PENGGUNAAN BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS SMP BERBASIS KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PURWANTORO WONOGIRI Parno 1 Mulyoto2 Nunuk Suryani3 1
Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS 3 Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
S
2
N
ABSTRACT
Keywords : The Use of, Teaching Materials of Contextual Based Social for Junior High School.
P
A
S
C
A
S A
R
JA
N
A
U
This research aim: 1. Describe how teacher use the teaching material in Social Subject in Junior High School 1 Purwantoro up until now. 2. Describe the constraint and how to overcome it. 3. Describe the usage result of the teaching material in study of Social for Junior High School in Purwantoro 1 Junior High School. This research takes place in Purwantoro 1 Junior High School, Wonogiri Regency. This research metod is descriptive research of qualitative. This research wants to describe and expose the usage of teaching material in study of Contextual Based Social for Junior High School in Purwantoro 1 Junior High School according to the condition and the situation at the moment. Strategies utilized in this research are interviewing, question airing, observing, and documenting. The result of this research concludes that teaching material in Study of Contextual Based Social for Junior High School in Purwantoro 1 Junior High School, evaluated from its form covered : a). Printed teaching material consist. b). Heard Teaching Material (audio) consist. c) Visual and Listening Teaching Material consist. d). Interactive teaching material like compact disc (doesn’t yet able to be executed) e). Environment teaching material (geography, history, and economics) still applied in class theory level. Current result achieved from the use of teaching materials in learning of Social for Junior High School in Purwantoro Junior High School are: 1) Provide better learning environment for teachers and students. 2) Help students and make them easy to learn Social. 3) Improve student’s learning achievement proved with 79,895 average score (it exceeds current KKM set by the teachers: 72)
PENDAHULUAN Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) dijelaskan bahwa
Nasional
berdasarkan
pendidikan berfungsi mengembangkan
Pancasila dan Undang Undang Dasar
kemampuan
1945. Pada pasal 3 Undang Undang
serta
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
bermartabat dalam rangka mencerdas-
2003
kan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
tentang
Sistem
[email protected]
Pendidikan
dan
peradaban
membentuk bangsa
watak yang
berkembangnya potensi peserta didik
(baik informasi, alat, maupun teks) yang
agar menjadi manusia yang beriman dan
disusun
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
menampilkan sosok utuh dari kom-
Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu,
petensi yang akan dikuasai peserta didik
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
dan
warga negara yang demokratis serta
pembelajaran
bertanggung jawab.
rencanaan dan penelaahan implementasi
dalam
tujuan
pe-
S
dengan
proses
teknis atau sebagai satuan pendidikan
modul, hand out, LKS, model atau
mendapatkan tugas untuk melaksana-
maket, bahan ajar audio, bahan ajar
kan delapan standar pendidikan yang
interatif, dan sebagainya.
Delapan
U
Pendidikan
standar
Menurut
Nurhadi
(2004:
4),
nasional
pendekatan kontekstual adalah suatu
pendidikan tersebut dijadikan pedoman
konsep belajar dimana guru menghadir-
kan situasi dunia nyata ke dalam kelas
JA
dalam penyusunan Kurikulum Tingkat
N
Nasional.
Menteri
N
pembelajaran. Misalnya buku pelajaran,
oleh
unit
digunakan
yang
pelaksana
ditetapkan
sebagai
sistematis,
A
Sekolah
secara
dan
memuat tujuan pendidikan, struktur
hubungan antara pengetahuan yang di-
kurikulum, kalender pendidikan serta
milikinya dengan penerapannya dalam
R
Satuan Pendidikan (KTSP). Pada KTSP
lampiran-lampiran.
S A
IPS Terpadu adalah diantara mata
mendorong
kehidupan
siswa
mereka
membuat
sebagai
anggota
keluarga dan masyarakat. Lebih lanjut Adi Kasimbar (2010 :
kurikulum. Masalah penting yang harus
16), Bahan ajar jika dikelompokkan
diperhatikan guru IPS Terpadu dalam
menurut bentuknya, maka akan terdapat
pembelajaran adalah menentukan bahan
paling tidak empat bentuk bahan yaitu
ajar atau materi pembelajaran secara
bahan cetak (printed) seperti antara lain
tepat. Karena mutu pembelajaran IPS
hand out, buku, modul, lembar kerja
S
C
A
pelajaran yang ditetapkan pada struktur
tidak dapat dioptimalkan jika bahan ajar
siswa,
yang
A
dipergunakan
P
vensional.dan
tidak
brosur,
leaflet,
masih
kon-
foto/gambarmodel/maket.
berbasis
kon-
dengar
(audio)
seperti
wallchart, bahan
kaset,
ajar radio,
tekstual. Agar siswa dapat mencapai
piringan hitam, dan compact disk audio.
kompetensi
bahan
dasar,
kewajiban untuk
maka
guru
menentukan
berbahan
ajar
pandang
dengar
visual) seperti video compact disk, film.
ajar atau materi ajar yang tepat dalam
bahan
melaksanakan pembelajaran.
material) compact disk interaktif.
Menurut Andi Prastowo (2012: 17), bahan ajar merupakan segala bahan
(audio
ajar
interaktif
(interactive
Menurut Hamid Muhammad (2006: 12),
sumber
bahan
ajar
merupakan
tempat dimana bahan ajar diperoleh.
peserta didik yang lain. (b). peserta didik
Lebih lanjut dijelaskan bahwa sumber-
dapat belajar kapan saja dan dimana
sumber
saja yang ia kehendaki. (c). peserta didik
dimaksud
dapat
disebutkan
dibawah ini: (a). Buku Teks. (b). Laporan
dapat
hasil penelitian. (c). Jurnal penerbitan
masing-masing. (d). peserta didik dapat
hasil penelitian dan pemikiran ilmiah.
belajar menurut urutan yang dipilihnya
(d). Pakar atau ahli bidang studi. (e).
sendiri. (e). membantu potensi peserta
Profesional.
didik
Kurikulum.
