PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
Penerjemah Modul: Andree Prasusetya, Irma Nurhayati & Deny Firmansjah
Editor & Administator Terjemahan Modul Tri Agung Rooswiadji & Indiani Saptiningsih
Pendanaan: WWF Indonesia & WWF Amerika
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
MODUL 5: BAHAN DAN RANTAI SUPLAI PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN Daftar Isi Pendahuluan ........................................................................................................................ 1 Sasaran Pembelajaran ................................................................................................ 1 Sebelum Lokakarya ............................................................................................................ 1
Agenda ....................................................................................................................... 2
Agenda Pengganti ...................................................................................................... 2
Perlengkapan Lokakarya ........................................................................................... 2
Diktat Teknis dan Selebaran ...................................................................................... 2
Salinan Materi Elektronik ........................................................................................... 3
Pengalaman Peserta .................................................................................................. 3
Keahlian Lokal ............................................................................................................ 4 Menyesuaian Materi untuk Audiens .......................................................................... 4 Tampilan Animasi ....................................................................................................... 4 Hari Sebelum Lokakarya ........................................................................................... 4 Pembentukan Kelompok Kecil ................................................................................... 4
Materi Lokakarya ................................................................................................................. 5 Selebaran .................................................................................................................. 5 Materi Fasilitator ........................................................................................................ 5 Sumber Materi pada CD ............................................................................................ 5 Peninjauan Rencana Lokakarya ................................................................................ 7 Rencana untuk Sesi 1: Pendahuluan dan Tinjauan Masalah .......................................... 10
Pendaftaran dan Sambutan ....................................................................................... 13
Kegiatan 1.1 Pembukaan dan Sambutan .................................................................. 14
Kegiatan 1.2 Pendahuluan dan Harapan ................................................................... 14
Kegiatan 1.3 Reka Peran - Aksi Tanggap Perlindungan Badai .................................. 15
Kegiatan 1.4 Reka Peran - Diskusi Aksi Tangga Shelter Perlindungan Bada............. 19
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
Rencana untuk Sesi 2: Bahan - Bahan dan Lingkungan .................................................. 23
Kegiatan 2.1 Dampak Negatif Lingkungan Bahan-Bahan dan Penilaian Siklus Usia. 23
Kegiatan 2.2 Energi Riil .............................................................................................. 25
Kegiatan 2.3 Panduan bagi Perancang dan Pilihan Bahan-Bahan ............................ 27
Kegiatan 2.4 Analisis Tiga R dalam Peraktik .............................................................. 28
Rencana untuk Sesi 3: Pilihan Pengadaan dan Lingkungan ........................................... 30
Kegiatan 3.1 Pendahuluan dan Strategi Pengadaan Bahan-Bahan Berkelanjutan ... 31
Kegiatan 3.2 Sertifikasi dan Standar .......................................................................... 32
Kegiatan 3.3 Latihan Pengadaan ............................................................................... 34
Kegiatan 3.4 Diskusi Laihan Pengadaan .................................................................... 35
Rencana untuk Sesi 4: Merangkai Semuanya - Penerapan dan Evaluasi ...................... 37
Kegiatan 4.1 Soal Biaya ............................................................................................. 38
Kegiatan 4.2 Batasan dalam Aplikasi Bahan dan Pengadaan Berwawasan
Lingkungan ................................................................................................................. 38
Kegiatan 4.3 Peluan Terkait Bahan dan Pengadaan yang Berwawasan Lingkungan. 39
Kegiatan 4.4 Diskusi Terbuka ..................................................................................... 40
Kegiatan 4.5 Evaluasi Pembelajaran .......................................................................... 41
Kegiatan 4.6 Evaluasi dan Penutupan ........................................................................ 41
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
PENDAHULUAN Panduan pelatih ini berisikan informasi, konten yang disarankan, kegiatan, dan materi pendukung untuk penyelenggaraan lokakarya sehari. Lokakarya ini dikembangkan sebagai bagian dari Panduan Pemulihan dan Rekonstruksi Berwawasan Lingkungan (Green Recovery and Reconstruction Toolkit/ GRRT) di ba wah program Kemitraan Kemanusiaan antara World Wildlife Fund (WWF) dan Program Pemulihan Pasca Tsunami American Red Cross. Lokakarya sehari yang diuraikan di dalam panduan ini dirancang sebagai suatu acara yang berdiri sendiri, akan tetapi dapat digabungkan dengan materi pelatihan GRRT lain seandainya yang hendak diselenggarakan adalah lokakarya beberapa hari. Bila hal ini dilakukan, maka sesi pembuka sebaiknya disesuaikan lagi agar lebih mencerminkan Materi Lokakarya gabungan.
Sasaran Pembelajaran Setelah mengikuti lokakarya ini, peserta diharapkan mampu untuk: 1. mengidentifikasi dampak lingkungan yang khas sebagai akibat dari pilihan bahan bangunan dalam rangka meminimalkan dampak negatif terhadap masyarakat yang tengah memulihkan diri pasca bencana; 2. menggunakan pendekatan berwawasan lingkungan dalam rancangan bangunan dan pemilihan bahan rekonstruksi perumahan pasca bencana; 3. mengidentifikasi dampak khas terhadap lingkungan yang berasal dari pilihan penyediaan bahan; 4. menjelaskan strategi pengadaan bahan dalam rekonstruksi perumahan pasca bencana yang paling sedikit dampak negatifnya terhadap kesejahteraan manusia dan lingkungan; dan 5. menjelaskan manfaat dan batasan-batasan dalam pengambilan keputusan yang berwawasan lingkungan dalam pemilihan dan pengadaan bahan-bahan bangunan pasca bencana.
SEBELUM LOKAKARYA Sebagai bagian dari persiapan lokakarya, Anda perlu mempelajari poin-poin di bawah ini dan memutuskan bagaimana menghadapi tiap-tiap poinnya. Anda mungkin perlu mengoordinasikan beberapa persoalan bersama pihak sponsor, penyelenggara, fasilitator utama lokakarya, dan/atau pengelola di tempat lokakarya diselenggarakan.
1
2
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
Agenda Mutakhirkan agenda sesuai dengan perubahan-perubahan yang ditemui selama lokakarya. Ada satu template agenda yang bisa Anda lihat di file elektronik Materi Lokakarya. Siapkan salinan agenda untuk tiap peserta sebanyak yang diperlukan.
Agenda Pengganti Seperti disebutkan dalam Modul A: Panduan Perangkat Pemulihan dan Rekonstruksi Berwawasan Lingkungan, modul ini dapat dikombinasikan dengan modul lainnya. Modul ini dirancang sebagai lokakarya sehari yang berdiri sendiri yang menjadi tujuan dari dikembangkannya agenda dasar. Namun demikian, disarankan untuk menggabungkan Modul 5 ini dengan Modul 4:Panduan Berwawasan Lingkungan untuk Pemilihan dan Pembangunan Tempat yang Strategis dan Modul 6, Panduan Berwawasan Lingkungan untuk Konstruksi. Bersama-sama, ketiga modul tersebut membentuk untaian materi dasar pelatihan dengan pendekatan yang lebih komprehensif terhadap proses lengkap pembangunan (atau pembangunan kembali) masyarakat secara berkelanjutan pasca bencana atau konflik.
Perlengkapan Lokakarya Pastikan setiap peserta berbekal pena, kertas dan bahan-bahan lain secukupnya. Papan presentasi dan spidol juga harus cukup tersedia sebagai perangkat latihan selama lokakarya. Perhatikanlah bahwa latihan permainan peran pada Sesi 1 memerlukan perlengkapan khusus seperti papan nama dada dan papan nama meja. Lihat berkas lokakarya Modul 5:Bahan dan Rantai Suplai [(dalam bentuk .doc)] . Lihat juga panduan untuk perlengkapan lain dalam Modul A, Panduan Perangkat.
Diktat Teknis dan Berkas Materi Pegangan Diharapkan bahwa diktat teknis untuk modul ini sudah dibagikan kepada peserta di awal lokakarya. Diktat teknis tersebut berisikan sejumlah materi acuan yang akan digunakan selama lokakarya. Pelatih harus memutuskan sejak awal lokakarya, apakah peserta akan menerima perlengkapan sebagai berikut: • buku kerja lokakarya yang terpisah (contohnya yang dijilid ring binder) atau satu buah map tempat berkas materi pegangan; • salinan singkat dari presentasi PowerPoint. Harap diingat bahwa jawaban dari pertanyaanpertanyaan yang diajukan ada pada slide presentasi.
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
Salinan Materi Dalam Bentuk Elektronik Setiap modul pelatihan Perangkat Pemulihan dan Rekonstruksi Berwawasan Lingkungan disertai dengan sebuah CD yang berisi diktat teknis, panduan pelatih, presentasi PowerPoint dan materi lokakarya lain, serta materi acuan. Salinan elektronik semua materi modul juga harus tersedia agar dapat diunduh dari laman internet. Pelatih perlu mengonfirmasi alamat laman tersebut dan memberikannya kepada peserta bersama dengan materi yang dibagikan.
Pengalaman Peserta Pada beberapa lokakarya GRRT, peserta diberi waktu selama 15-30 menit sesuai agenda untuk secara singkat mempresentasikan pengalaman mereka selama melakukan rekonstruksi dan pemulihan pasca bencana terkait tema lokakarya. Jika memungkinkan, pemilihan mereka yang akan melakukan presentasi sebaiknya dilakukan sebelum pelatihan dimulai. Jika ada penilaian terhadap pelatihan atau survei yang dilakukan sebelum lokakarya, maka waktu sebelum mulai tersebut merupakan saat ideal untuk menanyakan kesediaan para peserta untuk melakukan presentasi pengalamannya. Presentasi ini (biasanya sekitar tujuh menit) harus berfokus pada kesulitan teknis yang dihadapi penyaji ketika menangani persoalan-persoalan lingkungan, baik yang positif maupun negatif, dan harus relevan dengan tema lokakarya. Penyaji sangat dianjurkan untuk menghubungkan presentasi mereka dengan satu atau beberapa persoalan lingkungan. Kerangka dasar presentasi tersebut adalah sebagai berikut: • menjelaskan konteks proyek atau kegiatan; • ringkasan persoalan yang dihadapi; • menunjukkan kaitan antara persoalan tersebut dengan aspek lingkungan; dan • menjelaskan solusi yang ditemukan (atau yang dapat diidentifikasi) dalam evaluasi utamanya, terkait dengan bagaimana hasil proyek/kegiatan tersebut terhadap kesejahteraan penduduk yang terdampak bencana. Presentasi tersebut dapat berfokus pada dampak lingkungan yang muncul dari kegiatan dimaksud,baik positif maupun negatif. Agar lebih praktis, setiap penyaji sebaiknya menggunakan tidak lebih dari empat slide PowerPoint (lebih disarankan untuk menggunakan papan tulis flip chart atau alat bantu lain selain slide). Walaupun sesi Pengalaman Peserta memakan waktu relatif panjang mengingat total waktu pelatihan, sesi ini sebetulnya merupakan kesempatan yang sangat baik untuk menerangkan pelajaran yang terkait lingkungan, sekaligus serta menstimulasi pola pikir peserta tentang bagaimana cara mereka menghadapi dan menyelesaikan permasalahan lingkungan dalam pekerjaannya.
3
4
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
Jika sesi Pengalaman Peserta tidak dapat dilangsungkan, maka sesi selanjutnya dalam agenda harus dimajukan dan waktunya menjadi ditambah.
