KAJIAN DAM.PAK LrNGKUNGAN KEGLA.TAN PENAMBANGAN PASffi
PADA DAERAI-I SABUK IIlJAU GUNUNG SUMBING DJ KABUPATEN TEMANGGUNG
TES IS Untuk m•mtnuhi sebugian p~rsyar.uan
Mencapai deraj;u Sarjana S-2 padJ1 Prugran\~futH llmt1.LingkUJ1gan
lnarni Nur Dyahw1lnti IAl(OO()OJl
PROGRAM J\.IAGISrER IL'1U LL'lGKUNGA.N l'ROGR<\M l'l\SCA SARJi\ NA UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2007
KAnAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PENAMBANGAN PASIR PADA DAERAH SABUK IDJAU GUNUNG SUMBING DI KABUPATEN TEMANGGUNG
TE SIS Untuk memeoubi sebagiau persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-2 pada Program Studi Ilmu Liugkungan
Inarni Nur Dyahwanti L4K006012
PROGRAM MAGISTER ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2007
TESIS
KAJIAN DAMP AK LINGKUNGAN KEGIATAN PENAMBANGAN PASJR PADA DAERAH SABUK IDJAU GUNUNG SUMBING DIKABUPATENTEMANGGUNG
Disusun oleh:
Inarni Nur Dyahwanti L4K006012
Mengetahui Komisi Pembimbing
Pembimbing Utama,
Pembimbing Kedua,
~
Dra.
artuti P~~eni, MPA.
Ketua Program Magister Ilmu Lingkungan,
Prof. Dr. Sudharto P. Hadi, MES.
LEMBARPENGESAHAN KAnAN DAMP AK LINGKUNGAN KEGIAT AN PENAMBANGAN PASIR P ADA DAERAH SABUK IDJAU GUNUNG SUMBING DIKABUPATENTEMANGGUNG
Disusun oleh
Inarni Nur Dyahwanti L4K006012
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanngal 18 Agustus 2007 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
Ketua
Tanda Tangan
Ir. Agus Hadiyarto, MT
Anggota:
1. Ora. Hartuti Pumaweni, MPA 2. Ir. Wahyu Krisna Hidayat, MT 3. Ora. Sri Suyoko, MSi Mengetahui Ketua Program Magister Ilmu Lingkungan
Prof. Dr. Sudharto P.Hadi, MES, BhD
PERNYATAAN
Saya menyatak.an dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro seluruhnya merupak.an hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu penulisan tesis yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akadernik. yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
11
ONEG0'10 SE!\i ARA"lG UN!VEPS!'fAS
PONl:GORO SEMARANG UNIVEASITAS 0 ?-...! GOliO Sf: MAR.ANG UNtVERSITAS D NEGORO SE lAR NG UN!VE~SIT,A.S .
o\J'
'30RO SEMARANG UN!VE:HS ""AS
• GORO SEMARANG U"'JlVERSiTAS · " ~ORO SEMA'.1 NG U VEF'SITAS
QROSE ARANG UNlVfRS! A
RIWAYAT UIDUP
Penyusun dilaJiictan di Temangguug pada tanggal 3 Januari 19n dari pasangan Bapa.k L)joewari dan !bu Sri Baud\jah. Penyusun menairuitkan
pendidikan dasar di SD
Negeri Kertosari 1 Tcmanggung pada iahun 198.5, k.:mudiiso
melanjutkan
ke
SMP
Temanm,'Ullg dan lulus pada tahan 1988. Penulis mene~h
Negeri
I
pendidikan
me11engah lll:aS di SMA Negeri 1 Temaoggung dan lulus pada ialwn
1991.
Selanjmnya pada Bulan Agwtus Tahun 1991 pmulis diterima sebagai mahasiswa S] Jurusan Nutrisi dan Malcanan Temak fal..~ltas Pctcmakan Univ~has
Diponegoro Sem3t4ng clan lulus pada Bulan Jonuari 1996. Kemud.ian pada Bulan Agustus Tahun 2007, penulis mclanjutklln kuliah S2 di Program Magister Jlmu T.ingkunlJlln I lniversitas J)iponeuorn Semaraog. Sejltk. lahun l 997 sampaj lkog:a11 saat ini penulis btkt:!Jis ~
Pegawai Negeri
Sipil di Bacho Pemherdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Temanggung J>ropins1 Jawa Tengah.
Semarang. Agustus 2007 Penyusun
KATA P~NGANTAR
Puji synkur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat,
hidayah, kesempatan, kekuatan clan kesebatan pada penyusun sehingga dapat
men yelesaikan tesis yang diajukan scbagai syarat untuk mem iliki gelar Magi ster llmu Lingkungan Program Pasca Saijana Univeesitas Diponegoro dengan beik
dan lancar.
berjudul '1<.ljian Dampak
Tesis yang
J,ingkungllll
Kcgiataa
Penambangan Pasir Pada 011CCllh Sabuk ffijau Gunung Sumbing Di Kabupaten Temanggung"
mcnggunakan
menganalisis permasalahan
pen
laiantitatif
dan
kualnatif
untuk
dampak lingkungan kegiatan penambangan pesir di
Desa Kwadungan Gunuog Kecamazan Kledung Kabupaten Temanggung, yailu tingkat erosi yang terjadi, anali.sis dampak Jingkungan
analisis
dan .'lOsial
ekonomi. clan meogajukan model percncan.aan pengeiolaan lingkuagan
dengan
metode tujuh langkah peeencanaan, Pada kesemparan ini, penyusun mengucapkan terima kasih sebesarbesamya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Sudharto, P.Hadi , MES selaku Kctua Program Studi Magister llmu Lingkungan Universitas Diponegoro, 2. Bapak Ir. Agus Hadiyarto, MT selaku Dosen Pernbimbing Utama yang selalu sabar
daa
pengenien
dalmn
mcmbcrilran
masokan,
pernikiran
dan
memhimbing penyusun dalam menyusun tests ini. 3. Ibu Ura. Hartuti Pumaweni, MPA sclaku Dosen Pcmbimbing Kedua yang
j11ga selalu sabar clan pengertian dalain memberikan masukao, pemikiran dan rnembimbing penyusun dalam menyusun tesis ini. 4. Ibu Ora. Sri Suyoko, M.Si dao .Bapak Ir. Wabyu Krisna Hidsyst, MT selaku
Dosen Pcnguji.
iv
5. Sm1miku tercinta Ma• Andono, yang sclaln sabar, pcnuh pengertian, setia mendampingi, mendukung, mendoakan dan mcmbantu penyusun dcngan
penuh kcikhlasan dalam seuep langkah penelitian dan penyusunan tesis ini, 6. Mbak llpik, Pak Pion dan tcman-teman dari Desa Kwadungan Gunung
maupun Kecamatan Kledung yang telnh membantu pcnyusun dalam kegiat;lll survey dan pengumpulan data di lapangan, 7. lbu dan saudara-saudaraku tercinta yang selalu memberikan dukung,an dan doa pada penyusun, 8. Pcrmata hanku Ilafidz yang selahr menemaniku dan memberi ~l
berjuang dalam setiap langkahku, 9. Teman-temanku sesama Angkatan XV Kelas Kcrjasama Bappcnas-UNDIP alas
solidarites dan .k.ekompakka1111y11 sclama inenempuh pendidikan
Porogram Pasca Sarjana di UNDll'. 10_ Staff Program Magister Umu Lingkungan UNDIP ; Pak Edy, Mbak Fitri, Mbak Eva. Mas Hastomo, Mas .Dony, dan Mas Sulis, terima kasih bantuannya.
111.aS
Tesis ini masih banyak. dij umpai kckurangan yang berkaitan dengan keeerbatasan wnktu,
dano dan
kemampuan sehingga penyusun
sangat
rnengharapkan saran dan kritik yang membangun demi pcrbaikan selaniutnya. Semoga penyusunan tesis ini bcrguna dan bennanfuat bagi semua pihak.
Semarang, Agusms 7.007
Penyusun
v
DAFfARIST IIalaman LHMBl\R PENG.ESAHAN
I
PER.."IYATAAN
ii
IUWAYATHIDUP
111
KATA PENGANTAR
iv
DAITARISI
vi
lJAI'Ti\R T ABEL
x
DAITAR GAMBAR
.
XI
DAITAR LAMPI RA"!'
.
xiv
ABSTRAK
.
Xv
I. PENDAHULUAN
..
1
I.I. J .atar Bclakang
I
1.2. Perumusan Masalah
.
4
1.3. Pertanyaan Pcneli Li an
5
1.4. Tujuan Penclitian
5
1.5. Mallfaal Penelitian
5
2. Tl.NJAUAN PUST AKA
6
2.1. Kerusakan Lingkungaa
6
2 .2. Daerah Resapan Air
..
8
2. 3. Kegiatan .Penambangan
..
9
2.4. Erosi
.
.........................................
2.5. Perencanaan Kebijakan Publik 3 . METODE PE)IELJTIAN 3.1. Tahapan Penelitian 3.1.1. Tahap Awai
)2 .
)8
.
21
..
21
..
21
3. 1 .2. Tahap Survai Lapangan
21
3. l.3. T ahap Pasca Survai l.apangan
22
vi
3. l .4. Tahap Penyusunan I fasil Penelitian.................. 3.2. Tipc Pcnelitian
.. .... .. .. ..
3.3. Ruang Lingkup
.. .. .. . . ... .. .
. .. . .. .. .. .... .. .. . .. . .. . ..
22
.. .. .. .. .. . .. .. . . .. . .. .. .. .. ..
22
3.3. \. Ruang Lingkup Spasial (lokasi/\\ila)'ah} 3.3.2.
22
.. .. .. ..
22
Ruang Lingkup Substansial
22
.................................................. 3.5. Variabel Penelitian ...................................................
23
3.6. Jenis Wilt Surnber Data
24
3 .4. Lokasi Penclitian
23
3.6.1. IJa!a Primer
..
24
3.6.2. Data Sekunder
..
26
3.7. Popolasi dao Sampling
26
'.l.8. Teknik Pengumpulan Uata ..........................................
27 28
3.~. 1. Data Primer 3.8.2. Data Sekuuder
, ...
........................................
32
..............................
34
J .9.1. Analisis Data Kuantitatif
..............................
34
3.9.2. Analisis Data Kualitataif
................................
35
3.9. 'fcknik I Metode Analisis Data
3.9.J. Mctode Perencanaan Pengeloluan f.ingkungan..
36
4. GAMBARAN UMUM WILAYAH P~NELJTIAN
37
4.1. Gambaran Umwn Kabupaten Temanggung
37
4. l . I . Geograf s dan Adrninistrasi Pemeri ntah
.. .. .. .. . .. . .. .. ..
37
4.1.2. Klimatologi
37
4. l .3. Topograf clan Morfologi
38
4. l.4. Geologi dan Jenis Tanah
..
39
4.1.S.
.
40
Kcpendmlukan dan Sosial Kemasyarakatan
4. l.6. Struktur Elr..ouumi
......................................................
41
4.2. Garnbaran Umum Kecamatan Kie.dung
42
4.3. Gambaraa Umum Desa Kwadungan Gunung
..
44
4.4. Gambaran Umum I .okasi Penelitian
..
48
5. HASH. OAN PEMBAHASJ\N
50
S. I. Faktor Penyehnh Kegiatan Penambangan Pa.~ir..........................
50
5.1.1. falctor dari dalam
50
.5.1.2. Faktor dari lnar
51
5.2. Kegiatan Penambengen Pasir di Dcsa Kwadungan Gunung.......
52
5.2.1. Kronologis Penambangan Pesir di Desa Kwadungan Gunung
52
5.2.2. Aktifites Penambangan Pasir di Desa K wadungan Gunung 54
5.2.3. Sarana dan P133811111a Kegiatan Penambangan Pa'!ir........
61
5.2.4. Keamanan danKenyamanan Rek.erja
61
5.2.5. Pendapatan Kegiatan Penambangan Pasir
64
5.2.5.1. Pendaparan untuk. pcnamhang.............................
64
5.2.5.2. Pendapatan untuk Desa K wadungan Gunung.....
65
tanma.........................
67
5.2.S.3. Pendapatan untuk karang
5.3. Analisis Dugaen Dcsarnya Brosi di Lokasi Ptmambwigan Pasir
67
...........................................
69
5.3. l. Faktor Kemiringan Lereng 5.3.2. Vegetasi Pennmp Tenah
73
5.3.3. Struktur Tanah
76
5.3.4. Erodihilitas Tanah
······················································
76
5.3.5. Fakror Konservasi Tanah
78
S.'.l.6. Curah Hujllll
78
5.4. A11ttlisis Dampak Terjadinya Er05i
79
!1.4.1. Pcningkatan Sedimen Sungai
79
5.4.2. Tlilangnya Bahan Organik Tanah
80
5.4.3. Perubahan Struktur Tanah
81
5.4.4. Penurunan Kapasitas lnfiltrasi dan PcnampWJgan.........
82
5 4.5. Potensi Tcrjadinya Longsor
82
S.4.6. Berkurangnye ketersediaan air
82
.5.4.7. Terpotongnya Alur Air Tanah
83
viii
55. Anal isis Dampak Kegiatan Peoambangao Pasir.....
84
5.5.1. Dampak Fisik Lingkungan.............................................
84
5.5.2. Dampak Sosial Bkonomi Masyarakat............................
97
5.5.2.1. Dampak Positif
97
5.5.2.2. Dampak Ncgatif
-................................
5.6. Valuasi Ilkonomi Kegiaian Penambangan Pasir
99
105
5.7. Perencanaan Pengelolaan Lingkungan di Lokasi Penernbangan Pasir 5.6.1.
108 Identifikasi Mll.Sillah.......................................................
109
5.6.2. Forrnulasi Tujuan
110
S.6.3. Penilaian Situasi/Analisis Kondisi
110
S .6.4. Alternatif Kebijakan
113
5.6.5. Pemi lihan Altematif -----............................................
115
5.6.6. Kajian Dampak
117
5.6.7. Pcngarnbilan Keputusan dan Implemeotasi Kebijakan.... 119 5.6.7. I. Prinsip-prinsip dalaJn model pengelolaan l.ingk nngan perwnbangan pasir di Desa
K wadungan Guoung
120
5.6. 7.2. Langkah-langkeh pelaksanaan pengelolaan
I .ingkungan penambangan pasir di Dcsa K wadungan (.'tmung 6.
. .. ..... .................
123
KF.SIMPULJ\N DAN SARAN
136
6. J. Kesirnpulan
I 36
6.2. Saran
143
DAT-TAR !'USTAKA
146
LAMPIRAN
149
ix
DAfTARTABEL Halaman
Tabel 2.1
Klasifikasi Laj u Eeosi .. .. . .. .. . . .. . .. .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. ..
18
Tabel 3.1
Responder Penelitian
27
Tabcl 4.1
Luas Kabupaten Temanggung berdasarkan ketinggiaa IJPL.. 39
Tabel 4.2
Pcnduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin....... 45
Tabet 4.3
Jurnlah Penduduk Menurut Mala Pencaharian......................
46
Tabet 4.4
Luas panen tanaman pangan, sayuran dan pcrkebunan.........
47
Tabel 5.1
Data Pemilik Tanah Penambangan Pasir
SS
Tabcl 5.2
Perhitungan Dugaan Laju F..rosiyang terjadi.........................
68
Tabel 5.3
Perhitungan Tingkar Ilahaya F.rosi................................
69
x
DAFf AR. GAMBAR
Halaman Gambar 2.1
Hubungan Klasifikasi Faktor-falctorPenyebab Brosi ( Suil Conservation Service USDA dan HU USON -
Soil Conservation - 1976 ).................................................
15
Garn bar 2 .:2
Skema Persamaan USLE (Arsyad. 1989)...........................
16
Gambar3.l
Lokasi Penelitian
25
Gambar 3.2
Pengukuran arah dan ketinggian tempat.............................
Gambar3.3
Pengambilan
tanah
_._,............................................
dengan
permcabilitas..............
tabung
untuk
analisis
. . .. . . . . .. . . . . .. .. .
30
Gambar 3.4
Pengukuran derajat kemiring;m lereng.................................
30
Gambar 3 .5
Pcngambilan tanah di lahan tanaman jagung.......................
31
Gambar3.6
Pengambilan contoh pasir urttuk analisis laboratorium........
31
GambarJ.7
Pengambilan oontoh tanah di lokail lahan tembakau...........
32
Gambar 3.8
Alat-alat yang digunakan dalam penclitian....
33
Gambar4.l
Denah lokasi penclitian.
49
Ga111b..r 5.1
Peoambang di bagian atas mcnmruhkanpasir ke bawah......
Gambar 5.'.!
Penambang mcmisahkan antara pasir dengan kerikil dan batu
Gamber 5.3
. .. . .. . ..
29
-........................................
_.............................................
57 5&
Batu kccil dan kerikil dipi.sah dan dipindahlan ke tempat
lain
-.........................................
SQ
Gambar 5.4
Pekerjaan mengumpulkan batu kecil dan keriki!..................
59
Gambar 5.5
Pcl<erjaan mencari pasir dari galiaa yang ditinggalkan........
60
Gam bar 5. 6
Pekcrj aan meoi..'1.l!llpulkan psir dari tumpukan batu .. . .. . .. .... .. 60
Gambar 5.7
Penambang herpeganganpada seuias i.ali saai meruntuhkan
Gambar 5.8
p-JSir.......................................................................................
62
Peoambang tidak meznakai kaeamata saat memecah betu..;
63
Gambar 5. 9
Tali sehagai pegangan tangan hanya diikatkan pada
linggis....................................................................................
64
Gambar 5.10 Dugaan laju erosi di lok.asi penamoangan pasir.................... 70 Gambar 5.11
Tingkat bahaya erosi di lokasi penambangan pasir
7J
Garnbar 5.12
Person kemiringan lcrcng lokasi pcnambangan pasir...........
72
Garnbar 5.13
Taneman tembakaudi ~
74
84
Gambar 5.14 Tanaroanjagungdi lokasi RS...............................................
74
Gambar 5.15
Tanaman bawang merah di lokasi B6...................................
75
Gamber 5.16
Jenis tanah remab berpasirdi lokasi penambangan.............. 77
Gambar 5.17
Scdimentasi pasir di sungai di lokasi B................................
80
Garn.bar S.l&
Sedimentasi pasir di sungai di lokssi A................................
Sl
Gambar 5.19
Lahan yang rawan longwr....................................................
83
Gambar 5 .20 Tanab yang terbuang saat penggalian pasir...... Garnbar 5.21
Lokasi potensi 1~
84
di Iokasi penambangan pasir...........
85
Gamber 5.22 Lokasi lanan krnis di loltasi penameangan pasir.................. 86 Gambar 5 .'.!3 Perubahan tata guna la.ban....................................................
87
Gambar 5.24 Kol am yang terbenruk karena munculnya air t.anah.............
88
Gamber 5.25 Lokasi pcnggalian pa:sir yang memotong alur air lanah.......
88
Gambar 5.26
Air tanah yang muncul
dan
mengalir
di
lokasi
penambangan pasir............................................ Gamber S.27 Lokasi penggalian pasir yang memotongalur air tllJlah....... Garnbar .5.28
89 89
Tanaman edelweis di lokasi penambangan pasir.................. 90
Gambar 5.29 Jalan desa yang rusak ... -......................................................
91
Gambar 5.30 Lahan yang rawan longscr .. ,_...............................................
9\
Gambar 5.3 l Terjsdiuya sedimemasi pasir di sungai................................. 92 Gambar 5.}2 Sungai Galeh di Kota Parakan. .. ~.........................................
93
Laban pen uh turopukan banthak....... ..... .. . ... .. .. .. . .. . .. .. .. .. .. .. .. .
1)4
Gambar 5.34 Lokesi masuknya sedimeatasi pasir Ji sungai......................
95
Gam bar 5 .3 3
xii
Garn bar S ..l'i
Rumah yang ditinggalkan pengbuninya...............................
96
Gambar 5.36 Saluran irigasi di bagian atas lokasi pcnambangan..............
104
Gambar 5.37 Jcmbatan dan jalan raya Temanggung-Wonosobo...............
104
Gambar 5.38 Pips air milik PDAM meliotasi Sungai Sigandul..............
\05
xiii
DAFT AR l.AMPIRAN Halaman Lampiran 1.
Alur Pikir Penelitioo
14~
Lampiran 2.
Peta Adrninistrasi Kabupaten Temanggung..... .. . ..
150
Lampiran 3.
Peta Administrasi Kecamatan Kledun&
151
Lampiran 4.
Perhitungan Besarnya Dugaan Erosi..; .. .. .. ..
Lempiran 5.
Pedoman l'ertanyaan.._,
Lampiran 6.
Hasil Analisa l..a.boratoriwn Sampel Tanah
xiv
.. ..
. __ ,,...................................
152 167 176
ABSTRAK
Desa Kwadungan Uunung Kecamatan Kledung Kahupaten Temanggung
tcrlctak di wilayah sabuk hijau Gunung Sumbing y11ng sebagien nl8Syanlkatnya mclakukan kegiatan penambangan pasir ralr.yat tanpa ijin. Kegiatan penambangan pasir yang dilllkuk1t11 tidak memperhankan konservasi tanah dan air schingga
lingkungan. Melihat kondisi tersebut, maka penyusun melakukan peucluian tesis dcnganjudul Kajian Dampak Lingkun&an Kev,iatan Penambangan Pasir Pada Daerah Sabuk Hijau Gunung Sum bing di Kubupaten T emanggung. Permasalahan yang ditelui ialab dampak lingkungan kegiatan penambangan pasir baik Ilsik maupun sosial ekonomi di Desa Kwcdungan Gunung. Tujuan dari pcnelitian adalah umuk menganalisis tingkat erosi di lckasi penambangan pasir, mcnganelisis dampak. lingkungan dan sosial ekonomi k.egialall peuembangan pasir dan mengejukanmodel pengelolaen lingkungsn lokasi penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung Kecamatau Kledung Kabuparen Temanggung. Met.ode penelitian yang digunakan adatah metode deskriptif dengan pendekatan kuanlitatlf. Analisis data me.uggund.:an analisis deskriptif kuantitatif berdasarksn dugaan laju emsi dengan rumus USLE dan anolisis kualitatif berdasarkan basil wuwancara. GuM. rnerencanakan model pengclolaan linl!k1mgAT1 lokesi pcnamhungi.w posir digunakan mctode tujuh langkah perencanaan, Hasil dari pcnelitian ini adalah diketahuinya dngaan laju crosi sebesar 324,97 ton/Wrun di lokasi Al; 721, 18 tnnlllll1wi Ji lokasi A2; 262,66 t.on/Wlun di lokasi AJ; 511,?9 ton/tahun di loka.~i 01; 2.231,11 tonltahun di lokasi B2; 2.214,71 t.onllllhuu di l1Jkasi D3; 934,25 tonitahu.o di Iokasl B4; 1.098,89 tonltahuo di loka.~i RS dan 1.578,98 tonftahun di lokasi R6. Dampak lingkungan yang terjaJi antara lain adalah adanya lahan yang rawan longser, sediracntasi pasir di sungai. potensi tcrjadinya banjir di daerah bawah, hil11J1gnya bahan organik tanah, hllangnya lapisan tanah, perubahan struktur tanah, polusi udara berupa debu, dan rusaknya jalan dcsa. Dampak posuif sosial ekonomi ywig terjadi antara lain peningkat.an pendapatan, peningkatan k~jahteman, clan pengurangan angka merusak
pcnganggurun.
Dampak negatif sosial ekonomi antara lain adanya kecelakaan
saat bekcrja. berkurangnya kenyamanan pengguoa jalan, ketakutan clan kekawatiran huajirllongsor. Nilai valuasi ek:ono.m.i yang diperoleh senilai 0,67 menunjukkan babwa keuntungan yang diperoleh tidak scbandmg dcngan kerusakan lingkw1gan yang terjadi, Model perencanaan pengelolaan lingkungan yang diusulkan yaitu kebiiakan lokasi penambsngsn pasir mcnjadi bagian dari lokasi agrowisata di Kccamalan KJeduog. Kata Kun\:i : .l'euamh11ngan Pcrenaanaao,
Pasir, Liugkon11111,
xv
Erosi,
Dampak.
ABSTRACT
Kwadungan Gunung village. Kledung district. Temanggung Regency is located at the green belt area of Mount Sumbing, in which part of its population have been practicing illegal sand mining in the area. The mining activities neglect land and water conservation efforts, and due lo this seriously deteriorate the environment. Therefore topic of this thesis is Analysis on Environmental Impact of Sand Mining al the Green Belt Area of Mount Sumoing at Ternanggung Regency. The research problem is environmental impact of sand mining, both physically and socially, at Kwadungan Gunung village. The aim of this research is to analyze erosion level at the sund mining area, analyze environmental and social impacts of the sand mining activities, and afterwards providing environmental management model for Kwadungan Gunung 111Jal area. This research employed descriptive method with quantitative approach. Data wmly:;is employed descriptive qwmtitative based on estimation of erosion speed usil!s lJ StE formula, and also qualitative analysis based on interview. Planning on the future environmental ml\!lllgemcnt of the sand mining area employed seven magic steps of planning method. The result of this research shows that tile estimation of erosion speed are at 324.97 l0ns/yc11rat Al Iocation; 721.18 tan/year at A2 locntion; 262.66 tons/year at A3 location; 511. 79 tons/year at BI location: 2.231.11 toos/ycar at h2 location; 2.214.71 tons/year at 03 location; 934.25 ton.'llyear 111 84 location; 1.098.89 tons/year at BS location; and 1.578.98 tons/year at B6 location. A.Dlong the impacts are: high-potential landslide area, sand sedimentation at the river, potency of flood at the lower-land area, the loss of land organic material, the loss of land top soil, lhc change of land structure, air pollution in the forms of dust, and the destruction of rural roads. Among the socio economic positive impacts arc the increase of the pe<>ple's earning. the enhancement of their welfare, and the decrease unemployment level. However, the socio economic negative impacts are among others working accident, tile decrease of street users' amenity, and anxieties of the possibility of flood or landslide. Economic valuation is 0.67. descnbing that the benefit yielded is not compatible with the environmental degradation follows. The planned model of environment.al management is that the sand mining area should become part of agro-tourism location at Kledung District. Key words: sand mining, e1.1vironmeot, erv3ion, impact, planoioi;
xvi
1. PE:NDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Musolah lingkungan seperti pencemaran, kerusskan dan beneana dari tahun kc iahun musih terus berlangsung dan semakin luas. Knndis] tersebut tidak
hanya menyebabkan menurunnya kuahtas lingkungan tetapi juga memberikan dampak yang sangat serius bagi kesehatan dan jiwa manusia. Buruknya kualitas lingkungan, di antaranya disebabkan antara lain oleh pertambahan penduduk yang semakin pesat dan meningkatnya kebutuhan akan sumber daya. I'ertambahan penduduk telah meningkatka.n kebutuhan terhadap sandang, pangan, papan, air bersih dan energi. Hal terscbut mengakibatkan eksploitasi terhadap sumber daya a.lam semakin tinggi serta cenderung mengabaikan aspek-
aspek lingkungan hidup.
Pertambahan jumlah penduduk dengan segala
konsekucnsinya akan memerluk.an lahan yang luas untuk melakukan aktivitasnya dan mcmanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan akan bcrdampak pada pcnurunan kelestarian sumber daya alam dan fungsi lingkungan (Kartodihardio, dll.,2005). Kerusakan sumber daya. alam terus mengalami peningkatan, baik dalarn
jumlah maupun sebaran wilayahnyu. Secora fisik kcrusskan tcrscbut disebabkan oleh 1i11gginya eksploitasi yang dilakukan, bukan hanya dalam kawasan produksi
yang dibatasi oleh daya dukung sumber daya a.lam, melainkan juga terjsd\ di dalam kawasan lindung dan konservasi yang telah ditetapkan sebelwnnya. Kcrusakan tersebut disebabkan bail. oleh usaha-usaha komersial yan~ secara sah mendapat ijin maupun oleh individu-individu yang tidak mendapat ijin. Kerusalcan Iingkuagan
karena eksploitasi tanah/lahan
juga terjadi di
Kebupaten Tcmanggung. Jumlah penduduk yang terus JJ1e1li11gka1 dalam koudisi
ekonomi yang lesu mengakibatkan merebaknya petani lapar yang mengubah lahan pertani an
ract•.i<Wi
konservasi lamu..
pertambangau bahan galian C (pasir) tanpa memperhatiken Hal ini lllisah!ya ttrjadi di salah satu desa di Kabupaten
'!'cmanggung, yaitu di~
Kwadungan Gunung Kecamataa Kledung,
Desa Kwadungan Gunung merupakan salah satu desa di Ka.bupalen Temanggung yang berada di daerah sabuk. hijau Gunung Sumbing dan merupakan kowasan lindung dan daerah rcsapan air. Kaw3S311 lindung adalah kawasan yang bcrfungsi melindungi kclcstarian sumber daya alam, surnber daya buatan serta nilai sejarah dan budaya bangsa, Keberadaandan kelestarian lingkungan di Desa Kwodungan Gunung okon berpengaruh terhodap daemh di bawahnya, sehingga harus tetap dilestarikan dan dilindungi dari kegiatan produksi ataupun kegiatan manusia yang dapat mengurangi atau bahkan merusak fungsinya (Revisi RTR W Kabuparen Temanggung, 2003).
Masyarakat di Desa Kwadungan Gunung adalah peta.ni tembakau yang mengandalkan hidupnya semata-maia hanya pada hasil panensn dan penjualan tembakau,
Bcberapa tahun tcrak.hir ini tcrjadi kclcsuan peda us.aha tcmbekau,
baik disebabkan olch fsktor cuaca yang berpengaruh pacla kualitas tembakau rnaupun pihak gudang tembakau yang tidak mau membeli basil paneaao karcna edanya kadar nikotin yang tinggi pada daun tcmbakau Tcmenggung, hal ini disebabkan adanya peraiuran dari Pernerintah Pusat tootang pembetasan
kadar
nikotin pada rokok. Selain itu, tetjooinya krisis ek.onomi pada sebagian masyaraket di dcsa terscbut rnenyebubkan mereka meacari alternatif muta pencaharian yang laln guna mernenuhi kebutuhan hidupnya, salah satu di antaranya adalah kcgiatan penambangan pasir.
Kegiatan penambangan pasir yang dilukuk11n di Dcsa K wadungan Gunung tersebut tidak berijin. Pihak penambang pasir sebenamya sudah minta ijin ke Pcmerintah Propinsi tetapi
karena tidak mendapatkan rekomendasi dari
Pemcrintah Kabupaten Tcmanggung maka tidak dibcrikan ijin oleh Pcmerintah Propinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabepaien Temanggung tidak membcrikan
rckomendasi
karena usaha penambsngan
tersebut diaaggap
tidak memenuhi
kelayakan dan keamanan lingkwtgan (Suara Merdeka, 2006). Narnun dalam kenyatannya, pihak penambang tetap menjalanklln aktivitas penambangan pasir tanpa ijin di Desa Kwadungan Gw\Ung dengan menggunaken alat berat clan manual.
Aili masyarakat yang menyewakan tanahnya untuk
dijadikan area penambangan dan ada yang menjadi tenaga kerja/buruh mmhang Salah satu pengelola penambangan adalah CV Welirang Indah dari Keoamatan Parakan
Pemeriatah
Kabupaten
Temanggung
berkali-kali
memberikan
pcringatan berupa sural penngatan, Surat Edaran Bupati tentang peJarangan penambangan dan beberapa kali teguran lisan, namun tidak diindahkan oleh para
penambang.
Peringatan terakhir pada tanggal 24 Maret 2006 namun para
tenambang tetap meajalankan aktifitasnya (Suam Merdeka, 2006). i\lchimya pada tanggal 24 April 2006 Pemerintah K.llbupaten Ternanggung
yang terdiri dari beberapa instansi lcrkail dipimpin oleh Ymt Kepala Dinas Tr1111tib Linmas menutup kegitan tersebut dengan ditandai pe!WIS811gan Papan Pengumuman "Lokasi Penambangan Bahan Galion C ini Dinyatakan Ditutup" (Suara Mcrdeka, 2006 ).
Namun, beoerapa
saar setelah penutopan
usaha tersebut, beberapa
penambang kcmbali melakukan kegiatsn pcnambangan pasir tanpa ijin dcngan menggunekan alat manual.
Kegiat<m peeambangaa tersebut apabila dibiarkan
akan mcrusak Iingkungan sehingga dapat mempengaruhi atau menyebabkan bencana bagi daerah la.in.
Kerusakan lingkunga» tcrscbut akan terus berlaajut
atau bahkan akan semakiu rneningkat besaran dan intensitasnya apabila tidak
dilakukan upaya pengendalian dan pcngelola.an I ingkungan yang bcrkelanjutan. Melihat kenyataan
tersebut,
pcrlu udanya penditian tentang kajiru1
dampak lingkungan baik fisik maupun sosial ekonomi kegiatan penamoangan
pasir di Desa Kwadungen (.iunung Kecamatan Klooung ICabupaten Tcmanggung sehingga diperoleh gambaraa dampak lingkungan yang terjadi atau akan terjadi kelak kemudien
hari,
Dengan rnengetahui
dan memperhatikan
gambaran
4
kerusakan lingkungan tersebut dibarapkan ada kebijakan pemerintah kabupaten
yang nantinya dapat digunakan dalam pengclolBll!I lingkungan hiclup baik dnri sisi
masyarakat, kelcmbagaan rnaupun
atUnlO
hukum sehingga lingkungan hidup di
Kabupaten Tcmanggong tctap lestari, 1.2. Perumusan Masalah Kegiatan pcnambangan pasir tanpa ijin yang terjadi di Desa Kwadengan Gunuag Kecarnaian Kledung Kabupaten Temaoggung yimg merupakan daerah sabuk hijau Gunung Sumbing akan merusak liogkungan sehingga berpotensi menimbulkan bencana bagi Dess Kwadungan Guoung dan bagi daerah lain yang berada di bawahnya, Menurut Supriadi dalam Sumano (2005), kawasan hulu mempunyai peranan penting sebagai tempal penyedia air untuk dialirkan ke daerah hilirnya bagi kepentingan pertanian, indus1ri clan pennulciman serta se bagai pemcllhara keseimbangan ekologis untuk sistem penunjang kehidupan, Daya dukung lahan terbatas, oleh karena itu permmfaatan Jahan yang tidak benar akan mcmpunyai dampak yang luas terhadap lahan di hulu dan hilir. Mclihat kcnyataan tcrscbut maka pencliti terterik untuk mengevaluasi dampak lingkungan kegiaian penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung melalui pcnelitian dengan
Judul : Kajian Dampak Lingk.ungan Kcgiatan
Penambangan Pasir Pada Daerah Sabuk Hijau Gunung Sumbiog di Kabupaten
Temanggung.
Perurnusan masalah dalam penetiiian dapat dilakukan dengan
menggunakan bentuk uraian dan dltegaskan lagi dalam hentuk pertanyaan penelitian (Moleong, 2000). Adapun yang menjadi masalah pokok penelitian ini ialah adanya dampak Iingkungan baik fisik maupun sosial ekonomi akibat kegiatan penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung Kecamatan Klednng Kabupaten Temanggung. Dampak fisik yang ditcliti adalah tingkat erosi yang terjadi dengan menggunakan persamaan us~
5
1.3. Perlanyaao Peoelitian Berkaitan dengan masalah penelitian ini, maka ada beberapa hill yang peneliti cari dalam penelitian ini (Rosearch Question), yaitu : I.
Berapa l11ju erosi yang terjadi di lokasi pcnambangan
pasir di Desa
Kwadungan Gurnmg Kecamatan Kledung Kabupaten Tcmanggung ? 2.
Apa dampak lingkungan dan sosial ekonomi kegiatan pcnambangan pasir di
Desa Kwadungan Gu11w1g Kecamatan Kledung Kabupatcn Temanggung ? 3. Bagaimana model pengelolaan lingkungan lokasi penambangan pasir di Desa Kwsdungan Gunung Kecematan Klcdung Kabupaten Temanggung ? 1.4. 'fujuan Penelitian
Tuj uan dahuu penelitlan tni untuk memecehkan dan menjawab pertanyaan pada ma:;alah pcnelitian , yaitu : I.
Untuk meoganahsis tingkut erosi di lokasi pcnambangan pasir di Desa
K wadungw1 Gunung Kecamatan Kledung K.abupaten Tcmang11ung; 2.
Untuk rnenganalisis dampak lingkungan
dan sosial ekonomi
kegiatan
penambangan pasir di Desa Kwedungan Ounung Kecamaian KJedung
Kabupaten Temanggung; J. Mengajllkan model pengelolaan lingkungan lokasi penambangan pasir di Desa Kwadungan Oun1111g Kecamatan Kledung Kabupaten Tcmanggung.
1.S. Manfaat Penelitian
Pcneluian ini diharapkan Kabupaten
Temanggung
dapat rnemberi masukaa kepada Pemerintah
bagi pelaksanaan
peugelolaan
lingkungan
Jokasi
penambangan pasir di Desa K wadungan Guoung Kecomatan Kledung Kabupaten Tcmaogglmg.
?. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerusakan
Lingkungan
MenW1Jt Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolsan Lingkungan I lidup, definisi pcrusakan lingkungan hidup adalah lindakan yang menimbulkan pcrubahan langsung atau udak langsung terhadap sifat .fisik dan atau l:Utyatinya yang mengakibatkan lingkungtm bidup lidak berfungsi lagi dalam menunjang pombangunan berkclanjuta.n. Pembangunan sektoral selama ini tcru.q memperbesar eksploitasi sumber daya alam,
semeutara
itu
ls.ebutuhan
uuluk melekukan
koaservasi
dan
perlindungan swnber daya alarn tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya, Akibatnya adalah semakin bGnyaknya kcrusak.an lingk~an. h1mjir, longsor, pencemaran air sungai, dll!l lain-lain. Masih banyak manusia Yllllll bersikap tidak tahu atau tidak mau peduli dan
tidak butuh pandangan dan manfaat jungka pMjong sumber daya alrun, sekaligus tidak peduli dongan tragt:di kcausakan lingkungan yang terjadi. Bagi mereka, kesejahteraan material sesaai menjadi kepedulian umma dan pada saat yang sama mengabaikan berhagai tragedi kcrusakan lingkungan yang umumnya padahal jusnu mcndatangkan kerugian bagi mereka juga dan bahkan bagi orang lain yang tidak tah.u mcnah.u (Kanodihardio, dkk., 2005). Anggapsn bahwa lingkungan itu milik publik, menyebabkan orang pada umumnya tidak merasa bersalah mengeksploitasi sebesar-besarnya sumber daya alam dan rnernbuang limbab kc media lingk.ungan (Harli, 2006).
Kerusakan
lingkungan berkanan erat dcngan daya dukung alam, D11ya dukung alam dapat diartikan
scbagai kcmampuan
alam untuk mendukung
kehidupan
manusia
(Wardhwui, 2004). Daya dukung alam perlu dijaga kareea daya dukung alam dapat berkurang atau menyusut sejalen dengan berputamya wakru dan pesainya perkcmbangan
ilmu pengetahuau
dan
teknologl
scrta
kemajuan
industri.
7
Kerusakan lingkungan akan menyebabl:an daya dukung alam berkurang atau
hilang. Mengingat bahwa daya dukung alam sangat menentukan bagi kelangsungan hidup manusia, maka kemampuan daya duk1mg alam harus dijaga agar tidak rusak dan herakiba! buruk bagi manusia. dipengaruhi oleh faktor internal dan ekstemal.
Kerusakan lingkungan
Kerusakan internal adalah
kcrusakan yang terjadi diakibatkan alarn itu sendiri. Kerusakan karena fa.ktor internal sulit dicegah karena merupakan proses nlami yang tcrjadi pada bumi/alam.
Menurut Wardhana (2004) kerusakan lingkungan karena faktor
internal antara lain adalah : l. Leiusan gunung berapi yang merusak lingkungan alam sekitarnya 2. Gempa bwni yang menyebabkan dislokasi lapisan tanah
3. Kchakaran hutan karena proses alami pada musim kemaran panjq, diselmhk.an oleh emhun yang berfungsi scbagai lensa pcngumpul epi (pada
titik fokusnya) pada saat terkena cahaya matahari, tepar pada saat embun belum menguap, 4. Baniir bcsar dan gelombang laut yang tinggi akibat badai KCIU!:iaka.D Jingkunga.n karena faktor internal pada wnumny11 diterima sebagai musibah beneana alam, Kerusakan yang terjadi daiam waktu singkat
namun akibatnya dapat bcrlangsung dalam waktu yang cukup Jama. Menurut Wardhana (2004) kerusakan karena fuk.tor eksternal adalah kerusakan yang diakil>atkan oleh ulah manusia dalam rangka meningkatlan kualitas dan kenyamanan hidupnya.
