PEDOGENESIS ANDISOL BERBAHAN INDUK ABU VOLKAN ANDESIT DAN BASALT PADA BEBERAPA ZONA AGROKLIMAT DI DAERAH PERKEBUNAN TEH JAWA BARAT
Ofeh MAHFUD ARlFlN
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994
*
MAHFUD ARIFIN. Pedogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan Basalt pada Beberapa Zona Agroklimat di Daerah Perkebunan Teh Jawa Barat (Di bawah bimbingan SARWONO HARDJOWIGENO, sebagai Ketua, HARDJOSOESASTRO,
GOESWONO SOEPARDI,
RACHMAT
M. ISA DARMA~IJAYA
dan DIDIEK HADJAR GOENADI, masing-masing sebagai Anggota).
Upaya pemanfaatan tanah Andisol secara optimal, terutama di areal lahan produktif tanaman teh memerlukan pemahaman yang tepat dan menyeluruh tentang perilaku tanahnya. Perilaku tanah Andisol dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuknya yang mengatur, mengendaliin dan mengarahkan semua proses pedogenesis yang berlangsung. Faktor pembentuk tanah utama dari Andisol ialah iklim dan bahan induk. Selain itu umur erupsi bahan volkan juga memegang peranan penting dalam menentukan tingkat perkembangan tanah. Sehubungan dengan ha1 tersebut di atas, dilakukan penelitian pedogenesis Andisol yang berkembang pada beberapa zona agroklimat (Oldeman, 1975). umur empsi bahan volkan dan sifat bahan induk yang berbeda di wilayah perkebunan teh Jawa Barat. Untuk itu, penelitian dilakukan di Perkebunan Teh Ciater (1 250 m dml) di Kabupaten Subang yang mewakili bahan induk andesit (CTR-A dan CTR-B), zona agroklimat A (curah hujan 4 215 mmltahun), umur bahan induk mudalholosen akhir (CTR-A) dan tualholosen tengah (CTR-B). Perkebunan Teh Sinumbra (1 750 m dml) yang mewakili bahan induk andesit (SNR-A) dan basalt (SNR-B), zona agroklimat B1 (Curah hujan 3 087rnmltahun), umur bahan induk muda/holosen (SNR-B) dan tudpleistosen (SNR-A); dan Perkebunan Teh Sedep (1 850 m dml) yang mewakili bahan induk basalt (SDP-A dan SDP-B), zona agroklimat B2 (Curah hujan 2 668 mmltahun), umur bahan induk mudalholosen (SDP-B) dan tualpleistosen (SDP-A), semuanya di Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat. Penelitian dilakukan dengan pendekatan analitis,
deskriptif dan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Zona Agroklimat A (CH 4 215 mmlth), B1 (CH 3 067 mmlth) dan B2 (CH 2 686
mmlth) serta umur bahan induk (Pleistosen dan Holosen) menunjukkan pengaruh yang jelas terhadap perbedaan proses pedogenesis dan tingkat pelapukan pedon sehingga tanah Andisol memiliki ragam sifat-sifat mineral liat, kimia 4a% fisika. Sedangkan bahan induk Andesit dan Basalt tidak memperlihatkan perbedaan. yang jelas terhadap sifat-sifat tersebut. (2) Susunan mineral pasir dan liat yang berbeda menunjukkan pengamhnya terhadap ragam sifat-sifat kimia dan fisika tanah Andisol. (3) Kenampakan-kenampalcan pedologi yang dijumpai dalam pengamatan mikromorfo-
logi sangat berguna dalam mengungkapkan hasil-hasil proses pedogenesis. Pada pedon yang berkembang dari hasil erupsi Gunung Guntur dijumpai kutan argilan dan nodul, pada pedon yang berkembang dari hasil erupsi Gunung Kendeng dijumpai kutan gibsan dan pada pedon-pedon yang berkembang dari hasil enipsi Gunung Papandayan, G. Tangkuban Perahu (erupsi A dan C), dan G. Patuha dijumpai kutan organ. (4) Karakteristik mikromorfologi pedon Andisol yang berkembang dari bahan induk tua berbeda dengan pedon yang berkembang dari bahan induk muda. Pada pedon yang berkembang dari bahan induk tua pola distribusi terkait umumnya pofirik atau porfiroskelik, nisbah clf,, rendah, sortasi buruk, pengisian (infilling) dan penyelaputan (coating) rongga (void) atau ped yang makin intensif, dijumpai sedikit kutan argillan dan gibbsan, mineral primer umumnya berbentuk anhedral, rongga planar, struktur gumpal sampai gumpal membulat dengan pedalitas baik dan sebagian atau terakomodasi baik
.
