Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/20/ DKBU Tanggal 22 Mei 2013 Perihal : Laporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat
Lampiran 7
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT
Departemen Kredit, BPR, dan UMKM Bank Indonesia 2013
2086
BAB I PENJELASAN UMUM
2087
BAB II I BAB PENJELASAN UMUM
A.
Tujuan Pelaporan Laporan Bulanan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang disusun menurut sistematika dalam buku pedoman ini dimaksudkan untuk keperluan: 1. Pengawasan BPR secara individual 2. Penyusunan statistik perbankan untuk kepentingan penyusunan kebijakan pengembangan BPR Untuk memenuhi keperluan tersebut di atas maka Laporan Bulanan ini harus diisi secara benar dan lengkap serta disampaikan tepat waktu. Sehubungan dengan itu diperlukan laporan yang didasarkan atas definisi yang seragam dan dilaporkan dengan menggunakan sandi-sandi serta angka-angka.
B.
BPR Pelapor BPR Pelapor adalah Kantor Pusat dan Kantor Cabang BPR yang menyampaikan Laporan Bulanan untuk masing-masing kantor.
C.
Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi yang mencakup pencatatan dan penilaian atas transaksi kegiatan usaha BPR wajib mengikuti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang relevan bagi BPR yaitu Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Pedoman Akuntansi yang berlaku bagi BPR.
D.
Asas Pelaporan Dalam sistem pelaporan ini dianut asas pemisahan antara neraca dan rekening administratif yaitu semua pos yang merupakan aset, kewajiban dan modal BPR dilaporkan dalam neraca bulanan beserta daftar rinciannya. Pos-pos yang masih merupakan komitmen dan kontinjensi serta catatan-catatan lainnya dilaporkan dalam rekening administratif.
E.
Metode Penyajian Laporan Penyajian laporan didasarkan pada pengelompokkan berdasarkan transaksi yang mendasari bukan lagi berdasarkan prinsip counterparty (pihak lawan). Sebagai contoh kredit yang diberikan kepada bank atau BPR lain dilaporkan sebagai kredit yang diberikan bukan sebagai penempatan antar bank.
F.
Jenis Laporan LBBPR yang wajib disampaikan oleh BPR per kantor mencakup 17 formulir (form) dengan rincian sebagai berikut: 1. Form 2. Form 3. Form 4. Form 5. Form 6. Form 7. Form 8. Form 9. Form 10. Form 11. Form
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10
-
Data Pokok BPR Pelapor Neraca Bulanan BPR beserta Rekening Administratif Daftar Rincian Laba/Rugi Daftar Rincian Kas Dalam Valuta Asing Daftar Rincian Surat Berharga Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan Daftar Rincian Agunan Yang Diambil Alih Daftar Rincian Aset Tetap, Inventaris dan Aset Tidak Berwujud Daftar Rincian Aset Lain-Lain Daftar Rincian Kewajiban Segera
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
I-1
2088
12. Form 13. Form 14. Form 15. Form 16. Form 17. Form G.
11 12 13 14 15 16
-
Daftar Daftar Daftar Daftar Daftar Daftar
Rincian Rincian Rincian Rincian Rincian Rincian
Utang Bunga Tabungan Deposito Simpanan Dari Bank Lain Pinjaman Yang Diterima dan Pinjaman Subordinasi Kewajiban Lain-Lain
Cara Pengisian Formulir BPR Pelapor melakukan entry data dalam bentuk angka dan sandi pada form entry data yang tersedia dalam sistem aplikasi Laporan Bulanan BPR. Formulir data pokok BPR Pelapor diisi dengan isian sandi, angka, huruf maupun jumlah dalam ribuan rupiah. Formulir neraca, rekening administratif dan laba rugi diisi dengan jumlah dalam ribuan rupiah. Formulir-formulir lainnya harus diisi dengan sandi-sandi rincian dan/atau jumlah dalam ribuan rupiah dari rekening-rekening yang bersangkutan. Dalam hal jumlah rupiah pos-pos yang tidak dapat digabungkan dan atau pos-pos setelah dilakukan penggabungan diperoleh angka kurang dari Rp500,00 maka dilakukan pembulatan ke bawah menjadi 0 (nol), sedangkan untuk angka Rp500,00 ke atas dibulatkan menjadi 1 (satu). Pada setiap formulir, telah disediakan oleh sistem nama BPR, alamat dan bulan laporan. Di samping itu, di sebelah kanan atas dari setiap formulir terdapat ruangan/kolom sebagai berikut:
Kolom pertama memuat nomor formulir, sedangkan kolom kedua dan ketiga diisi dengan sandi kantor BPR Pelapor. Sandi masing-masing kantor BPR Pelapor terdiri dari sembilan angka, yaitu enam angka pertama merupakan sandi BPR Pelapor yang diisikan pada kolom kedua dan tiga angka berikutnya merupakan sandi kantor BPR Pelapor tersebut yang diisikan pada kolom ketiga. H.
Tempat Penyampaian Laporan 1. Laporan Bulanan wajib disampaikan kepada Bank Indonesia secara online melalui fasilitas jaringan ekstranet Bank Indonesia. Untuk BPR Pelapor yang berkedudukan di wilayah yang belum memiliki fasilitas jaringan ekstranet atau mengalami keadaan memaksa (force majeure), laporan disampaikan secara offline dalam bentuk Compact Disc (CD) atau media perekam data elektronik lainnya disertai hasil validasi yang telah ditandatangani oleh penanggung jawab dan disampaikan kepada Kantor Pusat/Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang mewilayahi kantor pusat BPR Pelapor. 2. Dalam hal terjadi masalah/gangguan pada ekstranet, BPR Pelapor menyampaikan laporan secara offline dalam bentuk CD atau media perekam data elektronik lainnya disertai hasil validasi yang telah ditandatangani oleh penanggung jawab kepada: a. Departemen yang menangani mengenai pengelolaan dan kepatuhan laporan Bank bagi BPR Pelapor yang berkedudukan di wilayah DKI Jakarta Raya, Banten, Bogor, Depok, Karawang, dan Bekasi.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
I-2
2089
b. Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang mewilayahi kantor pusat BPR Pelapor, bagi BPR Pelapor yang berkedudukan di luar wilayah sebagaimana disebut pada butir a. di atas. I.
Penyampaian Pertanyaan 1. Pertanyaan yang berkaitan dengan aplikasi Laporan Bulanan disampaikan kepada Help Desk Bank Indonesia dengan alamat Jl. M.H. Thamrin No.2 Jakarta 10350, telp. 021 - 381 8000 (hunting), fax 021 - 386 6071 atau email address:
[email protected]. 2. Pertanyaan yang berkaitan dengan ketentuan dan produk BPR disampaikan kepada Departemen yang menangani mengenai pengelolaan dan kepatuhan laporan Bank atau kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia setempat.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
I-3
2090
BAB II PENJELASAN UMUM DAFTAR KOLOM RINCIAN
2091
BAB II PENJELASAN UMUM DAFTAR KOLOM RINCIAN Dalam bab ini dijelaskan pengertian dan istilah umum kolom-kolom yang terdapat pada hampir seluruh daftar rincian. Untuk pengertian yang lebih khusus, diuraikan pada penjelasan masing-masing daftar rincian. A.
Jumlah Rekening Adalah banyaknya rekening/akad/warkat dari setiap jenis transaksi. Pada prinsipnya setiap transaksi harus dilaporkan 1 (satu) rekening, namun untuk menyederhanakan pelaporan BPR Pelapor diperkenankan menggabungkan rekening dengan cara penggabungan yang dapat dilihat pada penjelasan di masing-masing daftar rincian.
B.
Bank Adalah Bank Umum dan BPR, baik Konvensional maupun berdasarkan prinsip Syariah yang melakukan transaksi dengan BPR Pelapor. Jenis Bank meliputi sebagai berikut : 1. BPR Konvensional (Sandi 600) Bank Perkreditan Rakyat, yang selanjutnya disebut BPR, adalah Bank Perkreditan Rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998, yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional. 2. BPR Syariah (Sandi 601) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), yang selanjutnya disebut BPRS, adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. 3. Bank Umum Konvensional/Syariah (Sandi 700) Bank Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional. Bank Umum Syariah sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. 4. Unit Usaha Syariah/KC Syariah dari Bank Umum Konvensional (Sandi 901) Unit Usaha Syariah adalah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
C.
Sandi Bank Adalah sandi BPR Konvensional, BPR Syariah, Bank Umum Konvensional/Syariah atau Unit Usaha Syariah/KC Syariah dari Bank Umum Konvensional di Indonesia yang melakukan transaksi dengan BPR Pelapor. Jika Bank adalah BPR Konvensional/Syariah dengan sandi 600 atau 601 maka Sandi Bank wajib diisi secara manual dengan sandi kantor BPR Konvensional/Syariah yang melakukan transaksi dengan BPR Pelapor sebanyak 9 digit. Jika Bank adalah Bank Umum (Konvensional/Syariah)/Unit Usaha Syariah (KC Syariah Bank Umum Konvensional) dengan sandi 700 atau 901 maka Sandi Bank wajib diisi dengan melihat Lampiran 03 - Daftar Sandi Bank Umum.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
II - 1
2092
D.
Pihak Ketiga Bukan Bank Adalah pihak ketiga bukan bank yang melakukan transaksi dengan BPR Pelapor, dirinci atas : 1. Sektor Pemerintah a. Pemerintah Pusat Adalah seluruh instansi pemerintah baik departemen maupun lembaga di atas/setingkat departemen yang anggaran keuangannya merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk kantor wilayah/ perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah. b. Pemerintah Daerah seluruh instansi/lembaga pemerintah yang anggaran Adalah keuangannya diatur dalam Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) termasuk kantor wilayah/perwakilan/jawatan dan dinas-dinas vertikalnya di daerah-daerah. c. Perusahaan Adalah perusahaan yang seluruh modalnya berasal dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah. 2. Sektor Pemerintah Campuran Adalah badan lembaga, dan perusahaan yang sebagian modalnya milik pemerintah pusat/daerah/perusahaan pemerintah yang tergolong pada sektor pemerintah sebagaimana angka 1 di atas dan sebagian dimiliki oleh swasta nasional/asing. 3. Sektor Swasta a. Perusahaan Adalah perusahaan/lembaga badan hukum yang dibentuk dan tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia selain koperasi. b. Koperasi Adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perkoperasian yang berlaku. c. Kelompok Adalah sekumpulan orang yang melakukan kegiatan usaha sejenis dengan pola pengikatan tanggung renteng. d. Perorangan Adalah orang atau usaha perseorangan yang tidak memiliki badan hukum. 1) Pegawai/Pensiunan Adalah pegawai/pensiunan dari pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI/POLRI, pegawai lembaga negara atau pegawai Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD) yang dijamin dengan asuransi jiwa dari perusahaan asuransi jiwa sesuai dengan ketentuan KPMM BPR. 2) Lainnya Adalah kredit kepada perorangan termasuk pegawai/pensiunan yang tidak memenuhi kriteria di atas.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
II - 2
2093
e. Swasta Lainnya Adalah pihak ketiga bukan bank sektor swasta yang tidak termasuk dalam angka 3.a s.d 3.d di atas. Termasuk dalam kategori ini adalah yayasan/badan sosial/organisasi kemasyarakatan/lembaga yang didirikan untuk melakukan kegiatan sosial dan tidak mencari keuntungan. E.
Golongan Pemilik Adalah pihak ketiga bukan bank yang memiliki tabungan dan/atau deposito pada BPR Pelapor. Lihat Pihak Ketiga Bukan Bank pada huruf D di atas.
F.
Golongan Debitur Adalah bank dan pihak ketiga bukan bank yang menerima kredit dari BPR Pelapor. Lihat Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank pada huruf B dan D di atas.
G.
Golongan Penjamin Adalah pihak penjamin yang mengeluarkan garansi atau jaminan atas kredit yang diberikan oleh BPR Pelapor sesuai dengan ketentuan tentang pemberian jaminan. Tidak termasuk dalam kategori ini adalah asuransi atas agunan kredit.
H.
Golongan Kreditur Adalah Bank Indonesia/bank/pihak ketiga bukan bank yang memberikan pinjaman atau fasilitas pembiayaan kepada BPR Pelapor. Lihat Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank pada huruf B dan D di atas.
I.
Lokasi Adalah lokasi bank/usaha debitur/penabung/deposan/kreditur berupa Kota/Kabupaten dari BPR Konvensional/Syariah, Bank Umum Konvensional/Syariah atau Unit Usaha Syariah/KC Syariah dari Bank Umum Konvensional atau pihak ketiga bukan bank di Indonesia yang melakukan transaksi dengan BPR Pelapor.
J.
Kelompok Simpanan Adalah pengelompokkan tabungan/deposito yang didasarkan pada besarnya saldo individual tabungan/deposito. Kelompok tabungan/deposito ini dirinci atas: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
K.
Sampai dengan Rp7.500 ribu Di atas Rp7.500 ribu s.d. Rp100.000 ribu Di atas Rp100.000 ribu s.d. Rp500.000 ribu Di atas Rp500.000 ribu s.d. Rp1.000.000 ribu Di atas Rp1.000.000 ribu s.d. Rp2.000.000 ribu Di atas Rp2.000.000 ribu
Keterkaitan Adalah hubungan keterkaitan BPR Pelapor dengan pihak lain yang melakukan transaksi dengan BPR Pelapor sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) sebagai berikut : 1. Terkait Adalah pihak terkait yang melakukan transaksi dengan BPR Pelapor. 2. Tidak Terkait Adalah pihak yang melakukan transaksi dengan BPR Pelapor dan tidak termasuk sebagai pihak terkait dengan BPR Pelapor. Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
II - 3
2094
L.
Kualitas Adalah kualitas aset produktif sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva Produktif dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (KAP dan Pembentukan PPAP) BPR, dengan penggolongan kualitas sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet
Khusus untuk penempatan pada bank lain, penggolongan kualitas sebagai berikut : 1. Lancar 2. Kurang Lancar 3. Macet M.
Jangka Waktu Adalah jangka waktu dari aset/kewajiban keuangan yang dimiliki BPR Pelapor sebagaimana tercantum dalam perjanjian atau kontrak. 1. Mulai Adalah tanggal, bulan dan tahun aset/kewajiban dimiliki oleh BPR Pelapor atau tanggal, bulan dan tahun penerbitan awal aset/kewajiban keuangan yang tercantum dalam perjanjian/kontrak. 2. Jatuh Tempo Adalah tanggal, bulan dan aset/kewajiban keuangan.
tahun
berakhirnya
perjanjian/kontrak
atas
Untuk aset/kewajiban keuangan yang tidak memiliki jatuh tempo, maka tanggal dan bulan jatuh tempo tidak diisi. Untuk aset/kewajiban keuangan yang diperpanjang, maka mulai dan jatuh tempo dilaporkan sesuai dengan perpanjangan terakhir. N.
Suku Bunga Adalah persentase suku bunga setahun atau yang disetahunkan yang diterima (pendapatan bunga) untuk aset atau biaya bunga setahun yang dibayarkan (biaya bunga) untuk kewajiban. Untuk suku bunga yang berbeda-beda bagi satu rekening pada bulan pelaporan maka yang dilaporkan adalah suku bunga tertinggi.
O.
Provisi Adalah pendapatan yang diterima dari debitur atas kredit yang disetujui dan biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu dari plafon kredit.
P.
Biaya Transaksi Adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh BPR Pelapor yang dapat di atribusikan secara langsung untuk memperoleh aset keuangan ataupun kewajiban keuangan, misalnya marketing fee. Dalam hal biaya transaksi dibebankan kepada nasabah maka biaya tersebut tidak termasuk dalam biaya perolehan pemberian kredit.
Q.
Pengukuran Adalah saldo dari aset/kewajiban keuangan yang disajikan di neraca pada tanggal laporan. Jumlah aset/kewajiban keuangan dapat berupa :
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
II - 4
2095
1. Biaya Perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan (diterima) atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan (diterima) untuk memperoleh suatu aset (menerbitkan suatu kewajiban) pada saat perolehan. 2. Biaya Perolehan Diamortisasi adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya. 3. Nilai Wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar (arm’s length transaction). 4. Nilai Tercatat adalah nilai yang disajikan dengan neraca setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan/atau cadangan kerugian penurunan nilai. 5. Net Realizable Value adalah nilai pasar agunan dikurangi estimasi biaya yang dibutuhkan untuk menjual. R.
PPAP Yang Telah Dibentuk Adalah PPAP yang telah dibentuk BPR Pelapor dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai KAP dan Pembentukan PPAP BPR.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
II - 5
2096
BAB III PENJELASAN FORM LBBPR
2097
FORM 00 - 1 DATA POKOK BPR PELAPOR Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Sandi Bank Nama Bank Alamat Kantor Nama Kecamatan Sandi Kota/Kabupaten Kode Pos Status Kepemilikan Gedung Kantor Pelapor Sandi Wilayah BI
: :
Form - 00 00
: : PT / PD / Kop . . . . . . : : : : : Sewa / Milik Sendiri / Lainnya : KP / KC . . . . . . . . :
Ultimate
PSPShareholder NPWP [√] 10.
Kepemilikan
11.
Jumlah Pemegang Saham/ Anggota
12.
Nama Direktur
13.
Jenjang Pendidikan Direktur S3 : . . orang S1 : . . orang SLTA : . orang Jumlah Direktur
14.
: : : : : : :
P / BH / Pemda . . . . . P / BH / Pemda . . . . . dst s.d. baris ke-10 Lainnya . . . orang . . . Badan Hukum . . . Pemda
. . . .
. .. .. ..
. . . .
. . . .
% % % %
Jenjang Memiliki Sertifikasi yg Pendidikan Berlaku [√]
Nama Komisaris
16.
Jenjang Pendidikan Komisaris S3 : . . orang S1 : . . orang SLTA : . . orang Jumlah Komisaris Nama Pimpinan
17. 18.
Akhir
:........ :........ : dst s.d. baris ke-10 S2 D3 Lainnya : . . . orang
: . . orang : . . orang : . . orang Memiliki Sertifikasi yg Berlaku [√]
15.
Masa Jbtn Mulai
Jenjang Pendidikan
Masa Jbtn Mulai
Akhir
:........ :........ : dst s.d. baris ke-10 S2 D3
: . . . orang : . . . orang
: . . . orang :
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 1
2098
19.
20. 21. 22. 23.
Jumlah Karyawan a. Jenjang Pendidikan S3 : .. . orang S1 : . . orang SLTA :. . . orang b. Bidang Tugas Pemasaran : . . orang Pelayanan : . . orang Lainnya : . . orang c. Status Kepegawaian Tetap : …. orang Tidak Tetap : …. orang
: . . . orang S2 D3 Lainnya
: . . . orang : . . . orang : . . . orang
No. Telepon No. Faksimili Alamat Email Nama Penanggung Jawab
:(...) .. :(...) .. : :
Bagian/Divisi Penanggung Jawab
:
No. Telepon Penanggung Jawab
32.
33.
34. 35.
:(...) .......
No. Faksimili Penanggung Jawab
:
Pedagang Valuta Asing (PVA)
: Ya / Tidak
a Tanggal Izin PVA . b Jumlah PVA . Jumlah Kantor Cabang Jumlah Kantor Kas Jumlah Kas Mobil/Kas Terapung Jumlah Payment Point a Electronic Data Capture (EDC) Milik sendiri Milik Bank Umum Milik BPR lain b Lainnya Jumlah ATM a Diselenggarakan sendiri b Diselenggarakan bekerjasama dengan pihak lain Dividen yang Dibayar a. Nominal b. Tahun RUPS / RAT
:
Bonus Tahunan dan Tantiem Diaudit KAP Nama KAP Pemeriksaan ke -
: : : :
: : : : : : : : : : : : :
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit
: Rp . . . . . .
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
Rp . . . . . Ya / Tidak ………… ………....
III - 2
2099
FORM 00 - 2 PENJELASAN DATA POKOK BPR PELAPOR
Informasi yang mencakup beberapa data penting mengenai BPR Pelapor harus diisi pada saat menyusun Laporan Bulanan BPR. Untuk setiap penyusunan Laporan Bulanan wajib diisi dengan data terkini sampai dengan tanggal pelaporan. Data Pokok BPR Pelapor meliputi: 1.
Sandi Bank Diisi dengan 9 angka sandi kantor BPR Pelapor.
2.
Nama Bank Diisi dengan pemilihan badan hukum BPR (PT atau PD atau Kop) dan pengisian nama BPR sesuai yang terdaftar di Bank Indonesia.
3.
Alamat Kantor Diisi dengan alamat kantor BPR Pelapor.
4.
Nama Kecamatan Diisi dengan nama Kecamatan dimana BPR Pelapor berkedudukan.
5.
Sandi Kota/Kabupaten Diisi dengan sandi lokasi Kota/Kabupaten dimana BPR Pelapor berkedudukan, sesuai Lampiran 01 - Daftar Sandi Lokasi Dati II.
6.
Kode Pos Diisi dengan kode pos lokasi BPR Pelapor.
7.
Status Kepemilikan Gedung Diisi dengan pemilihan Sewa atau Milik Sendiri atau Lainnya.
8.
Kantor Pelapor Diisi dengan pemilihan Kantor Pusat atau Kantor Cabang. Apabila kantor pelapor adalah Kantor Cabang maka diisi nama cabang.
9.
Sandi Wilayah BI Diisi dengan sandi Wilayah Kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia dimana Kantor Pusat BPR Pelapor berkedudukan sesuai Lampiran 02 - Daftar Sandi Kantor Perwakilan Bank Indonesia.
10. Kepemilikan a. Diisi dengan Nama Pemegang Saham sesuai dengan akta perusahaan terakhir : (i). P (Perorangan) apabila Pemegang Saham adalah perorangan, (ii). BH (Badan Hukum) apabila Pemegang Saham berbentuk badan usaha dan (iii). Pemda (Pemerintah Daerah) apabila Pemegang Saham adalah Pemerintah Daerah, tidak termasuk Perusahaan Daerah. b. Persentase kepemilikan diisi sesuai dengan persentase kepemilikan Pemegang Saham sesuai dengan akta perusahaan terakhir. c. Pilih tanda check (√) apabila Pemegang Saham tersebut merupakan Pemegang Saham Pengendali sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang BMPK. Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 3
2100
d. Apabila jumlah Pemegang Saham lebih dari 10, maka sepuluh Pemegang Saham terbesar dilaporkan pada sepuluh baris pertama dan baris kesebelas diisi lainnya dengan total persentase Pemegang Saham diluar sepuluh Pemegang Saham terbesar. e. Kolom Ultimate Shareholder diisi dengan nama pemegang saham terakhir dari pemegang saham BPR. f. Kolom NPWP diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak pemegang saham. 11. Jumlah Pemegang Saham/Anggota Diisi dengan jumlah pemegang saham yang dibagi menjadi Perorangan, Badan Hukum dan Pemda. 12. Nama Direktur Hanya diisi oleh BPR Pelapor yang berstatus Kantor Pusat (dengan sandi kantor 001). a.
Diisi dengan nama-nama Direktur yang menjabat di BPR dan telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia.
b.
Jenjang pendidikan diisi dengan pilihan : (i). S3, (ii). S2, (iii). S1, (iv). D3,(v). SLTA, (vi). Lainnya.
c.
Pilih tanda check (√) apabila Direktur memiliki sertifikasi yang masih berlaku masa sertifikasinya. Sertifikasi yang dimaksud adalah sertifikasi profesi BPR sebagaimana dimaksud pada Peraturan Bank Indonesia tentang Kelembagaan BPR.
d.
Kolom masa jabatan diisi dengan tanggal mulai dan berakhirnya masa jabatan direktur BPR.
