PARTISIPASI ORANG TUA SISWA DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VI SD N PANGGANG
ARTIKEL JURNAL
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Lina Puspitaning Rahayu NIM 11108241066
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET 2015
ii
Partisipasi Orang Tua …. (Lina Puspitaning Rahayu) 1
PARTISIPASI ORANG TUA SISWA DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VI SD N PANGGANG STUDENT'S PARENTS PARTICIPATION IN BUILDING LEARNING MOTIVATION OF SIXTH GRADE STUDENTS OF SD N PANGGANG Oleh: lina puspitaning rahayu, pgsd/ppsd/fip, universitas negeri yogyakarta
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan partisipasi orang tua siswa, bentuk-bentuk partisipasi orang tua siswa dalam menumbuhkan motivasi belajar, serta hambatan yang dialami dalam pelaksanaan partisipasi orang tua siswa kelas VI SD N Panggang, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua, guru, dan siswa kelas VI. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan langkah-langkah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi orang tua siswa dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa kelas VI diwadahi dalam kegiatan paguyuban orang tua yang membahas perkembangan belajar siswa serta keuangan. Bentuk partisipasi fisik dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa kelas VI berupa iuran setiap bulan yang alokasikan untuk pengadaan sarana prasarana belajar di kelas, untuk kegiatan sosial, serta untuk acara akhir tahun kelas VI. Bentuk partisipasi nonfisik dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa kelas VI berupa dukungan moril, kehadiran dalam kegiatan paguyuban, pemberian ide dan saran, serta komunikasi antara orang tua dan sekolah dalam rangka peningkatan belajar siswa. Hambatan dalam kegiatan paguyuban adalah orang tua terkadang sibuk dengan pekerjaannya sehingga pada bulan tertentu tidak dapat hadir dalam kegiatan paguyuban. Kata kunci: partisipasi orang tua siswa, motivasi belajar
ABSTRACT The purpose of this abstract is to describe student's parents participation, forms of student's parents participation in building student's learning motivation and the obstacles experienced in the implementation of parent participation of sixth grade students of SD N Panggang, Sedayu Subdistrict, Bantul District, School Year 2014/2015. This research is a qualitative research. Subjects of this research are parents, teachers, and sixth grade students. The data collection technique are interview, observation and documentation study. The data analysis use the steps of data reduction, data display and conclusion. The data validity check use technique triangulation and source. The result of the research shows that student's parents participation in building student's motivation is contained in activities like parent circle which discuss students learning progress and finance. The parents physical participation in fostering sixth grade students learning motivation is in the form of monthly Dues allocated for the procurement of class infrastructures, social activities, and year-end event for sixth grade students. The parents non-physical participation in fostering sixth grade students learning motivation is in the form of moral support, attendance in Circle events, giving ideas and suggestions, and communication between parents and school in students learning enhancement. The obstacle experienced in Circle activities is that some parents are busy working so that they cannot attend Circle activities on certain months Keywords: student's parents participation, learning motivation
2 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke IV April 2015
pengaruhnya
PENDAHULUAN Pendidikan tidak hanya berlangsung di
dalam
membentuk
kepribadian
anak.
sekolah, tetapi juga berlangsung di lingkungan
Mengingat pentingnya orang tua dalam
luar sekolah. Sebagaimana dalam Undang-
memotivasi belajar anak, maka seorang guru
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
harus mampu menjalin kerja sama dengan orang
Pendidikan
13
tua. Tanpa adanya kerja sama yang baik antara
mengatakan bahwa jalur pendidikan terdiri atas
sekolah dan orang tua, maka pendidikan anak
pendidikan formal, nonformal, dan informal yang
tidak
dapat
dan memperkaya.
membutuhkan sinergi yang baik dari pihak
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang
sekolah dan orang tua sehingga keduanya dapat
terjadi
memberikan motivasi belajar anak.
Nasional
Bab
saling melengkapi
di
sekolah.
