PUTUSAN Nomor __/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Singaraja yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah menjatuhkan putusan perkara Cerai Gugat antara : Penggugat, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan
SD, pekerjaan
Karyawan Swasta, tempat tinggal di Kabupaten Buleleng, dalam hal ini memberikan kuasa kepada H. Usman, S.H., Advokat yang beralamat di Jl. Gunung Semeru No.16 Singaraja, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 30 Januari 2015 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Singaraja dengan Nomor 06/SK.Kh/II/PA.Sgr,
tanggal
25
Februari
2015,
sebagai
Penggugat ; melawan Tergugat, umur 42 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Karyawan Swasta, tempat tinggal di Kota Denpasar, sebagai Tergugat ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Penggugat dan para saksi di persidangan; DUDUK PERKARA Bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 18 Februari 2015 telah mengajukan gugatan Cerai Gugat yang didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Singaraja, dengan Nomor __/Pdt.G/2015/PA.Sgr. tanggal 25 Februari 2015, dengan dalil-dalil sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah yang telah melangsungkan pernikahan pada tanggal 26 Juni 2002 dan perkawinan Hal. 1 dari 17 hal. Put. No. __/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
tersebut dicatatkan oleh Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, sebagaimana Kutipan Akta Nikah Nomor 189/29/VI/2002, tanggal 26 Juni 2002; 2. Bahwa dalam masa perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai dua orang anak, yaitu seorang laki-laki yang diberi nama ANAK PERTAMA PENGGUGAT DAN TERGUGAT, lahir pada tanggal 15 Januari 2004 dan seorang anak perempuan yang diberi nama ANAK KEUA PENGGUGAT DAN TERGUGAT, lahir pada tanggal 22 April 2007 dan kedua anak tersebut saat ini diasuh oleh orang tua Tergugat; 3. Bahwa pada mulanya perkawinan Penggugat dan Tergugat adalah hidup rukun dan damai, sebagaimana layaknya kehidupan suami isteri dalam membina kehidupan rumah tangga yang harmonis tetapi sejak tahun 2010 Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan/ percekcokkan; 4. Bahwa percekcokkan itu terjadi karena Tergugat selalu cemburu dan mencurigai penggugat tanpa alasan, sehingga pada saat Penggugat pulang kerja sering terjadi percekcokkan dan Tergugat bersifat egois, mau menang sendiri tidak pernah mau mendengarkan pembicaraan Penggugat; 5. Bahwa akibat terjadinya percekcoan tersebut, Penggugat sering/berulang kali pulang ke rumah orang tua Penggugat di Singaraja untuk menghindari terjadinya pertengkaran lebih jauh lagi atau menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sampai selama dua minggu terkadang sampai dua bulan, tetapi kemudian dicari dan dijemput oleh Tergugat, maka Penggugat kembali lagi berkumpul dengan Tergugat untuk membina kehidupan rumah tangga; 6. Bahwa percekcokkan itu semakin menjadi dan sering kali terjadi sejak anakanak dibawa pulang ke rumah orang tua Tergugat untuk diasuh oleh orang tua Tergugat tanpa persetujuan Penggugat dan puncak pertengkaran itu terjadi pada bulan September 2014, kemudian sejak itu Penggugat pulang ke rumah orang tua Penggugat dan sejak itu pula antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada komunikasi lagi;
Hal. 2 dari 17 hal. Put No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
7. Bahwa oleh karena seringnya terjadi pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat, Penggugat sudah tidak kuat lagi mempertahankan kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dan Penggugat merasa lebih nyaman tinggal bersama orang tua Penggugat, maka oleh karena itu Penggugat memilih lebih baik bercerai dengan Tergugat karena sudah tidak mungkin ada harapan lagi untuk bisa membina kehidupan rumah tangga yang harmonis dan damai antara Penggugat dengan Tergugat; 8. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka alasan perceraian ini telah memenuhi ketentuan undang-undang sebagaimana ketentuan yang diatur dan ditentukan dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan UU No. 1/1974 jo. Pasal 116 (f) Kompilasi Hukum Islam; Berdasarkan alasan atau dalil-dalil di atas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Singaraja Cq. Majelis Hakim agar segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut : 1. Menyatakan Hukum menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ; 2. Menjatuhkan talak satu bain shughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat); 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Singaraja untuk mengirimkan satu helai Salinan Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap tanpa bermeterai kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan dan kepada Pegawai Pencatat Nikah yang willayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat agar dicatat dalam daftar yang telah disediakan untuk itu ;
