2017 Pedoman Penelitian Dosen Politeknik STTT Bandung
Disusun Oleh: Unit Penelitian & Pengabdian Masyarakat 3/21/2017
1.
Pendahuluan
Politeknik STTT Bandung (atau STTT) adalah perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Perindustrian yang keberadaannya diatur di dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 23/M-IND/PER/2/2015 tentang Statuta Politeknik STTT Bandung. Sesuai dengan Statuta dan Peraturan Menteri Perindustrian No. 2/M-IND/PER/1/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik STTT Bandung, UPPM merupakan unit pelaksana akademik yang bertugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan penelitian di Politeknik STTT Bandung. Dalam Pasal 15 Ayat (1) dan (2) Statuta STTT disebutkan bahwa : -
-
Kegiatan penelitian dapat dilakukan oleh dosen perseorangan atau kelompok melalui Jurusan atau Program Studi dan dikoordinasikan Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Penelitian yang bersifat antar-bidang, lintas-bidang dan/atau multi-bidang diselenggarakan oleh Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Penelitian di STTT dilaksanakan dengan menjunjung tinggi moral dan etika akademik serta hak atas kekayaan intelektual untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang tekstil dan penyelesaian masalah-masalah di industri maupun sosial kemasyarakatan serta melayani kebutuhan pembangunan nasional. Penelitian diselenggarakan secara terpadu dengan misi pendidikan dan pengabdian masyarakat sehingga pelaksanaan ketiganya menjadi saling mengisi dan menguatkan. Pendanaan kegiatan penelitian berasal dari Anggaran Belanja dan Pendapatan Politeknik STTT Bandung dan sumber-sumber lain dalam bentuk hibah atau atas dasar kerja sama dengan Politeknik STTT Bandung (Pasal 15 Ayat 4). Sesuai dengan visi dan misinya serta tanggung jawab historisnya, penelitian di STTT diarahkan untuk terus menguatkan kepeloporannya di bidang sains dan teknologi tekstil dalam rangka mendukung pembangunan industri tekstil nasional untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Di samping itu, penelitian juga diarahkan untuk mengembangkan inovasi dan mendorong tumbuh dan berkembangnya kewirausahaan berbasis penelitian. Dalam hal ini, UPPM dapat bekerja sama dengan Unit Inkubator Bisnis dan pihak-pihak lain yang kompeten. Prioritas penelitian di bawah pengelolaan UPPM pada prinsipnya ditentukan berdasarkan pada unsur inovasi dan kreativitas, prinsip ramah lingkungan, pemenuhan kebutuhan strategis nasional, dan kepakaran yang dimiliki STTT. Sistem apresiasi penelitian dibangun atas dasar prestasi (merit system) yang dicapai oleh peneliti. Sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan dalam Permenristekdikti No. 44 tahun 2015, standar penelitian Politeknik STTT Bandung meliputi: 1. Standar hasil penelitian 2. Standar isi penelitian 3. Standar proses penelitian
4. 5. 6. 7. 8.
Standar penilaian penelitian Standar peneliti Standar sarana dan prasarana penelitian Standar pengelolaan penelitian Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian
Program penelitian di STTT secara umum terbagi menjadi Program Penelitian Mandiri dan Program Penelitian Bersponsor. Program Penelitian Mandiri, yaitu program penelitian yang didanai sendiri oleh STTT. Untuk sementara, dengan keterbatasan anggaran yang ada, program ini masih bersifat umum dengan nama “Penelitian Dosen” dan belum dikelompokkan menjadi program-program yang lebih spesifik. Dalam perkembangannnya nanti, Program Penelitian Mandiri dapat dikelompokkan lagi misalnya menjadi Penelitian Unggulan, Penelitian Kelompok Keahlian, dan Penelitian Peningkatan Kapasitas. Program Penelitian Bersponsor, yaitu program penelitian yang didanai oleh sponsor yang bekerja sama dengan STTT dan/atau melalui pihak lain yang bekerja sama dengan STTT yang terdiri dari : Hibah Penelitian dari dalam dan luar negeri, swasta/industri dalam negeri dan lembaga pemerintah, termasuk pula Hibah Penelitian SPIRIT yang dikelola oleh Pusdiklat Industri Kemenperin. 2.
Tujuan
Tujuan kegiatan penelitian di Politeknik STTT Bandung adalah untuk menghasilkan inovasi dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) terapan di bidang tekstil yang dapat dimanfaatkan masyarakat maupun industri serta untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya kewirausahaan bidang tekstil berbasis penelitian. 3.
Luaran
Luaran wajib dari kegiatan penelitian tersebut adalah: 3.1 Produk iptek berupa metode, teknologi tepat guna, purwarupa, sistem dan model 3.2 Laporan penelitian yang diseminarkan dan tersimpan di perpustakaan Politeknik STTT Bandung Luaran tambahan yang sangat direkomendasikan dari penelitian ini adalah publikasi pada jurnal ilmiah nasional dan/atau makalah ilmiah yang diseminarkan dalam seminar nasional/internasional yang sesuai dan terindeks Google Scholar atau Scopus. 4.
Kriteria dan Pengusulan
Kriteria dan persyaratan umum pengusulan Penelitian Mandiri (Penelitian Dosen) adalah sebagai berikut: 4.1 Tim peneliti terdiri dari dosen dan boleh beranggotakan PLP dan mahasiswa dengan ketua peneliti berpendidikan S2 dan mempunyai jabatan fungsional minimum lektor.
