PARIWARA IPB PARIWARA IPB/September 2016/ Volume 325
IPB Sabet Empat Anugerah Inovasi dan Prakarsa Jabar 2016 penghargaan atas inovasinya yang ber judul “Implementasi Helm Ramah Lingkungan dari Jawa Barat untuk Indonesia dari Pengolahan Limbah TKKS di PTPN VIII Cikasungka dan Polimer Recycle di Cibinong”. Prof. Linawati Hardjito mendapatkan penghargaan atas inovasinya yang berjudul “Rumput Laut Coklat sebagai Bahan Pencerah Ku l i t d a n Pe n y e d i a a n B a h a n Bakunya Melalui Pemberdayaan Masyarakat Cipatujah”. Prof. Luki Abdullah meraih penghargaan atas inovasinya yang berjudul “ Ko n s e n t ra t H i j a u I n d i g o f e ra Sumber Protein Lokal Murah untuk Pakan Ternak dan Ikan, Solusi Masalah Pakan”.
Setelah pada tahun 2014 dan 2015, para peneliti IPB berhasil menyabet penghargaan Anugerah Inovasi dan Prakarsa Jabar, tahun 2016 ini sebanyak empat peneliti IPB berhasil menerima penghargaan serupa. Mereka adalah Dr. Hartrisari Hardjomidjojo, peneliti Departemen Teknologi Industri Per tanian, Fakultas Teknologi Pertanian / Fateta IPB, Dr. Siti Nikmatin peneliti D e p a r t e m e n F i s i k a , Fa k u l t a s Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/ FMIPA IPB, Prof. Dr. Linawati Hardjito, peneliti Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan/ FPIK IPB) dan Prof. Dr. Luki Abdullah, peneliti Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan/ Fapet IPB. Dr. Hartrisari Hardjomidjojo meraih penghargaan atas prakarsanya yang berjudul “Sistem Penunjang Keputusan Spasial untuk Kebijakan Ketahanan Pangan di Provinsi Jawa Barat”. Dr. Siti Nikmatin meraih
Media Komunikasi Internal Institut Pertanian Bogor
Pe n y e ra h a n p e n g h a r g a a n i n i diberikan pada Jumat, 19 Agustus 2016 sebagaimana terlansir dalam h t t p : / / w w w. j a b a r p r o v. g o . i d / . Penilaian telah dilakukan sejak 23 Mei 2016 sampai 1 Juli 2016, dari enam inovator IPB yang diusulkan empat diantaranya berhasil mendapatkan penghargaan itu. Sebelumnya, pada tahun 2014 tiga peneliti IPB yang meraih penghargaan Anugerah Inovasi dan Prakarsa Jabar yakni Prof. Erliza Hambali, peneliti Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Dr. Siti Nikmatin dan Prof. Made Astawan, peneliti Departemen Ilmu dan Te k n o l o g i P a n g a n , F a k u l t a s Teknologi Pertanian/Fateta IPB. Sedangkan pada tahun 2015, Prof. Suharsono, peneliti Departemen Biologi, FMIPA IPB mendapatkan penghargaan tersebut atas inovasinya ber judul “Kentang Kultivar Jala Ipam sebagai Bahan Baku Industri Kentang Goreng Pertama di Indonesia”. (IM)
Lokakarya dan Pelatihan Post-Cruise MAJAFLOX 2015
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar lokakarya dan pelatihan pasca-pelayaran MAJAFLOX-2015, (10-11/8) di Gedung Marine Center dan Gedung Pusat Komputer IPB.Kegiatan ini merupakan lanjutan pelaksanaan kolaborasi riset antara Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumberdaya Mineral, dan Balai Riset Perikanan Laut (BRPL) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. Acara pelatihan pengolahan dan analisis data kelautan dari data MAJAFLOX diikuti oleh 25 peserta dari beberapa instansi terkait, seperti mitra utama P3GL Bandung, BPOL Bali, BRPL Jakarta, Dishidros TNI-AL & STT-AL, serta para mahasiswa pasca Ilmu Kelautan IPB. Materi pelatihan terdiri dari modul metode dan teknik sampling geologi kelautan, pengolahan dan analisis dan visualisasi data CTD, serta analisis Thorpe untuk menghitung percampuran turbulent.***
Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Ahsan Saifurrohman Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin, Waluya S, Aris Solikhah, Reza Fahmi, Iman Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : A Saifurrohman Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email:
[email protected]
2
PARIWARA IPB
FKH IPB Gelar Seminar dan Workshop Small Animal Anaesthesia
MahasiswaIPBHadiri TemuNasional
hewan dan memperbaruhi keilmuan yang sudah ada atau mengembangkannya agar lebih sempurna,” kata Direktur Rumah Sakit Hewan Pendidikan FKH IPB ini.
Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor (FKH IPB) bekerjasama dengan Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI) dan Pe r h i m p u n a n D o k t e r H e wa n Indonesia (PDHI) cabang Jawa Barat II menggelar Seminar dan Workshop Small Animal Anaesthesia dengan tema, “Mengurangi Rasa Nyeri dan Penderitaan Dimulai dengan Anaesthesia”, Selasa-Rabu (3031/8) di Rumah Sakit Pendidikan FKH IPB, Kampus IPB Darmaga, Bogor. Kegiatan seminar diikuti 45 peserta, sedangkan workshop diikuti 24 peserta yang berasal dari Makasar, Bali, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Jawa Barat II, Prof. Dr. drh. Deni Noviana mengatakan, anestesi adalah suatu metode mengurangi rasa sakit ketika dilakukan tindakan pembedahan pada hewan kecil seperti anjing dan kucing. Kegiatan ini dikhususkan bagi praktisi dokter hewan yang sudah lulus dari FKH IPB untuk terus mencari dan mendalami ilmu kedokteran hewan. “Terutama mewadahi dokterdokter muda dalam menggali dan m e n d a l a m i i l m u ke d o k t e ra n
Menurut drh. Siti Komariah, Ketua Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI), anestesi terbagi dalam dua kelompok yaitu analgetik dan anestesi keadaan sadar. Analgetik tidak selalu menghilangkan seluruh rasa nyeri tetapi selalu meringankan rasa nyeri. Beberapa jenis anestesi menyebabkan kehilangan kesadaran, sebagian lagi hanya menghilangkan nyeri bagian tubuh tertentu dan pemakainya tetap sadar. Sementara Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB, Dr. drh. Trioso Purnawarman, M.Si saat membuka Seminar dan Worksop mengatakan, “Semua prosedur bedah dimulai dengan anestesi. Oleh karena itu, keahlian ini sangat penting dan menjadi kompetensi utama yang harus d i m i l i k i d o k t e r h e wa n s e r t a paramedis. Perkembangan teknikteknik anestesi untuk mengurangi rasa nyeri dan penderitaan hewan meningkat pesat seiring dengan t e k n i k- t e k n i k o p e r a s i y a n g kompleks.” Menurutnya, hal ini b e r s a m a a n d e n g a n perkembangan obat-obat dan peralatan medis. Teknik ini dimulai dari yang paling sederhana sampai yang paling menantang. Para peserta akan mendapatkan teoriteori dasar dari seminar dan memahami teknik-teknik terbaru saat praktik dalam workshop. (awl)
FPIK dan LPER Sinergikan Upaya Peningkatan Ekonomi Nelayan
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Luky Adrianto dan Direktur Lembaga
Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) Drs. Haryo Tienmar P, Ak ME., CPA.CA menandatangani nota kesepahaman terkait penguatan ekonomi kerakyatan di bidang Perikanan Surabaya dan Cilacap, Senin (8/8). Peran FPIK di bidang pendidikan dan pengembangan teknologi tepat guna, sedangkan LPER adalah di bidang jaringan UMKM dan penyedia dana pemberdayaan.***
S e b a n ya k d e l a p a n m a h a s i s w a Institut Pertanian Bogor (IPB) penerima beasiswa menghadiri 'Temu Nasional Mahasiswa Bidikmisi, Afirmasi Pendidikan (ADik) Papua, Daerah Tertinggal,Terdepan dan Terluar(3T), Sar jana Mendidik Tertinggal Terdepan dan Terluar (SM3T) dan Pendidikan Profesi Guru (PPG)', pada 9-12 Agustus di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta. Kedelapan mahasiswa tersebut Agus Supriyanto, Irfan Abdul Aziz, Fitri Dwi Hastuti, Tika Annisa P. W. dan Dewi Masithah (penerima Bidikmisi), Ammy dan Ferra ( penerima ADik) serta Justi Herdy (Afirmasi 3T). Acara yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI) ini dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ( H a k t e k n a s ) k e - 2 1 . A c a ra i n i bertujuan membangun jejaring komunikasi dan meningkatkan wawasan kebangsaan serta pemberian penghargaan pada mahasiswa berprestasi. Kegiatan dimulai dengan pembukaan acara Temu Nasional yang bertempat di Pendapa Ageng, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa), Kemenristekdikti RI, Prof. Intan Ahmad dan dilanjutkan nonton bareng film inspirasi Indonesia “Rudi Habibie” bersama B.J. Habibie. Peserta juga mendapat pembekalan bermanfaat diantaranya: Motivasi Kewirausahaan oleh Dr. Nining Sri Astuti, MA. (UKM Center FEB-UI), wejangan dari Puan Maharani, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Kuliah Umum Bela Negara oleh Panglima TNI Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo, Motivasi Prestatif oleh Dr. Suprayitno, MBA d a n M o t i va s i Wa w a s a n Kebangsaan oleh Dr (HC). Ary Ginanjar Agustian.(rf)
