usahanya. II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat dan benar ! 1. Jelaskan pengertian qiradh menurut istilah! 2. Rukun qiradh salah satuny pemilik modal, apa sarat-saratnya! 3. Sebutkan larangan-larangan bagi penerima modal ! 4. Ada berapa macam-macam qiradh, sebutkan! 5. Jelaskan pengertian bentuk qiradh modern! C. PENUTUP 1. Kesimpulan Coba kalian simpulkan materi pembelajaran tersebut di atas bersama teman sebangkumu! 2. Tugas ( di rumah ) Tugas individu Amati cara qiradh yang terjadi di tempat tinggalmu, kemudian catatlah peristiwanya. 3. Materi yang akan datang Anak-anak materi pembelajaran yang datang adalah tentang riba, maka dari itu agar kalian lebih mudah untuk memahami tentang riba, bacalah dan pahamilah tentang : 1. Pengertian pengertian riba. 2. Hukum riba dan dalilnya. 4. Macam-macam qiradh. 5. Pendapat ulama terhadap riba.
Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
A. PENDAHULUAN PEMBELAJARAN 6 R I B A GAMBAR RELEVAN
STANDAR KOMPETENSI 2. Memahami tentang muamalah KOMPETENSI DASAR 2.3 Menjelaskan ketentuan-ketentuan riba MODEL PEMBELAJARAN Model pembelajaran Kooperatif Learning LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN a. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai b. Pendidik menjelaskan materi tentang riba c. Peserta didik memahami ketentuan-ketentuan riba. d. Peserta didik mendiskusikan materi bunga bank! e. Peserta didik mempraktikkan perbuatan riba. f. Peserta didik mengerjakan latihan-latihan g. Peserta didik mengerjakan uji kompetensi h. Pendidik menilai hasil kerja peserta didik untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai dalam pembelajaran B. INTI 1. EKSPLORASI a. IFTITAH 1. Pengertian dan Hukum Riba
الربوا
Riba ( ) menurut bahasa artinya penambahan atau kelebihan. Sedangkan arti menurut istilah adalah penambahan atau kelebihan dalam tukar menukar sesuatu jenis barang yang dapat memberatkan salah satu pihak. Sebagai contoh, seseorang meminjamkan uang kepada orang lain dengan syarat pada ,waktu mengembalikan dilebihkan dari nilai semula. Riba biasa juga disebut bunga uang. Dengan demikian segala bentuk perbuatan riba harus dihindari karena riba benar-benar dapat merugikan diantara dua belah pihak. Di sisi lain riba dapat memberatkan bagi orang yang mendapatkan beban riba. b. TANBIH. Artinya: “Alloh menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (QS. Al-Baqarah: 275). c. ISTIFHAM 1. Tahukah kalian tentang riba? 2. Pernahkah kalian melakukan riba ? 3. Biasakah kalian melakukan riba ? Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
4. Tahukah kalian tentang perbuatan riba? 2. ELABORASI a. Pengertian dan Hukum Riba
الربوا
Riba ( ) menurut bahasa artinya penambahan atau kelebihan. Sedangkan arti menurut istilah adalah penambahan atau kelebihan dalam tukar menukar sesuatu jenis barang yang dapat memberatkan salah satu pihak. Sebagai contoh, seseorang meminjamkan uang kepada orang lain dengan syarat pada , waktu mengembalikan dilebihkan dari nilai semula. Riba biasa juga disebut bunga uang. Melakukan riba hukumnya haram. Sebagaimana Firman Allah : Artinya : "Hai orang – orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan hertaywaluh kepada Allah supaya kamu mendapatkan keberuntungan." (QS. A1 Imran : 130) Beberapa ayat dan hadist Nabi sebagaimana disebutkan menunjukkan bahwa Islam sangat membebci perbuatan Riba dan islam menganjurkan kepada umatnya agar dalam mencari rizki hendaknNa menempuh dengan cara yang halal seperti jual beli dan sebagainya.