4.2 Jumlah tim peneliti maksimum empat (4) orang, yaitu satu orang ketua dan tiga (3) orang anggota dengan tugas dan peran setiap anggota peneliti diuraikan dengan jelas dan disetujui oleh yang bersangkutan disertai dengan bukti tanda tangan pada proposal yang diajukan. 4.3 Pada tahun yang sama setiap pengusul hanya boleh mengajukan maksimal dua (2) usulan dan hanya boleh mengajukan satu (1) usulan sebagai ketua peneliti. 4.4 Topik penelitian yang diajukan meliputi berbagai aspek bidang ilmu dan teknologi tekstil dengan prioritas sesuai ruang lingkup visi dan misi UPPM dan Politeknik STTT Bandung: 4.4.1 Teknologi manufaktur dan pemrosesan TPT 4.4.2 Zat warna, zat pembantu tekstil dan zat-zat kimia khusus untuk penyempurnaan tekstil (specialty chemicals), nanoteknologi 4.4.3 Permesinan tekstil dan garmen 4.4.4 Pengujian dan evaluasi tekstil 4.4.5 Desain tekstil dan fesyen 4.4.6 Teknik dan manajemen industri TPT 4.4.7 Rantai pasok (supply chain), pemasaran dan aspek-aspek ekonomi dalam industri TPT 4.4.8 Lingkungan dan kelestarian/keberlanjutan (sustainability) 4.4.9 Tekstil teknik dan tekstil cerdas 4.4.10 Serat dan bahan tekstil alternatif Di samping itu, pemilihan topik penelitian oleh pengusul dan seleksi pendanaan juga perlu memperhatikan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional bidang TPT tahun 2015-2035 (Tabel 1): Tabel 1. Pentahapan pembangunan industri tekstil nasional dan kebutuhan teknologi yang perlu dikembangkan (RIPIN 2015-2035). Sasaran
2015 – 2019
Tahapan pembangunan
1. Serat tekstil 2. Rajut 3. Garmen fesyen 4. Tekstil khusus
Kebutuhan teknologi yang dikembangakn
1. Material bahan baku dan bahan pewarna 2. High speed efficient
2020 – 2024 1. Serat tekstil mikro 2. Dissolving pulp rayon 3. PET recycle 4. Garment functional dan smart apparel 5. Rajut 6. Tekstil khusus 1. Bahan serat sintetik mikro ringan, kuat dan biodegradable
2025 – 2035 1. 2. 3. 4.
Serat tekstil nano Smart apparel Rajut Tekstil khusus
1. Bahan serat sintetik nano ringan, kuat dan biodegradable
Sasaran
2015 – 2019
2020 – 2024
2025 – 2035
cutting, trimming and sewing 3. Bahan pewarna ramah lingkungan 4. Perlakuan kain hemat energi 5. Perancangan produk customized and CAD/CAM
2. Bahan pewarna ramah lingkungan 3. Perlakuan kain hemat energi 4. Perancangan produk customized and CAD/CAM 5. High speed efficient cutting, trimming, sewing 6. Advanced spinning and knitting (serat mikro) 7. Recycle technology for fiber
2. Bahan pewarna ramah lingkungan 3. Perancangan produk customized and CAD/CAM 4. High speed efficient cutting, trimming, sewing 5. Advanced spinning and knitting (serat mikro)
5. Prosedur Pengajuan Proposal 5.1. Dosen mengajukan proposal penelitian sesuai dengan format dan templat proposal pada Lampiran 1 (tersedia secara terpisah untuk diunduh) yang telah ditentukan kepada Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) dalam bentuk lampiran pada epesan dalam jaringan intranet Kemenperin dan ditujukan kepada: Mohamad Widodo, Asril Senoaji Soekoco, Dody Mustafa. 5.1.1. Format berkas (file) proposal : PDF 5.1.2. Nama berkas : NamaKetuaPeneliti_KataKunciTopikPenelitian_UP2M_TahunAnggaran. Contoh: MWidodo_Plasma_UP2M_2017 5.1.3. Judul epesan : Proposal Penelitian Dosen TA – Nama Lengkap Ketua Peneliti (tanpa gelar), kata kunci penelitian. Contoh : Proposal Penelitian Dosen 2017 – Mohamad Widodo, plasma 5.2. Pengajuan proposal mengikuti jadwal dan batas waktu yang telah ditetapkan. UPPM tidak akan memroses proposal yang diajukan melewati batas waktu yang diberikan. 5.3. Setiap tim peneliti bertanggung jawab untuk memastikan bahwa proposal yang diajukan sesuai dengan format dan mengikuti templat proposal yang telah disediakan. Proposal yang tidak mengikuti format yang telah ditentukan sesuai dengan templat proposal tidak akan diproses lebih lanjut dan dikembalikan kepada pengusul dengan pemberitahuan. 5.4. Ketua Peneliti akan mendapat pemberitahuan melalui epesan mengenai status proposalnya masing-masing.