3
PARIWARA IPB
PSSP LPPM IPB Gelar Seminar Internasional untuk Keselarasan Manusia dan Primata
Pusat Studi Satwa Primata, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor (PPSP LPPM IPB) merupakan salah satu dari enam pusat penelitian yang menjadi Pusat Unggulan Iptek oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI). PPSP LPPM IPB, Senin (29/9), menggelar Seminar Internasional bertema 'Integrating Biological Studies to Promote Primate Conservation Effort' di IPB International Convention Center. Ketua Panitia, Dr. Dyah Perwitasari Farajallah, M.Sc menyampaikan kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat luas tentang keharusan adanya keselarasan antara hewan primata dan manusia. Direktur PSSP LPPM IPB, Prof. Joko Pamungkas menyampaikan seminar internasional ini digelar PSSP LPPM IPB bekerjasama dengan University of Washington, Amerika, Mahasarakham University, Thailand, The Aspinall Foundation, The American Institute for Indonesian Studies (AIFIS), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Seminar ini menghadirkan Internasional Speeker, Prof. Randall C. Kyes, PhD, Professor of Psychology and Global Health yang juga D i r e c t o r C e n t e r f o r G l o b a l F i e l d S t u d y, Washington.(DH)
PKSPLLPPMIPB,GardaDepan ImplementasiICMdiIndonesia
Selain memiliki potensi ekologi-ekonomi yang sangat besar, wilayah pesisir dihadapkan pada ancaman ke r u s a k a n l i n g k u n g a n , ya n g b e r u j u n g p a d a pemiskinan masyarakat yang tinggal di dalamnya. Penyebab permasalahan tersebut, diantaranya adalah kentalnya kontestasi antar sektor yang dilengkapi dengan minimnya koordinasi antar lembaga yang berkepentingan. Isu tersebut mencuat dalam acara “National Training Workshop on Baseline /Risk Vulnerability Assessment and State of the Coast Reporting (SOC) for ICM Sites in Indonesia”. Acara yang dilaksanakan di Bali pada tanggal 9 Agustus 2016 ini merupakan bagian dari pelaksanaan program Integrated Coastal Management (ICM) di Indonesia yang disupport Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI sebagai focal point untuk Indonesia dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai ICM National Learning Center di Indonesia. Dalam pelaksanaan program ICM tersebut, PKSPL LPPM IPB sebagai National ICM Learning Center melibatkan dan membina perguruan tinggi lokal sebagai pendamping pemerintah provinsi /kabupaten /kota yang menjadi lokasi prioritas.***
Mahasiswa MSP IPB Gelar Green Belt Conservation Lamun 2016
Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan (Himasper) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar acara “Green Belt Conservation Lamun 2016” (18-19/8) di Pulau Pari,
Kepulauan Seribu. Acara ini dihadiri oleh 32 mahasiswa dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) FPIK IPB. Kegiatan tersebut dimulai dari pemberian kuliah umum mengenai pengertian lamun secara umum dan cara penanaman lamun yang baik dan benar oleh Drs. Wawan Kiswari, M.Sc, seorang ahli lamun terkenal dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2OLIPI). Setelah itu, acara dilanjutkan dengan kegiatan utama berupa penanaman lamun di salah satu
bagian pesisir Pulau Pari, dan membersihkan sampah di sekitar pantai yang dilakukan bersamasama oleh mahasiswa MSP IPB dan t i m dari LIPI. *** Akses berita dan foto IPB terkini pada laman: www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id
4
PARIWARA IPB
Makan Nasi Analog dan Ombak Caping Meriahkan Pembukaan MPKMB IPB Angkatan 53 Indonesia dan harus mampu menjadi solusi atas persoalan pangan Indonesia. Saya anak petani, jauh dari kehidupan modern. Namun dengan kerja keras dan keikhlasan bisa mengantarkan saya menjadi seperti saat ini. Saya bangga menjadi anak petani,” serunya.
Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) angkatan 53 Program Sarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) resmi dibuka oleh Rektor IPB, Prof.Dr. Herry Suhardiyanto, di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Darmaga, Bogor, Jumat (26/8). Tu r u t h a d i r d a l a m kesempatan ini ialah Gubernur Jawa Barat, Dr. Ahmad Heryawan.