Pada umumnya disebabkan karena kcgiatan industri,
bernpa limbah buangan irulustri. Kerusakan karena faktor eksternal antara lain disebabkan oleh : l. Pencemaran udara yang berasal dari cerobong asap pabrik (kegiaran industn) dan juga gas buangan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil (pnda sistern transportasi)
2. Pencemaan air yang bcrasal dari limbalt buangan industri
s
3. Pencemaran daratan (tanah) oleh kegiatan industri maupun penurnpukan lirnbah padat/barang bekas
4. Peruuobangan untuk mengambil kekayaan alam (mineral) dart perut bwni. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahon 1997 tentang Pengclolaan Lingkungan Hidup, definisi dampak lingkungan hidup adalah pcngaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suaiu usaha dan atau kegiatan. Menurut Hadi (2006), dampak linglrungan itu pada umwnnya menimpa pada
orang lain dan bukan pemrakarsa kegiatan yang menimbulbn dampak dimaksud. Banjlr,
ianah longsor, kebisingan, bau, debu, intrusi air laut, kemiskman,
hilangnya mata pencaharian merupakan dampak lingkungan yang dirasakan oleh rnereka yang bukan mempeakarsai kegiatan,
2.2. Daerah Resapan Air Daerah hulu merupakan kawasan rcsapan yang berfungsi unnik menahan air hujllll yang turun agar tidak langsung menjadi aliran pcrmukaan dan melaiu ke daerah hilir, melainkan ditahan sementara dan sebagian airnya dapat diresapkan rnenjadi cedangan air tonah yang mclJlbcrikan manfaat besar terbadap kebidupan ckolugi dim ekosistem (Marfai, 2005). Fenomena banjir merupakan salah satu dampek dari kesalahan penge)olaan sumbcr daya alam dan lingkungan. Banjir terjadi antara lain karena penggundulan hutan dan rusaknya kawasan resapan air di daerah hulu. Ti11dakan peaebangan hutan dan perusaken daerun hulu mernpakan suatu hal yang sangat bcrbahaya dan perlu diwabpadai sejak awal. Beralihnya fungsi pcnggunaan lahan yang tidak sesuai peruntukannya juga mengakibatkan aliran
pcnnukaan yung lebih besar ketika hujan turun. Aliran permuksan yang besar akan menyebabken tcrjadinya hanjir apabila kapasitas daya tampung saluran sungai dnn drainase
tidak mencu.1..'1.1.])i.
9
Dalam daur hidrologl, masukan berupa cursh hujan akan didistribosikan melalui beberapa cara, yaitu air lolos, aliran bataog don air hujan langsung sampai
ke pcrmukaan tanah, kcmudian terbagi menjadi air larian, evaporasi dan air infiltrasi. Dalam sistern hidrologi, peranan vegetasi sangat penting artinya karcna kemungkinan intervcnsi rnanusia terhadap unsur tcrscbut sangat bcsar. V cgctasi
dapat rnerubah sifai fisaa dan kimia tanah dalam hubungannya dengan air, dapat rnempcngaruhi kondisi permukaan tanah, sehingga mempcogaruhi hesar kecilnya aliran pennukaan (Asdak, 2004). uesarnya sedimcmasi
Adanya erosi di daerah tangkapan air dan
yang terpantau di alirnn swigai bagian bawah daerah
taogkapan air terscbut juga erat kaitannya doogan sistem hidrologi.
2.3. Kegi:dan Peo11mbi1Pgao
T anah merupakan salah sate faktor yang terpenting bagi kchidupan manusia, Akan tetapi saagat disayangkao bahwa pada umumnya setelah manusia
berhasil menguasai scbidang aiau seiuas laDab, m.creka mengabaikan fungsi tanah, bahkan meru:lak den sclaniutnya mene.!antadan tanah itu sendiri ( Kartasapoetra, dkk, 2005 ). Usaha pensrnbangan merupakan
eksploitasi, produksi, clan penjualan,
usaha melakukan kegiataa eksplorasi, Meoorot R.abrni (1995), penggolongan
bahan-bahan galian adalah sebcgai herikut :
l . Gol ongan a, merupakan
bahan galian straregis, yaitu strategis
untuk
perekonomian Negara scrta pertahanan dan keamanaa Negara 2. Golongao b, merupakan bahan galian vital, yaitu dapai menjamin hajet hidup orang banyak, Contohnya besi, tembaga, emas, perak dan lain-lain
3. Golongan c, bukan merupakan behan galian stratcgis ataupun vital, karena sifamya
tidak langsung memerlukan
pasaran yang bcrsifat intemasional.
Contohnya marmer, batu kapur, laDab list, pasir, yang sepsnjang tidak
mengandung uosur mineral.
10
Menwut Undang-Undang Nomor 11 tahun 1967 tentang Ketennranketentuan Pokok Pertambangan mmycbutbn bahawa pcrt.ambengan rok.yat
adalah suatu usaba penambangan bahan-bahan galian dari semua golongan a, b dan c yang dilakukan oleh rakyat setempat secara kecll-kecilan atau gotong royong dengan alat-alat sederhana untuk pencairan sendiri. (As' ad, 2005). Pcrtambangan rakyat dilalrukan olch rak.yat, artinya di.lakukan olch masyarak.at yang berdomisdi di area pertambangan secata kecil-kecilan atau gotong royong dengan alat-alat sederhana.
Tujuan mereka adalah untuk meningkatk.an
kehidupan sehari-hari. Dilak.sanabn secara sederhana dan dengan alat sedcrhana, jadi
tidak menggunakan
teknolo1,
balnya dengan
perusaaaan pertambangan yang mempunyai modal besar dan memakai telknologi
canggih. Dari uraian di atas, dapat dikemukakan unsur-unsur pertambangan rakyat, yaitu : I . Usaha pertambangan 2. Dahan galian mcliputi hahan galian strategis, vital dan galian c 3. Dilakuk.an oleh rakyat 4. Domisili di area tarnbang rakyat 5. Untuk pcnghidupan schari-hari
6. Diusahakan dengan cara sederhana, Kegiatan penambangan rak.yat dapat mempengarnbi sifal fisika, kimia scrta
biolog] tanah rnelalui pcngupasan tanah lapisan atas, penambangan,
pencucian serta pembuangan tailing.
Penambangan rakyat yang tidak
memperhatikan aspek lingkungan Ilk.an mcnyebabkan terancamnya daerah sekitarnya dengan bahaya erosi dan tanah longsor karena hilangnye vcgetasi penutup taaah (As'ad, 2005 ).
Laban yang digunakan untuk pertambangan tidak selurulmya digunakan untuk operasi pertambangan secara serentak, tetapi secara bertahap. Sebagian bcsar tanah yang terletak dalam kawasan penambangan menjadi lahan yang tidak
produktif. Sebagian dari laltan yang telah dikerjakan oleh pertambangan tetapi
II
belum direklamasi juga merupakan lahan ndak produl.tif. Laban bekas kcgiatan pertambangan menunggu pelaksanaan rcklamasi pada tahap akhir pcnutupan tambang, Kalau lahan yang telah sejesai digunakan secara bertahap direklamasi. maka lahan tersebm dapat menjadi lehan produktif ( Nurdin dick., 2000). Pcrtambangan dapat mcnciptakan
kcneakan lingkuugan yang scrius
dalam suatu kawasan/wilayah. Pmensi kerusakan tergannmg pada berbagai faktor kegiatan pertambangan dan faktor keadaan lingkungan.
Faktor kegiatan
pertambangim antara lain peda te\mik. pertambaagan, pengolahan dan lain
sebagainya.
Sedangkan filktor lingkungan antara lain faktor geografis dan
morfologis. fauna dan flora. hidrologis dan lain-lain. Kegiatan pertambangan mengakibalkan berbagai perubahan Iingkungan, anhtr
struktur tanaa, perubahan po\a aliran air pemtukaan dan air tanah dan sebagainya. Pcrubahan-petubahan tersebut rnenimbulkan dampak dengan imensitas dan sifat yang berveriasi.
Selain perubahan pada lingkungan flsik, pertambaagan juga
mengakibaikan perubahan kehidupan sosial, budaya den ekonomi. Dampak kegiatan pereambangan terhadap lingkungan tidak banya bersumber dari pembwngim limbah, tctapi
.iuga
karena pcrub'dhan terhadap
komponen iingkungan yang berubah atau meniadakan fungsi-fWJgSi lingkungan. Semakin besar skala kcgiatan pertamhangan, makin besar pula areal dampak yang ditimbulkan. Perubahan lingkungan akibat kcgiatan pertambengan dapat bersifat permanen,
atau
tidak dapet di.k.embalilcan kepada keadaen scmula. Perubahan
topograti tanah. termasuk karena mcngubah aliran !\ungai, bcntuk danau a1au bukit selama masa pertambangan, sulit dikembalikan kepada keadeannye semula, Kegiatan pcrtambaagaa juga mengak.ibalkan perubehan pada kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. l'crubahan tata b'111l8 tanah, perubahan kepem.ilikan tanah, masuknya pekeria, dan Iain-lain.
Pengelolaan dampak
pcnambangan terhadap lingkuogan bukan untuk. kepcnting.m lingk.ungan itu
sendiri tetapi juga untuk kepentingan manusia (Nurdin, dkk, 2000).
12
Kcterlibatan
masyarakat
dalam
terhadap lingkungan sangat penting, sejak
dilakukan
pertambangan,
perencanaan
pengelolaan
dumpok
pertambangan
Keterlibatan masyarakat sebaiknya berawal
mang
dan proses penetapan
wilayah
untuk
Masyarakat setempat dilihatkan dalam setiap pereocenean
pelaksanaan
usaha pertambangan
merugikan
maupun
Pemerintah
Daerah
upaya
serta upaya penanggulangan
peningkatan
bertanggong
jawab
dampak terhadap
dan
dampak yang
yang menguntungkan. pcngawasan
pelaksenaan
kcterlibatan masyarakai. 2.4.
Erosi lJ pay a pelestarian lingkungan
hid up secara fongsional salah satunya
edalah melalei pengcndalinn erosi tanah di setiap tipe pcnggunean lahan, Erosi
tanah rnerupakan :sahth saru i.ndikator penting kualltas li.Dglclmgan.
Erosi
didcfinisikan sebag,ai suatu peristiwa hilangnya atau terltlk.isnya tanah atau bagian tanah dari seatu tempat yang terangkut dari suatu tcmpat kc tcmpat lain (Rahim, Istilah erosi dalam bidang geologi untuk menggambarkan proi;es
2003 ).
pembcntukan alur-alur atau parit-parit dan pcnghanyutBD l>ahan-bahan padat oleh aliran air (Hardiyatmo, 2006).
Rahim (2003) menyatakan bahwa erosi dipengaruhi uleh hujan. angin. Iirnpasan
permukaan, jenis tanah. kemiringan lereng, penutupan tanah, dan
tindakan konservasi,
Menunu Hardiyatmo (2006), faktor-Iaktor
penycbab erosi
tenah adaleh iklim, koudisi tanan, topograti, tanaman penurup permukaan tanah dan penga.ruh gungguan tanah oleh aktifitss manusia. Keberbasdan pcngendalian erosi tanah tergamung pada pomilihan strategi yang tepat untuk konservasi tanah.
Suategi ini membutuhkan pc11gtmian yang mendalam tentang proses crosi. Mckanisrne
terjadinya erosi, lanah yang terkikis pertama-tama
lapisan atas yang merupakao
media tumbuhnya tanaman,
lapison at.as tantth maka terjadi pula kehilangan
W1&1I
adalah
Dengan hilangnya
hara, yang rnerupakan
13
nurrisi tanaman (Rahim, 2003). Menurut .i\sdak (2004) proses erosi terdiri aw tiga bagian yang berurutaa yaitu pengelupasan (de1acheme11C), peugangkutan (rransportatinn)
clan peogendapan (.redime11fa1ion).
Beberapa erosi permukaan
yang umum dijumpai di daerah tropis adalah :
1.
Erosi pereikan (.rpla~h uo.riun) adalal1 proses terkclupasnya partikel-partikel tanah bagian atas oleh tenaga kinctik air hujan be bas alau sebagai air lolos.
2. Brosi kulit (sheet erosion) adalah erosi yang terjadi ketika lapisan tipis pcrmukaan tanah di deerah berlcreng terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian (runoff). Tipc erosi ini disebabkan oleh kombinasi air hujan dan air Iarian yong meagalir ke tempat yang lebi reodah,
3. Brosi
alur tril! erosion)
adal:dt pengelupasan yang diikuti dengan
pengangkutan nartikel-partikel tanah oleh aliran air larinn }'lll1g terknnsentrasi di dalam saluran-saluran air. Hal ini terjadi ketika air larian masuk ke dalam
cekungan permukaan ta.nah. kecepatlln air larian meninglcat datl akhimya ierjadiluh 111111~por sedimen, 4. Erosi
pant
lobar dan merupskan tingkat laajutan dari erosi alur. 5. Erosi tebing sungal (streambak erosion) adalah pengikisan tanah pada tcbingtebing sungai dan pcnggerusan dasar sungai oleh aliran air sungai. Suripin (2002) menyalakan bahwa berai ringannya erosi tergantung pada kuantitas WJ>\ai material yang terlepas dan lc.apa.sila.' media pengangkut.
Jika
media pengwigkut mempunyai kapasitas lebih besor dari suplni material yang
terlepas, proses crusi dibatasi oleh pelepasan (detochemen:limited). Sebaliknya, jika kuantitas suplai material mclehihi
kapa.~ila.
kapasitas (capacity limited). Bcrbagai macam jen.is tanah mempunyai lepekaan tcrhadap erosi yang berbeda.
Kepekaan erosi tanah tergantung pada interaksi sifu.t-sifut fisik dan
kirnia tanah.
Sifat-sifat tan.ah yang mempecgaruhi
bahan organic, kedalaman, sifat lapisan
erosi adalah tekstur, struktw,
bawah. dan cingkat
kesuburan tanah.
14
Persamaan
USLE (Universal Soil Loss Equation) digunakan
untul:.
menentukan perkiraan herat tanah hilang akibat erosi, Smith dan Wischmeier
dalam Hardiyatrno (2006) menyatakan bahwa besarnya tanah yang hiiang dipcngaruhi oleh 6 fsktor yaitu : panjang lereng, kerniringan lereng, penutup permukaan tanah, pengelolaan tanah, tipc tanah, dan curah hujan. Dari beberapa mctode untuk mempedirakan bcsamya crosi pecmukaan. rnetodc
Universal Soil Loss Equation (CJSLE) yAng
dikernbangkan
oleh
Wischmeier dan Smith ( l 978) edalah metode yang paling umum diguru.kaDuntuk memperkirakan besarnya erosl. Setiap jenis taoah, kemiringan Iereng, vegctasi dan aktivitas manusia mempunyai pcranan penting untuk bedangsungnya proses erosi -sedimentasi.
Masing-masing faktor memberikan pengmdiay-.i masing-masing untuk 1i:rjlldinya erosi, Jeois \anah alluvial, \lthosol. reg()SOI, andosol. podsol, hidromorfik kelabu urnwnnya rentan terhadap emsi, Tmgkat babaya erosi menjadi lebih besar apabila jeois tanah tersebut mempunyai formasi kerniringan lereag besar.
Struktur
vegetasi penurup Tanah yang bertingkat-ting)rat dapat mcnurunkan bahayanya erosi daripada lehan dengan dominasi vegetasi pohon yang tidak atau kurang
disenai scresah dan tumbuhan be.wail.. Tenaga pendorong yang menycbabkan terkelupas dan terangkutnya partikel-partikel tanah kc tempat yang lebih rendah dikcnal dengan istilah
crosivitas hujan. Erosivitas hujllll mcrupakan fungsi dari energi kiretik total hujan dengan intensi tas hujan maksimum seiam 30 menit. dinyatakan dalam istilah erooibilitas.
Kemudahan tererosi
Erodibilitas tanah terganrung pada
kandungan bahan oegaaik, tckstur tanah, bdar air, aogla pori, dan pcrmcabilitas tanah ( Hardiyaimo, 2006).
Kita telah mengetahui pula lentang adanya fuktor penyebab erosi mcnurul titik pandangan Lrosivitas
dan Erodibiliias, maka selanjutnya kalau kita
hubungkan tcntang klasifikasi-klasifikasi tersebut di.pal dilihat pada Gambar 2. t .(Hardiyatmo, 2006).
15
Gambar Ll. Hubungan Klasifikasi Fakior-faktor Pcny,;l>M Erosi
( Soil Conservation Service USDA clan HUDSON - Soil Conservation - 1976 )
·I
_!rosivita.~"
_ ~Si=~a:sj
'-
~
Erodibilitas
'
...
( 1)
Topografi
(3 )
Vegetasi
(4)
•
tanah dan taDaman
I
.~mi](2)
.__ Pengelolaan
lklim
•
Mllllusia
(5)
Menururt Arsyad dalam Suripin (2002) model persamean USLE dnpat
digambarkan sccara skematis scperti pada Gamber 2.2.
16
Gambar2.2. Skerna Per:
Besamya crosi yang akan terjadi sehagai fungsi Hujan
Potensi f.ro~i
1
Laban
En"rgi
l Ea
Sif.at Tonal!
Pengelolaun
/
~
Kekuatan
Pengelolaan
Perusak hujon
Lehan
TIUl8IUllJl
LS
1c
1
fl
K
1\
Pengelolaen
p
Menurut Wischmeier dan Smith dalam Asdak (2004 ), kombinasi enam vanabel tersemn di atas, unluk rnenentukan besarnya crosi menggguoakan rumus : [
A
=
R.J<.LS.C.P
17
A
= banyaknya
tanah tererosi per satuan luas per satuan
waktu
(ton/baltahun) R
= falcror erosivitas hujan dan aliran pcnnukaan (KJ/haJ
K
= faktor erodibilitas tanah, (ton/JU)
LS
= faktor panjnng dan kemiringan lcreng (m dan %)
C
= faktor tanaman penutup
P
= faktor tindakan konservasi praktis
lahao dan manajemen tanaman
Pennasalahan erosi sangat erat .kaitannya dengan pcrmasalahan lahan kntis.
Lahan menjadi kritis Miah satunya adalah akibat kesalahan dalam
pcngelotaannya. Laban yang salith kelola mengalami pengikisan tanah, Hal ini sering terjadi pada kegiatan penambangan,
Tanah yang subur sekalipun bila
mengaiami erosi akan berkunlll8 kesuburannya, apalagi lahan yang sejal semula tidak subur. Penggunaan laban secara tepat guna dan berhasil gum dapat terjadi apabila berdasarkan kemampuan alarni lahan, Suripin (2002) menyatalum bshwa
akhir-akhie ini sudah tersebar tanah-tanah krius yang menyebabkan laban-lahan tidak. produktif lagi deogan luasan yang cenderung rneningkat, Hal ini merupakan indikasi bahwa masyarakat belum menghayari bahaya yang dapat ditimbulkan
oleh erosi dan pefumpuean sungai dcngan segala dampak sosial ekonorninya yang buruk.
Erosi mempunyai darnpak yang sangat luas, Kerusakan ciao kemgian akan dialarni di daerah di mana erosi tcrjadi (daerah hulu) serta daerah yang dilcwati eliran endapan dan di bagian hiiir. Pendugaan erosi perlu dilakukan.
yaitu untuk rnengetabui besaroya erosi yang telah, sedang dan akan terjadi psda suatu lahan.
Selain itu juga untuk mereocanakan dan mcncntukan J)Cl1gg\llUllll
lahan sehingga produkthitas tanah tetap tinggi dan berkelanjutan. Pendugaan erusi dapat dilakukan di laboratorium atau di lapangan. Akibar yang ditimhulkan erosi bcragam dan dampaknya songat luas, Untuk itu perlu adanya pcngcndalian erosi. Proses degradasi lllnah banyak tcrjadi di peguaungan dan daerah yang berbukit-bukil, di mana pad.a lo.bsi-lokasi ini
I&
degradasi permukaan tanah umUlllI\ya betupa erosi pcrmukaan dan gerakan massa, Bagi lahan y'11lg tingka( erosiaya sudah tinggi maka yang dilakukan
adalub upaya pernulihan atau rehabilitasi lahan. Pengendalian erosi rnemerlukan strategi yang tcpat.
Untuk meagendalikaa
dcgradasi perrnukaan
tanah dan
erosi diperlukan pemahaman proses
faktor-faktor yang mcmpengaruhinye,
Pengendalian erosi dapat dilak.ukan dengan cara mekanis, vegeiatif dan Jdmiawi (Hardiyatmo, 2006).
Tabel 2. I, Klasifikasi Laju Erosi No
Laju Eroti (t&nllt.ahh)
Kelas .Erosi
1.
<15
Nomial
2.
15-60
Erosi Ringan
].
60-180
Moderar
4.
!80-480
Berat
5.
>4&0
Sangat Besar
Sumber : Keputusan Ditjen Reboisasi daa Rehabilitasi Departemen Kehutsnan No. 041 /Kp!s/V /I 998 2.S. t'creocanaao Kebijakan l'ublik Davidoff dan Rainer (1962). Robinson (1972) Faludi (1973) dalam Hadi (2005) dari
perspektif paradigrna rasional memberikan batasan tentang
perencanaan scbagai suatu proses wltllk ~
masa depan melalul suatu
urutan pilihan. Sedaagkan menurut Dru.- (1963) dalam Hadi (2005) perencaaaau merupakan suatu proses yang mempersiapkaD sepcrangkat keputusan untuk
melakukan tindakan di masa depan. Adapun Friedman (19g7) dalam Hedi (2005) rnenyatakan bahwa perencanaan merupakan suaru strategi untuk pcngambilan kcputusan sebagai suatu alaiviw
teruang keputusan dan
implementasi.
Menurut
Iladi (2005) dari beberapa dcfinisi lersebut nampak bahwa perencanaan dapat
19
dilihat sebagai bentuk strategi yang bisa diterapkan untuk organisasi publik rnaupun privet.
lladi (2005) rnenyatakan bahwa pembangunan memiliki arti ganda. Makna pertama adalah pembungunan yang lebih memberikan perbatian pada pertumbuhaa
ekonomi.
Makna kedua adalah babwa pcmbangunan
itu lcbih
memusatkan pcrhatian kepada perubahan dalam distribusi barang-barang dalam esensi hubungan sosial, akan tetapi Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan (WCED} mendeflnisikan bahwa pcmbangunan berkelanjutan
(sustainable development) adalah pembangunan yang dirujukan unruk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang aksn datang unuik memenuhi kebu\uhan mercka seruliri. Pembangunan
di iaksanakaa Jeogan beroagai kebijakan pub Ii k dengen
tujuan untuk memenuhi kebutuhan publik.. Kebijakan publik rnenurut Thomas
Dye dalam Subarsono (2005) adalah apapua pi liban pemerintah untuk melakukan atau tidak melekukan sesuatu,
Definisi kebijakan publik dari Thomas Dye
terse but mengandung makna bahwa (I) lebijakan publik rersebut l:larus dibuat oleh badan pemeriraah,
bukan organisasi swssta; (2) kebiiakan publik
menyangkur pilihan yang harus di1ak.ukan pemerintah.
atau
tidek dilakukan oleh badan
Lingkup kebijakan publik sangat luas karena mencakup berbagai
sektor atau bidang pembangunan. Dilihai dari hirarkinya, k.ebijakan publik dapal bersifot nasional, regional, maupun lokal, scpcrti Lndang-Undang, Pcraruran
Pemennteh,
Pcraruran
Pcmerintah
Propinsi,
Peraturan
Pemeriotah
Kabupaten/Kota, dan Keputusan Bupati/Walikota
Kebijal
kesempatan yang diinginkan oleh pubtik, dan pcmenubannya hanya mungkin melal ui kebijakan pcmerintah.
Karakleristik dsri rn •salah publik menurut Dunn
dalam Subersono (2005) adalah sa1iug ketergaatungan
antara berbagai masalah
20
(interdependence), sooyeknvitas dari masalah kel>ijakan, artificialiry masalah, dan
dinamika masalah. Mcnunu Subarsono (2005) metode merumuskan masalah adalah metode untult mengcoali, mendennisikan
Jan merumuskan masalah sehmgga masalah
tersebut dapat dipohomi dengan baik. Ada beberapa metodc untuk merumuskan masalab sepeni dimaikan berikut ini : I. AnaJisis batas, yakni usaha rnemerakan masalahnya melalui snowball sampling dari stakeholders. 2. Analisis klasifikasi, yakni mcngklasiflkasikan masalah ke dalam kategori-
kategori tertentu dengan tujuan untuk lebih memudahkan analisis 3. Analisis birarkl, yakni metode untuk menyusun rnasalah berdasarkan scbabsebab yang mungkin dari siluasi masalah 4. Brainstormlng, yakni metode unmk merumuskan masalah mclalui curah pendapat dari orang-orang yang mengetahui kondisi yang ada 5. Analisis pcespektif gaoda, yaitu metode untuk mempcroleh pandangan yang bervariasi dari perspckti f yang berbeda mengcnal
soatu masalah dan
pemecahannya. Tujuan rekomendasi kcbijllkan adalah membcrikau llltcmatif kebiiakan yang paling unggul dibanding dengan alternatif k.ebijakan yang lain.
Proses
pemilihan altematif kebijakan mcmbutuhkan perhatian yang cermat agar pembuat kebijakan tidak terjebak pada pilihan tcrtcntu atau bias politik.
}"dllg
hanya untu.k kepentingan kclompok
Aspek rasionalnas clan aseptabilitas dari sebuah
ahernatif merupakan pertimbangan yang
utama dalarn memilih ahernatif
kebijakan, Keberhasilen implemcntasi keb~jalum akaa dilentukan oleh banyak
variabel atau faktor, dan masing-masing variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain, antara lain komunikasi, sumber daya, disposisi, struktur birokrasi, isl
kebjjakan, lingkungan impiemeatasi, karaklcri:stik masalah, karatenstik kebijalum, dan linl!,k.ung<111 kcbijakan, ( Subarsono, 2005 }.
3. METOOE PEJllELl11AN Met.ode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kusmitatif 3.J. Tabapan Penelitian Tahapan yang disusun dalam penelitian adalah sebagai benkut : 3.1. t. Tabap awal
I. Persiapan penclitian, melipnti persiapan materi penelitian dan mengadakan tinjauan awal kc lokasi, Koj ian ini diharapkan dapat dibuat tentang fonnulasi penelitlan, rencana dan alur pikir pcoelitlflll. 2. Materi penclirian. mcmberikan gambaran nmum lokasi penelidan, 3.1.2. T1b1p survai lapanpn
Merupuk.au proses tahspen pcngumpulan daJa baik
primer maupuu
sekunder, Aktifitas yang dilakukan antara lain melalrukan wawancua meodalam
terbadap behenqJA. responden, dan observasi I pengamatan di lapangan. J uga dilaksanakaa idcntifikasi lingkungan gum pcoghitungan dugaan erosi yang tejadi di lukasi penambangan dengan menggunakan rumus USLE. 3.1.3. Tabap pasca SDnai lapaagan
Mengumpulkan dala primer yang diperolch dari survai lapangan, dan data sckunder digunakan sebegai data penunjung.
22
3.1.4. Tahap penyuunao basil pe11elitiao Menganalisis data primer dao sekunder melalui proses analisis dan pemeriksaan ulang basil analisis, Hasil yang diharapkan adelah pembahasan
anal isis, kcsimpulan dan rckomendasi basil penelitian. 3.2. Tire Peuditian Tipe penelitian yang dilalmkan adalah penelitian deskriptif; yaitu penclitian
yang menggambarkan sebagaimana
adanya.
Penelitian ini
menggambarkan dampak lingkungan baik fisik (tingkat erosi) maupun sosial ekonomi dari kegiatan penambangan
pasir di Desa Kwadungan Gunung
Kecamataa KJcdung Kabupaten Temanggung. 3.3. Ruang Liogkup Penelitia n ini dilaksanakan mulai Bulan Nopember 2006 sampai dengan Juli 2007, mulai dari lahap awal sampai de.ngan penyusuoan basil penelitian.
Karena bcrbagai keterbatasan yang dimililci dan dengan adanya upaya rnemfokuskan terhadap pembahasan mesalah maka dalam penelitiaa ini ruang lingkupnya udalnh sebagai bcrikut : I. Ruang Lingkup Spasial (lokasilwilayah) Lokasi penembangan pasir di Desa K waduogan Gunung Kecamatan Kledung Kabuparen Temaaggung, 2. Ruang Lingkup Substaasial I.
Dampak lingkungan
fisik dibatasi
psda tingkat erosi di lokasi
penambaogan dengan menggumlam persamaan USLE 2.
Dampak lingkungan sosial ekooowi dibaiasi pada masyerakat di lokasi
penambangan pasir dan masyarakat Desa Kwadungan Gunung.
23
3.4. Lobsi Peneliti•n Penelitian dilakukan di lokasi penamhangan pasir di Desa K wadungan GlD'lWll! Kecamatan Klcdung Kabupaten Temanggung. Dasar diiuksanukannya
penelitian di Desa K wadungan Ounung adalah kareaa dalam Revisi RTR W (Revisi Rencara Tata Ruang Wilayah) Kabupatco Temanggnng Tahun 2003, Desa Kwadungan Gunung merupakan salah satu dcsa yimg termesuk dalam
wilayah kaw&im lindung dan resapan air (kawasan yang mcmberikan perhndungan bagi kawasan di bawahnya] sehicgga terlarang bagi kegiatan penambangan,
3.S. Variabel Penelitian
Vanabe! pads peneliclan ini adalah dampak lingkungan akibat kegiatan penambangan pasir pada deerah sabuk hijau Ounung Sumbing di wilayah Kabupaten Temang{!ung. Pmelitiun ini mclakuk.an cvaluasi dampak lingkungan fisik benlesarkan dll!!aan tingk.at erosl yang terjlld.i dan dampak sosial ekomoni masyarakat ~nambang d.a:n ma~yarukat Desa Kwadungan Gunung Kecamatan Kledung Kabupaten Temangguag. Indikator kegiatan penambangan pasir : I. Oambaran pelaksanaan kegiatan peoambangs» pasir "'
Identifikasi sarana prasarana yang digunakan untu.k. mcnambang
3. ldeuliftkasi pihak-pihak yang tcrlibal dalarn peoambangan (pihak penyewa tanah, pemilik tanah, buruh/pekerja.pembeli pasir) Jndikator dampak lingkung.'111 fisik adulah I . Perubahan tata guna lahan dan gambaran kerusaken laba.n yang terjru:li di
lokasi penambangan akibat kcgiatan penambangan pasir 2.
Perhirungan dan
klasitikasi
tingkat
crosi
peaembangan dengan menggunakan rumus USLE
yang
terjadi
di
lokasi
24
3. Perkiraan dampak terjadinya erosi
Indikator dampak lingkungan sosial ekonomi adalah : I. Pcrubaban ekonomi masyarakat yang terjadi 2. Pcrobahan pmlaku sosial masyarakat yang ada
3.6. Jenis dao Somber Data
Data dalam penelitien ini adalah berupu data primer clan data sekunder. 3.6.1. Data .Primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumbemya.
Dalam penelitian ini ada 2 macam data primer, yaitu data primer basil wawancara dengan koresponden dan data primer untuk perhinmgan dugaan besernya erosi. Sumber data dari lt:knik wawancara mendalam adalah pihak pengelola peoambangan,
penyewe. tanah, pemilik. laruilL.
tenaga kerja I pcnambang,
masyarakar sekitar, dan aparat dari instansi-instansi terkait. Sumber data primer unruk perhitungan erosi clan kondisi lingkungan adalah basil pengambilan contoh tanah, basil pengukuran tinggi tempai, basil pengukuran der~iat kcmiringan, dan
basil pcngamatan lingk1Ulg311 di lokasi penambangan pasir, berdasarkaa
Titik Iokasi
perbedaan ketinggian tempat, jenis
pcrhitungan
erosi ditcntukan
pengelolaan
tanaman, dan jenis konservasi tanah. Secant jelas {cnwig lokasi
penelitian untuk perhin1nsim erosi dapet dilihat pada Gambar 3.1.
25
~ z
0 Cl'.'. 0
:.:
w
::::> ::::;:~ ~:;;; 8::::>
ex:~ Q.
Cl'.'. uJ I-
~ ;::
(!)
a~
Q, ~ ....
o
"';:;:<"'
;'! uJ
~(I)
Cl'.'.
<( CD
~
w
"' >z::::> (3
z w Q.
ii.i
s -'
:::E
n
w
0
<(
~
::;
~
;::
z
~ ~~ og
a::o
::::>~
z
Z"
a: <( 3:
_J
(I)
ii5 w
__.
I-
::::>
0
~
It.
ze>
z~:r~g
Cl
~al~~:;
:::E
:?:
~Z~CIJ~
""iii
::::i~O~w
~~g;~~
w
!!:!
s 0..
g
0~0-::::1 ~-<(:Z:~ C>a::.: uJ ::::>
~""'
~·~
~~ o::::> ~.._;::
:::;
<::::11~w~0 a; 0.. a:
z
,_:::: :!;t
""::::> ::::>I-
~~ ..: :r
-~
~B
- - -· ,.
.
,)
., ... "'
"'"' ~
z
••
(3 z ~
w Iw
< ~ ~
~
\\
n
..." ,u
\\ ,\\ i ~ \\
~
1'
\\ \\ \\
,.
\\ \\
)I
JI
;;;
...
• "'
26
3.6.2.
Data Sek"undcr
Data sekunder berupa data dokementesi
instansi yaitu
yang dipernleh dari bcberapa
Bappeda Kabupaten Temanggung, Bappednlda Kaoupatcn
Temanggung, Dinas Perkebunan Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Alam Kabupaten Tcmanggung, Dinas Penanian Kahupatcn Temanggung, Badan Pusat Staristik Temanggung, Kantor Kecamasae Kledung dan Kantor Dcsa Kwadungan Gunung.
3.7. Populasi dao Samplin,g Populasi dalam pcnclitian ini adalah sejumlah orang yang melakukan kegiatan penambangan pasir sorta pihal-pihok yang terlibat (karaktceistik kegiatan
peuaaibangan).
Dasar teori yang saya gunakan adalah bahwa populasi adalah
wilayah geacrallsasi )ang terdiri alas subyek/obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertcntu yang ditetapkon pencliti (Sugiyono, 2002). Populasi adalah himpunan Jari unsur-unsur yang scjenis atau unlversum. Unsur-wisur yang seieais ini meliputi rnanusia, bewan, tumbuhan, benda-benda, peristiwapcrisiiwa dan sebagainya ( Hadi, 2005). Teknik yang tligunakari dalam pcngambilan sampel adalah purposive sampling. karena peneliti
menentuw
responden dengan menggunakan
pertimbangan tertentu, yaitu pihak-pihak yang terkait dan mcngerti/mengetehui
betul tentang lingkungan di loltasi peoambangan pasiI di Desa K wadungan Uun11ng Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung, rcsponden dapat dilihat pad». Tahel 3. l.
Jeni.s clan jumlah
27
T uhel 3. I . Responden Penelitian Jenis Respondcn
No
,_____
Jumlah
Masyarakar Pcnambang :
I.
Pemilik tanah
J oraog
2.
Penyewa tanah
3 nrang
3.
Pekerja/buruh
15 orang
4.
Pernbeli
2 orang
S.
Pensawas
4 orang
6.
Penjual malc.aoan
2 orang
·-
·,
Masyarakat Umwn :
7. 8.
Pedagang
3 orang
Petani
4 orang
9.
lbu rumab tw'l9!1a
3 orang
Unser l'emel'iOtah : 10.
Pemerintah Desa Kwadungan
4 orang
11.
Pengurus LPMD
I orang
12.
Pengurus BPD
1 orang
I 3.
Aparat J3appeda
2orang
14.
Aparat Bappedalda
I orang
IS.
Apar-.it Dinas Pe11anian
3 orang
16.
Aparat Di11as Jlutbtm&KSl)A
S orang
17.
Aparat Kccamatan Kledung
3 orang
J11D1lah
59 orang
'I
28
3.8. Teknik Pengumpolan Data
Tcknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3. 8.1. Data Primer Data primer diperoleh
mcndalarn dsn observasi.
langsung
dari lapangan melaJui wawaneara
Wawancara dilak.=kan secara \angsung terhadap
rcsponden dcngan menggunakaa pcdoman pettanyaan.
Respondcn terdiri dari
tenaga kerja penambang pasir, masyarJk.al sekitar, pihak pemilik tanah, pihak penyewa tanah, pengelola tambang, pihak pcmbeli clan aparat pemerintah yang terkait langsung dengan kegiatan peaambengan dan kerusakan lingkungan di lokasi penambangan, Pada tahap pra survai dilakubn wawaacara bebas tanpa daftar
atau
pedoman
pertaayaan,
s,.,tangkan
pada
saat
survai
dilakukan
wawancara mendalam dengan mengacn pada pedoman dafiar pertanyaan,
Data
yang diperoleh berupa : I. l.dentifilasi 'Para pellllc.u/tlibakterkait dalam kegialan penambangan pasir 2. Proses kegiatan I aktivitas penambangao pasir 3. Fakror penyebab adanya kegiatan_peuail)baogan pasir 4. Dampak lingkuagan fisik dan sosial clmnomi keglatan peaamoangan pasir 5. Persepsi dan harapan masyarakat terfiadep kegiatan peruunbangall pasir 6. Persepsi masyarekat tcrhadap lingkungan di lokesi penambangan pasir 7. Kcbijakan yang dilaksanakan Pemeriniah Kabupaten terbadap kegialall penambaags« pasi r 8. Peesepsi pemerintah terhadap lingknngan di loks.si pen3Illbangan
9. I Iarapan pemerintah kabupaten terhadap kegiatan penambangaa pasir Data pruner untuk perhitungan besamya dugasn erosi dengan berdasarkan rumus USLE.
Data diperoleh dengan cara mcngambil contoh tanah di beberapa
lukasi untuk dianalisis di laboratoriwn. ~
itu juga dilaksarakan pengukuran
unruk mengctahui panjang clan kemiringan lereng, luas lahan. observasi tentang
29
jenis pengelolaan
tanaman
clan konservasi
tanah
yang ada.
Pelaksanaan
pengambiJan contoh tanah dan pengukuran dapat dilibat pada Gambar 3.2 sampai dengan Gambar 3.7.
Titik-titik pengambilan tanah di lokasi penambangan untuk
penguknran tmgkat erosi ditentukan berdasarkan adanya perbedaan paniang dan kemiringan Jereng, jenis tanaman penutup lahan dan manajemen tanaman serta tindakan konservasi praktis.
Alat-alat yang digunakan dalam pengambilan data
primer dugaan erosi terJihat pada Gambar 3.8. Observasi adalab pengamatan dan pencatatan
dengan sistematis tentang
gejala-gejala yang diamati (Singarimbun, J 995 ). Observasi lapangan dilakukan untuk mendapatkan gambaran nyata perubahan fisik lingkungan. Observasi yang dilakukan
peneliti adalah observasi
sekaligus
melakukan
pengamatan
langsung, yaitu mengadakan terhadap
Jingkungan
lingkungan dart responden yang diwawancarai.
secara
umum
dan
Pengamatan juga dilakukan
ketika peneliti melakukan pra survai.
Gambar 3.2.
wawancara
Pengukuran arah dan ketinggian tempat
30
Gambar 3.3. Pengambilan tanah dengan tabung untuk analisis permeabilitas
Gambar 3.4. Pengukuran derajat kemiringan lereng
31
Gambar 3.5. Pengambilan tanah di lahan tanaman jagung
Gambar 3.6. Pengambilan contoh pasir untuk analisis Jaboratorium
32
Gambar 3.7. Pengambilan contoh tanah di lokasi lahan tembakau
3.8.2. Data Sekunder Data sekunder didapat dari dokumentasi beberapa instansi yaitu Badan
Pusat Statistik, Bappeda Kabupaten Temanggung, Bappedalda Kabupaten Temanggung, Dinas Perkebunan Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Alam Kabupaten Temanggung, Dinas Pertanian,
Kantor Kecamatan
K.ledung dan
Kantor Desa K wadungan Gunung. Data dokwnentasi tersebut berupa peraturanperaturan, laporan, kliping, peta dan lain sebagainya
33
3.8.a
3.8.b
3.8.c
3.8.d
Garnbar 3.8. Alat-alat yang digunak:an dalam penelitian
Keterangan : (a) Klinometer, untuk mengetahui derajat kemiringan lereng
(b) Kompas, untuk mengetahui arah mata angin ( c) Meteran, untuk mengukur panjang lereng dan jarak antar tempat
(d) Altimeter, umuk mengukur ketinggian tern pat 3.9. Teknik/Metode Analisis Data Analisis
data
pada
penehtian
ini menggunakan
kuantitatif dan kualitatif karena pengumpulan hipotesa
tetapi pembentukan
analisis
deskriptif
data bukan untuk mernbuktikan
abstraksi berdasarkan
data.
Data yang te]ah
34
diperoleh selanjutnya dilakukan pengolaban dan analisis dengan menggunakan statistik dcskriptif
Statistik dcskriptif adalah staristik yang berfungsi untuk
mendiskripsikan atau memberi gambaran tet'hadap obyek yang, diteliti melalui data atau sampel atau popul.asi sebagairnana adanya, tanpa melakukan analisis dsn membuat kcsirnpulan yang bcrlaku untuk umum (Sugiyooo, 2002).
Peneliti
menyajikan data dalam bentuk. tabel dari data yang celah di.pcroleh melalui
wa wancara, observasi dan dokumentasi. 3.9.1. Analliiis Data Kuanritlltif Dilakukan penghitungan laju erosi tanah yang terjadi di lokasi
penambangan pasir. Rwnu.s yang diguoakan untuk mcnghitung besamya erosi di lokasi penambangan adalah dengan persatllMl'I USLE. yaim : E =R.K.LS.C.P Ketcrangan : E
= banyaknya tanah tererosi per satuan luas per satuan waktu (tonlha/tahun)
R
=
K
- faktor crodibilitas tanah, ( too/Kl >
faktor erosiv itas huj an dan aiiran pennuksan (KJ/ha )
LS = faktor paniang dan kemiringan lercng ( m dan % ) faktor tanaman peoutup lahan dan manajemen tanaman
C:
=
P
~ faktor tindakan konservasi praktis Menurut Asdak ( 2004) faltor komponen panjang lereng (L) dan
komponen kemiringan iereng (S) dapat ditentukan dengan rum us : LS = L rr! x ( 0,00138 s2 + o,00%5 s + 0.0138 ) Selain hal tersebut di aias, j uga dihinmg n ilai erosivi Las (R ) dan faktor erodibilitas (K). Caranya dengan melibat kondisi atau curah hujan yang tcrjadi di Iokasi pcnambangan, Data curah hujan yang terkumpul seiama bcberapa tahun diarn'oil rata-raranya clan nilai 'R dihi~.
