PUTUSAN Nomor 0969/Pdt.G/2015/PA.Pas
qvºRÛ¯ spºRÛ¯ tÛÛ¯ qT± DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara gugatan perceraian antara : Penggugat umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan Guru Sukwan SMK N 1 Grati, bertempat tinggal di Kota Pasuruan, sebagai Penggugat; melawan Tergugat umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan anggota POLRI pangkat Bripka, bertempat tinggal di Kota Pasuruan , sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta memeriksa bukti-bukti; DUDUK PERKARA Bahwa Penggugat telah mengajukan surat gugatan tertanggal 17 Juni 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, Nomor 0969/Pdt.G/2015/PA.Pas, tanggal 17 Juni 2015 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat pada tanggal 03 Nopember 2007 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah nomor 381/20/XI/2007 tanggal 05 Nopember 2007 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Bugulkidul Kota Pasuruan ;
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 7 tahun 5 bulan, telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri namun belum dikaruniai keturunan ; 3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis dan bahagia, namun sejak bulan November 2009 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; 4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan Tergugat jarang pulang dengan alasan bekerja, dan HP Tergugat sering tidak aktif sehingga sulit untuk dihubungi, setiap Penggugat mengingatkan Tergugat akan hal tersebut, Tergugat tidak menghiraukan sama sekali, selain itu keluarga Tergugat sering menyindir Penggugat masalah anak dan berkata yang menyakitkan hati, melihat hal tersebut Tergugat tidak membela Penggugat sama sekali, sehingga Penggugat sangat menderita lahir maupun batin; 5. Bahwa
akibat
perselisihan
dan
pertengkaran
tersebut,
Tergugat
meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak April 2015; 6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi; 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat; 8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut: PRIMER: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat; 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum;
SUBSIDER: Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Penggugat hadir secara in person, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir tanpa alasan yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, serta tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir dalam sidang sebagai kuasanya yang sah ; Bahwa Majelis Hakim telah menasihati Penggugat agar rukun kembali membina rumah tangga dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil ; Bahwa sehubungan Tergugat sebagai anggota POLRI, Majelis Hakim telah memberi kesempatan kepada Penggugat untuk melaporkan kepada atasan Tergugat berkaitan dengan surat keterangan melakukan perceraian dari atasan Tergugat, akan tetapi sampai putusan ini dibacakan Penggugat tidak menyampaikan surat keterangan dari atasan Tergugat, akan tetapi dalam persidangan
Penggugat
menyampaikan
arsip
pemberitahuan
gugatan
perceraiannya kepada atasan Tergugat tertanggal 27 Juni 2015 (sebagaimana terlampir dalam Berita Acara Sidang) ; Bahwa berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 31 Agustus 2015 Tergugat memberikan kuasa kepada ELIS ANDARWATI, SH, M. Hum & Rekan, yang berkantor di Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo no. 65 A Pasuruan yang telah didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan dengan nomor register 38/Kuasa/IX/2015/PA.Pas. tertanggal 07 September 2015, akan tetapi dalam persidangan Penggugat menyampaikan surat tertanggal 5 Januari 2006 yang dibuat dan ditandatangani oleh Tergugat yang menyatakan bahwa kuasa tersebut dicabut ; Bahwa, oleh karena waktu yang diberikan Majelis Hakim kepada Penggugat sudah 6 (enam) bulan lamanya, akan tetapi Tergugat tidak pernah datang di persidangan dan tidak menyerahkan surat keterangan dari atasan Tergugat sebagai anggota POLRI, sedangkan Penggugat menyatakan tetap dilanjutkan perkaranya, maka dalam sidang tertutup untuk umum gugatan Penggugat dibacakan yang isinya dipertahankan oleh Penggugat ; Bahwa
untuk
meneguhkan
mengajukan bukti-bukti sebagai berikut:
dalil-dalil
gugatannya,
Penggugat
I. Surat berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Bugulkidul Kota Pasuruan nomor 381/20/XI/2007 tanggal 05 Nopember 2007, telah bermeterai cukup sesuai aslinya (bukti P); II. Saksi-saksi: 1. Saksi 1, umur 59 tahun, agama Islam, pekerjaan pensiunan PNS, tempat kediaman di Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai ayah kandung Penggugat ; b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah saksi selama 7 tahun 5 bulan dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri namun belum dikaruniai keturunan c. Bahwa sejak sekitar bulan Nopember 2009 antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dan saksi sering melihat sendiri pertengkaran tersebut; d. Bahwa pertengkaran tersebut disebabkan Tergugat jarang pulang dengan alasan bekerja, dan HP Tergugat sering tidak aktif sehingga sulit untuk dihubungi, setiap Penggugat mengingatkan Tergugat akan hal tersebut, Tergugat tidak menghiraukan sama sekali, selain itu keluarga Tergugat sering menyindir Penggugat masalah anak dan berkata yang menyakitkan hati, melihat hal tersebut Tergugat tidak membela Penggugat sama sekali, sehingga Penggugat sangat menderita lahir maupun batin; e. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak April 2015; g. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka; 2. Saksi 2, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan honorer Pemkab Pasuruan, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut:
a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai adik sepupu Penggugat ; b. Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat suami isteri ; c. Bahwa tahunya saksi Penggugat dengan Tergugat sudah kumpul suami isteri yang tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 7 tahun 5 bulan sudah pernah rukun dan harmonis namun belum dikaruniai keturunan d. Bahwa sekarang antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun lagi, antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat jarang pulang dengan alasan bekerja, dan HP Tergugat sering tidak aktif sehingga sulit untuk dihubungi, selain itu keluarga Tergugat sering menyindir Penggugat masalah anak dan berkata yang menyakitkan hati, melihat hal tersebut Tergugat tidak membela Penggugat sama sekali, sehingga Penggugat sangat menderita lahir maupun batin; e. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak April 2015;; f. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka; Bahwa terhadap bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat tersebut, Penggugat
membenarkan
dan
Penggugat
menyatakan
cukup
dengan
keterangannya serta tidak ada lagi bukti-bukti yang hendak diajukan di depan sidang dan mohon putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk hal-hal sebagaimana diuraikan dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang,
bahwa
sebagaimana terurai di atas ;
maksud
dan
tujuan
gugatan
Penggugat
Menimbang, bahwa Penggugat hadir secara in person dalam sidang, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir tanpa alasan yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, serta tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir dalam sidang sebagai kuasanya yang sah ; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah datang dalam persidangan, dan berdasarkan PERMA No.1 Tahun 2008, maka proses mediasi tidak perlu dilaksanakan ; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 31 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo. pasal 65 dan 82 ayat (1), (2) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah dan ditambah dengan Undang - Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang - Undang Nomor 50 tahun 2009, maka Majelis dalam setiap persidangan telah berusaha mendamaikan dengan menasehati Penggugat agar rukun kembali dalam rumah tangga bersama Tergugat namun tidak berhasil ; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan telah ternyata Tergugat tidak hadir tanpa alasan yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir menghadap di persidangan, maka berdasarkan Hadis Rasulullah saw. dalam Kitab Hadis Mu'inul Hukkam halaman 96 : هي دعي إل ً حاك ن هي ح كام ال و س لو يي ف لن وعي ال ح سي أى ال ن بي: ص لً هللا ع ل يه و س لن ق ال ي جب ف هى ظال ن ال حق ل ه Artinya : Dari Al Hasan, sesungguhnya Nabi SAW., telah bersabda : “barangsiapa yang dipanggil oleh Hakim Islam untuk menghadap di persidangan, sedangkan ia tidak memenuhi panggilan itu, maka ia termasuk orang yang dhalim dan gugurlah haknya”. Dan berdasar ketentuan pasal 125 ayat (1) HIR., maka perkara ini diputus tanpa hadirnya Tergugat (verstek) ; Menimbang, bahwa sehubungan Tergugat sebagai anggota POLRI, Majelis