Gubernur menyampaikan pesan kepada para mahasiswa baru IPB untuk belajar dengan baik dan berbangga hati, karena kampus IPB merupakan kampus yang dicanangkan langsung oleh Presiden Indonesia pertama, Bung Karno, sebagai kampus yang menjaga kedaulatan pangan Indonesia. “Pelajari pangan nasional
Kegiatan Mahasiswa IPB di Kabupaten Pekalongan M a h a s i s w a Ku l i a h Kerja Nyata-Tematik I n s t i t u t Pe r t a n i a n Bogor (KKN-T IPB) serta mahasiswa IPB Goes To Field (IGTF) 2016 melakukan penanaman 25 ribu bibit pohon sengon di sembilan desa lokasi m a h a s i s wa K K N -T IPB yang terbagi d a l a m t i g a kecamatan, yaitu Paninggaran, Karangdadap, dan Talun, Kamis (25/8). Kegiatan ini hasil kerjasama dengan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (DPPK) Kabupaten Pekalongan dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pekalongan. Nampak hadir dalam kesempatan ini diantaranya Ke p a l a L e m b a g a Pe n e l i t i a n d a n Pe n g a b d i a n Masyarakat (LPPM) IPB Dr. Prastowo, sejumlah perwakilan Pemerintah Kabupaten Pekalongan, dan para kepala desa. Kegiatan yang juga dilakukan untuk memperingati hari jadi Kabupaten Pekalongan ke-394 ini juga dimeriahkan dengan pengobatan gratis bagi ternak. Pengobatan dilakukan oleh lima orang dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB yang dibantu oleh mahasiswa IGTF IPB.***
Dalam kesempatan ini digelar acara makan bersama nasi beras analog yang diikuti ribuan mahasiswa baru, Gubernur Jawa Barat, dan pimpinan IPB. Beras analog merupakan produk mirip beras yang dibuat dari tepung nusantara dengan menggunakan teknologi ekstrusi yang digagas oleh Guru Besar F a k u l t a s Te k n o l o g i Pertanian (Fateta) IPB Prof.Dr. Slamet Budijanto. Beras analog memiliki
kelebihan dapat didesain khusus sesuai dengan kebutuhan sehingga cocok untuk penderita diabetes dan yang sedang diet. Selain itu, beras a n a l o g j u g a menggunakan 100 persen bahan baku lokal sehingga mendukung ketahanan pangan. Ta m p a k h a d i r d a l a m kesempatan ini, diantaranya Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, P r o f. D r. Yo n n y Koesmaryono; Direktur Utama PT. BLST IPB, Dr. Meika Syahbana Rusli; dan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) IPB, Danang Setiawan. Acara semakin meriah dengan atraksi ombak caping dari ribuan mahasiswa baru. (RF)
UKMLawalataIPBJuara1 LombaWanaLestari2016 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lawalata Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menjadi Pecinta A l a m Te r b a i k (Juara 1) dalam Lomba Wana Lestari yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Penobatan ini diberikan kepada UKM Lawalata IPB yang dinilai sebagai kelompok pecinta alam yang telah berjasa dalam upaya pelestarian/ konservasi sumberdaya alam di Indonesia. Ketua umum Lawalata IPB, Kasrizal, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya keluarga besar Lawalata IPB dan kampus IPB serta semua pihak atas dukungan mengikuti lomba ini. “Perjuangan yang cukup melelahkan karena lomba ini dilaksanakan berjenjang, mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi hingga Nasional. Ini adalah apresiasi untuk semua pecinta lingkungan atas apa yang telah dilakukan selama ini. Semoga kemenangan ini terus memotivasi seluruh masyarakat khususnya pecinta alam di Indonesia untuk bertindak lebih banyak dan lebih baik terhadap lingkungan,” ujarnya.***
5
PARIWARA IPB
MahasiswaIPBDinobatkansebagai MahasiswaBerprestasiTerbaikIII TingkatNasional2016
Muhammad Hariz Zamaludin, mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (Fema-IPB) berhasil menyabet gelar Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Terbaik III Tingkat Nasional Tahun 2016 untuk Program Sarjana (S1). “Saya bersyukur dan bahagia atas kemenangan ini. Ini capaian saya yang luar biasa. Keberhasilan ini bukan semata hasil usaha sendiri, tapi berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kemenangan ini juga kemenangan mereka,” ungkap Hariz. Pemilihan mawapres tingkat nasional rutin diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI) sejak tahun 2004. Tahun 2016 ini pemilihan Mawapres mengangkat tema “Iptek dan Inovasi untuk Daya Saing Bangsa”. Sebelumnya para Mawapres diseleksi secara berjenjang mulai dari tingkat jurusan atau departemen, fakultas, perguruan tinggi, lalu maju ke tingkat nasional. Dalam kompetisi itu, Hariz berhasil lolos masuk dalam 16 finalis dan maju pada seleksi tahap akhir. Pada penilaian tahap akhir ini, Hariz mengatakan ada empat aspek yang dinilai tim juri diantaranya: psikologi, karya tulis ilmiah (KTI), kemampuan berbahasa Inggris, dan verifikasi berkas. Setelah sukses melewati penilaian itu, Hariz dinobatkan sebagai Mawapres Terbaik III Tingkat Nasional 2016 pada Malam Penganugerahan di Hotel Sahid Rich, Yogyakarta (16/8).