b. Jenis - jenis Riba Menurut para ulama tiyh. riba dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) macam, yaitu : 1). Riba Fadhli Yaitu : Tukar menukar dua barang yang sejenis dengan ukuran yang tidak sama. Misalnya seseorang menukarkan seekor kambing dengan kambing lain yang lebih besar. Kelebihan itu disebut riba fadhli. Supaya tukar menukar seperti ini tidak termasuk riba maka harus memenuhi tiga syarat yaitu : a). Tukar menukar barang tersebut harus sama b). Timbangan atau takarannya harus sama c). Serah terima pada saat itu juga 2). Riba Fardhi Yaitu Utang piutang dengan s_yarat ada keuntungan / bunga bagi yang menghutangi. Misalnya seseorang memberikan hutang beberapa rupiah dengan syarat pada waktu mengembalikan dilebihkan dari jumlah itu. 3). Riba Yadi Yaitu berpisah dari tempat aqad j ual beli sebelum timbang terima. Misalnya seseorang membeli barang setelah dibayar si penjual langsung pergi padahal barang belum diketahui jumlah dan ukurannya oleh si pembeli itu. 4). Riha Nusiah Yaitu Penukaran barang dengan barang lain yang pembayarannya disyaratkan lebih dengan cara melambatkan pengembalian. Misalnya seseorang meminjamkan eincin emas 10 gram, pengembaliannya setahun mendatang men~jadi 11 gram. Jika belum terbayar, maka tahun berikutnya menjadi 12 gram dan seterusnya c. Bunga Bank Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
Yang dimaksud bunga bank sesuai dengan undang - undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan ialah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Mengenai bunga bank. ada beberapa pendapat ulama dalam menetapkan hukumnya yakni : 1). Haram, karena telah menetapkan kelebihan yang disebut riba, berapapun besarnya itu. 2). Tidak haram karena bunga bank cukup rasional sebagai biaya pengelolaan bank dan kelebihannya tidak besar. Yang tergolong besar adalah bunga yang berlipat ganda. 3). Subhat, yakni belum jelas halal dan haramnya apalagi dalam kondisi darurat, tetapi kelompok ini lebih berhati - hati. 4). Sekarang ini di Negara kita telah hadir sebuah bank yang dikelola berdasarkan syariat Islam yakni Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang menentukan keuntungan dengan cara bagi hasil. d. Manfaat di haramkan Riba Manfaat diharamkan perhuatan Riba adalah sebagai berikut : 1). Bagi Rentenir (pemilik uang) a). Akan selarnat dari sikap serakah atau tamak terhadap harta yang bukan haknya b). Terhindar dari sikap hidup malas karena hanya mengharapkan bungan yang dipinjamkan c). Terhindar dari perbuatan aniaya karena memeras kaum yang lemah d). Selamat dari ancarnan Allah SWT dan laknat Rasulullah 2). Bagi Peminjam (orang lemah) a). Selamat dari pernerasan yang dilakukan rentenir b). Selamat dari ancarnan Allah SWT dan laknat Rasulullah SAW c). Memenuhi kebutuhan hidup dengan tenang 3). Kedua belah pihak Dengan diharamkannya riba akan dapat menjalin hubungan kasih saying sebab riba merusak hubungan hatin diantara mereka karena satu pihak memaksa pihak lain. e. Untuk Menghindari Riba 1). Biasakan selalu hidup sederhana 2). Terpaksa harus hutang. jangan hutang kepada rentenir 3). Jangan sekali - kali bekerja sama den-an rentenir 4). Bekerjalah dengan sungguh - sungguh untuk mencukupi kebutuhan hidup walaupun dengan bersusah pavah. 3. KONFIRMASI ( UJI KOMPETENSI ) a. Tugas Siswa (di Sekolah) 1). Coba kalian praktikan perbuatan riba! a. TES AFEKTIF ( SIKAP ) Berilah tanda S ( setuju ) atau TS ( tidak setuju ) dalam kolom pada pernyataan berikut ini ! S TS (tidak NO KEJADIAN / PERISTIWA (setuju) setuju ) Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
1 2
3
4
5
Bunga bank yang telah terjadi selama ini bukan riba karena bank sebagai tempat penyimpanan uang. Bunga bank tetap haram, karena bank sudah pasang tarif diawal transaksi antara pihak bank dengan peminjam. Ada kasus Pak Menowo meminjamkan uang sebesar Rp. 200.000,- kepada Pak Sejo, dengan akad pak Sejo apa bila mengembalikan bulan depan, uang yang dikembalikan sebesar Rp. 210.000,- , bulan berikut nya lagi Rp. 221.000,- dan seterusnya. Pak. Amin meminjam uang kepada tetangganya sebesar Rp. 1.000.000,-, tanpa akad kemudian dikembalikan sebesar Rp. 1.100.000,- pada tiga bulan berikutnya. Pak. Sembodo menjual buah, ketika menimbang di timbangannya diberi uang logam.
