ISSN:2089-3205
Pandangan Siswa Terhadap Sains (Studi Pada Kelas XI SMAN 5 Kota Mataram Pandangan Siswa Terhadap Sains (Studi Pada Kelas XI SMAN 5 Kota Mataram) Muh. Nasir
Abstrak: Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan Siswa SMAN 5 Mataram mengenai sains dan kesan yang ditujukkan oleh siswa terkait ilmuwan serta Bagaimana siswa mengaitkan antara teknologi dengan Sains. Penelitian ini adalah penelitian inquiri terbimbing. Teknik Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling, dengan cara undian, sehingga sampel peneletian 3 kelas, yaitu kelas XI IPA1, sebanyak 30 orang siswa, kelas IPA2 sebanyak 29 orang siswa, dan kelas IPA3 sebanyak 30 orang siswa. Hasil penelitian diketahui sebagian besar siswa SMA Negeri 5 Mataram memiliki pandangan positif terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, hubungan keduanya dalam kehidupan sosial, pemerintahan, serta ilmuwan sains, Kesan yang ditujunkkan oleh siswa terkait ilmuwanSebagian besar siswa (80%) berpendapat bahwa sains atau IPA merupakan ilmu pasti yang mengkaji tentang alam, lingkungannya, komponen yang terkandung di dalamnya, serta fenomena yang berkaitan dengan alam. Pembelajaran IPA yang diajarkan di sokolah dirasa penting karena dengan mempelajari IPA siswa dapat lebih mengenal alam serta makhluk hidup di dalamnya. Sehingga dengan begitu, siswa mampu memecahkan permasalahan dari fonomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari melalui perkembangan sains dan teknologi, siswa sudah mampu mengaitkan antara pembelajaran sains dengan beberapa fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Sains, teknologi, kehidupan soasial masyarakat, dan pemerintah merupakan hal yang memang saling berkaitan antara satu dengan lainnya dalam meningkatkan kesejahteraan hidup. Kata Kunci: Pandangan, Sains. Sains adalah aktivitas pemecahan
ended; (2) proses: prosedur pemecahan
masalah yang dilakukan oleh manusia yang
masalah melalui metode ilmiah; metode
dimotivasi oleh rasa ingin tahu tentang dunia
ilmiah
sekitar
perancangan eksperimen atau percobaan,
mereka
dan
keinginan
untuk
meliputi
penyusunan
memahami alam tersebut; serta keinginan
evaluasi,
untuk memanipulasi alam dalam rangka
kesimpulan;
memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
prinsip, teori, dan hukum; dan (4) aplikasi:
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hakikat
penerapan metode ilmiah dan konsep sains
sains meliputi empat unsur utama yaitu: (1)
dalam
sikap: rasa ingin tahu tentang benda,
Kurikulum, Balitbang Depdiknas, 2006: 4).
fenomena
mahluk
hidup,
(3)
produk:
kehidupan
dan
penarikan
berupa
sehari-hari
fakta,
(Pusat
serta
Sesuai dengan amanatPermendiknas
hubungan sebab akibat yang menimbulkan
Nomor 22 Tahun 2006 bahwa pembelajaran
masalah baru yang dapat dipecahkan melalui
sains di SMA/MA diharapkan memuat
prosedur yang benar; sains bersifat open
keempat unsur utama di atas. Pembelajaran
12
alam,
pengukuran,
hipotesis,
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 April 2013
ISSN:2089-3205
Pandangan Siswa Terhadap Sains (Studi Pada Kelas XI SMAN 5 Kota Mataram sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang
fakta-fakta,
seperti yang dikemukakan di atas selama ini
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
telah diterapkan di SMA Negeri 5 Mataram,
tetapi
sehingga paling tidak siswa telah memiliki
juga
berupa
Pengembangan pembelajaran sains
merupakan
suatu
proses
penemuan (inkuiri). Dimyati
persepsi awal tentang sains. Namun untuk
dan
Mudjiono
(1999)
mengetahui secara tepat pandangan siswa-
berpendapat bahwa pembelajaran adalah
siswa
proses yang diselenggarakan oleh guru untuk
dilakukan observasi melalui metode inkuiri
membelajarkan
terbimbing yang meliputi metode essay,
siswa
dalam
belajar
memperoleh dan memproses pengetahuan,
tersebut
mengenai
sains,
maka
metode kuisioner dan metode menggambar.
keterampilan dan sikap (Saputra dan Atmojo: 2011).