Keahlian Lokal Barangkali yang sama pentingnya dengan memberi kesempatan peserta berbagi pengalaman adalah nilai yang didapat dari mengundang pakar selaku narasumber dalam lokakarya. Satu atau dua orang yang memiliki pengetahuan tentang topik lokakarya, berpengalaman dengan persoalan yang dibahas dalam lokakarya, dan yang terpenting memahami bagaimana persoalan-persoalan ini dapat diterapkan pada konteks setempat sehingga dapat menyumbangkan kontribusi berharga pada lokakarya. ‘Konteks setempat mencakup pengertian mengenai implikasi penerapan pengetahuan dan pengalaman ini dalam situasi pasca bencana/konflik. Dalam hubungannya dengan lokakarya ini, penyuplai logistik dan/atau bahan bangunan dapat menjadi pakar lokal yang sangat membantu.
Menyesuaikan Materi untuk Peserta Panduan pelatih ini beserta materinya dirancang agar dapat diterapkan seuniversal mungkin. Namun, mungkin ada pelatih yang merasa bahwa lokakarya ini akan lebih efektif jika beberapa sampel, studi kasus, atau detil lainnya disesuaikan dengan kebutuhan khusus pelatihan dan minat audiens lokal. Jika demikian halnya, maka pelatih sangat dianjurkan untuk melakukan penyesuaian tersebut.
Animasi Slide Animasi slide (yaitu perlunya ‘mengklik’ agar materi presentasi muncul) diterapkan untuk semua slide. Fasilitator bebas untuk mengubah animasi sesuai kehendak.
Hari Sebelum Lokakarya Pastikan proyektor, komputer, layar, kabel sambung, papan flip chart, spidol, dan semua perlengkapan untuk peserta sudah siap. Lakukan tes pemutaran terhadap semua dokumen PowerPoint untuk memastikan semua animasi berjalan lancar dan dokumen sudah disesuaikan untuk audiens Anda. Pastikan pula semua salinan materi cetak sudah tersedia dan siap dibagikan kepada peserta. Untuk tips perencanaan lokakarya yang lain, silakan lihat Modul A, Panduan Perangkat.
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
Pembentukan Kelompok Kecil Bagian terpenting dalam lokakarya adalah kegiatan kelompok. Pembentukan kelompok-kelompok ini merupakan suatu hal yang pokok. Anda perlu menyelaraskan jumlah peserta lokakarya dengan mekanisme dan tujuan pembelajaran masing-masing kegiatan kelompok. Secara umum disarankan agar peserta duduk secara berkelompok mengelilingi meja besar. Setiap kelompok terdiri dari empat sampai enam orang. Jika memungkinkan, Anda bisa saja membentuk kelompok-kelompok kerja berdasarkan pengelompokan meja tersebut. Namun perlu diperhatikan bahwa ada beberapa kegiatan yang memerlukan jumlah kelompok tertentu, atau memerlukan jumlah orang tertentu dalam satu kelompok. Anda perlu mengantisipasi keadaan-keadaan ini dan siap meminta peserta untuk berkelompok sesuai aturan yang diminta agar tujuan kegiatan dapat tercapai. Pertimbangan lain adalah ide agar kelompok-kelompok ini mencerminkan keragaman peserta. Misalnya,setiap kelompok haruslah menerapkan keseimbangan gender dan memiliki komposisi pekerja sosial dengan pekerja konservasi/lingkungan yang proporsional, pegawai pemerintah, dan/ atau pekerja di sektor swasta. Anda mungkin juga perlu menyeimbangkan komposisi antara orang yang berpengalaman dengan mereka yang terbilang baru di bidang tersebut. Fokus utamanya adalah setiap kelompok memiliki paduan keahlian yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang diperintahkan. Anda bebas memutuskan untuk mengubah keanggotaan kelompok tersebut selama lokakarya. Akan tetapi, tidak mengubah susunan kelompok mungkin merupakan cara yang paling produktif untuk lokakarya singkat, karena hal ini dapat memungkinkan terjadinya perkembangan progresif dari hubungan di dalam kelompok serta kapasitas bersama. Untuk lokakarya yang lamanya beberapa hari, kami sarankan untuk menempatkan individu yang berbeda di tiap kelompok tiap harinya. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan menempatkan kartu nama (atau papan nama) peserta di lokasi yang Anda inginkan setiap kali lokakarya akan dimulai.
MATERI LOKAKARYA Materi-materi berikut perlu dirangkai menjadi satu dan salinannya dipersiapkan sebelum lokakarya dimulai sesuai jumlah peserta. Semua materi lokakarya tersedia dalam CD modul ini. Berkas materi pegangan untuk fasilitator tersedia dalam berkas berjudul ‘Materi Lokakarya’.
Berkas Materi Pegangan Formula penomoran berkas materi pegangan : nomor modul [.] nomor sesi [.]nomor Berkas Materi Pegangan. Contohnya: Berkas 5.2.1 berarti Modul 5, Sesi 2, Materi Pegangan 1.
5
6
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
Sesi 1 Diktat Modul 5: Panduan Berwawasan Lingkungan untuk Bahan dan Rantai Suplai Agenda lokakarya 5.1.1 Perangkat Pemulihan dan Rekonstruksi Berwawasan Lingkungan Materi Reka Peran (Role-Play) Rekonstruksi Badai Tropico (skenario, panduan peran, dan kertas kerja) 5.1.2 Konteks untuk Reka Peran Tropico Sesi 2
Berkas Materi Pegangan Disediakan pada Sesi 1
Sesi 3
5.3.1 Latihan Penyediaan
Sesi 4
5.4.1 Evaluasi Pembelajaran 5.4.2 Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran Sertifikat Penyelesaian Lokakarya CD dengan Materi Sumber yang Berhubungan dengan Lokakarya
Materi Fasilitator Sesi 1
Tabel Materi Pegangan Tropico, “Siapa yang mendapat apa”
Reka Peran Rekonstruksi Badai Tropico
Materi Sumber pada CD Selain dari materi-materi di atas, terdapat beberapa dokumen yang berguna bagi fasilitator dan peserta sebagaimana tercakup dalam CD. Untuk lokakarya ini, materi-materi tersebut mencakup berikut ini. • Semua berkas Modul 5: diktat teknis, panduan pelatih, materi lokakarya, slide PowerPoint, dan Penyediaan Bahan-bahan Modul 5 dalam bentuk berkas lembar hitung Excel. • Pasca Tsunami: Panduan Bangunan Berkelanjutan untuk Asia Tenggara, UNEP & SKAT. • Apa yang Dimaksud dengan Penyediaan Berkelanjutan? UNGM. • Panduan Praktis Penyediaan yang Berwawasan Lingkungan, UNDP. • Kayu sebagai Bahan Konstruksi dalam Operasi Kemanusiaan), UNOCHA, IFRC, dan CARE International. • Inventarisasi Basis Data Karbon dan Energi, University of Bath.
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
TINJAUAN RENCANA LOKAKARYA WAKTU KEGIATAN PENJELASAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
TANGGUNG JAWAB
DURASI
PENDAFTARAN & PENYAMBUTAN 08:30-09:00
Pendaftaran; pengaturan tempat duduk; pembagian lencana, papan nama, dan materi; kata sambutan. SESI 1: PERKENALAN DAN TINJAUAN MASALAH 1.1 Pembukaan dan sambutan 1.2 Pendahuluan dan Harapan 09:00-10:40
10:40-10:55 10:55-11:40
1.3 Reka Peran – Aksi Tanggap untuk Shelter Perlindungan Badai Istirahat
Sambutan dan presentasi singkat. Peserta memperkenalkan diri masingmasing dan menuliskan tujuan lokakarya. Latihan reka peran.
1.4 Reka Peran – Diskusi interaktif. Tanya Jawab Aksi Tanggap Shelter Perlindungan Badai.
30’
10’
30’
60’
15’ 45’
7
8
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
TINJAUAN RENCANA LOKAKARYA WAKTU
KEGIATAN
PENJELASAN
TANGGUNG JAWAB
DURASI
SESI 2: BAHAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 2.1 Dampak Lingkungan dari Bahan Bangunan dan Penilaian Siklus Usia Bangunan 2.2 Energi Riil
09:00-10:40
12:30-1:30
Presentasi dan diskusi. 15’
Presentasi, diskusi interaktif, dan latihan. 2.3 Panduan Bagi Presentasi dan Para Perancang latihan kelompok kecil. 2.4 Analisis 3-R Diskusi pleno dalam Tataran terpandu . Praktis Makan Siang
10’
15’
10’ 60’
SESI 3: PILIHAN-PILIHAN PENGADAAN DAN LINGKUNGAN
1:30-2:50
3.1 Strategi untuk Pengadaan Bahan Berkelanjutan 3.2 Sertifikasi dan Standar 3.3 Latihan Pengadaan
3.4 Diskusi Latihan Pengadaan 2:50-3:15
Istirahat
Presentasi dan diskusi interaktif.
Presentasi dan diskusi interaktif. Presentasi dengan diskusi yang terbuka dan interaktif. Presentasi dengan diskusi yang terbuka dan interaktif.
25’
10’
25’
20’
25’
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
TINJAUAN RENCANA LOKAKARYA WAKTU
KEGIATAN
PENJELASAN
TANGGUNG JAWAB SESI 4: MENYATUKAN SEMUA: PENERAPAN, EVALUASI 4.1 Pertanyaan Biaya 4.2 PembatasanPembatasan dalam Pencapaian Bahan Ramah
Presentasi dan diskusi terbuka Latihan seluruh kelompok untuk merinci permasalahan dengan
Lingkungan dan Pengadaannya
memilih dan membeli bahanbahan ramah lingkungan. Latihan seluruh
4.3 Peluang
3:15-5:00
terkait dengan Bahan Ramah Lingkungan dan Pengadaannya 4.4 Diskusi Terbuka 4.4 Evaluasi Pembelajaran 4.4 Evaluasi Pembelajaran
kelompok, dilanjutkan dengan presentasi singkat perorangan. Menanggapi persoalan yang dimiliki peserta. Kuis singkat. Evaluasi dan kata penutup (formalitas disesuaikan dengan lokasi dan norma setempat).
DURASI
15’
15’
25’
20’ 10’
20’
9
10
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
RENCANA UNTUK SESI 1: PENDAHULUAN DAN TINJAUAN MASALAH LAMA SESI 145’ (ditambah 15’ istirahat) TUJUAN Pada akhir sesi ini, peserta akan dapat: · mengenali peserta lain dalam lokakarya dan mengetahui tujuan masing-masing hadir dalam lokakarya ini; · mengilustrasikan dampak lingkungan dari bahan bangunan dan pilihan-pilihan pengadaannya untuk proyek rekonstruksi; dan
MUATAN PENTING
OUTPUT
· menjelaskan pentingnya faktor lingkungan selain dari faktor-faktor lain yang membutuhkan perhatian para perancang dan manajer proyek selama proyek rekonstruksi. Fasilitator memperkenalkan tujuan lokakarya dan peserta memperkenalkan diri mereka masing-masing. Bisa dilakukan latihan untuk menggambarkan permasalahan umum serta tekanan yang diterima oleh para perencana rekonstruksi dan petugas pengadaan. Fokus spesifiknya adalah mengenai persoalan lingkungan yang dihubungkan dengan keputusan-keputusan yang dibuat selama proses rekonstruksi berlangsung. · Harapan peserta ditulis pada kartu indeks berukuran besar. · Hasil identifikasi yang dibuat oleh peserta secara mandiri tentang persoalan dan hambatan pada perancang dan administrator proyek rekonstruksi. · Dampak kunci terhadap lingkungan yang berasal dari pilihan pengadaan bahan bangunan yang diambil dalam konteks rekonstruksi berorientasi pada kemanusiaan dan pembangunan ini.
