EDISI Oktober 2015
SAMBUTAN REKTOR Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc Assalamu’alaikum Wr.Wb Kepada para wisudawan yang berbahagia, atas nama pribadi, pimpinan dan seluruh sivitas akademika IPB, saya mengucapkan selamat atas kelulusan Saudara dalam mencapai gelar akademik yang diraih sesuai dengan bidang ilmu masing‐masing. Keberhasilan Saudara menempuh pendidikan tinggi di IPB merupakan modal sosial yang sangat besar. Pada hari ini, IPB mewisuda dan menyerahkan ijazah kepada 800 wisudawan yang terdiri dari 27 wisudawan program Doktor, 108 wisudawan program Magister Sains, 9 wisudawan program Magister Manajemen, 2 wisudawan Magister Profesional, dan 654 wisudawan Program Sarjana. Tahun ini kita bersyukur atas prestasi yang telah kita raih. Beberapa diantaranya adalah IPB menempati peringkat ke-3 perguruan tinggi terbaik di Indonesia, yang diumumkan oleh Kemenristekdikti RI pada tanggal 17 Agustus yang lalu berdasarkan kriteria kualitas sumberdaya manusia (SDM), penelitian dan publikasi, kegiatan kemahasiswaan dan akreditasi. Dari empat kriteria tersebut, IPB memperoleh peringkat 1 nasional untuk kualitas SDM dan peringkat 2 nasional untuk penelitian dan publikasi. Penghargaan ini menambah kebanggaan kita. Selain itu untuk mewujudkan Kampus IPB yang ramah lingkungan, lestari dan menjadi ruang pembelajaran demi terciptanya kawasan yang kondusif bagi mahasiswa, kita juga mencanangkan gerakan kampus hijau atau “Green Campus”. Sebagai bagian dari penetapan IPB menuju Green Campus 2020, IPB saat ini sudah mengembangkan transportasi yang ramah lingkungan melalui penggunaan mobil listrik, sepeda dan bus dengan berbahan bakar ramah lingkungan. Implementasi Green Transportation dilakukan melalui lima tahapan, yaitu mendorong penggunaan sepeda, mobil listrik, bus berbahan bakar gas/nabati, membatasi penggunaan sepeda motor dan mobil.
Panen Raya Padi Varietas Baru IPB 3S dan IPB 4S Panen Raya padi varietas baru IPB 3S dan IPB 4S yang dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB), Minggu (27/9) di Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Produktivitas ini jauh di atas rata-rata produksi nasional yang berkisar 5.5 ton per hektar. Dengan penggantian varietas padi baru ini dapat meningkatkan produktivitas sekitar 3 ton per hektar. Sehingga Presiden RI minta IPB untuk langsung menanam 100 ribu hektar.
SUSUNAN REDAKSI
PENANGGUNG JAWAB : Yatri Indah Kusumastuti; PEMIMPIN REDAKSI : Siti Nuryati REDAKTUR PELAKSANA : Dedeh Hartati; EDITOR : Nunung M.; REPORTER : Siti Zulaedah, Rio F, Awaludin LAYOUT : Devi; FOTOGRAFER: Cecep AW, Bambang A; SIRKULASI: Agus Budi P, Endih M.Untung
Mari kita mulai dengan praktik-praktik ramah lingkungan demi terciptanya masyarakat kampus yang bersih, aman, sehat dan berkualitas. Saya harap, budaya ini dapat mengakar pada pribadi sivitas IPB dan ditularkan ke lingkungan masingmasing. Akhirnya, mulai saat ini Saudara telah menjadi bagian dari alumni IPB yang telah mencapai 130.965 orang yang berkarya di segenap penjuru tanah air hingga manca negara. Sebagai alumni baru IPB, saya mohon Saudara dapat segera bergabung dengan Himpunan Alumni IPB agar dapat terus berhubungan dengan almamater tercinta Wassalamu’alaikum Wr.Wb
ALAMAT REDAKSI
Humas IPB, Gd. Andi Hakim Nasoetion Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635 EDISI Oktober 2015 Email :
[email protected]
1
FOKUS
Alumni IPB Angkatan 22 Tampilkan Pizza Tempe 10 Meter Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) angkatan 22 menggelar acara “Reuni Akbar 30Th Grhasita”. Grahasita mempunyai makna Rumah Persemaian. Acara ini bertujuan untuk memperkuat komitmen dan meluaskan kemanfaatan hidup untuk orang lain melalui tiga gerakan kepedulian yang menerapkan gaya hidup hijau (green living).
menjaga nama baik almamater. Untuk itu perlu adanya kerjasama yang baik antara alumni dengan almamaternya. Terlebih alumni dari angkatan 22 ini tidak sedikit yang menjadi penentu kebijakan di IPB, sehingga bisa selalu bersinergi untuk kejayaan IPB dan bangsa Indonesia, imbuh Prof Anas.
