Partisipasi Orangtua Dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi: Orangtua sebagai mediator dalam penggunaan teknologi informasi
Alfikalia Disampaikan dalam Seminar Nasional Psikologi Pendidikan dan Teknologi Informasi 2014 “Meningkatkan Daya Saing Bangsa melalui Optimalisasi Potensi Siswa” Universitas Tarumanegara, 6 Desember 2014
Teknologi Informasi: The technology involved in acquiring, storing, processing, and distributing information by electronic means, including radio, TV, telephone and computers (Dictionary of ICT, 2004)
Indonesia Digital Citizenship Safety among Children and Adolescents in Indonesia
400 anak & remaja usia 10 – 19 th dari daerah desa dan kota di 11 propinsi di Indonesia (pengambilan data 2011 & 2012) • 79,5% adalah pengguna internet & 20 % responden yang tidak menggunakan internet, • alasan utama tidak menggunakan: tidak memiliki perangkat atau infrastruktur untuk mengakses internet atau bahwa mereka dilarang oleh orang tua untuk mengakses internet.
• Motivasi penggunaan internet • untuk mencari informasi (80%), untuk terhubung dengan teman (lama dan baru) [70%]dan untuk hiburan (music [65%] atau video [39%])
• Media untuk akses internet: • Komputer PC (69%) atau laptop (34%). 52% mulai menggunakan handphone atau smartphone. 21% menggunakan smartphone dan hanya 4 persen untuk tablet
Dengan siapa berkomunikasi saat menggunakan internet: • Teman (89%) • teman dan keluarga (56%) • teman dan guru (35%) • Orang yang tidak dikenal (24%) 25% responden membagi alamat dan nomer telepon dengan orang lain Resiko • 42% responden menyadari resiko online bullying • 13% telah menjadi korban online bullying dalam 3 bulan terakhir (karena pekerjaan orangtua, karena fisik, dan bahkan mendapat ancaman) • 52% melihat konten pornografi secara tidak sengaja melalui iklan atau tautan tertentu • 14% dengan sengaja mengakses situs pornografi
Sekolah dan internet • 25% responden dari sekolah negeri & 42% responden dari sekolah swasta menyatakan bahwa sekolahnya memberikan batasan dalam waktu dan konten yang bisa diakses saat penggunaan internet di sekolah Orangtua dan internet • sedikit dari orangtua yang mengawasi anak-anak mereka ketika mengakses internet, dan sedikit yang menjadi 'teman' anaknya dalam jejaring sosial. • Penelitian Pamungkas (2014) mengenai interaksi orangtua dan anak dalam menghadapi teknologi internet menghasilkan bahwa 60,97% orangtua tidak melakukan pengawasan terhadap penggunaan internet anak • Penelitian Kusumadewi (2010): orangtua hadir didekat anak ketika anak menggunakan facebook saat maraknya pemberitaan media mengenai dampak negatif facebook. Orangtua ingin mengetahui apa yang dilakukan anak saat menggunakan facebook. Setelah itu orangtua kemudian mengajak anak berdiskusi mengenai dampak penggunaan facebook. Orangtua menganggap facebook lebih pantas digunakan oleh anak muda, dan malu jika dianggap terlalu gaul dan akrab dengan media baru
Hasil survey penggunaan media teknologi informasi di AS (2011) & UK (2014) AS (Media Habits: Kid’s talk, New Media Age, February 24, 2011)
• FGD & data kuantitatif • Usia 9-10: TV sebagai media utama • Usia 12-13: telepon genggam, internet, media sosial sudah mulai jadi penting, tapi masih sering menyebutkan acara tv anak-anak seperti nickelodeon & boomerang • Usia 14-15: update mengenai media informasi, baik itu telepon gengga, tv, maupun laptop • 65% usia 13-15 th menggunakan HP untuk mengakses internet • Kegiatan menonton tv semakin berkurang bagi anak-anak. Mereka menggunakan YouTube untuk menonton program favorit mereka di internet
UK (Children and Parents: Media use and attitude reports; OFCOM, 2014)
• In April/May/June 2014, 1,660 in-home interviews with parents and children aged 5-15 were conducted, along with 731 interviews with parents of children aged 3-4. • TV masih merupakan media yang secara teratur digunakan oleh anak dan remaja (83%) • 5 media lainnya yang paling sering digunakan oleh anak dan remaja usia 5-15 tahun: • mobile phone (38%), PC/ laptop computer (37%), tablet computer (36%), books, magazines, comics29 (35%), and games console/ player (32%).