Sedangkan pada pedon yang berkembang dari bahan
induk muda memiliki pola distribusi terkait enaulik atau interstektik, nisbah clf,, tinggi, tidak tersortasi, pengisian rongga dengan plasma, debu, dan bahan organik (organ), mineral primer bentuknya subhedraf sampai euhedral, stmktur granuler,
remah sampai gumpal membulat dengan pedalitas sedang clan sebagian terakomodasi, bentuk rongga umumnya compound packing void.
(5) Tingkat pelapukan semua pedon Andisol yang diteliti termasuk tahap viril atau cambic. Proses pembentukkan tanah utama ialah pembentukkan mineral-mineral ordo kisaran pendek melalui pencucian unsur-unsur mudah larut dan kopresipitasi gel-gel SiO, dan AJO,.
Resilikasi mineral-mineral ordo kisaran pende,k'mengha-
silkan mineral liat haloisit sedangkan desilikasi menghasillcan mineral liat gibsit.
(6) Komposisi mineral liat tanah Andisol yang berkembang dari bahan induk muda didominasi oleh mineral-mineral ordo kisaran pendek (alofan dan imogolit), sedangkan pedon yang berkembang dari bahan induk tua mengandung mineral liat kristalin haloisit dan gibsit yang lebih tinggi. Mineral haloisit dijumpai pada pedon yang berkembang dari bahan induk basalt tua di daerah yang iklimnya relatif kering, sedangkan mineral gibsit dijumpai pada pedon yang berkembang dari bahan induk andesit tua di daerah yang beriklim lebih basah. (7) Akumulasi bahan organik yang tinggi pada tanah Andisol dapat menetan pemben-
tukan mineral-mineral ordo kisaran pendek (alofan, imogolit dan ferihidrit) dengan terbentuknya senyawa ikatan kompleks Al- dan Fe-humus. Kandungan mineralmineral ordo kisaran pendek horison permukaan umurnnya lebih rendah dibandingkan horison di bawahnya, sedangkan kandungan kompleks Al- dan Fe-humus sebal ' i y a. (8) Muatan netto positif pada fraksi koloid Andisol umumnya dijumpai di daerah
dengan curah hujan tinggi (4 215 mmltahun) atau pada horison yang kaya bahan organik, ferihidrit dan kompleks Al- dan Fe-humus, tetapi kandungan alofan dan imogolit serta pH tanah yang rendah. Pada daerah dengan curah hujan
> 3 087 -
4 215 mmltahun, umumnya tanah bersifat acrudoxic. (9) Sumber muatan variabel pada tanah Andisol selain dari mineral-mineral ordo kisaran pendek (alofan, imogolit dan ferihidrit), juga berasal dari bahan organik dan kompleks Al- dan Fe-humus. Pada A pH
< 0, alofan plus imogolit, ferihidrit dan
bahan organik bermuatan positif, tetapi kompleks Al- dan Fe-humus bermuatan negatif. Pada A pH
> 0, bahan-bahan terseht bermuatan negatif, kecuali kom-
pleks Al- dan Fe-humus bermuatan positif pada A pH
> 0.5.
(10)Sistem klasifikasi Taksonomi Tanah memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mencerminkan keragaman sifat-sifat tanah Andisol dibandingkan dengan sistem FAOfUNESCO atau Pusat Penelitian Tanah, dimana sistem yang pertama*mampu mengklasifkasikan tanah-tanah yang diteliti ke dalam sembilan macam (sub-group) tanah, sedangkan sistem kedua dan ketiga masing-masing hanya mampu menghasilkan dua dan tiga taksa tanah setingkat sub-group. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut : (1) Untuk mengetahui lebih jelas lagi keragaman sifat-sifat tanah Andisol akibat perbe-
daan sifat bahan induk, maka disarankan penelitian lebih Ianjut dengan perbedaan sifat bahan induk volkanik yang lebih tegas seperti bahan induk dasit dan basalt. (2) Untuk kegunaan praktisnya, misalnya efisiensi pemupukan atau pembelian mulsa,
perlu penelitian lebih spesifik pada tanah Andisol yang bermuatan netto positif, terutama dalam kaitamya dengan peranan bahan organi'k dan senyawa kompleks Al- dan Fe-humus.
