JUKLAK& JUKNIS MUSABAQAH CABANG SYARH AL-QUR’AN (MSQ) KABUPATEN LAMONGAN, GRESIK, TUBAN STAIDRA KRANJI PACIRAN LAMONGAN 2015 A. MANAJEMEN MUSABAQAH 1. Ketentuan Khusus a. Musabaqah Syarh al-Qur’an adalah jenis lomba penyampaian pesan isi dan kandungan al-Qur’an, puitisasi terjemah dan uraian yang merupakan kesatuan yang serasi. b. Golongan Musabaqah 1) Golongan Aliyah/ SMU sederajat c. Peserta Musabaqah 1) Peserta musabaqah cabang syarh al-qur’an adalah remaja setingkat Aliyah/SMU sederajat yang memenuhi ketentuan umum, dengan persyaratan umur maksimal: 19 tahun per tanggal 17 Desember 2015 (Pelaksanaan Lomba MSQ) 2) Peserta adalah regu (kelompok) yang terdiri dari 3 orang, yaitu seorang pembaca al-Qur’an, seorang pembawa puitisasi dan seorang pengurai isi (persyarah). d. Sistem Musabaqah Sistem musabaqah adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan umum e. Materi musabaqah Materi musabaqah adalah ayat-ayat al-qur’an yang ditampilkan dalam suatu judul / topik bahasan dengan bentuk sebagai berikut: a) Pembacaan ayat-ayat al-Qur’an dengan Qira’at secara hafalan dengan martabat mujawwad. b) Terjemah ayat-ayat al-Qur’an secara puitisasi c) Uraian isi kandungan ayat-ayat tersebut yang disusun sesuai dengan judul/ topik bahasan. f. Tema / Topik Setiap regu diberikan kebebasan memilih satu dari tema yang telah ditentukan dan memilih ayat-ayat berdasarkan tema yang dipilih. Adapun tema yang harus dipilih: 1. Toleransi antar sesama QS. ALBAQARAH: 256 QS.YUNUS :99
2. Kenakalan remaja QS. AL ISRA’: 32 QS. AL AHZAB: 59 3. Bahaya Narkoba QS. AL-MAIDAH : 90-91
g. Waktu Musabaqah 1) Lama penampilan maksimal 15 menit setiap regu 2) Musabaqah cabang ini dilaksanakan pada 17 Desember 2015, pukul 08.00 S/D Selesai
2. Perangkat Musabaqah a. Tempat Tempat musabaqah hendaknya memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) Mimbar yang memungkingkan untuk penampilan Qari/Qari’ah serta peterjemah dan pen syarah. 2) Ruang Majlis Hakim a) Tempat majlis hakim yang memungkinkan untuk melihat penampilan peserta baik secara langsung maupun tidak langsung. b) Ruang tempat panitera, yaitu ruang/ tempat tugas panitera yang aman dari gangguan. 3) Ruang tunggu peserta dan dekat dengan mimbar. 4) Ruang tempat petugas. 5) Tempat pengunjung yang memungkinkan dapat melihat penampilan peserta dan tidak menimbulkan gangguan. 6) Tempat ruang sarana pendukung lainnya sebagaimana dalam pelaksanaan musabaqah cabang ini. b. Perlengkapan/ Peralatan / Bahan Perlengkapan yang diperlukan dalam cabang Syarah Al-Qur’an adalah: 1) Stage untuk peserta 2) Microphone pada stage sebanyak 3 buah 3) Lampu isyarat yang dapat dilihat oleh peserta haim dan pengunjung 4) Meja dan kursi Majelis Hakim 5) Ballpoint dan blacknote untuk Majelis Hakim 6) Microphone untuk pembawa acara 7) Papan nama hakim sesuai dengan bidang penilaian 8) Perangkat IT (Laptop, in-focus dan layar)
c. Petugas 1) Pembawa acara 2) Pendamping peserta 3) Pengatur giliran tampil 4) Penghubung Majelis Hakim 5) Petugas / operator IT 3. Pelaksanaan Musabaqah Proses pelaksanaan musabaqah cabang Syarh al-Qur’an terdiri dari: a. Tahap persiapan Persiapan musabaqah dimulai sejak pendaftaran, pengesahan, penentuan nomor dan penjadwalan tampil peserta adalah sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum. Tahap ini dilaksanakan pada saat Technical Meeting. b. Tahap pelaksanaan a) Penampilan 1) Giliran Tampil a) Penampilan peserta diatur berdasarkan giliran b) Penentuan urutan tampil dilakukan 30 menit sebelum musabaqah dimulai. 2) Lama penampilan Setiap penampilan disediakan waktu 15 menit untuk setiap regu 3) Tata cara penampilan a) Pensyarahan tidak perlu memperkenalkan diri/ menyebut asal daerah b) Ucapan salam hanya diucakan oleh pensyarah pada awal dan akhir uraian (pensyarahan). c) Tanda mulai, persiapan berhenti dan habisnya waktu diatur oleh Majelis Hakim dengan isyarat lampu/bel d) Penampilan dimulai dengan pengantar, pembacaan ayat alqur’an kemudian menerjemahkan secara puitis dan selanjutnya menguraikan isi dan kandungannya. e) Pensyrah dapat meminta pembaca al-Qur’an dan penerjemah untuk mendukung syarahannya dengan membaca ayat al-Qur’an atau hadis serta terjemahnya.
