PANDUAN & CONTOH-CONTOH PENSYARAHAN
MUSABAQAH SYARH
AL-QUR’AN (MSQ) Edisi I
LPTQ Tingkat Provinsi Banten Tahun 2016
PANDUAN & CONTOH-CONTOH PENSYARAHAN MUSABAQAH SYARH AL-QUR’AN (MSQ) Hak cipta dilindungi undang-undang All rights reserved Cetakan I, Desember 2016 Diterbitkan oleh: Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Tingkat Provinsi Banten Alamat: Masjid Raya al-Bantani Kompleks Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Serang. Email:
[email protected] Pengarah: Prof. Dr. K.H. E. Syibli Syarjaya, L.M.L., M.M. Ketua Harian LPTQ Tingkat Provinsi Banten Ketua Tim Penyusun/Editor: Ahmad Tholabi Kharlie Penulis: Dr. H. Amirulloh Syarbini, M.Ag H. Dindin Herdiansyah, S.Ag, M.A. Sekretariat: Uesul Qurni Muhammad Andri Yani Desain Layout & Cover: Rizal Rabas
KATA SAMBUTAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama, marilah kita sampaikan rasa syukur kepada Allah Swt. , yang telah menganugerahkan pelbagai kenikmatan yang tidak terkira banyaknya kepada kita, terutama nikmat Islam, iman, dan aneka nikmat lainnya. Shalawat dan salam kita sampai kan kepada Rasulullah, Muhammad Saw. , yang telah mengantarkan umat manusia menuju peradaban yang agung dan mencerahkan. Salah satu tugas berat Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Tingkat Provinsi Banten adalah memperbaiki stigma masyarakat yang ditimpakan kepada LPTQ sebagai lembaga penyelenggara MTQ an sich. Anggapan ini harus benar-benar ditepis dengan tekad dan upaya nyata berupa pemberdayaan LPTQ secara kelembagaan sehingga mampu berdaya guna dan melahirkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, khususnya dalam konteks tanggung jawab moral keagamaan sebagai pembina masyarakat dalam bidang tilawah al-Qur’an dan yang terkait dengannya. Melalui pelbagai program yang dirumuskan dan ditetap kan dalam forum Rakerda, LPTQ Banten terus berbenah. Hal ini dilakukan untuk mempertegas eksistensi dan jati dirinya. Tidak ada jalan lain, LPTQ memang harus dikembalikan pada jalurnya yang genuine. LPTQ harus dikembalikan pada khittahnya. Forum Rakerda mengamanatkan kepada LPTQ Banten untuk berada pada khittah
iii
iv
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
kelembagaan, yang tidak lain sebagai lembaga pembinaan kader, dan secara lebih umum sebagai leading sector pembinaan tilawah alQur’an bagi masyarakat. Sebagai lembaga yang lahir dari Rahim umat, oleh umat, dan milik umat, LPTQ Banten dituntut untuk menawarkan program yang langsung atau tidak, mampu menghadirkan perubahan, ke majuan, dan kemaslahatan bagi umat. Inilah, sejatinya yang diharap kan dari kehadiran LPTQ di tengah-tengah masyarakat Muslim, tidak sekadar menyelenggarakan seremonial MTQ atau sejenisnya. LPTQ diharapkan berbuat lebih banyak dan mencerdaskan. Buku yang hadir di hadapan pembaca ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar nyata LPTQ Banten dalam rangka mencetak para kader-kader muda Islam Banten yang mahir dalam berorasi dan menyampaikan pensyarahan al-Qur’an. Secara khusus, kehadiran buku ini diharapkan melahirkan calon-calon peserta potensial yang lahir dari Rahim sekolah menengah tingkat atas (SLTA) di wilayah Banten. Oleh karena itu, sasaran buku ini adalah siswa SLTA (umum dan keagamaan) dan santri pesantren usia remaja. Atas nama LPTQ Banten, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim penulis yang telah mewujudkan buku ini dengan baik. Tak lupa, kami menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Banten yang memiliki perhatian yang sangat besar bagi pembinaan dan pengembangan tilawah al-Qur’an melalui supporting kepada LPTQ Banten. Semoga Banten kian memperteguh jati dirinya sebagai masyarakat relijius dan menjadi center of excellence dalam pembinaan bidang keagamaan, khususnya al-Qur’an. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Serang, Desember 2016 LPTQ Tingkat Provinsi Banten Ketua Harian, Prof. Dr. K.H. E. Syibli Syarjaya, L.M.L., M.M. LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Syukur Alhamdulillah, naskah buku pedoman dan contoh teks pensyarahan Alquran ini dapat diselesaikan dan hadir di hadapan para pembaca, khususnya para kader calon peserta Musabaqah Syarh al-Qur’an (MSQ): kawula muda Provinsi Banten. Shalawat dan salam kami sampaikan keharibaan Rasulullah Muhammad Saw. yang telah membimbing umat manusia ke jalan kebenaran. Apa itu syarh al-Qur’an? Mungkin masih banyak orang yang belum mengetahuinya. Secara historis, istilah syarh al-Qur’an kali pertama dikenal pada momentum Musabaqah Tilawah al-Qur’an (MTQ), yaitu dengan sebutan Musabaqah Syarh al-Qur’an (MSQ). Sedangkan secara terminologis berdasarkan Pedoman Musabaqah al-Qur’an, Musabaqah Syarh al-Qur’an adalah jenis perlombaan berupa mendeskripsikan pesan dan isi kandungan alQur’an secara tematik (maudhu’i) yang disampaikan dalam bentuk ceramah keagamaan secara tatap muka, dengan melibatkan tiga pelaku utama, yaitu: pensyarah (penjelas uraian), saritilawah (penerjemah/puitisasi al-Qur’an), dan Qari atau Qari’ah (pembaca ayat-ayat Al-Qur’an). Buku ini berisi kumpulan contoh teks pensyarahan dan panduan praktis bagi para siswa (SLTP dan SLTA) dan masyarakat umum yang berminat menjadi peserta MSQ. Sebagai panduan
v
vi
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
teknis, Penulis mencoba memberikan gambaran yang sedapat mungkin dapat dipahami dengan mudah dan baik oleh para pembaca. Dari sisi substansi, Penulis mengetengahkan tema-tema yang relatif biasa dan pernah diperlombakan dalam MSQ serta disajikan dengan gaya bahasa yang mudah dan cenderung popular. Kehadiran buku ini merupakan wujud tanggung jawab Penulis sebagai Tim Pembina Peserta Cabang Musabaqah Syarh al-Qur’an di LPTQ Tingkat Provinsi Banten. Diharapkan dalam waktu yang tidak lama akan muncul kader-kader peserta baru dan potensial cabang MSQ dan lebuh umum lagi pendakwah-pendakwah yang profesional dan handal yang lahir dari generasi muda di tatar Banten. Tentu saja, buku ini masih mengandung banyak kesalahan dan kekeliruan, baik dalam aspek teknis maupun substansi. Semuanya menunjukkan bahwa perlu kerja lanjutan dan melibatkan banyak pihak agar pedoman dan contoh-contoh naskah pensyarahan yang termuat dalam buku ini kian sempurna dan layak. Untuk itu, kami mengharapkan tegur sapa dan keikutsertaan publik untuk mem berikan catatan dan koreksi demi kesempurnaan buku ini. Harapan Penulis, mudah-mudahan dengan mempelajari materi/teks yang ada dalam buku ini, pembaca terinspirasi untuk membuat materi/teks yang lebih baik lagi. The last but not least, semoga kehadiran buku ini dihitung oleh Allah sebagai amal jariyah yang pahalanya terus mengalir kepada penulis sampai di akhirat kelak. Âmîn yâ mujîb al-sâ’ilîn. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Tim Penulis/Penyusun
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
DAFTAR ISI
Kata Sambutan ...................................................................................... iii Kata Pengantar...................................................................................... v Daftar isi................................................................................................. vii Jender & Peranan Wanita Perspektif Al-Qur’an...................................... 1 Solusi Iislam Mengatasi Pornografi dan Pornoaksi................................. 7 Remaja dan pemuda penerus bangsa....................................................... 13 Kepemimpinan Rasulullah Saw sebagai Teladan Masyarakat Madani...... 19 Al-Quran dan Rancang Bangun Masa Depan Peradaban Manusia.......... 27 Menata Kembali Moral Etika Bangsa..................................................... 33 Pendidikan sebagai Proses PenyiApan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas.............................................................................................. 39 Upaya Preventif Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA di Kalangan Generasi Muda........................................................................................ 45 Menegakkan Keadilan dalam Memberantas KKN................................... 51 Persatuan dan Kesatuan Kunci Sukses Pembangunan Bangsa................. 57 Esensi Manusia sebagai Pelaksana Amanah Allah dalam Menjaga Lingkungan Hidup................................................................................... 61 Kewajiban Memakmurkan Masjid........................................................... 67 Urgensi Keteladanan Akhlak Karimah bagi Pemimpin Bangsa................ 73 Musibah sebagai Tazkiyah Allah.............................................................. 77
vii
viii
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Konsepsi Islam dalam Pembentukan SDM Berkualitas........................... 81 Etika Penggunaan Media Cetak dan Elektronika.................................... 87 Menjunjung Tinggi Harkat dan Martabat Kemanusiaan.......................... 93 Kewajiban Berbakti kepada Orang Tua.................................................... 99 Menjadikan Sejarah sebagai Cermin Kehidupan dalam Menyongsong Masa Depan............................................................................................ 105 Menjaga Akidah dari Kemusyrikan.......................................................... 111 Urgensi dan Fungsi Shalat dalam Kehidupan Manusia............................ 117 Konsep keluarga sakinah mawaddah warahmah menurut al-qur’an......... 123 Membangun Etos Kerja dalam Memajukan Bangsa................................ 129 Membudayakan Toleransi Antarumat Beragama..................................... 135 Bahaya Sifat Munafik dalam Kehidupan Berbangsa................................ 139 Urgensi Aktualisasi Zakat dalam Menyejahterakan Umat....................... 143 Perspektif Al-Qur’an tentang Entrepreneurship....................................... 149 Meluruskan Konsep dan Praktek Toleransi dalam Beragama.................. 155 Etos Kerja, Kualitas SDM & Pembangunan Bangsa................................ 161 Menghindari Kerusakan dan Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup..... 167 Pemuda dan Tantangan Zaman Modern.................................................. 173 Perkembangan Teknologi Informasi dan Perubahan Gaya Hidup............. 179 Zakat, Infaq, Shadaqah dan Pengentasan Kemiskinan............................. 185 Pustaka Acuan........................................................................................ 191 Lampiran: Pedoman Musabaqah Cabang Syarh Al-Qur’an (MSQ)......... 193
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
JENDER & PERANAN WANITA PERSPEKTIF AL-QUR’AN
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Sejarah mencatat, pada banyak peradaban besar dunia, wanita di anggap makhluk pelengkap, setengah manusia, dan manusia kelas dua, yang hak dan kewajibannya, bahkan keberadaannya di dunia ini ditentukan oleh laki-laki. Kita buktikan hadirin, Peradaban Yunani Kuno menempatkan wanita sebagai makhluk tahanan yang harus disekap dalam Istana untuk dijadikan barang dagangan. Peradaban Romawi menempa tkan wanita sepenuhnya berada di bawah kekuasaan ayah dan suaminya. Kekuasaan ini sangat mutlak, termasuk kewenangan untuk mengusir, menganiaya, menjual, bahkan membunuh wanita. Peradaban Hindu pra abad ke-7 Masehi, sering menjadikan wanita sebagai sesajen para dewa. Peradaban Yahudi menganggap wanita sebagai sumber laknat dan bencana karena ia yang menyebabkan Adam terusir dari surga. Peradaban Nasrani menyatakan wanita sebagai makhluk yang tidak memiliki roh suci. Bahkan, Peradaban
1
2
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Arab Jahiliyah pun menghalalkan pembunuhan terhadap bayi hanya karena ia terlahir sebagai wanita. Ilustrasi yang memilukan tersebut hadirin, menggambarkan kepada kita betapa wanita pada banyak peradaban sebelum Islam datang adalah makhluk yang sangat hina, tidak berarti apa-apa, bahkan sangat rendah harkat dan martabatnya. Betul? Namun, ketika Islam datang, agama ini dengan tegas me nentang segala bentuk tindakan diskriminasi, penghinaan, dan penindasan terhadap wanita. An-nisa ‘imadul bilad idza shaluhat shaluhal bilad, wa idza fasadat fasadal bilad. Wanita adalah tiang negara, jika baik wanitanya maka baiklah negara, namun jika jelek wanita nya maka hancurlah negara. Sabda Rasulullah ini me negaskan bahwa Islam datang untuk mengangkat harkat dan martabat wanita, sekaligus memposisikan wanita sebagai makhluk yang mulia dan mempunyai kedudukan setara dengan kaum laki-laki. Setuju? Lalu, bagaimanakah sebenarnya pandangan Islam mengenai wanita? Sebagai jawabannya, pada kesempatan kali ini kami akan membahas “Jender dan Peranan Wanita dalam Perspektif Al-Qur’an”, dengan landasan QS. At-Taubah ayat 71: “Dan orang-orang beriman, laki-laki dan wanita, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan rasulNya. Mereka itu diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Syeikh Muhammad Abduh dalam Tafsir Al-Manar menjelaskan, ayat tadi merupakan informasi langsung dari Al-Qur’an, bahwa laki-laki dan wanita mempunyai harkat dan martabat yang sama di hadapan Allah. Sedangkan Syeikh Thabathaba’i dalam Tafsir AthThabathaba’i mengatakan, ayat tadi menegaskan kepada kita bahwa penilaian Allah terhadap manusia tidak dilihat dari jenis kelamin nya, melainkan pada aspek keimanan dan ketakwaannya. Sejalan dan sejalin dengan dua penafsiran tersebut, Prof. Dr. LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Jender & Peranan Wanita Perspektif Al-Qur’an
Nasaruddin Umar, MA, dalam bukunya Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur’an mengemukakan, laki-laki dan wanita dalam pandangan Al-Qur’an memiliki posisi dan peran yang sama. Lakilaki dan wanita sama-sama sebagai hamba Allah. Laki-laki dan wanita sama-sama sebagai khalifah. Laki-laki dan wanita samasama menerima perjanjian primordial Tuhan. Laki-laki dan wanita sama-sama terlibat secara aktif dalam drama kosmis kehidupan. Bahkan, laki-laki dan wanita sama-sama berpotensi meraih prestasi dan pahala. Jelas? Dengan spirit kesetaraan jender inilah hadirin, telah muncul wanita-wanita hebat di awal kejayaan Islam. Kita mengenal Aisyah, istri Nabi yang hafal ribuan hadis. Ada Nafisah, wanita keturunan Arab yang pandai hukum tata negara. Kemudian Fathimah binti Aqra, yang selain terkenal sebagai seorang ulama wanita juga adalah kaligrafer ternama. Selanjutnya, Syaikhah Syuhda yang lebih di kenal dengan Fakhrun Nisa, atau penghulunya wanita yang jago retorika. Lalu ada Zainab binti As-Syar’i, Munisah binti Malik, dan Syamiyah binti Hafidz, tiga wanita cantik jelita, tapi pakar dalam masalah agama, bahasa, dan aritmatika. Mereka itulah hadirin, wanita-wanita kebanggan kita yang telah mengangkat citra dan nama besar Islam sehingga menguasai puncak peradaban dunia. Lalu bagaimanakah dengan peran wanita di negara kita? Alhamdulillah, di negeri ini pun wanita memiliki peran yang sangat besar, terutama pada masa melawan penjajahan Belanda. Kita mengenal R.A. Kartini, emansipatoris pertama Indonesia yang dengan lantang meneriakkan pentingnya pendidikan bagi kaum wanita. Kemudian Dewi Sartika, wanita gagah perkasa yang siap me ngorbankan jiwa raganya demi kemerdekaan bangsa. Selanjutnya, Cut Nyak Dien, wanita santun tapi hebat yang sanggup mengusir penjajah dari negeri kita tercinta. Kita patut bangga kepada mereka, yang telah menunjukkan kepada kita bahwa wanita bukanlah makhluk yang lemah, wanita bukanlah makhluk tanpa daya, wanita bukanlah makhluk peng LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
3
4
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
goda, tapi wanita merupakan mahkluk digjaya yang siap berperan membangun negara dan memajukan agama. Setuju? Itulah hadirin peran wanita dalam kancah kehidupan sosial yang patut kita teladani. Lalu, bagaimanakah peran wanita dalam kehidupan rumah tangga? Sebagai jawabannya, kita renungkan firman Allah dalam penggalan surat An-Nisa ayat 34: “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain, dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian harta mereka. Sebab itu, wanita yang shaleh adalah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka...”. Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Prof. Dr. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menjelaskan ayat tadi, bahwa laki-laki adalah pemimpin dalam rumah tangga, oleh karena itu suami berkewajiban memberikan nafkah kepada isteri, sedangkan isteri berkewajiban mentaati suami selama suaminya tidak mengajak melakukan kemaksiatan kepada Allah. Kita kaji lebih dalam hadirin, ayat tadi merupakan landasan metodis dalam membangun kehidupan berumah tangga. Islam mewajibkan kepada laki-laki sebagai suami untuk memenuhi ke butuhan isteri dan anak-anaknya. Tetapi ini bukan berarti wanita sebagai isteri kerjaannya hanya malas-malasan, enak-enakan, dan tidur-tiduran saja. Namun, istri berkewajiban mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anaknya. Rasulullah Saw bersabda, “Jihadul mar’ati fi baitiha.” Jihadnya wanita adalah di dalam rumahtangganya. Artinya, wanita ber kewajiban mengurus kebersihan rumahnya dan melayani suami nya. Ketika suami mau bekerja ia siapkan keperluannya, ia sajikan makanannya, ia rapihkan bajunya, ia antar sampai depan rumah, dan ia lepas dengan kecupan mesra, muaaah. Selanjutnya, ketika suami pulang bekerja, ia sambut dengan wajah ramah, senyuman merekah, dandanan menggoda, dan tatapan penuh cinta, bukan LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Jender & Peranan Wanita Perspektif Al-Qur’an
dengan tampang bimoli, alias bibir monyong lima senti. Betul hadirin? Demikian juga, isteri juga berkewajiban mendidik anakanaknya. Pepatah bijak mengatakan, “Al-ummu madrasatul ula, idza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal aghraq” (Ibu adalah sekolah pertama dan utama, jika dipersiapkan dengan baik akan mampu melahirkan generasi-generasi yang baik pula). Dengan demikian hadirin, Islam mempunyai konsep yang jelas tentang pembagian peran antara laki-laki dan perempuan. Pantas, kalau Fatima Mernissi seorang ilmuwan wanita asal Maroko dalam bukunya Woman and Islam: An Historical and Theological Inquiry mengatakan, Islam adalah teologi ideal yang meletakkan wanita sebagai mitra sejajar dengan kaum laki-laki dalam semangat humanis-teosentris. Islam membolehkan wanita untuk aktif dalam wilayah sosial, namun Islam juga mengingatkan wanita agar tidak melupakan kewajibannya pada wilayah domestik, rumah tangga. Jika teologi ideal tersebut yang dijadikan pijakan kaum wanita, kami yakin akan tercipta hubungan harmonis yang didasari rasa kasih sayang (mawadah wa rahmah) di lingkungan keluarga, sebagai cikal bakal terwujudnya komunitas ideal dalam suatu negeri yang damai dan penuh ampunan Allah (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur). Ini semua hadirin bisa terwujud manakala ada pola ke seimbangan dan keserasian antara posisi dan peran wanita dalam kehidupan berumah tangga dan kehidupan sosialnya. Jika sikap tersebut yang diaplikasikan kaum wanita, maka Allah akan memberikan balasan yang sama kepada wanita sebagai mana balasan yang diberikan Allah kepada kaum pria. Hal ini telah Allah janjikan dalam firman-Nya surat An-Nahl ayat 97: “Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
5
6
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Dengan demikian, dari uraian tadi dapat diambil kesimpulan, bahwa laki-laki dan wanita dalam pandangan Islam memiliki ke dudukan yang sama di hadapan Allah. Keduanya memiliki hak dan kewajiban yang sama pada peringkat etika religius, serta kewajiban yang sejajar pada peringkat fungsi sosial. Oleh karena itu, meskipun secara jenis kelamin, laki-laki dan perempuan itu berbeda, tapi perbedaan itu jangan sampai melahirkan pembedaan (diskriminasi), apa lagi sampai dijadikan dalih untuk menginjak-injak harkat dan martabat wanita. Sekian dan demikian.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
SOLUSI ISLAM MENGATASI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati John Naisbitt dan Patricia Aburdence, futurolog suami-isteri terkemuka di dunia, dalam bukunya yang berjudul Megatrends 2000 meramalkan bahwa abad ke-21 merupakan abad kebangkitan ber agama, terutama Islam. Kita perhatikan, kini kebangkitan Islam sedang terjadi di mana-mana, masjid-masjid semakin makmur, lembaga-lembaga pendidikan Islam semakin menjamur, pengkajian dan pengajian Islam tidak lagi sebatas forum dan podium, tetapi sudah merambah menggunakan media massa dan elektronika. Semua itu patut kita syukuri dengan sama-sama mengucapkan syukur alhamdulilah. Namun di sisi lain, abad ke-21 ternyata telah melahir kan dekadensi moralitas manusia dengan dalih globalisasi dan modernisasi. Kita perhatikan, perjudian di mana-mana, pelacuran merajalela, dan mabuk-mabukan semakin membudaya. Bahkan akhir-akhir ini, kita digemparkan dengan munculnya istilah
7
8
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
pornografi dan pornoaksi. Namun itu bukan sekedar istilah, tapi sudah mulai menggejala dan mewabah, marak dan merebak. Mulai bacaan-bacaan porno, gambar-gambar porno, VCD-VCD porno, film-film porno, sampai situs-situs porno. Yang lebih meng khawatirkan, semua itu dapat dinikmati dan dikonsumsi oleh setiap orang, mulai anak-anak di bawah umur, remaja, pemuda, orangtua, bahkan kakek-kakek dan nenek-nenek. Dampaknya, merebaklah perzinahan dan perkosaan. Tidak sedikit, kakek-kakek yang memperkosa dan mencabuli anak-anak di bawah umur, tidak sedikit bapak-bapak yang menggauli anak gadisnya sendiri. Bahkan tidak sedikit para remaja, pelajar, mahasiswa, dan pemuda yang melakukan seks bebas (free sex) tanpa diikat tali pernikahan. Naudzubillah. Itulah dampak langsung dari publisitas pornografi dan pornoaksi yang mesti kita waspadai. Oleh karena itu, dalam rangka mengikis habis pornografi dan pornoakasi tersebut, pada kesempatan kali ini, kami akan membahas Solusi Islam Mengatasi Pornografi dan Pornoaksi, dengan landasan QS. Al-Isra ayat 32: “Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan jalan yang amat buruk.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Ayat tersebut menjelaskan tentang haramnya mendekati zina. Jika kita kaji lebih dalam, pada ayat tersebut terdapat kalimat wa laa taqrabu al-zina (jangan mendekati zina), bukan wa laa taf’alu alzina (jangan melakukan zina). Imam Ali ash-Shabuni dalam Shafwa at-Tafasir menjelaskan bahwa larangan mendekati zina lebih tegas dan keras dari pada larangan melakukan zina. Kenapa demikian? Sebab, kalimat “jangan mendekati zina” mengandung arti larangan mendekati atau melakukan segala hal yang bisa mengantarkan kepada perbuatan zina, seperti memandang, menyentuh, merayu, mencium, memeluk, dan sebagainya. Bahkan, dalam kalimat itu digunakan sighat nahyi, kaidah Ushul Fiqih mengatakan, pada dasarnya larangan itu menunjukan LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Solusi Islam Mengatasi Pornografi dan Pornoaksi
sesuatu yang haram (al-ashlu fi an-nahyi lit tahriim). Dengan demikian, semua perbuatan yang dapat menghantarkan pada zina atau setiap perilaku yang memancing seseorang berbuat zina, baik dalam bentuk pornografi maupun pornoaksi, hukumnya adalah haram. Sekali lagi, hukumnya haram. Lalu, apakah yang dimaksud dengan pornografi dan pornoaksi itu? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), pornografi adalah segala bentuk tulisan atau gambar yang sengaja dirancang untuk merangsang gairah seksual seseorang. Sedangkan pornoaksi adalah segala bentuk gerak atau aksi yang dilakukan oleh seseorang, baik laki-laki atau perempuan dan bisa membangkitkan birahi seksual manusia. Melihat pengertian tersebut, muncul pertanyaan, bagaimana kah praktek pornografi dan pornoakasi di negara kita? Secara jujur, kita tidak mungkin menutup mata, bahwa saat ini marak dan merebak bentuk-bentuk pornografi dan pornoaksi di tengahtengah masyarakat. Kita saksikan, tidak sedikit iklan-iklan yang menawarkan keindahan tubuh perempuan, tidak sedikit majalahmajalah yang mengeksploitasi kemolekan tubuh wanita, tidak sedikit VCD-VCD porno lokal buatan Indonesia, ada kasus ITENAS dan NHI di Bandung, ada kasus Asmara Pantai Ciseot di Lombok, ada kasus Bocah Ingusan di Medan, bahkan akhir-akhir ini kita digelisahkan oleh maraknya goyangan erotis dan seksi yang diperagakan oleh para penari latar dan dangdut, ada goyang patahpatah, ada goyang gergaji, muncul goyang ngebor, lahir goyang ngecor, merebak goyang kayang, dan goyang-goyang lainnya yang dapat merusak pikiran masyarakat kita. Dampaknya, diakui atau tidak, sering terjadi perkosaan dan perzinahan cuma garagara menonton goyangan tersebut. Padahal, Rasulullah saw telah mengingatkan kita melalui sabdanya, “Jika przinahan dan riba telah merajalela pada suatu negeri, maka halal bagi mereka turunnya siksa Allah.” Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk memerangi pornografi dan pornoaksi tersebut? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam surat Ali-Imran ayat 104: LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
9
10
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyuruh kepada kebajikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami muliakan Imam Khalid Abdurrahman al-‘Aki dalam Shafwa al-Bayan li Ma’ani al-Qur’an menjelaskan makna ayat ini, “Hendaklah ada di antara kalian, sekelompok orang yang berdakwah menuju Allah, mengajak kepada kebaikan dan mencegah segala bentuk kemunkaran.” Sejalan dan sejalin dengan misi ayat ini, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan hatinya. Dan merubah dengan hati itu adalah cerminan dari iman yang paling lemah.” Dengan demikian, untuk memerangi pornografi dan porno aksi yang tengah merebak di masyarakat kita setidaknya ada tiga langkah minimal yang harus dilakukan. Pertama, sebagai realisasi dakwah dengan tangan (da’wah biyadihi), pemerintah sebagai pemilik kekuasaan dan pembuat kebijakan harus bersikap tegas dengan segera membuat dan me ngesahkan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (APP) serta memberikan hukuman yang berat bagi para pelanggarnya. Terus terang, kami bangga kepada pemerintah yang telah berhasil merazia ratusan keping VCD porno. Terus terang, kami bangga kepada pemerintah yang telah berhasil menghancurkan tempattempat pelacuran. Terus terang, kami bangga kepada pemerintah yang telah berhasil menangkap para pelaku pemerkosaan. Tapi kami lebih bangga, jika pemerintah berani bersikap tegas terhadap para pelaku dunia hiburan yang sengaja membuat, menayangkan, dan mempublikasikan hiburan-hiburan yang bernuansa erotisme, pamer aurat, pornografi dan pornoaksi. Sebab publisitas pornografi dan pornoaksi, baik langsung atau tidak, akan berdampak pada marakanya perzinahan dan perkosaan. Kedua, kita harus mengfungsikan kembali Lembaga Sensor Film (LSF), sebagai lembaga yang memiliki aturan yang definitif, LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Solusi Islam Mengatasi Pornografi dan Pornoaksi
mempunyai kontrol slektif, mengedepankan moral umat, dan yang paling penting lembaga tersebut harus mempunyai komitmen moral dalam memberantas pornografi dan pornoaksi. Ketiga, kita sebagai warga negara harus ikut berpartisipasi membantu usaha pemerintah dalam memerangi poronografi dan pornoaksi, di antaranya para ulama, da’i, mubaligh, dan guru harus berdakwah di masyarakat bahwa pornografi dan pornoaksi itu berbahaya dan haram hukumnya menurut agama. Para orang tua harus terus membimbing anak-anaknya agar tidak terbius dengan tontonan yang mengandung pornografi dan pornoaksi. Dan kita sebagai generasi muda harus berani menutup mata, meninggalkan pergaulan yang tidak sehat, dan hiburan yang tidak bermanfaat. Jika langkah tersebut diaplikasikan, saya yakin sedikit demi sedikit, publisitas pornografi dan pornoaksi akan berkurang dan hengkang dari negeri ini. Dan bagi kita, umat Islam yang telah melakukan langkah-langkah tersebut berarti termasuk orangorang shaleh, karena telah melakukan sesuatu yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Allah men janjikan balasan setimpal bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, sebagaimana ditegaskan Allah dalam firman-Nya: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan ber amal shaleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Maidah: 9) Hadirin se bangsa dan setanah air yang kami hormati Dengan demikian, syarahan ini dapat disimpulkan bahwa pornografi dan pornoaksi merupakan salah satu penyakit masyarakat (pekat) yang berbahaya dan dapat merusak tatanan hidup bermasyarakat berupa marakanya perzinahan dan per kosaan. Oleh karena itu, kewajiban kita harus memeranginya, caranya: pertama, pemerintah harus bersikap tegas dengan mem buat dan mengesahkan Undang-undang Anti Pornografi dan Pornoaksi serta memberikan hukuman yang pantas bagi siapaun yang melanggarnya. Kedua, lembaga sensor film harus mempunyai LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
11
12
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
aturan yang definitif, kontrol yang selektif dan mengedepan kan moralitas bangsa. Ketiga, kita harus ikut berpartisipasi dengan terus melakukan dakwah di masyarakat, menciptakan lingkugan yang jauh dari maksiat, dan meninggalkan hiburan yang tidak bermanfaat. Dengan cara tersebut, mudah-mudahan pornografi dan pornoaksi, sedikit demi sedikit, akan berkurang di negara kita. Amin.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
REMAJA DAN PEMUDA PENERUS BANGSA
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Syekh Musthafa Al-Ghulayaini dalam gubahan syairnya me ngatakan, “Di tangan-tangan pemudalah terdapat urusan umat, dan di kaki-kaki pemudalah terdapat maju mundurnya umat.” Soekarno pun dalam salah satu pidatonya menegaskan, ”Berikan kepadaku sepuluh orang pemuda akan kugoncangkan wajah dunia.” Ungkapan tersebut mengilustrasikan kepada kita bahwa pemuda merupakan agent of change, pelanjut sejarah, penerus cerita, dan penyambung tongkat estafeta perjuangan dan cita-cita orang tua. Sebagai bukti, bukankah sejarah menceritakan, di saat negara ini terhimpit dan terjepit di bawah kekejaman dan kebiadaban para penjajah, muncullah para pemuda di bawah bendera Jong Java, Jong Sumatera, Jong Ambon dan Jong Islamiten Bond, yang terbukti berhasil mengusir penjajah dari negeri tercinta. Bahkan, bukankah di saat Rasulullah hendak dibunuh oleh kafir Quraisy, tampillah Ali bin Abi Thalib sebagai sosok pemuda gagah berani,
13
14
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
yang siap mengorbankan jiwa dan raganya asalkan sang Nabi tetap ada. Pantas, kalau Fathi Yakan dalam bukunya As-Sabab wat Taghyir mengatakan, ”Dalam setiap gerakan dan perubahan besar di dunia, pasti ada peran pemuda di dalamnya.” Namun sayang, kebanggaan terhadap pemuda kini hanya tinggal kenangan, sebab pertiwi kita saat ini sedang prihatin dan berduka karena ulah sebagian pemuda dan remaja, yang bukan lagi sekedar bolos sekolah, tawuran antar pelajar, perkelahian antar mahasiswa, kebut-kebutan di tengah jalan, melakukan pencurian dan penjarahan, tapi sudah terjebak dalam budaya mabukmabukkan, tenggak topi miring, wisky, brandy, martiny, vodka, AO, mansen, KTI dan bir. Bahkan tidak sedikit yang terjebak dalam budaya pacaran, free love, free sex, samen leven, kumpul kebo, sampai hamil di luar nikah. Naudzubillah min dzalik. Itulah potret nyata dari kehidupan remaja dan pemuda saat ini. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut, maka pada kesempatan kali ini kami akan membahas Remaja dan Pemuda Penerus Bangsa, dengan landasan QS. Al-Kahfi ayat 13: “Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Imam Ali Ash-Shabuni dalam Shofwa at-Tafasir menjelaskan ayat itu, “Kami kisahkan kepadamu ya Muhammad, berita aneh mereka (pemuda Ashabul Kahfi), dengan cerita yang benar, tanpa ditambahi atau dikurangi sedikitpun.” Khalid Abdurrahman Al-Aki dalam Shofwatul Bayan li Ma’anil Qur’an menceritakan sosok pemuda Ashabul Kahfi dalam ayat itu. Konon pada zaman pemerintahan Raja Dikyanus, hiduplah beberapa pemuda, mereka bersikeras untuk menyebarkan agama baru yang berbeda dengan keyakinan rajanya pada waktu itu, lalu mereka dikejar-kejar hendak dibunuh oleh para prajurit kerajaan. Akhirnya, berlindunglah mereka di LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Remaja dan Pemuda Penerus Bangsa
sebuah goa untuk menghindari kejaran prajurit, kemudian tertidur lah mereka di dalam gua itu selama beberapa ratus tahun. Al-Qur’an mengabadikan mereka dengan nama Ashabul Kahfi. Ashabul Kahfi adalah pemuda-pemuda beriman teguh pen dirian, pemuda-pemuda gagah yang siap mempertahankan akidah, pemuda-pemuda idaman yang berani membela keyakinan. Mereka lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup bercermin bangkai, untuk satu keyakinan lebih baik pergi meninggalkan kampung halaman daripada harus menyerahkan keyakinan. Pemuda-pemuda seperti inilah yang diharapkan menjadi pelopor pembangunan, inspirator pembaharuan, dan organisator masa depan untuk ke jayaan Indonesia di masa yang akan datang. Lalu, bagaimanakah peranan para pemuda sebagai penerus bangsa sekarang ini? Alhamdulillah, kita patut berbahagia, tidak sedikit para pemuda kita yang sedang giat menimba ilmu, menggali sains dan teknologi. Tidak sedikit remaja kita yang meraih prestasi pada tingkat nasional dan internasional dalam bidang fisika, kimia, matematika termasuk dalam bidang agama. Bahkan tidak sedikit anak-anak muda kita yang telah berhasil menciptakan karya nyata dan berdaya guna untuk kepentingan negara. Namun kita tidak mungkin menutup mata, di sisi lain tidak sedikit para remaja dan pemuda kita yang terbius oleh budaya pergaulan bebas, seks bebas, dan kumpul kebo. Sarlito Wirawan, guru besar Psikologi Universitas Indonesia, dengan jujur mengata kan hasil penelitiannya tentang kejahatan seksual para remaja, para pelajar dan mahasiswa di kota-kota besar seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Medan, ternyata dari 1000 responden, hasilnya 67% pernah berpacaran, 62% pernah ber pelukan, 54% pernah berciuman, 38% pernah raba-rabaan, 20,05% pernah berhubungan badan, bahkan 9,56% pernah menggugurkan kandungan. Naudzubillah min dzalik. Pertanyaannya, apakah kita rela menyerahkan masa depan bangsa ini kepada sosok-sosok pemuda seperti iti? Tentu tidak!. Oleh karena itu, mulai saat ini kita samakan langkah seragamkan LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
15
16
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
gerak, satukan persepsi dan kompakkan aksi, untuk menciptakan remaja dan pemuda yang siap menjadi penerus bangsa. Lalu, apa yang harus kita lakukan? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam QS. Luqman ayat 17: “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” Prof. Dr. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menjelaskan, ayat tersebut merupakan inti ajaran keimanan yang ditanamkan Lukman al-Hakim kepada anak-anaknya sebagai generasi penerus. Imam Ibnu Malik dalam kitab Alfiah mengatakan, Mudhaf bisa menggantikan peran mudhaf ilaih. Maksudnya, para remaja dan pemuda dituntut harus mampu menggantikan peran orang tua. Lalu bagaimanakah kontekstualisasi ayat tersebut dalam men ciptakan generasi muda sebagai penerus bangsa? Ayat tersebut mendeskripsikan kepada kita, bahwa untuk membangun generasi muda sebagai penerus bangsa ada tiga langkah minimal yang harus dilakukan. Pertama, menanamkan pendidikan agama kepada remaja dan pemuda sejak dini. Sebab agama adalah rem cakram dalam kehidupan dan filter dalam menentukan pilihan, sehingga para remaja dan pemuda sanggup memilih dan memilah mana yang hak dan yang batil. Oleh karena itu, melalui mimbar Jum’at ini, kami mengajak kepada para pemuda, mari gunakan masa mudamu untuk menimba ilmu pengetahuan. Mari isi hari-harimu dengan mengasah skill dan kemampuan. Jangan jadi pemuda penganguran, yang kerjaannya hanya nongkrong dan nangkring, mejeng and nyari mojang. Jangan hanya duduk termenung berpangku tangan, sementara kalian menyaksikan kekayaan alam kita dikeruk oleh Eropa, laut kita dikuras oleh Amerika, kebudayaan kita curi oleh Malaysia. Jangan hanya pandai menjadi penonton di lapangan sendiri, menjadi tamu di rumah sendiri, dan jangan menjadi gembel dan gelandangan di sawah ladang sendiri. Kita harus bangkit dan bangkit untuk membangun negara. LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Remaja dan Pemuda Penerus Bangsa
Kedua, untuk menciptakan generasi muda sebagai penerus bangsa, para orang tua dituntut untuk mampu membangun keluarga yang harmonis, dinamis, serta bisa mendidik dan mengarahkan putra-putri tercinta. Pepatah Arab mengatakan: “Keluarga adalah sekolah pertama dan utama, apabila dipersiapkan dengan baik akan sanggup melahirkan generasi-generasi muda yang tangguh dan berakhlak mulia.” Ketiga, pemerintah selaku pemilik kebijakan harus berani me nunjukkan komitmennya untuk memberdayakan potensi pemuda, membuat sarana-sarana untuk kegiatan pemuda, dan tak kalah pentingnya untuk melindungi para remaja dan pemuda dari serbuan media komunikasi dan informasi yang dapat merusak watak dan karakter pemuda. Oleh karena itu, kami menghimbau kepada pemerintah, agar berani membuat perda anti miras, perda anti prostitusi, dan perda anti pornografi serta pornoaksi dalam rangka mengantisipasi menjalarnya kenakalan remaja. Jika sikap tersebut yang diaplikasikan, saya yakin akan lahir lah para remaja yang handal dan pemuda yang profesional sebagai generasi penerus bangsa. Dan bagi kita orang beriman yang me lakukan langkah-langkah tersebut berarti telah melakukan amal shaleh karena telah memberikan manfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, nusa, dan bangsa. Sebagai balasannya, Allah men janjikan ampunan dan pahala yang berlimpah ruah, sebagaimana terukir indah dalam QS. Al-Maidah ayat 9: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Dari syarahan ini dapat disimpulkan, bahwa remaja dan pemuda adalah generasi penerus bangsa. Maju mundurnya bangsa ada di tangan pemuda, jika pemudanya kuat maka bangsa akan berdiri tegak, sebaliknya jika pemudanya lemah maka bangsa pun akan ikut goyah. Oleh karena itu, peran serta pemerintah, masyarakat, terutama keluarga harus lebih serius dalam menciptakan generasi muda yang cerdas dan berkualitas. Akhirnya kita berdoa, mudahmudahan Allah menjadikan generasi muda kita generasi yang aktif, LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
17
kreatif, inovatif, produktif dan prestatif, sehingga mampu menjadi generasi penerus bangsa yang siap membawa Indonesia menuju kejayaan. Amin ya rabbal ’alamin.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW SEBAGAI TELADAN MASYARAKAT MADANI