(g).
untuk
menjadi
kecepatannya
S
Buku
sesuai
pelajar
N
f.
belajar
atau
mahasiswa yang mandiri. (f). sebagai
Berbagai jenis media audio visual (j).
pedoman bagi peserta didik yang akan
Lingkungan.
mengarahkan semua aktifitasnya dalam
berbagai
lingkungn
alam,
12)
menjelaskan
lingkungan
seperti
lingkungan
sosial,
A
bahwa
(2006:
substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari atau dikuasainya Dalam menggunakan bahan ajar IPS
JA
Muhammad
proses pembelajaran dan merupakan
N
Terkait dengan lingkungan, Hamid
U
Penerbitan berkala. (h). Internet. (i).
lingkungan seni budaya, teknik, industri,
ada dua strategi, yaitu: (a). Strategi
dan
penyampaian bahan ajar IPS oleh guru
lingkungan
ekonomi
dapat
R
digunakan sebagai sumber bahan ajar.
Menurut Andi Prastowo (2012: 24),
dan (b) Strategi mempelajari bahan ajar oleh siswa. Menurut Sharon E. Smaldino (2011:
(a). menghemat waktu pendidik dalam
50), menjelaskan bahwa dalam strategi
mengajar. (b). mengubah peran pendidik
yang
dari seorang pengajar menjadi seorang
merupakan fokusnya, yang bertindak
fasilitator.
mengarahkan belajar melalui cara yang
A
S A
fungsi bahan ajar bagi pendidik adalah :
(c).
menjadi
C
pembelajaran
meningkatkan efektif
proses dan
S
interaktif. (d). sebagai pedoman bagi pendidik
akan
aktifitasnya
A
semua
yang
mengarahkan dalam
proses
pembelajaran dan merupakan substansi
berpusat
pada
guru,
guru
mengandung tujuan. Lebih
lanjut
Hamid
Muhammad
(2006: 19) menjelaskan bahwa strategi penyampaian bahan ajar oleh guru, 1)
kompetensi yang semestinya diajarkan
penyampaian
simultan;
kepada peserta didik. (e). sebagai alat
urutan
evaluasi pencapaian atau penguasaan
Strategi penyampaian fakta; 4) Strategi
hasil pembelajaran. Sedangkan fungsi
penyampaian
konsep;
bahan ajar bagi peserta didik antara lain
penyampaian
materi
pembelajaran
adalah: (a). peserta didik dapat belajar
prinsip;
Strategi
penyampaian
tanpa harus ada pendidik atau teman
prosedur.
P
diantaranya:
Strategi
penyampaian
6)
2)
urutan Strategi
suksesif; 5)
3)
Strategi
Menurut Sharon E. Smaldino (2011:
juga membantu mahasiswa atau peserta
50), bahwa dalam strategi yang berpusat
didik
pada
aktifitasnya dalam proses pembelajaran,
siswa, guru bertindak
sebagai
dalam
mengarahkan
semua
fasilitator, yang memberikan panduan
sekaligus
saat para siswa terlibat dalam aktifitas
kompetensi yang seharusnya dipelajari
dan pengalaman belajar yang diarahkan
atau dikuasainya.
S
Berdasarkan rumusan masalah yang
menjelaskan
telah ditetapkan agar penelitian lebih
bahwa ditinjau dari sisi siswa, perlakuan
terarah, diperlukan kerangka pemikiran
terhadap materi pembelajaran berupa
yang
mempelajari atau berinteraksi dengan
dipergunakan adalah :
materi
khusus
1) Dengan wawancara, kuesioner atau
dalam mempelajari materi pembelajar-
angket, observasi dan dokumentasi
an, kegiatan siswa dapat dikelompokkan
penulis merekam data penggunaan
(2006:
27)
pembelajaran.
Secara
menggunakan;
c)
menemukan;
memilih.
jelas.
d)
Kerangka
ajar
dengar
pandang
(2000)
dalam
I
Ketut
R
Supriadi
Kajian Teori Pengembangan Bahan Ajar
ekonomi).
dalam
pendidikan.
buku
Sementara
Pengembangan
pelajaran
meningkatkan
A
penting
S A
lingkungan
bahwa
Teknologi
itu
yang
(audio),
dengar
bahan
(audio
ajar
visual),
bahan ajar interaktif dan bahan ajar
Mahardika (2011: 13) dalam melakukan menyebutkan
berpikir
bahan ajar cetak (prented), bahan
JA
menjadi empat, yaitu: a) menghafal; b)
N
Hamid
Muhammad
lanjut
U
Lebih
A
siswa.
substansi
N
oleh
merupakan
(geografi,
sejarah,
2) Penulis menginventaris kendala yang
mutu
ada baik yang berasal dari komite
Balai
sekolah, sarana prasarana, dan dari
Pendidikan
guru IPS kelas VII. Selanjutnya penulis menggali data
ajar antara lain sebagai: a). pedoman
hasil penggunaan bahan ajar IPS SMP
S
C
(2008) menyebutkan fungsi dari bahan bagi
dosen/guru/tutor,
b).
pedoman
A
bagi mahasiswa, dan c). alat evaluasi
P
pencapaian/penguasaan pembelajaran. membantu
Bahan
hasil ajar
dapat
dosen/guru/tutor
dalam
mengarahkan semua aktifitasnya dalam proses
pembelajaran,
sekaligus
merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada mahasiswa atau peserta didik. Bahan ajar dapat
kelas VII di SMP Negeri 1 Purwantoro. METODE PENELITIAN Penelitian Negeri
ini 1
dilaksanakan Purwantoro
di
SMP
Kabupaten
Wonogiri pada Tahun 2012. Metode penelitiannya
adalah
deskriptif
kualitatif, yang fokusnya adalah ingin menggambarkan
dan
mengungkap
penggunaan bahan ajar IPS SMP di SMP
Negeri 1 Purwantoro sesuai dengan
drawing), yang dilakukan dalam bentuk
kondisi apa adanya.
interaktif.
