PANDUAN MINI PKM – GT UNDIKSHA 2014 Disadur dari Berbagai Sumber Oleh: POKJA KIM UNDIKSHA Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2014
PKM – GT PKM-GT merupakan wahana bagi mahasiswa dalam berlatih menuliskan ide-ide kreatif sebagai respons intelektual atas persoalan-persoalan aktual yang dihadapi masyarakat. Ide tersebut seyogyanya unik, kreatif dan bermanfaat sehingga idealisasi kampus sebagai pusat solusi dapat menjadi kenyataan. Sebagai intelektual muda, mahasiswa umumnya cenderung pandai mengungkapkan fakta-fakta sosial, namun melalui PKM-GT, level nalar mahasiswa tidak hanya dituntut sampai sebatas mengekspos fakta tetapi justru harus mampu memberi atau menawarkan solusi. Tujuan dari kegiatan PKMGT adalah menumbuhkembangkan karya tulis mahasiswa dalam bentuk penuangan gagasan atau ide kreatif. Kriteria penulisan PKM – GT 1) Pengusul PKM-GT adalah kelompok mahasiswa yang sedang aktif dan terdaftar mengikuti program pendidikan S-1 atau Diploma; 2) Anggota kelompok pengusul berjumlah 3–5 orang; 3) Nama-nama pengusul (ketua dan anggota) harus ditulis lengkap dan tidak boleh disingkat; 4) Bidang kegiatan harus sesuai dengan bidang ilmu ketua kegiatan dan anggota dari lintas bidang sangat dianjurkan; 5) Seorang mahasiswa hanya boleh mengusulkan satu judul kegiatan sebagai ketua; 6) Seorang dosen diperkenankan membimbing maksimum sepuluh kelompok (untuk seluruh bidang kegiatan PKM).
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
1
7)
Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai program studi yang berbeda atau dari satu program studi yang sama, namun masih dalam satu perguruan tinggi yang sama; 8) Keanggotaan setiap kelompok PKM-GT disarankan berasal dari minimal dua angkatan yang berbeda; 9) Seorang mahasiswa diperkenankan masuk ke dalam dua kelompok pengusul PKM-GT yang berbeda, yaitu satu sebagai ketua dan satu sebagai anggota, atau keduaduanya sebagai anggota kelompok; dan 10) Keseluruhanusulan disimpan dalam satu file format PDF dengan ukuran file maksimum 5 MB dan diberi nama Nama Ketua Peneliti_Nama PT_PKM GT.pdf, contoh: I Gede Dana Santika_Universitas Pendidikan Ganesha_PKM GT.pdf, kemudian diunggah ke SIMLITABMAS. Hardcopy dikumpulkan di perguruan tinggi masing-masing.
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
2
Tips Agar PKM – GT Lolos Tabel berikut merupakan kriteria penilaian PKM GT. Bobot setiap penilaian berbeda-beda sesuai dengan prioritas kriteria penilaian yang disusun oleh tim reviewer. Agar PKM GT mu lolos, maka Kamu harus memperhatikan bobot setiap kriteria penilaian dan memaksimalkannya.