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Syekh Ja’far Al-Barzanji dalam kitab Al-Barzanji li Maulidin Nabi mengatakan, Muhammad adalah manusia, tapi lain dari manusia. Beliau laksana batu intan permata, sedangkan kita ibarat batu biasa. Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Madarijus Su’ud menuturkan, Nur Muhammad di langit di muliakan, sedangkan di bumi jadi panutan. Ungkapan tersebut menggambarkan kepada kita, bahwa tidak ada satu pun figur yang paling luhur, manusia yang paling mulia, tokoh yang harus dicontoh, pribadi yang patut diteladani, bahkan individu yang wajib ditiru, selain Nabi Muhammad Saw. Ucapan beliau menjadi hadist qauli, perbuatannya menjadi hadist fi’li, bahkan diamnya menjadi hadist takriri, yang berfungsi sebagai tuntunan, arahan, bimbingan, bahkan pedoman dalam kehidupan berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Namun sayang, sekarang umat Islam seperti kehilangan arah,
19
20
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
panutan dan tuntunan hidup. Sebagai bukti, di kalangan anak-anak telah disuguhkan tokoh-tokoh khayalan, sehingga mereka lebih kenal dengan sosok Batman, Spiderman, Supermen, X-Man, IpinUpin, dan Tom and Jerry dibandingkan kenal dengan rasul dan nabinya sendiri. Di kalangan remaja dan pemuda, tidak sedikit yang kagum dan mengidolakan artis serta selebritis, sehingga mereka lebih kenal dengan Pasya Ungu, Charly ST-12, Rido Rhoma, Tengku Wisnu, Shirin Sungkar, Julia Perez, Ayu Azhari, Dewi Persik, dan Mulan Jameela, dibandingkan kenal dengan nabi dan rasulnya. Bahkan, di kalangan birokrat, kita tengah dipertontonkan oleh kenyataan para ’oknum pemimpin’ yang bermental nakal berjiwa binal dan bermental provokator berjiwa koruptor. Di depan rakyat menjanjikan lagu-lagu indah, mendendangkan syair-syair merdu, tapi di belakang rakyat tidak segan-segan mencengkram, mencekik, menginjak-injak, bahkan membunuh hak-hak rakyat. Eksesnya, pembangunan nasional yang impikan tetapi bencana nasional yang menjadi kenyataan. Reformasi yang dicita-citakan, tetapi destruksi yang sekarang kita rasakan. Itulah potret kehidupan akibat tidak adanya teladan. Oleh karena itu, agar potret kehidupan seperti ini tidak terus berjalan dan bertahan, maka pada kesempatan kali ini, kami akan membahas Kepemimpinan Rasulullah sebagai Teladan Masyarakat Madani, dengan landasan QS. Al-Ahzab ayat 21: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Ayat tersebut menegaskan kepada kita bahwa sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kita. Kita kaji lebih dalam, makna uswatun hasanah dalam ayat itu, menurut Imam Ali Ash-Shabuni dalam Shafwatut Tafasir, adalah bahwa Rasulullah merupakan figur yang luhur yang wajib kita ikuti seluruh perbuatan dan perkataannnya. Sedangkan makna uswatun hasanah menurut LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Kepemimpinan Rasulullah Saw Sebagai Teladan Masyarakat Madani
Imam Musthafa Al-Maraghi dalam Tafsir Al-Maraghi, adalah bahwa Rasulullah merupakan contoh terbaik dalam semua perkataan, per buatan dan seluruh aspek kehidupannya. Sejalan dan sejalin dengan maksud ayat tersebut, Siti Aisyah ketika ditanya bagaimana gambaran akhlak Rasulullah, beliau dengan tegas menjawab, ”akhlak Rasulullah adalah ibarat Al-Qur’an”. Maksudnya, akhlak Rasul adalah pengejawantahan dari seluruh ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an. Maka pantas kalau Allah sendiri memuji akhlak Rasulullah melalui firman-Nya: ”Sesungguh nya engkau, Muhammad memiliki akhlak yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4). Timbul pertanyaan, bagaimanakah dengan akhlak pemimpin di negeri kita tercinta ini? Jawabannya, satu sisi, kita patut ber bangga dan layak mengucapkan alhamdulillah, sebab tidak sedikit pemimpin kita yang masih memiliki sifat mulia, jujur dan disiplin, kasih dan sayang kepada fakir dan miskin, tidak sedikit pejabat yang baik kepada rakyat, bahkan tidak sedikit konglomerat yang peduli kepada kaum melarat. Namun sayang, di sisi lain, kita tidak mungkin menutup mata, persada kita saat ini sedang dipertontonkan oleh ulah sebagian para pemimpin yang katanya berjuang atas nama rakyat, demi kepentingan rakyat, namun tidak berorientasikan rakyat, tampangnya sok bersahaja padahal hidupnya suka hura-hura dan foya-foya, gayanya bak orator padahal biangnya provokator, lagaknya laksana proklamator padahal biangnya koruptor. Akibat nya, tidak sedikit pemimpinnya kaya raya namun rakyatnya hidup sengsara, tidak sedikit pemimpinnya memiliki rumah megah dan mobil yang mewah sementara rakyatnya hidup susah. Naudzubillah min dzalik. Lalu bagaimanakah kriteria seorang pemimpin yang patut kita pilih dan kita teladani? Imam Ahmad bin Hambal saat ditanya tentang kriteria dua orang pemimpin; pertama, orangnya kuat namun bergelimang maksiat; kedua, orangnya taat beragama namun lemah dan tidak berdaya. Manakah yang harus dipilih? Dengan tegas Imam Ahmad bin Hambal menjawab, orang pertamalah LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
21
22
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
yang pantas menjadi pemimpin, dosanya akan dipikulnya sendiri, sementara kekuatannya akan mampu membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Sedangkan orang yang kedua, agamanya buat dirinya sendiri, sementara kelemahannya menjadi petaka bagi rakyatnya. Maka sangat pantas, kalau Nabi Syu’aeb ketika ditanya tentang kriteria seorang pemimpin, seraya beliau menjawab, orang yang kuat dan amanahlah yang pantas menjadi pemimpin. Sejarah telah membuktikan, bukankah Nabi Yusuf a.s. dipilih menjadi kepala bagian logistik Negara Mesir karena kekuatan dan amanah nya. Bukan kah Abu Bakar Shiddiq memilih Zaid bin Tsabit sebagai pemimpin pengumpulan mushaf Al-Qur’an karena kekuatan dan amanahnya. Bahkan, bukankah Allah memilih Malaikat Jibril se bagai pemimpin seluruh malaikat karena kekuatan dan amanahnya. Kenapa harus faktor kekuatan dan amanah yang menjadi ukuran? Sebab dengan kekuatannya, seorang pemimpin akan berani membuat kebijakan dan kewenangan untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan. Sedangkan dengan amanahnya, seorang pemimpin akan mampu memikul tanggung jawabnya. Namun sayang, realitas pemilihan pemimpin di negeri kita saat ini menunjukkan fakta sebaliknya. Sebagai bukti, dalam setiap pemilihan presiden dan wakil presiden, gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, walikota dan wakil walikota bahkan dalam memilih ketua umum partai dan organisasi, bukan seberapa besar kekuatan dan amanah sang calon yang diperhatikan, tapi seberapa banyak uang dan sogokannya yang diberikan, dengan slogan, ”maju tak gentar membela yang bayar.” Lalu, bagaimanakah sifat Rasulullah sebagai seorang pemimpin? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam QS. AliImran ayat 159: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentu lah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Kepemimpinan Rasulullah Saw Sebagai Teladan Masyarakat Madani
dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah mem bulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” Prof. Dr. Quraish Shihab (20096) menjelaskan, ayat tadi me ngandung tiga cara Rasulullah dalam berdakwah yang berisi pesan moral bagi para pemimpin bangsa, yaitu: Pertama, Linta lahum. Rasulullah senantiasa bersifat lemah lembut, baik terhadap kawan maupun lawan. Dengan demikian, para pemimpin bangsa ini pun harus memiliki sikap kasih dan sayang kepada rakyatnya serta welas asih kepada para konstituennya. Kedua, Fa’fu ’anhum wastagfirlahum. Rasulullah senantiasa bersifat lapang dada, mudah memaafkan dan memohonkan ampunan bagi setiap kesalahan. Dengan demikian, para pemimpin bangsa ini pun harus membiasakan diri bersikap lapang dada, siap menghadapi kritik dan saran, mau menerima aspirasi dari rakyat dan pendapat dari masyarakat. Bukan sebaliknya, bersikap diktator, ingin menang sendiri, dan menghalalkan segala cara yang penting tujuan terlaksana. Bila penyakit ini menghinggapi para pemimpin kita, maka bersiaplah rakyat untuk binasa. Imam Al-Ghazali me ngatakan, “fasaadur ra’iyyah bifasaadil umaraa (Rusaknya rakyat di sebabkan rusaknya pemimpin). Ketiga, Wa syawirhum fil amri. Rasulullah senantiasa men tradisikan sikap bermusyawarah dalam setiap mengambil ke putusan. Imam Ibnu Taimiyah dalam kitab As-Siyasatus Syar’iyyah menegaskan, ”lam yakun ahadun aksara musyawaratin li ashabihi min Rasululillah (Tidak ada seorang pun yang paling banyak melakukan musyawarah dengan para sahabatnya selain Rasulullah Saw).” Itulah cara dan strategi Rasulullah sebagai seorang pemimpin yang selalu menjadi teladan dalam membangun bangsa dengan berlandaskan akhlakul karimah. Dengan demikian, kalau bangsa kita ingin maju dan bangkit dari keterpurukan dan krisis ber kepanjangan selama ini, ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu: Pertama, harus ada sosok pemimpin yang memiliki akhlakul karimah sebagai figur sentral bagi warga negaranya. Bukankah LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
23
24
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
sejarah telah membuktikan, kehancuran sebuah negara bukan saja disebabkan karena kondisi ekonomi, bukan pula karena ke bodohan dalam bidang politik, tetapi faktor utamanya adalah karena dekadensi moral para pemimpinnya. Kita perhatikan, Jerman hancur lebur karena kekejaman Adolf Hitler; Uni Soviet rusak binasa karena kebiadaban Michael Gorbacev; Rumania jatuh tersungkur karena ketamakan Nicholas Susesco; Iran menderita karena kejahatan Reza Pahlevi; bahkan kita Indonesia saat ini menangis, merintih dan menjerit karena ulah sebagian pemimpin kita yang hanya mengejar kursi, jabatan dan popularitas diri. Kedua, kita sebagai masyarakat dan warga negara yang baik harus ikut berpartisipasi dalam mengawal dan mengawasi kebijakan para pemimpin, dan melakukan sikap yang terpuji serta tidak merusak sarana dan prasaran negara. Syauqi Bekh dalam gubahan syairnya mengatakan, ”innamal umamul akhlaqu maa baqiyat fainhumuu dzahabat akhlaquhum dzahabuu (bangsa-bangsa akan maju jika ditopang dengan akhlak yang mulia, sebaliknya bangsa-bangsa akan hancur lebur jika tidak ditopang akhlak mulia).” Jika sikap tersebut yang kita aplikasikan, saya yakin bangsa kita akan mampu bangkit dari krisis yang berkepanjangan, serta sanggup bersaing dengan negara-negara lain yang telah maju, bahkan menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera di bawah naungan rahmat dan maghfirah Allah Swt. Hal ini sesuai dengan janji Allah dalam QS. Al-A’raf ayat 96: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Dengan demikian, syarahan ini dapat disimpulkan, untuk mewujudkan negara yang kuat dan jaya, subur dan makmur, dibutuhkan pemimpin yang berwibawa dan berakhlak mulia, serta memiliki sifat terpuji dan patut diteladani seperti sosok Rasulullah LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Kepemimpinan Rasulullah Saw Sebagai Teladan Masyarakat Madani
Saw. Oleh karena itu, dalam rangka menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran, kami mengajak kepada seluruh aparat pemerintah dan warga negara Indonesia, mari kita bingkai diri ini dengan prilaku terpuji dan kita hiasi setiap gerak langkah kita dengan akhlak mulia. Mudah-mudahan negara kita menjadi negara yang makmur dalam keadilan dan adil dalam kemakmuran. Amin ya rabbal ’alamin.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
25
AL-QURAN DAN RANCANG BANGUN MASA DEPAN PERADABAN MANUSIA
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Ketika Barat hendak menjajah dunia Islam, Perdana Menteri Victoria pernah berpidato di hadapan parlemennya, ”Saudarasaudara, jika kita ingin berhasil mengalahkan negara-negara yang penduduk nya mayoritas Muslim, maka yang paling utama harus kita lakukan adalah bagaimana upaya kita menjauhkan mereka dari kitab Al-Qur’an, supaya mereka buta terhadap isi kandungannya. Sebab hanya dengan itu, kita akan berhasil menaklukkan mereka. Selama mereka berpegang teguh pada AlQur’an, selama itu pula kita tidak akan sanggup mengalahkan mereka”. Pidato Victoria tersebut hadirin semakin menambah ke yakinan kita, bahwa Al-Qur’an sangat penting untuk dibaca, di pelajari, digali, dipahami, dijiwai, dan diaktualisasikan dalam ke hidupan nyata, sekaligus diwariskan kepada generasi muda kita agar keberadaan Islam, kekuatan Islam, kebangkitan Islam, bahkan kejayaan Islam terus tumbuh dan berkembang sepanjang sejarah peradaban manusia.
27
28
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Namun sayang, umat Islam saat ini sepertinya sudah jauh dari Al-Qur’an. Imam Ali Karramallahu Wajhah pernah mengingatkan, akan datang suatu zaman di mana Al-Qur’an hanya tinggal tulisan. Dr. Ali Syari’ati pun memberikan sindiran, sekarang Al-Qur’an telah diletakkan di rak buku, sementara dari rak buku disodorkan ilmu logika dan falsafah, sehingga lahirlah generasi yang fasih dengan ilmu dan falsafah dibandingkan memahami Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Eksesnya, kita mudah terbawa oleh pengaruh negatif peradaban modern. Sebagai bukti, mabuk-mabukkan, modern katanya. Buka jilbab, pamer aurat, modern bilangnya. Hamil di luar nikah, meng gugurkan kandungan, modern dalihnya. Gaya anak-anak muda pun ikut-ikutan gaya modern, rambut depan di-blow, belakang dion, tengah-tengahnya blow-on modern ngakunya. Bahkan seiring dengan ditemukannya teknologi modern tingkat tinggi, seiring itu pulalah muncul watak-watak yang menyalahgunakan internet dan handphone dengan mengakses gambar-gambar porno, adeganadegan porno, film-film porno, situs-situs porno, bahkan goyangangoyangan porno, mulai goyang patah-patah, goyang gergaji, goyang ngebor, goyang ngecor, dan goyang lidah dengan mengumbar nafsu syahwat, sehingga marak dan merebaklah perkosaan, pelacuran, dan perzinahan. Betul? Itulah hadirin potret peradaban kehidupan manusia yang jauh dari nilai-nilai al-Qur’an. Oleh karena itu, dalam mengantisipasi hal tersebut, maka pada kesempatan ini kami akan membahas Al-Qur’an dan Rancang Bangun Masa Depan Peradaban Manusia dengan landasan QS. Yunus ayat 57: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Ayat ini secara semantik termasuk kalam khabari nau’ ingkari, yang menginformasikan sekaligus menegaskan kepada kita bahwa LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Al-Quran dan Rancang Bangun Masa Depan Peradaban Manusia
sungguh-sungguh telah datang kepada kita Al-Qur’an sebagai petunjuk dalam membangun masa depan peradaban manusia. Imam Ali Ash-Shabuni dalam Shafwa at-Tafasir menjelaskan ayat ini sebagai “khithaban basyiran li jami’il basyar” berita gembira bagi seluruh manusia. Kenapa demikian? Sebab pada ayat ini terdapat 4 fungsi Al-Qur’an dalam mem bangun peradaban manusia, yaitu: Pertama, ”Mau’idhatun min rabbikum”. Al-Qur’an berfungsi sebagai nasihat dan pelajaran dari Tuhan Yang Maha Pengajar. Imam Al-Ghazali dalam Jawahir Al-Qur’an mengatakan, seluruh cabang ilmu pengetahuan, baik yang datang terdahulu maupun kemudian, baik yang sudah diketahui maupun yang belum, semuanya ber sumber dari Al-Qur’an. Maka pantas kalau Maurice Bucaille, se orang ilmuwan berkebangsaan Prancis dalam bukunya La Bible, La Qoran et La Science menegaskan, bahwa Al-Qur’an merupakan satu-satunya kitab yang sarat dengan ide-ide ilmiah dan tidak ada satu pun ayat dalam Al-Qur’an yang bertentangan dengan temuan ilmiah dan sains modern. Sebagai bukti, ketika teori Big Bang ditemukan oleh Edwin Hubble pada tahun 1925, jauh-jauh hari Al-Qur’an telah menjelas kan dalam surat Al-Anbiya ayat 30. Ketika rumus Sidik Jari ditemu kan oleh Francis Golt pada tahun 1880, sebelumnya Al-Qur’an telah menjelaskan dalam surat Al-Qiyamah ayat 3. Bahkan ketika Sir Francis Drake mengemukan bentuk dan lapisan bumi, 14 abad silam Al-Qur’an lebih dulu mengatakan, ”Allahulladzii khalaqas samaawaati wal ardha”. Hadirin, kita kaji lebih dalam, kenapa Allah mengatakan ”assamaawaati” bentuk jamak untuk langit, sedangkan untuk bumi ”ardha” bentuk mufrad? Padahal langit itu 7 lapis dan bumi pun 7 lapis. Imam Ash-Shawi dalam Tafsir Shawi-nya menjelaskan, karena langit terbentuk dari bentuk yang beda dan unsur yang tidak sama; langit pertama dari ombak yang menggelombang; langit kedua dari marmer putih; langit ketiga dari besi; langit keempat dari tembaga; langit kelima dari perak; langit keenam dari emas; dan langit ke LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
29
30
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
tujuh dari intan yaqut berwarna merah. Jika tidak percaya, silahkan hadirin naik ke atas langit! Sedangkan bumi, ”waingkaanat sab’an aidhon liannaha min jinsin wahidin”, meskipun terdiri dari 7 lapis juga tetapi berasal dari unsur yang sama, yaitu tanah-tanah juga; bumi lapis pertama dari tanah; kedua tanah; ketiga tanah; sampai lapis ketujuh pun tetap tanah. Jika hadirin belum juga percaya, silahkan masuk ke dalam bumi duluan! Kedua, Syifa’ul limaa fish-shudur. Imam Jamakhsyari dalam Tafsir Al-Kasysyaf menjelaskan, “ai minal aqaidil fasidah” sebagai obat penawar dari paham-paham yang sesat. Hadirin, di zaman modern ini memang tidak ada orang yang menyembah berhala, Latta, Uza, Manat, dan Hubal, tetapi mereka menyembah berhala dalam bentuk lain. Mereka menyembah pangkat dan jabatan, menyembah kedudukan dan atasan, menyembah harta dan kekayaan. Eksesnya, lahirlah manusia tamak dan serakah yang menghalalkan segala cara yang penting bisa kaya raya. Dampaknya, meskipun markus sudah diringkus, akan muncul lagi markus-markus yang tambah rakus. Bikin slogan bagus-bagus, ”Orang Bijak taat Bayar Pajak”, eh kenyataannya ”Petugas Pajak makan duit pajak”. ”Hari gini ga bayar pajak apa kata dunia?”. ”Hari gini makan duit pajak, apa kata akhirat?”. Ketiga, fungsi Al-Qur’an sebagai hudan ai hidayatan minadh dhalal; petunjuk dari kesesatan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Isra ayat 9: “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” Ayat tersebut menjelaskan kepada kita bahwa Al-Qur’an di turunkan Allah untuk memberikan petunjuk kepada manusia, membimbing dan membawanya kepada keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat. Sejalan dengan maksud ayat ini, Prof. Dr. Quraish Shihab dalam bukunya Wawasan Al-Qur’an menjelaskan, LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Al-Quran dan Rancang Bangun Masa Depan Peradaban Manusia
seluruh ayat yang ada dalam Al-Qur’an, semuanya berisi ajaran yang sangat relevan dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Keempat, “Rahmatun ai rahmatun li ahlil iman.” Al-Qur’an ber fungsi sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dengan demikian, manakala kita melangkah dengan Al-Qur’an, bergerak dengan bimbingan Al-Qur’an dan berprilaku sesuai petunjuk AlQur’an, niscaya kehidupan akan aman dan nyaman. Timbul pertanyaan, bagaimanakah usaha pemerintah dalam rangka menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup? Alhamdulillah, saat ini pemerintah kita sedang giat-giatnya memasyarakatkan gerakan cinta Al-Qur’an, di antaranya me lalui program pendirian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), mendirikan Bayt Al-Qur’an, membuat Mushaf Al-Qur’an sehingga kita mengenal Mushaf Istiqlal, Mushaf Sundawi, Mushaf AlBantani, dan mushaf-mushaf lainnya. Bahkan pemerintah kita mendukung penuh terhadap setiap penyelenggaraan MTQ, mulai tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional sampai inter nasional, sehingga tidak heran kalau setiap tahunnya, kita mampu melahirkan puluhan qari-qariah, ratusan hafidz-hafidzah, dan mufassir-mufassirah. Namun sayang, penghargaan pemerintah terhadap para hamalatul Qur’an, ahlul Qur’an, para qari-qariah, hafidz-hafidzah, mufassir-mufassirah, dan khususnya pemenang MTQ belumlah sepadan jika dibandingkan dengan pemenang olah raga dalam PON dan SEA GAME. Jika Taufik Hidayat juara satu Bulu Tangkis, hadiah dan bonusnya mencapai milyaran rupiah, tapi kalau pemenang mtq paling besar juga puluhan juta saja. Padahal kalau kita menghargai ahlul Qur’an berarti kita men cintai Al-Qur’an, dan barang siapa yang mencintai Al-Qur’an, maka Al-Qur’an akan membawanya ke surga. Rasulullah bersabda, ”Barang siapa yang menjadikan Al-Qur’an sebagai imamnya, maka AlQur’an akan membawanya ke surga, namun barang siapa yang menjadikan Al-Qur’an sebagai makmumnya, maka Al-Qur’an akan mendorongnya ke neraka”. LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
31
32
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Dengan demikian, jika Al-Qur’an telah dijadikan imam dalam setiap aktifitas kehidupan, maka akan lahirlah generasi-generasi Qur’ani yang siap membangun peradaban gemilang. Dan bagi insan beriman yang telah melakukan langkah tersebut berarti ia telah melakukan amal shaleh yang kelak akan mendapatkan balasan dari Allah berupa ampunan dan pahala berlimpahruah. Hal ini sesuai dengan janji Allah dalam QS. Al-Maidah ayat 9: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang beriman dan beramal shaleh bahwa bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” Dengan demikian, syarahan ini dapat kami simpulkan, bahwa Al-Qur’an merupakan pedoman hidup manusia dalam membangun masa depan peradaban. Oleh karena itu, jika kita ingin hidup bahagia dan mulia, makmur dan luhur, mari jadikan al-Qur’an sebagai tuntunan. Semoga kita diberikan oleh Allah untuk dapat mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an. Amien.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
MENATA KEMBALI MORAL ETIKA BANGSA
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. “Masalah terbesar yang dihadapi umat manusia sejak zaman purbakala sampai saat ini adalah masalah dekadensi moral”, demikian ungkapan Abu A’la Al-Maududi dalam bukunya Ethical View Point of Islam. Ungkapan tersebut menggambarkan kepada kita, seluruh komponen bangsa, bahwa untuk menjadikan Indonesia sebagai negara super power, maju, dan jaya, maka langkah utama dan pertama yang harus kita lakukan adalah dengan membenahi dan mem perbaiki moral dan etika bangsa yang akhir-akhir ini dalam kondisi memprihatinkan, sebab bobroknya moral dan etika seseorang men cerminkan iman dan akidahnya telah goyah, sedangkan kalau iman dan akidah telah goyah, maka lahirlah pola kehidupan jahiliyyah, eksesnya manusia hidup bebas, buas, beringas, ganas, bahkan jauh lebih ganas dari binatang buas. Sebagai bukti, tidak sedikit di antara kita yang gemar melakukan kemaksiatan, perjudian, pemerkosaan,
33
34
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
pelacuran, perampokan, dan pembunuhan, bahkan akhir-akhir ini kita menyaksikan markus-markus mulai bergentayangan, bahkan meskipun markus-markus itu telah diringkus, akan muncul lagi markus-markus yang lebih rakus, sehingga bukan hanya harta pajak yang dibajak, tetapi negara pun akan diinjak-injak. Itulah hadirin dampak langsung dari dekadensi moralitas yang dialami sebuah bangsa. Oleh karena itu, mengingat betapa pentingya perbaikan moral dalam mewujudkan kebangkitan, kekuatan, dan kemuliaan bangsa, maka pada kesempatan ini kami akan membahas Menata Kembali Moral Etika Bangsa, dengan landasan QS. A’raf ayat 96: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Dalam diskursus kajian ilmu Mantiq, ayat tersebut merupa kan contoh qadiyah syarthiyah mujabah, sebab لوdalam ayat tersebut termasuk kalimat syarat dan jawab syaratnya terangkai dalam kalimat لفتحنا عليهم براكت من السماء واالرض Dr. Muhammad Sulaiman Al-Asqori dalam Zubatut Tafsir min Fathil Qadir menjelaskan, “ اي لوسعناعليهم اخلريمن لك جانبpasti akan Kami limpahkan keberkahan dari langit maupun keberkahan dari bumi, syarat utamanya adalah iman dan taqwa. Tetapi, mereka tetap dalam kemungkaran dan kema’siatan, maka pada akhirnya bukan berkah melainkan azab yang Kami limpahkan kepada mereka. Dr. Abdullah Thalah Thobah dalam Ma’al Ambiyai fil Qur’an menjelaskan, secara tekstual ayat tersebut ditunjukan kepada kaum Sodom, umat Nabi Luth a.s berkenaan dengan 3 kemungkaran yang mereka lakukan, yaitu; pertama, kemungkaran istri Nabi Luth; Kedua, kebiasaan homosex dan; Ketiga, tradisi menyamun di tempat yang terang. Meskipun ayat tersebut ditujukan kepada umat Nabi Luth, namun berlaku juga untuk kita yang hidup zaman sekarang. Sebab, LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Menata Kembali Moral Etika Bangsa
kaidah Ushul Fiqih mengatakan العربة بعموم اللفظ الخبصوص السبب, suatu perintah ditentukan oleh keumuman lafadz bukan kekhususan sebab. Dengan demikian, murad (maksud) ayat tersebut adalah se andainya kaum shodom beriman dan bertakwa kepada Allah, pasti akan dilimpahkan keberkahan dari langit dan bumi. Jika kita amati secara seksama, kemungkaran-kemungkaran kaum Sodom tersebut, baik langsung maupun terselubung tumbuh subur di negara kita laksana cendawan di musim hujan. Mari kita perhatikan, kemungkaran istri Nabi Luth a.s, sebagai simbol istriistri yang mempunyai koleksi boy friends, gigolo atau pria idaman lain di luar suaminya, sehingga maraklah perselingkuhan dalam rumah tangga dan meningkatlah angka perceraian dalam kehidupan. Lalu kebiasaan homosex, merupakan simbol dari penyelewengan seksual yang kini marak di kota-kota besar Indonesia, sementara tradisi menyamun di tempat yang terang merupakan simbol maraknya korupsi, menjamurnya kolusi, membahananya nepotisme, pe nyalahgunaan kekuasaan, pencurian subsidi, perampokan anggaran sampai kepada pembobolan aset-aset negara. Kemungkaran-kemungkaran tersebutlah yang menyebabkan hancur leburnya kaum Sodom dan menjadi peringatan dan ancaman bagi negara kita, sebagaimana dijelaskan Allah dalam QS. Al-Isra ayat 16: “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya ketentuan Kami, kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Demikian penjelasan Allah kepada kita bahwa hancur lebur nya sebuah bangsa itu disebabkan banyaknya “muthrafin” di dalamnya. Imam Fakhrurrozi dalam Tafsir Al-Kabir menjelaskan, bahwa yang dimaksud golongan muthrafin adalah, man kastura ni’matahu wa maa kaana ‘alaihi minasy syukri; yakni, orang-orang yang LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
35
36
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
banyak menerima nikmat Allah SWT, tetapi mereka tidak pernah bersyukur kepada-Nya. Lalu, siapa saja mereka itu? Imam Al-Alusi dalam Tafsir Ruhul Bayan menjelaskan, yang termasuk golongan muthrafin adalah; pertama, al-Amiirunal jaairuun; para pemimpin yang dzalim, di depan rakyat mereka menjanjikan janji-janji manis, menyanyikan lagulagu indah dan mendendangkan syair-syair indah, tapi di belakang rakyat mereka tidak segan-segan untuk mencekik, merampas, mem perkosa, menginjak-injak, bahkan membunuh hak-hak rakyat. Kedua, Al-aghniyaa’al faajiruun; konglomerat yang bergelimang maksiat; mereka enggan untuk membayar zakat, sementara harta riba masih disikat, zina dan mabuk-mabukkan pun menjadi adat, bahkan istri orang lain pun diembat, padahal pada 14 abad lampau Rasulullah SAW mengancam, “Jika perzinaan dan riba sudah mem budaya di suatu negara, maka seolah-olah mereka menghalalkan dirinya untuk disiksa dan di azab oleh Allah SWT.” Oleh karena itu, untuk mencegah turunnya azab Allah di negeri ini, kita membutuhkan pemimpin yang tidak hanya pintar tapi juga benar; politikus yang tidak hanya jago retorika tapi juga beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. Syauqi Bekh dalam gubahan syairnya berkata, “Sungguh bangsa-bangsa akan maju, bangsabangsa akan jaya jika ditopang dengan etika dan moral serta akhlak yang mulia, tapi bangsa-bangsa akan hancur tersungkur, rusak binasa jika tidak ditopang dengan etika dan moral serta akhlak yang mulia.” Jika hal tersebut yang kita aplikasikan insya Allah kita akan termasuk golongan orang-orang yang beriman dan beramal shaleh yang kelak akan mendapatkan balasan setimpal dari Allah. Hal ini sesuai dengan janji Allah dalam QS. Al-Maidah ayat 9: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang beriman dan beramal shaleh bahwa bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Dari uraian syarahan ini dapat disimpulkan; pertama, saat ini moral dan etika bangsa kita sedang terkoyak, maka kita wajib untuk LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Menata Kembali Moral Etika Bangsa
menatanya kembali; kedua, untuk menata kembali etika bangsa ini kita harus membekali seluruh komponen bangsa, terutama generasi muda dengan iman, takwa, dan akhlakulkarimah. Akhirnya, kita berdoa kepada Allah, mudah-mudahan para pemimpin bangsa ini diberikan kekuatan oleh Allah dalam memimpin bangsa menuju kejayaan, serta tidak tergoda dengan tawaran kekuasaan dan kekayaan. Amin ya rabbal ‘alamin.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
37
PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES PENYIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Musykilatul Faqri wa Kaifa ’Alajahal Islam mengatakan, umat Islam saat ini sedang menghadapi persoalan yang besar dan mendasar, yakni berada dalam kondisi kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Almarhum Prof. Dr. Nurcholish Madjid pun menegaskan, Islam memiliki ajaran yang visioner dan revolusioner, tetapi anehnya kondisi umat Islam saat ini betul-betul sedang dicengkram oleh gurita kemiskinan dan kebodohan. Dua ungkapan tersebut bukan hanya mengumbar kata tanpa fakta, sebab secara de jure dan de facto, kita jauh tertinggal oleh Amerika yang kapitalis, kita jauh terjauh tertinggal oleh Cina yang Konfucionis Thois, bahkan kita jauh tertinggal oleh Jepang yang Budhis Thois. Dampaknya, kita menjadi bangsa yang bermental apatis, berjiwa pengemis, dan berwatak pesimis, kerjaanya hanya main judi, remi, domino, kasino, jisong, mahyong, gapleh, fourty
39
40
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
one, dan kiyu-kiyu. Eksesnya, kita dibuay oleh khayalan-khayalan kosong, kalau tembus dapat sedan, kalau tembus dapat sedan, tidak tembus edan. Akibatnya fikiran menjadi kotor, mental menjadi kendor, kerjaannya hanya molor, hobinya nonton goyang ngebor dan goyang ngecor. Itulah hadirin potret nyata dari lemahnya kualitas sumber daya manusia yang berefek langsung kepada kondisi bangsa. Oleh karena itu dalam rangka mengantisipasi hal tersebut, pada kesempatan kali ini kami akan membahas Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, dengan landasan QS. Al-Mujadalah ayat 11: “Hai orang-orang beriman, apabila dikatakan kepadamu, “Berlapanglapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan mem berikan kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Ayat ini merupakan landasan teologis dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia berkualitas, yakni melalui peningkatan ilmu pengetahuan yang berbasiskan keimanan. Dr. Sulaiman AlAsqari dalam Zubdatut Tafsir min Fathil Qadir menjelaskan ayat ini, “Barangsiapa yang berkumpul dalam diri seseorang iman dan ilmu, maka Allah akan mengangkat derajat orang tersebut dengan keimanannnya dan kemudian dengan kadar ilmu pengetahuannya beberapa derajat.” Dengan demikian, untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, kita harus menciptakan model pendidikan yang mampu memberdayakan dua potensi manusia secara simultan, yakni potensi iman yang berdimensi ketundukan vertical dan potensi ilmu pengetahuan yang berdimensi dialektikal horizontal. Sebab, Science without religion is lame, but religion without science is bland; ilmu pengetahuan tanpa agama akan buta, sedangkan agama tanpa ilmu pengetahuan akan lemah. Demikian ungkapan ilmuwan Barat bernama Albert Einsten. LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas
Dengan kata lain, tatkala kita memberdayakan potensi iman dan ilmu, akan terciptalah sumber daya manusia yang handal, personal yang profesional, dan pribadi yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional serta spiritual. Sebaliknya, jika ilmu tanpa didasari agama, pengetahuan tanpa ditopang ajaran Tuhan, hanya akan melahirkan model manusia jahiliyah, akidahnya lemah, akhlaknya tercela, dan kerjaanya hanya bikin rusak negara dan bangsa. Eksesnya, pejabat berilmu pengetahuan namun tidak beriman, tidak mungkin menjadi pelopor pembangunan, sebaliknya hanya akan menjadi penghambat pembangunan, perusak pembangunan, bahkan penghancur pembangunan. Demikian juga pejabat yang berpendidikan tinggi, namun tidak ada rasa takut kepada Ilahi, tidak mungkin menjadi pembela kebenaran, apalagi memberantas KKN, tetapi hanya akan membuat keonaran dan kebingungan. Bukankah sekarang kita sedang dibuat bingung, siapa sih sebenarnya yang benar? Polisi merasa paling benar, KPK merasa paling benar, Jaksa merasa paling benar, dan Anggota Dewan pun merasa paling benar. Lalu siapa sebenarnya yang paling jujur? Bukankah sekarang juga kita sedang dibuat pusing, siapa sih sebenarnya yang maling? Polisi kena, jaksa kena, hakim kena, pengacara kena, bahkan petugas pajak pun juga kena. Bikin slogan bagus-bagus, orang bijak taat bayar pajak, eh ternyata petugas pajak maling duit pajak. Kenapa itu terjadi? Salah satu penyebabnya adalah karena pengetahuan yang dimiliki tidak diimbangi dengan keimanan yang tinggi. Oleh karena itu kami mengajak kepada saudara-saudaraku, terutama generasi muda, para pelajar dan mahasiswa, marilah isi masa mudamu untuk menuntut ilmu, menimba pengetahuan, dan tak kalah pentingnya mempelajari Al-Qur’an, agar kita menjadi insan-insan yang berkualitas dan diperhitungkan. Sayyidina Ali dengan bahasa yang indah mengatakan, hayatul fata wallahi bil ’ilmi wattuqa; hidupnya pemuda, demi Allah, hanya dengan ilmu dan takwa. LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
41
42
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Timbul pertanyaan, bagaimanakah perhatian pemerintah dalam meningkatkan pendidikan sebagai upaya penyiapan sumber daya manusia berkualitas? Alhamdulillah, kita patut bergembira karena saat ini pemerintah kita sedang giat-giatnya meningkatkan mutu pendidikan nasional, di antaranya melalui Program Wajib Belajar 9 Tahun, pengucuran dana BOS, peningkatan kesejahteraan guru, dan pemberian beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa. Inilah wujud nyata upaya pemerintah dalam meningkatkan dunia pendidikan, sehingga tidak heran, Indonesia setiap tahunnya mampu mengeluarkan ribuan lulusan SLTP, ribuan tamatan SLTA, bahkan ribuan jebolan perguruan tinggi. Lalu, apa yang harus kita lakukan setelah memiliki ilmu pengetahuan? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam QS. At-Taubah ayat 105: “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang beriman akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui akan yang ghaib dan nyata, lalu diberitakan-nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” Pada ayat tersebut terdapat kalimat ”i’malu” yang merupakan fi’il amar. Kaidah Ushul Fiqh mengatakan, ”al-ashlu fil amri lil wujub; pada dasarnya perintah itu menunjukkan suatu kewajiban”. Dengan demikian, bekerja adalah wajib dan wajib hukumnya. ”ai i’malu maa syi’tum; bekerjalah sesuai dengan skill, profesi dan keilmuan kalian masing-masing”, demikian penafsiran Imam Ali Ash-Shabuni dalam Shofwa at- Tafasir. Dengan demikian, ayat tersebut memberikan landasan metodis kepada kita, bahwa ilmu yang telah kita raih, baik di bangku sekolah, madrasah, pesantren atau perguruan tinggi, harus kita amalkan, aktualisasikan dan pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan melalui kerja dan karya nyata. Sebab Syekh Ibnu Ruslan dalam Kitab Matan Zubaid mengatakan: ”fa ’alimun bi ’ilmihi lam ya’malan mu’adzdzabun min qabli ’ibadil wasan; siapa saja yang beilmu tapi tidak mau mengamalkan ilmunya, malas bekerja, lemah etos LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas
kerjanya, maka akan disiksa sebelum para penyembah berhala. Pantas, kalau dalam suatu riwayat diceritakan bahwa Umar bin Khaththab tatkala melihat seorang pemuda yang sedang duduk termenung sambil memelas meminta limpahan rizki kepada Allah tanpa bekerja, merah padam muka Umar bin Khatab seraya berkata, ”Hai pemuda, tidak pantas kau duduk termenung, berpangku tangan memohon rizki dari Allah tanpa bekerja dan berusaha, padahal engkau tahu langit tidak mungkin menurunkan emas dan perak”. Sikap Umar bin Khaththab tersebut memberikan isyarat kepada kita bahwa sumber daya manusia berkualitas, selain harus menguasai ilmu pengetahuan, juga dituntut harus memiliki kualitas kerja, etos kerja dan tanggungjawab kerja. Sehingga ilmunya tidak hanya untuk ilmu, tetapi juga untuk amal. Dan apabila sikap ini dikerjakan oleh insan-insan beriman maka berarti telah melakukan amal shaleh yang kelak akan mendapatkan balasan berupa ampunan dan pahala yang berlimpah ruah. Hal ini sesuai dengan janji Allah dalam QS. Al-Maidah ayat 9: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang beriman dan beramal shaleh bahwa bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Di akhir syarahan ini, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa sebuah model pendidikan yang mampu memberdayakan potensi iman dan ilmu akan mampu melahirkan sumber daya manusia berkualitas. Sedangkan ciri sumber daya manusia ber kualitas tidak hanya dituntut paham dengan ilmu, tapi juga yang terpenting memiliki etos kerja dan semangat kerja, sehingga ilmu nya bukan saja untuk ilmu namun juga bermanfaat untuk nusa, bangsa, dan agama. Amin ya rabbal ’alamin.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
43
UPAYA PREVENTIF PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI KALANGAN GENERASI MUDA
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Saudara-saudara se bangsa dan se tanah air yang kami hormati “The greatest problem that has confronted man from immemorial is the moral problem (Masalah terbesar yang dihadapi umat manusia sejak zaman purbakala sampai saat ini sebenarnya adalah masalah dekadensi moral).” Demikian ungkapan Abu A’la Al-Maududi dalam bukunya Ethical View Point of Islam. Kini, di tengah-tengah masyarakat kita penyalahgunaan Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif atau yang lebih dikenal dengan istilah NAPZA merupakan salah satu bentuk dekandensi moral yang saat ini sedang mewabah dan menggejala, merebak dan marak. Badan Narkotika Nasional (BNN) melaporkan, lima tahun yang lalu Indonesia merupakan distribution zone, daerah penyebaran NAPZA. Namun kini, Indonesia telah berubah men jadi production zone, daerah pembuat NAPZA. Sehingga 3,8 juta lebih penduduk Indonesia terlibat dalam penyalahgunaan NAPZA. Dan yang lebih memprihatinkan ternyata pemakai NAPZA tersebut 80% adalah generasi muda.
