Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/15/DPNP tanggal 12 Juli 2006
Lampiran 1
PEDOMAN LAPORAN BERKALA BANK UMUM (LBBU)
JULI 2006
22
Informasi Pokok Bank Pelapor
INFORMASI POKOKBANK BANK PELAPOR INFORMASI POKOK PELAPOR
1. Sandi bank
:
2. Nama bank
:
3. Alamat
:
4. Nama kota
:
5. Dati II
:
6. Bank pelapor
:
000 Bank Pelapor yang memiliki cabang 001 Bank Pelapor yang tidak memiliki kantor cabang 030 Bank Pelapor Asing/Campuran yang memiliki kantor cabang pembantu 031 Bank Pelapor Asing/Campuran yang tidak memiliki kantor cabang pembantu
7. Status kantor pusat
:
01 Devisa 02 Non Devisa
8. Status Kepemilikan
:
01 Bank Persero 02 Bank Swasta Nasional 03 Bank Asing 04 Bank Eks Campuran 05 Bank Pemerintah Daerah
9. Wilayah BI
:
10. No. telephone
:
11. No. fax
:
12. No. telex
:
13. Penanggung jawab penyusun laporan
:
a. Nama
:
b. Bagian/Divisi
:
c. No. telephone
:
d. No. fax
:
14. Petugas penyusun laporan
:
a. Nama
:
b. Bagian/Divisi
:
c. No. telephone
:
d. No. fax
:
15. Nomor rekening giro rupiah
:
16. Nomor rekeningi giro valas
: iii
23
Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor
PENJELASAN INFORMASI POKOK POKOK BANK PELAPOR PENJELASAN INFORMASI BANK PELAPOR
Informasi yang mencakup beberapa data penting mengenai bank pelapor yang harus diisi pada saat pertama kali menyusun Laporan Berkala Bank Umum (LBBU). Untuk penyusunan laporan bulanan berikutnya, cukup dilakukan penyesuaian (updating) atas data yang telah berubah. Informasi Pokok Bank Pelapor meliputi : 1. Sandi Bank Adalah sandi laporan bank pelapor, diisi dengan 6 digit. 2. Nama Bank Diisi dengan nama bank pelapor. 3. Alamat Diisi dengan alamat kantor bank pelapor. 4. Nama kota Diisi dengan nama kota di mana bank pelapor beroperasi. 5. Dati II Diisi sandi Lokasi Dati II di mana bank pelapor beroperasi. Sandi Dati II dapat dilihat pada Daftar Sandi Lokasi Dati II Seluruh Indonesia. 6. Bank pelapor Diisi dengan status kepemilikan cabang bank pelapor apakah sebagai bank tunggal, bank non tunggal (memiliki kantor cabang) dan bank asing/campuran. 7. Status kantor pusat Diisi dengan status kegiatan operasional kantor pusat bank pelapor apakah sebagai bank devisa atau non devisa, sesuai dengan ijin operasi dari Bank Indonesia. 8. Status Kepemilikan Diisi dengan status kepemilikan bank pelapor apakah sebagai Bank Persero, Bank Swasta Nasional, Bank Asing, Bank Eks Campuran dan Bank Pemerintah Daerah. 9. Wilayah BI Diisi dengan sandi Wilayah Kerja Kantor Bank Indonesia di mana bank pelapor menyampaikan laporan. Sandi wilayah BI dapat dilihat pada Daftar Sandi Wilayah Kerja Bank Indonesia. 10. No. telepon Diisi dengan nomor telepon pimpinan kantor bank pelapor. 11. No. fax 12. No. telex 13. Penanggung jawab penyusun laporan Diisi dengan data penanggung jawab penyusun LBBU.
iv
24
Penjelasan Informasi Pokok Bank Pelapor
a.
Nama Diisi dengan nama yang bertanggung jawab atas penyusunan LBBU.
b.
Bagian/Divisi Diisi dengan nama bagian/divisi di mana penanggung jawab penyusunan laporan bertugas.
c.
No. telepon Diisi dengan nomor telepon penanggung jawab penyusunan laporan.
d.
No. fax
14. Petugas penyusun laporan Diisi dengan data petugas penyusun LBBU. a.
Nama Diisi dengan nama yang menyusun LBBU.
b.
Bagian/Divisi Diisi dengan nama bagian/divisi di mana penyusun laporan bertugas.
c.
No. telepon Diisi dengan nomor telepon penyusun laporan.
d.
No. fax
15. Nomor rekening giro rupiah Diisi dengan nomor rekening giro rupiah milik bank pelapor di Bank Indonesia untuk kepentingan Giro Wajib Minimum (GWM) 16. Nomor rekening giro valas Diisi dengan nomor rekening giro valas milik bank pelapor di Bank Indonesia untuk kepentingan Giro Wajib Minimum (GWM)
v
25
BAB I PENJELASAN UMUM
i
26
BAB I PENJELASAN UMUM
A. Tujuan Pelaporan Sebagaimana diketahui bahwa dalam rangka mendukung penetapan dan pelaksanaan kebijakan moneter dan pengawasan bank yang berdasarkan risiko, Bank Indonesia telah melakukan beberapa penyempurnaan terhadap ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Untuk mendukung penyempurnaan ketentuan-ketentuan tersebut, maka data dan informasi bank yang selama ini dilaporkan dalam Laporan Berkala Bank Umum (LBBU) dipandang perlu untuk diatur kembali agar format laporan dan penjelasannya selaras dengan ketentuan baru yang dikeluarkan. Selain itu, untuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitas laporan yang disampaikan kepada Bank Indonesia, maka beberapa laporan bank yang disampaikan secara off line ke Bank Indonesia digabungkan dalam LBBU sehingga dapat disampaikan secara on line. B. Pelapor/Penyedia Informasi Laporan Berkala ini disusun oleh kantor pusat bank umum konvensional termasuk kantor cabang bank asing yang berkedudukan di Indonesia. Untuk formulir-1, formulir-2, formulir-3, dan formulir 14, memuat laporan gabungan dari kantor-kantor yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Sementara itu, untuk formulir-4a sampai dengan formulir-13, memuat laporan gabungan dari seluruh kantor baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Dalam pengertian laporan gabungan bank konvensional, tidak termasuk data Dana Pihak Ketiga (DPK) dari kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha berdasakan prinsip syariah (kantor cabang syariah). C. Jenis Laporan (Data Yang Dilaporkan) Jenis informasi dalam LBBU merupakan data posisi dan laporan yang bersifat kualitatif. Adapun jenis-jenis laporan yang wajib disampaikan oleh bank pelapor terdiri dari 14 (empat belas) jenis formulir LBBU yaitu :
I-1
27
No
Formulir
1
Formulir 1 Laporan Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta Asing Formulir 2 Neraca Mingguan pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan Formulir 3 Laporan Dana Pihak Ketiga Milik Pemerintah Formulir 4.a Laporan Maturity Profile (Rupiah) Formulir 4.b Laporan Maturity Profile (Valuta Asing) Formulir 5.a Laporan Pelanggaran BMPK Formulir 5.b Laporan Pelanggaran BMPK Secara Konsolidasi Untuk Pihak Tidak Terkait Formulir 6.a Laporan Pelampauan BMPK Formulir 6.b Laporan Pelampauan BMPK Secara Konsolidasi Untuk Pihak Tidak Terkait Formulir 7.a Laporan Penyediaan Dana Formulir 7.b Laporan Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Bank Secara Konsolidasi Formulir 8 Laporan Kredit yang Direstrukturisasi pada Bulan Laporan Formulir 9.a Risiko Spesifik - Eksposur Surat Berharga (Trading Book)
2
3
4 5 6 7
8 9
10 11
12
13
Periode Data Mingguan
Mingguan
Mingguan
Bulanan Bulanan Bulanan Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember) Bulanan Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember) Bulanan Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember) Bulanan
Bulanan
I-2
28
No
Formulir
14
Formulir 9.b Risiko Umum – Eksposur Suku Bunga (Trading Book) – Metode Jatuh Tempo (Maturity Method) Formulir 9.c Risiko Umum - Eksposur Suku Bunga (Trading Book) - Metode Jangka Waktu (Duration Method) Formulir 9.d Eksposur Nilai Tukar (Banking Book dan Trading Book) Formulir 9.e Eksposur Ekuitas (Trading Book) secara Konsolidasi Formulir 9.f Eksposur Komoditas (Banking Book danTrading Book) secara Konsolidasi Metode Sederhana (Simplified Approach) Formulir 9.g Ekposur Komoditas (Banking Book dan Trading Book) secara Konsolidasi – Metode Jatuh Tempo (Maturity Ladder Approach) Formulir 9.h Laporan Perhitungan Value at Risk dan Beban Modal Formulir 9.i Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Formulir 9.j Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Secara Konsolidasi Formulir 9.k Laporan Hasil Back Testing dan Penerapan Faktor Tambahan
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Periode Data
Bulanan
Bulanan
Bulanan Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember) Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember)
Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember)
Bulanan
Bulanan Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember) Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember)
I-3
29
No
Formulir
Periode Data
24
Formulir 9.l Laporan Data 5 Kerugian Harian Terbesar
Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember)
25
Formulir 9.m Laporan Hasil Stress Testing
Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember)
26
Formulir 9.n Pengungkapan & Penjelasan Tambahan Formulir 10 Laporan Deposan dan Debitur Inti Formulir 11 Laporan Sensitivity to Market Risk – Nilai Tukar Formulir 12 Laporan Sensitivity to Market Risk – Suku Bunga Formulir 13.a Data Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit – Pendekatan Standar Bank Secara Individual Formulir 13.b Rincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Individual Formulir 13.c Rekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit – Pendekatan Standar Bank Secara Individual Formulir 13.d Data Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit – Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Formulir 13.e Rincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
27 28
29
30
31
32
33
34
Bulanan Bulanan Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember) Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember)
Bulanan
Bulanan
Bulanan
Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember)
Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember)
I-4
30
No
Formulir
35
Formulir 13.f Rekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit – Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Formulir 13.g Pengungkapan & Penjelasan Tambahan Formulir 14 Perhitungan Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate) Rupiah
36 37
Periode Data Triwulanan (Posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember)
Bulanan
Bulanan
D. Periode Penyampaian Laporan Dan Periode Data Periode penyampaian LBBU adalah tanggal batas waktu penyampaian LBBU dari bank pelapor ke Bank Indonesia. Pada setiap bulan, Bank Wajib menyampaikan LBBU dalam periode penyampaian laporan yang ditetapkan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Periode Periode Periode Periode
Penyampaian Penyampaian Penyampaian Penyampaian
I, dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 6; II, dari tanggal 8 sampai dengan tanggal 13; III, dari tanggal 16 sampai dengan tanggal 21; dan IV, dari tanggal 24 sampai dengan tanggal 29.
Sementara itu, periode data merupakan masa dan atau posisi pelaporan data yang harus disampaikan bank pelapor ke Bank Indonesia yang dibagi menjadi : 1. Laporan Dana Pihak Ketiga, Laporan Pos-pos Neraca Mingguan, dan Laporan Dana Pihak Ketiga milik Pemerintah yang disusun untuk 4 periode data laporan setiap bulan yaitu : a. Periode Data laporan minggu pertama (periode data laporan minggu I), meliputi data sejak tanggal 1 sampai dengan tanggal 7; b. Periode Data laporan minggu kedua (periode data laporan minggu II), meliputi data sejak tanggal 8 sampai dengan tanggal 15; c. Periode Data laporan minggu ketiga (periode data laporan minggu III), meliputi data sejak tanggal 16 sampai dengan tanggal 23; d. Periode Data laporan minggu keempat (periode data laporan minggu IV), meliputi data sejak tanggal 24 sampai dengan tanggal akhir bulan.
I-5
31
2. Laporan Maturity Profile, Laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Secara Individual yang terdiri dari Laporan Pelanggaran Batas Maksimum Kredit, Laporan Pelampauan Batas Maksimum Kredit, Laporan Penyediaan Dana, serta Laporan Kredit yang Direstrukturisasi, Laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan memperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk) Bank Secara Individual, Laporan Deposan dan Debitur Inti, Laporan ATMR Risiko Kredit – Pendekatan Standar Bank Secara Individual, dan Laporan Perhitungan Suku Bunga Dasar Kredit (Prime Lending Rate) yang disusun untuk posisi tanggal akhir bulan setiap bulannya. 3. Laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Secara Konsolidasi yang terdiri dari Laporan Pelanggaran Batas Maksimum Kredit, Laporan Pelampauan Batas Maksimum Kredit, Laporan Penyediaan Dana, Laporan Sensitivity to Market Risk – Nilai Tukar dan Laporan Sensitivity to Market Risk – Suku Bunga, Laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan memperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk) Bank Secara Konsolidasi, dan Laporan ATMR Risiko Kredit – Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi yang disusun untuk posisi laporan tanggal akhir bulan pada setiap akhir triwulan. Adapun periode data yang wajib disampaikan untuk masing-masing periode penyampaian adalah sebagai berikut : Periode Penyampaian / Form
Periode Data
1. Periode Penyampaian I, tgl 1 s.d. 6 a.
Formulir-1.
Minggu ke IV bulan sebelumnya dengan periode data tanggal 24 s.d. akhir bulan
b.
Formulir-2.
Minggu ke IV bulan sebelumnya dengan periode data tanggal 24 s.d. akhir bulan
c.
Formulir-3.
Minggu ke IV bulan sebelumnya dengan periode data tanggal 24 s.d. akhir bulan
d.
Formulir-4.a.
Posisi akhir bulan sebelumnya
e.
Formulir-4.b.
Posisi akhir bulan sebelumnya
f.
Formulir-5.a
Posisi akhir bulan sebelumnya
g.
Formulir-6-a
Posisi akhir bulan sebelumnya I-6
32
Periode Data
Periode Penyampaian / Form h.
Formulir-7.a
Posisi akhir bulan sebelumnya
i.
Formulir-8
Posisi akhir bulan sebelumnya
j.
Formulir-9.a
Posisi akhir bulan sebelumnya
k.
Formulir-9.b
Posisi akhir bulan sebelumnya
l.
Formulir-9.c
Posisi akhir bulan sebelumnya
m. Formulir-9.d
Posisi akhir bulan sebelumnya
n.
Formulir-9.h
Posisi akhir bulan sebelumnya
o.
Formulir-9.i
Posisi akhir bulan sebelumnya
p.
Formulir-10
Posisi akhir bulan sebelumnya
q.
Formulir-11
Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Sebagai contoh : Data bulan Maret disampaikan pada periode penyampaian I bulan April yaitu pada tanggal 1 s.d. 6
r.
Formulir-12
Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
s.
Formulir-13.a
Posisi akhir bulan sebelumnya
t.
Formulir-13.b
Posisi akhir bulan sebelumnya
u.
Formulir-13.c
Posisi akhir bulan sebelumnya
v.
Formulir-14
Posisi akhir bulan sebelumnya
2. Periode Penyampaian II, tgl 8 s.d.13 a.
Formulir-1.
Minggu ke I bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 1 s.d. 7
b.
Formulir-2.
Minggu ke I bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 1 s.d. 7
c.
Formulir-3.
Minggu ke I bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 1 s.d. 7
I-7
33
Periode Data
Periode Penyampaian / Form 3. Periode Penyampaian III, tgl 16 s.d. 21 a.
Formulir-1.
Minggu ke II bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 8 s.d. 15
b.
Formulir-2.
Minggu ke II bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 8 s.d. 15
c.
Formulir-3.
Minggu ke II bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 8 s.d. 15
d.
Formulir-5.b
Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Sebagai contoh : Data bulan Maret disampaikan pada periode penyampaian III bulan April yaitu pada tanggal 16 s.d. 21
e.
Formulir-6.b
Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
f.
Formulir-7.b
Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
g.
Formulir-9.e
Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
h.
Formulir-9.f
Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
i.
Formulir-9.g
Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
j.
Formulir-9.j
Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
k.
Formulir-9.k
Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
l.
Formulir-9.l
Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
m. Formulir-9.m
Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
I-8
34
Periode Data
Periode Penyampaian / Form n.
Formulir-13.d
Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
o.
Formulir-13.e
Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
p.
Formulir-13.f
Posisi akhir triwulan sebelumnya yaitu bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
4. Periode Penyampaian IV, tgl 24 s.d. 29 a.
Formulir-1.
Minggu ke III bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 16 s.d. 23
b.
Formulir-2.
Minggu ke III bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 16 s.d. 23
c.
Formulir-3.
Minggu ke III bulan yang bersangkutan dengan periode data tanggal 16 s.d. 23
E. Penyusunan Laporan Laporan disampaikan secara elektronis langsung ke Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta. Komunikasi pelaporan yang digunakan adalah melalui media extranet yang dikembangkan oleh Direktorat Pengelolaan Sistem Informasi (DPSI) Bank Indonesia. Kebutuhan informasi bagi Kantor Bank Indonesia (KBI) yang berkaitan dengan pengawasan bank di wilayah kerja KBI yang bersangkutan akan dipenuhi melalui Kantor Pusat Bank Indonesia. F. Penyampaian Laporan Dalam sistem laporan ini Bank Indonesia memberikan sistem aplikasi kepada bank pelapor dalam bentuk CD. Laporan ini disusun dan disampaikan dalam bentuk text file dengan berpedoman pada spesifikasi dalam buku pedoman LBBU ini. G. Penyampaian Data Koreksi Bank hanya diperkenankan menyampaikan koreksi atas LBBU dalam periode penyampaian laporan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan.
I-9
35
H. Sanksi Ketentuan tentang sanksi diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI). I. Penyampaian Pertanyaan Jika dalam pelaksanaan penyusunan pelaporan terdapat hal-hal yang kurang jelas, maka bank pelapor dapat menyampaikan pertanyaan kepada Bank Indonesia sebagai berikut : 1.
Hal-hal yang berkaitan dengan materi pelaporan. a. Bank pelapor yang berkantor pusat di wilayah Jabodetabek, pertanyaan diajukan kepada : a.1 Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter c.q. Tim Statistik Moneter, Keuangan dan Fiskal untuk formulir–1, formulir-2 dan formulir-3 a.2
2.
Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, untuk formulir– 4.a sampai dengan formulir–14.
b. Bank pelapor yang berkantor pusat di luar wilayah Jabodetabek, pertanyaan di ajukan kepada kantor Bank Indonesia setempat. Hal-hal yang berkaitan dengan aplikasi dan otomasi sistem penyampaian laporan, pertanyaan diajukan kepada Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter c.q. Tim Statistik Moneter, Keuangan dan Fiskal.
I-10
36
BAB II LAPORAN PER BANK PELAPOR
ii
37
Formulir 1 LAPORAN DANA PIHAK KETIGA RUPIAH DAN VALUTA ASING
TANGGAL
RUPIAH (Dalam Jutaan Rupiah)
VALAS (Ekuivalen Dalam Ribuan USD)
II-1 JUMLAH RATA-RATA
Formulir 1
38
FORMULIR 1 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI “LAPORAN DANA PIHAK KETIGA RUPIAH DAN VALUTA ASING”
Dalam formulir ini dilaporkan mengenai Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta Asing sesuai dengan pembukuan Bank pelapor. PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I.
Tanggal Baris 1 s.d 8, diisi tanggal-tanggal secara harian sebagaimana tanggal periode data laporan pada penjelasan umum.
II. Jumlah (baris 9) Baris ini diisi penjumlahan dari baris 1 s.d 8. (diisi oleh program secara otomatis). III. Rata-rata (baris 10) Baris ini diisi angka rata-rata dari Dana Pihak Ketiga yaitu dari baris 9 dibagi dengan banyaknya tanggal yang terisi (n) dalam satu masa laporan (diisi oleh program secara otomatis). IV. DPK rupiah Baris ini diisi dalam jutaan rupiah dan merupakan penjumlahan dari komponen sebagaimana diuraikan pada penjelasan komponen “Dana Pihak Ketiga Rupiah”. V. DPK valuta asing Baris ini diisi dalam ekuivalen ribuan USD dan merupakan penjumlahan dari komponen sebagaimana diuraikan pada penjelasan “Dana Pihak Ketiga Valuta Asing”. Pengisian posisi DPK adalah berdasarkan kegiatan Bank sesuai dengan hari kerja Bank. Dalam hal Bank pelapor melakukan kegiatan operasional baik sebagian atau seluruh kantornya pada hari Sabtu, Minggu dan atau hari libur maka kolom tersebut diisi dengan posisi DPK pada tanggal yang bersangkutan. Apabila pada hari Sabtu, Minggu dan atau hari libur Bank pelapor tidak melakukan kegiatan operasional, posisi DPK hari tersebut diisi dengan posisi hari kerja sebelumnya. PENJELASAN KOMPONEN DANA PIHAK KETIGA RUPIAH DAN VALUTA ASING : A. DANA PIHAK KETIGA RUPIAH Yang dimasukkan ke dalam komponen DPK rupiah adalah kewajiban-kewajiban Bank pelapor yang tercatat dalam rupiah kepada pihak ketiga bukan Bank baik kepada penduduk maupun bukan penduduk. Untuk kewajiban kepada bukan penduduk termasuk pula kewajiban luar negeri kepada Bank lain dan atau KP/KCnya yang melakukan kegiatan operasional di luar negeri. Khusus DPK yang berasal dari penerbitan obligasi, perhitungannya berdasarkan selisih antara nilai obligasi yang diterbitkan dengan cadangan pelunasan obligasi II-2
39
Formulir 1
(sinking fund). Bagi Bank yang bertindak sebagai Wali Amanat (trustee), sinking fund yang diterima dihitung sebagai komponen DPK. Yang dikecualikan dari perhitungan DPK adalah seluruh dana yang diterima dari Bank Indonesia, Bank lain yang melakukan kegiatan operasional di lndonesia dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), pinjaman yang diterima dalam bentuk sewa guna usaha (capital lease), dan dana kelolaan termasuk dana dalam rangka two step loan yang diterima dari Departemen Keuangan dan Departemen lainnya. Komponen Dana Pihak Ketiga Dalam Rupiah Definisi dari pos-pos yang merupakan komponen Dana Pihak Ketiga dalam rupiah adalah sama dengan definisi pos-pos yang terdapat dalam Penjelasan Pos-pos Neraca Bulanan dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). 1.
Giro Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Giro dalam bentuk Rupiah.
2.
Tabungan Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Tabungan dalam bentuk Rupiah.
3.
Simpanan Berjangka Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Simpanan Berjangka dalam bentuk Rupiah.
4.
Kewajiban-Kewajiban Lainnya Yaitu semua kewajiban dalam rupiah kepada pihak ketiga bukan Bank, selain dari kewajiban pada angka 1 s.d. 3 tersebut di atas, yang berupa: a.
Surat berharga yang diterbitkan Yang dimaksud dengan komponen ini adalah seluruh kewajiban yang timbul karena penerbitan surat berharga yang diterbitkan dalam Rupiah. Dalam komponen ini tidak termasuk cadangan pelunasan obligasi (sinking fund) yang ditempatkan pada Bank Wali Amanat (trustee) yang dilaporkan sebagai faktor pengurang obligasi yang diterbitkan, cadangan pelunasan obligasi tersebut diperhitungkan sebagai dana pihak ketiga oleh Bank Wali Amanat.
b.
Kewajiban pada Bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua jenis kewajiban Bank pelapor dalam rupiah kepada Bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Misalnya PT. Bank Central Asia (sebagai Bank pelapor) menerima simpanan dari Citibank di London. Saldo rekening-rekening ini tidak boleh dikompensasi dengan saldo rekening-rekening tagihan Bank pelapor kepada Bank lain.
c.
Pinjaman yang diterima Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Pinjaman yang diterima dalam Rupiah. Dalam komponen ini tidak termasuk pinjaman yang diterima dalam bentuk sewa guna usaha (capital lease).
d.
Kewajiban lainnya Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Kewajiban Lainnya dalam Rupiah.
II-3
40
Formulir 1
e.
Antar kantor pasiva yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua kewajiban Bank pelapor dalam rupiah kepada Bank yang sama yaitu kantor pusat dan atau kantor cabang yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Komponen ini dilaporkan secara bruto sesuai dengan jenis transaksinya. Misalnya PT. BCA di Jakarta sebagai Bank pelapor menerima dana dari cabang (KC) PT. BCA di Bahama. Khusus bagi kantor cabang Bank asing, yang diperhitungkan dalam komponen ini adalah semua kewajiban kantor cabang Bank asing kepada kantor pusat dan atau kantor-kantor cabang di luar Indonesia dikurangi dengan Dana Usaha yang telah dinyatakan sebagai komponen modal.
f.
Setoran jaminan Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Setoran jaminan dalam Rupiah.
g. Lainnya Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua kewajiban dalam rupiah kepada pihak ketiga bukan Bank yang tidak dapat dimasukkan pada butir 4.a. sampai dengan 4.f. Pada tanggal akhir periode data laporan, pos-pos tersebut di atas kecuali untuk pos surat berharga yang diterbitkan dan pinjaman yang diterima harus sama dengan pos-pos dimaksud yang terdapat pada Formulir – 2 “Neraca Mingguan Pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan”, yang tercantum di kolom rupiah.
B. DANA PIHAK KETIGA DALAM VALUTA ASING Yang dimasukkan ke dalam komponen DPK dalam valuta asing adalah kewajiban Bank pelapor yang tercatat dalam valuta asing kepada penduduk maupun bukan penduduk, termasuk pula kewajiban kepada Bank Indonesia, Bank lain, BPR dan KP/KC-nya yang beroperasi di luar negeri. Khusus untuk surat berharga yang diterbitkan dalam bentuk obligasi, perhitungan DPK berdasarkan selisih antara nilai obligasi yang diterbitkan dengan cadangan pelunasan obligasi yang diterbitkan (sinking fund). Bagi Bank yang bertindak sebagai Wali Amanat, sinking fund yang diterima dihitung sebagai komponen DPK. Dikecualikan dari perhitungan DPK adalah pinjaman yang diterima dalam bentuk sewa guna usaha (capital lease). DPK dalam valuta asing dilaporkan dalam ekuivalen ribuan USD. Komponen Dana Pihak Ketiga Dalam Valuta Asing Definisi dari pos-pos yang merupakan komponen Dana Pihak Ketiga dalam valuta asing adalah sama dengan definisi pos-pos yang terdapat dalam Penjelasan Pos-pos Neraca Bulanan dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). 1.
Giro Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Giro dalam bentuk Valuta asing milik pihak ketiga bukan Bank.
2.
Simpanan Berjangka Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Simpanan berjangka dalam bentuk valuta asing milik pihak ketiga bukan Bank.
II-4
41
Formulir 1
3.
Kewajiban-Kewajiban Lainnya Yaitu semua kewajiban dalam valuta asing, selain dari kewajiban pada angka 1 s.d. 2 tersebut di atas, yang berupa: a.
Surat berharga yang diterbitkan Yang dimaksud dengan komponen ini adalah seluruh kewajiban yang timbul karena penerbitan surat berharga dalam valuta asing. Dalam komponen ini tidak termasuk cadangan pelunasan obligasi (sinking fund) yang ditempatkan pada Bank Wali Amanat (trustee). Sinking fund tersebut dilaporkan sebagai faktor pengurang obligasi yang diterbitkan.
b.
Kewajiban pada Bank Indonesia Yang dimaksud dengan komponen ini adalah seluruh kewajiban dalam valuta asing yang diterima oleh Bank pelapor dari Bank Indonesia.
c.
Kewajiban pada Bank lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah semua jenis kewajiban Bank pelapor dalam valuta asing kepada Bank lain baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Misalnya PT. Bank Central Asia (sebagai Bank pelapor) mempunyai kewajiban kepada PT BRI di Jakarta atau kepada Citibank di London. Saldo rekening-rekening ini tidak boleh dikompensasi dengan saldo rekening-rekening tagihan Bank pelapor kepada Bank lain.
d.
Pinjaman yang diterima Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Pinjaman yang diterima dalam valuta asing. Dalam komponen ini tidak termasuk pinjaman yang diterima dalam bentuk sewa guna usaha (capital lease).
e.
Kewajiban lainnya Yang dimaksud dengan komponen ini adalah Kewajiban Lainnya dalam valuta asing.
f.
Antar kantor pasiva yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua kewajiban Bank pelapor dalam valuta asing kepada Bank yang sama yaitu kantor pusat dan atau kantor cabang yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Komponen ini dilaporkan secara bruto sesuai dengan jenis transaksinya. Misalnya PT. BCA di Jakarta sebagai Bank pelapor menerima dana dari cabang (KC) PT. BCA di Bahama. Khusus bagi kantor cabang Bank asing yang diperhitungkan dalam komponen ini adalah semua kewajiban kantor cabang Bank asing. kepada kantor pusat dan atau kantorkantor cabang di luar Indonesia dikurangi dengan Dana Usaha yang telah dinyatakan sebagai komponen modal.
g.
Setoran jaminan Yang dimaksud dengan komponen ini adalah setoran jaminan dalam valuta asing.
h.
Lainnya Yang dimaksud dengan komponen ini adalah semua kewajiban dalam valuta asing kepada pihak ketiga yang tidak dapat dimasukkan pada butir 4.a. sampai dengan 4.g. (dana pihak ketiga dalam valuta asing termasuk kewajiban kepada Bank dan bukan Bank).
II-5
42
Formulir 1
Pada tanggal akhir masa laporan, setelah dikonversikan dalam rupiah maka pos-pos tersebut diatas, kecuali pos surat berharga yang diterbitkan dan pinjaman yang diterima harus sama dengan pos-pos dimaksud pada Formulir – 2 “Neraca Mingguan Pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan”, yang tercantum di kolom valas.