(3) Pada kategori sub-group, sifat lithic dapat meniadakan sifat acrudoxic. Mengingat pentingnya dalam pengelolaan tanah dan tanaman maka disarankan penggunaan kombinasi sifat pembeda Lithic Acrudoxic pada kategori sub-group dari sub-order Udands.
SUMMARY
MAHFUD ARIFIN. Pedogenesis of Andisol derived from Andesitic and Basaltic Volcanic Ash on Several Agroclimatic Zones at Tea Estate Regions of West Java (under guidance by SARWONO HARDJOWIGENO, a s head, RACHMAT HARDJOSOESASTRO, GOESWONO SOEPARDI, M. ISA DARMAWIIAYA and DIDIEK HADJAR GOENADI, as members).
In order to optimalize the utilization of the Andisol soil, especially in the productive tea plantation areas, need pricisely and comprehensive understanding of it's soil characteristics. The characteristics of Andisol soil are influenced by soil factors formation which regulate, control and led to all pedogenetic processes. The main soil factor formation of Andisol are climate and parent materials. However, the eruption age of volcanic materials held important role to determines the stage of soil development. In relation as described above, the study on pedogenesis of Andisol which developed on several agroclimatic zones (Oldeman. 1975), derived from the different ages and characteristics of volcanic eruption (parent materials) at tea estate regions in West Java was carried out. Research5 has done at The Ciater Tea Estate (1 250 as]) in Subang which represents andesitic parent materials (CTR-A and CTR-B), agroclimatic zone A (annual rainfall 4 215 mm), young parent materials (CTR-A) and old parent materials (CTR-B). The Sinumbra Tea Estate (1 750 asl) which represents andesitic parent materials (SNR-A) and basalic parent materials (SNR-B), agroclimatic zone B1 (annual rainfall 3 087 mm), young parent materials (SNR-B) and old parent materials (SNR-A); and The Sedep Tea Estate (1 850 asl) which represents basaltic parent material (SDP-A and SDP-B), zone agroclimatic B2 (annual rainfall 2 688 mm), young parent materials (SDP-B) and old parent materials (SDP-A), all located at Bandung, West Java. This study was conducted by analitical, descriptive and comparative ap-
I
proachs. The results of the study showed that : (1) The agroclimatic zones A (annual rainfall 4 215 mrn), B1 ( annual rainfall 3 068
mm) and B2 (annual rainfall 2 686 mm) and the age of parent materials (Plistocene and Holocene) showed a clearly influence on the different processes of pedogene#
sis and the stage of weathering of pedons, hence the Andisol soil have various clay mineralogical, chemical and physical properties. However, andesitic and baSaltic parent materials had not showed clearly differences on those properties. (2) The different of sand and clay mineralogical composition influenced to the various chemical and physical characteristics of Andisol soil.
(3) The pedological features in micromorphological observation are very useful to determining the products of pedogenetic processes. The pedon derived from the ejecta of Guntur volcano were identified argillan cutans and noduls, while the pedon derived from Kendeng volcano ejecta was identified gibbsan. Furthermore, the the pedons derived from the ejectas of Papandayan, Tangkuban Perahu (eruption A and C ) and Patuha volcanoes was identified organ. (4) The micromorphological characteristics of Andisol pedon which derived from old
parent materials were different from than that the young parent materials. The old Andisol pedon showed : the porphyric or porphyroskelic related distribution patterns of the soil fabrics; low clf,, values; poorly sorted coarse and very coarse sands; relatively intense infilling and coating the voids or peds; identified a little argillans and gibbsans in the B horizons; the shape of primary minerals commonly anhedral; planar voids; angular to subangular blocky with a strong pedality and partly or well accomodated structures. On the other hand, the young Andisol pedon showed : the enaulic and intertextic related distribution patterns of the soil fabrics; high c/fZpvalues; unsorted coarse and very coarse sands ; infilled voids by the mixtures of plasma, silt, and organic matter (organ); subhedral to euhedral
primary minerals; granular, crumb, or subangular blocky with a moderately pedality and partly accomodated structures; and compound packing voids. (5) The weathering stages of all Andisol pedons were virif and cambic stages. The
main pedogenetic processes were the formation of short range order minerals by leaching of soluble components and the coprecipitation of SiO, and A1,0, gels. The resilications of short range order materials resulted in halloysite, whi1e"desilications resulted in gibbsite.
