PANDUAN LOMBA CIPTA MENU BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG DAN AMAN (B2SA) BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL TAHUN 2016
BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2016
Bad
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Panduan Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) Berbasis Sumber Daya Lokal Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik. Badan Ketahanan Pangan menyelenggarakan Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman secara rutin setiap tahun sebagai salah satu bentuk sosialisasi konsumsi pangan B2SA. Lomba Cipta Menu dilaksanakan secara berjenjang, mulai tingkat kabupaten, provinsi, sampai tingkat nasional. Oleh karena itu perlu dukungan pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan diversifikasi pangan. Pada tahun ini, cakupan penilaian lomba lebih diperluas untuk mendapatkan gambaran dukungan pemerintah daerah/masyarakat terhadap penerapan konsumsi B2SA. Dengan demikian diharapkan penerapan prinsip B2SA tidak terbatas pada lomba saja, tetapi diaplikasikan dalam konsumsi sehari-hari. Panduan Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman Berbasis Sumber Daya Lokal Tahun 2016 disusun dengan melibatkan Ahli Gizi, Ahli Kuliner, Tim Penggerak (TP) PKK Pusat, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan media massa terkait. Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menyelenggarakan lomba sekaligus mensosialisasikan konsumsi pangan B2SA di masyarakat. Dalam panduan ini, penerapan B2SA secara teknis dilakukan melalui pendekatan porsi makanan yang sudah disesuaikan dengan Angka Kecukupan Energi (AKE) rekomendasi Permenkes No. 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi bagi bangsa Indonesia.
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
i
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan masukan, saran dan kritik dalam penyusunan panduan ini.
Jakarta, Februari 2016 Kepala Badan Ketahanan Pangan,
Dr. Ir. Gardjita Budi, M.Agr.ST
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................ i DAFTAR ISI............................................................................................................... iii DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. iv BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................. 1 A. Latar Belakang.............................................................................. 1 B. Tujuan ............................................................................................. 2 C. Batasan Operasional................................................................... 3
BAB II
PENGORGANISASIAN ...................................................................... 7 A. Penyelenggara.............................................................................. 7 B. Peserta............................................................................................. 7 C. Juri.................................................................................................... 8
BAB III PERSYARATAN DAN KETENTUAN ................................................ 9 A. Persyaratan Lomba..................................................................... 9 B. Ketentuan Lomba........................................................................ 10 C. Ketentuan Resep......................................................................... 11 BAB IV KRITERIA DAN MEKANISME PENILAIAN .................................. 15 A. Kriteria Penilaian.......................................................................... 15 B. Mekanisme Penilaian ................................................................ 17 BAB V
KATEGORI PEMENANG..................................................................... 19 A. Penghargaan Kategori Umum ............................................... 19 B. Penghargaan Kategori Khusus............................................... 19
BAB VI PENYELENGGARAAN LOMBA....................................................... 21 A. Pertemuan Persiapan Lomba (Technical Meeting)......... 21 B. Pelaksanaan Lomba (Penyajian Menu Display)................ 21 C. Lain - lain........................................................................................ 22 LAMPIRAN............................................................................................................... 25 Panduan Lomba Cipta Menu 2016
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 7.1. Lampiran 7.2. Lampiran 7.3. Lampiran 7.4. Lampiran 7.5. Lampiran 7.6. Lampiran 7.7.
iv
Panduan Singkat Menyusun Menu B2SA...................... 27 Anjuran Komposisi Makanan untuk Memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin (dalam Bentuk Porsi)............ 29 Kebutuhan Konsumsi Pangan untuk Memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) masing-masing Anggota Keluarga (dalam Satuan Porsi)........................ 30 Daftar Bahan Penukar........................................................... 31 Informasi Singkat tentang Keamanan Pangan............ 41 Daftar Kandungan Gizi Bahan Makanan Selain Beras dan Terigu........................................................ 46 Lembar Penilaian dan Rekapitulasi Hasil Penilaian Lomba......................................................................................... 51 Lembar Penilaian Resep Lomba Cipta Menu B2SA Tahun 2016.................................................................... 51 Lembar Penilaian Saat Display Lomba Cipta Menu B2SA Tahun 2016 ............................ 52 Lembar Rekapitulasi Penilaian Saat Display Lomba Cipta Menu B2SA Tahun 2016 ............................ 53 Lembar Rekapitulasi Penilaian Lomba Cipta Menu B2SA Tahun 2016................................... 54 Lembar Rekapitulasi Penilaian Penghargaan Kreasi Menu Seimbang Lomba Cipta Menu B2SA Tahun 2016............................................................................... 55 Lembar Rekapitulasi Penilaian Penghargaan Kreasi Menu Beragam Lomba Cipta Menu B2SA Tahun 2016............................................................................... 56 Lembar Rekapitulasi Penilaian Penghargaan Kreasi Pengembangan Resep Lomba Cipta Menu B2SA Tahun 2016............................................................................... 57
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
Lampiran 7.8. Lembar Rekapitulasi Penilaian Penghargaan Cita Rasa Lomba Cipta Menu B2SA Tahun 2016.......... 58 Lampiran 7.9. Lembar Rekapitulasi Penilaian Penghargaan Penampilan dan Penyajian Menu Lomba Cipta Menu B2SA Tahun 2016....................................................... 59 Lampiran 7.10. Lembar Rekapitulasi Penilaian Penghargaan Kreasi Menu Aplikatif untuk Keluarga Lomba Cipta Menu B2SA Tahun 2016.................................................................... 60 Lampiran 7.11. Lembar Rekapitulasi Penilaian Penghargaan Kreasi Menu Aplikatif untuk Usaha Boga Lomba Cipta Menu B2SA Tahun 2016................................................................ 61 Lampiran 8. Peran Pemerintah Daerah dan Masyarakat dalam Penerapan B2SA................................................................................. 62
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Keberhasilan dalam proses pembentukan sumber daya manusia diantaranya ditentukan oleh keberhasilan memenuhi kecukupan pangan dan perbaikan pola konsumsi pangan. Perbaikan pola konsumsi melalui penganekaragaman pangan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan membudayakan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), guna menunjang hidup sehat, aktif, dan produktif.
Pola konsumsi pangan masyarakat sampai saat ini masih menunjukkan kecenderungan kurang beragam dari jenis pangan dan keseimbangan gizinya. Beras masih mendominasi dalam pola konsumsi pangan masyarakat, sementara konsumsi sumber karbohidrat lainnya yang dahulu biasa dikonsumsi semakin tergeser sejalan dengan perubahan gaya hidup masyarakat. Disamping itu, konsumsi sayur dan buah, umbi-umbian, pangan hewani, dan kacang-kacangan masih rendah sehingga perlu ditingkatkan. Untuk itu, maka perlu upaya secara terus menerus untuk merubah pola konsumsi masyarakat ke arah pola konsumsi pangan B2SA. Upaya tersebut tidak mudah karena terkait dengan perilaku masyarakat sehingga perlu melibatkan pemangku kepentingan terkait.
