PENETAPAN NOMOR 58/Pdt.G/2013/PA.Pts
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Putussibau yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan penetapan sebagaimana tersebut dibawah ini dalam perkara cerai gugat antara : PENGGUGAT, umur 31 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMK, pekerjaan Mengurus rumah tangga, tempat tinggal di Kabupaten Kapuas Hulu, sebagai Penggugat;
MELAWAN
TERGUGAT, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir D3, pekerjaan PNS, tempat tinggal di Kabupaten Kapuas Hulu,
sebagai
Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca berkas perkara; Setelah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat dipersidangan;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Bahwa, Penggugat telah mengajukan gugatan tertanggal 26 Agustus 2013 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Putussibau dibawah register perkara Nomor 58/Pdt.G/2013/PA.Pts yang pada pokoknya sebagaimana dalam surat gugatan Penggugat;
2
1. Bahwa, pada tanggal 10 Januari 2001, Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor : NOMOR tanggal 10 Januari 2001; 2. Bahwa, setelah menikah, Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat, selama 10 tahun, kemudian pindah ke rumah pribadi Penggugat dan Tergugat, sampai sekarang; 3. Bahwa, selama dalam pernikahan, antara Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami isteri (ba'da dukhul) dan telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak, yang bernama: 3.1. ANAK 1, berumur 12 tahun; 3.2. ANAK II, berumur 6 tahun dan 3.3. ANAK III, berumur 2 tahun 5 bulan dan ketiga anak tersebut berada dalam asuhan Penggugat; 4. Bahwa, Pada awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, tetapi sejak 2005 tidak harmonis sering berselisih dan bertengkar, disebabkan: 4.1. Tergugat sering pergi meninggalkan Penggugat dalam jangka waktu yang lama ke Pontianak; 4.2. Tergugat menikah lagi tanpa izin dan tanpa sepengetahuan Penggugat di Pontianak; 5. Bahwa, perselisihan dan pertengkaran terakhir antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada tanggal 25 Agustus 2013 melalui telepon, disebabkan Tergugat menuduh penggugat berselingkuh dan hal tersebut tidak dapat diterima oleh Penggugat; 6. Bahwa, masalah rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah pernah diupayakan penyelesaiannya melalui pihak keluarga, namun tidak berhasil;
3
7. Bahwa, atas sikap dan perbuatan Tergugat tersebut, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan hidup berumah tangga bersama Tergugat dan memilih untuk bercerai; 8. Bahwa, Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini. Berdasarkan alasan atau dalil-dalil diatas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Putussibau Cq. Majelis Hakim agar segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (TEERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 3. Membebankan biaya yang timbul akibat perkara ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku; Atau apabila Pengadilan Agama berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Bahwa, pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat telah nyata datang menghadap sendiri dipersidangan; Bahwa, Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan para pihak beperkara untuk rukun kembali membina rumah tangganya, namun tidak berhasil; Bahwa, Majelis Hakim telah pula mengoptimalkan upaya perdamaian melalui mediasi, dengan menunjuk seorang mediator yaitu : TAUFIQUR RAKHMAN ALHAQ, S.H.I., Hakim pada Pengadilan Agama Putussibau. Dan berdasarkan Laporan Hasil Mediasi tanggal 24 September 2013, yang menyatakan bahwa upaya mediasi yang dilaksanakan antara Penggugat dan Tergugat tidak tercapai kesepakatan damai atau gagal, selanjutnya dibacakanlah gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa, atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut;
4
Bahwa, Tergugat membenarkan dalil-dalil gugatan Penggugat pada Posita 1 (satu); Bahwa, terhadap Posita 2 (dua) tidak benar, sebab ketika itu Tergugat pernah bertugas di Kecamatan Badau, selama kurang lebih 3 (tiga) tahun, kemudian Tergugat kuliah lagi ke Pontianak selama 2 (dua) tahun, kemudian antara Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua Tergugat selama 1 (satu) tahun, hingga kemudian pindah ke rumah milik pribadi dari tahun 2010 sampai sekarang; Bahwa, terhadap Posita 3 (tiga) dan 4.1 (empat titik satu) Tergugat membenarkan dalil gugatan Penggugat; Bahwa, terhadap Posita 4.2 (empat titik dua) Tergugat membenarkan namun hal itu dilakukan karena Penggugat ketika diajak untuk melakukan hubungan suami istri, Penggugat selalu menolaknya sehingga Tergugat memutuskan untuk menikah lagi; Bahwa, terhadap Posita 5 (lima) Tergugat membenarkan