MenlllUt
Suripin (2002) dengan
35
menggunekan data-data curah huj an yang tersedia didapatkan hubungan anrara crosivitas dan curah hujan tahunan (Rain) deagan persarnaan R ~ 2,34 Rain
198
Menurut Asdak (2004) untuk menen1llkan faktor crodibilitas tanah (K) dilakukaa dengan meogetahui pen= debu, persen pasi r sangat halus, persen pasir, person kanduagan bahan organik, struktur tanah. lck.srur taruih s"1<1 permcabilitas
tanah kernudi an dihitung dengan rumus perhitungan erodibilitas, yaim : K = ( 2_7!3x104(12-0M)M1.
t.i+3.25(S-2)+2.5(P-3)/100).
Sampel tanah dari 9 temper di lok.asi penam bangan pesir di aoal isis di laborutori urn umuk mengetahui persen deba, person pasir sangat hal us, pcrsen
pasir, persen kandungan bahan ~
strukurr
tanah,
tekstur tanah sena
permeabili las tanah,
Selaniuinya berdasaekan nilai laju erosi dan luas lahan dik.etahui tingkat bahaya erosi yang tcnadi, dengan menggll!lakan rurnus : TBE
= Laju erosi yang tetjadi I Laju crosi yang diperbolehkan
Nilai bahaya crosi yang diketahui kemudian diaualisis berdasarkan faktor-
faktor penyebabnya serta perkiraan dampak akibat erosi dengan nilai TBE yang ada di lokasi peaambangan
pasir.
Untuk ~ukur
kerugian lingkungan
dilakukan penghitungan nilai rupiah yang dihasilkan dari kegiatan penambeagan
pasi r dibendingkan dengan total crosi yang tcrjadi, biaya dampak kerusllk.an lingkungan dan biaya pemulihan lingkungan 3.'.1.2. Aoalisis Dau Kualitatif
Kegiataa penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung lctaknya dckat dengan lahan pertanian daa pemukintan penduduk sehingga kemungkinan menimbulkan darnpak sosial ekonomi pada masyarakat penambang maupun masyarakat sekitar di Dcsa K WadUJ18 |
Pada penelitian ini dilakukan
analisis dampek sosial ckonomi masyazaka1 ~Cldan
responden.
basil wawancara dcngan
36
3.Hl. Metude l'ertncaoaan Mudel Pengelolaan Lingkuogan Pada penelitiaa ini seielah dilakukan ana\isis da\11 kuantitatif dan kualitatif selaniutnya dilakukan metode perencenaan model pcngelolaan hngkungan di lokasi penambaugen pasir d1:11gllll menggunskan lujuh langkah perencanaan, dengan tahapan sebagai bcrikut :
I.
l&nlilik.n.~i
M11i;ahtl1, yailu
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di
Iokasi penambangan pasir Desa Kwadungan Cr111111ng 2.
Formulasi Tujuan, yaitu penetapll.n tujuan yang diharapl
3.
Peuilaian SiruasiiAnalisis Kondisi, yailu gambaraa dan analisis kondisi di lokasi penambangan pasir Desa K wadungan Gunung
4.
Alttmatif Kebijakan, yaitu bcberape kcbijnk.nn yang direncenakan u.ntu.k
mengatasi pennasalaban yang ada
5.
Pemilihan Alte.rnatif, dari bcberapa ahernatif yQJ'lg ada kemudian dipilih berdasarkan beberapa portimbangan tertentu
6.
Kajiao Dampak, meliputi llJU1lisis dampak lingkungan, soslal dan ekonomi
1.
Pengambilan dan hnpleroenta.cii Kepunssan, merupakan peWt.sanaan dwi keputusan yang diambil secara teknis don operasional.
4. GAMBA RAN lJMUM WILA Y AH PEl'fELITIAN 4.1. 4.1.1.
Gambaran Umum Kabupatea Temai1ggU11g Geo11: rafis dau Ad mimtnui .Pcmaintall Kabupi.tcu Temangg.ing mempakan salab satu kabupaten yang secara
administratif termasuk dalam bagian dari wilayah Propinsl Jawa Tengah. Secara fisik administrasi Kabuparen Temangguag rnemiliki 20 wilayah administiasi kecemeran, 239 desa/kelurahan, 1.499 dusun/lingkungan, l.44') R W dtin S.211 RT dengan luas wilayah kciicluruhan 871, 19 Km2 (82,616 Haj, terletak. <.Ii anlllra lid' Bujur Timur dan 7014' - 7"32·35M Lintang SelaJaJI. Jarak yaog terjauh dari Baral k.c Timur adalah 43.43"/ Km clan dari Uwa kc Selatan adalah 34,375 Km.
Pcrbatasan wiiayah Kabupaien Temanggirng adalah sebagai berikut : - Sebelah Utare
: l
- Scbe!ilh Timur
: Klbupaten Semarang dan KabupataJ M11&elang
- Sebelah $claw1
Kabupaten M11gelailg
- Sebelah Darat
Ka.lMlpat.en Wono.<;obo
4.1.l. Kiimatologi Wilayab Kabupllla:l Temanggung pwla um.unmya bcrhawa dingin dimana udara pegunungan berkisar antara 20° C - 30° C dengun rata-rata eurah hujan antara
rnuo -
3100 mm setalnm.
n..uah berhawa sejuli. lc:rulama di daerah
Kecamata11 Tretep, KCCMJatan Bulu, Kecamatan Tembcrak, Ngadirejo,
Keeematsn
Kfod1111g d01.1 Kecamalan
Kecamatan
Ngadircjo. Kahupaten
Tcmanggung memiliki ikfim yang bcn>il'at tropls dengan musim hujan dan kemarau y;mg silih bcrgurti sql3lljang lahun dengan l:eillperatur raia-rata yang dapat dikelompokk.an menjadi empat kelonipok yaitu : 240 - 27° C, :!lQ - 24U C, 20° - 22° C, dan di bawah 2It C
38
4 .1.3 . Topografi dan Morfofogi Secara morfologi Kabupalen
Temanggung pada dasarnya dibedakan
dataran rendah dan dataran tinggi deagan bentuk secsra makro meru pakan daerah cekungan atau depresi yang berarti Rndah di bagian tengah dan sekeli lingnya
berbcntuk pegunungan, bukit atau gunung.
Wilayah secara umurn berbentuk
mirip sebuah cekungan raksasa yang tNbuka di bagian Tenggara di pinggiran Sclatan dan Bara; dibalaoi oleh dua buah i,'Wlllng ~ilu(lunung Sumbing (3.620 mdpl ) dan Gu11ungSindoro ( 3.155 mdpl ). &dangkan di bagian Ulal'll dibatasi
oleh sebuah pegunungan tua ytng mcmbttjur dari Timur Laut kt: arah Tenggara, Gunung-gunung kecil auu bukit di K.abupatca Temanggung antsra lain adalah : .Blcntong, Batok, Gede, Kebonaa, JUincingan, Sewakul, Terongan, Krucup. Sebunder den Sapuangin.
Sungai ·suogai yang tergn long besar di Kabupaten
Tcmanggung antara lain : Waringin. Luw!. Bio, Progo, K~<;, Galeh dan Tingal, Kcmiringan tanah di Kahupa!en Temanggung bervariasi, alllara datar. hampir
datar. Isodai, 11gak tetjal, hamJ)ir terjal, terjal dan sangal terjal,
sebagaimana rerlihat pads kelas lueng di bawah ini : Lereng 0 -
2 % seluas
%8 Ha ( 1.17 % )
Lereng 2 - 15 % seloas 32.492 Ha ( 39,3! % )
Lereag 15 - 40 % seluas 31,232 Ha( 37.&8 % ) Leren g
> 40 % seluas l 7.983 Ha ( 21.64 % )
Wilayall Kahupaten Temanggung sehagian besar mernpakan dengaii 1'.etinggian antara 500 - I .4SO m di atas pemnikaan laut.
dataran
Wilayah
Kabupatee Temanggung mern iliki berbogai pennuka.an yang :isngat bcragam ditinjau deri ke1inggian dan luasao wilayah.lbwasan ~gaimwia diS1Ljikan pada
Taoel 4. l.
39
Tabcl 4.1. Luas Kahupatcn Temanggung bcrdasarkanketinggian DPL
.1.
Ketinggian ( m DPL ) -40i) 5~ 500 -
Leas ( Hetw-)
&.46i
36.194
750
20.079 1.000 - 1.500 11.446 > 1.500 6,429 ·· Sumber : Tcmanggung Oalatn Angka Tahun 2006. 7SO - 1.000
Persentase
·-··
10.20 43.80 24.30 13.85
-
%
% %
% _ __:.7;..:....7R ·~
I
4.1.4. Gcologi dao Jen is Tamah Aspek geologi merupakan aspck ynng pcnting untuk dibah11$ karena
IJ<:rhubungl:ln dengan potensi sumber Jaya lanah. Su~unan batuan di Kahupalen Temanggung terdiri dari lima kclompok batuan, yai1u l(elompak batuan pra Tersier, Fasles Sedimcn Bosen. Fa.sics Sodimen Miesen, batuan gunung api kwartcr dan endapM alu vium. Padn umumnya jenis lllllAh yang diju"1J)Qi di wilnyah l(abupaten Tcmangguug rnerupakan
!Mah
C....tosol Cokelilt dan 1\ememhan yang
mcmungl<.inkan bagl budidllya pcrunian. petkebunan, dan kcllutanan. Jeois Wlah ini meliputi :
Latosol coklat seluas 26,563.47 Ha (32.13 %) 111cmben1A11g di tengah-rengah wilayah Kal)upatcn Ternanggung dari .vah buut lut ke lenggllfa Leroscl coklet kemerahan seluas 7,879.93 H.. (9.53 %) membentang sebagiall besardi b~gian timur- lenggsra Latosol rnerah kckuningan seleas 29.209.08 Ha (35.33 %) membentsng di
bagisn timur dan bara1 ) Regosol seluas 16.873.97 Ha (20.14 %) mcmbentang sebegian bcsar di
sekitar Sungai Progo dan lcrcng-lcrengtajal AndOliol selua• 2, 149.55 Jia (2.60 %) raembemsng di alluvial antar bukit. t.uas wilayah Kabupaten Temangguog terbagi rneniadi 2 macam, yaitu lahan untuk sa.wah seluas 20,654 I la (23.72 %) dan lahan bukan urrtuk sawah seluas 66.411
Ha ( 76.28 %). Laban sawah berdas.trkiin sistem pcngllirannys
digolongkan rnenjadi pengairan teknis, setaigah teknis, sedcrhana, sedcrnena non dan tadah huj11n.
Kabupaten Tenumggung tidak memiliki padang rurnput unruk
penggembalaan cemak dan !idak terdapat lahan sementara yang tidak diusahakan jadi seluruh Jahan di Kabupaien Tem.anggung ti>lah diusahakan untuk kehicfnpan w~nya
4.1.5.
Kependudabn dan Sosial Kcmasyarakatan Jumlah penduduk Kabupaten Temanggang yang bersumbcr clari data
Kabupaten Temanggung
Dalam Angka Tabun 2006 adalah 693.141 jiwa yang
lerdiri dari lski-laki )44.828 jiwa dan perempuan 348.S 15 jiwa. Kccamatan yang jumlah penduduknya paling tinggi adalah Kecamatan Temaaggung dcngan jumlah pcnduduknya
74.447 jiwa, sedang);an yang paling rendah adalah Kecamatan
Sctoparnpang
deog:m jumlah penduduknya 17,464 jiwa.
penduduk Kabupaten
Tingkal kepactma11
TemanAAlJl!g ada1ah 796 jiwa/Km2•
Penduduk di
Kabepaten Tem<111ggung scbagian besar betma1a pencaharian sebagai petani seadiri, buruh tani, burub bangwum, buruh indwtri, pedagan g, pengusah a. pengangkutan,
pegawai negerilrnT dan yong paling sedikit adalah pcnsiunan,
Jumlah pcnduduk bcragama Islam,
berdasarkan agama yang dlpeluk sekitar 92 % penduduk
siSllD)'"d
adall:lh beragama Krislen Protestaa, Ka!olik, Budha dan
Hindu.
Budaya masyarakat T emangguog secera fimgsional diartikan sebagai perilaku
Y311S konservatif religius antara lintas buday11 bngclan Banyumasan,
deagan ciri budaya yang memperlihadi:.an scmangat hidup pcnuh keildilasan daWu mcnjalankao
interaksi sosial maupun daJam bersubungen dengsn Tuhan Yang
Maha Esa. Keterikatannya dengan lingtnngoo alam Cllkup tinggi sebagai sumber
penghidupaa sehingga masyarakat Temaoggung banyal muncul pctani dan wiraswasta. santri yang tangguh. haJ ini karcna kualnya pengaruh Agama Islam di kalangan masyarakat Temanggung. P~ dalam aktilitas keseharian.
ajanln agama Islam juga mewarnai
Hal ini ditanda.i adat-istiadat yaog bcr.l
41
pcrgaulan, kegietan sosial maupun keseeien ( misalnya \.ubro siswo, maulud, kuda lumping. keteprak ) lmtyak bemafaskan ke-lslam-an.
Sikap konservarif cenderung terikat pada nilai-nilai sosial budaya yang tel ah mapen yang selama i ni telah rnemberiloln kebaikan dan n ilai tam bah sedemik.i.n rupa sehingga perilalru keseba.riM cenderung pade nninitas dan kurang pcka pada peruhahan dan modemisasi. Sifal religius memberik.iul asumsi bahwll kclL.-rl!llRllmgan pada ajiaan spiritual lecagamaan telah diyakinl sebagai pedoman segala aspek. kehidupan. Uengan mengacu pada korulisi sosial budaya yang ada di kehidupan ma.~yarakal Tmianggvne dengan nafas kc-Islam-an yang tclah terakulturasi Budaya Jawa, rnaka malll
l)C!\calwi3ll
keb.tnyakan mesyarakat
Temanggung ndalah JW!a .seklor pertanian. Kchidupan kem.syarakatlln secara struktural au.u ytu1g dia.lJJT lllllgSung olch pcmcrintah tcm yata daJam proses pembangunan berjalan dengan baik seperti administrasi pemerintahan, kehidopan
nonsuuktural soset ekonomi dan keag,un8JIJI, 4.1.6. Strukcar Ekoaomi
Pada s!ruktur ekonomi Kabupalcn Tc,man,egung.. sektor pcrunian merupakan sdctor dominan di mana sektor pcrtAniM merupaluul sektor yang paling besar memberilwi kontribu.~i PDRB. Sdcror dominan kedua adalah scktor jasa-jasa dan bcrikutnyn sektor industrl. l'otcn.si ~ktor pertanian di Kabupaten
Temanggung terdiri U.Ci taearoan pangan dan hortikultura.
Jenis komoditas
tanaman pangan yang terpenting antara lain padi, j11gung, ketela pohon, kacang tanah. kedelai, kal;ang panjang. 1-MM"&ng putih, bawaag merah, cabe, kobis, kenL•ng dan sawi. Sedangkan untuk buah-buahan;ontara lain kelengkeng, pcpaya, pisang, rambutan, jambu biji, durian, dan scmangka,.
Produksi sub sektor
petcrnakan antara lain sapi, la:rboo, klllnbingldomba. kelinci, babi, ayam, itik dan meruhok,
Sub sestor perikanan terdiri dvi komoditas karper, nila, mujaer,
gurame dan lele, Sub sektor pcrkebunan dan kehntMao dengan komoduas kopi, tembakau, kelapa, panili, jahe, kcrnukus, amt, P}'U manis, lad;i,, mahoni, pious,
42
sengon, damar, congkeh, daun murbei den telur ulat sutera, suren dan jati.
Tanaman tembekau merupalwi unggulao bagi Kabupaten Ternanggung, Sektor pertambaagsn dae penggalian meiipuci tanah Jiat, pasir tress, batu kali/gunu11g dan pasir lcali.
Jeois indllStri yang mcnjadi tulang punggung
perekonomian masyarakat Temaoggung dan tersebar hampir di scmua kccamacan adalab jenis industri rumah tangga yang mencapai jumlah 13,961 unit. antara lain
industri pcnga wetan ku Lit, sabun dctctgal, minyak ats iri, kceap, tahu. tempc, pc;:nggccgajian kayu, ala! ll"'l)Ur dan mebelair.
Sektor perdagangan ruelipuii
kegiaraa perdagangan barang-banmg tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehuatan dan peribRan. barang-barang hasit industri beser, sedang. kecil dan kerajinan rumah tangga, harang-b31ang penggalian, boteblosmen dan rcstoran/rumah taogga.
'4.2. Gambal'lln Umum Kecama1all KJedung Kccamatan Kledung terletak pada lereng Ounung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Letak Kecamatan Kledung yang berada di aatara dua sunung ini
menyebabkan daerah ini mempunyai cinb blrjan hujan yang cukup tinggi dengan rata-rata 7 bulan basah, J buIan lembab daa 2 buian kering, C urah hujan rata-rata 150 ml
[K-T
bulan. Suhu uadara di Kmim•llm Kledung bcddsar 18 -24" C. Luas
wilayah Kecarnaum Kledeng adalah 32.21 Km1• Kecamatan Kledung secsra administratif meliputi 13 desa, 33 dusun, 38 RW dan 137 RT. Jumlah penduduk 25,633 jiwa yang t.erdiri dari leki-Laki 12.826 jiwa dan perempuan 24.028 jiwa, tingkat k.epadatan pendllduk sebesat 796. Mata pencaharian utama ~
Kecamatan Kledung i.Jalah sebagai
petani tanaman pangan, petemak. petani pcrkebunan, petanl tmaman lcehutanan.
T anarnan biasa ditallam adalah padi. jagung. kuela pobon, caoe, bawang merah, bawang putih, kacang merah. kentang, sawi. kubis, tembakau, kopi, Jenis penggalian pasir ada 6() unit dcngan tenaga kerja 236 orang, kerikil 57 unit
dengan tenaga kerja 230 ornng dan ham 57 unn dcngan tcna.ga kerja 2}0 orang.
43
Kccamotan Klcdung terletak di lereng Gunung Swnbing dan Sindoro
dengan ketinggian tempat berkisar antare 800 - 2.000 m dpl dan bahkan ada lahan ohm yang bcradi1 pada ketinggiao di alas 2.000 m dpl. Topograti tanah 2.5 % adalah tanah miring yang bergelombang. di kawasan lercng CJunung Sindoro.
Bahkan ada tanah dengan kemiringan lebih dari 45 % yang nwih dikelola secara iniensif, dibudidayakan tanaman semusim baik tanaman pangan ( jageng, kobis,
hawang puiih, bawang mcrah dan sayuran lainnya) dan lanaman pcrkcbunan yailu tembakau.
Dengan keaJalln yang demik ian mcmungl<..inkllll tQ'jll!.li i:rosi larnlh
yang cukup tinggi. Dari sumber peta ranah, jcnis tanah di Kecamatan Kledung termasuk tanah regosol cokelat kelsbu dcngan ciri-ciri tc.kSll'llr taneh remah.
pengelahan tanah ringan, Keadan tanah seperti ini menyebabkan lllnah sangat remsn terhadap bahaya erosi. Luas penggunaan Jahan untuk sawah 24 7 Ha dao (alum bukan sawah 2,710.66 Ha. Berdasarkan Bulru Rcncana Akhir Revisi RTR W .Kabiqiaien Temanggung Tahun 2003, sebagian wilayah di Kecamatan Kledung merupakan dacrah dengao fungsi kawasen pertanian tanaman J)llllgan lahan kering dan kawasan perkebunan, Kawasan ini tidak mcmanfaatlcan dan tidak mendapatkan pcngai1211 serta kedang-
kadang kcmiringan lercAg lebih dari I $ %. KomOOiti yang meMl\jol di sektor perkebunan adalah tembakau. Sebagiao dari wilriyah K«
yang memberikan
perlindongan kawasan-kawasan
di bawahnya.
Tqjuan
pemantapan kawasan lindung adalah u11tnk mencegah teljadiny;t erosi, bencana banjir, sedimeetasi, dan mmjaga
fungsi hidrologi lanah untuli. menjamin
keterscdiaan u11sur hara taaeh, air ta.nab, dan air pennukllan .. Dalam buku tersebut untuk rencana tata ruang wil11yah Kabupaten
Temanggung. Kecamat1111 Klcdung tennasuk dalam S WP II dengan pusat pertumbuhan di Kecamalan Parakan.
l:'ola pemanfaatan ruang di S WP II
diarahkan sebagai betikut: Pengembangan perdagBllgan dsn [asa sektor agro serta fasilitas pcnunjong
pcrdag;mgan Pcngembangan tanaman pallgllll lahan kering
44
Pelestarian kawasan lindung di lereng gunung l'engem00ngan potensl pariwisata •.J Gambaran lJm11• De9• Kwidoagan G.nnng Dess Kwadungan Guoung
SC(.<W
admioistralif termasuli. dalam wilayah
Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung dengM ketinggian tempat I .296 m dpl. Suhu rata-rala hacian a.dalah 23°C. .Bent&ng wilayah berupa perl>ukitan di111 terletak di Jereng Gunung Sumbing
Wama 1arUlh sehagain besar
berwama mcrah dcn@'ltl telrntur pesimn, kedalaman solum 1anah antara 60 · 150 cm. Jarak dari ibukofA kecamalall adahih 4.1 km dan dari ibukota kabupaten
adalah 22.5 km. Desa 1'.wadungan Ounung tcrdiri dllri 2 dusun, 2 R W dan tO RT. Jumlah penduduk Desa Kw:idullgan Ounung adalah 544 K.J( atau 2.196
jiwa, terd\ri dari laki-laki 1.071 jiwa dv1 pcrempuan 1,125 jiwa.
Jumlllh
penduduk menurut kclompolc umur d.v1 jcnis kclamin sebagaimana tersebut dalsm Pcmcluk Agama lslaan ~llflllah 2.166 jiwa, Kristen 25 j!wa dan
Tabel 4.2.
Katholik 5 jiwa. Tampak bWlwa ~-ebagian besar mosyanikal memeluk Ag1UJ1a
Islam sehingga walaupun scmuanya orang Jawa namW1 dalam adal istiadat ada campuran deng.an Agama Islam.
Jems rumah menurut dinding tcmhnk 300
rumah, kayu 144 rumah dan bambu I 00 tumah. Jmis rwnah men unit l:intai kcramik 69 rumah, semen 4 I 0 rumllh, taaah 4S rumah. OerdAsarbn jcnis dinding dsn lantal rumah penduduk dapat dilibal bahwa hanya sebagian kecll yang tennasuk kaya, hal ini karena dipengaruhi mata pcncahari&i masyarakat yang scbagian beser huruh b!ni dan petaoi_ K~
pengeWluan dan pendidiksn
mereka dalun bidang pcrtanian menyebabluui sistem pertaniaa yang dilakukan scbagan
besor masjh borsifat trodisional dan l1rWI. temurun, tidak ber.iifot
agruhi•ini~ sL"i1ingg11 keuntungan yang didapUkan masih raidab dan berpengsruh terhadap tingkal kemiskillSll ma<>)181'3i
angkatan kerja seeara teori (usia 15-55 tahun) di Desa Kwadungan
Gunung sejwnlah J .483 jiwa dengan jumlnh penggangguran 3(){) jiwa. Angkatan
45
kcrja adalah bagian dari tevaga kerja y.mg sesungguhnya terlibar 8121U berus11h" uutuk terlibat dalam kegialao produktif yairu memproduksi baraog dan jasa (Fekultas Ekonomi I.I. 2004). Penduduk Desa Kwadungan Gunung yang berusia 56-70 masih cakap dan produktif sehingga jurnlah angkatan kerja yang sesungguhnys adalah sejumlall
1.526 jiwa. Bcroassrkan jumloh ans)t:nnn kerja
dan jumloh pcngangguran maka dapat dikecahui tingkat pcngangguran yllJlg ada di Desa Kwadongan Gunung )'llitu sebesar 19,66 %. aninya ada sebanyak 19,66 % dari angkatan kerja yang sedang aktif mencari pekerjaan. Hal ini memmjukkan
bahwa cekap banyak lapangan pekerjoan yang harus tcrsedia unluk masyarakat. Untuk mencapai keadaan yang ~imbang malca !!eyngyanya mereka semua dapot tertrunpung dalam suatu pekcrjaan )'llllg cocok dan sesuai dengan keinginan serra kctrampilan mercb..
Ko:gialan ckonumi di Desa Kwadungan GWIWlg h.arus
tumbuh dan befkcmbang lebih ccpat dari pertambahan jumlah orang yang mencarl pekerjaan ai:u tinelw l)t'nganggur&n clapai diperlcecil. Tingk.at pcnganggwao sebesar 19,66
'Yo ini dapal discbabk.an karena .ra!<Wu1y:i pendidilmn dan
pcngelllhu.:m masyorolc.al. schingp kAlah daJ.m bcrsaing mendapetican pekerjaan dcngan m~yarakat desa lain selain karcna ~itny• lapangan pck.erjaan.
_
'fabcl 4.2. Penduduk menWUI kelomJ10k umur dan jenls lelainin
..
No
I.
2.
3. 4. 5. 6. 7.
8.
9.
JO.
,.
Kelornpok. Umur 0-4
5-9
10- 14 15- 19 20-24 25-29 30 34 35 -39 40-44 45-49 50- S4
Pcrempu.an
Laki·laki
73
102
100
96 73
72 99
so 75
84 63
11. 12. 55 - 59 35 13. 60-64 28 14. > 65 70 ·-··· Sumber : Profil Desa K wadungan Gunung, 2006.
Jumhih
104 91 117
&2
85 100
Ill!
104
91 65 52 32
34 81
177
193
217 178
158 172
187 184 166
149
us
67
62
151
!
46
Jumlah pcnduduk Desa Kwodungllll Gunung yang tidak produktif (umur di b11wah 15 tahun dan 65 tahun ke alas) sejumlall 345 jiwa, scdanglr.an jurnlah penduduk produktif adalah 705 jiwa (umur I .S-64 tahun) sehingga dipemleh angka bcban tanggungan penduduk sebesar 49. Angka beban tanggungan (depende11Cy raJio)
adalah anglrn yang menyatakao perbandingan antara banyaknya orang yang
tidak pruduktif dengan banyaknya orang yang termasuk usia produklif. Angka beban tanggungiin penduduk 49 bcratti bahwa tiap I 00 orang yang produktif di Dc:sa Kwedangan Guuu11i; hams menan~ung 49 or.mg yang tidak produktif. Tlngka; pendidikan masyarakat Desa Kwadungan Gmung lennasuk rendah, hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk buta huruf ada 23 jiwa, tidalr. ramat SD/scderajat 150 jiwa. tamat Snlsederajat 1,473 jiwa, tamat SLTI'/sederajat 23 jiw, tamat SLTA/sederajal 13 jiwa, tamat D-1 ada 4 jiwa. Tingkat pendidikan ini
mempcngaruhi pola pikir dan budaya m•yarakat setcmpat dalam setiap k.t:gialou mereka, Tahel 4.3. Jurnlah penduduk menurut mata pencaharfan
NO I.
2. 3. 4.
5. 6. 7. 8.
9. 10.
II
12.
-
Mata Pencaharian
Duruh tani Petani Pcdagang/wiraswasta/pengusaha l'NS Penjahit Montir
Sopir
"Karyawan swasia Tukang kayu
Tukang batu Guruswasta Troaga pcnambangan pasir Jumlah
SumtJcr: Profil Uesa Kwadungllll (1unung. 2006.
Jumlah {jiwa ) 2.53 J.77S
34 II 3 15 6 43 63
105 20 150 2.478
Kegiatan penarnbangan pasir mulai ada sejak tahun 2001 namun peodataan lenaga kesja di pennmbangan pasir (6.0~ 'Yo jumlah penduduk) baru
47
terdata secara tcrtulis mulai !ahun 2004. Jumloh penduduk scbanyak 150 orang yang bekerja di penambangan pesir tcrdiri dari peegawas 13 orang dan I 37 tem1~ kerja penggali pasirfpcmecah bani. Scbclwnnya pekerjaan mcn:ka adalah .111cnjadi buruh tani, makelar, pedagang dan penganggul'llJl. Pemilik penambangan tuidak. termasek dalam 150 orang tersebur karena mata peru:abarian utama pemilik tanah adalah pedagmg dan petani, Mata pencaharian penduduk yang sebagian besar petani adalah petanl lahan kcring dcngan luas panen tanaman
pllllgall,
sayuran dan pcrtebunan tulihat
pada Tabel 4.4. Tampak bahwa luas panen tanaman jagung dan tembakau sangat besar, hal ini menunjukkan bahwa ma.~yat'llkat Desa K wadungan Gunung adalah petani temhakau, aptbila tidak musim tembakau merak.a meoanam jagung.
Andalan penanian mercka adalah tembakau sehingga saat tembakau nilai jualnyo lunm maka pcreknomian masyarakat
juga ikut turun drastis,
Pada 11111:>.i.rn
telllbakau hampir semua m11Syarakat ikut wrun tangan. baik lakl-laki, perempuan, ma dan muda. :vtereka bekeria sepanjang .hari dan sepanjang malam tanpa henti. Setiap lahmlpdtarangan
yang k050ng pa.~ti ditempali oleh tembalcau yang
dijemnr. Tabol 4.4. Luas panen tanaman paagan, sayuran dan perkebwusn Jenis tanaman I. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Sum her :
jagung Bawang putih Bawang mcrah .Kacang mcrah Kentang
Sawi Kubis
Tembakau
Kooi
l'rofll Desa K wadungan Gunung, 2006. ·
Luas panen (Ha) 138,00 41.40 20.70 55.20 13.80
24.841
24.84 112.34 3.00
4X
4.4. Gambarao U mam Lokaai Peneliliau Lokasi Penambangan pasir yang ada di Desa KwadWlgllll l1unung ad.a dua tempal. namun letalcnya. t.6sehelahan dan beradn di Dusun Gunungsari. Kedua tempat iersebut dipirulhkan oleh sebuah jalan desa yang menapaknn jalan Desa
Kwsdungan Gunung namun juga merupakan jalan masuk ke arah Desa Kruwisan. Jalan ini mclcwali sebuah Sungai Pancur dan Sungai Sigandul yang tcrmasuk hulu
Sungai Galch.
Di sekilllr tempat pcnambangan pasir adalah lahan pertanian
tanaman kering yanR, diU\nami temoakau, bawang merah dan jagung. Sebagian laltan ada yang merupakan lahan tidat produlctif dan dibiarkan tanpa ada 1"11"1llon apepun karena sudah dijual untuk diambil pasirnya namun belum tergali, Wan Sebagian
dari lttlwn perUllliM 111la yang merupakan demplot dari proyek P4MI
(Proyck Penmgkatan Pendapat.an Petani Miskin Indonesia) dcngan tanaman bawang merah. Rumah penduduk yMg ada di sekilar lokasi penambMgan hanya bcberapa rwnah. namun untult lolcasi di bagian alas yang tenna.suk Dess Kruwlsan mcruplll
49
~ Cl z
~ ::E~
g~ o:i:
o w
ZC>
~~,_ 0 C>
gw o:::= ..,.., 0.. a:
... w ti)
~
z -c
0 Q'. 0
U)~~
a: w ;:,>: z =>
j::::
::;
..
! :::;;
w
zw Q..
(i)
~ ...J ::i::
~
w 0
;::
:i
~N
<~
rO
----~ :i:z ~~ Cl m:::> z <3:r~e> U)
(;;
o:g ~ _, a:~
=>.,.
z....J
z 0:: ~
:::)
0
~
tf.
~1ffi~~
Cl
z
iii
~ m
Z
~
<::;)
2 w
w
::::;
o~~
o.:~~e>ffi ~z "-:::»-
0..
z ti)
O~(n~::l
0 0
z-.c.:r:~
~6 en
.._:::;; :::E _,
offi t-3:: ~~ ~~ ..,!:)
~~ ..: :r
-e
0
z
If
i 8~E~ t. ~~~ ~~:e,, .. -.,h; -c
I i
~~~~~h~~ x ~S"'"'~33<
-,
~VJ
r::£.
~ 1. 111:
5. BASIL DAN t>EMBAllASAN
S. l. Jfaktor Peoy~bab Keeiatan Penambaagan Puir Adanya kegiatan penambangan pasir di Desa Kwadungan Gummg disebabkan oleh beberapa fektor, dari dalam maupun dari \uar, yaitu sel>agai
berlkut : S.1.1.
Faktor dari d1tl11m Faktor penyebah adaoyn kcgiaten pcnambsngan pssir ya.og berasal d11ri
dalam diri lllllS)'arakat salal1 satunyn adlllah karcna faktor ekenornl. Masyarakat Dess Kwadungan Gunun& yang dulu mengandalkan pendapalan dari peajualan panen tembakau men1tal111J1i penurunan pendapatan secera drastis sehlngga sebagian dari masyarakat bcrusaha untuk bekerja di lu.ar sektor pertanian, yaitu menjadi tcnaga k~rja di penwnbangan p&1ir.
Bordasarkan basil wawancara
dcngan beberapa buruh tambang, meielr.a mmgal.lik;m bahwa menjadi buruh atau
tenaga kcrja di penambangan pasir lebih menguntungken daripada mc11iadi buruh tani.
~g\ pemilik tanah, daril)llda Wlahnya dilarutmi tembaksu tetapi tidal<.
mcnghasilkan lcbih balk dijWll atau disel"akan untuk diambil pasimya karcna harganya sangat tinggi dan diipot memcnuhi kcbutuhan hidup l'l)Cfeka. T ..mu. yang dahuhmya berharga sekilnr Rp. 15.000,-/m~ter naik beberapa kali lipat menjadi Rp. 100 .000/metcr- Rp 250.000,-/meter. Sistem pembayaran ada yang langsung tunai dan ada yang Secant bertahap/dicicil 1-4 kali, hal ini lcrgantung
pada keuangan pembeli/penyewa tanab. Rata-rata pemilik tanah mendepetkan uang sebesar Rp. 100.000.000,- s/d Rp, 500.000.000,Faktor pcndidik.no masyarakat juga berpengaruh.
Sebagian besar
ma~yaralrnl Desa Kwadungan Gunung adalah lulusan SV atau tidak lalus SO sehingga pemahaman mercka lcntang lingkung1111 hidur scdikit sekeli. Yang ada
dalam pemildran mereka hanyalah bagaimana caranya memenuhi kebutuhan hidup merelca !O:hari-hui dengan mendapatk.aii uang melalui pckerjaan yang dapat
51
diharapkan hasilnya secara nyata. Keberlanjulan dari usaha mereka pada jangka panjang tidak mcnjadi pcmikiran mereka. Ada sehagian Wui tenaga lu:rja yang mengerti tentang \ingk.ungan hidup namun karena tesanan ekonomi membuat mereka terpaksa tetap mengarnbil keputusan nntulc bekerja di penamhangon pasir karena 1idak mendapatkan pekcrjaan y11ng lain. Beberapa orang buruh bahkan tldak tahu tcntang lingkungao hidup, yang ada dalam benak rncreka hanyitlflh
cara-cara unruk mendapatkan uang agar dapat hidup lay-dk. S.1.2.
f'akfordari loar
l'aktor dui luar yan~ menyebabkan adanya kegiatan penambengan p11Sir adalab ditutupnya heberapa k.cgia1an penambangan pasir di Kabupaten Mi>gdang sehingga nda beberapa orang penanarn modal yang beratih ke Kabupaten Temanggung.
Para pemilik modal tertarik dt:ngan t:8llah yang ada di Dcsa
Kwadungan Gunung karena tckstur lanahnya jelas kelihalan berpasir sehiog~ bcrpoterei untull. dibeli/di:1CW8 \anahnya dan diarnbil pasimya. Solalo itu juga lakWr ekonorn], di manit psra pc:miliklix.'ll)'Cwa sebugian lltblah orang luaya Jan scba1dan bukan penduduk asli. Mereka bemni membell 111au menyewa tanal1 dengan harga Linggi sehingga menimbulkan keinglnan bagi i;ebagian ma~yarakat. unnik menyewskan
I mcajual Wlahnya, mereka semeta-mata memikirkan
keuntungan scc11J11 ckono111i sehingga lcepcduliao terhadap Jingkuogan SWJ1a sekali ticlak ada. Namun di sisi lain .iuga ada unsur koterpaksaao dan kekawatiran pada sebegtan pemilik tanah yani lain. Berdasarkasi wawancam, ada heberapa orang
yang sebcnarnve fidak mau dan tidak akan menjual atsu menyewakan tanahnya, namun karona di sckitar tanah mereka sebagian sudah meajadi junutg/lcl>ing sehingga menirnbulkan kcta~utan dan kekawatirml tc:rjaJi longsor dan berbabaya sehingga mereka dengan terpaksa ikut mcnjual tanahnya.
Mereka juga
mellglllakari bahwa mereka tidak tahu akan diapak.an tanah mcreka apahlla nanti pasimya sudah habis.
Keadaan ini menyebabkan n>ahn meluasoya lahan
pertanian yang dijual untuk diambil pasirnya,
52
Ke!!,iatal\ (lel•ambangan paslr bisa lerjadi di Desa Kwadungan Gunung antara lain juga disebabkan karena belum adanya peraturan daerah y1111g mc:og1.11ur tcntang pertambangan behan iplian C sehingga tidak ada peraturao yang mengikal atau mclarang 1nerelra.
Baru setelah kcgill\M penamt>a11gan pasir herjalan
bcbcrapa lama kemudian baru 1crbil pemturan bupati tenUUlg pcraturan peeambangen bahan galian C, narnun kegiatan sudah berjalan sehingga sulit untuk dihentil<.an secara toial.
Di Kabupatcn Temanggung, dinas yang khusus
menangani bidang pertambangan juga belum ada.
Setelah ada kegiatan
penambangan paslr di Dcsa K. wadun(l8n Crunu11g maka untuk saat ini kegiatan pembinaan
uan proses perijinan di tangani oleb
Tim Pembina dan Tim Teknis
Pertimbangan P~rijinan l'crtambangan l:lahan Gali1UJ Golongan C Kabupaten Temangeung yang dikeruai oleh t<epala Dlnas Perkebullllll t<ehutmt1111 dan
Konservasi Sumber Daya Alam ( Keputusan liuJl'lti Tomanggung Nomor 030/00400f200S tanB!Jlll 12 April 2005). Namun keglatan tim terscbul belwn dapa1 dlllllisanakan scpenulmya Jwena ada beberapa kendala, antara lain adalHh karala l;.¢1efbatasan SOM, dana, ~ pelak.sanaan di lapengan.
kllrangoya ketcrpaduan di dalain tcknis
Pcraruran yan11 secara t.eknis mcngutur temang
pertambangan bahan galian c; jugll belum ada menyebabkan masih ada k.esimpang ~iumn aturan yMg ada iehingga m11.~ill ada ke!>ulitan dan kendala dalam pembinaan. pengawasan dan penertiban pada para penambang. 5.2. Kcgiat1111 fe11awba11gan Pasir di 0$
Kw*tlu11gao Gunuog
5.2.J. l(ronologiH l>ir.oambl111g110 Pasir Di Desa Kwaduogan Gaouog Kegiatan penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung pnda desarnya mulai dillik.sarmkan seknar tahun 2001 dengan menggu11akan alar-alar sedcrbana. Sernula kegiatan pemunbangan pasir hanya berada di ~tu tempat namon sekarang sudah meluas dan makin meluas. Pada awalnya kegiatllll pen.3Jllhlingan pasir ooa di Desa Kruwisan kemedian diikuti Desa Kwadungan Jurang d.an kemudian mcluas ke Dem Kwadungan Gummg, akM letapi kegio.1an penambangan po.sir di
5.~
Desa Kwadungan Gunung mul:ri r.un.ai pada tahun 2004 karena deogan mcnggunakan berar sehingga produktifuasnya sangat tinggi.
Keglatsn pcoambaogan pa.sir decgan menggunakan alat berat tersebut tenpa ijin karena tidak dilengkapi dc:ngan sum ijin penambangan claerah (Sf PO) dari Bupati Temanggung dan atau ijin pengoperasian slat berar dari Dinas Pertambangaa
dan finergi Prpinsi
Ja.wa Tengah. sehingga dilerang oleh
Pemerintah Kabupaten Temanggung ( Surat Ilupati Temanggung Nomor 545/0146!
tanggal 23
September 2005
tentaug Penghemian Kegiatan
Penambangan Pasir dan Bani}. Pihak penambang mengajukan ijin ke Pemerintab Propinsi Jawa Tengah namun tidak disehtjui karena tidak ada rekomendasi dari Pemerincah Kabupaten Temanggung dcngan dasar kcgiatan penambaogan pesir tersehut dianggap tidak memenuhi kelayakan dan keamanan lingkungan ( Surat Bupati Temaaggung Nomor 545/01552 langgal 3Q September 2005 tentang
Pcnolakan RekomendaslSJl'D ftsploitasiPasir dan Batu) Kenyataan di lapangan, pillak pemmbang tetap menjalankan aktifitesnya
dcngen menggunakaa slat berat. Pemerintah Kahupaten Temanggung beberapa kal i mem berikan peringataa berupa tegurao lisan dao secars adm inistrati f, nam un tidak dindahkan
para penambang
( Surat
Bupati
Temang.,"llng Nomor
5~5/01961/2005 tanggal 28 Nopcmber 2005 1<mtaJ1g Pcnghentian Penarnbangan Batu-Pasir dengan alat berat). pcnambangan
dengan
Pcring,aiaa pertama penghentian kegiatan
Surat Bupati Temanggung
Nornor
545123012006.