6. Seleksi Proposal Penelitian Seleksi proposal penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu evaluasi dokumen dan penelaahan proposal. 6.1. Pada tahap evaluasi dokumen, UPPM akan memeriksa kesesuaian proposal dengan format yang telah ditetapkan dan kelayakan isi proposal secara umum yang meliputi ruang lingkup penelitian dan tata cara penulisan serta kelengkapan setiap bagian di dalamnya. Proposal yang format dan isinya dianggap telah sesuai akan didaftarkan untuk diproses lebih lanjut pada tahap berikutnya, yaitu penelaahan oleh tim penelaah. 6.2. Penelaahan dan penilaian proposal dilakukan oleh dua orang penelaah yang bekerja secara independen dengan mengisi Form Penilaian Proposal Penelitian (Lampiran 2). 6.3. Hasil penelaahan dan penilaian proposal selanjutnya direkap dan dilaporkan kepada Pembantu Direktur I untuk diputuskan mengenai kelanjutan dan pembiayaan proposal yang diajukan. 6.4. UPPM mengumumkan hasil seleksi proposal sesuai dengan keputusan Direktur Politeknik STTT Bandung melalui Pembantu Direktur I Bidang Akademi berdasarkan hasil penelaahan dan penilaian yang diberikan oleh tim penelaah. 6.5. Proposal yang telah dinyatakan lolos seleksi penelaahan selanjutnya diseminarkan di dalam “Seminar Proposal Penelitian Dosen” untuk mendapat masukan lebih jauh dari kolega peneliti dan dosen serta undangan lainnya seperti dari industri dan balai-balai penelitian. 6.5.1. Seminar proposal dilaksanakan sesuai jadwal yang akan ditetapkan kemudian oleh UPPM. 6.5.2. Proposal yang akan diseminarkan sudah harus diperbaiki sesuai saran tim penelaah. 6.5.3. Ketua Peneliti wajib hadir pada acara seminar proposal dari awal acara hingga selesai. Ketidakhadiran Ketua Peneliti atau yang mewakilinya (jika berhalangan dan sudah mendapatkan persetujuan sebelumnya dari UPPM) dapat berakibat dibatalkannya proposal penelitian yang bersangkutan. 6.5.4. Jika Ketua Peneliti berhalangan hadir pada acara seminar, yang bersangkutan harus memberitahukan secara tertulis kepada UPPM dan menunjuk anggota peneliti (dosen) yang menggantikannya untuk diketahui dan disetujui oleh UPPM. 6.6. Tim peneliti memperbaiki proposal penelitiannya masing-masing sesuai masukan yang diberikan dalam seminar dan mengembalikan proposal yang sudah diperbaiki
kepada UPPM selambat-lambatnya dalam waktu dua (2) minggu sesudah seminar proposal. 7. Pelaksanaan dan Pengelolaan Kegiatan Penelitian Pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan selama enam (6) bulan terhitung sejak 1 Juni hingga 30 November tahun yang bersangkutan, mulai dari persiapan bahan dan alat hingga percobaan dan penulisan laporan pra-akhir (pre final). Presentasi hasil penelitian dalam “Seminar Hasil Penelitian Dosen” dan penyerahan laporan akhir yang sudah diperbaiki dilaksanakan selama bulan Desember. 7.1 UPPM menyiapkan Surat Perjanjian Kontrak Penelitian sebanyak dua (2) rangkap untuk setiap proposal yang lolos seleksi dan telah disetujui. 7.2 Surat perjanjian yang telah dicetak selanjutnya ditandatangani oleh Direktur Politeknik STTT Bandung dan Ketua Peneliti. 7.3 Satu rangkap surat perjanjian asli yang telah ditandatangani dan diberi cap diserahkan kepada Ketua Peneliti dan satu rangkap lagi menjadi arsip di UPPM. 7.4 Pencairan dana penelitian dilakukan secara bertahap sesuai kemajuan pelaksanaan penelitian dengan membawa form pencairan yang ditandatangani Kepala UPPM dan bercap basah Politeknik STTT Bandung (Lampiran 3). 7.4.1 Pencairan tahap pertama sebesar ± 60% dilakukan setelah peneliti menyerahkan proposal penelitian yang telah diperbaiki dari hasil seminar proposal. 7.4.2 Pencairan tahap kedua sebesar ± 20% dilakukan setelah peneliti menyerahkan laporan kemajuan (progress report) penelitian sesuai dengan rencana penelitian yang sudah dijadwalkan. 7.4.3 Pencairan tahap ketiga sebesar ± 20% dilakukan setelah peneliti menyerahkan laporan akhir yang sudah diperbaiki berdasarkan masukan pada seminar hasil penelitian. 7.5 Tim peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan proposal yang telah disetujui dan surat perjanjian yang sudah ditandatangani serta Kode Etik Penelitian. 8. Pelaporan, Monitoring dan Evaluasi 8.1 Tim peneliti wajib membuat laporan harian yang berisi catatan dan rekaman seluruh kegiatan penelitian yang meliputi persiapan, percobaan dan hasil percobaan dalam logbook atau buku jurnal penelitian (dan media lain yang sesuai) sebagai bahan dokumentasi yang akan digunakan untuk memonitor dan mengases kemajuan kegiatan penelitian. Logbook atau jurnal tersebut harus ditandatangani oleh pelaksana percobaan dan Ketua Peneliti setiap hari dalam rangkaian pelaksanaan percobaan.
8.2 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penelitian dilaksanakan oleh UPPM dan tim yang ditunjuk oleh Pembantu Direktur I. 8.3 Peneliti menyerahkan laporan kemajuan kepada UPPM sesuai jadwal yang telah ditetapkan dalam bentuk cetakan (hardcopy) dengan format dan sistematika laporan sesuai Lampiran 4 dan disertai dengan logbook/jurnal penelitian. 8.4 Kemajuan pelaksanaan penelitian dievaluasi berdasarkan rencana dan jadwal pelaksanaan penelitian dan realisasi serta hasilnya. 8.5 Hasil monitoring dan evaluasi akan disampaikan kepada masing-masing tim peneliti dan didiskusikan jika ada masalah dalam hal pencapaian target waktu dan/atau unjuk kerja. Hasil diskusi akan dijadikan pegangan bersama untuk kelanjutan kegiatan penelitian. 8.6 Laporan akhir hasil penelitian terdiri dari (1) laporan dalam bentuk cetakan, (2) laporan elektronik dalam format PDF, (3) poster presentasi untuk seminar hasil penelitian dan (4) draft makalah ilmiah untuk publikasi pada jurnal ilmiah nasional/internasional atau seminar nasional/internasional yang diserahkan satu minggu sebelum seminar hasil penelitian (untuk pencetakan prosiding). 8.6.1 Laporan dalam bentuk cetakan menggunakan sampul (hardcover) berwarna biru diserahkan kepada UPPM sebanyak dua (2) eksemplar: satu eksemplar untuk disimpan di perpustakaan dan satu eksemplar lagi untuk arsip di UPPM. 8.6.2 Laporan elektronik diserahkan melalui epesan kepada UPPM (Mohamad Widodo, Asril Senoaji Soekoco, Dody Mustafa) dalam format PDF. 8.6.3 Poster presentasi menggunakan format yang akan dijelaskan secara terpisah. 8.6.4 Laporan hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional diserahkan kepada UPPM dalam bentuk elektronik (PDF) dengan format naskah sesuai jurnal ilmiah yang dituju disertai dengan bukti submission. 8.7 Dosen/peneliti (ketua dan anggota) yang tidak menyelesaikan penelitiannya hingga batas waktu yang telah ditentukan, yaitu 30 Desember tahun yang bersangkutan, tidak diperkenankan mengikuti seleksi proposal penelitian dosen STTT pada tahun berikutnya hingga yang bersangkutan menyelesaikan kewajibannya. 8.8 Dalam hal pengajuan proposal kepada pihak luar dan dibutuhkan pengesahan ataupun rekomendasi resmi dari tempat bekerja, STTT tidak dapat memberikan pengesahan ataupun rekomendasi untuk proposal penelitian yang diajukan oleh dosen yang belum menyelesaikan kewajiban penelitiannya dengan STTT.