B. MANAJEMEN PERHAKIMAN 1. Norma Penilaian Norma penilaian cabang Syarh al-Qur’an adalah ketentuan penilaian tentang penyajian peserta dalam bentuk tim meliputi: a. Bidang Penilaian dan Materi Yang Dinilai 1) Bidang Tilawah a. Tajwid b. Lagu dan suara c. Fashahah 2) Bidang terjemah dan Materi Syarahan meliputi: a. Ketetapan Terjemah b. Sistematika dan isi c. Kaidah dan gaya bahasa 3) Bidang penghayatan dan retorika a. Vokal dan artikulasi b. Intonasi dan aksentuasi c. Gaya dan mimik d. Kesopanan dan keserasian b. Ketentuan Penilaian 1) Bidang Tilawah a) Tajwid ialah penilaian tentang ketetapan bacaan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Tajwid yang mencakup Shifat- al-Huruf, Ahkam al-huruf, makhrij al-huruf, ahkam al-mad wa al-qashr seluruh teks yang diungkapkan dengan bahasa Arab, meliputi ayat al-Qur’an, hadist dan nilai-nilai baik yang dibca oleh qari’ah atau pensyarah b) Lagu dan suara ialah penilaian tentang keindahan dan keharmonisan lagu serta kemerduan suara. Hal yang penting disini adalah kesesuaian lagu dengan isi kandungan, hadist, kata hikmah, syair dan lain-lain sehingga bisa membantu pemahaman dan penghayatan trhadap teks yang dibaca c) Fashahah ialah penilaian tentang ketetapan waqaf wal ibtida’, mura’atul Kalimat, mura’atul huruf dan mura’atul harakat dari keseluruhan teks arab yang dibacakan oleh tim. 2) Bidang Terjemah dan materi Syarahan a) Ketetapan terjemah ialah penilaian tentang isi terjemah yang sesuai dengan kandunga ayat, baik yang dibawakan oleh pembaca puitisasi atau pensyarah.
b) Sistemitika ialah penilaian tentang susunan dn urutan materi yang mencakup pndahuluan, permasaahan, pembahasan dan kesimpulan serta alur susunan isi yang logis c) Isi ialah penilaian tentang keutuhan, kedalaman. Ketajaman, keluasan, ketepatan dan aktualitas uraian serta kekuatan argumentasi termasuk dalil-dalil yang dipergunakan. d) Kaedah dan gaya bahasa ialah penilaian tentang pemakaian kata dana struktur kalimat yang benar, mengena dan menarik sesuai dengan kaidah bahasa dan sastra baik yang dibaca oleh pensyarah atau pembaca puitisasi. 3) Bidang Penghayatan dan Retorika a. Vokal dan artikulasi ialah penilaian tentang tipe suara yang jelas, serta pengucapan kata dan huruf yang jelas dan tidak samar yang dibawah oleh pensyarah dan pembaca puitisasi b. Intonasi dan aksentuasi ialah penilaian tentang irama dan tekanan suarau, sesuai dengan maksud yang dikandung oelh terjemahn dan isi uraian serta ketetapan pemenggalan kata dan suku kata yang dibawakan oleh pensyarah dan pembaca puitisasi c. Gaya dan mimik ialah penilaian tentang gerak anggota badan dan ekspresi wajah yang menggambarkan pengahayatan terjemahan dan isi uraiana yang dibawakan oelh pensyarah dan pembaca puitisasi d. Kesopanan dan keserasian ialah penilaian tentang sikap, gerak serta pakaian peserta keseluruhan sebagi satu team. c. Cara Penilaian 1. Bidang tilawah a. Penilaian diberikan antara nilai minimal 10 dan maksimal 30 Bobot nilai maksimal dan minimal pada setiap komponen adalah: (1) Tajwid maksimal 10 dan minimal 4 (2) Lagu dan suara maksimal 10 dan minimal 3 (3) Fashahah maksimal 10 dan minimal3 b. Nilai terakhir adalah jumlah nilai keseluruhan dari masing-masing aspek 2. Bidang terjemah dan materi Syarahan a) Penilaian diberikan antara nilai 10 sampai maksimal 40 b) Bobot nilai maksimal dan minimal pada setiap komponen adalah: 1) Ketetapan terjemah, maksimal 10 minimal 3 2) Sistemaika dan isi, maksimal 20 minimal 4 3) Kaidandan gaya bahasa, maksimal 10 minimal 3