disebabkan karena Tergugat cemburu kepada Penggugat, pada hari Jum’at Penggugat mengirim SMS (pesan singkat) kepada laki-laki lain yang Tergugat curigai, oleh karena itu Tergugat emosi dan sempat memukul Penggugat; Bahwa, Penggugat atas jawaban lisan Tergugat tersebut, telah menyampaikan repliknya secara lisan sebagai berikut; Bahwa, terhadap posita 4.2 (empat titik dua) hal itu tidak benar karena Penggugat tetap memberikan hak suami terhadap kewajiban Penggugat sebagai istri; Bahwa, pada Posita 5 (lima) Penggugat membenarkan, laki-laki tersebut bernama LAKI-LAKI namun hubungan dengan Penggugat hanya sebagai teman saja, karena LAKI-LAKI banyak memberikan motivasi kepada Penggugat untuk tetap bersabar dalam menjalankan kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat;
5
Bahwa, atas replik Penggugat Tersebut, Tergugat dalam dupliknya tetap dengan jawaban semula dan menolak untuk bercerai dengan Penggugat; Bahwa, pada persidangan selanjutnya hari Selasa tanggal 8 Oktober 2013, Penggugat dan Tergugat datang sendiri menghadap dipersidangan dan berdasarkan keterangan dari Penggugat yang menyatakan akan mencabut gugatannya dengan alasan telah rukun kembali bersama Tergugat; Bahwa, untuk meringkas uraian penetapan ini cukup ditunjuk hal ihwal sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Sidang perkara ini yang merupakan bagian tak terpisahkan dari penetapan ini;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang, bahwa maksud gugatan Penggugat sebagaimana tersebut dalam surat gugatannya tertanggal 26 Agustus 2013; Menimbang, bahwa usaha untuk mendamaikan Penggugat dengan Tergugat adalah imperatif bagi Hakim, halmana sesuai ketentuan Pasal 82 (1) Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Jo. Pasal 31 (1 dan 2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah nyata hadir dipersidangan, maka sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) RI Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Mediasi, Majelis Hakim telah mengoptimalkan upaya mediasi dengan menunjuk seorang mediator , yaitu : TAUFIQUR RAKHMAN ALHAQ, S.H.I., Hakim pada Pengadilan Agama Putussibau. Dan berdasarkan Laporan Hasil Mediasi dari Mediator tanggal 24 September 2013, menyatakan bahwa upaya mediasi antara Penggugat dan Tergugat tidak berhasil mencapai kesepakatan;
6
Menimbang, bahwa pada persidangan selanjutnya hari Selasa tanggal 8 Oktober 2013 dalam tahapan pembuktian, Penggugat dan Tergugat hadir menghadap sendiri di persidangan dan atas pertanyaan Ketua Majelis, Penggugat dipersidangan menyatakan telah rukun kembali dengan Tergugat dan akan mencabut perkaranya; Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat telah menyatakan mencabut kembali gugatannya dengan alasan antara Penggugat dan Tergugat telah berdamai dan rukun kembali, dan pencabutan perkara oleh Penggugat dilakukan setelah perkaranya dijawab oleh Tergugat, sehingga perlu mendapat persetujuan dari Tergugat dan Tergugat menyatakan menerima dan menyetujui pencabutan perkara yang diajukan oleh Penggugat serta pencabutan perkara tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan dan perundang-undangan yang berlaku, sehingga pencabutan gugatan tersebut dapat dibenarkan; Menimbang, bahwa oleh karena pencabutan perkara tersebut dilakukan setelah berkas perkara didaftar dan diproses, serta perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang–Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka seluruh biaya yang ditimbulkan akibat perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Memperhatikan Pasal 271 dan 272 RV. dan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berhubungan dengan perkara ini;
MENETAPKAN
1. Menyatakan gugatan Penggugat Nomor 58/Pdt.G/2013/PA.Pts tanggal 26 Agustus 2013 dicabut; 2. Membebankan kepada Penggugat membayar biaya perkara ini sebesar Rp191.000,(seratus sembilan puluh satu ribu rupiah);
7
Demikian ditetapkan dalam sidang Majelis Hakim Pengadilan Agama Putussibau pada hari Selasa tanggal 8 Oktober 2013 M. bertepatan dengan tanggal 3 Zulhijah 1434 H. oleh kami DARDA ARISTO, S.H.I. sebagai Ketua Majelis, ERIK ASWANDI, S.H.I. dan TAUFIQUR RAKHMAN ALHAQ, S.H.I. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota dan NURMINAH, S.H.I. sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat;
HAKIM ANGGOTA
KETUA MAJELIS, t.t.d
t.t.d
1. ERIK ASWANDI, S.H.I.
DARDA ARISTO, S.H.I.
t.t.d
2. TAUFIQUR RAKHMAN ALHAQ, S.H.I. PANITERA PENGGANTI, t.t.d NURMINAH, S.H.I.
Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran
: Rp.
30.000,-
2. Biaya Proses
: Rp.
50.000,-
3. Biaya Panggilan Penggugat
: Rp.
50.000,-
4. Biaya Panggilan Tergugat
: Rp.
50.000,-
5. Biaya Redaksi
: Rp.
5.000,-
6. Biaya Meterai
: Rp.
6.000,-
: Rp.
191.000,-
Jumlah