LAMPIRAN 1 : CONTOH FORMAT DAN SISTEMATIKA PROPOSAL PENGAJUAN PENELITIAN 1.1
Judul usulan:
:
HURUF KAPITAL TEBAL
1.2
Ketua peneliti Nama Bidang keahlian Jabatan Unit kerja Telepon e-mail
: : : : : :
Dr. Farida Nur Hidayati, S.Si.T., M.Sc.
Anggota peneliti
:
1.3
No.
1.4
Nama
Keahlian/Posisi
1
Dr. Muhammad Rida
2 3
Dhani Ramadhan, SST. Dian Wijaya
Kimia Tekstil, Kimia dan Fisika Polimer, Peneliti PLP, Pembantu Peneliti Mahasiswa Tahun ke-3 Kimia Tekstil, Pembantu Peneliti
Subyek penelitian
:
Beri tanda centang () pada area penelitian yang sesuai dengan topik penelitian Saudara Teknologi manufaktur dan Teknik dan manajemen industri TPT pemrosesan TPT Zat warna, zat pembantu tekstil dan Rantai pasok (supply chain), pemasaran zat-zat kimia khusus untuk dan aspek-aspek ekonomi dalam penyempurnaan tekstil (specialty industri TPT chemicals), nanoteknologi Permesinan tekstil dan garmen Lingkungan dan kelestarian/keberlanjutan (sustainability) Pengujian dan evaluasi tekstil Tekstil teknik dan tekstil cerdas Desain tekstil dan fesyen Serat dan bahan tekstil alternatif 1.5
Target luaran*
:
Metode/teknologi tepat guna/purwarupa/sistem/model Laporan yang tersimpan di Perpustakaan STTT Publikasi pada jurnal ilmiah nasional/internasional Seminar nasional/internasional *coret yang tidak perlu
1.6
Jumlah biaya
:
Rp 15.500.000
1.7
Jangka waktu penelitian
:
Juni – November 2017
8
LAMPIRAN 1 : CONTOH FORMAT DAN SISTEMATIKA PROPOSAL PENGAJUAN PENELITIAN Tanda tangan tim peneliti Ketua peneliti
Dr. Farida Nur Hidayati, S.Si.T., M.Sc.
Anggota peneliti
Dr. Muhammad Rida
Dhani Ramadhan, SST.
Dian Wijaya
9
LAMPIRAN 1 : CONTOH FORMAT DAN SISTEMATIKA PROPOSAL PENGAJUAN PENELITIAN 2.1 Abstrak Memuat latar belakang masalah, rumusan masalah (problem statement), rencana penelitian yang akan dilakukan meliputi rencana kegiatan, metode yang digunakan, hipotesa dan output yang ingin dicapai yang disampaikan dengan ringkas dan efisien serta padat berisi (maksimum 300 kata). 2.2 Tujuan Penelitian Menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dengan penelitian ini. 2.3 Keutamaan Rencana Penelitian Menjelaskan mengapa penelitian ini perlu dilakukan dan keutamaannya dalam konteks perkembangan ilmu dan pengetahuan ataupun dalam konteks manfaatnya. 2.4 Hipotesa Memuat hipotesa yang dinyatakan secara jelas berdasarkan pada rumusan masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai. 2.5 Studi Pustaka 2.5.1 Sub Tema 1 Berisi tinjauan atau hasil studi literatur yang relevan dan fokus pada pokok persoalan. Studi pustaka juga memberikan gambaran mengenai state-of-the-art(perkembangan mutakhir) dari topik yang sedang akan diteliti. (Roach, Shirtcliffe, and Newton 2008; Strobel and Lyons 2011; Owens and Wendt 1969)
Gambar 1. (Sekedar contoh gambar) Proses di dalam plasma dingin dan pada permukaan substrat.(Marcandalli and Riccardi 2007) 10
LAMPIRAN 1 : CONTOH FORMAT DAN SISTEMATIKA PROPOSAL PENGAJUAN PENELITIAN 2.5.2 Sub Tema 2 Lorem ipsum dolor sit amet, no periculis signiferumque sit, pri aperiam indoctum mediocrem ei. Nulla quidam ei ius, graece impetus mandamus vel ne. Nec ei lorem fabulas eligendi. Ut utroque suscipit definiebas vix, an iracundia contentiones nam, eum te simul nusquam. Nam id harum delicatissimi, has an ridens integre legimus. Tantas maiorum appareat sit ut. Vim ei dolores convenire. Autem iriure pro ex. Ea vel laoreet disputando, no mei labitur omnesque quaerendum. Mei sumo debitis cu, solum offendit adipisci mel in.