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
PERSIAPAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
· Jika diperlukan, buatlah tanda yang dapat membantu mengarahkan peserta menuju ruang lokakarya. · Buatlah tanda selamat datang dengan mencantumkan nama lokakarya. · Sesuaikan slide PowerPoint dengan kondisi daerah, jika diperlukan. · Sesuaikan antara peran dalam latihan reka peran awal dengan jumlah peserta yang ada, dan siapkan sebuah amplop untuk tiap pemain peran yang berisi panduan untuk memainkan peran dan sumber-sumber lain. (Lihat ‘Tabel Berkas Materi Pegangan Tropico, Siapa Mendapat Apa’ dalam berkas Materi Lokakarya).
PERALATAN
· Ketika peserta mendaftar, berikan mereka masing-masing sebuah kartu dan mintalah mereka untuk membaca agenda lokakarya serta menuliskan satu hal yang ingin mereka pelajari atau dapatkan dari lokakarya ini. Kartu-kartu ini kemudian dikategorisasi dan ditempel pada papan flip chart untuk diberi komentar pada akhir acara hari tersebut. · Proyektor dan layar · Kertas flip chart dan spidol · Papan nama dada · Papan meja untuk nama · Kartu indeks besar · Alat perekat (selotip)
MATERIPEGANGAN
· Amplop, panduan peran, lencana peran beserta holdernya, [cek kasir] , Kontrak/MoU dan formulir kontrak untuk latihan ‘Tropico’ (lihat ‘Tabel Materi Pegangan Tropico, Siapa Mendapat Apa’ pada berkas Materi Lokakarya) · Diktat Modul 5 Panduan Berwawasan Lingkungan untuk Rantai Bahan-bahan dan Suplai · Agenda lokakarya
FASILITATOR
· Lihat dokumen Modul 5: Panduan Berwawasan Lingkungan untuk Bahan dan Rantai Suplai (Mod 5 Materials and Supply Chain Lihat catatan panduan kegiatan berikut ini
11
12
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
Sehari sebelum lokakarya, fasilitator harus melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Memastikan salinan semua materi sudah tersedia sesuai instruksi dalam Materi Lokakarya Modul 5. Semua panduan peran dan perlengkapan permainan reka peran sudah disiapkan dalam amplop dan diberi tanda untuk masing-masing peran. (Lihat halaman berjudul ‘Tabel Materi Pegangan Tropico: Siapa Mendapat Apa’). 2. Siapkan dua laptop untuk digunakan selama reka peran. Masukkan berkas Mod 5 Materials procurement worksheet.xls ke dalam keduanya ini. Komputer ini akan digunakan oleh dua pemain peran (petugas pengadaan) selama latihan reka peran. Sebelum peserta tiba di pagi hari menjelang lokakarya, fasilitator perlu mempersiapkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pada papan flip chart, tuliskan pesan untuk para peserta, yang berisi permintaan untuk: a. membaca kembali agenda lokakarya; dan b. menuliskan satu hal yang ingin mereka pelajari atau dapatkan dari lokakarya ini (sebagaimana dijelaskan di atas). Kumpulkan kertas-kertas ini pada saat penyambutan di Sesi 1 dan baca ulang saat istirahat untuk melihat, tujuan mana yang bisa dicapai selama lokakarya dan mana yang kemungkinan tidak bisa. Buatlah rencana untuk mencapai tujuantujuan pembelajaran ini. Atau informasikanlah kepada para peserta mengenai cara untuk mencapai tujuan mereka lewat sumber lain. 2. Aturlah ruangan sehingga dapat memenuhi setting-an reka peran. Diperlukan 11 ‘workstation’ atau meja kerja untuk masing-masing peran (kecuali jika pemain Perancang Proyek dan Petugas Pengadaan dari pihak tim Shelter Jaring dapat duduk bersama dalam satu workstation, sementara pemain Perancang Proyek dan Petugas Pengadaan tim Shelter Hijau di workstation yang lain). Tiap workstation harus memiliki satu meja kecil dan dua atau tiga buah kursi yang harus terpisah satu dengan yang lainnya. Jarak yang disarankan adalah 2 meter antara satu sama lainnya. Akan sangat membantu jika ruangan yang dipakai cukup lega untuk bisa menampung semua workstation. Jika tidak, maka pisahkanlah meja-meja workstation tersebut menjadi dua ruangan yang berdekatan. Posisikanlah ketiga peran pertama (penjual bahan-bahan bangunan) pada pojok yang berseberangan sehingga negosiasi mereka tidak dapat terdengar oleh pesaingnya. Serupa dengan itu, tempatkan tim Shelter Jaring dan tim Shelter Hijau sejauh mungkin. 3. Rekatkan tanda untuk 11 workstation tersebut pada tembok di dekat meja atau tempat lain yang mudah terlihat sehingga semua pemain dapat mengetahui di mana saja lokasi workstation. 4. Tentukan bagaimana para peserta akan mendapat peran mereka. Salah satu teknik yang efektif adalah sebagai berikut.
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
a. Ada 13 peran dalam permainan reka peran ini. Jika ada lebih dari 13 peserta, maka dua orang dapat diberikan peran yang sama. Peran #4 hingga #11 dapat dimainkan oleh dua peserta. Jika ada lebih dari 21 peserta, tambahkan orang kedua untuk peran #1 - #3 dan #12-#13. Jika jumlah peserta kurang dari 13 orang, maka hapuskan peran mulai dari yang paling bawah (#1) hingga atas (peran #13). Fasilitator harus ikut memainkan peran-peran tersebut. b. Tuliskan separuh dari nama/label peran pada satu papan flip chart dan separuh lagi pada flip chart yang lain. Tambahkan satu baris bagi peserta yang ingin mendaftar untuk peran tersebut. Jika ada lebih dari 13 peserta, tambahkan garis sesuai kebutuhan untuk mengakomodasi semua peserta. Jumlah baris pada flip chart haruslah sama dengan jumlah peserta yang ada. c. Ketika Anda memberi tahu peserta bahwa mereka dapat memilih peran yang mereka inginkan, tekankanlah bahwa mereka hanya dapat mendaftar pada garis yang disediakan dan belum terisi. d. Setelah Anda mengarahkan peserta untuk mendaftarkan diri (setelah penjelasan mengenai latihan ini), pastikan bahwa hanya ada satu nama pada setiap garis pendaftaran. 5. Petugas Pengadaan tim Shelter Jaring dan Petugas Pengadaan tim Shelter Hijau masingmasing ditugaskan untuk menghasilkan lembar hitung (spreadsheet)yang menunjukkan Pengadaan dari lembaga mereka. Sebelum peserta mendaftar untuk peran tersebut, Anda harus menjelaskan bahwa akan sangat membantu jika orang yang mendaftar untuk peran ini terbiasa bekerja dengan program Excel. Setelah para peserta mendapatkan peran masing-masing dan pada saat mereka mulai menyiapkan diri untuk memulai reka peran, tunjukkan pada petugas pengadaan bagaimana cara kerja file Excel. Contohnya, Anda dapat memasukkan angka pada bidang yang sesuai untuk mencerminkan pilihan dan pembelian bahan. Dokumen Excel akan secara otomatis menghitung total pembelian.
Pendaftaran dan Penyambutan (30 menit) Agenda lokakarya sebaiknya dimulai setidaknya 30 menit sebelum pembukaan dan sambutan resmi. Sebab jika tidak, akan terlalu banyak peserta yang datang terlambat beberapa menit, mendaftar, mengambil bahan-bahan mereka, dan menyapa kawan-kawan yang lebih dulu tiba sebelum mengambil tempat duduk dan bersiap memulai lokakarya. Ketika peserta mendaftar, beri mereka sehelai kartu dan minta mereka untuk mempelajari agenda lokakarya serta tidak lupa untuk menuliskan satu hal yang ingin mereka pelajari atau dapatkan dari
13
14
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
lokakarya ini. Kartu-kartu ini sebaiknya dikategorisasikan, dipasang pada papan presentasi , dan dilihat kembali pada Sesi 4 untuk melihat kalau-kalau ada persoalan yang dapat diangkat pada diskusi tambahan.
Kegiatan 1.1 Pembukaan dan Sambutan (10 menit) Slide #1, Bahan dan Rantai Suplai. Mulailah lokakarya dengan ucapan selamat datang. Beri peserta penghargaan karena telah meluangkan waktu di tengah jadwal mereka yang padat, karena menempuh perjalanan jauh, dsb. Ingatkan peserta bahwa hari ini adalah hari yang menarik dan menyenangkan, bahwa kelompok ini menerima dan menyambut baik keragaman, dan semua orang harus ambil bagian, terutama untuk saling berbagi pengalaman dan mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin mereka miliki berkaitan dengan topik lokakarya ini. Orang yang telah ditunjuk untuk membuka lokakarya sebaiknya menyampaikan keterangan ringkas tentang tujuan dan nilai dari lokakarya ini. Komentar tersebut akan memberikan landasan bagi acara lokakarya dan mungkin menggambarkan adanya pertautan antara lokakarya dengan kebijakan yang relevan dari organisasi penyelenggara ketika mereka berbicara tentang bahan dan rantai suplai.
Slide #2, Gambaran Singkat Lokakarya. Untuk memberikan gambaran tentang lokakarya, sampaikanlah kepada peserta bahwa lokakarya ini berisi cara memilih bahan-bahan bangunan yang memenuhi kriteria ini: • meminimalkan dampak terhadap lingkungan; • menggunakan pendekatan yang berwawasan lingkungan dalam merancang bangunan; • meminimalkan dampak lingkungan selama pengadaan; dan • mengacu pada tujuan lokakarya dalam diktat modul.
Kegiatan 1.2 Pendahuluan dan Harapan (30 menit) Slide #3, Tinjauan Masalah. Pada saat peserta mendaftar, berilah mereka selembar kartu dan minta mereka membaca agenda lokakarya, dan tidak lupa untuk menuliskan satu hal yang ingin mereka pelajari atau peroleh dari lokakarya ini. Ingatkan kembali akan hal tersebut sekarang, dan sampaikan kepada mereka bahwa Anda akan mengategorisasikan kartu-kartu tersebut dan memasangnya di papan presentasi untuk dikomentari nantinya.
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
Slide # 4, Pendahuluan. Mintalah para peserta untuk saling memperkenalkan diri mereka secara singkat, mengikuti arahan yang ada pada slide. Setiap kali seseorang selesai memperkenalkan diri, kumpulkan Kartu Tujuan mereka untuk kemudian dipasang di dinding belakang ketika istirahat pertama. Bagian ini harus dilaksanakan dengan disiplin waktu. Misalnya Anda bisa menetapkan aturan, satu perkenalan tidak boleh lebih dari 30 detik.
Slide # 5-6, Panduan Pemulihan dan Rekonstruksi Berwawasan Lingkungan (GRRT). Dimasukkannya lokakarya ini ke dalam konteks keseluruhan proyek pelatihan GRRT akan cukup bermanfaat. Diskusikan poin-poin yang ada pada slide pertama dan sebutkan modul-modul lain dari slide kedua. Jelaskan bahwa Modul 5 membentuk serangkaian informasi bersama-sama dengan Modul 4 dan 6 mengenai pembangunan (atau pembangunan kembali) yang berkelanjutan untuk masyarakat. Bagikan Berkas Materi Pegangan 5.2.1 (Perangkat Pemulihan dan Rekonstruksi Berwawasan Lingkungan) pada akhir presentasi, sambil menyebutkan bahwa dokumen ini berisi informasi tambahan. (Jika semua peserta sudah pernah mendapatkan modul GRRT yang lain sebelumnya dan memperoleh materi pegangan ini di lokakarya tersebut, maka tidak perlu lagi membagikan materi pegangan yang sama pada lokakarya ini.)
Slide #7, Prinsip-prinsip GRRT. Keenam prinsip ini sudah memandu pengembangan modul GRRT dan sangat mendasar artinya bagi pelaksanaan pemulihan dan Berwawasan Lingkungan Rekonstruksi Berwawasan Lingkungan yang berhasil.