VI
Pendidikan
Pasal
nonformal
merupakan pendidikan yang terjadi di lingkungan masyarakat. adalah
Sedangkan
pendidikan
pendidikan informal berlangsung
optimal.
Pendidikan
anak
Sekolah dan orang tua perlu menjalin komunikasi untuk mengetahui kebutuhan anak.
di
Komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua
lingkungan keluarga. Ketiga jalur pendidikan ini;
dapat menjadi jembatan penghubung untuk
sekolah, keluarga dan masyarakat harus saling
mengetahui kebutuhan dan perkembangan anak
melengkapi
sehingga
selama di sekolah dan di rumah. Komunikasi
pendidikan anak seutuhnya dapat berjalan dengan
antara sekolah dan orang tua ini juga diperlukan
optimal.
supaya kedua pihak dapat saling mendukung dan
dan
yang
akan
memperkaya
Ketiga jalur pendidikan tersebut saling
merangsang motivasi belajar dalam diri anak
terkait dan berhubungan satu sama lainnya.
sehingga kegiatan belajar anak dapat terarah
Pendidikan menjadi tanggung jawab semua
dengan baik.
pihak. Pendidikan tidak hanya menjadi tanggung
Berdasarkan observasi di SD N Panggang,
jawab pihak sekolah, namun juga menjadi
Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, bentuk
tanggung
lingkungan
partisipasi orang tua sudah terlihat di SD tersebut.
masyarakat sekitar. Ketiganya memiliki peranan
Di SD N Panggang terdapat kegiatan paguyuban
yang penting bagi pendidikan seorang anak. Salah
orang tua siswa sebagai bentuk partisipasi orang
satu faktor penting dalam perkembangan anak
tua siswa. Paguyuban tersebut rutin dilaksanakan
adalah keluarga.
dan terdapat di masing-masing kelas. Paguyuban
jawab
keluarga
dan
Dwi Siswoyo (2011: 140) mengatakan
ini dibentuk berdasarkan pertimbangan pihak
bahwa keluarga merupakan pusat pendidikan
sekolah yang ingin menjalin komunikasi dengan
yang pertama dan utama karena keluarga
orang tua terkait perkembangan dan kebutuhan
memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk
anak-anaknya.
kepribadian anak. Pendidikan yang diterima oleh seorang anak di lingkungan keluarga sangat besar
Guru
kelas
VI
SD
N
Panggang
mengemukakan bahwa paguyuban merupakan
Partisipasi Orang Tua …. (Lina Puspitaning Rahayu) 3
Berdasarkan
salah satu wujud perhatian yang diberikan orang
wawancara
tersebut
tua kepada anak. Anak-anak akan termotivasi
disimpulkan bahwa beberapa siswa kelas VI
karena orang tua mereka memiliki perhatian
kurang memiliki motivasi intrinsik maupun
terhadap mereka. Anak-anak akan menjadi lebih
motivasi ekstrinsik. Hal ini terlihat dari beberapa
terpantau
indikasi
karena
orang
tua
mengetahui
yaitu
siswa
terlihat
tidak
mau
perkembangan anak-anaknya melalui informasi
mengerjakan tugas yang diberikan guru, mudah
yang diberikan guru. Masukkan dan informasi
menyerah ketika dihadapkan pada soal-soal yang
dari orang tua terkait karakteristik masing-masing
sulit, serta keaktifan siswa dalam pembelajaran
anak memudahkan guru dalam memberikan
yang masih rendah.
pelajaran
kepada
anak
sesuai
Penelitian ini difokuskan pada partisipasi
dengan orang
karakteristiknya.
tua
yang
diwadahi
dalam
bentuk
Berdasarkan wawancara dengan guru
pelaksanaan paguyuban orang tua kelas VI. Kelas
kelas VI SD N Panggang pada tanggal 22
VI merupakan jenjang tertinggi di sekolah dasar
September 2014, permasalahan dalam kegiatan
dan kelas yang mulai mempersiapkan ujian. Kelas
paguyuban adalah terkadang beberapa orang tua
VI diasumsikan sebagai kelas yang membutuhkan
tidak hadir saat kegiatan paguyuban berlangsung.