Pada sesi presentasi, mantan Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IPB Debating Community (IDC) ini memaparkan karya tulis ilmiahnya yang berjudul “Online Farming System IIOFS Mobile Application as Strategy to Empower Indonesian Farmers”. Karya ilmiah ini digagas atas kepeduliannya ingin mengatasi permasalahan terkait penyuluh seperti: kemampuan penyuluh yang tidak sama antar daerah dan tidak adanya alur informasi yang mudah diakses petani. Gagasan ini berupa rancangan aplikasi smartphone yang ditujukan untuk membantu penyuluh pertanian dalam melakukan penyuluhan. “Sejauh ini aplikasi Indonesian I n t e g r a t e d O n l i n e Fa r m i n g System (IIOFS) memang belum direalisasikan. Tapi saat ini saya bersama teman-teman dari Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA IPB) s e d a n g b e r u s a h a mengembangkan sistemnya. Saya yakin gagasan ini punya peluang besar, apalagi sejalan dengan program pemerintah 'Internet Masuk Desa' ditambah lagi dengan pengguna smartphone yang kian membludak,” kata mahasiswa kelahiran Bandung itu. Ia berharap gagasan tersebut diterima Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) dan disampaikan kepada para penyuluh pertanian, sehingga mereka dapat melakukan penyuluhan online yang terhubung langsung dengan pakarnya. Gagasan ini akan diaplikasikan di Pulau Jawa terlebih dahulu, karena memiliki infrastruktur yang memadai dan dapat menyokong keberhasilan implementasinya. Ia berpesan ke p a d a p a ra m a h a s i s wa d i Indonesia untuk terus berusaha menemukan dan menekuni passion, sehingga menjadi seseorang yang unik dan mempunyai nilai jual lebih. Dengan nilai jual ini, ia berharap Indonesia memiliki sumberdaya manusia (SDM) berkualitas, sehingga dapat bersama-sama memajukan negeri. (IM)
MahasiswaBaruProgramDiploma IPBIkutiPerkenalanKampus
Sebanyak 2.342 mahasiswa angkatan 53 Program Diploma Institut Pertanian Bogor (IPB) mengikuti Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) yang bertajuk “Garda Prestatif Berjiwa Pertanian, Wujudkan Karya Cemerlang”, Senin-Selasa (29-30/8) di Kampus IPB Cilibende, Bogor. Ketua Pelaksana, Bahtiar Miftah mengatakan rangkaian kegiatan MPKMB Program Diploma IPB antara lain : parade bendera tiap program keahlian dari Kampus Cilibende sampai Kampus Baranangsiang, lomba yel-yel, sosialisasi tentang peraturan kampus, pengenalan kampus dan penjelasan materi dari konselor Program Diploma IPB. “Tujuan kegiatan MPKMB ini untuk memperkenalkan sistem pendidikan dan kehidupan kampus, memberikan pemahaman tri dharma perguruan tinggi dan dasar kepemimpinan, etika kampus, moral intelektual serta memberikan motivasi kepada mahasiswa baru agar bangga berkesempatan melanjutkan pendidikan di Program Diploma IPB,” kata Bahtiar. Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof. Yonny Koesmaryono dalam sambutannya mengatakan seleksi penerimaan mahasiswa Program Diploma berlangsung sangat ketat. Dari 14 ribu pendaftar, hanya 2.342 yang diterima, baik melalui jalur undangan (Undangan Seleksi Masuk IPB/USMI) maupun jalur reguler atau pendaftaran langsung dengan ujian tertulis. “Melalui MPKMB ini kalian dapat mengenal lingkungan kampus dan meningkatkan minat belajar. Saya berharap mahasiswa baru angkatan 53 selalu semangat meningkatkan pengetahuan, bakat dan prestasinya di lingkungan kampus, sehingga setelah lulus dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” kata Dr. Ir. B a g u s P u r wa n t o s e l a k u D i r e k t u r Program Diploma IPB. Ucapan selamat datang juga disampaikan Wakil Walikota Bogor, Ir. Usmar Hariman yang juga merupakan Alumni IPB. Ir. Usmar mengajak mahasiswa baru Program Diploma IPB untuk menjaga ketertiban Kota Bogor. (Awl/Dh)
6
PARIWARA IPB
Kerjasama Penelitian IPB dan Monash University
Institut Pertanian Bogor (IPB) aktif dalam kegiatan penelitian dengan berbagai negara, salah satunya dengan Australia. Sejak akhir 2014 telah berdiri Australia Indonesia Centre (AIC), di bawah manajemen Direktorat Jenderal Pendidikan T i n g g i d i Ke m e n t e r i a n R i s e t , Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI, IPB sudah terlibat dalam penelitian di cluster pangan, cluster energi, cluster kesehatan dan cluster infrastruktur. Pada akhir 2015 diinisiasi kerjasama penelitian dengan cluster baru yang disebut Cluster Air, yaitu Urban Water Cluster (semula diberi nama