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
3
Materi PKM – GT Materi yang ditulis tidak harus sejalan dengan bidang ilmu yang sedang ditekuni oleh penulis. Kesempatan ini diberikan kepada mahasiswa yang memiliki ide kreatif dan mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan, walau yang bersangkutan tidak sedang belajar secara formal di bidang tersebut. Materi karya tulis merupakan isu/permasalahan mutakhir atau aktual yang berkembang di masyarakat dan belum ditemukan solusinya. Berikut merupakan beberapa bidang ilmu yang dapat dipilih. 1. Bidang Kesehatan, yang meliputi: farmasi, gizi, kebidanan, kedokteran, kedokteran gigi, keperawatan, kesehatan masyarakat, psikologi 2. Bidang Pertanian, yang meliputi: kedokteran hewan, kehutanan, kelautan, perikanan, pertanian, peternakan, teknologi pertanian 3. Bidang MIPA, yang meliputi: astronomi, biologi, geografi, fisika, kimia, matematika 4. Bidang Teknologi dan Rekayasa, yang meliputi: informatika, teknik, teknologi pertanian 5. Bidang Sosial Ekonomi, yang meliputi : agrobisnis (pertanian), ekonomi, ilmu sosial dan ilmu politik , 6. Bidang Humaniora, yang meliputi : agama, bahasa, budaya, filsafat, hukum, sastra, seni 7. Bidang Pendidikan, yang meliputi program studi ilmu-ilmu pendidikan di bawah fakultas kependidikan
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
4
Tips menemukan ide PKM – GT Contoh alur berpikir penulis PKM –GT Diketahui: 1) Stroke iskemik merupakan salah satu penyakit berbahaya dan mahal pengobatannya. 2) Sifat-sifat lintah menurut berbagai rujukan menunjukkan potensi sebagai bahan alternatif pengobatan stroke iskemik. 3) Beberapa hasil penelitian dasar menunjukkan adanya bahan aktif dalam lintah yang mampu memberikan efek pengenceran darah. 4) Keberadaan lintah sebagai sumber bahan alternatif melimpah. Perumusan ide: Mengingat mahalnya pengobatan bagi penyakit stroke iskemik, maka perlu dilakukan pengobatan dengan bahan alternatif alamiah yang murah dan bisa dipertanggungjawabkan secara medis. Merujuk pada berbagai pustaka, baik teori maupun hasil2 riset yang pernah dilakukan, ekstrak bahan aktif dalam lintah dapat diolah menjadi bahan untuk pengobatan stroke iskemik yang murah namun dapat dipertanggungjawabkan secara medis. Ide ini menghasilkan gagasan mengembangkan obat stroke iskemik yg murah dan efektif berbahan dasar lintah.
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
5
Contoh-contoh Judul PKM GT Lolos PIMNAS Penerapan Green Accounting Sebagai Informasi Pertanggungjawaban Sosial terhadap Lingkungan di Rumah Sakit Inovasi Strategi Pengembangan Pendidikan Karakter Nasional untuk Membentuk Generasi Unggul Bangsa Kawasan Ekonomi Terpadu (Integrated Economic Region) untuk Mempercepat Perkembangan Wilayah Perbatasan. Using the Social Capital: Salah Satu Solusi Meningkatkan Keberhasilan Program Ketahanan Pangan Green Contitutional Konstitusionalisasi Lingkungan Hidup sebagai Upaya Perubahan Paradigma Berwawasan Lingkungan di Indonesia Solusi-Solusi Alternatif Pencapaian Program Swasembada Gula Tahun 2013 di Provinsi Jawa Tengah Restorasi Pesantren dengan Konsepsi Iqra: Langkah Strategis Membangun Pesantren Sebagai Pusat Peradaban Islam di Indonesia Penerapan Sistem Automatic Bluetooth Timer untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bis Kota di DKI Jakarta
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
6
Museum Terapung, Solusi Pemanfaatan Potensi Perairan Sungai Musi sebagai Wisata Sejarah di Sumatera Selatan Inovasi Internal Fire Safety Ship Strategy pada Kapal Ferry Jenis Roll On Roll Off (Roro): Upaya Mitigasi Kebakaran Kapal di Indonesia Pemanfaatan Citizen Intelligence Board sebagai Upaya Kreatif Pemberantasan Perilaku Negatif Polisi demi Terwujudnya Citra Aparat Kepolisian yang Ideal Menggagas Ragi sebagai Alat Kontrasepsi Memperlancar Program KB di Indonesia