banyak persiapan dalam menghadapi ujian. Salah
Permasalahan selanjutnya adalah masih sedikit
satu persiapan yang dibutuhkan siswa kelas VI
orang tua yang memberikan saran saat kegiatan
dalam menghadapi ujian adalah motivasi belajar. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan
paguyuban. Berdasarkan wawancara dengan guru
di
atas,
penulis
tertarik
untuk
melakukan
kelas VI SD N Panggang pada tanggal 7 Oktober
penelitian lebih lanjut mengenai partisipasi orang
diketahui terdapat beberapa permasalahan dalam
tua siswa dalam menumbuhkan motivasi belajar
pembelajaran di kelas. Beberapa siswa kelas VI
siswa kelas VI SD N Panggang, Kecamatan
terlihat tidak mau
Sedayu,
mengerjakan tugas yang
Kabupaten Bantul
tahun pelajaran
diberikan guru. Beberapa siswa juga terlihat lebih
2014/2015. Hasil penelitian ini akan berupa
mudah menyerah ketika dihadapkan pada soal
deskripsi pemaparan gambaran partisipasi orang
yang sulit. Siswa juga merasa tidak percaya diri
tua siswa dalam menumbuhkan motivasi belajar
ketika dihadapkan pada bentuk soal uraian.
siswa kelas VI SD N Panggang, Kecamatan
Keaktifan beberapa siswa saat pembelajaran
Sedayu,
berlangsung
2014/2015.
Beberapa
juga siswa
mengerjakan
dapat tidak
soal
dikatakan mau
ketika
kurang.
maju soal
memaksa
mengerjakan soal.
agar
siswa
tahun pelajaran
untuk tersebut
dianggapnya sulit. Guru harus sedikit membujuk dan
Kabupaten Bantul
tersebut
mau
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Pendekatan
yang
digunakan
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
dalam
4 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke IV April 2015
Dari hasil penelitian diketahui bahwa
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru
pelaksanaan partisipasi orang tua siswa kelas VI
kelas VI, orang tua siswa kelas VI, siswa kelas
dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa kelas
VI.
VI diwadahi melalui kegiatan paguyuban orang
Tempat dan Waktu Penelitian
tua siswa kelas VI. Kegiatan paguyuban orang tua
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Panggang,
Kecamatan
Sedayu,
siswa kelas VI rutin dilaksanakan tanggal 5 setiap
Kabupaten
bulannya. Namun apabila pada tanggal 5 guru
Bantul. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal
kelas tidak bisa, maka waktu pelaksanaan
31 Desember 2014 setelah peneliti memperoleh
paguyuban
izin untuk memperoleh data di lapangan sampai
Temuan ini sesuai dengan pendapat Soemiarti
dengan 7 Februari 2015.
Patmonodewo (2003: 126) bahwa keterlibatan
Teknik Pengumpulan Data
orang tua terhadap pendidikan anak sebaiknya
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian
ini
adalah
wawancara
dapat
dimajukan
atau
diundur.
dilakukan sedini mungkin dan berkelanjutan. Kegiatan paguyuban telah diadakan sejak siswa
mendalam, observasi, dan studi dokumentasi.
duduk di bangku kelas I dan rutin dilaksanakan
Instrumen Penelitian
sesuai kesepakatan orang tua, di kelas VI ini rutin
Instrumen
dalam
penelitian
kualitatif
dilaksanakan setiap bulan.
adalah peneliti itu sendiri, namun peneliti
Paguyuban merupakan kegiatan yang
membutuhkan alat bantu untuk mendukung
dikoordinir sendiri oleh orang tua siswa. Dalam
pengambilan data dalam penelitian ini, yaitu
pelaksanaannya, paguyuban orang tua kelas VI
pedoman observasi, pedoman wawancara dan
memiliki
pedoman studi dokumentasi.