13. Jumlah Direktur Diisi dengan jumlah Direktur yang dimiliki BPR Pelapor secara otomatis berdasarkan isian pada angka 12 di atas. 14. Jenjang Pendidikan Direktur Diisi dengan jumlah Direktur sesuai jenjang pendidikannya secara otomatis berdasarkan isian pada angka 12 di atas. 15. Nama Komisaris Hanya diisi oleh BPR Pelapor yang berstatus Kantor Pusat (dengan sandi kantor 001). a. Diisi dengan nama-nama Komisaris BPR yang telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. b. Jenjang pendidikan diisi dengan pilihan : (i). S3, (ii). S2, (iii). S1, (iv). D3, (v). SLTA, (vi). Lainnya. c. Pilih tanda check (√) apabila Komisaris memiliki sertifikasi yang masih berlaku masa sertifikasinya. Sertifikasi yang dimaksud adalah sertifikasi profesi BPR sebagaimana dimaksud pada Peraturan Bank Indonesia tentang Kelembagaan BPR. d. Kolom masa jabatan diisi dengan tanggal mulai dan berakhirnya masa jabatan komisaris BPR. 16. Jumlah Komisaris Diisi dengan jumlah Komisaris BPR secara otomatis berdasarkan isian pada angka 15 di atas. Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 4
2101
17. Jenjang Pendidikan Komisaris Diisi dengan jumlah Komisaris sesuai jenjang pendidikannya secara otomatis berdasarkan isian pada angka 15 di atas. 18. Nama Pimpinan Diisi dengan nama Pimpinan yang bertanggungjawab atas operasional BPR Pelapor. Bagi BPR Pelapor yang berstatus Kantor Pusat diisi dengan nama Direktur yang membawahi divisi pelaporan. Apabila tidak ada Direktur maka diisi dengan nama pejabat yang ditunjuk. Bagi BPR Pelapor yang berstatus Kantor Cabang, Nama Pimpinan diisi dengan nama Pemimpin/Kepala Cabang yang bersangkutan. 19. Jumlah Karyawan Diisi dengan jumlah seluruh karyawan BPR Pelapor. a. Jenjang Pendidikan Diisi dengan jumlah karyawan sesuai jenjang pendidikannya yang dibagi menjadi S3, S2, S1, D3, SLTA dan Lainnya. b. Bidang Tugas Diisi dengan jumlah karyawan sesuai bidang tugas utamanya yang dibagi menjadi Pemasaran, Pelayanan dan Lainnya. 1) Bidang tugas pemasaran merupakan fungsi yang dilakukan oleh BPR Pelapor dalam rangka mendapatkan nasabah baru atau memelihara nasabah yang telah ada. 2) Bidang tugas pelayanan merupakan fungsi yang dilakukan oleh BPR Pelapor dalam rangka operasional BPR sehari-hari. 3) Bidang tugas lainnya merupakan fungsi selain yang termasuk dalam pemasaran dan pelayanan di atas. c. Status Kepegawaian Diisi dengan jumlah karyawan sesuai status kepegawaiannya yang dibagi menjadi tetap dan tidak tetap. 20. No. Telepon Diisi dengan kode area dan nomor telepon kantor BPR Pelapor. 21. No. Faksimili Diisi dengan kode area dan nomor faksimili kantor BPR Pelapor. 22. Alamat Email Diisi dengan alamat email Pimpinan kantor BPR Pelapor. 23. Nama Penanggung Jawab Diisi dengan nama yang bertanggung jawab atas penyusunan Laporan Bulanan. 24. Bagian/Divisi Penanggung Jawab Diisi dengan nama bagian/divisi dimana Penanggung Jawab penyusun Laporan Bulanan bertugas. 25. No. Telepon Penanggung Jawab Diisi dengan nomor telepon Penanggung Jawab penyusun Laporan Bulanan. 26. No. Faksimili Penanggung Jawab Diisi dengan nomor faksimili Penanggung Jawab penyusun Laporan Bulanan. Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 5
2102
27. Pedagang Valuta Asing (PVA) Diisi “ya” jika BPR melakukan kegiatan usaha sebagai Pedagang Valuta Asing (money changer), diisi “tidak” jika BPR tidak melakukan kegiatan usaha sebagai Pedagang Valuta Asing (money changer). a. Tanggal Izin PVA Diisi dengan tanggal persetujuan BPR dari Bank Indonesia untuk melakukan kegiatan usaha sebagai PVA. b. Jumlah PVA Diisi dengan jumlah kantor BPR yang melakukan kegiatan usaha sebagai PVA. Hanya diisi oleh BPR Pelapor yang berstatus Kantor Pusat (dengan sandi kantor 001). 28. Jumlah Kantor Cabang Hanya diisi oleh BPR Pelapor yang berstatus Kantor Pusat (dengan sandi kantor 001). Diisi dengan jumlah Kantor Cabang yang dimiliki BPR. 29. Jumlah Kantor Kas Diisi dengan jumlah Kantor Kas yang dimiliki/di bawah wilayah BPR Pelapor. 30. Jumlah Kas Mobil/Kas Terapung Diisi dengan jumlah Kas Mobil/Kas Terapung yang dimiliki/di bawah wilayah BPR Pelapor. 31. Jumlah Payment Point Diisi dengan jumlah Payment Point yang dimiliki/di bawah wilayah BPR Pelapor. a. Electronic Data Capture (EDC) Diisi dengan jumlah EDC yang dimiliki sendiri, Bank Umum maupun BPR lain. b. Lainnya Diisi dengan jumlah payment point lainnya selain EDC. 32. Jumlah ATM Hanya diisi oleh BPR Pelapor yang berstatus Kantor Pusat (sandi kantor 001). Diisi dengan jumlah unit ATM yang diselenggarakan sendiri maupun bekerjasama dengan pihak lain. 33. Dividen yang Dibayar Hanya diisi oleh BPR Pelapor yang berstatus Kantor Pusat (dengan sandi kantor 001). a. Nominal Diisi dengan jumlah dividen atau sisa hasil usaha untuk BPR yang berbadan hukum koperasi yang dibagikan kepada Pemegang Saham atau anggota berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota Tahunan terakhir. Diisi dalam ribuan rupiah. b. Tahun RUPS/RAT Diisi dengan tahun pelaksanaan RUPS/RAT yang membahas pembagian dividen atau sisa hasil usaha sebagaimana angka 33.a di atas. 34. Bonus Tahunan dan Tantiem Hanya diisi oleh BPR Pelapor yang berstatus Kantor Pusat (dengan sandi kantor 001).
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 6
2103
Diisi dengan jumlah dalam ribuan rupiah atas bonus tahunan, tantiem dan sejenisnya yang dibayarkan oleh BPR pada tahun yang bersangkutan sampai dengan bulan pelaporan (akumulasi dalam satu tahun). Diisi dalam ribuan rupiah. 35. Diaudit KAP a. Diisi “ya” dan “nama KAP yang mengaudit” jika BPR diaudit oleh KAP, diisi “tidak” jika BPR tidak diaudit oleh KAP. b. Diisi informasi tahun pemeriksaan berjalan.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 7
2104
FORM 01 – 1 NERACA
Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak
: : :
Form – 01 01
: :
No.
Aset
Sandi
1
Kas
2
Kas dalam valuta asing
3)
102
3
Surat berharga
4)
110
4
Pendapatan bunga yang akan diterima
5
Penempatan pada bank lain
100
120 5)
-/- Penyisihan penghapusan aset produktif 6
Kredit yang diberikan
130 131
6)
-/- Penyisihan penghapusan aset produktif
140 141
7
Agunan yang diambil alih
7)
200
8
Aset tetap dan inventaris
8)
210
-/- Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai 9
Jumlah
Aset tidak berwujud
211 8)
220
-/- Akumulasi amortisasi dan penurunan nilai
221
10
Aset antarkantor
230
11
Aset lain-lain
9) TOTAL ASET
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
270 290
III - 8
2105
FORM 01 – 1 NERACA
Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak No 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12
1
2 3 4 5
: : : : :
Form – 01 01
Kewajiban dan Ekuitas KEWAJIBAN Kewajiban segera Utang bunga Utang pajak Simpanan a. Tabungan b. Deposito Simpanan dari bank lain Pinjaman diterima Dana setoran modal – kewajiban Kewajiban imbalan kerja Pinjaman subordinasi Modal pinjaman Kewajiban antarkantor Kewajiban lain-lain Jumlah Kewajiban EKUITAS Modal a. Modal dasar b. Modal yang belum disetor -/c. Agio d. Disagio -/e. Modal sumbangan Dana setoran modal – ekuitas Laba/Rugi yang belum direalisasi Surplus revaluasi aset tetap Saldo laba a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan c. Laba/Rugi 1) Tahun-tahun yang lalu i. Laba ii. Rugi -/2) Tahun berjalan i. Laba ii. Rugi -/TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
Sandi 10) 11)
300 310 320
12) 13) 14) 15)
330 340 360 370 400 410 420
16)
Jumlah
430 440 470 480
501 502 503 504 505 510 520 530 541 542
543 544 545 546 590
III - 9
2106
FORM 01 – 2 PENJELASAN NERACA
Neraca adalah aset dan kewajiban yang dimiliki BPR Pelapor pada posisi tanggal pelaporan. A.
ASET Adalah sumber daya yang dikuasai BPR sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan menjadi sumber perolehan manfaat ekonomi di masa depan. 1.
Kas (Sandi 100) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah uang kartal yang ada dalam kas berupa uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia. Termasuk dalam pos ini adalah kas besar, kas dalam mesin Anjungan Tunai Mandiri dan kas dalam perjalanan.
2.
Kas dalam Valuta Asing (Sandi 102) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah mata uang kertas asing, uang logam asing dan travelers cheque yang masih berlaku yang dimiliki BPR Pelapor dalam kegiatan penukaran sebagai Pedagang Valuta Asing. Pos ini harus dirinci dalam Form 03 – Daftar Rincian Kas Dalam Valuta Asing.
3.
Surat Berharga (Sandi 110) Yang dilaporkan dalam pos ini antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek yang dimiliki oleh BPR Pelapor. Kategori SBI terbagi dua yaitu : a. Dimiliki Hingga Jatuh Tempo dilaporkan sebesar biaya perolehan dikurangi diskonto yang belum diamortisasi dan ditambah biaya transaksi yang belum diamortisasi, b. Tersedia Untuk Dijual dilaporkan sebesar nilai wajar. Pos ini harus dirinci dalam Form 04 – Daftar Rincian Surat Berharga.
4.
Pendapatan Bunga yang akan Diterima (Sandi 120) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah pendapatan bunga dari penempatan pada bank lain dan kredit yang diberikan dengan kualitas lancar (performing) yang telah diakui namun belum diterima pembayarannya hingga tanggal pelaporan. Dalam hal kualitas dari aset produktif telah diklasifikasikan sebagai non performing (kurang lancar, diragukan dan macet) maka pendapatan bunga yang telah diakui dan belum diterima pembayarannya harus dibatalkan dengan melakukan jurnal balik dan selanjutnya tagihan bunga dilaporkan dalam Rekening Administratif Pos Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian (Sandi 619). Pos ini harus dirinci pada Form 05 – Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain dan Form 06 – Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan.
5.
Penempatan Pada Bank Lain dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif a. Penempatan Pada Bank Lain (Sandi 130) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah jumlah dana setiap penempatan BPR Pelapor pada bank lain dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka dan
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 10
2107
sertifikat deposito. Saldo penempatan pada bank lain tidak dapat disalinghapuskan dengan saldo simpanan atau dana yang diterima dari bank. Pos ini harus dirinci pada Form 05 – Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain. b. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (Sandi 131) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah PPAP yang telah dibentuk BPR Pelapor atas penempatan pada bank lain sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva Produktif dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (KAP dan Pembentukan PPAP) BPR. Pos ini harus dirinci pada Form 05 – Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain. 6.
Kredit Yang Diberikan dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif a. Kredit Yang Diberikan (Sandi 140) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah kredit yang diberikan oleh BPR Pelapor baik kepada bank ataupun pihak ketiga bukan bank sebesar baki debet neto yaitu baki debet dikurangi dengan provisi yang belum diamortisasi dan ditambah dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi. Khusus untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam hal terdapat pendapatan ditangguhkan dan kerugian restrukturisasi maka nilai yang dilaporkan setelah memperhitungkan pendapatan ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi dan cadangan kerugian restrukturisasi. Kredit yang diberikan dalam rangka pembiayaan bersama/konsorsium/sindikasi, baik BPR Pelapor bertindak sebagai bank induk (arranger) maupun sebagai bank peserta (participant), dilaporkan pada pos ini sebesar porsi tagihan BPR Pelapor kepada debitur yang bersangkutan. Kredit dalam rangka channeling dimana BPR Pelapor tidak memiliki risiko kredit tak tertagih tidak dilaporkan pada pos ini melainkan pada Rekening Administratif. Pos ini harus dirinci pada Form 06 – Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan. b. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (Sandi 141) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah PPAP yang telah dibentuk BPR Pelapor atas kredit yang diberikan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva Produktif dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (KAP dan Pembentukan PPAP) BPR. Pos ini harus dirinci pada Form 06 – Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan.
7.
Agunan yang Diambil Alih (Sandi 200) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah agunan milik debitur yang diambil alih oleh BPR Pelapor dalam rangka penyelesaian kredit dan bersifat sementara untuk segera diselesaikan melalui pelelangan, atau diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan, atau berdasarkan surat kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada BPR Pelapor. Nilai pada saat perolehan awal adalah nilai wajar setelah dikurangi biaya-biaya penjualan maksimum sebesar baki debet kredit debitur kepada BPR. Untuk periode selanjutnya, nilai yang dilaporkan adalah sebesar nilai wajar setelah
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 11
2108
dikurangi biaya-biaya penjualan atas AYDA atau nilai tercatat, mana yang lebih rendah. Dalam hal nilai wajar setelah dikurangi biaya-biaya penjualan lebih rendah dari nilai tercatat, maka penurunan nilai disajikan pada Form 02 – Laba Rugi dan AYDA disajikan sebesar nilai setelah penurunan. Kerugian atas penurunan nilai dapat dipulihkan kembali maksimal sebesar akumulasi kerugian penurunan nilai yang telah diakui. AYDA yang tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu 1 tahun akan diperhitungkan sebagai pengurang komponen modal dalam perhitungan KPMM, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang KAP dan Pembentukan PPAP BPR. Pos ini harus dirinci pada Form 07 – Daftar Rincian Agunan Yang Diambil Alih. 8.
Aset Tetap dan Inventaris serta Akumulasi Penyusutan dan Penurunan Nilai Aset tetap dan inventaris disajikan di neraca sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. a. Aset tetap dan Inventaris (Sandi 210) Aset tetap dan inventaris adalah aset berwujud fisik yang dimiliki BPR Pelapor dan digunakan untuk kegiatan operasional, antara lain : 1) Tanah dan bangunan Dilaporkan sebesar biaya perolehan atas aset tetap seperti tanah, gedung, rumah atau bangunan lain milik BPR Pelapor sampai dengan kondisi aset tetap siap digunakan untuk operasional. Aset tetap dapat dilaporkan sebesar nilai revaluasi yaitu nilai hasil penilaian kembali aset tetap berdasarkan Peraturan Pemerintah yang telah mendapat persetujuan dari instansi yang berwenang. 2) Peralatan, Perlengkapan dan Kendaraan Dilaporkan sebesar biaya perolehan atas inventaris seperti perabot dan kendaraan milik BPR Pelapor sampai dengan kondisi inventaris siap digunakan untuk operasional. Inventaris dapat dilaporkan sebesar nilai revaluasi yaitu nilai hasil penilaian kembali aset tetap berdasarkan Peraturan Pemerintah yang telah mendapat persetujuan dari instansi yang berwenang. Aset dalam bentuk komputer, server dan peralatan sejenis dilaporkan sebesar nilai hardware sedangkan nilai software dilaporkan dalam pos aset tidak berwujud. Pos ini harus dirinci pada Form 08 – Daftar Aset Tetap, Inventaris dan Aset Tidak Berwujud. b. Akumulasi Penyusutan dan Penurunan Nilai (Sandi 211) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah jumlah akumulasi penyusutan dan penurunan nilai aset tetap dan inventaris yang dimiliki BPR Pelapor antara lain : 1) Tanah dan bangunan Dilaporkan sebesar :
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 12
2109
1) Jumlah akumulasi beban penyusutan atas biaya perolehan atau nilai revaluasi aset tetap milik BPR Pelapor yang telah dicatat sampai dengan tanggal laporan. 2) Jumlah akumulasi penurunan nilai atas biaya perolehan atau nilai revaluasi gedung, rumah atau bangunan lain milik BPR Pelapor berdasarkan bukti objektif. Kerugian penurunan nilai dapat dipulihkan kembali maksimal sampai dengan biaya perolehan atau nilai revaluasi awal bersih dari penyusutan. 2) Peralatan, Perlengkapan dan Kendaraan Dilaporkan sebesar : 1)
Jumlah akumulasi beban penyusutan atas biaya perolehan atau nilai revaluasi inventaris milik BPR Pelapor yang telah dicatat sampai dengan tanggal laporan. 2) Jumlah akumulasi penurunan nilai atas biaya perolehan atau nilai revaluasi inventaris milik BPR Pelapor berdasarkan bukti objektif. Kerugian penurunan nilai dapat dipulihkan kembali maksimal sampai dengan biaya perolehan atau nilai revaluasi awal bersih dari penyusutan. Pos ini harus dirinci pada Form 08 – Daftar Aset Tetap, Inventaris dan Aset Tidak Berwujud. Aset yang tidak digunakan dalam operasional BPR atau aset dalam masa pembangunan tidak dilaporkan dalam pos ini melainkan dalam Form 09 – Daftar Rincian Aset Lain-Lain. 9.
Aset Tidak Berwujud serta Akumulasi Amortisasi dan Penurunan Nilai Aset tidak berwujud adalah aset non-moneter/tidak mempunyai wujud fisik namun dapat diidentifikasi dan digunakan untuk operasional antara lain program aplikasi bisnis (software) yang diperoleh secara eksternal. Aset tidak berwujud disajikan di neraca sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. a. Aset Tidak Berwujud (Sandi 220) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah biaya perolehan atas aset tidak berwujud milik BPR Pelapor sampai dengan kondisi aset tidak berwujud siap digunakan untuk operasional. Pos ini harus dirinci pada Form 08 – Daftar Aset Tetap, Inventaris dan Aset Tidak Berwujud. b. Akumulasi Amortisasi dan Penurunan Nilai (Sandi 221) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah jumlah akumulasi beban amortisasi atas biaya perolehan yang telah dicatat sampai dengan tanggal laporan melalui alokasi sistematis selama masa manfaat aset. Termasuk dalam pos ini adalah jumlah akumulasi penurunan nilai atas biaya perolehan aset tak berwujud milik BPR Pelapor berdasarkan bukti objektif. Kerugian penurunan nilai dapat dipulihkan kembali maksimal sampai dengan biaya perolehan atau nilai revaluasi awal bersih dari amortisasi. Pos ini harus dirinci pada Form 08 – Daftar Aset Tetap, Inventaris dan Aset Tidak Berwujud.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 13
2110
10. Aset Antarkantor (Sandi 230) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah seluruh tagihan atau penanaman BPR Pelapor terhadap kantor-kantornya yang lain, yaitu kantor pusat dan/atau kantor cabang. Saldo aset antarkantor disajikan secara gross (tidak disalinghapuskan dengan kewajiban antarkantor). 11. Aset Lain-Lain (Sandi 270) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah nilai perolehan aset lainnya yang tidak dapat secara layak digolongkan ke dalam salah satu dari pos aset di atas dan tidak secara material untuk disajikan tersendiri. Termasuk dalam pos ini antara lain pajak/biaya dibayar dimuka, piutang kepada perusahaan asuransi, commemorative coins/notes yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, saldo mata uang rupiah dan asing yang telah ditarik dari peredaran namun masih dalam masa tenggang penukaran, dan lainnya. Pos ini harus dirinci pada Form 09 – Daftar Rincian Aset Lain-Lain. B.
KEWAJIBAN Kewajiban adalah utang masa kini BPR yang timbul dari peristiwa masa lalu dan penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya milik BPR yang mengandung manfaat ekonomi. 1.
Kewajiban Segera (Sandi 300) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah kewajiban BPR Pelapor yang telah jatuh tempo dan atau yang segera dapat ditagih oleh pemiliknya dan harus segera dibayar baik dengan perintah pemberi amanat maupun tidak. Pos ini harus dirinci pada Form 10 – Daftar Rincian Kewajiban Segera.
2.
Utang Bunga (Sandi 310) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah akrual bunga untuk produk simpanan (tabungan/ deposito), pinjaman yang diterima dan pinjaman subordinasi, baik dari bank lain atau pihak ketiga bukan bank. Termasuk dalam pos ini adalah bunga deposito/ simpanan yang telah jatuh tempo namun belum ditarik oleh nasabah. Pos ini harus dirinci pada Form 11 – Daftar Rincian Utang Bunga.
3.
Utang Pajak (Sandi 320) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah pajak badan terhutang yang belum dibayarkan oleh BPR Pelapor, meliputi: a. Utang pajak atas PPh Pasal 29 (PPh Badan) yang dihitung setelah berakhirnya masa pajak tahunan yaitu selisih kurang atas kewajiban pajak penghasilan BPR Pelapor setelah memperhitungkan PPh Pasal 25 (angsuran pajak/pajak dibayar dimuka). b. Utang pajak yang telah ditetapkan oleh kantor pajak antara lain melalui hasil pemeriksaan.
4.
Tabungan (Sandi 330) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah simpanan milik pihak ketiga bukan bank pada BPR Pelapor yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syaratsyarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 14
2111
dan/atau alat yang dipersamakan dengan itu. Nilai yang dilaporkan sebesar saldo tabungan nasabah setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi. Pos ini harus dirinci pada Form 12 – Daftar Rincian Tabungan. 5.
Deposito (Sandi 340) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah simpanan milik pihak ketiga bukan bank pada BPR Pelapor yang penarikannya dapat dilakukan menurut suatu jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian. Nilai yang dilaporkan adalah sebesar nilai deposito nasabah setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi. Pos ini harus dirinci pada Form 13 – Daftar Rincian Deposito.
6.
Simpanan dari Bank Lain (Sandi 360) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah semua kewajiban BPR Pelapor berupa tabungan dan deposito kepada bank lain di Indonesia. Nilai yang dilaporkan adalah sebesar saldo/nilai simpanan kepada bank lain setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi. Saldo/nilai simpanan pada bank lain tidak dapat disalinghapuskan dengan saldo pos penempatan pada bank lain. Pos ini harus dirinci pada Form 14 – Daftar Simpanan dari Bank Lain.
7.
Pinjaman yang Diterima (Sandi 370) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah semua bentuk pinjaman yang diterima oleh BPR Pelapor baik dari bank lain ataupun pihak ketiga bukan bank. Nilai yang dilaporkan adalah sebesar baki debet kepada bank lain dan pihak ketiga bukan bank setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi. Pos ini dirinci pada Form 15 – Daftar Rincian Pinjaman Yang Diterima.
8.
Dana Setoran Modal – Kewajiban (Sandi 400) Hanya diisi oleh BPR Pelapor yang berstatus Kantor Pusat (Sandi kantor 001). Yang dilaporkan dalam pos ini adalah dana yang telah disetor penuh oleh pemegang saham atau calon pemegang saham dan diblokir dalam rangka penambahan modal, namun belum/tidak dinyatakan memenuhi ketentuan modal yang berlaku oleh Bank Indonesia untuk dapat digolongkan sebagai modal disetor.
9.
Kewajiban Imbalan Kerja (Sandi 410) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah kewajiban BPR Pelapor untuk memberikan imbalan atas jasa yang diberikan kepada pekerjanya berupa imbalan kerja jangka pendek, imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya dan pesangon pemutusan kerja. Nilai yang dilaporkan adalah jumlah yang didiskontokan. Kewajiban imbalan kerja yang telah jatuh tempo dilaporkan pada Form 10 – Daftar Rincian Kewajiban Segera; Sub Pos – Imbalan Kerja (Sandi 80).
10. Pinjaman Subordinasi (Sandi 420) Hanya diisi oleh BPR Pelapor yang berstatus Kantor Pusat (Sandi kantor 001). Yang dilaporkan dalam pos ini adalah pinjaman diterima yang dinyatakan memenuhi kriteria subordinasi oleh Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 15
2112
ketentuan mengenai KPMM. Pinjaman Subordinasi bersifat junior/memiliki kedudukan yang lebih rendah dibandingkan dengan kreditur-kreditur lainnya. Nilai yang dilaporkan adalah sebesar nilai pokok pinjaman setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi. 11. Modal Pinjaman (Sandi 430) Hanya diisi oleh BPR Pelapor yang berstatus Kantor Pusat (Sandi kantor 001). Yang dilaporkan dalam pos ini adalah pinjaman yang didukung oleh instrumen atau warkat yang memenuhi persyaratan sebagaimana ketentuan Bank Indonesia mengenai KPMM. Untuk BPR yang berbadan hukum koperasi, pengertian modal pinjaman sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian. 12. Kewajiban Antar kantor (Sandi 440) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah semua kewajiban BPR Pelapor terhadap kantor-kantornya yang lain, yaitu kantor pusat dan/atau kantor cabang. Saldo kewajiban antarkantor dilaporkan secara gross (tidak disalinghapuskan dengan aset antarkantor). 13. Kewajiban Lain-lain (Sandi 470) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah seluruh kewajiban yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu dari pos kewajiban tersebut di atas dan tidak cukup material untuk disajikan dalam pos tersendiri. Pos ini harus dirinci pada Form 16 – Daftar Rincian Kewajiban Lain-Lain. C.
EKUITAS Ekuitas adalah hak residual atas aset BPR setelah dikurangi semua kewajiban. 1.
Modal Hanya diisi oleh BPR Pelapor yang berstatus Kantor Pusat (Sandi kantor 001). Pos ini dirinci atas: a. Modal Dasar (Sandi 501) Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah jumlah modal atau simpanan pokok dan simpanan wajib (bagi BPR yang berbadan hukum koperasi) yang tercantum dalam anggaran dasar Kantor Pusat BPR Pelapor. b. Modal yang Belum Disetor (Sandi 502) Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah jumlah modal atau simpanan pokok dan simpanan wajib yang belum disetor. c. Agio (Sandi 503) Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah selisih lebih setoran modal yang diterima oleh BPR Pelapor sebagai akibat harga saham yang lebih tinggi dari nilai nominalnya. d. Disagio (Sandi 504) Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah selisih kurang setoran modal yang diterima oleh BPR Pelapor sebagai akibat harga saham yang lebih rendah dari nilai nominalnya.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 16
2113
e. Modal Sumbangan (Sandi 505) Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah modal yang diperoleh kembali dari sumbangan saham atau aset lainnya dari pemilik. Modal yang berasal dari donasi anggota koperasi yang diterima oleh BPR Pelapor yang berbentuk hukum koperasi juga termasuk dalam pengertian modal sumbangan. 2.
Dana Setoran Modal – Ekuitas (Sandi 510) Hanya diisi oleh BPR Pelapor yang berstatus Kantor Pusat (Sandi kantor 001). Yang dilaporkan dalam pos ini adalah dana yang telah disetor penuh oleh pemegang saham/calon pemegang saham dan diblokir untuk tujuan penambahan modal serta telah dinyatakan memenuhi ketentuan permodalan yang berlaku oleh Bank Indonesia, namun belum didukung dengan kelengkapan persyaratan untuk dapat digolongkan sebagai modal disetor antara lain Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota maupun pengesahan anggaran dasar dari instansi yang berwenang. Hal ini diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai KPMM BPR.
3.