45
46
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Kita perhatikan, tidak sedikit anak muda kita yang terbius dalam budaya mabuk-mabukan, tenggak wiski, brandy, sampagne, blugne, martiny, vodka, AO, mansen, KTI, dan bir. Tidak sedikit anak muda kita yang telan BK, nipam, magadon, cimeng, heroin, kokain, adam, love dove, triple x, dan sabu-sabu. Bahkan, tidak sedikit anak muda kita yang ketagihan, over dosis, tersiksa, menjerit, merintih, memanggil ganja, morfin, ganja, morfin, sampai dia mati dalam ke adaan tidak beriman. Nauzdubillah min dzalik Dengan demikian, NAPZA merupakan penyakit masyarakat berbahaya yang dapat merusak, menggrogoti, memprorak porandakan, bahkan menghancurkan generasi penerus bangsa. Karena itu, kita harus bertindak cepat dan akurat, cakap dan tanggap dalam mencegah, mengatasi, menghadang dan membendung peredaran dan penyalahgunaan NAPZA agar tidak dikonsumsi putra-putri bangsa. Dalam mengantisipasi hal tersebut, pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang Upaya Preventif Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA di Kalangan Generasi Muda, dengan landasan QS. Al-Maidah ayat 90: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keuntungan.” Demikian penegasan dan perintah Allah kepada kita agar men jauhi mengkonsumsi khamar. Kita kaji lebih dalam, pada ayat tadi terdapat kalimat ”innama“, secara semantik dalam ilmu Ialaghah ini termasuk “adat lil qasri” yang berfungsi untuk menspesifikasikan. Maksudnya, mengkonsumsi khamar betul-betul perbuatan jelek setan yang harus dijauhi, kenapa demikian? Karena khamr adalah kotor, najis, dan dapat merusak akal. Demikian penjelasan Imam Ali as-Shabuni dalam Shafwa at-Tafasir. Oleh karena itu, para ahli kesehatan bersepakat bahwa khamar baik dalam bentuk pil, serbuk, dan minuman atau yang kita kenal sekarang dengan istilah NAPZA merupakan “psichoterapic subtance” mengandung zat-zat yang dapat merusak fungsi akal, mematikan LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Upaya Preventif Penanggulangan Penyalahgunaan Napza di Kalangan Generasi Muda
fungsi syaraf, otot, dan peredaran darah. Dampakanya kita saksi kan, pemuda pecandu NAPZA yang tadinya gemuk sehat akan menjadi kurus kerempeng, apalagi yang sudah “ceking”, pemuda pecandu NAPZA yang tadinya cerdas bisa jadi seperti orang gila bahkan gila beneran. Sehingga pemuda pecandu NAPZA bukan menjadi pemuda pelopor dan penopang pembangunan, tetapi malah menjadi sampah pembangunan, penghambat pembangunan, bahkan penghancur pembangunan. Padahal, di tangan pemudalah terdapat urusan umat, dan di kaki-kaki merekalah terdapat maju mundurnya negeri ini. Dapat kita bayangkan, apa yang terjadi di masa mendatang jika pemuda saat ini terbius dalam penyalahgunaan NAPZA. Karena itulah, ke wajiban kita saat ini adalah harus menyelamatkan pemuda supaya tidak terjerumus ke lembah NAPZA dengan melakukan tindakantindakan preventif agar NAPZA tidak beredar dan dikonsumsi generasi muda. Lalu, apa langkah preventif yang harus kita lakukan? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam surat Luqman ayat 17: “Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” Prof. Dr. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menjelaskan, ayat tersebut merupakan inti ajaran Luqman Hakim yang ditanam kan kepada anakanya sebagai generasi penerus. Lalu, bagaimana kontektualisasi ayat tersebut jika kita kaitkan dengan upaya preventif kita dalam menyelamatkan generasi muda dari jeratan NAPZA? Ayat tersebut mendeskripsikan bahwa untuk menyelamatkan generasi muda kita agar tidak tejerat dalam NAPZA ada dua langkah yang harus dilakukan: Pertama, menanamkan pendidikan agama kepada anakanak, remaja, dan pemuda sejak dini. Kenapa hal tersebut harus dilakukan? Karena kita ketahui, bukankah dengan pemahaman LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
47
48
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
agama yang mendalam generasi kita akan memiliki filter untuk bisa memilah dan memilih mana yang hak dan yang batil, sekaligus dengan pemahaman ajaran agama yang kuat generasi muda kita memiliki inner power dalam menjauhi NAPZA. Kedua, orang tua harus mampu menciptakan kehidupan keluarga yang harmonis, dinamis, dan penuh kasih sayang. Sebab data statistik membuktikan bahwa 70% para remaja dan pemuda yang terlibat dalam penyalahgunaan NAPZA adalah berasal dari kelurga broken home atau keluarga yang tidak harmonis yang tidak mampu memberikan kasih sayang kepada sang anak. Akibatnya, untuk mendapatkan kasih sayang tersebut sang anak tidak sedikit yang berbuat nekad dan brutal, seperti kabur dari rumah membuat gerombolan pemuda funky, kebut-kebutan di tengah jalan, sampai kepada mengkonsumsi NAPZA. Namun, dua langkah itu saja tidak cukup apabila tanpa peran masyarakat, terutama para aparat pemerintah. Oleh kaerna itu, untuk memerangi NAPZA yang kita butuhkan sekarang adalah tindakan tegas dari penegak hukum terhadap para pengedar, pe makai termasuk para pembuat NAPZA. Terus terang, kami bangga pada pemerintah yang telah berhasil membongkar pabrik ekstasi terbesar di Tanggerang dan Serang. Terus terang, kami bangga pada pemerintah yang telah berhasil menghancurkan ribuan botol minuman keras. Terus terang, kami bangga kepada pemerintah yang telah mengeksekusi mati para pemakai narkoba. Tapi, kami lebih bangga kalau pemerintah lebih bersikap tegas dengan me nutup seluruh pabrik yang memproduksi minuman keras atau NAPZA. Jika langkah tersebut yang kita lakukan insya Allah, sedikit demi sedikit, penyalahgunaan NAPZA di negeri ini bisa berkurang. Dan bagi kita umat muslim yang melakukan langkah tadi berarti telah melakukan amal shaleh sebab bermanfaat bagi diri, masyarakat dan bangsa. Dan barang siapa yang melakukan amal shaleh, maka Allah akan membalasnya dengan pahala yang besar. Hal ini sesuai dengan janji Allah dalam surat al-Maidah ayat 9: LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Upaya Preventif Penanggulangan Penyalahgunaan Napza di Kalangan Generasi Muda
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan ber amal shaleh, bahwa untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Dari syarahan ini dapat disimpulkan bahwa penyalahgunaan Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif atau yang lebih dikenal dengan NAPZA adalah penyakit berbahya yang dapat me wabah, menggerogoti dan memporakporandakan generasi muda penerus bangsa. Maka kita mempunyai kewajiban untuk mengatasi dan menghadangnya agar penyalahgunaan NAPZA tersebut tidak terus bertambah, dengan melakukan langkah-langkah preventif, antara lain, menanamkan pendidikan agama kepada generasi muda, menciptakan keluarga yang harmonis penuh kasih sayang, dan ketegasan aparat dalam menindak para pengedar, pemakai, dan pembuat NAPZA. Kita berdoa mudah-mudahan para generasi muda kita dijauhkan dari mengkonsumsi NAPZA. Amien.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
49
MENEGAKKAN KEADILAN DALAM MEMBERANTAS KKN
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Baru-baru ini, Political and Economic Rich Consultancy, sebuah lembaga penelitian yang bermarkas di Hongkong dan Transparancy Global Index, sebuah lembaga penelitian yang beralamat di Jerman melaporkan, bahwa Indonesia merupakan negara terkorup pertama di Asia dan negara terkorup ketiga di dunia. Kita perhatikan, praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di Indonesia saat ini telah memasuki tahap yang sangat meng khawatirkan, ia telah melanda seluruh lapisan pemerintahan, mulai dari tingkat yang paling rendah hingga tingkat yang paling tinggi, yaitu sampai presiden. Demikian pula halnya pada semua lapisan masyarakat. Pendek kata, KKN telah “mensistem” di negeri ini, telah mengakar, bahkan dengan meminjam istilah Bill Dalton pengarang buku Indonesia Hand Book yang dilarang beredar di Indonesia- telah menjadi cara hidup kita sehari-hari. Semua institusi, termasuk yang dibentuk untuk menghambat KKN, juga melakukan praktik KKN.
51
52
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Bahkan Badan Pengawas Keuangan (BPK) juga telah terkotori oleh praktik KKN, termasuk juga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sebenarnya didirikan untuk menghambat KKN. Padahal, diakui atau tidak, praktik KKN dalam kehidupan bangsa ini telah menimbulkan banyak kerugian. Tidak saja kerugian dalam bidang ekonomi, melainkan juga dalam bidang politik, sosial, budaya, dan keamanan. Kerugian secara ekonomi, misalnya, sangat jelas dirasakan, yang tercermin dari tidak optimalnya pembangunan ekonomi yang dijalankan. Dalam bidang politik, praktik KKN menimbulkan diskriminasi pelayanan publik ataupun diskriminasi terhadap hak-hak politik masyarakat. Dalam bidang sosial-budaya, praktik KKN ini telah menimbulkan “penyakit” dalam masyarakat. Perbuatan korupsi seakan dianggap sebagai sesuatu yang wajar, padahal berdampak buruk bagi masyarakat luas. Demikian pula dalam bidang keamanan, KKN akan mengganggu stabilitas keamanan masyarakat karena telah mendorong munculnya gejolak demonstrasi dan kerusuhan secara berlebihan. Oleh karena itu, dalam kehidupan berbangsa ini, KKN me rupakan penyakit berbahaya yang dapat mewabah, menggrogoti dan memporakporandakan sendi-sendi kehidupan bangsa. Maka jika satu bangsa terjangkit penyakit ini ingin bangkit, ingin maju, dan mampu bersaing dengan bangsa lain, maka syarat utama dan pertamanya adalah dengan mengikis habis penyakit ini, dengan apa hadirin? Jawabannya dengan menegakkan keadilan. Untuk itu, pada kesempatan kali ini kami akan membahas Menegakkan Keadilan dalam Memberantas KKN, dengan landasan QS. An-Nisa ayat 135: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benarbenar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikan (kata-kata) atau enggan LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Menegakkan Keadilan dalam Memberantas KKN
menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” Sababun nuzul ayat tersebut menurut Ibnu Jasir bersumber dari as-Shudi adalah berkenaan dengan pengaduan dua orang laki-laki kepada rasul, satu orang miskin satu orang lagi kaya. Ternyata, rasul lebih memilih cenderung untuk memenangkan perkara si miskin karena pada mulanya Beliau beranggapan mana mungkin orang miskin mendzalimi orang kaya. Tatkala itu turunlah ayat tadi yang memberikan petunjuk kepada Rasul agar menghukumi seadil-adil nya, yang diisyaratkan dalam kalimat, “Jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan. Maksudnya, “Jadilah kau pejuangpejuang yang mau menegakkan keadilan”, demikian penjelasan Imam Ali as-Shabuni dalam Shofwa at-Tafasir. Lalu, apakah yang dimaksud adil itu? Imam Ali Karamallahu Wajhah mengatakan, adil adalah menempatkan sesuatu secara proporsional dan profesional. Lebih jegas lagi, Sayyid Quthub dalam bukunya ‘Adalah al-Ijtimaiyah fi al-Islam mengatakan, adil adalah me negakkan hukum atau kebenaran dengan tanpa mendzalimi orang lain”. Dengan demikian, prinsip penegakan keadilan dalam Islam tidak mengenal pandang bulu, status atau jabatan. Walaupun ter hadap diri sendiri, keluarga, masyarkat, si kaya atau si miskin, pejabat atau rakyat, hukum harus tetap berlaku dan keadilan harus tetap dijunjung tinggi. Mengingat pentingnya penegakan keadilan tersebut, almarhum Prof. Dr. Nurcholish Madjid dalam bukunya Cita-Cita Politik Islam mengatakan, pincangnya penegakan keadilan menyebabkan pincangnya penegakan hukum, pincangnya pemerataan ekonomi, dan menjadikan korupsi, kolusi, dan nepotisme tumbuh subur di negara kita laksana cendawan di musim hujan. Akibatnya, kalau hal ini dibiarkan, lahirlah Fir’aun-Fir’aun gaya baru, Qorun-Qorun abad dua satu, Tsa’labah-Tsa’labah masa kini, yang menjadikan hukum dan keadilan bukan lagi milik rakyat tapi milik para pejabat, kekayaan negara bukan lagi untuk rakyat tapi untuk para LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
53
54
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
konglomerat, kesejahteraan bukan lagi buat rakyat tapi buat penjilat, dampakanya reformasi yang kita cita-caitakan tapi destruksi yang kita rasakan, pembangunan nasional yang diidamkan justru bencana nasional yang dirasakan. Naudzubillah mindzalik. Timbul pertanyaan, bagaimana sikap kita sebagai komponen bangsa agar keadilan tetap tegak dan KKN dapat dikikis habis? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam surat alMaidah ayat 8: “Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Khalid Abdurrahman al-‘Aki dalam Shafwat al-Bayan Lima’ani Al-Qur’an menjelaskan ayat ini: “Janganlah kebencian dan permusuhan kepada suatu golongan menyebabkan kamu berlaku tidak adil kepada mereka”. Bahkan, dalam ayat ini kalimat “adil” dirangkaikan dengan kalimat “takwa”. Menurut Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah, hal tersebut mengandung arti bahwa berlaku adil adalah cermin dari prilaku insan-insan bertaqwa. Dengan demikian, orang-orang yang tidak menegakkan keadilan dan orang-orang yang memanipulasi hukum, bukan saja mencerminkan orang yang jahat, tapi menandakan orang yang tidak bertaqwa, dan orang seperti ini harus “minggir” dari negara kita, sebab Indonesia hanya akan maju dan terbebas dari KKN, apabila pemimpinnya punya komitmen untuk menegakan hukum dan keadilan serta menjadi teladan (uswah) dalam memberantas KKN. Rasulullah bersabda, “Demi Allah, kalau seandainya Fatimah anak Muhammad mencuri pasti aku sendiri yang akan memotong tangannya.” Itulah contoh seorang pemimpin yang siap menegakan hukum walau terhadap keluarga sendiri dan siap memberantas KKN yang dimulai dari top leader dari sebuah pemerintahan. Oleh karena itu, kita patut belajr kepada Juronjhi, seorang mantan perdana menteri China, pada hari pelantikannya, dia berpidato di hadapan para bawahannya, “Berikan kepadaku seratus peti mati, yang sembilan puluh LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Menegakkan Keadilan dalam Memberantas KKN
sembilan aku gunakan untuk kalian apabila terbukti berbuat korupsi, dan yang satu lagi aku persiapkan untuk diriku apabila kalian melihat aku terbukti berbuat korupsi”. Dengan demikian, untuk memberantas KKN ada dua langkah minimal yang harus kita lakukan sebagai komponen bangsa. Pertama, menegakan hukum seadil-adilnya tanpa pandang bulu, status dan jabatan. Kedua, harus ada komitmen dan teladan dari puncak pemimpin sebuah bangsa. Jika sikap tersebut yang kita aplikasikan, insya Allah KKN di negara kita sedikit demi sedikit akan terkikis habis, sehingga negara kita dapat hidup adil dalam kemakmuran, makmur dalam keadilan, jauh dari KKN, dekat dengan rahmat Allah SWT, hal ini sesuai dengan janji-Nya dalam surat al-A’raf ayat 96: “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka siksa mereka disebabkanperbuatannya”. Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Demikian janji Allah apabila kita beriman dan bertaqwa berupa mau menegakan hukum dengan keadilan dan mempunyai komitmen dalam memberantas KKN, pasti Allah akan menurunkan keberkahan dari langit dan bumi berupa kehidupan negara yang adil dan makmur, sejahtera aman dan nyaman. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, KKN merupakan penyakit berbahaya yang dapat menghancurkan sendi kehidupan bangsa. Oleh karena itu, penyakit tersebut harus kita kikis habis. Ada dua langkah yang harus dilakukan, pertama, menegakan hukum dengan adil, kedua, harus ada komitmen dan teladan dari top leader. Jika sikap tersebut yang dapat diaplikasikan insya Allah KKN akan terkikis habis, sehingga bangsa kita menjadi bangsa yang aman dan sejahtera. Amien.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
55
PERSATUAN DAN KESATUAN KUNCI SUKSES PEMBANGUNAN BANGSA
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Karell Stenbrink, seorang sejarawan berkebangsaan Belanda pernah mengungkapkan kekagumannya terhadap Indonesia. Ia mengatakan, “Indonesia, meskipun terdiri dari berbagai suku, bahasa, adat istiadat, dan agama, namun hidup dalam keramahtamahan yang dibingkai dalam wadah Bhineka Tunggal Ika, berbeda namun satu tujuan, yakni untuk persatuan dan kesatuan bangsa.” Namun sayang, kekaguman Stenbrink tersebut kini tinggal kenangan. Sebab, Indonesia kita saat ini sedang bersedih, pertiwi kita sedang menangis karena nuansa perbedaan yang muncul dari keberagaman negeri ini ternyata telah melahirkan fanatisme buta, persaingan tidak sehat, perselisihan, perpecahan, permusuhan, bahkan gontok-gontokan yang meluluhlantahkan nilai-nilai per satuan dan kesatuan yang selama ini kita bina. Pertanyaannya, apakah kita rela, bangsa besar yang dibangun dengan susah payah, dengan untaian air mata, dengan genangan
57
58
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
darah, bahkan bergelimpangan mayat syuhada, harus porak poranda hanya untuk kepentingan golongan? Tentu tidak! Oleh karena itu, persatuan dan kesatuan harus tetap kita tegakkan di negara tercinta ini. Mengingat pentingnya hal tersebut, maka pada kesempatan kali ini kami akan membahas Persatuan dan Kesatuan Kunci Sukses Pembangunan Bangsa, dengan landasan QS. AlHujurat ayat 13: “Hai manusia, sesunguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” Sababun nuzul ayat tersebut, menurut Imam al-Suyuthi dalam Lubab an-Nuqul fi Asbab an-Nuzul, adalah berkenaan dengan keinginan Rasulullah untuk menikahkan seorang budak bernama Abi Hindin dengan salah seorang putri keturunan Bani Bayadhah. Namun, Bani Bayadhah dengan sinis menolak dengan mengatakan: “Ya Rasulullah, pantaskah kalau kami putri-putri kami yang cantik jelita dengan budakbudak kami yang hitam legam?” Rasulullah belum sempat menjawab, pada saat itu turunlah ayat tadi, yang pada ayat tersebut terdapat kalimat, “Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.” Yaitu, agar kamu saling mengenal, menjalin komunikasi harmonis, dan menebarkan cinta kasih, serta kasih sayang yang tiada pilih kasih. Demikian penafsiran Imam Ali as-Shabuni dalam Shafwah at-Tafasir. Dengan demikian, untuk mejaga persatuan dan kesatuan bangsa yang selama ini kita bina, syarat utama dan pertamanya adalah kita harus saling mengenal, saling menghargai, dan ber toleransi di antara sesama kita. Bukan sebaliknya, saling menutup diri, melecehkan, menghina, membangga-banggakan daerah, golongan, suku, dan agamanya masing-masing. Sebab sikap seperti ini hanya akan menjadi cikal bakal terjadinya disintegrasi bangsa, LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Persatuan dan Kesatuan Kunci Sukses Pembangunan Bangsa
hingga hancurnya bangsa ini. Hal tersebut terutama saat sekarang ini, di mana keutuhan kita sebagai bangsa benar-benar dalam ujian. Timor Timur masih bergejolak, Ambon masih panas, bahkan masih ada daerah lain yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Padahal negara ini laksana gelas. Gelas kalau sudah pecah sulit kita menyatukannya. Maka jika Ambon dan Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia, mimpi kita mengembalikannya. Oleh karena itu, mulai hari ini, kita samakan langkah, se ragamkan gerak, satukan persepsi, berdiri sama tinggi, duduk sama rendah, berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Kuntulpis holopis, kuntul baris rawe-rawe rantas malang-malang putung, perbedaan jangan sampai melahirkan perpecahan tapi dengan perbedaan kita harus saling melengkapi dang menghargai, demikian amanat Presiden pertama kita, Bung Karno. Hal tersebut dipertegas Allah dalam penggalan QS. Ali-Imran ayat 103, “Dan berpegangteguhlah kamu pada tali agama Allah dan janganlah berpecah belah...” Menurut Imam Ibnu Katsir, ayat ini menjelaskan tentang perintah Allah agar kita bersatupadu dan melarang kita berpecah belah. Sejalan dan sejalin dengan makna ayat ini, para ulama ber kata, “Bersatu itu akan membawa rahmat, sedangkan berpecah belah itu akan membawa bencana.” Dengan demikian, untuk membangun bangsa kita dari keter purukan saat ini, syarat mutlaknya adalah kita harus bersatupadu. Apapun bendera kita, apapun partai kita, bagaimanapun warna kulit kita, adat istiadat, suku bangsa, bahasa dan agama kita, harus dijadikan jembatan emas untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, melalui momentum khutbah Jum’at ini, saya menghimbau: hai saudara-saudaraku orang jawa “kulo sadanten sadulur”, hai saudara-saudaraku orang sunda “urang sadayana sabatur”, LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
59
60
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
hai saudara-saudaraku orang betawi “kite semuanye bersaudare”, hai saudara-saudaraku orang Madura “taretan-taretan sadeje sampean kabi sadeje satareta”, hai saudara-saudaraku orang Aceh “Gentanyo bandum mesodara berme pake-pake”, hai saudara-saudaraku orang papua “napire kobe oser ipar-ipar katorang samua basudara”, dan hai saudara-saudara seiman dan sekeyakinan, se-bangsa dan se-tanah air, mari kita bina persatuan dan kesatuan demi suksesnya pembangunan bangsa. Jika sikap tersebut yang diaplikasikan, saya yakin Indonesia akan bangkit dan maju serta mampu bersaing dengan negara lain. Bagi kita insan beriman yang telah melakukan langkah ini berarti telah melakukan amal shaleh karena berguna bagi nusa dan bangsa. Allah menjanjikan ampunan dan pahala yang berlimpah ruah bagi insan-insan beriman. Hal ini terukir dalam firmannya surat alMaidah ayat 9: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan ber amal shaleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Dari uraian tadi dapat disimpulkan, untuk membangun bangsa kita saat ini kita harus bersatupadu, dan untuk membina persatuan dan kesatuan yang saat ini mulai pudar langkah awalnya kita harus saling kenal mengenal, saling menghargai, menghormati dan me nanamkan nilai-nilai persaudaraan di antara sesama kita. Oleh karena itu, saya menghimbau kepada seluruh komponen bangsa, marilah kita jadikan segala perbedaan sebagai jembatan emas untuk mewujudkan ukhuwah, persatuan dan kesatuan bangsa. Mudahmudahan bangsa kita terjauh dari perpecahan akibat perbedaan. Amien.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
ESENSI MANUSIA SEBAGAI PELAKSANA AMANAH ALLAH DALAM MENJAGA LINGKUNGAN HIDUP
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Multatuli, seorang Budayawan kelahiran Banten, meng ibaratkan negeri kita Indonesia laksana untaian jamrud yang di hamparkan di persada nusantara. Koes Plus pun pernah ber senandung, “Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu semua jadi tanaman”. Sehingga muncul sebuah anekdot, di kita Indonesia tanam tongkat akan jadi pohon, sementara di Arab Saudi tanam pohon eh malah jadi tongkat. Ungkapan tersebut, mengilustrasikan kepada kita betapa subur dan makmurnya negara Indonesia. Dihiasi dengan pemandangan alamnya yang begitu indah dan eksotik. Gunung-gunung menjulang tinggi berpayungkan awan, padi-padi menguning tersusun rapi laksana hamparan permadani, burung-burung berkicau seiring dengan terbitnya sang mentari di pagi hari, sehingga nampaklah suasana yang aman, nyaman, adem, ayem, tentrem, elok, dan sari. Namun sayang, pemandangan tersebut kini sulit kita dapatkan,
61
62
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
karena telah berubah menjadi situasi yang panas, gersang, kotor, pengap, kumuh, tidak bersahabat, bahkan mengancam kelangsungan hidup alam hayati. Itu semua disebabkan karena kecongkakan tangan-tangan jahil dan tidak bertanggung jawab yang merusak keindahan alam. Oleh karena itu, agar alam ini tetap lesatari dan terpelihara dibutuhkan manusia-manusia yang amanat yang mampu menjaga alam ini, dan untuk mengoptimalkan hal tersebut, maka pada kesempatan kali ini kami akan membahas Esensi Manusia sebagai Pelaksana Amanah Allah dalam Menjaga Lingkungan Hidup. Dengan landasan QS. Ar-Rum ayat 41: “Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Ayat tersebut menjelaskan bahwa telah terjadi kerusakan lingkungan di darat dan di laut disebabkan ulah tangan manusia. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan “tangan manusia” adalah perbuatan manusia berupa ke tamakan, kemaksiatan dan dosa-dosa yang menyebabkan alam rusak dan binasa. Berkaitan dengan itu, Quraish Shihab mengemukakan, bahwa bumi ini hanya akan dipusakai oleh orang-orang yang shaleh bukan orang-orang yang salah, tanah air ini hanya akan dimakmurkan oleh orang-orang yang benar bukan orang-orang yang sekedar pintar, Indonesia tercinta ini hanya akan dilestarikan oleh hambahamba yang taat bukan manusia–manusia bergelimpang maksiat, sebab perbuatan maksiat hanya akan melahirkan kecongkakan dan keserakahan manusia yang ingin menguasai alam ini. Sebagai bukti, lahan-lahan pertanian telah dirubah menjadi mega-mega proyek, gunung-gunung yang rimbun disulap menjadi vila-vila megah dan real estate, lahan-lahan subur telah dirubah menjadi komplek-komplek industri. Padahal, maaf bukan pem bangunannya yang tidak kita sepakati, tolong pemerintah dalam LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Esensi Manusia Sebagai Pelaksana Amanah Allah Dalam Menjaga Lingkungan Hidup
memajukan pembangunan perhatikan juga lingkungan hidupnya. Ini semua demi kenyamanan manusia. Sebab jika limbah industri merajalela, green house effect dimana-mana, akan mengakibatkan suhu udara semakin naik dan panas. Akibatnya dengan naiknya suhu akan menyebabkan perubahan iklim sedunia tidak menentu sehingga curah hujan tidak seimbang, dengan naiknya suhu akan muncul pemanasan global serta menaikan frekuensi dan intensitas badai, dengan menaiknya suhu akan melelehkan es abadi yang ada di daerah kutub, bahkan dengan naiknya suhu akan menjadikan air laut semakin pasang sehingga tidak mustahil pada akhirnya daratan ini menjadi lautan. Naudzubillah min dzalik. Lalu, apa yang harus dilakukan manusia agar alam ini tetap lestari? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah SWT dalam surat Hud ayat 61: “Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka, Shaleh. Shaleh berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunanNya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenanakan (doa hamba-Nya).” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Khalid Abdurrahman Al-Aki dalam Shafwatul Bayan Lima’anil Qur’an menafsirkan ayat tersebut, “Allah menciptakan manusia tanah, tinggal di atas tanah dan berkewajiban untuk memakmurkan dan me lestarikan tanah berupa alam raya ini.” Timbul pertanyaan, bagaimanakah kesadaran manusia ter hadap amanat menjaga alam ini? Jawabannya, alhamdulillah saat ini banyak orang mulai peduli dengan lingkungannya sehingga di negeri kita ini banyak bermunculan organisasi dan LSM yang selalu mengkampanyekan pentingnya menjaga alam. Namun sayang, disisi lain, seiring dengan perkembangan sains dan teknologi watak-watak perusak, watak-watak pencemar, dan watak-watak eksploitator serta perusak alam di negeri ini tumbuh subur laksana cendawan si musim hujan. LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
63
64
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Kita saksikan, perusakan terhadap lingkungan hidup terjadi di mana-mana. Mulai kasus pembakaran hutan di Kalimantan, kasus penumpukan sampah dan limbah industri di kota-kota besar, perusakan ekosistem di lautan, gunung-gunung digunduli, pohonpohon ditebangi. Akibatnya, terjadi banjir besar di Jakarta, banjir lumpur di Sidoarjo, tanah longsor di Pacet Jawa Tengah, serta gempa bumi di beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Jawa Barat dan Banten. Itu semua menandakan ketidakharmonisan antara hubungan manusia dengan alam. Sebab perlu kita ingat “If the habitat was cared will give function, but if not it would make destroy”, jika kita ramah kepada alam maka alam pun akan ramah kepada kita dan berdaya guna, sebaliknya jika kita merusak alam maka bencana dan malapetaka yang menimpa kita, demikian ungkapan Edward Buckle dalam bukunya History of Civilization in England. Lalu, bagaimanakah perhatian pemerintah dalam menjaga alam Indonesia ini? Alhamdulillah, dalam memajukan pembangunan fisik material, pemerintah kita masih memperhatikan lingkunagn hidup dengan menekankan pentingnya pembangunan mental spiritual. Sehingga dalam rumusan GBHN Repelita ke-6 dikatakan bahwa pembangunan Indonesia adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan. Hal ini diperkuat pula oleh UndangUndang Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2000 yang mewajibkan kepada seluruh warga negara Indonesia untuk menjaga alam sekitarnya. Karena itu, mengingat betapa besarnya perhatian pemerintah terhadap keselamatan alam ini, jelas kita sebagai warga negara yang baik ditunut untuk iktu berpartisipasi, lalu apa yang harus kita lakukan? Pertama, kita harus membantu program pemerintah di antaranya dengan melakukan reboisasi tanah-tanah gundul, pem buatan terasering untuk mencegah longsor, penanggulangan limbah industri, pembuangan sampah pada tempatnya, dan menghentikan pemburuan satwa serta penebangan hutan secara liar. Kedua, kita LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Esensi Manusia Sebagai Pelaksana Amanah Allah Dalam Menjaga Lingkungan Hidup
harus mensyukuri alam ini sebagai anugerah dan amanat Allah dengan mengurangi perbuatan maksiat dan melestarikan alam ini agar dikasihi oleh Allah. Rasululllah Saw bersabda, “Sayangilah segala apa yang ada di bumi, niscaya Allah yang di langit akan menyayangimu.” Jika sikap tersebut yang kita aplikasikan insya Allah akan terwujud kemakmuran dan kelestarian alam sebagai dampak dari ditunaikannya amanat oleh manusia beriman dan bertakwa, sehingga Allah akan menurunkan keberkahan dari langit dan bumi. Hal ini sesuai dengan janji Allah dalam surat Al-A’raf ayat 96: “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” Demikian janji Allah kepada kita apabila beriman dan bertakwa berupa mau melaksanakan amanah menjaga alam raya ini, maka Allah akan menurunkan keberkahan dari langit dan bumi berupa kemakmuran alam yang mampu memberikan manfaat dan insya Allah jauh dari berbagai bencana dan madlarat. Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Dengan demikian, dari uraian tadi dapat disimpulkan, alam ini merupakan anugerah terbesar yang diamanatkan Allah kepada manusia. Jika manusia mau mensyukurinya dengan menjaga dan melestarikannya, insya Allah alam ini akan memberikan manfaat dan berdaya guna. sSbaliknya jika kita merusakanya, maka bencana dan malapetakalah yang menimpa kita. Karena itu, mari kita jaga, pelihara, dan lestarikan alam raya terutama Indonesia ini. Akhirnya, marilah kita berdoa kepada Allah semoga negara kita terbebas dari manusia-manusia jahil perusak alam, dan dijauhkan dari berbagai bencana dan malapetaka akibat kerusakan alam. Amien.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
65
KEWAJIBAN MEMAKMURKAN MASJID
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Tahun 1975, di kota Mekkah al-Mukarramah diadakan “Muktamar Risalatul Masjid” se-dunia. Dalam pertemuan tersebut terungkap, bahwa masjid bisa berperan secara optimal, apabila memiliki ruangan, peralatan, serta sarana dan prasarana yang memadai. Seiring dengan keputusan muktamar tersebut, maka dibangunlah masjid-masjid yang megah, mewah, kokoh, bahkan memiliki nilai arsitektur bergaya Cina, Eropa, dan India. Namun, seiring dengan bermunculannya masjid-masjid ter sebut, fungsi dan peran masjid yang sebenarnya semakin terkikis serta mengalami pergusuran dan pergeseran, sehingga masjid laksana bangunan kosong yang tiada bermakna. Megah masjidnya tapi sepi dari muatan takwa, mewah masjidnya tapi kosong dari ajaran agama, bahkan besar dan menjulang tinggi masjidnya tapi hanya ramai dengan orang tua dan remaja yang sedang bercanda. Lalu, apakah yang harus kita lakukan terhadap masjid? Pada
67
68
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
kesempatan kali ini kami akan menjelaskan Kewajiban Memakmurkan Masjid. Dengan landasan QS. At-Taubah ayat 18: “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah itu hanya lah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”. Secara eksplisit, ayat tersebut menjelaskan tentang kewajiban muslim untuk memakmurkan masjid Allah. Dan orang-orang yang memakmurkan masjid Allah adalah mereka yang beriman kepada Allah, hari akhir, mendirikan shalat, serta tidak takut kepada se suatu selain Allah. Sedangkan orang kafir (yang ingkar kepada Allah), orang fasik (yang suka berbuat dosa), dan orang munafik (yang suka berdusta) tidak mungkin mau memakmurkan masjid Allah. Hal ini sebagaimana dikemukakan Khalid Abdurrahman al-Aki dalam Shafawatul Bayan li Ma’ani al-Qur’an, bahwa tidak ada orang yang mau memakmurkan dan menjaga masjid, kecuali orangorang yang membenarkan terhadap ke-Esaan Allah dan hari akhir. Adapun orang-orang kafir dan musyrik mereka sering merusak masjid-masjid Allah. Sebagai bukti kita saksikan bersama tragedi di Ambon; masjidmasjid dibombardir. Kejadian di Poso; ratusan masjid dibumi hanguskan. Bahkan akhir-akhir ini di Palestina; Masjidil Aqso sebagai lambang kebanggan umat Islam sedunia hendak diambil alih untuk dijadikan Gereja oleh Zionis Isarel yang notabene orang Yahudi. Muncul pertanyaan, bagaimana langkah konkrit kita dalam menjaga dan memelihara masjid? Prof. Dr. Quraish Syihab dalam Wawasan al-Qur’an mengatakan, setiap mukmin dituntut untuk me makmurkan masjid dengan cara menjadikan masjid sebagai tempat sujud (shalat), melakukan ibadah ritual, serta rekayasa sosial demi kemajuan kehidupan umat Islam, sebagaimana dicontohkan Rasulullah pada waktu di Madinah. Sejarah mencatat, tak kurang dari %50 fungsi yang telah di LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Kewajiban Memakmurkan Masjid
emban masjid Nabawi dalam rangka membangun tatanan ke hidupan yang Islami. Berawal dari masjid, Rasulullah membina akidah umat, sehingga tercipta akidah dan keyakinan yang mantap. Berawal dari masjid, Rasulullah melakukan konsolidasi, sehingga tercipta umat Islam kokoh dan kuat. Bahkan berawal dari masjid, Rasulullah menentukan startegi perang, sehingga umat Islam meraih kemenangan. Maka pantas kalau Prof. Mukti Ali berpendapat bahwa masjid merupakan Central of Civilitazion, menjadi pusat dan pangkal peradaban serta aktifitas muslim. Namun sayang, fungsi dan peran masjid dari hari ke hari semakin mengalami penyempitan. Masjid kadang-kadang hanya sebagai tempat ibadah ritual saja, itupun hanya beberapa gelintir orang yang sadar akan shalat di masjid. Lebih ironis lagi, kadang kala masjid dikambinghitamkan sebagai sumber pertentangan, perselisihan, bahkan permusuhan dan persengketaan antar golongan. Gara-gara beda aliran, beda paham, lain mazhab, enggan pergi ke masjid, akibatnya lahir masjid-masjid mewah sebagai tandingan, muncul masjid-masjid megah sebagai simbol golongan, bahkan marak dan merebak masjid-masjid berarsitektur Eropa tapi kosong dari nilai-nilai takwa. Oleh karena itu, Allah mengingatkan kita melalui firman-Nya dalam surat At-Taubah ayat 108: “Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama-lamanya. Sesunguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” Ayat tersebut menjelaskan bahwa mendirikan masjid harus di dasari dan didorong oleh ketakwaaan kepada Allah, sebab dengan ketakwaanlah kita bisa memakmurkan masjid. Dengan demikian, tujuan-tujuan lain di luar tujuan takwa kepada Allah harus dihindari, bahkan harus dibuang jauh-jauh dalam rangka memakmurkan masjid. Apakah itu kepentingan pribadi, materi, ideologi maupun politik. Rasulullah Saw bersabda: “Masjid-masjid tidak wajar untuk LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
69
70
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
tempat kencing atau membuang sampah. Ia hanya untuk (dijadikan tempat) berdzikir kepada Allah, taat dan membaca (belajar) al-Qur’an”. Lalu, bagaimanakah kesadaran muslim untuk memakmurkan dan mengfungsikan masjid di negara kita ini? Alhamdulillah, di kotakota sekarang muncul kesadaran masyarakat untuk memakmurkan masjid dengan ditandai munculnya DKM (Dewan Kesejahteraan Masjid), IRMA (Ikatan Remaja Masjid), malah tak mau ketinggalan muncul INEM (Ikatan Nenek-nenek Nasjid). Mereka shalat berjamaah, dzikir bersama, dan membaca Al-Qur’an bersama-sama. Mudah-mudahan ini semua merupakan langkah awal dan awal melangkah untuk menjadikan masjid sebagai sarana pembinaan sekaligus wahana mempererat tali persatuan dan kesatuan sesama muslim. Sebab, tiada bangunan yang bisa membina kesatuan muslim secara terpadu, menciptakan komitmen menjadi satu, serta menghilangkan kultus individu, kecuali hanya satu bangunan yang dinamakan masjid. Oleh sebab itu, mulai saat ini jangan muncul lagi istilah masjid Muhammadiyah, masjid NU, masjid Persis, termasuk jangan sampai kita mendengar ada masjid Soeharto, masjid Gus Dur, masjid Abu Rizal Bakrie, bahkan masjid SBY. Tapi hanya ada satu masjid, yaitu masjid umat Islam. Yang merasa Islam, silahkan bina, juga memakmurkan serta lestarikan masjid. Dan yang bukan umat Islam, jangan sekali-kali coba mengotori, mencemari apalagi merusak masjid. Bagaimanapun dan dengan cara apapun. Dan ketika kita memakmurkan masjid berarti kita sedang beramal shaleh. Dan Allah akan memberikan balasan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh. Sebagaimana dijanjikan Allah dalam QS. Al-Maidah ayat 9: “Allah telah menjanjikan kepada orangorang yang beriman dan beramal shaleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Dengan demikian, dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa kita memiliki tanggung jawab moral untuk memakmurkan masjid. Baik untuk sarana ibadah ritual maupun sosial dalam rangka LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Kewajiban Memakmurkan Masjid
menciptakan kehidupan umat Islam di masa yang akan datang dengan ketakwaanyang menjadi dasar dan landasan dalam membina dan memakmurkan masjid. Oleh karena itu, kewajiban kita saat ini mari kita makmurkan masjid. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk senantiasa memakmurkan masjid. Amien.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
71
URGENSI KETELADANAN AKHLAK KARIMAH BAGI PEMIMPIN BANGSA
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. The greatest problem that has confronted man from immemorial is the moral problem (masalah terbesar yang dihadapi manusia sejak zaman dahulu kala sampai saat ini adalah masalah dekandensi moral), demikian ungkapan Abu A’la al-Maududi dalam bukunya Ethical View Point of Islam. Kini, di tengah-tengah kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara, masalah dekadensi moral sedang menggejala dan mewabah, marak dan merebak, dalam berbagai bidang kehidupan. Kita saksikan, dalam bidang sosial: perjudian, perzinahan, mabukmabukan, pencurian, bahkan pembunuhan semakin merajalela. Dalam bidang hukum: ketidakadilan, jual beli hukum, mafia pengadilan ada di mana-mana. Dalam bidang politik pemerintahan: desakralisasi kekuasaan, degradasi kredibilitas, budaya hipokrit, budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme, bahkan akhir-akhir ini kita masih mendengar betapa moralitas pemimpin kita sering
73
74
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
memalukan, memilukan, serta mengkhawatirkan bahkan me nyakitkan kita sebagai warga negara yang beradab dan beragama. Pertanyaannya, apakah mungkin akan terbentuk baldah tayyibah (negara yang makmur) kalau pemimpin tidak memiliki akhlak karimah? Tidak mungkin. Oleh karena itu, mengingat betapa penting peran akhlak dalam membangun bangsa, maka pada kesempatan ini kami akan membahas Urgensi Keteladanan Akhlak Karimah bagi Pemimpin. Dengan landasan QS. Al-Ahzab ayat 21: “Sesunguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” Ayat tersebut menegaskan bahwa Rasulullah adalah teladan yang baik (uswah hasanag) bagi seluruh manusia, apa pun ke dudukannya. Beliau adalah figur bagi orang tua. Beliau adalah contoh bagi para pedagang. Bahkan, beliau adalah teladan bagi para pemimpin bangsa. Beliau memiliki akhlak yang mulia sehingga patut diteladani. Dengan akhlak mulia ini, Rasulullah berhasil mem bangun sebuah bangsa yang makmur dan jaya, yaitu Kota Madinah Al-Munawwarah. Oleh karena itu, bagi para pemimpin bangsa ini hendaknya menjadikan Rasulullah sebagai figur sejati. Namun sangat disayangkan, yang terjadi justru sebaliknya. Kita tidak mungkin menutup mata, persada nusantara Indonesia ter cinta saat ini tengah dipertontonkan oleh kenyataan para pemimpin yang memiliki akhlak tercela. Di depan rakyat mendendangkan lagu-lagu demokrasi dan syair-syair perlindungan, tapi di belakang rakyat seringkali membuat kebijakan yang justru membuat rakyat sakit hati dan kelimpungan. Tampanganya sok bersahaja, padahal ia masih hobi hura-hura dan berfoya-foya. Bahkan akhir-akhir ini kita sering mendengar pemimpin yang suka berbicara mendukung pemerintahan yang bersih, namun di balik itu ia masih mencaricari kesempatan untuk berbuat korupsi. Gayanya bak orator padahal biangnya koruptor. Laganya bak proklamator padahal biangnya provokator. Pantas, jika bangsa kita sampai saat ini masih berada dalam keterpurukan dan krisis berkepanjangan. Reformasi yang LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Urgensi Keteladanan Akhlak Karimah Bagi Pemimpin Bangsa