sekretaris, dan bendahara. Tugas ketua adalah
Teknik Analisis Data
mengkoordinasikan semua wali. Tugas sekretaris
Data dianalisis dengan menggunakan
adalah
struktur
membuat
organisasi,
surat
yaitu
undangan
ketua,
akan
langkah-langkah reduksi data, display data, dan
diadakannya
penarikan kesimpulan.
pembawa acara saat paguyuban berlangsung, dan
Keabsahan Data
mencatat hal-hal yang dibahas dalam paguyuban.
Teknik
pemeriksaan
keabsahan
kegiatan
paguyuban,
menjadi
data
Tugas bendahara mengumpulkan dan mencatat
dengan menggunakan triangulasi teknik dan
iuran wali murid, mengatur keluar masuknya
sumber.
uang paguyuban, serta melaporkan keuangan paguyuban orang tua siswa kelas VI.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Ada beberapa hal yang dibahas dalam
Partisipasi Orang Tua Siswa Kelas VI SD N
kegiatan paguyuban orang tua siswa kelas VI.
Panggang
Hal-hal yang dibahas antara lain perkembangan belajar siswa baik secara kognitif, afektif, dan
Partisipasi Orang Tua …. (Lina Puspitaning Rahayu) 5
psikomotor serta keuangan yang nantinya akan
Bentuk Partisipasi Fisik yang Diberikan
dialokasikan untuk beberapa hal. Temuan ini
Orang
mendukung pendapat Yosal Iriantara dan Usep
Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa Kelas
Syaripudin (2013: 94) yang mengatakan bahwa
VI SD N Panggang
beberapa informasi yang dibutuhkan orang tua
Tua
Siswa
Kelas
VI
dalam
Bentuk partisipasi fisik yang diberikan
dari sekolah, antara lain prestasi anak, perilaku
oleh
anak, program pembelajaran yang diikuti anak di
menumbuhkan motivasi belajar siswa kelas VI
sekolah, keuangan; berapa biaya, untuk apa biaya
melalui kegiatan paguyuban berupa iuran setiap
itu, dan apa dampaknya bagi anak-anaknya,
bulan oleh orang tua siswa kelas VI. Iuran
kegiatan-kegiatan yang akan dijalankan sekolah.
tersebut dialokasikan untuk pengadaan sarana
Guru dalam hal ini menyampaikan berbagai
prasarana belajar di kelas, untuk kegiatan sosial,
informasi tersebut kepada orang tua melalui
serta untuk acara akhir tahun kelas VI. Temuan
kegiatan paguyuban.
ini mendukung pendapat Slameto, dkk (2009:
orang
tua
siswa
kelas
VI
dalam
Salah satu hal yang dibahas dalam
3.6) bahwa “orang tua dapat berpartisipasi dalam
kegiatan paguyuban adalah perkembangan belajar
menyediakan dana, prasarana dan sarana sekolah
siswa. Perkembangan belajar siswa di sekolah
sebagai upaya realisasi program-program sekolah
disampaikan oleh guru kelas kepada orang tua
yang telah disusun bersama…”. Penyediaan dana
siswa kelas VI dilanjutkan dengan penyampaian
dan sarana prasarana ini digunakan untuk
informasi perkembangan belajar anak di rumah,
mendukung kegiatan belajar mengajar anak
ide, serta saran oleh orang tua siswa kelas VI.
sehingga anak semakin termotivasi dalam belajar.