(6) The clay mineralogical composition of the pedons which derived from young parrent materials were dominated by short range order minerals (allophane and imogolite), while pedons derived from old parrent materials have more crystallized halloysite and gibbsite content. Halloysite identified on the pedons derived from old basaltic parrent material in dry region, while gibbsite minerals identified in the pedon derived from old andesitic parrent materials in wetter region climate. (7) High organic matters accumulation in Andisol Soil may retard allophane formation and formed Al- and Fe-humus complexes. In contrast with Al- and Fe-humus complexess, the A horizon generally contained lower short range order minerals than those of the underlying horizons. (8) The most positive net charges of the colloidals fraction of Andisol identified in the
high rainfall areas (annual rainfall 4 215 mm) or on the horizons contained rich organic matter, ferrihidryte, Al- and Fe-humus complexes, but little allophane, imogolite and low soil pH values. At the areas with annual1 rainfall > 3 087 - 4
215 mm, most of the soils showed acrudoxic characteristic. (9) In addition to short range order minerals (allophane, imogolite and ferrihydrit), the sourches of variable charges on Andisol soil also identified from organic matter and Al-, Fe-humus complexes. If A pH
< 0, those materials have negative
charges, however Al-, Fe-humus complexes have a positive charges at A pH > 0.5.
(10) The Soil Taxonomy classification system has a better ability to represents the various characteristics of Andisol soil than the FAOIUNESCO and Central for Soil Research systems, whereas the fust system could classified all soils into nine sub-group soils, while the second and the third classification systems could classified into two and three soil taxa at the sub-group level, respectively. X
Recommendations Based on the result of the study, there are several recommendations as follow : (1) In order to better understanding on the various Andisol soil characteristics due to
the different of soil parent materials, it was recomended to studying of more prominent differences in the parent materials properties, such as dasitic and basaltic parent materials. (2) In the light of the practical uses, such as fertilizing or mulching, it was recomend-
ed to more advanced studying on the positive net charges Andisol soil, especially in the relation with the role of organic matter and Al-, Fe-humus complexes.
(3) On the catagory of sub-group, lithic properti would deleted acrudoxic properti. Because of the important in soil and plant management, it was reccomended to combining the sub-group differentiae as lithic acrudoxic in the sub-order category of Udands.
PEDOGENESIS ANDISOL BERBAHAN INDUK ABU VOLKAN ANDESIT DAN BASALT PADA BEBERAPA ZONA AGROKLIMAT DI DAERAH PERKEBUNAN TEH JAWA BARAT
Oleh MAHFUD ARIFIN
Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
DOKTOR pada Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor Jurusan Ilmu-Ilmu Tanah (Genesis dan Klasifikasi Tanah)
,
PROGRAM PASCASAWANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 1994
Judul
: Pedogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Vokan Andesit dan
Basalt pada Beberapa Zona Agroklimat di Daerah Perkebunan Teh Jawa Barat Nama Mahasiswa
: Mahfud Arifin
Nomor Pokok
: 89509
* Menyetujui Komisi Penasehat :
Prof Dr Ir Sarwono Hardiowieeno
Dr Ir Rachmat Hardiosoesastro
Prof Dr Ir Goeswono Soevardi
Dr Ir M. Isa Darmawiiava
Dr Ir Didiek Hadiar Goenadi
Ketua Program Studi Ilmu Tanah
Prof Dr Ir Sanvono Hardjowigeno
Tanggal Lulus : 3 September 1994
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 15 Nopember 1954. Ayah bernama Adang Sukarna dan ibu bernama Siti Aisah. Nikah dengan Ida Damayanti pada tahun 1978 dan mempunyai putera puteri : Ari Ganjar Herdiansah (1980), Adi Nugraha (1984) dan Amilia Mahdasari (1987).
n
Penulis lulus Sekolah Dasar pada tahun 1969 di Bandung, lulus Sekolah Menengah Pertama pada tahun 1971 di Bandung, lulus Sekolah Menengah Atas pada tahun 1974 di Bandung, lulus Sarjana Pertanian pada tahun 1982 dari Universitas Padjadja-
ran, clan mendapat gelar Magister Sain pada tahun 1987 dari Universitas Padjadjaran Sejak tahun 1984 hingga sekarang menjadi staf pengajar di Jurusan Ilmu Tanah, F h l t a s Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung. Penulis mengikuti Program Pendidikan Doktor pada Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor sejak tahun 1989 atas biaya Team Manajemen Program Doktor (TMPD) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikafi dan Kebudayaan, Republik Indonesia.