Pendekatan
pembelajaran
yang
KAJIAN PUSTAKA
dibangun dengan prinsip-prinsip dan concern
Pesatnya
terhadap upaya-upaya implementasi dalam
pengetahuan
kehidupan
perkembangan
nyata
pembelajaran lingkungan,
adalah
yang
berbasis
teknologi
(SALINGTEMAS)
pendekatan
dan
dan
teknologi
pendidikan
ilmu
mendorong sains
yang
sains,
melahirkan sains formal (ilmiah) seperti
masyarakat
diajarkan di lingkungan sekolah. Sementara
(Yamtinah,
Hastuti,
Haryono & Sari, 2011).
di
lingkungan
masyarakat
tradisional
terbangun pengetahuan asli berbentuk pesan,
Menurut Binadja (1999) pendekatan SALINGTEMAS
perkembangan
diharapkan
adat
istiadat
yang
diyakini
oleh
disampaikan
secara
dapat
masyarakatnya
dan
membuka wawasan peserta didik untuk
turun-temurun
tentang
memahami
sains,
bersikap terhadap alam.Bentuk pengetahuan
lingkungan, teknologi dan masyarakat secara
ini tidak tersusun secara sistematis berbentuk
utuh. Maksudnya adalah bahwa pendekatan
kurikulum yang diimplementasikan dalam
SALINGTEMAS ditujukan untuk membantu
pendidikan
peserta
memiliki
hakekat
didik
pendidikan
mengetahui
sains
dan
bagaimana
formal.Misalnya, strategi
harus
masyarakat
memelihara
alam
bagaimana perkembangannya sains dapat
(hutan/binatang) dengan memperlakukannya
mempengaruhi lingkungan, teknologi dan
sebagai “duwe” atau mengantisipasi gejala
masyarakat secara timbal balik (Nuryanto
alam gempa dengan membangun rumah-
dan Binadja, 2010).
rumah tradisional bertiang (Suastra, 2006).
13
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 April 2013
ISSN:2089-3205
Pandangan Siswa Terhadap Sains (Studi Pada Kelas XI SMAN 5 Kota Mataram Kebijakan dalam bidang pendidikan merupakan
peluang bagi
mengembangkan
daerah
potensinya
untuk
termasuk
potensi budaya dalam kaitannya dengan
kemampuan mereka dalam memecahkan masalah
sehingga
memfasilitasi
pembelajaran konsep sains (Tabak,
dkk.,
1996 dalam Saptorini, 2011).
pembelajaran sains. Hal ini sejalan denganNamun banyak kendala yang juga dihadapi kompetensi
yang
dalam meningkatkan proses pembelajaran
berbasis
sains. Kendala tersebut dipengaruhi oleh
kompetensi untuk pelajaran sains, tertuang
berbagai faktor yang beragam.Salah satu
antara lain bahwa (1) siswa memahami
kendala yang dirasakan yaitu sikap dan minat
konteks budaya, geografi, dan sejarah serta
siswa dalam pembelajaran sains. Pandangan
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
siswa terhadap sains berhubungan erat
nilai-nilai untuk berpartisipasi aktif dalam
dengan minat mereka untuk mempelajari hal
kehidupan,
tersebut, sehingga apa yang dipelajari dapat
diharapkan
lintas dalam
serta
kurikulum kurikulum
berinteraksi
dan
berkontribusi dalam masyarakat dan budaya
memberikan
global, dan (2) siswa memahamai dan
sebaliknya. Menurut Sari (2009), minat
berpartisipasi dalam kegiatan kreatif di
diartikan
lingkungannya untuk
saling menghargai
mempelajari, mengagumi, atau memiliki
karya artistik, budaya, dan intelektual serta
sesuatu. Di samping itu minat merupakan
menerapkan
bagian
nilai-nilai
luhur
untuk
hasil
sebagai
dari
ranah
yang
optimal
perasaan
afektif,
atau
ingin
tahu,
mulai
dari
meningkatkan kematangan pribadi menuju
kesadaran sampai pilihan nilai. Minat pada
masyarakat beradab (Depdiknas, 2002).
dasarnya merupakan penerimaan akan suatu
Pendidikan sains di era modern memfokuskan
pada
kemampuan
peserta
didik untuk aktif dalam proses pembelajaran
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat hubungan maka semakin besar pula minat itu.