untuk
Konversi Sawit ke Model Agroforestry Agrowood Bernilai Tinggi sebagai Upaya Merekonstruksi Heart of Borneo (HOB) KPK: Komisi Penegak Kejujuran? Berlandaskan “The Law Of Attracton”
Berantas
Korupsi
Revitalisasi Puskesmas Melalui Model “PUBLIC SAFETY CENTER” sebagai Strategi Starta Pertama Penanggulangan Bencana Orphaneur Development Strategy: Optimalisasi Peran BAZNAS Sebagai Social Enterpeneur dalam Penerapan Strategi Pengembangan Panti Asuhan Mandiri Nursing Health Center: Solusi Permasalahan Kesehatan 121 Negara dalam Komitmen Millenium Development Goals
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
7
(Mdgs) dengan Meningkatkan Pemerataan Akses Layanan Kesehatan yang Efektif dan Efisien Smart Flying Float Pelampung Terbang Penyelamat pada Penumpang Kecelakaan Pesawat Terbang yang Jatuh di Air Sars (System of Animals Rescue) Sebuah Sistem Evakuasi dan Rehabilitasi Ternak Ruminansia Pra Hingga Pasca Bencana Pendirian ASYAPADA (Asuransi Berbasis Syariah bagi Pahlawan Devisa) dengan Sistem Takaful Berakad Mudharabah sebagai Perwujudan Kepedulian Pemerintah Terhadap Kesejahteraan TKI Di Luar Negeri Jalan Apung Atasi Masalah Akses Jalan Akibat ROB di Daerah Pesisir Sistem Terpadu Peringatan Dini Bencana Kelautan Di Pesisir Selatan Jawa Barat Sangkuriang: Sarana Angkutan Massal Ramah Lingkungan Kota Bandung Inovasi Proses Produksi Garam Untuk Kemandirian Indonesia Zakat Pembangunan Pertanian: Solusi Alternatif Mengatasi Masalah Pertanian Melalui Mekanisme Trickle Down Effect dari Sektor Industri ke Sektor Pertanian Agroindustri Kreatif sebagai Pembangun Ekonomi Berdaya Saing dan Solusi Ketersediaan Lapangan Pekerjaan
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
8
Panen Energi Listrik dari Rail Base dengan Memanfaatkan Piezoelektrik Jakarta Mangrove Waterfront City (JMWFC): Konsep Kota Terapung dengan Branding Image Mrac (Mangrove Rhizophorachitecture) sebagai Kota Alternatif Hijau Masa Depan Green Village Effect sebagai Solusi dari Greenhouse Effect Fla-Mos: Konsep Inovasi Flashdisc dengan Gelombang Ultrasonik Pembasmi Nyamuk Culturepreneurship sebagai Paradigma Baru Pelestarian Budaya Indonesia Batechsant (Battery Technology Of Sound Power Plant): Inovasi Teknologi Baterai Pembangkit Listrik Masa Depan Melalui Pemanfaatan Energi Suara pada Mesin Induk Kapal Bajaj E-Lith (Green Mobile untuk Angkutan Umum Masa Depan) Atlantis The Underwater City: Artificial Reef Hasil Pemanfaatan Anjungan Lepas Pantai Pasca Produksi sebagai Upaya Penyelamatan Ekosistem Terumbu Karang di Indonesia Sistem Ranjau Laut Berbasis Sensor Hall sebagai Pertahanan Laut Nasional
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
9
Pemberlakuan Restorative Justice Terhadap Whistle Blower dalam Tindak Pidana Korupsi Integrasi Aeromodelling dengan Geotagging Berbasis Sistem Informasi Geografis untuk Strategi Evakuasi Korban Bencana Inovasi Teknologi untuk Membantu Kepolisian Mendapatkan Informasi Status Keamanan pada Bank Secara Real Time Menggunakan Konsep D-Bonet Green Deep: Solusi Alternatif Eliminasi Penggunaan Mesin Sirkulasi Udara di Area Lahan Parkir Bawah Tanah Basement Disaster Management System for Animal Sebuah Upaya Mengurangi Risiko Bencana Merapi Terhadap Hewan Ternak
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
10