UCAPAN TERIMA KASM Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah s.w.t., yang telah melimpahkan rachmat serta perkenan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian dan menuangkannya dalam tulisan berbentuk disertasi, sebagai salah sat. syarat untuk mencapai derajat Doktor pada Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. ~gnelitian mengenai Pedogenesis Andisol Berbahan Induk Abu Volkan Andesit dan Basalt Tua dan Muda Pada Beberapa Zona Agroklimat di Daerah Perkebunan Teh Jawa Barat, merupakan penelitian bidang Genesis dan Klasifisi Tanah dengan pendekatan analitis dan komparatif. Pada kesempatan ini disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof Dr Ir Sarwono Hardjowigeno, M.Sc. selaku ketua komisi penasehat, dan kepada Bapak Dr Ir Rachmat Hardjosoesastro, Bapak Prof Dr Ir Goeswono Seopardi, M.Sc., Bapak Dr Ir M. Isa Darmawijaya dan Bapak Dr Ir Didiek Hadjar Goenadi, M.Sc selaku anggota komisi penasehat, atas segala bimbingan serta saran-sriran sehingga memperlancar pelaksanaan penelitian serta penulisan disertasi ini. Ucapan yang sama disampaikan kepada Bapak Prof Dr Ir Sulya Djakasutami, M.Sc. dan Bapak H. Subagjo, M.Sc., selaku penguji luar komisi atas segala saran-sarannya. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr Ir Yan Sopaheluaka, Dr Ir Rachman Djuwansyah dan Ir Darsono, staf Puslitbang Geoteknologi LIPI, Dra S. Elly Daman staf Direktorat Sumberdaya Mineral, Ir Dudih Djumhana, MS dan Sdr. Wikanda staf Puslitbang Geologi Departemen Pertambangan dan Energi , Ir Torry Budhiastoro dan Ir Ahmad Fauzi staf Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Bogor yang telah memberikan kesempatan mempergunakan fasilitas laboratorium. Juga terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Dr Ir Sarnid Sjarif. Bapak Ir Djunaedi A. Rachim, MS. Ibu Dr Ir Astiana, M.Sc. staf Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian, IPB yang telah banyak memberikan perhatian serta tukar pikiran selama pelaksanaan penelitian dan penulisan disertasi.
Kepada staf Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Bapak Prof Dr Ir Sulya Djakasutami, M.Sc., Bapak Prof Dr Ir Tjetje Soekarna Hasan, M.Sc., Ibu Prof Dr Ir Aisyah D. Suyono, Bapak Dr Ir Saifuddin Sarief, Sdr. Ir Daud S. Saribun dan lainnya yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan disertasi, saya ucapkan terima kasih. Tak h a n g pula terima kasih saya ditujukan kepada Sdr Ir Yadi Supriyadi, Ir Edi Setiawan, Ir Tjatu~Priatono, Ir Iwan Safitri, Ir Isro Hidayat, Ir Jarkasih, Isep Yedi, Bapak Encang ( A h ) yang telah membantu selama pelaksanaan penelitian lapangan &m analisis di laboratorium. Penghargaan dan ucapan terima kasih saya haturkan kepada Bapak Rektor Universitas Padjadjaran dan Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran atas izin dan dorongannya untuk mengikuti program Doktor di Program Pascasarjana Institurpertanian Bogor. Juga kepada Bapak Prof Dr Ir Ukun S. Sastraprawira, M.Sc. Bapak Prof Dr Ir Husen Djayasukanta, M.Sc. dan Bapak Dr Ir Oktap Rarnlan Madkar atas dorongan semangat dan bantuan lainnya, saya ucapkan terima kasih. Pada kesempatan ini pula, ucapan terima kasih dan kasih sayang disampaikan kepada kedua orang tua saya Adang Sukarna dan Siti Aisah, istriku Ida Damayanti dan putera puteriku, Ari, Adi dan Ami yang dengan sabar dan penuh pengorbanan telah membantu memberikan pengertian dan dorongan sehiigga program studi dapat diselesaikan dengan baik. Semoga semua m a 1 kebajikan tersebut mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah s.w.t.