Dalam rangka mempercepat pemahaman masyarakat tentang konsumsi pangan B2SA, Badan Ketahanan Pangan – Kementerian Pertanian sejak tahun 2002 telah mensosialisasikan slogan “Panganku Beragam, Bergizi dan Berimbang” kepada masyarakat luas. Disamping itu, dilaksanakan pula kegiatan
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
1
sosialisasi dalam bentuk “Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA)”. Lomba tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman setiap individu dalam menerapkan konsumsi B2SA khususnya ibu rumah tangga yang bertanggung jawab dalam menentukan dan menyediakan menu keluarga.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2016 Badan Ketahanan Pangan akan menyelenggarakan Lomba Cipta Menu (LCM) tingkat nasional bertepatan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia ke-36. Lomba Cipta Menu tingkat nasional akan diikuti oleh peserta dari pemenang lomba tingkat provinsi.
Peserta lomba akan menyajikan menu makanan 1 (satu) hari 3 (tiga) kali waktu makan untuk keluarga dalam bentuk display. Hal ini dimaksudkan untuk melihat penerapan aspek keanekaragaman dan keseimbangan pangan dalam menu, dengan tetap mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal.
Selain penilaian resep dan menu display, Lomba Cipta Menu pada tahun 2016 ini juga mempertimbangkan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat terhadap penerapan konsumsi B2SA. Hal itu bertujuan agar prinsip konsumsi B2SA tidak berhenti hanya sampai pada saat lomba saja, namun dapat ditindaklanjuti dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Melalui lomba ini diharapkan masyarakat khususnya peserta, dapat berkreasi menciptakan/mengembangkan resep yang beragam, bergizi seimbang, dan aman berbasis sumber daya lokal serta dapat diterapkan sebagai menu keluarga sehari-hari.
B. Tujuan
2
Tujuan diselenggarakannya Lomba Cipta Menu B2SA Berbasis Sumber Daya Lokal adalah untuk :
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan B2SA. 2. Meningkatkan pemahaman penerapan prinsip B2SA. 3.
peserta/masyarakat
dalam
Mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengembangkan atau menciptakan menu B2SA berbasis sumber daya lokal.
C. Batasan Operasional 1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan/atau pembuatan makanan atau minuman. 2. Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) adalah aneka ragam bahan pangan, baik sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral, yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan dan tidak tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan. 3. Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. 4. Menu adalah susunan makanan untuk dikonsumsi baik untuk sekali atau beberapa kali waktu makan.
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
3
5. Makanan adalah bahan pangan segar atau yang telah mengalami pengolahan atau pemasakan sehingga siap untuk disajikan. 6. Pangan lokal adalah pangan baik sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal. 7. Keanekaragaman pangan adalah aneka ragam kelompok pangan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan, serta beraneka ragam dalam setiap kelompok pangan. 8. Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah suatu kecukupan ratarata zat gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktivitas tubuh untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. 9. Garnish adalah bahan pangan yang dibuat sedemikian rupa dan dapat dikonsumsi untuk menunjang penampilan suatu hidangan dan menggugah selera makan sehingga diperhitungkan sebagai bagian dari porsi menu makanan. 10. Penampilan makanan adalah hasil proses penyiapan/ pengolahan makanan yang memperhatikan kesegaran, warna, bentuk, dan konsistensi. 11. Penyajian makanan adalah suatu cara untuk menghidangkan, dengan memperhatikan penyusunan/ penataan makanan dan ketepatan penggunaan alat penyajian. 12. Cita Rasa adalah karakteristik makanan yang meliputi rasa, bau, dan tekstur. 13. Susu adalah hasil sekresi atau pemerahan kelenjar mamari/ ambing mamalia yang dapat dimakan atau dapat digunakan sebagai bahan makanan yang aman dan sehat, diantaranya:
4
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
susu sapi, susu kambing, susu kerbau, termasuk susu bubuk. Pemberian susu dalam susunan menu keluarga dapat digantikan dengan sumber protein hewani lainnya dalam jumlah porsi yang sesuai. 14. Dukungan penerapan B2SA adalah suatu bentuk fasilitasi pemerintah daerah atau masyarakat, baik berupa program, kebijakan atau hal yang menunjang dilaksanakannya prinsipprinsip konsumsi B2SA dalam kehidupan sehari-hari. 15. Menu Display adalah menu keluarga lengkap 1 hari untuk 3 kali waktu makan (makan pagi, makan siang, dan makan malam) yang disajikan pada saat lomba untuk dinilai oleh Dewan Juri. 16. Makanan Selingan/Kudapan/Snack adalah makanan ringan yang dikonsumsi diantara waktu makan utama untuk memberi asupan energi sebelum waktu makan berikutnya. Kontribusi energi makanan selingan 10-15% dari total kebutuhan energi yang diperhitungkan dalam pemenuhan kecukupan energi.
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
5
BAB II PENGORGANISASIAN A. Penyelenggara
Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) Berbasis Sumber Daya Lokal dilaksanakan secara berjenjang sebagai berikut: 1. Tingkat Provinsi
Lomba Cipta Menu diselenggarakan oleh Badan/Instansi yang menangani Ketahanan Pangan Provinsi bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi.
Provinsi dapat menyusun panduan pelaksanaan lomba sesuai kondisi daerah masing-masing, namun tetap mengacu pada panduan Lomba Cipta Menu Tahun 2016 yang dikeluarkan oleh Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian. 2. Tingkat Nasional Penyelenggara Lomba Cipta Menu di tingkat nasional tahun 2016 adalah Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Pusat. B. Peserta
Peserta lomba adalah Tim Penggerak PKK, dengan kriteria peserta sebagai berikut : 1.
Tingkat Provinsi
Peserta Lomba Cipta Menu tingkat provinsi adalah pemenang Lomba Cipta Menu B2SA tingkat kabupaten/kota tahun 2016 atau tahun sebelumnya.
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
7
2.
Tingkat Nasional
Peserta lomba tingkat nasional adalah Juara I Lomba Cipta Menu B2SA tingkat provinsi tahun 2016 atau tahun sebelumnya, dan belum pernah mengikuti lomba tingkat nasional.
Setiap provinsi diwakili oleh satu peserta.
C. Juri 1.
Tingkat Provinsi a.
Tim juri ditentukan oleh institusi penyelenggara lomba di tingkat provinsi.
b. Jumlah tim juri ditetapkan ganjil, yang ditunjuk dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan/ Instansi yang menangani ketahanan pangan provinsi sebagai penyelenggara lomba. 2.
Tingkat Nasional a.