Peringatan terakhir pada tanggal 24 Maret 2006 namun para penambang tet&p beraktititas ( Surat Bupati Temanggung Nomor 5'15 I 00615 I 2006 tanggal 24 Maret 2006 tentang l'eringatan ierakhir Jcegialan pcnambangan bahan galian
golongan C) clan pada tanggitl 24 April 2006 Pernerinllih Kabupaten Temanggung menutup kegiatan peusmbangan l.cr.iebut.
Saac ini, masyarakat kcmbali melatukan kegiatan peruunbangan pasir dengan mcnggunakllll alat sederhasa (secara manual) tanpa ijin dari Pemerintah Kabuparen
Temanggung,
Pemerinl3h Kabupatcn Temanggung
menertibkan semua kegiatan penambangan
berusaha
bahan galian golongan C di
Kebupaten Tcmanggung melalui terbit»ya Peraturan Bupati Temanggung Nomor
54
545112/2006 tanggal 7 1 uli 2006
teiitang
Pedoman Pcngclolaan Usal\a
Pertambangan Bahan Galian Oolonpn C.di Kabupaten Temanggung, namun
pelaksanaan di lapangan belum dapat dilaksanakan sepenulmya karena da beberapa kendala dan kcu:rOOta."811. S.2.Z. Aktifitu Penambangan Paslr Saat l•i
Saat ini pcnambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung merupakan pcrtambangan ralcyat karena dilalcukan secara manual dengan alat yang sederhana dan dilakukan untuk memenuhi kebulllhan lridup sehari-hari, Para pcnambans mulai bckcrja pada jam 08.00 dan selesei jam 17.00 WIO. Biasany& mcrcks
istirahat bekerja pada siang hari sel:illlr jwn 12.00 - 13.00 WIB, sebtsgjan eda yang pulane kc rumah clan unluk yang mernbawa bekal dari rumah beristirahat di lokasi penembangan. bagi yang lid.at membawa bekal namun tidak pulang maka mereka rnakan di warung makan yang tersedia di lokasi penambansan. Ada :\Cbagi an ~naga kerja bcl:lllma peng11wa.s yang bekcrj a hlngga. lbrUt malam (:sampat jam J I m11l11m bila nunai panbeli). Pem.Tlllll!llOyang Lligunalwi pada malam hati di lokasi penambangan adalah dcngan Hstrlk yang mcngambil dari rumah pcndudult terdeksr, Namun kcgiatan di malam hari j&raJli dilak.ukan karena keterba.ta.<:an teoaga dan penttan(lAll. Para buruh tambang bekcrja secara bcrkclompok dan masing-mesing kclompok dlkoordlnir scorang pcngawas,
Tugas pengawas adalah mc11gontrol pckcrja, mencari pembeli pasir. mcngatw jumlah dan krileria pckerja. mcnjap kesmaaan bekerja. menghimpun uang
penjua.lan clan menyetorkan Wll\g penjualan pasi< J"l'da f1C111ilik pai1ir secara berkala, Seoraag pengawas blsa membswahi lcbib dari satu kelcmpok, di mana
tiap kelompok terdiri drui 3
S orang. Rnla-t'llla seorung pengawas mcmbawahi 4
kelompok. Pada lokasi penambang;in ~ir di Dess Kwadungan Gunung adti 13 orang pengawas dao sckitar 150 oraog pebrja. Dsta pemilik lokasi penambaogan seoogai11Ulllll. tersebut J1ada Tabe\ 5.1. di bawah ini.
55
Tabet 5.1. Data Pemilik T3Nlh Penambangan Pasir No
4,0
Muh TlltOm
1.5 Kwadungan Gunuag
5.
Sosilo
3..0 K wsdungan Gunung
6.
Paryadi
5,0 Kwadongan Gunung
7.
Agus Gunaryo
3,0 Kwadungan Gunung
8.
Santoso
S,5
9.
Ramidi
3,0 Kwadungan Gunung
10.
Siswc Saputro
t 1. 12. l3.
I
Mubari
2,5
I
Rameladi
1,5 Kwadungan Uunung
Slamet
. 4.
I' 1
l
Kwaclungan Gunung
Mu.~apar
3.
!
'
'
Jumla.b
I
12,0 Kwsdungan Gun ung
Tukiman I
Lokasi
4,0 KWadungan Gunung
Muh Idris, S.Pd
l.
2.
Luss wilayah (ha)
Nama
Kwadungan Gnnung
15,0 Kwadungaa Gwrnng
·--
--
Kwadungan Gunong
l
3,0 Kwadengan Gunung --63,0
Sumbe r : Data Kecamatan Kledung, 2006. Tiap truk yang datang pasti mencari pengawas karena yang diberi kewenangan dan kekuasaan oleh pemililc tamhang untuk bernegosiasi dengan
pembeli adalah peogawas. Di pintu 1113SUk ada pos penjagaan yan~ mengawasi ke luar masuknya truk pa.sir, begitu pula di jalan keluar dari Desa KWOOWlfYlD Ounuog.
Truk-truk yang keluar masuk tidak pernah dibatasi baik jwnlahnya
manpun
wal
diri dcngan
kedatangan truk penceri pasir, Trul;-tnk pc:ncari pasir ramai berdataogan terutama pada saat musirn lcernarau karena baoyak kegiatan pemhangunan, sedangkan pada musim hujan tidak begitu ramai namun kegiatan penggalian pasir tetap dilolcsanakan walaupun belum ada pembcli
Pasir yang belcm terbeli tetap
dibiarkan menumpok taupe, dituurpi apapun sehini;t;u pada saat hujan deras pa>li ada sebagian pasir yang hanyut lC1bawa air ke temper lain.
56
Kc.giallln penamrungan pasir dilaksaruikan setiap hari, namun bila cuaca tidak mendukung terutama pada sflllt bujan dera• maka para penambsng menghentikan kegiatannya karena kswatir dengan kesetamaan mereka, penambangan pasir merupakan lahan yang ~gat
Lokasi
terbuka karcna sama sekali
1idak ada turnbulmn sehiogg:i pada saat hu}nn beresiko rerkena kilatan petir dan rawan longsor,
Pernah adn kejadian rnasyarakat yang mcngalami luka-lokn
karena terkena petir saat bekerja di penambaagan, bahkan kata beberapa orang
ada yang meninggal, Kegiatan menambang diawali pada ruik terteruu sesuai deagan aturan yang dise)l'\l<.:rti dcngan pemilik taMh yang berbatasan, disisalmn l 0 m~ter dari !4llah yang
akan digali kltrena alasan keamanan tanah yang bcrbeiasan. Tands.
yang dlpak.al sebagat hmas adit.luh sebitta11g bambu .)'l1llg ditancapkan ke taaah. Scutas tambang dengan diameter 12 cm dilkallean pada pohon )'811g paJin& dekat, ApabilA lidalc: a
Sebagian lenaga kerja mcn111tggu di bagian bawah untuk mengambil pa~ir y~ng terkumpul dao mernindahlcan ke lokasi lain schingg;a. lebih mudah diambil oleh truk. Scbelum dipindahkan tcrlcbih c:Wlulu dilakukan pcnynringan aga< pasir
dan kerikil tcrpisahkan (Gambar S.2), scbsgiao mengumpulkan l<erikil dan dijual tersendiri.
Lapisan tanen yang lergali dicampurkan deezan pasir yang ada.
AJlllbila ada hatu besar maka dilakukan pemecahan batu ~upaya mudah wituk
diruntuhk.an ke bawah, biasanya dikerjakao secara borongsn oleh tenaga kerja tersendiri yang khusus menaagani bstu-beiu besar, Pasir
y1111g
sudah di1;1isahkan
dari kcrikil Win batu segera dipindahlum ke l11mpiit lain, begitu juga dcngan keriJ<.il dan batu yang ada sehingga memberikan jalan pada truk-truk pasir (Gambar 5.3).
51
Gambar 5. I. Penambang di bagian atas meruntuhkan pasir ke bawah
Batu-batu yang terkumpuJ dijual tersendiri dan harganya berheda dengan pasir, yaitu Rp. 120.000/truk. Batu-batu kecil tidak dijual, hanya memberikan uang bagi tenaga kerja yang memindahkan
ke truk sebesar Rp. 50.000/truk.
Kegiatan yang lain yaitu memecah batu-batu kecil menjadi kerikil, dilakukan oleh perorangan atau berkelompok,
kebanyakan tenaga kerja yang memecah kenkil
adalah perempuan, baik muda atau tua. Kegiatan lain yang ada di penambangan pasir adalah kegiatan mencari sisa-sisa pasir yang ada di tumpukan kerikil atau bekas penggalian yang ditinggalkan,
Kegiatan ini dilaksanakan secara perorangan
dan tidak dibawah pengawas, kebanyakan
dilakukan oleh kaum perempuan.
Mereka mengumpulkan sisa-sisa pasir yang ditinggalkan kemudian dijual, mereka juga tidak dibawah pengawasan pengawas. Pekerjaan kaum perempuan di lokasi penambangan pasir terlihat pada Gambar 5.4. sampai gambar 5.6. Mereka
tidak meogenal
lelah,
bahkan ada perempuan. yang sudah
termasuk tua, berumur 60 tahnn namun karena kebutuhan ekonomi mereka tetap
58
bekerja walau tennasuk pekerjaan yang berat bagi perempuan seusia mereka, Sebagian besar kaum perempuan yang bekerja di penambangan pasir adalahjanda (suami telah meninggal dunia) dan mereka menjadi tulang punggung keluarga. Namun juga ada kaum perempuan yang tidak kuat menahan panasnya sinar
matahari di lokasi penambangan walaupun mereka sud.ah memakai pelindung (tidak ada tempat /pohon untuk berteduh sehingga mereka tidak bertaban lama, berdasarkan wawancara ada sekitar 3 orang.
Mereka hanya bertahan 4 buJan
bekerja di penambangan pasir dan sekarang menjadi buruh tani lagi.
Usia 60
tahun secara teori sudah bukan angkatan kerja lagi namun di Desa Kwadungan Gunung masih merupakan angkatan kerja karena hampir semua penduduk yang berusia 60 - 65 tahun masih aktif bekerja.
Sebagai pelindung biasanya kaum
perempuan yang bekerja di penambangan pasir mengenakan kerudung, caping dan baju panjang serta celana panjang untuk menahan teriknya sinar matahari,
Gambar 5.2. Penambang memisahkan antara pasir dengan kerikil dan batu
59
Gambar 5.3. Batu kecil dan kerikil dipisah dan dipindahkan ke tempat lain
Gambar 5.4. Pekerjaan mengumpulkan batu kecil dan kerikil
60
Gambar 5.5. Pekerjaan mencari pasir dari galian yang ditinggaJkan
Gambar 5.6. Pekerjaan mengumpulkan pasir dari tumpukan batu
61
5.2.3. Sanma dall Pnisara11a KegiUu J'nawbanpn P•ir Sanna dan prasarana kerja yang digunakan para penambang adalah sebagai berikut :
1. Linggis, berfungsi sebagai tonwk tempat pengikat tali dan untuk rnenggali paslr, 2. Sekop, berfungsi untuk mengambil dilll mengumpulkan pasir st:rla kerikil
3. Pacul, berfungsi untuk mengambil dan mengumpulkan pasir serta kerikil 4. Senggrong, berfungsi umuk mengiimbil tlan mengumpulkan pa.~ir serta kerikil 5. ()ngkong, berfungsi untuk menganglc.ut dan memindallkan pasir/ballllkerildl kc tempat lain
6. Bodem, berfungsi untuk merneeah kerikil ll~U batu 7. Garuk, berfungsi untuk menp.mbil kerlkillbalu
8. Tali/tam !"Ing. herfunglli untuk menyangga dan kcemanan pekcda yang menggali d3ri bagian al.aS 9. CupliWpaju, herfungsi Wlwlc. melubangi batu )'MIS sangat bcser 10. 'fopl/caping, berfungi;i se00gai pcllllhan panl*:I dllll p•malllill dari bamburan debulpasir/kcriki I
5.2.4. Kr
sudah ~aling 11JCogem•~ ada pcrasaan S3m1H;811la membutuhkan dan bekeriasama nntuk kebutuhan clan kepenting.on mereka, Sebagian besar dari penambang berasal berasal dari Desa Kwadungan GU0W1g. aamun ada beb.>rapa orang dori
desa sebelsh yaitu Deso Kwadungan Jurong, Kruwiso.o. dan Petarangan. Behken ada satu kelLLllTgll yang sul!TTli dan islii lMt11llf-1'Wllll bekerja sebagai buruh tambang sehingga anak-anek mereka yang {114Sl'h kecil (usia 7 tahun dan 3 tahun ) ikut dibawa ke lokasi penambangan dari pagi sampai sore.
Menurut para pengawas, selama ini tidal peniah ada perkelahian amara pekerja kerena roasalah pekerjaan, Keamanan bar.Ing-bu.mg milik pekerja juga
62
terjaga.
Semua pekerja berusaha sating menjaga dan bersatu.
Sebagian besar
tenaga kerja adaJah Iaki-laki, untuk tenaga kerja perempuan biasanya sebagai pemecah batu menjadi kerikil, walaupun ada yang menjadi penggali pasir. Tidak ada sating mengganggu antara tenaga kerja laki-laki maupun perempuan,
Gambar 5.7. Penambang berpegangan pada seutas tali saat meruntuhkan pasir
Faktor keamanaan mereka,
Perlengkapan
sederhana.
saat bekerja belum dilakukan
secara penuh oJeh
yang dipakai sebagai pengaman masih relatif sangat
Permasalahan yang sering terjadi biasanya adalah adanya kecelakaan
kecil pada kaki atau mata karena kecelakaan saat bekerja
Penambang yang
meruntuhkan pasir di bagian atas hanya berpegangan dengan saru tangan pada seutas tali yang diikatkan pada pohon atau Ii nggis sedangkan tangan yang lain meruntuhkan pasir yang ada dengan menggunakan linggis (Gambar 5.7). seperti
ini sangat berbahaya
dan rawan jatuh karena
Posisi
tubuh merek.a hanya
bertopang pada seutas tali di tangan, Jinggis juga kadang meleset sehingga
63
melukai
kaki.
Tenaga kerja yang melakukan
menjadi batu kecil tidak rnemakai
kacamata
kegiatan memecah pelindung
batu besar
sehingga ada sebagian
yang matanya sakit apabila terkena loncatan batu (Gambar 5.8).
Garn bar 5.8. Penambang tidak mernakai kacamata saat memecah batu
Para penambang yang ada di bagian bawah juga tidak mengenakan kacamata pelindung. Sebagian menggunakan topi namun itu semua belum aman karena pasir yang turun dari bagian atas dalarn jumlah besar dan cepat dan sering disertai
dengan butiran batu-batu
kecil sehingga berbahaya bagi mereka.
Kecelak.aan kaki biasanya karena terkena linggis yang meleset atau jatuh mengenai kaki. di tanah
Di bagian atas lokasi penambangan sebuah linggis ditancapkan
untuk digunakan
sebagai
tiang pengikat tambang/tali pegangan
penambang yang meruntuhkan pasir, hal ini sangat berbahaya karena linggis bisa tercabut disebabkan jenis tanah yang remah sehingga kemampuan mengikat antar
64
partikel tanah tidak kuat (Gambar 5.9). Menjadi tugas pengawas untuk setiap saat rnenyediakan obat-obatan sebagai pertolongan pertama saat kecelakaan.
Gambar 5.9. Tali. sebagai pegangan tangan hanya diikatkan pada Iinggis
5.2.5. Pendapatan Dari Kegiatan Penambangan pasir
Pendapataa
dari kegiatan penambangan
pasir
termasuk
apabila nilai kerugian lingkungan diabaikan/tidak dihitung, menjadi beberapa
macam,
yaitu
: (I) pendapatan
sangat
besar
Pendapatan terbagi
untuk penambang,
pendaparan untuk kas desa, dan (3) pendapatan untuk karang taruna,
(2)
Secarajelas
diuraikan di bawah ini :
5.2.5.1. Pendapatan untuk penambang Penambang yang dimaksud di sini adalah pemilik tanah/penyewa tanah selaku pemilik pasir, pengawas dan pekerja/buruh tambang. Barga penjualan
pastr tiap truk adalah Rp. 160.000,- dJDagi antara pemilik pasir, pengawas dan
pekerja. Setcngah dari haJga penjualan, yaitu Rp. S0.000,- umuk pemilik paslr, Rp. 5.000,- untuk pengawas, sisanya dJbagi sejumlah pek.erja (3-4
Ol1l11g)
yang
mengumpulkan den memindahan pa~r ( hiac:anya tiap pekerja rata-rata mcndapatkan Rp. 15.000,-/rit ). Pcnjualan batu-batu besar seherga Rp. 120.000,irit dibagi untuk pernilik pasir Rp. 40.000,- , Rp. 5.000.- untuk peogawas dan sisanya Rp. 75.000.- untuk sejumlah pekerja. Penjualanbatu-batu kecll seharga Rp. 75.000,- uruuk pengawas
pengawaq ftd.alah Rp, 50.000,-lharinya. tambang adalah Rp, 30.000,·
Rata-rata pendapatan
Rata-ralB pendapatan pekerja/hun1h
- Rp. 45.000,- /harinys.
Scbclum mcnjadi
pcnambang scbagian besar dari mereka adalah menjadi buruh tani dengan
pc:11dapalal1 Rp. 10.000.- I hari sebingg. Slllll ini terjadi peningkatan pendapatan. Berdasarkan wawaocara hampir 5emua burub rambang dan peagawas mengata)i:an bahwa mereka bersyukur dengan adanya kegiatan rienmnbangan pasir karcna sangat membantu ekonomi kcluarga merek.a.
Sesuai dengan pcraniran yang ada ( Pctal111'811 De.~A ) tlsp trnk ya.ne kch1:ir membawa pesirJ\cerikillbatu wajib menyelOrian Rp. S.000,-Jtruk sebagai retribusi jalan. Tiap trult meng1111gkut pasir rata-rata tiap 3-4 kalilharinya. Pada mesim hujM lutn.'11a sepi pi:njWll atau pembeli maka rotribusi jalan dirurunkan meajadi Rp. 3.000,-.
Sopir truk membayar untuk leas desa ini melalui pernuda karang
taruna Yilllll berjaga di jalan masuk, PendapaJan yang diperoleh dari retribusi jalan ini dikelola olch RT 3 RW 3 Dusun Gunungsari. Pcndapatan yang diperoleh
dipergunaken untuk perbaikan jalan (3 kali poda tabun 2004, 2005 dan 2006), kegiatan RT 3 RW 3, kegiatan PKK (Rp. 1.000,./u:uk:) dan kegtatan Karang Taruna (Rp. 2.000/truk). Pendapatan yaog sefama ini sudah diperoleh sejak t.ahun 2004 s/d 2006 sebesar Rp. 70.000.000.- yang digunakan unt.t1k perbaikan jalan, kegiatan RT, PIO( RT
66
belum dapat dilak:ianalan secara optimal
Data tcntang kerusakan jalan serta
rincian biaya pembangunan jalan tidak ada. Wataupun diperbaild tiap tahun namun kondisi jalan selalu rusak sehingga biaya yang dipergunakan untuk pembangunan jalen lebih besar dari pemasukan yang ada, bal ini lcarena adanya
pcmoagian uong unlllk beberapa kegimon dari uang y2mg terkumpul (tidak hanyo untuk perbaikan jalan). Pada tahun 2007 mi kondisi jalan sudah rusalc lagi namun
umuk sememara belum ada kegiatan perbaikanjalan. L!erdasarlcan Bcrita Acara Nornor 04131120()7 tanggal 31 Juli 2007 tentang pcmantauan dan peogeeekan keuangan desa oleh pe0111d~ desa, diketahui bshwa pendapetan yang diperoleh desa dari penjualan tlnah bengkok pada penambang seluas 13.400 m2 adalah sebesar Rp. 913.000.000,-. Uang tersebut digunakan sebesar Rp.35().()00.000,- untuk pembelian 11111ah bengkok, Rp. 79.000.000,- untuk
pernbangunan Masjid At Taqw .. Rp. 17.000.000 untuk pembanliURlln ksntor desa, Rp. 4.500.000,- untuk
v.ptm
d.an grit 0u.'ll!n Krincing, Rp. 7.000.000,- untuk
pembanguaan Tl\ M:irdisiwi, Rp, 8.250.00(),- untuk pctnbangunon fusilita.9 desa
(papen nama, papan pcngumuman, bale Kali Kulon Gunung. pcngclasan grit, pcmbu11UU\ g11l11ng gapuro, dan lampu peoerangan), Rp. 3.000.000,- untuk perijinan alat berat ke kabupalell. Rp, 900.000.- unlllk konswnsl rapat dan lembaga, Rp, 152.000 unmlc tran.~rt kc hank, RJ1. ~00.000,- untuk administrssi, Rp, 1.700.000,- uotuk kegiatan pemuda (kompetisi sep&lc bola, lomba bola voly, kegintllrl pcco-poco l'KK dan pcringalan hari karlini). Rp, 17.500.000,- untuk
ban 1.wut sosial ditn proposal dari tiap organisasi (ganpa Y ogya, bentusn 1 O RT. pembuatan gcnduru, bantuan SUI\ Krincing I. kebu.tuhan Linmas, bantuan SD Krincing 1, ganti beng);d< kepaJa desa}. dan Rp. 51.000.000,- wituk clans pendemping proyck P4MVPeningkatan Pendapal.M Petani Miskin Indonesia (S<>siaHsasi. konsumsi, bantu.an proyelc), R.p. 9.250.000,- untuk pengurugan tanah wetan dawang, R.p. 4.250.000,- untuk pembelian komputei desa, Rp, 50.000.000,·
untuk bantuan Ma.~jid Nutul Huda, Rp. 6.000.000,- untuk pembelian ba1u ba1l1, Rp. 220.129.000 untuk pembanganan halai desa dan Rf'. 50.000.000,- untuk pembangunan I 0 buah kolam ikan milik desa (kolsrn dikelola oleh masing-masing
67
RT dcngan ukuran J 4x9 meten'RT dao basil dari penjualan ikan digunakan untuk kegiatan RT).
5.?.5.3. Pendapatao uatuk Karang Taruaa Tenaga yang menacik retribusi adaJab pemuda karaeg l.anlna dari Desa Kwadungan Gunuog dan D=< Rruwisan karat& jalan dcsa yang dilalui truk adalah jalan rnilik kedua desa tersebut,
Untuk pemuda karang taruna yang
menyecop truk-truk pasir yang ke!uar dari lokasi penambangan pesir diberi upah sebesar Rp, 2.000.-/truk/hari. Keuangan yang terkumpul dari upah tersebu:1 dibagi dua., unmk karang taruna dari Dess Kwadoogan Gunung dan Desa Kruwisao. Uang tersebut digunakan terutama untuk kegiatan olah raga sepak bola dan bola voly. Catatan secara tenulis dari upah yang didapalkan tidak ada, Vang yang tcrkurnpul pada sore harinya langsung diserahkao pada bendahara karang taruna Oesa Kwadungan Gunung. !Jang dari penyetopan tnilt tersebut digunakan untuk keperluan kegiatan karang taruna. Raia-ma pendll!)atan yang dihasilkan adalah Rp. 30.000,·lhari. S.3. ADalisis Dugaao llesaroy• Brosi di Lekasi Pcnambanga11 Pasir.
Dugaan besarnya erosi yang !eljadi di lokasi penambangan pasir dihitung dengan menggunakan pcrsamaan USLE. Lokasi penam bangan teebagi menjadi dua tempat, diberi kode A dan B. Dua tempat tersebut kemudian eerlmgi menjadi beberapa bagian sebagaimana tersebut peda bah ierdahulu. Setclah mcngctahui bcsamya dugaao laju erosi yang ICljadi di masing-maslng tempal maka dapal
dikeiahui dugaan total erosi yang terjadi dan tingkat bahaya erosi, Perhitungao dugaan besamya erosi yang terjadi di lokasi pcnambangan pasir di Desa
Kwadungan Gunung dapat dilibat sebagaimana terseout pada Tahel S.2 beri\cut in i.
68
Tabel 5.2. Perhitungan Dugaan l.aju Eros]
Lokasi
R
K
LS
Al
743.228
0.324
0.473
A2
743.228
0.327
0.625
A3
743.228
0.329
Bl
743.2221
82
........
····-
c
I'
A (tonlha/lh)
1.000
108.324
0.950
1.000
144.235
0.377
0.950
1.000
87.S.53
0.727
0.950
1.000
17-0.596
743.228
0.332 0.334'
o.860
0.950
1.000
20'2.828
83
743.228""
0.331
0.860
0.950
1.000
201.338
84
743.228
0.331
1.358
0.700
0.400
93.425
B5 86
743.228
---0.332
743.228
0.330
......... ··- ...
_,_,,.i,...
0.950
--
...... -·
·-- .. -
·- ... ,. --····~-" 1.987 0.700 0.400
137.361
0.400
175.442
L-.. .... _...
1.987
0.900
.....
Sumbcr : t>cngolahan Data Primer, 2007. Kcknll1gn11 ;
LS
= Nllai eroslvit.as hujan = N ilai erodibllitas ianah = flaktor Jl8.lljung dan kemiringan lereng
C
• l'oktor pengclola.an ianoman
P
- Faktor kon:rcrvio.si 1am1h
A
- Dugaan besamya ernsi yang terjadi (ton/ha/th)
K
K
Besarnya <.lugaan laju erosi yang terjadi di pcnambangan paslr Desa Kwadungan GUJ1ung Kecameten Kledung secara jelas dapat dliilun pada Gamber 5.10.
6erdasark.ao dugaan laju erosi yang terjadi (A), maka dapat dlketahui
dugaan total erosi yang lerjadi di lokasl penambangan pasir. dan selanjuuiya dibandingl<.an dengan total erosi yang diperholehkan (At) akan diperoleh nilai tingkat bahaya erosi (TBE), sccara jetes dapat dilihat pada Tabel 5.3. Bcsarnya ti11gkat bahaya erosi di lokasi pcoambangan pasir DeSI>. K wadungan Gunung
Kecamatan Kledung dapat dilH1at pada Oa.mbar 5.11.
69
Tabcl 5.3. Perhitungan Tingknt Bahaya Erosi -·--
Lokasi
.
Nilai Erosi lton/ha/th)
108.324 144.235 87.553 170. .596 202.828 201.338 93.425 137.361 175.442
Al
A2
A3
81 B2
B3
I ;
84 85
B6
Total Erosi .•• (tonllh)
Jumlah
324.970 721.180 262.660 51 J.79U
2,231.llO 2,214. 710 934.250 1,098.890 l,57&.980 9.878.540
LSumber : Pengolahan Data--Primer, 2007.
Total At
···-
NibiTBE
(1onfth)
33.630 56.050 33.630 123.310 123.310 112.100 89.680
9.672 12.871\ 7.817 1.5.232 18.110 17.977 8.342 12.264
IOO.ft90
I ~.li65
33.630
706.230 I
13.987
Tampak dalam Tabel S.3. bahwa tingkat bahaya erosi yang terjadi pada
lolcasi pcnamt>angan pasir di semua tempat sangal memprihatinkan karerui termasak kategori berai untuk deerah A3, D5, den 86 dan katcgori sangat beret untuk daerah Al. A2. Bl, 82, 83 dan 84. Hal disebabkan karena beberapa ha!
yaitu sebagai berikUI : S.3.1
Faktor kemiriagan lereng, Lokasi penambangan pasir di Desa Kwadu11g11.J1 Gunung merupakan
daerah dengan dengan kemiringan lereng tidak datar schlngga berpotensi tcrjadinya erosi, secara jela.• terlihat pada gambar S.12. Kcmiringan lereng mempengsruhi kccepatan laju air larian, semakin hew- kemiringan maka semakin cepat laju air larian, Menurut Asdak (2004) air larian adalah bagian dari curah hujan yang mengalir di atas pcnnukaan tanah monuju ke sungai, damm dan lautan.
Volume air larian yang hesar dan cq>al akan mempercepar terjadinya erosi.
70
~ z :::>
~~
8~ a::= 11.ffi I-
(J)
15 < ;:;:
0 a: 0
(!) l.U Z
~~
...
~::E~
~w (ii
ffi
zz
:::>
(/,I
..
a:
:a:E <
Cl
in 0 a: w
:::>
3 z
i::> 0
z <§z
i=
z
~C)
;n~
C)
~ :CN
(ii
< .....
i58
w I-
-' :::> Cl ::>
~~ ~ .....
....
:z <
a:
z
~~
B !!l
~
"'"'
iii
::!:
a; :z
8
<< ,.; :c
11.
w U)
~~
~o ~w ..
z
QllJ t-:C a'.<
~~ ~~ U)t-
::z
w
~~~5z ::i;~a.::>~ < «ct:;t O~(ii:::?:;i ~o
f0
n
z
~~~~~ Cl we> Z~
....:E-:Cf::
"'8 a: c:
~ ~~
~ 3~
Ill
:::>~ C> a::
-e0
s
<
0
Ill
"'s. a:=
"'"'
3i
·[ ~
OD
§
..0
~
50..
·-
~ ~ 0
..... ~ ·;;;
e (I)
:::l
:.§' ~ QI) ;::s
Cl 6
___ - - ............ ::: ' -"'-
..._.
V')
.......... .......... ..... \ \
~
..0
~
71
t
()
0
§
0 z 0
3:
:.i
.
~u
. p ti~
i ~;
~II
i~ ~~
·-
a..
~
Q.
!§
.0
~ ~ Q. ·;;; a:S
.l<
..2
;a . ;;;
e
Ul
a:S
~ ,..
'°O'.l~
ii
.s
-a
f.-i
..0
~ 0
\ ,
-
)
<;] -----~
-·-.. ...
- ....
V)
72
~ e;. Q
~ ..! ccu
tit
30.00 25.00 20.00 15.00
e
10.00
'E
5.00
'C
~
A1 A2 A3 81 82 83 84 85 86 Kode Lokasi
Gambar 5.12. Persen kemiringan lereng lokasi penambangan pasir Keterangan :
O Lereng landai
fJ
Lereng agak curam
•
Lereng curam Kondisi kemiringan lereng seperti tersebut di atas jelas berpengarub
terhadap terjadinya erosi sehingga tingkat bahaya erosi di semua lokasi penambangan pasir termasuk berat dan sangat berat,
Kemiringan lereng
merupakan faktor alam yang tidak dapat diubah sehingga pasti akan berpengaruh karena derajat kemiringan tanah akan mempengaruhi tegangan permukaan, sedang kecepatan aliran pennukaan meningkat, dengan demikian daya rusak air akan rnenjadi lebih besar.
Dengan adanya kegiatan penambangan pasir di tanah
dengan kemiringan seperti di atas (Al, A2, Bl, B2, dan B3) maka semakin mempercepat kecepatan laju air larian sehingga memperparah terjadinya erosi. Tampak dalam tabel di atas babwa lokasi Al, A2, Bl, B2 dan B3 yang merupakan lokasi penggalian pasir nilai laju erosinya lebih tinggi.
73
S.3.2 Vegetasi pen a tap tanab Pada lokasi Al. A2. BI. B2. dan 83 tidalc ada tanaman apapuu, semuanya srnlah menjadi lahan pasir dan batu sehingga tidak ada vegetasi penutup tanah yang mclindungi permukaan tanah dari tumbuhn air hujan. Akhimya tumbukan tetesan air hujan ke perm ukaan sangat besar karena kecepatan air hujan 1idak menurun clan diameter air hujan tidak semalcin kecil. Pada lokasi 84 walaupun
ada tanaman penutup yaitu temhaka11, namun tidak ada tanaman pelindung yang menaunginya d.an pada ~ muda dan rendah.
itu blnMnan ttmhelcau yaog ditanam masih rclatif
Tan.amn tembakau termasuk keluarga
.mlawreac, tumbuh
pada tanah yang subur, bcrbatang lurus menegak dan mencapei ket.ingglan pertumbuhan antara 2-3
meter, locllllli kitbsu pertumbuhannya ado pada
persyaratan yang ridak bauik maka tanamn ilu akan tumbuh kerdil kurang dari I meter (Kertasapoerra, 2005). Oaum1ya hulat panjang. hcr1nlang sirip. ujungny~
runclny dan pinggjrannya licin, dal4.0Qya ada yang bcrt.ang'kai
hlngga 32 hclai. Tanaman tembakau akan certiambat pertumbuhannya atau mati apabila
t1:1jlal)ggu
oleh air.
l'ada lokasi BS dan .96 tan4h ditanami dcngan bawang mcrsh dan jsgung namun tidak Ilda pohon bcsar yang l!IUlaWlgi seningga tumbulwl air h11j11D \etap
besar dan kuat. Kerapacan antara lanaman salU deJ18bn yang lain termasuk jarang tanpa adanya mulsa penutup sehingga tumbukan air bujan masih cukup lwat dan volume air larian di pcnnuk.aan masih cukup besar pula.
Jagung termasuk
keluargo sramine.-e. lanamao belbatang lllpi jan.ns sekali bercaba.og, balangJlya beruas-ruas bcrklsar anlrua 10-18 ruas, Daun-Oaunuya lcrdap11t pada buku-buku batang, tcrdiri atas kelopak. dasn, lidllh Wiun, dan bdai da1m. Pcnumbuhannya menghenda.ki tanah yang dikerjakan agak dalam [Kartasapoetra, 2005). Sistem
pertanaman yang dijaJankan pewi Desa Kwadungan Ounung adalah pertanaman berbarls, menurut Rahim l2003) pertanarnan berbaris pads umumnya mempunyai Laju erosi
}'llllS
tinggi. Dengan kon
74
adanya kemiringan lereng maka mengakibatkan dugaan erosi yang terjadi pada semua lokasi termasu.k berat dan sangat berat.
Vegetasi yang ad.a di lokasi
pen.ambangan tampak pada Garn bar 5 .13 sampai dengan Gambar 5. l 5.
Gambar 5.13.
Tanaman Tembak:au di Lokasi B4
Gambar 5.14. Taoaman Jagung di lokasi B5
75
Gambar 5.15. Tanaman bawang merah di lokasi B6
Adanya
vegetasi
pada lokasi B4, B5 dan 86 menentukan
dalam
berlangsungnya erosi, karena mengha}angi tumbukan langsung butir-butir hujan, mengurangi kecepatan aliran permukaan, mengurangi daya pengikisan tanah oleh aliran permukaan, mendoron.g perkembangan biota tanah dan menambah bahan organik sehingga tingkat bahaya erosi Jebih rendah dibandingkan dengan lokasi
Bl, B2 dan B3.
Lokasi B5 clan B6 tingkat bahaya erosinya lebih tinggi
dibandingkan dengan B4 walaupun sama-sama ada vegetasi penutup tanah, hal ini k:arena kemiringan
lereng 85 dan B6 lebih curam disertai dengan sistem
pertanaman berbaris, tidak ada poh.on besar sebagai pelindung serta tanaman penutup tanahnya tidak ada.
Faktor manusia
sangat berperan
menjaga lingkungan agar tetap Jestari.
dalam penge)oJaan tanaman
untuk
Masyarakat Desa Kwaduangan Gunung
tingkat pendidikannya relatif rendah sehingga pemahaman mereka tentang bidang
pertanian masih sebatas ajaran turun temurun, sulit bagi mereka untuk beralih ke
"16
taoamen yang lain. Tani11111m tembakau sudah menjadi andalan mereka dan sangat diharapkan untuk meningkatkan kesejahtcnian mereka. Sise.cm pertanian merek11 belum ke arah agribisnis dan bclwn bcrwawasan lingkW1gan, kendalanya karena faktor clmnnmi, pcndidikan,
S.3.J
Sh·ukfor Taoah Pada lokasi A3, 84. 85 dan B6 masih ada lapisan tanah di pennukaan
dengan srruktur taMh rem!lh-lepas, yaitu k~daan Ulnah tampak jelas, mudah dipindahkan atau didorong ke tempat lain ( termasuk granuler sedang-kasar), terlihat pada Gambar 5.16.
Struktur tanah ad.alah susunan partikel-partikc! tanah
yang memhentuk agregat (Asditk, 2004). Bila dibandingkan dengan lolutsi Al, A2. BI, 1:12, dan H3 yang lapisan tanalinya sudah lidak ada maka Japisan tanah pads lnka~i AJ, H4, HS dan H6 lehih mampn dalam meloln~luin air larian sehinfn:a lebih menurunkan laju air laria.n sehlngga mompengaruhi erosi yang rotjadi. Lokaei BI nilai 'fBI:: nya lcbih rcndah dibandlnglwl dengan lokasi 1:12 dan 83 wahsupun S
ada bersifet padi11 dan kcrss karena sebagian digunakan ~hagai jalan masuk oleh para. penambang dan truk pengangkut l)llSir. pasir
5.3.4
)'81\g
Erodibililus Taoah
Nilai erodibilit.as tanah pada semua lnlm.~i hampir seragam yaitu 0,3. Keseragaman ini karena adanya faktor-fsktor yang mempengM1hi erodibilitas di lokasi pcnambangan hampir seragam, ya.itu rendahnya kandungan bahan organik. kemieingan len:ng titluk dumr, lumdungan pesir yang tinggi, snuktur ranah
seragam, permeabilitas rata-reia lambat-sedalig. Menurut Asdak (ztJO~) peranan tekstur canah terhadap besar kecilnya erodibilitas tanah adalab besar, Tanah di lokasi pcnambangan pasir partikel agregatnya tennasulr. besar (pesirj seh.ingga reslstensiaya (ketshanan) terhadap daya angkut air larian juga bcsar klll"Cno
77
diperlukan energi yang cukup besar untuk mengangkut partikel-partikel tanah tersebut sehingga sifat erodibilitasnya termasuk kecil.
Gambar 5.16.
Jenis tanah remah berpasir di lokasi penambangan
Nillai erodibilitas
di lokasi penambangan
pasir rata-rata
0,3 dalam
penelitian ini, sesuai dengan basil karya ilmiah Ramdhon Be.rmanakusumah dalam Kartasapoetra dkk (2005) bahwa erodibilitas tanah pasir sek.itar 0.34. Menurut beliau tanah-tanah pasir d:iband:ingkan dengan tanah debu lebih resisten terhadap erosi karena tanah pasir mempunyai kapasitas infiltrasi yang tinggi, pasir dengan
u.kuran yang Iebih besar akan lebih sukar terhanyutk:an, tetapi kemantapa.n struktumya rendah karena antara partikel satu dengan lainnya tidak. memiliki daya
ikat besar.
Nilai erodibilitas 0,3 terrnasuk klasifikasi amat rend.ah menurut
dangler dalam Sutedjo (2005). Kandungan bahan organik tanah di lokasi penambangan tennasuk rendah
sehingga tanah peka terbadap erosi. Tanah di lokasi penambangan pasir berwarna terang, bal ini menunjukkan babwa kandungan oraganiknya rendah. Menurut
78
Hardiyatmo (2006} bahan organ ik yang terdiri dari daun-daunan, ranting dan
sebagalnya yan1;1 bel um hancer dim mcout.up perm ukaan tanah merupakan pelindung tanah yang baik terbadap eeosi karma menghambat kerusakan susunan tanah nleh hantaman air hujan dan jup oleh sifat menyerap dan kemampu1111 ikatan bahan organik sehingga cern!erung mcngurangi nilai erodibilltas. S.3.S. Faktur kuoservasi taioah
Termasok dalarn tindakan konscrvasi tanah st!alah penanaman dalam strip, pengolahen taoah menurut lcontur, guludan clan tenas (Suripin, 2002). Lokasi Al. A2, BI. 82 dan BJ adalah lAhanyang sudah digali pasimya .sdiingga sama sekali tidak Ilda tindakan kooservasi untuk ptlllgendllli1111 crosi. Scdangkan untuk lokasi A3, 84, R5 and B6 tindalcan pcn8efldalian erosi dengan
bangku namun masih tradisional.
Namun demikian
card
terras
adan)'ll terras ini
mem pengarull i lingk.at kepekaan tan ah teriladap erosi. Faktor moousia yang berpaan dolatn konscrvasi mah, llpllkah WIAh yang diusahakan akan rusek atau tidalc berpcodwi atau jusrru menjadl baik. Lstnr
belakang masyarakat Dess KwadU11pn 01.Dlun& yang terrnasuk rcndah merupelcan satah satu takll)r masih rcndallnya pemahaman ma.~yarakat tenlllng pcngclotaan lingkungan.
Di samping itu juga faklor masih rend.ooya pemahaman mcreka
dalam bidang pertanlan,
5.3. 6. Curab 11.uj•D C:urah hujao yang culr.up tinggi di lokasi penarnbangan pasir merupekan
,.Ill
salah satu fakb>r penyebab tinggh1ya dugun ert>Si yang tcrjadi. Dahkan pa
mendapalbn ltujan walaupun
sudah mt:mn:>uki musim kemarau. Dengao adanya eurah h L!ian yang tinggi maka nilai erosivitas hujan juga menjadi tmggi sdtingga berpengaruh terhadap tingkat bahaya erosi y1111g terjadi.