Sistematika Penulisan PKM – GT Usulan PKM-GT ditulis dengan menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan spasi 1,5 kecuali ringkasan (1 spasi) dan ukuran kertas A-4, margin kiri 4 cm, margin kanan, atas, dan bawah masing-masing 3 cm, serta mengikuti sistematika sebagai berikut. HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR ISI RINGKASAN PENDAHULUAN 8 – 10 halaman GAGASAN KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Penyusun Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim Format Cover PKM GT yang Benar - Margin: kiri = 4 cm; atas, kanan, bawah = 3 cm. - Lambang UNDIKSHA terbaru dan transparan, ukuran 5 cm x 5 cm - Keanggotaan pengusul minimal berasal dari dua angkatan berbeda. - Semua font berjenis Times New Roman - Semua font berukuran 12 - Semua font berspasi 1,5
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
11
- Semua font di-bold - Kata-kata yang merupakan istilah dalam judul, di-italic - Terhitung bernomor halaman (i), namun tidak dicantumkan. Contoh Cover PKM GT Mahasiswa UNDIKSHA
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
12
Format Halaman Pengesahan yang Benar Harus 1 halaman. Font: Times New Roman. Size: 12. Spasi: 1,5. Penomoran halaman: pojok kanan bawah (romawi).
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
13
Apa yang harus saya tulis di Ringkasan? Ringkasan (bukan abstrak) disusun maksimum 1 (satu) halaman yang mencerminkan isi keseluruhan gagasan, mulai dari latar belakang, tujuan, landasan teori yang mendukung, metoda penulisan, pembahasan, kesimpulan dan rekomendasi. Font: Times New Roman. Size: 12. Spasi: 1,5. Berikut merupakan contoh ringkasan PKM – GT. Penomoran halaman: pojok kanan bawah.
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
14
Apa yang harus saya tulis di Pendahuluan? Bagian Pendahuluan berisi latar belakang yang mengungkap uraian tentang alasan mengangkat gagasan menjadi karya tulis (dilengkapi dengan data atau informasi yang mendukung), dan tujuan dan manfaat yang ingin dicapai. Font: Times New Roman. Size: 12. Spasi: 1,5. Penomoran halaman: pojok kanan atas.
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
15
Apa yang harus saya tulis di Gagasan? Font: Times New Roman. Size: 12. Spasi: 1,5. Bagian gagasan berisi uraikan tentang: 1) Kondisi kekinian pencetus gagasan (diperoleh dari bahan bacaan, wawancara, observasi, imajinasi yang relevan); 2) Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya untuk mem-perbaiki keadaan pencetus gagasan; 3) Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan dapat diperbaiki melalui gagasan yang diajukan;
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
16
4) Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan gagasan dan uraian peran atau kontribusi masing-masingnya; dan 5) Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan sehingga tujuan atau perbaikan yang diharapkan dapat tercapai.
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
17
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
18
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
19
Apa yang harus saya tulis di Kesimpulan? Kesimpulan merupakan bagian akhir tulisan yang membawa pembaca keluar dari pembahasan. Secara umum kesimpulan mengungkapgagasan yang diajukan, teknik implementasi yang akan dilakukan, dan prediksi hasil yang akan diperoleh (manfaat dan dampak gagasan). Font: Times New Roman. Size: 12. Spasi: 1,5. Penomoran halaman: pojok kanan atas.
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
20
Apa yang harus saya tulis di Daftar Pustaka? Daftar Pustaka ditulis untuk memberi informasi sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan. Format perujukan pustaka mengikuti Harvard style. Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya, setiap pustaka yg muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan. Font: Times New Roman. Size: 12. Spasi: 1,5. Penomoran halaman: tidak berisi nomor halaman.