melalui proses eksplorasi. Secara spesifik,
Hal senada dipertegas oleh Slameto
pendidikan masa kini mencoba membantu
(2003)
peserta didik belajar untuk mengorganisasi
mengembangkan minat terhadap sesuatu
dan mengkonstruksi pendapat, merumuskan
pada dasarnya adalah membantu siswa
masalah, menyusun hipotesis, dan mencari
yang
menyatakan
bahwa
melihat bagaimana hubungan antara materi
pembuktian sendiri. Proses-proses tersebut
yang diharapkan untuk dipelajari dengan
dapat membantu peserta didik menyusun
dirinya sendiri sebagai indivdu. Proses ini
kemampuan berfikir mereka dan mengelola
berarti menunjukkan pada siswa bagaimana
14
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 April 2013
ISSN:2089-3205
Pandangan Siswa Terhadap Sains (Studi Pada Kelas XI SMAN 5 Kota Mataram pengetahuan
dan
kecakapan
tertentu
tentang
sains
dan
bagaimana
ilmuwan
mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-
(saintis) melakukan pekerjaannya). Untuk
tujuannya,
kebutuhan-
membantu
itu,
perlu
pengarah sebagai berikut: (1. Menurut Anda
pandangan
siswa
apakah sains atau IPA itu, 2. Bagaimana
terhadap sesuatu yang berkaitan dengan
seorang Ilmuwan atau saintis meyakini
kegiatan pembelajaran mereka, khususnya
tentang sesuatu, 3. Menurut Anda apakah
terhadap pembelajaran sains. Sehingga dapat
Tujuan yang ingin dicapai melalui IPA, 4.
digunakan
Mengapa IPA perlu dipelajari di sekolah, 5.
memuaskan
kebutuhannya. diketahui
Oleh
minat
karena
dan
sebagai
bahan
pertimbangan
siswa,
diberikan
gambaran
pertanyaan
untuk meningkatkan dan mengembangkan
Bagaimanakah
atau
pendapat
proses pembelajaran sains yang lebih baik
Anda tentang seorang ilmuwan bidang IPA).
pada masa yang akan datang.
2) Metode Menggambar. Adapun langkahlangkanya sebagai berikut: a. Siswa diminta
METODE PENELITIAN
untuk menggambar seorang ilmuwan sesuai
Penelitian ini adalah penelitian inquiri terbimbing. Penelitian ini dilaksanakan pada SMA Negeri 5 Mataram. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI sebanyak 6 kelas yang terdiri dari 185 orang. Teknik
Pengambilan
sampel
dilakukan
dengan simple random sampling, dengan cara undian, sehingga sampel peneletian 3 kelas, yaitu kelas XI IPA1, sebanyak 30 orang siswa, kelas IPA2 sebanyak 29 orang siswa, dan kelas IPA3 sebanyak 30 orang siswa.
bayangkan pada saat ilmuwan itu sedang bekerja. Jika diperlukan mereka untuk menulis
dalam
mengumpulkan
data
adalah:
1)
Metode Menulis essai. Adapun langkahlangkanya sebagai berikut: siswa
yang
menjadi
yang
sampel
menulis
essay
menjelaskan apa yang mereka pikirkan
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
pernyataan
singkat
yang
menjelaskan gambar yang mereka buat, b. Gambar yang sudah dibuat dikumpulkan sebelum pembelajaran dimulai, c. Kemudian siawa diberikan penjelasan tentang pekerjaan dan cara kerja ilmuwan dalam berbagai bidang, d. Kemudian siswa diminta untuk menggmbar kembali
Adapun instrumen yang digunakan
15
dengan apa yang mereka pikirkan atau
kembali
gambar
dan
kedua
dikumpulkan yang
mereka
hasilkan. 3) Metode Kuisioner. Adapun langkah-langkanya
sebagai
Pandangan
diidentifikasi
siswa
menggunakan
kuesioner
berikut:
yang
a.