kita cita-citakan tapi destruksi yang dirasakan. Pembangunan nasional yang didambakan tapi bencana nasional yangg dirasakan. Bagaimana akhlak Rasulullah dalam memimpin sebuah bangsa? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 159: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemahlembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan bagi mereka dan ber musyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadaNya.” Prof. Dr. Quraish Syihab, dalam Tafsir al-Misbah menjelaskan, ayat tersebut mengandung tiga cara Rasulullah dalam berdakwah yang berisi pesan moral bagi pemimpin sebuah bangsa. Pertama, Rasulullah senantiasa bersikap lemah lembut, baik terhadap kawan maupun lawan. Kedua, Rasulullah senantiasa berikap lapang dada, mudah memaafkan dan memohonkan ampunan bagi setiap kesalahan siapa pun. Ketiga, Rasulullah senantiasa mentradisikan hidup bermusyawarah dalam setiap mengambil keputusan . AlImam Ibn Taimiyah dalam As-Siyasah asy-Syar’iyah mengatakan, “Tidak seorang pun di dunia ini yang paling sering melakukan musyawarah dengan para sahabat kecuali Rasulullah Saw.” Itulah cara dan strategi Rasulullah sebagai seorang pemimpin yang selalu menjadi teladan dalam membangun bangsa dengan berlandaskan akhlak karimah. Dengan demikian jika bangsa kita ingin maju, bangkit dari keterpurukan dan krisis berkepanjangan selama ini ada dua hal yang harus dilakukan. Pertama, harus adanya pemimpin yang berakhlak mulia sebagai figur sentral setiap warga negara. Sebab sejarah membuktikan, kehancuran sebuah negara bukan saja disebabkan karena kondisi ekonomi, dan bukan pula karena kebodohan politik, tapi faktor utamanya adalah karena dekandensi moral pemimpinnya. Kita LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
75
76
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
lihat, Jerman hancur lebur karena kekejaman Adolf Hitler, Uni Soviet rusak binasa karena kebiadaban Michael Gorbacev, Rumania jatuh binasa karena ketamakan Nicholas Susesco, Iran merana men derita karena kejahatan Reza Pahlevi, bahkan kita Indonesia saat ini menangis, menjerit, dan merintih karena ulah sebagian pemimpin kita yang hanya mengejar kursi, jabatan, dan popularitas diri. Kedua, kita sebagai warga negara harus ikut berpartisipasi dalam bentuk mengawasi, mengontrol dan mengkritik pemerintah dengan cara-cara terbaik serta melakukan hal-hal terpuji sebagai implementasi akhak karimah. Sebab menurut Sauqi Bekh, “Suatu bangsa hanya akan jaya dan bangsa hanya akan maju jika ditopang dengan akhlak mulia, tapi bangsa akan hancur terungkur dan rusak binasa jika tidak ditopang akhlak mulia.” Jika pemimpin suatu bangsa sudah memiliki akhlak karimah, demikian pula warga negaranya, saya yakin bangsa itu akan maju dan jaya. Bangsa seperti inilah yang akan mendapatkan naungan rahmat dan berkah dari Allah. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat al-A’raf ayat 96: “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Dengan demikian, dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa untuk membentuk negara yang kuat dan jaya, subur dan makmur, diperlukan pemimpin yang berwibawa dan berakhlak mulia, suka melakukan hal terpuji dan patut diteladani. Oleh karena itu, dalam rangka menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran, saya meng himbau kepada aparat pemerintah dan seluruh warga negara Indonesia, mari kita berakhlak mulia dan terpuji. Mudah-mudahan bangsa kita mampu bangkit kembali. Amien.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
MUSIBAH SEBAGAI TAZKIYAH ALLAH
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Syaikh Muhammad Hussain Al-Baghdadi dalam bukunya AlMusibah ‘inda Al-Qur’an mengatakan, secara garis besar, Al-Qur’an mendeskripsikan kepada kita tiga makna dari sebuah musibah. Pertama, musibah sebagai ujian dari Allah. Kedua, musibah sebagai siksaan dari Allah. Ketiga, musibah sebagai rahmat dan tazkiyah dari Allah”. Berkaitan dengan tiga makna musibah tersebut, kita per hatikan, saat ini tanah air kita sedang menjerit, pertiwi kita sedang menangis, dikarenakan beberapa daerah sedang terkena musibah. Kita lihat, mulai gempa bumi di Nabire dan Alor, jatuhnya pesawat terbang di Bandara Adi Sumarno Solo, angin puting beliung di Madura dan Brebes, banjir bandang di Jakarta, banjir lumpur di Sidoarjo, tanah longsor di Karanganyar, tsunami di Aceh dan Pangandaran, sampai gempa bumi di Yogyakarta dan Padang. Akibat berbagai musibah tersebut, tidak sedikit orang tua
77
78
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
yang kehilangan anak-anaknya, anak-anak yang kehilangan orang tuanya, bahkan akibat musibah tersebut telah melahirkan kepedihan, penderitaan, dan menambah kemiskinan karena telah menghancurkan harta benda dalam waktu sekejap. Pertanyaannya, apakah makna dari musibah yang menimpa negeri ini? Apakah azab, ujian atau rahmat dan tazkiyah Allah? Sebagai jawabannya pada kesempatan ini kami akan membahas Musibah sebagai Tazkiyah Allah. Dengan landasan QS. Asy-Syura’ ayat 30-31: “Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahnmu). Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung pun dan tidak pula seorang penolong selain Allah.” Ayat tersebut menjelaskan bahwa sebagian besar musibah itu adalah disebabkan dosa-dosa yang dilakukan manusia. Kemudian Allah menurunkan musibah sebagai azab bagi manusia. Namun, Allah juga menjadikan musibah untuk menghapus dosa manusia. Untuk itu, Khalid Abdurrahman al-Aki dalam Shafwa al-Bayan lima’ani al-Qur’an mengatakan, Allah menjadikan musibah untuk manusia bukan sebagai siksaan, tapi sebagai rahmat dan pembersih dosa-dosa manusia. Dengan demikian, tidak setiap musibah berarti siksa dari Allah, tapi ada musibah sebagai rahmat dan penghapusan dosa yang dilakukan manusia. Pertanyaannya, bagaimana kesadaran manusia untuk menghindari perbuatan dosa dalam rangka men jauhi musibah tersebut? Kita tidak mungkin menutup mata dari kasus demi kasus, betapa rendahnya perhatian manusia untuk menghindari perbuatan dosa, baik kepada Allah, kepada manusia, maupun kepada alam sekitarnya. Kita perhatikan, seiring dengan perkembangan sains dan teknologi, watak-watak perusak, watak-watak pencemar, dan watak-watak eksploitator alam ini tumbuh subur laksana cendawan di musim hujan. Sebagai bukti, gunung-gunung yang rimbun LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Musibah Sebagai Tazkiyah Allah
telah dirubah menjadi mega-mega proyek, lahan-lahan pertanian yang subur telah disulap menjadi vila-vila megah dan real estate, pembakaran hutan di Kalimantan, perusakan ekosistem di lautan, penumpukan sampah dan limbah industri di kota-kota besar. Belum lagi kemunkaran dan kemaksiatan yang dilakukan manusia saat ini, perjudian, perzinahan, perkosaan, perampokan, penjarahan dan pembunuhan di mana-mana. Penipu, mental hipokrit, budaya munafik, bahkan korupsi, kolusi dan nepotisme saat ini sedang marak dan merebak, mewabah dan menggejala, bahkan menjadi karakter bangsa. Akibat dosa dan kemaksiatan yang dilakukan manusia tersebut, pantas kalau Allah menurunkan musibah sebagai tazkiyah atau pembersih terhadap dosa-dosa yang dilakukan manusia. Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang hamba yang (ikhlas) mendapatkan musibah, kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya.” Lalu, apa yang harus dilakukan bangsa ini agar terhindar dari musibah? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam surat Al-A’raf ayat 96: “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka dikarenakan perbuatannya.” Ayat ini menjelaskan tentang musibah yang diturunkan Allah kepada kaum Sodom (umat Nabi Luth a.s.) yang suka berbuat dosa dan maksiat. Allah telah memberikan peringatan kepada mereka agar berhenti melakukan dosa. Namun mereka tetap melakukan dosa dan mendustakan ayat-ayat Allah, maka turunlah musibah sebagai azab bagi mereka. Dengan demikian hadirin, untuk mencegah dan menghindari musibah di negeri ini langkah pertama dan utama yang harus kita lakukan adalah beriman dan bertakwa kepada Allah serta menjauhi berbagai dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Oleh karena itu, melalui mimbar ini kami menghimbau LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
79
80
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
kepada hadirin dan saudara-saudaraku se bangsa dan se tanah air untuk memantapkan keimanan dan ketakwaan serta menjauhi kemaksiatan dan kemunkaran. Kepada para tokoh dan elit bangsa ini, tolong hindari praktik politik busuk, mental munafik dan budaya korupsi, kolusi dan nepotisme serta sifat fanatis buta terhadap golongan, suku dan partainya masing-masing. Kepada warga negara Indonesia, terutama umat Islam mari kita laksanakan semua perintah Allah. Dan kepada para pemuda secara khusus, kami menghimbau mari kita gunakan masa muda ini dengan sebaik-baiknya dengan mengisi hati kita dengan iman, mengisi otak kita dengan ilmu pengetahuan, dan yang terpenting kita hiasi diri kita dengan akhlak karimah. Jika sikap tersebut yang diaplikasikan insya Allah bangsa kita akan terhindar dari bebagai bencan dan musibah. Bagi kita insan beriman yang melakukan langkah ini berarti telah melakukan amal shaleh yang kelak mendapatkan balasan setimpal dari Allah. Sebagaimana firman-Nya: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”(Q.S. Al-Maidah: 9). Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Di akhir syarahan ini kami dapat mengambil kesimpulan. Pertama, saat ini bangsa kita sedang tertimpa musibah dan malapetaka, kita berharap mudah-mudahan musibah ini merupakan rahmat dan tazkiyah (pembersih dosa) dari Allah SWT. Kedua, dalam rangka menghindari dan mencegah datangnya musibah mari kita tingkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah serta mari kita tinggalkan perbuatan dosa dan kemaksiatan. Ketiga, mari kita berdoa, semoga saudara-saudara kita yang terkena musibah diberikan kekuatan dan kesabaran oleh Allah, dan bagi mereka yang meninggal dunia semoga termasuk orang-orang yang mati syahid dan mendapatkan ampunan Allah. Amien.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
KONSEPSI ISLAM DALAM PEMBENTUKAN SDM BERKUALITAS
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Prof. Dr. Amin Rais, seorang tokoh reformasi Indonesia, me ngatakan, “Umat Islam saat ini, terutama Indonesia, adalah umat yang tertinggal, terbodoh, dan terbelakang jika dibandingkan dengan umat lain di dunia”. Kita perhatikan data berikut: Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia yang subur makmur, kini 80% dikuasai dan dieksploitasi oleh bangsa lain. Perekonomian Indonesia kini berada pada puncak krisis yang mengkhawatirkan, dan menyebabkan bangsa kita me miliki hutang 19 triliun lebih, sehingga setiap bayi yang lahir di pundaknya terdapat hutang 7,5 juta. Pendidikan Indonesia, yang dulu dijadikan kiblat Malaysia, kini malah menjadi terpuruk dan terbelakang berada pada urutan ke-110 dari 117 negara di dunia. Tidak sedikit anak-anak kita yang putus belajar. Tidak sedikit gedung-gedung sekolah yang ambruk karena tidak terurus lagi. Tidak sedikit guru yang demonstrasi menuntut kesejahteraan. Bahkan, tidak sedikit, kualitas output pendidikian kita yang tidak
81
82
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
siap berkompetisi di kancah global. Dampaknya, pengangguran merajalela, bahkan yang lebih memalukan, ternyata 15% dari pengangguran tersebut adalah mereka yang telah mengenyam bangku kuliah S1 dan S2. Timbul pertanyaan, kenapa hal ini terjadi? Salah satu jawaban nya adalah karena kita memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah. Lalu, bagaimanakah solusi Islam mengenai permasalahan tersebut? Insya Allah kami akan menjelaskannya pada kesempatan kali ini, dengan mengambil topik Konsep Islam dalam Pembentukan Sumber Daya Manusia Berkualitas. Dengan landasan QS. An-Nisa ayat 9: “Dan hendaklah khawatir orang-orang yang jika mereka meninggal kan keturunan di belakang mereka dalam keadaan lemah, maka ber takwalah kepada Allah dan katakanlah kata-kata yang baik.” Sababun nuzul ayat ini menurut Imam Suyuthi dalam Lubabun Nuqul fi Asbab Nuzul adalah berkenaan dengan pertanyaan Sa’ad Ibnu Abi waqash menjelang wafatnya pada Rasulullah, “Ya Rasulullah, aku memiliki harta yang banyak, sedang pewarisku hanya seorang anak wanita, bolehkah aku menyedekahkan 2/3 nya saja? Rasulullah menjawab, “tdak boleh”. Bagaimana kalau 1/3 nya saja ya Rasul? Beliau menjawab tidak boleh. Seraya Beliau bersabda, “Jika kamu meninggalkan pewarismu dalam keadaan berkecukupan jauh lebih baik dari pada kamu meninggalakannya dalam keadaan kekurangan sehingga ia menggantungkan hidupnya pada orang lain.” Secara eksplisit, ayat ini memberikan warning kepada kita agar jangan meninggalkan keturunan, anak-anak, dan generasi di belakang kita dalam keadaan lemah? Lemah apa yang harus kita khawatirkan? Prof. Dr. BJ. Habibi, mantan Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), menjelaskan, ada lima ke lemahan yang harus kita khawatirkan pada generasi keturunan kita, yaitu lemah fisik, lemah harta, lemah ilmu, lemah akhlak bahkan yang paling kita khawatirkan adalah lemah iman. Kenapa demikian? Sebab, jika pemuda kita memiliki iman yang lemah, maka ia akan mudah terkena dampak negatif globalisasi. Sebagai bukti, tidak sedikit anak-anak muda kita yang terbius dengan budaya mabukLPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Konsepsi Islam Dalam Pembentukan SDM Berkualitas
mabukan, tenggak wisky, brandy, sampagne, mansen, martiny, vodak, Ao, KTI dan bir. Tidak sedikit anak muda kita yang terbiasa menelan BK, nipam, magadon, cimeng, heroin, kokain, adam, love dog, triple-x, ganja, dan shabu-shabu. Tidak sedikit anak-anak muda kita yang gemar melakukan judi, remi, domino, kasino, jisong, mahyong, gapleh, forty one, dan kiyu-kiyu. Bahkan tidak sedikit yang terjebak dengan budaya pacaran, free love, free sex, samen liven, dan kumpul kebo, hidaup satu rumah tanpa diikat tali pernikahan. Itulah hadirin dampak langsung dari iman dan sumber daya yang lemah yang harus kita waspadai. Lalu, bagaimanakah pan dangan Islam dalam membentuk sumber daya manusia yang ber kualitas itu? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam penggalan surat Al-Mujadalah ayat 11: “Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat”. (Q.S. Al-Mujadalah: 11) Ayat tersebut secara tegas memberikan petunjuk bahwa untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, mau tidak mau, kita harus memiliki iman yang kuat dan ilmu pengetahuan yang mumpuni. Dengan kata lain, jika seseorang ingin sukses dalam hidupnya, maka harus memiliki iman dan ilmu secara seimbang. Dengan iman dan ilmulah derajat kita dapat meningkat. Sebagaimana Imam Ali Ash-Shabuni dalam Shafwa at-Tafasir me ngatakan, “Barang siapa yang berkumpul iman dan ilmu pada diri se seorang, maka Allah akan mengangkat dengan imannya beberapa derajat dan dengan ilmunya beberapa derajat yang lebih tinggi.” Prof. Dr. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menjelaskan, kalimat iman dan ilmu disebut secara beriringan pada ayat tersebut mengandung arti bahwa iman tidak boleh dipisahkan dengan ilmu, begitu pun sebaliknya. Manusia beriman tapi tanpa ilmu ia akan lemah dan mudah diperdaya. Sebaliknya manusia pintar tapi tidak memiliki iman, ia akan menjadi jahat, buas, ganas, bahkan lebih ganas dari binatang buas. Pantas kalau Albert Einsten mengatakan “Science without religion is blind, but religion without science is lame (ilmu LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
83
84
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
pengetahuan tanpa agama akan buta, sedangkan agama tanpa ilmu pengetahuan adalah lumpuh).” Dengan demikian, sumber daya manusia berkualitas yanag diharapkan oleh bangsa ini adalah manusia yang memiliki iman yang kuat dan ilmu pengetahuan yang mantap. Oleh karena itu, kita bukan saja dituntut mencetak sarjana-sarjana pintar, teknokrat-teknokrat brilian, politikus-politikus cerdas. Tetapi, kita pun dituntut untuk mencetak orang-orang benar, pribadi-pribadi beriman, serta individu-individu berakhlak mulia. Mengingat pentingnya menciptakan SDM tersebut, maka kami mengusulkan: pertama, kepada pemerintah selaku pengambil kebijakan, tolong pendidikan agama dan pendidikan budi pekerti diberikan porsi yang besar dalam kurikulum pendidikn nasional kita. Salanjutnya, berikan apresiasi penghargaan dan perhatian yang sama pada lembaga-lembaga pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan agama terutama pesantren, sebab dari lembaga pesantren inilah lahir pribadi-pribadi berbudi pekerti. Kedua, kepada orang tua, tolong didik anak-anaknya dengan pendidikan keimanan dan akhlak, sebab rumah dengan orang tua sebagai motor penggeraknya adalah pendidikan pertama dan utama, jika disiapkan dengan baik akan mampu melahirkan generasi yang baik pula. Ketiga, kepada seluruh warga Indonesia, mari ikut berpartisipasi sesuai dengan skill dan profesi masing-masing untuk menciptakan generasi penerus yang cerdas dan berkualitas. Jika kita melakukan hal tersebut, insya Allah negara kita akan memiliki sumber daya manusia berkualitas yang siap membawa negara ini ke arah kemajuan dan mampu bersaing dengan negara lain. Dan bagi kita insan beriman yang melakukan hal tersebut berarti telah melakukan amal shaleh, karen berguna bagi nusa dan bangsa. Sebagai balasan Allah menjanjikan dalam surat Al-Maidah ayat 9: “Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal kebajikan (bahwa) bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.”
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Konsepsi Islam Dalam Pembentukan SDM Berkualitas
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Dengan demikian, dari uraian tadi dapat disimpulkan, untuk membangun bangsa ini dari keterbelakangan dan keterpurukan diperlukan sumber daya manusia berkualitas. Dan sumber daya manusia berkualitas adalah manusia yang memiliki iman yang kuat, ilmu yang mantap dan keterampilan cakap. Sedangkan untuk mewujudkan SDM berkualitas tersebut diperlukan kerjasama semua pihak, pemerintah, orang tua dan masyarakat. Terakhir, marilah berdoa semoga Allah memberikan kekuatan iman dan ilmu kepada anak-anak muda kita sehingga mereka mampu membangun bangsa ini menjadi baldah thayyibah warrabbun ghafur, bangsa yang jaya, sejahtera di bawah perlindungan Allah. Amien.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
85
ETIKA PENGGUNAAN MEDIA CETAK DAN ELEKTRONIKA
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Jeff Zaleski, seorang pakar komunikasi dunia, dalam buku nya Spiritualitas Cyberspace mengatakan, dewasa ini perkembangan dunia informasi dan komunikasi telah mencapai tahap yang men cengangkan. Konsekuensinya, satu sisi melahirkan nilai-nilai positif dan mampu mengangkat taraf hidup manusia. Namun, di sisi lain, perkembangan informasi, baik melalui media cetak maupun elektronika, jika tidak dibingkai dengan nilai-nilai agama hanya akan melahirkan keresahan, kerusakan, bahkan kehancuran bagi manusia” Kekhawatiran Zaleski tersebut kini kian terbukti. Kita saksikan, tayangan-tayangan kekerasan dan sadis makin merajalela, tontonan-tontonan magis-mitologis semakin membudaya, bahkan hiburan-hiburan erotis-seksual semakin makmur, membaur bahkan menjamur di tengah-tengah masyarakat. Eksesnya, akibat tayangan kekerasan muncul keributan dalam keluarga, tawuran
87
88
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
antar pelajar, perkelahian antar kampung bahkan peperangan antar etnis dan golongan. Akibat tontonan magis-mitologis, lahir masyarakat irrasional, ayat Al-Qur’an dipermainkan, bahkan agama dilecehkan. Akibat hiburan yang erotis-seksual, marak perkosaan dan perzinahan, bahkan akhir-akhir ini kita digemparkan oleh munculnya praktek seks bebas yang dilakukan pelajar dan mahasiswa. Itulah dampak langsung dari penggunaan media cetak dan elektronika yang mengabaikan nilai-nilai etika. Lalu, bagaimanakah Islam melihat persoalan ini? Sebagai jawabannya pada kesempatan ini kami akan membahas Etika Penggunaan Media Cetak dan Elektronika. Dengan landasan QS. Al-Hujurat ayat 6: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” Secara sosial historis, sababun nuzul ayat tersebut menurut Imam aT-Thabrani bersumber dari Jabir Ibnu Abdullah adalah berkenaan dengan berita kebohongan (hadis ifki) yang disampaikan oleh Walid Ibnu Utbah kepada Rasulullah bahwa istri Beliau (Siti Aisyah) telah berbuat serong dengan Shofwan Ibnu Mu’aththal. Mendengar pengaduan Walid tersebut, Rasulullah memarahi Aisyah. Tatkala itu, datanglah malaikat Jibril memberikan teguran kepada Rasul dengan menurunkan Q.S. Al-Hujurat ayat 6, yang pada ayat tersebut terdapat kalimat, “Jika datang kepadamu seorang fasik dengan membawa suatu berita maka telitilah kebenaran berita tersebut”. Secara filosofis, ayat tersebut merupakan landasan metodis dalam menyikapi derasnya informasi yang disebarkan media cetak dan elektronika, yaitu Islam mempunyai prinsip akomodatif selektif, jika sesuai dengan ajaran Islam maka ambillah, namun jika bertentangan dengan ajaran Islam, maka jangan takut untuk me nolaknya, meskipun melanggar ekspresi seni dan kebebasan pers. Dengan demikian, ayat tersebut memberikan pelajaran kepada kita untuk memperhatikan nilai moral dan etika dalam mengguna LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Etika Penggunaan Media Cetak dan Elektronika
kan media cetak dan elektronika. Namun sangat disayangkan, saat ini yang terjadi adalah fakta sebaliknya. Sebagai bukti, tidak sedikit majalah-majalah yang memajang foto perempuan setengah telanjang. Tidak sedikit koran-koran “mengumumkan” tempattempat mesum dan pelacuran, tidak sedikit stasiun-stasiun televisi yang menayangkan sinetron adegan ciuman, tidak sedikit bioskopbioskop yang memutar adegan ranjang dan hubungan badan. Bahkan akhir-akhir ini kita digemparkan dengan munculnya majalah playboy, maraknya bacaan stensil, bahkan merebaknya film-film porno yang disebarkan lewat internet dan handphone. Yang lebih memalukan lagi adegan film porno tersebut diperankan oleh tokoh dan artis ternama. Lalu, bagaimanakah sikap kita dalam menghadapi serbuan media tersebut? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam surat Ali-Imran ayat 104: “Hendaklah ada sebagian di antara kamu sekelompok orang yang me ngajak pada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” Imam Ali Ashabuni dalam Shafwatut Tafasir menjelaskan ayat ini, “Hendaklah ada di antara umat Islam sekelompok orang yang berdakwah menuju Allah, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.” Sejalan dengan maksud ayat ini, Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa di antara kamu melihat kemunkaran, maka rubah lah dengan tangannya, jika tidak mampu rubahlah dengan ucapannya, jika tidak mampu rubahlah dengan hatinya. Dan merubah dengan hati itu adalah cerminan dari iman yang lemah.” Secara tekstual, ayat dan hadis tersebut memberikan landasan strategis dalam menghadapi maraknya penggunaan media cetak dan elektronika yang mengabaikan nilai etika, yakni kita harus berdakwah dengan cara melakukan internalisasi, transmisi, difusi, transformasi, dan aktualisasi syariat Islam sesuai dengan metode dan media yang ada, baik media cetak, media elektronika, maupun media digital. Mengingat betapa penting hal tersebut saya menghimbau LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
89
90
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
kepada umat Islam: Pertama, kepada kaum terpelajar, para maha siswa, para santri, muballigh dan para guru untuk menguasai teknologi informasi dan komunikasi, demi tercapainya tujuan dakwah Islamiyah. Berkaitan dengan ini, Jalaluddin Rakhmat, Pakar Komunikasi Unpad, mengatakan, “Da’i saat ini tidak cukup hanya pandai ceramah dari masjid ke masjid, dari kampung ke kampung, namun yang sangat dibutuhkan adalah da’i yang pandai orator, tahu ilmu komunikasi, pintar menulis, dan handal mengoperasikan media digital seperti komputer, laser disk, compact disk, dan internet.” Kedua, kepada lembaga-lembaga pendidikan Islam, baik pesantren, sekolah, bahkan perguruan tinggi untuk membuat laboratorium dakwah sebagai pusat pendidikan dan pelatihan dakwah, sehingga akan lahir da’i-da’i yang mampu beramal ilmiah, berilmu almaliyah dan pandai dalam penguasaan sains dan teknologi. Ketiga, kepada para pengelola media cetak dan elektronika, khususnya yang beragama Islam, untuk membuat majalah, koran bahkan stasiun televisi Islami sebagai tandingan. Sebab kita tidak cukup menghujat bacaan erotis, tontonan porno, dan iklan-iklan nakal, tapi juga kita harus membuat bacaan mendidik, tontonan religius, dan iklan-iklan bermartabat. Oleh karena itu, kita membutuhkan jurnalis-jurnalis muslim yang siap menjadi muaddib (pendidik), muwahhid (pemersatu), mujaddid (pembaharu), dan mujahid (pejuang) untuk menegakkan nilai-nilai Islam di tengah kehidupan modern ini. Jika sikap tersebut kita aplikasikan, insya Allah penggunaan media cetak dan elektronika yang mengabaikan nilai-nilai etika, sedikit demi sedikit akan tergeser dan tergusur. Dan akan lahir media cetak dan elektronika yang siap merespon dan mengelola derasnya arus informasi untuk membentuk wahdah akidah (kesatuan akidah), wahdah fikrah (kesatuan pikiran), wahdah akhlak (kesatuan budi pekerti), dan wahdah amal al-shaleh (kesatuan perbuatan baik). Bagi kita insan beriman yang melakukan langkah-langkah ter sebut berarti telah melakukan amal shaleh, karena bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, nusa dan bangsa. Sebagai balasannya Allah LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Etika Penggunaan Media Cetak dan Elektronika
menjanjikan dalam surat al-Maidah ayat 9: “Dan Allah berjanji kepada insan-insan beriman dan beramal kebajikan bagi mereka ampunan dan pahala yang melimpah ruah.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Dari uraian tadi dapat disimpulkan, saat ini pengunaan media cetak dan elektronika mulai mengabaikan nilai-nilai etika. Untuk menghadapi persoalan tersebut, umat Islam membutuhkan sumber daya insani yang siap menjadi muaddib, muwahhid, mujaddid, dan mujaahid untuk mengelola informasi menjadi maslahat dan manfaat dalam kehidupan syahsiyyah (individu), usrah (keluarga), baldah (nusa dan bangsa), serta ummah (komunitas manusia). Mudah-mudahan Allah memberkati setiap usaha kita. Amien.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
91
MENJUNJUNG TINGGI HARKAT DAN MARTABAT KEMANUSIAAN
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati “Manusia adalah makhluk Tuhan yang sempurna, unik dan menarik. Lihatlah, betapa menakjubkan ciptaan Allah bernama manusia itu, alangkah indah ketika ia melangkah, alangkah cermat ketika ia berpikir, dalam bertindak ia bak malaikat, tanpa sayap ia dapat terbang lebih tinggi dari burung, tanpa ingsan ia dapat menyelam di dasar lautan, ia pun bisa memainkan benda terkecil bernama atom, dan meledakkan dunia ini hingga hancur”, demikian kekaguman William Shekaespeare terhadap kehebatan manusia. Namun ungkapan tersebut bukan harus membuat kita menjadi sombong dan menepuk dada, tapi harus memicu kita seluruh umat manusia untuk menjaga, mengolah, menempa, membina, mem bangun, memfungsikan, dan mengembangkan potensi-potensi kita, agar posisi kita sebagai manusia bisa terhormat, tinggi, mulia, dan pantas dibanggakan. Sebab, bila tidak, bukan saja potensi tidak akan bermanfaat, namun harkat kita pun sebagai manusia akan jatuh menjadi makhluk terpuruk, terhina, terendah, terjelek,
93
94
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
bahkan terbelakang. Karena itulah, topik khutbah Jum’at yang akan saya bawakan kali ini adalah Menjunjung Tinggi Harkat Kemanusian. Dengan landasan QS. Al-Isra ayat 70: “Dan sesungguhnya Kami telah muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rizki yang baik-baik. Dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan.” Bila kita kaji, dalam ayat tersebut terdapat dua kalimat yang mengisyaratkan tentang tingginya martabat manusia, yaitu, “Kami telah memuliakan keturunan Adam atas makhluk-makhluk lainnya” dan “Kami mengunggulkan mereka dari makhluk-makhluk yang Kami cipta kan, termasuk golongan jin dan hewan.” Dengan demikian, manusia adalah makhluk yang paling mulia dan bermartabat dibandingkan makhluk Tuhan lainnya. Namun sayangnya, betapa banyak manusia yang tidak me nyadari keunggulan dirinya, sehingga tidak pandai memanfaat kannya bahkan tidak jarang yang merelakan martabatnya sebagai manusia runtuh tiada guna. Bukankah kita memiliki paras yang ganteng dan cantik, sempurna, tidak kurang sesuatu apapun, sedangkan makhluk yang lain tidak? Bukankah kita berakal dan bisa berpikir sedangkan makhluk lain tidak? Bukankah kita punya hati, rasa dan potensi-potensi lain sebagai simbol luhurnya harkat manusia? Jika kita menjunjung tinggi, menjaga dan melestarikannya, dengan mengolah, membangun dan mengembangkan potensipotensi itu, maka akan sanggup mengantarkan kita menuju makhluk terhormat, tertinggi, terhebat, terbaik, dan patut dibangga kan. Sebaliknya, kalau kita mengabaikan, menyia-nyiakan, menyepele kan, melecehkan apalagi menyalahgunakn potensi-potensi itu, kita akan tersungkur menjadi makhluk terhina, terjelek, terendah, ter jahat bahkan bisa lebih rendah dari binatang. Hal ini telah disindir oleh Allah dalam surat At-Tin ayat 4-6 yang berbunyi: “Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Kami kembalikan dia kepada kedudukan yang paling rendah, kecuali orangLPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Menjunjung Tinggi Harkat dan Martabat Kemanusiaan
orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka pahala yang tidak terhitung.” Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk dan raga yang begitu indah, namun kemudian Allah menjatuhkan manusia pada martabat yang paling rendah. Kehinaan ini akibat ulah manusia itu sendiri yang tidak pandai bersyukur kepada Allah, karena tidak memanfaatkan karunia Allah, tidak mau memfungsikan dan memberdayakan pemberian Allah. Sebaliknya yang dilakukan hanyalah pelanggaran-pelanggaran terhadap aturan Allah, yang diikuti hanyalah selera nafsunya, yang dimunculkan hanyalah sifat-sifat buruknya. Perilaku-perilaku ini yang akan membawa kehancuran bagi manusia. Namun tidak semua manusia akan mengalami kejatuhan martabat, sebab Allah memberikan pengecualian, “yaitu orang-orang yang beriman dan bertakwa, yakni mereka yang menselaraskan antara keimanan dan amal shaleh.” Dengan demikian, orang yang akan mampu menjaga, me lestari kan dan menjunjung tinggi harkat kemanusiaan adalah yang memiliki iman dan amal shaleh. Fungsi dari keimanan adalah sebagai landasan moral dan untuk mengimbangi otoritas intelektual. Sebab, walupun kita berotak cerdas, berwawasan luas, tapi jika tidak berhati emas, apalagi jika keimanan kita lepas, kita hanya akan tumbuh menjadi manusia hina, biadab, brutal, tidak bermoral, berakhlak bejat bahkan bisa lebih jahat dari binatang. Murthada Muthahari pernah memberikan sindiran, “Iptek yang ada pada orang yang tidak beriman bagaikan sebilah pisau di tangan orang gila, dia bisa menebaskannya ke mana dia mau.” Maka orang yang berilmu tapi tidak beriman, maka ia bisa membunuh, menipu, merampok, membabat hutan, melakukan korupsi, bahkan menghancurkan negeri ini. Sebaliknya, bila iptek digenggam orang beriman, pekerjaan dilakukan orang beriman, jabatan dipikul orang beriman, saya yakin akan membawa ke mashlahatan bukan kemadharatan, membawa kesejahteraan bukan kesengsaraan, membawa kemajuan bukan kehancuran, membawa ketentraman bukan kekacauan. LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
95
96
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Selain iman, manusia pun harus melakukan amal shaleh atau dalam istilah kita adalah bekerja sebagai refleksi dari keimanan. Sebab, hanya dengan bekerja kita bisa berguna, hanya dengan bekerja kita bisa mengukir prestasi, hanya dengan berkarya kita bisa terhormat, hanya dengan berkarya kita bisa menjadi manusia unggul, prestatif dan patut dibanggakan, dan dengan berbuat kita bisa menjunjung tinggi harkat kemanusiaan kita. Karena itulah, kita tidak boleh bersikap santai, lemah, bersikap tamanni dan menanti, menangguhkan langkah, menunggu cuaca cerah. Namun kita harus memompa semangat untuk bekerja dan berusaha, bermental optimis, kreatif, dan inovatif. Kita harus menampilkan semboyan bahwa, “Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih cerah dari hari sekarang”. Inilah yang di ajarkan rasul tentang watak umat Islam, yaitu:“Bila malam tak ubahnya seperi rahib, dan kalau siang sungguh bagaikan singa.” Maksudnya, kita umat Islam harus pandai memadukan dua kekuatan ikhtiar, tubuh dan pikiran ini seratus persen, bersimbah peluh, berkuah keringat, mengerahkan segala potensi untuk bekerja dan berkarya. Rasulullah menegaskan: “Bekerjalah untuk duniamu seakan kau kan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah kau akan mati esok hari” Sabda Rasulullah itu memotivasi kita untuk bekerja me negakkan kreatifisme, menghidupkan idealisme, mengembangkan optimisme, dan menyebarkan antusiasme. Sikap hidup seperti ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Qashshas ayat 77: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari duniawi, dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. Dalam ayat ini ada tiga sikap yang mesti kita miliki sebagai insan beriman, yaitu hidup seimbang dalam mengejar dunia dan akhirat, berkesinambungan dalam berbuat baik, dan tidak melakukan kerusakan dalam kehidupan. Sikap-sikap inilah yang LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Menjunjung Tinggi Harkat dan Martabat Kemanusiaan
akan sanggup menjaga, melestarikan dan menjunjung tinggi harkat kemanusiaan kita. Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Dengan demikian, uraian tadi dapat disimpulkan, walaupun manusia dibentuk dalam rupa yang molek, dikaruniai potensipotensi yang sempurna, namun akan terjungkir menjadi makhluk yang terendah, paling hina, paling buruk, apabila yang diikuti hanya hawa nafsunya, yang dilakukannya pelanggaran-pelanggaran, yang ditebarkannya sifat-sifat yang merusak. Karena itulah, kita harus menjunjung tinggi harkat dan martabat kita sebagai manusia dengan lebih menumbuhsuburkan keimanan, meningkatkan gairah ibadah dan selalu berkarya yang positif demi diri sendiri, masyarakat, lebih-lebih untuk bangsa dan negara yang kita cintai ini.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
97
KEWAJIBAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Keluarga adalah unit terkecil dalam kehidupan masyarakat. Begitu juga anak adalah bagian dari keluarga yang merupakan miniatur dari kehidupan yang akan datang. Oleh karena itu, anak sering menjadi kebanggan, harapan, dan tumpuan kedua orang tuanya. Namun sayang, saat ini tidak sedikit anak yang menjadi bumerang bagi kedua orang tuanya. Sehingga dambaan orang tua kepada anaknya sebagai tsamratul qulub, si buah hati, belahan jantung, penerus cerita, pelanjut sejarah hilang, lenyap tidak berbekas. Semua itu disebabkan karena anak tidak mau menghormati, tidak peduli, enggan berbakti bahkan mengabaikan tugasnya sebagai seorang anak. Muncul pertanyaan, apa tugas seorang anak dalam Islam itu? Sebagai jawabannya, Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua adalah tema yang akan kami bahas dalam kesempatan kali ini, dengan landasan QS. Al-Isra ayat 23:
99
100
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
“Tuhanmu telah memutuskan janganlah menyembah kepada selain Dia, berbuat baiklah kepada ibu bapakmu, jika salah seorang dari keduanya, atau kedua-duanya telah mencapai usia tua, maka janganlah kamu mengatakan kepada mereka “ah” dan jangan membentak mereka, tapi berkatalah kepada keduanya dengan kata-kata yang mulia.” Dalam ayat ini terdapat dua perintah Allah Swt untuk kita semua. Pertama, perintah untuk menyembah-Nya. Kedua, perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Bagaiman cara berbuat baik kepada orang tua itu? Ayat ini menjelaskan tiga cara berbakti kepada orangtua. Pertama, dilarang mengatakan kepada keduanya “ah”, karena akan menyinggung perasaannya dan menghancurkan hatinya. Menurut kaidah Ushul Fiqih, kalimat ini adalah contoh mafhum muwafaqah fakhwal khitbah, yang mengandung pengertian jangankan memukul, dan menganiaya, mengatkan “ah” saja tidak boleh. Kedua, dilarang menghardik dan menghinanya. Ketiga, ucapkan kepada keduanya perkataan yang mulia, penuh sopan santun dan rasa hormat. Lalu, bagaimanakah sikap anak zaman sekarang apabila kita kaitkan dengan maksud ayat tersebut? Ternyata, anak-anak zaman sekarang jika kurang pendidikan agamanya, kadang-kadang mengeluarkan kata-kata yang kurang terkontrol dan tidak merasa kan bahwa hal itu jelas-jelas berdosa. Namun akhir-akhir ini, ber dasarkan fakta yang marak terjadi bukan saja mengeluarkan katakata yang kotor, tapi ada yang sampai hati memukul, menampar, menendang, menganiaya, membantai bahkan ada yang tega mem bunuh kedua orang tuanya tanpa perikemanusiaan. Padahal Rasul Saw menegaskan: “Ridha Allah tergantung ridha kedua orang tua dan murka Allah tergantung pada murka kedua orang tua.” Kemudian, apa sebabnya anak disuruh Allah Swt untuk ber buat baik kepada kedua orang tua, terutama kepada ibu? Para ulama mengatakan, “Orang tua (ibu) merupakan sebab lahir adanya dan hidupnya seseorang di muka bumi ini.” Lebih jelas Allah memberikan statement dalam al-Qur’an surat Luqman ayat 14: “Kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada orang LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua
tuanya, ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah bertambah lemah dan menyapihnya pada usia dua tahun supaya kamu bersyukur kepadaku dan kepada kedua orang tuamu. Dan hanya kepada-Kulah kamu kembali.” Apabila kita perhatikan ayat tersebut, ternyata ada dua penyebab kita diharuskan berbuat baik kepada kedua orangtua, terutama ibu. Pertama, karena ibu telah mengandung kita dalam keadaan lemah dan bertambah lemah selama sembilan bulan. Bayangkan, bukan waktu yang singkat, sembilan bulan itu artinya: 9 x 30 hari x 24 jam x 60 menit. Sedangkan ke mana-mana selalu dibawa, ke pasar kita ikut, ke kantor kita ikut, sampai tidur pun kita menempel pada perut ibu yang kian hari kian membesar. Kedua, sampailah saat yang ditunggu-tunggu kita lahir ke dunia ini. Seorang penyair berkata, “Kau lahir dalam keadaan menangis sedangkan handai taulan yang ada di sekelilingmu bergembira dan tertawa karena kau lahir ke dunia dengan selamat.” Tapi ketahuilah, ibumu melahirkan dengan mengorbankan jiwa raga. Berikutnya, kita dibesarkan dalam pelukan dan dekapan kasih sayang orang tua yang tiada terhingga. Ketika hendak tidur, dininabobokan dengan dongeng dan cerita-cerita yang lucu, diiringi dengan lagu-lagu nan merdu, diselipi puisi-puisi nan syahdu, menggugah hati yang sedang pilu sampai tertidur lesu. Dengan kesabaran dan kasih sayang oran tua tumpahkan demi anak, buah hati tercinta. Pantas, ketika Rasulullah ditanya seorang sahabat, “Kepada siapa saya harus berbuat baik?” Beliau menjawab, “Ibumu” Sahabat bertanya, “Kepada siapa lagi” Beliau menjawab, “Ibumu”. Lalu, kepada siapa lagi? Beliau tetap menjawab, “Ibumu, setelah itu baru bapakmu”. Dengan demikian, tiga banding satu. Dengan kata lain, tugas ibu dalam mendidik anak lebih berat daripada ayah. Namun amat disayangkan, di era globalisasi seperti sekarang ini, anak shaleh semakin asing dan langka kita temukan. Fakta telah berbicara, banyak anak yang durhaka kepada orangtuanya. Ada anak yang menganiaya, mengusir, membantai, bahkan mengasingkan kedua orang tuanya karena merasa sudah tinggi ilmunya, sudah LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
101
102
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
mapan ekonominya, sudah luas pergaulannya, sudah modern gaya hidupnya. Bahkan dia sampai hati melupakan, enggan dan tidak mau lagi menemui orang tuanya karena malu, akhirnya dia menitipkan orang tuanya ke panti jompo. Padahal, sejarah telah mencatat, tidak ada kebahagiaan bagi seorang anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya. Siapa itu Kan’an yang ditenggelamkan Allah dengan banjir? Siapa itu Alqomah seorang sahabat Nabi yang shaleh, tapi sulit keluar ruh ketika hendak meninggal dunia? Siapa itu Maling Kundang yang dikutuk menjadi batu? Mereka itu adalah sosok anak-anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, sehingga tidak mendapat kebahagiaan di dalam hidupnya. Itulah sebabnya Rasulullah Saw bersabda, “Surga itu ada di bawah telapak kaki ibu”. Artinya, tidak ada anak yang selamat kalau masih membudayakan sifat angkuh, sombong, tinggi hati di depan ibunya sendiri. Namun alhamdulillah, untuk menciptakan anak shaleh, banyak upaya yang dilakukan pemerintah kita, baik melalui jalur formal ataupun non formal. Misalnya, dibangunnya sekolah-sekolah agama, dari taman kanak-kanak (TK) sampai perguruan tinggi agama Islam (PTAI), didirikannya pesantren dan organisasi-organisasi ke-Islaman. Inilah upaya yang harus kita dukung dalam rangka menciptakan kesinambungan dalam keluarga. Allah SWT berfirman dalam alQur’an surat Ath-Thur ayat 21: “Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” Inilah janji Allah bahwa anak shaleh adalah anak yang bisa mengharmoniskan kesatuan keluarga. Bukan sebatas itu, tapi di akhirat kelak mereka akan berkumpul, bersatu, bersama-sama mendapat kebahagiaan berada dalam rahmat Allah.