Gambar 2. Berbagai tipe plasma bertekanan atmosfir (Shishoo 2007). an usu. Populo persius diceret et pro, vero noluisse voluptatibus ne ius, animal ocurreret interpretaris cu duo. Ex posse oporteat cum, cum te rebum intellegat. Ex quas mediocrem vituperata cum, ullum vitae suscipiantur vim cu. Pri ut alterum saperet habemus, quando virtute dolores nam id. Verear blandit intellegebat has ea. Te suas iriure sed. Epicurei vivendum ius ad, homero labores efficiendi nam ex. Tabel 1. Panas metabolik yang dihasilkan tubuh manusia pada berbagai aktifitas
11
LAMPIRAN 1 : CONTOH FORMAT DAN SISTEMATIKA PROPOSAL PENGAJUAN PENELITIAN 2.6 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah kerangka berpikir kita dalam menyelesaikan masalah dan mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam perumusan masalah ataupun hipotesa. Metodologi merupakan uraian yang bersifat konseptual dan kemudian diturunkan menjadi langkah-langkah percobaan seperti sering tergambar dalam diagram alir percobaan yang disampaikan pada bagian rancangan penelitian. 2.7 Rancangan Penelitian Rancangan percobaan (design of experiments), diagram alir, bahan, alat dan metode disampaikan di bagian ini untuk memberikan gambaran kongkrit mengenai pelaksanaan penelitian dan percobaan serta untuk justifikasi anggaran. 2.7.1 Bahan dan Alat Menjelaskan bahan-bahan, termasuk zat-zat kimia, dan peralatan yang digunakan dalam percobaan kecuali peralatan dan bahan-bahan yang bersifat umum. 2.7.2 Diagram Alir Percobaan Memuat gambar atau skema tentang sistematika dan alur langkah-langkah percobaan Kain rajut PET 100%, sudah dimasak
Radiasi plasma Voltage: 12, 16, 20 kV Elektroda: 15, 40 mm Waktu: 5, 10, 15 menit Gas: Udara, O2, N2
Benam-peras Kitosan 1, 3%
Radiasi plasma Voltage: 12, 16, 20 kV Elektroda: 15, 40 mm Waktu: 5, 10, 15 menit Gas: Udara, O2, N2
Pengeringan 110 oC, 2 menit
Pemanasawetan 170 oC, 1 menit
Benam-peras Kitosan 1, 3%
Pengujian/Pengukuran: MMT SEM ATR-FTIR Uji tetes Uji anti bakteri Penambahan berat
Didiamkan di udara terbuka: 24, 48 jam
Pengujian: MMT, uji tetes
Gambar 3.Diagram alir percobaan dengan plasma 2.7.3 Prosedur Percobaan dan Pengujian Menerangkan langkah-langkah pelaksanaan percobaan dan pengujian 12
LAMPIRAN 1 : CONTOH FORMAT DAN SISTEMATIKA PROPOSAL PENGAJUAN PENELITIAN 2.8 Justifikasi Anggaran Memberikan rincian kebutuhan aktual yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian dalam batas kewajaran dan dapat meliputi pembelian barang atau bahan habis pakai (maks. 60%), biaya pengujian (maks. 40%), honorarium (maks. 30% dari biaya total), perjalanan dinas (maks. 40%). Tabel 2. Rancangan Anggaran Biaya No.
Kebutuhan
1
Bahan habis pakai (maksimum 60%) Pembelian bahan habis pakai untuk ATK, fotocopy, surat menyurat, penyusunan laporan, cetak, penjilidan laporan, publikasi, pulsa, internet, bahan laboratorium, langganan jurnal
1.1 1.2 2
2.1 2.2 3
3.1 3.2 4
Jumlah
Unit
Harga satuan (Rp)
Jumlah Harga (Rp)
Pengujian (maksimum 40%) Sewa untuk peralatan/mesin/ruang laboratorium, kendaraan, kebun percobaan, peralatan penunjang penelitian lainnya
Perjalanan dinas (maksimum 40%) Perjalanan untuk biaya survei/sampling data, seminar/workshop DN-LN, biaya akomodasi konsumsi, perdiem/lumpsum, transport
Honorarium (maksimum 30% dan dibayarkan sesuai ketentuan) Honorarium untuk pelaksana, petugas laboratorium, pengumpul data, pengolah data, penganalisis data, honor operator, dan honor pembuat sistem
4.1 4.2 … 13
LAMPIRAN 1 : CONTOH FORMAT DAN SISTEMATIKA PROPOSAL PENGAJUAN PENELITIAN Honorarium diberikan kepada seseorang yang diberi tugas untuk menunjang kegiatan penelitian/perekayasaan yang dilakukan oleh fungsional peneliti/perekayasa sebagai pembantu peneliti/perekayasa, koordinator peneliti/perekayasa, sekretariat peneliti/ perekayasa, pengolah data, petugas survei, pembantu lapangan berdasarkan surat perintah pejabat yang berwenang. Honorarium penunjang penelitian/perekayasaan diberikan secara selektif dengan mempertimbangkan prinsip efisiensi dan efektifitas. (PMK RI No. 33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun 2017). 2.9 Jadwal Kegiatan
No. Nama Kegiatan 1 2
3
4 5
Tabel 3. Jadwal kegiatan penelitian Bulan
Studi literatur Percobaan pendahuluan - Percobaan pendahuluan 1 - Percobaan pendahuluan 2 Percobaan - Percobaan 1 - Percobaan 2 - Percobaan 3, dst. - Pengujian 1 - Pengujian 2, dst Analisa hasil percobaan Penyusunan laporan
Mei Jun Jul X X X
X
Agu Sep Okt
Nov
X
X X
X
Daftar Pustaka Daftar Pustaka disusun berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad nama pengarang, tahun, judul tulisan, dan sumber. Hanya pustaka yang dikutip dalam usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka. Sangat disarankan untuk menggunakan piranti lunak pengelola referensi (reference management software) seperti Mendeley atau Zotero yang dapat diunduh dari internet dan digunakan secara gratis demi memudahkan proses sitasi dan penyusunan daftar pustaka secara otomatis. Jika anda menggunakan piranti lunak tersebut, maka gaya selingkung (reference style) yang digunakan untuk sitasi dan menyusun daftar pustaka pada templat ini adalah “Harvard Reference format 1 (authordate)”. 1. Marcandalli, B., and C. Riccardi. 2007. “Plasma Treatment of Fibres and Textiles.” In Plasma Technologies for Textiles, 282–300. Woodhead. 2. Owens, D. K., and R. C. Wendt. 1969. “Estimation of the Surface Free Energy of Polymers.” Journal of Applied Polymer Science 13 (8): 1741–47. doi:10.1002/app.1969.070130815. 3. Roach, Paul, Neil J. Shirtcliffe, and Michael I. Newton. 2008. “Progess in Superhydrophobic Surface Development.” Soft Matter 4 (2): 224. doi:10.1039/b712575p. 14
LAMPIRAN 1 : CONTOH FORMAT DAN SISTEMATIKA PROPOSAL PENGAJUAN PENELITIAN 4. Shishoo, Roshan. 2007. Plasma Technologies for Textiles. 1st ed. CRC. http://books.google.com/books?id=lL4eAQAAIAAJ. 5. Strobel, Mark, and Christopher S. Lyons. 2011. “An Essay on Contact Angle Measurements.” Plasma Processes and Polymers 8 (1): 8–13. doi:10.1002/ppap.201000041.