• Penggunaan smartphone dan komputer tablet untuk mengakses internet meningkat. Laptop/netbook merupakan media yang paling sering digunakan untuk mengakses internet. • Anak yang lebih muda lebih sering menggunakan tablet dan laptop/netbook untuk mengakses internet, sedangkan anak yang lebih tua menggunakan laptop/netbook dan handphone
• Anak usia 5-15 tahun menghabiskan waktu menonton televisi dibandingkan media lainnya. Namun demikian, anak usia 12-15 lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menjelajahi internet dibandingkan menonton televisi (17.2 vs. 15.7 jam). • Ada kenaikan dari tahun sebelumnya (2013) dalam waktu yang digunakan per minggunya pada anak usia 8-11 tahun dalam menggunakan internet (10.5 vs. 9.2 jam).
• Televisi dan internet merupakan media informasi yang dominan digunakan • Diperlukan partisipasi orangtua dalam penggunaan teknologi Televisi dan internet
Review terhadap hasil penelitian Parents attitude towards children TV consumption (Torrecillas-Lacave, 2013)
PARTISIPASI ORANGTUA DALAM PENGGUNAAN TELEVISI
Bagaimana mediasi orangtua dalam aktivitas anak menonton televisi? • Penelitian dilakukan terhadap 48 keluarga dengan anak usia antara 4-12 tahun yang tinggal di Madrid, Spanyol. • Mediasi orangtua (Parental mediation) dalam penelitian ini adalah cara orangtua melibatkan diri dalam hubungan antara anak dan televisi. • Dasar dari dilakukannya penelitian adalah: • Dalam proses negosiasi antara anak dan televisi, Keluarga memegang peranan penting untuk anak dapat menerima makna yang ingin disampaikan, memodifikasi makna yang disampaikan, atau untuk membuat interpretasi yang berbeda (Morley, 1996: 130); dalam TorrecillasLacave, 2013 • “... The effects (of television) both positive and negative, depend on the way in which the family acts as a mediating filter (Gabelas and Marta-Lazo, 2008; dalam Torrecillas-Lacave, 2013). • Hasil penelitian sebelumnya: anak yang mendapatkan manfaat yang baik dari relasinya dengan televisi memiliki orangtua yang melakukan interaksi triangulasi dengan anak dan layar televisi.
Hasil penelitian: 4 bentuk mediasi • Hetero-control: orangtua membuat aturan mengenai penggunaan dan konsumsi TV oleh anak. Orangtua sangat mengawasi anak, dengan bentuk pengawasan mulai dari memberikan nasihat hingga perintah. • Self-control: tidak melakukan ikut campur dalam hubungan anak dengan TV karena memandang bahwa anak sudah mendapatkan pemahaman yang cukup dan telah dilatih untuk menonton TV secara bertanggung jawab sehingga tidak bisa dipengaruhi langsung oleh konten TV yang dapat membahayakan mereka. • Control: pengawasan bersifat relatif, tidak ada aturan yang explisit dalam menonton TV, dan larangan muncul saat orangtua mendeteksi penggunaan TV yang tidak semestinya. • Lack of control: orangtua hampir tidak pernah mengintervensi relasi anak dengan TV; bersikap permisif.