Tim juri adalah perwakilan dari Ahli Gizi, Tim Penggerak PKK Pusat, Praktisi Kuliner, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan media massa.
b. Jumlah tim juri ditetapkan ganjil, yang ditunjuk dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian.
8
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
BAB III PERSYARATAN DAN KETENTUAN
Di tingkat nasional, peserta yang mewakili provinsi diusulkan oleh Badan/Instansi Ketahanan Pangan tingkat provinsi secara tertulis selambat-lambatnya pada akhir minggu kedua Bulan September 2016. A. Persyaratan Lomba 1. Peserta wajib menyusun menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal selama 3 (tiga) hari untuk satu keluarga yang terdiri dari :
a.
Ayah usia 35 tahun
b.
Ibu usia 32 tahun
c.
Anak perempuan usia 7 tahun
Susunan menu dan resep 3 hari tersebut meliputi : -
Menu makanan utama untuk makan pagi, makan siang, dan makan malam
-
Menu makanan selingan atau kudapan (snack) yang dikonsumsi diantara makanan utama tersebut.
Makanan selingan tersebut mengandung energi sekitar 1015% dari total kebutuhan energi, dan menggunakan bahan baku pangan lokal selain beras dan terigu.
2.
Makanan selingan atau kudapan hanya dicantumkan pada resep menu saja, tidak didisplay pada saat lomba.
3.
Bahan pangan yang digunakan dalam menyusun menu B2SA adalah bahan pangan yang mudah didapat (tidak langka),
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
9
tersedia setiap waktu, harga terjangkau, dan biasa dikonsumsi oleh masyarakat setempat. 4. Bahan pangan lokal sumber karbohidrat yang digunakan untuk menyusun menu adalah selain beras dan terigu maupun produk turunannya. Demikian juga untuk sumber protein serta vitamin dan mineral seluruhnya menggunakan bahan pangan lokal. Penggunaan pangan lokal lebih diutamakan yang mudah didapat dan tersedia sepanjang waktu di masyarakat. 5. Menu yang disajikan/ didisplay adalah menu yang relatif mudah diterapkan dalam hidangan keluarga sehari-hari dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan keluarga satu hari. 6. Dari menu 3 (tiga) hari yang telah disusun, menu yang ditampilkan pada saat lomba adalah menu hari ke dua. Menu satu hari didisplay dalam bentuk prasmanan meliputi makan pagi (sarapan), makan siang, dan makan malam. B.
Ketentuan Lomba 1.
Biaya menu B2SA satu hari untuk keluarga maksimal sebesar Rp. 90.000,-/keluarga/hari*). Biaya tersebut merupakan harga pembelian bahan pangan yang terdiri dari makanan pokok (sumber karbohidrat), lauk pauk (sumber protein nabati dan hewani), sayuran dan buah (sumber vitamin dan mineral), makanan selingan, dan tidak termasuk bumbu-bumbu dan bahan bakar.
Bahan pangan yang berasal dari pekarangan maupun pemberian, tetap dimasukkan ke dalam perhitungan biaya.
10
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
Keterangan : *) Khusus untuk wilayah Indonesia Timur, harga bahan pangan diberikan angka kemahalan sebesar 60-80 %.
2. Apabila sangat diperlukan, penggunaan bahan pangan produk industri (seperti agar-agar, susu) diperbolehkan namun hanya sebagai pelengkap/pendukung. 3. Penggunaan susu dapat diganti dengan sumber protein hewani lain dalam jumlah porsi yang sesuai, tetapi bukan berasal dari sumber protein nabati (seperti sari kedelai). C.
Ketentuan Resep 1. Menyerahkan resep menu lengkap untuk 3 (tiga) hari, yang disertai dengan: a.
Susunan anggota keluarga dan kebutuhan pangan yang terdiri dari ayah (35 tahun), ibu (32 tahun), dan 1 (satu) anak perempuan (7 tahun).
b. Resep cara membuat masakan ditulis secara jelas dan lengkap, dengan mencantumkan berat bahan pangan dalam satuan gram disertai dengan foto/gambar berwarna dari tiap menu yang akan didisplay pada saat lomba. c.
Daftar harga bahan pangan.
d. Keterangan (nama lain yang umum dikenal secara nasional) dari jenis bahan pangan lokal bila bahan pangan tersebut menggunakan nama daerah setempat.
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
11
2.
Resep yang diserahkan dilengkapi dengan: a. Profil pangan lokal yang digunakan dalam menyusun resep (meliputi potensi, jumlah produksi dan ketersediaannya, serta pemanfaatan dalam konsumsi sehari-hari). b.
Dukungan penerapan konsumsi pangan B2SA
Pemerintah daerah dan masyarakat perlu berperan aktif untuk mewujudkan konsumsi pangan B2SA, sehingga LCM tidak berhenti pada saat lomba saja. Untuk itu, salah satu kriteria penilaian adalah dukungan pemerintah daerah maupun masyarakat baik berupa program atau kegiatan atau hal lain yang secara langsung mendorong penerapan konsumsi pangan B2SA. Dukungan tersebut dapat berupa: sosialisasi, promosi kepada masyarakat secara umum, upaya-upaya dalam mendukung keberhasilan peserta mengikuti LCM. Upaya tersebut di luar kegiatan rutin “Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan” yang didanai oleh APBN seperti KRPL dan MP3L. Selain itu, diperlukan juga rencana kegiatan yang akan dilaksanakan setelah penyelenggaraan LCM, yang dituangkan dalam bentuk proposal yang berisi jenis kegiatan, alokasi anggaran, kebijakan/peraturan, dan lain-lain. Upaya-upaya tersebut dibuat dalam bentuk matriks yang dilengkapi dengan dokumentasi/foto (Lampiran 8).
3. Resep menu lomba dan profil pangan lokal disampaikan kepada panitia pusat selambat-lambatnya akhir minggu kedua Bulan September 2016.
12
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
4.
Publikasi resep yang telah diserahkan kepada panitia untuk dilombakan, menjadi hak panitia penyelenggara Lomba Cipta Menu dengan mencantumkan sumbernya.
Panitia Lomba Cipta Menu Tahun 2016 d/a. Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan- Kementerian Pertanian Gedung E, Lt. VI Jln. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan 12550 Telp/Fax: 021-7801014 email :
[email protected]
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
13
BAB IV KRITERIA DAN MEKANISME PENILAIAN
Penilaian terhadap peserta LCM dilakukan oleh Dewan Juri berdasarkan prinsip obyektivitas. Penilaian mengacu pada kriteria dan mekanisme sebagai berikut: A. Kriteria Penilaian
Semua peserta akan dinilai berdasarkan aspek dan kriteria sebagai berikut: 1.