79
S.4. Am1lillis D111opak Terjadinya
Erosi
l'erhitun~ dengl\11 metode USLE sebagaimena tersebut di alas telah memperlihatkan dengan jelas besarnya dugaan em~i yang terjadi serta kriteria erosi yang rerjadi ternyata rata-rata termasuk berat dan sangat berat. Hal ini harus
mcnjadi pertimbangan dan pcmikiran karena dengan besamya crosi y1111g tcrjadi maka dampak yang cliakibalk.an dari erosi ler..ebut juga akan bcsar, boiik bi.gi
lingkungan setempet maupun lingkungan di sexitamya, dan bisa juga menimpa lingkungao di daernh lain ( daerah hilir ). Prekiraan dampak dengan adanya dugaan erosi di lekasi penambangan pasir antarli lain sebagai berikut :
5.4.1
Peningkataa Sediment.a.ti Puir di Snoeal Sedimen adalah twit proses erosi, baik berupa erosl permukaa.n, erosi
parit, atau jenis erosi tanah lainnya. Scdimcn umumnya mcngendap di bagian bawah kaki bukit. di il111:lllh g~1lllllgM bw\jir, di S11luran uir, sungai dan wadult (AS
ini,
Sedimen berupa pasir masuk. ke Sungal Sigandul dan Sunga! P1111cur, begitu sedimen memasuki badan SUJt!(ai maka berlengsunglah traaspor sedimcn. Kecepatan transpor sedimen merupekan fungsi d.ari kecepatan aliran sungai dan
ukuran partikel sedimen. Partikel sedimen berupa pa.~ir cenderung hergerak denga.n cara melornpat Jan kerikil bergerak dengen cara meroyap olau
menggcliniling di dasar sungai. Peningkatan sedimen ini ilaJ)llt menyebebkan banjir di dacrah tcogah atau hilir Sungai Sigandul yaitu Sungai Galeh dan Sung.ai Progo, Apabila lerjadi benjir di Swigai Galeh maka ahn sangat merugikan sebagian masyaralat di K.ota Parakan karcna scbclah kanan dan kiri Sungai Galeh di Kota Paral
80
dengan kondisi tanah yang rawan longsor dan tidak ada dinding penahan sehingga apabiJa terjadi banjir besar maka sebagian pemukiman yang berada di pinggir
sungai akan hanyut terbawa air banjir. Hal ini pernah terjadi pada tahun L994, terjadi banji:r besar sehingga pemukiman hilang karena hanyut terbawa air baniir dan sebagian penduduk mengalami luka-luka.
Jalan masuknya pasir ke sungai
pada lokasi penambangan pasir Desa K wadungan Gunung dapat dilihat pada Gambar5.34.
Gambar 5.17. Sedimentasi pasir di sungai pada lokasi B 5.4.2. ffilangnya bahan organik tanah Terjadinya erosi pada lokasi penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung akan diikuti hilangnya bahan organik dan pemadatan tanah sehingga terjadi penurunan kapasitas infiltrasi tanah, terutama di lokasi A3, B4, B5 dan B6. Akibatnya bujan yang terjatuh selanjutnya akan dengan rnudah teraknmulasi di permukaan membentuk limpasan permukaan, hanya sedikit air yang masuk ke
81
dalam tanah. Kehilangan unsur hara karena adanya erosi di lokasi penambangan pasir akan menurunkan produktivitas Iahan. Bila suatu Iahan produ.ktivitasnya telah reodah mak.a ada kecenderuugan menjadi lahan kritis. Apabila kegiatan penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung dibiarkan meluas maka areal lahan kritis akan bertambah.
Gambaar 5.18. Sedimentasi pasir di sungai pada lokasi A 5.4.3 Perubahan strukmr tanah Penghanyutan partikel-partikel tanah dan koJoid tanah karena terjadinya erosi di lokasi penambangan pasir d:i Desa Kwadungan Gunung ak.an sangat berpengaruh terhadap struktur tanah, Struktnr tanah remah akan berubah menjadi struktur polyder atau terlepas.
Struktur tanah seperti ini sangat jelek bagi
produktifitas pertanian karena tidak mengandung koloid tanah yang fungsinya sebagai perekat partikel-partikel tanah, m.endorong peningk.atan stabilitas struktur
tanah dan tidak ada bahan organik yang meningkatkan aktivitas biota tanah,
82
Rusaknya s\rut.tur tanah olth crosi akan rncnyebabkan
TUsaknya pori-pori
tanab yang berukuran bcsar aiau terjadiny~ pen1bahm dari pori yang besar ke pori
yang kecil sehingga kapasitas infilttasi lanah menurun sehingga alinn air pennukana mcnjadi lancar, bisa mcnycbabkan banjir. Kapasitas pcnampungab air yaitu kemampuan lanah untuk menag;tbSOJbsi dan menahan ai1 secura luapiler,
dengan adanya erosi maka portikcl-partilrel nalus terhanyut sehingga kapasuas penampungan menurun. 5.4.5. Pmensi ~rj11dioya longsor Kegiatim pcnambangan pasir dengan laju erosi dan THb tinggi membahayakan mcnycbabkan scbaglan tarulh yang bcra.da di sekltamy11, terutama Yftl\ll berada di baglan alas altJln menQalami longsor, sebagaimana rerlihat pada Gamber S.19 Hal scpcrti ini jelas sangat bcrbahaya dan menimbulk.an ketakuran 11tul11 pcmilik IArulh :.ickiw yang bclum dig1di, sepcrti y11J1g diunglu&pkun beberapa
orong penjual tanab. Mcrcka tell)aksa meltjual tanalulya karena khawalir lerkena longsor. Hal ini terjadi karena penambang tidak mcoerapkan sistem
ieras
pada
llmah sekitamya sehinssa tetbentuk tebing yang tioggi. Potens! lokasi penambangan pasir )'11111! rnwnn longsor dapat dllihat padA Gamber 5.21. 5.4.6. Berkuraog11ya ketenediaaa Ada ketcrgantungan
air
autani tata guna
lahan dengan ketersediaan air. Tata
guua lahan yung baik pada daersn t.:mgkapan air memberikan m1111fuot kepada hilir dalam he11luk kualitas air, pengalurau Winm. pasokan air dan protluktivitas ahren, Tingglnya air larian pada pcrmukaan ianah mcnycbabkan rendahnya air yang
83
Gambar 5.19. Lahan yangrawan Jongsor
meresap ke dalam tanab sehingga ada kecenderungan berkurangnya air tanah, Jenis
tanaman
seperti
bawang
merah, jagung
dan tembakau
yang
tidak
mempunyai kapasitas besar dalam menampung atau menyerap air hujan juga mempengaruhibanyak sedikitnya air tanah. Adanya dugaan laju erosi yang tmggi menyebabkan tingginya air yang terbuang sebagai aliran permukaan sebingga kapasitas air tanah cenderung menurun. Hal ini senada dengan keluhan beberapa warga yang rnengaku air yang ada di koJam mcnyusut ( kebiasaan rnasyarakat
Desa K wadungan Gunung adalab mandi dan cuci di koJam ). 5.4.7. Terpotongnya Alur Air Tanab Terpotongnya lereng karena lahan digunakan untuk penggalian pasir maka
mengakibatkan terpotongnya alur air tanah sehingga
muncul
air tanah di
permukaan yang digali. Pada lahan yang digali muncul air yang mengalir dan di bagian bawah membentuk semacarn kolam.
5.24 sampai dengan 5.27.
Terpotongnya
Secara jelas tampak pada Gambar alur tanah sehingga
muncul
di
84
permukaan ini jelas berpengaruh pada berkurangnya air tanah yang ada di bawah tanah sehingga berakibat pada berkurangnya persediaan air di tempat Jain.
Air
tersebut seharusnya tersimpan sebagai cadangan air tanah clan muncul di tempat lain, namun karena lokasi penggalian pasir sudah jauh ke dalam dan diduknng lahan yang miring mengakibatkan air tersebut tidak tersimpan dan keluar menjadi
semacam rnata air. 5.5. Analisis Dampak Kegiatan Pen am bangan Pasir 5.5.1. Dampak Fisik Lingkungan Dampak fisik lingkungan dengan adanya kegiatan penarnbangan pasir di Desa Kwadungan Gunung adalah sebagai berikut : 1.
Hilangnya sebagian lapisan tanah karena tanah yang diruntuhkan sebelum pasir tidak disimpan atau disendirikan tetapi dicampur dengan pasir yang ada untuk dijual. Hilangnya Japisan tanah menyebabkan kesuburan tanah hiJang sehingga tanah tidak produktif lagi dan berubah menjadi lahan kritis (Gambar 5.22). Gambar tanah yang terbuang tampak pada Gambar 5.20.
Gambar 5.20. Tanah yang terbuang saat penggalian pasir
85
~ z
2
::;; o
~:s (.') =>
~~
ffi .... en (!i
~ >.!
I)
a:
0
g
~ (.')
(.')
UJ ZC)
~~
a:
...
u;
~ ~
~
u; Cl)
a:
z
I:!! ~ ~
~
g
z=>
§g C)
as
3~:r~(.')
z
~ IN ~~
U)
ii)
w ....
o~ a:o =>~ _, Z'
_,
_
=>
0
;i
""!~(/)~ o UJ
5~~5 ~
1~~6ffi ~tl:::=i10~9".:'!j~
z'.5~5:~ <((!)tl:"";2 -~ => ~ m<(0
~ ~
(.')
z
ii)
:;: 10 ::;; w
0..
zw
if ~~ _z ow
Ir~
~a:
~~
3~ 2 0 ~~
I!
0
(,/)
:>
z 0 _,
z ~z
;::
-·-
-·
t 0
.,B ~3; \l!
..
z
~ ~
"
.•.....
~ "'"' ~_, ~ ~
I
·= a Cl)
~
§
.0
~
c
.....8. rn ~
.2
;a
'"" 0 Cl)
Qt)
c
.2
-;;
.....5
8. -~ ~ 0 ~
....... N
86
~
0
a
UJ
C!)
z::>
~s C!)::I
~~0:: w
..... rn (3
~
\
-,./-
8 ZC!)
~~
U)
i:::
...
~~8N c(
t=W cn
0::
<
""
~
~ z
-·-
---
« x ~ c;;
s
0 J
::>
-·-·-·-·
n
, ,. ·-,, ,.
0::
87
2. Hilangnya tanaman-tanaman penutup dan pelindung tanah., hal ini dapat menyebabkan
aliran pennukaan
menjadi meningkat karena tidak adanya
tanaman pelindung, apalagi bila pada saat musim hujan. Lokasi penambangan pasir yang merupakan tanah dengan kemiringan landai - curam berpotensi
terjadinya aJiran perrnukaan yang besar, apalagi bila tidak ada tanaman. 3. Adanya perubahan
tata guna lahan yang dahuJunya dipemntnkkan
bagi
pertanian tanarnan pangan lahan kering menjadi lahan pasir dan batu (Gambar 5.23).
Laban yang dulu hijau dan penuh dengan tanarnan berubah menjadi
lahan tandus yang penuh dengan tumpukan pasir dan batu atau baruhak.
Gambar 5.23. Perubahan tata guna lahan 4.
Munculnya air tanah di permukaan karena terpotongnya alur tanah, hal ini disebabkan karena lokasi penggalian pasir termasuk dalam dengan kondisi lahan yang kemiringannya curam. Apabila hal ini dibiarkan terus berlanjut maka persediaan air tanah bagi tempat Jain yang berada di bagian Iebih bawah
88
akan berk:urang, terutama pada saat musim kemarau.
Secara jelas dapat
dilihat pad.a Gambar 5.24 sampai dengan Gambar 5.27.
Gambar 5.24. Kolam yang terbentuk karena munculnya air tanah
Gambar 5.25. Lokasi pengga1ian pasir yang memotong alur air tanah
89
Gambar 5.26. Air tanab yang muncul dan mengalir di lokasi panambangan pa.sir
Gambar 5.27. Lokasi penggalian pasir yang memotong alur air tanah
90
Gambar 5.28. Tanaman edelweis di lokasi penambangan pasir 5. Hilangnya flora khas di lokasi penambangan pasir, yaitu tanaman Edelweis, Seperti terlihat pada Gambar 5.28.
tanaman edelweis penyusun dapatkan di
lokasi penambangan pasir namun jumlahnya
hanya sedikit, bahkan hampir
tidak kelihatan kaJau ada tanaman edelweis.
Tanaman edeJweis merupakan
salah satu tanaman khas Kecamatan K.ledung. 6.
Rusaknya jalan desa yang dilalui truk-truk penganglmt
pasir/kerikil/batu
karena konstruksi jalan desa tidak dibuat khusus untuk truk-truk bermuatan pasir, perbaikan sudah dilakukan namun beberapa mengalami kerusakan yang sama (Gambar 5.29).
lama kemudian sudah Truk-truk yang melebihi
tonase jalan semaki.n memperparah kerusakan jalan desa, 7. Terjadinya polusi udara berupa debu di sekitar jalan yang dilalui truk pengangkut pasir sehingga apabila ada truk lewat maka pejalan kaki atau pengguna sepeda motor memilih berhenti agar jauh dari truk serta menutup muka clan hidnng untuk menghindari debu yang beterbangan.
91
Gambar 5.29 JaJan desa yang rusak
Gamber 5.30. Laban yang rawan longsor
92
8.
Resiko terjadinya longsor karena tebing tidak berteras padahal struktur tanah
adalah berpasir (rawan longsor), para penambang tidak mau menggali dengan sistem berteras karena alasan berkurangnya keuntungan secara ekonomi (Garn.bar 5.30). Potensi daerah yang rawan longsor terlihat pada
Gambar 5.21.
;
Gambar 5.31
9.
Terjadinya sedimentasi pasir di sungai
Terjadinya sedimentasi pasir di Sungai Sigandul sehingga beresiko adanya banjir di daerah bagian bawah (Gambar S.31).
Sejak ada penambangan pasir
memang belum ada kejadian banj:iT yang sangat besar, namun kondisi air Sungai Galeh debit aimya mengalami peningkata.n pada saat hujan deras di
Desa Kwadungan Gunung (berdasarkan penuturan petugas Hutbun dan KSDA Kecamatan
Kledung
yang mernantau
keadaan kuanritas dan kualitas air
Sungai Galeh pada saat terjadi hujan deras di Desa Kwadungan Gunung ). Sedimentasi pasir rnerupakan akibat dari adanya longsoran pasir dari lokasi penambangan
dan mengakibatkan
pengendapan
material
pasir di sungai
93
sehingga dasar sungai naik, hal ini menyebabkan tingginya muka air sehingga
dapat menyebabkan
banjir pada waktu hujan.
Sungai SiganduJ adaJah
mempakan hulu dari Sungai Galeh yang melintas di tengah-tengah Kota Parakan dan sering banjir serta longsor (Gambar 5.32), di sisi kanan dan kiri Sunga) Galeh padat dengan pemukiman penduduk sehingga apabila terjadi banjir dapat menyebabkan kerugian dan malapetaka bagi sebagian masyarakat (100 KK). Jalan masuknya pasir ke sungai dapat dilihat pada gambar 5.34
Gambar 5.32. Sungai GaJeh di Kota Parakan
10. Hilangnya sebagian pemandangan
yang indah dan sejuk di lereng Gunung
Sumbing karena sebagian bukan merupakan hamparan
hijau lagi tetapi
hamparan bebatuanlhanthak yang tandus dan panas. L l. Adanya lahan yang tidak teratur karena adanya lubang-lubang bekas galian pasir yang ditingga]kan begitu saja tanpa diadakan reklamasi lahan, lahan yang
berJubang-Jubang
ini
dan penuh
dengan
bebatuan
tidak
dapat
dipergunakan untuk pertanian maupun perkebunan, sehingga dibiarkan begitu
94
saja oleh pemiliknya.
Adanya bebatuan pada lahan bekas galian pasir
mempersulit pelaksaan kegiatan reklamasi karena Iahan yang tertutup bamhak tidak dapat digunakan untuk tumbuhnya tanaman.
12. Keadaan lahan bekas penambangan pasir yang tidak teratur dan berlubangIubang menyulitkan masyarakat untuk jalan ke Jahan pertanian rnereka, JaJan yang dulu arahnya sudah tidak menentu karena sebagian menjacli lokasi penambangan pasir, bahkan ada jalan yang terputus sehingga sebagian petani membuat lagi jaJan baru.
11. Kegiatan penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung meninggalkan kubangan-kubangan besar di bekas
lokasi
penarnbangan pasir dan
menghasilkan limbah bantak yang bertumpuk di berbagai lokasi. Banthak merupakan kerakaJ dan batu berukuran kecil sampai besar yang merupakan sisa kegiatan penambangan.
Sebagian besar lokasi bekas galian pasir ditutup
oleh tumpukan banrak yang tingginya mencapai beberapa meter. Limbah bamhak tersebut sampai saar ini belum dimanfaatkan (Gambar 5.33).
Gambar 5.33. Lahan Penuh Tumpukan Banthak
oleh penambang
95
0 H
0
:i (!)
z
=>
"'
Cl w
~~ ~~
ss <>::~ a.~
Q'.
~ 0 o~§ %! ::E"' fo'W Q;(I)
~ ~ z ~ =>
~
"'(3
::;
~ ~ ffi ::;
a UJ (I)
~ _,
t
f
96
12. Adanya kekawatiran
sebagian masyarakat
yang Iahan pertaniannya dekat
dengan Jokasi penambangan pasir , adanya tebing tanpa berteras clan tanpa penahan menimbulkan ketak:utan adanya longsor sehingga sebagian ada yang
terpaksa menjual lahan pertaniannya (tegalan) karena ketakutan dan ada yang meninggalkan rwnahnya seperti tampak pada Gambar 5.35.
Gambar 5.35. Rumah yang ditinggalkan penghuninya
13. Berkurangnya
kenyamanan masyarakat
pengguna jalan karena jalan desa
rusak dan debu beterbangan apabila ada truk lewat, tiap kali diperbaiki maka beberapa waktu kemudian kembali lagi rusak, 14. Mengeluhnya sebagian masyarakat karena air kolam yang biasa dipergunakan masyarakat
untuk mandi dan cuci makin berk:urang dibandingkan
dengan
tahun-tahun sebelumnya,
15. Sebagian masyarakat merasa takut apabila nanti penambangan pasir dibiarkan sampai bagian atas Gunung Sumbing maka gunung tersebut akan runtuh dan terjadi rnalapetaka pada din mereka
97
16. Adallya ketakutan I kckhawatiran sebagian masyarskat lentang terjadioyo longsor dan banjir di sekitar lok.ilsi penamha11gim pasir akan mengenai laha.n dan pemukiman mereka, apalagi bila turun hujan dera~ disertai angin kcncang, Dompak positif tcrhadap fisik linglrungim dengan adanya kegiatan
penambangan pa.~ir di Desa Kwadungan sama sckali lidak ada, 5.5.2. Dampak Sosial Ekonomi Muyankat Bcrdawkan wswancara dengao beberapa responden dapal diketahui dampak ~nsial ekonomi yang terjadi dcngan adanya kcgiatan pcnambangan posir di Desa K wedangan Gunung, y>Jilu scbag>Ji berikur :
Dampak poai\if padn ~k sosi~I clmomi dengnn adany& keglatnn pennmhangan pu.sir dinnalom eleh sclJa!lila.n ma:;yaralusl Desa I< wtsdungao Ounung, yaitu mercka yang bek.erja di loka.si penambangan pasir dan .i up dirasakan oleh Pemerintah
Desa dan masyarakat umwn di luar lokasi
penambangan, ya itu scbagai berikut ; a.
Dampak bag) maJy•rakat peoambang : l. Pengurangan jumlah pengangguran karena sebagian masyarakat bekerja meqjadi tenaga kerja di penambangan pasir, baik meniadi pengawa5/bwuh tamhruigipe1\jual makanan. baik lald-laki maupun perempuan l55 orang). Sebagian besar pcngaJ1gguran yang berkunmg karena menjadi tenaga kerja di penambangan pasir adalyarabl Desa K wadungan Ciunung. 2. Peningk.alon penghasilan mesyarak.at yans dahulw1ya menjadi buruh tani /rnakelar/pedagang
( IOO orang).
Berdasari
911
mereka menjadi makelar atau f""111gang pcnghasilan yang didapatkan tidak pasu namun setelah rrn:njadi pekerja Ji perarubangan
pasir
penghasilan dari penjualan pasir dapat dipastikan tiap hari pasti ada,
Begitn juga dengan ma.<;yarakat yang dahulunga meniadi buruh lalli, upah mereka
lebib bcsar dengan meojadi buruh tambang.
Kegiatan
penambangan pasir sccara nyala merungk:alkan pt.."Jlghasilan dari sebagian masy:uakat Desa Kww.lungim Gun wig. Kiwm J)l."'!e•t1pwm yang berjualan makartan keliling di Jokasi penambangiin juga meningkat penghasilannya, ada yang sebelumnya berjualan di pasar dari pagi sampai sore narnun setelah ads lcegiatan penambansan pasir merebl beJjualan 11&i bungkus di penambangan pasir mulai jam 09.00 - I J.00 WJB. mereka dapallum dari keuu~
Pcngluisilon yang
berjualan nasi sudah lebih banyek
daripada beciualan di pasar padahal wak11I bclc.erjanya I ebih pendek,
Mereka me11vr11kan bahwa penambanga.11 pasir sangat membantu elc.onom i mereka '.l. Adanya w-1® luaog yang lebili bagi kclumga karena kaum pcrempunn yllllg bcrjualao mwnau kcUIJng di loktt1i penambang1111 pasit (6 orang) hanya bckerja dati jam 09.00 - 11.00 WIB, sclebihnya waktu mereka gunak.an di rumah untuk mencurus keluargs. Sebelumnya mereka bekeria seharian melljadi pcdagang sayur di pasar lbri pagi - sore. 4, Adanya ketenangon bagi sebogiG11 l:.epo.la kelWU'gll (SO orang) karenn
dengan bt:Ju:rjia <Ji pc:rambaupn pasir aW. po:nghasil1111 y111Jg mereka ~lch Wlluk. meog!lidupi kduarg;i meroca. Sebl:lwnnya mereka udalah pengangguran
b,
DamJllllk bagi masyarakat buk•.. paam~ng : l. Peni.ngkatan kesejahtenan blgi masyasakat pcmilik. Wlah (25 urang)
karena tanah yang disewaklntdijual untuk diarnbil pasirnya dengan harga termasuk tinggi den secara ekonomi lc.euntungan yang diperoleh saat ini sangar tinggi. Tanab yang dulu harganya sekitar Rp. 10.000.- - Rp.
15.000,- I meter selwang rnenjadi Rp. 200.000,- - Rp. 250.000.-lmeter.
99
Uang yang mcreka peroleh dari matjwl atou menyewakan tanah untuk
diambil pasim)'l (Rp. 100.000.000 :1.'d Rp, S00.000.000,-) ada yang digunakan untuk membangun rumah, membeli tanah di lain ternpat, menyekol ahlcan anak dan sehegai modal usaha, Saat ini keseiahteraan mereka masih terjamin karena sebsglan uang masib di 1ll11t;an, namun entah bebcrapa tahun kc dcpan, 2. Peningkaian pemasukan bagl kas desa seningga dapat mendapatk.an daoe
dalam jumlah cukup banyak yaitu sebesar )W. 913.000.000,- sebagai hasil dari pcnjualan tanah bengkok desa clan pcndapetan dari retribusi jalan sejak tahun 2004 - 2006 sebesar Rp. 70.000.000,-.
Dana tersebut
digunakan unlok kcpentingan publik scbngoim8Nl terinci pod4 halaman 63. Twnbuhnya l<egia.tan rutin dan pema.sukan uang bagi pemuda leaning taruoa unlllk mengelola keuangan retribusl jalan dari 1r11k-truk pasir, akan tetapi tidak ada adminiSUll.Si kC11a11g111 yang rapi sehingga tidak terpantau kepastfa11 jomlab uang yang muWc. lJang yang dipcroleh dipergunakan untuk kcgiatan pertcmu.an dan pcrtandinpn nlab raga sepak bola dan olah tllill
bola voly.
J. Adanya pcnd.apatan dari sehor informal. sepcni turnbuhnya warung makan scjumlah 7 buah d.anadanya penjual maklln4n keliling sejumlah 10 orang. 4. AdWlya bantuan dona bogj pembugwian untuk keperningrui umum seperti
telllh lliuraikan Iii hlllamari 6.5, yaitu unwlr. pembangunM kantor llcSll. balai oese, masjid, gapuro, penerang,an jalan, papan pengumuman dan Jain scbagainya. S.S.2.2. Oampak Ncptif Dampak ncganf pada aspd( sositl ekonomi .k.arena adanya kegistan
penambangan pasir dirasekan oleh tnasyatakat penambsng dan juga masyarakat umum di [uar ~1kasi pepambaJlgan, yaitu sebagai berilrnt :
100
a. D11mpt1k pad11 nn1syarakat pea.ambaag l. Kurangnya
keananan
seat
bekaja sering mengalcibatlcao adanya
kecelakaan kecil pada sebagian tenage kerja senmgga mercka rnengeluarkan h~ya tamhahan untuk mengobari Iuka. Apabila luka yang mereka
derita termasuk berat,
misalnya
harus diamputasi
bagian
kaki/tangM atau rnengalami patab tulang maka mcreka tidal bisa bekeljo. dan
kembali
me11jadi
penganggurdJI,
menguntungkan bagi merelca.
Sccara
ekonom i
secara
tidak
sosial, timbul adanya perasaan
kurang hcrharga di mata lccluarg;i dan mengalami parah semangat lratena
dengan kecacatan yang mereka alami membual mercka tidak bisa bekerja l&gi seperti "'mula.
2.
Sebagian
pe~erja tidllk m"'1g8Uoulum P'-'!luLup roaw dllO hldung saat
bekcrja sehingga apabila fllnllh dan paair disertai debu jetuh dari ba!'iar. atas sering meng;ikibatlcan mata ruetdca kolor dan meajadi sakit, serta adanya gaogguan pematasan walau t idak berat, I>. 0.m!)Qlk balli ma&yankat bukaa ~·•'-•K
I. Pada cahun 2004 SllllL camai·namaioya ke3i•Uln ineruu:nbar111 J~~ berat, ada beberapa orang peretnpuan dari Juar desa
)1lllg dibawa
alat
olcb para
sopir truk dan bekcrja di lolt&si penambangan sebagal wanita tuna su~ila. Hal
i.ni
wngat
kctidaluiyamllllllll.
meresabkan
masyarakat
den
menimbul.kan
K4W11 pcl'CQ!poon sctempat pnda saat itu tidak ada
yang bcraoi mendebti lokasi penambangan breoa ltawalir disangka
sebagai wanita tuna susila,
AkhirnY11 dengan adanya keresahan
masyarakat, para wanita luna susial len;ehui kcmudian disuruh pttgi dllri
lokasi penambangan. Sampai saat ini, walaupun situasi dan kondisi sudah sangat berbeda
namUA
sebagian kaum perempuan tebp
mesih ada
keeuggaunan dan kt:llllwtao saat berada Jok~ penambeogan, terkecuali kaum pcrempuan yang bekcrja di lokasi penambangan. Pcnditipun pada sast penclitian sclalu menpjak orang desa yang sudah dipercaya kredibilitasnya untuk menemani ssat oeservasi dan wawancara supaya
tidak ada kcsan yang lain karella pcoeliti adalah seorang perempuan yllllg
IOI
bcrkunjung kc lokasi tcrsebat dan bukan penduduk asli Kwadungan Gunung 1. Sebagian masyarakat )'ang mengeni teriiang arti lingkungan merasa kecewa dan sedih dengan adanya penambangan pasir di desa mereka. Mereka tidalc berani membayangkan desa mereka akan menjndi seperti
apu biln kegiatan pcnnmhangan pesir makin meluas. Mereka juga k.awalir dcngan nasib anak cucu merck.ia k.cla.k apabila semua lahan menjndi lahan pasir karena sudah jetas meniadi lahan yang lidalc produktif lagi padahal mata pencahanan mereka adalah petani, namue mcreka tidak mampu bereuat apa-apa karena lanah yang dijual/disewakan adalah tannh milik prlbadi.
3. I lilangnya mata pencaharian pokok bngi masyarakat yang tclah menjual
tanannya pada penambang. Saat lni merclUI masih sejahtera dengan enanva uang yang hcrlebih walaupun mereka lidali. helr;erja, namun apabila nanti uans sudah htlbi$ sedangkan lahan pertanian mcrcka yang menjadi sumber mllta pencaharian jugo sudah tidak ada ma.ka Ilk.an tcrjadl kcmiskinan
sebagian tahan yang dijual menjadi lokasi penambangan pasu. Selam itu .iuga karena adanya lubang-lubang bekas ga.lian sehingga lahan menjadi tidak rala dan sulit unruk berjalan oepat. 5. Sebagian petani membuat lagi jalan baru dcngan terputusnya jalan sehingga mereka mengeluarkan tem1ga dan waktu untuk perbaikan jalan
kc lllhan pertanian mereka 6. Berkurangnya kenvamanan para pengguna jalan akibnt polusi udara, mercka harus menutup muka supaya temindat dari dcbu yang mengenai hillung dan mata.
102
7. Waktu yang dibutuhkan bagi pengcndara scpeda motor dan pejalan kaki
menjadi klbilt lama karena mereka h•rus berhcnti sementara wak:ru apabila ada truk 111elintas dengan banyakuya dthu yang bctertiangan. Hal in\ juga mengekiberkan hahan bakar kendaraan menjadi lcbih banyak mereka pergunakan karena kendarsan berhenti :
Sel>llgian masyaral
saiunya jalan untuk kelu.ar meouju jalan raya. 8. Adanya saluran air sepanjang 2.5 Km yang berada di aw lokasi penumbangae pasir kemungkinsn bisa rusak, padahal saluran irigsi
tersebut baru saja setesai dibangun dcngan binya dari Proyek P4M I don swadaya masyarakat sc::bcSW' Rp. 150.000.000,-. Saluran irigasi tersebut dipergunaJ
Sllluran iJigasl tel'S0hut
manliJamya untuk munyalurkwr ~ir yang dil1111bil dari BemJungan Sigandul
Ire lahan pcrtanian pend11d11k. Keru11ian yang diderita 111eli1>11ti a~pek ckunomi dan sosial masyarakat pengguna air karena menurunnya produktillta~ lahM, adanya pengell.181a11 dan tenaga lebih untuk mcncari/mcm bcli air, bcrkurangnyu pondapatan dari sektor pertanion. Salman irigasl yang lulw.slnya berada di aias loka~i peruunbmigim pesir
sebasaimana tampak pada Gambar 5.36. 9. Jembatan dan jalan propinsi yang berada di alas lokasi penambangan kemungkinan bisa runtuh karena di sebelah kaaan dan kiri jalan yarig
berfungsi
sebogru
penyangga
semuanya
sudah
menjadi
lokasi
penambengan pas.it padahal ko11Jisi ta.nab yalJ8 ada termasuk rawan longsor dengsn kemiringan curam. dampaknya
Apabila hal inl terjadi meka
met~iadi meluas lweua jalan
dan jcmbatan
tersebut
mcrupakan satu-satunya jalan penghubung Kabupaten Temanggung dcngan Kabupeten Wonosobo dan mcrupakao jalan propinsi Ice arsh
103
Purwokcno. Kerugian sccara ekaomi ekan sangar bcsar sekali dan saugat
menghambai arus Jalu liruas jabm raya, otumatis banyak sektor yang akan terhambat dengan terputusnya jalan.
Tidak hanya masyarskat Desa
Kwadungan Gunung yang menderita lcerugis.n nam11n juga masyarakat Jain sebagai pengguna jalan tersebut.
Sektor ekonomi dan sosial aknn
mcngalami kcrugian besar misalnyt
temcntinya arus perdagangao,
tcrhambatuy" mu~ mudik tcnaga kerja, keruglan masyarakat sekitar jalan,
memhutuhkan biaya perbaikan jalan dan jembatan. waktu perbaikan membulllhkan walau yang lama. clan lain sehagainya. Jalan dan jembatan yang ada rampak pads Gamhar S.37. l O. Adanya pipa air min um milik POAM yang melintt.si Sungai Sigandul dan bcrada di sebelah lokasi J)Cllllltlbangan pasir kemungkinan bisa. menjadi rusak karena l3llllh pcnyan!l{la sudah ~njadi lokasi penambacgan pasir. Sccara ekonomi sang.at merugikan h.i.l ini akan AAngat merugikAn lcan:na dengan rusaknya pipa PDAM maka benyak masy111alult di Kecamatan paraltan yang mengalami kesulitan air karena salul'llll air tcrputu.~. Kcnigian akan diderita baik ~k
sosial maupun ekonomi. Masyarakat
akan rnengcluarkan biaya, tenagadan wak11J untuk mendapatbn air bersih
yang mcrupakan kebutuhan utama merdr:it. Secaca sosial, dengan adanya walctu dan te~
}'lll1g
dibutuhk~ untuk memperolell air aicJul berolclbo.t
pada berlcuraagnya produktifiros mcrcka.
Secara jela:i tampak pada
Gambar 5.38. l I. Adanya penurunan nilai Lanah di scbetah Iokasi pcnambangan pasir, namun apabila dijual untul:. dijadilcan Jolcasi penggalian p11Sir nilai t~nahnya naik, Harga tanah naik tulUll ditentukan oleh maksud dan tujuan di!llJnakaonya lahan,
104
Gambar 5.36. Saluran irigasi di bagian at.as lokasi penambangan
Gambar 5.37. Jembatan dan jalan raya Temanggung-Wonosobo
105
Gambar 5.38. Pipa air milik PDAM melintasi Sungai Sigaodul
5.6. VaJuasi Ekonomi Kegiatan Peoambangan Pasir
Berdasarkan
wawancara
dengan responden maka dapat dibitung total
pendapatan yang diperoleh dari kegiatan penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung Kecamatan Kledung sebesar Rp. 7.705.580.000,- dengan rincian sebagai
berikut : a. Pendapatan masyarakar penambang dari penjualan pasir Jumlab pengawas di lokasi penambangan ada 13 orang. Rata-rata jumlah truk
masuklhari di lokasi tiap pengawas adalah l 0 truk sehingga keseluruhan jumlah truk yang masuk ke lokasi penarnbangan adalah 13 lokasi x 10 tmk = 130 truk/hari.
JumJah hari kerja penambang selama satu tahun adalah 365
hari dikurangi jumlah hari hujan lebat (penambang tidak bekerja) sehingga jurnlah truk/tahun adaJah 130 truk x (365 - 47) hari = 41.340 truk/tahun, Penjualan
pasir sebesar Rp. 160.000,- I truk sehingga pendapatan
yang
106
diperolch
se(11m3
~tu lahun scbesar 41.340 truk x Rp. 160.000. ·
Rp.6.614.400.000,../lllhun.
=
Pcmdapiwan sebesar Rp. 6.614,400.000,- lcrsebul
terbagi mcnjadi Rp. 3 .307 .200.000,- Wltl.tk pemilik tanah sejumlah \3 orang, Rp. 206.700.000 untuk pengawas sejumlah 13 orang. dan Rp. J. IOO.SOO.OOO,un1ulc para pekerja sejumlah I SO orang. b. Pendapatan sektor informal di lokasi peMmb1Utgan
Sektor informal yang aJ~ tli lokasi penambangan adalah 7 buah waning malcan, lO orang penjwd maluulan keliling, dan 4 orang pe~jual alat-alat penambangan ( linggis, sekop, dan lain-lain). Pendapallln yang diperoleh dari sektor infonnal adalah sebesar Rp. 108.180.000,- dengan rindan scbagai berik.ut : pendapatan waning mabn scbessr Rp. 66.780.000,-/tnhun (7 orang Rp. 30.000,- x 318
K
twi), dari pertjualan makanan keliling sebeser
Rp.JUS00.000,- (10 oraag x Rp.10.000,- x 318 hari) clan darl penjualan alatalat sebesar Rp. 9.600.000.- (4 orang x Rp. 200.000 x 12 bulan). c. Pendapatan RT. L\lmbaga-lembsga don desa 1\.-ndapa\an ynng diperoleh dari revibusi jalnn maupun penjualun \anal\ b.:uglcok desa adalah sebew Rp. 983.000.000,· terdiri dari rctnbusi jlllan Rp. 70.000.000,- dJul ~fualan tanah bcngkok desa Rp. 913.000.000,·
( rincian scbagllimana tersebut P41da halaman 63). Berdawi<.an dampak k1iru....Jum fisik lingk11ngan yang rerjadi, maka diperkirakan hiaya kerugian lingkwignn sebesar Rp. 11.562.200.000,· dengan pennctan :;cb11g11i berik.ul : a. Total erosi yang terjadiltahun Erosi yang t:erjadi sebcsar 9 .87S.540 tooltahun. Biaya untuk pcngcndalian erosi sangar besar karena meliputi aspek pengelolean tanaman dan konservasi tanW., nilai besaran rupiabnya sulil unluk dipe.rk.iraka.P. b. Total lapisan tanah atas yang lel'buang Perkiraan lapi:san tanah yang hilang karena digali dall dibwing adalah sebesar 37lS.()\l0 m3• dihitung dari kedalilman 90 cm dengan luas lahan letgali 42 ha. Apabila mernbeli tar\ah sejumlah 378.000 m' diperkirakan sejumlab 75.600
truk (tiap truk 5 m1) dengen harga RJ>. I 50.000.41P.ik sehin~ Iota! biaya yang
107
haros dikeluarkan
adalab sebesar Rp. I S0.000,· x 75.600 truk
Rp.
l J .340.000.000,· c. Kcrusakanjaien desa Jalan trasah yang selal11 rusak sepanjllllg 200 meter membutuhkan biaya untuk perbaikanny«, Pcrkiraan biaya yang harus dikeluarkan adalah RpA.000.000,x 2 11.ali/tahun ~ Rp. 8.000.000,- mcliputi biaya icaaga lccrja, pengndaan batu
trasan, dan konsumsi. d. Po 1 usi udara Debu yang berelbangan setillr kali trulc pasir lewat jalan meoyebabkan pemskai jalan yang lain yw.itu pejalan hli
dan pengendara sepeda motor
berhenti sementare waktu untuk mefl8liindari dcbu, bal ini menycbobkAn adanya waktu yang ternWll\g dm beasia yiing dipskai berlebih karena hatU$
bernenti sementard waktu.
Uebu yang sebagiaa tcrhissp mungkin untuk
jangka walctu lama bisa menimbullc.an penyakit tertentu.
Selain itu, asap
knalpot dari kcndaraan yang berhenti sementara mesin masih hidup juga memmbulkaa polusi udata yang WlgoU tidak l»ik bagi ke$Chamn lllllllU&!a. Kcrugian
yan11 diak.iballc.an
adllnya polasi udara
:11111g111
sulit
untuk
diperkirakan dalam bentuk rupiah. 11.
Produk1iliias lahan Laban Ylllti
pisir milk.a laban me11jadi lidak preduktif logi
karena lapisan tanahnya sudali hilaog sehingga tOak dapat digunakan sebagai 1ahan pertanian, hal ini berarti ada kerugian hi langnya produktifitas lshan pada setiap tahunnya sebesar Rp. 214.200.000,- untuk lalwi ll:tnhakau Rp.
20.000.000,- x 10 ha= Rp, 200.000.000,-, lahanjagung Rp. 650.000,- x B ha= Rp. 5.200.000,- dan b1-wong merah Rp.1.000.000,- x 9 ha - Rp. 9.000.000.f.
Berkurangnya •ir Jwlam yaog bj_, dipergunakan WJluk mandi dan cuci masyarakat tidak biJ
108
Bcrdasarkan
pcrhitungan pendapatan
yang diperoleh serta biaya kerugian
lingkungen yang ada rnllka dlperolch nihli perbluxlingan sebesar 0.67. Angka menunjukkan bahwa nilai pendapalall tiap tabun yang diperoleb dari kegialan penambangan pasir sesuogguhnyasangat kecil dan tidak sebanding clengan tolJ!I kerugian linglcungan yang tcrjadi.
Padahal kerugian tersebut di ates belum
tennasuk adanya pcrk.iraan biaya !inglrungan dari total erosi yang terjadi, pol"~i udara,
biaya menyusutnya air ~
bwyu rel:lamasi lallen. Rcklamasi lahan yang
rnerupakan kcgialall pemulihan da.ri tanah kritis clan mati menjadi lamh produktif sangat mahal dari segi biaya, untuk rnenghimng biaya Jadi apabila dengen adanya
tenaga dan wllktu. Memerlu\an waktu lersendiri
reklamasi lahari bekas peoambangan pasir,
dihilw\g keseluruhaa biaya loorogian linglwnganyang terjadi
kcgialai1 penarnhangan pas;,. akan mi:nghasilklln nilsi yang sangat
kecil sekali dan tidalc berarti sama sekali.. Manfaat yang
dipcroleh cWi kegjatan
penambangan pasir tidak akan ada art.inya hila dibandinglan dengan nllai kerugian lingkungan yang terja.Ji secara keselwuha.n. Kegiatan penambongon paslr di Dcsa Kwadungan Gunuog dori scgj biaya, waktu dan kelcstarion Jlnglwngan jelas ~!!Ill
t:eruiga
untuk
mcnigik1111 dan tidak ada manfaa1nya.