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
21
Apa yang harus saya tulis di Lampiran? Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Penyusun Contoh:
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
22
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
23
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas Contoh:
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
24
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim Contoh:
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
25
Kutipan dan Daftar Pustaka (Disadur dari Dibia, I Ketut dan I Putu Mas Dewantara. 2013. Bahasa Indonesia Keilmuan. Singaraja: Undiksha.)
Pengantar Dalam membuat sebuah karya ilmiah, penulis tentunya akan meramu pendapat dari berbagai ahli untuk menunjang, memperkuat, dan membandingkan pendapat-pendapat yang ada. Proses pemindahan pendapat dari sebuah buku, jurnal, atau karya lain diajukan oleh seseorang ke dalam sebuah tulisan inilah yang dinamakan pengutipan. Pengutipan bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Untuk mengetahui dan sebagai pertanggungjawaban atas pengutipan yang dilakukan, seorang penulis membuat sebuah daftar identitas dimana kutipan tersebut diperoleh. Daftar itu setidaknya memuat nama penulis kutipan, tahun, udul, dan identitas penerbitan. Daftar identitas inilah yang disebut dengan daftar pustaka. Kutipan Apabila kita perhatikan makalah ataupun jenis karya ilmiah yang lain, penulis karya ilmiah tersebut mengemukakan pendapat orang lain yang berasal dari buku atau sumber lain seperti artikel, laporan penelitian, dan sebagainya. Pendapat oranglain itu ditandai dengan adanya keterangan dalam tanda kurung, seperti (Prayitno, dkk., 2000: 14-15). Pendapat orang lain itu memperkuat pendapat yang dikemukakan oleh penulis karya ilmiah tersebut. Pendapat yang dikutip itu disebut kutipan. Prabawa (2000:185) menyatakan bahwa kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat seorang pengarang atau ucapan orang terkenal yang terdapat dalam buku,
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
26
majalah, jurnal, surat kabar, antologi, hasil penelitian, dan penerbitan-penerbitan lain. Lebih jauh dari itu, Prabawa (2000) menyatakan bahwa tujuan membuat kutipan, yaitu: a. Sebagai barang bukti untuk menunjang pendapat penulis b. Sebagai bahan bukti untuk membedakan dengan pendapat penulis c. Sebagai bahan bukti untuk perbandingan dengan pendapat penulis d. Sebagai bahan bukti yang disanggah penulis Kutipan dibedakan antara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah kutipan yang langsung mengambil dari sumber asli tanpa mengubah bahasanya. Sementara itu, kutipan tidak langsung adalah kutipan yang hanya mengambil intisarinya saja, bahasa yang dituangkan dalam kutipan menggunakan bahasa penulis karya ilmiah itu sendiri. Untuk memperjelas pemahaman mengenai kutipan langsung dan tidak langsung dapat diperhatikan dari uraian berikut. a.
Kutipan langsung Kutipan langsung dapat diartikan sebagai cara meminjam pendapat para ahli secara utuh atau lengkap baik itu berupa frase atau kalimat. Kutipan langsung dapat dibedakan pula atas: (1) Kutipan langsung yang kurang atau sama dengan empat baris (kutipan langsung pendek). (2) Kutipan langsung yang lebih dari empat baris (kutipan langsung panjang). Teknik penulisan kutipan langsung pendek. (1) Kutipan ditulis serangkai dengan teks;
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
27
(2) Spasi kutipan menyesuaikan dengan teks; (3) Memakai tanda petik dua di awal dan ai akhir kutipan; (4) Menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman tempat mengutip; penulisan nama pengarang dapat di awal kutipan atau di belakang kutipan. Contoh: …... (teks) …… King (2007:123) berpendapat bahwa “berbicara merupakan bentuk komunikasi manusia yang paling mendasar, yang membedakan kita sebagai suatu spesies”. …… (teks) ……. Atau …... (teks) …… “berbicara merupakan bentuk komunikasi manusia yang paling mendasar, yang membedakan kita sebagai suatu spesies” King (2007:123). …… (teks) ……. Teknik penulisan kutipan langsung panjang (1) Dipisahhkan dari teks; (2) Spasi dalam kutipan adalah 1 spasi (3) Dapat menggunakan tanda petik dua atau tidak (opsional) (4) Menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman tempat mengutip; penulisan nama pengarang dapat di awal kutipan atau di belakang kutipan.