Hal. 3 dari 17 hal. Put No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
4. Membebankan biaya perkara menurut hukum; Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Penggugat telah datang menghadap ke muka sidang, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap ke muka sidang dan menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil/kuasa hukumnya, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut tanggal 01 April 2015, 21 April 2015 dan 11 Mei 2015, yang relaas panggilannya dibacakan di dalam sidang, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Bahwa majelis hakim telah menasehati Penggugat agar berpikir untuk tidak bercerai dengan Tergugat, tetapi Penggugat tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat; Bahwa perkara ini tidak dapat dimediasi karena Tergugat tidak pernah datang menghadap meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, selanjutnya
dimulai
pemeriksaan
dengan
membacakan
surat
gugatan
Penggugat yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti berupa : A. Surat; 1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama PENGGUGAT NIK 51710334508800006
yang
dikeluarkan
oleh
Kepala
Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng Provinsi Bali tanggal 12 Desember 2014, bermeterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (bukti P.1); 2. Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat Nomor 189/29/VI/2002 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Denpasar Barat Tanggal 26 Juni 2002, bermeterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (bukti P.2); Hal. 4 dari 17 hal. Put No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
3. Fotokopi kutipan akta kelahiran atas nama Anak Pertama Penggugat dan Tergugat Nomor 471/Ist.DB/2009 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar tanggal 04 Maret 2009, bermaterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (bukti P.3) 4. Fotokopi kutipan akta kelahiran atas nama Anak Kedua Penggugat dan Tergugat Nomor 5171-LT-30032012-0036 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar tanggal 25 April 2012, bermeterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (bukti P.4) 5. Fotokopi Kartu Keluarga atas nama Kepala Keluarga MUJIONO Nomor 5171030909110008 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kota Denpasar tanggal 09 September 2011, bermeterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (bukti P.5); 6. Fotokopi
Kartu
Keluarga
atas
nama
KETUT
WASTRA
Nomor
5108070503100010 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng tanggal 10 Desember 2014, bermeterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (bukti P.6); 7. Fotokopi
Kartu
Tanda
Penduduk
atas
nama
Tergugat
NIK
:
5171030605730010 yang dikeluarkan oleh WaliKota Denpasar tanggal 20 April 2012, bermeterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (bukti P.7); 8. Fotokopi Surat Keterangan Orangnya Sama Nomor 332/02.0713/II/2015 yang dikeluarkan oleh Perbekel Desa Bungkulan Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng tanggal 10 Desember 2014, bermeterai cukup dan telah sesuai dengan aslinya (bukti P.8) B. Saksi; 1. SAKSI I, di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat sejak 3 tahun yang lalu, saksi adik ipar Penggugat;
Hal. 5 dari 17 hal. Put No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
Bahwa Penggugat dan Tergugat suami isteri sah dan selama masih rukun keduanya tinggal bersama rumah kontrakan di Denpasar;
Bahwa selama perkawinan Penggugat dan Tergugat dikaruniai dua orang anak, sekarang kedua anak tersebut dalam asuhan orang tua Tergugat di Jawa;