K~Wltungan ekonomi yang diperolch secara lleJ)intas Wllpalc 11\eTllPIDlungkan namun a!Xlbila dikaji lcbih dalam clan dibandlllgkan deneiui kerug.ian llngkungan dalam rupiah maita tampekjel&~ bahwa tidalc adakeuntungan yang dipcroleh. 5.7. PerPcaoaao Pngelolu• Lioglu111gaadi Lokasi Pea11111baopa Pasir Tui uh
merencenekan
langl
digunalum daclam pcnelitian ini untuk lingkungan
I( wadungan Gunung dengan analisis
di
Jokasi pcnambangan pasir
botdasiubn pctbilungan
dugaan erosi yang
terjadi serta faktor sosial, ekonomi, budaya mllS)'Mnlkatdan lingk11.t1gan setempat scrta kebijakan yang sudah dilakuk.an l'mlerinlah
l(abupaJm Tcmanggu.ng.
Diharapkan dengan pereaCllll8all melaoi tahap ~.iuh lang'Kah perencanaan skan menghasilkan usulao
peMJC8JlaaJ1
pengeloJam lmgkungan yang bcrsifat realistis
\Q9
d1111 aplikatif scrta seeara keilmuwan maupun tcknis dopat dialcui sehingga menjadi suatu kebijakan ymg teplll guDll dan di!pld diimplementasikan . .BootllJcyd (1992) clalam Hadi (21J06), mcrumuskan perencanaan melalui rujuh tahapan mulai dari perumusan masalah, peuetapan tujuan, anallsis kondi~i. identifikssi nltcmatif kebijalcan, piJiban kebijakan, bjlan dampalc dan keputusan.
Tahapan lujuh langkah rerencanaan ( the seven step« magic <>fp'4nning) dalam pcrencanaan model pengelolaau lintkungan di lokasi peuambangan pisir secera jelas di uraikan bcrikut ini : S. 7.1. ldeotUikasi Masalah Degradasi/kt7usaloot lahan
y1111i;
lCrjadi di Desa Kwadu11gan Ounung saat
ini sudah mengkhawatir)(BJl. Hal lni seba~al akibat penggunean lahan sebaga! lahan penggalian pasir yang tidak memperbatikan teknik-teknil konservasi tanah dan air, sehingga menyebabkan terjadlnya prooes pcnglkl!llln taJlAh yang melebihi l~ju pembcntuk.an ianah (tc(jadl
C)f(ISi
roeloblhi bema).
Apabiln proses erosi
h:rwbut dibiurkan berkcpai\ja113a11 maka meoyebabkan terjad.inya lahan·lahan kntis, longsor dan baltjir. Keiu.'lllkan ini juga beJdampak pada kc$elmbangan d8J1 keru~
ekosistem dalam tatanan deerah alimo sungai scrta ierganggunya
lwhidupan sebag[an masyarak.at. Ap&bila pcrrnasalohon erosi okibat kegiotnn peRa111bangan pasir di Deso Kwadungan Gunung teius berlllfljut maloi akan wtjudi kc:rusakan sumber J11ya alam lrulllh dan air sebingga dapat inerugikan bagi daerah yang tererosi maupun
daerah yang berada pada bagian hilir.
Apalagi Dess KwadWtgaD Genung
termasuk dserah sabuk hijau Guoung Sumbing yang fllrut berperan dalarn mettjaga kelestarian lingkungan di Kabupaten Tereanggung.
Koodisi sosial
ckonomi llan mll.•ih kunlllgnya pcngctahmm masyarlllml terhadiip teknik-teknik konservasi tanah sena pcrillll<.u penduduk dalam mengguuakan leh1111nya unruk keperluan jangka pendek tanpa adanya pertimbangau aspek lingkungan yaitu onmk kegistan penambengan pasir akan semak.in memperouruk kondisi lahan, sehingga terjadinya JegraJasi lahan juga mskin meningkat.
l 10
Permnsalohan yang terjadi yaitu adanya dampak lingkungan balk fisik maupun sosial ckonomi yang dialibatkan kcgiatan pcna111bonganpasir di Desa
K wadu11gan G1mung yang inerupakan daerah sabuk hijau Gll1'11111g Sumbing. 5.7.2. F
pasir di Desa Kwadungan Gunung adalah untuk mewujudkan model pengelolaan lingktWgan di lokas] penambangan pasir scbagai wujud pembangun~n yang berkclanjutan dan dapat diterima serta mampu dilakukan oleh masyaralolt, pengusaha dan pemerintsh, di samping iru secara keibnuwan dan tekni~ dapat dipertanggungjawablcan. S.7.3. Peailalaa Sitllasi I Analisis Kondbi Secara nyata tclah terjadi dampak fisik li11gkullgall dan sosial eknnom\
ma~yanka• dengan adanya kegiatan penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung sebagaimana telah diuroikan pada bogiao sebelumnya.
Berdasaibn
pethitungan p;.-rsam1.w1 USLE dapet dikctahui besamya angka dugaan erosi yang terjadi di lokasi penamhangan pasir Desa Kwadungan Gu11ung. yaitu sebesar
9.87B,54 toriltahun dengan tingkat bahaya erosi tennasuk kateg{lri berat dan .sangat berat. Kondisi seat ini adalah sebagai herillut ; I. Koodisi Filik Lingkumgan a. Hilangnya sebagian lapisan l:llJlah
b. Hilangnya tanaman-tanaman penutup dan pelim.lWlg tanah c. J\danya perubahan tara guna Jahan d. Rusaknya jalan desa
e. Terjadi polusi udara bcrupa debu f. Resiko terjadinya longsor l<arenatebing tidal< berteeas g. Reslko adanya hllnjir di daerah bagiari bawah (Parakan) dengnn adanyo sedimentasi pasir di sungai
111
h. Hih111gnya sebogian pemandangan yang indah dan sejuk di Jereng Gun011g Swnbing i. Atbnya lahan yang tidak. teraiur kan:mt adanytt lubang·lubang bekas galian j.
Kcadaan lahan bekas penambangan pasir yan~ tidal<. reratur dan berll1bang· lubang menyulitkan masyarakat untuk jalan ke lahan penaaian mereka,
k. Adanya ketakUlaD I kekhawatiran sebagian rna...yarakat 1entang terjadinya longsor dan banj ir I. Adanya kekawatiran terjadi loagsor sebtigian masyaralal yang lahan pertaniannya debt dengan lokasi penambangan pasir m. Berkurangnya lr.enyamaoan masyarabt
pengguna jalan karena jalaD desa
n1sak dan herdehu n, Mcngeluhnya
sebagian masyaralw
karena air kolam yang biasa
dipergunakan untuk mendi dan cud aimya mak.in bcrkurang o. Sebagian ll't&yarakat merasa talwt ltrjadi malaJ)cla~w'bencaroa p. Sebagian masyarakat yang mengerti tentang arti lingk1mgan merasa keoewa dan ~ih dengan adany.i pcnambangan pasir di de&\ merel\ll. Mereka kecewa karena lahan yang dulu hija11 dan produlctif menjadi lahan beb!ltuan yang tandus dan gersang, mereka sedih karena tidal< tahu bagaimana nasib anak. cucu 1111:rcka kclak dcngan hil&ngnyatanah sebagni sumber mata peni;wiarian Ulalna. Namun kekecewaan Jan kesedihan mercka tidak dapat tcrungkapkan di forum umum dan tidak dapat berbuat sesuatu untuk mengataslnya karena mcreka bukan pemilik lahan. hanya terpcndam dalam hati dan menjadi pemild1'8Jl mereka. q. Tcrpotongnya alur air tanah dengan te.poto11gnya lereng. 2. Ko•diai Soaial Ekoooml Masyarabt a. Rendahnya tingkat pendidikan masyankat b, Kondisi perckonomian masyarakat dcngan cingkat pendapatan rendah c. Terbatasnya tingkat pemahaman masyarakat tencang lingkungan d. Sistem pertanian yang dijaLankan masih sederhana dan bcOlifut rurun temurun
112
e. Pengwangan
jumlah
pcngangguran
(50
orang)
karcna
scbagisn
ma~yarakat hekerja menjadi tenaga kerja di pomamlrJI11;1111 pasir
f. Pcningkatan pefl8)iasilan scbagian masyarakat (I 00 orang) g.
Pcningkatan lc.escjahtCJlWIhagi masyarakat pemilik ta11ah (25 orang)
h. Pcningkatnn pemasuknn bagi kas desa untuk kepentingan pernhansu1um i. Tumbuhoya kegiatan dan pemasukan uang sccara rutin bagi pemuda karang taruna sehingga bermanfaal untuk kegitWin penemuan dan olah
raga sepak bola/volly. J. Adanya waktu hu~ng yang lehih hagi keluarga karena kaum perempuan
yang berjualan makanan keliling di lok.asi peruunbansan pasir (6 orang] hanya bekcrja dari jam 09.00 - 11.00 WID, .sebclumnya mcrcka bckcrje menjadl pedagang sayur di fl'1SW' dari pagi-
hari.
k. Adanya ketenangan lulti bllgi sebaglan kepala keluarga (~0 orang) karena dengan bekerja di penambangen pasir Ilda penghasilan yang merek.a peroleh untuk menghidupi kehwga mefdca, scbelumnya merelca adalah
pengangguran. I. Mcnlngklltnya 11ilai tanah aJ)llbila
Nllai llU1ah
menunm bicna lahaa bernebelahlJll dengan tebing lokasl pelllllllbaogan pasir yang rawan longsor,
J. .Ko.adbi Kebijakao remeriot:ah Kabapaten Temaoggaog a l:lelum adanya peraruran daerab. yang mellglllUr tentmg penambomgan gnlian c di Kahupaten Temanggung
h. ReJurn ailany11 peraturan yang secara teknis mengatur pengi:lolaan penambangen galian c
c. RcJum adonya kebijakon pengelolecn lingkungon secara khusus pada peirambangan pusir di Desa K wadw1giu1 Gunung. d. Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui in.stansi terlaitnya sudah
herusaha menertibkan dan membina para penambang namun tidak dapat optimal karena beberapa keterhatasan e. Sulitnyo. upaya menertibkan penarnbang untuk menaati peraturan yang ado
113
f. Kurangnya koordinasi Tun Pembina dan T!Dl Tcknis dalarn pelakscuuuln rugasnya g. Pelaksanaan monilOring dart evaluasi ternadap ketertiban pensmbang pasir belum d ilaksanalcan secara rutin dan tcrpadu h. Keterbatasan sumber daya manu>it yaDB berkualitas dalarn bidang
pcngelolaan pertambangan Memperhatikan beberapa faktor tersebut di alas, diperlukan adanya suatu
perencanaan pcngelolaan lingkungiin di lokasi penambangan pasir sehingga dapat menccgah dan mengendalikrut erosi yang terjadi, yailu melalui suatu model pcngelclaan
lingkungan
yang
bcri:clanjutan
dan
padia
akhimya
lllc:an
mcminimalisasi dampak lingkungan fisik dan :.ooiial ekonomt tanpa rnengabawm kesejahteraan masyll13k.at setcmpat,
Memperhatilwl beht:rapa flllior yang mo:inp.ingaruhi li11gginya nllai dupan erosi yang tcrjadi di lokasi pellMlbangnn pasir, analisis dampal( lingkun1J1111 lisik dan sosial ckonomi lccgiatan pellllllbangan. serta kcbijakan pemerintah maka ada bcbempa altematif keb\iak.vi ya.cg dapal dipilih untuk model pcngelo!Ano lingkungan loll.asi pen111nbangan pesir di Dcsa Kwedungan Gunung, yaitu antara laln scbaglll bcrikut : l. Allllmlltif Kehijakan Fisik Lingku11gan : a.
Melnhlisasi (mcmhala•i
dengan aturan-atwan tertenlu sehingga lahan
pcnambangan pesir lidak mak.in meluas) dan n1engbenlibri kegiatan
pcnambangan posir secara lolal
namwi
peloksonaanaannya dilakukan
S1M1ra bertahap den menggunaluio pend.d.alan lu:manusiaan ""'hingga lidllk
mcnimbulkan gejolak !)3da masyarabt b, Melaksanakan kegiaun koTL'ien-a.si llloali dsn pengelolaan tanaman untuk pengendal ian crosi
114
c, Pemerlutah secara tcgos mengharuskan pcnambang untuk mclnkukan kegiatan rcklamasi lahan bekas JlllfllllDban!ll'fl pasir d. Mcnentukari ahematlf rclclamasi Jahan bekas penambangan pasir : •
Daerah agmwisata dengan gardu pandang G11nrutg Swnbing dan Gunung Sindoro. Lahan bekas penambangan pasir merupakan lahan datar yMg luas sehingg;i dapat digunakWI sebagai
81'(;8
parlcir
banganan dan temper parlir yauii luas. Kecematan Kledung mulai tahun 2007 ini direncanakan unl:ulc persiapan mef!iadi daerah agrowi~ata. Pemsmdangan yang indah di Dcsa Kwadungan Gunung dengan law belak.Mr, masyarakal. pet.an( merupakiln 11alah satu potensi agrowisata, - Daerah pemukiman
ptmduduk, k.tlrcna luunpir Scmua nimah ter letak di
lereng yang cursm dan bergelombang schinp.ga lahan yang datar
sangat memungkiokan untuk pcmukiman. Peluang bagus adalali untuk Desa Kzuwiwi k.arena daerah pemukimannya sud.ah termasuk padat dan bcrada di lcnmg-lcrc.m11 yans Sangat cul1lDI. Harga yang ditawarkan adalah Rp. SO.OOO/n1~1cr. Mcnawarkan pada peogusaba untuk mendirikan rumah llakit di lallBJI
beka.~ pcnambangan pMir.
J:>emah ada petugas dari RSU PKU
Muhammadiyah yMg tcrtarik W>tuk mendirikan rumah sakit di lahan bckes pcnambangen pasir l\8mun horga Rp. I 60.000/metcr namun dengan sy111a1 5011 ml adalah merupakan 1anDti hibah/pemberlan (sampai saat ini belum ada kesepakatan karcna adanya ketentuan hibah tersebut). 2. Alterna1if Kebijakan Sosial, Ekonomi dim Ketllll5yarakatan : a. Melaksanakan kegiaten sosielisesi dan penyuluhan tentaflg pemllhomon Jinglwngau hidup pada m~)'am.kal Desa KwudWlgan Gunung rnelalui lembaga-lembaga yang ada di masyarak.at. b. Mclaksanakan kegiatan pcnyuluhan dan praktek pengelolaan tanaman lahan kering yang berwawasan
linglcungan dan siseem pert.anian
heikelanjutan serts mengwitung'kan dari scgi ekonomi pada masyarakat
11.5
petani Ji OeM Kwadungan Gunung
sceara intcnsif Jan ada tenaga
pendampingllfl sena banruan modal c. Pemerintah membcrikan allematif mala pencahwn lain bagi pelllllnbang sehingga lid•k ada gejnlak ~o~ial dan muncul permasalahan bam, caranya odalah mengwlakan program pembangunan di lahan bekas penambangan
yang
berpeluang
ll!encip!Jilum
lnpangan
kcrja
bagi
ma.9yarak.ot
penambang. Apabila nantinya dijl.U.lilum lo~i agruwisala meka mereka l.iapar bekcrja mcnjadi penjual makanan, penigas kcbersihan. pe11iAAA keamanan, pemgas taman, sopir, penjaga karci!I, penunjuk jalan dan lain
51ahagainya. d. Mencipwkan koordinasi dan lintas scktor yeng kuat dalam pcmbinaan don pcngawasan
para pmamb<mg
sehinggii pcnllwan y1t11i; ada dapat
dlmplementasi!Uln secara nyata
c. Membua; Penmran Oaerab tentang pengelolaan penambangan bahan gnlian solongai1 c di Kllbupaten Temanggung 5.7.~ .Pemlllb110 Altel'lladf
lieberapa altem.atif yq
ada selal\iutoya dlpUih dengan berdasar pada pertimbangim ekonomt, sosial dan lingkungan. Ketigll faktor torsebut $8.llga( bcrkaitan dan mendukung tenvujudnya
pcmbongu11W1 yang berkelai:tjutan.
Berdasarkan hal terscbllt maka alteruatlf yang dlpll ih adalah sebag.al bcrilwt : l. Melokalisasi dan menghentikan kegiatan. penambangan pasir secara total agar kernsakan lingknngan tidak meluas, namun pelak.sarumn11annya dilalwkan seeara bertahap dan menggunakan pendekatan kelTlllllusiaan sehingga tidak menimbulkan gejolak pada mosyarakat
'!. Melak.-;anak~n kegiatan l<.onserva.si tanah dim pengelotaan tamunan wtluk pcngendalian erosi 3. Melaksanakan kegiatan sosiahsasl dao penyuluhan tentang pemahaman lingkw1gan hidup pada masyarabl.
Desa Kwadungan Gun1111g melalui
116
lembegc-Iembaga yang ada di masyarakat sehingga tumbuh budaya sadar d.an peduli I ingl<.ungan 4. Melaksanakao kegiatan peJJYll]uhan d3n praktek peagelolaan tanaman 1..11a11 kering yang berwawasan lingk.ungan dan sistcm pertanian berkelanjutan dan mengunnmgkan
SCC8l'3
ekonomi pads masyarakat petani di Desa KwadL1llg1111
Genung secara imensif dsn ada tenage peodampingan 5. Pcmcrintah bcrusaha memberiksn altcmatif m ata peocaharian !ain ba!l,i penarnbeng sehlngga tidak ada gejolak sosial clan permesalahan baru, terutama pabila nantinya menjadi loka~ agrowisal.a mercka dapat dlusahakan menjadi tenaga kerja seperti petugas kebelSiban, penjaga keamanan, petugas parl(.ir, dan lain sebagainya. 6. Meneiptakan koordinasi dsn liDtas sektor yang kuat da.lam pembinun dan pengawasan
para
pcnambtlng
scbingga
pcrnturan
yang
ada
dapat
dim plcmentasikan secara nyaia 7. Mernbuat Peramran Dacrah tenlang pertambaagan banan galian c di Kabepaten Temanggung &. Menentukan
alternatif kegiatan reldamasi lahao bckas penambangan pasir
sebagai dacrah agrowisata, yaitu dibangunnya ternpat bermain aMk, gardu paadang Gunung Sumbing dan GWlWlg Siodoro, tempat parkir, tempat berjualan makanan, jajanan dAn k«ajiruw khas Kabupaten Temanggung.
mushola, kamar mandi dan we WDllJlJ, temper pentas k.escnian yang letaknya berada di Jahan bekas penambengan pasir. Sedaogkan untuk lahan di sekitar
bekas penambanga» yang masiJi ~ tembekau.jagung dan bawang m~
Laban hijau dengan tanaman ditanami pobonjeruk yang tumpangsari
dengan cabe. Pengunjung daper nai.k rurun bukit sarubi] melihat pemandangan
indah serta mcmetlk dan menikmati buab jeruk yang ada. Tanaman jeruk dan cabe yang dihasilkan selanjutnya mcnjadi produlctifitas unggulan berkaitan dengan rencaoa dibangunnya pasar buab dan sayur di Desa Tlahap Kecamatan Kl<:dung. Dengsn demikian ada dua keuntungan, yaitu menjadi daya tarik agmwisata dan daya j ual di pasar bueh.. Tanaman jeruk dan cabe tumbuh
dengan baik dengan kondisi tanah di Desa K wadungan Gunung sebingge tidak
117
ada permasalaban, s11dah diuji coba dan llasilnya bagus, Dengan demikian tansh yang dilluruhkan unluk reklamasi lahan tidak begitu besar karena sebagian lokasi untuk pembangoran sarana fisik. Di sekitar bangunan fisik beropa paving. dengan sela-sela rumput. Rumput memb~
tanah lebih
sedikit daripada tanaman bcrkayu. 5. 7.6. Kaji.ao l>ampak Sela~jutrlya rencana k.ebijakan yang te!ah dipilih dik.aj i Iagi tentang dampak.nya, baik dampak sosial, ekonomi maupun lingkungsn bagi masyarakat, buruh tembang, pongusoha maupun pemerintah.
Uebernpa Ital yang dapat
adanya kecendenmgan para ~milik tanah merasa kel>ern.WI karena swus tunoh txlnloh milik mereka
-
ti
-
sebagen masyarakat merasa lega dB.II aman karena kekhawatin\11 mereka tcrhadap meluasnya kerusakan lingkung3n akan tcrhapus
-
kecenderungan jumlah pcngangguran akan mcnir>gkat karena jumlah 1e11agii lc.c1ju di penambengan
-
paslr cukup banyak
kemiskinan akan tcrus berlanjut apabila tcnaga kerja di pe11ambangan pa.~it tidak diberikan 1!ltematif peketjaan lain, kareoa merek.a semua tidak mempunyei laban untuk digarap
118
sebagisn mssyarskat yang bekerja di penambengan akan merasa susah don bingung bi)a mcreka hanls bahaiti bekcrja sisem penanian :y-ang dijalankan masyarakat sudah lama dan bersifat turun ternurun sehingga pcnyuluhan peJtanian tentang
sistem pertanian
agribisnis dan berwawasan lingkungan yang diberikan mungltin tidak mudah diterima oleh masyarakal; masyarakat membutuhkan "lllklu dan kepercaysan untu.k beralih sislemlcanl pengelolaaa ranamea maupun konservasi tanah mereka adanya keeenderungan perubahan sikap den peri!aku ma.~yarakal apabila banyak orang luar daerah dengan budllya yang beraneka ragam yang masuk mengunjungi loka~wisata dan berinteraksidengan masysrakat, adanya k.esu1 i tan masyarakat Wltuk merubah pola pik:ir baik dalam sistem
pertanian, lingkung)ln hidup maupun pcrubahan mata pencaharian terwujudnya ketcrpaduan yang sinergis dan koordinatif anr.ar selaor dalam pembinaan den pengawasan para pcnamb1111g sehingga implementasi peraturan dapet d i'Mlj udlcaJi secara nyata 2. Dampak Ekonorn i Dampak ekonomi yang kemungkinan timbul dengan adonya kcbijakan yang
dipilih yaitu : adanya pt:uurunan pcnd•pil;m leas desa dari hasil penambangan pasir adanya penurunan pe!ldapaam masyarakat apabila beralih .kcmbali meajadi buruh tani sistem lama {3.2 % darijwnlah penduduk) adanya renuninan pendapatm peri(apita pendudu.k lcarena hilangnya mata pencaharian sebsgal buruh tambeng ats.upun penj ual mak.anan di lokasi penambangan paslr (6,05 % darijumlah penduduk.) -
edanya pcouruu..n pendapatao kalang wuna desa adanya pcndapalllll kas desa dengmi dibangunoya daerah agrowisata, walsupun tidak sebesar peoambanJliln psir namun beri(elanjutan. adanya pelusng berusaha dan bekerja bagi warga masyaraka! sekitar dalam mendukung
daerah
agrowisata,
seperti
mcnjadi
penjual
119
mllkanM)jajarumlkerajinan khas Temanggung, penjaga keemanen, pcrugas kebersihan, penunjuk jalan, daa lain sebagaiaya. 3. Dampak Lingkungan Dampak lingkungan yang kernonglinan timbul dengan adanyakebijakan yang
dipil ih yaitu : adanya
kecenderungan
mcnlJNIUlya tingkat erosi
dengan adanya
pengcloiaan tanaman dan k0tl5'ef"vasi lllnah yang berwawasaa lingkungan. tidak ada lagi pasir yang masuk ke sungai sehingga sediment1l..~ipa.sir di smgai dapat dicegah
-
berkurangnya polusi udara tumbuhnya budnya sadar lingknngan di lingkunglll masyarakat, pengusaha dan
birokrasi di Kabupaun Temanggiwg
1umbuhnya kctaalM semua pihak pada hu.kum lingJcungan dengan adanya peraturan daerah lllntani: pcnambangan bahan galian c di Kabupaum Temanggung terwujudnya sistero pettanian yang bc.wawa.san lingk.ungan S.1. 7. PengambOaa Kep1tu1u dAll l•plemenwi Kellijall.an
Menglc.aji suatu kebijakan tidak. bisa dilcpasl
Kebijalc&n yang diombil lulru$ dapat diterima, dapat
implemcnca.sikan secara nyata, clan b<.·rlu:lanjuWi. Pembangunan berKelanjutan ~Mgal
berkaitan crat dengan kc:sa.daran rentang tillJl};ungan hidup. l'embllngunan
herkelllnjutan adalah pcmbang1.111a11 YllO& dillljuk.an untuk. memenuhi kebutuhan saat ini tan.pa mengabailrnn kebutuhan generssi
m&s1
mcndal3ng da lam
mencuk.upi kebutuhao mereka, Pengambilan keputasan meropllkaa sual:u proses di mana seseorang aiau sckclompok mengevaluasi
informasi untult
onuig
meaghimpun, menilai d311
manulusk.an sesuasu,
KepuCUsan yang
menyangkut orang banyal( akan runtit k.arena pihak-pihak yang t.erlihat sangat banyak dan bengam, kepentingan sangat beraglUll, calrupannya sangat luas dan konsekuensi su.atu kepotusan alcan benlampak luas multidimeosi.
120
llerdasarkan behcr11pa altcmatif yang dipilih maka diambil kcpulu~nn
tcnlllng kcbijalom model peu~lolaan ling)rnngan Jokasi pe11ambw1goU1 pasir di Desa Kwadungan Gunung yaitu sebagai salah satu lokasi agrowiseta dari Kccarnatan Klcdung dongan gatdu pandang Gunung Sindoro dan Suatbing. Pembsngunan di Kecamatan Kledung pada tahun 2007 ini diara.hkan untuk.
mcnduk.ung persiapen Kecamatan Klcdung mcnjadi
i>otensi yang dimilild adalah adanya
keindahan alam di Dcsa Kwadungan Gunung dengan latar belakang pemandangan Gunung Swnbiog dan Gunung Sindoro.
Po1.e11si sumbcr day• manusla
n111syanJlcnt Desa K wadungori Gunung yang ramah dan bermata pcncaharien petani mendukung agrowisata Kebijalcan yang terpilih dalam pelaksanaannya dilalcsanal
Dulrnngan dano ilim SDM horos oda scliinsga kegiatan yang a.kllD
dilak.sauakan dalam menginplementA.sllcan kcbijakan lapangan dapal terw~jud.
S4'l:W'lt
nyata dan cfdJif di
Kc:kuawi dan implementasi suatu kebijalcan akan
terwajud dengan didukung falctor-faktor pcndulcWlg, yain.1 sumber daya manu.~ia.. kelembaj!aan, dasla, dari lu1kumlperal.w'an. 5.7.7.1.fri-.ip-priftsip Wdam model petigelolaao lillgli.uagao ptaimhllngan
pasirdi Oesa Kwaduoga• Guu~ Percocana.an pengelojaan Jingkungllll akan efelctif bila memperluttikan sekror ckonomi, sosial clan lingkungan sehingga kebijakan yang diambil .sebogai
kcpemsan tidak hanya kebijal(au yang bersita: secant tcknis lingkungun namun juga bebcrapa kebijak.an yang tert<.ait.
Pada pcoolilian ini kebijak.an model
pengelolaan lirtgl(ungan lokasi penan1ballga11 pasir di Desa K wadungan Gunung dilaksanakan dengan berdssarkan prinsip-prinsip sebagai bcrik.ut :
121
I. Me~11judlutn pcmberdayaan masyan
merupakan
upaya meningkalkan hark.at lapisan masyarakat dAn pnbadi manusia. 'tujuau pemberdayaan
masyarakal
pada
dasamya
adalah
unluk
membantu
pengembangan manusiawi yang otentik dan integral dari masyarakat lemsh,
rentan, miskin, marjinal dan kaum kecil, sclain itu juga unmk rncmbcrdayalcaa k.clompok-kclompok 111asylll1'lca1 terscbur secara sosio ekoaomis sehingga mereka dapat lebih mandiri dan dapat memcnuhi kebutuhan dasar hidup
mereka, namnn sangg11p berpcran serta dalam pengemhltngan masyarakat. Lima strategi pemberdayaan masyarabt me11urut Ismawan dalam Sumaryadi {2005) dilaksarulkan dalam pcngclolaan lingkungan, meliputi : • program J>l<"g~mb""8Jlll $umber iby11 manusia - program pengembangan kcle111bagaan kelompak
- program pcmupukan modal swasta - program pengembangan usaha produktif - program penyedio.aninforma.'li tepat gunn Pencapaian rujuan pengelotaen linskw111an hldup tllutn 1.o:rcapai jika semua s1akeholders termasuk juga ma.,yaralcat dillbatk.ao secara in1ensi~
karena masyarakat m.imi liki pela pcnyelesaian masalah maupun komurnen umuk \erlibat dalam pembangunan ~
Illa$. Subslansi linglumgau hidup
beserta dampak pengelolaannya secnra langi;ung bcrakibst pada masyarakat,
111111~ keu:rlibaU!u m11:(yaraluat ak2ul mep:mmdah petiyelesaian masalah yang timbul dari bcrbaga.i kegiatan pembangunan
yang berkauen
dengan
pengelolaan linglamgan hidup. 2. Melaksaoauo pemba11guna• bcd:ela11j11tan Paradigms
pembangwian bcrkelai1jtltan harus menjodi scuan utama
o:Jalam setep jenis kegjatan pentbangunan U."Wmb.
Komisi Dunia uutuk
Lingkungan Win Pembangunan {WCED) men
memenuhi
kebutuh81l genera:;i sckarang
tanpa mengorbankan
kemampuan genera.qi yang akw1 datang unluk. memenuhi kebutuhan mcrcka
122
scndiri,
Agar penyelcnggaraan pembengunan tc:tap cfclctif mnka harus
dipastikan bahw11 pcmbangunan yo.ng dilaksimak.an harus aspinltif, rendah resiko dan konflik lingkun~
Segcnap komponeu pengclola lingkungan
hidup yang terdiri dari delapan pelaku lingkungan hidnp harus dilibatlcan (Tangkilisan dalarn As'sd, 2005). Pelaku Jingkungan hidup tersebut adalah : nirokrasi scbagai fl).'.jilitator
-
Legislatifsebagai kc1ntrul Y udikatif seb&IVli penegak hukum
-
LSM sebagai pcndamping
-
Perguruan Tingsi sebagai lembaga koesultanf Pengusaha scbagai pihak yang berlmlggungjawab
-
Masyarakal. sebagll.i pihak yang mellllc sanakan Tokohmasyaral
3. Mewuiudlulo kepe1»erilllalwl yaag 'hllik Mardlasmo dalam As'ad (2005} men.b-emukllkao bahwa orientnsi pemhangunan sektor publik a.deleh untuk rnenciptakan good l(Owirmnce otau kepemerintahim yani bllik. Men111u1 UNDP dalam As"ad (2005) karakterlstlk pcmerintahan yang balk
IJdalah adanya participali<m. rule of law,
responsivenes,C()1JSC/1$U.S cremation; P.'}llity. 'jfectlill!~ssand ~fflclency,occuumobiliry. lranJJla/'en1:y.
4. .Memperh-tikaa aspck -1a1, ekoll<Jmidan li..gkungaa
Aspck ekonomi, soslal dim lingkung311 herus dipematikan wttuk mewujudkan pembangunan beskelaniutan.
:Salah satu syaral dalam
pembangunan berwawasan lingkimgan Rdalah btlbwa pembangunan itu sacat dengan nilai, daiam arti bahwa pembangunan harus diQfientasikan unt\tk mencapal tujuan ekologis, sosial dM ekonomi.
123
5.7.7.2. Laagbll - lllngkah pelak!aoaao Model penambaag110 pll.!ir di Langkah-\angkah
{kg
yang
KwlU!uag .. Ga11uag
dilaksanakan
pengelolsan Jingkungan peMmbangan guna mewujudkan
beberapa
peagelolaao liagk.. 1ga11
dalam
pelaksanaan
mode I
pasir di Desa Kwadungan Gunung adalah
kebijalcan yang terpilih, scmua kebijakan saling
berkaiten tlan .hir Y!l.118 sama.
Langkah-lilngkahnya adalah sebagai beril.'.ut : I. Tahap Pel'8iapa• Kegj8tao
Tahap pcrniapan saitgllt pcnling
unluk dilaksana.kan agar dalam
pelaksanaan kegialan seglila sesuallllly• suw.t. tereneana dengan bail< dan tegiatan dapat dilak."'lllakan sesuai dtngan tujuan utama, Tahap perstapan
terdiri dari tii:a a.~pek. yaitu aspelc adminiSlral.ir, aspek pemerinlahan dan aspek lt~lembagaanik.emasyar.ika1a11. Aspek administro1if:
Pcnyusunan P~nturan l)acrah teniang pcdoman umum pcngt:loh1an keg!atan pcnambangan baban g&liaR c di Kabupamn Tcmanggung Pcnyusunan
Peraturan
Btipati tentang
plOd.oman teknis
pengelnlaan
keglatan penambangan bahan galiu c di Ke.bupaleJl Tema.oggung Sul'\\t
l'embuatan
lidnnlll
ISupati rentnng
pcJllltluh1an
kcgiatan
penambangan bahan gaJiall c di Kabupalm Temanggung Pcmbuatan
Surat
Keputusan Bupati tentang Tim Pembina Kegiatan
Ptmbangunan Agrowisata di Des& 1(Wlldungan Gunung Pembuatan
Surat Keputusan Bupali lentang Tim Pelaksana Kegiatan
Pembangunan Agrnwisala di Desa Kwadungao Gun.Wtg Pcmbuatan
rcOOIM
pembanguaan
anwiu
agrowisaui
satU1U1
di
.kcgialml (RASK) untuk kegiatan
Desa Kwadungllll Gunung Kecwnatan
Kledung Panbuatan rencana
124
Aspek Pemerintahan :
-
Menunjuk Tim Pembina Kcgiatan Pcmbanguaan Agrowi311ta di Dcsa Kwadungan Gunung
-
McnUQiulr. Tim Perencana Kegiatan Pembangunan Agrowisata di Dcsa
Kwadungan Uunung -
Mcngadakan rapat-rapat koordinasi antar sektor yang berkaitan dengan l<.egiatan agrowisata di Desa KwadUllg;ui Oummg Keco.matan Kledung
- Mcngirimkan personal untuk dididi.k dan dilatih berkaitan dcngan kcgiawi agrowisata - Mencsri dana untuk pelaksanaan kegia!all As!'Ck Ketembagaan/Kemasyarakatan : - Mengadakan kcgiwn kcgiatan
pcnggalian masalah dan penyu!>llnan reru:ana
da,lam menangani
kcgialan
pcnambangan
pasir dengan
ma~nalaJ• 111eluJe pcrcncaullltll pcmbangurnin yang partisipatif sepert\
PRA
(Participatory
Rural
Appraisal),
DAMAS
Masyarakat) atsu 1'3MD (Perencanaan Partisipatif
(Pemberdayaan Pembangunan
Masyarakat Desa), - Apabila sesoai deng:an konsep agrowisata rnaka selanjutnya mengadakan sosialisasi awal clan mengajak masyarakat untuk mercneanakan kcgiatan Jan pcmbangunan yang berbitan dengan agrowisata di Desa K wadungan Gunung
- Mengadakan pendekatan pada masyarakat melalui lembaga-lembaga yang ada, tokoh masyarakat, tokoh agama, tt>koh wanita clan tokoh pemuda. -
Mcngajalc masyarskat Wltuk ikut berperan aktif dalam semua tahap pelaksanaan kegialan agrowisata di Desa K wedungan Gw1ung
2. Tahap Pelaksaoau Keeiatan
Tahap pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi beberapa r.ahap, yaitu : a. Kegiatao mewujudkan bwbva SlUlar clan keoedulian lingkungan pada .scgenap stakeholdeis yans terlibat d•lam kegiatan agrowisma
125
Kcgiatan ini dilaksanaL:an herupa kegiatan sosialisasi, penyuluhan, seminar,
curah pend..plll.. penycbaran leaflet dan brosur pada scmua
stakeholders yang terli bat sepetti aparal pemerintah kabupaten, aparat kecamaten, pcmerintab desa, pengurus lemhaga-lenhilglt desa sepeni LKMD, BPD, TP.PKK., UED, Karang Taruna, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh
agama, para pcmuda, Jcaum percmpuan, own miskin dan
terpinggirkan, pekerja di peilWllbisngan pasir, pemilik tanah, penyewa tanah, dan pengu.o;aha. Kegialan ini dilaksanakan diketuai oleh Happedalda,
nleh sebuah Tim Y'11&
Kegiatan ini dih.uaplcan akan mewujudkan
persamaan persepsi di scmua pihak t.entang pemahaman linglamg;m hidup dnn
menumbuhlmn budaya sadar dJlo peduli Jingkwigan dalam setiap
bidang
kehidupan merekli. Kegiatan dila'ksanak.an secara ~r1ahap dan
yan& mendf!kati lokasi !'Ull'.cholders berada.
tcmpamya di tempat
Mi.:aln)'ll
unwl aparat
pemerint.ah k.Jlbull"'ten tempatnya di kabupaten, sedsngkan untuk masyarak.U desa di belai desa Blau rwnah penduduk
SCl'(:ffip!ll.
Biaya
dtbebankan psda antuan pc1uerirWJ1 lcabup!llen s<-Tlll swadaya masyarakat,
Mater\ dan metode yang d:ilaksanakan l'llCllyesuaikan denga:n siruasi kondisi dan latar belakang sumber daya msnu~ia y1111g ada sehlngga mudah dilanglulp dan ditorima mawi yang diherikan guna mewujudkmt tujuan sesuai yang diharopbn. b. Kpgjntan melqb.Laa'i
dull 1nenghenti!y!n
kegjnmn
pawnban!'.M
Kegiatan ini dilakul
gcjolak sosial.
linglcungan
maka kegiatan iui llkan mudah unruk dilaksanaksn.
Pemi:rintah. juga m~beribn alrematif mala pmicalwian lain sehingga masyarakat yang bekerja
di penambangan pa.•ir tidak run lerlunta-lunta
nasibnya karena kchilangao pelcetjaan, yaitu dengan ikut ambil bagian menjadi
tenaga
kerja
yang berkaitan denga11 kcgiatan
agrowiseta.
126
Scbclurn kegietan pcnambmgan dinyatakan diretup secara resmi dan dilaks..mdcan peneniban oleh aparat. terlebih dahulu dilakukan pendekacan dan pemahaman pada para penembang pasir nielalui kepela desa setempat
dan tokoh-tokoh yang dianut dan disegani oleh mereka. Kegiatan mclokalisasi dilakukan dengan tujuan untuh mencegah mel uasnys lohnn portanian yang dij ual atau disc:wakan untuk diambil pasirnya. Dibakukau Wot! diretaplum pcralur.m yang .ketat oleh Pemerintah
Desa, Kecarnatan clan Kllbupatcsi tentang aturan penyewaan atau pcnjW1lan tanah ~ntuk l:egiatan penambangan
fl!L~ir, sehingga ada
kecenderungaa masyanilt untuk enGglUl menyewakan/menjual tana.lmya. Oibcrlnkukonnya s.nk!ti ~
tegas dan nyata pada pihak-pihak
yang melanggaT ketentuan p.:nutupH11 pi:nambangan pasir, pengawasan secara ketat di
18j)8!1gan juga dilaksanakan dcngan dibantu oleh
masyarakat sctempa.t. De~
.daoya pengawa"811 rlari masyaraka1 maka
akan leblh mcmwlahkan peng;twuan dan lebih efelctlf. c. Ke11i•!@n pcngeJo!w tgnaman clan kon.'!ffi'asi !Mah bcri)@$js !TU!SWaisAI. Hal petlalN yang lwus dilan.pult Jahtm perencanaan konservasi tanah. adalah mc:ngetahui tingkat babaya erosi yang t.crjadi sena takt.orfaktor penyeb11b erosi (tclah diunikan p.lda bab di bagian depan). Pengelolaan tanamaa dan konscrv..si tanab yang tepat Akon dapet mengendalikan erosi y:ing lerjadi dl loka.s.i pcnambar1g1111 pasir. Kcmudian
dicari kcitpalan pe1188J11>aan lal\o'Ul deogan m121ggunak.ao sk:or dan klasiflkas]
k.aralctcfistik suatu lalulrt yang ditelapkan oleb Balai
Reh.abilltasi Lahan dan Konservasi Tanah, Oepertemen K.chutanan (Asdak., 2004). Desa Kwadung.in (lunungtennasuk daerah deogan $kor 195 (kawasan lindung) dan skor 165 (lcnwasan penyangga). KawllSml lindung adalah kawl.'WI yang ditetapb11 Jt:llg11J1 fungsi utama rnelindungt kelestarian lin8kungan hidup yang menaikup sumber daya alaro dan
sumber
da)'a
buatan {K.hadiyanlo. 2005).
Di antara komponen I ISLE, faldor yang dapat dikcndalikan untuk mencegah erosi adalah faktor peoge4oloan tanamon, konscrvasi tenah dan
127
topografi. Hal primip yang barus dibcrikan pada petani Desa Kwadungan Guoung adal ah bah W>1 kerusW.n tllUsh allihllt erosi yang tcrjadi pada lahan-lahao mcreka akan menurunkan produktivitas per satuan luas. Dengan pengertian ini diharapkan lehih mudah menganthkan petani untuk
selalu bertindak dalam perspelctifusaha konservasitanah dan air. Kendala yang sering dibadapi adalah babwa sebagian ma.~yarakat petani enggan untuk. melak.ubn proses peruhahan. J'engendalian erosi
melalui teknil< konscrvasi sering tidalt
lltllJlSWlg diterima
ka.rena
rendahnya pendidi.kan petan~ biasanya mereka psda tahap awal acuh tak acuh meski didalllngi penyuluh.