dengan telah
dirancang, b. Siswa diminta untuk menulis alasan mereka memilih jawabannya. Data Volume 2 Nomor 1 April 2013
ISSN:2089-3205
Pandangan Siswa Terhadap Sains (Studi Pada Kelas XI SMAN 5 Kota Mataram
yang dikumpulkan melaui kuisioner akan3. Data dengan Menggunakan Metode III dianalisa
dengan
menggunakan
tabulasi
(Quesioner)
sederhana. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Data dengan Menggunakan Metode I (Menulis Essay)
Gambar 3. Data Pandangan Siswa Kelas XI SMA N 5 Mataram Mengenai Sains dengan Menggunakan Metode III (Quesioner) Pembahasan Ilmu Gambar 1. Data Pandangan Siswa Kelas XI SMA N 5 Mataram Mengenai Sains dengan Menggunakan Metode I (Menulis Essay) 2. Data dengan Menggunakan Metode II (Menggambar)
pengetahuan
dan
teknologi
memang saling berkaitan. Teknologi ada dan dapat
dikembangkan
karena
ilmu
pengetahuan dan begitu juga sebaliknya ilmu pengetahuan dapat berkembang jika dibantu oleh suatu teknologi yang canggih yang dapat
mendukung
berkembangnya
ilmu
pengetahuan tersebut. Oleh karena itu kami melakukan penelitian di SMAN 5 Mataram dengan tujuan untuk mngetahui bagaimana pendapat siswa–siswi SMA Muhammdiyyah Mataram
tentang hubungan antara ilmu
pengetahuan dan teknologi Dari empat belas butir pernyataan Gambar 2. Data Pandangan Siswa Kelas XI SMA N 5 Mataram Mengenai Sains dengan Menggunakan Metode II (Menggambar)
16
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
tentang hubungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap 16 siswa kelas XI SMAN 5 Mataram maka diperoleh hasil Volume 2 Nomor 1 April 2013
ISSN:2089-3205
Pandangan Siswa Terhadap Sains (Studi Pada Kelas XI SMAN 5 Kota Mataram bahwa 64,2% memiliki pandangan positif
Pernyataan
terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi
82,76% responden siswa. 68,96% siswa
atau setuju bahwa antara ilmu pengetahuan
mengatakan bahwa tujuan yang ingin
dan teknologi memiliki kaitan satu sama lain.
dicapai melalui IPA
Sedangkan persentase siswa yangtidak setuju
manusia lebih mengenal, memahami,
akan
ilmu
mengembangkan tentang alam dan
pengetahuan dan teknologi atau memiliki
isinya, khususnya manusia. Sedangkan
pandangan negatif antara hubungan ilmu
20,68%
siswa
pengetahuan dan teknologi yaitu sebanyak
tujuan
dari
21,4%. Dan persentase bagi siswa yang tidak
mengetahui
kebenaran
tahu
alam,menciptakan
teknologi,
adanya
hubungan
mengenai
antara
kaitan
antara
ilmu
ini
diungkapkan
oleh
adalah agar
berpendapat IPA
bahwa
adalah
pengetahuan dan teknologi yaitu sebanyak
memajukan
14,28%. Data yang kami dapatkan lebih
menumbuhkan sikap ilmiah. Tujuan
jelasnya akan termuat dalam tabel berikut :
penting dari IPA bagi 7% adalah agar
1. Metode I (menulis Essay)
dapat
Dari hasil analisis sederhana dapat diperoleh
beberapa
catatan
penting
sebagai berikut : a) Sebagian
depan,
serta
memanfaatkan
segala
pengetahuan mengenai alam untuk kepentingan manusia di segala bidang kehidupan.
besar
siswa
(80%)
c) Bagi 51,72% responden, pembelajaran
berpendapat bahwa sains atau IPA
IPA yAng diajarkan di sokolah dirasa
merupakan ilmu pasti yang mengkaji
penting karena dengan mempelajari
tentang
IPA siswa dapat lebih mengenal alam
alam,
komponen
yang
dalamnya,
serta
lingkungannya, terkandung fenomena
di
serta makhluk hidup di dalamnya.
yang
Sehingga dengan begitu, siswa mampu
berkaitan dengan alam.
memecahkan
b) Untuk dapat meyakini tentang sesuatu,
17
masa
untuk
seorang
ilmuwan
harus
permasalahan
dari
fonomena-fenomena yang terjadi di alam.
Sedangkan
24,18%
siswa
melakukan suatu riset atau penelitian
berpendapat bahwa IPA perlu dipelajari
yang didukung oleh fakta-fakta yang
di sekolah karena segala sesuatu yang
ada untuk menghasilkan bukti-bukti
berhubungan dengan
nyata dan logis agar dapat diyakini
mendukung kecerdasan siswa sehingga
kebenarannya oleh masyarakat luas.
dapat
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
menjadi
lebih
alam
mampu
cerdas.
