PEDOMAN OBSERVASI
Jadwal kegiatan Penelitian Minggu No
Bentuk Kegiatan I
II
III
1
Pengenalan Lingkungan
X
2
Pengamatan kerja
X
3
Wawancara
X
X
4
Analisis data
X
X
IV
X
Keterangan tabel:
1. Minggu pertama, pengenalan lingkungan dan pengamatan kerja terhadap objek penelitian pada PT. Novapharin 2. Minggu kedua, melakukan pengamatan kerja dan wawancara tentang objek penelitian, serta pengumpulan data (dokumentasi) 3. Minggu ketiga, melakukan wawancara terhadap administrasi pajak mengenai objek penelitian maupun tentang perusahaan. 4. Minggu keempat adalah analisis data dari data yang telah dikumpulkan.
X
PEDOMAN WAWANCARA
Daftar Pertanyaan 1. Sejak kapan PT. Novapharin memungut Pajak Penghasilan pasal 22 ? 2. Bagaimana
mekanisme
yang
diterapkan
PT.
Novapharin
dalam
pemungutan, penyetoran, dan pelaporan pajak penghasilan pasal 22 ? 3. Kapan dilakukannya penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan pasal 22 pada PT. Novapharin ? 4. Dalam mungut pajak penghasilan pasal 22, Apakah ada kendala yang dialami oleh PT. Novapharin ? jika ada sebutkan ?
Hasil Wawancara
Narasumber
: Ibu Trisnawati Dewi Sartika, SE.
Jabatan
: Staff Administrasi Pajak PT. Novapharin
1. PT. Novapharin mulai wajib memungut pajak penghasilan pasal 22 tanggal 24 Februari 2013. 2.
1). Bagian ADM Penjualan mengentry Surat Jalan, Invoice/faktur, dan Faktur Pajak dengan menggunakan aplikasi Novapharin Information System. Kemudian hasil inputan tersebut dicetak masing-masing 3 rangkap dan diserahkan ke bagian ADM Pajak.
2). Bagian ADM pajak mengambil data hasil inputan ADM penjualan dalam periode satu bulan dengan menggunakan aplikasi Novapharin Information System yaitu dengan cara mengeksport data penjualan total perbulan ke dalam bentuk excel. 3). Cek total penjualan tiap bulan dan jika sudah benar, dari setiap transaksi penjualan kemudian dipungut Pajak Penghasilan pasal 22 sebesar 0,3% dari nilai dasar pengenaan pajak (DPP) dengan menggunakan cara manual yaitu merumus data dengan excel. selanjutnya merekap total penjualan per customer selama satu bulan. 4). Dari data Rekap Total Penjualan percustomer selama satu bulan dibuatlah Bukti Pungut Pajak Penghasilan pasal 22 dengan menggunakan program e-SPT. Setelah selesai kemudian dicetak rangkap 3 dan kemudian di kirim ke customer bersama faktur penjualan dan faktur pajaknya.
3. Dari file rekap transaksi Pajak Penghasilan pasal 22, maka dibuat Surat Setoran Pajak yang diketik pada form SSP rangkap 5 dan disaat yang sama dibuat juga bilyet giro. Selanjutnya jumlah Pajak Penghasilan Pasal 22 yang akan disetor ke Bank atau Kantor Pos agar terlebih dahulu dilakukan crosscheck dengan rekening yang ada di pembukuan dan disahkan oleh Manager Keuangan. Penyetoran atas Pajak Penghasilan pasal 22 ke Bank atau Kantor Pos dengan menyerahkan Bilyet Giro dan Surat Setoran Pajak (5 lembar). Dari Bank, Bagian administrasi Pajak menerima Surat Setoran Pajak lembar kesatu,ketiga dan kelima, Bukti Penerimaan Negara 1 (satu) lembar yang telah diberi Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor
Transaksi Bank (NTB) serta dibubuhi tanda tangan/paraf pejabat bank, cap dari bank, tanggal dan waktu/jam penyetoran sebagai bukti.
Bukti
Penerimaan Negara dari Bank diarsipkan beserta Surat Setoran Pajak lembar kesatu, ketiga dan kelima. Bukti Penerimaan Negara dicopy 1 lembar dan Surat Setoran Pajak lembar ketiga dipersiapkan untuk pelaporan. Penyetoran Pajak Penghasilan pasal 22 dilakukan pada bulan berikutnya selambatlambatnya tanggal 10.
Dalam pelaporan pajak penghasilan pasal 22, PT. Novapharin menggunakan sistem e-SPT. Sebelum melaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak, bagian administrasi pajak melakukan proses data impor dari sistem yang dimiliki kedalam aplikasi e-SPT.Mencetak Surat Pemberitahuan Masa (SPT Masa) dan ditanda tangani oleh manager keuangan. Melakukan pelaporan PPh 22 ke Kantor Pelayanan Pajak terdekat dengan melampirkan copy Bukti Penerimaan Negara dari Bank Persepsi, Bukti Potong lembar kedua, Daftar Bukti Potong lembar kedua, Surat Setoran Pajak lembar ketiga dan Surat Pemberitahuan Masa (2 eksemplar). Dari Kantor Pelayanan Pajak, bagian administrasi pajak mendapat Bukti potong lembar kedua, Bukti Penerimaan Surat, Surat Pemberitahuan Masa yang telah ditanda tangani dan diberi stempel dari petugas Kantor Pelayanan Pajak. Bukti Penerimaan Surat itu menjadi bukti bahwa PT. Novapharin telah melaporkan Pajak Penghasilan Pasal 22. Bukti Penerimaan Surat Pemberitahuan Masa kemudian diarsip. Batas waktu pelaporan selambatlambatnya tanggal 20 bulan berikutnya.
4. Ada, yaitu jika ada pengembalian Barang atau Retur. Karena jika ada retur kita selalu mengurangi Pajak penghasilan pasal 22 atas penjualan dengan pajak penghasilan pasal 22 atas retur. Kendalanya tidak setiap retur itu bisa kita kurangkan di program e-SPT, yaitu jika pada masa tersebut customer tidak ada pembelian tetapi ada retur. Pihak KPP juga tidak jelas dalam mensosialisasikan PPh pasal 22 tersebut.
LAMPIRAN