Laba/Rugi yang Belum Direalisasi (Sandi 520) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah seluruh potensi keuntungan atau kerugian yang berasal dari perubahan nilai wajar surat berharga kategori tersedia untuk dijual dan transaksi lainnya yang berdasarkan standar akuntansi harus diakui sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah.
4.
Surplus Revaluasi Aset Tetap (Sandi 530) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah nilai yang dibentuk sebagai akibat adanya selisih antara nilai revaluasi atau penilaian kembali dengan nilai tercatat dari aset tetap dan inventaris milik BPR Pelapor setelah memperoleh persetujuan dari instansi yang berwenang.
5.
Saldo Laba (540) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian dividen, koreksi laba rugi periode lalu dan reklasifikasi surplus revaluasi aset tetap. Pos ini dirinci atas : a. Cadangan Tujuan (Sandi 541) Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah bagian laba bersih setelah dikurangi pajak, yang disisihkan untuk tujuan tertentu. b. Cadangan Umum (Sandi 542) Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak, yang dimaksudkan untuk memperkuat modal. c. Laba/Rugi Yang dilaporkan dalam pos ini adalah laba atau rugi baik tahun-tahun yang lalu maupun tahun berjalan yang belum dibagikan. Pos ini dirinci atas: 1) Tahun-Tahun yang Lalu Yang dilaporkan ke dalam sub pos ini adalah laba BPR Pelapor pada periode tahun-tahun yang lalu (setelah dikurangi pajak) yang oleh Rapat
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 17
2114
Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota belum diputuskan penggunaannya, atau rugi pada periode tahun-tahun yang lalu. i. Laba (Sandi 543) ii. Rugi (Sandi 544) 2) Tahun berjalan Yang dilaporkan ke dalam sub pos ini adalah laba atau rugi BPR Pelapor pada periode tahun buku berjalan. i. Laba (Sandi 545) ii. Rugi (Sandi 546) Sub pos ini harus dirinci pada Form 2 – Laba Rugi.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 18
2115
FORM 01 – A.1 REKENING ADMINISTRATIF
Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak No
: : : : :
Form – 01 01
Nama Rekening
1
Fasilitas pinjaman yang diterima yang belum ditarik
2
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Sandi 600
a.
Bunga Kredit yang Diberikan
611
b.
Bunga Penempatan Pada Bank Lain
619
3
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
620
4
Penerusan kredit (channeling)
630
5
Aset produktif yang dihapusbukukan
640
6
Agunan dalam proses penyelesaian kredit
650
7
Lain-lain yang bersifat administratif a. Komitmen
661
b. Kontinjensi
662
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
Jumlah
III - 19
2116
FORM 01 – A.2 PENJELASAN REKENING ADMINISTRATIF
Rekening administratif adalah rekening dari transaksi-transaksi yang pada tanggal laporan belum secara efektif menimbulkan perubahan aset dan kewajiban BPR Pelapor serta beberapa catatan penting lainnya. Seluruh pos-pos rekening administratif diisi dalam ribuan rupiah. Rekening-rekening administratif dirinci atas: 1.
Fasilitas pinjaman yang diterima yang belum ditarik (Sandi 600) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah fasilitas pinjaman yang diterima oleh BPR Pelapor dari bank lain dan/atau dari pihak ketiga yang belum ditarik.
2.
Pendapatan bunga dalam penyelesaian Yang dilaporkan dalam pos ini adalah bunga atas penanaman dana BPR Pelapor yang kualitasnya tergolong kurang lancar, diragukan dan macet namun hingga saat pelaporan masih belum diterima pembayarannya. Rekening ini dirinci atas: a. Bunga Kredit yang Diberikan (Sandi 611) Pos ini harus dirinci pada Form 06 – Daftar Rincian Kredit Yang Diberikan. b. Bunga Penempatan Pada Bank Lain (Sandi 619) Pos ini harus dirinci pada Form 05 – Daftar Rincian Penempatan Pada Bank Lain
3.
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik (Sandi 620) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah fasilitas kredit yang masih disediakan oleh BPR Pelapor bagi nasabahnya dan belum ditarik.
4.
Penerusan kredit atau channeling (Sandi 630) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah penyaluran kredit kepada nasabah yang dananya berasal dari pihak lain, dan atas kredit tersebut BPR Pelapor tidak menanggung risiko atas penyaluran kredit tersebut.
5.
Aset produktif yang dihapusbukukan (Sandi 640) Yang dilaporkan dalam pos ini adalah semua aset produktif baik kredit yang diberikan maupun aset produktif lainnya yang telah dihapusbukukan. Untuk aset produktif yang telah dilakukan hapus tagih tidak dilaporkan lagi pada rekening administratif.
6.
Agunan dalam proses penyelesaian kredit (Sandi 650) Yang dilaporkan pada pos ini merupakan agunan milik debitur yang masih dalam proses pengambilalihan oleh BPR Pelapor dalam rangka proses penyelesaian kredit.
7.
Lain-lain yang bersifat administratif Yang dilaporkan ke dalam rekening ini adalah saldo rekening administratif yang tidak dapat dilaporkan atau digolongkan ke dalam salah satu rekening administratif di atas dan tidak cukup material untuk disajikan dalam pos tersendiri. Sub pos ini terdiri dari : a. Komitmen (Sandi 661) Ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi. Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 20
2117
b. Kontinjensi (Sandi 662) Kondisi atau situasi dengan hasil akhir berupa keuntungan atau kerugian yang baru dapat dikonfirmasikan setelah terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa depan.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 21
2118
FORM 02 – 1 LABA RUGI
Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak
: : : : :
Form – 02 02
No
Nama Rekening
Sandi
A.
Pendapatan Operasional 1 Pendapatan bunga a Bunga kontraktual i. Surat berharga ii. Penempatan pada bank lain Giro Tabungan Deposito Sertifikat deposito iii Kredit Yang diberikan Kepada bank lain Kepada pihak ketiga bukan bank b Provisi Kredit i. Kepada bank lain ii. Kepada pihak ketiga bukan bank c Biaya transaksi -/i. Surat Berharga ii. Kredit yang diberikan Kepada bank lain Kepada pihak ketiga bukan bank 2 Pendapatan Lainnya a Pendapatan jasa transaksi b Keuntungan penjualan valuta asing c Keuntungan penjualan surat berharga d Penerimaan kredit yang dihapusbuku e Pemulihan penyisihan penghapusan aset produktif f Lainnya
100
Beban Operasional 1 Beban Bunga a Beban Bunga Kontraktual i. Tabungan ii. Deposito iii. Simpanan dari bank lain
150
B.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
Jumlah
111 112 113 114 115 116 117 123 124 125 126 127 132 133 134 136 137 139
161 162 163
III - 22
2119
2. 3.
4. 5. 6.
7.
iv. Pinjaman yang diterima Dari Bank Indonesia Dari Bank Lain Dari Pihak Ketiga Bukan Bank v. Pinjaman Subordinasi vi. Lainnya b Biaya Transaksi i. Kepada bank lain ii. Kepada pihak ketiga bukan bank c Koreksi atas pendapatan bunga Beban kerugian restrukturisasi kredit Beban penyisihan penghapusan aset produktif a. Surat berharga b. Penempatan pada bank lain c. Kredit yang diberikan i. Kepada bank lain ii. Kepada pihak ketiga bukan bank Beban pemasaran Beban penelitian dan pengembangan Beban administrasi dan umum a. Beban tenaga kerja i. Gaji dan Upah ii. Honorarium iii. Lainnya b. Beban pendidikan dan pelatihan c. Beban sewa i. Gedung Kantor ii. Lainnya d. Beban penyusutan/penghapusan atas aset tetap,dan inventaris e. Beban amortisasi aset tidak berwujud f. Beban premi asuransi g. Beban pemeliharaan dan perbaikan h. Beban barang dan jasa i. Pajak-pajak Beban Lainnya a. Kerugian penjualan valuta asing b. Kerugian penjualan surat berharga c. Lainnya
164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 180 190
201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 221 222 223
C.
Laba Operasional Rugi Operasional
250 260
D.
Pendapatan Non Operasional 1. Keuntungan penjualan a. Aset tetap dan inventaris b. AYDA
300
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
311 312
III - 23
2120
E.
2. Pemulihan penurunan nilai a. Aset tetap dan inventaris b. AYDA 3. Pendapatan ganti rugi asuransi 4. Bunga antar kantor 5. Selisih kurs 6. Lainnya Beban Non Operasional 1 Kerugian penjualan/kehilangan a. Aset tetap dan inventaris b. AYDA 2 Kerugian penurunan nilai a. Aset tetap dan inventaris b. AYDA 3 Bunga antar kantor 4 Selisih kurs 5 Lainnya
313 314 315 316 317 318 350 351 352 353 354 356 357 359
F.
Laba Non Operasional Rugi Non Operasional
360 370
G.
Laba tahun berjalan Rugi tahun berjalan
380 390
H.
Taksiran Pajak Penghasilan
400
I.
Jumlah Laba Jumlah Rugi
410 420
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 24
2121
FORM 02 – 2 PENJELASAN LABA RUGI
Laporan Laba Rugi adalah angka-angka kumulatif pendapatan dan beban bank pelapor sejak awal tahun buku sampai dengan tanggal laporan. Seluruh pos-pos laba rugi diisi dalam ribuan rupiah. A.
Pendapatan Operasional Yang dilaporkan dalam pendapatan operasional adalah semua pendapatan yang merupakan hasil dari kegiatan yang lazim sebagai usaha utama BPR dan dirinci atas: 1.
Pendapatan Bunga Yang dilaporkan dalam pos ini adalah pendapatan bunga dari penanaman yang dilakukan oleh BPR Pelapor dalam bentuk aset produktif antara lain SBI, penempatan pada bank lain dan kredit yang diberikan pada bank dan pihak ketiga bukan bank. Termasuk yang dilaporkan dalam pos ini adalah amortisasi diskonto, provisi dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada aset produktif. Pendapatan bunga antar kantor tidak dilaporkan ke dalam pos ini, tetapi dilaporkan ke dalam pos pendapatan non operasional. Pendapatan bunga dirinci atas: a. Bunga Kontraktual Pendapatan bunga yang diterima oleh BPR Pelapor sesuai dengan kontrak dengan pihak lain atas SBI, penempatan dana/kredit yang diberikan pada bank dan pihak ketiga bukan bank, tidak termasuk amortisasi provisi/biaya transaksi. i.
Surat Berharga Adalah amortisasi diskonto SBI yang dimiliki BPR Pelapor tidak termasuk pendapatan yang diperoleh atas penjualan SBI.
ii.
Penempatan Pada Bank Lain Adalah seluruh pendapatan bunga/amortisasi diskonto yang diterima BPR Pelapor atas penempatan pada bank lain yang dirinci sesuai dengan jenis berikut: a) b) c) d)
iii.
Giro Tabungan Deposito Sertifikat Deposito
Kredit yang Diberikan Adalah seluruh pendapatan bunga yang diterima BPR Pelapor atas kredit yang diberikan kepada bank lain dan pihak ketiga bukan bank. Dirinci sebagai berikut: a) Kepada Bank Lain b) Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 25
2122
b. Provisi Kredit Pendapatan yang diterima BPR Pelapor atas provisi kredit yang diberikan kepada bank dan pihak ketiga bukan bank. Pengakuan provisi kredit dilakukan secara amortisasi sebagaimana diatur dalam prinsip SAK ETAP. Provisi kredit dilaporkan menurut kelompok sebagai berikut : i.
Kepada bank lain Adalah amortisasi atas pendapatan provisi kredit yang diberikan kepada bank lain.
ii.
Kepada pihak ketiga bukan bank Adalah amortisasi atas pendapatan provisi kredit yang diberikan kepada pihak ketiga bukan bank.
c. Biaya Transaksi -/Biaya yang dikeluarkan oleh BPR Pelapor yang terkait secara langsung dengan penempatan dana pada SBI, penempatan dana pada bank lain serta kredit yang diberikan kepada bank lain dan pihak ketiga bukan bank. Pengakuan biaya transaksi dilakukan secara amortisasi sebagaimana diatur dalam prinsip SAK ETAP. i.
Surat Berharga Adalah amortisasi atas biaya transaksi perolehan SBI.
ii.
Kredit yang Diberikan a)
Kepada bank lain Adalah amortisasi atas biaya transaksi kredit yang diberikan kepada bank lain.
b)
Kepada pihak ketiga bukan bank. Adalah amortisasi atas biaya transaksi kredit yang diberikan kepada pihak ketiga bukan bank.
2.
Pendapatan Lainnya Yang dilaporkan dalam pos ini adalah seluruh pendapatan operasional yang diperoleh BPR Pelapor selain pendapatan bunga. Pos ini dirinci atas: a.
Pendapatan jasa transaksi Adalah pendapatan jasa dalam rangka peningkatan pelayanan oleh BPR Pelapor, misalnya payment point dan ATM.
b.
Keuntungan penjualan valuta asing Adalah keuntungan yang diperoleh BPR Pelapor sehubungan dengan kegiatan sebagai pedagang valuta asing.
c.
Keuntungan penjualan surat berharga Adalah keuntungan yang diakui atas penjualan surat berharga. Pos ini merupakan pengakuan keuntungan realisasi/penjualan surat berharga tersedia untuk dijual yang sebelumnya dilaporkan di ekuitas serta keuntungan penjualan surat berharga dimiliki hingga jatuh tempo.
d. Penerimaan aset produktif yang dihapusbuku Adalah pendapatan yang diperoleh atas penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbuku. Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 26
2123
e.
Pemulihan penyisihan penghapusan aset produktif Adalah pendapatan yang diperoleh atas pemulihan penyisihan penghapusan aset produktif atau koreksi PPAP yang merupakan selisih lebih dari nilai PPAP yang telah dibentuk dan yang wajib dibentuk.
f.
Lainnya Adalah pendapatan operasional selain bunga yang tidak termasuk dalam huruf a s.d. e di atas, misalnya pendapatan atas denda yang diperoleh oleh BPR Pelapor, dll.
B.
Beban Operasional Yang dilaporkan dalam pos ini adalah semua beban yang dikeluarkan atas kegiatan yang lazim sebagai usaha BPR, dan dirinci atas: 1.
Beban Bunga Yang dilaporkan dalam pos ini adalah beban bunga atas kegiatan penghimpunan dana/ penerimaan pinjaman BPR Pelapor, seperti tabungan/deposito, pinjaman dari Bank Indonesia/bank lain. Beban bunga termasuk amortisasi biaya transaksi dan provisi pinjaman yang diterima serta amortisasi biaya promosi yang dapat diatribusikan secara langsung pada rekening tabungan/deposito. Beban bunga antar kantor tidak dilaporkan ke dalam pos ini tetapi dilaporkan ke dalam pos beban non operasional. Beban bunga dirinci atas: a.
Beban Bunga Kontraktual Yang dilaporkan dalam pos ini adalah beban bunga yang secara kontraktual diperjanjikan oleh BPR Pelapor kepada bank lain atau pihak ketiga bukan bank. Beban bunga kontraktual tidak termasuk amortisasi biaya transaksi (transaction cost). i.
Tabungan Adalah beban bunga atas dana tabungan dari pihak ketiga bukan bank.
ii.
Deposito Adalah beban bunga atas dana deposito dari pihak ketiga bukan bank.
iii. Simpanan dari bank lain Adalah beban bunga atas dana tabungan/deposito dari bank lain. iv. Pinjaman yang diterima Adalah beban bunga dan amortisasi diskonto atas pinjaman yang diterima dari Bank Indonesia, bank lain dan pihak ketiga bukan bank. v.
Pinjaman Subordinasi Adalah beban bunga dan amortisasi diskonto atas pinjaman subordinasi dari bank lain atau pihak ketiga bukan bank.
vi. Lainnya Termasuk dalam pos ini adalah premi penjaminan simpanan. b.
Biaya Transaksi Yang dilaporkan dalam pos ini mencakup biaya yang dikeluarkan BPR Pelapor dalam rangka memperoleh dana dari bank lain atau pihak ketiga
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 27
2124
bukan bank antara lain biaya promosi seperti cash back atau hadiah yang dapat diatribusikan secara langsung per nasabah. i.
Kepada Bank Lain Adalah amortisasi biaya transaksi atas dana-dana dari bank lain meliputi tabungan, deposito, pinjaman yang diterima dan pinjaman subordinasi.
ii.
Kepada pihak ketiga bukan bank Adalah amortisasi biaya transaksi atas dana-dana dari pihak ketiga bukan bank meliputi tabungan, deposito, pinjaman yang diterima dan pinjaman subordinasi.
c.
Koreksi atas pendapatan bunga Yang dilaporkan dalam pos ini adalah koreksi pendapatan bunga akrual atas aset produktif yang semula tergolong Lancar menjadi Kurang Lancar/Diragukan/Macet
2.
Beban kerugian restrukturisasi Yang dilaporkan dalam pos ini adalah amortisasi cadangan kerugian yang timbul atas penurunan nilai kredit akibat adanya restrukturisasi setelah diperhitungkan dengan kelebihan PPAP karena perbaikan kualitas kredit dalam rangka restrukturisasi.
3.
Beban penyisihan penghapusan aset produktif Yang dilaporkan dalam pos ini adalah biaya penghapusan aset produktif baik berupa kredit yang diberikan maupun penempatan pada aset produktif lainnya, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva Produktif dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (KAP dan Pembentukan PPAP) BPR. Pos ini dibagi menjadi: a. Surat Berharga b. Penempatan pada bank lain c. Kredit yang diberikan : i. Kepada bank lain ii. Kepada pihak ketiga bukan bank
4.
Beban pemasaran Yang dilaporkan dalam pos ini adalah biaya yang berkaitan dengan promosi produk perbankan dari BPR Pelapor mencakup pula biaya edukasi terhadap masyarakat tentang produk perbankan dari BPR Pelapor. Dalam pos ini termasuk juga biaya pemberian hadiah yang tidak dapat diatribusikan langsung pada rekening nasabah dan iklan dalam rangka promosi.
5.
Beban penelitian dan pengembangan Yang dilaporkan dalam pos ini adalah biaya yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh BPR Pelapor. Termasuk dalam pos ini adalah biaya perjalanan dan akomodasi yang terkait dengan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan tersebut serta biaya penelitian dan pengembangan dalam rangka pendirian dan pembukaan kantor cabang BPR.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 28
2125
6.
Beban administrasi dan umum Beban ini terdiri dari: a.
Beban tenaga kerja i.
Gaji dan upah Yang dilaporkan ke dalam pos ini adalah gaji pokok, upah beserta tunjangan-tunjangan yang dibayarkan kepada direksi/pengurus harian bagi BPR berbadan hukum Koperasi dan karyawan-karyawan BPR Pelapor, baik yang berstatus pegawai tetap maupun tidak tetap sebelum dikurangi dengan pajak penghasilan dan potongan-potongan lain. Dalam hal pajak penghasilan ditanggung oleh BPR Pelapor, jumlahnya harus ditambahkan ke dalam sub pos ini.
ii. Honorarium Termasuk dalam sub pos ini komisaris/dewan pengawas BPR.
adalah
biaya
untuk
honorarium
Dalam hal pajak penghasilan ditanggung oleh BPR, jumlahnya harus ditambahkan ke dalam sub pos ini. iii. Lainnya Yang dilaporkan dalam pos ini adalah semua biaya tenaga kerja di luar gaji, upah, dan honorarium, seperti uang lembur dan perawatan kesehatan. b.
Beban pendidikan dan pelatihan Yang dilaporkan dalam pos ini adalah biaya yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh pengurus/pegawai baik yang diselenggarakan oleh pihak ketiga maupun intern BPR Pelapor, termasuk kursus dan seminar. Dalam pos ini termasuk juga biaya perjalanan dan akomodasi yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tersebut.
c.
Beban sewa i.
Gedung kantor Yang dilaporkan dalam pos ini adalah sewa yang dibayar oleh BPR Pelapor terkait dengan gedung operasional kantor BPR Pelapor.
ii. Lainnya Yang dilaporkan dalam pos ini adalah beban sewa yang dibayarkan oleh BPR Pelapor terkait dengan beban sewa alat-alat dan sewa perabot, dan beban sewa lainnya terkait dengan operasional BPR Pelapor. d. Beban penyusutan/penghapusan atas aset tetap dan inventaris Yang dilaporkan dalam pos ini adalah beban penyusutan aset tetap dan inventaris. e.
Beban amortisasi aset tidak berwujud Yang dilaporkan dalam pos ini adalah beban amortisasi terhadap aset tidak berwujud, antara lain amortisasi atas program aplikasi (software).
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 29
2126
f.
Beban premi asuransi Yang dilaporkan dalam pos ini adalah beban asuransi pertanggungan atas beban BPR Pelapor, misalnya asuransi aset tetap dan inventaris, asuransi tenaga kerja, beban asuransi uang kas dll. Apabila premi asuransi dibayar secara dimuka maka jumlah yang belum diamortisasi/dibebankan dilaporkan pada pos aset lain-lain.
g.
Beban pemeliharaan dan perbaikan Yang dilaporkan dalam pos ini adalah biaya pemeliharaan dan perbaikan yang dikeluarkan oleh BPR Pelapor untuk pemeliharaan/perbaikan atas aset tetap dan inventaris yang dimiliki atau disewa oleh BPR Pelapor.
h. Beban barang dan jasa Yang dilaporkan dalam pos ini adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh BPR Pelapor sehubungan dengan penerimaan/pemakaian barangbarang/jasa-jasa, antara lain biaya penerangan, air, telepon, telegram, alatalat tulis menulis, biaya percetakan, biaya perjalanan, penginapan, koran dan majalah. i.
Pajak-pajak Yang dilaporkan ke dalam pos ini adalah pajak yang dibayar oleh BPR Pelapor seperti pajak bumi dan bangunan dan pajak kendaraan milik BPR Pelapor (tidak termasuk pajak penghasilan).
7.
Beban lainnya Yang dilaporkan ke dalam pos ini adalah beban operasional yang tidak termasuk ke dalam salah satu dari pos 1 s.d 6 di atas. Beban ini dibagi menjadi : a.
Kerugian penjualan valuta asing Adalah kerugian yang diperoleh BPR Pelapor sehubungan dengan kegiatan sebagai pedagang valuta asing.
b.
Kerugian penjualan surat berharga Adalah kerugian yang diakui atas penjualan surat berharga. Pos ini merupakan pengakuan kerugian yang belum direalisasi atas surat berharga tersedia untuk dijual yang sebelumnya dilaporkan di ekuitas.
c.
Lainnya Adalah beban selain huruf a. dan b. di atas.
C.
Laba/Rugi Operasional 1.
Laba Operasional Yang dilaporkan dalam pos ini adalah selisih positif dari pendapatan operasional dikurangi beban operasional.
2.
Rugi Operasional Yang dilaporkan dalam pos ini adalah selisih negatif dari pendapatan operasional dikurangi dengan beban operasional.
D.
Pendapatan Non Operasional Yang dilaporkan dalam pendapatan non operasional adalah semua pendapatan yang berasal dari kegiatan yang bukan merupakan kegiatan utama BPR yang dirinci atas:
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 30
2127
1.
Keuntungan penjualan Yang dilaporkan dalam pos ini adalah keuntungan karena penjualan aset tetap dan inventaris milik BPR Pelapor. Dalam pos ini termasuk juga hasil suatu eksekusi/penjualan atas barang-barang jaminan yang diserahkan oleh debitur kepada BPR Pelapor (AYDA).
2.
Pemulihan penurunan nilai Yang dilaporkan dalam pos ini adalah pemulihan nilai wajar atas aset tetap dan inventaris milik BPR Pelapor yang sebelumnya telah mengalami penurunan nilai. Dalam pos ini termasuk juga pemulihan nilai wajar atas barang-barang jaminan yang diserahkan oleh debitur kepada BPR Pelapor (AYDA).
3.
Pendapatan ganti rugi asuransi Yang dilaporkan dalam pos ini adalah pendapatan yang berasal dari penerimaan klaim asuransi.
4.
Bunga Antar Kantor Yang dilaporkan dalam pos ini adalah pendapatan bunga yang berasal dari transaksi antar kantor.
5.
Selisih Kurs Yang dilaporkan dalam pos ini adalah keuntungan selisih kurs, yaitu selisih lebih antara nilai tercatat mata uang asing berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal pelaporan dengan nilai tercatat sebelumnya.
6.
Lainnya Yang dilaporkan ke dalam pos ini adalah pendapatan-pendapatan non operasional yang tidak termasuk dalam angka 1 s.d 5 di atas. Termasuk dalam pos ini adalah pendapatan yang diperoleh atas penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapustagih.
E.
Beban Non Operasional Yang dilaporkan ke dalam beban non-operasional adalah biaya yang dikeluarkan atas kegiatan yang bukan merupakan kegiatan utama BPR yang dirinci atas : 1.
Kerugian penjualan/kehilangan Yang dilaporkan dalam pos ini adalah kerugian karena penjualan/kehilangan aset tetap dan inventaris milik BPR Pelapor. Termasuk dalam pos ini adalah penjualan/kehilangan barang-barang jaminan yang diserahkan oleh debitur kepada BPR Pelapor (AYDA).
2.
Kerugian penurunan nilai Yang dilaporkan dalam pos ini adalah kerugian atas penurunan nilai wajar aset tetap dan inventaris milik BPR Pelapor. Termasuk dalam pos ini penurunan nilai wajar atas barang-barang jaminan yang diserahkan oleh debitur kepada BPR Pelapor (AYDA).
3.
Beban bunga antarkantor Yang dilaporkan dalam pos ini adalah beban bunga atas dana-dana yang berasal dari transaksi antar kantor.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 31
2128
4.
Selisih kurs Yang dilaporkan dalam pos ini adalah kerugian selisih kurs, yaitu selisih kurang antara nilai tercatat mata uang asing berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal pelaporan dengan nilai tercatat sebelumnya.