Sisa
Volume 2 Nomor 1 April 2013
ISSN:2089-3205
Pandangan Siswa Terhadap Sains (Studi Pada Kelas XI SMAN 5 Kota Mataram responden (24,18%) mengatakan bahwa
karena dalam pembelajaran IPA atau sains
mereka perlu mempelajari IPA di
melibatkan
sekolah karena pelajaran IPA yang
menemukan dan mengolah suatu informasi,
dianggap penting telah tertera dalam
melakukan eksperimen, membuat keputusan
kurikulum
dari
mereka
pendidikan
tempuh
yang
demi
wajib
melanjutkan
jenjang pendidikan. d) Pandangan
keterampilan
hasil
eksperimen,
dalam
serta
mampu
mengaitkan hasil belajar tersebut dalam kehidupan
responden
siswa
sehari-hari.Disamping
itu
mengenai
pandangan siswa terhadap ilmuan juga sangat
gambaran seorang ilmuwan didominasi
positif, hal ini tentu diharapkan mampu
oleh pernyataan bahwa seorang ilmuan
meningkatkan minat siswa untuk melakukan
adalah
suatu riset ilmiah untuk mengkaji fenomena-
sosok
yang
jenius,
ahli,
memiliki pengetahuan yang tinggi dan
fenomena
mampu
berpikir
menjadi sesuatu yang bermanfaat.
tersebut
dungkapkan
kritis.
Pernyataan
ada
dalam
kehidupan
72,41%
Hal tersebut senada dengan yang telah
responden siswa. Sedangkan 20,69%
diungkapkan oleh Hendro Darmodjo dan
responden menyatakan bahwa seorang
Kaligis (1991) dalam Gregorina (2010)
ilmuna
bahwa IPA dapat dipandang sebagai suatu
adalah
oleh
yang
seseorang
yang
melakukan riset atau penelitian yang
proses
dimana dari hasil riset tersebut dapat
memahamiberbagai gejala alam. Untuk itu
dimanfaatkan
diperlukan
manusia.
demi
ilmuan
upaya
manusia
cara
untuk
tertentu
yang
dalam
sifatnyaanalisis,
cermat,
pernyataan ini dikatakan juga sebagai
menghubungkan
gejala
seseorang yang memiliki jasa bagi
satudengan gejala alam yang lain. IPA dapat
kehidupan manusia dari hasil-hasil
dipandang sebagai suatu produkdari upaya
temuan risetnnya.
manusia memahami berbagai gejala alam.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut di
IPA dapat pula dipandang sebagai fakta yang
atas dapat diketahui bahwa secara umum
menyebabkan sikap dan pandangan yang
pandangan siswa terhadap sains merupakan
mitologis
sesuatu yang dinilai positif, artinya mampu
ilmiah.Mata pelajaran IPA adalah program
mengaitkan manusia dengan alam, sehingga
untuk menanamkan dan mengembangkan
pada akhirnya keberadaan sains mampu
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai
meningkatkan kesejahteraan umat manusia,
ilmiah pada siswa.
18
Sosok
kepentingan
dari
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
menjadi
lengkap
dan
alam
yang
sudut
pandang
Volume 2 Nomor 1 April 2013
ISSN:2089-3205
Pandangan Siswa Terhadap Sains (Studi Pada Kelas XI SMAN 5 Kota Mataram 2. Metode 2 (Menggambar)
Hasil pengamatan dan analisis dengan metode kuisioner disajikan dalam tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Hasil Analisis Pandangan Siswa Mengenai Ilmuwan No 1
Persentase
Kategori gambar Botak
2 Menggunakan kacamata 3 Rambut berponi 4 Senang Bekerja Di Dalam Ruangan 5 Jenis Kelamin Laki-Laki 6 Selalu Ada Pensil Dan Polpen Dalam Saku 7 8 9 10
Memegang dengan Kamera, Komputer, Dan Alat-Alat Lab Berkaitan dengan Simbol-Simbol Bahaya, Baracun, Dan Mudah Terbakar
PRA
47%
PASCA
20%
PRA
77%
PASCA
47%
PRA
23%
PASCA
33%
PRA
63%
PASCA
20%
PRA
93%
PASCA
90%
PRA
0%
PASCA
0%
PRA
40%
PASCA
20%
PRA
0%
PASCA
0%
Memegang Dengan Simbol-Simbol Pengetahuan Seperti Tas, Buku Dan Map
PRA
7%
PASCA
7%
Ada Alat-Alat Lab Seperti Tabung Reaksi Dan Lampu Spirtus
PRA
70%
PASCA
27%
PRA
47%
PASCA
13%
PRA
60%
PASCA
5%
11 Penampilan Acak-Acakan, Tidak Rapi 12 Menggunakan Jas Laboratorium
3. Metode 3 (Kuisioner) Data tersebut menunjukkan bahwa ada perubahan persentase gambar mengenai ilmuwan sebelum dan sesudah diberikan pengarahan.