II-6
43
Formulir 2 NERACA MINGGUAN PADA TANGGAL AKHIR PERIODE DATA LAPORAN
(Dalam jutaan rupiah)
Penduduk No.
Pos-pos
Sandi
Pemerintah Pusat Rupiah Valas Jumlah
Bukan Penduduk
Rupiah
Lainny a Valas
Jumlah
Rupiah
Valas
Jumlah seluruh Jumlah Rp&Va
ASET 1. 2. 3.
4. 5.
6.
7. 8. 9.
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
18. 19. 20.
Kas Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain a. Kegiatan operasional di Indonesia (DN) i. Bank pelapor lain ii. Bank Perkreditan Rakyat b. Kegiatan operasional di luar Indonesia (LN) Tagihan Spot dan Derivatif Surat-surat Berharga a. Bank Indonesia b. Bank c. Non Bank i. SBN/SBSN ii. Lainnya Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) a. Bank Indonesia b. Bank c. Non Bank i. SBN/SBSN ii. Lainnya Tagihan Atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) Tagihan Akseptasi Kedit yang diberikan a. Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank b. Kepada Pihak Bank Penyertaan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan -/Aset Tidak Berwujud. Akumulasi Amortisasi -/Aset tetap dan inventaris Akumulasi penyusutan Aset tetap & inventaris -/Properti Terbengkalai Aset Yang Diambil Alih Rekening Tunda Aset Antarkantor a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia b. Melakukan kegiatan operasional di Luar Indonesia Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya dan PPA Non Produktif -/Aset Pajak Tangguhan Rupa-rupa Aset
Total Aset
10000 12000
-
-
-
-
-
-
13010 13020 13050 13500
-
-
-
13810 13820
-
-
-
13830 13840
-
-
-
16010 16020
-
-
-
16030 16040 16400
16600
-
-
-
16810 16820 20000 20100 21200 21300 21400 21500 21700 21800 21900
-
-
-
22300 22400 22500
-
-
-
22800 23000
29000
30010 30020
32010 32020
33010 33020 34000
-
-
-
-
-
-
35010 35020 35030 35100 35200
35300 35500 36000 37000
39300 39400
-
-
-
-
-
-
KEWAJIBAN 1.
2.
3.
4. 5.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Giro a. Giro yang diblokir b. Giro Lainnya Tabungan a. Tabungan yang diblokir b. Tabungan Lainnya Simpanan berjangka a. Simpanan Berjangka yang diblokir b. Simpanan Berjangka Lainnya Kewajiban kepada Bank Indonesia Kewajiban kepada bank lain a. Kegiatan operasional di Indonesia (DN) i. Bank pelapor lain ii. Bank Perkreditan Rakyat b. Kegiatan operasional di luar Indonesia (LN) Kewajiban Spot dan Derivatif Kewajiban Atas Surat Berharga Yang Dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) Kewajiban Akseptasi Surat-surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Setoran jaminan Kewajiban Antarkantor a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia b. Melakukan kegiatan operasional di Luar Indonesia
II-7
44
Lanjutan Formulir 2 (Dalam jutaan rupiah)
Penduduk No.
Pos-pos
Sandi
13. 14.
Kewajiban Pajak Tangguhan Rupa-rupa Kewajiban a. Kewajiban kepada Pemerintah yang belum dipindah bukukan b. Lainnya Modal pinjaman Modal disetor Perkiraan tambahan modal disetor a. Agio b. Disagio -/c. Modal Sumbangan d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan i. Faktor Penambah ii. Faktor Pengurang e. Pendapatan Komprehensif i. Keuntungan ii. Kerugian f. Lainnya i. Faktor Penambah ii. Faktor Pengurang g. Dana Setoran Modal Selisih penilaian kembali Aset tetap Cadangan Laba/rugi a. Tahun-tahun lalu i. Laba ii. Rugi -/b. Tahun berjalan i. Laba ii. Rugi -/-
39600
15. 16. 17.
17. 18. 19.
Total Kew ajiban Catatan :
-
Pemerintah Pusat Rupiah Valas Jumlah
Bukan Penduduk
Jumlah seluruh Jumlah Rp&Va
Rupiah
Lainny a Valas
Jumlah
Rupiah
Valas
40020 41000 42000
43100 43200 43300
43600 43700
-
-
-
-
-
-
-
44000 44500
-
-
-
-
-
-
-
45300 45400 45500 45600 45100
-
-
-
-
-
-
46100 46200
-
-
-
-
-
-
46500 46600
-
-
-
-
-
-
49000
40010
Dapat diisi Tidak dapat diisi
II-8
45
FORMULIR 2
PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI “LAPORAN NERACA MINGGUAN PADA TANGGAL AKHIR PERIODE DATA LAPORAN” Dalam formulir ini dilaporkan mengenai Neraca Mingguan Bank Pada Tanggal Akhir Periode Data Laporan sesuai dengan pembukuan Bank pelapor. PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM 1. Pos-pos Neraca Mingguan Pos-pos Neraca Mingguan diisi dalam jutaan rupiah sesuai dengan pembukuan bank pelapor pada posisi tanggal akhir periode data laporan yang bersangkutan. Untuk pos-pos Neraca valuta asing, dilaporkan dalam jutaan rupiah pada kolom valas setelah masing-masing jenis valuta asing dijabarkan menurut ketentuan kurs yang ditentukan dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. 2. Status Kepemilikan (Penduduk dan Bukan Penduduk) Masing-masing pos harus diisi berdasarkan status kepemilikannya yaitu pada kolom penduduk yang dibagi menjadi Pemerintah Pusat dan Lainnya serta kolom Bukan Penduduk, apabila dalam kolom-kolom tersebut dimungkinkan untuk diisi. Penjelasan kolom dimaksud adalah sebagai berikut : a. Penduduk Yang dimaksud dengan penduduk adalah orang, badan hukum, atau badan lainnya, yang berdomisili, atau berencana berdomisili di Indonesia sekurang-kurangnya satu (1) tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik Republik Indonesia di luar negeri. Kolom ini dirinci : 1)
Pemerintah Pusat Yaitu seluruh instansi Pemerintah, baik departemen maupun lembaga di atas/setingkat departemen yang anggaran keuangannya merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk kantor wilayah/perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah. II-9
46
Termasuk juga ke dalam kewajiban kepada Pemerintah Pusat adalah pajak-pajak yang belum dipindahbukukan ke rekening Induk Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN). 2)
Lainnya Yaitu semua tagihan atau kewajiban Bank pelapor kepada Penduduk selain Kepada Pemerintah Pusat.
b. Bukan Penduduk Yang dimaksud dengan bukan penduduk adalah orang, badan hukum atau badan lainnya yang tidak berdomisili, atau berencana berdomisili di Indonesia kurang dari satu tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik negara lain di Indonesia. Rincian dan penjelasan lebih lanjut mengenai penduduk dan bukan penduduk tersebut adalah sebagaimana yang terdapat pada lampiran I. PENJELASAN POS-POS NERACA MINGGUAN : A. ASET 1.
Kas Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen sebagaimana diatur dalam pos Kas di neraca dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
2.
Penempatan pada Bank Indonesia Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen sebagaimana diatur dalam pos Penempatan pada Bank Indonesia di neraca dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum
3.
Penempatan pada Bank Lain. Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen sebagaimana diatur dalam pos Penempatan pada Bank Lain di neraca dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci atas : a. Kegiatan operasional di Indonesia (DN) Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua jenis penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia.
II-10
47
Subpos ini dirinci : i. ii.
Bank pelapor lain Bank Perkreditan Rakyat
b. Kegiatan operasional di luar Indonesia (LN) Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua jenis penempatan bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. 4.
Tagihan Spot dan Derivatif Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Tagihan Spot dan Derivatif di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
5.
Surat – surat Berharga Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Surat Berharga yang Dimiliki di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Bank Indonesia Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah surat berharga milik bank bank pelapor yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. b. Bank Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah surat berharga milik bank pelapor yang diterbitkan oleh bank lain. c. Non Bank i.
SBN/SBSN Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah surat berharga milik bank pelapor berbentuk Surat Berharga Negara dan Surat Berharga Syariah Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia.
ii.
Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah surat berharga milik bank pelapor yang diterbitkan oleh pihak ketiga bukan bank dan tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf i.
II-11
48
6.
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Bank Indonesia b. Bank c. Non Bank i. SBN/SBSN ii. Lainnya
7.
Tagihan Atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Tagihan Atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
8.
Tagihan Akseptasi Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Tagihan Akseptasi di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
9.
Kredit yang Diberikan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kredit yang Diberikan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kredit yang diberikan oleh bank pelapor kepada pihak ketiga bukan bank. b. Kepada Pihak Bank Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kredit yang diberikan oleh bank pelapor kepada pihak ketiga bukan bank.
10. Penyertaan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Penyertaan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. II-12
49
11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan -/Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 12. Aset Tidak Berwujud Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Aset Tidak Berwujud di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Akumulasi Amortisasi Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah akumulasi sampai dengan akhir bulan laporan dari alokasi sistematis dari jumlah aset tidak berwujud yang dapat didepresiasi selama masa manfaat aset, sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 13. Aset Tetap dan Inventaris Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset tetap dan inventaris milik bank pelapor dan digunakan dalam kegiatan operasional, termasuk yang berasal dari sewa pembiayaan (finance lease), sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah akumulasi sampai dengan akhir bulan laporan dari alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya, sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum 14. Properti Terbengkalai Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset tetap dalam bentuk properti yang dimiliki bank pelapor tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha bank yang lazim (abandoned property), sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 15. Aset yang Diambil Alih Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset yang diperoleh bank pelapor baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank pelapor, sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. II-13
50
16. Rekening Tunda Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah transaksi yang tujuan pencatatannya tidak teridentifikasi atau tidak didukung dengan dokumentasi pencatatan yang memadai sehingga tidak dapat direklasifikasi dalam pos yang seharusnya., sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 17. Aset Antarkantor Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Aset Antarkantor di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 18. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 19. Rupa-Rupa Aset Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah saldo rekening aset yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 18 di atas, sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. B. KEWAJIBAN 1.
Giro Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Giro di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci atas : a. Giro yang diblokir Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah giro yang diblokir untuk tujuan tertentu, misalnya dalam rangka escrow account, setoran jaminan dan diblokir oleh yang berwajib karena suatu perkara.
II-14
51
b. Giro Lainnya Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah saldo giro yang tidak diblokir dan kredit yang bersaldo kredit. 2.
Tabungan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Tabungan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci atas : a. Tabungan yang diblokir b. Tabungan Lainnya
3.
Simpanan Berjangka Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Simpanan Berjangka di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci atas : a. Simpanan Berjangka yang diblokir b. Simpanan Berjangka Lainnya
4.
Kewajiban kepada Bank Indonesia Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban kepada Bank Indonesia di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
5.
Kewajiban kepada Bank Lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban kepada Bank Lain di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci atas: a. Kegiatan Operasional di Indonesia (DN) Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua jenis kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Sub pos ini dirinci : i. ii.
Bank pelapor lain Bank Perkreditan Rakyat
II-15
52
b. Kegiatan Operasional di luar Indonesia (LN) Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua jenis kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. 6.
Kewajiban Spot dan Derivatif Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban Spot dan Derivatif di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
7.
Kewajiban Atas Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban Atas Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
8.
Kewajiban Akseptasi Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban Akseptasi di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
9.
Surat-surat Berharga Yang Diterbitkan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos 9. Surat-surat Berharga Yang Diterbitkan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
10. Pinjaman yang Diterima Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Pinjaman yang Diterima di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 11. Setoran Jaminan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Setoran Jaminan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 12. Kewajiban Antar kantor Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Kewajiban Antar kantor di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum.
II-15.a
53
Pos ini dirinci : a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 13. Kewajiban Pajak Tangguhan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable) untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak. 14. Rupa-Rupa Kewajiban Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah saldo rekening kewajiban lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 13 dan pos 15 sampai dengan 20, sebagaimana dimaksud dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Kewajiban kepada Pemerintah yang Belum Dipindahbukukan Yang dimasukkan ke dalam sub pos ini adalah semua kewajiban dalam rupiah dan valuta asing kepada pemerintah pusat seperti kewajiban pajak-pajak yang harus disetorkan kepada KPKN. b. Lainnya 15. Modal Pinjaman Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Modal Pinjaman di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 16. Modal Disetor Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Modal Disetor di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 17. Perkiraan Tambahan Modal Disetor Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen pos Perkiraan tambahan Modal Disetor di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Agio b. Disagio c. Modal sumbangan II-15.b
54
d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan Sub pos ini dirinci : i. Faktor Penambah ii. Faktor Pengurang e. Pendapatan Komprehensif Sub pos ini dirinci : i. Keuntungan ii. Kerugian f. Lainnya Sub pos ini dirinci: i. Faktor Penambah ii. Faktor Pengurang g. Dana Setoran Modal 18. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 19. Cadangan Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Cadangan Umum dan Cadangan Tujuan di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. 20. Laba/Rugi Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah komponen-komponen dalam pos Laba/Rugi di neraca sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan Bank Umum. Pos ini dirinci : a. Tahun-tahun lalu i. Laba ii. Rugi b. Tahun berjalan i. Laba ii. Rugi
II-15.c
55
Formulir 3
Formulir 3 LAPORAN DANA PIHAK KETIGA MILIK PEMERINTAH (Dalam Jutaan Rupiah) Jenis 1. Giro 2. Tabungan 3. Deposito Total
Sandi
KPKN Rp Va
PEMERINTAH PUSAT Departemen Keuangan Departemen Lainnya Rp Va Rp Va
Sub Jumlah Rp Va
PEMDA Tingkat I Tingkat II Rp Va Rp Va
Jumlah Sub Jumlah Seluruh (Rp & Rp Va Valas)
10301 10302 10309 10340
II-16
56
FORMULIR 3 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI “LAPORAN DANA PIHAK KETIGA MILIK PEMERINTAH”
Pada formulir ini dilaporkan posisi dana pihak ketiga berupa giro, tabungan dan simpanan berjangka (deposito) dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah tingkat I dan tingkat II sesuai dengan pembukuan bank pelapor. Yang dimaksud dengan pemerintah pusat adalah seluruh instansi pemerintah baik departemen maupun lembaga di atas/setingkat departemen yang anggaran keuangannya merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk kantor wilayah/perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerahdaerah (lihat penjelasan pada lampiran I). Sementara itu, yang dimaksud pemerintah daerah adalah seluruh instansi/lembaga pemerintah yang anggaran keuangannya diatur dalam Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) termasuk kantor wilayah/ perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah. Sebagai contoh, PEMDA DKI, PEMDA JAWA BARAT, Dinas Kebersihan pemda dan dinas bangunan dan tata kota. Termasuk dilaporkan dalam jenis-jenis dana pihak ketiga milik pemerintah adalah sebagai berikut : 1. Giro. a.
Dapat ditarik sewaktu-waktu
b.
Dalam rangka kustodian Yaitu rekening simpanan giro milik pemerintah dalam rangka penyelesaian transaksi di pasar uang dan pasar modal melalui bank pelapor
c.
Diblokir i.
Dalam rangka escrow account Yaitu rekening giro milik pemerintah untuk menampung peneriman atas transaksi tertentu dan penarikannya hanya dapat dilakukan dengan suatu syarat tertentu.
ii.
Dalam rangka setoran jaminan Rekening giro yang diblokir dalam rangka setoran jaminan.
2. Tabungan a.
Tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu Yaitu jenis tabungan dengan frekuensi penarikan tidak dibatasi yang penarikannya dilakukan dengan menggunakan mesin ATM maupun buku tabungan.
b.
Tabungan Berjangka Yaitu jenis tabungan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu yang telah disepakati. Termasuk pula dalam jenis ini adalah Tabungan Asuransi Berjangka (TASKA) dan Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH). Tabungan berjangka yang sudah jatuh waktu tetap dilaporkan dalam jenis ini.
c.
Lainnya Yaitu jenis tabungan yang tidak dapat digolongkan pada jenis a dan jenis b di atas. II-17
57
Formulir 3
3. Simpanan Berjangka a.
Deposit on Call Simpanan yang hanya dapat ditarik dengan syarat pemberitahuan sebelumnya.
b.
Deposito Berjangka Simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
c.
Sertifikat Deposito Simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti simpanannya dapat dipindahtangankan.
d.
Lainnya Yaitu jenis simpanan berjangka yang tidak dapat digolongkan pada jenis a, b,c dan jenis d di atas.
PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I.
Pemerintah Pusat 1.
Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara. Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik KPKN dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya .
2.
Departemen Keuangan. Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik Departemen Keuangan dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya.
3.
Departemen Lainnya Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik Depertemen lainnya dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. Yang dimaksud dengan Departemen lainnya adalah Departemen selain KPKN dan Departemen Keuangan seperti Departemen Pertahanan, Departemen Kehutanan, Departemen Pertanian, Departemen Pertambangan dan Energi dan Departemen lainnya.
II. Sub Jumlah Kolom ini diisi penjumlahan dari dana pihak ketiga milik KPKN, Departemen Keuangan dan Departemen lainnya berdasarkan jenis valutanya yang dirici menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. Kolom Sub Jumlah ini harus sama dengan pos-pos Dana Pihak Ketiga pada Formulir-2. III. Pemerintah Daerah 1.
Pemerintah Daerah Tingkat I Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik Pemerintah Daerah Tingkat I dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya.
2.
Pemerintah Daerah Tingkat II Kolom ini diisi jumlah dana pihak ketiga milik Pemerintah Daerah Tingkat II dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya.
II-18
58
Formulir 3
IV. Sub Jumlah Kolom ini diisi penjumlahan dari dana pihak ketiga milik Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah Daerah Tingkat II masing-masing menurut jenis valuta, yang dirici menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya. V. Total Kolom ini diisi penjumlahan dari seluruh dana pihak ketiga milik pemerintah pusat (KPKN, Departemen Keungan, Departemen lainnya) dan milik pemerintah daaerah (Pemda Tingkat I dan Pemda Tingkat II) dalam rupiah dan valuta asing, yang dirinci menurut giro, tabungan, deposito dan lainnya.
II-19
59
Formulir 4.a
LAPORAN MATURITY PROFILE (Rupiah) (Dalam Jutaan Rupiah)
I. A. 1. 2.
3. 4.
II-20
5.
6.
7. B. 1.
2. 3. 4.
5.
POS-POS
Sandi
Neraca Aset Kas Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro b. SBI c. Lainnya Penempatan pada bank lain Surat Berharga **) a. SUN 1) diperdagangkan 2) tersedia untuk dijual 3) dimiliki hingga jatuh tempo 4) pinjaman yang diberikan dan piutang b. Surat berharga korporasi 1) diperdagangkan 2) tersedia untuk dijual 3) dimiliki hingga jatuh tempo 4) pinjaman yang diberikan dan piutang c. Lainnya Kredit Yang Diberikan a. Belum Jatuh Tempo b. Sudah Jatuh Tempo ***) Tagihan Lainnya a. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) b. Lainnya Lain-lain
10000 10100 10200 10210 10220 10290 10300 10400 10410 10411 10412 10413 10414 10420 10421 10422 10423 10424 10490 10500 10510 10520 10700 10710 10790 10600
Kewajiban Dana Pihak Ketiga a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka 1) Deposit on call 2) Deposito berjangka 3) Lainnya Kewajiban kepada Bank Indonesia Kewajiban kepada bank lain Surat Berharga yang Diterbitkan a. Obligasi b. Subordinasi ****) c. Lainnya Pinjaman yang Diterima a. Pinjaman Subordinasi ****) b. Lainnya
20000 20100 20110 20120 20130 20131 20132 20139 20200 20300 20400 20410 20420 20490 20500 20510 20590
Saldo
Sampai dengan 1 minggu
> 1 minggu sampai dengan 2 minggu
> 2 minggu sampai dengan 1 bulan
JATUH TEMPO *) > 1 bulan sampai dengan 3 bulan
> 3 bulan sampai dengan 6 bulan
> 6 bulan sampai dengan 12 bulan
> 12 bulan
60
Lanjutan Formulir 4a (Dalam Jutaan Rupiah) POS-POS 6.
Sandi
7.
Kewajiban Lainnya a. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) b. Lainnya Lain-lain
20700 20710 20790 20600
C.
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca
30000
II. A. 1.
Rekening Administratif Tagihan Rekening Administratif Komitmen a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 1) Spot 2) Derivatif c. Lainnya Kontijensi *****)
40000 40100 40110 40120 40121 40122 40190 40200
B. 1.
Kewajiban Rekening Administratif Komitmen a. Fasilitas kredit yang belum ditarik b. Irrevocable L/C yang masih berjalan c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 1) Spot 2) Derivatif d. Lainnya
50000 50100 50110 50120 50130 50131 50132 50190
2.
Kontijensi ******)
50200
C
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif
60000
2.
II-21
Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)]
70000
Selisih Kumulatif
80000
*) **) ***) ****) *****) ******)
Saldo
Sampai dengan 1 minggu
> 1 minggu sampai dengan 2 minggu
> 2 minggu sampai dengan 1 bulan
JATUH TEMPO *) > 1 bulan sampai dengan 3 bulan
> 3 bulan sampai dengan 6 bulan
> 6 bulan sampai dengan 12 bulan
> 12 bulan
Angka-angka berdasarkan jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau estimasi dengan menggunakan berbagai asumsi untuk yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual Termasuk Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) Diisi berdasarkan perkiraan diperoleh pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo. Termasuk yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban)
61
Formulir 4.b
LAPORAN MATURITY PROFILE (Valuta Asing) (Ekuivalen dalam ribuan USD) POS-POS I. A. 1. 2. 3. 4.
II-22
Neraca Aset Kas Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain Surat Berharga **) a. Surat berharga korporasi 1) diperdagangkan 2) tersedia untuk dijual 3) dimiliki hingga jatuh tempo 4) pinjaman yang diberikan dan piutang b. Lainnya 5. Kredit Yang Diberikan a. Belum Jatuh Tempo b. Sudah Jatuh Tempo ***) 6. Tagihan Lainnya a. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) b. Lainnya 7. Lain-lain
B. Kewajiban 1. Dana Pihak Ketiga a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka 1) Deposit on call 2) Deposito berjangka 3) Lainnya 2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 3. Kewajiban kepada bank lain 4. Surat Berharga yang Diterbitkan a. Obligasi b. Subordinasi ****) c. Lainnya 5. Pinjaman yang Diterima a. Pinjaman Subordinasi ****) b. Lainnya
Sandi
Saldo
Sampai dengan 1 minggu
JATUH TEMPO *) > 1 minggu sampai > 2 minggu sampai > 1 bulan sampai dengan 3 bulan dengan 2 minggu dengan 1 bulan
> 3 bulan sampai dengan 6 bulan
> 6 bulan sampai dengan 12 bulan
> 12 bulan
10000 10100 10200 10300 10400 10420 10421 10422 10423 10424 10490 10500 10510 10520 10700 10710 10790 10600 20000 20100 20110 20120 20130 20131 20132 20139 20200 20300 20400 20410 20420 20490 20500 20510 20590
62
Lanjutan Formulir 4.b (Ekuivalen dalam ribuan USD) POS-POS 6.
Sandi
7.
Kewajiban Lainnya 20700 a. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)20710 b. Lainnya 20790 Lain-lain 20600
C.
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca
30000
II. A. 1.
Rekening Administratif Tagihan Rekening Administratif Komitmen a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 1) Spot 2) Derivatif c. Lainnya Kontijensi *****)
40000 40100 40110 40120 40121 40122 40190 40200
2.
Kewajiban Rekening Administratif Komitmen a. Fasilitas kredit yang belum ditarik b. Irrevocable L/C yang masih berjalan c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 1) Spot 2) Derivatif d. Lainnya Kontijensi ******)
50000 50100 50110 50120 50130 50131 50132 50190 50200
C
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif
60000
2. B. 1.
II-23
Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)]
70000
Selisih Kumulatif
80000
*) **) ***) ****) *****) ******)
Saldo
Sampai dengan 1 minggu
JATUH TEMPO *) > 1 minggu sampai > 2 minggu sampai > 1 bulan sampai dengan 3 bulan dengan 2 minggu dengan 1 bulan
> 3 bulan sampai dengan 6 bulan
> 6 bulan sampai dengan 12 bulan
> 12 bulan
Angka-angka berdasarkan jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau estimasi dengan menggunakan berbagai asumsi untuk yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual Termasuk Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) Diisi berdasarkan perkiraan diperoleh pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo. Termasuk yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan) Yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban)
63
FORMULIR 4 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI “LAPORAN MATURITY PROFILE RUPIAH DAN VALUTA ASING” Formulir – 4.a dan Formulir - 4.b ini merupakan gambaran dari pos-pos aset, kewajiban, dan rekening administratif yang dipetakan ke dalam skala waktu. Pemetaan dilakukan berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca dan rekening administratif yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca dan rekening adminitratif yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items).
PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM 1. Pos-pos Maturity Profile Dalam Rupiah (Formulir - 4.a.) Pos ini diisi sesuai dengan pembukuan Bank pelapor, dalam jutaan rupiah, berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca dan rekening administratif yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca dan rekening adminitratif yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). 2. Pos-pos Maturity Profile Dalam Valuta Asing (Formulir – 4.b.) Pos ini diisi sesuai dengan pembukuan Bank pelapor, dalam ekuivalen ribuan USD, berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca dan rekening administratif yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca dan rekening adminitratif yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). Pemetaan skala waktu pada formulir -4.a. dan formulir – 4.b. adalah sebagai berikut: a. Untuk yang akan jatuh tempo sampai dengan 1 (satu) minggu yang akan datang; b. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 1 (satu) minggu sampai dengan 2 minggu yang akan datang; c. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 2 (dua) minggu sampai dengan 1 bulan yang akan datang; d. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 1 (satu) bulan sampai dengan 3 (tiga) bulan yang akan datang; II-24
64
e. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 3 (tiga) bulan sampai dengan 6 (enam) bulan yang akan datang; f. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 6 (enam) bulan sampai dengan 12 (dua belas) bulan yang akan datang; g. Untuk yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan yang akan datang. 3. Saldo Kolom ini diisi sesuai dengan pembukuan Bank pada posisi akhir bulan, dalam rupiah untuk formulir-4.a dan ekuivalen ribuan USD untuk formulir-4.b. Jumlah saldo untuk masing-masing pos harus sama dengan jumlah seluruh skala waktu atas masing-masing pos.
PENJELASAN POS-POS MATURITY PROFILE DALAM RUPIAH (Formulir – 4.a.): POS –POS NERACA Yang dimasukkan dalam pos-pos neraca adalah hanya pos-pos dengan karakteristik memiliki arus kas masuk dan/atau arus kas keluar, sehingga tidak seluruh pos di neraca dimasukkan dalam laporan ini. Contoh pos neraca yang tidak dimasukkan dalam laporan ini antara lain aset tetap, AYDA, properti terbengkalai, penyertaan, dan modal. A. ASET Yang dimasukkan dalam kolom saldo pada masing-masing pos aset dalam rupiah adalah pos-pos aset dalam rupiah sesuai dengan pembukuan Bank pada posisi akhir bulan. Yang dimasukkan dalam kolom jatuh tempo adalah jumlah masing-masing pos aset dalam rupiah yang akan jatuh tempo dan dikelompokkan berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). Pos-pos yang dilaporkan adalah sebagai berikut: 1.
Kas
2.
Penempatan pada Bank Indonesia a. SBI b. Giro
II-25
65
c. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Penempatan pada Bank Indonesia yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. 3.
Penempatan pada bank lain
4.
Surat Berharga Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) juga termasuk dalam pos Surat Berharga. Rincian pos Surat Berharga meliputi: a. SUN 1)
diperdagangkan
2)
tersedia untuk dijual
3)
dimiliki hingga jatuh tempo
4)
pinjaman yang diberikan dan piutang
b. Surat Berharga Korporasi 1)
diperdagangkan
2)
tersedia untuk dijual
3)
dimiliki hingga jatuh tempo
4)
pinjaman yang diberikan dan piutang
c. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Surat Berharga yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. 5.
Kredit Yang Diberikan a. belum jatuh tempo diisi sesuai jumlah kredit yang belum jatuh tempo berdasarkan kontrak. b. sudah jatuh tempo diisi berdasarkan perkiraan diperolehnya pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo.
II-25.a
66
6.
Tagihan Lainnya a. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) b. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Tagihan Lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a.
7.
Lain-lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 6.
B. KEWAJIBAN Yang dimasukkan dalam kolom saldo pada masing-masing pos kewajiban dalam rupiah adalah pos-pos kewajiban dalam rupiah sesuai dengan pembukuan Bank pada posisi akhir bulan. Yang dimasukkan dalam kolom jatuh tempo adalah jumlah masing-masing pos kewajiban dalam rupiah yang akan jatuh tempo dan dikelompokkan berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). Pos-pos yang dilaporkan adalah sebagai berikut : 1.
Dana Pihak Ketiga a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka 1)
Deposit on call
2)
Deposito berjangka
3)
Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Simpanan Berjangka yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari angka 1) dan angka 2).
II-25.b
67
2.
Kewajiban kepada Bank Indonesia
3.
Kewajiban kepada bank lain
4.
