1
PANDUAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERTANIAN ORGANIK FEBR JUNI 2013 (Senin 08 – 10)
Tim Mata Kuliah TPO
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2013
2 A. PEMUPUKAN HAYATI PADA SAYUR KANGKUNG DAN SAWI Pendahuluan. Sumber nutrisi tanaman dapat berupa pupuk anorganik atau pupuk organik. Pupuk organik dapat berupa pupuk hayati. Pupuk hayati mengandung banyak sumber hara organik yang berguna bagi pertumbuhan dan produksi tanaman. Tujuan percobaan ini adalah mengkaji pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sayuran kangkung dan sawi. Metode percobaan: Sebelum tanam setiap petak agar diberi pupuk kandang ayam dengan dosis 1 karung per petak atau per kelompok. Pukan ayam dicari sendiri oleh mahasiswa. Metode membuat MOL dijelaskan dengan rinci pada buku Trubus (2012) ”Mikroba Juru Masak Tanaman”. Buku ini wajib dibeli atau difotokopi oleh setiap mahasiswa. Bahan-bahan MOL dicari sendiri oleh mahasiswa. Pupuk NPK dan benih dari dana praktikum. Susunan perlakuan : P1. kontrol P2. Diberi pupuk NPK 100% P3. Diberi pupuk NPK 50% + MOL Rebung Bambu P4. 50% NPK + MOL Bonggol Pisang P5 50% NPK + MOL Daun Gamal P5. 50% NPK + MOL Urine Sapi (Kelinci) P6 50% NPK + Limbah Sayuran. Satu kelompok harus punya minimal 3 guludan. Pembagian kelompok lihat Tabel 1 dibawah ini. Pupuk organik Cair MOL diberikan 4 kali dalam satu musim dengan frekuensi satu minggu sekali yaitu pada umur 13, 20, 27, 34 MST. Dosis lihat buku petunjuk. Di pertengahan praktikum bulan Mei 2013, setiap kelompok wajib mengumpulkan 1 botol aqua 1 liter berisi MOL ke dosen. Sebagai bukti fisik praktikum MOL. Setiap botol agar diberi label nama kelompok, nama MOL, dan cara membuat MOL tersebut. Disekitar pinggir tanaman ditanam tanaman penghambat OPT (lihat Tabel 1). Apabila ada serangan hama dan penyakit dikendalikan secara hayati menggunakan aneka pestisida botani yang telah dibuat yang efektif memberantas hama dan penyakit tanaman kangkung dan sayur Anda. Panen 1 bulan, lalu penanaman kedua dengan komoditi bergantian tetapi perlakuan tetap sama (kecuali yg kontrol kel 6 bergantian dengan kelompok kel 1, kel 7 dg kel 12, kel 13 dg kel 18, kel 19 dg kel 24) Parameter pengamatan pada saat panen. (1) tinggi tanaman sampai pucuk tertinggi (kangkung) atau ujung daun tertinggi (sawi) (2) panjang akar (3) tingkat kehijauan daun (cukup satu kali pengukuran) (4) jumlah daun (5) jumlah cabang (6) bobot segar tanaman (daun + batang). (7) bobot segar akar, hati2 mengambil akarnya. (8) bobot kering (taruh di oven 2 hari) dan ditimbang memakai timbangan analitik (sampai satuan mg). (9) sampel dua tanaman segar dimasukan plastik, di staples, diberi nama perlakuan nya apa dengan spidol hitam permanen, dikumpulkan ke dosen (akan dilihat kualitas daunnya).