Ada
yang
persentasenya
menurun (kategori gambar nomor 1, 2, 4, 5, 7, 10.Dan 11), beberapa diantaranya ada yang persentasenya tetap (6, 8, dan 9) sementara yang mengalami peningkatan persentase
setelah
pengarahan
kategori gambar nomor 3. 19
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
adalah
Hasil pengamatan dan analisis dengan metode kuisioner disajikan dalam tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Hasil Analisis Pandangan Siswa Tentang Sains. Jumlah siswa Persentase siswa Item Tidak Tidak soal Setuj Ragu Setuj RaguSetuju u -ragu Setuju u ragu 1
3
25
2
10%
2
25
2
3
83%
83%
7%
7% 10%
Volume 2 Nomor 1 April 2013
ISSN:2089-3205
Pandangan Siswa Terhadap Sains (Studi Pada Kelas XI SMAN 5 Kota Mataram 3
6
11
13
20%
37% 43%
bahwa siswa masih sulit untuk mengaitkan
4
16
5
9
53%
17% 30%
hubungan antara sains dengan kehidupan
5
14
4
12
47%
13% 40%
6
21
3
6
70%
10% 20%
7
20
0
10
67%
0% 33%
8
10
12
8
33%
40% 27%
9
15
7
8
50%
23% 27%
10
7
8
15
23%
27% 50%
11
11
6
13
37%
20% 43%
pribadi sehari-hari, ini tergambar dari hasil persentasi terbanyak adalah ragu-ragu (53%),
soal
nomor
5
tentang pola
membuat keputuan teknis dan demokratis sekitar 47% siswa setuju, soal nomor 6 dan 7 yang mengkaji tentang perspektif
Pada metode kuisioner ini ditekankan
sains terutama yang berkaitan dengan
untuk melihat bagaimana pandangan siswa
pendanaan terhadap riset 67%-70% siswa
mengenai
dihubungkan
setuju, sedangkan item soal nomor 8, 9,
dengan beberapa aspek dalam kehidupan.
dan 10 yang mengkaji tentang hubungan
Dalam hal ini dengan mengelompokkan
pemerintah dengan riset nampaknya siswa
beberapa item pertanyaan yang saling
berpandangan bahwa pemerintah layaknya
terkait menjadi beberapa kelompok besar :
terlibat dalam pengembangan sains dalam
(a) Item soal nomor 1 dan 2 bertujuan
bentuk riset, kemudian item soal terakhir
untuk melihat relasi antara sains dan
yang mengkaji tentang efek iklim politik
teknologi; (b) soal nomor 3 dan 4
terhadap peneliti atau ilmuwan 43% siswa
mengkaji
menyatakan ragu-ragu.
sains,
yang
tentang
hubungan
sains,
teknologi, dan kehidupan sosial; (c) soal
Hasil tersebut menunjukkan bahwa
nomor 5 melihat pola membuat keputusan
secara
teknis dan demokratis; (d) soal nomor 6
mengaitkan antara pembelajaran sains
dan 7 mengkaji perspektif tentang sains;
dengan
(e) soal nomor 8,9, dan 10 bertujuan untuk
kehidupan
menelaah tentang hubungan riset dengan
kehidupan
pemerintah; (f) kemudian soal nomor 10
pemerintah merupakan hal yang memang
untuk mengkaji efek iklim politik terhadap
saling
peneliti atau ilmuwan.
lainnya.Hal ini didukung dengan pendapat
umum
siswa
beberapa
sudah
fenomena
sehari-hari.Sains, soasial
berkaitan
mampu
dalam
teknologi,
masyarakat,
antara
satu
dan
dengan
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
beberapa ahli yang telah mengkaji lebih
item 1 dan 2 saling mendukung bahwa
jauh tentang hubungan-hubungan tersebut.
siswa setuju (83%) sains dan teknologi
Sains
saling berkaitan. Item soal nomor 3 dan 4
menurut Richie Calder (1995) dalam
13
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
sebagai
sebuah
proses
ilmiah
Volume 2 Nomor 1 April 2013
ISSN:2089-3205
Pandangan Siswa Terhadap Sains (Studi Pada Kelas XI SMAN 5 Kota Mataram Dharma (2012) dimulai ketika manusia
yang lebih maju dan merupakan bagian
mengamati sesuatu. Pengamatan tersebut
tak
disebabkan oleh adanya kontak manusia
masyarakatnya. Penguasaan sains dan
dengan dunia empiris yang menimbulkan
teknologi merupakan indikator dalam
berbagai
percepatan
macam
permasalahan.