Slide #8, Lokakarya Hari Ini. Baca jadwal untuk hari ini, beri gambaran singkat tentang apa yang bisa diperoleh para peserta. Tanyakan jika ada persoalan yang hendak diajukan mengenai rencana tersebut.
Kegiatan 1.3 Reka Peran – Aksi Tanggap Perlindungan Badai (60 menit) (Teks berikut berisi saran untuk memperkenalkan dan menyajikan latihan reka peran kepada para peserta. Latihan ini sedikit rumit dan Anda perlu mempelajari instruksi yang ada dalam berkas elektronik Materi Lokakarya secara seksama. Diperlukan pemahaman yang menyeluruh mengenai mekanisme latihan ini agar dapat menjelaskannya kepada para peserta.)
15
16
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
Slide #9, Topan Georgette. Jelaskan bahwa cara terbaik untuk menguasai topik lokakarya ini adalah melalui simulasi bencana, di mana para peserta memainkan aneka peran pemangku kepentingan. Kemudian, terangkan skenario yang sudah disiapkan dan jelaskan bagaimana cara kerja reka peran ini. Skenario yang disiapkan adalah “Badai Topan Besar Georgette,” yang telah merusak sebagian besar daerah Selatan Tropico, sebuah negara tropis kecil. Kota Southtown (berpenduduk 300.000 jiwa) sebagian besar hancur.
Slide #10, Gambaran Bencana. Gambarkan secara singkat kerusakan yang ditimbulkan oleh angin besar dan terjangan badai.
Slide #11, Data Kunci. Buat ringkasan kerusakan yang terjadi, seperti keterangan yang tertera pada slide. • 40.000 rumah rusak, dengan rincian sebagai berikut:
• 20% rusak ringan, masih bisa dihuni
• 30% rusak sedang, masih bisa dihuni
• 40% masih berdiri namun tanpa atap
• 10% hancur total
• Komunitas dan bangunan usaha keduanya terkena dampak yang sama. • Layanan infrastruktur kunci, listrik, air dan sistem pembuangan/gorong-gorong (hanya pada daerah perkotaan) 60% rusak
Slide #12, Yang Sedang Terlibat dalam Perencanaan Rekonstruksi . Slide ini berisikan daftar pemangku kepentingan dalam rekonstruksi bencana. Para pemangku kepentingan ini sama dengan yang akan diperankan dalam reka peran. Seperti termuat pada panduan fasilitator untuk reka peran, jika peserta lebih dari 13 orang maka beberapa orang akan memainkan peran yang sama. Jika peserta kurang dari 13 orang, maka beberapa peran akan dimainkan oleh Anda dan fasilitator lokakarya lain yang dapat membantu.
Slide #13, Keping-keping Permainan. Jelaskan bahwa setiap orang yang memainkan peran akan menerima paket informasi dan beberapa bahan. Tiap pemain peran akan memiliki sebuah “kantor” yang harus segera mereka tempati begitu reka peran dimulai. (Anda harus sudah menata ruangan dengan 11 kantor atau anjungan kerja dan papan tanda di dekat setiap kantor agar Anda dapat
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
menjelaskan skenario tersebut sekarang.) Jelaskan juga bahwa tiap peran menerima kepingan yang berbeda. Sebagai contoh, ada peran untuk menjual atau membeli bahan-bahan bangunan. Mereka memiliki pedoman dan kontrak untuk melakukan hal ini. Peran lain akan mendukung dijalankannya kebijakan atau praktik tertentu dan mereka akan memiliki naskah Nota Kesepahaman (MoU) untuk mencatat kesepakatan yang mereka buat dalam perkara-perkara tadi. Satu peran yang perlu dijelaskan adalah petugas pengadaan. Mereka akan diberi secarik kertas dan lembar hitung (spreadsheet) elektronik (Excel) untuk mencatat keputusan pengadaan mereka. Mintalah dua peserta yang terbiasa menggunakan lembar sebar untuk mengisi peran ini. Apabila semua hal ini sudah dijelaskan, jelaskan metode Anda dalam pembagian peran. (Lihat Catatan #4 pada bagian di atas berjudul “Pendaftaran dan Penyambutan” tentang pembagian peran.) Lanjutkan dengan pembagian peran. Bagikan amplop-amplop yang berisi panduan peran dan latar belakang bencana “Reka Peran Rekonstruksi Badai Tropico.” (Total sebanyak 13 amplop. Jika jumlah peserta lebih banyak dari jumlah ini, tempatkan dua orang pada peran yang sama sehingga semua orang mendapatkan satu peran. Jika ada peran yang dimainkan oleh dua orang, berikan dua orang ini satu amplop keterangan, akan tetapi tiap peserta mendapat dua panduan peran, yaitu deskripsi sebanyak satu halaman tentang peran dan tugas mereka. [Peran yang diprioritaskan untuk dilakoni dua orang adalah peran #4 -#9.] Sebaliknya, jika jumlah peserta kurang dari jumlah peran, bagikan tiap peran secara berurutan sesuai nomor. Peran yang tersisa akan dimainkan oleh tim fasilitator.) Jelaskan kepada pemain bahwa permainan akan dimulai dalam waktu lima menit. Setelah semua peserta yang mendapat peran telah menerima amplop berisikan panduan peran dan bahan-bahan yang diperlukan, dan sudah mengisi workstation (kantor) masing-masing, lanjutkan dengan arahan singkat tentang reka peran.
Slide #14, Peta Tropico. Secara singkat jelaskan peta sederhana negara Tropico, negara tetangganya Banan, kota-kota utama di Tropico, dan jalur topan.
Slide #15, Alur Waktu. Jelaskan alur waktu untuk latihan ini: Lima Menit – Membaca (Peserta punya waktu lima menit untuk membaca bahan-bahan tentang latar belakang dan panduan peran.) Permainan Dimulai (Setelah lima menit, Anda harus mengumumkan bahwa permainan dimulai.) Empat puluh menit – memutuskan dan membeli apapun yang Anda butuhkan (Informasikan
17
18
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
peserta bahwa setiap orang punya tugas masing-masing, untuk membeli atau menjual bahanbahan bangunan atau untuk mendukung kepentingan masing-masing. Mereka diberi waktu 40 menit untuk melakukan hal ini.) Ulasan kontrak (Setiap orang perlu melihat apakah mereka sudah menuntaskan rencana mereka.) Lima belas menit – Buatlah perbaikan/tambahan pada rencana, program, perjanjian penjualan, atau kontrak Anda (Seperti yang tertulis dalam slide, peserta diberi waktu 15 menit untuk menyelesaikan rencana mereka.) Diskusi (Kontrak atau nota kesepahaman yang belum ditandatangani pada saat ini dianggap tidak sah.) (Permainan akan berhenti dan Anda akan memimpin diskusi tentang permainan yang baru saja selesai.)
Slide #16 – 26. Ini adalah slide penunjuk waktu – Anda dapat menampilkan slide secara manual, atau mengeset PowerPoint agar slide dapat berganti secara otomatis setiap lima menit. Intinya adalah menekankan pentingnya waktu kepada setiap pemain peran dan menunjukkan tenggat yang kian dekat, yang dengannya tiap keputusan harus diambil. Tiap foto dan keterangan singkat menampilkan beberapa petunjuk tentang skenario yang berkembang; oleh karena itu, jika ada yang bertanya “Apakah gambar tersebut ada artinya?” Anda harus menjawab “Ya – apa yang Anda lihat itu sedang terjadi sekarang.” Selama permainan berlangsung, fasilitator berkeliling untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan berusaha agar permainan terus berjalan lancar. Jelaskan instruksi-instruksi yang diberikan dan beri informasi agar peserta dapat bertindak. Akan tetapi hati-hati, jangan malah menasihati atau terlalu memengaruhi apa yang mereka lakukan selama permainan berlangsung.
Slide #27, Waktu Untuk Evaluasi Program. Hentikan reka peran. Jelaskan bahwa tiap proposal sudah masuk. Setiap keputusan yang tidak dibuat lewat formulir tertulis akan diartikan sebagai kegagalan bertindak sesuai waktu yang ditetapkan.
Slide #28, Diskusi. Tunjukkan slide ini dan bacalah pertanyaan-pertanyaan yang akan Anda ajukan selama sesi ini. Namun, karena sesi ini sudah cukup panjang, umumkan bahwa Anda akan mengadakan istirahat selama 15 menit. Bila semua orang sudah kembali, Anda bisa mulai dengan melakukan tanya jawab. Tekankan bahwa mereka hanya punya waktu 15 menit dan mintalah mereka untuk segera kembali ke kursi masing-masing bila jatah waktunya habis. Gunakan waktu selama istirahat untuk melihat kartu tujuan masing-masing orang dan garis bawahi poin-poin yang sesuai dengan topik. Kapan pun memungkinkan, cobalah menjawab semua poin
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
yang diajukan di tempat manapun yang Anda anggap cocok dalam agenda. Jika ada poin yang benar-benar tidak cocok dalam struktur topik, simpan saja untuk diangkat kembali pada sesi forum terbuka.
Kegiatan 1.4 Reka Peran – Diskusi Aksi Tanggap Shelter Perlindungan Badai (45 menit) Ulangi slide #28, Tanya Jawab. Gunakan daftar peran agar setiap pemain bisa melakukan evaluasi mandiri secara cepat dalam latihan. Mulailah dari peran #1 dan minta pemain tersebut untuk mendiskusikan pertanyaannya. Jika ada dua orang yang memainkan satu peran, maka hanya salah satu dari pasangan tersebut yang akan menjawab atas nama tim. Ketika pemain peran menjelaskan permasalahan yang mereka hadapi, tuliskan masalah tersebut pada papan presentasi. Untuk masalah atau persoalan yang berulang, buatlah tanda di sampingnya sehingga masalah yang memiliki banyak tanda dapat diurutkan menurut prioritas. Gunakan lembar tips berikut sebagai panduan untuk meminta soal-soal yang diajukan bermacam pemain peran, jika memungkinkan. Jajaki contoh situasi di mana praktik berkelanjutan secara lingkungan bakal menghasilkan akibat yang lebih baik untuk penduduk yang terdampak.
19
20
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
LEMBAR TIPS FASILITATOR TROPICO Selama diskusi, ajukan soal yang sudah ditandai tentang pengadaan bahan-bahan bangunan, dari mana, dan dari pemasok yang mana. Sebagian besar soal ini menyasar petugas pengadaan dan perancang proyek. Kayu – Apakah Anda tahu dari mana asal kayu ini? Apakah Anda tahu bahwa pemasok Port River Valley Forest secara ilegal melakukan pembalakan terhadap harta kekayaan negara ini? Apakah Anda tahu bahwa pembelian Anda mempercepat kerusakan tiga spesies ikan di Port River Valley? Mungkinkah kayu tersebut diselamatkan dari reruntuhan puing (akibat bencana)? Mengapa penggunaan kayu bekas dapat menguntungkan penduduk yang terdampak bencana? Bambu/Rumbia Nipah–Apakah bambu tersebut dipanen secara ilegal? Tahukah Anda bahwa pemanenan nipah secara berlebihan membuat komoditas yang tadinya berlimpah ini menjadi cukup langka? Tahukah Anda bahwa mengambil batang bambu dari Hutan Port River Valley adalah ilegal? Atap Asbes – Tahukah Anda bahwa lembar atap bergelombang yang dijual di Tropico semuanya mengandung asbes? Apa manfaat yang diperoleh masyarakat lokal dengan tidak menggunakan lembaran atap yang mengandung asbes? Atap Seng – Apakah atap seng bergelombang Anda berasal dari dermaga Port Town atau dari dermaga Port Bana? Barang yang berasal dari Port Bana menempuh perjalanan yang lebih jauh, membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk transportasi, dan mengancam beberapa spesies di sepanjang jalan Port Town – Port Bana. Apa manfaat yang akan didapat masyarakat lokal dengan membeli bahan-bahan dari Port Town? Batu Bata – Dari manakah bata ini berasal? Apakah Anda bertanya di mana tanah liatnya ditambang? Apakah Anda tahu bahwa bata yang dibuat oleh perajin menyebabkan pengendapan berlebihan pada sungai-sungai kecil setempat, yang pada akhirnya mengancam habitat kehidupan liar di area tersebut? Bagaimana perlindungan terhadap ekosistem sungai kecil dapat memberi manfaat pada penduduk yang terdampak bencana? Semen (dan blok) – Apakah semen Anda berasal dari Bana atau dari Tropico? Sudahkah Anda perhitungkan biaya lingkungan akibat perjalanan panjang truk transportasi yang diperlukan? Tahukah Anda bahwa Pabrik Semen Nasional Bana tidak memiliki kontrol lingkungan? Mengapa kontrol lingkungan dapat memberi manfaat bagi penduduk lokal?