b. UJI KOMPETENSI I. Pilihlah a,b,c, atau d jawaban yang paling benar dengan member tanda silang ( X ) 1. Riba menurut arti bahasa Arab adalah …. a. Udhiyyah c. Ziadah b. Hijriyah d. Zulhijah 2. Riba yang terjadi karena adanya tambahan pembayaran hutang disebut riba…. a. Nasi`ah c. Qardhi b. Fadli d. Yadhi 3. Riba fadli adalah riba yang terjadi karena adanya …. a. Tukar menukar c. Pinjam meminjam b. Hutang piutang d. Sewa menyewa 4. Menurut Ibnu Qashim riba dibagi menjadi ….macam a. 2 c. 4 c. 3 d. 5 5. Riba diharamkan karena… a. Dapat menolong orang lain c. Menyengsarakan orang miskin b. Menyenangkan orang miskin d. Membuat kaya para rentenir 6. Riba yang timbul akibat adanya tukar-menukar barang yang sejenis tetapi tidak sama ukuran dan jumlahnya disebut riba….. a. Nasi`ah c. Qardhi b. Fadli d. Yadhi 7. Harta yang terkumpul dari hasil riba akan dimusnahkan oleh Alloh dan tidak akan a. Ditambah c. Melebihi hasil b. Dikurangi d. Shodaqohkan 8. Masalah bunga bank termasuk masalah ijtihadiyah maksud ijtihadiyah ialah …. a. Masalah yang sudah jelas hukumnya c. Masalah yang membuat perdebatan b. Masalah yang sudah jelas keharamannya d. Masalah Yang dibicaraan ulama 9. Berpisah dari tempat akad jual beli sebelum serah terima barang disebut riba …. a. Nasi`ah c. Qardhi b. Fadli d. Yadhi
Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009
10. Pak Surur meminjamkan uang kepada pak Amin, ketika pak Amin mengembali kan harus melebihkan dari pinjamannya, maka pak Surur melakukan perbuatan a. Riba c. Tangawun b. Qiradh d. Hiwalah II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat dan benar ! 1. Jelaskan pengertian riba menurut istilah! 2. Jelaskan potongan ayat berikut! 3. Sebutkan macam-macam riba! 4. Jelaskan pengertian riba fadli ! 5. Sebutkan hukum bunga bank menurut pandangan Ulama! C. PENUTUP 1. Kesimpulan Coba kalian simpulkan materi pembelajaran tersebut di atas bersama teman sebangkumu! 2. Tugas ( di rumah ) Tugas individu Amatilah perbuatan riba di tempat tinggalmu, kemudian catatlah peristiwanya. 4. Materi yang akan datang Anak-anak materi pembelajaran untuk semester ganjil telah selesai, kita lanjutkan materi berikutnya besok pada semester genap. Materi perta pada semester genap yang akan kita bahas, tentang muamalah di luar jual beli, maka dari itu agar kalian lebih mudah untuk memahami tentang muamalah, bacalah dan pahamilah tentang : 1. Pengertian pengertian muamalah di luar jual beli. 2. Jenis-jenis muamalah di luar jual beli.
Tim Penyusun, Buku Ajar Fiqih Kelas IX semester ganjil, Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah, Tahun 2009