c) Nilai terakhir adalah jumah nilai keseluruhan dari masing-masing aspek 3. Bidang penghayatan dan retorika a) Penilaiandiberikan antara nilai minimal 12 sampai maksimal 30 b) Bobot nilai maksimal dan minimal setiap kompoen adalah: (1) Vokal dan artikulasi, maks 8 minimal 4 (2) Intonasi dan aksentuasi, maks 8 minimal 3 (3) Gaya dan mimik, maks 8 minimal 3 (4) Kesopanan dan keserasian, maksimal 6 minimal 2 c) Nilai terakhir dalah jumlah nilai keseluruhan dari masing-masing aspek. d. Obyek Penilaian 1) Pokok bahasan adalah pokok-pokok alquran yan sesuai dengan ajudul bahasan yang disajikandalam tiga bentuk a) Pembacaan ayat-ayat alquran dengan qira’at imam ashm riwayat hafsh secara hafalan dengan martabat mujawwad b) Terjemah ayat-ayat tersebut secara puitis tanpa teks c) Uraian isi dan kandungan ayat-ayat tersebut secara bebas tanpa teks yang diakhiri dengan kesimpulan 2) Selaian ayat pertama yang dibaca pada awal penampilan, bisa ditambah denga ayat-ayat lain, hadist dan lain-lain sebagai pendukung yan dibaca ditengah atau akhir penampilan e. Waktu penampilan Setiap regu diberi waktu tampil maksimal 15 menit untuk menampilkan tilawah, terjemah dan syarahan. 2. Pelaksanaan Perhakiman a. Penampilan 1) Musyabaqah cabang MSQ dilaksanakan secara langsung tanpa melalui babak penyisian dan final. 2) Penampilan peserta dilakukan dengan cara a) Peserta menyajikan pokok bahasan dengan urutan sebagai berikut: 1) Pengantar tentang topik dan ayat utama 2) Pembacaab ayat-ayat alquran yang terdiri dari auat utama dan ayat pendukung serta hadis pendukung 3) Peterjemahan/puitisasi ayat secara utuh 4) Penyarahan yang diakhiri dengan kesimpulan
b) Peserta tampil masksimal 15 menit c) Pada waktu mulai menjelang akhir dan ahir waktu menampilkan ditandai dengan lampu isyarat d) Kurang arau lebih dari ketentuan waktu yang disediakan dapat mengurangi nilai bidang terjemah dan materi syarahan poin isi 3) Tanda atau isyarat a) Lampu kuning pertama menunjukan persiapan b) Lampu hijau sebagai tanda penyajian sampai menjelang habisnya waktu c) Lampu kuning kedua sebagai tanda persiapan habisnya waktu d) Lampu merah sebagai tanda habisnya waktu b. Penilaian 1) Apabila diperlukan untuk bahan rujukan dalam penilaian, hakim diberikan sinopsis. 2) Hakim memberi penilaian langsung kepada setiap peserta setelah penampilan pada formulir yan telah tersedia 3) Hakim memberikan catatan yang perlu sebagai dasar atas nilai yang telah diberikan 4) Nilai yang telah dibuat oleh hakim dikumpulkan oleh panitera dan dimasukan dalam daftar rekaptulasi serta ditanyangkan oleh opertaor IT pada akhir sesi c. Penentuan kejuaraan a) Majlis hakim menentukan calon juara I, II dan III dalam sidang majlis hakim atas dasar jumlah nilai tertinggi I, II, III pada tampilan masing-masing regu. b) Sidang dewan hakim mengukuhkan 3 peserta yang diusulkan majlis hakim sebagai perserta terbaik peringkat I, II, III c) Bila terjadi nilai sama antara 2 regu atau lebih maka penentuan Juaranya didasarkan secara bertahap adanya tertinggi dibidang terjemah dan materi syarahan kemudian bidang pengayatan dan retorika. C. PENUTUP Petunjuk teknis ini disusun untuk memberikan panduan bagi semua pihak yang berpartisipasi dalam MSQ ini. Hal-hal yang belum jelas bisa dikonsultasikan pada panitia (ALIMUL / 085 695 056 423 (iM3)/ Sofia 081330280590 (simpati). Lamongan, 20 Nopember 2015