Re s i l i e n t C i t i e s C o m m u n i t i e s Cluster), dengan mengusung tema Water Sensitive Cities. Kerjasama penelitian dalam Cluster Air ini terdiri dari 41 peneliti dan 25 mahasiswa pascasarjana dari IPB, Universitas Indonesia (UI) dan I n s t i t u t Te k n o l o g i S e p u l u h November (ITS) Surabaya di pihak Indonesia dan Monash University di p i h a k A u s t r a l i a . Penelitian-penelitian dan implementasi model dengan konsep Leap Frogging "lompatan katak" menuju ke Water Sensitive Cities difokuskan di Bogor dan Surabaya. Dr Bima Arya sebagai walikota Bogor dan juga alumni Monash University sangat mendukung kerjasama penelitian ini. Penelitian kerjasama yang dilakukan selama tiga tahun ini, 2015/2016 sampai 2018/2019 melibatkan A-BG-C yaitu Academician, Business, Government dan Community. Oleh karena itu IPB melakukannya
dengan Pemerintah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, pengembang kota yaitu Sentul City Tbk, dan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) antara lain Komunitas Peduli Ciliwung. Dengan adanya kesepakatan-kesepakatan antara ABGC diharapkan hasil-hasil penelitian terkait air dengan media perairan sungai dan bantaran lanskapnya, perairan situ, sumbersumber air tanah dan lain-lain yang sudah dilakukan atau sedang dilakukan diharapkan bisa menjadi model yang bisa diterapkan sebagai model air perkotaan. Karena itu dalam cluster ini peneliti terbagi dalam sub-project bench marking, governance, modelling, technology, design and demo, learning alliances. Prof. Hadi Susilo Arifin (IPB) adalah salah satu Co-Leader dalam Water Cluster dari pihak Indonesia dan Prof Ana Deletic (Monash University) dari pihak Australia.***
Jumling IPB di Kelurahan Balumbang Jaya
KiprahPesertaKKN-TIPBdiKabupatenGarut
Tim Jumat Keliling (Jumling) Institut Pertanian Bogor (IPB) tiba di Kampung Batuhulung RT.2/2, Kelurahan Balumbang Jaya Kecamatan Bogor Barat, Jumat (19/8). Puluhan warga menyambut hangat Tim Jumling yang dipimpin oleh Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Dr. Agus Oman Sudrajat itu. Ketua rombongan tim Jumling IPB, Dr. Agus Oman Sudrajat mengatakan Jumling IPB adalah salah satu bentuk silaturahmi antara IPB dengan warga lingkar kampus. Melalui Jumling ini, diharapkan warga dapat merasakan keberadaan IPB. Dalam kegiatan ini, digelar sosialisasi program bank sampah oleh Warcito, SP, MM dan Program Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) oleh Ir. Endah Dwi Rahayu dari Agrianita IPB. Jumling kali ini juga menyerahkan santunan kepada 20 anak yatim, pemberian peralatan kesehatan untuk Posyandu dan peralatan belajar untuk Taman Pendidikan Al-Quran setempat, diakhiri dengan pemberian pelayanan kesehatan cuma-cuma oleh tim dokter Dompet Dhuafa. (Awl)
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata – Tematik (KKN –T) IPB Desa Sukarasa Kabupaten Garut , Jawa Barat mengajak masyarakat untuk taat pajak, terutama Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Hal ini sejalan dengan tema KKN-T “Pengembangan Pertanian Terpadu Berbasis Sumberdaya Wilayah untuk Mendukung Kemandirian Pangan, Peningkatan Ekonomi Wilayah, dan Kelestarian Lingkungan”. Ajakan ini berawal dari penerimaan pajak bumi dan bangunan yang jauh dari target, yakni hanya sekira 36 persen per tahunnya. Ketua pelaksana Gerakan Taat Pajak, Bagus Eka Putra, mengatakan jika dana swasta digunakan untuk hal yang sifatnya produktif ataupun digunakan untuk membangunan infrastruktur sosial maupun fisik, akan mempercepat pembangunan desa yang dampaknya akan terasa bagi masyarakat. Dinas Pengelolaan dan Kekayaan Aset Daerah Kabupaten Garut mengapresiasi kegiatan ini.***
7
PARIWARA IPB
JumlingIPBdiDesaPetir warga khususnya petani dan para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