Penilaian resep menu 3 hari (20%)
Penilaian dilakukan terhadap resep menu 3 hari dan profil pangan lokal yang dikirim ke panitia (Panduan Singkat Menyusun Menu, Lampiran 1). a.
Resep menu 3 hari (80%)
Untuk penilaian resep didasarkan pada pemenuhan prinsip Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA), yang dilihat dari kecukupan menu keluarga sesuai porsi yang ditentukan (Lampiran 3) dan aspek keamanan bahan pangan yang digunakan (Lampiran 5).
b.
Profil pangan lokal (20%)
Untuk penilaian profil pangan lokal meliputi potensi, jumlah produksi dan ketersediaannya, serta pemanfaatan dalam konsumsi sehari-hari.
Lembar penilaian resep pada Lampiran 7.1
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
15
2.
Penilaian pada saat display (70%) a. Keseimbangan menu keluarga sesuai porsi yang ditentukan berdasarkan Lampiran 3 (15%). b. Keanekaragaman jenis bahan pangan dalam sehari (10%). Komponen yang dinilai mencakup: 1) Keanekaragaman antar waktu makan (makan pagi, makan siang, dan makan malam); 2) Keanekaragaman antar kelompok pangan (sumber karbohidrat, sumber protein, serta sumber vitamin dan mineral). c. Kreativitas pengembangan resep masakan dengan memanfaatkan pangan lokal (20%).
Komponen yang dinilai mencakup pengembangan/daya cipta resep sehingga masakan lebih berkualitas meliputi : 1)
Pemilihan bahan pangan lokal (pangan pokok, lauk hewani dan nabati, sayur dan buah) (40%).
2)
Kreativitas daya cipta resep (40%).
3) Kesesuaian pemilihan menu dengan susunan anggota keluarga (20%). d.
Cita rasa (20%).
Komponen yang dinilai mencakup: (1) rasa, (2) bau, dan (3) tekstur
e.
Penampilan dan keamanan pangan (10%) . 1) Komponen penampilan yang dinilai mencakup: (a) kesegaran, (b) warna, (c) bentuk, (d) konsistensi.
16
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
2) Komponen keamanan pangan mencakup: (a) kebersihan (alat saji dan hidangan), (b) penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) sesuai aturan, (c) tidak menggunakan bahan tambahan yang dilarang, dan (d) penggunaan kemasan. f.
Penyajian (10%)
Komponen yang dinilai mencakup: kesesuaian/ keserasian dalam menyusun/menyajikan makanan. g.
Aplikatif (15%)
Komponen yang dinilai mencakup pengolahan resep yang dapat diterapkan dalam menu keluarga sehari-hari (kemudahan dalam penyiapan, penggunaan bahan dan biaya yang rasional sesuai dengan ketentuan).
Lembar penilaian pada Lampiran 7.2 dan 7.3. Rekapitulasi penilaian resep dan lomba pada Lampiran 7.4.
3.
Dukungan Penerapan Konsumsi Pangan B2SA (10%)
Komponen yang dinilai adalah upaya pemerintah daerah/ masyarakat dalam mendukung penerapan konsumsi pangan B2SA, baik kepada masayarakat umum maupun peserta hingga menjadi finalis tingkat nasional serta tindak lanjut dari penyelenggaraan LCM (ketersediaan anggaran, kegiatan, kebijakan/peraturan terkait), sesuai matriks pada Lampiran 8.
B. Mekanisme Penilaian 1. Dewan juri melakukan penilaian (resep dan menu display) terhadap seluruh peserta. 2. Total nilai yang diperoleh setiap peserta merupakan penjumlahan dari nilai masing-masing juri. Panduan Lomba Cipta Menu 2016
17
3. Dewan juri menetapkan pemenang lomba berdasarkan urutan nilai tertinggi. 4. Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
18
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
BAB V KATEGORI PEMENANG
Pada Lomba Cipta Menu Tahun 2016, diberikan apresiasi terhadap peserta dalam bentuk penghargaan kategori umum dan penghargaan kategori khusus, sebagai berikut: A. Penghargaan Kategori Umum
Diberikan kepada peserta yang mendapatkan nilai total tertinggi terhadap semua kriteria penilaian, baik terhadap resep menu 3 hari, profil pangan lokal, dukungan pemerintah daerah/masyarakat maupun menu yang didisplay pada saat lomba.
Penghargaan kategori umum mencakup: Juara I, II, III, dan Harapan I, II, dan III.
B.
Penghargaan Kategori Khusus
Penghargaan kategori khusus diberikan kepada peserta di luar Juara I, II, III, dan Harapan I, II, dan III yang memiliki nilai tinggi pada salah satu aspek/kriteria penilaian, mencakup: 1.
Penghargaan Kreasi Menu Seimbang
Penghargaan ini diberikan kepada peserta dengan nilai tinggi untuk kriteria keseimbangan menu
2.
Penghargaan Kreasi Menu Beragam
Penghargaan ini diberikan kepada peserta dengan nilai tinggi untuk kriteria keberagaman bahan pangan
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
19
20
3.
Penghargaan Kreasi Pengembangan Resep
Penghargaan ini diberikan kepada peserta dengan nilai tinggi untuk kriteria kreasi pengembangan resep
4.
Penghargaan Cita Rasa
Penghargaan ini diberikan kepada peserta dengan nilai tinggi untuk kriteria cita rasa masakan.
5.
Penghargaan Penampilan dan Penyajian Menu
Penghargaan ini diberikan kepada peserta dengan nilai tinggi untuk kriteria penampilan dan penyajian menu.
6.
Penghargaan Kreasi Menu Aplikatif untuk Keluarga
Penghargaan ini diberikan kepada peserta dengan nilai tinggi untuk kriteria menu masakan yang relatif mudah diterapkan dalam menu keluarga sehari-hari.
7.
Penghargaan Kreasi Menu Aplikatif untuk Usaha Boga
Penghargaan ini diberikan kepada peserta dengan nilai tinggi untuk aspek citarasa, penampilan, dan mempunyai potensi dikembangkan untuk usaha boga.
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
BAB VI PENYELENGGARAAN LOMBA
A. Pertemuan Persiapan Lomba (Technical Meeting) 1.
Pertemuan persiapan lomba dilaksanakan satu hari sebelum pelaksanaan kegiatan.
2. Masing-masing peserta wajib menunjuk perwakilan dari Badan/Instansi yang menangani Ketahanan Pangan dan Tim Penggerak PKK tingkat provinsi untuk ikut serta dalam pertemuan tersebut. 3.
Dalam pertemuan tersebut akan dibahas mengenai: a.
Teknis pelaksanaan lomba
b.
Pembagian nomor peserta
c.
dan lain-lain
B. Pelaksanaan Lomba (Penyajian Menu Display) 1.
Peserta lomba menyajikan menu lengkap 1 (satu) hari siap saji untuk keluarga sesuai dengan persyaratan lomba.