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
Bila semua pemain sudah selesai berpendapat, lihat kembali papan presentasi untuk mengetahui masalah dan peluang apa yang mendukung praktik berkelanjutan secara lingkungan – utamanya yang paling sering disebut-sebut.
Slide #29, Beberapa Simpulan. Simpulkan sesi ini dengan beberapa poin kunci yang dikemukakan oleh pemain peran sendiri, demikian pula poin yang terdapat di dalam daftar berikut: ·
Dikejar waktu adalah biasa – tapi bisa menyesatkan. (Program rekonstruksi kemanusiaan sering dilakukan dalam jadwal waktu yang sangat padat. Tekanan ini lebih dikarenakan kebutuhan organisasi yang ingin tampak ‘bertindak cepat’ ketimbang kebutuhan kemanusiaan sebenarnya untuk melaksanakan program jangka panjang dalam jangka waktu singkat.)
·
Ada sejumlah tekanan yang dialami perencana rekonstruksi (Ada begitu banyak tekanan yang dialami perancang program dan petugas pengadaan – biaya, kecepatan, penerimaan masyarakat, penerimaan pihak pemberi bantuan atau kantor pusat, serta keselamatan lingkungan.)
·
Persoalan-persoalan lingkungan yang pada awalnya kurang diperhatikan dapat memiliki hasil yang berjangka panjang, lebih lama dan memakan biaya. (Persoalan-persoalan lingkungan yang kurang diperhatikan karena perhatian yang teralihkan pada masalah lain terbukti dapat membawa bencana bagi proyek dan organisasi – begitu juga dengan lingkungan alami dan penduduk yang terdampak.)
·
Pemilihan pengadaan bahan-bahan berdampak nyata pada lingkungan.
·
Ketergesa-gesaan mengakibatkan pemborosan. (Waktu yang dihabiskan untuk analisis lingkungan adalah waktu yang dimanfaatkan dengan baik dan seringkali lebih singkat ketimbang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan rancang ulang setelah diketahuinya kesalahan-kesalahan yang terdahulu.)
Setelah diskusi ini, bagikan materi pegangan 5.1.2 Konteks untuk Reka Peran Tropico. Materi pegangan ini menyoroti banyak persoalan yang seharusnya memengaruhi keputusan-keputusan tentang bahan-bahan apa yang dibeli dan dari sumber mana.
Slide #30, Kutipan Hari Ini. Bacalah kutipan tersebut dan perhatikan bahwa tujuan lokakarya adalah untuk melihat pemilihan dan pengadaan bahan-bahan bangunan dari sudut pandang lingkungan.
21
22
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
Slide #31, Dampak Bencana pada Pasar Bahan-bahan Bangunan. Slide ini adalah grafik tentang situasi teoretis. Semua anggota masyarakat punya persediaan perumahan sebelum bencana atau konflik. Biasanya, suatu komunitas perlu melakukan penambahan sekitar 3%-5% per tahun untuk kebutuhan perumahan dalam rangka mengakomodasi pertumbuhan penduduk dan mengganti rumahrumah tua yang tak lagi layak huni. Namun demikian, usai bencana atau konflik yang merusak atau menghancurkan sebagian besar rumah yang ada, maka kebutuhan pembangunan kembali akan berlangsung dengan laju yang lebih cepat, misalnya sebesar 30%-40% dari persediaan perumahan yang ada, selama dua tahun pertama setelah bencana muncul. Kebutuhan baru spesifik ini akan sangat bervariasi tergantung pada kondisi bencana dan proporsi rumah masyarakat yang rusak atau hancur. Pesan dari slide ini adalah bahwa kebutuhan akan rumah yang baru itu dapat membuat masyarakat meninggalkan cara pemanenan bahan-bahan bangunan mereka yang tradisional, dan mungkin lebih berkelanjutan secara lingkungan, lantas menggantinya dengan cara panen yang justru menyebabkan kerusakan jangka pendek dan jangka panjang.
Slide #32, Berdiri dan Regangkan Tubuh Selagi Kita Menyiapkan Sesi 2. Umumkan kepada semua orang bahwa tanya jawab ini mengakhiri Sesi 1. Setelah kita berdiri dan meregangkan tubuh, kita akan memulai Sesi 2 (Bahan-bahan Bangunan dan Lingkungan).
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
RENCANA UNTUK SESI 2: BAHAN-BAHAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN LAMASESI 60’ TUJUAN Pada akhir sesi, peserta diharapkan mampu:
MUATAN PENTING
PERSIAPAN
PERALATAN MATERI PEGANGAN FASILITATOR
·
Menunjukkan dampak lingkungan dari pemilihan bahan-bahan bangunan untuk proyek rekonstruksi
·
Menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) saat melakukan pemilihan bahan-bahan bangunan Dasar-dasar Penilaian Siklus Usia
· ·
Dasar tentang konsep ‘energi riil’ dan penerapannya dalam memilih bahan-bahan bangunan
·
Penilaian dampak pada area, penduduk, atau kelompok yang berbeda
· ·
Analisis 3R Jika diperlukan, sesuaikan foto PowerPoint dengan kondisi daerah atau negara tempat lokakarya diadakan.
·
Kunjungi tempat pasokan bahan-bahan bangunan setempat dan periksalah bahan-bahan yang biasa dipakai, biaya, dan kisaran mutu /pilihan yang tersedia.
· Jika memungkinkan, bawalah contoh fisik bata, , bambu, semen, atau bahan-bahan lain yang biasa dan mudah dibawa. Proyektor dan layar Tidak ada Pelajari kegiatan yang akan dilakukan pada sesi ini, sebagaimana berikut.
Kegiatan 2.1 Dampak Negatif Lingkungan Bahan-bahan Bangunan dan Penilaian Siklus Usia (15 menit) Slide #1 dan 2, Tujuan Sesi 2. Terangkan fokus dan tujuan lokakarya pada sesi ini. Di akhir sesi, peserta diharapkan mampu: ·
Mempertunjukkan dampak negatif lingkungan akibat pemilihan bahan-bahan bangunan untuk proyek rekonstruksi
·
Menerapkan prinsip-prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle atau Kurangi, Pakai Ulang, Daur Ulang) dalam pemilihan bahan-bahan bangunan
23
24
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
Slide #3, Penerapan untuk Anda. Terangkan kepada peserta bahwa diskusi ini penting bagi setiap orang, dan diskusi ini akan difokuskan pada yang berikut: Apa yang bisa Anda lakukan dalam peran Anda sebagai petugas program, perencana proyek, atau pemberi dana untuk mencapai tujuan pemilihan bahan-bahan berkelanjutan secara lingkungan dalam program rekonstruksi.
Slide #4, Dampak Negatif Lingkungan dari Bahan-bahan Bangunan. Penggunaan bahan-bahan bangunan apapun akan menimbulkan Dampak Negatif Lingkungan . Hal ini dapat muncul dalam tiga cara: · Polusi yang dihasilkan proses pembuatan bahan-bahan, misalnya racun kimia semacam amonia, arsen, atau asbes yang dihasilkan dalam tahap penambangan bahan-bahan dan pengolahan. · Energi riil suatu bahan, yaitu jumlah total energi yang dikeluarkan selama Siklus Usia komponen bahan bangunan (akan dibahas lebih lanjut nanti). · Jumlah habitat yang hancur atau rusak sebagai akibat dari penggunaan bahan-bahan tersebut – bila habitat itu diartikan sebagaimana lazimnya sebagai rumah alami bagi hewan dan tumbuhan.
Slide #5, Perangkat untuk Menganalisis Dampak Negatif Lingkungan . Selama sesi ini, kita akan berfokus pada dua perangkat yang dapat membantu pemilihan bahan-bahan bangunan untuk konstruksi pasca bencana. · Penilaian Siklus Usia · Energi riil Sebelum beranjak ke slide selanjutnya, tanyakan pada peserta, bagaimana menurut mereka perangkat ini berhubungan dengan analisis dampak lingkungan akibat pemilihan bahan-bahan bangunan. Diskusikan baru setelah itu beralih ke slide berikutnya.
Slide #6, Penilaian Siklus Usia: Siklus Bata dari ‘Buaian ke Buaian (kembali)’. Slide ini merupakan gambaran singkat Penilaian Siklus Usia, dengan fokus pada contoh siklus sebuah bata. Siklus ini meliputi penambangan bahan baku, transportasi, pembuatan, perakitan, pemasangan, pembongkaran, perombakan, dan/atau penguraiannya. Jangan menjelaskan tiap tahapan di sini, karena akan dijelaskan pada slide-slide selanjutnya.
Slide #7, Penambangan. Kita akan melihat masing-masing tahapan ini. Pada tahap ini, penambangan tanah liat tidak hanya menguras energi tapi mungkin juga menghancurkan habitat.
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
Slide #8, Pengolahan. Membakar bata dalam sebuah tungku membutuhkan banyak sekali energi. Dalam contoh ini, enam batang pohon besar dibutuhkan untuk membakar sekitar 10.000 bata – untuk satu rumah kecil.
Slide #9, Transportasi. Dibutuhkan bahan bakar untuk transportasi batu bata dari pabrik ke gudang dan menuju lokasi bangunan. Layaknya bahan bangunan yang lain, batu bata sangat berat dan ketika dipindahkan dari yang jarak jauh membutuhkan banyak sekali bahan bakar.
Slide #10, Pembangunan/Pemeliharaan. Proses pembangunan – menempatkan bahan-bahan bangunan pada tempatnya – memerlukan energi, baik energi yang diperlukan oleh pekerja bangunan atau peralatan konstruksi yang digunakan, misalnya mesin pengangkat barang dan pencampur mortar plester.
Slide #11, Penghancuran/Pembuangan/Penggunaan Ulang... Kembali ke Tempat Buaian. Ada bangunan yang dihancurkan ketika sudah usang atau hancur akibat bencana. Membuang bahanbahan bangunan tidak hanya membutuhkan tambahan energi, tapi juga berakibat pada hilangnya energi riil intrinsik yang terdapat pada bahan-bahan tersebut. Praktik pembangunan berkelanjutan semakin menyadari adanya kebutuhan untuk mendaur atau memakai ulang bahan-bahan yang mereka gunakan. Inilah maksud dari Siklus Usia bahan ‘yang kembali ke buaian’ (tempat pembuatan) dan bukannya menuju ke liang lahat (tempat pembuangan). Prinsipnya adalah bahan bangunan haruslah dibuang sedemikian rupa sehingga bahan tersebut dapat digunakan kembali atau didaur ulang.
Slide #12, Hal Ini Berlaku Untuk Semua Bahan Bangunan... Siklus Usia ini, dengan energi yang diperlukan dan konsekuensi lingkungan pada tiap tahapnya, merupakan hal yang berlaku umum untuk semua bahan bangunan. Mintalah peserta untuk mengikuti alur Siklus Usia yang sama dengan contoh pohon nipah yang digunakan sebagai atap rumbia.