Bogor, September 1994
Mahfud Arifin
DAFTAR TABEL ...........................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................
xi
PENDAHULUAN ..........................................................................
1
Latar Belakang Masalah ........................................................... Tujuan Penelitian ................................................................... Kegunaan Penelitian ................................................................ Hipotesis ............................................................................. #
1 2 2 2
TINJAUAN PUSTAKA ! ...................................................................
4
Pengertian Andisol ................................................................. Penyebaran Andisol ................................................................ Pedogenesis Andisol ............................................................... Sifat Mineral Andisol .............................................................. Sifat Fisika Andisol ................................................................ Sifat Kimia Andisol ................................................................ Muatan Variabel Pada Andisol ................................................... Miomorfologi Andisol ..........................................................
4 5 6 11
21 24 27
DESKRIPS1 DAERAH PENELITIAN ..................................................
29
Lokasi Daerah Penelitian ........................................................... Geologi Daerah Penelitian ........................................................ Keadaan Iklim (Zona Agroklimat) ...............................................
29 32
BAHAN DAN METODE PENELITIAN ................................................
40
18
35
Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 40 Bahan dan Alat ..................................................................... 40 Metode Penelitian .................................................................. 41 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ MorfoIogi Tanah.................................................................... Susunan Mineral dan Bahan Induk .............................................. Susunan Mineral Fraksi Liat ...................................................... Hubungan Lingkungan Pedogenik Terhadap Beberapa Sifat Kimia, Fisika dan Mineral Tanah Andisol ...................................... Pedogenesis Andisol Daerah Penelitian ......................................... Sifat Fisika Tanah .................................................................. Sifat-sifat Kimia Tanah ............................................................ Muatan Variabel Pada Andisol ................................................... Klasifikasi Tanah ................................................................... Mikromorfologi Andisol .......................................................... Penilaian Tinght Pelapukan ...................................................... KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................
47
.
............... 161 LAMPIRAN................................................................................... 172 DAFTAR PUSTAKA .............................. .........................
No. 1.
Teks -
Halaman
Tanah Andisol yang Berkembang dari Hasil Erupsi Beberapa Gunungapi pada Zona Agroklimat yang Berbeda di Perkebunan Teh PTP XI1 dan PTP XI11 di Daerah Jawa Barat .......................................... 30 Zona Agroklimat, Rerata Bulan Basah dan Bulan Kering Tahunan di Daerah Penelitian.. ......................................................... Data Hari Hujan, Curah Hujan. Suhu Udara dan Suhu 'Illnah di Perkebunan Teh Ciater, Sinumbra dan Sedep .................................
36 X
38
Sifat-sifat Tanah yang Ditetapkan, Metode Analisis serta Kegunaannya dalam Penelitian .................................. ;. ........................
43
Komposisi Mineral Fraksi Pasir (Fraksi IV) Pedon-pedon Pewakil .........
52
Matriks Korelasi antara MHLIMML dengan Beberapa Sifat K i i a , Fisika, dan Mineral Liat Andisol di Daerah Penelitian ...............
56
.Hasil Analisis DiferentiaI Terrnal dan Difraksi Sinar-X Pedon Pewakil Andisol .......................................................................
60
Angka Rerata Kandungan Al, Fe, Si-oksalat, A1 dan Fe-pirofosfat, AlISi, (A1+ %Fe)o, Alofan plus Imogolit dan Ferihidrit pada Tanah Andisol di Setiap Lokasi Penelitian. .....................................
71
Angka Rerata Sifat Khnia, Fisika dan Mineral Liat Andisol pada Empat Kisaran Nisbah AIISi ......................................................
73
Angka Rerata Beberapa Sifat Kimia dan Fisika Andisol Berdasarkan Lima Kelompok Kandungan Alofan plus Imogolit 'I.. .......................
77
Hasil Uji pH (NaF) dalam Interval Waktu Dua Menit dari Pedon-pedon Andisol di Setiap Lokasi Penelitian.. .................................... 79 Koefisien Korelasi antara pH (NaF) dengan Beberapa Sifat Tanah Andisol.. .....................................................................
81
Hubungan antara Faktor Pembentuk Tanah terhadap Beberapa Sifat Kimia, Fisika dan Mineral Tanah Andisol ..............................
82
Angka Rerata Kandungan Pasir, Debu dan Liat Pedon-pedon Andisol di Setiap Lokasi Penelitian ...................................................