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Dengan demikian, syarahan ini dapat disimpulkan, begitu banyak jasa orang tua terhdap anak-anaknya; ia melahirkan, mem besarkan, dan mendidik anak-anaknya hingga sukses di masa depan. Untuk itu, kewajiban kita sebagai anak adalah dengan berbakti, berbakti dan berbakti kepada orang tua. Di akhir khutbah ini saya mengajak para jama’ah marilah kita berdoa untuk kedua orang tua kita, “Ya Allah, ampunilah seluruh dosa-dosa orang tuaku, sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka menyayangi di waktu kecil. Ya Allah, curahkanlah rahmat-Mu kepada keduanya, dan tempatkanlah mereka di sisiMu sebagai makhluk termulia.” Amien.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
103
MENJADIKAN SEJARAH SEBAGAI CERMIN KEHIDUPAN DALAM MENYONGSONG MASA DEPAN
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Prof. Arnold Taynbe, seorang ahli sejarah kenamaan di abad 20 dalam bukunya An Historian’s Approach to Religion mengatakan, tiada satu jiwa pun yang hidup di alam raya ini tanpa mendapatkan tantangan dan rangsangan untuk memikirkan misteri alam semesta dan mengungkapkan masa lalu yang penuh peristiwa. Ungkapan ini mengisyaratkan kita bahwa di balik keindahan alam nan indah dan mempesona, kesempurnaan susunan dan pe raturannya yang menakjubkan, tersimpan kesan-kesan masa lalu yang patut kita telusuri, kita baca, kita teliti, dan kita gali untuk menjadi batu pijakan dalam melangkah dan menggapai kemuliaan di masa datang. Sebab, bila kita tidak mau menengok ke belakang, tidak pandai bercermin pada sejarah, kita tidak aka pernah tahu dan menghargai jasa para leluhur. Akibatnya, kita akan terjatuh dua kali dalam satu lubang, kita akan selalu mengulangi kegagalan. Kita diibaratkan
105
106
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
seperti seorang buta yang berjalan tanpa tongkat, kita akan sulit untuk bangkit, maju dan jaya. Apalagi bersaing dan sejajar dengan orang yang sudah maju. Itulah pentingnya kita bercermin pada sejarah masa lalu. Berkenaan dengan pentingnya mempelajari sejarah, maka pada kesempatan ini kami akan membahas topik Menjadikan Sejarah sebagai Cermin Kehidupan dalam Menyongsong Masa Depan. Dengan landasan QS. Ali-Imran ayat 137: “Sebelumnya telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah Allah, karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah akibat orangorang yang pernah mendustakan (para rasul).” Ayat ini dijelaskan oleh Imam Ali As-Shabuni, bahwa telah berlaku sunah-sunah Allah pada umat-umat terdahulu berupa kehancuran, akibat sikap menentang mereka kepada para utusan Allah. Melalui ayat ini kita diperintahkan supaya mengambil pe lajaran dari peristiwa masa lalu, dengan menyaksikan kehancurankehancuran yang pernah menimpa para pendusta dan pelaku dosa. Dengan mempelajari sejarah masa lalu kita akan menemukan sosok Fir’aun, seorang tirani, diktator, gila hormat, rakus kekuasaan serta memaksa rakyat untuk memuji dan memuja bahkan sampai pada puncak kedurjanaannya, memproklamirkan diri menjadi Tuhan dan akhirnya dia ditenggelamkan di Lautan Merah. Sejarah juga mencatat tokoh Qorun,watak manusia serakah, selalu berambisi menumpuk dan menimbun harta, namun tidak mau berzakat. Tidak peka dan peduli terhadap kaum dhu’afa, membiarkan fakir miskin makin terlantar dan akhirnya seluruh kekayaannya diamblaskan ke perut bumi. Dalam sejarah masa lampau juga disebutkan wanitawanita pembangkang yang tercatat dalam al-Qur’an, seperti istri Nabi Nuh dan Nabi Luth, akhirnya mereka pun ditimpa azab Allah akibat kekufurannya. Bagaimana jika kisah masa lalu itu kita kaitkan dengan kondisi zaman sekarang, terutama di negeri kita tercinta ini? Ternyata hadirin, sosok pembangkang, pelanggar aturan-aturan Allah, LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua
pelaku maksiat, manusia-manusia sombong, yang berebut jabatan, menumpuk kekayaan dan tidak peka terhadp nasib insan lemah itu masih ada dan bergentayangan di negeri ini. Padahal, jika sikap dan sifat itu terus mengkristal dan tidak mau bercermin pada kehinaankehinaan yang menimpa pelaku masa lalu, saya yakin bangsa kita pun akan mengalami kehancuran seperti bangsa-bangsa terdahulu. Karena itulah, guna membuka jalan cerah di masa datang kita harus mengfungsikan akal dan memerankan hati nurani agar mau menengok sejarah untuk dijadikan pelajaran. Hal ini ditegaskan Allah dalam surat Yusuf ayat 111: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukan cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” Berdasarkan ayat tersebut bahwa orang yang mau dan mampu menjadikan sejarah sebagai cermin dalam kehidupan adalah “ulul abshar“ yaitu insan yang mempunyai kecerdasan intelektual dan spiritual, dan hal inilah yang harus kita miliki. Sebab, bila kita memiliki kecerdasan ini, kita akan sanggup membedakan yang benar dan yang salah. Dengan kecerdasan ini, bukan saja kita akan menjadikan kehancuran-kehancuran para pelaku durjana sebagai cermin agar tidak terulang pada diri kita, tapi sebaliknya, hal ini pun akan menjadikan kita sebagai pelopor kebaikan, pemakmur bumi, pembawa keselamatan seperti para rasul yang tegar dalam menegakkan risalah Allah. Seperti Lukmanul Hakim yang ulet dalam menyebarkan pesan-pesan moral, Ashabul Kahfi yang teguh dalam keimanan, Asiyah istri Fir’aun dan Maryam ibunda Nabi Isa as. yang kokoh mempertahankan iman dan peloporpelopor yang lainnya, akan mampu menuntun langkah kita untuk menyongsong kejayaan masa mendatang. Selain itu, kita pun sebagai bangsa memiliki aktor-aktor yang tampil di panggung sejarah dengan mengagumkan, seperti sang Proklamator Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Imam Bonjol, LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
107
108
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Pangeran Diponogoro, Sultan Hasanudin, Teuku Umar. Kemudian, pejuang pendidikan Ki Hajar Dewantara, Dewi Sartika, R.A. Kartini, Cut Nyak Dien, dan pejuang-pejuang lain yang dengan sabar, tabah dan ulet dalam mempertahankan negeri Indonesia tercinta. Mereka dengan ikhlas mengorbankan jiwa raga bahkan nyawa sekalipun, dengan satu tujuan untuk mengusir kaum imperialis dari persada bumi Indonesia. Semua itu mereka lakukan dengan dasar rasa cinta yang tinggi terhadap tanah air. Bagaiman dengan kita sekarang? Kita pun hadirin, jika betulbetul ingin membuka jalan kejayaan di masa yang akan datang bagi negri tercinta ini, maka kita patut mencontoh, meniru dan meneladani sifat dan sikap leluhur kita itu, yaitu dengan me numbuhsuburkan rasa cinta yang tinggi terhadap tanah air. Rasulullah bersabda, “Cinta tanah air itu sebagian dari iman.” Karena itulah, kita harus satu pendapat bahwa sejarah tidak cukup hanya ditulis, dibukukan, dimuseumkan, diajarkan, di seminarkan, dibicarakan dan didiskusikan, namun lebih jauh dari itu, penelitian dan penggalian sejarah harus dijadikan cermin yang membawa ke arah perubahan total akhlak dan sikap kita menuju arah yang lebih baik, guna menyongsong kemuliaan di masa mendatang. Apa yang harus kita lakukan dan siapkan? Jawabannya adalah kita harus memperteguh keimanan dan ketakwaan. Maksudnya kita harus menjadikan sejarah sebagai sarana memperteguh keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Hal ini ditegaskan Allah dalam surat Hud ayat 120: “Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu ialah kisah-kisah yang dengannya kami teguhkan hatimu dan dalam kisah ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” Demikian penjelasan Allah tentang hikmah menjadikan sejarah sebagai cermin, yaitu keteguhan hati, keyakinan terhadap kebenaran janji Allah terhadap para pelaku sejarah, serta kesiapan menjadikan sejarah sebagai cermin dalam menyongsong masa depan yang lebih berharga. LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Dengan demikian, syarahan ini dapat disimpulkan bahwa, The game of history is usually played by the best and the world over heads of majority in the middle (Panggung sejarah selalu dimainkan oleh tokoh yang terbaik atau yang terburuk), dan kita hadirin, harus bercermin dari peristiwa yang buruk untuk tidak terjadi pada kehidupan kita. Dan menjadikan contoh serta teladan terhadap tokoh-tokoh sejarah yang mulia untuk menjadi lampu penerang dalam melangkah menuju masa depan yang cerah.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
109
MENJAGA AKIDAH DARI KEMUSYRIKAN
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Dr. Muhammad Khalil Harats dalam bukunya Da’watut Tauhid mengatakan, “Akidah adalah mengesakan Allah dari sesuatu, sedangkan kemusyrikan adalah menyekutukan Allah dengan sesuatu. Dua hal ini ber tentangan dan tidak bisa menyatu dalam satu kalbu.” Untaian kalimat itu mengisyaratkan kepada kita, bila kita meyakini tiada Tuhan selain Allah, tiada penguasa selain Allah, tiada raja langit dan bumi selain Allah, tiada tempat bersandar selain Allah, tiada penyelamat selain Allah. Maka, pada saat ini pula kita harus membersihkan hati sekaligus membentenginya dari anggapan, kepercayaan, apalagi keyakinan ada kekuatan lain yang mampu memberi manfaat dan madharat selain Allah. Sebab hal itu adalah mental syirik yang jika dibiarkan akan terus merusak, menggrogoti, melemahkan, melumpuhkan bahkan meluluhlantahkan akidah tauhid kita. Muncul pertanyaan, bagaimana strategi kita dalam menjaga
111
112
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
agar tidak tercemar virus syirik? Sebagai jawabannya, pada ke sempatan kali ini kami akan membahas Menjaga Akidah dari Kemusyrikan, dengan landasan QS. Luqman ayat 13: “Ingatlah ketika Luqman berwasiat kepada anaknya, “Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah. Sesungguhnya perbuatan mem persekutukan itu merupakan kedzaliman yang besar.” Dalam firman Allah itu, terukir satu pesan yang sangat mulia dari Luqmanul Hakim (seorang nabi yang diabadikan dalam alQur’an) kepada anaknya, “Wahai anakku, jadilah kamu yang berakal dan janganlah kamu menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, baik berupa manusia, berhala ataupun anak.” Dengan demikian, ayat itu melarang kita berbuat syirik kepada Allah. Kenapa syirik dilarang? Luqmanul Hakim menjelaskan, “Sesungguhnya syirik itu kedzaliman yang sangat besar.” Lalu, bagaimana jika dikaitkan dengan situasi sekarang, ter utama di negeri tercinta ini? Ternyata hadirin, praktek-praktek berbau syirik terus bertebaran dalam bentuk yang bermacammacam. Misalnya, para nelayan yang ingin memperoleh ikan banyak mengadakan upacara perayaan laut dengan menyembelih kerbau dan kepalanya dibuang ke laut sebagai sesaji kepada makhluk penguasa laut. Paranormal yang menjanjikan sanggup mengatasi berbagai problem kehidupan, seperti kemiskinan, bencana, penyakit, usaha, perjodohan, nasib, dan masa depan dengan men dahului ketentuan Allah. Bahkan saat ini, semakin marak di kalangan masyarakat kelas atas atau kita biasa memanggil mereka dengan sebutan konglomerat dan para pejabat yang meyakini paranormal sebagai juru penyelamat. Begitu pula dengan semakin majunya teknologi, segala sesuatu ditentukan dan dikeramatkan oleh zodiak dan astrologi. Pekerjaan manusia banyak diambil alih oleh komputer, tak jarang manusia banyak yang tidak lagi merasakan kehadiran pencipta dan mempertuhankan akalnya. Itulah hadirin, perilaku-perilaku syirik, sikap-sikap membuat tandingan bagi Allah ini disindir oleh Allah dalam surat al-Baqarah ayat 165: “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tandinganLPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Menjaga Akidah Dari Kemusyrikan
tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.” Menurut Rasyid Ridha dalam Tafsir Al-Manar, syirik atau kemusyrikan itu ada tiga bentuk. Pertama, orang yang memper tuhankan dirinya atau memperturutkan kemauan nafsunya serta melepaskan diri dari aturan Allah. Kedua, orang yang mensejajarkan makhluk dengan Allah dan menganggapnya dapat mendatangkan manfaat dan madharat. Ketiga, menjadikan pendapat pribadi dan tokoh agama sebagai tatanan dan tuntunan, padahal ajaran itu jelsajelas bertentangan dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya. Jika tiga kemusyrikan tersebut merasuk ke dalam hati kita, bukan saja hati kita akan dihinggapi penyakit sombong, iri, hasad, tamak, jiwa akan gelisah, kepercayaan diri akan melemah, kejujuran akan punah, tapi kita juga akan terperangkap ke dalam lubang dosa peringkat pertama, dosa kotor, dosa terkutuk, dosa tertinggi, dosa terbesar, dosa yang tidak akan diampuni Allah bila sampai terbawa mati. Hal ini ditegaskan Allah dalam al-Qur’an surat An-Nisa ayat 48: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia meng ampuni segala dosa yang selain ini.” Itulah penegasan Allah bahwa tidak ada harapan mendapat ampunan dari Allah walau setitik, bagi orang yang tergelincir ke dalam dosa syirik. Karena itulah, kewajiban kita harus menjaga diri, membentengi, menghadang bahkan menumpas sampai ke akarakarnya semua bentuk syirik, agar tidak hinggap dan bersarang di hati kita. Lalu, apa yang harus kita lakukan? Jawabannya adalah kita harus menegakkan dan menjaga akidah tauhid, jangan sampai kotor dan luntur. Sebagai landasannya, Allah berfirman dalam al-Qur’an surat Muhammad ayat 19: “Ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah, dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan Keyakinan Laa Ilaaha Illallah (Tiada Tuhan selain Allah) inilah yang selalu dikumandangkan Rasulullah. Kalimat inilah LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
113
114
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
yang ditegakkan Rasulullah. Kalimat inilah yang didakwahkan Rasulullah. Kalimat inilah yang diperjuangkan dan diperintahkan Rasulullah selama di Mekah. Kalimat inilah senjata Rasulullah untuk membangkitkan semangat jihad kaum Muslim. Kalimat inilah yang membuat Rasulullah dan pasukannya tegar walau menghadapi topan bencana, badai tantangan, dan serbuan musuh. Namun kalimat ini bukan hanya mengaku tidak ada Tuhan selain Allah, sebab kaum jahiliyah pun tahu, Tuhan itu adalah Allah. Namun, Sayid Quthub dalam Fi Dzilalil Qur’an berkata, Laa Ilaaha Illallah adalah satu pernyataan perubahan total dari sistem jahiliyah kepada kehidupan Islamiyah yang berangkat dari keyakinan bahwa hanya Allah pengada segala yang ada. Hanya Allah pembuat peraturan, hanya Allah penyelamat dan pemberi bencana, hanya Allah penguasa jagat raya, hanya kepada Allah memohon pertolongan, hanya kepada Allah menunduk dan bersujud, hanya kepada Allah menyerahkan segala urusan dan hanya kepada Allah kita akan kembali. Keyakinan inilah yang sanggup mengikis habis dan mem bebaskan hati kita dari ancaman penyakit syirik sebagai sumber segala penyakit hati. Dalam hadits Qudsi Allah berfirman: “La ilaha Illallah” itulah aku, barangsiapa memasukinya berarti masuk ke dalam bentengku, dan barangsiapa yang masuk ke dalam bentengku yaitu menggenggam La ilaha illallah, maka akan terhindar dari cengkeraman penyakit sombong, terhindar dari iri dan hasad, serta selamat dari penyakit tamak dan rakus”. Bukankah orang yang meyakini Laa Ilaaha Illallah, meyakini pula bahwa yang paling berkuasa adalah Allah sehingga dia tidak sombong, menyadari bahwa yang mengatur rizki adalah Allah, sehingga dia takkan iri dan rakus. Selain itu hadirin, pondasi akidah Laa Ilaaha Illallah ini menjadi simbol seseorang apakah meraih husnul khatimah atau mendapat su’ul khatimah di penghujung hidupnya. Oleh sebab itu, Rasul memerintahkan dalam haditsnya, “Bimbinglah orang yang mau mati dengan kalimat Laa Ilaaha Illallah.” Dengan demikian, jika kita menjaga, menegakkan dan mem LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Menjaga Akidah Dari Kemusyrikan
pertahankan akidah tauhid, bukan hanya penyakit syirik dan penyakit hati yang akan terkikis, tapi kesuksesan di dunia dan kebahagiaan di akhirat juga akan segera kita nikmati. Hal ini sebagaimana ditegaskan Allah dalam al-Qur’an surat Al-An’am ayat 82: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kedzaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan, dan mereka itu orang-orang yang mendapat petunjuk.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Dari uraian tadi, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa kemusyrikan laksana kanker yang menjalar, menyebar, meng grogoti bahkan menghancurkan seluruh anggota tubuh. Begitupun jika hinggap di hati kita, maka bukan saja merupakan dosa yang sangat besar, tapi ibadah kita, keshalehan kita, pengabdian kita bahkan akidah kita pun sebagai satu-satunya pondasi akan runtuh tiada guna. Karena itulah, kita harus menjaga akidah kita dari berbagai bentuk kemusyrikan dengan memperteguh keyakinan Laa Ilaaha Illallah dan merealisasikannya dalam segala aktifitas kehidupan kita.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
115
URGENSI DAN FUNGSI SHALAT DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Majid Majidi, seorang sutradara Iran yang telah berhasil menggebrak dunia perfilman internasional melalui sebuah karya sineasnya yang berjudul Children of Heaven dalam bukunya The Soul of Wishdom mengatakan, “Allah, Tuhan kita Yang Maha Gagah, seringkali kita jadikan sebagai tokoh penting dalam dunia fiksi yang sangat kita kenali, tapi kita tidak pernah mendekati-Nya. Allah Tuhan kita Yang Maha Agung, tak jarang kita jadikan sebagai pemeran utama dalam dunia panggung yang sangat kita kenali, tapi sekali lagi kita tidak pernah dekat dengan-Nya.” Bila kita renungkan, ungkapan tersebut membuka kesadaran kita, bahwa kita sering kali menyebut nama Allah tapi kita pernah mendekati-Nya. Pantas, kalau perjalanan hidup kita seringkali di hantui oleh perasaan resah dan gelisah, diselimuti oleh rasa gundah gulana bahkan tak jarang duka dan deraian air mata. Dan pada akhirnya, hidup kita tak terarah, sehingga muncullah pelarian terhadap hal-hal negatif, seperti berbuat kemaksiatan dan kemungkaran.
117
118
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Mengapa hal ini terjadi? Mulla Shadra dalam karya monumen talnya yang berjudul Hikmah Muta’aliyah menegaskan bahwa hal seperti itu terjadi diakibatkan karena kita tidak memiliki kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient). Mengapa hal itu tidak kita miliki? Jawabannya karena kita jarang mendekati Allah. Salah satu buktinya adalah kita sering meninggalkan shalat. Padahal shalat sangat penting bagi kehidupan manusia. Untuk mengetahui pentingnya shalat tersebut, maka pada kesempatan kali ini saya akan membawakan topik Urgensi dan Fungsi Shalat dalam Kehidupan Manusia. Dengan landasan QS. Al-Ma’arij ayat 19-23: “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah dan kikir, apabila ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, mereka itu tetap mengerjakan shalatnya”. Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Dalam firman Allah Swt tersebut, terungkap tiga sifat buruk manusia, yaitu berkeluh kesah, kikir dan tidak mau berinfak. Namun, sifat-sifat itu bisa dihilangkan dan dikikis habis dengan melakukan shalat. Itulah manfaat nyata dari shalat bagi orang yang mendirikannya. Jika kita kaji lebih dalam, shalat yang dilakukan dengan terus menerus bukan saja menghilangkan penyakit keluh kesah dan kikir. Tapi juga akan sanggup menjadi tameng dari kemaksiatan, mem bersihkan jiwa dari sifat iri, hasad, sombong bahkan bisa membuat hati menjadi tenteram. Bukankah ketika kita bersujud dalam shalat, kita menyadari bahwa yang paling berkuasa dan yang ada di atas segala-galanya adalah Allah? Sehingga kita tidak berhak untuk bersikap sombong. Dan bukankah ketika shalat, kita berhadapan langsung dengan Allah? Sehingga kita malu untuk berbuat dosa dan maksiat. Bahkan jika shalat dilakukan secara istikomah dan benar, kita akan mendapatkan manfaat tidak saja secara rohani, tetapi juga jasmani, sebab penelitian modern menemukan bahwa gerakan LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Urgensi dan Fungsi Shalat Dalam Kehidupan Manusia
shalat sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Lalu, bagaimana dengan kondisi umat Islam zaman sekarang dalam melaksanakan shalat? Ternyata hadirin, tidak sedikit ma syarakat kita yang selalu merekayasa dalih untuk bisa meninggalkan shalat, baik dengan dalih kesibukan kantor, tanggung di perjalanan, ketiduran, bangun kesiangan bahkan yang paling memalukan meng anggap shalat sebagai penghalang dan penghambat terhadap segala aktifitas kehidupan karena terlena, terbuai dan terpedaya oleh manis nya bujuk rayuan setan. Bila kebiasaan ini terus mengkristal dalam diri kita dan meng gejala di negeri kita, maka saya yakin ketentraman, kedamaian, dan persaudaraaan hanya akan menjadi khayalan dan mimpi belaka. Apalagi dewasa ini negeri kita tengah dilanda multikrisis yang tidak pernah kunjung henti, membuat orang-orang yang jauh dari shalat, jauh dari Allah, jauh dari sujud dihinggapi penyakit stres, frustasi bahkan tidak jarang bunuh diri dan membunuh sesamanya sendiri karena sesuap nasi. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian dari Biro Kesehatan Mental di Kota New York, tercatat 65% manusia terjangkit penyakit setengah gila atau psikoneurosa. Bahkan Dr. Combi Robinson me nambahkan 80% orang-orang yang sakit di Amerika Serikat (AS), penyakitnya disebabkan oleh penyakit gelisah, dan jiwa yang tidak tenteram. Lalu mampukah shalat berfungsi mengobati penyakitpenyakit tersebut? Jawabannya, mari kita renungkan firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 45: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguh nya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Demikian jelas, bahwa dengan shalat yang benar-benar khusyuk akan bisa mengobati dan menjadi penolong bagi segala macam problem dalam kehidupan. Muncul pertanyaan, lalu me ngapa banyak orang enggan melaksanakan shalat? Menurut Abu LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
119
120
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Sangkan dalam bukunya Pelatihan Shalat Khusyuk, ada lima alasan orang meninggalkan shalat, yaitu: pertama, belum pernah me rasakan nikmatnya shalat; kedua, belum pernah merasakan manfaat shalat; ketiga, menganggap shalat sebagai suatu beban; keempat, menganggap shalat mengurangi waktu kerja; dan kelima, belum me mahami bahwa shalat merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengatasi problem hidup. Padahal, Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa fungsi shalat membersihkan kotoran, yaitu bersih badan dan pakaian dari najis, bersih diri dari dosa, bersih jiwa dari akhlak yang buruk, dan bersih pikiran hanya mengingat Allah, lebih tandas lagi Allah menerangkan dalam al-Qur’an surat al-Ankabut ayat 45: “Dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar.” Hadirin, demikian jelas bahwa shalat mencegah berbagai per buatan keji dan munkar. Oleh karena itu, sikap-sikap sombong, takabur, iri, dengki, malas dan sebagainya akan terkikis habis jika kita istiqamah dan khusyuk dalam shalat. Dengan demikian, shalat merupakan motor penggerak dalam menciptakan amal baik, shalat merupakan “inner power” dalam melakukan amal shaleh dan mengcounter amal salah. Semakin baik kualitas shalat seseorang akan baik pula amal perbuatannya, sebaliknya semakin buruk kualitas shalat seseorang akan semakin mudah dia terjatuh pada kemaksiatan. Pantas Rasul mengingatkan kita, “Amalan yang mulamula di hisab dari seorang hamba di hari kiamat adalah shalat, jika shalatnya baik, akan baik pula seluruh amalnya. Sebaliknya, jika shalatnya jelek, maka jelek pula semua amalannya.” Hadirin, selain fungsi tadi, shalat juga merupakan refleksi dzikir kepada Allah. Dalam analisis Dr. Fazlur Rahman, dzikir merupakan metode atraktif dan supermotivatif yang dapat di pergunakan untuk melatih jiwa manusia menuju ketenangan. Allah melukiskan dalam al-Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 28, “Yaitu orang-orang yang beriman yang tenang hati mereka, ingatlah hanya dengan berdzikir kepada Allah hati menjadi tenang.” Itulah hadirin informasi sekaligus janji Allah tentang fungsi akhir dari shalat dalam LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Urgensi dan Fungsi Shalat Dalam Kehidupan Manusia
kehidupan manusia yaitu tercapainya ketenangan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Dengan demikian, syarahan ini dapat disimpulkan, shalat merupakan ibadah mahdah yang memiliki fungsi penting dalam kehidupan manusia, yaitu: dengan shalat kita bisa tercegah dari perbuatan keji dan munkar, dengan shalat kita siap menghadapi problema hidup dan kehidupan, dan dengan shalat akan tercipta ketenangan dan ketentraman jiwa. Karena itu, Jika Rene Descartes seorang filosof Barat berani berujar, Cogito Ergosum, aku berpikir maka aku ada. Maka kita harus berani berkata, “aku shalat maka aku ada; aku berdzikir maka aku ada; aku tidak shalat maka aku tidak ada”.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
121
KONSEP KELUARGA SAKINAH MAWADDAH WARAHMAH MENURUT AL-QUR’AN
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Prof. Dr. Quraish Shihab dalam bukunya Wawasan al-Qur’an me nyatakan, Keluarga merupakan unit terkecil dari sebuah bangsa. Kebahagiaan sebuah keluarga merupakan miniatur dari kebahagiaan masyarakat dan bangsa. Ungkapan tersebut mengilustrasikan kepada kita bahwa negara yang thayyibah akan terwujud apabila masyarakat sudah marhamah, masyarakat marhamah akan terbentuk apabila keluarga sudah sakinah, dan keluarga yang sakinah akan tercipta bila dihiasi dengan akidah, mawadah, warahmah. Dengan profil seorang ayah yang bijaksana dan berwibawa, dengan figur seorang ibu yang penyayang, penyantun dan mau membesarkan anak-anaknya. Inilah yang dimaksud dengan keluarga sebagai sekolah pertama dan utama. Namun sayang, seiring dengan kesibukan bapak dan ibu dalam bekerja ternyata telah menggusur dan menggeser cita-cita keluarga
123
124
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
tersebut menjadi “A mere over night parking please, mainly for sex relationship (keluarga hanya sebagai tempat persinggahan di malam hari terutama untuk hubungan seksual)”, demikian ungkapan Patirin Sorokin dalam karya monumentalnya yang bejudul Family in Modern of Culture. Karena itu, mengingat pentingnya keluarga tersebut, pada ke sempatan ini kami akan membahas Konsep Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah Menurut Al-Qur’an. Dengan landasan QS. ArRum ayat 21: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” Ayat tersebut menginformasikan kepada kita, bahwa di antara tanda-tanda kebesaran Allah adalah Dia telah menciptakan manusia secara berpasang-pasangan dengan tujuan agar membentuk kehidupan keluarga yang sakinah, sedangkan modal dasar yang disediakan untuk menggapai tujuan tersebut adalah mawadah warahmah. Lalu apakah mawadah warahmah itu? Ibnu Abbas dalam Tanwirul Miqbas fi Tafsir Ibnu Abbas menjelaskan, mawadah adalah kecintaan seseorang terhadap pasangannya secara fisik atau jasmaniyah, sedangkan rahmah adalah rasa kasih sayang seseorang terhadap pasangannya secara psikologis dengan tanpa melihat kejelekan fisik pasangannya itu sedikit pun. Dua modal inilah yang mampu menciptakan kekuatan lahir batin pasangan suami istri untuk mendayung bahtera rumah tangga supaya hidup tenang, saling peduli, saling mencintai dan saling menyayangi. Timbul pertanyaan, apakah potret keluarga sekarang sudah sesuai dengan konsep keluarga sakinah tadi? Jawabannya, secara jujur kita tidak mungkin menutup mata dari kasus demi kasus yang terungkap ternyata telah mencerminkan kehancuran moral yang berangkat dari keluarga yang tidak sakinah dan harmonis. Sebagai bukti, ada anak yang memperkosa ibu kandungnya, ada ayah yang LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Konsep Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah Menurut Al-Qur’an
meniduri anak perempuannya, ada ibu yang menjual anak gadis nya. Bahkan tidak sedikit suami yang berselingkuh dengan wanita lain, tidak sedikit istri yang menyimpan pria pemuas nafsu, bahkan menurut data terkahir bahwa di kota-kota besar terungkap dari tiga orang suami maka dua orang di antaranya pernah menyeleweng atau melakukan perselingkuhan. Bukan itu saja, yang lebih mengkhawatirkan muncul keluarga liberal yang bebas dari aturan norma dan agama, lahir keluarga multilateral dengan kesibukan masing-masing anggota keluarga, bapak pergi ke kantor, ibu pergi arisan, terserah anak mau pergi kemana, ke diskotik, kebut-kebutan di tengah jalan atau mabukmabukan sampai mampus. Naudzubillahi min dzalik. Padahal hadirin anak adalah amanat Allah yang harus dijaga dan dipelihara oleh orang tua. Hal tersebut di pertegas Allah dalam surat at-Tahrim ayat 6: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (Q.S. At-Tahrim: 6) Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Imam Ali Ash-Shabuni dalam Shofwa at-Tafasir menjelaskan ayat tersebut, “Jagalah dirimu, dan peliharalah istri-istri dan anak-anakmu dari siksaan neraka yang panas dan pedih, dengan cara memerintahkan mereka meninggalkan maksiat, mengerjakan ketaatan, serta mendidik dan mengajari mereka.” Dengan demikian, ayat tersebut merupakan landasan teologis dan metodis bagi orang tua dalam menjaga anak-anaknya sebagai amanah Allah. Yaitu, orang tua selain berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan materi kepada anak, berkewajiban pula memenuhi kebutuhan immateri berupa pendidikan dan bimbingan. Kenapa demikian? Sebab materi tidak menjamin anak hidup bahagia bila tanpa kasih sayang sang orang tua, materi tidak menjamin anak LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
125
126
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
sukses di masa depan bila tanpa pedidikan dan bimbingan. Sejarah membuktikan, bukankah orang seperti Alfredo Timoti seorang mafia kelas kakap dunia, Jhonson The Lion Boy seorang La Cosa Nostra atau premannya Amerika, Kazuo nomigaki seorang Yakuza atau premannya Jepang, serta Lee Tiger Lee, seorang Triad atau premannya Hongkong, mereka membikin keonaran di dunia, mereka membajak pesawat terbang, menjadi gemong narkoba, memperjualbelikan wanita, ternyata mereka adalah sosok anakanak muda yang terlahir dari seorang wanita yang tidak pernah betah di rumah, mereka bergelimangan harta tetapi tidak pernah tersentuh kasih sayang orang tua. Pertanyaannya, apakah kita sebagai orang tua mau mem punyai anak-anak seperti mereka? Tentu tidak. Karena itu, mari kita didik anak-anak kita sejak dini dengan ajaran agama. Mari ciptakan keluarga yang harmonis, serta jadilah orang tua yang penyayang terhadap anak-anaknya. Jika sikap ini yang diaplikasikan orang tua insya Allah akan lahirlah auladan abraran, anak-anak yang sholeh, taat, menjadi dambaan orang tua, keluarga, masyarakat, nusa bangsa dan agama. Anak-anak seperti inilah yang kelak akan dikumpulkan oleh Allah beserta orang tuanya, dan anak-anak inilah yang mampu menolong orang tuanya dari siksaan akhirat. Hal tersebut sesuai dengan janji Allah dalam surat aT-Thur ayat 21: “Dan orng-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka dan Kami tiada mengurangi sedikit pun pahala dari amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” Demikian janji Allah apabila orang tua beriman dan mau men didik anak-anaknya dengan keimanan maka Allah akan menyatu kan mereka di akhirat dan diberikan pahala yang berlimpah Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Dengan demikian, dari uraian tadi dapat disimpulkan, keluarga merupakan bagian dari bangsa, jika kita mendambakan bangsa yang maju dan jaya, maka ciptakanlah keluarga yang sakinah, mawadah, LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Konsep Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah Menurut Al-Qur’an
warahmah, yaitu keluarga yang dihiasi dengan akidah dan agama, suami istri bisa menjalankan kewajibannya dan mendidik anaknya sebagai penerus laku penyambung tongkat estafet perjuangan bangsa. Mudah-mudahan kita diberikan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Amien.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
127
MEMBANGUN ETOS KERJA DALAM MEMAJUKAN BANGSA
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati “All man activitiy and man entire life are ibadat if they in accordant with the law of the good is Allah (Segala aktifitas dan kreatifitas manusia apabila disandarkan karena Allah dan sesuai dengan aturan Allah, maka itu termasuk ibadah)”, demikian ungkapan Abu A’la AlMaududi dalam bukunya Toward Understanding of Islam. Ungkapan tersebut mengilustasikan kepada kita agar jangan duduk termenung, berpangku tangan, melainkan harus bangkit berdiri, menyingsingkan lengan baju, melangkahkan kaik ke depan untuk bekerja, berkarya, dan berusaha, sebab bekerja dalam Islam terhitung ibadah. Namun sayang, bangsa kita saat ini masih dihinggapi mentalmental pemalas, watak-watak penganggur, dan walaupun bekerja tetapi etos kerjanya sangat rendah. Akibatnya kita tertinggal jauh oleh bangsa-bangsa lain, Jepang sudah mampu membikin rumah kaca tahan gempa kita masih bingung memikirkan besok makan
129
130
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
apa, perekonomian kita dikuasai bangsa China, teknologi kita di kuasai oleh Jerman, informasi kita dikuasai oleh Barat. Eksesnya, kita menjadi bangsa yang lemah yang hanya menjadi bangsa peng ekor dan penonton, yang mengikuti, meniru dan menggantungkan diri terhadap bangsa-bangsa yang maju, demikian ungkapan Ibnu Khaldun dalam karya monumentalnya yang berjudul al-Muqaddimah. Karena itu, jika bangsa kita ingin maju dan bersaing dengan negara lain, salah satu solusinya adalah dengan meningkatkan etos kerja, dan untuk mengoptimalkan hal tersebut pada kesempatan berbahagia ini kami akan membahas Membangun Etos Kerja dalam Memajukan Bangsa. Dengan landasan QS. At-Taubah ayat 105: “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Demikian penegasan Allah kepada kita agar mau giat bekerja, berusaha, dan berkarya yang diisyaratkan dalam kalimat i’malu maa syi’tum berkerjalah kamu sesuai dengan skill dan profesi masingmasing, demikian penafsiran Imam Ali Ash-Shabuni dalam Shafwa aT-Tafasir. Kita kaji lebih jauh, dalam ayat tersebut terdapat kalimat ”i’malu”, secara semantik merupakan sighat amar (redaksi perintah), sedangkan kaidah Ushul Fiqih mengatakan: “Pada dasarnya perintah itu menyatakan suatu kewajiban”. Dengan demikian, wajib hukum nya bagi kita semua untuk bekerja dan berusaha sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Berkaitan dengan hal itu, Prof. Dr. Quraish Shihab menjelas kan, secara eksplisit ayat tadi mengandung tiga perintah Allah kepada kita. Pertama, kita harus memiliki mental baja, tidak mudah menyerah dalam berusaha, sebab hasil kerja kita akan dilihat oleh Allah, Rasul dan orang-orang beriman, dan kelak akan mendapat balasan berupa kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Kedua, kita harus mampu memanfaatkan waktu kita sebaik-baiknya, sebab LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Membangun Etos Kerja Dalam Memajukan Bangsa