3
Tabel 1 Pembagian Kelompok dan Tugas Praktikum Nomor kel
Komoditi
Tugas perlakuan MOL
1
Kangkung
Rebung Bambu
2 3
Kangkung Kangkung
4
Kangkung
5
Kangkung
Bonggol Pisang Daun Gamal (atau leguminosae lainnya) Urine Sapi (atau kelinci) Mol Sayur
6 7
Kangkung Kangkung
Kontrol Rebung Bambu
8 9
Sawi Sawi
10
Sawi
11
Sawi
Bonggol Pisang Daun Gamal (atau leguminosae lainnya) Urine Sapi (atau kelinci) Mol Sayur
12 13
Sawi Kangkung
Kontrol Rebung Bambu
14 15
Kangkung Kangkung
16
Kangkung
17
Kangkung
Bonggol Pisang Daun Gamal (atau leguminosae lainnya) Urine Sapi (atau kelinci) Mol Sayur
18 19
Kangkung Kangkung
Kontrol Rebung Bambu
20 21
Sawi Sawi
22
Sawi
23
Sawi
Bonggol Pisang Daun Gamal (atau leguminosae lainnya) Urine Sapi (atau kelinci) Mol Sayur
24
Sawi
Kontrol
Pestisida nabati Tanaman Penghambat OPT Pyrethrum Ramuan 1 (Chrysanthenum) Serai Wangi Ramuan 2 Bawang Daun Ramuan 3 Kemangi
Ramuan 4
Selasih (Ocinum basilicum) Tagetes (kenikir) Pyrethrum (Chrysanthenum) Serai Wangi Bawang Daun
Ramuan 5
Ramuan 2 Ramuan 3
Kemangi
Ramuan 4
Selasih (Ocinum basilicum) Tagetes (kenikir) Pyrethrum (Chrysanthenum) Serai Wangi Bawang Daun
Ramuan 5
Ramuan 2 Ramuan 3
Kemangi
Ramuan 4
Selasih (Ocinum basilicum) Tagetes (kenikir) Pyrethrum (Chrysanthenum) Serai Wangi Bawang Daun
Ramuan 5
Ramuan 2 Ramuan 3
Kemangi
Ramuan 4
Selasih (Ocinum basilicum) Tagetes (kenikir)
Ramuan 5
Ramuan 6 Ramuan 1
Ramuan 6 Ramuan 1
Ramuan 6 Ramuan 1
Ramuan 6
4 B. TUGAS MEMBUAT PESTISIDA NABATI Setiap kelompok membuat pestisida nabati sesuai dengan pembagian tugas seperti pada pada Tabel 1 dan Tabel 2. Di pertengahan praktikum bulan Mei 2013, setiap kelompok wajib mengumpulkan 1 botol aqua 1 liter pestisida nabati ke dosen. Sebagai bukti fisik praktikum pestisida nabati. Setiap botol agar diberi label nama kelompok, nama pestisida nabati, dan cara membuat pestisida nabati tersebut. TABEL 2 CARA PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK No. Bahan 1 Daun mimba 1 kg; Lengkuas, 1 kg; Serai 1 kg; sabun colek 5 gr; air secukupnya.
2
Bahan: Biji mimba 200 g atau daun mimba 500 g Deterjen atau sabun colek 1 g Air 1 liter
3
Daun sirsak satu genggam, rimpang jahe satu genggam, bawang putih 20 siung, deterjen atau sabu ncolek 20 g, air secukupnya
4.
Daun sirsak 5-10 lembar, Deterjen atau sabun colek 5 g, Air secukupnya
5.
Daun sirsak 5 lembar, daun tembakau satu genggam, Deterjen atau sabun colek 2 g, Air 2 liter
Cara pembuatan Daun mimba, lengkuas ,dan serai ditumbuk atau dihaluskan. Seluruh daun diaduk merata dalam air secukupnya lalu direndam sehari semalam. Keesoka n harinya larutan disaring dengan kain halus. Larutan hasil penyaringan diencerkan kembali dengan 2 l air. Larutan sebanyak itu dapat digunakan untuk lahan seluas 1 ha. Aplikasi: Semprotkan cairan tsb pada tanaman yang akan dilindungi. Haluskan biji atau daun mimba. Jika ada, penghalusan bahan tersebut dapat menggunakan blender. Bahan tersebut dicampurkan dalam 1 l air dan ditambahkan 1 cc deterjen atau sabun colek. Larutan diendapkan semalam dan keesokan harinya disaring. Larutan yang sudah disaring siap digunakan. Daun sirsak, rimpang dan bawang putih ditumbuk atau dihaluskan. Seluru hbahan dicampur dengan deterjen kemudian direndam dalam 20 l air selama 2 hari. Keesokan harinya larutan bahan disaring dengan kain halus. Setiap 1 1 liter larutan hasil saringan dapat diencerkan dengan 10 – 15 l air. Larutan pestisida nabati in isiap digunakan untuk mengendalikan hama werng coklat. Aplikasi: Semprotkan cairan ke tanaman yang terserang hama wereng coklat. Hama ini biasanya terdapat di tanaman bagian bawah. Daun sirsak ditumbuk halus dicampur dengan air secukupnya dan diendapkan semalam. Keesokan harinya larutan disaring dengan kain halus. Setiap 1 l larutan hasil saringan diencerkan dengan 10 – 15 l air. Aplikasi: Semprotkan cairan tersebut ke seluruh bagian tanaman cabai, khususnya yang ada hamanya. Daun sirsak dan daun tembakau ditumbuk halus. Seluruh bahan diaduk rata dalam 2 l air lalu diendapkan semalam. Keesokan harinya larutan disaring. Larutan hasil saringan diencerkan dengan air sebanyak 5-6 l. Larutan siap digunakan. Aplikasi: Semprotkan cairan tersebut ke tanaman yang terserang atau langsung pada hama yang terdapat di
5
6.