Bahwa sejak saksi kenal Penggugat dan Tergugat, keadaan rumah tangga keduanya sudah tidak harmonis sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Penggugat tidak diberi uang untuk kebutuhan makan sehari-hari oleh Tergugat dan Tergugat marahmarah dan cemburu tidak jelas bila Penggugat sering terlambat pulang;
Bahwa saksi pernah melihat sendiri pertengkaran tersebut sewaktu saksi berkunjung ke rumah kontrakan Penggugat dan Tergugat di Denpasar;
Bahwa akibat dari pertengkaran tersebut Penggugat sering pulang ke rumah orang tuanya di Kabupaten Buleleng dan baru pulang ke Denpasar lagi bila dijemput Tergugat;
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal selama
delapan
bulan
sebab
setelah
puncak
pertengkaran
Penggugat pulang ke rumah orang tuanya di Kabupaten Buleleng, tidak pernah lagi dijemput Tergugat dan Penggugat juga tidak mau balik lagi ke Denpasar dan selama itu antara keduanya tidak pernah ada komunikasi bahkan pada waktu acara pernikahan adik Penggugat, Tergugat tidak datang;;
Bahwa
saksi
selaku
keluarga/orang
dekat
sudah
berusaha
menasehati Penggugat akan tetapi tidak berhasil; 2. SAKSI II, di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, saksi ayah kandung Penggugat;
Hal. 6 dari 17 hal. Put No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
Bahwa Penggugat dan Tergugat suami isteri sah namun saksi lupa tanggal pernikahannya dan selama masih rukun keduanya tinggal bersama di rumah kontrakan di Denpasar;
Bahwa selama perkawinan Penggugat dan Tergugat dikaruniai dua orang anak dan selama dua tahun terakhir kedua anak tersebut dalam asuhan orang tua Tergugat di Jawa;
Bahwa sejak tiga tahun yang lalu Penggugat sering pulang ke rumah saksi karena sering bertengkar dengan Tergugat;;
Bahwa menurut keterangan Penggugat kepada saksi pertengkaran tersebut disebabkan Tergugat sering marah dan cemburu kalau Penggugat terlambat pulang kerja dan Tergugat
juga jarang
memberikan nafkah lahir kepada Penggugat;
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal selama delapan bulan sebab setelah kepulangan Penggugat yang terakhir ke rumah saksi sebagai orang tua Tergugat di Singaraja, Tergugat tidak pernah lagi menjemput Penggugat dan Penggugat juga tidak mau balik lagi ke Denpasar dan selama itu antara keduanya tidak pernah ada komunikasi lagi;
Bahwa
saksi
selaku
keluarga/orang
dekat
sudah
berusaha
menasehati Penggugat akan tetapi tidak berhasil; 3. SAKSI III, di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut :
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, saksi keponakan Penggugat;
Bahwa Penggugat dan Tergugat suami isteri sah dan selama masih rukun keduanya tinggal bersama di rumah kontrakan di Denpasar;
Bahwa selama perkawinan Penggugat dan Tergugat dikaruniai dua orang anak, sekarang kedua anak tersebut dalam asuhan orang tua Tergugat;
Bahwa sejak empat tahun yang lalu keadaan rumah tangga keduanya
sudah
tidak
harmonis
sering
terjadi
pertengkaran
disebabkan Tergugat marah dan cemburu kalau Penggugat terlambat Hal. 7 dari 17 hal. Put No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
pulang kerja dan Tergugat juga jarang memberi uang belanja untuk keperluan sehari-hari dan bila diminta oleh Penggugat, Tergugat malah marah kepada Penggugat;
Bahwa saksi pernah melihat sendiri pertengkaran tersebut sewaktu saksi berkunjung ke rumah kontrakan Penggugat dan Tergugat di Denpasar;
Bahwa akibat dari pertengkaran tersebut Penggugat sering pulang ke rumah orang tuanya di Singaraja dan baru pulang ke Denpasar lagi bila dijemput Tergugat;
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal selama
delapan
bulan
sebab
setelah
puncak
pertengkaran
Penggugat pulang ke rumah orang tuanya di Singaraja, tidak pernah lagi dijemput Tergugat dan Penggugat juga tidak mau balik lagi ke Denpasar dan selama itu antara keduanya tidak pernah ada komunikasi; Bahwa Penggugat menyatakan tidak mengajukan sesuatu apapun dan memberikan kesimpulan yang pada pokoknya tetap dengan gugatannya dan mohon putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini maka semua hal yang termuat dalam berita acara sidang ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan di atas; Menimbang, bahwa ternyata Tergugat, meskipun dipanggil secara resmi dan patut tidak datang menghadap di muka sidang dan pula tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak hadir maka perkara ini tidak dapat dimediasi sebagaimana ketentuan PERMA Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan namun demikian Majelis Hakim telah Hal. 8 dari 17 hal. Put No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