kelalaian memanfaatkan waktu sedetik saja akan mengakibatkan kegagalan di masa depan, karena itu orang barat bilang “waktu adalah uang dan lebih berharga dari emas mutiara”. Ketiga, dalam bekerja kita jangan lupa berdoa kepada Allah, sebab manusia hanya wajib berusaha, Allah lah yang menentukan hasilnya. Jika sikap tersebut sudah menghujam di dalam kalbu, ter tancap dalam sanubari, bangsa kita pasti akan memiliki etos kerja yang tinggi, dan dengan etos kerja yang tinggi inilah bangsa kita bisa maju. Sejarah membuktikan bukankah dengan etos kerja yang tinggi lahirlah orang-orang besar yang mampu merubah dunia, dengan etos kerja yang tinggi muncullah karya-karya produktif dan dengan etos kerja yang tinggi suatu bangsa akan menguasai peradaban. Pepatah barat mengatakan “Many great man started from the newspaper boy” banyak orang besar mengawali karirnya hanya dengan berjualan koran. Bukan jualan korannya yang harus kita tiru, tetapi etos kerjanya yang harus kita teladani. Karena itu, pantas kalau Amin Rais dalam sebuah tulisannya mengatakan, “Lebih baik kita meniru mental kinerja para pemulung, para penjual koran dan para pengamen jalanan daripada meneladani mental kerja pegawai kantoran, mereka datang ke kantor jam sembilan, nyampe di kantor langsung baca koran, habis baca koran langsung ngobrol tak karuan, jam sebelas baru bekerja, jam dua belas istirahat sampai jam tiga belas, tiba-tiba jam empat belas sudah pulang tanpa menghasilkan apa-apa.” Padahal, Islam tidak mengajarkan kemalasan, Islam tidak meng ajarkan kita rajin ibadah tapi lupa bekerja, tetapi Islam mengajarkan agar kita memiliki mental disiplin yang tinggi, Islam mengajarkan agar setelah beribadah kita rajin berusaha. Hal ini Allah pertegas dalam firman-Nya surat Al-Jumu’ah ayat 10: “Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyakbanyaknya supaya kamu mendapat keberuntungan.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Khalid ‘Abdurrahman Al-Aki dalam Shafwa Al-Bayan Lima’ani Al-Qur’an, menjelaskan maksud ayat itu, “Jika kamu telah menunaikan LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
131
132
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
shalat maka berpencarlah untuk bekerja memenuhi kebutuhan kamu.” Inilah watak seorang mukmin sejati yang menyeimbangkan antara ibadah ritual dan sosial. Rasulullah mengilustrasikan ke pribadian mereka, “Jika malam mereka bagaikan rahib-rahib rajin beribadah, namun jika sang fajar menyingsing mereka laksana srigala bersimbah peluh, berkuah keringat, mencurahkan segenap potensi untuk berkarya dan berkarya.” Dengan konsep inilah, Islam telah berhasil membangkitkan energisitas umat terdahulu hingga menguasai peradaban dunia. Lalu bagaimanakah keadaan umat Islam sekarang? Dr. Ismail Sabri Abdalla, seorang pengamat dunia ketiga melaporkan, umat Islam saat ini termasuk bangsa Indonesia adalah umat terbelakang, umat terlemah, jauh tertinggal oleh bangsa-bangsa lain. Kita jauh tertinggal oleh Amerika yang Kapitalis, kita jauh tertinggal oleh Rusia yang Sosialis, kita jauh tertinggal oleh Korea yang Konfusionis Tois, bahkan kita jauh tertinggal oleh Jepang dan China yang Budhis Tois. Kenapa mereka bisa maju sementara kita umat Islam tertinggal? Jawabannya, karena mereka memiliki etos kerja yang tinggi sedangkan kita masih dililit oleh mental-mental apatis, statis, pesimis, bahkan mental-mental pengemis. Karena itu, melalui mimbar Jum’at ini saya menghimbau, “Hai umat Islam, hai bangsa Indonesia, hai para pemuda bangkit dan bangkitlah, songsonglah masa depan ini dengan giat berkarya, mari tinggalkan kemalasan, isi masa muda kita dengan mengukir prestasi. Ingat, manusia pemalas tidak akan pernah merasakan manis nya madu tapi akan tenggelam dalam pahitnya empedu. Artinya, manusia pemalas dan memiliki etos kerja yang rendah tidak akan pernah meraih kesuksesan dalam hidupnya. Sebaliknya, jika kita umat Islam sudah giat berusaha, bangsa Indonesia sudah memiliki etos kerja yang tinggi, serta para pemuda mampu mengisi masa mudanya dengan berbagai kreasi, insya Allah bangsa kita akan maju, mampu bersaing, sehingga mendapatkan hidup dan kehidupan yang bahagia. Hal ini sesuai dengan janji Allah dalam surat An-Nahl ayat 97: LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Membangun Etos Kerja Dalam Memajukan Bangsa
“Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Dengan demikian, dari uraian tadi dapat disimpulkan, bahwa umat Islam saat ini merupakan umat yang tertinggal jika di bandingkan umat lainnya di dunia. Salah satu penyebabnya adalah karena kita memiliki etos kerja yang rendah. Oleh karena itu, jika kita ingin maju mulai saat ini mari satukan persepsi, samakan visi, dan kompakkan aksi untuk bangkit, bekerja, dan berkarya demi Indonesia tercinta. Sebab hanya dengan berusaha, bekerja, dan berkaryalah, maka Allah akan memberikan kepada kita hayatan thayibatan, kehidupan yang sukses baik di dunia maupun di akhirat.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
133
MEMBUDAYAKAN TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Tahun 1979, di kota Vatikan Roma, diadakan Konferensi Agama Internasional yang dihadiri oleh seluruh tokoh pembesar agama dunia. Dalam konferensi tersebut terungkap, bahwa Indonesia merupakan negara percontohan dalam kehidupan toleransi antar umat beragama. Bahkan Paus Paulus II pun mengatakan, “Indonesia meskipun terdiri dari beragam suku bangsa, bahasa, adat istiadat, dan agama, namun hidup dalam kerukunan dan keramahtamahan.” Namun sayang, kekaguman dunia Internasional tersebut kini tinggal kenangan, sebab perbedaaan suku bangsa, bahasa, adat istiadat, dan agama kini sering menjadi pemicu dan pemacu lahirnya fanatisme buta, persaingan tidak sehat, perselisihan, perpecahan, bahkan gontok-gontokan yang mengikis habis nilai-nilai toleransi yang selama ini kita jaga. Kita perhatikan, kerusuhan demi kerusuhan akhir-akhir ini mulai muncul di berbagai daerah laksana cendawan di musim hujan,
135
136
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
mulai kerusuhan Sambas, Sampit, Ambon, Timor Timur, Poso, Bogor, Kuningan, Pandeglang, sampai Temanggung, Jawa Tengah. Penyebab utama kerusuhan tersebut menurut pengamat sosial bersumber dari masalah SARA, terutama agama. Pertanyaannya, apakah ada agama yang mengajarkan umatnya untuk bermusuhan dan melakukan tindakan kekerasan? Tentu tidak ada. Oleh karena itu, agar perbedaan agama tidak melahirkan permusuhan, kita harus membudayakan toleransi antar umat beragama. Mengingat betapa penting hal tersebut, maka pada kesempatan ini kami akan membahas topik Membudayakan Toleransi antar Umat Beragama. Dengan landasan QS. Al-Kafirun ayat 1-6: “Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku.” Sababun nuzul ayat tersebut, menurut Imam As-Suyuti dalam Lubabun Nuqul Fi Asbab al-Nuzul adalah berkenaan dengan ajakan kafir Quraisy kepada Rasulullah untuk bergantian menyembah Tuhan masing-masing. Satu tahun menyembah Allah, satu tahun lagi me nyembah berhala. Tatkala itu, turun ayat tersebut yang menolak keras ajakan mereka yang diisyaratkan dalam kalimat, “Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku.” Dengan demikian, Islam mempunyai konsep yang jelas dan tegas dalam masalah kehidupan beragama. Dalam masalah muamalah kita boleh bertoleransi. Tapi dalam masalah akidah dan ibadah, Islam dengan tegas mengatakan Laa Ilaaha Illallah (tiada Tuhan selain Allah), dan sampai tetes darah penghabisan tetap Laa Ilaaha Illallah. Namun demikian, Islam tidak pernah mengganggu akidah agama lain. Sejarah membuktikan, agama Akhaton masuk ke Mesir dengan LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Membudayakan Toleransi Antarumat Beragama
meng hancurkan tempat-tempat ibadah agama Amon. Agama Kristen masuk ke Mesir dengan membunuh penganut agama Mesir kuno. Agama Romawi Paganis masuk ke Mesir dengan membunuh penganut Kristen Koptik. Sementara Islam masuk ke Mesir, tidak satu pun rumah ibadah yang dibakar, tidak seorang pun pendeta yang dibantai. Bahkan Rasulullah pernah bersabda, “Siapa saja yang menyakiti kafir dzimi sungguh telah menyakitiku, dan barangsiapa menyakiti aku berarti telah menyakiti Allah.” Sejarah tersebut menunjukan bahwa Islam bukan agama sadis, Islam bukan bengis, bahkan Islam bukan agama teroris, sebagai mana dituduhkan Barat saat ini. Tapi Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Dengan demikian, kalau akhir-akhir ini terjadi teror dan pengeboman seperti di Legian Kuta Bali, Hotel Mariot, dan Kedubes Australia, yang katanya dilakukan oleh orang-orang yang beragama Islam. Di sini, kami tegaskan semua itu bukan dari ajaran Islam, sekali lagi bukan ajaran Islam, tapi lebih disebabkan karena faktor kepentingan golongan dan ulah kelompok tertentu yang ingin me nodai kemuliaan Islam. Timbul pertanyaan, apa yang kita lakukan agar kerukunan umat beragama tetap terjaga? Sebagai jawabannya, kita renungkan firman Allah dalam surat Al-An’am ayat 108: “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.” Firman Allah ini mengajarkan kepada kita umat Islam agar jangan menghina, melecehkan, dan memerangi ajaran agama lain. Biarkanlah kaum Kristiani mengamalkan ajaran cinta kasih, Isa al-Masih. Silahkan umat Hindu mengamalkan Veda-Vedanta, Resi Agatya. Demikian juga kepada umat Budha biarkan menjalankan ajaran Dharma, Shidarta Gautama. Oleh karena itu, mengingat betapa besar penghargaan Islam terhadap agama lain, maka kami menghimbau kepada penganut agama tersebut hendaklah juga menghormati agama Islam. Tolong LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
137
138
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
jaga kemuliaan dan kehormatan Islam di negeri ini. Kepada kaum Hindu tolong jangan mendirikan Wihara di pemukiman muslim. Kepada kaum Budha tolong jangan menyebarkan agama kepada orang yang sudah beragama. Dan kepada kaum Kristen tolong jangan memaksa umat Islam untuk masuk agamamu. Jangan mem berikan sumbangan, makanan, dan obat-obatan dalam rangka men jebak umat Islam agar berpindah agama. Tapi berikanlah semua itu dengan niat semata-mata demi kemanusiaan. Jika setiap pemeluk agama sudah mau menghormati dan menghargai agama orang lain, saya yakin kerukunan umat ber agama di negeri ini akan terwujud, sehingga kerusuhan dan ke kerasan atas nama agama tidak akan terjadi lagii. Bagi kita umat Islam yang berusaha menciptakan kerukunan tersebut berarti telah melakukan amal shaleh karena telah memberikan manfaat bagi nusa, bangsa, dan agama. Sebagai balasannya Allah berjanji dalam surat Al-Maidah ayat 9: “Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, (bahwa) bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Dari uraian tadi dapat diambil kesimpulan, bahwa untuk membina kerukunan umat beragama di negeri ini kita harus saling menghormati, menghargai, dan bertoleransi dalam bentuk memberikan kebebasan kepada masing-masing pemeluk agama untuk melaksanakan ajarannya masing-masing. Dan ingat jangan mengganggu dan menghina agama Islam dengan cara apa pun. Sebab Islam tidak pernah mengganggu agama lain. Jika sikap ini yang kita budayakan kerukunan umat beragama ini akan segera terwujud.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
BAHAYA SIFAT MUNAFIK DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Sepanjang sejarah peradaban manusia, kita mengenal ada tiga golongan manusia. Pertama, mukminun, golongan orang yang beriman kepada Allah. Kedua, kafirun, golongan orang yang ingkar kepada Allah. Ketiga, munafiqun, golongan orang yang bermuka dua, lain di hati lain di bibir, manis di luar pahit di dalam, srigala berbulu domba, musuh dalam selimut. Apabila datang kepada golongan mukmin, mereka mengaku beriman, namun apabila datang kepada golongannya, mereka mengatakan “aku hanya menipu orang mukmin”. Pada orde lama ngaku paling orde lama, pada orde baru ngaku paling orde baru, para era reformasi ngaku paling reformasi. Padahal mereka justru adalah oknum-oknum orde lama, oknum-oknum orde baru, dan oknum-oknum reformasi yang membahayakan bangsa ini. Sebab munafik adalah penyakit berbahaya yang dapat mewabah, menggrogoti bahkan menghancurkan sendi-sendi kehidupan bangsa.
139
140
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Karena itu, dalam rangka mewaspadai sifat munafik tersebut, pada kesempatan ini kami akan membahas Bahaya Sifat Munafik dalam Kehidupan Berbangsa. Dengan landasan QS. Al-Munafiqun ayat 1-3: “Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata, “Kami mengakui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah”. Dan Allah Mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.” Ayat tadi secara eksplisit mendeskripsikan tiga sifat munafik yang harus kita hindari. Pertama, orang-orang munafik selalu berbuat dusta. Kedua, orang munafik selalu menjadikan sumpah sebagai perisai untuk melindungi diri. Ketiga, orang munafik selalu mencegah orang lain untuk beribadah kepada Allah. Tiga sifat munafik tersebut, apabila kita analisis senantiasa melekat pada sebagian manusia dari dulu, kini dan masa yang akan datang. Bahkan secara jujur kita akui tidak sedikit aparat pemerintah kita yang terjangkit ketiga sifat tersebut. Sebagai bukti, ada pejabat yang membikin janji muluk-muluk tapi ternyata hasilnya nol besar. Di depan rakyat menjanjikan lagu-lagu merdu, mendendangkan syair-syair indah, tapi di belakang rakyat tidak segan-segan men cekik, memperkosa dan membunuh hak-hak rakyat. Ada lagi orang yang bilang “kalau partaiku kamu pilih, kampung ini dijamin terang, jalan akan diaspal, kabel telepon nyampai deh”, tapi ternyata setelah ke inginannya terpenuhi kampung tetap gelap gulita, aspal tiada, dan kabel telepon menjadi wahon pribadi saja. Belum lagi banyak orang yang menebarkan fitnah, mengadu domba antar suku dan agama, padahal hanya untuk kepentingan golongan saja. Karena itu apabila sifat munafik tersebut kita biarkan, akan lahir corak masyarakat jahiliyah, para pengusaha bermental Tsa’labah, para penguasa berotak Namrudz berhati Fir’aun keberadaannya bukan sebagai pelindung rakyat, tapi sebagai penindas dan pemeras rakyat. Akibatnya pembangunan yang kita cita-citakan tapi ketimpangan yang sekarang kita rasakan, reformasi yang kita idam-idamkan tapi LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Bahaya Sifat Munafik Dalam Kehidupan Berbangsa
destruksi dan kerusakan yang sekarang kita rasakan. Itulah bahaya sifat munafik dalam kehidupan berbangsa. Lalu, bagaimanakah sikap orang munafik itu apabila berhadapan dengan alam? Sebagai jawabannya Allah telah menjelaskan dalam surat AlBaqarah ayat 205: “Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk meng adakan kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.” Demikian penegasan Allah mengenai sifat munafik yang selalu merusak alam, yang diisyaratkan dalam kalimat, “Apabila mereka berjalan di muka bumi ini mereka selalu menebarkan kerusakan, membuat keonaran, dan menyebarkan kemaksiatan”, demikian penafsiran Imam Ali Ash-Shabuni dalam Shafwa At- Tafasir. Berkaitan dengan hal tersebut, Prof. Dr. Quraish Syihab me nyatakan, “Saat ini kita menyaksikan banyak kerusakan alam lingkungan disebabkan keserakahan manusia-manusia munafik yang ingin menguasai alam dengan dalih pembangunan”. Sebagai bukti lahan-lahan yang subur telah dirubah menjadi mega-mega proyek, gunung-gunung digunduli, perusakan ekosistem di lautan, pembuangan sampah dan limbah industri secara sembarangan. Akibat semua itu terjadi banjir besar di Jakarta, banjir lumpur di Sidoarjo, tanah longsor di Jawa Timur, dan banyak lagi bencan alam yang disebabkan ulah tangan orang-orang munafik. Lalu, bagaimanakah sikap kita dalam menghadapi orang munafik tersebut? Jawabannya, pertama, kita harus senantiasa ber-tabayyun, mengadakan chek and richek serta bersikap waspada terhadap perkataan, janji dan informasi yang di bawa oleh mereka. Sebab jika kita tidak waspada malapetaka yang menimpa kita. Apalagi saat ini kondisi masyarakat kita mudah terpancing dengan isu murahan. Bukankah terjadinya pembunuhan dengan dalih dukun santet itu karena perbuatan orang munafik. Bukankah terjadinya tawuran antar warga itu ulah orang munafik dan bukan kah terjadinya peperangan antar suku, partai, dan agama itu akibat provokasi munafik? LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
141
142
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Kedua, kita harus merapatkan barisan, mempererat ukhuwah, dan memperluas tali silaturahmi dalam rangka mempersempit gerak langkah perbuatan munafik. Ketiga, kita harus senantiasa mengadakan muhasabah dan introspeksi diri agar tidak sampai ter jangkit penyakit munafik ini, sebab jika terjangkit penyakit ini, kita akan menjadi manusia-manusia perusak baik terhdap diri sendiri, orang lain dan keutuhan bangsa ini. Oleh karena itu, pantas mengingat bahayanya penyakit munafik ini, Allah memberikan balasan kepada mereka berupa dimasukan ke jurang api neraka. Hal tersebut Allah tegaskan dalam firman-Nya surat an-Nisa ayat 145: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan men dapat seorang penolong pun bagi mereka.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Dari uraian tadi dapat disimpulkan, munafik merupakan penyakit berbahaya, yang dapat mengancam, menggerogoti dan memporak-porandakan sendi kehidupan bangsa. Karena itu, agar kita tidak terjangkit penyakit ini langkah yang harus kita lakukan antara lain: mengadakan tabayyun terhadap semua informasi, mem pererat tali silaturahmi dan senantiasa melakukan introspeksi diri. Mudah-mudahan Allah menjauhkan bangsa kita ini dari orangorang munafik. Amin.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
URGENSI AKTUALISASI ZAKAT DALAM MENYEJAHTERAKAN UMAT
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Dr. Ismail Rajhi Al-Faruqi, mantan Direktur Lembaga Pengkajian Islam Internasional, mengatakan, “Kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan merupakan tiga permasalahan besar yang saat ini dihadapi oleh hampir seluruh negara berkembang, termasuk Indonesia. Namun dari ketiganya, kemiskinan merupakan yang paling berbahaya. Sebab kebodohan dan keterbelakangan itu muncul akibat adanya kemiskinan”. Dikemukakan beberapa konsep perekonomian untuk meng entaskan kemiskinan. Muncul konsep komunisme, gunakan prinsip kami, samaratakan perekonomian, apa yang dirasakan orang kaya harus pula dirasakan orang miskin. Sejenak prinsip ini kelihatan mulia, namun pada akhirnya melahirkan keirihatian bagi si kaya dan kemalasan bagi si miskin. Lahir konsep kapitalisme, gunakan prinsip kami, tiaptiap individu yang mempunyai modal bebas untuk menguasai perekonomian. Namun pada akhirnya prinsip ini hanya melahirkan
143
144
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
“the rich richer and the poor poorer” yang kaya semakin kaya dan yang miskin bertambah miskin. Yang kuat menindas yang lemah, yang pintar memakan yang bodoh, yang kaya membunuh yang miskin. Akibatnya, nasib orang miskin selalu di bawah, diinjak-injak, diperas, ditindas, dicekik, diperkosa bahkan di bunuh hak-haknya. Dalam polemik tersebut, muncul konsep Islam dengan prinsip keseimbangan dalam mendistribusikan harta, agar harta tidak hanya bergulir pada orang-orang kaya tapi mengalir pada kaum dhua’fa. Prinsip ini hadirin salah satunya dapat diaplikasikan melalui zakat. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami akan membahas Urgensi Aktualisasi Zakat dalam Mensejahterakan Umat. Dengan landasan QS. At-Taubah ayat 103: “Ambillah zakat-zakat itu dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Sababun nuzul ayat ini menurut Imam As-Suyuti dalam Lubabun Nuqul fi Asbabin Nuzul, adalah berkenaan dengan permintaan Abi Lubabah kepada Rasulullah. Dia berkata, “Ya Rasulullah, harta kami banyak, ambillah dan shadaqahkanlah atas namaku serta mintakan ampunan bagi kami.” Rasul menjawab “Maaf Lubabah, saya tidak diperintahkan olah Allah untuk mengambil harta siapapun”. Tatkala itu turun ayat tadi memerintahkan kepada Rasul untuk mengambil harta Lubabah sebagai zakat, diisyaratkan dalam kalimat: “Ambillah zakat-zakat itu dari sebagian harta mereka.” Lalu, apakah gerangan hikmah diwajibkan zakat? Ayat tadi menjelaskan ada tiga hikmah diwajibkan zakat. Pertama, untuk membersihkan harta dari hak-hak orang lain, hak-hak fakir miskin, hak orang-orang yang terkapar di pinggir jalan, hak orang-orang yang tidur di kolong jembatan, hak orang-orang yang merintih menahan sakit karena kelaparan dan hak orang-orang yang merasakan pahit pekik getirnya kehidupan. Kedua, untuk menyucikan jiwa dari berbagai penyakit tercela. Ketiga, untuk me nimbulkan ketenangan dalam kehidupan. LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Urgensi Aktualisasi Zakat Dalam Menyejahterakan Umat
Jika orang kaya sudah mau berderma, konglomerat mau membayar zakat, pejabat peduli nasib rakyat, akan lahirlah tatanan kehidupan yang aman, nyaman, adem, ayem, dan tentrem. Sebaliknya jika orang kaya malas bersedekah, konglomerat enggan berzakat, akan lahirlah kecemburuan dan kesenjangan sosial antara orang kaya dan orang miskin. Akibat kecemburuan dan kesenjangan sosial tersebut, muncul tindak kriminal, pencurian, penjarahan, perampokan bahkan pembunuhan terhadap orang-orang kaya. Itu disebabkan karena ulah sebagian orang kaya yang tidak mau peduli dengan nasib kaum dhua’fa. Padahal Rasulullah telah bersabda, “Bukan termasuk orang mukmin, orang yang hidup kenyang sendirian sementara tetangganya hidup dalam kelaparan.” Dengan demikian, orang kaya yang tidak peduli dengan nasib kaum dhua’fa, konglomerat yang acuh terhadap kaum melarat, pejabat yang apriori terhadap nasib rakyat, bukan saja mencerminkan orang yang jahat,tapi mencerminkan orang yang tidak beriman dan orang seperti ini harus “minggir” dari negara kita tercinta. Sebab negara kita Indonesia hanya akan jaya apabila dipimpin oleh orang-orang yang peduli dengan nasib kaum dhua’fa. Timbul pertanyaan, kepada siapa zakat harus diberikan? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam surat atTaubah ayat 60: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam per jalanan, sebagi sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa yang berhak menerima zakat itu hanya ada delapan golongan, yaitu fakir, miskin, amilin (petugas zakat), para muallaf, orang yang banyak hutang, orang yang dalam perjalanan, dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Dari delapan golongan itu, zakat harus diutamakan untuk diberikan kepada orang-orang fakir dan miskin. Lalu bagaimanakah LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
145
146
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
kondisi kemiskinan di negara kita ini? Prof. Sukirman melaporkan 23 juta lebih penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, apalagi setelah terjadinya krisis moneter, marak korban PHK, sulit mencari lapangan kerja, kemiskinan semakin membengkak dan membengkak. Akibat kemiskinan tidak sedikit saudara kita yang menjual akidah hanya untuk mempertahankan hidup. Bahkan akibat kemiskinan tidak sedikti gadis-gadis kita yang menjual kehormatannya hanya untuk mendapatkan sesuap nasi. Oleh karena itu, menurut Prof. Dr. Didin Hafiduddin, M.Sc, agar kemiskinan tidak bertambah dan bertambah ada tiga hal yang harus kita lakukan berkaitan dengan kewajiban zakat. Pertama, kita harus mengeluarkan zakat dan memasyarakatkan gerakan sadar zakat. Kedua, kita harus membentuk lembaga zakat yang profesional dan Ketiga, kita harus memberdayakan harta zakat untuk mensejahterakan umat. Untuk itulah, kita harus menyambut baik usaha pemerintah yang telah membuat Badan Amil Zakat Infak dan Shadaqah (BAZIS). Kita juga patut bangga dengan usaha pemerintah yang berhasil membuat peraturan pemerintah No. 34 tahun 99 Tentang Pengolahan Zakat. Terus terang kami bangga dengan usaha pemerintah tersebut, tapi kami lebih bangga jika setiap daerah membuat PERDA khusus yang mengatur masalah zakat dan memberikan sangsi yang tegas kepada orang yang enggan membayar zakat. Alangkah lebih bagus lagi kalau hal tersebut dicontohkan oleh pejabat pemerintah terlebih dahulu. Jika umat Islam sudah mau mengeluarkan zakat dan jika harta zakat sudah dikelola secara profesional, saya yakin kemiskinan sedikit demi sedikit akan berkurang di negara kita, sehingga kita hidup dalam kemakmuran dan kesejahteraan. Dan bagi kita kaum beriman yang telah mengeluarkan zakat berarti kita telah melakukan amal shaleh yang dianjurkan Allah. Sebagai balasannya Allah berjanji dalam surat Al-Maidah ayat 9: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang beriman dan beramal shaleh (bahwa) bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Urgensi Aktualisasi Zakat Dalam Menyejahterakan Umat
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa mengeluarkan zakat wajib hukumnya bagi setiap umat Islam. Selanjutnya untuk mengurangi kemiskinan dan mensejahterakan umat ada tiga hal yang harus kita lakukan berkaitan dengan kewajiban zakat yaitu: kita harus mengeluarkan zakat, mengkampanyekan gerakan sadar zakat, membuat lembaga pengelola zakat yang profesional dan memberdayakan harta zakat untuk kepentingan umat. Jika sikap tersebut yang diaplikasikan, insya Allah kemiskinan di negara kita akan berkurang sedikit demi sedikit dan negara kita hidup dalam kemakmuran dan kesejahteraan. Amin.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
147
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG ENTREPRENEURSHIP
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati. Dr. Muhammad Dawabah Asyraf dalam bukunya The Moslem Entrepreneur mengatakan, “Para Nabi, bukan hanya sukses sebagai penyampai risalah Allah dan pemimpin umat, tetapi mereka juga adalah entrepreneur unggul. Kita perhatikan, Nabi Dawud dikenal sebagai ahli pandai besi. Nabi Nuh seorang arsitek kapal. Nabi Musa sebagai penggembala hebat. Nabi Sulaiman sebagai raja sekaligus pengusaha. Bahkan, Nabi kita Muhammad adalah bisnisman dan pedagang handal.” Nabi Muhammad sejak kecil sudah belajar menjadi entrepreneur. Ketika usia 8 tahun, Nabi Muhammad mengembala kambing penduduk Makah. Di usia 12 tahun, Nabi Muhammad ikut berdagang bersama pamannya Abu Thalib. Di usia 22 tahun, Nabi Muhammad memimpin perjalanan bisnis ke negeri Syam dan Syiria. Dan di usia 25 tahun, Nabi Muhammad dipercaya sebagai direktur perusahaan milik Siti Khadijah. Sejarah Nabi Muhammad tersebut hadirin mengajarkan
149
150
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
kepada kita, saya, saudara, dan seluruh anak muda di negeri ini agar jangan hanya duduk termenung, berpangku tangan, malasmalasan, tidur-tiduran, bahkan menjadi penganguran. Namun, kita harus bangkit berdiri, menyingsingkan lengan baju, mengeluarkan segenap tenaga, mengoptimalkan semua potensi untuk mencipta kan lapangan kerja, membuat karya, dan membangun usaha. Setuju? Untuk itulah hadirin, kita harus menanamkan dalam diri kita mental-mental entrepreneur sejati, yang siap menjadi pengusaha mandiri, tanpa tergantung menjadi pegawai negeri. Sebab hanya dengan menjadi entrepreneurlah, kemiskinan dan pengangguran di negeri ini akan cepat terkurangi. Mengingat pentingnya hal tersebut, maka pada kesempatan kali ini kami akan membahas, “Perspektif Al-Qur’an tentang Entrepreneurship”, dengan landasan QS. Ar-Ra’du ayat 11: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikuti ber giliran, di muka dan belakangnya, mereka menjaganya atas nama Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitab Musykilatul Faqri wa Kaifa Alajaha fil Islam mengatakan, ayat tadi merupakan intruksi langsung dari Allah agar kita jangan menjadi pribadi yang asketism, yakni pasrah pada nasib dan kemiskinan. Namun kita harus merubah diri, salah satunya dengang bekerja keras dan menjadi entrepreneur. Jika kita kaji lebih dalam, ayat tadi sejalan dengan sabda Rasulullah, “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati esok hari.” Dengan demikian hadirin, dalam pandangan Al-Qur’an, bekerja, berwirausaha atau menjadi intrepreneur merupakan per
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Perspektif Al-Qur’an Tentang Entrepreneurship
buatan yang mulia. Terlebih jika hasil dari bekerja itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup agar tidak tergantung kepada orang lain, atau untuk menafkahi istri dan anak-anak. Islam tidak mengajarkan asketism, menerima nasib apa adanya. Tapi, Islam menganjurkan kepada seluruh pemeluknya agar memiliki etos kerja yang tinggi dalam rangka mencari rezeki. Suatu ketika, seorang laki-laki datang menemui Rasulullah saw. Laki-laki itu meminta sedekah kepada Rasulullah saw. , untuk dirinya dan keluarganya. Tidak seperti biasanya yang jika diminta langsung memberi, kali ini Rasulullah tidak segera memberi. Tampak nya, Rasulullah ingin memberi pelajaran kepada laki-laki itu. “Apakah engkau masih memiliki sesuatu di rumahmu?”, tanya Rasulullah. “Ya, sebuah tempat air untuk minum dan beberapa selimut tebal untuk menahan dingin,” jawab laki-laki itu. Rasulullah menyuruh laki-laki itu membawa barang-barang tersebut. Kemudian Rasulullah melelangnya. Hasil pelelangan sebesar dua dirham. Satu dirham dibelanjakan untuk kebutuhan keluarga laki-laki itu, dan satu dirham lagi dibelikan kampak. Kemudian, Rasulullah sendiri yang membuatkan gagang kampaknya. “Ambillah kampak ini, pergilah mencari kayu bakar, dan jangan menampakkan wajahmu lagi kepadaku kecuali setelah lima belas hari,” tegas Rasulullah saw. Setelah lima belas hari, laki-laki itu kembali menghadap Rasulullah dengan membawa uang lima belas dirham yang merupakan sisa setelah digunakan untuk belanja kebutuhan keluarganya. Jika sebelumnya laki-laki itu datang dengan wajah murung, kali ini dia datang dengan wajah berseri-seri. Rasulullah pun bersabda, “Ini lebih baik bagimu daripada kelak kamu datang pada hari Kiamat dan bayangan meminta-minta tergambar di wajahmu.” Dari kisah tersebut kita dapat menarik benang merah bahwa Islam sangat melarang umatnya bermalas-malasan, berdiam diri, dan menggantungkan hidupnya kepada orang lain. Islam menghendaki umatnya agar gigih bekerja menjemput rezeki LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
151
152
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sungguh mulia orang yang bekerja mencari kayu bakar atau memulung sampah sekalipun jika dibandingkan orang yang berdiam diri atau meminta-minta kepada orang lain, apalagi jika kondisi fisiknya masih kuat dan sempurna. Islam memuliakan orang yang bekerja bukan karena bentuk dan hasil pekerjaannya, melainkan karena kemauannya untuk bekerja dan kesungguhannya untuk mencari rezeki agar bisa hidup mandiri dan tidak tergantung pada orang lain. Penghargaan Islam yang diberikan kepada orang-orang yang bekerja diantaranya seperti digambarkan dalam hadis Nabi. Dari Abu Hurairah ra. , bahwasanya Rasulullah saw. , bersabda, “Sesungguhnya ada dosa-dosa yang tidak terhapuskan dengan melakukan shalat, puasa, haji, dan umroh. Para sahabat bertanya, “Lalu apa yang dapat menghapuskannya, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Bersemangat dalam mencari rezeki.” Dalam hadis lain, Aisyah menuturkan bahwa Rasulullah saw. , bersabda, “Barangsiapa yang bekerja seharian sampai terasa lelah untuk mencari rezeki yang halal, niscaya diampuni dosa-dosanya ketika ia tidur di malam hari.” (HR. Ahmad). Lalu, bagaimanakah kiat sukses menjadi entrepreneur itu? Sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam surat AlAhzab ayat 21: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kamu, yaitu bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Profesor Emeritus Muhammad Sulaiman dalam bukunya Jejak Bisnis Rasul mengatakan, ayat tadi menjelaskan kepada kita bahwa dalam diri Rasulullah itu terdapat teladan terbaik dan kepribadian yang luhur. Sebagai figur teladan, sosok Rasulullah memiliki potensi yang luar biasa dalam segala aspek kehidupan. Tidak heran bila seorang penulis Barat, Michael H. Hart di dalam bukunya yang sangat terkenal The One Hundred Ranking of Most Influential Person in Histrory meletakkan Rasulullah pada nomor satu sebagai LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Perspektif Al-Qur’an Tentang Entrepreneurship
tokoh paling berpengaruh di dunia. Hal ini tidak terlepas dari kegemilangan Rasulullah dalam memimpin umat dan kesuksesan beliau dalam menjalankan bisnis. Dengan demikian hadirin, agar kita sukses menjadi intre preneur tidak ada cara lain kecuali meneladani akhlak Rasulullah dalam berbisnis. Sejarah membuktikan, Rasulullah dalam berbisnis tidak hanya mencari keuntungan materi semata, tetapi juga men jadikan bisnis sebagai aktifitas ibadah yang penuh makna. Bahkan, Rasulullah dalam berbisnis sudah menerapkan apa yang disebut dengan etika dan manajemen bisnis modern yang berlaku saat ini. Pantas, kalau Amirulloh Syarbini dan J. Haryadi dalam bukunya Rasulullah Sebagai Pebisnis Ulung menegaskan bahwa Rasulullah adalah satu-satunya pebisnis yang memadukan nilai-nilai etika dan manajemen modern dalam bisnisnya. Kita perhatikan, Rasulullah dalam berbisnis selalu berkata jujur, tidak pernah mengurangi timbangan, tidak pernah melakukan penipuan, tidak menjelekkan bisnis orang lain, bersih dari unsur riba, tidak menimbun barang, tidak melakukan monopoli dan oligopoli, membayar upah sebelum keringat kering, teguh menjaga amanah, selalu menepati janji, murah hati, dan bersikap adil dengan siapa pun. Rasulullah juga telah menerapkan manajemen modern dalam bisnisnya. Beliau menggunakan manajemen yang handal, marketing yang hebat, mengutamakan kepuasan pelanggan, pelayanan yang unggul, pandai melakukan segmentasi pasar, bersaing dengan sehat, visioner, kreatif, siap menghadapi perubahan, bahkan memiliki tanggung jawab dan kepeduliaan sosial (corporate social responsibility) yang tinggi. Lalu, bagaimanakah dengan praktik bisnis di negara kita? Melihat pebisnis kita saat ini, sungguh jauh berbeda jika dibandingkan dengan apa yang pernah diterapkan oleh Rasulullah saw ketika itu. Kita lihat, pebisnis kita pada umumnya berlaku tidak jujur, culas, saling menipu, dan saling membantai satu dengan yang lainnya. Bahkan, tidak sedikit pebisnis kita yang melakukan LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
153
154
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
berbagai cara untuk menggolkan sebuah tender atau proyek. Ada yang melakukan praktik suap, mark up, manipulasi, bahkan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Eksesnya, Bank Century kebobolan, uang pajak bororotan, Citi Bank kecolongan, bahkan Bank Mega dan El-Nusa pun kemalingan hingga 111 milyar. Betul? Padahal hadirin, segala perbuatan akan kembali kepada pelakunya. Pebisnis yang jujur dan adil akan mendapatkan balasan berupa keuntungan materi dan keberkahan hidup. Sebaliknya pebisnis yang nakal akan mendapatkan balasan berupa azab dan hukuman. Hal ini sebagaimana ditegaskan Allah dalam firman-Nya QS. Al-Zalzalah ayat 7-8: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang melaukan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula.” Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami hormati Dengan demikian, dari uraian tadi dapat disimpulkan, menjadi entrepreneur, pebisnis, dan pengusaha merupakan aktivitas yang mulia dalam rangka menciptakan kehidupan yang mandiri, terlebih jika dalam menjalankan aktivitas tersebut menerapkan etika qur’ani seperti yang dicontohkan Nabi. Akhirnya, semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk menjadi pengusaha mandiri yang siap membangun negeri. Amin.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
MELURUSKAN KONSEP DAN PRAKTEK TOLERANSI DALAM BERAGAMA
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Dewan Hakim yang terhormat Hadirin se bangsa dan se tanah air yang kami banggakan. Pada hari Toleransi internasional, tanggal 16 November tahun 2015, Ismail Hasani, seorang direktur dari lembaga riset bernama “setara Institute” mengumumkan hasil penelitiannya tentang 10 kota paling toleran di Indonesia. Dari 10 kota tersebut, tidak ada satu pun kota paling toleran yang berada di pulau Jawa. Hasil penelitian tersebut hadirin, seolah-olah memberikan peringatan kepada kita, bahwa di provinsi Banten tidak mustahil akan terjadi kerawanan dan konflik antar ummat beragama, yang akan meluluhlantakkan stabilitas daerah, mengganggu roda perekonomian, menciptakan suasana mencekam, masyarakat ke takutan, pemerintah kelabakan, para kyai kerepotan, dan pengusaha berlarian, dampaknya pembangunan yang sudah di laksana kan, pasti berantakan, dan pembangunan yang kita rencanakan, pasti ngambang tak karuan, tak jelas kapan dilaksanakan. Na’udzu billah min dzalik.