5.
Lainnya Yang dilaporkan ke dalam pos ini adalah biaya-biaya non operasional yang tidak termasuk dalam angka 1 s.d 4 di atas, misalnya denda/sanksi kewajiban membayar BPR Pelapor karena suatu pelanggaran dan sumbangan yang diberikan BPR Pelapor.
F.
Laba/Rugi Non-Operasional 1.
Laba non-operasional Adalah selisih positif dari pendapatan non-operasional dikurangi beban nonoperasional.
2.
Rugi non-operasional Adalah selisih negatif dari pendapatan non-operasional dikurangi beban nonoperasional.
G.
Laba/Rugi Tahun Berjalan 1.
Laba tahun berjalan Adalah selisih positif dari seluruh pendapatan operasional dan non-operasional dikurangi beban operasional dan non-operasional.
2.
Rugi tahun berjalan Adalah selisih negatif dari seluruh pendapatan operasional dan non-operasional dikurangi beban operasional dan non-operasional.
H.
Taksiran Pajak Penghasilan Yang dilaporkan dalam pos ini adalah taksiran pajak penghasilan tahun berjalan sesuai ketentuan perpajakan yang menjadi beban laba tahun berjalan.
I.
Jumlah Laba/Rugi 1.
Jumlah Laba Jumlah laba adalah laba bersih tahun berjalan setelah dikurangi taksiran pajak penghasilan.
2.
Jumlah Rugi Jumlah rugi adalah rugi tahun berjalan.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 32
2129
FORM 03 – 1 KAS DALAM VALUTA ASING
Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak
: : : : :
Form – 03 03
I
II
III
IV
Jenis Valas
Nominal
Kurs Tengah (Rp)
Nilai Rupiah
JUMLAH
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 33
2130
FORM 03 – 2 DAFTAR RINCIAN KAS DALAM VALUTA ASING
KOLOM I.
Jenis Valas Lihat Lampiran 04 – Daftar Sandi Mata Uang Asing
II.
Nominal Diisi dengan satuan penuh original currency.
III. Kurs tengah Diisi dengan satuan penuh sampai dengan 2 digit angka desimal dibelakang koma. IV.
Nilai Rupiah Diisi dalam ribuan rupiah.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 34
2131
FORM 03 – 3 PENJELASAN DAFTAR KAS DALAM VALUTA ASING Kas dalam valuta asing (valas) adalah mata uang kertas asing, uang logam asing dan travelers cheque yang masih berlaku yang dimiliki oleh BPR Pelapor dalam kegiatan penukaran sebagai pedagang valuta asing. I.
Jenis Valas Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah jenis mata uang asing yang diperdagangkan oleh BPR Pelapor pada usaha pedagang valuta asing dalam bentuk mata uang kertas asing, uang logam asing dan travellers cheque yang masih berlaku.
II.
Nominal Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai original valuta asing (sebelum dirupiahkan) yang dimiliki BPR Pelapor dalam satuan penuh pada tanggal laporan.
III.
Kurs Tengah Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah kurs tengah yang tersedia di Bank Indonesia pada tanggal pelaporan. Apabila kurs tengah tidak tersedia maka dilaporkan sebesar kurs beli ditambah kurs jual pada tanggal laporan dibagi dua (rata-rata).
IV.
Nilai Rupiah Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah hasil perkalian dari nominal dengan kurs tengah.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 35
2132
FORM 04 – 1 RINCIAN SURAT BERHARGA Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak Alamat I
II
: : : : : :
III
Form – 04 04
IV
V
VI
VII
VIII
IX
Nominal
Nominal yg Dijaminkan
Biaya Perolehan
Diskonto Belum Diamorti -sasi
Premium Belum Diamorti -sasi
Jangka Waktu Jenis
Klasifikasi
Suku Bunga
Mulai
Jatuh tempo
X Biaya Transaksi Belum Diamortisasi
XI Laba/Rugi Belum Direalisasi
XII Biaya Perolehan Diamortisasi/Nilai Wajar
JUMLAH
III-36
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
2133
FORM 04 – 2 RINCIAN SANDI SURAT BERHARGA
KOLOM I.
Jenis Sertifikat Bank Indonesia
II.
SANDI
041
Klasifikasi 1. Tersedia untuk dijual 2. Dimiliki hingga jatuh tempo
3 4
III. Suku Bunga Diisi persentase suku bunga tahunan sampai dengan 2 digit angka desimal di belakang koma. IV.
Jangka waktu Diisi tanggal mulai dan tanggal jatuh tempo dengan melakukan pemilihan tanggal. TTBBTTTT
V.
Nominal Diisi dalam ribuan rupiah.
VI.
Nominal yang dijaminkan Diisi dalam ribuan rupiah.
VII. Biaya Perolehan Diisi dalam ribuan rupiah. VIII. Diskonto Belum Diamortisasi Diisi dalam ribuan rupiah. IX. Premium Belum Diamortisasi Diisi dalam ribuan rupiah X.
Biaya Transaksi Belum Diamortisasi Diisi dalam ribuan rupiah
XI. Laba/rugi Belum Direalisasi Diisi dalam ribuan rupiah XII. Biaya Perolehan Diamortisasi/Nilai Wajar Diisi dalam ribuan rupiah
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 37
2134
FORM 04 – 3 PENJELASAN DAFTAR RINCIAN SURAT BERHARGA Surat berharga antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek yang dimiliki oleh BPR Pelapor. I.
Jenis Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah bentuk surat berharga yang dimiliki oleh BPR Pelapor antara lain berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Klasifikasi
II.
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah klasifikasi surat berharga yang dimiliki BPR Pelapor ditentukan berdasarkan intensi memiliki surat berharga tersebut. Klasifikasi surat berharga untuk BPR terbagi menjadi tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. 1. Tersedia untuk dijual Adalah penggolongan surat berharga apabila BPR mempunyai maksud memiliki surat berharga untuk periode yang tidak ditentukan dan bermaksud menjual surat berharga untuk menghadapi likuiditas/kebutuhan perubahan sumber pendanaan BPR. 2. Dimiliki hingga jatuh tempo Adalah penggolongan surat berharga apabila BPR mempunyai maksud memiliki surat berharga hingga jatuh tempo. III. Suku Bunga Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Suku Bunga. IV.
Jangka Waktu Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Jangka Waktu. Nominal
V.
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai yang tercantum dalam surat berharga atau nilai yang akan diterima pada saat jatuh tempo. VI.
Nominal yang Dijaminkan Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai surat berharga yang dijadikan jaminan kepada pihak lainnya.
VII. Biaya Perolehan Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai tunai yang dikeluarkan BPR Pelapor untuk membeli surat berharga. 1. Untuk surat berharga dalam klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo, biaya perolehan adalah nominal dikurangi/ditambah dengan diskonto/premium dan ditambah dengan biaya transaksi. 2. Untuk surat berharga dalam klasifikasi tersedia untuk dijual, biaya perolehan adalah nominal dikurangi/ditambah dengan diskonto/premium dan ditambah dengan biaya transaksi. Dalam hal surat berharga dalam klasifikasi tersedia untuk dijual dimiliki oleh BPR Pelapor untuk jangka waktu pendek (kurang dari Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 38
2135
satu tahun) maka biaya perolehan dapat dilaporkan bersih setelah diskonto/premium dan biaya transaksi dapat dibebankan langsung pada periode berjalan. VIII. Diskonto Belum Diamortisasi Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai diskonto yang belum diamortisasi untuk surat berharga yang dimiliki BPR Pelapor. Untuk surat berharga dalam klasifikasi tersedia untuk dijual yang dimiliki BPR Pelapor dengan jangka waktu pendek, kolom ini dapat tidak diisi. IX. Premium Belum Diamortisasi Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai premium yang belum diamortisasi untuk surat berharga yang dimiliki BPR Pelapor. Untuk surat berharga dalam klasifikasi tersedia untuk dijual yang dimiliki BPR Pelapor dengan jangka waktu pendek, kolom ini dapat tidak diisi. X.
Biaya Transaksi Belum Diamortisasi Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah biaya-biaya yang belum diamortisasi yang terjadi sehubungan dengan perolehan surat berharga, misalnya biaya pencatatan, biaya pendaftaran, biaya provisi dan brokerage fee. Untuk surat berharga dalam klasifikasi tersedia untuk dijual yang dimiliki BPR Pelapor dengan jangka waktu pendek, kolom ini dapat tidak diisi.
XI. Laba/Rugi Belum Direalisasi Untuk surat berharga dalam klasifikasi tersedia untuk dijual nilai ini merupakan selisih nilai wajar dibandingkan dengan biaya perolehan. Untuk surat berharga dalam klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo, kolom ini tidak diisi. Jumlah dalam kolom ini sesuai dengan yang dilaporkan pada Form 01 – Neraca; Pos Laba/Rugi Yang Belum Direalisasi (Sandi 520). XII. Biaya Perolehan Diamortisasi/Nilai Wajar Yang dilaporkan pada kolom ini adalah : 1. Untuk surat berharga dalam klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo kolom ini merupakan nilai nominal setelah dikurangi diskonto belum diamortisasi, ditambah premium belum diamortisasi dan biaya transaksi belum diamortisasi 2. Untuk surat berharga dalam klasifikasi tersedia untuk dijual kolom ini merupakan nilai wajar pada bulan laporan.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 39
2136
FORM 05 – 1 DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak I
II
: : : : : III
IV
Form – 05 05
V
VI
VII
VIII
Kualitas
Suku bunga
IX
X
XI
Jumlah
Nominal yang Diblokir/ Dijaminkan
PPAP yang telah Dibentuk
Jangka Waktu Jenis Bank
Sandi Bank
Lokasi Bank
Jenis
Keterkaitan
Mulai
Jatuh Tempo
XII Pend. Bng Yang Akan Diterima/ Bunga Dlm Penyelesaian
JUMLAH
III-40
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
2137
FORM 05 – 2 SANDI DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN
KOLOM I.
SANDI
Jenis Bank Lihat Lampiran 05 – Daftar Sandi Pihak Lawan tentang Bank
II.
Sandi Bank Untuk BPR Konvensional/Syariah dengan sandi 600/601, diisi dengan 9 digit sandi bank yang melakukan transaksi dengan BPR Pelapor. Untuk Bank Umum (Konvensional/Syariah)/Unit Usaha Syariah (KC Syariah Bank Umum Konvensional), dengan sandi 700/901, diisi dengan melihat pada Lampiran 03 – Daftar Sandi Bank Umum.
III. Lokasi Bank Lihat Lampiran 01 – Daftar Sandi Lokasi Dati II. IV.
Jenis 1. Giro
10
2. Tabungan a. Umum
20
b. Khusus
25
3. Deposito a. Umum
30
b. Khusus
35
4. Sertifikat Deposito V.
VI.
40
Keterkaitan 1. Terkait
1
2. Tidak terkait
2
Jangka Waktu Diisi tanggal mulai dan tanggal jatuh tempo dengan melakukan pemilihan tanggal.
TTBBTTTT
VII. Kualitas 1. Lancar
1
2. Kurang lancar
2
3. Macet
4
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 41
2138
KOLOM
SANDI
VIII. Suku Bunga Diisi persentase suku bunga tahunan sampai dengan 2 digit angka desimal di belakang koma. IX. Jumlah Diisi dalam ribuan rupiah. X.
Nominal yang Diblokir/Dijaminkan Diisi dalam ribuan rupiah.
XI. PPAP yang Telah Dibentuk Diisi dalam ribuan rupiah. Bunga XII. Pendapatan Penyelesaian
yang
Akan
Diterima/Bunga
Dalam
Diisi dalam ribuan rupiah.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 42
2139
FORM 05 – 3 PENJELASAN DAFTAR RINCIAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN Penempatan pada bank lain adalah penempatan/tagihan/simpanan milik BPR Pelapor pada bank lain dengan maksud untuk menunjang kelancaran aktivitas operasional, dalam rangka memperoleh penghasilan dan sebagai secondary reserve. I.
Jenis Bank Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Bank.
II.
Sandi Bank Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Sandi Bank.
III. Lokasi Bank Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Lokasi. IV. Jenis Yang dilaporkan pada kolom ini adalah bentuk tagihan BPR Pelapor terhadap bank lain pada angka II di atas yang dirinci atas: 1. Giro Adalah simpanan atas nama BPR Pelapor pada Bank Umum yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. 2. Tabungan Adalah simpanan atas nama BPR Pelapor pada bank lain yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat-syarat dan cara-cara tertentu. Tabungan terdiri dari: a. Tabungan Umum, termasuk tabungan berjangka. b. Tabungan Khusus, yaitu tabungan pada bank lain yang berfungsi sebagai Lembaga Apex dalam rangka pengumpulan dana (pooling of fund) antara lain untuk mengatasi kesulitan likuiditas. 3. Deposito Adalah simpanan atas nama BPR Pelapor pada bank lain yang dapat ditarik kembali menurut jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian. Deposito terdiri dari: a. Deposito Umum b. Deposito Khusus, yaitu deposito pada bank lain yang berfungsi sebagai Lembaga Apex dalam rangka pengumpulan dana (pooling of fund) antara lain untuk mengatasi kesulitan likuiditas. 4. Sertifikat Deposito Adalah deposito atas unjuk yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan secara diskonto yang diterbitkan oleh Bank Umum dan dimiliki oleh BPR Pelapor. Sertifikat deposito dicatat sebesar nilai nominal setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi. Termasuk pula ke dalam jenis ini adalah:
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 43
2140
a.
Sertifikat deposito milik BPR Pelapor yang digadaikan dan/atau dijadikan jaminan
b. Sertifikat deposito milik BPR Pelapor yang sudah jatuh tempo. V.
Keterkaitan Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Keterkaitan.
VI.
Jangka Waktu Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Jangka Waktu.
VII. Kualitas Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Kualitas. VIII. Suku Bunga Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Suku Bunga. IX.
Jumlah Yang dilaporkan pada kolom ini adalah saldo dari masing-masing jenis penempatan dana pada posisi tanggal laporan.
X.
Nominal yang Diblokir/Dijaminkan Yang dilaporkan pada kolom ini adalah nilai penempatan kepada bank lain yang diblokir untuk tujuan tertentu sehingga tidak dapat ditarik sewaktu-waktu. Khusus untuk sertifikat deposito nilai ini diisi sebesar sertifikat deposito yang dijaminkan kepada pihak lain.
XI.
PPAP yang telah Dibentuk Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang PPAP yang Telah Dibentuk.
XII. Pendapatan Bunga yang Akan Diterima/Bunga Dalam Penyelesaian Yang dilaporkan pada kolom ini adalah : 1. Pendapatan Bunga yang Akan Diterima adalah pendapatan bunga dari penempatan pada bank lain dengan kualitas lancar (performing) yang telah diakui sebagai pendapatan tapi belum diterima pembayarannya oleh BPR Pelapor hingga tanggal laporan. Sub pos ini disajikan dalam neraca Pos Pendapatan Bunga yang Akan Diterima (Sandi 120). 2. Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian adalah bunga dari penempatan pada bank lain dengan kualitas selain lancar (non performing) yang telah direklasifikasikan ke dalam rekening administratif dengan melakukan koreksi atas pendapatan bunga. Sub pos ini disajikan dalam Rekening Administratif Pos Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian (Sandi 619).
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 44
2141
FORM 06 – 1 DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak I
II
No. Reke -ning
Jml Reke -ning
Form - 06 06
: : : : :
III
IV
V
VI
Sifat
Jenis Penggunaan
Keterkaitan
Sumber Dana Pelunasan
VII Periode Pembayaran Pokok
Bunga
VIII Jangka Waktu Mulai
Jatuh tempo
IX
X
Angsuran Pokok Pertama
Kualitas
XI Lama Tunggakan Pokok
Bunga
XII
XIII
Gol. Debitur
Sandi Bank
III - 45
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
2142
FORM 06 – 1 DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak XIV Sektor Ekonomi
XV Jenis Usaha
XVI Lokasi Usaha
Form - 06
: :
06
: : :
XVII
XVIII
XIX
Suku Bunga
Penjamin
Agunan
Persen -tase
Cara Perhitungan
Gol. Penjamin
Bagian yg dijamin
Likuid Jenis
Nilai Agunan
Non Likuid Jenis
Nilai yang Tanggal Nilai Diperhitungkan Penilaian Agunan Untuk PPAP Terakhir
JUMLAH
III - 46
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
2143
FORM 06 – 1 DAFTAR RINCIAN KREDIT YANG DIBERIKAN Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak
Form - 06 06
: : : : :
XX
XXI
XXII
Plafon Kelonggaran Tarik
Baki Debet Akad
Efektif
XXIII Provisi belum Diamortisasi
XXIV
Biaya Transak si belum Diamortisasi
XXV Pend. Bunga Ditangguh -kan Dalam Rangka Restrukturisasi
XXVI
Cadangan Kerugian Restrukturisasi
XXVII
Baki Debet Neto
XXVIII
XXIX
PPAP
Pendapatan Bunga Yang Akan diterima/ Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian
Yang Telah Dibentuk
Kelebihan PPAP Dalam Rangka Restrukturisasi
III - 47
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
2144
FORM 06 – 2 DAFTAR SANDI KREDIT YANG DIBERIKAN
KOLOM I.
SANDI
Nomor Rekening Diisi dengan nomor rekening pinjaman atas fasilitas kredit.
II.
Jumlah Rekening Diisi jumlah rekening atau rekening yang digabungkan.
III.
Sifat 1.
Kredit kepada bank lain
2.
Kredit kepada pihak ketiga a.
IV.
Dalam rangka pembiayaan bersama (sindikasi)
50 1
b. Disalurkan melalui bank/lembaga keuangan lain secara channeling
2
c.
3
Langsung kepada debitur BPR yang bersangkutan
d. Dalam rangka kerjasama dengan lembaga keuangan bukan bank untuk disalurkan kembali kepada UMKM secara executing
4
e.
5
Lainnya
3.
Kredit yang telah direstrukturisasi melalui penjadualan, persyaratan dan/atau penataan kembali
4.
Tambahan agunan
6 98
Jenis Penggunaan 1. Modal kerja
10
2. Investasi
20
3. Konsumsi a.
KPR yang agunannya diikat dengan hak tanggungan I
b. KPR selain yang dimaksud dalam huruf a. di atas
32
c.
35
Kredit pemilikan kendaraan bermotor
d. Kredit Konsumsi lainnya V.
VI.
31
39
Keterkaitan 1. Terkait
1
2. Tidak terkait
2
Sumber Dana Pelunasan 1.
Gaji/Honor
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
1
III-48
2145
KOLOM 2.
3.
Usaha a. Subsidi
21
b. Non subsidi
22
Lainnya a.
VII.
VIII.
Subsidi
b. Non subsidi Periode Pembayaran Pokok dan Bunga
31 32
1. Harian
1
2. Mingguan
2
3. Bulanan
3
4. Triwulanan
4
5. Semesteran
5
6. Tahunan
6
7. Sekaligus
7
8. Setiap saat
8
Jangka Waktu Diisi tanggal mulai dan tanggal jatuh tempo dengan melakukan pemilihan tanggal.
IX.
SANDI
TTBBTTTT
Angsuran Pokok Pertama Diisi tanggal angsuran pokok pertama dengan melakukan pemilihan tanggal.
X.
TTBBTTTT
Kualitas
XI.
1. Lancar
1
2. Kurang lancar
2
3. Diragukan
3
4. Macet
4
Lama Tunggakan Pokok dan Bunga Diisi dengan jumlah hari terlama antara tunggakan pokok atau bunga, minimal 0.
XII.
Golongan Debitur Lihat Lampiran 05 – Daftar Sandi Pihak Lawan tentang Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.
XIII.
Sandi Bank Untuk Bank dengan sandi bank 600/601, diisi dengan 9 digit sandi bank yang melakukan transaksi dengan BPR Pelapor. Untuk Bank dengan sandi 700/901, lihat Lampiran 03 – Daftar Sandi Bank Umum.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-49
2146
KOLOM XIV.
Sektor Ekonomi 1. Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
1001
2. Perikanan
1002
3. Pertambangan dan Penggalian
1003
4. Industri Pengolahan
1004
5. Listrik, Gas dan Air
1005
6. Konstruksi
1006
7. Perdagangan Besar dan Eceran
1007
8. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
1008
9. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
1009
10. Perantara Keuangan
1010
11. Real Estate
1011
12. Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib
1012
13. Jasa Pendidikan
1013
14. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1014
15. Jasa Kemasyarakatan, Perorangan Lainnya
XV.
XVI.
SANDI
Sosial
Budaya,
Hiburan
dan
1015
16. Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga
1016
17. Kegiatan Usaha yang Belum Jelas Batasannya
1018
18. Bukan Lapangan Usaha – Rumah Tangga
1019
19. Bukan Lapangan Usaha – Lainnya
1020
Jenis Usaha 1. Mikro
1
2. Kecil
2
3. Menengah
3
4. Selain Mikro, Kecil dan Menengah
4
Lokasi Usaha Lihat Lampiran 01 – Daftar Sandi Lokasi Dati II.
XVII.
Suku Bunga 1. Persentase Diisi persentase suku bunga tahunan sampai dengan 2 digit angka desimal di belakang koma. 2. Cara Perhitungan a.
Bunga flat 1)
Tetap
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
10 III-50
2147
KOLOM 2)
Mengambang
SANDI 20
b. Bunga tidak flat
XVIII.
1)
Tetap
30
2)
Mengambang
40
Penjamin 1. Golongan Penjamin Lihat Lampiran 05 – Daftar Sandi Pihak Lawan tentang Bank, Pihak Ketiga Bukan Bank dan Lembaga Penjamin. 2. Bagian yang Dijamin Diisi dengan persentase bagian yang dijamin sampai dengan 2 digit desimal dibelakang koma. Bagian yang dijamin maksimal 100%.
XIX.
Agunan 1. Likuid a. Jenis 1)
SBI/Surat Utang Pemerintah
1
2)
Tabungan dan Deposito pada BPR yang bersangkutan disertai dengan surat kuasa pencairan.
2
3)
Logam mulia
3
4)
Tanpa agunan
12
b. Nilai Agunan Diisi dalam ribuan rupiah 2. Non Likuid a. Jenis 1. Emas perhiasan
5
2. Tanah, bangunan dan/atau rumah
6
3. Resi gudang
7
4. Tempat usaha/los/kios/lapak/hak pakai/hak garap
8
5. Kendaraan bermotor/kapal/perahu bermotor
9
6. Bagian dana yang dijamin oleh BUMN/BUMD
10
7. Lainnya
11
8. Tanpa agunan
12
b. Nilai Agunan Diisi dalam ribuan rupiah c.
Nilai yang Diperhitungkan Untuk PPAP Diisi dalam ribuan rupiah
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-51
2148
KOLOM
SANDI
d. Tanggal Penilaian Terakhir Diisi tanggal penilaian pemilihan tanggal. XX.
terakhir
dengan
melakukan
TTBBTTTT
Kelonggaran Tarik Diisi dalam ribuan rupiah
XXI.
Plafon 1. Akad Diisi dalam ribuan rupiah 2. Efektif Diisi dalam ribuan rupiah
XXII.
Baki Debet Diisi dalam ribuan rupiah
XXIII.
Provisi Belum Diamortisasi Diisi dalam ribuan rupiah
XXIV.
Biaya Transaksi Belum Diamortisasi Diisi dalam ribuan rupiah
XXV.
Pendapatan Bunga Restrukturisasi
Ditangguhkan
Dalam
Rangka
Diisi dalam ribuan rupiah XXVI.
Cadangan Kerugian Restrukturisasi Diisi dalam ribuan rupiah
XXVII.
Baki Debet Neto Diisi dalam ribuan rupiah
XXVIII. PPAP 1. Yang Telah Dibentuk Diisi dalam ribuan rupiah 2. Kelebihan PPAP Dalam Rangka Restrukturisasi Diisi dalam ribuan rupiah XXIX.
Pendapatan Bunga yang Akan Diterima/Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian Diisi dalam ribuan rupiah
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-52
2149
FORM 06 – 3 PENJELASAN KREDIT YANG DIBERIKAN Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara BPR Pelapor dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Termasuk dilaporkan dalam form ini adalah kredit yang diberikan yang bersaldo nihil namun belum jatuh tempo dan kredit yang telah jatuh tempo namun masih memiliki baki debet. I.
Nomor Rekening Dalam pelaporan ini, setiap rekening/fasilitas kredit harus diisi dengan nomor rekening fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah, kecuali untuk kredit yang dilaporkan secara gabungan/penjumlahan sesuai dengan ketentuan pelaporan penggabungan. Prinsip yang dipakai dalam laporan ini adalah setiap fasilitas harus memiliki nomor rekening yang unik (tidak boleh sama). Dengan demikian, maka nomor rekening ini harus sama dengan nomor rekening di Sistem Informasi Debitur (SID). Yang dilaporkan pada kolom ini adalah dengan format angka dan/atau huruf tanpa karakter dan spasi.
II.
Jumlah Rekening Dalam pelaporan ini pada dasarnya setiap rekening kredit harus diisikan ke dalam Daftar Rincian Kredit yang Diberikan. Dalam hal fasilitas kredit diberikan kepada kelompok dan penandatanganan akad kredit dilakukan oleh seorang yang mewakili atas nama kelompok tersebut, jumlah rekening diisi dengan banyaknya anggota kelompok yang menerima fasilitas kredit (end user). Misalnya, penyaluran kredit kepada Koperasi Primer untuk anggotanya (KKPA), jumlah rekening adalah banyaknya anggota koperasi yang menerima fasilitas kredit.
III.