Surat Berharga yang Diterbitkan a. Obligasi b. Subordinasi Termasuk dalam pos ini adalah Surat Berharga subordinasi yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman. c. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Surat Berharga yang Diterbitkan yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b.
5.
Pinjaman yang Diterima a. Pinjaman Subordinasi Termasuk dalam pos ini adalah pinjaman subordinasi yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman. b. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Pinjaman yang Diterima yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a.
6.
Kewajiban Lainnya a. Kewajiban atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) b. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Kewajiban Lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a.
7.
Lain-lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kewajiban yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 6.
Pos-pos yang tidak dijelaskan secara khusus dalam pedoman pengisian ini mengacu pada Pedoman Laporan Bulanan Bank Umum. II-25.c
68
POS-POS REKENING ADMINISTRATIF Yang dimasukkan dalam pos-pos rekening administratif adalah hanya bagian dari pos tersebut yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan atau kewajiban). A. TAGIHAN REKENING ADMINISTRATIF 1.
Komitmen a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 1)
Spot
2)
Derivatif Pos derivatif meliputi antara lain forward, future, swap, option.
c. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah tagihan komitmen yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. 2.
Kontijensi Seluruh tagihan kontijensi yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan).
B. KEWAJIBAN REKENING ADMINISTRATIF 1.
Komitmen a. Fasilitas kredit yang belum ditarik Fasilitas kredit yang belum ditarik meliputi fasilitas kepada nasabah dan bank lain. Fasilitas tersebut juga meliputi fasilitas committed dan uncommitted. b. Irrevocable L/C yang masih berjalan Irrevocable L/C yang masih berjalan meliputi LC luar negeri dan L/C dalam negeri. c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 1)
Spot
II-25.d
69
2)
Derivatif Pos derivatif meliputi antara lain forward, future, swap, option.
d. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kewajiban komitmen yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a sampai dengan huruf c. 2.
Kontijensi Seluruh kewajiban kontijensi yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban).
Pos-pos yang tidak dijelaskan secara khusus dalam pedoman pengisian ini mengacu pada Pedoman Laporan Bulanan Bank Umum.
PENJELASAN POS-POS (Formulir–4.b.):
MATURITY
PROFILE
DALAM
VALUTA
ASING
POS –POS NERACA Yang dimasukkan dalam pos-pos neraca adalah hanya pos-pos dengan karakteristik memiliki arus kas masuk dan/atau arus kas keluar, sehingga tidak seluruh pos di neraca dimasukkan dalam laporan ini. Contoh pos neraca yang tidak dimasukkan dalam laporan ini antara lain aset tetap, AYDA, properti terbengkalai, penyertaan, dan modal. A. ASET Yang dimasukkan dalam kolom saldo pada masing-masing pos aset dalam valuta asing adalah pos-pos aset dalam valuta asing sesuai dengan pembukuan Bank pada posisi akhir bulan. Yang dimasukkan dalam kolom jatuh tempo adalah jumlah masing-masing pos aset dalam valuta asing yang akan jatuh tempo dan dikelompokkan berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). Pos-pos yang dilaporkan adalah sebagai berikut: 1.
Kas
2.
Penempatan pada Bank Indonesia
3.
Penempatan pada bank lain II-25.e
70
4.
Surat Berharga Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) juga termasuk dalam pos Surat Berharga. Rincian pos Surat Berharga meliputi: a. Surat Berharga Korporasi 1)
diperdagangkan
2)
tersedia untuk dijual
3)
dimiliki hingga jatuh tempo
4)
pinjaman yang diberikan dan piutang
b. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Surat Berharga yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a. 5.
Kredit Yang Diberikan a. belum jatuh tempo diisi sesuai jumlah kredit yang belum jatuh tempo berdasarkan kontrak. b. sudah jatuh tempo diisi berdasarkan perkiraan diperolehnya pembayaran atas kredit yang berdasarkan kontrak sudah jatuh tempo.
6.
Tagihan Lainnya a. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) b. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Tagihan Lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a.
7.
Lain-lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah aset yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 6.
II-25.f
71
B. KEWAJIBAN Yang dimasukkan dalam kolom saldo pada masing-masing pos kewajiban dalam valuta asing adalah pos-pos kewajiban dalam valuta asing sesuai dengan pembukuan Bank pada posisi akhir bulan. Yang dimasukkan dalam kolom jatuh tempo adalah jumlah masing-masing pos kewajiban dalam valuta asing yang akan jatuh tempo dan dikelompokkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo sesuai kontrak untuk pos neraca yang memiliki jatuh tempo kontraktual dan/atau asumsi untuk pos neraca yang tidak memiliki jatuh tempo kontraktual (non maturity items). Pos-pos yang dilaporkan adalah sebagai berikut: 1.
Dana Pihak ketiga a. Giro b. Tabungan c. Simpanan Berjangka 1)
Deposit on call
2)
Deposito berjangka
3)
Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Simpanan Berjangka yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari angka 1) dan angka 2).
2.
Kewajiban kepada Bank Indonesia
3.
Kewajiban kepada bank lain
4.
Surat Berharga yang Diterbitkan a. Obligasi b. Subordinasi Termasuk dalam pos ini adalah Surat Berharga subordinasi yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman. c. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Surat Berharga yang Diterbitkan yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. II-25.g
72
5.
Pinjaman yang Diterima a. Pinjaman Subordinasi Termasuk dalam pos ini adalah pinjaman subordinasi yang diperhitungkan dalam KPMM dan dilaporkan di LBU pada pos Modal Pinjaman. b. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Pinjaman yang Diterima yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a.
6.
Kewajiban Lainnya a. Kewajiban atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) b. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah Kewajiban Lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam huruf a.
7.
Lain-lain Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kewajiban yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari pos 1 sampai dengan 6.
Pos-pos yang tidak dijelaskan secara khusus dalam pedoman pengisian ini mengacu pada Pedoman Laporan Bulanan Bank Umum.
POS-POS REKENING ADMINISTRATIF Yang dimasukkan dalam pos-pos rekening administratif adalah hanya bagian dari pos tersebut yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan atau kewajiban). A. TAGIHAN REKENING ADMINISTRATIF 1.
Komitmen a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik b. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 1)
Spot
2)
Derivatif Pos derivatif meliputi antara lain forward, future, swap, option. II-25.h
73
c. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah tagihan komitmen yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a dan huruf b. 2.
Kontijensi Seluruh tagihan kontijensi yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi tagihan).
B. KEWAJIBAN REKENING ADMINISTRATIF 1.
Komitmen a. Fasilitas kredit yang belum ditarik Fasilitas kredit yang belum ditarik meliputi fasilitas kepada nasabah dan bank lain. Fasilitas tersebut juga meliputi fasilitas committed dan uncommitted. b. Irrevocable L/C yang masih berjalan Irrevocable L/C yang masih berjalan meliputi LC luar negeri dan L/C dalam negeri. c. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 1) Spot 2) Derivatif Pos derivatif meliputi antara lain forward, future, swap, option. d. Lainnya Yang dimasukkan ke dalam pos ini adalah kewajiban komitmen yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari huruf a sampai dengan huruf c.
2.
Kontijensi Seluruh kewajiban kontijensi yang diperkirakan akan mempengaruhi arus kas (menjadi kewajiban).
Pos-pos yang tidak dijelaskan secara khusus dalam pedoman pengisian ini mengacu pada Pedoman Laporan Bulanan Bank Umum.
II-25.i
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Nama
I.
NPWP
Alamat
II
III
SEBELUM RESTRUKTURISASI Tungga Bunga kan Admini Cara Jangka Waktu Bunga strasi Suku Kualitas Nilai Saldo Restrukturisasi Plafon Saldo Jenis Plafon (Off Kredit valuta (On Bunga Kredit Agunan Kredit Balance Balance Jatuh Sheet) Sheet) Mulai Waktu IV
V
VI
VII
VIII
IX
X.1.
X.2.
XI
XII
XIII
XIV
XV
Formulir 8
Formulir 8 LAPORAN KREDIT YANG DIRESTRUKTURISASI PADA BULAN LAPORAN SETELAH RESTRUKTURISASI Jenis Valuta XVI
Jangka Waktu Jatuh Mulai Waktu XVII.1
XVII.2
Kerugian Suku Kualitas Nilai Restruktu Bunga Kredit Agunan risasi XVIII
XIX
XX
XXI
Total Kredit Yang Direstrukturisasi Bulan ini Saldo Kredit Yang Direstrukturisasi Bulan lalu Saldo Kumulatif Kredit yang Direkstrukturisasi
II-48
101
FORMULIR 8 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI “LAPORAN KREDIT YANG DIRESTRUKTURISASI PADA BULAN LAPORAN”
Dalam formulir ini dilaporkan seluruh restrukturisasi kredit dalam rupiah dan valuta asing yang telah dilakukan dalam bulan laporan. Yang dimaksud dengan restrukturisasi kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan bank dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, yang dilakukan antara lain melalui : a. Penurunan suku bunga kredit; b. Perpanjangan jangka waktu kredit; c.
Pengurangan tunggakan pokok kredit;
d. Pengurangan tunggakan bunga kredit; e. Penambahan fasilitas kredit; dan atau f.
Konversi kredit menjadi Penyertaan Modal Sementara
PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I.
Nama. Kolom ini diisi nama debitur, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Debitur Perorangan Kolom ini diisi dengan nama perorangan secara lengkap (tidak disingkat) dengan ketentuan : i.
Debitur perorangan sebagaimana tercantum dalam KTP. Jika yang tercantum dalam KTP terdapat bagian nama yang disingkat harus diisi secara lengkap. Termasuk dalam pengertian debitur perorangan adalah usaha dagang (UD, PO, dan lain-lain), industri, atau usaha lainnya yang NPWPnya menjadi satu dengan NPWP perorangan. Nama debitur, tidak melebihi 30 karakter dan tidak mengandung tanda baca termasuk tanda petik (’). Apabila nama perorangan mempunyai lebih dari satu kata, maka antara kata berikutnya harus menggunakan spasi.
ii.
Diisi sesuai dengan nama yang tercantum dalam KTP. Dalam hal usaha dagang, industri, atau usaha lainnya yang dimiliki perorangan, nama yang diisi adalah nama pemilik sesuai dengan yang tercantum dalam KTP. Dimulai dengan nama diri, diikuti dengan nama keluarga atau nama marga.
iii.
Tidak boleh dimulai dengan singkatan.
iv.
Nama keluarga atau marga (bila dicantumkan sesuai KTP) diketik penuh/lengkap.
v.
Nama debitur yang mengunakan kata “bin/binti” sebagaimana tercantum dalam KTP juga harus diisi secara lengkap pada kolom nama.
b. Debitur Badan Usaha Kolom ini diisi nama badan usaha sebagai berikut : (i)
Debitur badan usaha atau lembaga sebagaimana tercantum dalam kartu NPWP/Akte. Nama
II-49
102
Formulir 8
debitur tidak melebihi 30 karakter, dan tidak mengandung tanda baca termasuk tanda petik (’). Apabila nama debitur badan usaha mempunyai lebih dari satu kata, maka antara kata berikutnya harus menggunakan spasi. (ii)
Diisi sesuai dengan nama badan usaha yang tercantum dalam kartu NPWP atau Akte (tidak termasuk bentuk badan usaha). Pengisiannya tidak boleh disingkat. Jenis badan usaha, seperti PT., CV., FA., PERSERO, dll diisi dibelakang nama badan usaha. Contoh : Artha Mandiri P.T., Sinar Terang Sejati Persero dll.
c. Debitur Kelompok Kolom ini diisi dengan nama kelompok dengan ketentuan pengisian sesuai dengan pengisian debitur perorangan. Yang dimaksud debitur kelompok adalah debitur yang anggotanya dibentuk atas dasar kepentingan bersama dan dipimpin oleh seorang ketua dan bukan berbentuk badan usaha yang memperoleh satu/lebih fasilitas penyediaan dana. Contoh : Kelompok Tani Nelayan Andrawina, diisi dengan nama “Kelompok Tani Nelayan Andrawina”. II.
NPWP NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak yang diperoleh perorangan atau badan usaha sebagai tanda bahwa yang bersangkutan telah terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak setempat.Ketentuan pencantuman NPWP sesuai ketentuan pajak yang berlaku. Kolom NPWP diisi secara lengkap sesuai dengan cara penomoran yang tercantum dalam kartu NPWP (14/ 15 digit tanpa titik).
III.
Alamat Kolom ini diisi alamat debitur yang direstrukturisasi termasuk kata ‘JALAN’, ‘DESA’,’PERUMAHAN’, ‘KOMPLEK’, ‘GEDUNG’, ‘WISMA’, dan lain-lain sebagaimana tercantum dalam kartu NPWP atau KTP bagi debitur yang tidak wajib memiliki NPWP.
IV.
Cara Restrukturisasi, diisi dengan sandi : No.
Cara Restrukturisasi
Sandi
1.
Penurunan suku bunga kredit
1
2.
Perpanjangan jangka waktu kredit
2
3.
Pengurangan tunggakan pokok kredit
3
4.
Pengurangan tunggakan bunga kredit
4
5.
Penambahan fasilitas kredit
5
6.
Konversi Kredit menjadi Penyertaan Modal Sementara
6
7.
Penambahan fasilitas kredit dan pengurangan tunggakan bunga kredit
7
8.
Penambahan fasilitas kredit dan perpanjangan jangka waktu kredit
8
9.
Penambahan fasilitas kredit dan penurunan suku bunga kredit
9
10.
Penambahan fasilitas kredit, pengurangan tunggakan bunga kredit dan penurunan
10
suku bunga kredit 11.
Penambahan fasilitas kredit, pengurangan tunggakan bunga kredit dan perpanjangan
11
jangka waktu kredit II-50
103
Formulir 8
V.
Plafon Kolom ini diisi dengan plafon kredit sebelum restrukturisasi. Yang dimaksud dengan plafon adalah jumlah maksimum fasilitas yang diterima debitur sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian/akad. Pengisian jumlah plafon dalam rupiah maupun valuta asing dinyatakan dalam jutaan rupiah. Plafon untuk fasilitas kredit diisi sebagai berikut: 1. Pembiayaan Bersama/Sindikasi Kolom ini diisi jumlah pangsa plafon masing-masing bank peserta. 2. Kredit Lainnya Kolom ini diisi jumlah maksimum fasilitas yang tercantum dalam surat perjanjian.
VI.
Saldo Kredit Kolom ini diisi jumlah baki debet (dalam jutaan rupiah) pada akhir bulan laporan masing-masing rekening sebelum kredit direstrukturisasi. Jika baki debet dalam valuta asing, maka baki debet yang diisikan merupakan penjabaran nilai valuta asing ke dalam nilai rupiah berpedoman kepada ketentuan yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
VII.
Jenis Valuta Kolom ini diisi dengan jenis valuta dari kredit yang diberikan oleh bank pelapor kepada debitur sebelum direstrukturisasi. Adapun jenis valuta ini diisi sesuai dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta sebagaimana pada lampiran IV. Apabila bank pelapor memberikan fasilitas kredit dalam valuta asing, namun dalam penarikannya bank memberikan dalam valuta rupiah (multi currency), kredit tersebut dilaporkan sebagai valuta asing sesuai dengan akad kredit yang bersangkutan. Contoh : Sesuai dengan perjanjian, plafond kredit diberikan dalam USD, namun kredit tersebut dapat dicairkan dalam mata uang rupiah. Kredit ini diperlakukan sebagai piutang/pembiayaan dalam valuta asing, dan kolom Jenis Valuta diisi dengan sandi 840 (USD).
VIII.
Tunggakan Bunga Kolom ini diisi dengan tunggakan bunga yang tercatat di neraca sebelum kredit direstrukturisasi
IX.
Bunga Administrasi Kolom ini diisi dengan kewajiban pembayaran bunga debitur yang tercatat dalam rekening administratif sebelum kredit direstrukturisasi
X.
Jangka waktu 1. Bulan dan Tahun Mulai Kolom ini diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun awal penyediaan fasilitas kredit sebelum kredit direstrukturisasi sesuai yang tercantum dalam perjanjian kredit. 2. Bulan dan Tahun Jatuh Tempo Kolom ini diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun jatuh tempo penyediaan fasilitas kredit sebelum kredit direstrukturisasi sesuai yang tercantum dalam perjanjian kredit.
II-51
104
Formulir 8
XI.
Suku Bunga Kolom ini diisi dengan suku bunga terakhir sebelum kredit direstrukturisasi.
XII.
Kualitas Kredit Kolom ini diisi dengan kualitas kredit sebelum dilakukan restrukturisasi kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Kolom ini diisi dengan sandi : No.
XIII.
Kualitas Kredit
Sandi
1.
Lancar
1
2.
Dalam Perhatian Khusus
2
3.
Kurang Lancar
3
4.
Diragukan
4
5.
Macet
5
Nilai Agunan Kolom ini diisi dengan nilai agunan terakhir sebelum kredit direstrukturisasi.
XIV.
Plafon Kolom ini diisi dengan plafon kredit setelah restrukturisasi.
XV.
Saldo Kredit Kolom ini diisi dengan baki debet akhir bulan laporan setelah kredit direstrukturisasi.
XVI.
Jenis Valuta Kolom ini diisi jenis valuta dari kredit yang telah direstrukturisasi. Adapun jenis valuta ini diisi sesuai dengan sandi yang terdapat pada Daftar Sandi Jenis Valuta sebagaimana pada lampiran IV.
XVII.
Jangka waktu 1. Bulan dan Tahun Mulai Kolom ini diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun awal perjanjian kredit baru sesuai yang tercantum dalam perjanjian kredit. 2. Bulan dan Tahun Jatuh Tempo Kolom ini diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun jatuh tempo perjanjian kredit baru sesuai yang tercantum dalam perjanjian kredit.
XVIII.
Suku Bunga Kolom ini diisi dengan suku bunga terakhir setelah kredit direstrukturisasi
XIX.
Kualitas Kredit Kolom ini diisi dengan kualitas kredit setelah dilakukan restrukturisasi kredit sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Kolom ini diisi dengan sandi :
No.
Kualitas Kredit
Sandi
1.
Lancar
1
2.
Dalam Perhatian Khusus
2
3.
Kurang Lancar
3 II-52
105
Formulir 8
XX.
4.
Diragukan
4
5.
Macet
5
Nilai Agunan Kolom ini diisi dengan nilai agunan terakhir setelah kredit direstrukturisasi.
XXI.
Kerugian Restrukturisasi Kolom ini diisi dengan nilai kerugian karena restrukturisasi kredit sebagaimana diatur dalam Ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.
XXII.
Total Kredit Yang Direstrukturisasi Bulan Ini Kolom ini diisi dengan penjumlahan baki debet seluruh kredit yang direstrukturisasi selama bulan laporan.
XXIII.
Saldo Kredit Yang Direstrukturisasi Bulan Lalu Kolom ini diisi dengan baki debet dari seluruh kredit yang direstrukturisasi pada laporan bulan lalu.
XXIV.
Saldo Kumulatif Kredit Yang Direstrukturisasi Kolom ini diisi dengan total baki debet kredit yang direstrukturisasi.
II-53
106
Formulir 9.a. Risiko Spesifik – Eksposur Surat Berharga (Trading Book) Posisi Sandi
1
Instrumen yang memenuhi kriteria sebagai Pemerintah Indonesia
10000
0%
2
Instrumen yang memenuhi kriteria sebagai Pemerintah Negara Lain 21000
0%
a. peringkat AAA s.d AA-
TOTAL
Bobot Risiko
Surat Berharga dan Instrumen Derivatif dengan surat berharga sebagai instrumen yang mendasari:
No.
Long
Short
I
II
III
IV
Total Beban M odal (capital charge ) untuk Risiko Spesifik (berdasarkan posisi bruto, yaitu posisi long ditambah posisi short ) V
b. peringkat A+ s.d BBB- dengan:
3
i.
sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo kurang dari atau sama dengan 6 bulan
21100
0,25%
ii.
sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo lebih dari 6 bulan sampai dengan 24 bulan
21200
1%
iii.
sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo lebih dari 24 bulan
21300
1,60%
c. peringkat BB+ s.d B-
22000
8%
d. peringkat kurang dari B-
23000
12%
e. tanpa peringkat
29000
8%
Instrumen yang memenuhi kriteria sebagai Kualifikasi dengan: a.
31000
0,25%
b. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo lebih dari 6 bulan sampai dengan 24 bulan
sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo kurang dari atau sama dengan 6 bulan
32000
1%
c. sisa jangka waktu sampai dengan jatuh tempo lebih dari 24 bulan
33000
1,60%
4. Instrumen yang memenuhi kriteria sebagai Lainnya a. diterbitkan oleh Korporasi, dengan: i.
peringkat jangka pendek A-1
41100
1,60%
ii.
peringkat jangka pendek A-2
41200
4,00%
iii.
peringkat jangka pendek A-3
41300
8,00%
iv.
peringkat jangka pendek kurang dari A-3
41400
12,00%
v.
peringkat AAA s.d AA-
41500
1,60%
vi.
peringkat A+ s.d A-
41600
4,00%
vii.
peringkat BBB+ s.d BB-
41700
8,00%
viii. peringkat kurang dari BB-
41800
12,00%
ix.
41900
12,00%
1) peringkat jangka pendek kurang dari A-3
42110
12,00%
2) peringkat BB+ s.d B-
42120
4,00%
3) peringkat kurang dari B-
42130
12,00%
4) tanpa peringkat
42190
4,00%
1) peringkat jangka pendek kurang dari A-3
42210
12,00%
2) peringkat BB+ s.d B-
42220
8,00%
3) peringkat kurang dari B-
42230
12,00%
4) tanpa peringkat
42290
8,00%
tanpa peringkat
b. diterbitkan oleh Bank: i.
ii.
Tagihan Jangka Pendek
Tagihan Jangka Panjang
c. diterbitkan oleh entitas sektor publik dan bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional dengan: i.
peringkat BB+ s.d B-
43100
8,00%
ii.
peringkat kurang dari B-
43200
12,00%
iii.
tanpa peringkat
43900
8,00%
TOTAL
50000
KEPALA DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN
MULYA E. SIREGAR
II-54
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
Formulir 9.i Perhitungan Rasio Kew ajiban Peny ediaan Modal Minimum (Jutaan Rp) 1 2 3 4 5 6
Perhitungan Rasio Kew ajiban Penyediaan Modal Minimum Total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit (sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* Modal Inti (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)*
Sandi 29010
Modal Pelengkap (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* Faktor Pengurang Modal Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) untuk Risiko Kredit TOTAL ATMR RISIKO PASAR
29020
29015
29025 29030 29035
a. Perhitungan Beban Modal Menggunakan Metode Standar
Risiko Perubahan Harga Option
Risiko Suku Bunga Risiko Nilai Tukar
Risiko Spesifik
Risiko Umum
Total
Risiko Suku Bunga
12,5 x Total (Ekuivalen ATMR)
Risiko Nilai Tukar
b. Perhitungan Beban Modal Menggunakan Model Internal Risiko Umum Risiko Spesifik
Total
12,5 x Total (Ekuivalen ATMR)
7
Modal Inti yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (minimum 28.5% x total beban modal)
29040
8
Modal Pelengkap yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (yaitu yang dapat ditambahkan untuk Modal Pelengkap Tambahan) Modal Pelengkap Tambahan yang memenuhi persyaratan a.Kelebihan Pinjaman Subordinasi yang tidak dapat diperhitungkan dalam Modal Pelengkap
29045
9
10 11 12 13 14 15 16 17
b.Pinjaman Subordinasi dengan maturitas awal minimum 2 tahun dan memenuhi kriteria Pinjaman Subordinasi yang dapat diperhitungkan sebagai komponen modal Modal Pelengkap Tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar TOTAL MODAL (Modal Inti + Modal Pelengkap + Modal Pelengkap Tambahan) ATMR untuk RISIKO KREDIT ATMR untuk RISIKO OPERASIONAL ATMR untuk RISIKO PASAR TOTAL ATMR (RISIKO KREDIT + RISIKO OPERASIONAL + RISIKO PASAR) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum setelah memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Operasional, dan Risiko Pasar Rasio Kelebihan Modal Pelengkap Tambahan
29050 29055 29060 29065 29070 29071 29072 29073 29080 29085 29090
* Laporan Bank dilakukan berdasarkan perhitungan Bank sendiri, sedangkan Bank Indonesia akan menggunakan data pengawasan yang ada di Bank Indonesia
II-65.d
122
Formulir 9.j Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Konsolidasi) (Jutaan Rp)
Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Konsolidasi) 1 2 3 4 5 6
Sandi
Total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit (sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* Modal Inti (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* Modal Pelengkap (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)* Faktor Pengurang Modal Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) untuk Risiko Kredit TOTAL ATMR RISIKO PASAR
29010 29015 29020 29025 29030 29035
a. Perhitungan Beban Modal menggunakan Metode Standar
Risiko Suku Bunga
Risiko Spesifik
Risiko Umum
Risiko Ekuitas Risiko Nilai Tukar
Risiko Perubahan Harga Option Risiko Komoditas
Risiko Spesifik
Risiko Umum
Total Risiko Suku Bunga
12,5 x Total (Ekuivalen ATMR)
Risiko Nilai Risiko Ekuitas Risiko Tukar Komoditas
b. Perhitungan Beban Modal menggunakan Model Internal Risiko Spesifik
Risiko Umum
Total
12,5 x Total (Ekuivalen ATMR)
7
Modal Inti yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (minimum 28.5% x total beban modal)
29040
8
Modal Pelengkap yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (yaitu yang dapat ditambahkan untuk Modal Pelengkap Tambahan)
29045
9
29050 29055 29060
10 11 12 13 14 15 16
Modal Pelengkap Tambahan yang memenuhi persyaratan a.Kelebihan Pinjaman Subordinasi yang tidak dapat diperhitungkan dalam Modal Pelengkap b.Pinjaman Subordinasi dengan maturitas awal minimum 2 tahun dan memenuhi kriteria Pinjaman Subordinasi yang dapat diperhitungkan sebagai komponen modal Modal Pelengkap Tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar TOTAL MODAL (Modal Inti + Modal Pelengkap + Modal Pelengkap Tambahan) ATMR untuk RISIKO KREDIT ATMR untuk RISIKO OPERASIONAL ATMR untuk RISIKO PASAR TOTAL ATMR (RISIKO KREDIT + RISIKO OPERASIONAL + RISIKO PASAR) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum setelah memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Operasional, dan Risiko Pasar
29065 29070 29071 29072 29073 29080 29085
17
Rasio Kelebihan Modal Pelengkap Tambahan
29090
* Laporan Bank dilakukan berdasarkan perhitungan Bank sendiri, sedangkan Bank Indonesia akan menggunakan data pengawasan yang ada di Bank Indonesia
II-65.e
123
124
125
126
127
128
Formulir 10 LAPORAN DEPOSAN DAN DEBITUR INTI (Dalam Jutaan Rupiah)
No.
Keterangan
SANDI
II-67
I 1. a. b. c. 2. 3. 4. 5.
DEPOSAN INTI Deposan Inti bulan ini (A) Giro Tabungan Deposito Total Dana Pihak Ketiga (B) Persentase Deposan Inti (A / B ) x 100% Deposan Inti bulan sebelumnya (C) Persentase Pertumbuhan Deposan Inti ((A C) / C ) x 100%
33010 33012 33014 33016 33020 33030 33040 33050
II 1. 2. 3.
DEBITUR INTI Kredit kepada Debitur Inti (D) Total Kredit (E) Persentase Debitur Inti (D / E) x 100%
33060 33070 33080 33090
Nominal
Keterangan
Formulir 10
129
FORMULIR 10 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI “LAPORAN DEPOSAN DAN DEBITUR INTI PADA BULAN LAPORAN”
Pada formulir ini dilaporkan : 1. Jumlah dana milik Deposan Inti yaitu 10, 25, atau 50 depositors terbesar sesuai total aset Bank sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, sebagai berikut: a.
Bank dengan total aset sampai dengan 1 trilyun rupiah, deposan inti = 10 deposan
b.
Bank dengan total aset antara 1 trilyun rupiah sampai dengan 10 trilyun rupiah, deposan inti = 25 deposan
c.
Bank dengan total aset lebih besar dari 10 trilyun rupiah, deposan inti = 50 deposan.
Posisi dana pihak ketiga yang dimiliki oleh Deposan Inti tersebut di atas dirinci dalam bentuk giro, tabungan dan simpanan berjangka (deposito) dalam rupiah dan valuta asing sesuai dengan laporan keuangan bank pelapor pada bulan laporan. Yang dimaksud Deposan adalah nasabah yang memiliki giro,tabungan, dan atau deposito. Misalnya PT X memiliki giro sebesar Rp.100 milyar, tabungan sebesar Rp.10 milyar, dan deposito sebesar Rp.50 milyar sehingga secara total PT X memiliki simpanan di bank sebesar Rp.160 milyar dan merupakan 25 depositor terbesar dengan asumsi total aset bank sebesar Rp. 10 trilyun. 2. Posisi kredit kepada Debitur Inti yaitu 10,15 atau 25 debitur/grup (one obligor concept) di luar pihak terkait sesuai total aset Bank sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, sebagai berikut: a. Bank dengan total aset sampai dengan 1 trilyun rupiah, debitur inti = 10 debitur/grup b. Bank dengan total aset antara 1 trilyun rupiah sampai dengan 10 trilyun rupiah, debitur inti = 15 debitur/ grup c.