Temuan ini sejalan dengan pendapat Yosal
a. Pengadaan
Iriantara dan Usep Syaripudin (2013: 94) bahwa
sarana
dan
prasarana
yang
menunjang kegiatan belajar
sekolah juga bisa mengkomunikasikan kemajuan
Orang tua siswa kelas VI memberikan
yang dicapai anak dan bila ada kesulitan yang
partisipasi berupa pengadaan sarana dan
dialami anak di sekolah sambil diajak untuk
prasarana yang menunjang kegiatan belajar. Di
bersama-sama memecahkan kesulitan itu. Dengan
kelas VI ini sarana dan prasarana yang sudah
adanya kegiatan paguyuban ini sekolah sudah
diberikan untuk menunjang kegiatan belajar
mengkomunikasikan perkembangan belajar anak,
adalah berupa gorden dan rak sepatu. Temuan
sebisa mungkin guru menyampaikan kelebihan
ini
dan kekurangan anak, dan apabila anak memiliki
Mudjiono
kekurangan maka guru mengajak orang tua untuk
lingkungan yang aman, tenteram, tertib, dan
menemukan solusi yang tepat.
indah, maka semangat dan motivasi belajar
mendukung (2006:
pendapat 99)
Dimyati bahwa
dan
dengan
mudah diperkuat. Dengan diberikan sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar maka kelas selalu nyaman untuk anak-anak
6 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke IV April 2015
sehingga kegiatan belajar mengajar dapat
Bentuk Partisipasi Nonfisik yang Diberikan
berjalan dengan optimal.
Orang
b. Keperluan akhir tahun kelas VI
Tua
Siswa
Kelas
VI
dalam
Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa Kelas
Kelas VI merupakan jenjang terakhir di sekolah dasar. Kelas VI SD N Panggang
VI SD N Panggang Berdasarkan hasil penelitian, orang tua
acara-acara
siswa kelas VI sudah tampak memberikan
seperti doa bersama sebelum menghadapi
partisipasi nonfisik. Partisipasi nonfisik yang
ujian, perpisahan dan rekreasi serta untuk
diberikan oleh orang tua siswa kelas VI dalam
keperluan lain di akhir tahun kelas VI.
menumbuhkan motivasi belajar siswa kelas VI
biasanya
menyelenggarakan
berupa
c. Kegiatan sosial
dukungan
moril,
kehadiran
dalam
Salah satu acara yang ada di dalam
kegiatan paguyuban, pemberian ide dan saran,
paguyuban orang tua siswa kelas VI adalah
serta komunikasi antara orang tua dan sekolah
kegiatan sosial. Kegiatan sosial ini berupa
dalam rangka peningkatan belajar siswa.
kegiatan untuk menjenguk siswa, wali kelas,
a. Dukungan moril
atau wali murid yang sakit. Dengan adanya
Dukungan moril yang diberikan oleh
kegiatan sosial ini diharapkan hubungan antara
orang tua siswa kelas VI antara lain berupa
orang tua siswa kelas VI, siswa kelas VI, dan
kesediaan orang tua untuk mengantar anak les
guru kelas VI menjadi lebih erat. Apabila
di sekolah pada malam hari, membantu dan
orang tua dan guru memiliki hubungan yang
mendukung kegiatan belajar anak di rumah,
erat, maka guru akan lebih meningkatkan cara
pemberian nasihat-nasihat kepada anak, serta
mengajarnya agar dapat menciptakan suasana
memberikan pujian dan hadiah kepada anak.
belajar yang mendukung motivasi belajar
Temuan
ini
mendukung
pendapat
Soemiarti Patmonodewo (2003: 126) bahwa
siswa. Partisipasi
fisik
berupa
iuran
yang
apabila para orang tua selalu peduli terhadap
dialokasikan untuk pengadaan fasilitas kelas,
pendidikan
keperluan akhir tahun, dan kegiatan sosial
pengaruhnya
merupakan contoh motivasi ekstrinsik yang
perkembangan atau prestasi anak. Anak akan
diberikan oleh orang tua siswa kelas VI. Temuan
memiliki motivasi belajar yang tinggi apabila
ini mendukung pendapat Sardiman (2014: 89)
orang
bahwa motivasi ekstrinsik adalah motif-motif
pendidikan anak.
