2016/09/15 10:26 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan
PENYULUH PERIKANAN BANTU BERSAMA POKLAHSAR MEMPERLUAS JEJARING PEMASARAN DENGAN PROMOSI/PAMERAN HASIL PERIKANAN
MAGELANG (15/9/2016) www.pusluh.kkp.go.id
Pembangunan perikanan yang kuat dan tangguh salah satunya diwujudkan dengan peningkatan pemberdayaan masyarakat perikanan . Pemberdayaan bertujuan untuk mengurangi hambatan-hambatan yang ada sehingga mendapatkan hasil yang terbaik dalam pembangunan perikanan. Pemberdayaan tidak hanya mencakup pada pemberdayaan masyarakat saja, akan tetapi pemberdayaan juga meliputi pemberdayaan kelembagaan (institution building). Sehingga tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan perikanan dapat terwujud. Permasalahan mendasar kualitas masyarakat kelautan dan perikanan yang menyebabkan kemiskinan adalah kurangnya akses permodalan, pasar dan teknologi, perlindungan sosial budaya, tidak memiliki aset sebagai modal aktiv, rendahnya kualitas lingkungan serta lemahnya kelembagaan nelayan, pembudidaya, pengolahan/pemasar ikan, masyarakat petambak garam rakyat, dan masyarakat pesisir lainnya. Tujuan utama kegiatan Penguatan Daya Saing Produk Perikanan (PDSKP) adalah mengembangkan kelembagaan kelompok pengolah ikan, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan kelompok/perorangan, membangun jejaring kemitraan yang kuat dan peningkatan produksi
perikanan. Program ini membantu pengolah ikan untuk dapat mengubah perilakunya agar mampu menghadapi perubahan-perubahan teknologi yang ada dalam pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Pemberdayaan merupakan salah satu metode pendekatan pembangunan pedesaan. Beberapa program pemerintah telah mensyaratkan adanya pemberdayaan masyarakat dalam setiap kegiatannya dan di dalam penelitian terdahulu menunjukkan bahwa program pemberdayaan dapat memberikan dampak yang signifikan dan ada yang kurang berdampak signifikan terhadap keberhasilan pemberdayaan. Selain itu adanya peyu;uh perikanan bantu menunjukkan pengaruh positif terhadap pemberdayaan kelompok afinitas. Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 02/PERMEN-KP/2013, bahwa salah satu lembaga yang ada dalam usaha perikanan adalah kelompok pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (poklahsar). Kelompok ini merupakan suatu kumpulan pengolah dan/atau pemasar hasil perikanan yang melakukan kegiatan usaha bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan bersama dalam wadah kelompok. Adapun pengolahan hasil perikanan adalah kegiatan yang dilakukan secara bertahap, berurutan, bersih serta higienik, dan memenuhi persyaratan mutu guna mengubah bahan mentah hasil perikanan menjadi produk akhir. Pemberdayaan kelompok pengolahan dan pemasaran diharapkan akan berpengaruh terhadap usaha pengolahan ikan. Keberhasilan program pemberdayaan sangat dipengaruhi oleh dorongan-dorongan baik dari dalam maupun dari luar diri manusia penerima manfaat. Beberapa dorongan dari luar diantaranya adalah peran pendamping serta dana hibah itu sendiri. Peran penyuluh perikanan bantu sangat diperlukan guna keberhasilan program pemberdayaan dimana p endamping diharapkan mampu membina dan memotivasi kelompok sasarannya sehingga menjadi lebih berdaya dan mandiri. Adapun penyuluh perikanan bantu program penguatan Daya Saing Produk Perikanan (PSDKP) merupakan penyuluh perikanan bantu (PPB) berjumlah satu orang yang ditugaskan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selain itu kurangnya akses permodalan juga dapat menyebabkan menurunnya kualitas masyarakat kelautan dan perikanan
termasuk kelompok pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (poklahsar). Keberhasilan program pemberdayaan selain dipengaruhi faktor luar juga dipengaruhi faktor dalam diri manusia seperti : tingkat pendidikan, pengalaman berusaha dan motivasi. Dari hal-hal tersebut maka Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pendampingan dan bersinergi dengan POKLAHSAR untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas produk hasil perikanan. Dari 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang, ada 10 Poklahsar, 6 pengolah perorangan dan 1 unit pemasar produk hasil perikanan namun tidak dipungkiri masih ada penumbuhan POKLAHSAR. Untuk meningkatkan hasil produksi dan jejaring pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) , Dinas Perindustrian Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Dinas Perinkop dan UMKM) Kab. Magelang, bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang mengadakan serangkaian acara salah satunya promosi produk hasil perikanan dalam bentuk pameran Produk potensi olahan hasil perikanan. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan dapat memberi fasilitas kepada pengusaha kelas menengah bidang perikanan, khususnya pengolah ikan untuk membantu pemasaran produk hasil perikanan dalam rangka pencapaian tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha bidang perikanan. Selain itu pameran ini juga berfungsi sebagai ajang pertukaran informasi dan interaksi bisnis antara pemilik dan pengguna teknologi bidang usaha perikanan serta terpacunya pemerintah propinsi, kabupaten kota, pelaku bisnis industri kelautan dan perikanan untuk saling berinteraksi dan bekerja sama didalam pengembangan industri kelautan dan perikanan nasional yang tangguh Jenis olahan yang ditampilkan : - Rambak lele dari daging, tulang dan sirip lele - Peyek Teri dan rebon - Abon Lele
- Kripik Kulit Lele - Abon Ikan Tuna - Kripik Belut - Kripik Nila - Peyek Petho - Kuliner Bahan baku Ikan air tawar Poklahsar yang tampil: - Poklahsar Ngudi Rizky - Poklahsar Pande Karya - Poklahsar Mila Jaya - Poklahsar Nusa Indah - Poklahsar Fatimah Az-Zahra Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang tampil : - Pengolah Sujarwi - Pengolah Titik Supriyati - UD. Gandem Marem Dari Kegiatan tersebut produk terjual rata-rata perhari 1-2 Kg dengan pendapatan sekitar Rp. 300.000,00 – Rp 750.000,00 Selain itu untuk meningkatkan dan memperluas jaringan pemasaran Penyuluh Perikanan Bantu juga berusaha memfasilitasi kelompok untuk bisa bekerjasama dengan beberapa Pusat Oleh-Oleh antara lain Toko Endang Jaya, Massugi, Lezat dan beberapa Rumah Makan di Wilayah Magelang. Daya Minat Masyarakat terhadap produk olahan hasil Perikanan masih sangat rendah sehingga disini masih dibutuhkan berbagai diversifikasi olahan yang mampu menyerap minat masyarakat. Dimulai dari Kuliner sampai pada produk olahan hasil perikanan, dikemas dengan beraneka ragam sehingga diharapkan mulai dari anak-anak sudah menyukai produk olahan hasil perikanan.
Kontributor: FITRI NUR AGUSTIN, S.Pi PPB KAB. MAGELANG JATENG