2. Menu yang didisplay pada saat lomba adalah menu hari ke dua dari resep menu 3 (tiga) hari yang telah dikirim sebelumnya kepada panitia penyelenggara. 3.
Makanan selingan atau kudapan tidak didisplay.
4.
Peralatan penyajian untuk display lomba disediakan panitia.
5. Penggunaan garnish dalam menu display maksimal 10% dan diperhitungkan sebagai bagian dari porsi menu makanan.
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
21
Penggunaan alat bantu tertentu yang umum dipergunakan dalam makanan tradisional secara wajar, seperti tusuk sate, daun pisang, dan sebagainya tidak tergolong garnish. 6. Peserta dilarang memasang dekorasi dan lambang daerah pada meja penyajian. 7.
Pada saat penyajian menu lomba, peserta wajib mencantumkan daftar susunan menu satu hari lengkap dengan makanan selingan.
8. Pada saat penilaian oleh tim juri, masing-masing peserta diwakili oleh 2 (dua) orang yang mampu memberikan informasi mengenai menu display. Peserta tidak diperkenankan memberikan buku resep atau bentuk apapun kepada Tim Juri. 9. Menu display tetap dalam keadaan rapi sampai acara pengumuman pemenang lomba selesai dibacakan. Apabila tidak mentaati persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan, dikenakan pengurangan nilai C.
Lain - lain 1.
Hadiah lomba tingkat nasional ditetapkan oleh panitia lomba tingkat nasional.
2.
Hadiah Lomba Cipta Menu B2SA tingkat nasional berupa: a.
22
Satu buah piala bergilir bagi Juara I Tingkat Nasional.
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
b. Satu buah piala dan sertifikat juara bagi juara I, II, III, Harapan I, II, dan III. c.
Satu buah piala dan sertifikat penghargaan bagi semua penerima penghargaan.
d. Bagi peserta yang berhasil meraih juara I selama 3 kali berturut-turut akan diberikan duplikat piala bergilir. 3. Ketentuan lain yang berkaitan dengan lomba cipta menu akan ditentukan kemudian dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
23
24
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
Peserta
TP PKK Kabupaten/Kota TP PKK Kabupaten/Kota TP PKK Kabupaten/Kota Dst.
Peserta : - TP PKK Juara I LCM Tk. Provinsi . I LCM Tk. Provinsi - TP PKK Juara - TP PKK Juara I LCM Tk. Provinsi - TP PKK Juara I LCM Tk. Provinsi - Dst.
-
Peserta :
A. Penghargaan Kategori Umum - Juara I, II, III, - Harapan I, II, III B. Penghargaan Kategori Khusus - Penghargaan Kreasi Menu Seimbang - Penghargaan Kreasi Menu Beragam - Penghargaan Kreasi Pengembangan Resep - Penghargaan Cita rasa - Penghargaan Penampilan dan Penyajian Menu - Penghargaan Kreasi Menu Aplikatif untuk Keluarga - Penghargaan Kreasi Menu Aplikatif untuk Usaha Boga
Hasil Lomba
Instansi Ketahanan Pangan Provinsi menyerahkan susunan resep menu 3 hari dan ketentuan lain kepada panitia BKP Kementerian Pertanian paling lambat akhir minggu ke dua Bulan September 2016. Menu yang disusun : menu keluarga yang terdiri dari ayah usia 35 tahun, ibu usia 32 tahun, dan 1 (satu) anak perempuan usia 7 tahun.
A. Resep menu 3 hari dan profil pangan lokal yang diterima panitia (20%): - Pemenuhan Prinsip B2SA (80%) - Profil pangan lokal (20%) B. Display Menu 1 (satu) Hari (70%): - Keseimbangan menu keluarga sesuai porsi (15%) - Keanekaragaman jenis bahan pangan dalam sehari (10%) - Kreativitas pengembangan resep masakan memanfaatkan pangan lokal (20%) - Cita rasa (20%) - Penampilan dan aspek keamanan pangan (10%) - Penyajian makanan (10%) - Aplikatif (15%) C. Dukungan Penerapan Konsumsi Pangan B2SA (10%)
Penilaian
LCM Tingkat Nasional
Juara I LCM Tk. Provinsi Tahun 2016
LCM Tingkat Provinsi
LAMPIRAN
Lampiran 1
Panduan Singkat Menyusun Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) Sehari untuk Satu Keluarga 1.
Tentukan komposisi/susunan anggota keluarga.
2.
Tentukan porsi kebutuhan pangan yang dibutuhkan oleh keluarga sesuai dengan kebutuhan gizi (Lampiran 2).
3. Pilih jenis bahan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman untuk memenuhi kebutuhan pangan. 4.
Hitung belanja pangan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.
5.
Pilih rencana pengolahan yang sesuai (resep masakan).
6. Susun menu B2SA sesuai dengan kebutuhan, harga, potensi sumber daya lokal, pilihan dan kebiasaan makan keluarga (makan pagi, siang dan malam). Jenis bahan pangan yang dapat digunakan untuk menyusun Menu B2SA adalah bahan pangan yang dihasilkan dari daerah setempat dan mudah didapat di pasar atau di pekarangan rumah, diantaranya adalah: 1.
Sumber karbohidrat (Pangan Pokok): a. Padi-padian (biji-bijian): jagung, sorgum, cantel, hotong, jawawut, jali dan lain lain (bukan produk impor). b. Umbi-umbian: singkong/ubi kayu, ubi jalar, sagu, talas, ganyong, garut, dan sebagainya, termasuk produk turunannya meliputi: -
Tepung: tepung sagu, tepung singkong, tepung ganyong, tepung garut, tepung ubi jalar dan lain-lain.
-
Mie: mie singkong, mie sagu dan lain-lain.
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
27
2.
3.
Sumber Protein (Lauk Hewani dan Nabati) : a.
Hewani: ikan (baik ikan laut maupun darat), daging (ruminansia dan unggas), telur dan susu.
b.
Nabati: kacang-kacangan, tahu, tempe, sari kedelai, dan lainlain.
Sumber Vitamin dan Mineral : a. Sayuran b.