tua
anak
di
sekolah,
umumnya
selalu
positif
terhadap
yang
selalu
peduli
dengan
yang menjadi aktif apabila ada perangsang dari
Pemberian hadiah kepada anak sesuai
luar. Adanya motivasi ekstrinsik ini diharapkan
dengan pendapat Syaiful Bahri Djamarah
lambat laun timbul kesadaran dalam diri siswa
(2008: 160) bahwa dalam dunia pendidikan,
sehingga
hadiah bisa dijadikan sebagai alat motivasi.
menjadi
motivasi
intrinsik
merangsang semangat siswa dalam belajar.
yang
Orang tua yang memberikan pujian kepada
Partisipasi Orang Tua …. (Lina Puspitaning Rahayu) 7
anak, akan membuat anak semakin termotivasi
belajar anak yang disampaikan oleh guru kelas
dalam
merasa
dan orang tua siswa kelas VI. Terdapat
mendapatkan pengakuan dari orang tuanya.
kegiatan bertukar informasi antara guru kelas
Selanjutnya temuan tentang pemberian pujian
VI dan orang tua siswa kelas VI.
belajarnya
karena
ia
Guru
oleh orang tua sependapat dengan Hamzah B.
kelas
VI
dapat
mengetahui
Uno (2010: 34) bahwa pernyataan verbal
perkembangan anak di rumah berdasarkan
terhadap hasil belajar siswa
yang baik
informasi dari orang tua siswa kelas VI, dan
merupakan cara paling mudah dan efektif
orang tua siswa kelas VI dapat mengetahui
untuk meningkatkan motif belajar siswa
perkembangan anak di sekolah berdasarkan
kepada hasil belajar yang baik. Pujian yang
informasi dari guru kelas VI. Temuan ini
disampaikan oleh orang tua terhadap hasil
sesuai dengan pendapat Yosal Iriantara dan
kerja anak membuat anak merasa diakui
Usep Syaripudin (2013: 94) bahwa sekolah
sehingga anak akan bergairah dalam belajar.
juga mengharapkan agar orang tua bisa
b. Kehadiran dalam kegiatan paguyuban
melakukan tindakan yang selaras dengan
Kehadiran orang tua siswa kelas VI dalam
upaya sekolah meningkatkan prestasi belajar
kegiatan paguyuban mencapai separuh lebih
siswa dengan kegiatan pembelajaran yang
dari jumlah keseluruhan.
dilaksanakan di keluarga. Dengan komunikasi
c. Pemberian ide dan saran
orang tua dan guru untuk saling bertukar
Orang tua siswa kelas VI memberikan
informasi, kedua belah dapat melakukan
partisipasi nonfisik yang berupa ide dan saran
tindakan yang selaras di rumah dan sekolah
yang disampaikan saat kegiatan paguyuban.
untuk kemajuan belajar anak. Orang tua siswa kelas VI dan guru kelas
Saran dan ide yang diberikan oleh orang tua terkait dengan perkembangan belajar anak,
VI
baik itu dari aspek kognitif maupun sikap dan
paguyuban ini dapat menumbuhkan motivasi
perilaku anak. Temuan tersebut mendukung
dan semangat belajar anak. Anak semakin
pendapat Yosal Iriantara dan Usep Syaripudin
memperbaiki diri setelah menerima laporan
(2013: 94) bahwa masukan, saran, usulan,
orang
partisipasi aktif dan kesediaan memberikan
paguyuban. Temuan ini sependapat dengan
sumbangan dalam berbagai bentuknya tentu
Siti Irene (2011: 68) bahwa keterlibatan orang
sangat diharapkan sekolah dari orang tua/wali
tua dalam pendidikan memiliki pengaruh yang
siswa sebagai salah satu stakeholder penting
positif dalam peningkatan motivasi siswa.
sekolah.