89
Angka Rerata Fraksi Tanah Halus pada Pedon-pedon Andisol di Setiap Lokasi Penetitian .................................................................... 90
Angka Rerata Nisbah Debu Halus dan Liat Halus dengan Liat Total di Setiap Lokasi Penelitian.. ..............................................
90
Rerata Kandungan Bahan Kasar (fraksi > 2 mm) pada Pedon-pedon Andisol di Setiap Lokasi Penelitian... ...................................
92
Koefisien Korelasi antara Bahan Kasar dengan Beberapa Sifat Fisika pada Pedon-pedon Andisol di Setiap Lokasi Penelitian. ..............
93
Angka Rerata Bobot Isi Tanah Pedon-pedon Andisol di Setiap Lokasi Penelitian ....................................................................
94 C
Koefisien Korelasi Bobot Isi dengan Beberapa Sifat Tanah pada Pedonpedon Andisol di Setiap Lokasi Penelitian ..............................
95
Angka Rerata Permeabilitas Tanah pada Pedon-pedon Andisol di Setiap Lokasi Penelitian .......................................................
96
Koefisieri Korelasi Permeabilitas Tanah dengan Beberapa Sifat Tanah Andisol di Seluruh Lokasi Penelitian. ...................................
97
Angka Rerata Kadar Aiu pada Retensi 15 bar (persen) Contoh Tanah Lembab Lapang dan Kering Udara pada Pedon-pedon Andisol di Setiap Lokasi Penelitian ................................................
99
Koefisien Korelasi Kadar Air pada Retensi 15 Bar Contoh Lembab Lapang dan Kering Udara dengan Beberapa Sifat Tanah pada Pedon-pedon Andisol di Setiap Lokasi Penelitian ..................................... 101 Angka Rerata Kadar Air (persen) Lembab Lapang dan Kering Udara pada Pedon-pedon Andisol di Setiap Lokasi Penelitian.. ...........,. 102 Koefisien Korelasi Kadar Air Lembab Lapang dan Kering Udara dengan Sifat-sifat Tanah lainnya pada Pedon-pedon Andisol di Setiap Lokasi Penelitian ...........................................................
104
Angka Rerata Sifat Kimia Pedon-pedon Andisol di Setiap Lokasi dan di Seluruh Lokasi Penelitian ................................................. 107 Angka Rerata pH0 Pedon-pedon Andisol di Setiap Lokasi Penelitian.. .....
1 11
Koefisien Korelasi antara pH0 dengan Beberapa Sifat K i i a . Fisika. dan Mineral Amorf di Setiap Lokasi Penelitian.. ...................... 113 Angka Rerata Sifat-sifat Kimia, Fisika, dan Mineral Amorf Andisol pada Tiga Kisaran Nilai A pH ..................................................
120
Koefisien Korelasi pH0 dengan Beberapa Sifat Kimia, Fisika, dan Mineral Amorf Andisol pada Tiga Kisaran A pH ...;.. ............... 123 Hubungan pH (H,O) dan KTK (pH7) dengan Sifat Tanah Lainnya pada Tiga Kisaran A pH .........................................................
125
33.
Klasifikasi Tanah Pedon-pedon Andisol di Daerah Penelitian pada Kategori Sub-group (Macam) berdasarkan Tiga Sistem Klasifikasi Tanah .........................................................................
127
34.
Bentuk, Ukuran, Pedalitas, dan Akomodasi Mikrostruktur pada Pedonpedon Pewakil Andisol di Daerah Penelitian.. ......................... 133
35.
Beberapa Kenampakan Pedologi yang Dijumpai pada setiap Horison Tanah Pedon-pedon Pewakil Andisol di Daerah Penelitian .................. 140
36.
Angka Rerata Kandungan Mineral Mudah Lapuk, Mineral Hasil Lapukan, Mineral Sukar Lapuk, Nisbah MHLIMML masing-masing Pedon Pewakil Andisol di Daerah Penelitian ................................... 146
37.
Beberapa Sifat Kimia yang Digunakan Sebagai Indeks Pelapukan Pedonpedon Pewakil Andisol di Daerah Penelitian.:. ........................
38.
No. 1.
150
Nisbah Debu Total, Debu Halus, dan Liat Halus dengan Liat Total Pedonpedon Pewakil Andisol di Daerah Penelitian... ........................ 154 Lamoiran Deskripsi Morfologi Makro Pedon-pedon Andisol di Setiap Daerah Penelitian ....................................................................