Sifat 1. Kredit yang Diberikan Kepada Bank Lain Kredit yang diberikan oleh BPR Pelapor kepada bank lain meliputi BPR Konvensional/Syariah, Bank Umum Konvensional/Syariah, Unit Usaha Syariah/KC Syariah dari Bank Umum. 2. Kredit yang Diberikan Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank Kredit yang diberikan oleh BPR Pelapor kepada pihak ketiga bukan bank antara lain di bagi menjadi : a. Dalam rangka pembiayaan bersama (sindikasi) Adalah pemberian kredit kepada nasabah yang dananya disediakan oleh lebih dari satu bank dan BPR Pelapor bertindak sebagai bank induk atau anggota.Yang dilaporkan dalam jenis ini adalah kredit yang diberikan kepada nasabah sebesar pangsa BPR Pelapor. b. Disalurkan melalui bank/lembaga keuangan lain secara channeling Adalah pemberian kredit kepada nasabah yang dananya disalurkan melalui bank atau lembaga keuangan lain dan atas penyaluran kredit tersebut BPR Pelapor sebagai pemilik dana menanggung risiko. Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-53
2150
c.
Langsung kepada debitur BPR yang bersangkutan Adalah kredit kepada debitur yang seluruh dananya berasal dari BPR Pelapor dan diberikan secara langsung oleh BPR Pelapor.
d. Dalam rangka kerjasama dengan lembaga keuangan bukan bank untuk disalurkan kembali kepada UMKM secara executing Adalah pemberian kredit kepada lembaga keuangan bukan bank dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah lembaga keuangan tersebut. e.
Lainnya Yang dilaporkan dalam sifat ini adalah kredit yang diberikan kepada nasabah dengan perjanjian diluar huruf a. Sampai dengan d. Di atas. Termasuk dalam jenis ini adalah pemberian kredit kepada lembaga keuangan bukan bank untuk disalurkan kembali kepada nasabah selain UMKM secara executing.
3. Kredit yang telah direstrukturisasi melalui penjadualan, persyaratan dan penataan kembali Yang dilaporkan dalam sifat ini adalah kredit dalam rangka penyelamatan melalui penjadwalan kembali (rescheduling), persyaratan kembali (reconditioning) dan penataan kembali (restructuring). 4. Tambahan agunan Yang dilaporkan dalam sifat ini adalah tambahan agunan non likuid yang dikuasai oleh BPR dalam hal debitur memiliki lebih dari satu jenis agunan non likuid. IV.
Jenis Penggunaan Yang dilaporkan pada kolom ini adalah jenis penggunaan sesuai dengan tujuan penggunaan kredit yang bersangkutan. Menurut jenis penggunaannya, kredit yang diberikan dirinci atas: 1.
2.
3.
Modal Kerja Adalah kredit yang diperuntukkan sebagai modal kerja debitur yang bersangkutan. Investasi Adalah kredit yang diperuntukkan sebagai pembelian barang modal dan jasa yang diperlukan guna rehabilitasi, modernisasi, ekspansi, relokasi usaha dan/atau pendirian usaha baru. Termasuk dalam pengertian investasi adalah pembelian sarana dan prasarana untuk kegiatan usaha seperti pembelian kendaraan bermotor untuk usaha produktif (antara lain angkutan kota dan ojek). Konsumsi Adalah kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi berupa barang atau jasa, dan dirinci atas: a. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dijamin dengan hak tanggungan pertama. Termasuk dalam jenis KPR adalah Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) dengan tujuan untuk dihuni. b. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) selain yang dimaksud pada huruf a. di atas. c.
Kredit pemilikan kendaraan bermotor.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-54
2151
d. Kredit konsumsi lainnya. Dalam hal kredit digunakan untuk lebih dari satu jenis penggunaan, maka pada kolom ini diisi dengan sandi jenis penggunaan yang memiliki porsi terbesar. V.
Keterkaitan Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Keterkaitan.
VI.
Sumber Dana Pelunasan Yang dilaporkan pada kolom ini adalah sumber dana yang digunakan oleh debitur untuk pelunasan kredit, dan dirinci atas: 1.
Gaji/Honor Adalah penghasilan yang diterima debitur baik sebagai pegawai negeri, swasta atau kontrak.
2.
Usaha Adalah penghasilan yang diterima debitur dari kegiatan usaha yang dilakukan. a.
Subsidi Adalah usaha yang memperoleh subsidi pokok dan/atau bunga dari lembaga pemerintah atau lembaga lainnya.
b. Non subsidi Adalah usaha yang tidak memperoleh subsidi pokok dan/atau bunga dari lembaga pemerintah atau lembaga lainnya. 3.
Lainnya Merupakan sumber dana yang digunakan oleh debitur untuk pelunasan kredit di luar butir 1 dan 2 di atas. a.
Subsidi Adalah subsidi pokok dan/atau bunga dari lembaga pemerintah atau lembaga lainnya
b. Non subsidi Adalah sumber dana selain dari lembaga pemerintah atau lembaga lainnya. VII.
Periode Pembayaran Pokok dan Bunga Yang dilaporkan pada kolom ini adalah periode debitur melakukan pembayaran angsuran pokok dan bunga yang dirinci atas: 1. Harian Jangka waktu periode pembayaran secara harian. 2. Mingguan Jangka waktu periode pembayaran di atas 1 hari sampai dengan 1 minggu. 3. Bulanan Jangka waktu periode pembayaran di atas 1 minggu sampai dengan 1 bulan. 4. Triwulanan Jangka waktu periode pembayaran di atas 1 bulan sampai dengan 3 bulan.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-55
2152
5. Semesteran Jangka waktu periode pembayaran di atas 3 bulan sampai dengan 6 bulan. 6. Tahunan Jangka waktu periode pembayaran di atas 6 bulan sampai dengan 1 tahun. 7. Sekaligus Pembayaran dilakukan pada saat kredit jatuh tempo. 8. Setiap saat Periode pembayaran yang tidak ditentukan jangka waktu pembayarannya secara spesifik, seperti kredit dengan fasilitas rekening koran. Apabila periode pembayaran kredit bervariasi misalnya untuk tahun 1 bulanan dan tahun selanjutnya triwulanan maka pada tahun pertama dilaporkan bulanan dan selanjutnya triwulanan. VIII.
Jangka Waktu Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Jangka Waktu.
IX.
Angsuran Pokok Pertama 1. Untuk kredit dengan angsuran diisi dengan tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran pertama. 2. Untuk kredit yang diberikan fasilitas masa tenggang (grace period) diisi dengan tanggal pembayaran angsuran pertama setelah masa tenggang. 3. Untuk kredit tanpa angsuran, kolom tanggal, bulan dan tahun diisi dengan angka 00.
X.
Kualitas Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Kualitas.
XI.
Lama Tunggakan Pokok dan Bunga Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah jumlah hari selama debitur belum melakukan pembayaran angsuran pokok dan bunga sejak tanggal kewajiban pembayaran sampai dengan tanggal laporan.
XII.
Golongan Debitur Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Golongan Debitur.
XIII.
Sandi Bank Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Sandi Bank.
XIV.
Sektor Ekonomi Sektor ekonomi dirinci atas: 1. Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Adalah usaha-usaha di bidang pertanian dalam arti luas, seperti perkebunan, peternakan dan kehutanan, termasuk pula usaha-usaha di bidang perburuan dan sarana pertanian.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-56
2153
2. Perikanan Adalah kegiatan penangkapan dan budidaya ikan di laut, muara sungai, laguna dan tempat lain yang dipengaruhi pasang surut termasuk kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan usaha penyiapan sarana penangkapan ikan dan sarana budidaya biota laut. 3. Pertambangan dan Penggalian Adalah kelompok yang mencakup usaha operasi penambangan dan pengeboran batubara, minyak dan gas bumi termasuk jasa pertambangan minyak dan gas bumi, bijih uranium dan thorium, bijih logam. Termasuk pula dalam kelompok ini yaitu usaha penggalian batu-batuan, tanah liat dan pasir serta pertambangan mineral dan bahan kimia. 4. Industri Pengolahan Adalah kegiatan untuk mengubah bentuk/mengolah menjadi barang baru baik dikerjakan dengan mesin, tenaga manusia maupun lainnya seperti industri kecil dan kerajinan. Termasuk pula dalam sektor ini jasa-jasa seperti reparasi dan pengangkutan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari sektor industri yang bersangkutan. 5. Listrik, Gas dan Air Adalah kegiatan usaha yang mencakup pembangkitan tenaga listrik, transmisi tenaga listrik, distribusi tenaga listrik, serta jasa penunjang kelistrikan, pengadaan dan distribusi gas, pengadaan dan penyaluran air bersih. 6. Konstruksi Adalah kelompok yang mencakup usaha penyiapan lahan, konstruksi gedung dan bangunan sipil, instalasi gedung dan bangunan sipil, penyelesaian konstruksi gedung dan penghancur bangunan dengan operatornya. 7. Perdagangan Besar dan Eceran Adalah kelompok yang mencakup usaha: a.
Penjualan mobil, sepeda motor dan penjualan eceran bahan bakar kendaraan termasuk penjualan suku cadang dan aksesoris.
b. Perdagangan besar dan eceran dalam negeri termasuk ekspor dan impor, seperti hasil pertanian, binatang hidup, makanan, minuman, tembakau,tekstil dan pakaian jadi serta barang-barang keperluan rumah tangga. 8. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Adalah kelompok yang mencakup usaha hotel dan jasa akomodasi lainnya serta restoran/rumah makan, bar dan jasa boga. 9. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Adalah kelompok yang mencakup usaha: a.
Penyediaan jasa angkutan darat, laut dan udara termasuk jasa penunjang dan pelengkap kegiatan angkutan.
b. Pos dan telekomunikasi yang meliputi pos nasional, unit pelayanan pos dan jasa kurir, jaringan telekomunikasi serta jasa telekomunikasi. Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-57
2154
10. Perantara Keuangan Adalah usaha pegadaian, pasar modal, usaha jasa keuangan lainnya seperti penukaran mata uang asing, dan simpan/pinjam serta asuransi seperti asuransi jiwa, pelayanan, kecelakaan, kesehatan, barang/benda hak milik, dan surat berharga, termasuk juga jasa asuransi, agen asuransi, konsultan asuransi, dan dana pensiun. 11. Real Estate Adalah kelompok yang mencakup usaha pembelian, penjualan, persewaan dan pengoperasian real estate baik yang dimiliki sendiri maupun disewa, seperti bangunan apartemen, bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal. Termasuk juga pengembangan dan penjualan tanah dan kuburan, pengoperasian apartemen-apartemen hotel, dan kawasan tempat tinggal yang bisa dipindah-pindah. 12. Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib Adalah lembaga legislatif, penyelenggaraan pemerintah negara, dan kesekretariatan negara, lembaga eksekutif keuangan, perpajakan, bea cukai, eksekutif perencanaan, lembaga yudikatif; pembinaan kesehatan, pendidikan, kebudayaan dan pelayanan sosial; lembaga pemerintahan untuk menciptakan efisiensi produksi dan bisnis; lembaga pemerintahan non departemen; hubungan luar negeri; lembaga pertahanan dan angkatan bersenjata; kepolisian dan lembaga peradilan; dan jaminan sosial wajib (seperti: jaminan kesehatan, kecelakaan, pengangguran, melahirkan, cacat tubuh dan sebagainya). 13. Jasa Pendidikan Adalah kelompok yang mencakup usaha jasa pendidikan tingkat dasar, menengah, tinggi dan jasa pendidikan di luar sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, termasuk jasa pendidikan keterampilan. 14. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Adalah kelompok yang mencakup usaha jasa kesehatan manusia dan hewan serta jasa kegiatan sosial seperti usaha panti asuhan milik pemerintah dan swasta. 15. Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya Adalah jasa kebersihan, kegiatan organisasi, jasa rekreasi, jasa kebudayaan, olah raga dan jasa kegiatan lainnya. 16. Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Adalah kegiatan perorangan yang memberikan jasa pelayanan pada rumah tangga, seperti juru masak, tukang cuci, tukang kebun, pengurus rumah tangga, dan pengasuh bayi. Termasuk juga usaha guru private yang mengajar di rumah, sekretaris pribadi dan sopir pribadi. 17. Kegiatan Usaha yang Belum Jelas Batasannya Adalah segala macam kegiatan perorangan, badan/lembaga/instansi yang tidak tercakup ke dalam kategori manapun, ataupun yang tidak jelas batasannya. 18. Bukan Lapangan Usaha – Rumah Tangga Adalah pemilikan rumah tinggal dan apartemen untuk dihuni, kendaraan bermotor dan peralatan rumah tangga lainnya 19. Bukan Lapangan Usaha – Lainnya Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-58
2155
XV.
Jenis Usaha 1. Jenis Usaha Mikro Adalah usaha milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan dengan kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No.20/2008 yakni memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah). 2. Jenis Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar dengan kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU No.20/2008 yakni memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta rupiah). 3. Jenis Usaha Menengah Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan kriteria usaha menengah sebagaimana dimaksud dalam UU No.20/2008 yakni memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,(sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah). 4. Selain Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Yang dimaksud dengan kekayaan bersih sebagaimana angka 1, 2, dan 3 di atas adalah hasil pengurangan total aset tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan kewajiban. Dalam hal nilai kekayaan bersih debitur negatif maka kriteria jenis usaha menggunakan hasil penjualan tahunan. Apabila ditemukan perbedaan klasifikasi berdasarkan kekayaan bersih dengan hasil penjualan tahunan maka penetapan jenis usaha ditentukan dari klasifikasi yang terendah.
XVI.
Lokasi Usaha Diisi Kota/Kabupaten tempat usaha atau proyek debitur.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-59
2156
XVII.
Suku Bunga 1. Persentase Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah persentase bunga kredit setahun atau yang disetahunkan sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit antara BPR Pelapor dengan debitur yang bersangkutan. 2. Cara Perhitungan Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah cara yang digunakan oleh BPR Pelapor dalam memperhitungkan bunga atas kredit yang diberikan baik yang didasarkan pada plafon kredit maupun baki debet. Cara perhitungan bunga ini dirinci atas: a.
Bunga flat Adalah cara yang digunakan oleh BPR Pelapor dalam menetapkan angsuran bunga kredit yang didasarkan atas plafon kredit. Termasuk dalam kategori bunga flat adalah perhitungan bunga secara anuitas. Bunga flat terdiri dari: 1)
Bunga flat tetap Suku bunga tidak berubah selama jangka waktu kredit.
2)
Bunga flat mengambang Suku bunga selama jangka waktu kredit berubah sesuai dengan suku bunga pasar.
b. Bunga tidak flat Adalah cara yang digunakan oleh BPR Pelapor dalam menetapkan angsuran bunga kredit yang didasarkan atas baki debet. Bunga tidak flat terdiri dari : 1) Bunga tidak flat tetap Suku bunga tidak berubah selama jangka waktu kredit. 2)
Bunga tidak flat mengambang Suku bunga selama jangka waktu kredit berubah sesuai dengan suku bunga pasar.
XVIII.
Penjamin 1. Golongan Penjamin Adalah pihak penjamin yang mengeluarkan garansi atau jaminan atas kredit yang diberikan oleh BPR Pelapor sesuai dengan ketentuan tentang pemberian jaminan. Tidak termasuk dalam kategori ini adalah asuransi atas agunan kredit. Rincian Golongan Penjamin adalah : a. Bank Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Bank. b. Pihak Ketiga Bukan Bank Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Pihak Ketiga Bukan Bank. c. Asuransi Jiwa Adalah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai KPMM BPR.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-60
2157
d. Asuransi Kredit Adalah lembaga penjamin kredit selain BUMN/BUMD. e. Tanpa Penjamin Adalah kredit dengan penjamin di luar penjamin sebagaimana tersebut di atas atau tanpa penjamin dari pihak manapun. 2. Bagian yang Dijamin Adalah persentase yang dijamin dari kredit yang diberikan. XIX.
Agunan 1. Likuid Adalah agunan yang bersifat likuid yaitu SBI, surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, tabungan dan/atau deposito yang diblokir pada BPR yang bersangkutan disertai dengan surat kuasa pencairan dan logam mulia. Agunan likuid dirinci atas : a. Jenis Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah segala bentuk agunan yang dikuasai oleh BPR Pelapor yang terdiri dari SBI/Surat Utang Pemerintah, tabungan, deposito baik dari BPR yang bersangkutan maupun dari bank lain, dan logam mulia. Kolom ini diisi tanpa agunan apabila tidak ada agunan yang dikuasai oleh BPR Pelapor. Dalam hal terdapat lebih dari satu jenis agunan likuid, diisi dengan sandi jenis agunan yang dominan dari sisi nilai agunan. b. Nilai Agunan Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai agunan yang dijaminkan oleh debitur kepada BPR Pelapor. Dalam hal terdapat satu agunan likuid yang dijaminkan untuk beberapa rekening yang dilaporkan terpisah maka nilai agunan diisi sebesar proporsional terhadap baki debet neto. 2. Non Likuid Agunan non likuid adalah agunan yang tidak termasuk dalam agunan likuid. a. Jenis Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah segala bentuk agunan yang dikuasai oleh BPR Pelapor terdiri dari emas perhiasan, tanah, bangunan dan/atau rumah, resi gudang, tempat usaha/kios/lapak/hak pakai/hak garap, kendaraan bermotor/kapal/perahu bermotor, bagian dana yang dijamin oleh BUMN/BUMD. Kolom ini diisi jenis agunan lainnya apabila agunan yang dikuasai oleh BPR tidak termasuk jenis agunan yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang KAP dan Pembentukan PPAP BPR. Kolom ini diisi tanpa agunan apabila tidak ada agunan yang dikuasai oleh BPR Pelapor. b. Nilai Agunan Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai agunan yang dijaminkan oleh debitur kepada BPR Pelapor. Dalam hal terdapat satu agunan non likuid yang dijaminkan untuk beberapa rekening yang dilaporkan terpisah maka nilai agunan diisi sebesar proporsional terhadap baki debet neto.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-61
2158
c. Nilai yang Diperhitungkan untuk PPAP Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan PPAP sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang KAP dan Pembentukan PPAP BPR. Dalam hal terdapat satu agunan non likuid yang dijaminkan untuk beberapa rekening yang dilaporkan terpisah maka nilai agunan yang diperhitungkan diisi sebesar proporsional terhadap baki debet neto. d. Tanggal Penilaian Terakhir Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah tanggal penilaian agunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva dan Pembentukan PPAP BPR. Agunan Non Likuid Tambahan Dalam hal debitur memiliki lebih dari satu jenis agunan non likuid, maka pelaporan agunan non likuid dilakukan lebih dari satu baris dengan urutan berdasarkan nilai yang diperhitungkan terbesar. Agunan non likuid tambahan dilaporkan di baris selanjutnya dengan cara yang sama seperti melaporkan fasilitas kredit baru. Kolom nomor rekening diisi sama dengan nomor rekening baris di atasnya dan kolom sifat diisi dengan Sandi 98 – Tambahan Agunan, sedangkan kolom lainnya tidak perlu diisi kecuali kolom informasi agunan non likuid di atas. XX.
Kelonggaran Tarik Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah fasilitas kredit yang masih disediakan oleh BPR Pelapor bagi nasabahnya dan belum ditarik.
XXI.
Plafon 1. Akad Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah jumlah maksimum kredit yang tercantum dalam perjanjian kredit. 2. Efektif Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah jumlah maksimum kredit yang tercantum dalam perjanjian kredit untuk kredit tanpa angsuran atau posisi plafon pada tanggal laporan untuk kredit dengan angsuran (kredit dengan plafon menurun).
XXII.
Baki Debet Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah jumlah saldo debet dari kredit yang diberikan pada posisi bulan laporan. Jika rekening bersaldo kredit, saldo tersebut tidak boleh dicatat dalam kolom ini melainkan dilaporkan ke dalam pos kewajiban yang segera dapat dibayar. Jika kredit yang diberikan adalah kredit tanpa angsuran yang bersaldo nihil, namun masih memiliki fasilitas kredit dan belum jatuh tempo, tetap dilaporkan dalam pos ini dengan baki debet 0 (nol). Termasuk kredit tanpa angsuran yang bersaldo nihil karena belum ada penarikan, BPR Pelapor harus melaporkan kolom ini dengan angka 0.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-62
2159
XXIII.
Provisi Belum Diamortisasi Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah bagian dari provisi yang belum menjadi pendapatan bunga periode berjalan kredit yang diberikan.
XXIV.
Biaya Transaksi Belum Diamortisasi Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah bagian dari biaya transaksi yang belum diamortisasi menjadi pengurang pendapatan bunga periode berjalan kredit yang diberikan.
XXV.
Pendapatan bunga yang ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah pendapatan ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi kredit yang dilakukan dengan kapitalisasi tunggakan bunga ke dalam pokok kredit.
XXVI.
Cadangan Kerugian Restrukturisasi Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah selisih antara nilai perkiraan arus kas masa depan sesuai dengan perjanjian restrukturisasi berdasarkan tingkat diskonto tertentu dibandingkan dengan baki debet kredit sebelum restrukturisasi.
XXVII.
Baki Debet Neto Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah baki debet kredit setelah dikurangi dengan provisi yang belum diamortisasi dan ditambah dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi serta dikurangi dengan pendapatan bunga yang ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi kredit dan cadangan kerugian restrukturisasi.
XXVIII.
PPAP 1.
Yang Telah Dibentuk Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah PPAP yang telah dibentuk BPR Pelapor dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai KAP dan Pembentukan PPAP BPR.
2.
Kelebihan PPAP Dalam Rangka Restrukturisasi Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah kelebihan PPAP atas kredit yang telah direstrukturisasi karena terjadi pemulihan PPAP yang lebih besar daripada kerugian restrukturisasi. Pengakuan kelebihan PPAP menjadi pendapatan pemulihan PPAP dalam rangka restrukturisasi diatur pada Ketentuan KAP PPAP.
XXIX.
Pendapatan Bunga Penyelesaian
yang
Akan
Diterima/Pendapatan
Bunga
Dalam
Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah : 1.
Pendapatan Bunga yang Akan Diterima adalah pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dengan kualitas lancar (performing) yang telah diakui sebagai pendapatan tapi belum diterima pembayarannya oleh BPR Pelapor hingga tanggal laporan. Sub pos ini disajikan dalam Neraca Pos Pendapatan Bunga yang Akan Diterima (Sandi 120).
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-63
2160
2.
Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian adalah bunga dari kredit yang diberikan dengan kualitas selain lancar (non performing) yang telah direklasifikasikan ke dalam rekening administratif dengan melakukan koreksi atas pendapatan bunga. Sub pos ini disajikan dalam Rekening Administratif Pos Pendapatan Bunga Dalam Penyelesaian (Sandi 619).
Ketentuan Pelaporan Penggabungan Untuk menyederhanakan pelaporan, BPR Pelapor dapat menggabungkan menjumlahkan rekening-rekening kredit yang memiliki kriteria sebagai berikut:
atau
I.
Memiliki kesamaan sandi-sandi rincian dan angka pada Kolom II s.d. XVIII.
II.
Memiliki kesamaan sandi-sandi rincian pada Kolom XIX dan kesamaan kriteria agunan yaitu : 1. Seluruh rekening harus memiliki nilai agunan yang diperhitungkan PPAP melebihi baki debet atau seluruh rekening tidak memiliki agunan.
III.
2.
Rekening dengan agunan yang diperhitungkan PPAP kurang dari baki debet, tidak dapat digabungkan.
3.
Rekening yang memiliki lebih dari satu jenis agunan non likuid dan dilaporkan di baris yang terpisah tidak dapat digabungkan.
Memiliki kesamaan nilai plafon pada Kolom XXI dalam ribuan rupiah.
Adapun cara pengisian penggabungan rekening kredit dilakukan sebagai berikut: I.
Kolom I cukup diisi dengan angka 000.
II.
Kolom II diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.
III.
Untuk penggabungan rekening yang masing-masing nilai agunannya melebihi baki debet, nilai agunan dan nilai yang diperhitungkan pada Kolom XIX diisi dengan jumlah seluruh nilai. Sedangkan untuk penggabungan rekening yang masing-masing kreditnya tanpa agunan, kolom nilai agunan diisi 0 (nol).
IV.
Kolom XX s.d XXIX diisi dengan jumlah dalam ribuan rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-64
2161
FORM 06 – 4 INFORMASI TAMBAHAN KREDIT YANG DIBERIKAN
I.
Pelaporan Transaksi Restrukturisasi Kredit Pada 1 Januari 2012 BPR “XYZ” memberikan Kredit kepada debitur “A” dengan maksimum kredit Rp240.000.000 (telah ditarik penuh), jangka waktu 2 tahun (24 bulan), bunga 16% per tahun dan pembayaran pokok dilakukan pada saat jatuh tempo (bullet payment). BPR memperoleh provisi sebesar 1% dari maksimum kredit dan tidak terdapat biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
1.
Summary: Maksimum Kredit Awal Provisi Kredit (1,00%) Jangka Waktu Kredit Suku Bunga Awal Agunan (nominal : 300.000.000; coverage : 60,00%) 2.
: : : : :
Rp240,000,000 Rp2,400,000 2 tahun / 24 bulan 16,00% per tahun Rp180,000,000
Debitur mengalami penurunan omzet usaha yang mengakibatkan menunggak pembayaran bunga sejak pembayaran ke-1 (total bunga tertunggak Rp12.800.000), per tanggal 31 Maret 2012 kredit dinyatakan kurang lancar.
Cara pelaporan pada Form 06 – Kredit Yang diberikan, per 31 Januari s.d. 31 Mar 2012 X
XXI
XXII
N 0 1 2
Kualitas 1 1 1
3
2
II.
XXVI
XXVII
XXVIII
Plafon 240.000 240.000 240.000
Baki Debet 240.000 240.000 240.000
XXIII Provisi yang belum diamor -tisasi 2.400 2.300 2.200
Cad. Kerugian Restru 0 0 0
Baki Debet Neto 237,600 237,700 237,800
PPAP Yg Telah Dibentuk 1.200 1.200 1.200
XXIX Pend. Bng Yg Akan Diterima/Bng Dlm Penyelesaian 0 3.200 6.400
240.000
240.000
2.100
0
237,900
5.760
9.600
Restrukturisasi Tanpa Kapitalisasi Tunggakan Bunga 1.