15
LAMPIRAN 2 : CONTOH FORM PENILAIAN PROPOSAL FORM PENILAIAN PROPOSAL PENELITIAN Judul Penelitian
:
Nama Peneliti
: (Nama ketua peneliti)
Bidang yang diteliti
: (diisi sesuai dengan area penelitian yang diberi tanda centang pada halaman depan proposal)
No
KRITERIA PENILAIAN
BOBOT
1
PENDAHULUAN Ketajaman Perumusan Masalah KesesuaianTujuan Penelitian dengan Masalah Penelitian Manfaat Penelitian 2 TINJAUAN PUSTAKA Relevansi dengan Masalah Penelitian Cara Mengutip Kemutakhiran Sumber Data Cara penyususunan Daftar Pustaka 3 METODOLOGI PENELITIAN Kesesuaian Rancangan dengan Masalah Penelitian Ketepatan Instrumen Penelitian Ketepatan Metode Analisis Data 4 KELAYAKAN PENELITIAN Kewajaran Biaya Penelitian Kewajaran Jadwal Penelitian 5 UMUM Sistematika Proposal Keterbacaan Penggunaan Bahasa Representasi Penulisan Judul Abstrak Proposal JUMLAH CATATAN PENELAAH DAN SARAN PERBAIKAN
SKOR
NILAI
25
20
30
10
15
100
Catatan :Setiap kriteria diberi skor : 3, 4, 5, 6, 7. 3 = Sangat Kurang 5 =Cukup 7 = Sangat Baik 4 = Kurang 6 = Baik Penelitian dianggap layak apabila jumlah nilai, yaitu (bobot x skor) > 500
Bandung, . . . . . . . . . . . . . . . Penelaah/Penilai
(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .)
16
LAMPIRAN 3 : CONTOH PENCAIRAN DANA PENELITIAN
Formulir Persetujuan Pembayaran Dana Bantuan Penelitian Rutin Dosen
Nama Ketua Tim Peneliti
:……………………………………………………………………….
Judul Penelitian
:……………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………... ………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………... Tahun Anggaran
:………………………………………………………………...……...
Dinyatakan berhak menerima dana bantuan penelitian Tahap………………………...….(….) , sebesar Rp…………………………….terbilang…………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………Mohon dibayarkan kepada yang bersangkutan sesuai dengan jumlah tersebut di atas.
Menyetujui, Bandung, ………,…….,2016 Ketua UP2M Politeknik STTT Bandung
Mohamad Widodo, A.T., M.Tech, Ph.D. Nip : 196708181996031001
17
LAMPIRAN 4 : FORMAT LAPORAN KEMAJUAN DAN LAPORAN AKHIR
LAPORAN KEMAJUAN HASIL PENELITIAN
JUDUL PENELITIAN
Tim Peneliti:
Nama lengkap peneliti dengan gelar (Ketua) Nama lengkap peneliti dengan gelar (Anggota)
POLITEKNIK STTT BANDUNG AGUSTUS – 2016
18
LAMPIRAN 4 : FORMAT LAPORAN KEMAJUAN DAN LAPORAN AKHIR
DAFTAR ISI Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Abstrak
i ii iii iv
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3 Ruang Lingkup Penelitian 1.4 Hipotesa
1 1 1 2 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plasma 2.2 Plasma Lucutan Korona 2.3 Kitosan 2.4 Kenyamanan, Moisture Management dan Anti Bakteri
4 4 6 8 9
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Percobaan Pendahuluan 3.1.2 Alat dan Bahan 3.1.3 Percobaan 3.1.4 Prosedur Percobaan 3.2 Pengujian 3.2.1 Uji Daya Serap Air 3.2.2 Moisture Management Tester 3.2.3 ATF-FTIR 3.2.4 Uji Anti Bakteri 3.2.5 Scanning Electron Microscope
25 25 26 28 30 30 30 31 32 32 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Percobaan Pendahuluan
36 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
38
DAFTAR PUSTAKA
39
i
LAMPIRAN 4 : FORMAT LAPORAN KEMAJUAN DAN LAPORAN AKHIR
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Proses di dalam plasma dingin dan pada permukaan substrat. Gambar 2. Berbagai tipe plasma bertekanan atmosfir Gambar 3. Ilustrasi daerah antara dua elektroda pada lucutan korona titik bidang dengan polaritas positif pada elektroda titik Gambar 4. Deasetilasi kitin oleh NaOH menjadi kitosan Gambar 5. Proses perpindahan uap air dari permukaan tubuh melalui bahan tekstil Gambar 6. Penyempurnaan anti bakteri untuk menghilangkan bau pada bahan tekstil Gambar 7. Skema alat plasma lucutan korona milik Universitas Diponegoro Gambar 8. Percobaan Gambar 9. Diagram alir percobaan Gambar 10. Moisture Management Tester (MMT SDL Atlas M290). Gambar 11. Grafik hubungan antara tegangan (V) dan arus (I) pada berbagai jarak elektroda
ii
4 6 7 8 9 11 26 28 29 22 37
LAMPIRAN 4 : FORMAT LAPORAN KEMAJUAN DAN LAPORAN AKHIR
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Panas metabolik yang dihasilkan tubuh manusia pada berbagai aktifitas Tabel 2. Parameter tegangan dan arus proses plasma