Halaman 172
2.
Estirnasi Kandungan Alofan + Imogolit dan Ferifidrit Pedon-pedon Andisol di Daerah Penelitian ........................................... 175
3.
Kandungan Beberapa Unsur Kimia Total (persen) Fraksi Liat Pedon Pewakil Andisol di Daerah Penelitian ........................................... :. 178
4.
Beberapa Sifat Fisika Pedon-pedon Andisol di Daerah Penelitian ........... 179
5.
Distribusi Ukuran Partikel dan Nisbah Debu HalusILiat Total dan Liat HaluslLiat Total ....................................................... 182
6.
Beberapa Sifat K i i a Pedon-pedon Andisol di Daerah Penelitian .......... 185
7.
Deskripsi Mikrornorfologi Pedon-pedon Pewakil Andisol di Daerah Penelitian .................................................................... 194
8.
Deskripsi Fraksi Kasar pada Irisan Tipis Pedon-pedon Pewakil di Daerah Penelitian .................................................................... 195
9.
Matriks Korelasi antara Beberapa Sifat K i i a , Fisika, dan Mineral Amorf Andisol di Daerah Penelitian.. ................................... 199
10.
Koefisien Komponen Utama pada Hubungan antara pH H,O dengan Beberapa Sifat Tanah pada Tiga Kisaran A pH ........................ 200
11.
Koefisien Komponen Utama pada Hubungan antara KTK-pH7 dengan Beberapa Sifat Tanah pada Tiga Kisaran A pH ........................ 201
DAITAR GAMBAR No .
Teks
1.
Pembentukan dan Transformasi Mineral Liat dan Kompleks Humus pada Tanah Abu Volkan di Daerah Iklirn Sedang. Lembab .................
15
2.
Peta Lokasi Daerah Penelitian di Wilayah Perkebunan Teh PTP W dan XIII .Propinsi Jawa Barat ................................................
31
3.
Peta Geologi Daerah Penelitian di Wilayah Perkebunan Teh PTP XI11 .a Ciater Jawa Barat ...........................................................
33
4.
Peta Geologi Daerah Penelitian di Wilayah Perkebunan Teh PTP XI1 . Sinumbra Jawa Barat .......................................................
Halaman
Peta Geologi Daerah Penelitian di Wilayah Perkebunan Teh PTP XI11 . . Sedep Jawa Barat ........................................................... Peta Zona Agroklimat (Oldeman. 1975) Daerah Penelitian................... Neraca Aii Bulanan di Daerah Perkebunan Teh Ciater (a). Sinumbra (b). dan Sedep (c) ................................................................ Fotomikrograf Irisan Tipis dan SEM dari Horison dan Pedon Terpilih ..... Kurva Hubungan antara MHLJMML dengan Al+'hFe-oksalat (a) dan dengan BD 1/3 Bar (b) .................................................... Kurva Hubungan antara MHLIMML dengan Alofan (a) dan dengan C-organik (b) ................................................................ Kurva Hubungan antara MHLIMML dengan pH0 (a) dan dengan Muatan Permanen (b) ................................................................ Kurva Tennogram DTA Pedon CTR-A dan Pedon CTR.B
....................
Kurva Termogram DTA Pedon SNR-A dan Pedon SNR.B ................... Kurva Termogram DTA Pedon SDP-A dan Pedon SDP-B ................... Kurva Difraktogram Sinar-X Pedon CTR-A dan Pedon CTR-B ............. Kurva Difraktogram Sinar-X Pedon SNR-A dan Pedon SNR-B ............ Kurva Difraktogram Sinar-X Pedon SDP-A dan Pedon SDP-B .............. Fotomikrograf SEM dari Horison dan Pedon Terpilih ......................... Kurva Hubungan Alofan dengan pH0 (a) dan Retensi Air (15 bar) Lembab Lapang (b) ........................................................ Kurva Hubungan pH0 dengan Total Basa-basa pada Pedon Andisol Pedogenik Tua dan Muda ......................................................
4
34
21 .
Kurva Hubungan pH0 dengan Kandungan C-organik pada Pedon Andisol Pedogenik X a dan Muda .................................................
22 .
Fotomikrograf Irisan Tipis dalam Sinar Polarisasi Biasa ...................... 143
23 .
Fotomikrograf SEM dan Irisan Tipis dari Contoh Horison dan Pedon Terpilih.......................................................................
117
144