Adapun strategi yang dipergunakan dalam penelitian wawancara,
ini
Dalam
penelitian
ini,
data
dari
adalah
dengan
lapangan dicatat sehingga makin lama
atau
angket,
data makin banyak, makin komplek dan
kuesioner
makin
tersebut dipergunakan untuk menjaring
(dirangkum), di pilih yang pokok-pokok
data
saja. Kemudian disajikan pada tabel
dengan:
a).
Penggunaan bahan ajar cetak (printed). b).
Penggunaan
(audio).
c).
ajar
Penggunaan
dengar
bahan
(audio
HASIL PENELITIAN
d).
Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 1
Penggunaan bahan ajar interaktif. e).
Purwantoro, di Jalan Cendana Nomor 3
Penggunaan
Bangsri, Purwantoro, Wonogiri. Sekolah
bahan
ajar
visual).
ajar
lingkungan
(geografi, ekonomi dan sejarah).
ini berdiri pada tanggal 10 Pebruari
Sumber data pada penelitian ini informan,
aktifitas,
dan
1974.
Sekarang
Sekolah
JA
meliputi:
A
dengar
agar semakin mudah dipahami.
N
pandang
bahan
direduksi
N
berkaitan
Kemudian
U
yang
rumit.
S
observasi, dan dokumentasi. Strategi
statusnya
Standar
adalah
Nasional
Mandiri.
Memiliki tenaga pendidik 46 orang,
data, dilakukan dengan cara triangulasi,
laboran 2 orang, tata usaha 10 orang,
yaitu triangulasi sumber dan triangulasi
dan pembantu pelaksana 3 orang. Pada
teknik. Triangulasi sumber adalah untuk
tahun pelajaran 2011/2012, memiliki 18
S A
R
dokumen. Untuk menguji keabsahan
menguji kredibilitas data yang diperoleh
rombongan,
dari
masing-masing ada enam rombongan
kepala
sekolah/wakasek
bidang
kurikulum, guru IPS kelas VII, dan siswa
VII,VIII,
dan
IX
belajar, dengan jumlah siswa 576.
teknik adalah
Dari penelitian di lapangan mulai
untuk menguji kredibilitas data yang
dari Forum Group Discution (FGD) atau
dilakukan dengan cara mengecek data
Diskusi Terfokus, Wawancara, Kuesioner
kepada
atau
C
A
kelas VII. Triangulasi
kelas
S
sumber
yang
sama
dengan
teknik yang berbeda.
Angket,
A
dokumen,
Teknik analisis data menggunakan
berapa
Observasi
penulis temuan
Studi
memperoleh yang
model interaktif, yang dikembangkan
sebagaimana berikut ini.
oleh Miles dan Huberman. Dalam HB.
a. Penggunaan
P
dan
Bahan
be-
disajikan
Ajar
dalam
Sutopo (2002: 186), dijelaskan model
Pembelajaran Kontekstual IPS SMP
analisis ini meliputi tiga komponen,
di SMP Negeri 1 Purwantoro.
yaitu: reduksi data (reduction data),
Berdasarkan hasil wawancara dengan
penyajian
dan
Wakasek Bidang Kurikulum, Guru IPS
(conclusion
kelas VII, dan Siswa Kelas VII, tentang
penarikan
data
(data
kesimpulan
display),
penggunaan
bahan
ajar
dalam
5.3.
pembelajaran kontekstual IPS SMP di Negeri
1
Purwantoro,
penulis
selanjutnya
direduksi
Koperasi Siswa
5.5.
(di-
PDAM Giri
Sentra Industri
5.7.
Sentra Industri
Hasil
dengan Guru IPS
Wawancara
Ajar
Bidang Kurikulum
dengan Siswa Kelas VII 1.1. Buku
1. Bahan
1.1. Buku
1.1.Buku
Ajar
Elektronik (BSE) IPS
Sekolah
Sekolah
Cetak
Kelas VII
Elektronik
Elektronik
(prented)
1.2. IPS Terpadu,
(BSE) IPS
(BSE) IPS Kelas VII
1.2. IPS
1.2. IPS
Terpadu,
Terpadu,
1.4. Globe
Tim MGMP
Tim MGMP
1.5. Atlas Geografi
IPS
IPS
1.6.Atlas Sejarah
Wonogiri.
Wonogiri.
R
1.3. Peta
Geografi
1.6. Atlas
Sejarah
1.7. Ensiklopedi
A
Islam
1.8. Majalah, Surat Kabar.
Ajar
2.1. Compact Disk
1. 2.1. Compact.
C
2. Bahan
Player
1.4. Globe 1.5. Atlas
2.2. Radio
(audio)
2.3. Cassete
2.3. Cassete
S
2.2. Radio
Recorder
3.1. Liquid Crystal
Recorder
N
penulis, tentang penggunaan bahan ajar dalam
pembelajaran
direduksi
Sejarah
Data Bahan Ajar Hasil Kuesioner (Angket) dari Guru IPS, Siswa Kelas VII, dan Hasil Observasi. Bentuk
Hasil Kuesioner
Hasil
Bahan Ajar
(Angket) dari Guru
Kuesioner
IPS Kelas VII
1.8.Majalah Surat Kabar. Disk
Hasil Observasi
(Angket) dari Siswa Kelas VII
1. Bahan
1.1.
Buku Sekolah
1.1.
Buku
1.1. Buku
Ajar Cetak
Elektronik
Sekolah
(Prented)
(BSE) IPS
Elektronk
KelasVII
(BSE) IPS
(BSE)
KelasVII
IPS
Player 2.2. Radio
dipilih,
Tabel 2.
1.2.
2.3. Cassete
IPS Terpadu, Tim
Recorder 3.1. Liquid
(dirangkum),
seperti pada Tabel 2.
Islam
2.1. Compact
IPS
kemudian disajikan pada penyajian data
1.6. Atlas
1.7.Ensiklopedi
kontekstual
SMP di SMP Negeri 1 Purwantoro ini,
Geografi
Disk Player
Dengar
3. Bahan
1.3. Peta
S A
1.5. Atlas
Siswa kelas VII, dan hasil observasi
JA
Kelas VII
-
U
Hasil Wawancara
dengan Wakasek
A
Hasil Wawancara
Bahan
Kabar.