Ketiga gerakan tersebut adalah Green Tempe 22 sebagai bagian dari Indonesia Tempe Movement yang dipelopori oleh Wida Winarno dari Bogor; model peternakan sapi perah terpadu yang dipelopori oleh Taryat Ali Nursidi dari Subang; dan kewirausahaan sosial yang dipelopori oleh Akhmad Supriyatna dari Serang.
Sementara itu, Ketua Panitia Reuni Akbar 30 Tahun Grhasita, Ojat Sujatnika mengatakan, reuni akbar merupakan awal penguatan komitmen untuk terus bekerja bersama-sama. Masing-masing alumni memiliki bidang kepedulian, dan model pengabdian kemanfaatan hidup lainnya.
“Ketiga gerakan kepedulian ini sebagian contoh dari kesadaran dan wujud nyata alumni IPB angkatan 22, yang memaknai reuni ini sebagai hari penguatan komitmen untuk meluaskan kemanfaatan hidup orang lain,” kata Mukhlis Yusuf, mewakili panitia reuni 30 tahun Ghrasita, yang juga Wakil Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) IPB, di IPB International Convention Center (IICC) Bogor, Minggu (11/10).
Ojat menambahkan, Green Tempe 22 adalah gerakan untuk keberlanjutan warisan bangsa melalui usaha pengembangan dan edukasi bagi produsen tempe, membangun jejaring retail nasional dan internasional. Selain itu adalah pemanfaatan limbah industri tempe untuk pakan ternak, menanam benih bekerjasama dengan balai benih, membuat pelatihan tempe yang lebih efisien, membuat berbagai variasi tempe, edukasi supplier untuk industri tempe, mengembangkan berbagai produk dengan konsep tempe, dan merancang strategi branding tempe sebagai identitas Indonesia. Kegiatan yang dihadiri sekitar 700 orang alumni angkatan 22 ini menampilkan ‘Pizza Tempe’ sepanjang 10 meter yang dibagikan untuk para peserta yang hadir. (ddh)
Direktur Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni IPB, Dr. Syarifah Iis Aisyah, mengatakan bahwa komitmen ini juga selaras dengan keinginan IPB untuk menciptakan Green Campus. Wakil Rektor bidang Riset dan Kerjasama IPB, Prof.Dr. Anas Miftah Fauzi dalam sambutannya mengatakan, peran alumni sangat besar dalam
2
EDISI Oktober 2015
KIPRAH ALUMNI
Pelantikan Pengurus Pusat Himpunan Alumni SPS PWD IPB
Himpunan Alumni (HA) Sekolah Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan - Institut Pertanian Bogor (SPS PWD-IPB) menggelar Pelantikan Pengurus Pusat HAPWD 2015-2018 di Gedung Himpunan Alumni IPB, Bogor, Sabtu (19/9). Pimpinan kolektif HAPWD 2015-2018 terdiri dari Dr. M. Jafar Hafsah, Dr. Harry Santoso dan Dr. Hery Margono, yang secara bergantian akan memimpin himpunan ini masing-masing selama satu tahun. Acara diawali Diskusi Panel dengan tema “Membangun Indonesia dari Desa”, dan setelah pelantikan dilanjutkan Rapat Kerja Pengurus Pusat HAPWD 2015-2018. SPS PWD IPB adalah program pasca sarjana pertama yang lahir di Indonesia dengan menggabungkan ilmu-ilmu sosial dan ilmu eksakta sebagai basis epistemologinya. Dr Harry Santoso menjelaskan Program Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan telah berusia 35 tahun, dan telah menghasilkan alumni S2 dan S3 yang berkarya di berbagai bidang profesi, berkontribusi positif, dan berperan serta secara nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di berbagai bidang keprofesian baik di sektor swasta, birokrasi pemerintahan, lembaga legislatif, pendidikan, penelitian, partai politik dan lainnya baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan internasional. Untuk itu para alumni SPS PWD IPB yang berjumlah sekitar 300 orang telah menyelenggarakan Musyawarah Nasional (MUNAS) – I pada tanggal 4 Juni 2015 di Bogor, yang antara lain menghasilkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Program Kerja dan menetapkan Pimpinan Kolektif
Himpunan Alumni Pasca Sarjana Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan (HAPWD) IPB 2015-2018. Pimpinan Kolektif HAPWD 2015-2018 telah berhasil menyusun struktur kepengurusan, menjabarkan program kerja, menyusun kode etik dan rencana strategis HAPWD 2015-2018. Lebih lanjut, Dr. Harry menyampaikan bahwa visi HAPWD adalah mewujudkan alumni PWD IPB berperan nyata secara profesional dan berintegritas sebagai perencana pembangunan wilayah dan perdesaan di Indonesia. Dr.Harry menambahkan HAPWD memiliki misi untuk menyalurkan aspirasi alumni untuk mendorong percepatan pembangunan perdesaan, wilayah dan nasional, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM), profesionalisme dan kompetensi alumni, memberikan pelayanan akademis kepada pemangku kepentingan, menggalang kerjasama berbagai pihak di dalam dan luar negeri, menjadi mitra aktif himpunan alumni IPB.