Kegiatan 2.2 Energi Riil (10 menit) Slide #13, Energi Riil. Sampaikan kepada peserta informasi berikut: “Energi riil (karbon) dari sebuah bahan bangunan dapat diartikan sebagai energi primer total yang dihabiskan sepanjang masa pakainya. Ini, secara umum, terdiri dari (sekurang-kurangnya) penambangan, pembuatan, dan pengangkutan. Secara ideal, pembatasan itu seharusnya sudah ditetapkan mulai dari penambangan
25
26
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
bahan baku (termasuk bahan bakar) sampai pada akhir masa pakai suatu produk, rentang masa yang lazim disebut ‘dari buaian hingga ke liang lahat’. Merupakan hal yang umum untuk menyebut energi riil sebagai buaian menuju gerbang atau bahkan buaian menuju buaian.” Dari Inventory of Carbon & Energy (ICE)
Slide #14, Energi Riil Sebongkah Bata. Slide ini menggambarkan poin umum yang ditunjukkan slide sebelumnya. Slide ini secara singkat memberi gambaran setiap fase yang dijalani sepotong bata yang selama itu energi dihabiskan. Bata itu bukan semata-mata sebongkah bata. Diperlukan energi untuk melakukan hal-hal berikut: · Menambang tanah liat dari dalam bumi · Mengangkut tanah liat dan bahan bakar ke pabrik bata · Membakar bata dengan bahan bakar tertentu · Memindahkan bata ke gudang dan lokasi pembangunan · Membangun bangunan, yang juga menggunakan mortar yang memerlukan energi di tiap tahapnya · Merawat bata selama masa pakainya · Merobohkan bangunan dan memindahkan bata bekas menuju lokasi berikutnya atau menuju tempat pembuangan
Slide #15, Mengapa Konsep Energi Riil Relevan bagi Kita? Kemungkinan akan ada peserta yang berkomentar bahwa hal ini sangat tidak praktis dalam proyek pasca bencana. Anda dapat membalas pernyataan tersebut dengan argumen bahwa kita tidak menganjurkan agar analisis yang rinci dilakukan terhadap setiap bahan bangunan selama fase darurat. Akan tetapi, sangat mungkin ada banyak waktu untuk memikirkan konsumsi energi dari pilihan bahan-bahan alternatif ketika merancang sebuah proyek rekonstruksi. Analisis yang terlalu mendalam mungkin memang tidak praktis, tapi jika perancang proyek mengerti tujuan dan prinsip-prinsip kegiatan ini, maka kemungkinan dia akan menerapkan analisis secara pemikiran lazim (common sense) dengan mengajukan pertanyaan kepada pemasok selama proses pemilihan bahan-bahan.
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
Kegiatan 2.3 Panduan bagi Perancang dan Pilihan Bahan-bahan (15 menit) Slide #16, Analisis Tiga R. Rangkaian slide berikut bertolak dari hal yang spesifik, namun lebih sulit diterapkan, [EE approach] menuju kepada pendekatan holistik yang kurang dapat diperkirakan kuantitasnya, tetapi lebih mudah dimengerti dan diterapkan, di mana peserta mempertimbangkan aspek-aspek berbeda dari semua bahan-bahan, yang disebut tiga R (reduce, reuse, recycle). Gunakan slide-slide ini untuk membicarakan satu persatu dari komponen R.
Slide #17, Mengurangi Jumlah Total Bahan. Jelaskan bahwa prinsip pengurangan total bahan mencakup yang sebagai berikut. · Dirancang agar memunculkan reaksi minimal dalam hal pemakaian bahan. Sederhananya adalah, gunakan sesedikit mungkin (namun masih dapat diterima) bahan untuk memastikan biaya dan kerusakan paling sedikit bagi masyarakat dan lingkungan. · Pilih bahan yang memiliki energi riil lebih rendah. · Belilah bahan-bahan dengan kandungan limbah paling sedikit dalam penggunaannya. · Latih dan biasakan pekerja/perajin agar meminimalkan bahan buangan selama konstruksi. Tanyakan peserta jika mereka bisa menyebutkan contoh spesifik berdasarkan pengalaman mereka tentang penerapan prinsip-prinsip ini.
Slide #18, Daur Ulang. Prinsip utama daur ulang adalah: · Mendaur ulang bahan-bahan yang rusak jika memungkinkan. · Memakai atau membeli material yang memiliki kandungan bahan daur ulang tinggi.
Slide #19, Penggunaan Ulang: Berkah Puing. Terangkan bahwa puing-puing pasca bencana justru bisa menjadi aset dan bukannya beban masalah. Dalam banyak keadaan, banyak bahan bangunan yang bisa diambil dari puing dengan mendaur ulang bahan tersebut. Dengan demikian hal itu mengurangi jumlah bahan-bahan baru yang harus diproduksi (mengurangi kebutuhan akan bahan baru) juga mengurangi volume tempat pembuangan yang diperlukan untuk menampung puing-puing. Proses mengumpulkan puing juga dapat menghasilkan pendapatan dan membantu membersihkan lahan sehingga rekonstruksi dapat dimulai.
27
28
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
Slide #20, Latihan: Bagaimana Kita Dapat Menggunakan Bahan-bahan ini Agar Dapat Digunakan? Setelah menunjukkan setiap poin, tanyakan peserta untuk sumbang saran mengenai penggunaan bahan-bahan tersebut. · Limbah Berwawasan Lingkungan, seperti pohon dan semak [Jawaban: dapat digunakan sebagai bahan organik yang berharga, seperti kompos atau mulsa.] · Beton dan aspal [Jawaban: dapat dihancurkan dan dijual agar bisa digunakan sebagai dasar bangunan jalan.] · Logam [Jawaban: dapat didaur ulang dan dijual oleh penjual logam rongsok] · Bata [Jawaban: dapat dijual agar bisa digunakan kembali atau ditumbuk untuk digunakan dalam penataan lanskap.] · Lumpur [Jawaban: dapat digunakan sebagai penutup tempat pembuangan atau pembugar tanah untuk petani. (Pembugar tanah adalah bahan apapun yang ditambahkan ke dalam tanah untuk meningkatkan kemampuan fisiknya, seperti retensi air, permeabilitas, infiltrasi air, dan drainase,)] · Banyak bahan yang dapat diperbaiki dan digunakan kembali untuk tujuan semua (contohnya lembaran atap yang bengkok).
Slide #21, Salah Rancang – Bahan Terbuang. Slide ini menunjukkan shelter pasca bencana yang dibuat pihak donor namun ditolak oleh masyarakat. Jika masyarakat menolak suatu proyek, bahan dan energi yang dipakai untuk membangun proyek tersebut menjadi sia-sia. Dengan kata lain, perlu melibatkan masyarakat lokal dalam perencanaan proyek dan implementasinya agar mereka bisa menerima dan memanfaatkan proyek tersebut – dan dengan demikian akan menghindari pemubaziran.
Slide #22, Efisiensi Sumber Daya Keseluruhan. Slide ini merupakan daftar periksa bahan bangunan atau produk yang berwawasan lingkungan. Tanyakan jika peserta mengetahui kriteria lain yang dapat digunakan untuk analisis ini.
Kegiatan 2.4 Analisis Tiga R dalam Praktik (15 menit) Slide #23, Analisis Tiga R dalam Praktik: Simpulkan sesi dengan mendiskusikan pertanyaan pada slide ini: Apa yang dapat Anda lakukan dalam peran Anda sebagai pemberi dana, perencana proyek, atau petugas program untuk mencapai sasaran-sasaran pemilihan bahan ini dalam program rekonstruksi?
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
Tekankan kepada peserta agar memberi contoh spesifik yang praktis dalam konteks kelompok lokakarya Anda. Tulis poin-poin kunci pada papan presentasi . Perintahkan peserta untuk membaca Bagian 4 Modul Panduan untuk Perancang Proyek beserta daftar periksa yang terdapat di dalamnya. Daftar ini akan memberi sejumlah gagasan untuk meminimalkan penggunaan bahan baku secara keseluruhan, menggunakan bahan dengan nilai energi riil yang lebih rendah, dan memakai ulang bahan. Jelaskan bahwa sesi berikutnya (setelah makan siang) akan berfokus pada persoalan-persoalan pengadaan dan akan menunjukkan bahwa bahan bangunan yang sama punya dampak yang berbeda terhadap lingkungan, tergantung pada cara mereka dibeli. Karena hal ini kerap kali merupakan kewenangan petugas pengadaan dan pelaksana pekerjaan dan bukannya perancang program, maka sangat penting agar bahan dan pengadaan bahan-bahan tersebut dianalisis potensi dampaknya bagi lingkungan. Slide #24, Makan Siang. Umumkan jadwal acara makan siang dan kapan sesi setelah makan siang akan dimulai.
29
30
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
RENCANA UNTUK SESI 3: PILIHAN PENGADAAN DAN LINGKUNGAN LAMASESI 80’ TUJUAN Pada akhir sesi, peserta diharapkan mampu: ·
MUATAN PENTING
OUTPUT
PERSIAPAN
PERALATAN
· Menjelaskan nilai sistem sertifikasi Berwawasan Lingkungan. Pilihan pengadaan dan dampaknya secara relatif terhadap lingkungan. Secara khusus: ·
Jarak dari tempat asal bahan bangunan
·
Penambangan atau pemanenan berkelanjutan
· Sertifikasi keberlanjutan Pada akhir sesi, peserta harus sudah membuat sejumlah tulisan pada papan presentasi yang menjawab soal-soal yang ditujukan kepada kelompok mereka Jika perlu, sesuaikan foto PowerPoint dengan daerah atau negara tempat lokakarya diselenggarakan. Cermati jika ada bahan-bahan bersertifikasi yang tersedia secara lokal. Pindai berita terkini jika ada praktik ilegal atau tidak berkelanjutan yang terjadi untuk bahan-bahan bangunan di pasar setempat. · Proyektor dan layar · ·
MATERIPEGANGAN FASILITATOR
Menjelaskan strategi pengadaan bahan-bahan dalam rekonstruksi perumahan pasca bencana yang memiliki nilai positif paling banyak bagi masyarakat dan dampak negatif paling sedikit bagi lingkungan
Lembar papan presentasi (tiga) dan spidol
Lambang atau logo sertifikasi dari bahan-bahan yang sebenarnya jika memungkinkan 5.3.1 Latihan Pengadaan Fasilitator harus membaca secara teliti Panduan Praktik Pengadaan Berwawasan Lingkungan dari UNDP Bagian 3.3, Mengintegrasikan Kriteria Lingkungan ke dalam Berkas Penawaran Lelang. Ini adalah informasi latar belakang kunci untuk membahas bahan-bahan dalam Kegiatan 3.1. Pelajari juga pendekatan sertifikasi dan dapat menampilkan contoh negara nyata yang menggambarkan konsep tersebut. Tinjau gambaran kegiatan sesi berikut ini.
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
Kegiatan 3.1 Pendahuluan dan Strategi Pengadaan Bahan-bahan Berkelanjutan (25 menit) Slide #1, Sesi 3 Opsi Pengadaan dan Lingkungan. Buka sesi ini dengan menyampaikan gagasan bahwa keberlanjutan mencakup soal-soal yang genting dalam pengadaan barang, dalam hal energi yang diserap selama proses pengadaan itu dan saat memperoleh bahan-bahan dari sumbernya.
Slide #2, Tujuan Sesi 3. Informasikan peserta bahwa di akhir sesi ini diharapkan mereka mampu untuk: · menjelaskan strategi pengadaan bahan-bahan dalam rekonstruksi perumahan pasca bencana yang memiliki nilai positif paling banyak bagi masyarakat dan dampak negatif paling sedikit bagi lingkungan; dan · menjelaskan nilai sistem sertifikasi Berwawasan Lingkungan.