iii
10 36
LAMPIRAN 4 : FORMAT LAPORAN KEMAJUAN DAN LAPORAN AKHIR
ABSTRAK Maksimum 300 kata. Lingkungan dan energi adalah dua masalah pokok yang harus dihadapi industri untuk menjaga dan mengembangkan keberlanjutannya (sustainability) di masa depan. Salah satu inovasi penting dalam pengembangan proses kimia tekstil selama satu dasawarsa belakangan ini adalah teknologi plasma bertekanan atmosfir untuk proses penyempurnaan tekstil. Keberadaan teknologi ini memberikan jawaban atas persoalan lingkungan dan energi secara sekaligus karena hampir tidak memerlukan air dalam penggunaannya. Meskipun bukan teknologi yang tergolong sangat baru, aplikasinya di bidang tekstil masih dalam pengembangan tahap akhir untuk dikomersialkan pada skala produksi. Di Indonesia, penggunaan teknologi plasma untuk tekstil belum dikenal luas dan masih pada tahap pengembangan sangat awal. Balai Besar Tekstil (BBT) bekerja sama dengan Jurusan Kimia Politeknik STTT Bandung dan Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, baru-baru ini telah berhasil membuat purwarupa mesin plasma lucutan korona bertekanan atmosfir untuk proses tekstil berskala laboratorium. Mesin ini merupakan yang pertama di Indonesia. Pada penelitian ini, plasma lucutan korona tekanan atmosfir digunakan untuk memodifikasi sifat-sifat fisik dan kimia permukaan kain rajut poliester 100% agar bersifat hidrofilik di satu sisi permukaan dan hidrofobik di sisi permukaannya yang lain. Cara tersebut diyakini dapat meningkatkan kemampuan moisture management kain. Kain poliester diradiasi plasma dengan variasi waktu radiasi, besar tegangan dan jarak elektroda untuk mempelajari pengaruh parameter proses terhadap sifat fisik dan kimia permukaan poliester serta penyerapannya terhadap air. Hasil percobaan dan serangkaian pengukuran telah menunjukkan bahwa Di samping itu, pada penelitian ini, plasma juga telah digunakan untuk mengaktifasi permukaan serat sebagai sarana untuk pengikatan kitosan pada permukaan serat poliester. Beberapa metode telah dicoba untuk mempelajari pengaruhnya terhadap pengikatan kitosan dan aktifitas anti bakterinya.
iv
LAMPIRAN 4 : FORMAT LAPORAN KEMAJUAN DAN LAPORAN AKHIR
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teks 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian Teks 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Teks 1.4 Hipotesa Teks
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Sub Bab 2.1
Teks 2.2
Sub Bab 2.2
Teks 2.3
Sub Bab 2.3
Teks
25
LAMPIRAN 4 : FORMAT LAPORAN KEMAJUAN DAN LAPORAN AKHIR
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Teks 3.1.1 Percobaan Pendahuluan (Jika ada) Teks 3.1.2 Alat dan Bahan
3.1.3
Percobaan
3.1.4 Prosedur Percobaan Teks 3.2
Pengujian
26
LAMPIRAN 4 : FORMAT LAPORAN KEMAJUAN DAN LAPORAN AKHIR
27
LAMPIRAN 4 : FORMAT LAPORAN KEMAJUAN DAN LAPORAN AKHIR
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Percobaan Pendahuluan Tabel di bawah ini memperlihatkan hasil pengukuran besarnya arus pada berbagai nilai tegangan dan jarak elektroda. Percobaan ini dilakukan untuk menentukan wilayah kerja yang aman bagi alat maupun bahan, yaitu yang dapat membangkitkan plasma mandiri yang stabil tanpa adanya kilatan listrik (spark) yang dapat merusak alat maupun bahan yang diproses. Tabel 2. Parameter tegangan dan arus proses plasma I (µA)
V (kV) 0,1
d=1cm 1
d=2cm 1
d=3cm 1
d=4cm 1
d=5cm 1
d=6cm 1
0,2
1,67
2
2
1,33
1,17
1,5
0,3
2,17
3,5
3,17
2
1,83
2
0,4
3
4,67
4,17
2,67
2
2,67
0,5
3,5
5,67
6,33
3,17
2,5
2,83
0,6
4
6,33
8,83
3,67
3
3,67
0,7
4,67
7,33
11,5
4
3,33
4
0,8
5,17
8,17
13,67
4,5
4
4,67
0,9
5,83
8,67
23,67
5,17
4,83
5
1
6,5
10,83
33
5,83
5,5
5,67
1,1
7,33
13
64
6,33
6,67
6,17
s1,2
9,33
25
91,67
7
7,5
7,67
1,3
16,33
57,67
150
8,83
7,67
8,5
8,17
9,5
1,4
100
108,33
191,67
9,83
1,5
150
183,33
250
14,83
9
10,5
1,6
333,33
350
21,67
10,83
11,17
1,7
525
483,33
46
12,83
11,83
1,8*
801,6*
799*
66
14,33
12,83
1,9
1283,3
833
133,33
15,17
13,67
2
1950
950
183,33
16,67
14,67
2,1
1300
250
18,67
15,67
2,2
2733,3
408,33
22,33
16,83
2,3
3500
600
26,67
17,83
33,67
19
2,4
n/a
800
2,5 2,6 2,7 2,8
n/a
900
39
950
46,33
24,33
65,83
30
n/a
2,9
n/a