Tim Jumat Keliling (Jumling) Institut Pertanian Bogor (IPB) tiba di Kampung Babakan Gang Salak, Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jumat (26/8). “Kami sudah lama menanti kehadiran tim Jumling IPB di kampung kami. Alhamdulillah, hari ini kami mendapat kesempatan untuk bersilaturahmi dan berinteraksi langsung dengan pimpinan IPB,” ujar Ketua RW. 02, Sobari. Senada, Sekretaris Desa (Sekdes) Petir, Ugis, menyampaikan, Jumling IPB sangat dinantikan oleh warga Desa Petir. Program Jumling IPB, terangnya, sangat membantu
“Keberadaan IPB sebagai mitra desa harus disambut baik dan dijadikan kesempatan dan motivasi bagi anakanak untuk belajar dengan baik dan berprestasi di pendidikan. Alangkah bahagianya jika anak-anak kita bisa menimba ilmu pendidikan di IPB. Orang-orang yang jauh saja pada datang ke IPB untuk belajar, dan sekarang kesempatan anak lingkar kampus untuk berprestasi di IPB,” paparnya. Ketua rombongan tim Jumling IPB, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta IPB), Prof.Dr. Kudang Boro Seminar mengaku gembira dapat bersilaturahmi dengan warga desa lingkar kampus. Desa Petir dinilainya memiliki banyak potensi di bidang pertanian, seperti terlihat dalam suguhan penganan hari itu yang semuanya berasal dari hasil bumi Desa Petir, seperti singkong, jagung dan kacang. Karenanya akan ada banyak hal yang bisa dilakukan bersama antara IPB dengan warga Desa Petir.
Dalam kesempatan ini Prof Kudang berpesan kepada para orangtua yang hadir agar mendorong generasi muda untuk belajar yang baik. “Warga Desa Petir adalah mitra IPB. Karena itu, anak-anak Desa Pe t i r h a r u s b i s a b e l a j a r d a n menimba ilmu pengetahuan di IPB. Terpenting ada kemauan dan kerja keras,” ujarnya. Rangkaian Jumling IPB diisi dengan sosialisasi Program Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) Agrianita IPB, pelayanan kesehatan cumacuma dari tim dokter Dompet Dhuafa, pemberian santunan kepada 20 anak yatim, pemberian alat kesehatan untuk Posyandu, dan pemberian al-Quran untuk Masjid Al-Hikmah. Turut hadir dalam rombongan Jumling IPB kali ini diantaranya perwakilan Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Drs. Suhaemi, MM dan Warcito, SP, MM, anggota Agrianita IPB, dan dosen magang dari berbagai daerah. (Awl)
KSKP IPB Gelar Seminar Revitalisasi Karet Koordinasi Pangan dan Sumberdaya Hayati K e m e n t e r i a n Perekonomian RI, Muzdalifah Mahmud, MP. Dalam kesempatan ini menyampaikan rencana pemerintah yang akan merevitalisasi atau meremajakan perkebunan karet Indonesia guna m e n i n g k a t k a n perekonomian petani karet Indonesia. Direktorat Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian (KSKP) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar Seminar N a s i o n a l “ Re v i t a l i s a s i Karet Alam untuk Pengembangan Ekonomi Pedesaan dan Daya Saing Bangsa”, Kamis (1/9), di IPB International Convention Center (IICC) Bogor.
Direktur KSKP IPB, Dr. Dodik Ridho Nurrochmat mengatakan, acara ini penting dilakukan dalam rangka meningkatkan revitalisasi karet alam. Dikatakannya, karet Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia, namun disparitas harga sangat timpang. Seminar ini dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang
D i k a t a k a n n y a , peremajaan perkebunan karet Indonesia saat ini paling kecil jika dibandingkan dengan beberapa negara produsen karet dunia. “Malaysia pertumbuhan 2,6 persen. Bahkan T h a i l a n d a n g k a pertumbuhannya paling cepat. Untuk itu kita m e m a n g p e r l u
peremajaan,” ujarnya. Selain itu, untuk m e n i n g k a t k a n kesejahteraan petani k a r e t , u s u l a n l a i n nya adalah dengan sistem tanaman tumpang sari. S a a t i n i p e t a n i menghasilkan 800 kilogram karet per hektar dengan penghasilan Rp 1,5 juta per bulan. Harapannya nanti produktivitas meningkat, dan penghasilan pun meningkat. Acara yang dimoderatori oleh Wakil Rektor bidang Sumberdaya dan Kajian Strategis IPB, Prof.Dr. Hermanto Siregar ini juga dihadiri oleh HS Dillon, pakar ekonomi pertanian dan pedesaan yang juga Founder Center For Agriculture and People Support.(dh)
PARIWARA IPB
8
ORASI ILMIAH GURU BESAR Pada 27 Agustus 2016, IPB menggelar Orasi Ilmiah tiga Guru Besar. Kegiatan yang difasilitasi oleh Direktorat Administrasi Pendidikan ini bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasoetion.