Bank dengan total aset lebih besar dari 10 trilyun rupiah, debitur inti = 25 debitur/grup
PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM
I.
DEPOSAN INTI
1. Deposan Inti Bulan ini Baris ini diisi secara sistem dengan total dana milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing pada bulan laporan yang dirinci menurut giro, tabungan dan deposito. a.
Giro. Baris ini diisi jumlah giro milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing.
II-68
130
Formulir 10
b.
Tabungan. Baris ini diisi jumlah tabungan milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing.
c.
Deposito. Baris ini diisi jumlah deposito milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing. Penjelasan mengenai giro, tabungan dan deposito (simpanan berjangka) sebagaimana penjelasan dalam Formulir-1, “Laporan Dana Pihak Ketiga Rupiah dan Valuta Asing”.
2. Total Dana Pihak Ketiga Baris ini diisi seluruh dana milik pihak ketiga dalam rupiah dan valuta asing dalam bentuk giro, tabungan dan deposito sesuai dengan laporan keuangan bank pelapor sebagaimana yang dilaporkan dalam Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). 3. Persentase Deposan Inti Baris ini diisi secara persentase (%) yaitu jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh Deposan inti dibagi dengan total dana pihak ketiga di bank pelapor dikalikan 100%. Baris ini diisi secara sistem dari hasil perhitungan : DPK Deposan Inti x 100% Total DPK 4. Deposan Inti bulan sebelumnya Baris ini diisi dengan total dana milik Deposan Inti dalam rupiah dan valuta asing pada bulan sebelum bulan laporan. 5. Persentase Pertumbuhan Deposan Inti Baris ini diisi secara persentase (%) yaitu jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh deposan inti pada bulan laporan dikurangi dengan jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh deposan inti pada bulan sebelumnya dibagi dengan jumlah dana pihak ketiga yang dimiliki oleh deposan inti pada bulan sebelumnya dikalikan 100%. Baris ini diisi secara sistem dari hasil perhitungan : (DPK Deposan Inti
bulan laporan
– DPK Deposan Inti
bulan sebelumnya
) x 100%
DPK Deposan Inti
bulan sebelumnya
II. DEBITUR INTI 1. Kredit Kepada Debitur Inti Baris ini diisi dengan total baki debet (outstanding) kredit kepada Debitur Inti. 2. Total Kredit Baris ini diisi dengan baki debet seluruh kredit dalam rupiah dan valuta asing sesuai dengan laporan keuangan bank pelapor sebagaimana yang dilaporkan dalam Laporan Bulanan Bank Umum (LBU).
II-69
131
Formulir 10
3. Persentase Debitur Inti Baris ini diisi secara persentase (%) yaitu baki debet kredit kepada Debitur inti dibagi dengan total kredit dikalikan 100%. Baris ini diisi secara sistem dari hasil perhitungan : Kredit
Debitur Inti
x 100% Total Kredit
II-70
132
Formulir 11
Formulir 11 LAPORAN SENSITIVITY TO MARKET RISK - NILAI TUKAR
(Dalam Jutaan Rupiah) No.
BUSINESS LINE/ AKTIVITAS FUNGSIONAL
II-71
1.
LENDING (Long)
2. a. b.
TREASURY & INVESTMENT Long Short
3. a. b.
TRADE FINANCE & BANK GUARANTEE Long Short
4.
FUNDING & DEBT INSTRUMENT (Short)
5. a. b.
LAIN-LAIN Long Short
USD
GBP
SGD
HKD
CURRENCY JPY
AUD
EURO
MYR
OTHERS
Keterangan Diisi dengan posisi bulan laporan berdasarkan valuta dan aktivitas fungsional baik yang tercatat di banking book maupun di trading book
133
FORMULIR 11 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI “LAPORAN SENSITIVITY TO MARKET RISK – NILAI TUKAR”
Pada formulir ini dilaporkan eksposur bank yang dipengaruhi oleh risiko pasar - nilai tukar yang disajikan berdasarkan aktivitas fungsional bank pelapor. Form ini digunakan untuk penilaian tingkat kesehatan bank untuk faktor sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk) akibat fluktuasi (adverse movement) nilai tukar. PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I.
Lending Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank dalam bentuk lending menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya.
II.
Treasury & Investment Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank dalam bentuk treasury atau investment untuk posisi long atau short menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya.
III.
Trade Finance & Bank Guarantee Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank dalam bentuk trade finance dan bank guarantee untuk posisi long maupun short menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya.
IV.
Funding & Debt Instrument Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank dalam bentuk funding atau debt instrument untuk posisi short menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya.
V.
Lain-lain Baris ini diisi dengan saldo dari aktivitas fungsional bank selain pada angka romawi I s.d. IV untuk posisi long maupun short menurut jenis valuta USD, GBP, SGD, HKD, JPY, AUD,EURO, MYR dan lainnya.
II-72
134
Formulir 12
Formulir 12 LAPORAN SENSITIVITY TO MARKET RISK SUKU BUNGA (Dalam Jutaan Rupiah) SKALA WAKTU
Sandi
ZONA 1 Sampai dengan bulan 1 >1-3 bulan >3-6 bulan >6-12 bulan
11 12 13 14
ZONA 2 >1-2 tahun >2-3 tahun >3-4 tahun
21 22 23
ZONA 3 >4-5 tahun >5-7 tahun >7-10 tahun >10-15 tahun >15-20 tahun lebih dari 20 tahun
35 37 40 45 50 60
AKTIVA RUPIAH I
II-73
NOMINAL AKTIVA PASIVA VALAS RUPIAH II III
PASIVA VALAS IV
135
FORMULIR 12 PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI “LAPORAN SENSITIVITY TO MARKET RISK – SUKU BUNGA”
Pada formulir ini dilaporkan eksposur bank dalam rupiah maupun valuta asing yang dipengaruhi oleh risiko pasar - suku bunga yang dipetakan berdasarkan jatuh tempo (zona). Form ini digunakan untuk penilaian tingkat kesehatan bank untuk faktor sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk) akibat perubahan suku bunga. PENJELASAN PENGISIAN BARIS ATAU KOLOM I.
ZONA 1 Baris ini diisi dengan eksposur bank baik aktiva maupun pasiva yang dipengaruhi oleh risiko suku bunga yang dipetakan menurut jatuh tempo yang dibagi dalam skala waktu (Zona 1) sebagai berikut :
II.
•
Sampai dengan 1 bulan
•
lebih dari 1 bulan sampai dengan 3 bulan
•
lebih dari 3 bulan sampai dengan 6 bulan
•
lebih dari 6 bulan sampai dengan 12 bulan
Zona 2 Baris ini diisi dengan eksposur bank baik aktiva maupun pasiva yang dipengaruhi oleh risiko suku bunga yang dipetakan menurut jatuh tempo yang dibagi dalam skala waktu (Zona 2) sebagai berikut :
III.
•
lebih dari 1 tahun sampai dengan 2 tahun
•
lebih dari 2 tahun sampai dengan 3 tahun
•
lebih dari 3 tahun sampai dengan 4 tahun
Zona 3 Baris ini diisi dengan eksposur bank baik aktiva maupun pasiva yang dipengaruhi oleh risiko suku bunga yang dipetakan menurut jatuh tempo yang dibagi dalam skala waktu (Zona 3) sebagai berikut : •
lebih dari 4 tahun sampai dengan 5 tahun
•
lebih dari 5 tahun sampai dengan 7 tahun
•
lebih dari 7 tahun sampai dengan 10 tahun
•
lebih dari 10 tahun sampai dengan 15 tahun
•
lebih dari 15 tahun sampai dengan 20 tahun
•
lebih dari 20 tahun
II-74
136
Formulir 13.a Data Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit – Pendekatan Standar Bank Secara Individual 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi. No
Kategori Portofolio
Sandi
1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 1) Penempatan pada Bank Indonesia 2) Surat Berharga 3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 4) Kredit yang diberikan 5) Tagihan Lainnya 6) Tagihan Bunga yang belum diterima b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 1) Surat Berharga 2) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 3) Tagihan Akseptasi 4) Kredit yang diberikan 5) Tagihan Lainnya 6) Tagihan Bunga yang belum diterima 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik a. Surat Berharga b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) c. Tagihan Akseptasi d. Kredit yang diberikan e. Tagihan Lainnya f. Tagihan Bunga yang belum diterima 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional a. Surat Berharga b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) c. Tagihan Akseptasi d. Kredit yang diberikan e. Tagihan Lainnya f. Tagihan Bunga yang belum diterima 4. Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek 1) Penempatan pada Bank lain 2) Surat Berharga 3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 4) Tagihan Akseptasi 5) Kredit yang diberikan 6) Tagihan Lainnya 7) Tagihan Bunga yang belum diterima b. Tagihan Jangka Panjang 1) Penempatan pada Bank lain 2) Surat Berharga 3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 4) Tagihan Akseptasi 5) Kredit yang diberikan 6) Tagihan Lainnya 7) Tagihan Bunga yang belum diterima 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal a. Kredit yang diberikan b. Tagihan Bunga yang belum diterima 6. Kredit Beragun Properti Komersial a. Kredit yang diberikan b. Tagihan Bunga yang belum diterima 7. Kredit Pegawai/Pensiunan a. Kredit yang diberikan b. Tagihan Bunga yang belum diterima 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel a. Tagihan Akseptasi b. Kredit yang diberikan c. Tagihan Lainnya d. Tagihan Bunga yang belum diterima
Tagihan
CKPN atau PPA Khusus
Tagihan Bersih
I
II
III (I - II)
10110 10111 10112 10113 10114 10115 10116 10120 10121 10122 10123 10124 10125 10126 10200 10210 10220 10230 10240 10250 10260 10300 10310 10320 10330 10340 10350 10360 10410 10411 10412 10413 10414 10415 10416 10417 10420 10421 10422 10423 10424 10425 10426 10427 10500 10510 10520 10600 10610 10620 10700 10710 10720 10800 10810 10820 10830 10840
II-75
137
Lanjutan Formulir 13.a No
Kategori Portofolio
Tagihan
9. Tagihan Kepada Korporasi a. Surat Berharga b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) c. Tagihan Akseptasi d. Kredit yang diberikan e. Tagihan Lainnya f. Tagihan Bunga yang belum diterima 10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo a. Kredit Beragun Rumah Tinggal b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 1) Penempatan pada Bank lain 2) Surat Berharga 3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 4) Tagihan Akseptasi 5) Kredit yang diberikan 6) Tagihan Lainnya 11. Aset Lainnya a. Uang Tunai, Emas dan Commemorative Coin b. Penyertaan (selain yang menjadi faktor pengurang modal) 1) penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi kredit 2) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang tidak terdaftar di bursa 3) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa c. Aset tetap dan inventaris Neto d. Aset Yang Diambil Alih (AYDA) e. Antar Kantor Neto f. Lainnya
CKPN atau PPA Khusus
Tagihan Bersih
10900 10910 10920 10930 10940 10950 10960 11010 11020 11021 11022 11023 11024 11025 11026 11100 11110 11120 11121 11122 11123 11130 11140 11150 11160
Total Eksposur untuk Posisi Aset di Neraca
10000
II-76
138
Lanjutan Formulir 13.a 2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi dalam Transaksi Rekening Administratif (TRA), kecuali eksposur sekuritisasi a. Kelonggaran Tarik Kategori Portofolio
No
Sandi
Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4. Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal 6. Kredit Beragun Properti Komersial 7. Kredit Pegawai/Pensiunan 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9. Tagihan Kepada Korporasi 10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo a. Kredit Beragun Rumah Tinggal b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 1.
Nilai TRA
PPA Khusus
Nilai TRA Neto
I
II
III (I - II)
Nilai TRA
PPA
Nilai TRA Neto
I
II
III (I - II)
21010 21011 21012 21020 21030 21040 21041 21042 21050 21060 21070 21080 21090 21100 21101 21102
Total Eksposur untuk Kelonggaran Tarik
21000
b. Transaksi Rekening Administratif Lainnya No 1.
2. 3. 4.
5. 6.
Kategori Portofolio
Sandi
Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi
22010 22011 22012 22020 22030 22040 22041 22042 22080 22090
Total Eksposur dari Transaksi Rekening Administratif Lainnya
22000
II-77
139
Lanjutan Formulir 13.a 3. Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk ) a. Transaksi Repo No
Kategori Portofolio
Sandi
Tagihan Bersih I
1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4. Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 6. Tagihan Kepada Korporasi
31010 31011 31012 31020 31030 31040 31041 31042 31080 31090
Total Eksposur dari Transaksi Repo
31000
b. Transaksi Reverse Repo No
Kategori Portofolio
Sandi
1. Tagihan kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4. Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 6. Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan
CKPN
Tagihan Bersih
I
II
III (I - II)
32010 32011 32012 32020 32030 32040 32041 32042 32080 32090
Total Eksposur dari Transaksi Reverse Repo
32000
c. Transaksi Derivatif Over The Counter (OTC) No
Kategori Portofolio
Sandi
Tagihan Derivatif I
1. Tagihan kepada Pemerintah a. Tagihan kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain 2. Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 3. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4. Tagihan kepada Bank Lain a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 6. Tagihan kepada Korporasi
33010 33011 33012 33020 33030 33040 33041 33042 33080 33090
Total Eksposur dari Transaksi Derivatif OTC
33000
II-78
140
Lanjutan Formulir 13.a 4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk)
No
Jenis Transaksi
Sandi
Nilai Eksposur I
1. Untuk transaksi yang tergolong Delivery versus Payment (DvP) a. Bobot Risiko 8% (5-15 hari) b. Bobot Risiko 50% (16-30 hari) c. Bobot Risiko 75% (31-45 hari) d. Bobot Risiko 100% (lebih dari 45 hari) 2. Untuk transaksi yang tergolong Non-delivery versus payment (non-DvP)
40100 40110 40120 40130 40140 40200
Total Eksposur dari Settlement Risk
40000
5. Eksposur Sekuritisasi No
Jenis Transaksi
Sandi
1. Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan a. First Loss Facility b. Second Loss Facility 2. Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan a. Bank merupakan Kreditur Asal b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 3. Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan 4. Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan a. Bank merupakan Kreditur Asal b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 5. Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan a. Senior Trance b. Junior Tranche 6. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan 7. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehatihatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.
Total Eksposur dari Transaksi Sekuritisasi
Eksposur Merupakan Eksposur Faktor Pengurang diperhitungkan sebagai ATMR Modal I II
50100 50110 50120 50200 50210 50220 50300 50400 50410 50420 50500 50510 50520 50600 50700
50000
6. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) No
Jenis Transaksi
Sandi
1. Total Eksposur
Faktor Pengurang Modal
ATMR
I
II
60000
II-79
141
Formulir 13.b Rincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Indiv idual 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi 1.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia I Tagihan Bersih
10110 Kategori
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
III
IV
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
10115
II 0%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10181 10191
(A) (B)
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
IX
X
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
IX
X
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
IX
X
1.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain I Tagihan Bersih
10120 Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin IV
10121 10122 10123 10124 10125 10129
II 0% 20% 50% 100% 150% 100%
III
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d APeringkat BBB+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10182 10192
(A) (B)
Kategori
II-80
1.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik I Tagihan Bersih
10200 Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin IV
10205 10210 10215 10220 10225
II 20% 50% 100% 150% 50%
III
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10280 10290
(A) (B)
Kategori
142
Lanjutan Formulir 13.b
1.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional I Tagihan Bersih
10300 Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin IV
10305 10310 10315 10320 10325 10330
II 0% 20% 50% 100% 150% 50%
III
Memenuhi Kriteria Bobot Risiko 0% Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10380 10390
(A) (B)
Kategori
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
IX
X
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
IX
X
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
IX
X
1.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek I Tagihan Bersih
10410 Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin IV
10411 10412 10413 10414 10415 10416 10417 10419
II 20% 50% 100% 150% 20% 50% 150% 20%
III
Peringkat Jangka Pendek A1 Peringkat Jangka Pendek A2 Peringkat Jangka Pendek A3 Peringkat Jangka Pendek lainnya Peringkat AAA s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10481 10491
(A) (B)
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
III
IV
Kategori
II-81
1.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang I Tagihan Bersih
10420 Kategori
Sandi
Bobot Risiko
Peringkat Jangka Pendek A1 Peringkat Jangka Pendek A2 Peringkat Jangka Pendek A3 Peringkat Jangka Pendek lainnya Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa peringkat
10421 10422 10423 10424 10425 10426 10427 10428 10429
II 20% 50% 100% 150% 20% 50% 100% 150% 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10482 10492
(A) (B)
143
Lanjutan Formulir 13.b
1.5. Kredit Beragun Rumah Tinggal Tagihan Bersih
10500 Kategori
Sandi
I 0 Bobot Risiko
LTV ≤ 70% 70% < LTV ≤ 80% 80% < LTV ≤ 95%
10505 10515 10525
II 35% 40% 45%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10580 10590
(A) (B)
10600
I 0
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
III
IV
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
III
IV
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
III
IV
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
III
IV
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
IX
X
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
IX
X
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
IX
X
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
IX
X
1.6. Kredit Beragun Properti Komersial Tagihan Bersih Kategori
Sandi
Bobot Risiko
II-82
Kredit Beragun Properti Komersial
10605
II 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10680 10690
(A) (B)
10700
I 0
1.7. Kredit Pegawai/Pensiunan Tagihan Bersih Kategori
Sandi
Bobot Risiko
Kredit Pegawai/Pensiunan
10705
II 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10780 10790
(A) (B)
1.8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Bersih
10800 Kategori
Sandi
I 0 Bobot Risiko
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
10805
II 75%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10880 10890
(A) (B)
144
Lanjutan Formulir 13.b 1.9. Tagihan Kepada Korporasi 10900
I 0
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin IV
10905 10910 10915 10920 10925 10930 10935 10940 10945
II 20% 50% 100% 150% 20% 50% 100% 150% 100%
III
Peringkat Jangka Pendek A1 Peringkat Jangka Pendek A2 Peringkat Jangka Pendek A3 Peringkat Jangka Pendek lainnya Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d APeringkat BBB+ s.d BBPeringkat dibawah BBTanpa peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10980 10990
(A) (B)
11000
I 0 Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
III
IV
Tagihan Bersih Kategori
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
IX
X
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
IX
X
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
XII
XIII
1.10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Tagihan Bersih
Kategori
Sandi
Bobot Risiko
II-83
Kredit Beragun Rumah Tinggal Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
11005 11010
II 100% 150%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
11080 11090
(A) (B)
2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif , kecuali eksposur sekuritisasi 2.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya
Nilai TRA Neto I
20110 20115
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C)
20116 20117 20118 20119
FKK III 0% 20% 50% 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)
20120
50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga)
20121
100%
20125
(A)
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA)
Sandi
Nilai TRA Neto II
Tagihan Bersih IV
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin VII
20130
V 0%
VI
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20181 20191
(B) (C)
Kategori
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
145
Lanjutan Formulir 13.b
2.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya
Nilai TRA Neto I
20140 20145
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C)
20146 20147 20148 20149
FKK III 0% 20% 50% 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)
20150
50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga)
20151
100%
20155
(A)
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA)
Sandi
Nilai TRA Neto II
Tagihan Bersih IV
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin VII
20161 20162 20163 20164 20165 20169
V 0% 20% 50% 100% 150% 100%
VI
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d APeringkat BBB+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20182 20192
(B) (C)
Sandi
Nilai TRA Neto I
Tagihan Bersih IV
Kategori
II-84
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
XII
XIII
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
XII
XIII
2.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya
20210 20215
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C)
20216 20217 20218 20219
FKK III 0% 20% 50% 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)
20220
50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga)
20221
100%
20225
(A)
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA)
Sandi
Nilai TRA Neto II
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin VII
20231 20232 20233 20234 20239
V 20% 50% 100% 150% 50%
VI
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20280 20290
(B) (C)
Kategori
146
Lanjutan Formulir 13.b 2.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya
Nilai TRA Neto I
20310 20315
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C)
20316 20317 20318 20319
FKK III 0% 20% 50% 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)
20320
50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga)
20321
100%
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA)
Sandi
Nilai TRA Neto II
(A)
20325 Kategori
Sandi
Tagihan Bersih IV
Bobot Risiko
Kriteria Bobot Risiko 0% Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat
20331 20332 20333 20334 20335 20339
V 0% 20% 50% 100% 150% 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20380 20390
(B) (C)
II-85
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
VI
VII
Tagihan Bersih IV
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
XII
XIII
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
XII
XIII
2.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek Nilai TRA Neto I Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya
20410 20415
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C)
20416 20417 20418 20419
FKK III 0% 20% 50% 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)
20420
50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga)
20421
100%
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA)
Sandi
Nilai TRA Neto II
(A)
20425 Kategori
Sandi
Bobot Risiko
Peringkat Jangka Pendek A1 Peringkat Jangka Pendek A2 Peringkat Jangka Pendek A3 Peringkat Jangka Pendek lainnya Peringkat AAA s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat
20431 20432 20433 20434 20435 20436 20437 20439
V 20% 50% 100% 150% 20% 50% 150% 20%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20481 20491
(B) (C)
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
VI
VII
147
Lanjutan 13.b - Tagihan Jangka Panjang 2.4.b. TagihanFormulir Kepada Bank Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya
Nilai TRA Neto I
20450 20455
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C)
20461 20462 20463 20464
FKK III 0% 20% 50% 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)
20465
50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga)
20466
100%
20470
(A)
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA)
Kategori
Sandi
Nilai TRA Neto II
Bobot Risiko
Tagihan Bersih IV
II-86
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
VI
VII
Nilai TRA Neto II
FKK III 0% 20% 50% (A)
Tagihan Bersih IV
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin VII
20535 20540 20545
V 35% 40% 45%
VI
LTV ≤ 70% 70% < LTV ≤ 80% 80% < LTV ≤ 95%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20580 20590
(B) (C)
Sandi
Peringkat Jangka Pendek A1 Peringkat Jangka Pendek A2 Peringkat Jangka Pendek A3 Peringkat Jangka Pendek lainnya Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa peringkat
20471 20472 20473 20474 20475 20476 20477 20478 20479
V 20% 50% 100% 150% 20% 50% 100% 150% 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20482 20492
(B) (C)
Sandi
Nilai TRA Neto I
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
XII
XIII
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
XII
XIII
2.5. Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kelonggaran Tarik
20510
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun
Kategori
Sandi 20515 20520 20525 20530
148
Lanjutan Formulir 13.b 2.6. Kredit Beragun Properti Komersial Sandi Kelonggaran Tarik
Nilai TRA Neto I
20610
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun
Kategori
Nilai TRA Neto II
FKK III 0% 20% 50% (A)
Tagihan Bersih IV
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
VI
VII
Nilai TRA Neto II
FKK III 0% 20% 50% (A)
Tagihan Bersih IV
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
VI
VII
20615 20620 20625 20630
Sandi
Kredit Beragun Properti Komersial
20640
V 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20680 20690
(B) (C)
Sandi
Nilai TRA Neto I
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum ATMR setelah MRK MRK
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum ATMR setelah MRK MRK
XII
XIII
2.7. Kredit Pegawai/Pensiunan
II-87
Kelonggaran Tarik
20710
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun
Kategori
Sandi 20715 20720 20725 20730
Sandi
Kredit Pegawai/Pensiunan
20740
V 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20780 20790
(B) (C)
XII
XIII
149
Lanjutan Formulir 13.b 2.8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Lanjutan Formulir 13.b Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya
Nilai TRA Neto I
20810 20815
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C)
20820 20825 20830 20835
FKK III 0% 20% 50% 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)
20840
50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga)
20845
100%
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA)
Sandi
Nilai TRA Neto II
(A)
20850 Kategori
Sandi
Tagihan Bersih IV
Bobot Risiko
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
20855
V 75%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20880 20890
(B) (C)
Sandi
Nilai TRA Neto I
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
VI
VII
Tagihan Bersih IV
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
XII
XIII
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
XII
XIII
2.9. Tagihan Kepada Korporasi
II-88
Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya
20910 20915
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C)
20920 20925 20930 20935
FKK III 0% 20% 50% 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)
20940
50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga)
20945
100%
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA)
Sandi
Nilai TRA Neto II
(A)
20950 Kategori
Sandi
Bobot Risiko
Peringkat Jangka Pendek A1 Peringkat Jangka Pendek A2 Peringkat Jangka Pendek A3 Peringkat Jangka Pendek lainnya Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d APeringkat BBB+ s.d BBPeringkat dibawah BBTanpa peringkat
20951 20952 20953 20954 20955 20956 20957 20958 20959
V 20% 50% 100% 150% 20% 50% 100% 150% 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20980 20990
(B) (C)
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
VI
VII
150
Lanjutan Formulir 13.b
2.10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Sandi Kelonggaran Tarik - Kredit Beragun Rumah Tinggal Kelonggaran Tarik - Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
Nilai TRA Neto I
21010 21015 Nilai TRA Neto II
FKK III 0% 20% 50% (A)
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin VII
21040 21045
V 100% 150%
VI
Kredit Beragun Rumah Tinggal Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
21080 21090
(B) (C)
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun
Kategori
Sandi 21020 21025 21030 21035
Tagihan Bersih IV
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
XII
XIII
3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) 3.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
II-89
Perhitungan Potential Future Exposure
Jenis Transaksi
Sandi
Tagihan Derivatif I
Transaksi Repo Transaksi Reverse Repo Transaksi Derivatif
30110 30115 30120 30125 Kategori
Sandi
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
30126
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
30181 30191
Potential Future Exposure II
Tagihan Bersih
Sisa Jangka Waktu
III
Suku Bunga
Nilai Tukar dan Emas
IV
V
< 1 tahun 1 thn s.d 5 thn > 5 tahun (B)
(A) Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
VI
VII
VIII
IX
X
(C) (D)
151
Lanjutan Formulir 13.b
3.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Perhitungan Potential Future Exposure
Jenis Transaksi
Sandi
Tagihan Derivatif I
Transaksi Repo Transaksi Reverse Repo Transaksi Derivatif
30130 30135 30140 30145
Potential Future Exposure II
Tagihan Bersih III 0 0 0 0
0
0 (A)
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK VIII
30151 30152 30153 30154 30155 30159
VI 0% 20% 50% 100% 150% 100%
VII
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d APeringkat BBB+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
30182 30192
(C) (D)
Kategori
Sisa Jangka Waktu
Suku Bunga
Nilai Tukar dan Emas
IV
V
< 1 tahun 1 thn s.d 5 thn > 5 tahun (B) ATMR sebelum ATMR setelah MRK MRK IX
X
II-90
3.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Perhitungan Potential Future Exposure
Jenis Transaksi
Sandi
Tagihan Derivatif I
Transaksi Repo Transaksi Reverse Repo Transaksi Derivatif
30210 30215 30220 30225
Potential Future Exposure II
Tagihan Bersih
Suku Bunga
Nilai Tukar dan Emas
IV
V
< 1 tahun 1 thn s.d 5 thn > 5 tahun (B)
(A)
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK VIII
30231 30232 30233 30234 30239
VI 20% 50% 100% 150% 50%
VII
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
30280 30290
(C) (D)
Kategori
Sisa Jangka Waktu
III
ATMR sebelum ATMR setelah MRK MRK IX
X
152
Lanjutan Formulir 13.b 3.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Perhitungan Potential Future Exposure
Jenis Transaksi
Sandi
Tagihan Derivatif I
Transaksi Repo Transaksi Reverse Repo Transaksi Derivatif
30310 30315 30320 30325
Potential Future Exposure II
Tagihan Bersih
Sisa Jangka Waktu
III
Suku Bunga
Nilai Tukar dan Emas
IV
V
< 1 tahun 1 thn s.d 5 thn > 5 tahun (B)
(A)
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
VIII
IX
X
30331 30332 30333 30334 30335 30339
VI 0% 20% 50% 100% 150% 50%
VII
Kriteria Bobot Risiko 0% Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
30380 30390
(C) (D)
Sandi
Tagihan Derivatif
Kategori
3.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek Perhitungan Potential Future Exposure
Jenis Transaksi
I
II-91
Transaksi Repo Transaksi Reverse Repo Transaksi Derivatif
30410 30415 30420 30425
Potential Future Exposure II
Tagihan Bersih
Sisa Jangka Waktu
III
Suku Bunga
Nilai Tukar dan Emas
IV
V
< 1 tahun 1 thn s.d 5 thn > 5 tahun (B)
(A)
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
VIII
IX
X
30431 30432 30433 30439
VI 20% 50% 150% 20%
VII
Peringkat AAA s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
30481 30491
(C) (D)
Sandi
Tagihan Derivatif
Kategori
3.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang Perhitungan Potential Future Exposure
Jenis Transaksi
I Transaksi Repo Transaksi Reverse Repo Transaksi Derivatif
30450 30455 30460 30465
Potential Future Exposure II
Tagihan Bersih
Sisa Jangka Waktu
III
Suku Bunga
Nilai Tukar dan Emas
IV
V
< 1 tahun 1 thn s.d 5 thn > 5 tahun (B)
(A)
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
VII
VIII
IX
X
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa peringkat
30471 30472 30473 30474 30479
VI 20% 50% 100% 150% 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
30482 30492
(C) (D)
Kategori
153
Lanjutan Formulir 13.b
3.5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Perhitungan Potential Future Exposure
Jenis Transaksi
Sandi
Tagihan Derivatif I
Transaksi Repo Transaksi Reverse Repo Transaksi Derivatif
30810 30815 30820 30825 Kategori
Potential Future Exposure II
Tagihan Bersih
Sisa Jangka Waktu
III
Suku Bunga
Nilai Tukar dan Emas
IV
V
< 1 tahun 1 thn s.d 5 thn > 5 tahun (B)
(A) Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
VII
VIII
IX
X
Tagihan Portofolio Ritel
30830
VI 75%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
30880 30890
(C) (D)
Sandi
Tagihan Derivatif
3.6. Tagihan Kepada Korporasi Perhitungan Potential Future Exposure
Jenis Transaksi
I Transaksi Repo Transaksi Reverse Repo Transaksi Derivatif
II-92
30910 30915 30920 30925
Potential Future Exposure II
Tagihan Bersih
Sisa Jangka Waktu
III
Suku Bunga
Nilai Tukar dan Emas
IV
V
< 1 tahun 1 thn s.d 5 thn > 5 tahun (B)
(A)
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
VIII
IX
X
30931 30932 30933 30934 30939
VI 20% 50% 100% 150% 100%
VII
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d APeringkat BBB+ s.d BBPeringkat dibawah BBTanpa peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
30980 30990
(C) (D)
Kategori
4. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum I Nilai Eksposur
40000 Kategori
Sandi
Bobot Risiko
Nilai Eksposur
ATMR
III
IV
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d APeringkat BBB+ s.d BBPeringkat dibawah BBTanpa peringkat Bobot Risiko 20% Bobot Risiko 50% Bobot Risiko 100% Bobot Risiko 150%
40010 40020 40030 40040
II 20% 50% 100% 150%
40051 40052 40053 40054
20% 50% 100% 150%
Total ATMR Risiko Kredit
40070
(A)
154
Formulir 13.c Rekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Indiv idual 1. Eksposur Aset di Neraca , kecuali eksposur sekuritisasi Kategori Portofolio
No
1.