100
37,67
100
133,3
3
150
3,1
n/a
28
22
n/a
LAMPIRAN 4 : FORMAT LAPORAN KEMAJUAN DAN LAPORAN AKHIR d=1 cm d=2 cm d=3 cm d=4 cm d=5 cm d=6 cm
4000 3500 3000
I (A)
2500 2000 1500 1000 500
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
V (kV)
Gambar 11. Grafik hubungan antara tegangan (V) dan arus (I) pada berbagai jarak elektroda Data hasil percobaan pendahuluan pada Gambar 11 di atas menunjukkan nilai maksimum yang diperoleh pada tiap jarak elektroda. Pada jarak elektroda 1 cm, besar arus maksimum dicapai pada tegangan sebesar 1,5 kV. Arus maksimum pada jarak 2 cm dicapai pada tegangan sebesar 2 kV, jarak 3 cm pada tegangan 2,3 kV, jarak 4 cm pada tegangan 2,6 kV, jarak 5 cm pada tegangan 3 kV dan terakhir jarak 6 cm pada tegangan 2,9 kV. Hal ini menunjukkan semakin jauh jarak elektroda semakin besar pula tegangan yang dapat diberikan. Daya ekspos plasma yang menghasilkan rentang lucutan korona yang paling lama hingga titik sebelum terjadinya spark yang tidak diharapkan diperoleh pada jarak 3 cm. Di sisi lain, nilai tegangan dan arus optimum yang seragam yang dapat digunakan yaitu pada jarak 2 dan 3 cm dengan nilai tegangan 1,8 kV. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dipilih pengujian dengan variasi jarak elektroda 2 dan 3 cm dengan daya plasma yang ditetapkan pada tegangan (V) sebesar 1,8 kV dan kuat arus (I) sebesar 800 µA untuk tiap variasi jarak elektroda.
29
LAMPIRAN 4 : FORMAT LAPORAN KEMAJUAN DAN LAPORAN AKHIR
BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil percobaan, sementara ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Semakin besar jarak elektroda semakin besar tegangan yang diperlukan untuk menghasilkan arus maksimum. 2. Nilai tegangan dan arus optimum yang seragam yang dapat digunakan adalah pada jarak 2 dan 3 cm dengan nilai tegangan 1,8 kV dan arus 800 µA.
30
LAMPIRAN 4 : FORMAT LAPORAN KEMAJUAN DAN LAPORAN AKHIR
DAFTAR PUSTAKA 1. Shishoo, R. Plasma Technologies for Textiles. (CRC, 2007). 2. Fridman, A. Plasma Chemistry. (Cambridge University Press, 2008). 3. Yasuda, H. Plasma polymerization. (Academic Press, 1985). 4. Graham, W. G. in 64–78 (Woodhead, 2007). 5. Marcandalli, B. & Riccardi, C. in Plasma Technologies for Textiles 282–300 (Woodhead, 2007). 6. Inagaki, N. Plasma surface modification and plasma polymerization. (CRC Press, 1996). 7. Inagaki, N., Tasaka, S. & Kawai, H. Surface modification of aromatic polyamide film by oxygen plasma. J. Polym. Sci. Part A Polym. Chem.33, 2001–2011 (1995). 8. Inagaki, N., Tasaka, S. & Kawai, H. Surface modification of Kevlar fiber by a combination of plasma treatment and coupling agent treatment for silicone rubber composite. J. Adhes. Sci. Technol.6, 279–291 (1992). 9. Hwang Y.J. et al. Effects of atmospheric pressure helium/air plasma treatment on adhesion and mechanical properties of aramid fibers. J. Adhes. Sci. Technol.17, 847– 860 (2003). 10. Denes, F., Young, R. A. & Sarmadi, M. Surface Functionalization of Polymers under Cold Plasma Conditions-A Mechanistic Approach. J. Photopolym. Sci. Technol.10, 91– 112 (1997). 11. France, R. M. & Short, R. D. Plasma Treatment of Polymers: The Effects of Energy Transfer from an Argon Plasma on the Surface Chemistry of Polystyrene, and Polypropylene. A High-Energy Resolution X-ray Photoelectron Spectroscopy Study. Langmuir14, 4827–4835 (1998). 12. Guruvenket, S., Rao, G. M., Komath, M. & Raichur, A. M. Plasma surface modification of polystyrene and polyethylene. Appl. Surf. Sci.236, 278–284 (2004). 13. Kühn, G., Weidner, S., Decker, R., Ghode, A. & Friedrich, J. Selective surface functionalization of polyolefins by plasma treatment followed by chemical reduction. Surf. Coatings Technol.116-119, 796–801 (1999). 14. Kühn, G., Retzko, I., Lippitz, A., Unger, W. & Friedrich, J. Homofunctionalized polymer surfaces formed by selective plasma processes. Surf. Coatings Technol.142-144, 494– 500 (2001). 15. Sarra-Bournet, C., Turgeon, S., Mantovani, D. & Laroche, G. Comparison of Atmospheric-Pressure Plasma versus Low-Pressure RF Plasma for Surface Functionalization of PTFE for Biomedical Applications. Plasma Process. Polym.3, 506– 515 (2006).
31