berusaha menasehati Penggugat agar bersabar dan rukun kembali dengan Tergugat, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa Tergugat yang dipanggil secara resmi dan patut akan tetapi tidak datang menghadap harus dinyatakan tidak hadir dan gugatan tersebut harus diperiksa secara verstek; Menimbang, bahwa oleh karena itu, maka putusan atas perkara ini dapat dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat (verstek); Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg. yaitu putusan yang dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat dapat dikabulkan sepanjang berdasarkan hukum dan beralasan, oleh karena itu majelis membebani Penggugat untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat pada pokoknya adalah sebagai berikut: 1. Penggugat dan Tergugat suami isteri sah yang menikah pada tanggal 26 Juni 2002 dan selam perkawinan telah dikaruniai dua orang anak masingmasing bernama ANAK PERTAMA PENGGUGAT DAN TERGUGAT, lahir tanggal 15 Januari 2004 dan ANAK KEDUA PENGGUGAT DAN TERGUGAT, lahir tanggal 22 April 2007, sekarang kedua anak tersebut dalam asuhan orang tua Tergugat; 2. Sejak tahun 2010 antara keduanya telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang disebabkan Tergugat selalu cemburu dan mencurigai Penggugat tanpa alasan sewaktu Penggugat telat pulang kerja dan Tergugat bersifat egois, mau menang sendiri tidak pernah mau mendengarkan pembicaraan Penggugat; 3. Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal sejak September 2014 hingga sekarang; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatan tersebut, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat P.1 s/d P.8 serta 3 (tiga) orang saksi; Menimbang, bahwa bukti P.1 (Fotokopi Kartu Tanda Penduduk
an.
Penggugat) yang merupakan akta otentik dan telah bermeterai cukup dan Hal. 9 dari 17 hal. Put No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan mengenai tempat kediaman Penggugat, sehingga bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, serta mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 tersebut telah ternyata terbukti bahwa Penggugat bertempat tinggal di wilayah hukum Kabupaten Buleleng, dengan demikian Pengadilan Agama in casu Pengadilan Agama Singaraja berwenang untuk memeriksa dan mengadili gugatan cerai yang diajukan Penggugat (Vide Pasal 49 dan Pasal 73 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009); Menimbang, bahwa bukti P.2 (Fotokopi Kutipan Akta Nikah) yang merupakan akta otentik dan telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan mengenai Penggugat dan Tergugat telah menikah secara Hukum Islam pada tanggal
26 Juni 2002, sehingga bukti
tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, serta mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 tersebut telah terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat suami isteri sah yang menikah secara Hukum Islam; Menimbang, bahwa bukti P.3 dan P.4 (Fotokopi Akta Kelahiran) yang merupakan akta otentik dan telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan bahwa Penggugat dan Tergugat telah mempunyai dua orang anak kandung, sehingga bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, serta mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.3 dan P.4 tersebut terbukti bahwa selama perkawinan Penggugat dan Tergugat dikaruniai dua orang anak, yaitu: ANAK PERTAMA PENGGUGAT DAN TERGUGAT, laki-laki, lahir tanggal
Hal. 10 dari 17 hal. Put No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