Sandi
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
I
II
III
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
I
II
III
10100
a.
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
10110
b.
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
10120
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
10200
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
10300
4.
Tagihan Kepada Bank
10400
a.
Tagihan Jangka Pendek
10410
b.
Tagihan Jangka Panjang
10420
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal
10500
6.
Kredit Beragun Properti Komersial
10600
7.
Kredit Pegawai/Pensiunan
10700
8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
10800
9.
Tagihan Kepada Korporasi
10900
10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
11000
a.
Kredit Beragun Rumah Tinggal
11010
b.
Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
11020
11. Aset Lainnya
11100
a.
Uang Tunai, Emas dan Commemorative Coin
b.
Penyertaan (selain yang menjadi faktor pengurang modal)
11120
1) 2)
penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi kredit penyertaan kepada perusahaan keuangan yang tidak terdaftar di bursa
11121
3)
penyertaan kepada perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa
11123
11110
11122
c.
Aset tetap dan inventaris Neto
11130
d.
Aset Yang Diambil Alih (AYDA)
11140
e.
Antar Kantor Neto
11150
f.
Lainnya
11160
TOTAL
10000
2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Kategori Portofolio
No
1.
Sandi
Tagihan Kepada Pemerintah
20100
a.
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
20110
b.
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
20120
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
20200
3.
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
20300
4.
Tagihan kepada Bank
20400
a.
Tagihan Jangka Pendek
20410
b.
Tagihan Jangka Panjang
20420
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal
20500
6.
Kredit Beragun Properti Komersial
20600
7.
Kredit Pegawai/Pensiunan
20700
8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
20800
9.
Tagihan Kepada Korporasi
20900
10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
21000
a.
Kredit Beragun Rumah Tinggal
b.
Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
21010 21020
TOTAL
20000
II-93
155
Lanjutan Formulir 13.c 3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Kategori Portofolio
No
1.
Sandi
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
I
II
III
Nilai Eksposur
Faktor Pengurang
ATMR
I
II
III
Faktor Pengurang Modal
ATMR
I
II
Faktor Pengurang
ATMR
I
II
30100
a.
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
30110
b.
Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
30120
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
30200
3.
Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
30300
4.
Tagihan kepada Bank
30400
a.
Tagihan Jangka Pendek
30410
b.
Tagihan Jangka Panjang
30420
5.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
6.
Tagihan Kepada Korporasi
30800 30900
TOTAL
30000
4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (settlement risk)
Jenis Transaksi
No
1.
2.
Sandi
Delivery versus payment
40100
a.
Beban Modal 8% (5-15 hari)
40110
b.
Beban Modal 50% (16-30 hari)
40120
c.
Beban Modal 75% (31-45 hari)
40130
d.
Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari)
40140
Non-delivery versus payment
40200
TOTAL
40000
5. Eksposur Sekuritisasi Jenis Transaksi
No
1.
2.
Sandi
Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan
50100
a.
First Loss Facility
50110
b.
Second Loss Facility
50120
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
50200
a.
Bank merupakan Kreditur Asal
50210
b.
Bank bukan merupakan Kreditur Asal
50220
3.
Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan
4.
Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
50400
a.
Bank merupakan Kreditur Asal
50410
b.
Bank bukan merupakan Kreditur Asal
50420
5.
50300
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
50500
a.
Senior Trance
50510
b.
Junior Tranche
50520
6. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan 7. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsipprinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.
50600
TOTAL
50000
50700
6. Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) No
Jenis Transaksi
Sandi
1. Total Eksposur
60000
7. Total Pengukuran Risiko Kredit
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT
71000
(A)
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
72000
(B)
II-94
156
Formulir 13.d Data Eksposur Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi. No
Kategori Portofolio
Sandi
1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 1) Penempatan pada Bank Indonesia 2) Surat Berharga 3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 4) Kredit yang diberikan 5) Tagihan Lainnya 6) Tagihan Bunga yang belum diterima b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 1) Surat Berharga 2) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 3) Tagihan Akseptasi 4) Kredit yang diberikan 5) Tagihan Lainnya 6) Tagihan Bunga yang belum diterima 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik a. Surat Berharga b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) c. Tagihan Akseptasi d. Kredit yang diberikan e. Tagihan Lainnya f. Tagihan Bunga yang belum diterima 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional a. Surat Berharga b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) c. Tagihan Akseptasi d. Kredit yang diberikan e. Tagihan Lainnya f. Tagihan Bunga yang belum diterima 4. Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek 1) Penempatan pada Bank lain 2) Surat Berharga 3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 4) Tagihan Akseptasi 5) Kredit yang diberikan 6) Tagihan Lainnya 7) Tagihan Bunga yang belum diterima b. Tagihan Jangka Panjang 1) Penempatan pada Bank lain 2) Surat Berharga 3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 4) Tagihan Akseptasi 5) Kredit yang diberikan 6) Tagihan Lainnya 7) Tagihan Bunga yang belum diterima 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal a. Kredit yang diberikan b. Tagihan Bunga yang belum diterima 6. Kredit Beragun Properti Komersial a. Kredit yang diberikan b. Tagihan Bunga yang belum diterima 7. Kredit Pegawai/Pensiunan a. Kredit yang diberikan b. Tagihan Bunga yang belum diterima 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel a. Tagihan Akseptasi b. Kredit yang diberikan c. Tagihan Lainnya d. Tagihan Bunga yang belum diterima
Tagihan
CKPN atau PPA Khusus
Tagihan Bersih
I
II
III (I-II)
10110 10111 10112 10113 10114 10115 10116 10120 10121 10122 10123 10124 10125 10126 10200 10210 10220 10230 10240 10250 10260 10300 10310 10320 10330 10340 10350 10360 10410 10411 10412 10413 10414 10415 10416 10417 10420 10421 10422 10423 10424 10425 10426 10427 10500 10510 10520 10600 10610 10620 10700 10710 10720 10800 10810 10820 10830 10840
II-95
157
Lanjutan Formulir 13.d No
Kategori Portofolio
9. Tagihan Kepada Korporasi a. Surat Berharga b. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) c. Tagihan Akseptasi d. Kredit yang diberikan e. Tagihan Lainnya f. Tagihan Bunga yang belum diterima 10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo a. Kredit Beragun Rumah Tinggal b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 1) Penempatan pada Bank lain 2) Surat Berharga 3) Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo) 4) Tagihan Akseptasi 5) Kredit yang diberikan 6) Tagihan Lainnya 11. Aset Lainnya a. Uang Tunai, Emas dan Commemorative Coin b. Penyertaan (selain yang menjadi faktor pengurang modal) 1) penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi kredit 2) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang tidak terdaftar di bursa 3) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa c. Aset tetap dan inventaris Neto d. Aset Yang Diambil Alih (AYDA) e. Antar Kantor Neto f. Lainnya
Tagihan
CKPN atau PPA Khusus
Tagihan Bersih
Nilai TRA
PPA Khusus
Nilai TRA Neto
I
II
III (I-II)
Nilai TRA
PPA
Nilai TRA Neto
I
II
III (I-II)
10900 10910 10920 10930 10940 10950 10960 11010 11020 11021 11022 11023 11024 11025 11026 11100 11110 11120 11121 11122 11123 11130 11140 11150 11160
Total Eksposur untuk Posisi Aset di Neraca
10000
2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi dalam Transaksi Rekening Administratif (TRA) a. Kelonggaran Tarik No
Kategori Portofolio
Sandi
1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4. Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal 6. Kredit Beragun Properti Komersial 7. Kredit Pegawai/Pensiunan 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9. Tagihan Kepada Korporasi 10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo a. Kredit Beragun Rumah Tinggal b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
21010 21011 21012 21020 21030 21040 21041 21042 21050 21060 21070 21080 21090 21100 21101 21102
Total Eksposur untuk Kelonggaran Tarik
21000
b. Transaksi Rekening Administratif Lainnya No
Kategori Portofolio
Sandi
1. Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4. Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 6. Tagihan Kepada Korporasi
22010 22011 22012 22020 22030 22040 22041 22042 22080 22090
Total Eksposur dari Transaksi Rekening Administratif Lainnya
22000
II-96
158
Lanjutan Formulir 13.d 3. Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk ) a. Transaksi Repo Kategori Portofolio
No
Sandi
Tagihan Bersih I
1.
2. 3. 4.
5. 6.
Tagihan Kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi
31010 31011 31012 31020 31030 31040 31041 31042 31080 31090
Total Eksposur dari Transaksi Repo
31000
b. Transaksi Reverse Repo Kategori Portofolio
No 1.
2. 3. 4.
5. 6.
Sandi
Tagihan kepada Pemerintah a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Bank a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan
CKPN
Tagihan Bersih
I
II
III (I-II)
32010 32011 32012 32020 32030 32040 32041 32042 32080 32090
Total Eksposur dari Transaksi Reverse Repo
32000
c. Transaksi Derivatif Over The Counter (OTC) Kategori Portofolio
No
Sandi
Tagihan Derivatif I
1.
2. 3. 4.
5. 6.
Tagihan kepada Pemerintah a. Tagihan kepada Pemerintah Indonesia b. Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain Tagihan kepada Entitas Sektor Publik Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Lain a. Tagihan Jangka Pendek b. Tagihan Jangka Panjang Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan kepada Korporasi
33010 33011 33012 33020 33030 33040 33041 33042 33080 33090
Total Eksposur dari Transaksi Derivatif OTC
33000
4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk)
Jenis Transaksi
No
Sandi
Nilai Eksposur I
1.
2.
Untuk transaksi yang tergolong Delivery versus Payment (DvP) a. Bobot Risiko 8% (5-15 hari) b. Bobot Risiko 50% (16-30 hari) Bobot Risiko 75% (31-45 hari) c. d. Bobot Risiko 100% (lebih dari 45 hari) Untuk transaksi yang tergolong Non-delivery versus payment (non-DvP)
40100 40110 40120 40130 40140 40200
Total Eksposur dari Settlement Risk
40000
II-97
159
Lanjutan Formulir 13.d 5. Eksposur Sekuritisasi Jenis Transaksi
No
1.
2.
3. 4.
5.
6. 7.
Sandi
Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan a. First Loss Facility b. Second Loss Facility Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan a. Bank merupakan Kreditur Asal b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan a. Bank merupakan Kreditur Asal b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan a. Senior Trance b. Junior Tranche Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehatihatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.
Total Eksposur dari Transaksi Sekuritisasi
Eksposur Merupakan Faktor Pengurang Modal I
Eksposur diperhitungkan sebagai ATMR II
50100 50110 50120 50200 50210 50220 50300 50400 50410 50420 50500 50510 50520 50600 50700
50000
6. Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada) Jenis Transaksi
No
1.
Sandi
Total Eksposur
Faktor Pengurang Modal
ATMR
I
II
60000
II-98
160
Formulir 13.e Rincian Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi 1.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia I Tagihan Bersih
10110 Kategori
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin IV
10115
II 0%
III
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10181 10191
(A) (B)
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR sebelum MRK IX
ATMR setelah MRK
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR sebelum MRK IX
ATMR setelah MRK
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR sebelum MRK IX
ATMR setelah MRK
X
1.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain I Tagihan Bersih
10120 Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin IV
10121 10122 10123 10124 10125 10129
II 0% 20% 50% 100% 150% 100%
III
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d APeringkat BBB+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10182 10192
(A) (B)
Kategori
II-99
X
1.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik I Tagihan Bersih
10200 Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin IV
10205 10210 10215 10220 10225
II 20% 50% 100% 150% 50%
III
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10280 10290
(A) (B)
Kategori
X
161
Lanjutan Formulir 13.e 1.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional I Tagihan Bersih
10300 Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin IV
10305 10310 10315 10320 10325 10330
II 0% 20% 50% 100% 150% 50%
III
Memenuhi Kriteria Bobot Risiko 0% Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10380 10390
(A) (B)
Kategori
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR ATMR sebelum MRK setelah MRK
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR ATMR sebelum MRK setelah MRK
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR ATMR sebelum MRK setelah MRK
IX
X
1.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek I Tagihan Bersih
10410 Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin IV
10411 10412 10413 10414 10415 10416 10417 10419
II 20% 50% 100% 150% 20% 50% 150% 20%
III
Peringkat Jangka Pendek A1 Peringkat Jangka Pendek A2 Peringkat Jangka Pendek A3 Peringkat Jangka Pendek lainnya Peringkat AAA s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10481 10491
(A) (B)
Kategori
IX
X
II-100
1.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang I Tagihan Bersih
10420 Kategori
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin IV
10421 10422 10423 10424 10425 10426 10427 10428 10429
II 20% 50% 100% 150% 20% 50% 100% 150% 50%
III
Peringkat Jangka Pendek A1 Peringkat Jangka Pendek A2 Peringkat Jangka Pendek A3 Peringkat Jangka Pendek lainnya Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10482 10492
(A) (B)
IX
162
X
Lanjutan Formulir 13.e
1.5. Kredit Beragun Rumah Tinggal I Tagihan Bersih
10500 Kategori
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin IV
10505 10515 10525
II 35% 40% 45%
III
LTV ≤ 70% 70% < LTV ≤ 80% 80% < LTV ≤ 95%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10580 10590
(A) (B)
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR ATMR sebelum MRK setelah MRK
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR ATMR sebelum MRK setelah MRK
IX
X
1.6. Kredit Beragun Properti Komersial I Tagihan Bersih
10600 Kategori
II-101
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin IV
10605
II 100%
III
Kredit Beragun Properti Komersial Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10680 10690
(A) (B)
IX
X
1.7. Kredit Pegawai/Pensiunan I Tagihan Bersih
10700 Kategori Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin IV
10705
II 50%
III
Kredit Pegawai/Pensiunan Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10780 10790
(A) (B)
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V
VI
VII
VIII
ATMR ATMR sebelum MRK setelah MRK IX
X
1.8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel I Tagihan Bersih
10800 Kategori
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin IV
10805
II 75%
III
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10880 10890
(A) (B)
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR ATMR sebelum MRK setelah MRK IX
X
163
Lanjutan Formulir 13.e
1.9. Tagihan Kepada Korporasi I Tagihan Bersih
10900 Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin IV
10905 10910 10915 10920 10925 10930 10935 10940 10945
II 20% 50% 100% 150% 20% 50% 100% 150% 100%
III
Peringkat Jangka Pendek A1 Peringkat Jangka Pendek A2 Peringkat Jangka Pendek A3 Peringkat Jangka Pendek lainnya Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d APeringkat BBB+ s.d BBPeringkat dibawah BBTanpa peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
10980 10990
(A) (B)
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
III
IV
Kategori
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR ATMR sebelum MRK setelah MRK
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% V VI VII VIII
ATMR ATMR sebelum MRK setelah MRK
IX
X
1.10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo I
II-102
Tagihan Bersih
11000
Kategori
Sandi
Bobot Risiko
Kredit Beragun Rumah Tinggal Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
11005 11010
II 100% 150%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
11080 11090
(A) (B)
IX
X
164
Lanjutan Formulir 13.e 2.
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif , kecuali eksposur sekuritisasi 2.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga)
Nilai TRA Neto I
20110 20115
20116 20117 20118 20119
FKK III 0% 20% 50% 20%
20120
50%
20121
100%
20125
(A)
Sandi
Nilai TRA Neto II
Tagihan Bersih IV
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin VII
20130
V 0%
VI
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20181 20191
(B) (C)
Sandi
Nilai TRA Neto (1)
Tagihan Bersih IV
20146 20147 20148 20149
FKK III 0% 20% 50% 20%
20150
50%
20151
100%
20155
(A)
Kategori
II-103
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum MRK XII
ATMR setelah MRK
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum MRK XII
ATMR setelah MRK
XIII
2.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain
Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond) Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga)
20140 20145 Sandi
Nilai TRA Neto II
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin VII
20161 20162 20163 20164 20165 20169
V 0% 20% 50% 100% 150% 100%
VI
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d APeringkat BBB+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20182 20192
(B) (C)
Kategori
165
XIII
Lanjutan Formulir 13.e 2.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya
Nilai TRA Neto (1)
20210 20215
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C)
20216 20217 20218 20219
FKK III 0% 20% 50% 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)
20220
50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga)
20221
100%
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA)
Sandi
Nilai TRA Neto II
(A)
20225 Kategori
Sandi
Tagihan Bersih IV
Bobot Risiko
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa peringkat
20231 20232 20233 20234 20239
V 20% 50% 100% 150% 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20280 20290
(B) (C)
II-104
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
VI
VII
Tagihan Bersih IV
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR ATMR sebelum MRK setelah MRK
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR ATMR sebelum MRK setelah MRK
XII
XIII
2.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya
Nilai TRA Neto (1)
20310 20315
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C)
20316 20317 20318 20319
FKK III 0% 20% 50% 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)
20320
50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga)
20321
100%
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA)
Sandi
Nilai TRA Neto II
(A)
20325 Kategori
Sandi
Bobot Risiko
Kriteria Bobot Risiko 0% Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat
20331 20332 20333 20334 20335 20339
V 0% 20% 50% 100% 150% 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20380 20390
(B) (C)
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
VI
VII
XII
XIII
166
Lanjutan Formulir 13.e 2.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek Nilai TRA Neto (1) Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya
20410 20415
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C)
20416 20417 20418 20419
FKK III 0% 20% 50% 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)
20420
50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga)
20421
100%
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA)
Nilai TRA Neto II
(A)
20425 Bobot Risiko
Kategori
Tagihan Bersih IV
II-105
Peringkat Jangka Pendek A1 Peringkat Jangka Pendek A2 Peringkat Jangka Pendek A3 Peringkat Jangka Pendek lainnya Peringkat AAA s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat
20431 20432 20433 20434 20435 20436 20437 20439
V 20% 50% 100% 150% 20% 50% 150% 20%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20481 20491
(B) (C)
Sandi
Nilai TRA Neto (1)
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
VI
VII
Tagihan Bersih IV
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum MRK XII
ATMR setelah MRK
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum MRK XII
ATMR setelah MRK
XIII
2.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang
Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya
20450 20455
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C)
20461 20462 20463 20464
FKK III 0% 20% 50% 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)
20465
50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga)
20466
100%
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA)
Sandi
Nilai TRA Neto II
(A)
20470 Kategori
Sandi
Bobot Risiko
Peringkat Jangka Pendek A1 Peringkat Jangka Pendek A2 Peringkat Jangka Pendek A3 Peringkat Jangka Pendek lainnya Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa peringkat
20471 20472 20473 20474 20475 20476 20477 20478 20479
V 20% 50% 100% 150% 20% 50% 100% 150% 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20482 20492
(B) (C)
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
VI
VII
167
XIII
Lanjutan Formulir 13.e 2.5. Kredit Beragun Rumah Tinggal Sandi Kelonggaran Tarik
Nilai TRA Neto (1)
20510 Nilai TRA Neto II
FKK III 0% 20% 50% (A)
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin VII
20535 20540 20545
V 35% 40% 45%
VI
LTV ≤ 70% 70% < LTV ≤ 80% 80% < LTV ≤ 95%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20580 20590
(B) (C)
Sandi
Nilai TRA Neto (1)
Nilai TRA Neto II
FKK III 0% 20% 50% (A)
Tagihan Bersih IV
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
VI
VII
Nilai TRA Neto II
FKK III 0% 20% 50% (A)
Tagihan Bersih IV
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
VI
VII
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun
Kategori
Sandi 20515 20520 20525 20530
Tagihan Bersih IV
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR ATMR sebelum MRK setelah MRK
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR ATMR sebelum MRK setelah MRK
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR ATMR sebelum MRK setelah MRK
XII
XIII
2.6. Kredit Beragun Properti Komersial
Kelonggaran Tarik
20610
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA)
II-106
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun
Kategori
20615 20620 20625 20630
Sandi
Kredit Beragun Properti Komersial
20640
V 100%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20680 20690
(B) (C)
Sandi
Nilai TRA Neto (1)
XII
XIII
2.7. Kredit Pegawai/Pensiunan
Kelonggaran Tarik
20710
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun
Kategori
Sandi 20715 20720 20725 20730
Sandi
Kredit Pegawai/Pensiunan
20740
V 50%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20780 20790
(B) (C)
XII
XIII
168
2.8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Sandi Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya
Nilai TRA Neto (1)
20810 20815
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C)
20820 20825 20830 20835
FKK III 0% 20% 50% 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)
20840
50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga)
20845
100%
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA)
Sandi
Nilai TRA Neto II
(A)
20850 Kategori
Sandi
Tagihan Bersih IV
Bobot Risiko
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
20855
V 75%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
20880 20890
(B) (C)
Sandi
Nilai TRA Neto (1)
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
VI
VII
Tagihan Bersih IV
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum MRK XII
ATMR setelah MRK
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum MRK XII
ATMR setelah MRK
Bagian Yang Dijamin (Pengakuan Teknik Mitigasi Risiko Kredit) 0% 20% 50% 100% VIII IX X XI
ATMR sebelum MRK XII
ATMR setelah MRK
XIII
2.9. Tagihan Kepada Korporasi
Kelonggaran Tarik Transaksi Rekening Adm Lainnya
20910 20915
TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun Kewajiban Komitmen dalam bentuk L/C (kecuali standby L/C)
20920 20925 20930 20935
FKK III 0% 20% 50% 20%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan bukan dalam rangka pemberian kredit (a.l., bid, performance, adv payment bond)
20940
50%
Kewajiban Kontinjensi berupa jaminan dalam rangka pemberian kredit, atau akseptasi (a.l., garansi, standby LC dan aval atas surat berharga)
20945
100%
Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA)
Sandi
Nilai TRA Neto II
II-107
(A)
20950 Kategori
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
VI
VII
Nilai TRA Neto II
FKK III 0% 20% 50% (A)
Tagihan Bersih IV
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Bagian Yang Tidak Dijamin
VI
VII
Kredit Beragun Rumah Tinggal Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal
21040 21045
V 100% 150%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
21080 21090
(B) (C)
Peringkat Jangka Pendek Peringkat Jangka Pendek Peringkat Jangka Pendek Peringkat Jangka Pendek Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d APeringkat BBB+ s.d BBPeringkat dibawah BBTanpa peringkat
A1 A2 A3 lainnya
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
Sandi
20951 20952 20953 20954 20955 20956 20957 20958 20959
V 20% 50% 100% 150% 20% 50% 100% 150% 100%
20980 20990
(B) (C)
Sandi
Nilai TRA Neto (1)
XIII
2.10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Kelonggaran Tarik - Kredit Beragun Rumah Tinggal Kelonggaran Tarik - Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal Jenis Transaksi Rekening Adminstratif (TRA) TRA yang memenuhi kriteria sebagai uncommitted Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian ≤ 1 tahun Kewajiban Komitmen dengan jangka waktu perjanjian > 1 tahun
Kategori
21010 21015 Sandi 21020 21025 21030 21035
XIII
169
Lanjutan Formulir 13.e
3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) 3.1.a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Perhitungan Potential Future Exposure
Jenis Transaksi
Sandi
Tagihan Derivatif I
Transaksi Repo Transaksi Reverse Repo Transaksi Derivatif
30110 30115 30120 30125
Potential Future Exposure II
Tagihan Bersih
Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas
Saham
Logam selain Emas
Lainnya
III
IV
VI
VII
VIII
< 1 tahun 1 thn s.d 5 thn > 5 tahun (B)
0 (A) Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK
IX
X
XI
II-108
Kategori
Sandi
Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia
30126
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
30181 30191
(C) (D)
Sandi
Tagihan Derivatif
V
ATMR sebelum MRK XII
ATMR setelah MRK XIII
3.1.b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Perhitungan Potential Future Exposure
Jenis Transaksi
I Transaksi Repo Transaksi Reverse Repo Transaksi Derivatif
30130 30135 30140 30145
Potential Future Exposure II
Tagihan Bersih
Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas
Saham
Logam selain Emas
Lainnya
III
IV
VI
VII
VIII
< 1 tahun 1 thn s.d 5 thn > 5 tahun (B)
(A)
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK XI
30151 30152 30153 30154 30155 30159
IX 0% 20% 50% 100% 150% 100%
X
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d APeringkat BBB+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
30182 30192
(C) (D)
Kategori
V
ATMR sebelum MRK XII
ATMR setelah MRK XIII
170
Lanjutan Formulir 13.e 3.2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Perhitungan Potential Future Exposure
Jenis Transaksi
Sandi
Tagihan Derivatif I
Transaksi Repo Transaksi Reverse Repo Transaksi Derivatif
30210 30215 30220 30225
Potential Future Exposure II
Tagihan Bersih III
IV
V
Saham
Logam selain Emas
Lainnya
VI
VII
VIII
< 1 tahun 1 thn s.d 5 thn > 5 tahun (B)
(A)
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK XI
30231 30232 30233 30234 30239
IX 20% 50% 100% 150% 50%
X
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
30280 30290
(C) (D)
Kategori
Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas
ATMR sebelum MRK XII
ATMR setelah MRK XIII
3.3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Perhitungan Potential Future Exposure
Jenis Transaksi
Sandi
Tagihan Derivatif I
Transaksi Repo Transaksi Reverse Repo Transaksi Derivatif
30310 30315 30320 30325
Potential Future Exposure II
Tagihan Bersih III
IV
V
Saham
Logam selain Emas
Lainnya
VI
VII
VIII
< 1 tahun 1 thn s.d 5 thn > 5 tahun (B)
(A)
II-109
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK XI
30331 30332 30333 30334 30335 30339
IX 0% 20% 50% 100% 150% 50%
X
Kriteria Bobot Risiko 0% Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
30380 30390
(C) (D)
Sandi
Tagihan Derivatif
Kategori
Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas
ATMR sebelum MRK XII
ATMR setelah MRK XIII
3.4.a. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Pendek Perhitungan Potential Future Exposure
Jenis Transaksi
I Transaksi Repo Transaksi Reverse Repo Transaksi Derivatif
30410 30415 30420 30425
Potential Future Exposure II
Tagihan Bersih III
IV
V
Saham
Logam selain Emas
Lainnya
VI
VII
VIII
< 1 tahun 1 thn s.d 5 thn > 5 tahun (B)
(A)
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK
X
XI
Peringkat AAA s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa Peringkat
30431 30432 30433 30439
IX 20% 50% 150% 20%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
30481 30491
(C) (D)
Kategori
Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas
ATMR sebelum MRK XII
ATMR setelah MRK XIII
171
Lanjutan Formulir 13.e 3.4.b. Tagihan Kepada Bank - Tagihan Jangka Panjang
Lanjutan Formulir 13.e
Jenis Transaksi
Perhitungan Potential Future Exposure
Sandi
Tagihan Derivatif I
Transaksi Repo Transaksi Reverse Repo Transaksi Derivatif
30450 30455 30460 30465
Potential Future Exposure II
Tagihan Bersih
Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas
Saham
Logam selain Emas
Lainnya
III
IV
VI
VII
VIII
< 1 tahun 1 thn s.d 5 thn > 5 tahun (B)
(A)
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK XI
30471 30472 30473 30474 30479
IX 20% 50% 100% 150% 50%
X
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d BBBPeringkat BB+ s.d BPeringkat dibawah BTanpa peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
30482 30492
(C) (D)
Kategori
V
ATMR sebelum MRK XII
ATMR setelah MRK XIII
3.5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Perhitungan Potential Future Exposure
Jenis Transaksi
Sandi
Tagihan Derivatif I
II-110
Transaksi Repo Transaksi Reverse Repo Transaksi Derivatif
30810 30815 30820 30825 Kategori
Potential Future Exposure II
Tagihan Bersih
Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas
Saham
Logam selain Emas
Lainnya
III
IV
VI
VII
VIII
< 1 tahun 1 thn s.d 5 thn > 5 tahun (B)
(A) Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK
X
XI
Tagihan Portofolio Ritel
30830
IX 75%
Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
30880 30890
(C) (D)
Sandi
Tagihan Derivatif
V
ATMR sebelum MRK XII
ATMR setelah MRK XIII
3.6. Tagihan Kepada Korporasi Perhitungan Potential Future Exposure
Jenis Transaksi
I Transaksi Repo Transaksi Reverse Repo Transaksi Derivatif
30910 30915 30920 30925
Potential Future Exposure II
Tagihan Bersih
Sisa Jangka Waktu Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas
Saham
Logam selain Emas
Lainnya
III
IV
VI
VII
VIII
< 1 tahun 1 thn s.d 5 thn > 5 tahun (B)
(A)
Sandi
Bobot Risiko
Tagihan Bersih
Tagihan Bersih setelah MRK XI
30931 30932 30933 30934 30939
IX 20% 50% 100% 150% 100%
X
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d APeringkat BBB+ s.d BBPeringkat dibawah BBTanpa peringkat Total ATMR sebelum pengakuan MRK Total ATMR setelah pengakuan MRK
30980 30990
(C) (D)
Kategori
V
ATMR sebelum MRK XII
ATMR setelah MRK XIII
172
Lanjutan Formulir 13.e
4. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum I Nilai Eksposur
40000 Kategori
II-111
Sandi
Bobot Risiko
Nilai Eksposur
ATMR IV
40010 40020 40030 40040
II 20% 50% 100% 150%
III
Peringkat AAA s.d AAPeringkat A+ s.d APeringkat BBB+ s.d BBPeringkat dibawah BBTanpa peringkat Bobot Risiko 20% Bobot Risiko 50% Bobot Risiko 100% Bobot Risiko 150%
40051 40052 40053 40054
20% 50% 100% 150%
Total ATMR Risiko Kredit
40070
(A)
0
173
Formulir 13.f Rekapitulasi Hasil Perhitungan ATMR Risiko Kredit - Pendekatan Standar Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak 1. Eksposur Aset di Neraca, kecuali eksposur sekuritisasi No
Kategori Portofolio
Sandi
Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia a. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain b. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 2. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 3. 4. Tagihan Kepada Bank Tagihan Jangka Pendek a. Tagihan Jangka Panjang b. 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal 6. Kredit Beragun Properti Komersial 7. Kredit Pegawai/Pensiunan 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9. Tagihan Kepada Korporasi 10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Kredit Beragun Rumah Tinggal a. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal b. 11. Aset Lainnya Uang Tunai, Emas dan Commemorative Coin a. Penyertaan (selain yang menjadi faktor pengurang modal) b. 1) penyertaan modal sementara dalam rangka restrukturisasi kredit 2) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang tidak terdaftar di bursa 3) penyertaan kepada perusahaan keuangan yang terdaftar di bursa Aset tetap dan inventaris Neto c. Aset Yang Diambil Alih (AYDA) d. Antar Kantor Neto e. Lainnya f. 1.