Pada tanggal 30 April 2012 mengajukan restrukturisasi dengan kondisi jangka waku kredit diperpanjang menjadi 3 tahun (36 bulan) dan bunga diturunkan menjadi 14% per tahun. Summary: Tunggakan bunga dilunasi seluruhnya Agunan setelah restrukturisasi (nominal : 300.000.000; coverage : 60,00%) Kredit sebelum restrukturisasi Kredit setelah restrukturisasi (i=16,00%/12; n=36; PMT=Rp2.800.000; FV=-Rp240.000.000)) Cadangan kerugian restrukturisasi kredit
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
: Rp
12.800.000
: Rp 180.000.000 : Rp 240.000.000 : Rp 228.622.476
III-65
2162
(Rp240.000.000 – Rp228.622.476) PPAP sebelum restrukturisasi (10,00% x (Rp240.000.000 – Rp180.000.000) PPAP setelah restrukturisasi (10,00% x (Rp228.622.476 – Rp180.000.000)) Pendapatan pemulihan PPA (Rp6.000.000 – Rp4.862.248)
: Rp
11.377.524
: Rp
6.000.000
: Rp
4.862.248
: Rp
1.137.752
Cara pelaporan pada Form 06 – Kredit Yang diberikan sejak 30 April 2012 X
XXI
N 0 1 2 3
Kualitas 2 2 2 2
Dst
…
35
2
XXII
XXIII
XXVI
XXVII
XXVIII
Plafon 240.000 240.000 240.000 240.000
Baki Debet 240.000 240.000 240.000 240.000
Provisi yang belum diamortisasi 0 0 0 0
Cad. Kerugian Restru *) 11.378 11.129 10.878 10.623
Baki Debet Neto 228.622 228.871 229.122 229.377
PPAP Yg Telah Dibentuk 4.862 4.887 4.912 4.938
XXIX Pend. Bng Yg Akan Diterima/Bn g Dlm Penyelesaian 0 2.800 2.800 2.800
240.000
240.000
0
395
239.605
5.960
…
36
Tidak dilaporkan karena sudah lunas
*) Tabel amortisasi cad. Kerugian restrukturisasi (dalam ribuan rupiah) N 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Baki Debet 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000
Pendapatan Bunga Kontraktual Efektif 14% 16%
2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800 2,800
3,048 3,052 3,055 3,058 3,062 3,065 3,069 3,072 3,076 3,080 3,083 3,087 3,091 3,095 3,099 3,103 3,107 3,111 3,115 3,119 3,124 3,128
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
Amortisasi Cad. KR 248 252 255 258 262 265 269 272 276 280 283 287 291 295 299 303 307 311 315 319 324 328
Cadangan Kerugian Restru 11,378 11,129 10,878 10,623 10,364 10,102 9,837 9,568 9,296 9,020 8,740 8,457 8,169 7,878 7,583 7,284 6,982 6,675 6,364 6,049 5,729 5,406 5,078
Baki Debet Neto 228,622 228,871 229,122 229,377 229,636 229,898 230,163 230,432 230,704 230,980 231,260 231,543 231,831 232,122 232,417 232,716 233,018 233,325 233,636 233,951 234,271 234,594 234,922
III-66
2163
N 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
III.
Baki Debet 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 240,000 -
Pendapatan Bunga Kontraktual Efektif 14% 16% 2,800 3,132 2,800 3,137 2,800 3,141 2,800 3,146 2,800 3,150 2,800 3,155 2,800 3,160 2,800 3,165 2,800 3,169 2,800 3,174 2,800 3,179 2,800 3,184 2,800 3,190 2,800 3,195
Amortisasi Cad. KR 332 337 341 346 350 355 360 365 369 374 379 384 390 395
Cadangan Kerugian Restru 4,745 4,409 4,067 3,722 3,371 3,016 2,656 2,292 1,922 1,548 1,169 784 395 0
Baki Debet Neto 235,255 235,591 235,933 236,278 236,629 236,984 237,344 237,708 238,078 238,452 238,831 239,216 239,605 (0)
Restrukturisasi Dengan Kapitalisasi Tunggakan Bunga 1.
Pada tanggal 30 April 2012 mengajukan restrukturisasi dengan kondisi jangka waku kredit diperpanjang menjadi 3 tahun (36 bulan) dan bunga diturunkan menjadi 14% per tahun. Bunga tertunggak sebesar Rp12.800.000 dikapitalisasi seluruhnya. Summary: Tunggakan bunga dikapitalisasi : Rp 12.800.000 Agunan setelah restrukturisasi (nominal : 300.000.000; coverage : 60,00%) : Rp180.000.000 Kredit sebelum restrukturisasi : Rp240.000.000 Kredit setelah restrukturisasi (i=16,00%/12; n=36; PMT=Rp2.800.000; FV=-Rp240.000.000)) : Rp228.622.476 Cadangan kerugian restrukturisasi kredit (Rp240.000.000 – Rp228.622.476) : Rp 11.377.524 PPAP sebelum restrukturisasi (10,00% x (Rp240.000.000 – Rp180.000.000) : Rp 6.000.000 PPAP setelah restrukturisasi (10,00% x (Rp228.622.476 – Rp180.000.000)) : Rp 4.862.248 Pendapatan pemulihan PPA (Rp6.000.000 – Rp4.862.248) : Rp 1.137.752
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-67
2164
Cara pelaporan pada Form 06 – Kredit Yang diberikan sejak 30 April 2012 X
XXI
XXII
XXIII
Provisi yang belum diamortisasi 0 0 0
XXV Pend. Bunga Ditangguhkan Dlm Rangka Restru 12.800 12.800 12.800
XXVI
XXVII
XXVIII
XXIX
Cad. Kerugian Restru *) 11.378 11.129 10.878
Baki Debet Neto 228.622 228.871 229.122
PPAP Yg Telah Dibentuk 4.862 4.887 4.912
Pend. Bng Yg Akan Diterima/Bng Dlm Penyelesaian 2.949 2.949 2.949
N 0 1 2
Kualitas 2 2 2
Plafon 252.800 252.800 252.800
Baki Debet 252.800 252.800 252.800
3
2
252.800
252.800
0
12.800
10.623
229.377
4.938
2.949
Dst
…
35
2
252.800
252.800
0
12.800
395
239.605
5.960
2.949
36
Tidak dilaporkan karena sudah lunas
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-68
2165
FORM 07 – 1 AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak
: : :
Form – 07 07
: :
I
II
III
IV
V
Jangka Waktu
Nilai Pengakuan Awal
Akumulasi Kerugian Penurunan Nilai
Nilai Tercatat/Net Realizable Value
Jenis Mulai
Jatuh tempo
JUMLAH
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-69
2166
FORM 07 – 2 DAFTAR SANDI AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
KOLOM I.
Jenis 1. Emas perhiasan
5
2. Tanah, bangunan dan/atau rumah
6
3. Resi gudang
7
4. Tempat usaha/los/kios/lapak/hak pakai/hak garap
8
5. Kendaraan bermotor/kapal/perahu bermotor
9
6. Lainnya II.
SANDI
11
Jangka Waktu Diisi tanggal mulai dan tanggal jatuh tempo dengan melakukan pemilihan tanggal
TTBBTTTT
III. Nilai Pengakuan Awal Diisi dalam ribuan rupiah IV.
Akumulasi Kerugian Penurunan Nilai Diisi dalam ribuan rupiah
V.
Nilai Tercatat/Net Realizable Value Diisi dalam ribuan rupiah
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-70
2167
FORM 07 – 3 PENJELASAN DAFTAR SANDI AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH Agunan yang diambil alih adalah agunan milik debitur yang diambil alih oleh BPR Pelapor dalam rangka penyelesaian kredit dan bersifat sementara untuk segera diselesaikan melalui pelelangan, atau diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan, atau berdasarkan surat kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada BPR Pelapor. I.
Jenis Agunan yang diambil alih dirinci atas :
II.
1.
Emas perhiasan
2.
Tanah, bangunan dan/atau rumah
3.
Resi gudang
4.
Tempat usaha/los/kios/lapak/hak pakai/hak garap
5.
Kendaraan bermotor/kapal/perahu bermotor
6.
Lainnya
Jangka Waktu 1. Mulai Adalah tanggal pengambilalihan AYDA oleh BPR Pelapor. 2. Jatuh Tempo Adalah tanggal dimana AYDA harus dijual oleh Bank sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva Produktif dan Pembentukan PPAP BPR (saat ini adalah 1 tahun sejak diambil alih).
III.
Nilai Pengakuan Awal Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai wajar AYDA setelah dikurangi biaya penjualan maksimum sebesar baki debet kredit debitur.
IV.
Akumulasi Kerugian Penurunan Nilai Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah net realizable value (nilai wajar dikurangi biaya penjualan) atas AYDA dikurangi nilai pengakuan awal. Kerugian atas penurunan nilai dapat dipulihkan kembali maksimal sebesar akumulasi kerugian penurunan nilai yang telah diakui.
V.
Nilai Tercatat/Net Realizable Value Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah net realizable value (nilai wajar setelah dikurangi biaya penjualan) atas AYDA atau nilai tercatat yaitu nilai wajar dikurangi saldo akumulasi kerugian penurunan nilai periode sebelumnya, mana yang lebih rendah.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III-71
2168
FORM 08 – 1 ASET TETAP, INVENTARIS DAN ASET TIDAK BERWUJUD Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak I
Sand i
Form – 08 08
: : : : :
Jenis
II
Sumber Perolehan
100
Aset Tetap dan Inventaris
110
Tanah
111
Tanah
Sewa Pembiayaan Bukan Sewa Pembiayaan
120
Bangunan
Sewa Pembiayaan
121
Bangunan
Bukan Sewa Pembiayaan
130 131
Peralatan dan Perlengkapan
Sewa Pembiayaan
Peralatan dan Perlengkapan
Bukan Sewa Pembiayaan
140
Kendaraan
Sewa Pembiayaan
141
Kendaraan
Bukan Sewa Pembiayaan
190
Aset Tetap Lainnya
Sewa Pembiayaan
191
Aset Tetap Lainnya
Bukan Sewa Pembiayaan
III
IV
V
VI
Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi
Akumulasi Kerugian Penurunan Nilai
Nilai Tercatat
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 72
2169
Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak
: : : : :
I
Sand i
Jenis
200 210
Aset Tidak Berwujud Program Aplikasi (software)
211
Program Aplikasi (software)
220
Lainnya
221
Lainnya
Form – 08 08
II
III
IV
V
VI
Sumber Perolehan
Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi
Akumulasi Kerugian Penurunan Nilai
Nilai Tercatat
Sewa Pembiayaan Bukan Sewa Pembiayaan Sewa Pembiayaan Bukan Sewa Pembiayaan
JUMLAH
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 73
2170
FORM 08 - 2 DAFTAR SANDI ASET TETAP, INVENTARIS DAN ASET TIDAK BERWUJUD
KOLOM I.
Jenis 1. Aset Tetap dan Inventaris
100
a. Tanah
110
b. Bangunan
120
c. Peralatan dan perlengkapan
130
d. Kendaraan
140
e. Lainnya
190
2. Aset Tidak Berwujud
II.
SANDI
200
a. Program aplikasi (software)
210
b. Lainnya
220
Sumber Perolehan 1. Sewa Pembiayaan
1
2. Bukan Sewa Pembiayaan
2
III. Biaya Perolehan Diisi dalam ribuan rupiah IV.
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Diisi dalam ribuan rupiah
V.
Akumulasi Kerugian Penurunan Nilai Diisi dalam ribuan rupiah
VI.
Nilai Tercatat Diisi dalam ribuan rupiah
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 74
2171
FORM 08 - 3 PENJELASAN ASET TETAP, INVENTARIS DAN ASET TIDAK BERWUJUD Aset tetap, inventaris dan aset tak berwujud yang dilaporkan pada daftar rincian ini adalah yang digunakan untuk kegiatan operasional untuk periode lebih dari satu tahun. I.
Jenis Aset tetap, inventaris dan aset tak berwujud dirinci atas: 1.
Aset Tetap dan Inventaris a. Tanah Adalah tanah yang digunakan oleh BPR Pelapor untuk kegiatan operasional. b. Bangunan Adalah bangunan operasional.
yang
digunakan
oleh
BPR
Pelapor
untuk
kegiatan
c. Peralatan dan perlengkapan Adalah peralatan dan perlengkapan yang digunakan oleh BPR Pelapor untuk kegiatan operasional. d. Kendaraan Adalah kendaraan operasional.
yang
digunakan
oleh
BPR
Pelapor
untuk
kegiatan
e. Lainnya Adalah aset berwujud fisik selain yang dikelompokkan pada huruf a. - d. di atas yang digunakan oleh BPR Pelapor untuk kegiatan operasional. 2. Aset Tidak Berwujud a. Program aplikasi (software) Adalah program aplikasi (software) yang diperoleh secara eksternal dan digunakan oleh BPR Pelapor untuk kegiatan operasional. b. Lainnya Adalah aset tanpa wujud fisik selain program aplikasi (software) yang digunakan oleh BPR Pelapor untuk kegiatan operasional. II.
Sumber Perolehan 1. Sewa pembiayaan Aset tetap dan inventaris yang diperoleh BPR melalui sewa pembiayaan (capital lease). 2. Bukan sewa pembiayaan Aset tetap dan inventaris/aset tidak berwujud yang diperoleh BPR selain melalui sewa pembiayaan (capital lease).
III. Biaya Perolehan Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah biaya perolehan terdiri dari harga beli dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi siap digunakan, termasuk biaya hukum, broker, bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 75
2172
potongan lainnya. Apabila aset telah dilakukan revaluasi nilai yang dilaporkan pada kolom ini merupakan nilai aset setelah revaluasi. IV. Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah jumlah akumulasi beban penyusutan/amortisasi atas biaya perolehan aset tetap, inventaris dan aset tidak berwujud yang telah dicatat sampai dengan tanggal laporan melalui alokasi sistematis masa manfaat aset. V.
Akumulasi Kerugian Penurunan Nilai Apabila terdapat bukti objektif terjadinya penurunan nilai aset, maka yang dilaporkan dalam kolom ini adalah selisih dari nilai tercatat yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan/amortisasi dengan nilai setelah penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai dapat dipulihkan kembali maksimal sampai dengan biaya perolehan atau nilai revaluasi awal bersih dari penyusutan/amortisasi.
VI. Nilai Tercatat Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai tercatat yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan/amortisasi dan kerugian penurunan nilai.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 76
2173
FORM 09 - 1 ASET LAIN – LAIN Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak
: : : : :
Form - 09 09
I
II
III
IV
No
Nama Rekening
Sandi
Jumlah
1 2 3 4 5
Premi penjaminan LPS dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Piutang kepada perusahaan asuransi Lainnya
10 20 40 50 90
JUMLAH
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 77
2174
FORM 09 - 2 PENJELASAN SANDI ASET LAIN-LAIN Aset lain-lain adalah aset selain yang dikelompokkan pada Form 01 - Neraca; Pos 1 – 10, yang tidak dapat secara layak digolongkan ke dalam salah satu dari pos aset di atas dan tidak secara material untuk disajikan tersendiri. Seluruh pos aset lain-lain diisi dalam ribuan rupiah. Asel lain-lain dirinci atas: 1.
Premi Penjaminan LPS Dibayar Dimuka Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah premi yang dibayarkan kepada LPS dan belum dibebankan sebagai biaya pada tanggal laporan.
2.
Pajak Dibayar Dimuka Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah jumlah pajak penghasilan yang telah dibayar oleh BPR Pelapor tetapi belum menjadi beban periode akuntansi yang bersangkutan. Termasuk didalamnya adalah kelebihan pajak dibayar dimuka atas pajak penghasilan tahunan periode tahun sebelumnya.
3.
Biaya Dibayar Dimuka Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah biaya yang telah dibayarkan tetapi belum menjadi beban periode akuntansi yang bersangkutan, misalnya premi asuransi dan sewa dibayar dimuka.
4.
Piutang kepada Perusahaan Asuransi Yang dilaporkan dalam pos ini adalah jumlah ganti rugi yang akan diterima oleh BPR dari perusahaan asuransi, termasuk jumlah ganti rugi dari BUMN/BUMD atau perusahaan asuransi lainnya pada saat kredit yang dijamin mengalami default (debitur meninggal untuk asuransi jiwa/usaha debitur bangkrut untuk asuransi kredit).
5.
Lainnya Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah semua sub pos yang tercantum dalam aset lain-lain BPR Pelapor yang tidak dapat dilaporkan ke dalam angka 1 sampai dengan 5 di atas, misalnya commemoratives coins/notes yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 78
2175
FORM 10 - 1 KEWAJIBAN SEGERA
Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak
: : : : :
Form - 10 10
I
II
III
IV
No
Nama Rekening
Sandi
Jumlah
1
Deposito telah jatuh tempo namun belum ditarik nasabah
2
Tabungan berjangka yang telah jatuh tempo namun belum ditarik nasabah
3
Kewajiban kepada pemerintah yang harus dibayar
20
4
Sanksi kewajiban membayar kepada Bank Indonesia yang belum dibayarkan
30
5
Titipan Nasabah
40
6
Kredit yang diberikan bersaldo kredit
50
7
Dividen yang belum dibayarkan
60
8
Selisih lebih hasil penjualan agunan milik nasabah
70
9
Imbalan kerja
80
Lainnya
90
10
11
JUMLAH
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 79
2176
FORM 10 - 2 PENJELASAN KEWAJIBAN SEGERA Kewajiban segera adalah seluruh kewajiban BPR Pelapor yang telah jatuh tempo dan segera dapat ditagih oleh pemiliknya atau kewajiban yang harus dibayarkan dalam waktu dekat. Seluruh pos-pos kewajiban segera diisi dalam ribuan rupiah. Kewajiban segera dirinci atas : 1.
Deposito telah jatuh tempo namun belum ditarik oleh nasabah Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah saldo pokok deposito nasabah yang telah jatuh tempo pada tanggal laporan namun belum ditarik oleh nasabah.
2.
Tabungan berjangka yang telah jatuh tempo namun belum ditarik oleh nasabah Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah tabungan berjangka milik nasabah yang telah jatuh tempo namun belum ditarik oleh nasabah.
3.
Kewajiban kepada Pemerintah yang harus dibayar Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah pajak penghasilan badan yang terutang, pajak final bunga tabungan dan bunga deposito, serta pajak penghasilan pasal 21 untuk periode sebelum bulan laporan yang dibayarkan pada bulan laporan.
4.
Sanksi kewajiban membayar kepada Bank Indonesia yang belum dibayar Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah kewajiban sanksi membayar yang telah disampaikan Bank Indonesia melalui surat pemberitahuan namun belum dibayarkan oleh BPR Pelapor.
5.
Titipan nasabah Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah dana titipan nasabah antara lain dalam rangka pengurusan asuransi dan notaris serta dalam rangka kiriman uang. Termasuk dalam sub pos ini adalah setoran nasabah yang tidak teridentifikasi atau belum diselesaikan sampai dengan tanggal laporan.
6.
Kredit yang diberikan bersaldo kredit Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah kredit yang diberikan yang bersaldo kredit dan kelebihan pembayaran pelunasan kredit yang telah jatuh tempo.
7.
Dividen yang belum dibayarkan Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah dividen yang sudah ditetapkan tetapi belum dibayarkan.
8.
Selisih lebih penjualan agunan Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah selisih lebih hasil penjualan agunan yang merupakan hak debitur.
9.
Imbalan Kerja Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah kewajiban imbalan kerja yang jatuh tempo dan belum dibayarkan.
10. Lainnya Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah kewajiban-kewajiban yang segera dapat dibayar BPR Pelapor yang tidak dapat dilaporkan ke dalam sub pos 1 sampai dengan 9 di atas, misalnya iuran atas penggunaan air, listrik, telepon yang dibayarkan secara bulanan namun sampai dengan tanggal laporan belum dibayarkan. Termasuk dalam pos ini adalah dana channeling yang belum dikembalikan oleh BPR Pelapor.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 80
2177
FORM FORM10 11--21 DAFTAR UTANG RINCIAN BUNGA UTANG BUNGA
Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak
: : : : : I
No
Nama Rekening
1
Tabungan Berjangka
2
Deposito
3
4
5
Form – 11 11
II
III
Sandi
Jumlah
10
a. Sudah Jatuh Tempo
20
b. Belum Jatuh Tempo
30
Simpanan dari bank lain a. Sudah Jatuh Tempo
40
b. Belum Jatuh Tempo
50
Pinjaman yang diterima a. Pinjaman yang diterima dari Bank
60
b. Pinjaman yang diterima dari pihak ketiga bukan bank
70
Lainnya
90 JUMLAH
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 81
2178
FORM 11 - 2 PENJELASAN UTANG BUNGA Utang bunga adalah seluruh kewajiban BPR Pelapor berupa kewajiban bunga kepada nasabah yang belum dibayarkan baik dari simpanan (tabungan dan deposito) dari pihak ketiga bukan bank dan dari bank lain, pinjaman yang diterima serta utang bunga lainnya. 1.
Tabungan Berjangka Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah akrual bunga yang berasal dari tabungan berjangka pihak ketiga bukan bank namun belum jatuh tempo untuk dibayarkan oleh BPR Pelapor.
2.
Deposito a. Sudah Jatuh Tempo Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah bunga deposito dari pihak ketiga bukan bank yang telah jatuh tempo namun belum ditarik oleh nasabahnya. b. Belum Jatuh Tempo Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah akrual bunga deposito dari pihak ketiga bukan bank yang akan dibayarkan kepada nasabah pada saat jatuh tempo.
3.
Simpanan dari bank a. Sudah Jatuh Tempo Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah bunga tabungan berjangka/deposito dari bank lain yang telah jatuh tempo namun belum ditarik oleh nasabahnya. b. Belum Jatuh Tempo Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah akrual bunga tabungan berjangka/deposito dari bank lain yang akan dibayarkan kepada nasabah pada saat jatuh tempo.
4.
Pinjaman yang diterima a. Pinjaman yang diterima dari Bank lain Yang dilaporkan dalam pos ini adalah akrual bunga atas pinjaman yang diterima dari bank lain, yaitu bunga yang telah diakui sebagai beban bunga namun belum jatuh tempo untuk dibayarkan oleh BPR Pelapor. b. Pinjaman yang diterima dari pihak ketiga bukan bank Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah akrual bunga atas pinjaman yang diterima dari pihak ketiga bukan bank, yaitu bunga yang telah diakui sebagai beban bunga namun belum jatuh tempo untuk dibayarkan oleh BPR Pelapor.
5.
Lainnya Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah seluruh bunga akrual yang belum dibayarkan oleh BPR Pelapor selain No.1 s.d 4 di atas antara lain bunga akrual atas Pinjaman Subordinasi dan Modal Pinjaman.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 82
2179
FORM 12 - 1 TABUNGAN Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak I Jumlah Rekening
: : : :
Form - 12 12
:
II
III
IV
V
VI
VII
Jenis
Keterkaitan
Golongan Pemilik
Lokasi Penabung
Jangka Waktu
Kelom -pok
Mulai
Jatuh tempo
VIII
IX
Suku Bunga
Nominal
X Nominal yang diblokir/ Dijaminkan
XI Biaya Transaksi Belum Diamortisasi
XII
Jum -lah
JUMLAH Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 83
2180
FORM 12 - 2 SANDI RINCIAN TABUNGAN
KOLOM I.
SANDI
Jumlah Rekening Diisi dengan jumlah rekening atau penggabungan rekening
II.
III.
Jenis 1. Tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu
10
2. Tabungan berjangka
20
Kelompok Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Kelompok
IV.
V.
Keterkaitan 1. Terkait
1
2. Tidak Terkait
2
Golongan Pemilik Lihat Lampiran 05 – Daftar Sandi Pihak Lawan tentang Pihak Ketiga Bukan Bank
VI.
Lokasi Penabung Lihat Lampiran 01 – Daftar Sandi Lokasi Dati II.
VII.
Jangka Waktu Diisi tanggal mulai dan tanggal jatuh tempo dengan melakukan pemilihan tanggal.
TTBBTTTT
VIII. Suku Bunga Diisi persentase suku bunga tahunan sampai dengan 2 digit angka desimal di belakang koma. IX.
Nominal Diisi dalam ribuan rupiah
X.
Nominal Yang Diblokir/Dijaminkan Diisi dalam ribuan rupiah
XI.
Biaya Transaksi Belum Diamortisasi Diisi dalam ribuan rupiah
XII.
Jumlah Diisi dalam ribuan rupiah
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 84
2181
FORM 12 - 3 PENJELASAN RINCIAN TABUNGAN Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada BPR yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. I.
Jumlah Rekening Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Jumlah Rekening.
II.
Jenis Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah tabungan yang dapat ditarik sewaktuwaktu atau Tabungan Berjangka.
III.
Kelompok Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Kelompok.
IV.
Keterkaitan Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Keterkaitan.
V.
Golongan Pemilik Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Pihak Ketiga Bukan Bank.
VI.
Lokasi Penabung Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Lokasi.
VII.
Jangka Waktu Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Jangka Waktu.
VIII. Suku Bunga Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Suku Bunga. IX.
Nominal Yang dilaporkan pada kolom ini adalah jumlah saldo tabungan pada akhir bulan laporan.
X.
Nominal Yang Diblokir/Dijaminkan Yang dilaporkan pada kolom ini adalah jumlah tabungan yang diblokir/dijaminkan misalnya sebagai cash collateral dari kredit atau diblokir dalam rangka penyidikan.
XI.