Anak merasa orang tua dan guru selalu
d. Komunikasi antara orang tua dan sekolah
mengaku
tua
dengan
ketika
adanya
pulang
dari
kegiatan
kegiatan
mengawasi setiap tindakan anak, sehingga
Salah satu hal yang dibahas dalam
anak akan selalu berusaha memperbaiki diri.
kegiatan paguyuban adalah perkembangan
Dengan adanya kegiatan paguyuban anak
8 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke IV April 2015
menjadi lebih terpantau oleh guru, sehingga
tua siswa kelas VI dalam menumbuhkan motivasi
kedua belah pihak dapat saling bekerja sama
belajar siswa kelas VI diwadahi melalui kegiatan
untuk kemajuan belajar anak.
paguyuban orang tua siswa kelas VI. Kegiatan dukungan
paguyuban orang tua siswa kelas VI rutin
moril, kehadiran dalam kegiatan paguyuban,
dilaksanakan setiap bulan. (2) Bentuk partisipasi
pemberian ide dan saran, serta komunikasi antara
fisik yang diberikan oleh orang tua siswa kelas VI
orang tua dan sekolah dalam rangka peningkatan
dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa kelas
belajar
motivasi
VI melalui kegiatan paguyuban berupa iuran
ekstrinsik yang diberikan oleh orang tua siswa
setiap bulan oleh orang tua siswa kelas VI yang
kelas VI. Temuan ini mendukung pendapat
dialokasikan untuk pengadaan sarana prasarana
Sardiman (2014: 89) bahwa motivasi ekstrinsik
belajar di kelas, untuk kegiatan sosial, serta untuk
adalah motif-motif yang menjadi aktif apabila ada
acara akhir tahun kelas VI. (3) Bentuk partisipasi
perangsang dari luar. Adanya motivasi ekstrinsik
nonfisik yang diberikan oleh orang tua siswa
ini diharapkan lambat laun timbul kesadaran
kelas VI dalam menumbuhkan motivasi belajar
dalam diri siswa sehingga menjadi motivasi
siswa kelas VI berupa dukungan moril, kehadiran
intrinsik yang merangsang semangat siswa dalam
dalam kegiatan paguyuban, pemberian ide dan
belajar.
saran, serta komunikasi antara orang tua dan
Hambatan yang Dialami dalam Pelaksanaan
sekolah dalam rangka peningkatan belajar siswa.
Partisipasi Orang Tua Siswa Kelas VI SD N
(4) Hambatan yang dialami oleh guru dan siswa
Panggang
dalam kegiatan paguyuban antara lain, beberapa
Partisipasi
siswa
nonfisik
berupa
merupakan
contoh
Hambatan yang dialami oleh guru dan
orang tua terkadang sibuk dengan pekerjaannya
siswa dalam kegiatan paguyuban antara lain,
sehingga pada bulan tertentu tidak dapat hadir
beberapa orang tua terkadang sibuk dengan
dalam kegiatan paguyuban.
pekerjaannya
masing-masing
sehingga
pada
bulan tertentu tidak dapat hadir dalam kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
paguyban. Kesibukan orang tua tua ini sesuai
Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
dengan pendapat Soemiarti Patmonodewo (2003: 127) bahwa para orang tua umumnya telah tersita waktunya, karena umumnya suami istri muda usia
Dwi Siswoyo, dkk. (2011). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Hamzah B. Uno. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
bekerja di luar rumah.
SIMPULAN Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
Sardiman. (2014). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut: (1) Pelaksanaan partisipasi orang
Siti
Irene Astuti Dwiningrum. (2011). Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat
Partisipasi Orang Tua …. (Lina Puspitaning Rahayu) 9
dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Slameto, dkk. (2009). Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Soemiarti Patmonodewo. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Syaiful Bahri Djamarah. (2008). Psikologi Belajar Edisi II. Jakarta: Rineka Cipta. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yosal Iriantara & Usep Syaripudin. (2013). Komunikasi Pendidikan. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.