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
28
Contoh: …… (teks) ….. Lebih luas dari itu, Tarigan dan Suhender (1986:23) menyatakan sebagai berikut. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyibunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Berbicara lebih dari sekadar menucapkan bunyi-bunyi atau kata-kata. Berbicara untuk mengomunikasikan gagasan yang disusun serta dikembangkansesuai dengan kebutuhan pendengar. …… (teks) ….. b.
Kutipan tidak Langsung Kutipan tidak langsung dapat diartikan sebagai cara meminjam pendapat para ahli tidak secara utuh. Penulis mengambil intinya atau topiknya saja, lalu dikembangkan dengan pendapat penulis (tak terdapat perbedaan). Teknik penulisan kutipan tidak langsung (1) Kutipan disatukan dengan teks; (2) Spasi kutipan menyesuaikan dengan teks; (3) Tanpa tanda petik dua; (4) Mencantumkan nama belakang pengarang, tahun, dan halaman. Contoh: ……………… (teks)………………… Berbicara adalah suatu keterampilan menyampaiakan pesan secara lisan (Wendra, 2006:4). ……………. (teks) ………………..
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
29
Kutipan tidak langsung untuk kutipan yang bersumber dari kutipan lain Seorang penulis kadangkala mengutip pendapat ahli dari buku ataupun teks lain karena tidak menemukan sumber asli dari pendapat ahli tersebut. Jika demikian, penulis haruslah mengemukakan tempat dimana ia memperoleh kutipan tersebut. Berikut adalah contoh kutipan yang dikutip dari kutipan lain. …………….. (teks)…………….. Thompson (dalam Mudini dan Purba, 2009:18) menyatakan bahwa komunikasi merupakan fitur mendasar dari kehidupan social dan bahasa merupakan komponen utamanya. …... (teks)……..
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
30
Daftar Pustaka Daftar pustaka adalah daftar yang ada dalam karya ilmiah yang berisikan identitas sumber kutipan yang disusun berurut secara alfabetis. Daftar pustaka memiliki sejumlah fungsi sebagai berikut. 1. Menunjukkan bahwa tulisan itu ilmiah 2. Menginformasikan bahwa karya ilmiah itu memiliki referensi dan akumulasi dari karya ilmiah terdahulu 3. Merupakan alat control pada landasan teori atau tinjauan pustaka Daftar pustaka berisi data sebagai berikut. 1. Nama pengarang yang dibalik dan dipisahkan tanda koma. Gelar akademik tidak ditulis. 2. Tahun terbit. 3. Judul. 4. Tempat terbit. 5. Nama penerbit. Contoh: Penulis satu orang Badudu, J. S. 1989. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar III. Jakarta: PT Gramedia. Penulis dua orang Djamarah, S. B. dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Keterangan: Nama penulis kedua ditulis biasa, tanpa adanya pembalikan nama.