Prof. Dr.Ir. Surjono Hadi Sutjahjo, MS Prof.Dr. Drh. Bambang Purwantara, Msc. Guru Besar Tetap Guru Besar Tetap Fakultas Pertanian Fakultas Kedokteran Hewan Judul Orasi: “Peranan Pemuliaan Tanaman dalam Peningkatan Judul Orasi: “Aplikasi Teknologi Produktivitas Pertanian melalui Reproduksi untuk Mendukung Pemanfaatan Fenomena Heterosis Produktivitas Ternak dan Konservasi dan Segregan Transgresif Satwa di Indonesia”
Prof. Dr. Ir. M. Fadjar Rahardjo, DEA Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Judul Orasi: “Keanekaragaman Hayati dan Konservasi Ikan sebagai Tumpuan Pengembangan Perikanan yang Berdaulat dan Berkelanjutan”
RUAYA C-Day 2016 melalui kerjasama sinergis antara akademisi, dunia usaha dan pemerintah dalam membangun perikanan dan maritim Indonesia.
Himpunan Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (HA FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan FPIK IPB mengadakan kegiatan RUAYA-C Day 2016, Sabtu (3/9). Kegiatan ini merupakan “Hari Pulang Kampus Alumni FPIK IPB” dan dihadiri lebih dari dua ribu orang alumni FPIK IPB yang berprofesi di berbagai bidang. Kegiatan RUAYA-C D a y 2 0 1 6 d i h a ra p k a n dapat membangun sinergi alumni dan sivitas
Dekan FPIK IPB Dr. Luky Adrianto mengungkapkan bahwa kegiatan RUAYA-C Day 2016 merupakan bagian dari Dies Natalis IPB dan Dies Natalis FPIK ke5 3 . Ia b e r h a ra p a g a r kegiatan ini tidak selesai hari ini saja, tapi dapat meningkatkan kualitas integrasi antara seluruh a k a d e m i k a d a l a m sivitas akademika dan m e n g h a d a p i d i n a m i k a alumni FPIK IPB. kampus dan kemajuan Sementara itu, Rektor IPB dunia perikanan dan P r o f . D r . H e r r y kelautan. S u h a r d i y a n t o , mengatakan almamater Ketua HA-FPIK IPB Ir. dan alumni harus saling A b d u l A z i z , M B A , terkait. “Tidak ada kampus menyampaikan perlunya besar tanpa reputasi para koordinasi bagi alumni a l u m n i , d a n r e p u t a s i FPIK IPB untuk membantu a l m a m a t e r d a p a t m e w u j u d k a n v i s i membantu alumninya,” pemerintah. Menurutnya, ujarnya. saat ini menjadi kesempatan yang sangat Dalam kesempatan ini baik untuk mengambil diberikan “Ruaya C Tribute peran yang lebih nyata for C Alumni” kepada Prof
(R) Dr. Fatuchri Sukardi, Ir. Pong Suwignyo, M. Sc , Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, dan Dr. Mustafa Abubakar. Selain itu diadakan juga pelantikan badan pengurus wilayah HA-FPIK IPB periode 2016-2020 untuk 15 wilayah di Indonesia dan launching program C-Fund. C-Fund merupakan lembaga semi independent yang diinisiasi oleh Dekan FPIK dan HAF P I K ya n g m e m b a n t u mahasiswa FPIK yang membutuhkan bantuan biaya kuliah dan biaya hidup. Kegiatan RUAYA-C Day 2016 dimeriahkan dengan expo usaha dan inovasi hasil perikanan dan kelautan, panggung hiburan, jalan pagi sehat C - F u n Wa l k , h i b u r a n Perkusi Explorasi ITK, Tari Tradisional dari mahasiswa FPIK, dan kegiatan lelang batik sutra edisi perikanan yang dipesan khusus untuk acara RUAYA-C Day 2016 dan hasil penjualannya dimasukkan untuk dana CFund.(RF)