Visi HAPWD adalah mewujudkan alumni PWD IPB yang berperan nyata secara profesional dan berintegritas sebagai perencana pembangunan wilayah dan perdesaan di Indonesia.
Selaras dengan arah dan kebijakan pemerintah yang menempatkan wilayah dan desa sebagai titik sentral dalam pembangunan nasional kedepan, maka kiprah HAPWD sebagai bagian dari almamater IPB, diharapkan mampu berkontribusi nyata untuk menampilkan peran para alumni PWD IPB sebagai penentu kebijakan, perencana dan pelaksana pembangunan wilayah dan perdesaan yang tangguh, profesional dan berintegritas bagi kemajuan bangsa dan peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia yang berkeadilan. (dh) EDISI Oktober 2015
3
MOTIVASI
Renungan Kehidupan Prof.Dr. Kudang Seminar, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB). Berhasil menjadi penghafal Qur’an (Hafidz Qur’an) saat menempuh studi doktornya. Banyak nasehatnasehat kehidupan yang ditorehkannya melalui laman Facebook. Berikut diantaranya:
sementara dzikir pun tidak selalu dilakukannya. Padahal akal dan nurani manusia jauh lebih tinggi dari burung.
Update ilmu dan amal ibadah
Sholat itu perbuatan ibadah bukan sekedar perbuatan rutin; tidak setiap perbuatan rutin itu bernilai ibadah. Seringkali karena dipandang dan dilaksanakan hanya sebagai rutinitas akhirnya banyak terlena, sehingga kekhidmatan dan kesucian serta aturan sholat yang terlalaikan atau terabaikan. Namun jika setiap kali sholat itu diyakinkan dan diteguhkan dan diazamkan serta dipersiapkan sebagai kegiatan ibadah pastilah kita akan menegakkan sholat (aqimusholaaat); bukan sekedar mengerjakan sholat. Kita yakinkan rukun-rukunnya sholat, kita pelajari apa yang membaguskan dan membatalkan sholat, dan kita niatkan sholat untuk menggapai ridho-NYA bukan sekedar untuk rutinitas harian. Demikian juga ibadah lain; karena dipandang dan dilaksanakan sebagai rutinitas akhirnya banyak terlena dan mengabaikan hal-hal yang harusnya menjadi perhatian utama. Ibadah sakral bukan sekedar kegiatan operasional; sebagai contoh: akad nikah itu sakral jangan sampai hanya dipandang sebagai budaya atau adat semata harus ada kaidah-kaidah hukum syar’i yang mesti dipenuhi agar tidak menghilangkan kesakralannya. (zul)***
Data dan informasi senantiasa di-update, rumah dan fasilitas selalu di-upgrade, transaksi dan kerja di-validate, kesuksesan gencar di-appreciate. Ironisnya ilmu dan amal ibadah syariah terabaikan hingga out of date, stagnan tanpa upgrade, tidak di-validate, dan kesuksesannya pun tak diappreciate. Prioritas update, upgrade, validate dan appreciate hampir tak sepadan dan bahkan salah bobot.
Yakin rejeki pasti tiba
Prof.Dr. Kudang Seminar, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB).