-
Selanjutnya data hasil Kuesioner
N
Bentuk
1.4. Globe
-
atau Angket dari Guru IPS Kelas VII,
Guru IPS, dan Siswa Kelas VII.
1.3. Peta
-
Batako
dengan Wakasek Bidang Kurikulum,
1.8.Majalah, Surat
-
Tahu.
Data Bahan Ajar Hasil Wawancara
1.7.Ensiklopedi Islam
-
Purwantoro 5.6.
Tabel 1.
MGMP IPS Wonogir.
-
Tirto di
pada penyajian data pada Tabel 1.
Tim
-
(Kopsis)
rangkum), dipilih, kemudian disajikan
Sekolah
-
Purwantoro 5.4.
memperoleh banyak data. Dari data-data tersebut
-
Kecamatan
S
SMP
Pasar Hewan
3.1. Liquid
1.2.
Sekolah Elektronik
IPS
Kelas VII
MGMP IPS
Terpadu,
1.2. IPS Terpadu,
Tim
Tim
Display
Crystal
Crystal
1.3.
Peta
MGMP
MGMP
Pandang
Projector
Display
Display
1.4.
Globe
IPS
IPS
Projector
Projector
1.5.
Atlas Geografi
Wonogir.
1.6.
Atlas Sejarah
1.3.
Peta
1.3. Peta
1.7.
Ensiklopedi
1.4.
Globe
1.4. Globe
Islam
1.5.
Atlas
1.5. Atlas
A
Wonogir.
Ajar
P
Dengar
3.2. Laptop
(audio
Notebook)
visual)
3.3. Televisi 3.4. Film
4. Bahan
-
3.2. Laptop (Notebook)
3.2. Laptop (Notebook)
3.3. Televisi
3.3. Televisi
3.4. Film
3.4. Film
-
-
1.8.
Majalah, Surat Kabar.
Geografi 1.6.
ajar
Sejarah
interatif 5. Bahan
1.7. 5.1.
Ajar Lingkung an
Atlas
Penggunaan
-
-
Lahan 5.2.
Pasar Kecamtan Purwantoro
Ensiklop edi Islam
1.8. Majalah, -
-
Surat Kabar.
Wonogiri.
Geografi 1.6. Atlas Sejarah 1.7. Ensiklopedi Islam 1.8. Majalah, Surat Kabar.
Player
.
2.1. Compact
Disk Player
Disk Player
Dengar
2.2. Radio
2.2. Radio
2.2. Radio
(Audio)
2.3. Cassete
2.3. Cassete
2.3. Cassete
3. Bahan
3.1. Liquid
Recorder
Recorder
Recorder
3.1. Liquid
3.1. Liquid
Ajar
Crystal
Crystal
Crystal
Pandang
Display
Display
Display
Projector
Projector
Dengar
Projector
(Audio
3.2. Laptop
Visual)
3.2. Laptop
(Notebook)
3.2. Laptop
(Notebook)
(Notebook)
3.3. Televisi
3.3. Televisi
3.3. Televisi
3.4. Film
3.4. Film
3.4. Film
4. Bahan
-
-
-
ajar
sudah ada dan sudah dilakasanakan. 2). Bahan
ajar
interaktif
diperoleh
informasi yang sama pula, yaitu belum ada. 3). Bahan ajar lingkungan diperoleh data yang berbeda antara data dari wawancara
dengan
Kurikulum
dan
Wakasek
Guru
IPS
Bidang
kelas
VII
Penggunaan
-
-
observasi.
-
-
Wakasek Bidang Kurikulum dan Guru
-
-
IPS Kelas VII, menyatakan bahwa telah
Lahan
Lingku
5.2.
Pasar
ngan
Kecamtan Purwantoro 5.3.
Pasar Hewan
menggunaan
Kecamatan Purwantoro
-
-
-
-
Koperasi Siswa (Kopsis)
5.5.
-
Purwan-toro Sentra
-
Tahu.
Batako
A
1,
maka
untuk
Triangulasi
sumber,
data
S
mengecek
dengan
yaitu
melalui
cara
beberapa
A
sumber, diantaranya adalah Wakasek Bidang Kurikulum, Guru IPS Kelas VII,
P
Siswa Kelas VII dan dari hasil observasi penulis. Dari data hasil wawancara tersebut diatas
dan
hasil
Penggunaan Lahan. b). Pasar Kecamatan
e). PDAM Giri Tirto di Purwantoro. f).
menguji
adalah
C
kredibilitasnya
(geografi, ekonomi, sejarah) seperti: a).
-
Dari data hasil wawancara pada table
lingkungan
Purwantoro. d). Koperasi Siswa (Kopsis).
S A
Sentra Industri
ajar
-
R
Industri 5.7.
bahan
dengan
Purwantoro. c). Pasar Hewan Kecamatan
PDAM Giri Tirto di
5.6.
wawancara
JA
5.4.
Data
A
5.1.
Ajar
N
Bahan
U
dengan Siswa kelas VII dan dari hasil
interatif 5.
dengar (audio visual) adalah sama yaitu
S
2.1. Compact Disk 1. 2.1. Compact
Ajar
N
2. Bahan
observasi
penulis,
diperoleh temuan yang sama, yaitu : 1). Bahan ajar cetak (prented), bahan ajar dengar (audio), bahan ajar pandang
Sentra Industri Tahu. g). Sentra Industri Batako. Tetapi dari hasil wawancara dengan Siswa kelas VII dan observasi penulis, bahan ajar lingkungan tersebut diatas oleh guru baru dijelaskan secara teori di kelas. Siswa belum di bimbing secara langsung untuk menggunakan bahan ajar tersebut pada masing-masing lokasi. Dari table 1 dan table 2 data yang diperoleh adalah: 1).Data dari Wakasek Bidang
Kurikulum
wawancara,
kuesioner
baik atau
melalui angket,
temuannya adalah: a). Bahan ajar cetak (prented), bahan ajar dengar (audio), bahan
ajar
pandang
dengar
(audio
visual) adalah sama yaitu sudah ada dan sudah dilakasanakan. b). Bahan ajar
interaktif
diperoleh
informasi
yang
sama pula, yaitu belum ada. c). Bahan ajar
lingkungan
(geografi,
menggunakan bahan ajar tersebut pada masing-masing lokasi.
ekonomi, b. Kendala yang ada.