15 Januari 2004 dan ANAK KEDUA PENGGUGAT DAN TERGUGAT, perempuan, lahir tanggal 22 April 2007; Menimbang, bahwa bukti P.5 dan P.6 (Fotokopi Kartu Keluarga) yang merupakan akta otentik dan telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan bahwa Penggugat adalah merupakan bagian dari keluarga Tergugat dan orang tuanya, sehingga bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, serta mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.5 dan P.6 tersebut terbukti bahwa selama perkawinan Penggugat menjadi bagian dari keluarga Tergugat di Denpasar dan juga orang tua Penggugat di Kabupaten Buleleng; Menimbang, bahwa bukti P.7 dan P.8 tidak ada relevansi dan korelasinya dengan perkara ini, oleh karena itu kedua bukti tersebut harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa 3 (tiga) saksi Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg.; Menimbang, bahwa keterangan 3 (tiga) orang saksi Penggugat adalah fakta yang dilihat sendiri/didengar sendiri/dialami sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 308 R.Bg. sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang,
bahwa keterangan
3
(tiga)
orang saksi Penggugat
bersesuaian dan cocok antara satu dengan yang lain oleh karena itu keterangan dua orang saksi tersebut memenuhi Pasal 308 dan Pasal 309 R.Bg.; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat dan saksi-saksi yang telah dipertimbangkan di atas telah terbukti fakta kejadian sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah secara Hukum Islam pada tanggal 26 Juni 2002 dan telah dikaruniai dua orang anak yaitu: ANAK Hal. 11 dari 17 hal. Put No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
PERTAMA PENGGUGAT DAN TERGUGAT, laki-laki, lahir tanggal 15 Januari 2004 dan ANAK KEDUA PENGGUGAT DAN TERGUGAT, perempuan, lahir tanggal 22 April 2007, sekarang kedua anak tersebut diasuh oleh orang tua Tergugat; 2. Bahwa sejak setidaknya 3 (tiga) tahun yang lalu antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat selalu cemburu dan mencurigai Penggugat tanpa alasan
sewaktu
Penggugat terlambat pulang kerja dan Tergugat jarang memberi uang belanja kebutuhan sehari-hari kepada Penggugat; 3. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal selama delapan bulan dan selama itu pula keduanya sudah tidak saling bertemu dan berkomunikasi; 4. Bahwa keluarga Penggugat telah berusaha menasehati Penggugat namun tidak berhasil;; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta kejadian tersebut di atas dapat disimpulkan fakta hukum sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat dan Tergugat suami isteri yang sah; 2. Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis dan sudah pecah karena telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun dalam satu rumah tangga; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum di atas terbukti Penggugat dan Tergugat sebagai adalah suami istri dalam ikatan perkawinan yang sah, sehingga Penggugat dalam perkara ini merupakan pihak yang memiliki kepentingan hukum secara langsung dari akibat putusan ini, sehingga Penggugat dinyatakan berkualitas untuk bertindak sebagai pihak dalam perkara ini (persona standi in judicio);
Hal. 12 dari 17 hal. Put No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum di atas pula, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat benarbenar sudah tidak harmonis dan sudah pecah karena telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang sudah tidak mungkin lagi untuk dirukunkan dalam satu rumah tangga sehingga mempertahankan rumah tangga yang demikian tidak sejalan dengan maksud dan tujuan perkawinan sebagaimana yang dikehendaki dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rum: 21 dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974; Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah pula memenuhi norma hukum Islam sebagaimana pendapat pakar hukum Islam, Musthofa As Siba’i. Yang tersebut dalam kitab Al Mar’atu Baina Al Fiqhi Wa Al Qonuni, yang dalam hal ini diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim dalam pertimbangan putusan perkara ini, yang menyatakan: ”Dan tidak ada manfaatnya yang dapat diharapkan dalam mengumpulkan dua manusia yang saling benci membenci dan terlepas dari masalah apakah sebab-sebab terjadinya pertengkaran ini besar atau kecil, namun kebaikan hanya dapat diharapkan dengan mengakhiri kehidupan rumah tangga antara suami isteri ini, mudah-mudahan Allah menyediakan bagi mereka pasangan lain dalam hidupnya, barangkali dengan pasangan baru itu diperoleh ketenangan dan kedamaian”; juga norma hukum Islam yang terkandung dalam Kitab Fiqh Sunnah Juz II halaman 290 yang diambil alih menjadi pertimbangan Majelis Hakim yang berbunyi :