Burung tak tahu apa rezeki makanannya untuk esok pagi dan sore, tetapi burung tetap semangat terbang dan mencari makanan menjemput rezeki dari Allah SWT. Tak ada burung yang patah semangat bekerja mencari makan, tak ada burung murung karena belum tahu makanannya esok, dan burung tak pernah berhenti berdzikir, walau manusia tak dapat melihat bagaimana burung berdzikir. Manusia yang punya gaji tetap dan jelas sumbernya masih sering murung dan putus asa
Sholat bukan sekedar rutinitas
Lakukan yang Tidak Anda Cintai Oleh Jamil Azzaini Alumni IPB, Motivator Sukses Mulia Ada nasihat yang pernah saya dengar, “Untuk menjadi hebat lakukanlah yang Anda cintai.” Menurut saya, nasihat ini tidak sepenuhnya benar. Untuk naik kelas dan menjadi hebat terkadang kita perlu melakukan sesuatu yang tidak kita cintai. Walau boleh jadi, setelah melakukan pekerjaan itu berulang-ulang akhirnya menjadi cinta. Tidak mencintai suatu pekerjaan boleh jadi karena ada tingkat kesulitan tertentu di pekerjaan itu. Ada pula karena kita tidak tahu manfaat atau keuntungan di dalamnya. Yang lebih parah adalah tidak mencintai suatu pekerjaan karena kemalasan atau juga karena sudah merasa cukup dengan kemampuannya dan enggan berkembang. Cobalah hal-hal yang Anda tidak cintai namun itu sangat mendukung karir atau bisnis Anda. Tak baik berdalih “saya tidak enjoy” atau “itu bukan gue banget deh” kemudian Anda mencari pembenaranpembenaran yang pada hakikatnya itu adalah karena Anda pemalas dan ahli pembuat alasan. Jamil Azzaini
4
EDISI Oktober 2015
Jean Monty, Presiden Direktur Bell Canada Enterprises (BCE) pernah berpesan, “Dulu aku benci berdiri dan bicara di depan orang-orang. Tetapi jika Anda ingin
menjadi pemimpin suatu perusahaan, Anda harus mampu bicara di depan umum. Jadi aku tidak punya pilihan. Itu sungguh-sungguh suatu kelemahan dan aku harus mengatasinya.” Dan, di kemudian hari, Jean dapat berpidato di depan banyak orang dengan memikat. Apabila Anda ingin tahu ilmu memberikan sambutan, pidato atau presentasi yang menarik, memikat, mengubah dan menggerakkan silakan bergabung di acara “SpeakToChange”, 28 Oktober 2015. Ilmu yang Anda peroleh bisa juga digunakan untuk membantu orang lain punya kemampuan sambutan sebagaimana Jean Monty, Steve Jobs, dan pemimpin bisnis lainnya. Tentu bukan hanya mendapatkan ilmu, “SpeakToChange” juga didesain agar Anda mendapat banyak relasi baru dari berbagai perusahaan atau institusi lain yang hadir dalam acara tersebut. Dan, tentu, Anda akan mendapatkan buku terbaru “SpeakToChange” yang ditulis oleh saya, Jamil Azzaini. Buku setebal 320 halaman ini diterbitkan Gramedia
Alam Setia Rahman
Lulusan Terbaik Fakultas Pertanian IPB menjadi ‘acturus’ untuk masa depan saya. Mungkin hanya kalimat tersebut yang bisa mewakili kesan kehidupan saya di IPB. Saya merasa bangga bisa menuntut ilmu di kampus pertanian yang memiliki standar kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Selain belajar mengenai bidang ilmu Arsitektur Lanskap, saya banyak mendapat pengalaman hidup yang benar-benar mengubah kepribadian. Bermula saat masuk TPB, asrama membuat belajar mengerti arti menghargai keberagaman dan pentingnya komunikasi dari teman-teman yang sama-sama berjuang walaupun berbeda latar belakang budaya. Masuk ke tingkat departemen dan fakultas, saya belajar mengenai arti pentingnya waktu dan perjuangan terutama dari orangorang hebat yang menjadi inspirator saya untuk bisa menggapai impian. Pelayanan kemahasiswaan dan akademik yang prima, dosen beserta seluruh jajaran staff yang berkompeten, juga teman-teman mahasiswa yang bersahabat menjadi motivasi saya untuk bisa memberikan yang terbaik sesuai dengan motto IPB. Terlepas dari bidang akademisnya, keterampilan jejaring kerja yang dikelola oleh IPB juga membuat saya banyak belajar mengenai soft skill berorganisasi yang menambah kepercayaan diri saya. Kesan lain yang tidak akan saya lupakan adalah event-event kemahasiswaan IPB yang memiliki esensi pentingnya persatuan, menghargai budaya, dan cinta akan almamater. Maju terus IPB, Jayalah IPB kita!