2). Pasar Kecamatan Purwantoro, 3).
Dari hasil wawancara, hasil kuesioner
Pasar Hewan Kecamatan Purwantoro, 4).
atau angket tentang penggunaan bahan
Koperasi Siswa (Kopsis), 5). PDAM Giri
ajar
Tirto di Purwantoro. 6). Sentra Industri
kontekstual IPS SMP di SMP Negeri 1
Tahu, 7). Sentra Industri Batako, adalah
Purwantoro
sama,
sudah
ditemui beberapa kendala yaitu kendala
dilaksanakan. d). Data dari Siswa kelas
dari: 1). Komite Sekolah. 2). Sarana
VII baik dari hasil wawancara maupun
Prasaranan. 3). Guru.
kuesioner/angket
dan
adalah
tidak
sama
yaitu bahan ajar lingkungan (geografi, ekonomi)
oleh
guru
baru
N
Kabupaten
Wonogiri
Kendala dari Komite Sekolah pada prinsipnya
hanya
terletak
pada
keterbatasan pengetahuan yang terkait
JA
sejarah,
berbasis
U
ada
pembelajaran
A
sudah
dalam
N
yaitu
S
sejarah) seperti: 1). Penggunaan Lahan,
dengan bahan ajar IPS dan keterbatasan
Siswa belum di bimbing secara langsung
waktu saja. Hal ini dapat dimaklumi
untuk mempelajari bahan ajar pada
karena latar belakang pengurus komite
R
dijelaskan secara teori di kelas saja.
sekolah
observasi penulis, penggunaan bahan
pendidik. Disamping itu juga karena
ajar cetak (printed), bahan ajar dengar
kesibukan,
(audio), bahan ajar pandang dengar
mencurahkan
(audio visual), diperoleh temuan yang
untuk terlibat secara langsung dalam
sama,
melengkapi bahan ajar kontekstual IPS
yaitu
A
S A
masing-masing lokasi. e). Dari hasil
ada
dan
dilaksanakan.
ajar
lingkungan
S
bahan
C
Bahan ajar interaktif belum ada. Dan sejarah)
seperti:
besar
sehingga waktu
tidak
tidak secara
dari dapat
optimal
SMP di sekolah. Kendala dari sarana prasrana yang
1).
ada, diantaranya adalah bantuan bahan
Penggunaan Lahan. 2). Pasar Kecamatan
ajar dari pemerintah yang belum merata
Purwantoro. 3). Pasar Hewan Kecamatan
pada seluruh mata pelajaran, termasuk
P
A
ekonomi,
(geografi,
sebagian
Purwantoro. 4). Koperasi Siswa (Kopsis).
IPS. Kendala yang ditemui pada mata
5). PDAM Giri Tirto di Purwantoro. 6).
pelajaran
Sentra Industri Tahu. 7). Sentra Industri
bantuan dari pemerintah untuk software
Batako, oleh guru baru dijelaskan secara
bahan ajar interaktif.
teori di kelas saja. Siswa belum di bimbing
secara
langsung
untuk
IPS
adalah
belum
adanya
Kendala dari guru dalam menggunakan bahan ajar dalam pembelajaran berbasis kontekstual IPS SMP di SMP
Negeri 1 Purwantoro adalah: 1). Masih
Tabel 3.
ada guru IPS kelas VII yang belum
Data Rata-rata Nilai Rapor Kelas VII
mampu untuk menyusun atau membuat
Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.
pembelajaran yang dengan bahan ajar lingkungan
(geografi,
sejarah
dan
ekonomi) karena belum ada. fasilitas
KKM
VII A VII B VII C VII D VII E VII F
72 72 72 72 72 72
Jumlah Rata-rata
Nilai Ratarata IPS 81,01 79,89 79,88 77,33 81,07 80,19 478,37 79,895
Keterangan Terlampaui Terlampaui Terlampaui Terlampaui Terlampaui Terlampaui
S
VII belum bisa membimbing melakukan
Kelas
N
bahan ajar interaktif. 2). Guru IPS Kelas
kendaraan dari sekolah untuk membawa PEMBAHASAN
lokasi tersebut.
Dari hasil penelitian yang dijelaskan
U
siswa dalam jumlah satu kelas ke lokasi
Penggunaan
Dalam
Bahan
Pembelajaran
IPS
Ajar
sajikan seperti berikut ini.
SMP
a. Penggunaan
kelas
VII
di
SMP
Negeri
1
Kontekstual
Bahan IPS
di
Ajar SMP
SMP
dalam Berbasis
Negeri
1
Purwantoro.
Purwantoro. hasil
temuan
bahan
pembelajaran
IPS
ajar
dalam
Dari Wawancara dan Kuesioner/Angket dengan Wakasek Bidang Kurikulum dan
1
Guru IPS Kelas VII bahwa bahan ajar
Purwantoro, diperoleh hasil: 1). Guru
yang dipergunakan di SMP Negeri 1
lebih
melaksanakan
Purwantoro adalah: a). Bahan ajar cetak
pembelajaran. 2). Siswa lebih terbantu
(prented) yang meliputi: 1).Buku Sekolah
A
penggunaan
mengenai
R
Bedasarkan
Pembelajaran
JA
Berbasis Kontekstual Pada Siswa
N
c. Hasil
A
diatas, pembahasannya dapat penulis
dan lebih mudah dalam belajar. 3).
Elektronik (BSE) IPS Kelas VII. 2). IPS
Dapat meningkatkan prestasi belajar IPS
Terpadu, Tim MGMP IPS Wonogiri. 3).
siswa kelas VII dengan nilai rata-rata
Peta. 4). Globe. 5). Atlas Geografi. 6).