Slide #3, Apa Manfaat dari Pengadaan Barang yang Berkelanjutan? Mintalah peserta untuk urun ide untuk menjawab pertanyaan ini. Catat ide tersebut pada papan presentasi. Ingatkan mereka akan pengalaman yang mereka peroleh saat reka peran di awal sesi dan pelajaran yang didapat berkaitan dengan permasalahan ini. Bersiaplah menambahkan ke dalam diskusi ini poin-poin berikut yang dibuat pada Panduan UNDP bagian 2.1. · Kehematan efisiensi jangka panjang · Pemanfaatan sumber daya publik yang lebih efisien · Menstimulasi pasar untuk melakukan inovasi dan memproduksi lebih banyak opsi-opsi yang berkelanjutan · Memperbaiki kondisi kerja · Lihat Panduan Praktis Pengadaan Berwawasan Lingkungan, UNDP
Slide #4, Bagaimana Anda Melakukan Verifikasi-Lapang terhadap Klaim Lingkungan? Sampaikan kepada peserta bahwa banyak pemasok bangunan yang bakal mengklaim bahwa bahanbahan mereka “Berwawasan Lingkungan” dan berkelanjutan. Tanyakan pada mereka bagaimana mereka melakukan verifikasi terhadap klaim tersebut, terutama jika tidak terdapat penyelenggara verifikasi independen. Barangkali mereka harus pergi sendiri ke lapangan untuk memverifikasi klaim tersebut. Jika demikian, apa yang akan mereka lakukan? Lihatlah berbagai jawaban pada slide:
31
32
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
· Mengunjungi lokasi sumber bahan-bahan (pasir untuk semen, sebagai contoh); dalam banyak kasus biasanya berjarak hanya beberapa kilometer dari lokasi konstruksi · Bicaralah dengan pemasok setempat · Bicaralah dengan kontraktor · Bicaralah dengan dinas pemerintah yang membuat regulasi untuk industri tambang, bicara dengan LSM atau dinas lain, dan seterusnya · Minta keterangan tentang sertifikasi pihak ketiga (perlu diingat bahwa hal ini akan dibahas secara rinci dalam beberapa menit ke depan)
Slide #5, Intervensi Lingkungan dalam Siklus Pengadaan. Sampaikan kepada peserta bahwa ada panduan-panduan yang mendukung tujuan pengadaan barang yang berkelanjutan secara lingkungan. Panduan-panduan ini berisikan kriteria, dan mengingatkan kembali, tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. (baca kembali Panduan UNDP, Bagian 3.3 untuk menyiapkan presentasi Anda untuk slide ini.) Beberapa bahan dapat diproduksi secara lokal dan mudah dengan prosedur yang serba minimal. Namun, jika situasinya menuntut prosedur yang baku dalam hal penawaran lelang dan kontrak, maka proses yang dijelaskan dalam Panduan UNDP adalah hal yang umum dilakukan. Tiap kotak dalam slide mewakili satu langkah dalam proses pengadaan yang baku, yang harus dicermati oleh fasilitator . Kotak-kotak berwarna hijau mewakili peluang untuk menerapkan kegiatan yang berkelanjutan secara lingkungan dalam prosedur ini. Poin-poin ini perlu ditekankan dan didiskusikan dengan para peserta. Tanyakan jika mereka memiliki gagasan lain yang bisa ditambahkan ke dalam prosedur Berwawasan Lingkungan.
Slide #6-10. Slide-slide berikut membantu menggambarkan prinsip-prinsip pengadaan barang yang Berwawasan Lingkungan. Baca teks, perhatikan lingkaran merah yang menghalangi praktik yang tidak semestinya, kemudian bacalah prinsip-prinsip yang tersirat dalam tiap slide. (Animasi merupakan bagian penting dalam slide-slide ini.)
Kegiatan 3.2 Sertifikasi dan Standar (10 menit) Slide #11, Sertifikasi dan Standar. Tampilkan slide ini bersama dengan beberapa logo dan tanyakan logo mana yang mewakili lembaga sertifikasi penting bagi bahan-bahan bangunan dan/atau proses yang berhubungan dengan program shelter. (Jawaban yang benar adalah tidak ada satu pun.)
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
Yang ingin ditegaskan dalam hal ini adalah: saat ini ada begitu banyak skema dan lembaga sertifikasi. Beberapa di antaranya cukup baik, dan mayoritasnya sah secara hukum, akan tetapi umumnya tidak punya keterkaitan dengan konteks atau kerja sehari-hari yang dijalani perancang rekonstruksi. Tanyakan pada peserta jika ada lembaga sertifikasi pihak ketiga setempat yang mereka ketahui dan mereka anggap berwibawa. Tuliskan pada papan presentasi dan beri catatan bidang apa yang mereka sertifikasikan. Gunakan slide #12-17 untuk secara singkat menjelaskan masing-masing lembaga sertifikasi internasional yang punya nama. Adalah penting bagi fasilitator/pelatih untuk membaca secara cermat makalah latar belakang di dalam segmen ini. selain itu, melakukan penelitian terhadap badan sertifikasi nasional atau lokal yang ada dalam lingkup lokal akan sangat membantu.
Slide #12, Apa Nilai Penting Mereka (lembaga-lembaga internasional tersebut)? Mulailah penjelasan Anda tentang “apa nilai penting mereka?” dengan menampilkan contoh pertama: LEED. Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) adalah program sertifikasi pihak ketiga yang menjadi standar internasional bagi rancangan, konstruksi, dan operasi bangunan “Berwawasan Lingkungan” dengan performa tinggi.
Slide #13 NSF. Untuk NSF, perhatikan hal berikut: Beberapa produk bangunan (contohnya cat, bahan finishing, perekat, dll.) dapat menyertifikasi klaim berwawasan lingkungan mereka lewat pihak ketiga, misalnya NSF yang sangat dihormati secara internasional. NSF dapat, misalnya, memberi sertifikasi berkenaan dengan hal-hal sebagai berikut: · Dapat tidaknya suatu bahan dibuat kompos /compostability · Dapat tidaknya suatu bahan didaur ulang/recyclability · Analisis konstituen · Analisis bahan pencemar
Slide #14, ISO ISO adalah asal muasal dari lembaga dan organisasi sertifikasi. Standarnya telah menjadi dasar bagi sertifikasi banyak protokol lain. Ia terdiri dari seri ISO 9000 untuk sertifikasi mutu dan sertifikasi seri 1400 berkaitan dengan praktik yang Berwawasan Lingkungan.
33
34
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
Slide #15, FSC. FSC adalah organisasi independen, non pemerintah dan nirlaba, yang didirikan untuk mendorong pengelolaan bertanggung jawab atas hutan dunia . Slide #16, Pabrik Penggergajian Berpindah di Hutan Tanaman Jati. Hutan tanaman jati seperti yang terdapat di Kagelu, Equatoria Tengah, merupakan aset berharga dan sumber potensial aktiva cadangan untuk Sudan bagian Selatan. Eksploitasi komersial sumber daya hutan di Sudan bagian selatan merupakan hal yang bisa diperkirakan dengan adanya perdamaian dan perbaikan jaringan jalan. Tantangannya adalah untuk mengembangkan industri tersebut dengan perilaku yang berkelanjutan secara lingkungan.
Slide #17, Skema Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC). Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) adalah organisasi payung global untuk penilaian dan pengakuan bersama dari skema sertifikasi hutan nasional yang dikembangkan dalam proses yang melibatkan banyak pemangku kepentingan. Skemaskema nasional ini dibangun berdasarkan proses antar pemerintah untuk mendukung pengelolaan hutan secara berkelanjutan, suatu rangkaian mekanisme yang sedang berjalan dan didukung oleh 149 pemerintah di dunia dan meliputi 85% wilayah hutan di dunia.
Slide #18, Dua Cara Sertifikasi. Sampaikan bahwa kebanyakan lembaga sertifikasi yang disebut di atas memberi pengakuan lewat sehelai kertas yang menerangkan bahwa suatu produk tertentu sudah memenuhi standar yang berlaku, atau membubuhi stempel pada bahan tersebut dengan logo resmi, yang menandakan bahwa bahan itu sudah disertifikasi.
Kegiatan 3.3 Latihan Pengadaan (25 menit) Slide #19, Latihan Pengadaan Singkat. Jelaskan bahwa latihan ini dirancang untuk merangkum semua yang telah kita diskusikan hari ini menyangkut pemilihan dan pengadaan bahan-bahan bangunan. Tujuan utamanya adalah menganalisis konsekuensi penggunaan alternatif bahan-bahan bangunan. Untuk menyiapkan latihan ini, lakukan hal-hal sebagai berikut. · Bagilah kelompok ke dalam pasangan-pasangan. Cara apa saja diperbolehkan. · Mintalah tiap pasangan untuk memilih bahan apapun yang mereka sukai dari daftar singkat
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
yang ada pada Materi pegangan 5.3.1 (dan slide berikut). Sarankan agar mereka memilih bahan yang mereka tahu, atau mereka kenali dengan baik. · Mintalah pasangan-pasangan tersebut untuk menerangkan setidaknya tiga cara untuk mengadakan bahan yang mereka pilih di lokasi yang mereka usulkan (lokasi tertentu yang mereka sebut). · Mintalah mereka untuk mengurutkan perbedaan pilihan –pilihan dalam kaitannya dengan dampak terhadap lingkungan, dan bersiap menjelaskan analisis mereka dan pilihan pengadaan mereka yang terbaik. Catatan: Anda dapat memilih untuk mengubah bahan-bahan pada “daftar belanja” agar sesuai dengan penggunaan bahan yang umum di daerah setempat, sehingga lebih pas. Ini adalah daftar umum dan cocok untuk audiensi yang beragam. Anda dapat memulai latihan dengan meminta peserta untuk menyebut 10 (misalnya) bahan bangunan lokal yang paling umum digunakan pada program mereka, dan menerapkan hal serupa pada daftar belanja yang mereka buat sendiri.
Slide #20, Daftar Belanja Bahan Bangunan. Tunjukkan daftar bahan-bahan (yang dapat diubahubah seperti dijelaskan pada alinea di atas). Berikan waktu sekitar 20 menit kepada peserta untuk menyusun jawaban mereka. Awasi setiap kelompok untuk memastikan bahwa mereka mengerti latihan ini dan bekerja untuk menyelesaikan tugas ini. Jika semua atau hampir semua kelompok sudah menyelesaikan latihan ini kurang dari 20 menit, maka hentikan latihan dan mulailah diskusi.
Kegiatan 3.4 Diskusi Latihan Pengadaan (20 menit) Slide #21, Latihan Evaluasi. Tunjukkan slide ini dan tanyakan: Bagaimana pengadaan itu dapat menghasilkan sesuatu yang paling tidak membahayakan lingkungan dan paling bermanfaat bagi masyarakat? · Jelaskan bahan-bahan Anda, asumsi Anda, dan metode pengadaan yang paling tidak berbahaya bagi lingkungan. · Jelaskan mengapa pilihan prioritas Anda akan bermanfaat bagi masyarakat. Gunakan slide “daftar belanja” sebagai panduan dan mintalah sukarelawan untuk menjelaskan pemikiran tim mereka terhadap bahan yang mereka analisis. Jika beberapa pasangan telah memilih materi yang sama, mintalah tim lain untuk menambahkan pemikiran baru pada diskusi.