TOTAL
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
I
II
III
10100 10110 10120 10200 10300 10400 10410 10420 10500 10600 10700 10800 10900 11000 11010 11020 11100 11110 11120 11121 11122 11123 11130 11140 11150 11160 10000
2. Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif, kecuali eksposur sekuritisasi
No
Kategori Portofolio
Sandi
1.
Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia a. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain b. 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 3. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4. Tagihan kepada Bank Tagihan Jangka Pendek a. Tagihan Jangka Panjang b. 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial 6. 7. Kredit Pegawai/Pensiunan 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 9. Tagihan Kepada Korporasi 10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Kredit Beragun Rumah Tinggal a. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal b.
20100 20110 20120 20200 20300 20400 20410 20420 20500 20600 20700 20800 20900 21000 21010 21020
TOTAL
20000
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
I
II
III
II-112
174
Lanjutan Formulir 13.f 3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
Kategori Portofolio
No 1.
2. 3. 4.
5. 6.
Sandi
Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia a. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain b. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan kepada Bank Tagihan Jangka Pendek a. Tagihan Jangka Panjang b. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Bersih
ATMR Sebelum MRK
ATMR Setelah MRK
I
II
III
Nilai Eksposur
Faktor Pengurang Modal
ATMR
I
II
III
Faktor Pengurang Modal
ATMR
I
II
30100 30110 30120 30200 30300 30400 30410 30420 30800 30900
TOTAL
30000
4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan setelmen (settlement risk)
Jenis Transaksi
No
1.
2.
Sandi
Delivery versus payment Beban Modal 8% (5-15 hari) a. Beban Modal 50% (16-30 hari) b. Beban Modal 75% (31-45 hari) c. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) d. Non-delivery versus payment
40100 40110 40120 40130 40140 40200
TOTAL
40000
5. Eksposur Sekuritisasi
No
Jenis Transaksi
Sandi
1.
Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan First Loss Facility a. Second Loss Facility b. 2. Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan a. Bank merupakan Kreditur Asal b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 3. Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan 4. a. Bank merupakan Kreditur Asal b. Bank bukan merupakan Kreditur Asal 5. Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan Senior Trance a. Junior Tranche b. 6. Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan 7. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-
50100 50110 50120 50200 50210 50220 50300 50400 50410 50420 50500 50510 50520 50600 50700
TOTAL
50000
6. Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/atau Perusahaan Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah (apabila ada) No
Jenis Transaksi
Sandi
1. Total Eksposur
Faktor Pengurang Modal I
ATMR II
60000
7. Total Pengukuran Risiko Kredit TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
71000 72000
(A) (B)
II-113
175
Formulir 13.g Pengungkapan & Penjelasan Tambahan
II-114
176
FORMULIR 13
PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI “LAPORAN PERHITUNGAN ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDAR” Pada formulir ini dilaporkan posisi seluruh eksposur yang diperhitungkan dalam risiko kredit, baik bagi Bank secara individual maupun secara konsolidasi dengan Perusahaan Anak, yang tata cara pengisian formulirnya sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Pedoman Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar.
II-115
177
Formulir 14 TABEL KOMPONEN PERHITUNGAN SUKU BUNGA DASAR KREDIT RUPIAH (PRIME LENDING RATE)
No.
Komponen1)
Sandi
1 Harga Pokok Dana untuk Kredit - HPDK (11000+12000+13000+14000) 1.1. Biaya Dana 1.1.1. Biaya Dana Pihak Ketiga 1.1.2. Biaya Dana Bukan Pihak Ketiga 1.1.2.1. Biaya Dana Kewajiban pada Bank Lain 1.1.2.2. Biaya Dana Kewajiban pada Bank Indonesia 1.1.2.3. Biaya Dana Surat Berharga 1.1.2.4. Biaya Dana Pinjaman yang Diterima 1.1.2.5. Biaya Dana Kewajiban Antar Kantor 1.1.2.6. Biaya Dana Modal Pinjaman 1.1.3. Biaya Dana Lainnya (sebutkan rinciannya): 1.1.3.1. Biaya Promosi dan Pemasaran terkait Pendanaan 1.1.3.2. Lainnya 1.2. Biaya Jasa 1.3. Biaya Regulasi 1.3.1. Biaya Giro Wajib Minimum (GWM) 1.3.2. Biaya Premi Penjaminan LPS 1.4. HPDK Lainnya (sebutkan rinciannya): 1.4.1. Biaya Kas 1.4.2. Lainnya 2 Biaya Overhead (21000+22000+23000+24000+25000+26000+28000+29000) 2.1. Biaya Tenaga Kerja 2.2. Biaya Pendidikan dan Pelatihan 2.3. Biaya Penelitian dan Pengembangan 2.4. Biaya Sewa 2.5. Biaya Promosi dan Pemasaran 2.5.1. Cash Back 2.5.2. Hadiah 2.5.3. Iklan dan Promosi 2.5.4. Lainnya (sebutkan rinciannya): 2.5.4.1 Sponsorship/Entertainment 2.5.4.2 Lainnya 2.6. Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan 2.8. Biaya Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris 2.9. Biaya Overhead Lainnya (sebutkan rinciannya): 2.9.1. Biaya Barang/Jasa dan Administrasi 2.9.2. Lainnya 3 Marjin Keuntungan (Profit Margin )
(efektif % per tahun) Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah (Prime Lending Rate ) Berdasarkan Segmen Kredit Kredit
Kredit
Kredit
Korporasi2)
Ritel2)
Mikro3)
Kredit Konsumsi2) KPR Non KPR4)
10000 11000 11100 11200 11210 11220 11230 11240 11250 11260 11300 11310 11320 12000 13000 13100 13200 14000 14100 14200 20000 21000 22000 23000 24000 25000 25100 25200 25300 25400 25410 25420 26000 28000 29000 29100 29200 30000 40000 50000 60000
Suku Bunga Dasar Kredit - Prime Lending Rate (1+2+3) 4 Estimasi Premi Risiko Suku Bunga Kredit (1+2+3+4) Keterangan: 1) Masing-masing komponen diisi sepanjang digunakan untuk membiayai kredit 2) Penggolongan kredit korporasi, kredit ritel dan kredit konsumsi (KPR dan Non KPR) dilakukan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh internal bank 3) Penggolongan kredit mikro berpedoman pada definisi usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 4) Tidak termasuk kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA)
II-116
178
FORMULIR 14
PENJELASAN DAN CAKUPAN INFORMASI “LAPORAN PERHITUNGAN SUKU BUNGA DASAR KREDIT RUPIAH (PRIME LENDING RATE)” A.
Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) merupakan suku bunga terendah yang mencerminkan kewajaran biaya yang dikeluarkan oleh Bank termasuk ekspektasi keuntungan yang akan diperoleh. SBDK digunakan sebagai dasar bagi bank dalam menetapkan suku bunga kredit yang akan dikenakan kepada nasabah.
B.
SBDK dihitung secara per tahun dalam bentuk persentase (%) dan merupakan SBDK efektif (annualized effective rate), yang penghitungannya dilakukan berdasarkan 3 (tiga) komponen yaitu Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK), Biaya Overhead, dan Marjin Keuntungan (Profit Margin). Khusus untuk segmen Kredit Konsumsi KPR, SBDK dihitung untuk suku bunga normal (suku bunga pasar), bukan SBDK selama periode fixed rate (misalnya 1-2 tahun pertama).
C.
Penghitungan SBDK berlaku untuk jenis Kredit Korporasi, Kredit Ritel, Kredit Mikro dan Kredit Konsumsi. Yang termasuk dalam pengertian jenis Kredit Konsumsi adalah KPR dan Non KPR. Dalam Kredit Konsumsi Non KPR tidak termasuk penyaluran dana melalui Kartu Kredit dan Kredit Tanpa Agunan (KTA).
D.
Penghitungan SBDK hanya berlaku untuk kredit yang diberikan dalam mata uang Rupiah.
E.
Penghitungan SBDK tidak termasuk komponen estimasi premi risiko, yang merupakan penilaian Bank terhadap prospek pelunasan kredit oleh calon debitur, baik debitur individual maupun kelompok debitur, yang antara lain mempertimbangkan kondisi keuangan, jangka waktu kredit, dan prospek usaha.
F.
Suku bunga kredit merupakan penjumlahan SBDK dengan estimasi premi risiko.
G.
Laporan SBDK memuat rincian penghitungan masing-masing komponen SBDK per jenis kredit, komponen estimasi premi risiko, serta suku bunga kredit.
II-117
179
H.
Laporan perhitungan SBDK dirinci sebagai berikut: 1.
Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK) Yang dimaksud dengan HPDK adalah beban/biaya yang timbul dari kegiatan penghimpunan dana yang terdiri dari Biaya Dana, Biaya Jasa, Biaya Regulasi, dan HPDK Lainnya. Adapun perhitungan HPDK dirinci sebagai berikut: 1.1.
Biaya Dana Yang dimaksud dengan biaya dana adalah biaya dari kewajiban bank kepada penduduk maupun bukan penduduk, yaitu berupa biaya bunga yang timbul dari kewajiban kepada pihak ketiga, kewajiban kepada bukan pihak ketiga dan kewajiban biaya bunga lainnya, dengan rincian sebagai berikut: 1.1.1. Biaya Dana Pihak Ketiga Yang dimaksud dengan biaya dana pihak ketiga adalah seluruh biaya bunga atas kewajiban bank kepada pihak ketiga bukan bank dalam bentuk giro, tabungan, dan simpanan berjangka. 1.1.2. Biaya Dana Bukan Pihak Ketiga Yang dimaksud dengan biaya dana bukan pihak ketiga adalah seluruh biaya bunga atas kewajiban bank kepada bukan pihak ketiga, yang terdiri dari: 1.1.2.1. Biaya Dana Kewajiban pada Bank Lain Yang dimaksud dengan kewajiban pada bank lain adalah seluruh beban bunga pada bank lain dalam bentuk giro, interbank call money, tabungan, simpanan berjangka, dan lainnya. 1.1.2.2. Biaya Dana Kewajiban pada Bank Indonesia Yang dimaksud dengan kewajiban pada Bank Indonesia adalah seluruh beban bunga atas pinjaman dari Bank Indonesia. 1.1.2.3. Biaya Dana Surat Berharga Yang dimaksud dengan biaya dana surat berharga adalah seluruh beban bunga yang dibayar atas penerbitan surat berharga (kepada Bank Indonesia, bank lain, dan/atau pihak ketiga bukan bank). 1.1.2.4. Biaya Dana Pinjaman yang Diterima Yang dimaksud dengan biaya dana pinjaman yang diterima adalah seluruh beban bunga yang dibayar atas pinjaman yang diterima bank dari bank lain dan/atau pihak ketiga bukan bank.
II-118
180
1.1.2.5. Biaya Dana Kewajiban Antar Kantor Yang dimaksud dengan biaya dana kewajiban antar kantor adalah seluruh beban bunga yang dibayar atas dana yang berasal dari kewajiban antar kantor. 1.1.2.6. Biaya Dana Modal Pinjaman Yang dimaksud dengan biaya dana modal pinjaman adalah seluruh beban bunga yang dibayar yang berasal dari penerbitan surat berharga dan/atau pinjaman yang diterima yang memenuhi seluruh persyaratan untuk dapat diperhitungkan sebagai komponen modal sebagaimana diatur dalam ketentuan bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia. 1.1.3. Biaya Dana Lainnya Yang dimaksud dengan biaya dana lainnya adalah seluruh beban bunga yang dibayar karena kewajiban bank selain butir 1.1.1 dan butir 1.1.2 diatas. 1.1.3.1. Biaya Promosi Pendanaan
dan
Pemasaran
terkait
Dalam pos ini dimasukkan seluruh biaya yang dibayar atas kegiatan promosi dan pemasaran yang dilakukan terkait dengan pendanaan (funding) yakni berupa Cash Back, Hadiah, Iklan dan Promosi, serta Lainnya. 1.1.3.2. Lainnya Dalam pos ini antara lain termasuk beban bunga/diskonto yang dibayar bank yang timbul dari penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali (repo). Sub komponen Lainnya dapat merupakan gabungan dari beberapa sub komponen. 1.2.
Biaya Jasa Yang dimaksud dengan biaya jasa adalah seluruh biaya yang dibayar karena kewajiban bank yang berhubungan langsung dengan kegiatan pendanaan (funding) bank seperti komisi atau provisi kredit yang dibayar bank karena penerimaan kredit dari bank lain, penerbitan surat berharga, atau lainnya.
II-119
181
1.3.
Biaya Regulasi Yang dimaksud dengan biaya regulasi adalah seluruh biaya yang dibayar karena kewajiban bank yang dikenakan oleh otoritas kepada bank terkait dengan kegiatan penghimpunan dana (funding), berupa: 1.3.1. Biaya Giro Wajib Minimum (GWM) 1.3.2. Biaya Premi Penjaminan LPS
1.4.
HPDK Lainnya Yang dimaksud dengan HPDK lainnya adalah seluruh biaya yang dikeluarkan bank selain yang terdapat pada butir 1.1., 1.2., dan 1.3. diatas. Komponen HPDK Lainnya dibagi menjadi 2 (dua) sub komponen yaitu Biaya Kas dan Lainnya. Sub komponen Lainnya dapat merupakan gabungan dari beberapa sub komponen.
2.
Biaya Overhead Yang dimaksud dengan biaya overhead adalah beban operasional bukan bunga yang dikeluarkan untuk kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran kredit termasuk biaya pajak yang harus dibayar. Perhitungan biaya overhead dirinci sebagai berikut: 2.1.
Biaya Tenaga Kerja Yang dimaksud dengan biaya tenaga kerja adalah: a. Gaji pokok, upah beserta tunjangan-tunjangan yang dibayarkan kepada direksi/pengurus harian dan karyawan-karyawan bank, baik yang berstatus pegawai tetap maupun tidak tetap sebelum dikurangi dengan pajak penghasilan dan potongan-potongan lain. Dalam hal pajak penghasilan ditanggung oleh bank, jumlahnya harus ditambahkan ke dalam pos ini. b. Biaya untuk honorarium komisaris/dewan pengawas bank. c. Seluruh biaya tenaga kerja di luar gaji, upah, dan honorarium, misalnya uang lembur dan perawatan kesehatan.
2.2.
Biaya Pendidikan dan Pelatihan Yang dimaksud dengan biaya pendidikan dan pelatihan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam rangka pendidikan dan pelatihan pegawai bank, termasuk kursus dan seminar. Dalam pos ini termasuk pula dilaporkan sumbangan-sumbangan yang diberikan untuk lembaga pendidikan yang mengkhususkan pada pendidikan perbankan.
2.3.
Biaya Penelitian dan Pengembangan Yang dimaksud dengan biaya penelitian dan pengembangan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk penelitian dan pengembangan kegiatan usaha bank. II-120
182
2.4.
Biaya Sewa Yang dimaksud dengan biaya sewa adalah biaya sewa yang dibayar oleh bank kepada pihak ketiga, misalnya sewa kantor, sewa rumah, sewa alat-alat, dan sewa perabot.
2.5.
Biaya Promosi dan Pemasaran Yang dimaksud dengan biaya promosi dan pemasaran adalah seluruh biaya untuk kegiatan promosi produk/jasa bank namun tidak terkait dengan kegiatan pendanaan (funding), yang dibagi menjadi 4 (empat) komponen yakni Cash Back, Hadiah, Iklan dan Promosi, serta Lainnya. Komponen Lainnya dibagi menjadi 2 (dua) sub komponen yaitu Sponsorship/Entertainment dan Lainnya. Sub komponen Lainnya dapat merupakan gabungan dari beberapa sub komponen. Biaya promosi dan pemasaran yang terkait dengan kegiatan pendanaan (funding) menjadi bagian dari Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK) yakni dimasukkan kedalam komponen Biaya Dana Lainnya.
2.6.
Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Yang dimaksud dengan biaya pemeliharaan dan perbaikan adalah seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang dikeluarkan oleh bank untuk pemeliharaan/perbaikan atas gedung-gedung/rumahrumah, mesin-mesin, alat-alat pengangkutan dan perabot milik bank.
2.8. Biaya Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris Yang dimaksud dengan biaya penyusutan aset tetap dan inventaris adalah beban penyusutan atas aset tetap dan inventaris bank. 2.9.
Biaya Overhead Lainnya Yang dimaksud dengan biaya overhead lainnya adalah semua beban operasional bukan bunga yang dikeluarkan atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran kredit selain yang terdapat pada butir 2.1 sampai dengan 2.8 diatas.
3. Marjin Keuntungan (Profit Margin) Yang dimaksud dengan marjin keuntungan (profit margin) adalah marjin keuntungan yang ditetapkan oleh bank dalam kegiatan penyaluran kredit. Penetapan marjin keuntungan tersebut didasarkan pada marjin keuntungan setelah memperhitungkan pajak yang harus dibayar.
II-121
183
4. Estimasi Premi Risiko Yang dimaksud dengan estimasi premi risiko adalah perkiraan marjin (margin) yang ditetapkan bank kepada debitur untuk mengkompensasi kemungkinan risiko gagal bayar atas kredit yang diberikan. Estimasi premi risiko tersebut merepresentasikan penilaian bank terhadap prospek pelunasan kredit oleh calon debitur baik debitur individual maupun kelompok debitur, yang antara lain mempertimbangkan kondisi keuangan, jangka waktu kredit, dan prospek usaha. KEPALA DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN
MULYA E. SIREGAR
II-122
184
LAMPIRAN
iii
185
Lampiran I
DAFTAR SANDI BANK I. SANDI BANK DI INDONESIA NO.
NAMA BANK BANK INDONESIA
SANDI 001
BANK PERSERO 1
BANK RAKYAT INDONESIA
002
2
BANK EKSPOR INDONESIA
003
3
BANK MANDIRI
008
4
BANK NEGARA INDONESIA
009
5
BANK TABUNGAN NEGARA
200 BANK SWASTA NASIONAL DEVISA
1
BANK ANTAR DAERAH
088
2
BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL
037
3
BANK ARTA NIAGA KENCANA
020
4
BANK PERMATA
013
5
BANK BUANA INDONESIA
023
6
BANK BUKOPIN
441
7
BANK BUMI ARTA
076
8
BANK BUMIPUTERA INDONESIA
485
9
BANK CENTRAL ASIA
014
10
BANK CENTURY INDONESIA
095
11
BANK DANAMON INDONESIA
011
12
BANK EKONOMI RAHARJA
087
13
BANK GANESHA
161
14
BANK HAGAKITA
159
15
BANK HAGAKU
089
16
BANK HALIM INDONESIA
164
17
BANK INDONESIA FINANCE AND INVESTMENT COMPANY
093
18
BANK INTERNASIONAL INDONESIA
016
19
BANK KESAWAN
167
20
BANK LIPPO
026
21
BANK MASPION INDONESIA
157
22
BANK MAYAPADA INTERNASIONAL
097
23
BANK MESTIKA DHARMA
151
LP-1
186
Lampiran I
24
BANK METRO EXPRESS
152
25
BANK MUAMALAT INDONESIA
147
26
BANK NIAGA
022
27
BANK NILAI INTI SARI PENYIMPAN (NISP)
028
28
BANK NUSANTARA PARAHYANGAN
145
29
BANK PANIN LTD
019
30
BANK SHINTA INDONESIA
153
31
BANK SWADESI
146
32
BANK WINDU KENTJANA
162
33
BANK MEGA
426
34
BANK SYARIAH MANDIRI
451 BANK SWASTA NASIONAL NON DEVISA
1
BANK AGRONIAGA
494
2
BANK AKITA
525
3
BANK ALFINDO
503
4
BANK ANGLOMAS INTERNASIONAL
531
5
BANK ARTOS INDONESIA
542
6
BANK HARFA (EX.BANK BERSAUDARA JAYA)
517
7
BANK BINTANG MANUNGGAL
484
8
BANK BISNIS INTERNASIONAL
459
9
BANK CENTRATAMA NASIONAL
559
10
BANK DIPO INTERNASIONAL
523
11
BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL
558
12
BANK FAMA INTERNASIONAL
562
13
BANK HARDA INTERNASIONAL
567
14
BANK HARMONI INTERNASIONAL
166
15
BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906
212
16
BANK INA PERDANIA
513
17
BANK INDEX SELINDO
555
18
BANK INDO MONEX
498
19
BANK JASA ARTA
422
20
BANK JASA JAKARTA
472
21
BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
535
22
BANK LIMAN INTERNASIONAL
526
23
BANK MAYORA
553
24
BANK MITRA NIAGA
491
25
BANK MULTI ARTA SENTOSA
548
26
BANK PRIMA MASTER
520
27
BANK PURBA DANARTA
547
28
BANK ROYAL INDONESIA
501
LP-2
187
Lampiran I
29
BANK SERI PARTHA
466
30
BANK SINAR HARAPAN BALI
564
31
BANK SWAGUNA
405
32
BANK PERSYARIKATAN INDONESIA
521
33
BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN)
213
34
BANK UIB
536
35
BANK SYARIAH MEGA INDONESIA
506
36
BANK VICTORIA INTERNASIONAL
566
37
BANK YUDHA BAKTI
490
BANK ASING 1
ABN AMRO BANK NV
052
2
AMERICAN EXPRESS BANK
030
3
BANGKOK BANK LTD
040
4
BANK OF AMERICA NT & SA
033
5
CITIBANK
031
6
DEUTSCHE BANK AG
067
7
STANDARD CHARTERED BANK
050
8
THE BANK OF TOKYO MITSHUBISHI LTD
042
9
JP MORGAN CHASE BANK
032
10
THE HONGKONG & SHANGHAI BANK CORP.
041
11
THE BANK OF CHINA
069
BANK CAMPURAN 1
ANZ PANIN BANK
061
2
BANK COMMONWEALTH
950
3
BANK BNP INDONESIA
057
4
BANK CHINATRUST INDONESIA
949
5
BANK CAPITAL INDONESIA
054
6
BANK DBS INDONESIA
046
7
BANK FINCONESIA
945
8
BANK WOORI INDONESIA
068
9
BANK MULTINATIONAL FINANCE CORP.(MULTICOR BANK)
036
10
BANK OCBC INDONESIA
948
11
BANK SUMITOMO MITSUI INDONESIA
045
12
BANK RESONA PERDANIA
047
13
KOREA EXCHANGE BANK INDONESIA
059
14
RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA
060
15
UNITED OVERSEAS BANK INDONESIA
058
LP-3
188
Lampiran I
16
BANK MIZUHO INDONESIA
048
17
BANK UFJ INDONESIA
049
18
BANK MAYBANK INDOCORP
947
BANK PEMERINTAH DAERAH 1
BPD ACEH
116
2
BPD BALI
129
3
BPD BENGKULU
133
4
BPD DKI JAKARTA (BANK DKI)
111
5
BPD IRIAN JAYA
132
6
BPD JAMBI
115
7
BPD JAWA BARAT
110
8
BPD JAWA TENGAH
113
9
BPD JAWA TIMUR
114
10
BPD KALIMANTAN BARAT
123
11
BPD KALIMANTAN SELATAN
122
12
BPD KALIMANTAN TENGAH
125
13
BPD KALIMANTAN TIMUR
124
14
BPD LAMPUNG
121
15
BPD MALUKU
131
16
BPD NUSA TENGGARA BARAT
128
17
BPD NUSA TENGGARA TIMUR
130
18
BPD RIAU
119
19
BPD SULAWESI SELATAN
126
20
BPD SULAWESI TENGAH
134
21
BPD SULAWESI TENGGARA
135
22
BPD SULAWESI UTARA
127
23
BPD SUMATERA BARAT (BANK NAGARI)
118
24
BPD SUMATERA SELATAN
120
25
BPD SUMATERA UTARA
117
26
BPD TIMOR TIMUR
136
27
BPD YOGYAKARTA
112 BANK DALAM LIKUIDASI (BDL)
1
BANK ANDROMEDA
144
2
BANK ANRICO
310
3
BANK ASTRIA RAYA
538
4
BANK CITRAHASTA DHANAMANUNGGAL
563
5
BANK DWIPA SEMESTA
519
6
BANK GUNA INTERNASIONAL
155
LP-4
189
Lampiran I
7
BANK HARAPAN SANTOSA
096
8
BANK INDUSTRI
160
9
BANK JAKARTA
332
10
BANK KOSAGRAHA SEMESTA
534
11
BANK MATARAM DHANARTA
545
12
BANK UMUM MAJAPAHIT JAYA
413
13
SEJAHTERA BANK UMUM
071
14
SOUTH EAST ASIA BANK
399
A. BANK BEKU OPERASI (BSO) 1
BANK DAGANG NASIONAL INDONESIA (BDNI)
012
2
BANK DEKA
528
3
BANK HOKINDO
505
4
BANK KREDIT ASIA (ISTIMARAT)
522
5
BANK UMUM NASIONAL (BUN)
010
6
BANK SUBENTRA
082
7
BANK SURYA
029
8
BANK PELITA
081
9
BANK MODERN
084
10
BANK CENTRIS INTERNASIONAL
551
A. BANK BEKU KEGIATAN USAHA (BBKU) 1
BANK AKEN
476
2
BANK ALFA
510
3
BANK ARYA PANDUARTA
388
4
BANK ASIA PACIFIC (ASPAC BANK)
074
5
BANK BAHARI
078
6
BANK BAJA INTERNASIONAL
165
7
BANK BEPEDE INDONESIA
550
8
BANK BUDI INTERNASIONAL
561
9
BANK BUMI RAYA UTAMA
556
10
BANK CENTRAL DAGANG
018
11
BANK CIPUTRA
549
12
BANK CITRA MAKMUR ASIA (eks.YAMA BANK)
140
13
BANK DAGANG DAN INDUSTRI
148
14
BANK DANA ASIA
455
15
BANK DANA HUTAMA
500
16
BANK DEWA RUTJI
329
17
BANK DHARMALA
098
18
BANK FIRST INDONESIA FINANCE AND INVESTMENT
19
CORPORATION (FICORINVEST)
092
BANK HASTIN INTERNASIONAL
149
LP-5
190
Lampiran I
20
BANK INDOMITRA DEVELOPMENT (INDOTRADE BANK)
560
21
BANK INDONESIA RAYA
099
22
BANK INVESTMENT INTERNASIONAL (INDOVEST)
066
23
BANK INTAN
367
24
BANK KHARISMA
142
25
BANK LAUTAN BERLIAN
141
26
BANK MASHILL UTAMA
083
27
BANK METROPOLITAN RAYA
544
28
BANK NAMURA INTERNUSA
143
29
BANK ORIENT
565
30
BANK PAPAN SEJAHTERA
094
31
BANK PESONA KRIYADANA
024
32
BANK PUTERA MULTIKARSA
543
33
BANK PUTERA SURYA PERKASA
163
34
BANK SAHID GAJAH PERKASA
150
35
BANK SEMBADA ARTANUGROHO (SANHO BANK)
557
36
BANK SEWU INTERNASIONAL
514
37
BANK SINO
486
38
BANK TATA INTERNATIONAL
154
39
BANK UMUM SERVITIA
086
40
BANK USAHA PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN INDONESIA (UPPINDO)
065
BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)
600
BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)
601
LP-6
191
Lampiran I
II. SANDI BANK NASIONAL YANG BEROPERASI DI LUAR INDONESIA NO. 1
2
3
NAMA BANK
SANDI
BANK RAKYAT INDONESIA A. NEW YORK
700
B. CAYMAN ISLAND
701
MANDIRI A. TOKYO
706
B. CAYMAN ISLAND
707
C. SINGAPORE
708
D. HONGKONG
709
E. COOK ISLAND
710
BANK NEGARA INDONESIA A. NEW YORK
729
B. CAYMAN ISLAND
730
C. LONDON
731
D. TOKYO
732
E. HONGKONG
733
F. SINGAPORE
734
4
BANK DANAMON INDONESIA - CAYMAN ISLAND
745
5
BANK PERMATA
6
7
8
9
A. CAYMAN ISLAND
748
B. LOS ANGELES
749
BANK CENTRAL ASIA A. NEW YORK
752
B. BAHAMA
753
BANK INTERNASIONAL INDONESIA A. CAYMAN ISLAND
758
B. COOK ISLAND
759
C. BOMBAY (INDIA)
760
D. PORT LOUIS (REP.MAURITIUS)
761
PANIN BANK LTD A. CAYMAN ISLAND
766
B. COOK ISLAND
767
BANK NIAGA A. CAYMAN ISLAND
770
B. LOS ANGELES
771
LP-7
192
Lampiran I
III.SANDI BANK LAINNYA DI LUAR INDONESIA NO.