Negeri
S A
SMP
dalam
S
C
mudah
di
Atlas Sejarah. 7). Ensiklopedi Islam.8).
nilai ini diperoleh dari dokumen Guru
Majalah dan Surat Kabar. b). Bahan ajar
IPS kelas VII, yaitu nilai Rapor pada
dengar (audio) meliputi: 1). Compact
P
A
79,895 (telah melampaui KKM 72). Data
semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.
Disk
Player.
2).
Radio.
3).
Cassete
Recorder. c). Bahan ajar pandang dengar (audio visual) meliputi: 1).Liquid Crystal Display Proyektor (LCD Proyektor). 2). Laptop (Notebook). 3). Televisi. 4). Film. d). Bahan ajar interaktif belum ada. e). Bahan
ajar
lingkungan
adalah:
1).
Penggunaan Lahan 2). Pasar Kecamatan
ditingkatkan jika dibandingkan hanya
Purwantoro. 3). Pasar Hewan Kecamatan
dengan dijelaskan secara teori di kelas
Purwantoro. 4). Koperasi Siswa (Kopsis).
saja.
5). PDAM Giri Tirto di Purwantoro. 6). Sentra Industri Tahu. 7). Sentra Industri
b. Kendala yang ada pada saat ini dan
Tetapi hal tersebut berbeda dengan
S
Cara mengatasinya.
Batako.
Berdasarkan hasil temuan diatas, maka
hasil wawancara dan Kuesioner/Angket
kendala
dari siswa kelas VII, yang menyebutkan
mengatasinya disajikan sebagai berikut,
bahwa
yang
yaitu: 1). Kendala dari Komite sekolah
meliputi: 1). Penggunaan Lahan 2). Pasar
dan cara mengatasinya. 2). Kendala dari
Kecamatan Purwantoro. 3). Pasar Hewan
sarana prasarana dan cara mengatasi-
Kecamatan
nya. 3). Kendala dari Guru IPS dan cara
Purwantoro.
4).
Koperasi
Siswa (Kopsis). 5). PDAM Giri Tirto di
N
mengatasinya.
Kendala dari Komite Sekolah, pada
JA
Purwantoro. 6). Sentra Industri Tahu. 7).
cara
U
lingkungan
dan
A
ajar
ada
N
bahan
yang
Sentra Industri Batako, baru dijelaskan
dasarnya hanyalah menyangkut masalah
secara
belum
keterbatasan
pengetahuan
untuk
bentuk-bentuk
bahan
teori
di
Siswa
langsung
tentang
ajar
IPS
dan
keterbatasan waktu saja. Sesuai pasal 196
Hamid
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
Pada
S A
menggunakan bahan ajar ke lokasilokasi tersebut.
R
dibimbing
kelas.
hal
menurut
ayat
1
Peraturan
Pemerintah
2010
bahan ajar merupakan tempat dimana
Penyelenggaraan Pendidikan dijelaskan
bahan
ajar
bahwa Komite Sekolah atau Madrasah
Hamid
Muhammad
A
Muhammad (2006: 12), bahwa sumber
C
diperoleh.
(2006:
lanjut
12)
bahwa
S
menjelaskan
Lebih
berbagai
lingkungan
seperti
lingkungn
lingkungan
sosial,
lingkungan
A
juga alam, seni
P
budaya, teknik, industri, dan lingkungan ekonomi
dapat
digunakan
sebagai
sumber bahan ajar. Dengan
demikian
tentang
berfungsi
dalam
pelayanan
siswa
dan
peningkatan
pendidikan
mutu dengan
memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan serta
tenaga,
sarana
pengawasan
tingkat
satuan
mengatasi apabila
Pengelolaan
sekolah
prasarana,
pendidikan pendidikan.
kendala
melakukan
tersebut, koordinasi
pada Untuk kepala yang
dibimbing untuk menggunakan bahan
efektif dengan pengurus komite. Dari
ajarpada lokasi-lokasi tersebut, maka
hasil
penulis berpendapat prestasi belajar
mengatasi masalah tersebut, yaitu: 1).
yang
Sekolah
dicapai
pada
saat
ini
dapat
koordinasi
ditemukan
menginventaris
cara
kekuarangan
bahan
ajar
IPS
untuk
disampaikan
untuk mengikuti pendidikan pelatihan,
komite sekolah. 2). Pengurus komite
sehingga Guru IPS tersebut mampu
sekolah melakukan koordinasi dengan
menyusun atau membuat bahan ajar
orang tua siswa yang mampu untuk
interaktif.
menggalang pengumpulan sumbangan komite
sekolah
Pembelajaran
dapat
menyempatkan diri atau memberikan
Kontekstual
kuasa
Purwantoro.
membelikan
sekolah
bahan
ajar
untuk IPS
yang
diperlukan.
di
SMP SMP
Berbasis
Negeri
1
U
kepada
IPS
S
Pengurus
c. Hasil Penggunaan Bahan Ajar dalam
N
sukarela sesuai dengan kebutuhan. 3).
Dari hasil wawancara dengan guru IPS Kelas VII dan siswa Kelas VII diperoleh informasi
bahwa
A
Kendala dari sarana prasarana yang
hasil
penggunaan
bahan ajar cetak (printed), bahan ajar
pemerintah yang menyangkut bahan
dengar (Audio) dan bahan ajar pandang
dari
pemerintah.
dengar (audio visual) dan bahan ajar
JA
ajar IPS memang belum merata untuk
N
Bantuan
berasal
seluruh mata pelajaran. Bahan ajar IPS
lingkungan adalah:1). Guru lebih mudah
yang belum ada diantaranya adalah
dalam melaksanakan pembelajaran. 2).
software
Siswa lebih terbantu dan lebih mudah
ajar
interatif.