Hakim
telah
memberi
kesempatan
kepada
Penggugat
untuk
melaporkan kepada atasan Tergugat berkaitan dengan surat keterangan melakukan perceraian dari atasan Tergugat, akan tetapi sampai putusan ini dibacakan Penggugat tidak menyampaikan surat keterangan dari atasan Tergugat, akan tetapi dalam persidangan Penggugat menyampaikan arsip
pemberitahuan gugatan perceraiannya kepada atasan Tergugat tertanggal 27 Juni 2015 (sebagaimana terlampir dalam Berita Acara Sidang) ; Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 31 Agustus 2015 Tergugat memberikan kuasa kepada ELIS ANDARWATI, SH, M. Hum & Rekan, yang berkantor di Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo no. 65 A Pasuruan yang telah didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan dengan nomor register 38/Kuasa/IX/2015/PA.Pas. tertanggal 07 September 2015, akan tetapi dalam persidangan Penggugat menyampaikan surat tertanggal 5 Januari 2006 yang dibuat dan ditandatangani oleh Tergugat yang menyatakan bahwa kuasa tersebut dicabut ; Menimbang, bahwa oleh karena waktu yang diberikan Majelis Hakim kepada Penggugat sudah 6 (enam) bulan lamanya, akan tetapi Tergugat tidak pernah datang di persidangan dan tidak menyerahkan surat keterangan dari atasan Tergugat sebagai anggota POLRI, sedangkan Penggugat menyatakan tetap dilanjutkan perkaranya ; Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya
Tergugat di muka sidang,
maka hak-hak Tergugat dianggap gugur dan Tergugat dianggap telah mengakui dalil-dalil gugatan Penggugat, oleh karena itu seluruh dalil gugatan Penggugat harus dinyatakan telah terbukti ; Menimbang, bahwa sebagaimana dalil gugatan Penggugat tentang domisili Penggugat, maka berdasarkan pasal 49 huruf (a) dan pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, dan perubahan kedua dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009, maka harus dinyatakan terbukti bahwa Penggugat adalah penduduk di Kecamatan
Purworejo Kota Pasuruan, dan
perkara ini merupakan wewenang Pengadilan Agama Pasuruan, oleh karena itu gugatan Penggugat dapat diterima ; Menimbang, bahwa meskipun perkara ini dapat diputus secara verstek akan tetapi oleh karena perkara ini termasuk hukum perdata khusus yang tunduk kepada ketentuan hukum acara yang bersifat khusus pula, maka berdasarkan azas lex specialis derogat lex generalis, Majelis Hakim berpendapat bahwa pengakuan Tergugat sebagaimana tersebut di atas tidaklah dianggap sebagai bukti yang memiliki kekuatan pembuktian sempurna
(volledig) dan mengikat (bindend) melainkan masih harus didukung oleh buktibukti lain sehingga Penggugat tetap dibebani wajib bukti ; Menimbang, bahwa berdasakan ketentuan pasal 76 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 yang dirubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006, perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, jo. pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, sebelum memutus perkara ini, Majelis Hakim terlebih dahulu mendengarkan keterangan saksi-saksi dari pihak keluarga dan orang-orang terdekat dengan Penggugat atau Tergugat ; Menimbang, bahwa sebagaimana dalam gugatannya, Penggugat telah mendalilkan antara Penggugat dengan Tergugat sebagai suami isteri sah yang menikah pada tanggal 03 Nopember 2007, dan berdasarkan bukti surat (P), maka Majelis Hakim dapat menemukan fakta hukum bahwa Penggugat dengan Tergugat telah terikat perkawinan yang sah sejak tanggal 03 Nopember 2007; Menimbang, bahwa sebagaimana dalil-dalil gugatan Penggugat yang mendalilkan sekitar bulan November 2009 antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat jarang pulang dengan alasan bekerja, dan HP Tergugat sering tidak aktif sehingga sulit untuk dihubungi, setiap Penggugat mengingatkan Tergugat akan hal tersebut, Tergugat tidak menghiraukan sama sekali, selain itu keluarga Tergugat sering menyindir Penggugat masalah anak dan berkata yang menyakitkan hati, melihat hal tersebut Tergugat tidak membela Penggugat sama sekali, sehingga Penggugat sangat menderita lahir maupun batin, dan puncaknya telah pisah tempat tinggal selama 8 (delapan) tidak pernah rukun lagi; Menimbang,