BANK
1
BANK SENTRAL NEGARA ASING
2
BANK LAINNYA DI LUAR INDONESIA
SANDI 793
A. PRIME BANK - TERKAIT DENGAN BANK
794
- TIDAK TERKAIT DENGAN BANK
795
B. NON PRIME BANK - TERKAIT DENGAN BANK
796
- TIDAK TERKAIT DENGAN BANK
797
LP-8
193
Lampiran I
PENJELASAN DAFTAR SANDI BANK
Daftar Sandi Bank digunakan dalam Laporan Berkala Bank Umum (LBBU) untuk menunjukkan status counterparty banks. Daftar Sandi Bank dibagi atas 3 sub kategori, yaitu : I.
Sandi Bank di Indonesia Sub ini memuat sandi bank-bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia baik bank swasta nasional, bank campuran, maupun kantor cabang bank asing yang beroperasi di Indonesia. Sandi yang digunakan adalah 3 digit pertama dari Sandi Laporan masing-masing bank. Misalnya, BRI : 3 digit pertama dari sandi laporannya adalah 002.
II. Sandi Bank Nasional Yang Beroperasional di Luar Indonesia Sub ini memuat sandi bank-bank nasional yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Sandi yang digunakan tidak sama dengan Sandi Laporan masing-masing kantor bank. Sandi bank pada sub ini disusun sebagaimana pada Daftar Sandi Pihak Ketiga Bukan Bank. Misalnya, BRI-New York dengan sandi laporan 002.751, dalam daftar ini kantor bank yang bersangkutan diberi sandi 700. III. Sandi Bank Lainnya di Luar Indonesia Sub ini memuat sandi bank lainnya yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. Misalnya, CitibankNew York, Sanwa Bank-Tokyo, Standard Chartered Bank-Singapore, masing-masing dimasukkan ke dalam kategori Bank Lainnya di Luar Indonesia (sandi 799).
LP-9
194
Lampiran I
DAFTAR SANDI PIHAK KETIGA BUKAN BANK
SANDI I. Penduduk a. Sektor Pemerintah 1. Pemerintah Pusat -
Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN)
801
-
Departemen Keuangan
802
-
Departemen Pertahanan dan Keamanan
803
-
Departemen Kehutanan dan Perkebunan
804
-
Departemen Pertanian
805
-
Departemen Pertambangan dan Energi
806
-
Departemen Agama
807
-
Departemen lainnya
809
2. Pemerintah Daerah (Pemda) -
Pemda tingkat I
810
-
Pemda tingkat II
816
3. Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah -
Badan Urusan Logistik (BULOG)
821
-
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
822
-
Lainnya
827
4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran -
Pertamina
828
-
PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN)
829
-
PT. Industri Dirgantara Nusantara (IDN)
830
-
PT. Garuda Indonesia Airways (GIA)
831
-
PT. Telkom
832
-
PT. Jasa Marga
833
-
PT Pos Indonesia
834
-
PT Danareksa
835
-
Perusahaan Asuransi = Jamsostek
836
= Taspen
837
= Jiwasraya
838
= Jasa Raharja
839
= Jasindo
840
= Lainnya
841
-
PT. Pegadaian
842
-
Perusahaan pembiayaan
843 LP-10
195
Lampiran I
-
Modal ventura
844
-
Lainnya
848
5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
849
b. Sektor Swasta 1. Perusahaan asuransi -
Nasional
851
-
Patungan
852
-
Asing
853
2. Lembaga pembiayaan -
-
Perusahaan pembiayaan = Nasional
855
= Patungan
856
= Asing
857
Modal ventura = Nasional
858
= Patungan
859
= Asing
860
-
Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)
862
-
Lainnya = Nasional
867
= Patungan
868
= Asing
869
3. Perusahaan-perusahaan lainnya -
Nasional
870
-
Patungan
871
-
Asing
872
4. Dana Pensiun
873
5. Perusahaan reksadana
875
6. Yayasan, badan sosial dan organisasi kemasyarakatan -
Badal Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (BAZIS)
876
-
Lainnya
877
7. Lembaga pendidikan
879
8. Koperasi -
Koperasi primer
881
-
Lainnya
883
9. Kantor perwakilan lembaga milik asing di Indonesia -
Lembaga keuangan
884
-
Lainnya
885
10.
Perseorangan
886
11.
Sektor swasta lainnya
889
LP-11
196
Lampiran I
II. Bukan penduduk 1. Pemerintah pusat
891
2. Perwakilan negara-negara asing dan stafnya
892
3. BUMN milik negara asing
893
4. Lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang beroperasi di luar Indonesia
894
5. Swasta lainnya
895
6. Lembaga-Lembaga Internasional a. Bank pembangunan multilateral
896
b. Islamic Development Bank (IDB)
897
c. Lainnya
899
LP-12
197
Lampiran I
PENJELASAN DAFTAR SANDI PIHAK KETIGA BUKAN BANK
I. Penduduk Yang dimaksud dengan penduduk adalah orang, badan hukum, atau badan lainnya, yang berdomisili atau berencana berdomisili di Indonesia sekurang-kurangya 1 (satu) tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik Republik Indonesia di luar negeri . Termasuk kategori Penduduk (Residents) : 1. Perorangan : a. Seluruh penduduk yang menetap dan tinggal di Indonesia b. Warga Negara Asing (WNA) yang datang dan bekerja di Indonesia serta memiliki izin menetap/ KIMS (Kartu Izin Menetap Sementara) c. Warga negara Indonesia yang berada di luar negeri dalam rangka : i. Tugas-tugas diplomatik dan kenegaraan lainnya ii. Pengobatan iii.Perjalanan ke luar negeri lainnya, misalnya dalam rangka tour d. Karyawan yang bekerja pada kantor lembaga-lembaga internasional yang berada di Indonesia e. Penduduk Indonesia yang bertempat tinggal di perbatasan wilayah RI dengan negara lain, yang karena pekerjaannya diharuskan untuk melintasi batas wilayah negara Indonesia secara harian dan rutin. Sebagai contoh, penduduk Indonesia yang tinggal di Kalimantan dekat perbatasan dengan Malaysia, setiap hari bekerja di Malaysia dan pada hari yang sama pulang kembali ke rumahnya. 2. Institusi : a. Perwakilan lembaga-lembaga pemerintah yang beroperasi di luar negeri, seperti kedutaan besar RI, Konsulat, Biro Pendidikan, Pusat Perdagangan dan lain-lain b. Seluruh lembaga bisnis dan industri, perusahaan dan institusi keuangan (termasuk bank) serta organisasi non-profit milik swasta atau pemerintah, yang berlokasi di Indonesia c. Anak perusahaan atau kantor cabang perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia, termasuk kantor cabang bank asing yang ada di Indonesia, misalnya Citibank dan Hongkong Bank di Jakarta d. Kantor perwakilan perusahaan industri dan bisnis asing yang beroperasi di Indonesia. Penduduk dikelompokkan menjadi dua sektor yaitu: a.
Sektor Pemerintah
b.
Sektor Swasta
a. Sektor Pemerintah Sektor pemerintah adalah lembaga/instansi pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah termasuk lembaga-lembaga, badan-bandan maupun perusahaan-perusahaan milik oleh pemerintah. Sektor pemerintah dibagi atas :
LP-13
198
Lampiran I
1. Pemerintah pusat Yang dimaksud dengan Pemerintah Pusat adalah seluruh instansi pemerintah baik departemen maupun lembaga di atas/setingkat departemen yang anggaran keuangannya merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk kantor wilayah/perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah. Termasuk dalam klasifikasi Pemerintah Pusat adalah : -
Lembaga tinggi/tertinggi negara, termasuk MPR, DPR, MA, BPK, dan Kejaksaan Agung
-
Departemen
-
Lembaga/kantor setingkat departemen yang dipimpin oleh seorang menteri beserta perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah
-
BAPPENAS
-
Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN)
-
Kantor Pelayanan Pajak
-
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
-
Badan Pertanahan Nasional (BPN)
-
Direktorat Jenderal (Ditjen) di bawah departemen
-
Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi
-
Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM)
-
Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah (BPKP)
-
Badan Lainnya
Tidak termasuk dalam klasifikasi Pemerintah Pusat : -
Bank Indonesia
-
Seluruh lembaga pemerintahan daerah (Pemda Tingkat I dan II)
-
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
-
Seluruh Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD)
-
Lembaga pendidikan milik pemerintah (SDN, SMPN, SMUN, dan PTN)
-
Sektor swasta dan perorangan
Pemerintah Pusat dirinci atas : i.
Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN)
ii.
Departemen Keuangan
iii.
Departemen Pertahanan dan Keamanan
iv.
Departemen Kehutanan dan Perkebunan
v.
Departemen Pertanian
vi.
Departemen Pertambangan dan Energi
vii.
Departemen Agama
viii. Departemen lainnya Lihat kategori termasuk dalam klasifikasi pemerintah pusat di atas 2. Pemerintah Daerah Yang dimaksud dengan pemerintah daerah adalah seluruh instansi/lembaga pemerintah yang anggaran keuangannya diatur dalam Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) termasuk kantor wilayah/
LP-14
199
Lampiran I
perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah. Contoh : - Pemda DKI Jakarta - Pemda Jawa Barat - Dinas Kebersihan Pemda - Dinas Bangunan dan Tata Kota Pemerintah Daerah dirinci atas : i. Pemda tingkat I ii. Pemda tingkat II 3. Badan-badan dan Lembaga-lembaga pemerintah Yang dimaksud di sini adalah seluruh badan-badan atau lembaga-lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk suatu tugas/misi tertentu. Tidak termasuk dalam klasifikasi ini adalah yayasan-yayasan sosial/pendidikan yang dibentuk oleh pemerintah/departemen. Badan-badan dan lembaga-lembaga pemerintah dirinci atas : i.
Badan Urusan Logistik (BULOG)
ii. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) iii. Lainnya Contoh : - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) - Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) 4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran Yang dimaksud dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran adalah seluruh badan, lembaga, dan perusahaan milik negara dengan motif mencari keuntungan. BUMN atau Pemerintah Campuran dapat berbentuk Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), PT (Persero) maupun perusahaan lainnya, yang seluruh atau sebagian modalnya secara langsung/tidak langsung menjadi milik/ atau diterima dari pemerintah pusat/perusahaan-perusahaan pemerintah yang tergolong pada sektor pemerintah seperti tersebut di atas dan sebagian dimiliki oleh swasta nasional atau swasta nasional bersama-sama dengan swasta asing, atau hanya swasta asing. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Pemerintah Campuran dirinci atas : i.
Pertamina
ii. PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) iii. PT. Industri Dirgantara Nusantara(IDN) iv. PT. Garuda Indonesia Airways (GIA) v.
PT. Telkom
vi. PT. Jasa Marga vii. PT. Pos Indonesia
LP-15
200
Lampiran I
viii. PT. Danareksa ix. Perusahaan asuransi Perusahaan asuransi adalah lembaga yang melakukan usaha jasa keuangan dengan menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi yang memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi. Termasuk pula dalam pengertian ini adalah perusahaan asuransi yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah (Takaful). Termasuk dalam perusahaan asuransi adalah lembaga-lembaga yang melakukan bidang usaha asuransi kerugian, asuransi jiwa dan reasuransi. Tidak termasuk dalam klasifikasi di sini adalah seluruh lembaga penunjang usaha asuransi, misalnya pialang asuransi/reasuransi, penilai kerugian asuransi, konsultan aktuaria, usaha agen asuransi dan lembaga penunjang usaha asuransi lainnya. Yang dimasukkan ke dalam kelompok ini adalah seluruh lembaga asuransi milik pemerintah maupun patungan antara pemerintah dan swasta nasional/asing. Perusahaan asuransi dalam kelompok ini, dirinci atas : - Jamsostek - Taspen - Jiwasraya - Jasaraharja - Jasindo - Lainnya x. xi.
PT. Pegadaian Perusahaan pembiayaan Perusahaan Pembiayaan adalah perusahaan yang melakukan 1 atau lebih kegiatan sewa guna usaha, anjak piutang, kartu pembiayaan dan pembiayaan nasabah.
xii.
Modal ventura Modal ventura adalah perusahaan/badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan bagi perusahaan/badan usaha lain dalam bentuk penyertaan modal/saham selama jangka waktu tertentu.
xiii.
Lainnya Yang digolongkan ke dalam lainnya adalah perusahaan-perusahaan yang seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki pemerintah, yang tidak dapat digolongkan ke dalam jenis di atas.
5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Yang diklasifikasikan dalam kategori ini adalah seluruh badan usaha milik pemerintah daerah, yang seluruh atau sebagian saham-sahamnya dimiliki pemerintah daerah (perusahaan patungan antara pemerintah dan swasta). b. Sektor Swasta Yang dimaksud dengan sektor swasta adalah perorangan (warga negara Indonesia) yang tinggal di Indonesia dan seluruh lembaga/badan/perusahaan yang dibentuk dan tunduk kepada hukum yang berlaku di Indonesia,
LP-16
201
Lampiran I
misalnya : -
Perusahaan non-bank yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) yang beroperasi di Indonesia
-
Kantor cabang perusahaan non-bank milik asing yang beroperasi di Indonesia
-
Yayasan-yayasan, baik yang dibentuk oleh pemerintah maupun swasta.
-
Lembaga pendidikan milik pemerintah maupun swasta
-
Perusahaan patungan antara swasta nasional dengan asing, yang beroperasi di Indonesia
Sektor swasta dirinci atas : 1. Perusahaan asuransi Pengertian perusahaan asuransi, lihat pengertian pada sektor pemerintah di atas. Perusahaan asuransi dirinci berdasarkan kepemilikan oleh : i.
Nasional Yaitu perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki atau berasal dari institusi/ warga negara Indonesia.
ii. Patungan Yaitu perusahaan yang sebagian modalnya dimiliki atau berasal dari institusi/warga negara Indonesia. iii. Asing Yaitu perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki oleh institusi/warga negara asing. Tidak termasuk perusahaan asuransi, lihat penjelasan di atas. 2. Lembaga pembiayaan Yang dimaksud dengan lembaga pembiayaan adalah lembaga yang bergerak di bidang keuangan tidak termasuk bank, asuransi, dan pegadaian. Lembaga pembiayaan dibedakan atas : i. Perusahaan pembiayaan Perusahaan pembiayaan dirinci berdasarkan kepemilikan : - Nasional - Patungan - Asing ii. Modal ventura Modal ventura dirinci berdasarkan kepemilikan : - Nasional - Patungan - Asing iii. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) BMT yang sudah mempunyai badan hukum dari instansi yang berwenang. iv. Lainnya Yang termasuk dalam lainnya di sini adalah lembaga pembiayaan yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu jenis lembaga pembiayaan di atas, dan dirinci atas kepemilikan :
LP-17
202
Lampiran I
- Nasional - Patungan - Asing 3. Perusahaan-perusahaan lainnya Yang diklasifikasikan ke dalam status ini adalah seluruh perusahaan swasta yang tidak digolongkan ke dalam lembaga keuangan atau lembaga pembiayaan, yang beroperasi di Indonesia, baik yang dimiliki sepenuhnya oleh swasta nasional, patungan antara swasta nasional dan asing, maupun yang dimiliki sepenuhnya oleh asing, misalnya perusahaan industri yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA). Tidak termasuk dalam klasifikasi ini adalah : a. Kantor cabang, anak perusahaan, dan kantor perwakilan milik swasta nasional yang beroperasi di luar Indonesia. Jenis ini termasuk klasifikasi Bukan Penduduk. b. Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/D) maupun badan usaha lainnya yang dimiliki secara patungan antara pemerintah dan swasta. Jenis ini termasuk klasifikasi BUMN atau Pemerintah Campuran. Golongan ini dirinci atas : i. Nasional ii. Patungan iii. Asing 4. Dana Pensiun Yang dimaksud dengan dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Temasuk dalam kelompok ini adalah : 1. Seluruh lembaga/yayasan dana pensiun yang beroperasi di Indonesia milik swasta nasional, baik yang berbentuk yayasan maupun badan usaha lainnya. 2. Seluruh lembaga/yayasan dana pensiun yang dibentuk, dimiliki, dikelola dan dimanfaatkan oleh BUMN/D. 5. Perusahaan Reksadana Yang dimaksud dengan perusahaan reksadana adalah perusahaan yang bidang usahanya menerima dana dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan ke dalam portfolio investasi baik di sektor perbankan maupun di pasar modal. 6. Yayasan, badan sosial dan organisasi kemasyarakatan Yang dimaksud dengan yayasan, badan sosial dan organisasi kemasyarakatan adalah lembaga yang didirikan untuk melakukan usaha yang bersifat sosial dan tidak untuk mencari keuntungan. Termasuk pula dalam kategori ini antara lain : -
Yayasan atau badan yang didirikan untuk menangani Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS)
-
Yayasan atau badan sosial yang didirikan oleh pemerintah maupun swasta
-
Partai politik
-
Organisasi pemuda dan kemasyarakatan
Tidak termasuk dalam kategori ini adalah : -
Yayasan dana pensiun, baik yang didirikan oleh pemerintah maupun swasta LP-18
203
Lampiran I
-
Yayasan yang bergerak di bidang PENDIDIKAN
a. Badan Amil, Zakat, Infaq, dan Shadaqah (BAZIS) b. Lainnya 7.
Lembaga pendidikan Yang dimaksud dengan lembaga pendidikan adalah lembaga-lembaga/badan-badan yang bergerak dalam bidang pendidikan dan atau pelatihan baik yang didirikan oleh pemerintah, swasta nasional/asing maupun secara bersama-sama antara pemerintah dan swasta nasional/asing. Termasuk dalam kategori lembaga pendidikan, antara lain : -
Sekolah, universitas maupun lembaga kursus, baik milik pemerintah, swasta nasional maupun secara bersama-sama antara pemerintah dan swasta nasional/asing
-
Lembaga-lembaga pelatihan
8. Koperasi Yang dimaksud dengan koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat sesuai dengan Undang-Undang No. 12 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian. Golongan ini dirinci atas : i.
Koperasi primer
ii. Lainnya 9.
Kantor perwakilan lembaga milik asing di Indonesia Golongan ini dirinci atas : i. Lembaga keuangan ii. Lainnya
10. Perseorangan Yang dimaksud dengan persorangan adalah orang atau usaha-usaha perseorangan yang tidak berbentuk PT, CV, Fa. dan MAI. 11. Sektor swasta lainnya Yang dimaksud dengan sektor swasta lainnya adalah pihak lain yang tidak dijelaskan di atas, misalnya perusahaan/bank dilikuidasi.
II. Bukan Penduduk Yang dimaksud dengan bukan penduduk adalah orang, badan hukum, atau badan lainnya, yang tidak berdomisili atau berencana berdomisili di Indonesia kurang dari 1 (satu) tahun, termasuk perwakilan dan staf diplomatik negara lain di Indonesia. Termasuk kategori Bukan Penduduk : 1. Perorangan a. Duta besar dan diplomat asing yang bertugas di Indonesia dengan status diplomatik b. Turis asing yang berada di Indonesia kurang dari 1 tahun, baik yang bertujuan untuk rekreasi atau liburan, pengobatan, kunjungan keagamaan, urusan keluarga, keikutsertaan dalam konferensi atau pertandingan olah raga internasional, dan lain-lain. LP-19
204
Lampiran I
c. Awak (Crew) pesawat atau anak buah kapal (ABK) asing yang singgah di Indonesia. d. Pekerja musiman yang berada di Indonesia dengan tujuan semata-mata untuk pekerjaan musiman e. Pelaku bisnis warga negara asing yang berada di Indonesia kurang dari 1 tahun 2. Institusi : a. Pemerintahan asing beserta perwakilannya yang beroperasi di Indonesia b. Anak perusahaan, kantor cabang, atau kantor perwakilan perusahaan swasta nasional yang beroperasi di luar Indonesia Bukan Penduduk dirinci atas : 1. Pemerintah Pusat Yang digolongkan ke dalam status ini adalah pemerintah negara lain. 2. Perwakilan negara-negara asing dan stafnya Yang dimaksud dengan negara-negara asing dan stafnya adalah perwakilan negara asing dan stafnya yang berstatus diplomatik. 3. BUMN Milik negara asing Yang dimaksud dengan BUMN milik negara asing adalah badan usaha yang dimiliki pemerintah negara asing. 4. Lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang beroperasi di luar Indonesia Yang dimaksud dengan lembaga-lembaga keuangan bukan bank yang beroperasi di luar Indonesia adalah seluruh lembaga keuangan bukan bank baik milik pemerintah, swasta nasional maupun asing yang melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia. 5. Swasta lainnya Termasuk dalam swasta lainnya, antara lain : a. perorangan yang berdomisili di luar Indonesia, orang-orang asing yang tinggal sementara di Indonesia dan tidak bermaksud tinggal di Indonesia. b. Perusahaan-perusahaan di luar negeri yang tidak bergerak di sektor keuangan (bank maupun bukan bank) yang beroperasi di luar Indonesia, serta lembaga pemerintah asing lainnya yang beroperasi di luar Indonesia. 6. Lembaga-lembaga internasional Yang dimaksud dengan lembaga-lembaga internasional adalah lembaga/organisasi internasional yang beroperasi di luar Indonesia. a. Bank pembangunan multilateral Termasuk dalam kategori bank pembangunan multilateral antara lain ADB, IBRD, dan AfDB. b. Islamic Development Bank (IDB) c. Lainnya Merupakan lembaga/organisasi internasional selain bank pembangunan multilateral, misalnya PBB, IMF,ASEAN, MEE, IIFM, IFSB, AAOIFI dan lain-lain. Status bukan penduduk untuk bank yang beroperasi di luar Indonesia terdapat dalam Daftar Sandi Bank, misalnya Bank Sentral (sandi 798) dan BRI New York (sandi 700). LP-20
205
Lampiran II
PENJELASAN STATUS HUBUNGAN DENGAN BANK
Pengendali Bank Pengendali Akhir
³ 10% Saham PT.A
³ 10% Saham PT.A1
³ 10% Saham BANK Diagram di atas merupakan contoh dan Bank yang dimiliki secara langsung oleh PT Al. Adapun pengendali dari pengendali pada diagram di atas adalah PT A, dan Pengendali Akhir. Berdasarkan hal tersebut maka Pengendali Akhir, PT. A, dan PT. Al ditetapkan sebagai pengendali Bank sehingga merupakan Pihak Terkait dengan Bank. Pengendali Bank secara Bersama-sama
Pengendali Akhir ³ 10% Saham PT.A
³ 10% Saham PT.A2 ³ 10% Saham
3% Saham
PT.A1 7% Saham BANK
Pada Diagram di atas merupakan contoh pengendalian Bank yang dilakukan melalui kepemilikan saham secara bersama-sama oleh PT Al dan PT.A. Pengendali dan PT. Al adalah PT. A2 dan Pengendali Akhir. Sementara itu, pengendali dari PT. A adalah Pengendali Akhir. Berdasarkan hal tersebut, maka Pengendali Akhir, PT.A, PT.Al, dan PT.A2 ditetapkan sebagai pengendali Bank sehingga merupakan Pihak Terkait dengan Bank.
LP-21
206
Lampiran II
Pada Diagram di atas, PT. B 1 merupakan perusahaan/badan yang dikendalikan Bank. PT. B dan Ultimate Subsidary juga merupakan perusahaan yang berada dibawah pengendalian Bank melalui PT. B I secara berjenjang. Berdasarkan hal tersebut, Ultimate Subsidary, PT. B, dan PT. B1 merupakan Pihak Terkait dengan Bank.
Pada Diagram di atas, contoh dari pengendali lain dari perusahaan/badan yang dibawah pengendalian Bank adalah PT. C dan Ultimate C. PT C memiliki 10% (sepuluh perseratus) atau lebih saham PT. B 1 yang merupakan perusahaan dibawah pengendalian Bank. Sementara itu, Ultimate C adalah Pengendali dari PT. C. Oleh karena itu PT. C dan Ultimate C merupakan pihak terkait.
LP-22
207
Lampiran II
Pada diagram tersebut di atas dapat dilihat bahwa pihak-pihak yang ditetapkan sebagai pengendali Bank, yaitu Pengendali Akhir dan PT. A. PT A, memiliki 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih saham PT. D1.2. dan PT. D1.3. Sementara itu pengendali akhir memiliki 10% (sepuluh perseratus) saham PT. Dl dan kepemilikan saham tersebut merupakan porsi terbesar. Dengan demikian PT. D1, PT. D1.2, dan PT. D1.3, ditetapkan pula sebagai Pihak Terkait dengan Bank. Sementara itu, pengendali lain dari anak perusahaan Bank (PT.B 1) adalah PT. C. Dalam hal ini PT.C memiliki 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih saham masing-masing PT. D2 dan PT. D2. 1. Dengan demikian, PT. D2 dan PT. D2. 1 ditetapkan sebagai Pihak Terkait dengan Bank. Selain itu keluarga dan pengendali perorangan juga merupakan Pihak Terkait dengan Bank. Demikian juga halnya dengan perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh keluarga pengendali perorangan tersebut juga merupakan Pihak Terkait. Pada Diagram di bawah, Bank beserta Pihak Terkait dengan Bank (PT. D1.3 dan PT. B1) secara kumulatif memiliki lebih dari 10% (sepuluh perseratus) saham pada Manajer Investasi yang mengelola portfolio Kontrak Investasi Kolektif RD. Berdasarkan hal tersebut, maka penanaman dana pada Kontrak Investasi Kolektif RD dan atau Penyediaan Dana kepada Manajer Investasi Kontrak Investasi Kolektif RD ditetapkan sebagai Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait.
LP-23
208
Lampiran II
Kontrak Investasi Kolektif
Pengendali Akhir ³ 10% Saham
³ 10% Saham
³ 25% Saham
PT.A2
PT.A ³ 25% Saham
PT.D1
³ 10% Saham 3% Saham
PT.A1
PT.D1.2
7% Saham ³ 25% Saham
BANK
PT.C ³ 25% Saham
PT.D1.3
>10% Saham
>10% Saham
5%
PT.D2
PT.B1
4%
>10% Saham ³ 25% Saham
PT.B
Manajer Investasi
5%
>10% Saham
Ultimate Subsidary
PT.D2.1
Kontrak Investasi Kolektif RD
Peminjam-peminjam dalam Satu Pengendalian Pengendali ³ 25% Saham
³ 25% Saham Kredit 1
Pemegang Saham lain Dengan Porsi Kepemilikan Masing-masing < dari 15 % saham
Peminjam 2
Peminjam 1 ³ 25% Saham
10% Saham
BANK
PT.A1 Kredit 2
85% Saham
5% Saham Kredit 3
Peminjam 3
Pada Diagram diatas, Bank memberikan Kredit masing-masing kepada Peminjam 1, Peminjam 2, dan Peminjam 3. Dapat dilihat pada diagram tersebut Peminjam 1, dan Peminjam 2 dikendalikan oleh 1 (satu) pihak yang sama, yaitu Pengendali. Pengendali memiliki masing-masing 25% (dua puluh lima perseratus) atau lebih pada Peminjam 1 dan Peminjam 2, sehingga Peminjam 1 dan Peminjam 2 digolongkan kedalam I (satu) kelompok Peminjam. Peminjam 3 dalam diagram tersebut dikendalikan oleh pengendali yang sama dengan pengendali Peminjam 1 dan Peminjam 2.