155
156
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Dari paparan tadi jelaslah, pentingnya mengaplikasikan toleransi yang benar di tengah-tengah masyarakat. Muncul sebuah pertanyaan, bagaimanakah konsep Islam tentang toleransi dalam beragama ?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pada kesempatan ini, kami akan bawakan tema syarahan “ Meluruskan Konsep dan Praktik Toleransi dalam Beragama” dengan rujukan alQur’an surah Al-Mumtahanah ayat 8: “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil.” Hadirin yang dirahmati Allah SWT Demikian ayat al-Qur’an yang menegaskan pentingnya bertoleransi dalam beragama. Sababun Nuzul ayat tadi hadirin, sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Hakim dari Abdullah bin Zubair. Bahwa suatu ketika Asma, putri tercinta dari sahabat Abu Bakar As-Sidiq, didatangi oleh ibunya, Qotilah, yang saat itu masih kafir. Ia pun bertanya kepada Rasulullah SAW.: “Ya Rosulallah, Bolehkah saya berbuat baik kepadanya, me nerima kehadiran dan pemberiannya?” Rasulullah saw. menjawab: “Boleh wahai Asma binti Abu Bakar”. Maka turunlah ayat ke-8 surat al-Mumtahanah tadi, sebagai penegasan bahwa bertoleransi, saling menghargai harus tetap dilakukan sekalipun kepada yang berbeda agama. Hal tersebut tergambar dalam kalimat “Tidak ada larangan untuk berbuat Ihsan atau kebaikan kepada kaum kafir yang tidak berniat membunuhmu dalam agamamu dan tidak bersekongkol untuk mengusir ummat Islam”. Demikian penafsiran Imam Imaduddin Abul Fida Ismail bin al-Khatib dalam kitabnya “Tafsir Al-Qur’anul ‘Adzim” atau Tafsir Ibnu Katsir. Hadirin, Jika ayat tadi kita kaitkan dengan kehidupan ber bangsa dan bernegara di negeri Indonesia, ayat tadi memberikan petunjuk kepada kita untuk memiliki sikap toleransi. Maka dari LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Meluruskan Konsep dan Praktek Toleransi Dalam Beragama
itu, kepada Saudara-saudaraku se bangsa dan se tanah air, Silahkan kaum kristiani mengamalkan ajaran cinta kasih, biarkan ummat hindu mengamalkan veda Vedanta dan resi agatya, dan lanjutkan umat budha mengamalkan ajaran darma sidharta Gautama, tapi urusan menjaga kebersihan lingkungan, memelihara keamanan lingkungan, mengentaskan kemiskinan, dan memberantas korupsi, mari kita bersama-sama, bergotong royong dan bergandeng tangan. Siap hadirin? Sikap seperti itulah hadirin, yang harus kita lakukan di tengahtengah masyarakat Indonesia yang sangat majemuk serta beragam agama dan keyakinan. Jika sikap tersebut telah tergeser dan tergusur, maukah, pemboman seperti di Lahore Pakistan seminggu yang lalu, dan di Brusel Belgia 2 minggu yang lalu terjadi di daerah kita? Jangan sampai terjadi lagi, kasus pembakaran rumah ibadah di tolikara Papua bulan Juli 2015 dan di aceh singkil bulan oktober 2015, karena dampaknya, kebersamaan hilang, persatuan melayang, provokator makin kesohor, tapi infrastruktur hancur dan warga tak berdosa terluka bahkan tak sedikit yang meregang nyawa. Rasulullah dan sahabatnya memberikan contoh kepada kita, beliau melakukan interaksi sosial dengan non muslim seperti Waraqah bin Naufal yang beragama Nasrani, Abdullah bin Salam yang sebelumnya beragam Yahudi, bahkan beliau pernah meminta suaka politik kepada raja Najasy yang beragama nasrani dari Habsyah atau ethiopia. Demikianlah hadirin, Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian, kerukunan, kerjasama, dan saling menolong dalam urusan sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan, namun Islam mempunyai prinsip yang tegas dalam urusan aqidah dan keyakinan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam al-Qur’an surah al-Kafirun ayat 1 sampai dengan 6: 1. 2. 3. 4.
Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
157
158
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. 6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” Demikianlah ayat al-Qur’an yang menegaskan bahwa Islam menganjurkan bertoleransi dalam urusan muamalah dan bukan urusan aqidah, hal tersebut tergambar dalam ayat لكم دينكم ويل “ ديىن – اي لكم دينكم الرشك ويل ديىن اإلسالمUntukmu agamamu yaitu kemusyrikan dan untukku agamaku yaitu agama Islam. Demikian penafsiran Imam Jalaluddin As-Suyuti dan Jalaluddin Al-Mahally dalam kitabnya Tafsir Jalalain. Toleransi dalam beragama, bukan berarti hari ini kita meng anut Kristen, besok Islam, lusa hindu dan bukan pula, hari ini kita ibadah di masjid, besok di vihara, lusa di gereja. Toleransi adalah pengakuan kita akan adanya agama-agama lain selain agama kita, dan memberikan kebebasan untuk menjalankan keyakinan agama masing-masing. Namun kepada Saudara-saudaraku Ummat Islam, saya ber pesan: Mua’malah tidak ada masalah, interaksi sosial tetap halal, tapi ingat, Aqidah jangan sampai goyah, keyakinan harus tetap tertanam, keimanan jangan sampai tergadaikan. Setuju hadirin? Hadirin se bangsa dan se tanah air Dalam hadits yang bersumber dari Ibnu Abbas RA. Rasulullah pernah ditanya
احلنيفية السمحة: اي االديان احب اىل اهلل؟ قالYa Rasulalloh, Apakah
agama yang paling dicintai oleh Allah? beliau menjawab: alHanifiyyah al-Samhah, yaitu agama lurus yang penuh toleransi”. Dengan demikian, orang yang menjungjung tinggi toleransi, saling menghormati dan menghargai, saling menolong dan bersinergi, adalah orang yang paling dicintai Allah Robbul Izzati. Sejalan dengan pesan hadits Nabi tadi, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri kita tercinta, kita patut bersyukur, alhamdulillahi robbil alamin.. Negara kita memiliki regulasi yang mendukung toleransi LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Meluruskan Konsep dan Praktek Toleransi Dalam Beragama
beragama di dalam UUD tahun 1945 Pasal 29 ayat 2. Kita juga patut bersyukur, di semua kabupaten/kota termasuk di provinsi Banten telah terbentuk FKUB (Forum Kerukunan Ummat Beragama) yang dinaungi oleh Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2006 dan Nomor 9 Tahun 2006. Muncul sebuah pertanyaan, apa langkah kongkrit yang harus kita lakukan agar toleransi beragama dapat terwujud, kerawanan dan konflik agama dapat dihindari ? jawabannya: Pertama, Pemerintah harus serius menangani konflik yang melibatkan agama. Dan para penegak hukum harus tegas, adil dan tidak pandang bulu dalam menindak pelaku kasus penodaan & penistaan agama . Kedua, para pemuka agama & masyarakat Islam harus mampu membuktikan bahwa Islam bukan agama teroris, islam bukan agama bengis, Islam bukan agama sadis, tapi islam manis, seperti Teh Iis urang Ciamis. Ketiga, Pemerintah harus mendukung penuh seluruh langkah kongkrit untuk menciptakan kerukunan ummat beragama dengan memberikan anggaran yang memadai. Jika hal tersebut, dapat kita aplikasikan, kami yakin, akan ter ciptalah Tri kerukunan Ummat beragama, kerukunan antar ummat beragama, intern ummat beragama dan antar ummat beragama dengan pemerintah, sehingga akan terwujudlah kedamaian, ketertiban dan ketentraman di Negara Indonesia tercinta, dan Allah akan menganugerahkan ampunan dan pahala sebagaimana janji Allah dalam surah al-Maidah ayat 9: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” Hadirin, Demikianlah janji Allah, jika kita beramal sholeh dengan senantiasa menjaga kerukunan dan toleransi, Allah SWT akan memberikan ampunan dan pahala yang besar. Akhirnya syarahan ini dapat kami simpulkan: Pertama: di tengah kehidupan LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
159
160
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
bangsa yang plural, yang penuh keberagaman, toleransi menjadi modal dasar untuk melaksanakan pembangunan. Kedua: Toleransi atau tasamuh adalah perwujudan Islam sebagai “rahmatan lil alamin”, jika hal tersebut dapat direalisasikan, Insya Allah akan terwujud Negara Indonesia yang aman damai, makmur, adil dan sejahtera di bawah naungan dan ridha Allah SWT. Amin ya Robbal alamin. Sebagai penutup syarahan, kami persembahkan lagu Ayu Ting ting yang liriknya diubah oleh remaja kreatif, kami bertiga: Jagalah, jagalah, jaga kerukunan dan persatuan kita semua Hindari hindari sikap permusuhan dan kebencian wahai sahabat Agar negeri kita tetap aman… ho o hoi Indonesia tetap jaya.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
ETOS KERJA, KUALITAS SDM & PEMBANGUNAN BANGSA
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Dewan Hakim Yang Bijaksana Hadirin se bangsa dan se tanah air Professor Massimo Marchiori, guru besar University of Padova, pernah berkata dalam bahasa Italianya. . . . Etica del lavoro alto, Risorse umane alto qualita, Un fattore importante, il progresso di una nazione Etos kerja yang tinggi, Kualitas SDM yang tinggi, Merupakan faktor utama, terwujudnya kemajuan suatu bangsa. Ungkapan tersebut hadirin, mengajarkan kepada kita, bahwa untuk keberhasilan pembangunan di negara kita tercinta, saya, saudara dan seluruh bangsa Indonesia harus memiliki etos kerja yang tinggi yaitu: mempunyai inisiatif dan proaktif, inovatif dan kreatif, kerja cerdas dan kerja keras serta kerja ikhlas dan kerja tuntas. Sebab, jika kita bermental apatis, berpangku tangan berjiwa malas dan statis, dibelenggu oleh sikap pesimis dan mental
161
162
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
pengemis, kita akan tergilas, tertindas ditengah-tengah kompetisi hidup yang semakin memanas, dan pembangunan bangsapun akan kandas tak berbekas. Kita saksikan hadirin.. bangsa kita saat ini masih dihinggapi mental-mental pemalas, watak-watak penganggur, dan walaupun bekerja tetapi etos kerjanya sangat rendah. Akibatnya, kita masih tertinggal jauh oleh bangsa-bangsa lain, Jepang sudah mampu membuat rumah kaca tahan gempa, kita masih bingung memikir kan besok makan apa, perekonomian kita dikuasai bangsa China, teknologi kita dikuasai oleh Jerman, informasi kita dikuasai Barat. Eksesnya..kita menjadi bangsa yang lemah, yang hanya menjadi bangsa pengekor dan penonton, yang mengikuti, meniru dan meng gantungkan diri terhadap bangsa-bangsa yang maju. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, kami akan bawakan tema: “Etos Kerja, Kualitas SDM dan Pembangunan Bangsa” dengan landasan Al Qur’an Surat At-Taubah ayat 105: dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” Hadirin se bangsa dan se tanah air Demikianlah firman Allah yang menegaskan kepada kita agar mau giat bekerja, berusaha dan berkarya yang diisyaratkan dalam kalimat » «اعملواyang merupakan » « فعل امرQoidah ushul fiqh mengatakan » «األصل ىف األمر للوجوبpada dasarnya perintah itu menunjukan suatu kewajiban. Dengan demikian hadirin, bekerja, berusaha dan berkarya hukumnya adalah wajib. »«اي اعملوا ماشئتم bekerjalah sesuai skill, profesi dan keilmuan masing-masing”. Demikian penafsiran Imam Ali Ash-Shobuni dalam Shofwatut tafasir. Berkaitan dengan hal tersebut, Prof. Dr. Quraish Shihab dalam Tafsir al Misbah menjelaskan, ayat tadi mengandung tiga perintah Allah kepada kita. Pertama kita harus memiliki mental baja dalam LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Etos Kerja, Kualitas SDM & Pembangunan Bangsa
menjalani hidup, maju terus pantang mundur meningkatkan motivasi dan semangat bekerja. Kedua kita harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, sebab kelalaian memanfaatkan waktu sedetik saja, akan mengakibatkan kegagalan di masa depan. Ketiga, dalam bekerja dan berusaha jangan lupa berdo’a kepada Allah, sebab manusia hanya wajib berusaha, Allah-lah yang menentukan hasilnya. Dengan demikian hadirin, jelaslah bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan ummatnya untuk rajin bekerja, tekun berkarya dan semangat berusaha secara professional dan proporsional. Sampai-sampai Rosululloh SAW menegaskan: “Kerja seseorang memikul kayu bakar dipunggungnya lebih baik dari pada ia meminta-minta kepada seorang baik diberi atau tidak”. Hadirin, bukan memikul kayu bakarnya yang harus kita tiru, tetapi etos kerjanya yang harus kita teladani. Karena itu, pantas kalau suatu ketika, saat hari telah mulai meninggi, sekitar jam 09.00 pagi, Umar bin Khattab mendapati seorang pemuda yang masih berada di masjid dengan ibadah dan sanjungan doanya, lalu Umar mengusir pemuda itu keluar masjid agar bekerja mencari nafkah. Mental dan semangat kerja inilah yang harus kita tiru, “lebih baik kita meniru mental kerja pemungut kayu bakar, para pemulung, para penjual koran dan pengamen jalanan daripada meneladani mental kerja pegawai kantoran, mereka datang ke kantor jam sembilan, nyampe di kantor langsung baca koran, habis baca koran malah ngobrol tak karuan, jam sebelas baru bekerja tanpa perencanaan, jam dua belas istirahat sambil cekikikan, eh…tiba-tiba jam empat belas sudah pulang tanpa hasil pekerjaan. Betul hadirin. . .? waduh-waduh hadirin, kalau saya atasannya, … “saya pecat dengan tidak hormat” Hadirin, Pemuda harapan bangsa , pemudi harapan ibu pertiwi Muncul sebuah pertanyaan, bagaimanakah keterkaitan etos kerja yang tinggi dengan SDM yang berkualitas? Sebagai jawaban nya kita renungkan firman Allah dalam surat Al Mujadilah, penggalan ayat 11: LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
163
164
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” Hadirin rahimakumullah Ayat tadi merupakan landasan teologis dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia berkuaitas, yakni melalui peningkatan ilmu pengetahuan yang berbasis keimanan. Prof. Dr. KH. Quraish Shihab, dalam Tafsir al-Misbah Volume 14 halaman 80 menafsirkan ayat tadi bahwa derajat kelompok orang yang beriman dan beramal shaleh serta memiliki pengetahuan, menjadi lebih tinggi, bukan saja karena nilai ilmu yang di sandangnya, melainkan juga amal dan pengajarannya kepada pihak lain baik secara lisan, tulisan maupun dengan keteladanan. Dengan kata lain ayat tersebut menegaskan kepada kita, bahwa ilmu yang telah kita raih, baik dibangku sekolah, madrasah, pesantren atau perguruan tinggi, harus kita amalkan, kita aktualisasikan dan kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan melalui kerja dan karya nyata. Sebab Syekh Ibnu Ruslan dalam Kitab Matan Zubad mengatakan: “siapa saja yang berilmu tapi tidak mau mengamalkan ilmunya, malas bekerja, lemah etos kerjanya maka akan disiksa sebelum para penyembah berhala”. Dengan demikian hadirin, Islam menggariskan, profil insan kamil, manusia paripurna adalah mereka yang memiliki iman, ilmu dan amal sholeh. Dalam istilah manajemen, kita kenal dengan istilah kerja ikhlas, kerja keras dan kerja tuntas, serta diimbangi dengan kerja cerdas namun tetap berhati emas. Sebab hadirin, walaupun kita ber-otak cerdas, berwawasan luas, tetapi kita tidak berhati emas, apalagi jika keimanan lepas, kita hanya tumbuh menjadi manusia hina, biadab, brutal, tidak bermoral, berakhlak bejat bahkan bisa lebih jahat dan lebih bejat dari binatang buas. Sikap seperti itulah yang harus menyatu dalam kalbu, ter LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Etos Kerja, Kualitas SDM & Pembangunan Bangsa
tancap dalam dada, terpatri dalam sanubari, karena sejarah mem buktikan, dengan etos kerja yang tinggi lahirlah orang-orang besar yang mampu merubah dunia, dengan etos kerja yang tinggi muncullah karya-karya produktif dan dengan etos kerja yang tinggi suatu bangsa mampu menguasai peradaban dunia. Hadirin se bangsa dan Se tanah air Mengaplikasikan etos kerja yang tinggi serta menguasai Ilmu pengetahuan dan tekhnologi merupakan amal shaleh bagi orang yang beriman. Hal itu sesuai dengan firman Allah dalam al-Qur’an suroh An-Nahl ayat 97: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” Hadirin Rohimakumullah Demikian janji Allah yang terukir indah dalam firman_nya. Oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menghimbau, wahai ummat islam, wahai bangsa Indonesia, Wahai para pemuda bangkit dan bangkitlah. .songsonglah masa depan ini dengan giat berkarya, mari tinggalkan kemalasan, isi masa muda kita dengan mengukir prestasi. Ingat manusia pemalas tidak akan pernah merasakan manisnya madu tapi akan tenggelam dalam pahitnya empedu. Artinya manusia pemalas dan memiliki etos kerja yang rendah tidak akan pernah meraih kesuksesan dalam hidupnya. Akhirnya uraian ini dapat kami simpulkan: Pertama Kesuksesan pembangunan suatu bangsa tergantung kualitas etos kerja masyarakatnya Kedua, Sebagai seorang muslim, etos kerja yang tinggi harus dibarengi dengan penguasaan IPTEK serta dilandasi oleh keimanan yang mantap sehingga dapat menghasilkan kerja ikhlas, kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas. Sekian dan demikian. . Sebagai penutup syarahan terimalah sebuah gubahan syair lagu dari bang Haji Rhoma Irama… . LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
165
166
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Bekerja….(bekerja)…bekerja sekuat tenaga, Tetapi jangan lupa…bekerja harus pula disertai do’a Rintangan ….(rintangan)….rintangan sudah pasti ada Hadapilah semua dengan tabah, juga dengan kebesaran jiwa
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
MENGHINDARI KERUSAKAN DAN MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Dewan Hakim yang bijaksana Hadirin khalifah fil ardhi, sahabat alam yang berbahagia Ada 4 prinsip yang harus dilaksanakan oleh manusia dalam berinteraksi dengan alam dan lingkungan, pertama, “Respect for nature” atau hormat terhadap alam. Kedua, “Moral Responsibility for nature”, tanggung jawab moral sebagai khalifah fil ardhi ter hadap alam. Ketiga, “Cosmic solidarity”, solidaritas sebagai sesama makhluk hidup; dan keempat, “caring for nature” kasing sayang & peduli terhadap alam. Jika 4 prinsip tersebut tidak kita laksanakan, saat ini telah kita saksikan suhu udara menaik, curah hujan tinggi, salju di kutub utara dan selatan mencair, akibatnya banjir bandang datang menghadang, Garut terpuruk, Bandung hancur, sibolangit merintih bahkan di Provinsi Banten pun terjadi, Carita dan Anyer porak poranda di terjang banjir bandang. Itulah salah satu dampak yang harus kita terima, maka dari
167
168
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
itu, kerusakan alam harus kita hindari dan kelestarian alam harus kita jaga, agar keindahan dan manfaat dari bumi indonesia yang kita nikmati sekarang ini, bisa dinikmati pula oleh anak cucu kita di masa datang. Karena itulah, pada kesempatan ini kami bawakan tema “Menghindari kerusakan dan menjaga kelestarian lingkungan hidup” dengan merujuk pada al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 41, mari kita simak: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. Mari kita kaji ayat tadi, Hadirin , ayat tadi menegaskan bahwa kerusakan d bumi ini bukan terjadi dengan sendirinya tetapi karena perbuatan manusia. Kalimat ايدى انلاسdalam ayat tadi adalah majaz mursal باطالق اجلزء وارادة اللك, yang di sebutkan bahwa kerusakan alam, diakibatkan
oleh tangan manusia, tetapi yang dimaksud adalah oleh seluruh perbuatan manusia. Sehingga imam ibnu katsir, dalam tafsirnya menjelaskan
» اي بسبب معاىص ألن صالح األرض بطاعة،«بما كسبت ايدى انلاس Maksudnya, kerusakan d bumi ini, tiada lain akibat perbuatan maksiat manusia, padahal kelestarian lingkungan hidup hanya dapat diwujudkan dengan modal ketaatan terhadap aturan-aturan ilahi. Hadirin seiman dan seakidah Ayat tadi memotivasi kita, saya dan saudara untuk jangan sekali-kali merusak lingkungan hidup. Mengapa demikian? Sebab, jika kita tidak bersahabat dengan alam bahkan malah merusaknya maka, ingat pepatah melayu “adat dunia balas membalas, akhirat palu memalu”. Akibat perbuatan kita, bencana dan malapetaka akan kita terima dan di akhirat, adzab Allah telah siap menghancurkan dan LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Menghindari Kerusakan dan Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup
meluluh lantakkan kita, hal ini sebagaimana di jelaskan dalam ayat tadi:
اي يلذقهم وبال بعض أعماهلم ىف ادلنيا،« يلذيقهم بعض اذلى عملوا »قبل ان يعاقبهم بها مجيعا ىف األخرة Demikian penafsiran Imam Ali Ash-Shobuni dalam shofwatut tafasir-nya. Hadirin se bangsa dan se tanah air Perbuatan merusak, destruktif dan mengeksploitasi alam dengan seenaknya bukanlah sikap seorang muslim, bukan sifat insan mu’minin, dan bukan sifat insan bertaqwa. Jika saat ini, kita melihat dan merasakan kelestarian lingkungan hidup mulai terancam. Muncul pencemaran udara, erosi, banjir. pencemaran air, sungai, dan laut, lapisan ozon semakin menipis, makin banyak satwa yang terancam punah, kehancuran akibat perang membahana, maka tiada lain, semua itu ulah tangan manusia yang munafik, tidak bertanggung jawab dan tidak bermoral. Dan manusia seperti itu bukan insan pancasilais. Allah SWT. , melarang perbuatan tersebut melalui firmannya dalam al-Qur’an surat al-A’rof ayat 56: “dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” Hadirin se bangsa dan se tanah air Ayat tadi merupakan larangan untuk membuat kerusakan di bumi yang kita pijak, setelah Allah membuat kemaslahatan dan menciptakan hal-hal yang bermanfaat dari bumi ini . Kaidah ushul fiqh mengatakan: األصل ىف انلىه للتحريم, Asal dari larangan itu itu menunjukan keharaman. Dengan demikian, membuat kerusakan, mengekploitasi dengan semau gue, membangun tanpa wawasan lingkungan, hukumnya haram, sekali lagi haram.
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
169
170
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Maka dari itu, kita harus ingat sebuah kaidah fiqih: ال رضر والرضار Janganlah melakukan perbuatan yang mengandung madhorot untuk diri sendiri dan madhorot untuk orang lain”. Hadirin, jika larangan itu kita lakukan, apakah kita ingin, hidup kita tidak aman dan nyaman serta penuh derita ? Apakah kita rela, anak cucu kita nanti menderita, kesulitan mencari air bersih, kesehatannya terancam karena udara yang dihisap kotor dengan polusi? Tentunya tidak hadirin. Wajar, jika dalam RPJP atau Rencana pembangunan Jangka Panjang negara kita, dengan tegas berpesan: “Penggalian sumber kekayaan alam indonesia harus memperhitungkan kebutuhan generasi-generasi yang akan datang. Hadirin se bangsa dan se tanah air Lalu apa yang harus kita lakukan agar kita terhindar dari bencana dan malapetaka? Mari kita simak, lantunan firman Allah dalam al-Qur’an surat Hud ayat 61: “dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunanNya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).” Hadirin, Rohimakumullah Imam ibnu katsir, menafsirkan واستعمركم فيهاdengan kalimat جعلكم عمارا تعمرونها وتستغلونهاMaksudnya, kita diciptakan dari
bumi dan dijadikan oleh Allah sebagai pemakmur dan subjek pembangunan, yang harus memakmurkan dan mengambil manfaat dari bumi ini Hadirin, ayat tadi menegaskan bahwa kita, sebagai seorang khalifah harus bisa menjalin hubungan, berinteraksi secara harmonis, bersikap ramah dan bersahabat dengan alam dengan LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Menghindari Kerusakan dan Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup
cara menjaga, memelihara dan mengembangkannya. Gunung-gunung gundul, adakan reboisasi, satwa dan tumbuhan terancam punah, dirikan cagar alam, adakan penangkaran, air tercemar, bersihkan, tindak siapapun yang menimbulkan udara penuh polusi, budayakan bahan bakar gas, atur saluran limbah asap pabrik, barang yang sudah tidak terpakai, olah dengan daur ulang dan biasakanlah menghemat air, listrik dan BBM. Dan alhamdulillah Pemerintah kita pun mencetuskan program pembangunan berwawasan lingkungan dan mengeluarkan aturan menyusun AMDAL, analisis dampak lingkungan, jika ingin melaksanakan proyek pembangunan. Semua itu, tiada lain agar tanah air tercinta ini, tetap indah, bersih, subur dan makmur. Nabi berpesan:
باردوا باألعمال الصاحلة قبل ان يأىت فتنا كقطع الليل املظلم segeralah berbuat amal kebajikan, sebelum datang bencana yang besar, bagaikan malam yang gelap gulita. Orang-orang yang mengabaikan pesan nabi tersebut adalah orang-orang yang tidak memiliki hati nurani, tidak peduli dan hanya mencari keuntungan sendiri, termasuk didalamnya para pengusaha yang memanfaatkan dalih pembangunan untuk merusak, menipu dan memanipulasi demi kepentingan pribadi dan bisnis. Hadirin, jelaslah bahwa memelihara dan melestarikan bumi adalah prestasi yang menebar wangi dan memberi arti bagi pertiwi, dan Allah berjanji dalam al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 9: Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. Demikian janji allah bagi orang yang berjihad dengan tidak merusak lingkungan serta berupaya menjaga kelestarian lingkungan hidupnya. Di akhir pembahasan ini, ada kesimpulan yang bisa kita ambil, pertama: manusia diciptakan Allah sebagai khalifah di muka bumi LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
171
172
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
yang bertugas memakmurkan alam. Kedua: Kerusakan alam dan lingkungan yang terjadi saat ini disebabkan oleh keserakahan dan kedzoliman manusia. Ketiga: memakmurkan alam dan lingkungan harus menjadi prioritas, agar alam dan lingkungan tetap indah, bersih, subur dan makmur.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
PEMUDA DAN TANTANGAN ZAMAN MODERN
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Dewan Hakim Nan Arif Bijaksana Hadirin se bangsa dan se tanah air Yang Kami Hormati Khalil Gibran seorang pujangga Libanon pernah berkata dalam bahasa Libanonnya, “Khahafa bilo katala siahaho’’. Demi kejayaannya, suatu bangsa membutuhkan generasa muda. Ungkapan tersebut mengisyaratkan, bahwa demi kemajuan bangsa Indonesia tercinta, saya, saudara dan seluruh bangsa indonesia harus berusaha membentuk generasi muda berkualitas dan berakhul mulia. Namun hadirin, saat ini ditengah-tengah era globalisasi, ditengah-tengah maraknya budaya barat dan ditengah-tengah derasnya arus informasi melalui media informasi yang semakin canggih, upaya tersebut menghadapi kendala yang cukup serius. Mengapa demikian? Jhon Naisbitt dalam bukunya Megatrends 2000 mengatakan, “dibalik setumpuk dampak positif media informasi, tersimpan segudang dampak negatif’’. Jika dampak negatif ini telah merasuk dan merusak generasi
173
174
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
muda, maka akan muncul pemuda-pemuda sombong dan binal, jenius tapi tak berakal, pintar tapi tak beriman, pemabuk, anarkis, vandalis, bahkan pembunuh dan generasi narkoba. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami bawakan sebuah tema ”Pemuda dan Tantangan Zaman Modern”, dengan rujukan firman allah dalam al-Qur’an surah Al-Kahfi ayat 13 “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” Hadirin Rohimakumullah Imam ‘Ali Ash-Shobuny dalam Shofwatut Tafasir memberikan syarahan:
حنن نقص عليك يا حمـمد خرب هم العجيب بالزيادة وال نقصان “kami ceritakan kepadamu wahai muhammad satu kisah menakjub kan tentang mereka dengan sebenarnya, tanpa ditambah atau dikurang”. Kisah tersebut hadirin… dulu, pada zaman pemerintahan raja Dikyanus, hiduplah beberapa orang pemuda yang baik, taat untuk menyebarkan agama sekalipun tidak sesuai dengan kenyakinan penguasanya pada waktu itu. Lalu mereka dikejar-kejar akan di bunuh oleh para pengikut yang setia pada kerajaan. Maka mereka berlindung di sebuah goa, sampai Allah menidurkannya beberapa tahun lamanya. . Hadirin, inilah figur pemuda-pemuda beriman teguh pendirian, pemuda-pemuda gagah pandai mempertahankan akidah, dan pemuda-pemuda idaman pintar membela keyakinan. Mereka lebih baik mati berkalang tanah dari pada harus hidup bercermin bangkai, untuk satu prinsip lebih baik mati dari pada harus mengorbankan keyakinan. Figur-figur yang seperti ini yang harus kita wujudkan di negara tercinta ini,betul. .?? Namun hadirin, dalam membentuk figur-figur pemuda ter sebut, di tengah era globalisasi dan derasnya budaya modern. LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Pemuda dan Tantangan Zaman Modern
ini sangatlah sulit. Karena Prof. Kholid Ahmad dalam artikelnya yang berjudul “Islam And Problem Of Education Recontruction” menyatakan ”of all the problem that the muslim world today is never generation education”. Bahwa diabad ini akan muncul masalah sulitnya mendidik genrasi muda. Hadirin Rohimakumullah Dalam menghadapi tantangan budaya barat di era modern ini, Allah SWT telah mengeluarkan problem solving lewat firmannya yang terukir dalam bingkaian al-Qur’an surah al-Hujuraat penggalan ayat 6: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” Ayat tadi mengisyaratkan kepada kita sebagai generasi muda, agar hati-hati dan waspada terhadap maraknya budaya barat melalui media informasi baik media koran, majalah, tabloid, bulletin, buku-buku, kaset-kaset, vcd, film, gambar-gambar, radio, tv, komputer bahkan internet sekalipun. Karena boleh jadi lebih banyak madharatnya dari pada manfaatnya, lebih banyak negatifnya dari pada positifnya. Oleh karena itu, dalam ayat tadi Allah SWT. menyuruh kita
“ فتبينواpilihlah dan ambillah hal-hal yang berguna dari media informasi”, demikian ungkapan imam ‘ali ashobuny.
Lalu jika kita kaji lebih dalam, kata فتبينواAdalah Shigot Amr. Qoidah Ushul Fiqih mengatakan االصل ىف األمر للوجوبpada dasarnya, asal dari suatu perintah adalah wajib. Dengan demikian, saudara dan seluruh bangsa indonesia wajib, sekali lagi, wajib untuk menghadapi budaya barat diera modern ini dengan melakukan cek and ricek terhadap informasi, hati-hati dan ambillah yang berguna dari informasi tersebut. Bahkan Imam ‘Ali bin Abi Thalib berkata: حسب املرء من عرفانه علمه “ بزمانهsebaik baik orang adalah orang yang tepat dalam menyikapi zamannya “. Dengan demikian, pemuda yang pandai memfilter, LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
175
176
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
tidak tergoda dan terpedaya, meninggalkan yang madharat, meng hindari yang negatif, suka mengambil hal hal yang positif dari adanya budaya barat di era modern ini, adalah pemuda terbaik yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara tercinta ini, setuju???? Muncul sebuah pertanyaan, bagaimanakah sikap kita dalam menghadapi tantangan maraknya budaya barat ini? Jawabanya: Pertama: kepada para ulama, kyai dan ustadz, suntikanlah vaksin akidah, ibadah dan akhlak, agar generasi muda kebal terhadap serangan budaya yang merusak. Kedua: kepada rekan generasi muda, perkaya dirimu dengan ilmu, perkokoh jiwamu dengan agama. Ketiga: kepada para orang tua, didiklah putra-putrinya dengan pondasi agama sebagai mana rasullah bersabda: علموا اوالدكم انهم “ خملوقون ىف زمان غري زمانكمdidik lah anak-anakmu, karena mereka hidup di satu zaman yang berbeda kondisi dan tantangan dengan zamanmu.” Hadirin Se bangsa dan Se tanah air Walaupun arus globalisasi dan budaya barat berdampak negatif, mengancam akhlak dan moral generasi muda, jika basic agama sudah berakar di dalam hati, saya yakin, Insya Allah akan melahirkan pemuda pemuda tangguh, berkualitas, beriman kuat, ilmunya mantap, tekun berkarya, rajin beramal dan siap menjadi pemimpin dimasa yang akan datang, betul??? Hadirin Rohimakumullah Upaya membentuk generasi muda yang berkualitas dan ber ahklak merupakan amal soleh. Jika melakukannya, maka Allah berjanji akan memberikan pahala dan kehidupan yang baik. Hal ini terukir dalam al-Qur’an surah An-Nahl ayat 97: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Pemuda dan Tantangan Zaman Modern
Demikian janji Allah SWT. bagi orang-orang yang berupaya teguh menjaga aqidah di tengah derasnya arus globalisasi. Di akhir pensyarahan, marilah kita simak sebuah kesimpulan: “Arus globalisasi akan mampu melahirkan generasi muda yang berkualitas dan berakhlak, arus globlisasi pun bisa memunculkan generasi muda yang bejad tak berahkhlak. Maka jadikanlah agama sebagai filter dan benteng kokoh dalam menghadapi tantangan budaya barat di era modern ini. Sebagai penutup ada pantun dari kami Goyang dumang vs tari saman Gerakan nya ke kiri dan ke kanan Untuk menghadapi tantangan zaman Mari kita perkokoh iman, perkaya ilmu pengetahuan
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
177
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERUBAHAN GAYA HIDUP
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Dewan Hakim yang Bijaksana Hadirin yang Berbahagia Perkembangan teknologi informasi, pada satu sisi melahirkan nilai-nilai positif, nilai nilai plus. Namun di sisi lain perkembangan tekhnologi informasi ternyata telah menggusur nilai-nilai suatu agama, ideologi suatu negara bahkan mampu menggeser tradiditradisi suatu bangsa. Demikian ungkapan Jhon Naisbitt dalam bukunya Megatrend 2000. Mari kita merenung sejenak… .dulu per kembangan teknologi hanya merenggut kelebihan fisik manusia, ada mobil, pesawat mesin, mesin pembajak sawah, mesin-mesin pabrik, yang semuanya lebih hebat dari kemampuan fisik manusia. Dua puluh tahun terakhir, teknologi telah merenggut ke mampuan otak manusia, ada kalkulator pengganti otak meng hitung, hardisk pengganti otak menyimpan memori, aneka program grafis pengganti imajinasi, program maktabah menggantikan otak mencari referensi kitab kuning, dan yang paling populer ada “mbah google” pengganti otak berfikir.