Heterocontrol
Lokasi dan fitur dari televisi yang dimiliki Intensitas menonton TV dalam keluarga Pemahaman mengenai televisi serta isi acaranya
Lack of control
Ada/tidaknya alternatif kegiatan bagi anak dan/ atau orangtua diluar menonton televisi Ada/tidaknya kegiatan menonton bersama dan dialog mengenai acara televisi Ada/tidaknya batasan dan aturan dalam menonton TV Cara mengontrol kegiatan menonton TV serta hambatan dalam mengontrol penggunaan TV
Control
Self-control
Apa yang harus dilakukan oleh orangtua • Mengedukasi diri mengenai dampak positif dan negatif dari tv, mengetahui tayangan apa saja yang ditonton anak, mendampingi anak menonton tv • Memiliki alternatif hiburan/aktivitas diluar tv • Dialog dengan anak terkait apa yang ditonton • Membuat aturan secara konsisten • Tidak meletakkan tv dikamar anak
MEDIASI ORANGTUA DALAM PENGGUNAAN INTERNET
Hasil penelitian Children and Parents: Media use and attitude reports (OFCOM, 2014) • Beberapa bentuk mediasi orangtua terhadap akses internet serta penggunaan konten dan jasa layanan online yang dilakukan oleh anak usia 5-15 tahun • Berbincang secara teratur dengan anak mengenai cara mengatasi resiko saat sedang online • Menggunakan peralatan teknik (misalnya software untuk memblokir situs tertentu) • Mengawasi anak saat menggunakan internet • Membuat aturan atau batasan
• 84% orangtua melakukan salah satu diantara 4 jenis mediasi ini. Jumlah orangtua yang melakukan mediasi berkurang seiring dengan bertambahnya usia anak. Sebagian besar orangtua menggunakan kombinasi 2-3 bentuk mediasi
Parental Influence and Teens' Attitude toward Online Privacy Protection (Seounmi, 2008) • Mediasi orangtua terhadap konten atau konsumsi media mempengaruhi perkembangan pengetahuan, sikap, & perilaku anak terhadap berbagai isu-isu konsumen • Peneliti menggunakan konsep family communication pattern (FCP) untuk melihat kaitannya dengan bentuk mediasi orangtua (membuat aturan, menjelajahi internet bersama, diskusi orangtua-anak) • FCP: kualitas dan bentuk komunikasi yang terjalin antar anggota keluarga • Socio-oriented communications • Concept-oriented communications
• Socio-oriented communications (SoC) • Hubungan harmonis antara orangtua dan anak; menekankan kepatuhan dan ketaatan terhadap otoritas orangtua • Orangtua dengan gaya ini menasehati anak untuk tidak beradu pendapat dengan anggota keluarga lain dan menekankan pentingnya nilai keluarga dibandingkan ekspresi individualitas
• Concept-oriented communications (CoC) • Orangtua mendorong anak untuk mengembangkan dan mengekspresikan pandangan mereka melalui diskusi timbal balik dengan orangtua • Anak boleh tidak setuju bahkan berdebat dengan orangtua untuk mengembangkan berpikir kritis • Anak dapat mempertimbangkan alternatif yang ada sebelum membuat keputusan
• Hasil • Remaja dengan tipe komunikasi SoC mempersepsi mediasi orangtua dalam bentuk aturan dan berinternet bersama • Remaja dengan tipe komunikasi CoC mempersepsi bentuk mediasi orangtua dalam bentuk diskusi mengenai privasi dalam berinternet • Remaja yang berdiskusi dengan orangtua memiliki kepedulian yang lebih tinggi terhadap privasi, demikian pula remaja yang berselancar bersama. Tapi tidak remaja yang mempersepsi mediasi orangtua dalam bentuk aturan
• Implikasi • Orangtua harus melek internet, untuk melihat apa yang dapat menjadi manfaat dan bahaya dari internet • Orangtua memiliki pengetahuan mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengontrol/memonitor aktivitas anak dalam menggunakan internet • Aktivitas bersama orangtua dan anak dalam bentuk diskusi dan berinternet bersama mendukung untuk menghindari dampak negatif dari internet, dibandingkan menetapkan aturan-aturan. • Melakukan penjelajahan internet bersama membuka pintu untuk dialog orangtua dan anak terkait dengan perlindungan terhadap anak dalam menjelajahi internet