bahwa
dalil-dalilnya
tersebut,
Penggugat
telah
menghadirkan dua orang saksi yaitu Saksi 1 (ayah kandung Penggugat) dan Saksi 2 (adik sepupu Penggugat) yang di bawah sumpahnya saksi-saksi memberikan keterangan yang diketahui dan dilihat sendiri oleh saksi-saksi bahwa rumah tangga Penggugat sudah tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat jarang pulang dengan alasan bekerja, dan HP Tergugat sering tidak aktif sehingga sulit untuk
dihubungi, setiap Penggugat mengingatkan Tergugat akan hal tersebut, Tergugat tidak menghiraukan sama sekali, selain itu keluarga Tergugat sering menyindir Penggugat masalah anak dan berkata yang menyakitkan hati, melihat hal tersebut Tergugat tidak membela Penggugat sama sekali, sehingga Penggugat sangat menderita lahir maupun batin, dan puncaknya telah pisah tempat tinggal selama tidak pernah rukun lagi, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa saksi-saksi Penggugat selain memenuhi syarat fomil dan syarat materiil, sehingga keterangan para saksi telah memenuhi pasal 145 ayat 2 dan 171 HIR, dan dapat dijadikan dasar dalam memutus perkara ini ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan doktrin dalam Hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55 : ف إى ت عزز ب ت عزز أو ت ىاري أو غ ي بة جاز إث بات ه ب ال ب ي نة Artinya : ”Apabila dia ( Tergugat) enggan, bersembunyi atau ghaib perkara itu diputuskan dengan bukti-bukti.” Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan Penggugat yang dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi, maka Majelis Hakim dapat menemukan fakta hukum bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan tidak dapat didamaikan lagi ; Menimbang, bahwa suasana rumah tangga yang selalu diliputi percekcokan dan pertengkaran suami isteri apalagi telah pisah tempat tinggal hingga sekarang sudah 8 (delapan) tidak pernah ada komunikasi layaknya sebagai suami isteri yang baik, maka dapat dipastikan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak akan dapat mewujudkan tujuan perkawinan, yaitu membentuk rumah tangga (keluarga) yang bahagia, sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana dimaksudkan oleh Al Qur'an dalam surah Ar Rum ayat 21, dan pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, jo. pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia ; Menimbang, bahwa apabila tujuan perkawinan sudah tidak mungkin dicapai, maka perkawinan tersebut tidak ada gunanya untuk dipertahankan karena hanya akan menimbulkan penderitaan baik lahir maupun batin bagi
kedua belah pihak suami dan atau isteri tersebut, karena itu demi kebaikan semua pihak dan untuk menghindari kemafsadatan yang lebih besar, jalan yang terbaik adalah menceraikan perkawinan tersebut ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara
Penggugat dan Tergugat telah
pecah dan tidak ada harapan dapat hidup rukun lagi dalam rumah tangga, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Penggugat dan Tergugat ; Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Penggugat dan
Tergugat tersebut patut pula dikemukakan doktrin dalam
hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Ghayatul Maram yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapatnya sendiri berbunyi : Ejnb æÈ°jÛ¯ tvnÌ ØnÊ°ã¸äSÛ E¸äSÛ¯ ECÐÀ Þ¾Ì ¾Fį¯¿ ªä Artinya : “ Jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, maka Hakim boleh menjatuhkan talak suami tersebut “ ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan - pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat ternyata gugatan Penggugat terbukti tidak melawan hak serta cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga gugatan Penggugat tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf (b dan f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (b dan f) Kompilasi Hukum Islam, sebagaimana yang dimaksud dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI. Nomor 534.K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996 “ bahwa dalam hal perceraian tidak perlu dilihat dari siapa penyebab percekcokan atau salah satu pihak telah meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah
perkawinan itu sendiri apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan atau tidak “, oleh karena itu Gugatan Penggugat dapat dikabulkan ; Menimbang, bahwa karena perkara ini adalah cerai gugat yaitu yang berkehendak untuk bercerai adalah Penggugat (isteri) dan sebelumnya antara Penggugat dengan Tergugat belum pernah bercerai, dan berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, maka talak yang dijatuhkan Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat) adalah talak satu ba'in sughra ; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis Hakim memerintahkan
kepada
Panitera
Pengadilan
Agama
Pasuruan
untuk
mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan
Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat
perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu ; Menimbang, bahwa oleh karena tempat perkawinan Penggugat dengan Tergugat berada di wilayah Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan, sedang tempat domisili Penggugat berada di wilayah Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan dan tempat domisili Tergugat berada di wilayah Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan, Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat termasuk perkara bidang perkawinan, sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undangundang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat ; Mengingat, peraturan perundang - undangan yang berlaku dan hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat); 4. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Pasuruan
untuk
mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan, Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 391.000,00 (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari
Selasa tanggal
05 Januari 2016
Masehi bertepatan dengan tanggal 24 Rabiul Awal 1437 Hijriyah, oleh Dr. H. ANANG SETIO BUDI, S.H., M.H. sebagai Ketua Majelis, H.M. ALI LUTFI, S.H., M.Hum. dan Hj. SITI AISYAH, S. Ag, M.HP.masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota dan dibantu Dra. Hj. MUZAYYANAH sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri tanpa hadirnya Tergugat;
Penggugat
Hakim Anggota,
Ke Ketua Majelis Hakim,
H.M. ALI LUTFI, S.H., M.Hum.
Dr. H. ANANG SETIO BUDI, S.H., M.H.
Hakim Anggota,
Hj. SITI AISYAH, S. Ag, M. HP. Panitera Pengganti,
Dra. Hj. MUZAYYANAH
Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Pendaftaran Rp 30.000,00 Biaya Proses Rp 50.000,00 Biaya Panggilan Rp 60.000,00 Redaksi Rp 5.000,00 Biaya Meterai Rp 6.000,00 Jumlah Rp 391.000,00 ( tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
Drs.H. CHAFIDZ SYAFIUDDIN, SH.
PENETAPAN Nomor 0969/Pdt.G/2015/PA.Pas Ketua Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan; Membaca putusan Pengadilan Agama Pasuruan tanggal 05 Januari 2016 Nomor 0969/Pdt.G/2015/PA.Pas dalam perkara antara : Penggugat umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan Guru Sukwan SMK N 1 Grati, tempat tinggal di Jalan Sekarsono V No. 20 RT.06 RW. 05 Kelurahan Sekargadung Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan, sebagai "Penggugat"; melawan Tergugat umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan anggota POLRI pangkat Bripka, tempat tinggal di Perum Graha Indah Blok E-10 RT.02 RW. 07 Kelurahan Krapyakrejo Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan, sebagai "Tergugat"; Menimbang, bahwa putusan Verstek tersebut harus diberitahukan kepada Tergugat menurut ketentuan-ketentuan dalam undang-undang yang bersangkutan; Memperhatikan Pasal 125 (3) HIR serta ketentuan-ketentuan hukum lain yang bersangkutan; MENETAPKAN Memerintahkan kepada Jurusita/Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Pasuruan supaya putusan tersebut diberitahukan kepada pihak Tergugat dan diterangkan kepadanya, bahwa ia terhadap putusan tersebut dapat mengajukan perlawanan dalam tempo yang telah ditentukan dalam Undang-Undang; Demikian ditetapkan di Pasuruan, tanggal 05 Januari 2016; Ketua Majelis,
Dr. H. ANANG SETIO BUDI, S.H., M.H.