179
180
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Dan kini hadirin, teknologi bukan hanya merenggut kelebihan fisik dan kemempuan otak manusia, namun teknologi merenggut emosi jiwa manusia, ada media sosial sebagai wadah curhat meluapkan emosi menggantikan fungsi jiwa, bahkan orang orang lapar tak lagi ngomong ke penjaga warung nasi tapi malah buat status, orang susah doanya pakai status, orang galau berakrab ria dengan jejaring sosial dan game. Dan di sisi lain hadirin, perkembangan teknologi telah melahirkan dampak negatif yang tidak sedikit. Sebagai bukti, akibat tayangan dan tontonan yang merusak, muncullah tawuran antar pelajar, perkelahian antar kampung, peperangan antar etnis dan golongan, lahirlah masyarakat irrasional, ayat al-Qur’an dipermainkan dan agama diperdagangkan, maraklah perkosaan dan perzinaan, bahkan akhir-akhir ini kita digemparkan dengan adanya istilah LGBT (Lesbian, Gay, Bisex dan Transgender) Sehingga muncul praktek seks bebas yang dilakukan pelajar dan mahasiswa,Naudzubillahi min dzalik. Inilah kenyataan yang kita hadapi bahwa perkembangan teknologi mampu mengubah gaya hidup manusia. Oleh karena itu untuk mengupas tuntas hal tersebut maka pada kesempatan ini kami akan membawakan tema ”PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERUBAHAN GAYA HIDUP”, dengan rujukan al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 6 “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” Hadirin Se bangsa dan Se tanah air Ayat tadi mengisyaratkan pada kita agar selektif, hati-hati dan waspada terhadap perkembangan teknologi informasi. Karena boleh jadi lebih banyak madorotnya dari pada manfaatnya, lebih banyak negatifnya dari pada positifnya. Oleh karena itu, dalam ayat tadi Allah menyuruh kita, ambilah hal-hal yang berguna dari LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Perkembangan Teknologi Informasi dan Perubahan Gaya Hidup
perkembangan teknologi informasi. Demikian imam Ali AshShobuni menjelaskan dalam tafsirnya shofwatuttafasir. Lalu jika kita kaji lebih dalam, kata فتبينواadalah shighat amar. Koidah usul fiqih mengatakan األصل ىف األمر للوجوبpada dasarnya, asal suatu perintah adalah wajib. Oleh karena itu, saya, saudara dan kita semua sebagai insan beriman wajib, sekali lagi wajib, agar pandai memfilter terhadap perkembangan teknologi informasi ini, dengan melakukan cek and ricek, hati-hati dan ambilah hal yang berguna dari teknologi informasi. Bahkan Imam Ali Bin Abi Tholib mengatakan حسب املرء من عرفانه علمه بزمانهsebaik-baik orang adalah yang tepat dalam menyikapi jamannya. Dengan demikian, orang yang pandai memfilter, tidak tergoda dan terperdaya, meninggalkan yang madarat, menghindari yang negatif, suka mengambil yang positif dari teknologi informasi adalah orang terbaik dan dan dibutuhkan oleh bangsa dan negara tercinta ini,setuju? Hadirin Seaqidah dan Sekeyakinan Bukankah negeri ini membutuhkan orang beriman, ber pengetahuan luas dan berwawasan global? dan bukankah kita bisa pintar karena membaca buku, bisa menambah wawasan dari koran dan majalah, bisa mengikuti perubahan jaman melalui TV, bisa berwawasan global melalui internet, bahkan bisa menyimak dakwah dari koran, media TV dan internet? Betul? Namun tidak dapat disangkal, bukankah tiap pagi mata kita sudah sarapan nonton senam di TV dengan baju mini dan ketat, bukankah dari pagi, siang, sore, apalagi malam disajikan tontonan pergaulan bebas dari adegan panas dalam telenovela, sinetron dan film? musik dangdut dilatari tari bujal, tari daha alias dada dan paha, bagi remaja di masa puber, rasa cinta ditambah desakan libido, dirangsang dan dirayu-rayu, jangan aneh jika di kalangan remaja banyak yang terpaksa dikawinkan akibat remnya blong alias Es cendol dikalapaan, gundal gendol euweuh bapaan, betul? Jangan aneh jika di kalangan remaja marak kasus perkosaan, LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
181
182
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
prostitusi, free sex, kumpul kebo dan aborsi, membunuh bayi tak berdosa akibat dari pengaruh negatif perkembangan teknologi informasi? Jika sudah demikian, munculah generasi-generasi stagnan yang diisyaratkan Allah dalam al-Qur’an surah Maryam ayat 59: “ Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyianyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan, Hadirin Rahimakumullah Imam Ali Ash-Shobuni memberikan syarahan جاء من بعد “ هائالء االتقياء قوم اشقياءDatanglah setelah generasi taqwa, generasi celaka”. Jika negeri ini di penuhi dengan generasi bobrok dan bejat, maukah bangsa kita hancur binasa? maukah bangsa kita tertinggal terbelakang dan terpuruk? maukah bangsa kita menjadi lemah akibat hancurnya generasi muda kita ? tentu TIDAK hadirin. Lalu bagaimanakah sikap kita dalam menghadapi per kembangan teknologi informasi ini? sebagai jawabannya kita renungkan firman Allah dalam al-Qur’an surah Ali-Imron ayat 104: “dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma›ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung. Hadirin yang kami hormati…. Ayat tersebut merupakan instruksi surat langsung dari Allah untuk melaksanakan Amar Ma’ruf dan Nahyi Munkar, menyeru pada hal-hal baik dan mencegah dari hal-hal yang munkar. Demikian penjelasan Imam ‘ali Ash-Shobuni dalam sofwatuttafasiir. Sejalan dengan ayat ini bersabda:
من راء منكم منكرا فليغريه بيده فان لم يستطع فبلسانه فان لم يستطع فبقلبه وذلك اضعاف االيمان “Siapa melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubah dengan tangan nya, kalau tidak mampu, hendaknya ia mengubah dengan lisannya, LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Perkembangan Teknologi Informasi dan Perubahan Gaya Hidup
kalau tidak mampu, hendaknyamengubah dengan hatinya, dan mengubah kemungkaran dengan hati itu mencerminkan iman yang lemah. Dengan demikian ayat dan hadist tadi mengandung sebuah solusi dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi dan perubahan gaya hidup yang terjadi pada saat ini. Setidaknya ad tiga hal yang harus kita lakukan, Pertama: kepada para ulama, kyai dan ustad suntikkanlah vaksin akidah ibadah dan ahlak, agar generasi kebal terhadap serangan budaya yang merusak. Kedua: kepada rekan generasi muda, perkaya dirimu dengan ilmu, perkokoh dirimu dengan agama. Dan yang Ketiga: Kepada para orang tua, didiklah putra-putrinya dengan pondasinya. Sebagai mana Rasulullah SAW bersabda:
علموا اوالدكم انهم خملوقون ىف زمان غري زمانكم ”Didiklah anak-anakmu, karena mereka hidup di satu zaman berbeda kondisi dan tantangannya dengan zamanmu” Hadirin Pemuda Harapan Bangsa, Pemudi Harapan Ibu Pertiwi Walau teknologi informasi berdampak negatif, mengancam akhlak dan moral dan generasi muda, jika basic agama sudah berakar di dalam hati, saya yakin justru kemajuan dan perkembangan teknologi informasi akan melahirkan generasi tangguh, berkualitas, beriman kuat, ilmunya mantap, tekun berkarya, rajin beramal dan siap menjadi pemimpin di masa yang akan datang,betul… . .?? Hadirin Yang Berbahagia Jika kita melakukan hal tersebut,berarti kita telah beramal soleh, dan sebagai konsekwensinya Allah berjanji akan memberikan pahala dan kehidupan yang baik. Hal ini terukir dalam al-Qur’an surat An-Nahl ayat 97: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
183
184
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. Hadirin Rohimakumullah Dengan demikian dari uaraian ini dapat kami simpulkan bahwa perkembangan teknologi akan mampu melahirkan generasi yang berkualitas dan berakhlak. Perkembangan teknologi informasi pun akan bisa memunculkan generasi bejat tak berahlak. Maka jadikanlah agama sebagai filter dan benteng kokoh dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi ini.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH DAN PENGENTASAN KEMISKINAN
السالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته أ ين ين واملرسل� وعىل العامل� والصالة والسالم عىل شأ�ف النبياء احلمد لهل رب آهل وحصبه أ�ج ي ن امابعد- �ع
Dewan Hakim yang bijaksana Hadirin yang berbahagia Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan hingga September 2015 mencapai 28,51 juta atau 11,13% dari total penduduk Indonesia. Dampak langsung dari kemiskinan yang masih melilit bangsa kita, pengangguran merajalela, kriminalitas marak dan merebak, tingkat putus sekolah meningkat, produktifitas kerja rendah, derajat kesehatan menurun, rumah sakit penuh sesak, dan konflik masyarakat muncul dimana-mana, dampak akhirnya, lahirlah generasi penerus bangsa yang lemah dan tak berdaya. Akibatnya, bangsa kita masih terpojok dan terpuruk pada peringkat ke-121 dalam hal daya saing internasional, sesuai dengan Laporan berkala UNDP yang dimuat dalam Global Human Development Index tahun 2012. Muncul sebuah pertanyaan, “Bagaimana konsep Islam dalam
185
186
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
mengentaskan kemiskinan ?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita simak lantunan firman Allah surat Al-baqarah ayat 215: “Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya”. Hadirin seiman dan seakidah Sebab Nuzul ayat tadi, sebagaimana dijelaskan dalam kitab tafsir Al-maroghi: “Seorang sahabat, bernama Ibnul Jamuh, bertanya kepada Nabi SAW: Ya Rasul, Saya ini sudah tua renta, hartaku masih banyak, jika aku hendak berinfak, Apa yang harus aku infakkan dan kepada siapa aku berikan ? Mendengar pertanyaan tersebut, Rasul tertegun sejenak, seraya kelihatan khusu memohon petunjuk Allah. Saat itu pula, turunlah malaikat jibril mewahyukan surat Al-baqarah ayat 215. Hadirin Rohimakumullah Jika kita simak, ayat tadi memotivasi kita untuk memiliki kepedulian sosial terhadap orang-orang miskin dengan meng infaqkan sebagian harta yang kita miliki. Mengapa Islam meng anjurkan gerakan infaq? Imam Ahmad Mustofa Al-maroghi menjelaskan للتاكفل العام بني املسلمنيDengan berinfak itu, bisa tercipta suasana saling menanggung, saling merasakan, dan saling membantu antara kaum miskin dan kaum kaya di kalangan umat islam. Imam Ali Ash-Shobuni dalam shofwatut tafasir, menjelaskan ayat tadi: قل ما انفقتم من خري اي ارصفوها يف هذه الوجوه, maksudnya tashorufkanlah, keluarkanlah, berikanlah hartamu kepada orang tua, kerabat, yatim, masakin dan ibnu sabil. Karena itu ayat tadi menyadarkan kita bahwa menurut ajaran islam, harta itu hak milik Allah, sedangkan manusia hanya memiliki hak guna pakai saja. Oleh karena itu hadirin, jika Allah memerintahkan untuk menginfakan sebagian harta kepada LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Zakat, Infaq, Shadaqah dan Pengentasan Kemiskinan
orang-orang miskin, maka bagi orang-orang yang mampu, para aghnia, para konglomerat tidak ada alasan untuk membangkang, menentang dan menolak perintahnya . Allah menegaskan dalam firmannya surat adz-dzariyat ayat 19 bahwa dalam harta yang kita miliki, ada hak-hak orang miskin, baik dalam kategori “As-Sail” ataupun “Al-Mahrum”. Sayyid Rasyid Ridha menjelaskan bahwa » «السآئلadalah orang yang tidak mampu dan berani meminta minta, mereka adalah para pengemis yang banyak terlihat di kota-kota, sedangkan »«املحروم adalah orang yang tidak mampu tapi tidak punya keberanian meminta-minta, inilah yang banyak kita jumpai di pelosok-pelosok negeri, di desa-desa, mereka hidup dalam kemiskinan namun tetap menjaga kehormatan dengan tidak meminta-minta bahkan mereka masih semangat bekerja berusaha mencari nafkah. Hadirin se bangsa dan se tanah air Firman Allah pada ayat tadi dengan tegas dan jelas meng isyaratkan kepada kita bahwa pendayagunaan zakat, infaq, shadaqah diproyeksikan demi kesejahtraan bersama. Islam menolak keras sistem ekonomi dalam bentuk monopoli, oligopoli dan ekonomi yang diorientasikan hanya untuk kepentingan pribadi. Prinsip ini harus kita aplikasikan di negara kita jika kita menginginkan negara kita menjadi negara yang maju dan damai. Apalagi jika kita perhatikan di negara kita Indonesia ini, masih terdapat 28,5 juta jiwa umat manusia yang berada dibawah garis kemiskinan. lalu berapa banyakkah ummat Islam yang berada di bawah garis kemiskinan ? ternyata, terdapat lebih dari 27 juta jiwa umat Islam yang berada dibawah garis kemiskinan. Sebuah pertanyaan besar yang ada pada pikiran kita semua, mengapa umat Islam lebih banyak tenggelam dalam kemiskinan ? Menurut cendekiawan muslim, KH Zarkasih, Banyak di antara kita yang hanya berorientasi pada keakheratan saja. Mereka memiliki pemahaman yang sempit terhadap hadits Nabi Muhammad SAW » «ادلنيا جيفةdunia ini adalah bangkai yang LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
187
188
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
menjijikkan. Dan » «ادلنيا سجن املؤمننيdunia adalah penjara bagi umat Islam, pemahaman uang sempit terhadap kedua hadits ini meng akibatkan pemasalahan-permasalahan duniawi ditinggalkan dan Islam pada akhirnya identik dengan masalah kemiskinan. Inilah konsep Islam, yang sangat memperhatikan Infaq dan shadaqah dalam kehidupan sosial masyarakat muslim. Jika infaq dan shadaqah menjadi sebuah gerakan massal yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia, Insya Allah kemiskinan di negara kita akan berkurang. Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bambang Sudibyo menyebutkan bahwa potensi zakat, infaq, shadaqah di Indonesia ialah sebesar 286 triliun rupiah. Namun, pada 2015 yang lalu, penerimaan zakat, infaq, shadaqah baru terealisasi sebesar 3,7 triliun. Hadirin se bangsa dan se tanah air Bagi orang yang mengaku beriman, namun hatinya tidak tersentuh untuk membantu meringankan penderitaan orang miskin, tidak mendukung pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, Allah memberikan ancaman melalui firmannya dalam surat Al-Ma’un ayat 1-3 mari kita simak. 1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? 2. Itulah orang yang menghardik anak yatim, 3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin. Hadirin, ayat tadi mengancam kita jika tidak peduli, me nyayangi, mengasihi terhadap orang miskin, enggan berinfak, berbuat baik, menyalurkan pertolongan, tidak mempunyai tenggang rasa, tidak mau tau dan masa bodo dengan orang lain, akan di cap, di kategorikan sebagai pendusta agama. Betapa ruginya, jika seorang beriman dan rajin beribadah , namun di cap sebagai pendusta agama. Nabi menegaskan
ليس املؤمن هو اذلى يسبع وجاره جائع اىل جنبه “Tidak sempurna iman seseorang jika yang perutnya dia kenyang padahal tetangganya merintih , meratap tidak ada yang bisa di makan.” LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Zakat, Infaq, Shadaqah dan Pengentasan Kemiskinan
Apa yang harus kita lakukan ? Nabi berpesan:
فليتصدق بماهل،من اكن هل مال ومن اكن هل علم فليتصدق بعلمه ومن اكن هل قوة فليتصدق بقوته Barang siapa berharta, berbuat baiklah dengan hartanya. Barang siapa berilmu berbuat baiklah dengan ilmunya. Barangsiapa mempunyai kekuatan berbuat baiklah dengan kekuatannya. Mari kita bantu mereka, tunaikan zakat, berikan kepada mereka, budayakan infak, salurkan kepada mereka, sumbangkan ide, dermakan kekuatan, tumbuhkan semangat bekerja dalam dirinya. Tumbuhkan keyakinan untuk merubah nasib bahwa mereka bisa maju dan mandiri. Jika sudah demikian, allah berjanji dalam surat al-maidah ayat 9: Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. Hadirin, demikianlah janji Allah. Akhirnya syarahan ini dapat kami simpulkan: 1. Beramal soleh, mempunyai kepedulian sosial, membantu orang miskin balasannya amunan dan pahala yang besar. 2. Di akhir pembahasan, ada kesimpulan yang bisa kita ambil. 3. Untuk menghapus kemiskinan, harus di tumbuhkembangkan semangat solidaritas sosial yang tinggi dengan membudayakan zakat, infaq dan shadaqah. 4. pengentasan keiskinan adalah tanggung jawab semua orang. Orang yang tidak menunaikan tanggung jawabnya akan mendapat cap sebagai pendusta agama sebaliknya orang yang menunaikan tanggung jawabnya diberikan ampunan dan pahala yang besar.
والسالم عليمك ورمحة الهل بو�اكته LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
189
PUSTAKA ACUAN
Al-Qur’an dan Terjemahannya Abu Thahir Muhammad Ibnu Ya’kub al-Fairuzzabadi. 1998. Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibnu Abbas. Bairut: Dar el-Fikr. Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad Al-Ghazali. 1997. Ihya Ulumuddin. Bairut: Dar el-Fikr. Amin Rais. 2000. Tauhid Sosial: Formula Menggempur Kesenjangan Sosial. Bandung: Mizan. Amirulloh Syarbini. 2010. Training of Syarh Al-Qur’an. Bandung: Cahaya Publishing. Didin Hafiduddin. 1999. Dakwah Aktual. Jakarta: Gema Insani Press. Imam Jalaluddin As-Suyuthi. 1998. Lubabun Nuqul fi Asbabin Nuzul. Bairut: Dar el-Fikr. Muhammad Sulaiman al-Asqari. 1990. Zubdat al-Tafsir min Fath alQadir. Bairut: Dar el-Muayyad. Muhammad Tholhah Hasan. 2003. Islam dan Masalah SDM. Jakarta: Lantabora Press.
191
192
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
Muhammad Ali Ash-Shabuni. 1997. Shafwa at-Tafasir. Bairut: Dar elFikr. Mustafa Al-Maraghi. 1994. Tafsir Al-Maraghi. Bairut: Dar el-Fikr Nurcholish Madjid. 1999. Cita-cita Politik Islam. Jakarta: Paramadina. Quraish Shihab. 1999. Membumikan Al-Qur’an. Bandung: Mizan. _ _ _ _ _ , 1999. Wawasan Al-Qur’an. Bandung: Mizan. _ _ _ _ _ , 2003. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati. Sarlito Wirawan. 2001. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Press. Sayyid Quthub. 1993. Tafsir Fii Dzilal Al-Qur’an. Bairut: Dar el-Fikr. Syafi’i Mufid, dkk. 2000. Khutbah Jum’at Kontemporer. Jakarta: Dzikrul Hakim Press. Tata Sukayat. 2005. Khutbah Bermartabat. Bandung: Masjid Agung Jawa Barat. Tim Penceramah JIC. 2005. Islam Rahmat bagi Alam Semesta. Jakarta: Alifa Books. Yunus Hanis Syam. 2003. Titian Menuju Takwa: Kumpulan Khutbah Jum’at. Yogyakarta: Cahaya Hikmah.
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Pustaka Acuan
Lampiran:
PEDOMAN MUSABAQAH CABANG SYARH AL-QUR’AN (MSQ)
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
193
PEDOMAN MUSABAQAH CABANG SYARH AL-QUR’AN (MSQ)
A. MANAGEMEN MUSABAQAH 1. KETENTUAN KHUSUS
a. Pengertian Musabaqah Syarh Al-Qur’an adalah jenis lomba penyampaian pesan isi dan kandungan Al-Qur’an dengan cara menyampilkan bacaan Al-Qur’an, puitisasi terjemah dan uraian yang merupakan kesatuan yang serasi. b. Golongan Musabaqah Cabang Syarh al-Qur’an bisa diikuti oleh kelompok pria dan kelompok wanita. c. Peserta Musabaqah 1) Peserta musabaqah cabang Syarh al-Qur’an adalah remaja setingkat Tsanawiyah/SMTP, Aliyah/SMU yang memenuhi ke tentuan umum, dengan persyaratan umur maksimal 18 tahun 11 bulan 29 hari. 2) Peserta adalah regu (kelompok) yang terdiri atas 3 (tiga) orang, yaitu seorang pembaca Al-Qur’an, seorang pembawa puitisasi dan seorang pengurai isi (pensyarah) baik putera maupun puteri atau campuran. Bila tidak mungkin 3 orang, diizinkan 2 orang dengan tetap menampilkan 3 aspek tersebut.
195
196
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
3) Ketentuan umur untuk semua golongan di atas terhitung sejak hari pertama/pembukaan pelaksanaan MTQ d. Sistem Musabaqah Sistem musabaqah adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan umum. e. Materi Musabaqah 1) Materi musabaqah adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang ditampilkan dalam suatu judul/topik bahasan dengan bentuk sebagai berikut: a) Pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dengan Qira’at Imam Ashim riwayat Hafsh secara hafalan dengan martabat mujawwad. b) Terjemah ayat-ayat tersebut secara puitis. c) Uraian isi dan kandungan ayat-ayat tersebut yang disusun sesuai dengan judul/topik bahasan. 2) LPTQ menentukan 10 judul/topik syarahan tanpa disertai ayatayat yang berhubungan dengan judul/topik tersebut dan diberikan kepada calon peserta selambat-lambatnya 3 bulan sebelum MTQ dimulai. Topik-topik tersebut adalah sebagai berikut: a. Membangun etos kewirausahaan untuk kemandirian umat; b. Mempertegas komitmen pendidikan karakter bangsa; c. Tantangan dakwah di era teknologi informasi; d. Konservasi alam dan lingkungan hidup; e. Etika bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; f. Revitalisasi konsep berderma untuk pengentasan kemiskinan; g. Membangun masyarakat madani (civil society); h. Prinsip-prinsip ajaran Islam tentang hubungan antarumat beragama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia; i. Menghadirkan Islam di tengah masyarakat majemuk; j. Mewujudkan kebebasan dan keterbukaan yang bertanggung jawab. LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Lampiran
3) Peserta memilih 3 dari 9 judul/topic yang ditentukan LPTQ dan melaporkan kepada panitia MTQ pada saat pendaftaran peserta. f. Waktu Musabaqah 1) Lama penampilan: 15 – 20 menit setiap regu. 2) Musabaqah cabang ini dilaksanakan pada pagi dan atau sore hari. 2. PERANGKAT MUSABAQAH
a. Tempat Tempat musabaqah hendaknya memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) Mimbar yang memungkinkan untuk penampilan Qari/Qari’ah serta penterjemah dan pensyarah. 2) Ruang Majelis Hakim: a) Tempat Majelis Hakim yang memungkinkan untuk melihat penampilan peserta. Baik secara langsung maupun tidak langsung. b) Ruang tempat Panitera, yaitu ruang/tempat tugas panitera yang aman dari gangguan. c) Ruang istirahat Majelis Hakim dan Panitera yang aman dari gangguan. 3) Ruang tunggu peserta yang aman dan dekat dengan mimbar. 4) Ruang tempat petugas 5) Tempat pengunjung yang memungkinkan dapat melihat penampilan peserta dan tidak menimbulkan gangguan. 6) Tempat ruang sarana pendukung lainnya sebagaimana dalam pelaksanaan musabaqah cabang ini. b. Perlengkapan/Peralatan/Bahan Perlengkapan yang diperlukan dalam cabang Syarh Al-Qur’an adalah: LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
197
198
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
1) Stage untuk peserta 2) Microphone pada stage sebanyak 3 buah. 3) Lampu isyarat yang dapat dilihat oleh peserta, Hakim dan pengunjung. 4) Meja dan kursi Majelis Hakim. 5) Ballpoin dan blocknote untuk Majelis Hakim. 6) Microphone untuk pembawa acara 7) Papan nama hakim sesuai dengan bidang penilaian. 8) Perangkat IT (laptop, in-focus dan layar) c. Petugas 1) Pembawa acara 2) Pendamping peserta 3) Pengatur giliran tampil 4) Penghubung Majelis Hakim 5) Petugas/operator IT. d. Denah/Tata Ruang Denah/tata ruang tempat musabaqah cabang Syarh Al-Qur’an sebagaimana pada contoh berikut ini: F (1)
5
2
C
(3)
10
B
4 3
(2)
9
A
A
1
7 6
D
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
8
E
Lampiran
Keterangan: A. 1 - 9 : Dewan Hakim 10 : Panitera/Operator IT B. 1 : Qari/Qari’ah 2 : Pensyarah tanpa mimbar 3 : Penterjemah C : Pemanggil peserta D : Penonton/pengunjung E : Layar (Screen) F : Ruang tunggu peserta. 3. PELAKSANAAN MUSABAQAH Proses pelaksanaan musabaqah cabang Syarh Al-Qur’an terdiri atas: a. Tahap Persiapan Persiapan musabaqah dimulai sejak pendaftaran, pengesahan, penentuan nomor dan penjadwalan tampil peserta adalah sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum. b. Tahap Pelaksanaan 1) Babak Penyisihan a) Penentuan Materi
Peserta memperoleh satu dari 3 judul/topik syarahan yang dilaporkan pada saat pendaftaran hari (24 jam) sebelum penampilan.
b) Penampilan (1) Giliran Tampil (a) Penampilan peserta diatur berdasarkan giliran. (b) Penentuan urutan tampil dilakukan 30 menit sebelum musabaqah dimulai. (2) Lama Penampilan
Setiap penampilan disediakan waktu 15 – 20 menit untuk setiap regu. LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
199
200
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
(3) Tata Cara Penampilan (a) Pensyarah tidak perlu memperkenalkan diri/menyebut asal daerah. (b) Ucapan salam hanya diucapkan oleh pensyarah pada awal dan akhir uraian (pensyarahan). (c) Tanda mulai, persiapan berhenti dan habisnya waktu diatur oleh Majelis Hakim dengan isyarat lampu/bel. (d) Penampilan dimulai dengan pengantar, pembacaan ayat Al-Qur’an, kemudian menterjemahkannya secara puitis dan selanjutnya menguraikan isi dan kandungannya. (e) Pensyarah dapat meminta pembaca Al-Qur’an dan penterjemah untuk mendukung syarahannya dengan membaca ayat Al-Qur’an atau hadits serta terjemahnya. c) Penentuan finalis (1) Finalis ditentukan dalam Sidang Majlis Hakim berdasar jumlah nilai yang telah diberikan oleh Hakim dalam penyisihan, dan dikukuhkan oleh Dewan Hakim dengan suatu keputusan. (2) Penentuan finalis ditentukan atas dasar jumlah nilai ter tinggi 1, 2, dan 3 dalam penyisihan. (3) Bila terjadi nilai yang sama antara 2 regu atau lebih maka penentuan urutannya didasarkan secara bertahap pada nilai tertinggi bidang terjemah dan syarahan kemudian bidang penghayatan dan retorika, apabila tetap sama maka dimungkinkan finalis lebih dari 3 peserta. 2) Babak Final a. Penentuan materi 1) Para finalis menyerahkan 3 (tiga) judul selain judul yang sudah ditampilkan waktu penyisihan paling lambat 3 jam sebelum dilaksanakan final. 2) Peserta memperoleh salah satu dari tiga judul/topic yang diserahkan kepada panitia MTQ 60 menit sebelum babak final dimulai. LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Lampiran
3) Apabila terdapat pengajuan judul/topic yang sama dari ketiga regu finalis, maka dimungkinkan ketiga finalis akan menampilkan satu judul/topic yang sama. b. Tata cara pelaksanaan musabaqah ini pada babak final adalah sama dengan babak penyisihan. c. Penentuan regu terbaik I, II, dan III ditetapkan oleh Rapat Pleno Dewan Hakim dan diumumkan oleh Ketua Dewan Hakim.
B. MANAGEMEN PERHAKIMAN 1. NORMA PENILAIAN
Norma penilaian cabang Syarh Al-Qur’an adalah ketentuan pe nilaian tentang penyajian peserta yang meliputi: a. Bidang penilaian dan materi yang dinilai 1) Bidang Tilawah a) Tajwid b) Lagu dan Suara c) Fashahah 2) Bidang Terjemah dan Materi Syarahan meliputi: a) Ketepatan Terjemah b) Sistematika dan Isi c) Kaidah dan Gaya Bahasa 3) Bidang Penghayatan dan retorika a) Vokal dan Artikulasi b) Intonasi dan Aksentuasi c) Gaya dan Mimik d) Kesopanan dan Keserasian b. Ketentuan Penilaian 1) Bidang Tilawah a) Tajwid ialah penilaian tentang ketepatan bacaan sesuai dengan LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
201
202
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
kaidah-kaidah ilmu tajwid yang mencakup Shifat al-Huruf, Ahkam al-Huruf, Makharij al-Huruf, Ahkam al-Madd wa alQashr. b) Lagu dan suara ialah penilaian tentang keindahan dan ke harmonisan lagu serta kemerduan suara. Hal yang penting disini adalah kesesuaian lagu dengan isi (kandungan) ayat sehingga bisa membantu pemahaman dan penghayatan ayat tersebut. c) Fashahah ialah penilaian tentang ketepatan waqaf wal ibtida’, mura’atul kalimat, mura’atul huruf dan mura’atul harakat. 2) Bidang Terjemah dan Materi Syarahan a) Ketepatan terjemah ialah penilaian tentang isi terjemah yang sesuai dengan kandungan ayat. b) Sistematika ialah penilaian tentang susunan dan urutan materi yang mencakup pendahuluan, permasalahan, pem bahasan dan kesimpulan serta alur susunan isi yang logis. c) Isi ialah penilaian tentang keutuhan, kedalaman, ketajaman, keluasan, ketepatan dan aktualitas uraian serta kekuatan argumentasi termasuk dalil-dalil yang dipergunakan. d) Kaedah dan Gaya bahasa ialah penilaian tentang pemakaian kata dan struktur kalimat yang benar, mengena dan menarik sesuai dengan kaidah bahasa dan sastra. 3) Bidang Penghayatan dan retorika a) Vokal dan artikulasi ialah penilaian tentang tipe suara yang jelas, utuh dan mantap, tidak pecah, serta pengucapan kata dan huruf yang jelas dan tidak samar. b) Intonasi dan aksentuasi ialah penilaian tentang irama dan tekanan suara, sesuai dengan maksud yang dikandung oleh terjemahan dan isi uraian serta ketepatan pemenggalan kata dan suku kata. c) Gaya dan mimik ialah penilaian tentang gerak anggota badan dan ekspresi wajah yang menggambarkan penghayatan ter jemahan dan isi uraian. LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Lampiran
d) Kesopanan dan keserasian ialah penilaian tentang sikap, gerak serta pakaian peserta keseluruhan sebagai satu team. c. Cara penilaian 1) Bidang Tilawah a) Penilaian diberikan antara nilai minimal 10 dan maksimal 30 b) Bobot nilai maksimal dan minimal pada setiap komponen adalah: (1) Tajwid
maksimal 10 dan minimal 4
(2) Lagu dan suara
maksimal 10 dan minimal 3
(3) Fashahah
maksimal 10 dan minimal 3
c) Nilai terakhir adalah jumlah nilai keseluruhan dari masingmasing aspek 2) Bidang Terjemah dan Materi Syarahan a) Penilaian diberikan antara nilai 10 sampai maksimal 40 b) Bobot nilai maksimal dan minimal pada setiap komponen adalah: a) Ketepatan terjemah
maksimal 10 minimal 3
b) Sistimatika dan isi
maksimal 20 minimal 4
c) Kaidah dan Gaya Bahasa
maksimal 10 minimal 3
c) Nilai terakhir adalah jumlah nilai keseluruhan dari masingmasing aspek 3) Bidang Penghayatan dan Retorika a) Penilaian diberikan antara nilai minimal 12 sampai maksimal 30 b) Bobot nilai maksimal dan minimal setiap komponen adalah: a) Vokal dan artikulasi maksimal 8 minimal 4 b) Intonasi dan aksentuasi
maksimal 8 minimal 3
c) Gaya dan mimik
maksimal 8 minimal 3
c) Kesopanan dan Keserasian maksimal 6 minimal 2 d) Nilai terakhir adalah jumlah nilai keseluruhan dari masingmasing aspek LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
203
204
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
d. Obyek Penilaian 1) Pokok bahasan adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang sesuai dengan judul bahasan yang disajikan dalam tiga bentuk: a) Pembacaan ayat-ayat al-Qur’an dengan Qira’at Imam Ashim riwayat Hafsh secara hafalan dengan martabat mujawwad. b) Terjemah ayat-ayat tersebut secara puitis, bisa dengan Teks. c) Uraian isi dan kandungan ayat-ayat tersebut secara bebas dan boleh dengan membawa catatan. 2) Selain ayat utama yang dibaca pada awal penampilan, bisa di tambah dengan ayat-ayat lain sebagai pendukung yang dibaca di tengah atau akhir penampilan. e. Waktu Penampilan Setiap regu diberi waktu tampil minimal 15 menit dan maksimal 20 menit untuk menampilkan tilawah, terjemah dan syarahan. 2. PERANGKAT PERHAKIMAN
a. Personalia 1) Komposisi Majlis Hakim pada Musabaqah Syarh Al-Qur’an terdiri atas: Ketua, Sekretaris, dan Anggota pelaksana dibantu seorang Panitera. 2) Ketua Majlis merangkap anggota. Anggota adalah hakim yang terdiri atas: a) Hakim penilai bidang Tilawah dan Adab b) Hakim penilai bidang Terjemah dan Materi Syarahan c) Hakim penilai bidang Penghayatan dan Retorika. 3) Majlis Hakim pada MTQ Tingkat Provinsi Banten maksimal 9 orang dan Hakim penilai masing-masing bidang 3 orang, sedang untuk tingkat Kabupaten/Kota ke bawah sedapat mungkin menyesuaikan dengan ketentuan ini. b. Tempat Tugas 1) Tempat tugas Hakim berada di samping tempat penampilan peserta yang dapat melihat secara langsung. Urutan penempatan LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Lampiran
dimulai Hakim bidang Tilawah dan Adab, penilai bidang Terjemah dan Materi Syarahan dan penilai bidang Penghayatan dan Retorika. 2) Masing-masing Hakim menempati tempat/meja yang satu sama lain diberi pembatas. c. Sarana dan Perlengkapan 1) Sarana Administrasi: a) Formulir Nilai b) Ballpoin c) Blocknote d) Kalkulator e) ATK lainnya 2) Sarana Penunjang: a) Mushaf Al-Qur’an dan Terjemah b) Lampu isyarat c) Stopwatch d) Tas atau Map e) Buku Pedoman Musabaqah Al-Qur’an f) Jadwal Penampilan g) Jadwal Tugas 3. PELAKSANAAN PERHAKIMAN
a. Penampilan 1) Musabaqah cabang Syarh Al-Qur’an pada MTQ Tingkat Provinsi Banten dilaksanakan melalui dua babak: Penyisihan dan Final. Untuk Tingkat Provinsi ke bawah disesuaikan dengan kemampuan. 2) Penampilan peserta dilakukan dengan cara: a) Peserta menyajikan pokok bahasan dengan urutan sebagai berikut: 1) Pengantar tentang topik dan ayat utama 2) Pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an yang terdiri atas ayat LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
205
206
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
utama dan ayat pendukung serta hadis pendukung 3) Penterjemahan/puitisasi ayat secara utuh 4) Pensyarahan b) Peserta tampil minimal 15 menit dan maksimal 20 menit c) Pada waktu mulai, menjelang akhir dan akhir waktu menampilkan ditandai dengan lampu/isyarat. d) Kurang atau lebih dari ketentuan waktu yang disediakan dapat mengurangi nilai bidang terjemah dan materi syarahan poin isi. 3) Tanda / Isyarat a) Lampu kuning pertama menunjukkan persiapan. b) Lampu hijau sebagai tanda penyajian dimulai sampai menjelang habisnya waktu. c) Lampu kuning kedua sebagai tanda persiapan habisnya waktu. d) Lampu merah sebagai tanda habisnya waktu. b. Penilaian 1) Untuk bahan rujukan dalam penilaian, Hakim diberikan synopsis masing-masing judul pokok bahasan oleh LPTQ. 2) Hakim memberi penilaian langsung kepada setiap peserta sesaat setelah penampilan pada formulir yang telah tersedia. 3) Hakim memberikan catatan-catatan yang perlu sebagai dasar atas nilai yang diberikan. 4) Nilai yang telah dibuat oleh Hakim dikumpulkan oleh Panitera dan dimasukkan dalam Daftar Rekapitulasi serta ditayangkan oleh operator IT. c. Penentuan Finalis dan Kejuaraan 1) Penentuan Finalis a) Finalis ditentukan dalam Sidang Majlis Hakim berdasar jumlah nilai yang telah diberikan oleh Hakim, Dewan Hakim LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Lampiran
mengukuhkan para finalis dengan suatu keputusan. b) Penentuan finalis ditentukan atas dasar jumlah nilai tertinggi 1, 2, dan 3 dalam penyisihan. c) Bila terjadi nilai yang sama antara 2 regu atau lebih maka penentuan urutannya didasarkan secara bertahap pada nilai tertinggi bidang terjemah dan materi syarahan kemudian bidang penghayatan dan retorika, apabila tetap sama maka dimungkinkan finalis lebih dari 3 peserta. 2) Penentuan Kejuaraan a) Majlis Hakim menentukan calon juara I, II, III dalam Sidang Majelis Hakim atas dasar jumlah nilai tertinggi 1, 2, 3 pada babak final. b) Sidang Dewan Hakim mengukuhkan 3 peserta yang diusulkan Majelis Hakim sebagai peserta terbaik peringkat I, II, dan III. c) Bila terjadi nilai sama antara dua regu atau lebih maka pe nentuan urutannya didasarkan secara bertahap pada nilai tertinggi di bidang terjemah dan materi syarahan kemudian bidang penghayatan dan retorika, bila tetap sama maka dimungkinkan adanya juara kembar. d. Rapat Majlis Rapat Majlis Dewan Hakim dihadiri oleh anggota majlis dan dihadiri oleh salah satu Koordinator Dewan Hakim. Lampiran: 1) Contoh Formulir Penilaian Terjemah dan Syarahan 2) Contoh Formulir penilaian Penghayatan dan Retorika 3) Contoh Formulir Tilawah dan Adab
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
207
208
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
MODEL H.17 LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR’AN TINGKAT PROVINSI BANTEN MTQ TINGKAT PROVINSI BANTEN FORMULIR PENILAIAN BIDANG TERJEMAH DAN MATERI Cabang: Syarh Al-Qur’an No. Peserta
: … … … … . .
Babak : Penyisihan/final *)
Giliran
: … … … … . .
Topik : No. … … … … … … .
JENIS YANG DINILAI
NO.
NILAI NILAI MAKSIMAL MINIMAL
1
Ketepatan terjemah
10
3
2
Sistematika dan Isi
20
4
3
Kaidah & gaya bahasa
10
3
40
10
Jumlah
NILAI YANG CATATAN DIPEROLEH Nilai Akhir
………….=
… … … . . . , … … … … … … . . Hakim Penilai
Nama Terang *) Coret yang tidak perlu
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
Lampiran
MODEL H.18 LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR’AN TINGKAT PROVINSI BANTEN MTQ TINGKAT PROVINSI BANTEN FORMULIR PENILAIAN BIDANG PENGHAYATAN DAN RETORIKA Cabang: Syarh Al-Qur’an No. Peserta
: … … … … . .
Babak : Penyisihan/final *)
Giliran
: … … … … . .
Topik : No. … … … … … … .
JENIS YANG
NO.
DINILAI Vokal dan
1
Artikulasi Intonasi &
2
Aksentuasi Gaya dan
3
Mimik
NILAI
NILAI
NILAI YANG CATATAN
MAKSIMAL MINIMAL DIPEROLEH Nilai Akhir 8
3
8
3
8
2
6
2
30
10
Kesopanan 4
dan Keserasian Jumlah
… … … . . . , … … … … … … . . Hakim Penilai Nama Terang *) Coret yang tidak perlu
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016
209
210
Panduan & Contoh-Contoh Pensyarahan Musabaqah Syarh Al-Qur’an (MSQ)
MODEL H.19 LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR’AN TINGKAT PROVINSI BANTEN MTQ TINGKAT PROVINSI BANTEN FORMULIR PENILAIAN BIDANG TILAWAH DAN ADAB Cabang: Syarh Al-Qur’an No. Peserta
: … … … … . .
Babak : Penyisihan/final *)
Giliran
: … … … … . .
Topik : No. … … … … … … .
JENIS YANG DINILAI
NO.
NILAI NILAI NILAI YANG MAKSIMAL MINIMAL DIPEROLEH
1
Tajwid
10
3
2
Lagu dan Suara
10
3
3
Fashahah
10
4
Jumlah
30
10
CATATAN Nilai Akhir
… … … . . . , … … … … … … . . Hakim Penilai Nama Terang *) Coret yang tidak perlu
LPTQ Tingkat Provinsi Banten 2016