28
Buah
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
29
Anjuran Komposisi Makanan untuk Memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin (dalam Bentuk Porsi)
Lampiran 2
30
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
-
-
Keterangan : - - 1 porsi pangan pokok setara dengan 100 gram nasi atau padanan bahan penukarnya (Tabel A) - 1 porsi lauk hewani setara dengan 35 gram daging sapi atau padanan bahan penukarnya (Tabel B1, B2, B3, dan B4) - 1 porsi lauk nabati setara dengan 50 gram tempe atau padanan bahan penukarnya (Tabel C) - 1 porsi sayuran setara dengan 100 gram sayuran (Tabel D1, D2, dan D3) - - 1 porsi buah setara dengan 50 gram pisang ambon atau padanan bahan penukarnya (Tabel E) - - 1 porsi susu setara dengan 200 gram susu sapi segar atau atau padanan bahan penukarnya (Tabel F). Susu dapat diganti dengan sumber protein hewani lainnya dalam jumlah porsi yang sama - - 1 porsi gula setara dengan 10 gram gula, 1 sdm = 20 gr gula - - 1 porsi minyak setara dengan 5 gram minyak (Tabel G)
Kebutuhan Konsumsi Pangan untuk Memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) Masing-masing Angggota Keluarga (dalam Satuan Porsi)
Lampiran 3
Lampiran 4 Daftar Bahan Penukar Daftar bahan penukar adalah daftar yang memuat berbagai bahan makanan sebagai sumber zat gizi tertentu yang kandungannya relatif sama sehingga dalam kelompok pangan yang sama, satu jenis pangan dengan ukuran 1 SP/Porsi dapat ditukar dengan 1 SP/porsi jenis pangan lainnya. Ukuran SP (satuan penukar) adalah ukuran rumah tangga (URT) atau gram. A. Makanan Pokok Sumber Karbohidrat
Satu porsi nasi setara ¾ gelas = 100 gram, mengandung 175 kkal, 4 gr protein dan 40 gram karbohidrat. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi nasi terdapat pada Tabel A. Tabel A. Daftar Pangan Sumber Karbohidrat sebagai Penukar 1 (Satu) Porsi Nasi URT
Berat (gram)
URT
Berat (gram)
3/4 gls
100
Tepung tapioka
8 sdm
50
3 bh sdg
125
Tepung sagu
8 sdm
50
Cantel
½ gls
50
Tepung singkong
5 sdm
50
Jawawut
½ gls
50
Tape singkong
1 ptg sdg
100
Jali
1/3 gls
60
Beras singkong (rasi)
1 gls
50
Hotong
1/3 gls
50
Rasi kukus
-
175
Maizena
10 sdm
50
Tiwul
½ gls
50
Singkong
1½ ptg
120
Tiwul kukus
1 gls
100
Bahan Makanan Nasi jagung Jagung segar*
Bahan Makanan
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
31
Talas
½ bj sdg
125
Mie bendo/mie singkong
Kentang
2 bh sdg
210
Mie bendo rebus
Kentang hitam
12 bj
125
Beras aruk
Ubi jalar kuning
1 bj sdg
135
3 ptg sdg
150
Sukun
1 prg sdg
50 175
1/3 gls
50
Hotong kukus
-
150
Jali kukus
-
150
B.
Lauk Pauk Sumber Protein Hewani
Satu porsi setara 1 potong sedang ikan segar seberat 40 gram, yaitu setara dengan 7 gram protein, 2 gr lemak, dan 50 kkal.
Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi lauk pauk sumber protein hewani setara ikan segar terdapat pada Tabel B.1. Tabel B.1. Daftar Bahan Makanan Sumber Protein Hewani Sebagai Penukar 1 (Satu) Porsi Ikan Segar Bahan Makanan
URT
Berat (gram)
Daging ayam
1 ptg sdg
40
Daging sapi
1 ptg sdg
35
Hati sapi
1 ptg sdg
50
Ikan asin
1 ptg kcl
15
Ikan teri kering
1 sdm
20
Telur ayam
1 btr
55
5 ekor sdg
35
Udang basah
32
Menurut kandungan lemak, kelompok lauk pauk dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
1.
Golongan A : Rendah lemak
Daftar pangan sumber protein hewani yang dapat digunakan sebagai satu satuan penukar yang mengandung 7 gram protein, 2 gram lemak, dan 50 kalori terdapat pada tabel B.2.
Tabel B.2. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Hewani yang Termasuk Golongan Rendah Lemak Bahan Makanan
URT
Berat (gram)
URT
Berat (gram)
Daging ayam
1 ptg sdg
40
Sepat kering
1 ptg sdg
20
Daging kerbau
1 ptg sdg
35
Teri nasi
1/3 gls
20
1 lbr
20
Udang segar
5 ekor sdg
35
Dendeng sapi
1 ptg sdg
15
Ikan teri kering
1 sdm
20
Gabus kering
1 ekor kcl
10
Ikan cakalang asin
1 ptg sdg
20
Hati sapi
1 ptg sdg
50
Kerang
½ gls
90
Ikan asin kering
1 ptg sdg
15
Ikan lemuru
1 ptg sdg
35
Babat
1 ptg sdg
40
Putih telur ayam
2 ½ btr
65
Ikan Segar
1 ptg sdg
40
Rebon kering
2 sdm
10
Cumi-cumi
1 ekor kcl
45
Rebon basah
2 sdm
45
Ikan kakap
1/3 ekor bsr
35
Selar kering
1 ekor
20
Ikan kembung
1/3 ekor sdg
30
Ikan mujair
1/3 ekor sdg
30
Ikan lele
1/3 ekor sdg
40
Ikan peda
1 ekor kcl
35
Ikan mas
1/3 ekor sdg
45
Ikan pindang
½ ekor sdg
25
Daging asap
Bahan Makanan
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
33
2.
Golongan B : Lemak Sedang
Daftar pangan sumber protein hewani dengan satu satuan penukar yang mengandung 7 gram protein, 5 gram lemak, dan 75 kalori terdapat pada Tabel B.3.
Tabel B.3. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Hewani yang Termasuk Golongan Lemak Sedang Bahan Makanan
34
URT
Berat (gram)
Bahan Makanan
URT
Berat (gram)
Bakso
10 bj sdg
170
Otak
1 ptg bsr
65
Daging kambing
1 ptg sdg
40
Telur ayam
1 btr
55
Daging sapi
1 ptg sdg
35
Telur bebek asin
1 btr
50
Ginjal sapi
1 ptg bsr
45
Telur puyuh
5 btr
55
Hati ayam
1 bh sdh
30
Usus sapi
1 ptg bsr
50
3.
Golongan C : Tinggi Lemak
Daftar pangan sumber protein hewani dengan satu satuan penukar yang mengandung 7 gram protein, 13 gram lemak, dan 150 kalori terdapat pada Tabel B.4.
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
Tabel B.4. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Hewani yang Termasuk Golongan Tinggi Lemak Bahan Makanan
URT
Berat (gram)
Bahan Makanan
URT
Berat (gram)
Bebek
1 ptg sdg
45
Ham
1 ½ ptg kcl
40
Belut
3 ekor
45
Sardencis
½ ptg
35
Kornet daging sapi
3 sdm
45
Kuning telur ayam
4 btr
45
Ayam dgn kulit
1 ptg sdg
40
Telur bebek
1 btr
55
Daging babi
1 ptg sdg
50
Sosis
½ ptg
50
C.