35
36
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
Slide #22, Ulasan Masalah Pengadaan. Sebagai suatu cara untuk merangkum poin-poin kunci dalam latihan ini, secara singkat ulas kembali persoalan-persoalan berikut yang perlu dipertimbangkan ketika menetapkan sumber pengadaan bahan. · Bahan baku itu dapat diproduksi dengan cara-cara yang dapat diterima atau tidak dapat diterima secara lingkungan. · Lokasi-lokasi di mana bahan baku berasal misalnya pasir, tanah liat, kayu dan rumput bisa jadi merupakan daerah yang sangat peka. · Bahan-bahan dapat ditambang atau ditebang secara ilegal. · Mensyaratkan sertifikasi pihak ketiga dapat menjamin pemanfaatan bahan-bahan yang lebih ramah secara ekologis. · Lokasi sumber yang lebih jauh menyerap energi yang lebih banyak ketimbang lokasi sumber yang dekat.
Slide #23, Soal-soal. Tanyakan jika ada soal mengenai bahan-bahan yang disinggung di dalam sesi ini. Kalau memang soal tersebut dapat dijawab dengan cepat, lakukanlah. Kalau soal-soal itu perlu dibahas secara panjang lebar, minta peserta agar menahan pembahasan itu untuk sesi setelah istirahat.
Slide #24, Mari Kita Rehat. Tunjukkan slide rehat dan informasikan para peserta pukul berapa mereka harus kembali untuk sesi yang terakhir.
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
RENCANA UNTUK SESI 4: MERANGKAI SEMUANYA – PENERAPAN; EVALUASI LAMASESI 105’’ TUJUAN Di akhir sesi ini, peserta diharapkan mampu untuk: · Menjelaskan manfaat dan batasan pembuatan keputusan yang sadar lingkungan dalam pemilihan dan pengadaan bahan-bahan bangunan pasca bencana
MUATAN PENTING
· Menerapkan pelajaran yang bisa diambil dalam lokakarya ini dalam pekerjaan dan proyek mereka Pilihan pengadaan dan dampak relatifnya terhadap lingkungan. Secara khusus: · Batasan dan kendala praktis bagi perencana, perancang dan petugas pengadaan proyek
OUTPUT
· Peluang praktis untuk penerapan lingkungan ini di tempat kerja Di akhir sesi, peserta harus:
pendekatan-pendekatan
· Menuliskan pada papan presentasi analisis kendala dan peluang
PERSIAPAN
PERALATAN
· Memiliki daftar ide-ide praktis yang dapat diterapkan pada masingmasing konteks lokal peserta Jika diperlukan, sesuaikan slide PowerPoint dengan daerah atau negara tempat lokakarya diselenggarakan. Pelajari jabatan, organisasi, dan keterangan lain tentang peserta untuk memutuskan penerapan apa yang mungkin mereka capai secara realistis dalam organisasi atau pekerjaan mereka. · Proyektor dan layar · Papan presentasi dan spidol
MATERIPEGANGAN
· Tanda atau logo sertifikasi dari bahan-bahan sebenarnya jika memungkinkan · 5.4.1 Evaluasi pembelajaran · 5.4.2 Kunci jawaban evaluasi pembelajaran · 5.4.3 Formulir evaluasi lokakarya · Sertifikat selesai mengikuti lokakarya · CD dengan bahan-bahan sumber berkaitan dengan lokakarya ini
37
38
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
FASILITATOR
Fasilitator harus mengetahui pekerjaan dan perusahaan peserta dan dapat membantu peserta menerapkan konsep lokakarya ini dalam fungsi pekerjaan mereka masing-masing.
Kegiatan 4.1 Soal Biaya (15 menit) Slide #1, Sesi 4: Menyatukan Segalanya dan Aplikasi. Buka sesi ini dengan menjelaskan bahwa pertama-tama Anda akan membahas sejumlah biaya “untuk menjadi sadar lingkungan” yang kadang tersembunyi, dan peluang untuk melakukan hal tersebut.
Slide #2, Tujuan Sesi 4. Tampilkan tujuan pembelajaran pada sesi ini. Di akhir sesi, Anda diharapkan mampu: ·
Menjelaskan keuntungan dan batasan pembuatan keputusan yang sadar lingkungan dalam pemilihan dan pengadaan bahan-bahan bangunan pasca bencana
·
Menerapkan pembelajaran dalam lokakarya ini dalam pekerjaan dan proyek mereka masingmasing
Slide#3, Soal Biaya. Gunakan animasi pada slide ini secara hati-hati sehingga peserta berkesempatan menjawab sendiri soal awal “apakah bahan-bahan dan pilihan pengadaan yang berwawasan lingkungan memerlukan biaya lebih?” sebelum melihat jawaban ya dan tidak terhadap pertanyaan tersebut. Setelah menunjukkan dua jawaban tersebut, kembalikan pada pleno dan tanyakan jika ada yang pernah memiliki pengalaman yang mendukung salah satu atau kedua jawaban tersebut.
Kegiatan 4.2 Batasan dalam Aplikasi Bahan dan Pengadaan Berwawasan Lingkungan (15 menit) Slide #4, Batasan dalam Aplikasi Bahan dan Pengadaan Berwawasan Lingkungan. Tunjukkan slide yang berisi gambar borgol dan tanyakan jika ada peserta yang merasa “terborgol” dalam hal kemampuan atau kebebasan untuk melakukan pendekatan-pendekatan yang lebih Berwawasan Lingkungan pada bahan-bahan bangunan dan pengadaan. Tuliskan hambatan-hambatan pada papan presentasi . Tempatkan papan presentasi itu di suatu tempat sehingga ada tempat bagi papan presentasi kedua, yang diberi judul Peluang.
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
Slide #5, Beberapa Contoh... Slide ini dapat digunakan untuk mengukuhkan poin-poin kunci yang dibuat oleh peserta atau untuk menambahkan poin yang mungkin terlewat. Slide ini menjelaskan hal-hal sebagai berikut: ·
Analisis memang memerlukan waktu.
·
Beberapa protokol analisis mungkin tidak sesuai untuk konteks lokal
·
Persoalan-persoalan kemanusiaan yang bersifat langsung dapat diberi prioritas.
·
Poin apa lagi?
Kegiatan 4.3 Peluang Terkait Bahan dan Pengadaan yang Berwawasan Lingkungan (25 menit) Slide-slide berikut meringkas poin-poin tindakan terpenting yang dibahas sepanjang hari. Mulailah segmen ini dengan meminta peserta untuk memikirkan secara seksama setiap poin ketika Anda mengulas kembali poin-poin itu, untuk mempertimbangkan penerapannya pada pekerjaan atau proyek mereka sendiri. Dorong tiap kelompok agar interaktif selama presentasi dengan memberi contoh-contoh spesifik apa saja yang dapat mereka sampaikan untuk memberi ilustrasi bagaimana tiap poin dapat diterapkan di tempat kerja. Slide #6, Peluang. Jelaskan jika organisasi memasukkan faktor lingkungan ketika melakukan analisis manfaat-biaya untuk pemilihan bahan dan pilihan pengadaan, maka argumen yang lebih kuat dapat dibuat untuk mendukung kerja atau investasi tambahan dalam rangka menerapkan pendekatan berkelanjutan.
Slide #7, Rancangan untuk Menggunakan Lebih Sedikit Bahan (dan yang memiliki Energi Riil Lebih Rendah). Slide ini mengambil gambar sampul muka laporan dari Universitas Bath terkait Inventory of Carbon and Energy (ICE) untuk mendukung kaji ulang konsep ini.
Slide#8, Gunakan Sumber Lokal... jika hal ini dapat dilakukan dengan berkelanjutan. Hindari kehilangan bahan saat pengadaan dan transit.
Slide # 9, Beri Penjelasan Untuk Bahan dengan Muatan Daur Ulang. Perhatikan hal berikut: Beton, contohnya, dapat dijelaskan bahwa ia memiliki persentase bahan daur ulang yang berasal dari penghancuran bangunan rusak.
39
40
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
Slide #10, Gunakan Puing Bencana sebagai Bahan Rekonstruksi. Gunakan slide ini sebagai peluang untuk mengulas kembali pembahasan tentang bagaimana puing bencana dapat dijadikan aset berharga dan dapat mengurangi jumlah bahan baru yang perlu dibeli.
Slide#11, Dukung Sumber Bahan-bahan yang Berkelanjutan dan Legal. Foto dan keterangannya menggambarkan satu kasus di mana tidak melakukan praktik ini menjadi masalah penting.
Slide #12, Pelajari Makna, Peluang dan Batasannya... Sebagai sebuah tinjauan, tanyakan peserta untuk menyebutkan standar internasional lain yang sudah didiskusikan. [Jawaban: NSF, ISO, dan PEFC]
Slide #13, Gunakan Bahan-bahan Berkelanjutan untuk Mengurangi Kerentanan... Carilah situasi di mana Anda dapat membangun kapasitas lokal ketika bahan dan sistem lokal digunakan. Keterangan foto juga menuliskan: Kayu gelondongan dari Hutan Nasional Tapajos (satu-satunya hutan di Brasil yang memiliki program pengelolaan untuk produksi berkelanjutan dari kayu industri).
Slide #14, Jangan Biarkan Tekanan Jangka Pendek Memengaruhi Keputusan‑keputusan... Ambil waktu yang diperlukan untuk memilih bahan terbaik untuk rekonstruksi, setelah kebutuhan langsung terpenuhi. Foto mengilustrasikan kasus di mana terdapat sebuah tenda di depan sebuah rumah, yang mengindikasikan bahwa rekonstruksi rumah-rumah itu adalah suatu proses bertahap dan mungkin memakan waktu beberapa bulan sebelum rekonstruksi perumahan permanen dimulai. Hal ini berarti biasanya terdapat waktu untuk mempertimbangkan implikasi bahan-bahan alternatif dan pilihan pengadaan.
Kegiatan 4.4 Diskusi Terbuka (20 menit) Slide#15, Forum Tanya Jawab Terbuka. Tampilkan slide ini dan ulas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di awal hari. Jika ada pertanyaan yang belum terjawab, ini adalah kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut atau menyarankan referensi sumber untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Buka forum komentar atau soal-soal mengenai lokakarya.
PEDOMAN BAGI PANITIA PELATIHAN
[ BAHAN DAN RANTAI SUPLAI ]
Kegiatan 4.5 Evaluasi Pembelajaran (10 menit) Slide #16, Ulasan Lain. Meminta peserta melakukan Evaluasi Pembelajaran (kuis) sifatnya opsional. Jika Anda ingin melakukan hal tersebut, jelaskan bahwa nilai utama dari kuis ini adalah membantu perencana dan fasilitator lokakarya untuk melihat seberapa baik informasi tersampaikan dan terkomunikasikan. Kita tidak berusaha untuk mengevaluasi peserta, melainkan diri kita sendiri. Bagikan 5.4.1 Evaluasi Pembelajaran dan beri peserta waktu sekitar 10 menit untuk menyelesaikannya. Kumpulkan kuis-kuis tersebut dan bagikan Materi Pegangan 5.4.2 Kunci Jawaban Evaluasi Pembelajaran, kemudian lanjutkan ke bagian evaluasi lokakarya.
Kegiatan 4.6 Evaluasi dan Penutupan (20 menit) Slide#17, Evaluasi Lokakarya. Mintalah peserta mengisi formulir evaluasi lokakarya dan untuk menyerahkannya kembali jika sudah selesai.
Slide #18, Penutupan. Simpulkan sesi ini dengan menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim penyelenggara, berterima kasih kepada para peserta atas usaha mereka, dan menyemangati mereka semua agar lebih sadar lingkungan dalam proyek yang sedang mereka tangani saat ini dan proyek rekonstruksi mendatang. Tanyakan kepada peserta atau penyelenggara jika ada komentar yang ingin disampaikan. Jika diperlukan, sertifikat pelatihan dapat dibagikan di waktu ini bersama dengan CD materi lokakarya.
41