Untuk iru pemberdayaan mnsyarekat
harus selalu di~k.&n dalam 9el.iap perencanaan, pcll>ksanaan dan pengawasan kegia1&1 pcrtanian merekll. Adanya pelibatan masyarakat
dalam scuap lallap kegiatan akan Pemberdayas» masyarabl lcornampuan petani
mewujudkan tereapainya Jujuan.
pnani alan
mewujudkan twnbuhnya
untuk meni,-etahoi pennasalahsn merekll yong
scben"1t1ya tA:rjadi don
1Umbuhn)11
kcsadaran pada diri mereke untuk
mengatasi pc:nnasalahan yw1g llWl sesuai deugan keburuhan dan kemampuan mereka.
Dinas l'crtanian bckerjasama dcngan Dinas
Parlwisata dan Dinas Hutbun dan KSOA memoti'1asi dan memfasilitasi masyarakat
petani Wtllik
beralih menjadi pctani agribisnis yang
berwawasan lingku11g1111. Kcberhasilan konscrwsj taoah ~Ulllg peda pennasallihan
erosi, kese5wiian lahan dengan tindabn konservasi dihubungkan de11gan si stern pertan ian atau penggunaan lahln, seberapa jauh pengsuoa lahan merasa penting untuk mcngadopsi tlndakan konservasi, dan bantuan teknis dan non teknis yang ada (13him. 2004). Berikul ini mcrupalwl uraiao.
untuk. masing-masi ng lindatau ita. Ttndakan agronomis, berdasalklm pada peranan Jumbllhan penurup
tanah dalam mengv.rangi erosi.
f'felrtivitas tumbuhan dalam
melindungi tanah bergantung pada kenipatan dan morfologisnya. Tipe
128
pcngclolaan tanaman yang dapat dilaksanaka» di lokasi peaembangau pasir adalah sd>21gai bcrikut : rotasi ianaman, yaitu menanami lahan dengan tanaman yang bcrurutan menurut willll terrenm sepanjang tahun. Karena laju erosi di lokasi penambangan pasir termasuk tinggi maka frekuensl pcrtenaman bcrbaris sepert! jagung, kaumg-kacangan clan sayuran dlusuhuluut rcndah (l!t:kali dalam lima tahun). Tanaman kedela! sangat baik untuk ditanam karena tanaman ini mempunyai kemampuan tinggi dalam mene;urangi erosi (kanopi tanaman kedelai lebat dan berada dekar pennukaan tanah).
Rerumputon
dan leguminosa dapat dimasukksn dalam sistem rotasi tanaman
karena baik lllltuk mcngcndttlikan erosi dan juga meningkatkan produksi tenarnsn utama. -
Tanaman penulup tanah, blasanya dari jenis lcguminosa. Ptrtanaman jalur, pembuatan jalur dilakukan menurut kontur ateu wgak luru~ tcrlutdap arah lcrcng klm:na tingkai kcmiringan lerena lolwi pena111bang«n pMir lebih dari 13%. Tanaman yang ditanam di dalam jalur dilakukan secara ro'8si dan pada lereng yang lebih csram dilakuk.an pcnanaman rumput. Jalur digunabn sebags.i penyangga dengan ukuran lebar aolll8r 2-4 meccr. Pertanaman ganda, dilokukan unttlk meningkatkan produlc.si per
sateen luas daio mcmberikan perllndungan bagi tanah rerhadap
erosi.
Pertanaman ganda dapat dilalcukan dengan pertanaman
herurutan atau menwnbuhkan larullnan lebih dari satu pada suatu areal.
Pertansman dengan kerapatan tinggi unluk mcnceg,ah erosi -
Pembcrien mulsa dari j.:nis sisa turnbuhan untuk melinduogi tanah dari pcngaruh butinut hujan, mengurangi kecepatan limpasan
permukaan dun angin. -
Pengtd<>latm Tanoh, ditujuk.an untuk menjaga kcsubumn tanah. Tanah yang keauburannya dipcrtalmlum dapnt meningk.atkan hasil tanaman
129
dan mcminimalkan
dilakukan
laju erosi.
tanah yang dapat
Pengelolaan
di lokasi penombongan pasir meliputi pemeliharaan
kandtmgan bahan organik tanah dan pcnstabilan tanah, praktek pembajakan tidak dapat dilllkukan karcna lahan yamg miring.
Penambahan bahan organik tanah berfungsi untuk mempertahankan ke~uhW11n tanah, mcninglcatian lrekohcsifan tanah, meninglcatlcan kapasitas tanah untulc meretensi air dan menstabilkan agregat tanah sehingga sccara tidal< langstmg dapat mengendalikan laju ero.
polivalen dan bermacam-macam polimer sintetis dapat ditambahlcall untulc mengilcat partikcl-rwtikel
tanah ke dalam agrega1-agrceat
(Morgan dalam Rahim, 2004). Metode Mekanis, dilnkuknn pembuotan sengkedan menunn kontur,
pembuatan tcraserring dan seogkedan menuna
ata11
k.ontur
pembuatan jalan air.
Penggunaan
diper:siapkan untuk tempat tumbuh
tanaman tertentu sepern kacang-.kacangan atau sayuran. Pembuatan sengkedan juga membantu mengurangi lajunya run o.ff· dan allrao pennukaan yang lamban sangat kurang daya kemampuannya untuk
memindahkan mu menghanyutkan lapisan
lo(I
soil. Karena Jahanya
l&,'J111>iSUk mimg lllUa diJa)mkan leras PangkU, yaitu seperti bangku. Sisi-sisi tegak dari teeas sebaiknya ditanami rerumputan yang dapat
mcningkatkan daya pertebingannya at.au diberi ba1u-hatu. d. Kegiatan si~tem pertanian bttwawasan lingkungan dGP bersifot awibnis Sistem pertanian berwawasan lingkungan dilalwkan sesuai dcngan teknik pengelolaan tanaman dan konservasi tanah yang di1111jw'kan si:hingga 1idak merusak lingkungan, bahkan dapat meaagendalikan laju
crost. Ke1U1tungan ekonomi dari sistem pertanian temp diperhatikan juga karena sebagian besar petani di Desa Kwadungan Gwiung adalah petani miskin schingga hsrus diupayakan basil pertanian yang diperoleh juga menguntungkan secara ekonomi. Salah S4tunya adabh dengan sistem
pcrtanian
agriblsnis
yai1g menunjang
agrowisata.
Pemberdayaan
130
masyarakat ictap harus dikcdcp>•knn agar sistern pertanian ini dnpot
terwujuJ secara nyata .W1 betkelanjutan. Dinas Pertanian bekerjasama dengan Uinas Pariwisata, Oinas Hutben dan KSDA. Kantor Koperasi, Bagian Perckonomian dan Pemerintah Oesa memfasilitasi dan memotivasi m.syarak:l! setempat,
e. Kcgiallln reklamasi lnhan bekas oenrunharogan pasir sooara k:n!adu Dengaa dihcntikaunya kcgiaian peniu11baJ1g11n pasir maka langkah selanjutnya yang hanis dilak\Un adllah me.retlamasi Jahan betas
penambangan pasir yang penuh dengan banihak dan ber}ubang-)ubang. Tahap
pertama
yang dilaklikan
.dahih
mcratakan
Jahan dengan
menggunnkan alat berat gehif1gga tidolc. bcrlubang-lubeag den mcnjadi datar,
Selanjutnya dilalrulaui penutupan lahao dr:ngiin behan-bislum
organilc. dari jcnis sisa-sisa turnbuhan sepcrti jerami, rerumputan, sayur-
sayuran dan mencrima wugan Wlah. Masyarakat difasililaSi scbingga tiap habis panen, sisa-sia tanainan jagung, tembaksu maupun ssyur-sayuran
tidak dibakn namun dibuang ke lahao hanthulc. Scuro bcrtahap tanah abn tumbuh di 1llaS bandlak, ~lanjurnya diLmooni llc:uglMI iw111111an y!lllg tahan dengao koodisi wtall Ptiir.
Setain itu juga dilallsanakan
pengurugan dengan tanah khusus lllltuk lokasi-lokasi )lang dieencanakan untuk dit.anami tamman.
Sehagian lahan ditutup dengan pavins dan
rurnput k.arena di~nakan sebagai lokasi parkir dan wnna bermain. Kegiatao reklamesi lahau ini cm:mbutuhkan biaya dan tcnaga yang besar serta waktu yang lama brena scmua lapiS1111 tanah yaag Ilda sudah
hilang sem ua, K.egiatan rddamasi lalw1 ditelleanakan dan di laksanalcan secsra 11.'.rpadu •ntJIC stakeholder.; yang ler\ibal, yaitu pemerintah, pcngusaha daa ma.")'llnkat dalam mekasnism& pembordayaao IWlS)'lllllkat T anpa adanya ketetplduan RnCaOa rcldamasi lahan aU.1 sul ii Jan lama
terwojud, Dalam jmgb waktll lel181lu, aplbila sudah ada lapisan taoah yang terbentuk maka mulai dit.anam tumbunan tertentu yang dapat tum huh pada lahan tandus atau laban pasir.
131
f. Kegiotan oemhll1lg1111a11 sa.r1111a dan oras!ll'lllla lolulsi wowisota. Dengan lahan yang sudah datar dan lapisan b(Mth.:Jr. sudah tcrtutup
maka mulai dilaksanakan kegiatan pembangunan lokasi agrowi~ta.
sarans dan prasarana
Pemberdayaan masyarakat dan pelibatan semua
stakholdets harus selalu diwujudkan dalam pereneanaan, pelaksanaan dan peangawasan, Masyarakat ootemp
tahap perencaean sehingga ide-ide
aUlu
proyek pembangunan yang
dikt:rjakan dapat diterima oleh masyarakat.
Dalam pelaksanaan juga
masyaraka; dilibatkao, misalnya sebagat tenaga kerja (padat karaya atau swa k.elola ), pemcsanan snack dan makanan tenaga kerja ataupun hat-hat lain yang dibutuhkan dalam pclaksanaan kcgiAtru1 dan ado masyamet yang maropu mengerjakannya.
masyarakat, direncaoakan
Proyek pembangunan yang dlterlma oleh dan dilaksanakan bersama masyaralcat akan
mewajudk.an pembanguoan yang berkc:laajutan. dalam arti tidak dimsak oleh masyarekat
karena
masyaralcat
ikut merasa mc:milik.i hasil
pembangunan tersebul. Pembangunan sarana fisik berupe bangunan dan jalan harus memperhatikan aspek lingkungan sehingga jangka pendek mapun jangka panjangnya lldak meru.o;ak llngkungan hidup. Masyarakal. juge dilll»ltluln dalam kegiatan mengelola keaiatan agmwisala, masyarsk.at petani dipusiapkan
untuk lrunjungan ke lllhan
pertanian mereka, pcnjual makanan dari masyarakat setempot dengan ciri khas mallanan Temaaggung, petugas kebersihen dan lain-lainnya. Namun kuahts dan kuantilaS SOM tetap dipematikan schingga mutu pariwisata berwawasan iingkung1111 tetap tcrjaga. g. Kegiat811 nromosi kellflriwiAAlaan Langkah selanjutnya adalah kegiatan
promos], tanpo danyn
keginwn promoei maka lokasi egrowlsaia llkan sepi pe11gunjung dan titlak tiikenal uleh m~)'11rai<.ld. lain sehingga tujuan dari pembangwwi tidal< akan
tereapai.
Kegiatan promosi ini juga diwujudkan melalui pembcrdayaan masyarakat, Keglatan promosi dilaksanakan melalui ildan di radio-radio.
masuk
ke program
sekoleh-sckoleh,
sural
kabar,
132
penyeharan leaflet dan brosur, penyebaran informasi ke berbagai imtansi pemerintah dan lembaga-lembega k.ema~yar.:ika!an di semua desa dan pcmasangan spimduk Ji beberapa lempill stntll:gis. lJnlUk promosi awal
dapat dilakuka.n beberapa pentas kcsenian yang bernalilskan l>udaya setcrnpat daTI dimainkAR oleh masyarakst setempat juga. h. Kegiatan agmwisata
Sarana dan prasarana sudah ada ditunjang swnber daya manusis yang mcncukupi dan adanya promosi maka diharapkan lokasi agrowisata de11gltl1 gardu paodang ke md1 Gunung Sumbing dlill Sindoro a.kan menarik pengun.iung bail dari dalam maupun Juar dacrah.
Semua
kcgiatan di lokasi agrowisata harus berwawasan lingkungan, !!ehingga kclesarian
linglmngan benar-benar terja£ll.
Faktor kcbersihan jsga
diperhatik.an sehingga dua buah sungai yang ada di lokasi agrowisata tidak akan terecmar karena sampah atau ha.I lain. Scmua pengelola dan pctuga~ yang ad1t
:;cl\li
ma-.yaral<.at sctempal juga berwawasan lingkungan, selalu
aktif mengajak sena mengerahkan pengunjung untuk mcnjaga lingku.ng.an
dalam setiap pcrilaku mereka.
Sanhi hagi yang melanggar peraturan
karena tidak mematuhi aburan dan merusak lingkungan dikenakan denda tanpa memandang siapa pelakunyn. Pengaruh dari adanya pengu1\j11ng dari her dltei-"'1 juga harus diperhatikan dan diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak aksn ada pengaruh negatif yang masuk Wm mempengaruhi budaya selempat. To.loh-tokoh agama dan toltoh masyarakat ~elalu diajak. berperan
serta
sehingga mereka mampu untuk mengaahlwi dan mengajak masyarakat
untu tetap berperiloku yang benar dan sopan sesuai dcngan kaidab normanorma kehidupan.
Tradisl dan budaya yang ada letap dipenahanbn
menjadi ciri khas masyarakat Desa Kwadungan Gunung.
Pengclolaan
penginapan l>agi pengunjung juga diserablan pada masyarakat yang rumahnya memcnuhi
~ant.
Sehelumnya masyarakat dil.atih bagaimana
menerima dan melayani pcngunjung dcngan Nik.
133
i. Kegiatan monitoring. evaluasi dan peJaporan
Secara berkala ( tiga bulen sekali ) Pemcrinteh Kabepaten Temanggung
melalui
Tim
Monev
yang
diketuai
Bappedalda
melaksanakan moni1oring dan evaluasi dcngan pembuatan Japoran kepada Rupati. Pcmerinlah Kecamatan dan Desa juga secara bcrkala melakukan pemaotauan, evaluasi dim pelapo1'311. Tim Monev tcrdiri dari Bappedalda, Bappeda. Hutbun clan KSDA, Dinas Pariwisata, Dina.; Perlrulian, Dinas
Pasar, Dipenda, BadM PMD, Bagilm Pcmerintabao Desa, Deprindag, Kantor l
penman petugas dan
Berdasarakan pemantauan maka
dilakukan evaluasi tentang beberapa hal sehingga dapat digunakan sebagai desar pengambilan kebijakan selanjutnya. Moniloring daps! dilal:ukan dengan cara kurtjunpn
lop
secara berka.la, kunjungan mendodnk, pcnnintaan laporan tertulis maupun lisan, dan survey. Kegiatan rno11it.orilig
dinas yang Lcrbil sehingga pemantauan yang dilakulcan da~ semua aspek,
meliputi
Pada 5etiap kcgiamn monitoring unsur rna,yarakat dan
pengelola diajak sehingga dapat memberi penjelasan pada pelugas monitoring.
Alat yang dapat diguoalum daJam pelaksanaan monitoring
adalah kamera, handy cam, buku catatan dan alat perekam. j.
Kegiataa Pcmberdayaan Masyaraka1 !Warn Agrowisata Kegiatan pembcrdayaari masyarakat dilakukan scjak awal dan pada setiap tahap kcgiatan. Metodc yang dapai dilahanakan
adalah
metode PRA (Partisipatif Rural Appnisial}, Damas (Pemberdayaan Masyarakat)
maupun PJMD (Perencanan Partisipatif Pcmbangunan
Masyarakat Desa) . Ketiga metode ini hampir sama dalam materi maupun
134
sistem pelaksanaan di lapangan. yaitu dengan menggunakan sketsa desa,
kalender musim, began kelembagaan, maupun onalisis mm pencaharian untuk menggali permasalahan dan kebutWian masyarakal serta upaya penanganan/kegillWl yang akan dilakukan.
Dengan metode ini maka
semua unsur Japisan masyarakat diikutsertakan sepeni tokoh agama, pcngurus lemhaga-lemhBga desa, pengurus RT daa RW, perangkat desa,
para pemuda, kaum perempuan, kawn miskin, kclompol( petnn~ kelompok petcmak, dan keputusan yang ada bulan merupakan keputnsen pihak
tectentulperorangan uamun L:putui.an berdasarkan k.esepakatan bersama dengan cara-cana yang sudah ditelapkan dalam ketiga metode tersebut.
Dengan adanya pcmberdaya.an mo.
Pemberdayaan
antua lain
ndalah
keikutsertaan masyarokot dalam mcrencanakan bentuk agrowisata yang
akan diterapkan, jenis tanzunan yweg Wm wtanam, jenis kmglllllln yang akan dibangen, serta perencanaan Jainnya. keikutsertaan ma.«yarakat dalam
petaksaaaan
mkegiatan
promosi
kepariwisawn.
monitoring-evalua.«i-pclaporan.
keikutsestaan dan
lain
dalam
sebagainya
Sedanglc8n keikutsertaan masyatalW secara iisik mis.alnya keilrutsmaan menj&di tenogn kerja
dalam
pembangunan
gedunglsarana
fisik.
kcikutsertaan masyarakat d11Lmi kegiatllll peotas seni. keikutsertaan m11Syarakat menjadi tenaga k.eija di lolulsi agmwisata, k.eikutsertaan menjadi petani yang termasuk dikurliungi tamu, keikutsertaan menjadi
bagian dari pclayanan home ~taylpenginapan dan la.in sebagaiaya. Pihak swasta dan pemerintah berperan 1o1ebagai fasilitator dan penduk.ung. Peran
pemcrintah yang baik selams dcngan pemberdaya311 masyarakat sc:hingga
6. KF..~11\fPULAN DAN SARAN
Kesirnpulan dan saran dalam penelitian ini adalah sebagaimana tersebut di bawah ini: 6.1. Kesimpulan K.csimpulan yang diperoleh dari penelitian Kajian Dampak Lingkungan
Kegiatan Pcoambangan Pasir di Daerah Sabuk llijau Gunung Sumbing di
Kabupaten T emanggung adalah sebagai berlcut : 1.
Berdasarsan
pcrsamaan
USLE diperolch dugaan total erosi yang tcrjadi di
lokasi penarnbangan pasir Desa Kwadungan Gunuog Kecamatan Kledung
adalah scbesar 9.878,54 tonllahun, yaitu lokasi Al sebesar 324,97 ton/tahun, lokasi A2 sebesar 721.1 R tonltalwn, lokasi A3 sebesar 262,66 t.onltahun. lokasi Bl sebesar 511. 79 ton/tahun, Iokasi ll2 sebesar 2.231, II lonltahWl.,
lokasi B3 sebesar 2.214,71 ton/tahllII., lokasi 84 sebesar 934,25 ton/lahun,
lokasi 85 sebesar 1.098,89 ton/tahun dan lokasi 86 sebesar 1.578,98 ton/tahun, Tingkat babaya erosi di lokasi A3. 85 dan 86 tcrmasuk. berar Win
di lokasi Al, A2, Bl, B2, 83 dan B4 tcrmasuk sangat berat. Faktor penyebabnya adalah curah bujan yang tinggi, jeais tanah pasir, faktor kcmiringan lereng, tidak adanya vegetasi penutup tanah., jcnis vegetasi yang
ada kcrapatannye rcndah daa lillak .iuJ.a lanaman pelinduog, erodibilitas tanah kecil, rendahnya tindal.an konservasi tanab, disebabkan
karcaa
adanya
kegiatan
pcoambangan
seJain itu juga pasir
yang
tidalc
memperhnl.ikm konservasi tanah dan air sehingga mcrusak lingkungan. 2.
Kegiatan penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung Kledung menimbulkan
Kecamatan
dampak teibadap fisik lingkungm maupun sosial
ekonomi masyarakm. l>ampak tcrhadap fisilc lingkungm yaitu adanya lahan yang rawan longsor, adanya scdimauasi pasir di
SWlgai,
potensi terjadinya
137
banjir di daerah bawah dcngan meningkatnya sedimentasi sungai, hilangnya bahan organik tanah sehingga tanah tidal subur, hilangnya lapisan tanah
sehingga lahan tidalc produktif, terjadi perubahan struktur tanah, terjadinya polusi udara berupa debu, sebagian jalan desa mcnjadi rusak, terpotongnya
alur air tanah, L:cnyamanan dan keamanen liugkungan berkurang, lahan menjadi tandus dan kritis (penuh banJhaA:), tidak adanya vegetasi penutup tanah, penurunan kapasitas tata
guna lahan,
in.filtrasi dan penampungan
berkurangnya
ketcrsediaan
tanah, perubahan
air, hilangnya sebagian
pemandangan yang indah dan sejuk, serta lahan tidak teratur dan bedubanglubang.
Dl\lllJ)al<. positif dari aspek. sosial ekonomi yang dirasaken
mMyarakat Desa Kwndungan Genung yaitu i.ubmya peningkaten pcndapatan dari buruh tani meqjadi tenaga kcrja di penambangan pa.~ir, peningk.atan k.esejahteraan bagi pemilik tanah. pengurangan angka pengangguran, peningkatan pcmasukan bagi d1i1S<4 tumbuhnya kegiatan dan pemasuk.ao uang secara rutin bagi karang tan.ma yang mengelnla renibus], adanyu waktu luang yang lcbih untuk kelaarga OOgi bebcropa pcnjlllll m.ii:anan, adanya kctenangan deogan kepasliwi pengh~lan
yang diperoleh,
adanya
keuntungan hagi masyarakat wnum berupa pemhangunan beberap fasilitas umum scperti masjid, gapuro, penemngan jalan dan lain sebagainya .. Dampak negatif dari aspek sosial ekonooU yang dirasakau pad.a masyarakat penambang
yaitu lrurangnya keamanan AA.at bek.erja sehingga sering
menycbabkan adanya kecelakaan seperti retak taua pomh tulaog maupun Iuka-Iuka ringan pada kaki, umgan, rnata atau gangguan
Dampak negatif bagi masyarak.31 bukan pcruunhang ketidalmyamanan
pernarasan.
adalab adanya
kaum perempuan setempat yang bukan tenaga kerja di
penambangaa pada saat melint.aslhemla di lokasi penambaogao, sebagian masyarakat merasa scdih dan kecewa dengan kerusakan lingkungan yaog ada namun lid.al: dapat berbuat apa-apa, hilangnya mata pencaharian utama sebagni petani
pada masyaralrat
)'1t11g
menjual
tanahnya, waktu yang
138
dibutuhkan pctani mennju ke lahan pertanian rnenjadi lebih lama dan suiit dengan terputusnya jaian dan pcoub dengan Iuabng-tubeng bckas galian, sebaglan pctani mcngcluarkan tenaga dan wakru unluk membuat jalan baru ke lahan pertanian
mercka, berturangnya kenyamanan
pengguna jalan
karena adanya polusi udars saat truk melintas, waktu yang dibutuhkan pengendara sepeda motor dan ptjalilD bki lebih lama karena harus berhenti
sementara waktu saat truk melintas, saluran irigasi di aias Iokasi penambangan
berpotensi
pcnambangan,
jembatan
menjadi dan
rusak dengan
jalan
raya
meluasaya
lokasi
Temanggung-Woocsobo
kemungkinan bisa runtnh/rusak karena di sebelah kanan dan kiri hahu jalan harnpir semuanya sudah menjadi lokasi penambangan pasir, adanya pipn air
minum PDA\! yang mclintasi Suogai stgandul apabila lailab penyangganya ikut tergali bisa menycbabkan kerusakan pipa, adanya penurunan ailai tanah di sekitar lok asi penambangan apabila dijual untuk tujU811 pertanian karena adanya kckawatiran longsor, penambangan
Pcndapatan yang diperoleh dari kegiaran
pasir sebesar Rp, 7.705.580.000.- apabila dibEl!ldingkan
dengan nilai k:crugian lingkungan sebesar Rp.11562.200.000,- nilainya sangat k.ecil sekali, yaitu 0,67.
Pcrl>i111ngan kerugian lingkungan tersebut
belum termasuk biaya reklamasi lahan seperti
serta
dampak kerusakan Iingkungan
polusi udara, menyusutnya air kolam dan lain sebagainya,
Kcunningan yang dipcroleh sama sckali tidak scbanding dengan kerugian
yang dialami sehingga adanya kegial.m penambangan pasir berdasari
Model perencanaan pcngelolaan lingkangan Jok115j peaambangen pasir di DCM Kwadu.ngan Gunu.ng Kec•00atan Kledung disusun berdasarkan mctode tujuh langkah pcrCDC3Jla80
maupun sosial ckonomi masyarakal.
&rtlasarbn analisis
koodisi fi:sik. lingkungao, kondis.i sosial elr.onomi masyarakar dan kondisi
139
kebijakan pemerintah setempat maka diperolch empat alternatif kebijakan fisik lingkungan Jan lima altematif kebijakan sosial ekonomi. Altemarif
yang ierpilih ada delapan kebijakan yaitu sebagai berikut : 1.
Melokalisasi daa mengbentilcan lcegiatao penambaDgan pasir secera total agar kerusakan lingkungan dilakukan
secara
tidalc meluas, namun pclaksanam
bertahap dan mcnggunak.an pendekatan
lcemanusiaan
sehingga tidak. menimbulkan gcjolak pads masyarskat 2. Mclaksanakan
kegiatan
koaservasi
tanah dan pcngdolaan tanaman
untuk peogcndallan crosi 3. Melaksanalce.n kegiatan sosiafisasi dan pcnyuJuhan lenW)g pemah.wan lingkungan hidup pada masyatakat Dess Kwadungan Guouag melalui
lembaga-lembaga y~
ada di masyaralcat schingga tumbuh budaya
sadar dan peduli lingkungan 4. Melaksanak!in kcgiatan pcoyuluhim Wu! pralnck pengelolaan tanaman
laban leering yang ~rwawasan lingkungan dan sistem pertsnian berkelaajutm
dan menguntamgkan seeara ekonomi pada ~a.I
p<:tan.i Ji Desa Kwadungan Ouuung
secara intcnsif dan ada tenaga
pendampingan 5.
Pernerintah berusaha rnemberikan alternatif mnt.o pencaharian lain bagi penarabang sehingga tidak ada gejolak sosial dan pcrmasaJahan baru,
terutarna apabiJa nanlinya meiVadi lolca..'ti agmwisata mereka dapal di lL'8hak.an menjedi teruiga lr.erja scperti
petugas
kebcrsihrsn, pcnjllgll
kcamanan, petugas parkir, dan laiu sebagainya. 6. Menciptakan koordinasi dan lintas sektor yang lrual. dalam pembinaan dan pengawasan
para penambang scbmggn pcratunm yang ada dapat
dimplemcntasiken secara ny
7. Membuat Pcraturan Dacrah taitang pertambangan bahan galian c di Kahupaten Temanggung
140
8. Menentukan altcmatif kegiatan reklamasi lahan bekas penambangan
pasir sebagai salah satu lokasi agrowisata.. yaitu dengan dibangwmyo. lemp
Sindoro, tempat parkir, tempat berjualan makanan, jajanan dan kerajinan khas Kabupateu Temanggung, mosbola, kamar mandi
turnpangsari dengan cabe. Pengunjung dapat naik melihat pcmandangan indah
scrta
turun
bukit samhil
memetik dan menikmati buah jeruk
yang nda. Tanaman jcruk dan cebe yang di.hasilka11 ~hmjulnya menjadi produktifitas unggulan berk.ailall dengan reneana dibangunnya pasar huah dan .sayur di Keeamatan .Kledung.
Deegan demikian ada dus
kcumungan, yaitu menjadi daya tarik agrowisata dan daya jual di pasar
buah .. Setelah dilakukan kajian
dmnpnk
kcmudian dilalwlum pengambilan
keputusan dan dilak.samdw! implcmentasi dari beberapa lc:cbijakan yang
diambil secara tcrpadu karcna saling berkanan. Prinsip yang dipakai adalah mcwujudl
masyarakat,
melnksanakan
pembaogunan
berk.elanjutan, mcwujudkan pemerintahan yang baik serta memperhatikan aspek lingkUDgaD-sosial-ek.onomi secara seimbang.
Langkah-langkah
pelaksanaan dalam implementasi kebijakan terdiri dari : 1. Tahap Persiapnn Kegiatan a. Aspek administratif : ·
Penyusunan
Peraturan Dseeah tentaag pedoman umum pengclolann
kegiatan penarnb:mgan buhan galian c di Kabepeten Temllllggung
141
-
Penyusunan Peraturan Bupati tentang pedoman teknis pengelolaan kcgia1a11 penambangan bahan galian c di Kabupaten Temanggung
- Pcmbuatan
Surat
Edaran Bupati
tentang
pengelolaan
kegiatan
pcnambangan bahan galian c di Kabupaten Temanggung Pembuatan
Surat
Keputusan Bupati lcnt:ang Tim Pembina Kegiaran
Pembangunan Agrowisata di Desa KwadW1g3D Uummg -
Pembuatan Sw-at Kepumsan Dupati tentang Tim Pelaksans Kegiu1an Pcmbangunan Agrowisata di Desa K wadungan Gunlll)g
- Pembuatan rcocana anggaran satuan kegiatan (RASK) untuk kcgiatan penbangunan agrowisat.a di Desa Kwadungan Gunung Kecamntan Kiedung -
Pembuatan reneana opcrasional kegiatan agrowisata di Desa K wadungan Gunung Kecamatan Kleduag
b. Aspck Pcmerintahan :
Menunjuk Tim Pembina Kegiatao l'embanyunan Agmwisata di Oesa Kwadungan Gunung - Mi,-nunjuk Tim Perencana Kegietan Pembangunan Agrowisata di Desa
Kwadungan Gunung - Menwidakan rapat-rapat koordieas! antar sektor yang bcrkaitan dcngan
kcgiollln agrowisata di Dess Kwadungan Ounung Kecamatan Kledwig Mcngirimlcan person.al untuk dididik dan dilatih bcrkaitan dengan kegiatan agrowisata -
Mcncari dana untuk pclaksanaan kegiatan
c. Aspek Kelembag<mn/Kemasyarakatao : -
Mengadakan
kegiatan penggalian masalah dan pcnyusunan rencana
kegiaton d.alam menmgani
kegiatan penambangan pasir
dengan
menggunakan metode percncanaan pembangunan yang partisiparif seperti PRA (Parttcipaiory Rural Appraisal), DAMAS (Pemberdayaan
142
Masyarakat)
atau
P3MD
(Pereocanaan
Pitrtisipatif
Pembangunan
Masyarakat Desa), Apabila aspirasi masyarakat
sudab sesuai clan setuj u dengan konsep
agrowisata maka selanjutnya meogadakan sosialisasi awal dan mengejak masyarakat untuk mcreocanakan
kegiatan
clan pembangunan
yang
berkaitan dengan agrowisata di D<= Kwadungan Gunung
Mengadakan pendekatan pada masyarakat melalui Iembaga-lembaga yang ada, tokoh ma.•yarakat. tokoh agama, tokoh wanita dan tokoh pemuda, Mengajak masyarakat
untuk ihrt berperan aktif dalam semua tahap
pclaksanaan kegiatan agrowisala di Desa K wadungan Gunung
2. T ahep Pclaksanaan Kcgiatan Tahap pelaksanaan kcgiatan dibagi meojadi bcberapa kcgiataa, yaitu : a. Kegiatan mewujudkan hudaya sadar clan kepeduliaa ling)rungan pada
segenap stakeholders yang tedibat dalam kegiatan agrowisata b. Kegiaian mclokalisasl clan mcngbentiJcan kegiatan penambangan c. Kegiatan pcngclolaan tanaman dan konservasi tanah berbasis masyarakai,
Tindakan agronomis, berdawbn peda peranan tumbuhan penuiup tanah dalam mengurangi erosi, Tipe pengelolaan tanaman yang dapat dilaksanakan di lokasi peuambtmgan pasir sdltlah sebagai berikut : -
rotasi tanaman
-
T anaman peoutup iaDah, biasanya diiri jell.is leguminosa.
-
Pertaaaman jalur, pcmbuatan jalur dilakukan menurut kontur atau tegak I urns tcrhadap arah lereng Pcrtanaman ganda,
-
Pertaruunan dengan kerapatan tinggi W\tUk mencegah erosi Pemherian mnlsa dari jenis sisa twnbuhan
Pengelolaan Tanah, ditujukao untuk meajaga kesaburan tanah.
143
-
Metode Mckanis, dilakukan pembwdan sengkedan menurut kontur, pembuatan teraserring dan atau pembuatanjalan air.
d, Kegiatan sistem pertanian berwawasan lingkungan dan bersitat agribnis e. Kegiatan reklamasi lahan bckas pcnambangan pasir secara terpadu Tahap
pertama
y!lllg
dllalrutan
adalah
meratakan lahan dengan
menggunalcan alat berat .sehingga tidak berlubang-lubang dan menjadi datar.
Selanjuinya dilakukan penutupan lahan dengan bahan-bahan
organik dari jcnis sisa-sisa tumbuhan seperti jerami, rerumputan, sayur-
sayuran dan menerima urugan tanah. Masyarakat dilasilitasisehingga tii1p habis panen, sisa-sia tanaman jagung, tcmbakau maupun sayur-sayuron tidak dibakar namun dibuang kc Jahan banthat: Secara bertahap tanah akan tumbuh di atas
banthalc. selanjutnya ditaoami
lahan dengan lcoodisi tanah pasir.
Selain
dengan tan.aman yang
itu juga dilnksannlam
pengurugan dcngao taoah kl1usus unluk lokasi-lokasi yang direncanakan untuk ditaoami lanaman.
Sebagian lahan dirutup dengan paving dsn
rumput lcarena dipergunab.D sebagai lokasi porkir dan sarana bcrmain.
Dal.am jangka waktu terteutu, ap..bihs sudab Ilda lapisan tanah yang terbenruk man. mulai ditanam tumbuhan lertenb.J yang dapal twnbuh pada lahan tandus atau pasir. f Kcgiatan pernbanguaaa sarana dao ~a lokasl agrowisata dengan melibatlcan masyarakar setempat g. Kegiatan promosi lrepariwisataari densaa melibatbn DJOOyaralcat sctcmpat h. Kcgiatan agrowisata berwawasan lingk.ung.an dan berbasis mesyarakat i. Kegiatan monitoring, evallllt;i dan pclapQtan J.
Kegiatan Pcroberdayaan Masyarakat wuam Agmwisaia
144
6.2. Saran Saran YWl~ penehti sampaibn dalam upaya pengelolaan lingk.uogan lokasi penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunimg adaiah sebagai herikut : I. Dugaan adanya Jaju erosi yang tinggi dengan tingkat bahaya erosi berat dan
saogat beret di lokasi penambangan pasir Desa K wadungan Gunung yang merupakan daerah sabuk hijau Gunung Sumbing harus diperhatikan dan
segera dilakukan tindakan pengendalian erosi sehingga kerusakan lingkungan yang tcrjadi tidak semakin meluas atau makin parah,
Daerah Slibuk hijau
adalah daerah yang bcrfungsi sebagai penyaogga Gunt111g Sumbiog dan merupakan kawasan yang harus dilindungi (daerah resapan air) karena berpengaruh tcrhadap lingkungan di wilayah b-.igian bawah.
Tindakan
pcngendalian erosi dapal dilakulan deogan tindakan agronomis, pengelolaan tanah dan tindakan mekanis. l>iharapkan dengan adanya program I kcgiatan pengendalian erosi mak.a loju crosi
d8IJ'll
ditekan sebingga kerusakan
lingkungan yang rerjadi tidak semaltin parah. Adanya kegiatan penambangan pasir secara jelas berpengaruh terbadap tingginya laju erosi sehingga pcrlu ildanya tindakan pengendaliaa dan penutupan kcgiatan penambangan pasir secara bertahap.
Pemerintah seternpat barus dengan tegas mclalcsanak.1111
kcbijakan penutupan J.:egiatan penambangan pasir rersebut agar kerusacan lingkungan hidup yang terjadi lidak makin meluas dan lahtm digarap sesuai
dcngan pcruntukannya dan kcbijalcan tata rullllg ydl\g ada. 2. Dengan adanya dampak .kegiatan penambangan pasir herupa dampak 6sik dan
dampak sosial ekonomi baik positif maupun negatif, maka diperlukan suatu upoya pcngclolaan ling):ungan agar dampak negaiif yang t.etjadi tidal semakin mcluas atau semakin parah, Dampak fisik berupa kerusakan I.ingkungan hams ~egera ditanggulangi seeara terpadu di hawah tanggungjawab
Bapproalda dan
Dinas Hutbun dan KSDA Kabupatea Tcmanggung :schingga lahan kembali pulih sesuai dcngan peruntukkannya. Pemcrintah setempat harus secara tegas
145
rnenerapkan
kebijakan
kewajiban
mereldamasi
lingkungan
lokasi penambangan
lahan
pada pengnsaha
pcnambangan. 3. Peugelolaan Gunung
Kecamatan Kledung
pasir di Desa Kwadungan
pada setiap tahap kegiatannya
sejak deri
pcrencanaan, pelaksaaaan, JnQnit-Oring, evaluasi cbn pelaporan, harus selalu melibatkan masyarakat setcmpat secara utuh dan nyata sehingga benar-bcnar
terwui ud pembcrdayaan masyarakat. lingkungan
yans
Salah
saru model pengclolaan
mungkin dapet diterapkan adalah perencaaaaa pengelolaan
linglcungan lokasi penambangan pasir menjadi salah satu lokasi agrowisata di
Kecamasan Kledung, Model percncanaan peogelolaan lingkungan tersebut di ala~ membutuhkan
waktu, biaya dao tenaga yarig tidak sedikit sehingga
dukungan
dari pemerintah
Kegiatan
pembangunan
daa masyarakat setempat sangat dibutuhkan. dengan
pemberdayaan masyarakat memang
membutuhkan waktu yang lama dan dsea lidak sedikit, namun lceberhasilan dalam setisp program akan dapat terwujud secara nyala dan berkelanjutan. Beberapa hal yang harus diperbattlcan dengan adanya perubahan paradigma
pembangunan yaitu pembcrdayaan masyarabt dalam pembangunan adalah sebagai berikut : a. Para pemimpin dan aparat pemerintah bares mempunyai pemahaman )'ang
jelas mengenai konsep pemberdayaan b. Konsep pcmberdayaan mengasumsibn adanya perubahan dalam budaya termasuk di dalamnya budaya orpiisasi Wai perusahaan
c. Para pemimpin adan hirckrat harus menyadari akan adanya perubahan peran dimaaa peran mereka mungkm saja berirurang d. Masyarakat
harus
mengubah dirioya
Jan menghiiangkan mental
conditionmg (ketakutan., kcbiugungan. ketidaknyamanan, kccendenmgan tidak berubah. kur.mg percaya diri) yang ada dalam diri mereka, e. Proses pemberdayaan bukan sew•™ yang i.nstan., proses ini rut:mb11u1h!can
waktu dan berbeda dari individu ke individu
DAFT AR. PUSTA~ Arikunto, S., 2002, Prosedur Penelitian Seatu Pendekstan Prsktck, Rineka Cipta,
Jakana.
Asdak, C., 2004, Ilidrologi
dan Pcngc:lolaan Daerah Aliran Sungai, Cetakan
Ketiga, Gadjah Mada !Jniversity Press. Yogyakarta.
As'ad, 2005, Thesis : Pengelolaan Lingkungan pada Pcnarnbangan Rakyat ( Studi Kasus PcnamOOngan Iman Rakyat di Kecamatan Cempaka Kora Banjarbaru Propiasi Kalimantan Sclatan ) .
Bappeda Kabuparen Temonggung, 2003, Buku Reacana Akhir Revisi RTRW Kabupaten Tcman,ggung, Pemerintah 1<11.hnpAten Temanggung, Temanggung,
Oapptldalda Kllbupatcn Tcnumwing. 2005, Status Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten
Temanggung
Temanggung, TenwtAAung.
Tabun
2005,
Pemerintah
Kabupot:en
Bappedalda Kabupate» Tllman~ung, 2006. Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupatea Tem311{!8ung Tablm 2006 Ouku J dan 11, Pemerintah K.abupaten Temanggung.. Ftupati T\llllallgi,rung, 20116, Peraiuran Bupati Tcaianggun11 Nomor 54511212006 tanggal 7 J uni 2006 tx:nlllllg l'edoman Pengclolaan U saha Pertam banwm Bahan Oaiian Golongan C di !Ubupaten T~ Pemeriotah Kubuplllen Temanggung, Dupali
Temanggung.
Temanggung Nomor 030/004-00/2005 lllnggal 12 April 2005 tenWig Punbcntubn Tim Pembina dan Tim Teknis Pcrtimbangim Pesijinao Pcitanilw-e" ... Bahan Galiaa Golongan
Temanggung.