Lauk Nabati
Satu porsi tempe setara dengan 2 potong sedang (50 gram), mengandung 80 kkal, 6 gram protein, 3 gram lemak dan 8 gram karbohidrat. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi tempe terdapat pada Tabel C. Tabel C. Bahan Makanan Penukar Sumber Protein Nabati (Setara 1 Porsi Tempe) Bahan Makanan
URT
Berat (gram)
Bahan Makanan
URT
Berat (gram)
Kacang hijau
2 ½ sdm
25
Kacang tanah kupas
2 sdm
20
Kacang kedelai
2 ½ sdm
25
Keju kacang tanah
1 sdm
15
Kacang merah
2 ½ sdm
25
Kacang tolo
2 sdm
20
Oncom
2 ptg sdg
50
Tahu
1 ptg sdg
100
Kacang mete
1 ½ sdm
15
Kembang tahu
1 lbr
20
1 ppn/bj bsr
20
Sari kedelai
2½ sdm
185
Petai segar
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
35
D. Sayur
Kelompok sayuran dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan kandungan kalorinya.
Sayuran Kelompok A :
Satu porsi mengandung sedikit sekali kalori. Sayuran ini boleh digunakan sekehendak tanpa diperhitungkan banyaknya. Tabel D.1. Bahan Makanan Penukar 1 (Satu) Porsi Sayuran Kelompok A Jenis Sayuran Kelompok A
36
Gambas
Jamur kuping
Ketimun
Labu air
Selada
Lobak
Tomat sayur
Selada air
Daun bawang
Oyong
Sayuran Kelompok B:
Satu porsi sayuran kelompok B adalah 100 gram sayuran mentah atau kurang lebih 1 (satu) gelas sayuran setelah dimasak atau ditiriskan, yang setara dengan 25 kkal, 5 gram karbohidrat, dan 1 gram protein.
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
Tabel D.2. Bahan Makanan Penukar 1 (Satu) Porsi Sayuran Kelompok B Jenis Sayuran Kelompok B Bayam
Kol
Brokoli
Kembang kol
Bit
Labu waluh
Buncis
Labu siam
Daun kecipir
Pepaya muda
Daun kacang panjang
Pare
Daun talas
Kapri muda
Genjer
Rebung
Jagung muda
Sawi
Kemangi
Taoge
Kangkung
Terong
Kacang panjang
Wortel
Sayuran Kelompok C:
Satu porsi sayuran kelompok B adalah 100 gram sayuran mentah atau kurang lebih 1 (satu) gelas sayuran setelah dimasak atau ditiriskan, yang setara dengan 50 kkal, 10 gram karbohidrat, dan 3 gram protein. Tabel D.3. Bahan Makanan Penukar 1 (Satu) Porsi Sayuran Kelompok C Jenis Sayuran Kelompok C
Bayam merah
Daun pepaya
Taoge kedelai
Daun singkong
Kluwih
Mangkokan
Melinjo
Daun melinjo
Daun talas
Daun katuk
Kacang kapri
Nangka muda
E. Buah
Satu porsi buah setara dengan 1 buah pisang ambon ukuran sedang (50 gr); yaitu mengandung energi 50 kkal dan 10 gram karbohidrat.
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
37
Tabel E. Bahan Makanan Penukar 1 (Satu) Porsi Buah Bahan Makanan
38
URT
Berat (gram)
Bahan Makanan
URT
Berat (gram)*)
Alpokat
½ bh bsr
50
Kedondong
2 bh sdg/ bsr
100/120
Anggur
20 bh sdg
165
Kesemek
½ buah
65
Apel merah
1 bh kcl
85
Kurma
3 bh
15
Apel malang
1 bh sdg
75
Mangga
¾ bh besar
90
Belimbing
1 bh bsr
2 bh sdg
80
Blewah
1 ptg sdg
70
Markisa
¾ bh sdg
35
Duku
10-16 bh sdg
80
Melon
1 ptg
90
Durian
2 bj bsr
35
Nangka masak
3 bj sdg
50
Jambu air
2 bh sdg
100
Nenas
¼ bh sdg
85
Jambu biji
1 bh bsr
100
Pepaya
1 ptg bsr
100-190
Jambu bol
1 bh kcl
90
Pisang ambon
1 bh sdg
50
Jeruk bali
1 ptg
105
Pisang kepok
1 bh
45
Jeruk garut
1 bh sdg
115
Pisang mas
2 bh
40
Jeruk manis
2 bh sdg
100
Jeruk nipis
1 ¼ gls
135
Pisang raja
2 bh kecil
40
Semangka
2 ptg sdg
180
Rambutan
8 buah
75
Sirsak
½ gls
60
Sawo
1 bh sdg
50
Srikaya
2 bh bsr
50
Salak
2 bh sdg
65
Strawberry
4 bh besar
215
125-140 Manggis
*) Berat tanpa kulit dan biji (berat bersih)
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
F. Susu
Satu satuan penukar mengandung 139 kkal, 7 gram protein, 7 gram lemak dan 9 gram karbohidrat. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi susu terdapat pada Tabel F. Tabel F. Bahan Makanan Penukar Susu sebagai Sumber Protein Hewani Bahan Makanan
URT
Berat (gram)
Susu sapi
1 gls
200
Susu kambing
¾ gls
185
Susu kental tak manis
½ gls
100
Susu kerbau
½ gls
100
Yogurt
1 gls
200
Tepung susu krim
4 sdm
20
Tepung susu whole
5 sdm
25
G. Minyak
Satu porsi minyak = ½ sendok makan = 5 gram, mengandung 45 kkal dan 5 gram lemak. Bahan makanan yang dapat digunakan sebagai penukar satu porsi minyak terdapat pada Tabel G.
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
39
Tabel G. Bahan Penukar Minyak sebagai Sumber Lemak Bahan Makanan
URT
Berat (gram)
Minyak goreng
½ sdm
5
Minyak kelapa
½ sdm
5
Margarin
½ sdm
5
1 ptg kcl
30
Kelapa parut
5 sdm
30
Santan
½ gls
50
Minyak ikan
½ sdm
5
Lemak babi
1 ptg kcl
5
Lemak sapi
1 ptg kcl
5
½ sdm
5
Kelapa
Mentega
40
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
Lampiran 5 Informasi Singkat tentang Keamanan Pangan 1.
Pangan yang aman adalah pangan yang terbebas dari kemungkinan cemaran mikrobiologi, kimia, dan fisik/benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Konsumsi pangan beragam dan bergizi seimbang tidak akan berarti, jika makanan yang dikonsumsi masyarakat tidak aman dari cemaran, baik cemaran mikroba, kimia, maupun fisik.
2.