Daun tembakau 1 kg, cabai rawit kg, bawang merah 1 kg, kapur 100 g, belerang 100 g, air secukupnya.
tanaman. Semua bahan ramuan digiling menjadi satu hingga lembut, lalu ditambahkan air sebanyak 1/10 bagian bahan. Setelah itu peras airnya agar mudah disaring. Aplikasi efektif mengendalikan penyakit tanaman. Semprotkan pada tanaman anda.
C. ANEKA GAMBAR OPT
Bunga Pyretrhum
Gambar Tanaman Tagetes (Kenikir) lihat di bawah ini.
6
Tanaman OPT
Serai
Mimba
Kemangi
Lengkuas
Bunga Pyretrum
Daun sirsak
Daun bawang
Lavender
7 D. FORMAT LAPORAN AKHIR
1. Pendahuluan II. Tinjauan Pustaka Singkat III. Metode Praktikum IV. Pembahasan V. Kesimpulan, VI. Daftar Pustaka (maksimum hanya 2 dari sumber internet. Selebihnya harus dari buku atau jurnal) Lampiran : Foto-foto, data-data dll. Laporan minimal 20 halaman 1.5 spasi. Sof copy laporan dikirim ke email dosen
[email protected]. Due date kumpul laporan akhir via email 30 Juni 2013. Hard copy (print laporan) di serahkan ke asisten untuk dinilai. TIME SCHEDULE PRAKTIKUM (TENTATIF) Tanggal 4 Maret 11 Maret 18 Maret 25 Mar 1 April 8 Apri 15 April 22 April 29 April 6 Mei 13 Mei 20 Mei 27 Mei 31 Mei 3 Juni 17 Juni
Materi Pengolahan untuk siap tanam Persiapan pembuatan pestisida nabati, pupuk MOL, tanaman penghambat OPT Persiapan pembuatan pestisida nabati, pupuk MOL, tanaman penghambat OPT Penanaman sawi dan kangkung dan tanaman Penghambat OPT Pemeliharaan, setiap hari harus disiram. Pestisida nabati sudah siap, dan pupuk MOL sudah siap. Pemeliharaan, setiap hari harus disiram Pemeliharaan, setiap hari harus disiram Panen Penanaman baru, komoditi bergantian perlakuan sama. Penanaman sawi dan kangkung dan tanaman Penghambat OPT Pemeliharaan, setiap hari harus disiram. Pestisida nabati sudah siap, dan pupuk MOL sudah siap. Pemeliharaan, setiap hari harus disiram Pemeliharaan, setiap hari harus disiram Panen Ujian akhir praktikum
TANAMAN HARUS DISIRAM SETIAP HARI. TANAMAN MATI MAKA NILAI PRAKTIKUM NOL! Catatan: Kehadiran praktikum wajib 100%. Ijin atau sakit perlu surat keterangan resmi.
8 E. TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PJ. Setiap mahasiswa mendownload dan mengumpulkan satu artikel jurnal atau skripsi topik PERTANIAN ORGANIK komoditi tanaman sayuran dan tanaman pangan dalam bentuk format pdf. Semua judul artikel atau skripsi dikumpulkan ke Komti. Tugas Komti mengumpulkan nama dan judul artikel atau skripsi dan mencegah ada dua judul yang sama. Siapa cepat dia lebih berhak. Semua 74 judul dikompilasi dalam satu CD. Satu CD diserahkan ke dosen paling lambat 1 April 2013 (jangan diemail ke dosen). Semua mahasiswa dihimbau memiliki CD tersebut dengan cara mengganti harga sekeping CD kepada komti atau koordinator. Sehingga Anda telah mempunyai 74 artikel atau skripsi yang relevan dengan Pertanian Organik. Kumpulan artikel ini akan sangat berguna sebagai koleksi saudara atau untuk bahan pustakan penelitian. Tugas terstruktur dosen lain akan diatur oleh dosen Ybs.