Rifky Rizkiantino
Lulusan Terbaik Fakultas Kedokteran Hewan Menjadi dokter hewan merupakan cita-cita saya dan memilih IPB sebagai tempat saya menimba ilmu kedokteran hewan adalah pilihan yang tepat. Institut Pertanian Bogor merupakan institusi pendidikan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan kedokteran hewan tertua dan terbaik di Indonesia. Didukung oleh dosen-dosen yang ahli dalam bidangnya membuat perkuliahan semakin menarik dan menyenangkan. Kegiatan perkuliahan serta praktikum yang beragam dan sesuai materi semasa tahapan sarjana sudah cukup membekali saya dalam memahami setiap ilmu dan kompetensi yang diajarkan di FKH. Dengan akreditasi sangat baik dan sertifikasi jaminan mutu membuat pelayanan kegiatan akademik maupun non-akademik menjadi memuaskan. Berbagai fasilitas penunjang akademik, seperti: ruang kelas, perpustakaan yang memiliki koleksi buku kedokteran hewan yang cukup lengkap, bahan praktikum yang memadai, laboratorium pendidikan, dan rumah sakit hewan pendidikan membuat kegiatan perkuliahan dan praktikum menjadi lancar dan efektif. Dengan berbagai beasiswa yang ada sangat menolong mahasiswa dalam meringankan beban biaya perkuliahan. Bantuan dana untuk berbagai kegiatan dalam rangka mengasah softskill mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kampus, juga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa.
Hasan Nasrullah
LULUSAN TERBAIK
Lulusan Terbaik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Empat tahun berkuliah di IPB banyak sekali yang saya peroleh. Mulai dari semangat kebersamaan dan gotong royong di Asrama, hingga tugas dan amanah yang rasanya tiada ada habisnya. Yang paling berkesan adalah kehidupan dalam kampus yang sederhana. Kita ditempa oleh pendidik yang luar biasa dengan ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Kita diajarkan untuk bertanggung jawab, dan didorong untuk kreatif dan mandiri. Kuliah di IPB juga membuat saya sadar, bahwa semua usaha harus selalu diiringi dengan doa dan niat yang tulus dan mulia, untuk bangsa dan negara ini. Terinakasih IPB yang juga menempatkan rasa bakti terhadap orang tua di tempat yang tinggi, terimakasih Bapak, Ibu yang sudah menyekolahkan anakmu ini dengan segala doa, pengorbanan dan jernih payah. Sekarang tolong doakan anakmu ini untuk bisa mulai membalas dan membahagiakan ibu bapak, dan doakan anakmu ini menjadi insan yang bermanfaat bagi bangsa ini. Amin. Jayalah IPB kita!
Agustin Herliatika
Lulusan Terbaik Fakultas Peternakan IPB merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang memiliki suasana kondusif dalam kegiatan belajar mengajar. Universitas yang berlokasi di Bogor ini memiliki fasilitas memadai untuk mendukung kegiatan pembelajaran, baik dari segi dosen yang sangat berkompeten di bidangnya, maupun fasilitas fisik berupa laboratorium yang cukup lengkap. IPB juga menyediakan fasilitas pengembangan diri yang sangat luar biasa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya lembaga kemahasiswaan yang beragam untuk melatih mahasiswa lebih mengembangkan minat dan bakatnya. Kemudahan akses informasi, melalui penyediaan jaringan internet yang mudah diakses hampir di seluruh lingkungan kampus, menjadi salah satu faktor yang mempermudah mahasiswa untuk mengakses informasi keilmuan terbaru. Kebijakan akademik terkait kewajiban mahasiswa untuk mengikuti Tingkat Persiapan Bersama (TPB) juga menjadi salah satu daya tarik yang luar biasa dari Kampus Hijau ini. Tingkat tersebut memberikan peluang yang besar untuk seluruh Mahasiswa IPB dalam memperluas link dengan mahasiswa lain yang memiliki dasar keilmuan berbeda dengan bidang yang diambil oleh Mahasiswa bersangkutan. IPB memberikan kenangan luar biasa melalui segala bentuk tugas akademik yang diberikan tanpa henti.