Biaya Transaksi Belum Diamortisasi Yang dilaporkan pada kolom ini adalah bagian dari biaya transaksi yang belum diamortisasi menjadi penambah beban bunga periode berjalan tabungan.
XII.
Jumlah Yang dilaporkan pada kolom ini adalah nominal dikurangi biaya transaksi belum diamortisasi. Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 85
2182
Ketentuan Pelaporan Penggabungan Untuk menyederhanakan pelaporan, BPR Pelapor dapat menggabungkan menjumlahkan rekening-rekening tabungan yang memiliki kriteria sebagai berikut:
atau
I.
Kolom I diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.
II.
Memiliki kesamaan sandi-sandi rincian dan angka pada kolom II, III, IV, V, VI dan VIII diisi dengan sandi-sandi rincian tabungan yang bersangkutan, serta memiliki kesamaan angka pada kolom VII diisi dengan jangka waktu yang diperjanjikan.
III.
Kolom IX, XI, XII diisi dengan jumlah dalam ribuan rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.
IV.
Untuk penggabungan rekening yang masing-masing diblokir/dijaminkan, kolom X diisi dengan jumlah dalam ribuan dari rekening-rekening yang digabungkan. Sedangkan untuk penggabungan rekening yang tidak diblokir/dijaminkan, kolom X diisi dengan 0 (nol).
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 86
2183
FORM 13 – 1 DEPOSITO Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak
: : : : :
Form - 13 13
I
II
III
IV
V
Jumlah Rekg
Kelom -pok
Keterkaitan
Golongan Pemilik
Lokasi Deposan
VI Jangka Waktu Mulai
Jatuh tempo
VII Suku Bunga
VIII
IX
X
XI
Nominal
Nominal yang diblokir/ Dijaminkan
Biaya Transaksi Belum Diamortisasi
Jumlah
JUMLAH
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 87
2184
FORM 13 – 2 SANDI RINCIAN DEPOSITO
KOLOM I.
SANDI
Jumlah Rekening Diisi dengan jumlah penggabungan rekening
II.
Kelompok Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Kelompok.
III. Keterkaitan Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Keterkaitan. IV.
Golongan Pemilik Lihat Lampiran 05 – Daftar Sandi Pihak Lawan tentang Pihak Ketiga Bukan Bank
V.
Lokasi Deposito Lihat Lampiran 01 - Daftar Sandi Lokasi Dati II.
VI.
Jangka Waktu Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian Bab II tentang Jangka Waktu.
VII. Suku Bunga Diisi persentase suku bunga tahunan sampai dengan 2 digit angka desimal di belakang koma. VIII. Jumlah Diisi dalam ribuan rupiah IX. Nominal Yang Diblokir/Dijaminkan Diisi dalam ribuan rupiah X.
Biaya Transaksi Belum Diamortisasi Diisi dalam ribuan rupiah
XI. Jumlah Diisi dalam ribuan rupiah
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 88
2185
FORM 13 – 3 PENJELASAN RINCIAN DEPOSITO Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada BPR yang penarikkannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan BPR yang bersangkutan. Deposito yang dimaksud adalah deposito yang berjangka waktu. I.
Jumlah Rekening Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Jumlah Rekening.
II.
Kelompok Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Kelompok.
III.
Keterkaitan Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Keterkaitan.
IV.
Golongan Pemilik Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Pihak Ketiga Bukan Bank.
V.
Lokasi Deposan Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Lokasi.
VI.
Jangka Waktu Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Jangka Waktu.
VII.
Suku Bunga Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian Bab II tentang Suku Bunga.
VIII. Nominal Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nilai nominal deposito berjangka pada tanggal laporan. IX.
Nominal Yang Diblokir/Dijaminkan Yang dilaporkan pada kolom ini adalah jumlah deposito yang diblokir/dijaminkan misalnya sebagai cash collateral dari kredit atau diblokir dalam rangka penyidikan.
X.
Biaya Transaksi Belum Diamortisasi Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung kepada simpanan tersebut.
XI.
Jumlah Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nominal dikurangi dengan biaya transaksi belum diamortisasi.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 89
2186
Ketentuan Pelaporan Penggabungan Untuk menyederhanakan pelaporan, BPR Pelapor dapat menggabungkan menjumlahkan rekening-rekening kredit yang memiliki kriteria sebagai berikut:
atau
I.
Kolom I diisi dengan banyaknya rekening yang digabungkan.
II.
Memiliki kesamaan sandi-sandi rincian dan angka pada kolom II, III, IV, V dan VII diisi dengan sandi-sandi rincian deposito yang bersangkutan, serta memiliki kesamaan angka pada kolom VI diisi dengan jangka waktu yang diperjanjikan.
III.
Kolom VIII, X, XI diisi dengan jumlah dalam ribuan rupiah dari rekening-rekening yang digabungkan.
IV.
Untuk penggabungan rekening yang masing-masing diblokir/dijaminkan, kolom IX diisi dengan jumlah dalam ribuan dari rekening-rekening yang digabungkan. Sedangkan untuk penggabungan rekening yang tidak diblokir/dijaminkan, kolom IX diisi dengan 0 (nol).
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 90
2187
FORM 14 - 1 SIMPANAN DARI BANK LAIN Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak
: : : : :
I
II
III
Jenis Bank
Sandi Bank
Lokasi bank
Form - 14 14
IV
V
Jenis
Keterkaitan
VII
VI Jangka Waktu Mulai
Jatuh tempo
Suku Bunga
VIII
IX
X
XI
Nominal
Nominal yang Dijaminkan/ Diblokir
Biaya Transaksi Belum Diamortisasi
Jumlah
JUMLAH
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 91
2188
FORM 14 – 2 SANDI RINCIAN SIMPANAN DARI BANK LAIN
KOLOM I.
SANDI
Jenis Bank Lihat Lampiran 05 – Daftar Sandi Pihak Lawan tentang Bank
II.
Sandi Bank Untuk BPR Konvensional/Syariah dengan sandi 600/601, diisi dengan 9 digit sandi bank yang melakukan transaksi dengan BPR Pelapor. Untuk Bank Umum (Konvensional/Syariah)/Unit Usaha Syariah (KC Syariah Bank Umum Konvensional), dengan sandi 700/901, diisi dengan melihat pada Lampiran 03 - Daftar Sandi Bank Umum.
III. Lokasi Bank Lihat Lampiran 01 - Daftar Sandi Lokasi Dati II. IV. Jenis
V.
1.
Tabungan
20
2.
Deposito
30
Keterkaitan 1.
Terkait
1
2.
Tidak Terkait
2
VI. Jangka Waktu Diisi tanggal mulai dan tanggal jatuh tempo dengan melakukan pemilihan tanggal.
TTBBTTTT
VII. Suku Bunga Diisi persentase suku bunga tahunan sampai dengan 2 digit angka desimal di belakang koma. VIII. Nominal Diisi dalam ribuan rupiah IX. Nominal Yang Diblokir/Dijaminkan Diisi dalam ribuan rupiah X.
Biaya Transaksi Belum Diamortisasi Diisi dalam ribuan rupiah
XI. Jumlah Diisi dalam ribuan rupiah
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 92
2189
FORM 14 – 3 PENJELASAN RINCIAN SIMPANAN DARI BANK LAIN Simpanan dari Bank Lain adalah kewajiban BPR Pelapor kepada bank lain, dalam bentuk tabungan dan deposito. I.
Jenis Bank Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Bank.
II.
Sandi Bank Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Sandi Bank.
III.
Lokasi Bank Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Lokasi.
IV. Jenis Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah bentuk kewajiban BPR Pelapor terhadap bank lain pada angka II di atas yang dirinci atas: 1. Tabungan Adalah simpanan atas nama bank lain pada BPR Pelapor yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat-syarat dan cara-cara tertentu. 2. Deposito Adalah simpanan atas nama bank lain pada BPR Pelapor yang dapat ditarik kembali menurut jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian. V.
Keterkaitan Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Keterkaitan.
VI. Jangka Waktu Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Jangka Waktu. VII. Suku Bunga Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Suku Bunga. VIII. Nominal Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah adalah nilai nominal deposito pada tanggal laporan. IX. Nominal Yang Dijaminkan/Diblokir Yang dilaporkan pada kolom ini adalah jumlah tabungan/deposito yang dijaminkan/diblokir misalnya sebagai cash collateral dari kredit atau diblokir dalam rangka penyidikan. X.
Biaya Transaksi Belum Diamortisasi Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah bagian dari biaya transaksi yang belum diamortisasi menjadi penambah beban bunga periode berjalan tabungan/deposito.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 93
2190
XI. Jumlah Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah nominal dikurangi dengan biaya transaksi belum diamortisasi.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 94
2191
FORM 15 – 1 PINJAMAN YANG DITERIMA DAN PINJAMAN SUBORDINASI Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak I
II
III
Jumlah Gol Sandi RekeKreditur Bank ning
:
Form - 15
:
15
: : :
IV
V
VI
VII Jangka Waktu
Lokasi Jenis Kreditur
Keterkaitan
Mulai
Jatuh tempo
VIII Suku Bunga Cara PerPerhit sentuase ngan
IX
X
Plafon
Baki Debet
XI Biaya Transaksi Belum Diamortisa si
XII
XIII
Diskonto Belum Diamortisasi
Baki Debet Neto
JUMLAH
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 95
2192
FORM 15 – 2 SANDI RINCIAN PINJAMAN YANG DITERIMA DAN PINJAMAN SUBORDINASI
KOLOM I.
SANDI
Jumlah Rekening Diisi dengan jumlah rekening
II.
Golongan Kreditur Lihat Lampiran 05 – Daftar Sandi Pihak Lawan tentang Bank Indonesia, Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank
III. Sandi Bank Untuk BPR Konvensional/Syariah dengan sandi 600/601, diisi dengan 9 digit sandi bank yang melakukan transaksi dengan BPR Pelapor. Untuk Bank Umum (Konvensional/Syariah)/Unit Usaha Syariah (KC Syariah Bank Umum Konvensional), dengan sandi 700/901, diisi dengan melihat pada Lampiran 03 - Daftar Sandi Bank Umum. IV. Lokasi Kreditur Lihat Lampiran 01 – Daftar Sandi Lokasi Dati II. V.
Jenis 1.
Dari Bank Indonesia
2.
Dari Bank Lain
40
a. Umum
50
b. Terkait Apex
54
c. Dalam rangka linkage
55
3.
Pinjaman Subordinasi
56
4.
Pihak Ketiga Bukan Bank a. Kewajiban sewa pembiayaan
57
b. Lainnya
59
VI. Keterkaitan 1.
Terkait
2.
Tidak Terkait
VII. Jangka Waktu
1 2
TTBBTTTT
Diisi tanggal mulai dan tanggal jatuh tempo dengan melakukan pemilihan tanggal. VIII. Suku Bunga I. Persentase Diisi persentase suku bunga tahunan sampai dengan 2 digit angka desimal di belakang koma. Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 96
2193
KOLOM
SANDI
II. Cara Perhitungan a. Bunga flat 1)
Tetap
2)
Mengambang
b. Bunga tidak flat 1) Tetap 2) Mengambang IX.
Plafon Diisi dalam ribuan rupiah
X.
Baki Debet Diisi dalam ribuan rupiah
XI.
Biaya Transaksi Belum Diamortisasi Diisi dalam ribuan rupiah
XII. Diskonto Belum Diamortisasi Diisi dalam ribuan rupiah XIII. Baki Debet Neto Diisi dalam ribuan rupiah
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 97
2194
FORM 15 – 3 PENJELASAN RINCIAN PINJAMAN YANG DITERIMA DAN PINJAMAN SUBORDINASI Pinjaman yang diterima adalah dana yang diterima dari Bank Umum, BPR lain, Bank Indonesia atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. Sedangkan pinjaman subordinasi adalah pinjaman diterima yang dinyatakan memenuhi kriteria subordinasi oleh Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai KPMM. I.
Jumlah Rekening Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah jumlah pinjaman yang diterima dan pinjaman subordinasi. Dalam sistem pelaporan ini setiap rekening pinjaman yang diterima harus diisikan ke dalam Daftar Rincian Pinjaman yang Diterima dan Pinjaman Subordinasi.
II.
Golongan Kreditur Golongan kreditur adalah Bank Indonesia, Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank. Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.
III.
Sandi Bank Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank.
IV.
Lokasi Kreditur Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian – Bab II tentang Lokasi.
V.
Jenis Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah semua bentuk pinjaman BPR Pelapor. Pos ini dirinci atas: 1. Dari Bank Indonesia Adalah pinjaman yang diterima BPR Pelapor dari Bank Indonesia dalam rangka penerimaan Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP). 2. Dari Bank Lain a. Umum b. Terkait Apex Adalah pinjaman yang diterima BPR Pelapor dari bank lain yang bertindak sebagai lembaga Apex untuk mengatasi kesulitan likuiditas. c. Dalam rangka linkage Adalah pinjaman yang diterima BPR Pelapor dipinjamkan kembali kepada nasabah UMKM.
dari
bank
lain
untuk
3. Pinjaman Subordinasi Adalah pinjaman subordinasi yang diterima BPR Pelapor sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia tentang KPMM BPR.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 98
2195
4. Pihak Ketiga Bukan Bank a. Kewajiban sewa pembiayaan Adalah kewajiban yang timbul dari transaksi sewa pembiayaan yaitu sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan atau dapat juga tidak dialihkan. Perlakuan akuntansi untuk sewa pembiayaan mengacu pada SAK ETAP. b. Lainnya Yang dilaporkan ke dalam sub ini adalah pinjaman yang diterima dari bukan bank, antara lain pinjaman untuk diteruspinjamkan atau pembelian aset tetap dan inventaris. VI.
Keterkaitan Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Keterkaitan.
VII.
Jangka Waktu Lihat Penjelasan Umum Daftar Kolom Rincian - Bab II tentang Jangka Waktu.
VIII. Suku Bunga I. Persentase Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah persentase bunga kredit setahun atau yang disetahunkan sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit antara BPR Pelapor dengan kreditur yang bersangkutan. II. Cara Perhitungan Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah cara yang digunakan oleh BPR Pelapor dalam memperhitungkan bunga atas pinjaman baik yang didasarkan pada plafon pinjaman maupun baki debet. Cara perhitungan bunga ini dirinci atas: a. Bunga flat Adalah cara yang digunakan oleh BPR Pelapor dalam menetapkan angsuran bunga pinjaman yang didasarkan atas plafon pinjaman. Termasuk dalam kategori bunga flat adalah perhitungan bunga secara anuitas. Bunga flat terdiri dari: 1) Bunga flat tetap Suku bunga tidak berubah selama jangka waktu kredit. 2) Bunga flat mengambang Suku bunga selama jangka waktu kredit berubah sesuai dengan suku bunga pasar. b.
Bunga tidak flat Adalah cara yang digunakan oleh BPR Pelapor dalam menetapkan angsuran bunga kredit yang didasarkan atas baki debet. Bunga tidak flat terdiri dari : 1) Bunga tidak flat tetap Suku bunga tidak berubah selama jangka waktu kredit. 2) Bunga tidak flat mengambang
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 99
2196
Suku bunga selama jangka waktu kredit berubah sesuai dengan suku bunga pasar. IX.
Plafon Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah jumlah maksimum pinjaman yang tercantum dalam perjanjian pinjaman dan/atau posisi tanggal laporan untuk pinjaman dengan plafon menurun.
X.
Baki Debet Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah jumlah saldo dari pinjaman pada posisi bulan laporan.
XI.
Biaya Transaksi Belum Diamortisasi Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah bagian dari biaya transaksi yang belum diamortisasi menjadi penambah beban bunga periode berjalan pinjaman.
XII.
Diskonto Belum Diamortisasi Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah bagian dari diskonto yang belum diamortisasi menjadi beban bunga periode berjalan pinjaman.
XIII. Baki Debet Neto Yang dilaporkan dalam kolom ini adalah baki debet dikurangi dengan diskonto dan biaya transaksi belum diamortisasi.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 100
2197
FORM 16 – 1 DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan Tanggal Cetak
: : : : :
Form – 16 16
I
II
III
IV
No
Nama Rekening
Sandi
Jumlah
1
Taksiran pajak penghasilan
10
2
Pendapatan yang ditangguhkan
20
3
Lainnya
70 JUMLAH
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 101
2198
FORM 16 - 2 PENJELASAN DAFTAR RINCIAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN
Kewajiban Lain-lain adalah kewajiban BPR Pelapor yang tidak digolongkan ke dalam salah satu dari Form 01 - Neraca; Pos 1 – 11, yang tidak dapat secara layak digolongkan ke dalam salah satu dari pos kewajiban di atas dan tidak secara material untuk disajikan tersendiri. Seluruh pos kewajiban lain-lain diisi dalam ribuan rupiah. I.
Taksiran Pajak Penghasilan Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah perkiraan pajak penghasilan yang harus dibayar oleh BPR Pelapor atas laba tahun berjalan sesuai dengan ketentuan pajak yang berlaku.
II.
Pendapatan yang Ditangguhkan Yang dilaporkan dalam sub pos ini adalah pendapatan yang diperoleh BPR Pelapor tetapi belum diakui sebagai pendapatan pada periode akuntansi yang bersangkutan. Tidak termasuk di dalam pos ini pendapatan bunga ditangguhkan dalam rangka restrukturisasi.
III.
Lainnya Yang dilaporkan ke dalam sub pos ini adalah semua sub pos yang tercantum dalam kewajiban lain-lain BPR Pelapor yang tidak dapat dilaporkan ke dalam angka 1 dan 2 di atas. Pada pos ini dilaporkan pula dana yang diterima BPR Pelapor dari pihak ketiga bukan bank dalam rangka penerusan kredit (channeling) tetapi belum disalurkan kepada nasabah.
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
III - 102
2199
DAFTAR LAMPIRAN
Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
2200
LAMPIRAN - 01 DAFTAR SANDI LOKASI KABUPATEN KOTA
NO.
NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA
SANDI
PROVINSI JAWA BARAT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Kab. Bekasi Kab. Purwakarta Kab. Karawang Kab. Bogor Kab. Sukabumi Kab. Cianjur Kab. Bandung Kab. Sumedang Kab. Tasikmalaya Kab. Garut Kab. Ciamis Kab. Cirebon Kab. Kuningan Kab. Indramayu Kab. Majalengka Kab. Subang Kab. Bandung Barat Kota Bandung Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Cirebon Kota Tasikmalaya Kota Cimahi Kota Depok Kota Bekasi Kota Banjar Kab./Kota Lainnya
0102 0103 0106 0108 0109 0110 0111 0112 0113 0114 0115 0116 0117 0118 0119 0121 0122 0191 0192 0193 0194 0195 0196 0197 0198 0180 0188 PROVINSI BANTEN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kab. Lebak Kab. Pandeglang Kab. Serang Kab. Tangerang Kota Cilegon Kota Tangerang Kota Serang Kota Tangerang Selatan Kab./Kota Lainnya
0201 0202 0203 0204 0291 0292 0293 0294 0288
IV-1
2201
NO.
NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA
SANDI
PROVINSI DKI JAKARTA 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Wil. Wil. Wil. Wil. Wil. Wil.
Kota Jakarta Pusat Kota Jakarta Utara Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Selatan Kota Jakarta Timur Kepulauan Seribu PROVINSI D.I. YOGYAKARTA Kab. Bantul Kab. Sleman Kab. Gunung Kidul Kab. Kulon Progo Kota Yogyakarta Kab./Kota Lainnya PROVINSI JAWA TENGAH Kab. Semarang Kab. Kendal Kab. Demak Kab. Grobogan Kab. Pekalongan Kab. Tegal Kab. Brebes Kab. Pati Kab. Kudus Kab. Pemalang Kab. Jepara Kab. Rembang Kab. Blora Kab. Banyumas Kab. Cilacap Kab. Purbalingga Kab. Banjarnegara Kab. Magelang Kab. Temanggung Kab. Wonosobo Kab. Purworejo Kab. Kebumen Kab. Klaten Kab. Boyolali Kab. Sragen
0391 0392 0393 0394 0395 0396 0501 0502 0503 0504 0591 0588 0901 0902 0903 0904 0905 0906 0907 0908 0909 0910 0911 0912 0913 0914 0915 0916 0917 0918 0919 0920 0921 0922 0923 0924 0925 IV-2
2202
NO. 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA Kab. Sukoharjo Kab. Karanganyar Kab. Wonogiri Kab. Batang Kota Semarang Kota Salatiga Kota Pekalongan Kota Tegal Kota Magelang Kota Surakarta/Solo Kab./Kota Lainnya
SANDI 0926 0927 0928 0929 0991 0992 0993 0994 0995 0996 0988
PROVINSI JAWA TIMUR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab.
Gresik Sidoarjo Mojokerto Jombang Sampang Pamekasan Sumenep Bangkalan Bondowoso Banyuwangi Jember Malang Pasuruan Probolinggo Lumajang Kediri Nganjuk Tulungagung Trenggalek Blitar Madiun Ngawi Magetan Ponorogo Pacitan Bojonegoro Tuban Lamongan
1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225 1226 1227 1228 1229 IV-3
2203
NO. 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA Kab. Situbondo Kota Surabaya Kota Mojokerto Kota Malang Kota Pasuruan Kota Probolinggo Kota Blitar Kota Kediri Kota Madiun Kota Batu Kab./Kota Lainnya
SANDI 1230 1291 1292 1293 1294 1295 1296 1297 1298 1271 1288
PROVINSI BENGKULU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kab. Bengkulu Selatan Kab. Bengkulu Utara Kab. Rejang Lebong Kab. Lebong Kab. Kepahiang Kab. Mukomuko Kab. Seluma Kab. Kaur Kota Bengkulu Kab./Kota Lainnya
2301 2302 2303 2304 2305 2306 2307 2308 2391 2388 PROVINSI JAMBI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kab. Batanghari Kab. Sarolangun Kab. Kerinci Kab. Muaro Jambi Kab. Tanjung Jabung Barat Kab. Tanjung Jabung Timur Kab. Tebo Kab. Merangin Kab. Bungo Kota Jambi Kota Sungai Penuh Kab./Kota Lainnya
PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM 1 Kab. Aceh Besar 2 Kab. Pidie 3 Kab. Aceh Utara
3101 3104 3105 3106 3107 3108 3109 3111 3112 3191 3192 3188
3201 3202 3203 IV-4
2204
NO. 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA Kab. Aceh Timur Kab. Aceh Selatan Kab. Aceh Barat Kab. Aceh Tengah Kab. Aceh Tenggara Kab. Aceh Singkil Kab. Aceh Jeumpa/Bireuen Kab. Aceh Tamiang Kab. Gayo Luwes Kab. Aceh Barat Daya Kab. Aceh Jaya Kab. Nagan Raya Kab. Aceh Simeuleu Kab. Bener Meriah Kab. Pidie Jaya Kab. Subulussalam Kota Banda Aceh Kota Sabang Kota Lhokseumawe Kota Langsa Kab./Kota Lainnya PROVINSI SUMATERA UTARA Kab. Deli Serdang Kab. Langkat Kab. Karo Kab. Simalungun Kab. Labuhan Batu Kab. Asahan Kab. Dairi Kab. Tapanuli Utara Kab. Tapanuli Tengah Kab. Tapanuli Selatan Kab. Nias Kab. Toba Samosir Kab. Mandailing Natal Kab. Nias Selatan Kab. Humbang Hasundutan Kab. Pakpak Bharat Kab. Samosir Kab. Serdang Bedagai
SANDI 3204 3205 3206 3207 3208 3209 3210 3211 3212 3213 3214 3215 3216 3217 3218 3219 3291 3292 3293 3294 3288 3301 3302 3303 3304 3305 3306 3307 3308 3309 3310 3311 3313 3314 3315 3316 3317 3318 3319 IV-5
2205
NO. 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA Kab. Angkola Sipirok Kab. Batu Bara Kab. Padang Lawas Kab. Padang Lawas Utara Kab. Labuhanbatu Selatan Kab. Labuhanbatu Utara Kab. Nias Barat Kab. Nias Utara Kota Tebing Tinggi Kota Binjai Kota Pematang Siantar Kota Tanjung Balai Kota Sibolga Kota Medan Kota Padang Sidempuan Kab/Kota Lainnya PROVINSI SUMATERA BARAT Kab. Agam Kab. Pasaman Kab. Limapuluh Koto Kab. Solok Selatan Kab. Padang Pariaman Kab. Pesisir Selatan Kab. Tanah Datar Kab. Sawahlunto/Sijunjung Kab. Kepulauan Mentawai Kab. Pasaman Barat Kab. Dharmasraya Kab. Solok Kota Bukittinggi Kota Padang Kota Sawahlunto Kota Padang Panjang Kota Solok Kota Payakumbuh Kota Pariaman Kab/Kota Lainnya
SANDI 3320 3321 3322 3323 3324 3325 3326 3327 3391 3392 3393 3394 3395 3396 3399 3388 3401 3402 3403 3404 3405 3406 3407 3408 3409 3410 3411 3412 3491 3492 3493 3494 3495 3496 3497 3488
IV-6
2206
NO.
NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA
SANDI
PROVINSI RIAU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8
Kab. Kampar Kab. Bengkalis Kab. Indragiri Hulu Kab. Indragiri Hilir Kab. Rokan Hulu Kab. Rokan Hilir Kab. Pelalawan Kab. Siak Kab. Kuantan Singingi Kab. Kepulauan Meranti Kota Pekanbaru Kota Dumai Kab./Kota Lainnya PROVINSI SUMATERA SELATAN Kab. Musi Banyuasin Kab. Ogan Komering Ulu Kab. Lematang Ilir Ogan Tengah (Muara Enim) Kab. Lahat Kab. Musi Rawas Kab. Ogan Komering Ilir Kab. Banyuasin Kab. Ogan Komeing Ulu Selatan Kab. Ogan Komeing Ulu Timur Kab. Ogan Ilir Kab. Empat Lawang Kota Palembang Kota Lubuklinggau Kota Prabumulih Kota Pagar Alam Kab./Kota Lainnya Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kota
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Bangka Belitung Bangka Barat Bangka Selatan Bangka Tengah Belitung Timur Bangka Belitung Pangkal Pinang
3501 3502 3504 3505 3508 3509 3510 3511 3512 3513 3591 3592 3588 3606 3607 3608 3609 3610 3611 3613 3614 3615 3616 3617 3691 3693 3694 3697 3688 3701 3702 3703 3704 3705 3706 3707 3791 IV-7
2207
NO.
NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA
9 Kab./Kota Lainnya
SANDI 3788
PROVINSI KEPULAUAN RIAU 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kab. Karimun Kab. Lingga Kab. Natuna Kab. Bintan (d/h Kabupaten Kepulauan Riau) Kab. Anambas Kota Tanjung Pinang Kota Batam Kab./Kota Lainnya PROVINSI LAMPUNG Kab. Lampung Selatan Kab. Lampung Tengah Kab. Lampung Utara Kab. Lampung Barat Kab. Tulang Bawang Kab. Tanggamus Kab. Lampung Timur Kab. Way Kanan Kab. Pesawaran Kab. Pringsewu Kab. Tulang Bawang Barat Kab. Mesuji Kota Bandar Lampung Kota Metro Kab./Kota Lainnya PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Kab. Banjar Kab. Tanah Laut Kab. Tapin Kab. Hulu Sungai Selatan Kab. Hulu Sungai Tengah Kab. Hulu Sungai Utara Kab. Barito Kuala Kab. Kota Baru Kab. Tabalong Kab.Tanah Bumbu Kab. Balangan Kota Banjarmasin Kota Banjarbaru
3801 3802 3803 3804 3805 3891 3892 3888 3901 3902 3903 3904 3905 3906 3907 3908 3909 3910 3911 3912 3991 3992 3988 5101 5102 5103 5104 5105 5106 5107 5108 5109 5110 5111 5191 5192 IV-8
2208
NO.
NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA
14 Kab./Kota Lainnya
SANDI 5188
PROVINSI KALIMANTAN BARAT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6
Kab. Pontianak Kab. Sambas Kab. Ketapang Kab. Sanggau Kab. Sintang Kab. Kapuas Hulu Kab. Bengkayang Kab. Landak Kab. Sekadau Kab. Melawi Kab. Kayong Utara Kab. Kubu Raya Kota Pontianak Kota Singkawang Kab./Kota Lainnya PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Kab. Kutai Kartanegara Kab. Berau Kab. Pasir Kab. Bulungan Kab. Kutai Barat Kab. Kutai Timur Kab. Nunukan Kab. Malinau Kab. Penajam Paser Utara Kab. Tana Tidung Kota Samarinda Kota Balikpapan Kota Tarakan Kota Bontang Kab./Kota Lainnya PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Kab. Kapuas Kab. Kotawaringin Barat Kab. Kotawaringin Timur Kab. Barito Selatan Kab. Barito Utara Kab. Murung Raya
5301 5302 5303 5304 5305 5306 5307 5308 5309 5310 5311 5312 5391 5392 5388 5401 5402 5403 5404 5405 5406 5409 5410 5411 5412 5491 5492 5493 5494 5488 5801 5802 5803 5806 5808 5804 IV-9
2209
NO. 7 8 9 10 11 12 13 14 15
NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA Kab. Barito Timur Kab. Gunung Mas Kab. Pulang Pisau Kab. Seruyan Kab. Katingan Kab. Sukamara Kab. Lamandau Kota Palangkaraya Kab./Kota Lainnya
SANDI 5805 5807 5809 5810 5811 5812 5813 5892 5888
PROVINSI SULAWESI TENGAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kab. Donggala Kab. Poso Kab. Parimo/Banggai Kab. Toli-Toli Kab. Banggai Kepulauan Kab. Morowali Kab. Buol Kab. Tojo Una-Una Kab. Parigi Moutong Kab. Sigi Kota Palu Kab./Kota Lainnya PROVINSI SULAWESI SELATAN Kab. Pinrang Kab. Gowa Kab. Wajo Kab. Bone Kab. Tana Toraja Kab. Maros Kab. Luwu Kab. Sinjai Kab. Bulukumba Kab. Bantaeng Kab. Jeneponto Kab. Selayar Kab. Takalar Kab. Barru Kab. Sidenreng Rappang Kab. Pangkajene Kepulauan Kab. Soppeng (d/h Watansoppeng)
6001 6002 6003 6004 6005 6006 6007 6008 6009 6010 6091 6088 6101 6102 6103 6105 6106 6107 6109 6110 6111 6112 6113 6114 6115 6116 6117 6118 6119 IV-10
2210
NO. 18 19 20 21 22 23 24 25 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7
NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA Kab. Enrekang Kab. Luwu Timur (d/h Luwu Selatan) Kab. Luwu Utara Kab. Toraja Utara Kota Makassar Kota Pare-Pare Kota Palopo Kab./Kota Lainnya PROVINSI SULAWESI UTARA Kab. Minahasa Kab. Bolaang Mongondow Kab. Kepulauan Sangihe Kab. kepulauan Talaud Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Tenggara Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Kepulauan Sitaro Kab. Bolang Manngondow Selatan Kab. Bolang Manngondow Timur Kota Manado Kota Kotamobagu Kota Bitung Kota. Tomohon Kab./Kota Lainnya PROVINSI GORONTALO Kab. Gorontalo Kab. Bualemo Kab. Bonebolango Kab. Pohuwato Kota Gorontalo Kab. Gorontalo Utara Kab./Kota Lainnya PROVINSI SULAWESI BARAT Kab. Polewali Mandar Kab. Majene Kab. Mamasa Kab. Mamuju Utara Kota Mamuju
1 2 3 4 5 6 Kab./Kota Lainnya
SANDI 6121 6122 6124 6125 6191 6192 6193 6188 6202 6203 6204 6205 6206 6207 6209 6210 6211 6212 6213 6291 6292 6293 6294 6288 6301 6302 6303 6304 6391 6305 6388 6401 6402 6403 6404 6491 6488 IV-11
2211
NO.
NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA
SANDI
PROVINSI SULAWESI TENGGARA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2
Kab. Buton Kab. Muna Kab. Kolaka Kab. Wakatobi Kab. Konawe Kab. Konawe Selatan Kab. Bombana Kab. Kolaka Utara Kab. Buton Utara Kab. Konawe Utara Kota Bau-Bau Kota Kendari Kab./Kota Lainnya PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Kab. Lombok Barat Kab. Lombok Tengah Kab. Lombok Timur Kab. Sumbawa Kab. Bima Kab. Dompu Kab. Sumbawa Barat Kab. Lombok Utara Kota Mataram Kota. Bima Kab./Kota Lainnya PROVINSI BALI Kab. Buleleng Kab. Jembrana Kab. Tabanan Kab. Badung Kab. Gianyar Kab. Klungkung Kab. Bangli Kab. Karangasem Kota Denpasar Kab./Kota Lainnya PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Kab. Kupang Kab. Timor-Tengah Selatan
6901 6903 6904 6905 6906 6907 6908 6909 6910 6911 6990 6991 6988 7101 7102 7103 7104 7105 7106 7107 7108 7191 7192 7188 7201 7202 7203 7204 7205 7206 7207 7208 7291 7288 7401 7402 IV-12
2212
NO. 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA Kab. Timor-Tengah Utara Kab. Belu Kab. Alor Kab. Flores Timur Kab. Sikka Kab. Ende Kab. Ngada Kab. Manggarai Kab. Sumba Timur Kab. Sumba Barat Kab. Lembata Kab. Rote Kab. Manggarai Barat Kab. Sumba Tengah Kab. Sumba Barat Daya Kab. Manggarai Timur Kab. Nagekeo Kota Kupang Kab. Sabu Raijua Kab./Kota Lainnya
SANDI 7403 7404 7405 7406 7407 7408 7409 7410 7411 7412 7413 7414 7415 7416 7417 7418 7419 7491 7420 7488
PROPINSI MALUKU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
Kab. Maluku Tengah Kab. Maluku Tenggara Kab. Maluku Tenggara Barat Kab Buru Kota Seram Bagian Barat Kota Seram Bagian Timur Kota Kepulauan Aru Kab. Maluku Barat Daya Kab. Buru Selatan Kota Ambon Kota Tual Kab./Kota Lainnya PROVINSI PAPUA Kab. Jayapura Kab. Biak Numfor Kab. Yapen-Waropen Kab. Merauke Kab. Paniai Kab. Jayawijaya
8101 8102 8103 8104 8105 8106 8107 8108 8109 8191 8192 8188 8201 8202 8210 8211 8212 8213 IV-13
2213
NO. 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4
NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA Kab. Nabire Kab. Mimika Kab. Puncak Jaya Kab. Sarmi Kab. Keerom Kab. Pegunungan Bintang Kab. Yahukimo Kab. Tolikara Kab. Waropen Kab. Boven Digoel Kab. Mappi Kab. Asmat Kab. Supiori Kab. Mamberamo Raya Kab. Dogiyai Kab. Lanny Jaya Kab. Mamberamo Tengah Kab. Nduga Tengah Kab. Yalimo Kab. Puncak Kab. Intan Jaya Kab. Deiyai Kota Jayapura Kab./Kota Lainnya PROVINSI MALUKU UTARA Kab. Halmahera Tengah Kab. Halmahera Utara Kab. Halmahera Timur Kab. Halmahera Barat Kab. Halmahera Selatan Kab. Kepulauan Sula Kab. Pulau Morotai Kota Ternate Kota Tidore Kepulauan Kab./Kota Lainnya PROVINSI IRIAN JAYA BARAT Kab. Sorong Kab. Fak-Fak Kab. Manokwari Kab. Sorong Selatan
SANDI 8214 8215 8216 8217 8218 8221 8222 8223 8224 8226 8227 8228 8231 8232 8233 8234 8235 8236 8237 8238 8239 8240 8291 8288 8302 8303 8304 8305 8306 8307 8308 8390 8391 8388 8401 8402 8403 8404 IV-14
2214
NO.
NAMA PROVINSI, KABUPATEN, KOTA
5 Kab. Raja Ampat 6 Kab. Kaimana 7 Kab. Teluk Bintuni 8 Kab. Teluk Wondama 9 Kab. Tembrauw 10 Kab. Maybrat 11 Kota Sorong 12 Kab./Kota Lainnya Catatan : DI LUAR INDONESIA
SANDI 8405 8406 8407 8408 8409 8410 8491 8488 9999
IV-15
2215
LAMPIRAN - 02 DAFTAR SANDI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
SANDI 810 570 320 010 510 370 230 140 720 001 310 820 040 060 690 740 390 410 610 070 710 330 620 340 580 360 600 350 530 150 540 090 380 100 120 190 030 880 050
Kantor Perwakilan KPw Provinsi Maluku KPw Balikpapan KPw Provinsi Aceh KPw Wilayah VI (Jawa Barat & Banten) KPw Wilayah II (Kalimantan) KPw Batam KPw Provinsi Bengkulu KPw Cirebon KPw Wilayah III (Bali & Nusa Tenggara) KPBI Jakarta KPw Provinsi Jambi KPw Provinsi Papua dan Papua Barat KPw Jember KPw Kediri KPw Provinsi Sulawesi Tenggara KPw Provinsi Nusa Tenggara Timur KPw Provinsi Lampung KPw Lhokseumawe KPw Wilayah I (Sulawesi, Maluku & Papua) KPw Malang KPw Provinsi Nusa Tenggara Barat KPw Wilayah IX (Sumatera Utara & Aceh) KPw Provinsi Sulawesi Utara KPw Wilayah VIII (Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau & Jambi) KPw Provinsi Kalimantan Tengah KPw Wilayah VII (Sumatera Selatan, Kep. Babel, Bengkulu, & Lampung) KPw Provinsi Sulawesi Tengah KPw Provinsi Riau KPw Provinsi Kalimantan Barat KPw Purwokerto KPw Provinsi Kalimantan Timur KPw Wilayah V (Jawa Tengah & DIY) KPw Sibolga KPw Solo KPw Wilayah IV (Jawa Timur) KPw Tasikmalaya KPw Tegal KPw Provinsi Maluku Utara KPw Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta IV-16
2216
LAMPIRAN – 03 DAFTAR SANDI BANK UMUM
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
NAMA BANK UMUM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk. PT BANK PERMATA Tbk. (d/h PT. BANK BALI ) PT BANK CENTRAL ASIA Tbk. PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk. PT PAN INDONESIA BANK Tbk. PT BANK CIMB NIAGATbk. PT BANK UOB BUANA PT BANK OCBC NISPTbk. CITIBANK N.A. JP. MORGAN CHASE BANK BANK OF AMERICA, N.A PT BANK WINDU KENTJANA INT'L.Tbk. PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk. THE BANGKOK BANK COMP. LTD THE HONGKONG & SHANGHAI B.C. THE BANK OF TOKYO-MITSUBISHI LTD. PT BANK SUMITOMO MITSUI INDONESIA PT BANK DBS INDONESIA PT BANK RESONA PERDANIA PT BANK MIZUHO INDONESIA STANDARD CHARTERED BANK ABN AMRO BANK PT. BANK CAPITAL INDONESIA PT BANK BNP INDONESIA PT BANK UOB INDONESIA PT BANK KEB INDONESIA PT ANZ PANIN BANK DEUTSCHE BANK AG. PT BANK WOORI INDONESIA BANK OF CHINA PT BANK BUMI ARTA PT BANK EKONOMI RAHARJA TBK PT BANK ANTAR DAERAH PT BANK RABOBANK (MERG HG & HGKT 07.08) PT BANK MUTIARA Tbk. PT BANK MAYAPADA INTERNATIONAL
SANDI 002 008 009 011 013 014 016 019 022 023 028 031 032 033 036 037 040 041 042 045 046 047 048 050 052 054 057 058 059 061 067 068 069 076 087 088 089 095 097 IV-17
2217
No. 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79
NAMA BANK UMUM PT BPD JAWA BARAT PT. BPD DKI BPD YOGYAKARTA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TENGAH PT. BPD JAWA TIMUR PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAMBI PT. BANK BPD ACEH PT. BPD SUMATERA UTARA BPD SUMATERA BARAT PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH RIAU PT BPD SUMATERA SELATAN PT. BANK LAMPUNG PD BPD KALIMANTAN SELATAN PT. BPD KALIMANTAN BARAT BPD KALIMANTAN TIMUR PT BANK PEMBANGUNAN KALTENG PT BPD SULAWESI SELATAN PT. BPD SULAWESI UTARA PT. BPD NUSA TENGGARA BARAT PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI PT. BPD NUSA TENGGARA TIMUR PT. BPD MALUKU PT. BPD PAPUA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU PT. BPD SULAWESI TENGAH BPD SULAWESI TENGGARA PT. BANK NUSANTARA PARAHYANGAN TBK. PT BANK SWADESI, Tbk. PT BANK MUAMALAT INDONESIA PT BANK MESTIKA DHARMA PT BANK METRO EKSPRESS PT. BANK SINARMAS PT BANK MASPION INDONESIA PT BANK GANESHA PT. BANK ICBC INDONESIA PT BANK KESAWAN, Tbk. PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO),Tbk. PT BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906, Tbk. PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL PT BANK SWAGUNA
SANDI 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 145 146 147 151 152 153 157 161 164 167 200 212 213 405 IV-18
2218
No. 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119
NAMA BANK UMUM PT BANK SYARIAH BRI (B.DJASA ARTA) PT BANK MEGA, Tbk. PT BANK BUKOPIN PT.BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk. PT BANK BISNIS INTERNASIONAL PT BANK ANDARA (D/H PT. BANK SRI PARTHA) PT BANK JASA JAKARTA PT BANK HANA PT BANK BUMIPUTERA INDONESIA PT BANK YUDHA BHAKTI PT BANK MITRANIAGA PT BANK AGRONIAGA Tbk. PT BANK SBI INDONESIA PT BANK ROYAL INDONESIA PT BANK NATIONALNOBU (ALFINDO SEJAHTERA) PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIA PT BANK INA PERDANA PT BANK HARFA PT PRIMA MASTER BANK PT BANK SYARIAH BUKOPIN (PERSYARIKATAN) PT DIPO INTERNATIONAL BANK PT BANK BARCLAYS INDONESIA PT LIMAN INTERNATIONAL BANK PT ANGLOMAS INTERNASIONAL BANK PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI PT BANK UIB PT BANK ARTOS INDONESIA PT BANK PURBA DANARTA PT BANK MULTI ARTA SENTOSA (MAS) PT BANK MAYORA PT BANK INDEX SELINDO PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL, Tbk. PT CENTRATAMA NASIONAL BANK PT BANK FAMA INTERNASIONAL PT BANK SINAR HARAPAN BALI PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL PT BANK HARDA INTERNASIONAL PT BANK AGRIS (FINCONESIA - 5.9.2008) PT BANK MAYBANK INDOCORP PT BANK OCBC-INDONESIA
SANDI 422 426 441 451 459 466 472 484 485 490 491 494 498 501 503 506 513 517 520 521 523 525 526 531 535 536 542 547 548 553 555 558 559 562 564 566 567 945 947 948 IV-19
2219
No. NAMA BANK UMUM 120 PT BANK CHINATRUST INDONESIA 121 PT BANK COMMONWEALTH
SANDI 949 950
IV-20
2220
Lampiran 04 DAFTAR SANDI MATA UANG ASING
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
SANDI ADP AED AFA ALL AMD ANG AON AOR ARA ARP ARS ATS AUD AWG AZM BAD BAM BBD BDT BEC BEF BEL BFF BGL BGN BHD BIF BMD BND BOB BRL BRR BSD BTN BUK BWP BYR BZD CAD CDF CDZ
NAMA MATA UANG Andorran Peseta UAD Dirham Afhganistan afgani Albanian Lek Armenia Dram Netherlands Antillian Guilder/Florin Angolan Kwanza Kwanza Reajustado Austral Peso Argentine Peso Schillinging Australian Dollar Aruban Guilder Azerbaijan Manaf Bosniar Dinar Convertible Marks Barbados Dollar Bangladesh Taka Convertible Belgian Belgian Franc Financial Belgian Franc Burkina Faso Frenc Bulgarian Lev Bulgarian LEV Bahraini Dinar Burundi Franc Bermudian Dollar Brunei Dollar Boliviano Brazil Real Cruzeiro Real Bahamas Dollar Bhutan Ngultrum Burma Botswana Pula Belarussian Rouble Belize Dollar Canadian Dollar Franc Congolais Tambahan Baru IV-21
2221
NO. 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
SANDI CHF CLF CLP CNY COP CRC CUP CVE CYP CZK DEM DJF DKK DOP DZD ECS ECV EEK EGP ERN ESP ETB EUR FIM FJD FKP FRF GBP GEL GHC GIP GMD GNF GNS GRD GTQ GWP GYD HKD HNL HRD HRK
NAMA MATA UANG Liechtenstein Franc Unidades de Fomento Chilean Peso China Renminbi Colombian Peso Costa Rican Colon Cuban Peso Cape Verde Escudo Cypriot Pound Czech Koruna German Mark Djibouti Franc Danish Krone Dominican Republic Alergian Dinar Ecuadoran Sucre Unidad de Valor Constante (UVC) Estonian Kroon Egyptian Pound Eritreian Nakfa Spanish Peseta Birr Euro Finnis Markka Fiji Dollar Falkland Island Pound Andorran Franc Pound Sterling Georgian Lari Ghana Cedi Gibraltar Pound Gambian Dalasi Guniea Franc Guinea Franc/Guinea Syli Greek Drachma Guatemala Quetzal Guinea-Bissau Peso Guyana Dollar Hong Kong Dollar Honduras Lempira Croation Dinar Kuna IV-22
2222
NO. 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125
SANDI HTG HUF IDR IEP ILS INR IQD IRR ISK ITL JMD JOD JPY KES KGS KHR KMF KPW KRW KWD KYD KZT LAK LBP LKR LRD LSL LSM LTL LTT LUF LVL LVR LYD MAD MDL MGF MKD MLF MMK MNT MOP
NAMA MATA UANG Haiti Gourde Hungarian Forint Indonesian Rupiah Irish Punt Israeli Shekel Indian Rupee Iragi Dinar Iranian Rial Iceland Krona Italian Lira Jamaican Dollar Jordanian Dinar Japanesse Yen Kenya Shilling Kyrgyzstan som Riel Comoros Franc North Korean Won Won Kuwaiti Dinar Cayman Islands Dollar Kazakhstan Tenge Laos New Kip Lebanese Pound Sri Langka Rupee Liberian Dollar Loti Lesotho Maloti Lithuanian Litas Litas Luxembourg Franc Latvian Latse Latvian Rouble Libyan Dinar Moroccan Dirham Moldova Lei Malagasy Franc Macedonian Dinar Malian Franc Myanmar Kyat Tugrik Macau Pataca IV-23
2223
NO. 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167
SANDI MRO MTL MUR MVR MVS MWK MXN MXV MYR MZM NAD NGN NIO NLG NOK NPR NZD OMR PAB PEI PEN PGK PHP PKR PLN PLZ PTE PYG QAR ROL RUB RUR RWF SAR SBD SCR SDD SDP SEK SGD SHP SIT
NAMA MATA UANG Mauritania Ouguiya Maltese Lira Maurutius Pupee Rutiyaa Moldova Leu Malawi Kwacha Mexican Peso Mexican Unidad de Inversion (UDI) Malaysian Ringgit Mozambique Metical Namibia Dollar Nigeria Naira Nicaragua Cordoba Netherlands Guilder/Gulden/Florin Norwegian Krone Nepalese Rupee New Zealand Dollar Omani Rial Panamanian Balboa Inti Peruvian New Sol Papua New Guinea Kina Philippines Peso Pakistan Rupee Polish Zloty/ New Zloty Zloty Portuguese Escudo Paraguay Guarani Qatari Rial Romanian Leu Russian Ruble Russian Ruble Rwanda Franc Saudi Riyal Solomon Islands Dollar Seychelles Rupee Sudanese Dinar Sudanese Pound Swedish Krone Singapore Dollar St. Helena Pound Slovenia Tolar IV-24
2224
NO. 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209
SANDI SKK SLL SOS SRG STD SUR SVC SYP SZL THB TJR TJS TMM TND TOP TPE TRL TTD TWD TZS UAH UGX USD UYU UZS VEB VND VUV WST XAF XAG XAU XBA XBB XBC XBD XCD XDR XFO XFU XOF XPD
NAMA MATA UANG Slovakia Koruna Sierra Leone Leone Somali Schilling Surinam Guilder Sao Tome Dobra USSR Rouble El Salvador Colon Syrian Pound Swaziland Lilangeni Thai Bath Tajik Ruble Tajikistan Ruble Turkmenistan Manat Tunisian Dinar Paanga Timor Escudo Turkish Lira Trinidad & Tobago Dollar Taiwan Dollar Tanzanian Shilling Ukraine Hryvna Ugandan Shilling US Dollar Uruguay Peso Uzbekistan Sum Bolivar Vietnam Dong Vanuatu Vatu Tala Franc de la Communaute financiere Africaine Silver Gold European Composite Unit (EURCO) European Monetary Unit (E.M.U.-6) European Unit of Account 9 (E.U.A.- 9) European Unit of Account 17 (E.U.A.- 17) Antigua Dollar Special Drawing Right Gold-Franc UIC-Franc Benin Franc Palladium IV-25
2225
NO. 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220
SANDI XPF XPT YER YUD YUM YUN ZAL ZAR ZMK ZRN ZWD
NAMA MATA UANG CFA Franc BAEC Platinum Yemeni Rial New Dinar New Dinar New Yugoslavian (financial Rand) Rand (South African Rand) Zambian Kwacha New Zaire Zimbabwe Dollar
IV-26
2226
LAMPIRAN Lampiran-505 DAFTAR Daftar SANDI SandiPIHAK Peringkat LAWAN
KOLOM
SANDI
I.
Bank Indonesia
001
II.
Bank a. BPR Konvensional b. BPR Syariah c. Bank Umum (Konvensional/Syariah) d. Unit Usaha Syariah (KC Syariah Bank Umum Konvensional)
600 601 700 901
III.
Pihak Ketiga Bukan Bank a. Sektor Pemerintah i. Pemerintah Pusat ii. Pemerintah Daerah iii. Perusahaan 1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) iv. Lainnya b. Sektor Pemerintah Campuran c. Perusahaan d. Koperasi e. Kelompok f. Perorangan i. Pegawai/Pensiunan (PNS, TNI/POLRI, Lembaga Negara dan BUMN/BUMD) dijamin asuransi jiwa ii. Lainnya
IV. Penjamin a. Asuransi jiwa b. Asuransi kredit c. Tanpa penjamin
800 805 832 834 835 840 860 870 872 874 875
880 890 000
IV-27
2227
LAMPIRAN - 06 DAFTAR SANDI SEKTOR EKONOMI
KOLOM
SANDI
1. Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 2. Perikanan 3. Pertambangan dan Penggalian 4. Industri Pengolahan 5. Listrik, Gas dan Air 6. Konstruksi 7. Perdagangan Besar dan Eceran 8. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum 9. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 10. Perantara Keuangan 11. Real Estate 12. Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib 13. Jasa Pendidikan 14. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 15. Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya 16. Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 17. Kegiatan Usaha yang Belum Jelas Batasannya 18. Bukan Lapangan Usaha - Rumah Tangga 19. Bukan Lapangan Usaha – Lainnya
1001 1002 1003 1004 1005 1006 1007 1008 1009 1010 1011 1012 1013 1014 1015 1016 1018 1019 1020
KEPALA DEPARTEMEN KREDIT, BPR DAN UMKM
ZAINAL ABIDIN
IV-28
2228