Review terhadap penelitian dengan judul Assistive Technology and Literacy Learning: Reflections of Parents and Children (Jeffs, Behrmann, & Bannan-Ritland, 2006)
ORANGTUA DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
• Mengembangkan keterampilan siswa berkebutuhan khusus untuk terampil membaca dan menulis dapat dibantu dengan teknologi informasi dalam berbagai bentuk software komputer yang telah dikembangkan • Penelitian dilakukan terhadap 8 anak dengan berbagai bentuk keterbatasan. Mereka dan orangtua diminta untuk mencoba berbagai software untuk membantu kegiatan membaca dan menulis
• Penggunaan teknologi berdampak pada pengembangan keterampilan dan minat anak dalam membaca dan menulis • Dimana letak peranan orangtua? • Orangtua memberi kesempatan anak untuk mencoba berbagai jenis software yang ada sampai anak dapat menentukan software mana yang nyaman untuk mereka gunakan • Orangtua tidak memaksakan jenis software apa yang harus digunakan anak • Orangtua bersedia belajar bersama anak dalam memanfaatkan jenisjenis software yang ada untuk membantu aktivitas membaca dan menulis • Orangtua bersedia belajar dari anak dalam menggunakan software karena bisa jadi pemahaman anak terhadap penggunaan software dan komputer, serta internet lebih baik daripada orangtua • Mendorong pihak sekolah untuk membantu pengadaan software untuk membantu anak belajar di sekolah
Pustaka Children and Parents: Media use and attitude reports. (2014). United Kingdom: OFCOM diunduh dari http://stakeholders.ofcom.org.uk/binaries/research/medialiteracy/media-use-attitudes-14/Childrens_2014_Report.pdf Dictionary of ICT, 4th ed. (2004). London: Bloomsbury Jeffs, T. Behrmann, M. & Bannan-Ritland, B. (2006). Assistive Technology and Literacy Learning: Reflections of Parents and Children. Journal of Special Education Technology; 21, 1; pg. 37 Kusumadewi, N. O. (2010). Pengalaman Komunikasi Orangtua dan Remaja dalam Memahami Dampak Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook. Semarang: Universitas Diponegoro diunduh dari http://eprints.undip.ac.id/24949/1/SUMMARY_PENELITIAN_Nik en_Olivia.pdf Media Habits: Kid’s talk, New Media Age, February 24, 2011 Pamungkas, H. W. (2014), Interaksi Orang Tua Dengan Anak Dalam Menghadapi Teknologi Komunikasi Internet (Studi Pada SMA Rahadi Usman). Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Vol. 02 no. 2 diunduh dari http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpmis/article/view/808/pdf
Seounmi, Y. (2008). Parental Influence and Teens' Attitude toward Online Privacy Protection. The Journal of Consumer Affairs; Fall 2008; 42, 3; pg. 362 Siaran Pers Tentang Riset Kominfo dan UNICEF Mengenai Perilaku Anak dan Remaja Dalam Menggunakan Internet. (2014). Diunduh dari http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3834/Siaran+Pers+ No.+17-PIH-KOMINFO-22014+tentang+Riset+Kominfo+dan+UNICEF+Mengenai+Perilaku+A nak+dan+Remaja+Dalam+Menggunakan+Internet+/0/siaran_pers# .VHRWgMnivGo Study: Most children in Indonesia are online now, but many are not aware of potential risks. (2014). Diunduh dari http://www.unicef.org/indonesia/media_22167.html Torrecillas-Lacave, T. (2013). Parents‟ attitudes towards children’s TV consumption: Mediation styles. Revista Latina de Comunicación Social, 68. La Laguna (Tenerife): La Laguna University, pages 027 to 053 from http://www.revistalatinacs.org/068/paper/968_CEU/02_Torrecilla sen.html DOI: 10.4185/RLCS-2013-968en/ CrossRef link