Juli Noor Farida
Lulusan Terbaik Fakultas Kehutanan IPB menjadi kampus terakhir yang sosialisasi di SMA dan “titik terang” bagi saya untuk mantap melanjutkan studi S1. Alasan memilih IPB adalah karena ada nama departemen yang unik yaitu Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, terlebih ada kata KONSERVASI-nya. Hal yang terlintas DKSHE berarti saya bisa bertemu dengan harimau (Panthera tigris) di habitat alaminya.
Masa TPB adalah masa paling berat karena saya adalah tipe orang yang agak susah beradaptasi dengan lingkungan baru. Rasa pesimis sempat ada karena saingan di IPB adalah mahasiswa terbaik dari seluruh Indonesia. Perasaan itu mulai hilang saat saya terpilih sebagai penerima beasiswa Bidikmisi DIKTI sehingga bebas biaya SPP dan memotivasi saya agar lebih fokus kuliah dan pengalaman berorganisasi terlebih lagi saat nilai Indeks Prestasi (IP) Semester 1 keluar, saya mendapatkan IP 3,84 dan relatif konstan sampai IPK terakhir di SKL tanggal 24 Agustus 2015.
EDISI Oktober 2015
5
LULUSAN TERBAIK Pengalaman selama kuliah di DKSHE Fakultas Kehutanan membuka wawasan tentang kehutanan terutama keunikan berbagai spesies tumbuhan dan satwaliar di Indonesia. Saya yang dahulu jarang keluar rumah, menjadi sering travelling untuk kegiatan praktikum ekspedisi HIMAKOVA. Mulai dari daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Bali, sampai taman nasional di Provinsi Maluku dan Maluku Utara antara tahun 2012-2015. Perjalanan ke berbagai lokasi tersebut untuk menyalurkan hobi menjelajah alam dan passion saya tentang spesies tumbuhan langka di Indonesia yaitu Rafflesia sp perjalanan ini juga penting agar kita lebih bijaksana dalam mengelola sumber daya alam.
Miftahul Huda Fendiyanto
Lulusan Terbaik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Waktu begitu cepat hingga harus kutuliskan bait demi bait begitu banyak pengalaman yang mungkin tak sanggup digambarkan. Kuliah di IPB begitu mengesankan. Ketika di tingkat 1, saya harus terbiasa dengan model belajar di Tingkat Persiapan Bersama (TPB). Belajar bagaimana memahami karakter kawan- kawan di Asrama Gedung C1 TPB IPB. Aku belajar bagaimana memanage keuangan dengan baik, bersosialisasi dengan kawan secara pasti dan penuh arti, bertemu dengan orangorang hebat yang sudah mengajak membuka pikiran di luar kebiasaan. Ketika masuk di Departemen, terutama Biologi banyak hal yang juga sangat berkesan. Matahari mulai tenggelam hingga aku harus bergegas menuju Kota Bogor untuk mengajar les privat. Setiap hari kujalani rutinitas seperti ini. Selama di IPB, Aku Belajar apa dan bagaimana arti Kerja Keras. Aku belajar mencintai “Proses” untuk meraih “Hasil”, senada dengan Belajar bagaimana mekanisme proses respirasi selular yang terjadi pada organisme tanpa peduli berapa ATP yang dihasilkan. Setidaknya proses respirasi harus berjalan terus. Semoga kuliah dan wisuda di Kampus Rakyat ini menjadi bagian dari “Proses” yang panjang dalam lika-liku hidupku.
Kurnia Safitri
Lulusan Terbaik Fakultas Ekonomi Dan Manajemen No pain no gain adalah kalimat yang selalu saya yakini selama berkuliah di IPB. Tanpa perjuangan tentunya tidak akan mencapai hasil seperti saat ini, lulus dari salah satu kampus kebangsaan bangsa, yaituI nstitut Pertanian Bogor.
6
EDISI Oktober 2015
Perjuangan tersebut tentunya bukan dari saya sendiri, tetapi terdapat banyak orang di belakang, terutama orang tua dan keluarga tercinta, serta teman-teman seperjuangan yang memotivasi untuk terus maju. IPB memberikan banyak pelajaran dan pengalaman hidup yang sangat berharga. Mulai dari bertemu dengan teman-teman yang sangat bersahabat, memperoleh ilmu dari dosen-dosen yang sangat hebat, hingga bercengkrama dengan staff-staff yang sangat kekeluargaan. Perjuangan yang dijalani dengan ikhlas demi membanggakan orang tua dan keluarga tercinta tentu akan berbuah manis. Terimakasih IPB, terus mencari dan memberi yang terbaik demi memajukan pertanian Indonesia.