Bahan Tambahan Pangan (BTP) merupakan bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan. Produsen makanan biasanya menambahkan BTP dengan tujuan untuk: (1) Mengawetkan pangan, (2) Membentuk pangan, (3) Memberikan warna, (4) Meningkatkan kualitas pangan, (5) Menghemat biaya, (6) Memperbaiki tekstur, (7) Meningkatkan cita rasa, dan (8) Meningkatkan stabilitas. Penambahan BTP ini dibenarkan dan diperbolehkan untuk meningkatkan mutu dan daya tarik dari makanan tersebut, sepanjang BTP yang ditambahkan masih dalam batas-batas yang diperbolehkan oleh pemerintah karena terbukti aman dikonsumsi dan ditambahkan sesuai dengan aturannya.
3. Beberapa bahan yang dilarang digunakan dalam penyiapan, pengolahan maupun penyajian makanan, yaitu: (1) Asam Borat/ Boraks dan senyawanya seperti bleng, pijer, (2) Asam Salisilat dan garamnya, (3) Dietilpirokarbonat, (4) Dulcin, (5) Kalium Klorat, (6) Kloramfenikol, (7) Minyak nabati yang dibrominasi, (8) Nitrofurazon, dan (9) Formalin. Adapun beberapa zat warna berbahaya juga dilarang digunakan adalah metanil yellow, rhodamin B, Sudan G, karena biasa digunakan sebagai pewarna tekstil. 4.
Pengemasan merupakan salah satu cara pengawetan dan teknik untuk menjaga agar bahan pangan tetap aman. Untuk menjaga makanan tetap aman dan terlindungi dari berbagai cemaran,
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
41
sebaiknya makanan dikemas dalam kemasan yang memenuhi syarat. Petunjuk penggunaan kemasan antara lain adalah: a. Gunakan bahan-bahan kemasan yang diizinkan atau yang alami, seperti daun pisang, daun jati, daun kunyit, dan sebagainya. b. Pastikan bahwa kemasan yang digunakan dalam keadaan bersih, misalnya telah dicuci dan dijemur di tempat yang tidak mudah tercemar. c.
Jangan gunakan bahan yang dinyatakan terlarang dan/atau yang mengandung cemaran yang merugikan/membahayakan kesehatan manusia, seperti kertas bekas fotokopi atau koran/ kertas bekas yang tintanya mengandung senyawa timbal (Pb), klips dan jarum.
d. Lakukan pengemasan pangan secara benar menghindari terjadinya kontaminasi/pencemaran. 5.
untuk
Tips memilih bahan pangan segar yang aman, diantaranya:
a. Buah: bersih, segar dan berwarna cerah. b. Sayur: berdaun bersih dan masih utuh. c. Daging (sapi, kambing): berbau segar dan berwarna merah cerah.
d. Ikan: kondisi sisik kuat, mata jernih, dan insang berwarna merah cerah.
e. Daging unggas: segar, tidak berair bila ditekan dan tidak kaku. 6.
Ciri-ciri makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya: a. Formalin •
42
Mi basah: Tekstur liat (tidak mudah putus), tidak lengket, lebih mengkilap (seperti berminyak), tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25ºC), dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10°C).
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
•
Tahu : Teksturnya terlampau keras, kenyal tetapi tidak padat, bau agak menyengat, aroma kedelai tak nyata, tidak mudah hancur dan awet sampai 3 hari dalam suhu kamar (25ºC), dan bertahan 15 hari pada suhu lemari es (10ºC).
•
Ikan : Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar, warna daging ikan putih bersih, bau menyengat tetapi bau amis ikan tidak nyata terasa, dan tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25ºC).
•
Ikan asin : Tekstur liat, warna bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin. Tidak dihinggapi lalat di area berlalat, tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25ºC.
•
Bakso : Teksturnya sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25ºC).
•
Ayam potong : Teksturnya kencang, tidak disukai lalat, warna putih bersih, dan tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25ºC).
Contoh bahan pangan yang beresiko terhadap penyalahgunaan formalin :
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
43
b. Boraks •
Mi basah : Teksturnya kental, lebih mengkilap, tidak lengket, dan tidak cepat putus.
•
Bakso : Teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging, tetapi lebih cenderung lebih putih, dan bau khas daging tidak nyata terasa.
•
Snack : Misalnya lontong, teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, sangat gurih, dan memberikan rasa getir.
•
Kerupuk : Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir.
•
Gula merah : Tekstur sangat keras dan susah dibelah, serta terlihat butiran-butiran mengkilap di bagian dalam.
Contoh penyalahgunaan boraks pada bahan pangan :
Mie basah
Bakso
Lontong
c. Rhodamin B dan methanyl yellow
44
•
Warnanya cerah mengkilap, mencolok, dan tidak homogen (ada yang menggumpal)
•
Ada sedikit rasa pahit
•
Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya
•
Baunya tidak alami sesuai jenis makanannya
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
Contoh pangan yang mengandung bahan pewarna berbahaya (bahan pewarna non pangan) :
Terasi
Kerupuk
Jajanan
Arum manis
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
45
46
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
Daftar Kandungan Gizi Bahan Makanan Selain Beras dan Terigu Daftar Kandungan Gizi Bahan Makanan Selain Beras dan Terigu (Penggunaan bahan pangan berikut sebagai penggantipangan panganpokok pokok perlu perlu memperhatikan (Penggunaan bahan pangan berikut sebagai pengganti memperhatikan Bagian Dapat Dimakan/BDD kandunganenerginya) energinya) Bagian Dapat Dimakan/BDD dandan kandungan
Lampiran 6 6 Lampiran
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
47
48
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
49
50
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
51
52
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
Pemberian nilai dengan angka kelipatan 5
: ______________
(.....................................................)
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
53
dst
…
5
4
3
2
1
NO
NO
PESERTA
I II III IV V
JURI RATA
RATA-
Keseimbangan Menu
I II III IV V
RATA
RATA-
I II III IV V
JURI RATA
RATA-
Pangan JURI
Kreativitas Pengembangan Resep
Keanekaragaman Jenis
I II III IV V
JURI
Cita Rasa
RATA
RATA-
I II III IV V
JURI RATA
RATA-
Keamanan Pangan
Tampilan dan Aspek
I II III IV V
JURI
RATA
RATA-
Penyajian Makanan
I II III IV V
JURI
Aplikatif
RATA
RATA-
NILAI AKHIR
54
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
55
56
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
57
58
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
59
60
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
61
62
Panduan Lomba Cipta Menu 2016
KEBIJAKAN/ KEGIATAN
WAKTU
Keterangan : *) Bukti dokumen/foto dilampirkan
NO
TARGET/SASARAN
DESKRIPSI KEGIATAN
SUMBER
JUMLAH*
ANGGARAN
53