Jadi
proses kegiatan berpikir manusia dimulai
terpisahkan
dari
kebudayaan
pertumbuhan
atau
pembangunan suatu bangsa.
ketika manusia menemukan masalah dan
Sains
dan
teknologi
dalam
karena masalah ini berasal dari dunia
kehidupan masyarakat khususnya dunia
empiris maka proses berpikir tersebut
pendidikan mempunyai hubungan yang
diarahkan pada pengamatan obyek yang
erat.Hal ini dapat dipahami karena ilmu
bersangkutan dengan dunia empiris pula.
pengetahuan pada dasarnya menjelaskan
Peursen (2012)
(1976)
dalam
membagi
Dharma
perkembangan
tentang
konsep.Sedangkan
merupakan
suatu
teknologi
seni/keterampilan
kebudayaan manusia menjadi tiga tahap
sebagai perwujudan dari konsep yang
yaitu tahap mitis, ontologis, dan tahap
telah dipelajari dan dipahami. Dengan kata
fungsional.Sains
ilmu
lain untuk memahami sains dan teknologi
pengetahuan yang bersifat deskriptif mulai
berarti harus memiliki kemampuan untuk
berkembang pada tahap ontologism.Pada
mengatasi masalah dengan menggunakan
tahap ini, pengetahuan tidak lagi berpaling
konsep-konsep ilmu, mengenal teknologi
pada perasaan (intuisi) melainkan pada
yang ada di masyarakat serta dampaknya,
pikiran
penalaran
mampu menggunakan dan memelihara
ilmu
hasil teknologi, kreatif membuat hasil
yang
sebagai
berdasarkan
(rasio).Teknologi pengetahuan
sebagai
yang bersifat
preskriptif
teknologi
sederhana,
dan
mampu
mulai berkembang pada tahap fungsional.
mengambil keputusan berdasarkan nilai-
Pada tahap ini, pengetahuan yangdidapat
nilai yang berlaku dalam masyarakatnya.
pada
masa
ontologism
manfaat
langsung
pada
manusia.
Jadi
seiring
mempunyai
Hubungan yang dapat ditinjau lebih
kehidupan
luas lagi adalah hubungan antara sains,
dengan
teknologi,
dan
kehidupan
sosial
perkembangannya sains dan teknologi
masyarakat. Hal ini dipertegas sesuai
memiliki hubungan yang berkaitan antara
dengan yang tertuang dalam Undang-
satu sama lain. Sains dan teknolgi telah
Undang Dasar (UUD) 1945 diamanatkan
menuntun manusia menuju peradaban
bahwa
14
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
tujuan
nasional,
antara
lain,
Volume 2 Nomor 1 April 2013
ISSN:2089-3205
Pandangan Siswa Terhadap Sains (Studi Pada Kelas XI SMAN 5 Kota Mataram memajukan
kesejahteraan
umum
dan
soal nomor 8, 9, dan 10 yang bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk
mengkaji
itu,
memanfaatkan,
pemerintahan, maka ada beberapa hal
mengembangkan, dan menguasai ilmu
yang dapat dijelaskan.Pembangunan ilmu
pengetahuan
pengetahuan
upaya
dan
teknologi
(iptek)
hubungan
dan
riset
teknologi
dan
(iptek)
diarahkan agar senantiasa meningkatkan
merupakan upaya dalam memperkuat daya
kecerdasan
dukung iptek untuk meningkatkan daya
manusia,
meningkatkan
pertambahan nilai barang dan jasa, serta
saing
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
mempercepat pencapaian tujuan negara,
melalui percepatan industrialisasi sebagai
serta memperjuangkan kepentingan negara
bagian
dalam pergaulan internasional. Tingkat
dari
berkelanjutan
pembangunan dengan
yang
mengindahkan
dan
kemampuan
kemandirian
iptek
dalam
diarahkan
untuk
kondisi lingkungan dan kondisi sosial
mencapai kemampuan nasional dalam
masyarakat.