Nur Khoiriyah
Lulusan Terbaik Fakultas Ekologi Manusia Alhamdulillah, puji dan syukur senantiasa saya curahkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan petunjukNya, saya dapat menyelesaikan Program Studi Ilmu Gizi di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (IPB). Bisa bergabung dan menjadi salah satu mahasiswa di IPB merupakan salah satu harapan dan capaian terbesar dalam hidup. Banyak pelajaran hidup yang bisa dipelajari sebagai seorang mahasiswa. Segala tantangan, tekanan, dan perjuangan dalam menyelesaikan program sarjana ini tidak lepas sumbangsih moril dan dukungan para dosen, sahabat, teman, dan civitas akademika IPB lainnya. Tak bisa dipungkiri bahwa pelajaran hidup terbesar yang saya dapatkan selama menjadi mahasiswa adalah proses pembuatan tugas akhir (skripsi). Saya tertarik terkait bahasan mengenai anak balita gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia. Ketertarikan tersebut juga yang mengantarkan saya hingga dapat menjadi seorang sarjana. Saya mendapat dosen pembimbing yang memiliki bidang ilmu yang luar biasa, baik, dan sangat menginspirasi. Selain itu, yang terpenting adalah pelajaran mengenai pengaplikasian teori yang telah tertulis di dalam buku menjadi bermanfaat dan berdampak bagi masayarakat sekitar. Terima kasih IPB.
Eko Prianto
Lulusan Terbaik Program Doktor Sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, tentunya kuliah di IPB merupakan cita-cita setiap insan untuk menimba ilmu pengetahuan dan menempa diri sebagai seorang profesional khususnyadi bidang pertanian, perikanan dan kelautan. Pengalaman lebih dari empat dekade dalam mengelola pascasarjana tentunya menjadi kiblat bagi perguruan tinggi lainnya dalam mengelola pascasarjana di Indonesia. Disamping itu, IPB telah menghasilkan para lulusan yang tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki kontribusi yang besar dalam pembangunan pertanian. Selama menempuh pendidikan pascasarjana di IPB tentunya banyak hal-hal positif yang saya rasakan selama ini. Kesan selama ini saya rasakan mulai pengelolaan sistem administrasi pendidikan secara profesional dan tepat waktu, sistem pengajaran efektif didukung tenaga pengajar yang handal, berkompeten dan profesional di bidangnya. Dalam menjalankan fungsinya, IPB telah mampu membentuk lulusannya sebagai individu yang mampu bersaing, memiliki pemikiran yang kritis, profesional dan handal dalam bidangnya masing-masing. Institut Pertanian Bogor harus mampu meningkatkan dan mempertahankan prestasi yang diperoleh selama ini agar dapat menjadi salah satu world class university.
Roaslein Putri
Lulusan Terbaik Program Magister Sains IPB merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Dapat menempuh pendidikan di IPB merupakan sebuah kebanggaan untuk saya. Sebelum menempuh pendidikan magister di IPB, saya menempuh pendidikan S1 di IPB pada jurusan yang sama yaitu Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan.
PROFIL ALUMNI IPB memiliki kualitas pendidikan yang tinggi. IPB sangat mendukung mahasiswanya untuk menciptakan berbagai inovasi. IPB menyediakan sarana dan prasarana yang sangat menunjang kegiatan perkuliahan, salah satu contohnya adalah laboratorium. Di IPB juga saya bertemu dengan teman-teman dari seluruh Indonesia, belajar untuk saling menghargai dan tolong menolong. Ucapan terimakasih kepada kedua orang tua, para dosen, serta staf yang telah memberikan support dan pelayanan yang baik selama saya menempuh pendidikan di IPB. Semoga IPB akan terus menjadi perguruan tinggi terbaik dan selalu memberikan yang terbaik.