Cara
R
bahan
mengatasi kendala tersebut adalah:1).
dalam belajar. 3). Dapat meningkatkan
Sekolah
prestasi belajar IPS siswa kelas VII.
permohonan
S A
mengajukan
Dari hasil nilai pada table 3, penulis
Pembinaan SMP melalui Kepala Dinas
mengapresiasi, dengan status Sekolah
Pendidikan Kabupaten maupun Dinas
Standar Nasional Mandiri, semestinya
Pendidikan Propinsi. 2). Kepala Sekolah
hasil nilai rata-ratanya bisa mencapai
menugaskan kepada guru IPS untuk
sama dengan atau diatas 80. Namun
mendownload bahan ajar IPS interaktif
kenyataannya baru mencapai 79,895.
S
C
A
bantuan bahan ajar interatif ke Direktur
dari Internet.
A
Adapun
kendala
Dari kenyataan ini penulis berpendapat dari
guru
IPS
P
sampai saat ini adalah masih ada guru
mengapa nilai rata-rata mata pelajaran IPS
Kelas
VII
belum
mencapai
80.
IPS yang belum mampu menyusun atau
Menurut
membuat bahan ajar interaktif. Cara
permasalahannya adalah faktor peng-
mengatasi
adalah
gunaan bahan ajar dalam pembelajaran
pendidikan
pelatihan
apabila
ada
pengembangan
profesi guru atau pelatihan yang terkait dengan
penyusunan
bahan
ajar
interaktif, sekolah mengirimkan Guru
pemikiran
penulis
pokok
kontekstual IPS belum optimal. Hal tersebut didasarkan dari hasil wawancara dan kuesioner /angket dari siswa
kelas
VII
bahwa
dalam
penggunaan
bahan
ajar
IPS
adalah
a. Penggunaan
Bahan
sebagai berikut: a). Guru masih sering
Pembelajaran
hanya menggunakan bahan ajar cetak
Kontekstual
(printed)
Purwantoro.
Buku
Sekolah
Elektronik
IPS di
Ajar SMP
SMP
dalam Berbasis
Negeri
1
(sebagai Buku Teks Utama) dan Buku IPS
Penggunaan
Terpadu, Tim MGMP IPS Wonogiri. b).
Pembelajaran
Bahan ajar cetak (printed) yang lain,
Kontekstual di SMP Negeri 1 Purwantoro
seperti peta, globe, atlas geografi, atlas
Kabupaten Wonogiri meliputi: a). Bahan
sejarah ensiklopedi, dan surat kabar
ajar cetak (prented), meliputi: 1).Buku
jarang dipergunakan dalam pembelajar-
Sekolah Elektronik (BSE) IPS Kelas VII. 2).
an. c). Bahan ajar dengar (audio) dan
IPS Terpadu, Tim MGMP IPS Wonogiri. 3).
bahan
(audio
Peta. 4). Globe. 5). Atlas Geografi. 6).
visual) juga jarang dipergunakan dalam
Atlas Sejarah. 7). Ensiklopedi Islam.8).
pembelajaran. d). Sekolah juga belum
Majalah dan surat kabar. b). Bahan ajar
dengar
ajar
IPS
interaktif.
e).
Bahan
ajar
Berbasis
U
N
S
SMP
dengar (audio), meliputi: 1). Compact
JA
memiliki software pembelajaran bahan
IPS
dalam
A
pandang
Ajar
N
ajar
Bahan
Disk
Player.
2).
Radio.
3).
Cassete
Recorder. c). Bahan ajar pandang dengar
guru baru dijelaskan secara teori atau
(audio
R
lingkungan dalam pembelajaran oleh
visual),
meliputi:
Liquid
Proyektor
(LCD
ceramah di kelas saja. Siswa belum
Crystal
dibimbing
Proyektor). 2). Laptop (Notebook). 3).
kelokasi-lokasi
S A
langsung
tersebut.
Sehingga pengembangan kemampu-
Display
1).
Televisi. 4). Film. c). Bahan ajar pandang dengar (audio visual) meliputi: 1).Liquid Crystal
kognitif. Sedangkan kemampuan siswa
Proyektor). 2). Laptop (Notebook). 3).
dari aspek afektif dan psikomotorik
Televisi.
belum
interaktif belum ada. e). Bahan ajar
C
A
an siswa lebih mengarah pada aspek
ditingkatkan
secara
S
bisa
4).
Proyektor
Film.
d).
Bahan
(LCD ajar
lingkungan (geografi, sejarah, ekonomi)
maksimal.
A
dilaksanakan dalam tataran teori di
KESIMPULAN
P
Display
kelas.
Dari hasil penelitian yang telah disajikan diatas,
dapat
kesimpulan, berikut.
yang
ditarik disajikan
beberapa seperti
b. Kendala
yang
ada
dan
cara
Sekolah
pada
mengatasinya. Kendala dasarnya
dari
Komite
hanya
terletak
pada
ke-
terbatasan pengetahuan tentang bentukbentuk bahan ajar IPS dan keterbatasan
waktu saja. Cara mengatasinya adalah:
pelatihan. Sehingga Guru IPS tersebut
1).
mampu membuat bahan ajar interaktif.
Kepala
Sekolah
mengefektifkan
komunikasi dengan pengurus komite sekolah untuk membahas pemenuhan
c. Hasil Penggunaan Bahan Ajar dalam
kebutuhan bahan ajar IPS. 2). Pengurus
Pembelajaran
komite sekolah menggalang sumbangan
Kontekstual
sukarela
Purwantoro.
pengurus komite dan
di
SMP SMP
Berbasis Negeri
1
S
dari
IPS
Hasil yang dicapai Penggunaan Bahan
melengkapi bahan ajar IPS. 3). Pengurus
Ajar
Komite Sekolah dapat menyempatkan
Berbasis Kontekstual di SMP Negeri 1
waktu atau memberikan kuasa kepada
Purwantoro,
sekolah untuk membelikan bahan ajar
mudah
IPS.
belajaran. 2). Siswa lebih terbantu dan sarana
prasarana,
U
IPS
adalah:
dalam
1).
Guru
SMP lebih
melaksanakan
pem-
lebih mudah dalam belajar. 3). Dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa
JA
adalah menyangkut antuan bahan ajar
Pembelajaran
A
dari
dalam
N
Kendala
N
orang tua siswa yang mampu, untuk
kelas VII dengan nilai rata-rata 79,895
seluruh mata pelajaran, termasuk mata
(telah melampaui KKM yang ditetapkan
pelajaran IPS terutama software bahan
guru mata pelajaran 72).
ajar
interaktif. 1).