وكان االيذاء مما ال، أو اعتراف الزوج،فإذا ثبتت دعواها لدى القاضي ببينة الزوجة يطاق معه دوام العشرة بين أمثالهما وعجز القاضي عن االصالح بينهما طلقها طلقة بائنة Artinya: “Jika tuntutan/gugatan di depan Pengadilan terbukti dengan keterangan isteri atau karena pengakuan suami, sedangkan hubungan suami isteri tidak dapat lagi diteruskan karena perbuatan suami yang menyakitkan, dan Pengadilan tidak mampu mendamaikan mereka, maka boleh dijatuhkan talak ba'in kepada isterinya”; Menimbang, bahwa adanya fakta Penggugat dan Tergugat telah berpisah rumah adalah bentuk pengabaian terhadap ketentuan Pasal 32 ayat Hal. 13 dari 17 hal. Put No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
(1) dan (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 78 ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia dimana kedua aturan tersebut memerintahkan bahwa suami istri harus mempunyai kediaman yang tetap, maksudnya kehidupan suami istri yang bertujuan membentuk keluarga yang bahagia haruslah berada dalam satu rumah. Apabila salah seorang meninggalkan atau keluar dari kediaman bersama sehingga suami dan istri tidak berada dalam satu rumah tanpa sebab atau alasan yang dapat dibenarkan,
maka
keadaan
tersebut
merupakan
indikasi
telah
terjadi
disharmonis dalam keluarga tersebut.; Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi putusan Mahkamah Agung RI Nomor 375 K / AG / 1995, tanggal 26 Maret 1997, dalam putusan tersebut Mahkamah Agung dalam pertimbangannya antara lain menyatakan bahwa suami isteri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali, maka rumah tangga yang seperti itu telah terbukti retak dan pecah dan telah memenuhi alasan cerai berdasarkan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975.; Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah juga memenuhi salah satu alasan perceraian sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Peraturan pelaksanaaan UU No.1 tahun 1974 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan Penggugat belum pernah dijatuhi talak, maka petitum gugatan Penggugat agar Pengadilan menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat tersebut telah beralasan dan tidak melawan hukum serta memenuhi Pasal 119 ayat 2 huruf (c) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu patut dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Hal. 14 dari 17 hal. Put No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
Nomor 50 Tahun 2009 maka diperintahkan kepada Panitera mengirimkan satu helai salinan putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap tanpa bermaterai kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan, untuk didaftarkan putusan perceraian tersebut dalam sebuah daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa karena perkara a quo masuk bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara harus dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, semua Pasal dalam peraturan perundang-undangan dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan, bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat); 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Singaraja untuk mengirimkan satu helai salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap tanpa bermeterai kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan dan kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 556.000,- (lima ratus lima puluh enam ribu rupiah); Hal. 15 dari 17 hal. Put No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 20 Mei 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 2 Syakban 1436 Hijriyah, oleh kami Lutfi Muslih, S.Ag., M.A. sebagai Ketua Majelis, Jamadi, Lc., M.E.I. dan Nur Amalia Hikmawati, S.H.I. masingmasing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh Ahmad Basirudin, S.H. sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri Penggugat dan Kuasanya tanpa hadirnya Tergugat; HAKIM ANGGOTA :
KETUA MAJELIS,
1. Jamadi, Lc., M.E.I.
Lutfi Muslih, S.Ag., M.A.
2. Nur Amalia Hikmawati, S.H.I. PANITERA PENGGANTI,
Ahmad Basirudin, S.H.
Perincian Biaya : 1. Pendaftaran
: Rp. 30.000,-
2. Proses
: Rp. 60.000,-
3. Panggilan
: Rp. 455.000,-
4. Redaksi
: Rp.
5.000,-
5. Meterai
: Rp.
6.000,Hal. 16 dari 17 hal. Put No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.
Jumlah
: Rp. 556.000,-
(lima ratus lima puluh enam ribu rupiah)
Hal. 17 dari 17 hal. Put No.__/Pdt.G/2015/PA.Sgr.