pemanfaatan,
Hubungan
saling
pengembangan
dan
mempengaruhi dan ketergantungan antara
penguasaan iptek, yang dibutuhkan bagi
sains, teknologi dan masyarakat dapat
peningkatan
digambarkan sebagai berikut (Fajar, 2003
peradaban, serta daya saing bangsa. Upaya
dalam Suhartono, 2011):
peningkatan kemampuan iptek senantiasa
kesejahteraan,
kemajuan
dilandasi oleh nilai spiritual, moral dan etika yang didasarkan pada nilai luhur budaya bangsa. KESIMPULAN Berdasarkan tujuan dan hasil Gambar 2. Hubungan Antara Sains, Teknologi, dan Masyarakat. Melihat adanya hubungan timbal balik antara sains, teknologi, dan keadaan sosial
masyarakat,
maka
sains
dan
teknologi tentunya sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan suatu bangsa.Seperti yang tertuang dalam item
15
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: 1. sebagian besar siswa–siswi SMA Negeri 5 Mataram
memiliki
pandangan
positif
terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, hubungan keduanya dalam kehidupan sosial, pemerintahan, serta ilmuwan sains. 2. Kesan yang ditujunkkan oleh siswa terkait ilmuwan Sebagian besar siswa (80%) Volume 2 Nomor 1 April 2013
Pandangan Siswa Terhadap Sains (Studi Pada Kelas XI SMAN 5 Kota Mataram berpendapat
bahwa
sains
atau
IPA
merupakan ilmu pasti yang mengkaji tentang alam, lingkungannya, komponen yang terkandung di dalamnya, serta fenomena yang berkaitan dengan alam. Pembelajaran IPA yang diajarkan di sokolah dirasa penting karena dengan mempelajari
IPA
siswa
dapat
lebih
mengenal alam serta makhluk hidup di dalamnya. Sehingga dengan begitu, siswa mampu memecahkan permasalahan dari fonomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari
melalui
perkembangan sains dan teknologi 3. siswa sudah mampu mengaitkan antara pembelajaran
sains
dengan
beberapa
fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Sains,
teknologi,
kehidupan
soasial
masyarakat, dan pemerintah merupakan hal yang memang saling berkaitan antara satu dengan lainnya dalam meningkatkan kesejahteraan hidup.
DAFTAR RUJUKAN Depdiknas.(2002). Kurikulum Hasil Belajar : Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fisika. Jakarta: Puskur Balitbang. Dharma, A. 2012.Peran Sains dan Teknologi Dalam Percepatan Pembangunan.http://agus_dh.staff.gu nadarma.ac.id/Downloads/files/3699/ Peran%2BSains%2B%26%2BTeknol ogi%2Bdlm%2BPercepatan%2BPem bangunan.pdf [08 April 2013].
16
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
ISSN:2089-3205
Gregorina. 2010. Meningkatkan Minat Belajar Sains (IPA) dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual (contextual teaching and learning) Sekolah Dasar Negeri 234/ix Seiaur Tahun Pelajaran 2009/2010. Proposal (online) :http://www.scribd.com/doc/5282363 7/proposal-ptk-gregorina-bgs. [08April 2013]. Sari, N. S. D. W. 2009.Upaya peningkatan minat dan prestasi belajar fisika siswa melalui pembelajaran model anomali bab Fluida statis kelas XI IPA piri I Yogyakarta. Skripsi S1(online): http://digilib.uinsuka.ac.id/3736/1/BAB%20I,%20 V.pdf [08 April 2013]. Suhartono, 2011.Pengemasan Sains, Teknologi Dan Masyarakat (S-T-M) Sebagai Model Pembelajaran Ipa Sd (Online). http://www.pustaka.ut.ac.id/dev25/ pdfprosiding2/fmipa201041.pdf [24 April 2013]. Saptorini. 2011. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Inkuiri Guru Kimia Di Kabupaten Demak(online):http://journal.unnes.ac .id/nju/index.php/rekayasa/article/do wnload/303/291. [08 April 2013]. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suastra, I. W. 2006. Perspektif Kultural Pendidikan Sains : Belajar Sebagai Proses Inkulturasi. (ISSN 0215 8250):http://www.scribd.com/doc/ 92571341/547. [08April 2013]. Sugiono, 2011. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung
Volume 2 Nomor 1 April 2013