Sekolah
permohonan
bantuan
mengatasinya
mengajukan
S A
adalah:
Cara
R
dari pemerintah belum merata untuk
bahan
ajar
SARAN-SARAN Saran yang perlu disampaikan penulis, disajikan seperti berikut ini.
SMP melalui Kepala Dinas Pendidikan
1. Untuk Guru IPS Kelas VII khususnya,
Wonogiri dan Dinas Pendidikan Propinsi
Kelas VIII dan Kelas IX umumnya.
Jawa Tengah. 2). Sekolah menugaskan
Untuk Guru IPS Kelas VII kususnya,
guru IPS untuk mendownload bahan ajar
disarankan agar penggunaan. bahan ajar
S
C
A
interaktif IPS ke Direktur Pembinaan
cetak
interaktif dari Internet.
(prented),
bahan
ajar
dengar
(audio), bahan ajar pandang dengar
masih ada Guru IPS yang belum mampu
(audio visual), bahan ajar interaktif, dan
P
A
Kendala dari guru, sampai saat ini
menyusun atau membuat bahan ajar
bahan
interaktif. Cara mengatasinya apabila
pembelajaran
ada pendidikan pelatihan pengembang-
secara seimbang. Sebagai konsekwensi
an profesi guru IPS dan atau pendidikan
logis
pelatihan
Nasional Mandiri, maka guru IPS Kelas
penyusunan
bahan
ajar
ajar
dari
lingkungan sebaiknya
status
dalam
dilaksanakan
Sekolah
Standar
interaktif, sekolah mengirimkan Guru
VII
IPS yang belum mengikuti pendidikan
sebesar 72. Perlu dihitung ulang aspek
sebaiknya
mengkaji
ulang
KKM
kompleksitas, daya dukung dan intake siswa untuk meningkatkan KKM dari 72
4. Untuk Komite Sekolah. Sebagai
konsekwensi
logis,
menjadi 80. Sedangkan untuk guru IPS
Pengurus
Kelas
fungsinya untuk meningkatkan mutu
VIII
dan
menggunakan
IX,
Sebaiknya
bahan
ajar
juga
seperti
Komite
pelayanan
Sekolah
pendidikan
dapat dengan
memberikan pertimbangan, arahan, dan
sekolah sebaiknya membentuk MGMP
dukungan
IPS,
serta pengawasan pendidikan di sekolah
memecahkan masalah yang ada dan untuk guru
meningkatkan IPS
di
berdasarkan
professionalitas
sekolah. KKM
Selanjutnya
IPS
Kelas
VII,
sebaiknya KKM Kelas VIII lebih tinggi dari KKM Kelas VII dan KKM Kelas IX VIII.
R
2. Untuk Semua Guru.
Diharapkan semua guru di SMP Negeri 1 dapat
kekurangan
dan
menerima
segala
S A
Purwantoro,
kelebihannya
hasil
penelitian ini dan dapat dijadikan acuan
A
betapa pentingnya peranan bahan ajar
S
C
sebagai sumber belajar bagi guru dan siswa.
3. Untuk Kepala Sekolah.
A
Kepala sekolah yang memiliki peranan
P
sebagai educator (pendidik), manajer, administrator,
(pemimpin),
supervisor, inovator
leader
(pembaharu),
motivator, tetap berkomitmen dalam menjalankan
tugas
dalam rangka mewujudkan visi sekolah. DAFTAR PUSTAKA Andi Prastowo. 2012. Panduan kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press. Bimo, Wiwit S. 2012. Dokumen II Kurikulum SMP Negeri 1 Purwantoro Kabupaten Wonogiri. Depdiknas. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA Dirjen Mandikdasmen. H.B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Haryanto. 2012. Dokumen I Kurikulum SMP Negeri 1 Puwantoro Kabupaten Wonogiri. I Ketut Mahardika. 2012. Pengembangan Bahan Ajar Mekanika Untuk Meningkatkan Kemampuan Presentasi Verbal, Matematis, Gambar, dan Grafik Mahasiswa Calon Guru Fisika http://repository.upi.edu/disert asiview,php?no disertasi=383. Diakses tanggal 25 Mei 2012. Kasimbar, Adi. 2010. Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar. adikasimbar. Wordpress.com (diakses 11 juni 2011). Mendiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
JA
lebih tinggi pula dari pada KKM Kelas
dan
senantiasa
berpikir kedepan untuk mencapai visi sekolah yang telah ditetapkan.
prasarana,
N
dan
U
diskusi
sarana
A
media
tenaga,
N
sebagai
S
tersebut diatas secara seimbang. Di
N
A
U
N
S
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabet. Sumaatmadja. 1980. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni. Suranto. 2011. Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis. Surakarta. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Susanto. 2007. Pengembangan KTSPdengan Perspektif Manajemen Visi: Matapena. West Charles K., Dkk. 1991. Instructional Design.Implementations From Cognitive Science. Boston, London, Toronto, Sydney, Tokyo, Singapore: Allyn and Bacon. . (2006). UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas. Bandung: Fermana. 2011. Silabus – RPP IPS SMP Berkarakter terbaru 2011. http:/kotabandarlampung.com/ 2011/09/silabus-rpp-ipssmpberkarakter-terbaru-2011/. Diakses pada tanggal 18 Mei 2012.
P
A
S
C
A
S A
R
JA
Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta : Depdiknas. Mendiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Muhammad, Hamid. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat SMP. Dirjen Mandikdasmen. Mohammad Asrori. 2009. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Nurhadi. 2004. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya Dalam KBK. Malang : Universitas Negeri Malang. Prodi TP Program Pascasarjana. 2011. Teknodika. Surakarta: Program Pascasarjan Universitas Sebelas Maret. Sharon E.Smaldino, Dkk. 2011. Instructional Technology And Media For Learning. Jakarta: Kencana.