LP-24
209
Lampiran II
Pengendalian terhadap Peminjam 3 oleh Pengendali dilakukan secara berjenjang melalui Peminjam 1 dan Peminjam 2 dengan kepemilikan saham sebesar 15% (lima belas perseratus) dan porsi kepemilikan ini adalah porsi terbesar. Dengan demikian, Peminjam 1, Peminjam 2, dan Peminjam 3 digolongkan kedalam 1 (satu) kelompok Peminjam dan BMPK untuk keseluruhan kelompok Peminjam tersebut tidak boleh melebihi 25% (dua puluh lima perseratus) dan Modal Bank.
Pejabat Eksekutif PT D1.3 duduk sebagai Direktur di perusahaan A, sehingga perusahaan A menjadi Pihak Terkait. Salah satu Komisaris Bank memiliki lebih dari 25% saham di perusahaan B, sehingga perusahaan B menjadi Pihak Terkait. Kepemilikan Komisaris Bank pada perusahaan B dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 8 ayat (3) PBI Nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, antara lain melalui atau bersama-sama dengan keluarga. Komisaris PT. C merupakan istri dari Direktur Bank. Oleh karena itu PT. C merupakan Pihak Terkait.
LP-25
210
Lampiran III
TATA CARA PENGISIAN KOLOM JENIS PENYEDIAAN DANA DAN BENTUK JAMINAN/AGUNAN
Tata cara pengisian kolom jenis penyediaan dana dan bentuk jaminan/agunan ini khusus untuk formulir-5, formulir-6 dan formulir-7 yaitu tentang Laporan Pelanggaran BMPK, Pelampuan BMPK dan Penyediaan Dana. Apabila peminjam atau kelompok peminjam (group) memperoleh fasilitas 1 (satu) jenis penyediaan dana dengan jenis jaminan/agunan lebih dari 1 (satu), dan atau memperoleh fasilitas lebih dari 1 (satu) jenis penyediaan dana dengan jenis jaminan/agunan lebih dari 1 (satu), maka tata cara pelaporan jenis penyediaan dana dan atau bentuk jaminan/agunan yang kedua maupun seterusnya dilaporkan pada baris berikutnya dengan cara sebagai berikut : 1. Penyediaan Dana hanya 1 (satu) jenis dan Bentuk Jaminan lebih dari 1 (satu) bentuk jaminan Sebagai contoh : Seorang nasabah bernama Agus untuk usahanya telah memperoleh penyediaan dana dari bank A dalam bentuk kredit sebesar Rp.250 milyar. Sebagai jaminan atas perolehan penyediaan dana dari bank A tersebut, nasabah Agus menyerahkan 3 asetnya dalam bentuk deposito senilai Rp.25 milyar, SB L/C senilai Rp.250 juta dan setoran jaminan senilai Rp.500 juta. Dalam hal ini, sesuai dengan ketentuan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, misalnya bank A telah melakukan pelanggaran BMPK untuk nasabah individu yaitu sebesar Rp. 20 milyar (15%). Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengisian laporan BMPK pada kasus tersebut dilakukan sebagai berikut : a.
Pada baris pertama Seluruh kolom diisi sesuai dengan ketentuan. Dalam hal ini, maka kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol. VI) diisi kredit (sandi 30) senilai Rp.250 milyar dan kolom Bentuk Jaminan (Kol.XII) diisi deposito (sandi 32) senilai Rp.25 milyar.
b.
Pada baris kedua dan ketiga Mengingat nasabah Agus menyerahkan 3 bentuk jaminan kepada bank A yaitu deposito, SB L/C dan setoran jaminan, dimana jaminan deposito telah dilaporkan pada baris pertama, maka bentuk jaminan kedua (SB L/C) dan jaminan ketiga (setoran jaminan) tersebut harus dilaporkan pada baris selanjutnya yaitu baris kedua dan baris ketiga. Adapun pada baris kedua dan ketiga langsung diisi kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol.VI) dengan sandi 98. Sementara itu, kolom-kolom jaminan yang diberikan dan Realisasi Jaminan (khusus untuk form-06 dan form-07) diisi dengan cara sebagaimana yang dijelaskan dalam buku pedoman. Selanjutnya kolom lainnya yaitu kolom Peminjam, kolom Penyediaan Dana lainnya, kolom Pelanggaran BMPK dan kualitas tidak dapat diisi karena telah diblock (disable) secara sistem.
LP-26
211
Lampiran III
Ilustrasi 1 (Form-5):
2. Penyediaan Dana lebih dari 1 (satu) jenis dan Bentuk Jaminan hanya 1 (satu) jenis atau lebih Sebagai contoh : Sebuah perusahaan A memperoleh 3 fasilitas penyediaan dana dari bank C dalam bentuk kredit (Rp.50 milyar), bank garansi (Rp.5 milyar) dan Letter of Credit (Rp.1 milyar) dengan jaminan/aguan tunai (cash collateral) yang dirinci sebagai berikut :
Dalam hal ini, sesuai dengan ketentuan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, misalnya bank A telah melakukan pelanggaran BMPK untuk nasabah perusahaan (individu) tersebut sebesar Rp.1 milyar (1%). Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengisian laporan BMPK pada kasus tersebut dilakukan sebagai berikut : a.
Pada baris pertama Seluruh kolom diisi sesuai dengan ketentuan. Dalam hal ini, kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol. VI) diisi kredit (sandi 30) senilai Rp.50 milyar dan kolom Bentuk Jaminan (Kol.XII) diisi deposito (sandi 32) senilai Rp.5 milyar.
LP-27
212
Lampiran III
b.
Pada baris kedua Mengingat perusahaan A memperoleh 3 fasilitas penyediaan dana dari bank C yaitu kredit, bank garansi dan L/C, dimana fasilitas penyediaan dana dalam bentuk kredit telah dilaporkan pada baris pertama, maka fasilitas penyediaan dana lainnya harus dilaporkan pada baris kedua. Adapun pengisian pada baris kedua tersebut dilakukan dengan cara pada kolom Status Keterkaitan dengan Bank (Kol.V) langsung diisi dengan sandi 98. Dengan demikian, maka kolom yang harus diisi pada baris kedua hanya kolom jenis Penyediaan Dana (Kol.VI) berupa Bank Garansi (sandi 65) senilai Rp.5 milyar dan Jaminan yang diberikan (Kol.XII) berupa Setoran Jaminan (sandi 37) senilai Rp.1 milyar. Sementara itu, kolom-kolom lainnya yaitu Realisasi Jaminan (khusus untuk form-06 dan form-07), Kualitas Penyediaan Dana dan Jaminan lainnya diisi dengan cara sebagaimana yang dijelaskan dalam buku pedoman. Sedangkan kolom Peminjam dan kolom Pelanggaran BMPK tidak dapat diisi karena telah diblock (disable) secara sistem.
c.
Pada baris ketiga dan keempat Dalam hal ini, mengingat jenis Penyediaan Dana berupa Bank Garansi (sandi 65) tersebut memiliki lebih dari satu jaminan/agunan, maka untuk pengisian Bentuk Jaminan lainnya berupa SB L/C (Sandi 65) senilai Rp.2 milyar dan Tabungan (sandi 33) senilai Rp.1 milyar harus diisi pada baris ketiga dan keempat dengan cara pada kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol.VI) langsung diisi dengan sandi 98 sebagaimana contoh pada penjelasan butir 1 di atas. Dengan demikian, maka dalam suatu baris bila kolom Jenis Penyediaan Dana (Kol.VI) = 98, secara sistem kolom Peminjam, kolom Penyediaan Dana, kolom Pelanggaran BMPK dan kolom Kualitas tidak akan dapat diisi karena telah diblock (disable) secara sistem, dan demikian pula cara pengisian pada baris kelima dan keenam untuk jenis penyediaan dana berupa L/C (sandi 70) senilai Rp.1 milyar dengan jaminan/agunan berupa giro (Sandi 30) senilai Rp. 150 juta dan tabungan (sandi 33) senilai Rp.50 juta cara pengisiannya masing-masing sesuai dengan penjelasan sebagaimana pada baris kesatu, kedua, ketiga dan keempat.
LP-28
213
Lampiran III
Ilustrasi 2 (Form-5):
LP-29
214
Lampiran IV
DAFTAR SANDI NEGARA DAN VALUTA
No NEGARA
SANDI NEGARA
SANDI VALUTA
KETERANGAN
1
AFGHANISTAN
AF
AFN
Afghanistan Afghani
2
ALBANIA
AL
ALL
Albanian Lek
3
ALGERIA/ ALJAZAIR
DZ
DZD
Algerian Dinar
4
AMERICA SAMOA
AS
USD
US Dollar
5
ANDORRA
AD
ADP
Andorran Peseta
6
ANDORRA
AD
FRF
French Franc
7
ANDORRA
AD
ESP
Spanish Peseta
8
ANGOLA
AO
AOA
Angolan Kwanza
9
ANGUILLA
AI
XCD
East Caribbean Dollar
10
ANTARCTICA
AQ
NOK
Norwegian Krone
11
ANTIGUA AND BARBUDA
AG
XCD
Antigua Dollar
12
ARGENTINA
AR
ARS
Argentine Peso
13
ARMENIA
AM
AMD
Armenia Dram
14
ARUBA
AW
AWG
Aruban Guilder
15
AUSTRALIA
AU
AUD
Australian Dollar
16
AUSTRIA
AT
ATS
Austrian Schilling
17
AZERBAIJAN
AZ
AZM
Azerbaijan Mant
18
BAHAMAS
BS
BSD
Bahamas Dollar
19
BAHRAIN
BH
BHD
Bahraini Dinar
20
BANGLADESH
BD
BDT
Bangladesh Taka
21
BARBADOS
BB
BBD
Barbados Dollar
22
BELARUS
BY
BYR
Belarus Rouble
23
BELGIUM
BE
BEF
Belgian Franc
24
BELIZE
BZ
BZD
Belize Dollar
25
BENIN
BJ
XOF
CFA Franc BCEAO
26
BERMUDA
BM
BMD
Bermudian Dollar
27
BHUTAN
BT
INR
LP-30
Indian Rupee
215
Lampiran IV
No NEGARA
SANDI NEGARA
SANDI VALUTA
KETERANGAN
28
BHUTAN
BT
BTN
Bhutan Ngultrum
29
BOLIVIA
BO
BOB
Bolivian Boliviano
30
BOSNIA-HERZEGOWINA
BA
BAM
Bosnia-Herze Conv Marka
31
BOTSWANA
BW
BWP
Botswana Pula
32
BOUVET ISLAND
BV
NOK
Bouvet Is Kroner
33
BRAZIL
BR
BRL
Brazilian Real
34
BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY
IO
USD
US Dollar
35
BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY
IO
GBP
Pound Sterling (United Kingdom Pound)
36
BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY
IO
SCR
Seychelles Rupee
37
BRUNEI DARUSSALAM
BN
BND
Brunei Dollar
38
BULGARIA
BG
BEN
Bulgarian Lev
39
BURKINA FASO
BF
XOF
CFA Franc BCEAO
40
BURUNDI
BI
BIF
Burundi Franc
41
CAMBODIA
KH
KHR
Cambodia Riel
42
CAMEROON
CM
XAF
Franc de la Communaute financiere Africaine
43
CANADA
CA
CAD
Canadian Dollar
44
CAPE VERDE
CV
CVE
Cape Verde Escudo
45
CAYMAN ISLANDS
KY
KYD
Cayman Islands Dollar
46
CENTRAL AFRICAN REPUBLIC
CF
XAF
Franc de la Communaute financiere Africaine
47
CHAD
TD
XAF
Franc de la Communaute financiere Africaine
48
CHILE
CL
CLP
Chilean Peso
49
CHILE
CL
CLF
Chilean Fomento
50
CHINA
CN
CNY
China Renminbi
51
CHRISTMAS ISLANDS
CX
AUD
Christmas Island Dollar
52
COCOS (KEELING) ISLAND
CC
AUD
Cocos (Keeling) Island Dollar
LP-31
216
Lampiran IV
No NEGARA
SANDI NEGARA
SANDI VALUTA
KETERANGAN
53
COLOMBIA
CO
COP
Colombian Peso
54
COMOROS
KM
KMF
Comoros Franc
55
CONGO
CG
XAF
Franc de la Communaute financiere Africaine
56
CONGO, THE DEMOCRATIC REPUBLIC OF THE
CD
CDF
Democratic Rep.Congo Franc
57
COOK ISLAND
CK
NZD
New Zealand Dollar
58
COSTA RICA
CR
CRC
Costa Rican Colon
59
COTE D’IVOIRE ( lihat Ivory Coast)
CI
XCD
CFA Franc BCEAO
60
CROATIA
HR
HRK
Croatian Kuna
61
CUBA
CU
CUP
Cuban Peso
62
CYPRUS
CY
CYP
Cypriot Pound
63
CZECH REPUBLIC
CZ
CZK
Czech Koruna
64
DENMARK
DK
DKK
Danish Krone
65
DJIBOUTI
DJ
DJF
Djibouti Franc
66
DOMINICAN REPUBLIC
DO
DOP
Dominican Republic Peso
67
DOMONICA
DM
XCD
East Caribbean Dollar
68
ECUADOR
EC
ECS
Ecuadorean Sucre
69
EGYPT
EG
EGP
Egyptian Pound
70
EL SALVADOR
SV
SVC
El Salvador Colon
71
EQUATORIAL GUINEA
GQ
XAF
Franc de la Communaute financiere Africaine
72
ERITREA
ER
ERN
Eritreian Nakfa
73
ESTONIA
EE
EEK
Estonian Kroon
74
ETHIOPIA
ET
ETB
Ethiopian Birr
75
EUROPEAN COMMUNITY
EUR
Euro
76
FALKLAND ISLANDS (MALVINAS)
FK
FKP
Falkland Islands Pound
77
FAROE ISLANDS
FO
DKK
Faroe Island Krone
78
FIJI
FJ
FJD
Fiji Dollar
79
FINLAND
FI
FIM
Finnis Markka
LP-32
217
Lampiran IV
No NEGARA
SANDI NEGARA
SANDI VALUTA
KETERANGAN
80
FRANCE
FR
FRF
French Franc
81
FRANCE, METROPOLITAN
FX
FRF
French Franc
82
FRENCH GUIANA
GF
FRF
French Guiana Franc
83
FRENCH POLYNESIA
PF
XPF
Franc Pacific Is.Fran
84
FRENCH SOUTHERN TERRITORIES
TF
FRF
French Franc
85
GABON
GA
XAF
Franc de la Communaute financiere Africaine
86
GAMBIA
GM
GMD
87
GEORGIA
GE
GEL
Georgian Lari
88
GERMANY
DE
DEM
German Mark
89
GHANA
GH
GHC
Ghana Cedi
90
GIBRALTAR
GI
GIP G
ibraltar Pound
91
GREENLAND
GL
DKK
Greenland Krone
92
GRENADA
GD
XCD
Grenada Dollar
93
GUADELOUPE
GP
FRF
Guadeloupe Franc
94
GUAM
GU
USD
Guam Dollar
95
GUATEMALA
GT
GTQ
Guatemala Quetzal
96
GUINEA
GN
GNF
Guinea Franc
97
GUINEA BISSAU
GW
XOF
Guinea Bissau Franc
98
GUYANA
GY
GYD
Guyana Dollar
99
HAITI
HT
HTG
Haiti Gourde
100 HEARD AND MCDONALD ISLAND
HM
AUD
Australian Dollar
101 HONDURAS
HN
HNL
Honduras Lempira
102 HONGKONG
HK
HKD
Hong Kong Dollar
103 HUNGARY
HU
HUF
Hungarian Forint
104 ICELAND
IS
ISK
Icelandic Krona
105 INDIA
IN
INR
Indian Rupee
106 INDONESIA
ID
IDR
Indonesian Rupiah
107 IRAN
IR
IRR
Iranian Rial
LP-33
Gambian Dalasi
218
Lampiran IV
SANDI NEGARA
SANDI VALUTA
108 IRAQ
IQ
IQD
Iraqi Dinar
109 IRELAND
IE
IEP
Irish Punt
110 ISRAEL
IL
ILS
Israeli Shekel
111 ITALIA
IT
ITL
Italian Lira
112 IVORY COAST
CI
XOF
CFA Franc BCEAO
113 JAMAICA
JM
JMD
Jamaican Dollar
114 JAPAN
JP
JPY
Japanese Yen
115 JORDAN
JO
JOD
Jordanian Dinar
116 KAZAKHSTAN
KZ
KZT
Kazakhstan Tenge
117 KENYA
KE
KES
Kenyan Shilling
118 KIRIBATI
KI
AUD
Australian Dollar
119 KOREA SELATAN
KR
KRW
Korean Won
120 KOREA UTARA
KP
KPW
North Korean Won
121 KUWAIT
KW
KWD
Kuwaiti Dinar
122 KYRGYZSTAN
KG
KGS
Kyrgyzstan Som
123 LAINNYA
N1
N11
atau sandi yang telah ditentukan
124 LAO PEOPLE’S DEMOC. REP.
LA
LAK
Laos New Kip
125 LATVIA
LV
LVL
Latvian Lats
126 LEBANON
LB
LBP
Lebanese Pound
127 LESOTHO
LS
LSL
Loti Lesatho
128 LIBERIA
LR
LRD
Liberian Dollar
129 LIBYAN ARAB JAMAHIRIYA
LY
LYD
Libyan Dinar
130 LIECHTENSTEIN
LI
CHF
Liechtenstein Franc
131 LITHUANIA
LT
LTL
Lithuanian Litas
132 LUXEMBOURG
LU
LUF
Luxembourg Franc
133 MACAU
MO
MOP
Macau Pataca
134 MACEDONIA
MK
MKD
Macedonian Denar
135 MADAGASCAR
MG
MGF
Madagascar Franc
136 MALAGASI
MG
MGF
Malagasy Franc
No NEGARA
LP-34
KETERANGAN
219
Lampiran IV
No NEGARA
SANDI NEGARA
SANDI VALUTA
KETERANGAN
137 MALAWI
MW
MWK
Malawi Kwacha
138 MALAYSIA
MY
MYR
Malaysian Ringgit
139 MALDIVES
MV
MVR
Maldives Rufiyaa
140 MALI
ML
XOF
Mali Republic Franc
141 MALI
ML
MLF
Malian Franc
142 MALTA
MT
MTL
Maltese Lira
143 MARSHALL ISLANDS
MH
USD
US Dollar
144 MARTINIQUE
MQ
FRF
French Franc
145 MAURITANIA
MR
MRO
Mauritania Ouguiya
146 MAURITIUS
MU
MUR
Maurutius Rupee
147 MAYOTTE
YT
FRF
French Franc
148 MEXICO
MX
MXN
Mexican Peso
149 MICRONESIA, FEDERATED STATE OF
FM
USD
US Dollar
150 MOLDOVA, REPUBLIC OF
MD
MDL
Moldova Lei
151 MONACO
MC
FRF
French Franc
152 MONGOLIA
MN
MNT
Mongolia Tugrik
153 MONTSERRAT
MS
XCD
Montserrat Dollar
154 MOROCCO
MA
MAD
Moroccan Dirham
155 MOZAMBIQUE
MZ
MZM
Mozambique Metical
156 MYANMAR (BURMA)
MM
MMK
Myanmar Kyat
157 NAMIBIA
NA
NAD
Namibia Dollar
158 NAMIBIA
NA
ZAR
Rand (South African Rand)
159 NAURU
NR
AUD
Australian Dollar
160 NEPAL
NP
NPR
Nepalese Rupee
161 NETHERLANDS
NL
NLG
Netherlands Guilder/ Gulden/ Florin
162 NETHERLANDS ANTILLES
AN
ANG
Netherlands Antillian Guilder / Florin
163 NEW CALEDONIA
NC
LP-35
XPF
Franch Pacific Is.Fran
220
Lampiran IV
SANDI NEGARA
SANDI VALUTA
164 NEW ZEALAND
NZ
NZD
New Zealand Dollar
165 NICARAGUA
NI
NIO
Nicaragua Cordoba
166 NIEUE
NU
NZD
New Zealand Dollar
167 NIGER
NE
XOF
Niger Republic Franc
169 NORFOLK ISLANDS
NF
AUD
Norfolk Islands Dollar
170 NORTHERN MARIANA ISLAND
MP
USD
US Dollar
171 NORWAY
NO
NOK
Norwegian Krone
172 OMAN
OM
OMR
Omani Rial
173 PAKISTAN
PK
PKR
Pakistan Rupee
174 PALAU
PW
USD
US Dollar
175 PANAMA
PA
PAB
Panamanian Balboa
176 PAPUA NEW GUINEA
PG
PGK
Papua New Guinea Kina
177 PARAGUAY
PY
PYG
Paraguayan Guarani
178 PERU
PE
PEN
Peruvian Nuevo
179 PHILIPPINES
PH
PHP
Philippines Peso
180 PITCAIRN
PN
NZD
New Zealand Dollar
181 POLAND
PL
PLN
Polish Zloty/New Zloty
182 PORTUGAL
PT
PTE
Portuguese Escudo
183 PUERTO RICO
PR
USD
US Dollar
184 QATAR
QA
QAR
Qatari Rial
185 REUNION
RE
FRF
Reunion Franc
186 ROMANIA
RO
ROL
Romanian Leu
187 RUSSIAN FEDERATION
RU
RUB
Russian Rouble
188 RWANDA
RW
RWF
Rwanda Franc
189 SAINT LUCIA
LC
XCD
East Caribbean Dollar
190 SAMOA
WS
WST
Samoan (West) Tala
191 SAMOA
WS
USD
Samoan Dollar
192 SAN MARINO
SM
ITL
San Marino Lira
No NEGARA
KETERANGAN
168 NIGERIA NG NGN Nigeria Naira
LP-36
221
Lampiran IV
SANDI NEGARA
SANDI VALUTA
193 SAO TOME & PRINCIPE
ST
STD
Sao Tome Dobra
194 SAUDI ARABIA
SA
SAR
Saudi Riyal
195 SENEGAL
SN
XOF
Senegal Franc
196 SEYCHELLES
SC
SCR
Seychelles Rupee
197 SIERA LEONER
SL
SLL
Sierra Leone Leone
198 SINGAPORE
SG
SGD
Singapore Dollar
199 SLOVAKIA (SLOVAK REPUBLIC)
SK
SKK
Slovakian Koruna
200 SLOVENIA
SI
SIT
Slovenia Tolar
201 SOLOMON ISLANDS
SB
SBD
Solomon Islands Dollar
202 SOMALIA
SO
SOS
Somali Schilling
203 SOUTH AFRICA
ZA
ZAR
South Afrian Rand
204 SOUTH GEORGIA AND THE SOUTH
GS
GBP
Pound Sterling
ES
ESP
Spanish Peseta
No NEGARA
KETERANGAN
SANDWICH I. 205 SPAIN
(convertiable Peseta Acc) 206 SPAIN
ES
ESB
Spanish Peseta
207 SRI LANGKA/CEYLON
LK
LKR S
ri Langka Rupee
208 ST. HELENA
SH
SHP
St. Helena Pound
209 ST. KITTAND NEVIS/ SAINT KITTS C. AND
KN
XCD
St. Kitts Dollar
210 ST. PIERRE & MIQUELON
PM
FRF
French Franc
211 ST. VINCENT & THE GRENADES
VC
XCD
St. Vincent Dollar
212 SUDAN
SD
SDP
Sudanese Pound
213 SUDAN
SD
SDD
Sudanese Dinar
214 SURINAME
SR
SRG
Surinam Guilder
215 SURINAME
SR
SRD
Surinam Dollar
216 SVALBARD AND JAN MAYEN ISLAND
SJ
NOK
Norwegian Krone
217 SWAZILAND
SZ
SZL
Swaziland Lilangeni
218 SWEDIA/SWEDEN
SE
SEK
Swedish Krone
NEVIS
LP-37
222
Lampiran IV
SANDI NEGARA
SANDI VALUTA
219 SWISS/SWITZERLAND
CH
CHF
Swiss Franc
220 SYRIAN ARAB REPUBLIC
SY
SYP
Syrian Pound
221 TAIWAN/REP. OF CHINA/PROVINCE OF CHINA
TW
TWD
Taiwan Dollar
222 TAJIKISTAN
TJ
TJS
Tajikistan Somoni
223 TANZANIA (TAGANZICA & ZANZIBAR)
TZ
TZS
Tanzanian Shilling
224 THAILAND
TH
THB
Thai Bath
225 TIMORLESTE
TL
USD
East Timor Dollar
226 TOKELAU
TK
NZD
Tokelau Dollar
227 TONGA
TO
TOP
Tonga Pa’anga
228 TRINIDAD & TOBAGO
TT
TTD
Trinidad & Tobago Dollar
229 TUNISIA
TN
TND
Tunisian Dinar
230 TURKEY
TR
TRL
Turkish Lira
231 TURKMENISTAN
TM
TMM
Turkmenistan Manat
232 TURKS & CAICOS ISLAND
TC
USD
Turks & Caicos Dollar
233 TUVALU
TV
AUD
Australian Dollar
234 UGANDA
UG
UGX
Ugandan Shilling
235 UKRAINE
UA
UAH
Ukrainian Hryvna
236 UNITED ARAB EMIRAT
AE
AED
UAE Dirham
237 UNITED KINGDOM (INGGRIS)
GB
GBP
Pound Sterling
238 UNITED STATES OF AMERICA
US
USD
US Dollar
239 URUGUAY
UY
UYU
Uruguay Peso
240 US MINOR OUTLYING ISLANDS
UM
USD
US Dollar
241 UZBEKISTAN
UZ
UZS
Uzbekistan Sum
242 VANUATU
VU
VUV
Vanuatu Vatu
243 VATICAN CITY STATE (HOLY SEE)
VA
ITL
Vatican City Lira
244 VENEZUELA
VE
VEB
Venezuelan Bolivar
245 VIETNAM
VN
VND
Vietnam Dong
246 VIRGIN ISLANDS (BRITISH)
VG
USD
US Dollar
247 VIRGIN ISLANDS (BRITISH)
VG
GBP
Pound Sterling
No NEGARA
LP-38
KETERANGAN
223
Lampiran IV
SANDI NEGARA
SANDI VALUTA
248 VIRGIN ISLANDS (BRITISH)
VG
XCD
East Caribbean Dollar
249 VIRGIN ISLANDS (US)
VI
USD
US Dollar
250 WALLIS AND FUTUNA ISLANDS
WF
XPF
Wallis and Futuna Islands Franc
251 WEST AFRICA
XO
XOF
CFA Franc BCEAO
252 WESTERN SAHARA
EH
MAD
Morrocoan Dirham
253 WESTERN SAHARA
EH
ESP
Spanish Peseta
254 WESTERN SAHARA
EH
MRO
Mauritian Ouguiya
255 YEMEN
YE
YER
Yemeni Rial
256 YUGOSLAVIA
YU
YUM
Yugoslav Dinar
257 YUNANI (lihat Greece)
GR
GRD
Greek Drachma
258 ZAMBIA
ZM
ZMK
Zambian Kwacha
259 ZIMBABWE
ZW
ZWD
Zimbabwe Dollar
260 ZIMBABWE
ZW
XDR
Special Drawing Right
261 ZIMBABWE
ZW
XAG
Silver
262 ZIMBABWE
ZW
XAU
Gold
No NEGARA
LP-39
KETERANGAN
224
Lampiran V
DAFTAR SANDI WILAYAH BANK INDONESIA NO.
KANTOR BANK INDONESIA
SANDI
1.
AMBON
............................................................................................ 810
2.
BALIKPAPAN
............................................................................................ 570
3.
BANDA ACEH
............................................................................................ 320
4.
BANDUNG
............................................................................................ 010
5.
BANJARMASIN
............................................................................................ 510
6.
BATAM
............................................................................................ 370
7.
BENGKULU
............................................................................................ 230
8.
CIREBON
............................................................................................ 140
9.
DENPASAR
............................................................................................ 720
10.
JAKARTA
............................................................................................ 001
11.
JAMBI
............................................................................................ 310
12.
JAYAPURA
............................................................................................ 820
13.
JEMBER
............................................................................................ 040
14.
KEDIRI
............................................................................................ 060
15.
KENDARI
............................................................................................ 690
16.
KUPANG
............................................................................................ 740
17.
LAMPUNG
............................................................................................ 390
18.
LHOKSEUMAWE
............................................................................................ 410
19.
MALANG
............................................................................................ 070
20.
MATARAM
............................................................................................ 710
21.
MEDAN
............................................................................................ 330
22.
MENADO
............................................................................................ 620
23.
PADANG
............................................................................................ 340
24.
PALANGKARAYA
............................................................................................ 580
25.
PALEMBANG
............................................................................................ 360
26.
PALU
............................................................................................ 600
27.
PEKANBARU
............................................................................................ 350
28.
PONTIANAK
............................................................................................ 530
29.
PURWOKERTO
............................................................................................ 150
30.
SAMARINDA
............................................................................................ 540
31.
SEMARANG
............................................................................................ 090
32.
SIBOLGA
............................................................................................ 380
33.
SOLO
............................................................................................ 100
34.
SURABAYA
............................................................................................ 120
35.
TASIKMALAYA
............................................................................................ 190
36.
TERNATE
............................................................................................ 880
37.
UJUNG PANDANG
............................................................................................ 610
38.
YOGYAKARTA
............................................................................................ 050 LP-40
225
Lampiran 2
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349