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
31
Penulis tiga orang atau lebih Isjoni, H., dkk. 2007. Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia – Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Keterangan: Hanya nama penulis pertama yang dicantumkan. Nama-nama penulis lainnya diganti dengan et al. atau dkk. Terdapat beberapa cara penulisan daftar pustaka sesuai dengan jenis sumbernya (buku, artikel, jurnal, internet, dll). Sumber Kutipan dari Buku Teknik penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku menggunakan teknik sebagaimana yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya, baik buku yang ditulis oleh satu orang pengarang, dua orang pengarang, maupun tiga orang pengarang atau lebih. Jika pengarangnya memiliki dua buku yang diterbitkan dalam tahun yang sama dengan judul buku yang berbeda, maka teknik yang digunakan adalah dengan menambahkan huruf (a,b) di belakang tahunterbit buku tersebut. Contoh: Djamarah, S. B. 2002a. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S. B. 2002b. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sumber berupa buku terjemahan memiliki teknik penulisan yang berbeda. Dalam hal ini, nama pengarang yang disebutkan adalah nama pengarang asli, tahun terbitnya adalah tahun terbit naskah terjemahan, ditambahkan kata terjemahan diikuti kata penerjemah serta judul naskah asli dan tahun
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
32
terbitnya, terakhir adalah kota penerbit dan penerbit penerjemahan. Contoh: Gagne, R. M. 1990. Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran. Terjemahan Munandir, disunting oleh Handy Kartawirata. The Condition of Learning and Theory of Instruction (Fourth Edition). 1997. Jakarta: Antar Universitas/iUC (Bank Dunia XVII). Sumber Kutipan dari Artikel Sebuah artikel bisa terdapat dalam buku kumpulan karangan ilmiah atau bisa juga dalam jurnal, makalah, bulletin, dan koran. Dalam hal ini, judul artikel ditempatkan diantara tanda petik dua (“…..”), hurufnya dicetak biasa. Contoh: Sumber Artikel dari Jurnal Dantes, N. 2007. “Pengembangan Materi dan Model Pendidikan Multikultur dalam Pembelajaran IPS SMP” (halaman 21-26). Jurnal Pendidikan dan Humaniora. Singaraja: Lembaga Penelitian Undiksha. Sumber Artikel dari Majalah/Bulletin Lasmawan, W dkk. 2009. “Vonis Mati Terhadap Mayat: Rekonstruksi Pemakaian Adat Istiadat pada Masyarakat Hindu Bali”. Media Komunikasi Ilmu Sosial, Volume 3, Tahun ke XVII (halaman 75-79). Sumber Artikel dari Koran Wibisono, E. 2009. “Meretas Nilai-nilai Demokrasi dalam Praktek Pendidikan di Era Otonomi”. Pikiran Rakyat, 21 Januari 2009, halaman 5, kolom 2-6.
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
33
Sumber Kutipan dari Makalah Dantes, N. 2009. “Penelitian Kuantitatif” (makalah). Disajikan pada Workshop Penelitian Bagi Dosen UNHI Bali, tanggal 23-24 Oktober 2009. Sumber Kutipan dari Internet Estherlydia. 2011. “Hubungan Guru dan Murid”. Dalam http://hal 022-049 Faktor-faktor Kesulitan Belajar Akuntansi Siswa IPS SMAK BPK PENABUR Sukabumi. Diunduh 4 Januari 2012. Sumber Kutipan dari Undang-undang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pengelolaan Keuangan Negara. 2009. Jakarta: Kementerian Keuangan RI. Sumber Kutipan dari Skripsi, Tesis, dan atau Disertasi Atmadja, INB. 1998. Memudarnya Demokrasi Desa. Disertasi. (tidak diterbitkan). Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia.
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
34
Tabel dan Gambar Dalam penulisan PKM, adakalanya Kita ingin menambahkan tabel atau gambar tertentu untuk mendukung gagasan Kita. Berikut merupakan teknis penambahan tabel dan gambar pada isi PKM. a. Tabel Judul tabel diberikan nomor terurut sesuai dengan kemunculan tabel dalam isi PKM. Judul tabel ditulis rata tengah di atas table dilengkapi sumber pengutipan gambar. Jika table dibuat sendiri, tidak usah diisi sumber. Contoh:
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
35
b. Gambar Judul gambar diberikan nomor terurut sesuai dengan kemunculan gambar dalam isi PKM. Judul gambar ditulis rata tengah di bawah gambar dilengkapi sumber pengutipan gambar. Contoh:
Panduan Mini PKM GT UNDIKSHA 2014 – POKJA KIM UNDIKSHA
36