Sally Wiedjarnarko
Lulusan Terbaik Program Magister Profesional I spent many nights deciding my Bachelor and Master degree on dream hoping the best came. I did not listen ‘plus and minus’ people said, I went see the opportunity IPB offered. I am writing my own story of my life, and I do not let anyone else hold the pen. I never regret being a part of this research based International standard University. The very important thing is now I have already taken the initial steps needed to build a more promising future, and that’s all I got from here. Every class I’ve taken, every essay written, every thought given, every doubt felt, every dealingsettled, every contrast sparring debated, every supervision controlled, and every “B+” or “A-” I’ve earned, they have all been preparing me to adapt challenges. Titled as an unforeseen best graduate, the suggested one I can note is “It is not about being THE BEST, but making my parents proud, my enemi(es) jealous, and myself beyond happy”. That’s all matters! Thankyou for the bittersweet experiences for six years, IPB! I’ve been already searched and served the best.
Tantry Febrinasari
Lulusan Terbaik Fakultas Teknologi Pertanian
(hingga buletin ini dicetak, Sdri Tantry Febrinasari tidak berhasil dihubungi untuk diwawancara)
Dedikasi Peneliti Muda IPB Bidang Bioteknologi Hingga ke Mancanegara Masa muda merupakan masa yang dapat diibaratkan sebagai sebuah pisau bermata dua, apabila masa tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya maka hasilnya pun akan mengantarkan pada sebuah kesuksesan, begitupun sebaliknya. Irwandi Jaswir muda memilih untuk menghabiskan masa mudanya dengan hal-hal yang bermanfaat, ia telah sejak lama menggeluti dunia penelitian hingga akhirnya kini ia menjadi seorang ilmuwan dan ahli bioteknologi.
Irwandi Jaswir lahir di Medan, Sumatera Utara, 20 Desember 1970, ia bekerja sebagai Koordinator Riset di Halal Industry Research Centre, Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM), Kuala Lumpur. Alumni yang lulus S1 dari Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi (kini Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan) Fakultas Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1994 ini berhasil membuat Negara Malaysia dan Kanada terpesona. Irwandi pada akhirnya memilih Malaysia untuk terus berkiprah karena baginya pola pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki Malaysia mengacu pada negara-negara maju. Serangkaian riset yang telah digelutinya sejak lama mengantarkan profesor madya ini menorehkan tinta emas di bidang bioteknologi. Melalui puluhan karya ilmiah di jurnal internasional, karya ilmiah di konferensi internasional, artikel ilmiah populer di berbagai media massa, dan artikel (book chapter) di buku ilmiah internasional, Irwandi terus mengembangkan diri demi memaksimalkan manfaat yang ingin diberikannya kepada Indonesia. Salah satu hasil risetnya yang mengagumkan ialah alat pendeteksi kandungan lemak
babi yang digunakan industri pangan dan pembuatan gelatin ikan sebagai penggantinya yang dihasilkan melalui riset berjudul “NanoStructural Properties of Alternative Collagen for Halal Industry”. Irwandi yang senantiasa mendedikasikan dirinya bagi keluarga dan negara melakukan berbagai upaya untuk mengharumkan nama bangsa di luar negeri, termasuk berbincang dan berdisuksi dengan para peneliti dari seluruh dunia. Puluhan penghargaan internasional telah diraihnya dan merupakan hasil dari upaya pengembangan riset yang selama ini dilakukan. Penghargaan tersebut diantaranya Peneliti Terbaik International Islamic University Malaysia (IIUM) 2004, Medali Emas pada “The 34th International Exhibition of Inventions, New Techniques and Products of Geneva” dengan riset: Rapid Method for Detection of Non-halal Substances in Food 2006, Best Innovation Award dalam forum ilmiah “World Halal Research Summit 2010” dengan riset: “Nano-Structural Properties of Alternative Collagen for Halal Industry” di Kuala Lumpur Convention Centre 2010, Dosen Terbaik International Islamic University Malaysia (IIUM) 2010, dan Penghargaan Habibie Award periode XV tahun 2013. Selain deretan penghargaan di bidang riset bioteknologi, dedikasi Irwandi juga dibuktikan melalui profesionalitas dan keaktifannya sebagai Head Department dan Deputy Dean (Student Affairs) Universitas Pertanian Malaysia, Assistant Professor di Departemen Bioteknologi, Universitas Islam Internasional Malaysia, Kuala Lumpur 2001, dan Peneliti Tamu di National Food Research Institute (NFRI), Tsukuba, Jepang di bidang Bioteknologi Pangan.(NRA) EDISI Oktober 2015
7
8
EDISI Oktober 2015