2006,
Keputusan
C K~
Bupati
Tenuingguog,
Puucaiulilb Kabupl1en
Fakultas Ekonomi Universisas Indoocsia, 2004, Da.-.ar-Dmar Dcmografi. Fakull.a~ Eknomi Universitas lndouesia, J.abrta.
H11di. S.P., 2006, Bahan Kuli.ah Matrilrulasi Program Magister llmu Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang.
l47
Hadi. S.P., 2005. Metodologi Penelitian Sosial : Kuantitatif, Kualitarif dan Kaji Tindak, Dahan Kuliah Program Magister llmu Linglrungan Univerxitas Oiponcgoro, Semarang. H11di, S.P .. 2006, Resolusi Konflik Lingkungan, Badan Pcnerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ilardlyatme, H.C .. 2006, Pcnanganan Tanah Longsor dan Brosi, Edisi Pertama, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Kartndihardjo, H., Safitri, M .• Ivalerina, F ~ Khan A., Tjendronegcro, S.M .P.. 2005, Ui l:lawah Sam Payung Pengelolaan Sumbcr Daya Alam, Suara Bebas, Jakarta. Khadiyanto,
P., 2005, Tata Ruang Berbasis Pada Kesesuaian Lehan, Dadan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Kartasapoetra,
G., Kattasapoetra, A.G.dan Sutedjo, M.M., 2005, Teknologi Konservasi Taaah dan Air, Cctakan K.elima, Rineka Cipta, Jakarta.
Kristan to, P., 2002, Bko logi llldustri, Andi, Y ogyakana.
M
Gediah Marla University Press. Yogyakarta. Moleong, l.J., 2000, Metodologi Bandung,
Penelirian Kualitatif, Remaja Rosdakarya,
Noor, D., 2005, Geologi LingkWlg8Jl, &tisi Pertama. Grana llmu, Yograkarta, Nurdin, A., Wiriosudarmo.R., Gaulazna R.S., Arif. I., 2000, Agenda 21 Sektoral Agenda Pertornbangan untuk ~ KUi!llitas Hidup Secara Berileiaojutan, Proyek Agenda 2 I Sektoral Kerjasama Kantor Menteri Negara Lingkungan I lidup dcngan UNDJP, Jakarta. Rahim.
S.E., 2003, Peng..,ndalian F.rosi Taub dalam R•ngka Lingkungan Hidup, Edisi Palama, Bumi AbaJa, Jabrta.
Peksarian
Rahim, F., 1995, Sistem dan A1at Tambaag, Akademi Teknik Pertambangan Nasional, Illlflj arberu,
148
Singarimbun, M., T995. Mctode Peneli!Un Survai, LP3ES, Jakarta. Strauss, A. dan Corbin, J .• 2003, Dasar-dasar
Pelajar, Yogyakarta,
Penelitian Kualitatit,
Pustaka
Suara Merdeka, 3 Pcbruari 2006, Ditertihkan Penambang Pasir yang Bandel. Suara Merdeka, 27 April 2006, Penambangan Pasir di Kledung Ditutup. Subarsono, A.G., 2005, Analisis Kcbijalcan Publik, Cetakan Pertama, Pustaka
Pelajar, Yogyakana.
Sugiyono, 2002. :Swistika Unruk Penelitian, CV AJfabcta. Bandung. Sumaryadi,
N.,
2005.
Perencanaan
Pcmbangunan
Daerah
Ot.onom
dun
Pcmberdayaan Masyarakat, Citra Utama, Jakana. Sumarto, M., 2005, Dw.11pak Alih Fungsi Hiaan M.eojadi Pcrmukiman Di Bagian Kota IX Mijcn Kora ~ Tbesis, Program Magiscer Ilmu Lingkungan tJniversitas Dipooegoro, Semarang. Suripin, 2002, Pclcstarian Sumber lJaya Tanah dan Air, Andi., Yogyakarta.. Sutedjo, M.M dan Kartasapoctra, A.Cl., 2005, Pengantar Jlmu Tanah. Cetakan Keempat, Rineka Cip14, Jakana Wardhana, W.A., 2004, Dampak Pencenwan Lin~Wlgao. Edisi Revisi, Andi,
Yogyabrta.
Wiaarso, S., 2005, Kcsuburon Twuib; Dasar Kcsehatsn clan Kualitas T"'mli. Edisi Pcrtama, Gava Media, Y ogyakarta,
149
Lampiraq 1. ALUR POOR PENELITIAN
...-
Kegiatm Pf'll'W!lhangM~ pada daerall sabuk lliiau Gunung &imllingdi KallupelaiT emanggung ~
.........
Penlaku Masyaralcal - Kon~isi eflooomi Rendalvlya kumtas SlJIA Ketldaklahuan dall kelldaknedlAiao
~n Pomcnrlteh - K8Slapirl Lemtlaga - Atiran HulWm - Kesiapan Aj>aral
-
Plnn•allllaa
Ad811ya Dampalc l.J~lcul'93" Filil< dan SOisa Ellanca'i l(egbt3ft Permlbangan Peolr di Oesa Kwadun!J
! Ptltll1YMn Penelitllll
1 Belllll3 laji erosi ~ lerjadi d lclcasi penatl'lbanpan pas~ ci Oesa Kwewnva• Gunu119 Keaimaian l Gunung Kecamai.i Kledung Kallupalllll Tem~?
•
Kegimftf'Melillan
-~~&'OSI
- Mengarialsis darrc>ak 1lsik
- Mfflgsnabis danp l()ljlll ekononi mil$~ - Merenoinalcan model pengelo!aaJ llilgt;ungan pmwnbalgiill paslr
•
Reil:OIMftll•t ~
Lilgkungan Penaoibangan ?asir Gunllng ~at.I Kledung
l'ereral1891 Pengeldasn
Oi Cesa K~
150
0
~ z
:::> :::i~
5
Cl
z
:::>
Cl
w
Cl
~Cl !!,~~ 0
<>
~~ ~~~ a::! ..-w a: w ~"' w 2: ~ :z Q.
:f
:)
~ ~ Cl
I~ 5~1~g ~10~~ ~&~5~ ;=
~ "'~.... o~ :::> ~~ ~ _, 0~
...~...
>- 0
;:?
i
cD
~ n.
~z
~~
~z
wO
_,
zW
~
,_:::;; 2~
Cl
z
g~
1il
::;;;
~i
1il :::;;
~ ~~
m ~~~~i ai;;u;-:::> ?io~;~
~~is
~;::: :::>:::>
s
5i~ ..,; x:
0
~
=Sa, tilt
=
Of)
~
Ec ~
!. ~
.c ~
s~
~
f'i
=f
·-s Q.
=
,.J
...~ ~z:: Ii!
Iii
s i
"'• g. !!I'
!I
11 .!i '
i "'
i ie
i
al
~
.
,Jb
~um ~
i;
I
151
e ~
~ z
0 a: 0
"" s 5ci :::>
~~
c.:> :> o::.;
g: ~
I='
"'~ :::;
~1~ ;£ w iii"'
a: > w
.z ::>
~~ :> i= a:
!"ii ~
0w _,w..... >(Z
.w
(.)D..
~ii)
~~ &_,
;=
~ a; ~"'.... "' ~ w ,_
~~ i~
~1~~~ ::;z~~I=' ~(!)~~(!)
:.::Z
.... ::> ;f~~~z ~~ :::: _. 0=l ~~~~~ z o~
~~If~:>
~
"" r-
~w
0
m
0
Cl)
0
z
~
ai ~
=>~
ff ..._::. C)
3; CD
;;i'
~ w
::ii'-'
.z
ss ~w
>' z
z ~~ ~~ ~ 0 a.
Cl
~i.. l5
152
Lampiran4. Perbitungan besarnya dugaan erosi di Jekasi penambangan
pasir dengan
rnenggunakan Rumus USU::, yaitu A= Rx K x LS x C x P ton/ha/tshun (Asdak, 2004).
Luas keseluruhan lokasi penambaag411 pasir ( yang sudoh tergali atau
belum ) adalah seluas 63 Ha ( Data Kecam•lan Kledung, 2006). dugaan terjadinya erosi di lokasi pcnunbanp
pesir berdasarkan pcrhitungan dari
9 lokasi, yaitu sebagai berikut : Lolaisi Al (seluu 3 Ha)
Pcrhitungan nilai erosivitas hujan (R): Curah hujan (Rain)= 1,922.170 mmltabWl Nilai R = 2.34 Rain 1 93 = 743.231
Perhitungan nilai erodibilitas tanah (K) : % debu dan % pasir sangat halus ~ 5 % pasir
=
40.J
M = (o/odebu+%pa<>ir sangat halu) x (I QO..%liat)
% kandungan bahan organik
=
0.6 (O~
Struktur tanah granulcr scdang sarnpai kasar ( kode 3 )
Tekstur tanah pasir Permeabilitas tanah 0.004 cm/detik (kode sedang-cepat = 2)
Nilai K
~ (2.713x104(12-0M)Ml.14+32S(S·2J+2.5(P-3)/100} =
0.324
Perhitungan nilai panjang kemiringan lereog (l.S} :
Kemiringan lereng ~ I O"/o
Perhirungan
153
Nilai m = 0.5
Panjang kemiringan lereog = 290.698 (4 Paniaag lereng =( (/22.l
r= 3.627
= Lw (0.00138
Nilai LS
=
s2 + 0.00965
S + 0.0138)
0.473
Pcrbitungan nilai C dan P Tanah kosong tidak diolah, nilai C = 0.95 T anpa tindakan pcngendalian erosi, nilai P = 1 Besarnya dugaan erosi yang terjadi di lokasi Al adalah :
A
- R x K x LS x C x P tonlha/tahwi = 743.228 =
x 0.324 x 0.47'.l x 0.95 x
I
108.324 ton/haltahwi
Dengan lahan seluas 3 Ha maka dugaan erosi yang terjadi adalah sebesar Rp. 324. 970 ton/tahun
Erosi yang diperbolehkan (At) adalah sebesar 11,21 maka total erosi yang diperbolehkan adalah sebesar 1121 x 3 Ha= 33.630 ton/tahun
Indeks tingkat bahaya erosi (TBE) : TBE
=
Total dugaan erosi yang terjadi/total erosi yang diperbolehkan
=
324.970 / 33.630
= 9.663
Lekasl A2 (seluu ~ Ha)
Perhitungan nilai erosivitas hujan (R}: Curah hujan (Rain)= 1,922.170 mm'tiihun
154
Nilai R= 2.34 Rain
198
= 743.231
Perhirungan nilai erodibilitas tanah (K); % debu dan % pasir sangat halus = 4.5 % pasir = 47.3 M = (%debu+%pasir sangat halu) x (I 00-%1iat)
% kandungan bahan organik = 0. 7 (OM) Struktur tanah granuler sedang sampei lrasar ( kode 3 )
Tckstur tanah pasir Permcabilitas tanah 0.002 cm/detik (kode sedang = 3) Nilai K
=
(2.713x104(12-0M)Ml.14+325(S-2)+2.5(P-3)!100)
~ 0.327
Perhitungan nilai pa11jang kerniringan lereng (l..S}: Kemiringan lcreng = 12% Nilai m = 0.5 Panjang kemiringan lereng = 290.698 (l)
Panjang lcreng =( Nilai is
{/ 22.1
r = 3.627
= L112 (0.00138 S2+0.00965
S+0.0138)
= 0.625
Perhitungan ni 1 ai C dan P Tanah kosong tidak diclah, nilai C = 0.95 Tanpa uudakan pengendallan erosi, nilai P = 1
Besarnya dugaan erosi yang terjadi di lolwsi A2 adalah : A
= R
x K x LS x C x P toa/ha/tahun
155
= 743.228 =
x 0327 x 0.625 x 0.95 x 1
144.235 tonihaltahun
Dengan lahan seluas 5 Ha maka dugaan erosi yang terjadi adalah sebesar Rp. 721.180 ton/tahun Erosi yang diperbolehkan (At) adalah sebesar 11,21 diperbolehkan adalah sebesar 11.21xSHa=56.050
maka total erosi yang
ton/tahun
Indeks tingkar bahaya erosi (TBR): TBE
=
Total dugaan crosi yang tetjadjlto1al erosi yl:lllg diperbolehkan
= 721.180 ·' 56.050 = 12.R67
Lokasi A3 {seluas 3 Ha) Perhitungan nilai erosivitas hujan (R): Curah hujan (Rain)
=
1,922.170 mm/tahun
Nilai R = 2 .34 Rain 1 9' = 743.231
Perhituogan nilai crodibilitas tanah (K);
% debu dan % pasir sangat halus = 5.4 % pesir = 50.2 M
=
(%debu+"Aipasir sangat halu) x (100-o/aliat)
% kandungan bahan organik = 5. 7 (O~ Struktur tanah granulcr scdang sampai kasac ( kode 3 ) Teksiur tanah pasir Permeabilitas tanah 0.001 em/detik (k.ode lam bat -sedang= 4) Nilai K
= (2. 7 l 3x104(12-0M)MI =
0.329
.14+325{8-2) • 2.S(P-3)1100)
156
Perhitungan nilai panjang kemiringan lcreng (I ,S) : Kcmiringan lereng = 9.09% Nilai m= 0.5 Panjang kcmiringan lereng = 207.547 (.I) Punjong lercng =( Cl 22. I Nilai LS
r = 3 .064
= L1a (0.00138 S2 + 0.00965 S + O.IH38)
~ O . .l77 Perhitungan nilai C
T anpa tindakan pcngendalian erosi, P = I Besarnya dugaan erosi yang terjadi di lokasi A1 ada lah : A
= Rx K x LS x C x P ton/ha/tahun
= 743.228 x 0.329 x 0.377 x 0.95 x 1 = 87.553 tonlha/tahun
Dcngan lahan seluas 3 Ha maka dugaan erosi yang terjadi adalah sebesar Rp. 262.66 ton/tahun F.msi yang diperbolebkan (At) a
TBE
~ TotRI dugaan erosi yang terjadi/tollll erosi yang diperbolehkan = 262.660 I 33.630 - 7.81
157
Lokasi 81 (8eluas 3 Ha)
Perhituogan nilai emsivitas hujan (R) : Curah h~jan (Rain) « 1,922.170 mm/tahun Nilai R = 2.34 Rain 1 98 = 743.231 Perhitungan ni lai crodibihtas tanah (K) ; % debu dan % pasir sangat halus = 11
%pasir=67 M = (%debu+%pasir sangat halu) K (100-o/oliat)
% kandungan bahan organik = 0.6 (OM)
Struktur tanah granuler sedang sampai kasar ( kode 3 ) Tekstur tanah pasir Permeabilitas tanah 0.001 cm/detik (kode lembat-sedang = 4) Nilai K
- (2.713x104(12-0M)Ml.14+3.25(S-2)+2.5(P-3)/IOO) = 0.332
Perhiningan nilai paujHilj! kt:iniringM lereng (LS) : Kemiringan lereng = 13.33 %
Nilai m = O.S Pnnjong kcmiringan lereng = 273.598 (t} Panjang lereng =( £/ 22.1 )'" ~ 3.519
NilaiLs
= L1·'l (0.00139s2 =
+ o.00965s 1 e.oua 1
0.727
Perhitungan rulai C dan P
Tamm kosong tidak diolah, nilai C ~ 0.95
158
Tanpa tindakan pcngendalian erosi, nila.i P = I
Besarnya dugaan erosi yang terjadi di lokasi 1:11 adalah : A
=
R x K x LS x C x P ton/haftahun
= 743.221! x O.J32 x 0.727 x 0.95 x l = 170.596 wn/ha!tahun
Dengan lnhan seluas 3 Ha maka dugaan erosi yang terja
Erosi yang diperbolchlc:an (At) adaleh sebesar ll ,21 maka total erosi yang dipcrbolchkan adalah sebesar 11.21x3 Ha- 33.630ton/whun
lndeks tingkat bahaya erosi (TBE) : TBE
• Total dugaan erosi yang terjadi/totaJ erosi yang diperoolehkan
= 551.790/ 33.630 - 15.218
Lekas] D2 (selttas 11 Ha) Perhitungsn nilai erosiviras hujan (R) : Curah hujan (Rain) = 1,922.170 Jl1.lllliahw1
Nilai R= 2.34 Rain
198
= 743.231
Perhituagan nilai erodibihtas tanah (K); % debudan % pasir sangar halus= 14.2
o/opasir= 51.7 M = (o/odebu+o/opasir sangat halu) x (1 OO-%liat) % kandungan bahan organik= 0.6 (OM)
Struktur tanah granuler ~dang sampai kasar ( kode 3 )
159
Tekstur tanah pasir Pormeabilitas tanah 0.002 cm/detik (kode Jambet-sedang ~ 4) Nilai K
= (2.713x10-4(12-0M)Ml.14+3.25(S-2)+2.5(1'-3)/JOO) = 11.334
Perhnungan nilai panjang kemiringan lereng (LS) :
Kemiringan lereng = 15 % Nilai m =0.5
Panjang kemiringan lerong = 250.298 (0 Panjang lcrcng =( (! 22.1 Nilai LS
r ~ 3 .365
- 1}11 (0.00138 S2 + 0.00965 S + 0.0138 I = 0.86
Perhitungan nilal C dan P Tanah knRong tidak dioleh, nilai C = 0.95 Tanpa tindakan pengendalian erosi, nilai P • I Bcsarnya dugaan erosi yang terjadi di lokasi 02 adalah : A
=
R x K x LS x C x P tonlha/tahun
- 743.228 x 0-334 x 0.860 x 0.95 x l = 202.828 ton/ha/tahun
Dengan lansn seluas 11 Ha maka dugaan erosi yang terjadi adalah sebesar Rp. 2,23 I.I I t.on/tahun Erosi yang diperbolehkan (At) adalah sebesar 11,21
maka total erosi yang
diperbolehkan adalah seoesar 11.21xIIHa=12J.310 ton/tahun Indeks tingkat bahaya erosi (TBF.): TBE
- Total dugaaa crosi yang tctjadiltotal erosi yang diperbolehkan
16{)
~ 2,231.11/123.310 =
18.093
Lekasi BJ (selua5 11 Ha) Pcdntungan nilai crosivitas hujan (R} : Curah ht~an (Ruin)= 1,922.170 mm/tahun Nilai R= 2.34 Rain 1118 = 743.231 Pcrhitungan nilai erodibilitas taneh (K) ; % debu
o/o pasir = S I.7
M - ('Yodebu+%paair sangat balu) x (I 00--o/oliat) % kandungan bahan organik..,. 05 (OM)
Struktur tanah granuler sedang 81Ul1pai kasar ( kode 3 ) Tcksmr taD8h pa.sit Permeabilitas tanah 0.003 cm/detik (kode sedang = 3) Nila.i K
= (2.713x10-t(l2-0M}Ml.14+3.25(S-2)+2.S(P-3)fl00) - 0.0.331
Perhitungan nilai paajang kemirmgan lereng (LS) :
Kcmiringan lereng = 15% Nilai m = 0.5 Panj110g kemiringan lereng = 250.298 (l) Panjaug lereug -{ C/ 22.1 Nilai
r.s
t
= 3.365
= L1" (0.00138
- 0.860
s• + e.oosss s + 0.0138)
161
Perhitungan nilai C dan P Tanah kosong tidak d.iolnh, nilai C = 0.95
Tanpa tindakan pengendalian erosi, nilai P ~ I Besernya dugaan crosi yang terjadi di lokasi DJ adalah : A
= R x K x LS x C x P ronlha/tahwi
= 74J.228 x 0.331
JC
0.860 x 0.95 x I
- 201.338 ton/ha/tahun
Dengan lahan seluas 11 Ha maka dugaan erosi yang terjadi adalah sebesar Rp. 2.214.71 tonltahun
Erosi yang dipei:bolehkan (At) ad.alah sebesar 11,2 I maka total erosi yang diperbolchkan adalah se1:1'!S11r 11.21 x 11 Ha - 123J10 tonltahun lndeks tingkllt bahaya erosi (TSE) :
TSE
= Total dugaan etosi yang terjadi/total erosi yang diperoolehkan = 2,214.71I123.310 = 17.961
l..ok.si 84 (seluas 10 Ha) Perhhungan nilai erosivitas huian (R) : Curah hujan (Rain) = 1,922.170 mm/tahun
Nilo.i R= 2.34 Raio
1
~
= 743.231
Pcrhitungan nilai crodibilitas tanah (K); % debu dan % pasir sang at halus = J 2 .5
%pa.~ir=40
YI = (o/odebu+%pa&ir sangat halu) x (100-%1iat)
162
% kandungan bahan organik "'5.4 (OM) Struktur tanah granuler sedang sampai kasar ( kode 3 ) Tekstur tanllh pasir Penneabilitas tanah 0.00 I cm/detik (kode lambat-sedang = 4) Nilai K
= (2.713x'°4(J 2-0M)Ml.14+3.25(S-2)+2.5(P·3)/IOO) = 0.331
Perhitungan nilai panjang kemiringan lereng (LS) : Kemirmgan lercng = 20% Nilai m = 0.5 l'anjang kemiringan lereng- 226.501 ('.)
PaJtjang lereng •( li 22.1)"'"'3.201 Nilai L~
"' L112 (0.00138 S2
l·
0.00965 S + 0.11133)
... 1.358
Pcrh.ltungan nilai C dan P Tanaman temhakau, nilai C - 0. 7 Teras tradisional, nilai P=0.4 Besamya dugaan emsl yang tctjadi di lokasi B4 adalah :
A
- R x K x LS x C x P ton/ha/tahun ..., 743.228 x 0.331 x 1.358 x 0.7 x 0.4
= 93.425 ton/haltahun
Dengan lahan sefues 10 Ila maka dugaan erosi yang terjadi adalah sebesar Rp. 934.25 tonitahun Erosi yang diperbolehkan
(At) adalah scbesar
11,21 maka total erosi yang
diperbolehkanadalah sebesar 11.21 x 10 Ha= 112.100 ton/tahun
163
lndcks tingkat bahaya erosi (TBE) : TBE
=
Total dugaan crosi yang terjadi/rotal erosi yang diperbolehkan
= 934.25: 112.1 = R.334
Lokasi 85 (seluas S Ha)
Perhitungan nilai erosivitas hujllll (R) : Curah hujan (Rain) = 1,922.170 mm!tahun
l\ilai R= 2.34 Rain I !IS - 74'.l.231 Perhiumgan nilai erodibilitas tanah (K);
% debu dan o/o pasir sangat halus .. 27 % pasir = 54.4 M - (%debu+%paRir san(lllt halu) x (100-%liat) % kandungan bahan organik = 7.9 (OM)
Strukcur tanah granuler sedang sampai kasar ( kode 3 ) Tekstur tanah pasir Pcrmeabiiitas tanah 0.001 cm/detik (kode lambat-sedang = 4) Nila.i K
-. (2.713x
10
.. ( 12-0M)M
1.14+ 3.25(S-2)+2.S(P-3)I100)
= 0.332 Perhnungan nilai paaiang kemiringan lereng (LS) : Kemiringan lereng
= 25
%
Nilai m = 0.5
Panjang kemiringan lereng ~ 220. 751 (t) Panjang Jereng =( (/ 22.1 )m = 3.161
164
l\ilai LS
= L112 (0.00138 S2+0.0096S S +0.0138) =
1.987
Perhitungan nilai C dan P Tanamanjagung,
nilai C = 0.7
Teras tradisionaJ. nilai P = 0.4 Besamya dugaan emsi yang terjadi di lokasi BS adalah : A
= Rx K x LS x C x P ton/haltahun = 743.228 x 0.332 xl.987 x 0.7 x 0.4
= 137-361 ton/luvtahun Dcngan lahan seluas 8 Ha maka dugaan erosi yang terjadi adalah sebesar Rp. l.09lUl9 tnnftahun
Erosi yang diperbolehkan (At) adalah scbcsar 11,21 maka total erusi yang diperbolehkan adalah sebesar 11.21 x 8 Ha= 89.68 ton/tahun Indeks tingka:t bahaya erosi (TRE) : TOE
= Total dugaan erosi ynng tcrjadiltotal crosi yang diperbolehkao
= 1,09S.89 I 89.68 = 12.253
Li>k.asi D6 (seluas 9 Ha)
Perhitungan nilai erosi vitas hujan {R) : Curah hujan (Rain)= 1,922.170 1111ullahw1 Nilai R = 2.34 Rain 1 98 = 743.231
165
Perhitungan nilai erodibilitas tanah (K) ; % dehu dan % pesir sangat halus = 16, 7 %pasir=40
M = (%debu+o/opasir sangat halu) x (100-%1iat) % kandungan bahan organik = 8.3 (OM) Strukruc tanah granuler sedang sampai kasar ( kode 3 )
Tekstur tanah pasir Penncabilitas tanah 0.001 crn/detilc (kode lambat-sedang = 4)
= (2.71Jx10"'(12-0M)Ml. l 4+3 .25(S-2)+2.S(P-3)/I 00)
Nilai K
= 0.3:30
Pcrh.itungan nilai p'1lljang kerniringan Jereng (LS) : Kemiringan lereng = 25% Nilai m = 0.5 Punjang kemiringan lcrcng= 220.751 (~ Panjang lereng =(
=
Nilai LS
tt 22. l
)"' = 3.161
L112 (0.00138 S2 + 0.00965 S + 0.0138)
~ 1.987
Perhitungan nilai C dan P Tanaman bawang mcrah, nilai C = 0.7 Teras tradisional, nilai P = 0.4
Besamya dugaan crosi yang terjadi di lokasi B6 adalah : A
x K x LS x C x P tonlhaltahWl 743.228 x 0 330 )( 1.987 x 0.7 x 0.4
= R =
= 175.442 ton/bi/tohun
166
Dengan Iahan seluas 9 Ha maka dugaan erosi !'ang terjadi adalah sebesar Rp. I , S 7ll. 98 tonltahun Erosi yang diperbolehkan (Al) adalah sebesar 11,21
maka total erost yang
diperbolehkan adalah sebesar 11.21 x 9 Ha= I 00.&90 ton/tahun Indeks tingkat bahaya crosi (lBE) : TBE
= Total dugaan erosi yang terjadi/total erosi yang diperbolehkan = 1.578.98 I l 08.890 =
15.651
167
Lampinn 5. PEDOMAN PERTANYAAN A. BAPEDALDA KABUi' A TEN TEMANGGUNG I. Responaanggapaozpersepsi penambangan
Bapedalda
pasir di Desa Kwadungan
lcrl111
mlanya
kegiatan
Gunuog
Kocamatan
Kledung
Kabupaten Temanggung 2. Rcspomanggepen/persepsi Bapedalda terhadap perubahan lingkungan dengan adanya kegiatan oenambangan pasir di Desa Kwadungan Onnnng K ecamatan Kledung Kabupaten T emangguag dalam aspek sosial, ekonomi, infrostruktur (jalan.jembatan), dan aspek lingkuugan
3. Sejauhrnana tindakan f k:cbijakan yang sudah dilaksanakan oleh Rapedalda karena adanya kegiatan tersebut
4. Dokumentasi yang ada di Ba!)!X:dalda yang berkaitan dengan kcgiatan tersebut (Pereturan. Surat Keputusan. Surat Edaran, Buku, f.apomn, gambar, dan lain-lain)
5. Koordinasi dan kerjaswWt yang dilaksanakan dcngan tnstansi tedcait karena adanya kegiatan tersebut 6. Permasalahan/hambatsn
yllllg
diaJami
dalam
penanganan
kegietan
penambangan tcrsebut
7. Apabila ada permasalaharrhambatan, apa tincliilcan yang sudah d.ilakukan guna pcnanganan mssalah tcrscbut
8. T ugas pokok U!W fwig~i Bapedalda 9. Kewenangan Bapedalda terhadap kegiatan penambangan tersebut
I 0. Hurapan/masukan Bapedalda terbadap kegi.atwi pc.nambangan tersebut I I. Itarapan/mesukan
Bapedalda terhadap pengclolaan lingkungan yang tepat di
lokasipcnanabangan 12. Ku.antitas dan kualitas SDM di Bapcdalda dalam pcngclolaan hidup di Kabupatcn Temanggung
linglmngan
168
I'.!. Hambatan dalam pengelolaan lingkungan hi
15. Peran Bapedalda dalam pengelolaan lingkungan
hidup di Kabupatcn
Tcmanggung
16. Harapan/mesukan Bapedalda terhadap pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Temanggung
8. BAPPEDA KABUPA.TEN TEMANGGUNG I.
Respon/tanggapanlpersepsi Bappeda terhadap sdanya kegiatan pcnambangan pasi r di Desa Kwadungan ('IUl)ung Kecamatan Kledimg Kabupaten Temanggung
2. Respnn/tMggaJ)llllfpersepsi Bappeda terhadap perubahan lingkungan dcngan
adanya kegiaten pcnambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung Kecarnatan Kledung Kahupaten Teman&&ung dalam aspek sos.ial, ekonomi, infrafstrul
6. Pcnnasalahan/harnbatan yang pen>1mb11ogan tersebut
dialami
dalam
penanganan
kegiatan
7. Apabil« eds permasalaban/hambatan, apa iindakan yang sudah dilakulcan guna penanganan masalah tersebut 8. Tugas pokok dan fungsi Bappcda 9. Kcwenangan Bappeda terhedap kegiatan penambangan tersebut
169
IO. Harapan/masukan Bappeda tethadap kegiatan penambangan tersebut 11. Haraparsmasukan Bappeda terhsdap pcngclolaan lingkungan yang tcpat di lokasi penambangan 12. Kuantitas dan kualitas SOM di Bappeda dalam pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Temanggung 13. Ilambatan dalam pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Temanggung 14. Kewenaagaa Bappeda dalam pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten
Tcmanggung 15. Pcran Bappcda dalem pengelolaan lingkungan
hidup di Kabupaten
Temanggung 16. llRrapan/masukan
Bappeda terhadap
pengelolaan
lingkungan
hidup
di
Kabupaten Temanggueg
C. DINAS HUTBLIN DAN KSDA 1. Rcspon/langgapan/persepsi
Din113 Hotbun dan KSDA
terhadap adanya
kegiallln penambangan pasir di Desa Kwadungaa Uunung Kecamatan KJedung Kabupaten Temanggung 2. Responltanggapan/perscpsi
Dinas Hutbun dan KSDA tcrhadap perebahan
hngkungen deugaa ~ya
kegiatan penambangan pasir di Desa Kwadung1tn
Gunung Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung dalain aspek sosial, ekonomi, infrastruklur (jalan,jembatan), dan aspck lingkungan
3. Scjauhmana tindakan I kebiiakau yi1ng sudah dilaksanakan oteh Dinas Hutbun dan KSDA karcna adanya kcgiatan tersebut 4. Dokumentasi
yang ada di Dinas Hutbun dan KSDA yang berkaitan dengan
kegiaten tcrscbul (Pcratwan, S111at Keputusan, Surat l:;daran, Buku, Laporan, gambar ,dan lain-lain)
5. Koordinasi dan kerjasama yang dilaksanakan dengan lnsransi lerkait karcoa
adanya kegiatan tersebut
170
6. Permesalahan/hambaten
yang
dialaroi
dalam
penanganan
kegiatan
penambangan rersebut 7. Apabila ada permasalahanrhambatan, apa tindakan yang sudah dilakukan guna pcnanganan masalah tersebut
8. Tugas pokok clan fungsi Din"" Hutbun Jan KSDA 9. Kewenangan Dinas Hutbun
terhadap kegiatan penambangan
tersebut
10. Hm-apanlmasukan Dines Hutbun dan KSDA terhadap kegiatan penambangan terse but
11. Harapan/masukan Dinas Hutbun dan KSDA terhadap pengelolaan lingkungan
yang tepat di lokasi penarnbangan 12. t<1.11111titas dan kuahtas SOM di Dines Hutbuo dan KSDA dalam pengelolaan lingkungen hidup di Kabupaten Tcmanggung 13. Ilambatan dalam pengelolaan lingkungan bidup di Kabupeten Temanggung 14. Kewenll!laan Dinas Hutbun
16. Harapan/masuk.an Dinas Hutbun dan KSDA terhadap pcagclolaaa Iingkungan hidup di Kabupaten Temaaggung 0. DINAS Pf.RTAKIAN I. Respon/tanggapau/perscpst Dinas
Pertanian terhadap adanya kegiatan
pcnambangan pasir di Desa Kwadungan Gunwig Keeamatan K!edung Kabupaten Temanggung 2. Rcspon/tanggapan/persepsi Dinas Pertanian terhadap pcrubahan lingkungan dan dampak terhadap produstivitas penanian di desa setempat dan desa sckitar dengan adanya kegiatan penambangan pesir di Dcsa Kwadungan Gunung Kecamtttan Kledung Kabupalen Temanggung
171
3. Scjauhmana tindakan I kebijakan yang sudah dilaksanalan oleh Dinas Pertanian dengan adanya kegiatan tersebut 4. Dokumemasi yang ada di Dmas Pertanian yang berk.aitan dengan kcgiatan tersebut (Peraturan, Surat Keputusan, Sumt Edsran, Buku, Laporan, gambar ,dan Jain-lain)
5. Koordinasi dan kerjasam« yang dilaksanakan dengan Jnstansi tcrkait karena
adanya kegiatan tcrsebut 6. Pcnnasalahan/hambatan
yang
dialami
dalarn
J)CDalJ8llllan
kegiatan
penambangan tersebut 7. Apabila ada penna~alahanlhambatan, apa tindakan yang sudah dilalrukan guna penanganan masaleh tersebut 8. Kcwcnangae Dinas l'ertanian terhadap adanya kegiaum peoambangan tersebut
9. Harapan/masukan Dinas Penanian dengan adanya kegiatan pcnambangan
tersebut l 0. Harapan'mesukan Dinas Pertanian t.crhadap pengelolaan lingkungari yang tepat di lokasi ~n11111bangan E. PEMERINTAH KECAMATAN KLEDUNG 1. Respon/ta.nggapan/persep;i Pemerintah Kecamatan Kledung terhadap adanya
kegiatan
penambangan pasir di Desa K wadungan Gunung Kecamatan
Kledung Kabupaten Tcmanggung 2. Respon/tenggapan/pcrsepsi
Pemerintah
Kccamatan
Kledung
terhadap
perubahan lingkun11a.n dan dampak lerbadap .()1'(1duktivitas pertanian di desa sctempat dan desa sekitar dengan sdanya kegiatan penambangan pasir di Desa
Kwadungan Gunung Kccamatan Klcdung Kabupaten Tcmanggung (aspek sosial, ekonomi, infrasttuktur (jala.n, jembatan), dan aspek lingkungan
3. Sejauhmana tindakan I kebijakan yang sudah dilaksanakan oleh l'emerintah Kccamatan Kledung dengan adanya kegiatan terscbut
172
4. Dokumentasi yang ada di Pemerintah Kecam.atan Kledung yang berkaitan dengan ke giatan tersebut (Pezaturan, Surat Keputusan, Surat Edaran, B uk u,
Laporan, gambar ,dan lain-lain) 5. Koordinasi dan kerjasama yang dilaksanakan dengsn I nstansi terkait karena
adanya kegiatan rersebot 6. Perruasalehan/hambatan
yang
diitllfDLi
dalam
penanganan
kegietan
penambangan tersebut 7. Apabila ada permasalahanJbambatan, apa tindakan yang sudah dilakukan gunn penanganan masalah tersebut 8. Kewenangan
Pcmerintah
Keeamatan
Kledung terbadap
adanya kegiatan
pcnambangan tersebut 9. Herapen/mesukan Pcmcri ntah Kecamatan K ledung dengan adanya kegiatan
penam bangan tersebut I 0. Harapan/masukan
Pemerintah
Kecamatan Kledung terhadap pengelolaan
lingkungan yang tepat di lokasi penambangan
F. PEMERINTAH DESA KWAOlJNGAN I. Rcspon/tanggapan/persepsi
GUNUNG
Pemerintah Desa K wadungan Gunung terhadap
adanya kegili1Ji11 penambangan pasir di desa tersebur 2. Respou/tanggapan/persepsi
Pemcrintah Desa Kwadungan Gunung terhadap
perubaban lingkungan karena kegia!an penamoengan pasir tersebut 3. Kcwenangan Pemcrintah Desa Kwadungan Guoung terhadap adanya kegiatan penambangan tersebut 4. Harapan/masukan
Pemeriotah Pemerintah Desa Kwadungan dcngan adanya
kcgiatan pcnambangan terscbut 5. Bcrapa jumlah warga desa yang il:ut daJam kegiatan pcnamhangan tcrsebut (penycwa tanah, pemilik tanah, pekerja/buruh, pcmbeli pasir, daa Jain-lain) 6. Mata pencaharian mereka sebclumnya 7. Alasan warga beralih mcnjadi tenaga kerja di penambangan tersebut
173
8. Dampak ekonomi terhadap dengan adanya kegiatan tersebut ( peningkatan pcnghasilan, lapangan kerja beru, dan lain· lain)
9. Dampak sosial terhadap warga desa dengan adanya kegiatan tersbut (perubahan sikap, perilaku, dan lain-lain) G. PENAMBANG (BURUH.iPEKERJA) l. Alasan mereka bekerja menjadi buruh tambang 2. Pendapatan yang diperoleh dari menambang
3. Penghasilan per hari/minggu/bulan dari menambang 5. Ada tida.knya peningkatan pen~ilan 5. Keamanan bekerja di lokasi pcoambangan
6. Kenyamanan bekerja di lokasi penambangan 7. Mata pencahariu.n sebelum mcnjadi buruh tambang
8. Merupakan mata pe1x:lllrari11n pokok/sampingan
9. Bila mata pencaharian sampiogan, apa mata pcncaharian pokoknya 10. Jumlah tanggungan keluarge 11. Pcrma.salahan/hambatan
yang dialami saat bclcerja meujadi peaambang
12. Harapan tcrhadap adanya keg:iatan penambangen pasit tersebut 13. Persepsi mereka tentang lingkungao di lolai.~i penambangsn 14. Pcrsepsi mereka teowig pcrubahaa lingkuagan di Iokasi penambangan 15 . Perscpsi clan harapan terhad.ap pen.brelolaan Iingkungan di lokasi penambangan 16. Ada tidaknya perubahan sikaplperilahi/kebiasaan/pola hidup setelah menjadi teuaga kcrja di penambangan 17. Ada tidaknya manfaat kegiatan peoambangan huat mereka 18. Suka tidaknya terbadap kegia&an pemimbongan tcrsbut 19. Mereka penduduk asli atau pendatang 20. Sudah berapa lama tinggal di desa tersebut 2 l. Sarana prasaraaa yang diguoekan saat bekerja
174
H. PENGELOI.A TAMBANG ( penanggungjawab,pimpinan, mandor)
1. Alasan mercka bekerja menjadi pengelola tambang 2. Pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan tersebut 3. Penghasilan per hari/minggn'bulan dari mcnarnbang 4. Ada tidaknya peningkatan penghasilan 5. Keamanan bekerjadi lokasi penambangan 6. Kcnyamanan bekerja di lokasi penambangan 7. Mata pencaharian sebclum menjadi pengelola lambang
8. Merupakan mata pencaharian pokok!sampingan 9. Bila mata pencaharian sampingan, apa mata pcecahanen pokok-nya 10. Jumlah tanggungan keluarga
1 I . Pennasalahan/hambatan yang dialami ssar bekcrja merijadi penambang I 2. Harapan terhadap adunya kegiatan penambangan pasir tersebut 13. Persepsi mereka tentaog lingkungan di lokasi penambangan 14. Persepsi mercka tenlang perubahan litl¥kungan di loka,; penambangan 15. Persepsi den harapan terhadap pcngeloloon lingkungan di lokasi penamben1!llJl 16. Ada ticlaknya pcrubahan ~ilulp/perilakulkeb!asaan/polahldup setelah roenjadi tenaga kerja di penambangan 17. Ada tidaknya manfaat kogiatan penambangan buat mcrcka 18. Bagaimana pengaturan pekecja di lokasi penambangan 19. Mercka penduduk asli al.au pendatang 20. Sud.ah berapa lama tingsal di desa tersebut 21. Sarena dan prasarana y1111g digunakan di penambangan
22. Pembeli sudah datang sendiri atau pssir dikirim ke pembeli l.
PEMBELl PASIR l. Mcreka penduduk asli/pendetang 2. Asal mcreka dari mana 3. Pasir mereka beli dengan
~li
berapa
175
4. Pas i r rnereka j ual dengan harga bet apa
5. Kcuntungan/penghasilan
tiap harilminggulbulan
6. Pasir mcrekajual kemana 7. Sarana dan prasarana yang digunakan
J. PEMlUK TANAH/PENYEWA TANAH l . Alasan mereka menyewakan tanah
2. Ala.'IMmereka menyewa tanah 3. Berapa harga sewanya dan berapa lama 4. Kescpakatan-kesepakaran
yang ada
5. Menguntungkan atau tidak
6. Mara pencaharian mereka K. MA8YARAKAT DESAK WADUNGAN OUNUNO l.
Respon/tanggapanrpersepsi
masyarakat
terhsdap
adanya
kegiatan
penarnbangaa pasir di dess tersebut 2. RcsponftanlJSllpllD/pe~p~i
ma.syllnlkllt
terhadap
perubahan
lingkungan
dengan adanya kegiatan penambangan pasir di Desa tersebut 3.
HarnpWllmasukan masyarak.at dengan adanyn kcgiatan pcnambangan terseout
4.
Derapa jumlah warga dess yang ikut dalem kegiatan penambangan tersebut (pcnyewa tanah, pemilik l8nah, pelcerja1hun1h, pembeli pasir, dan lain-lain)
5. Alasan warga beralih menjadi tenaga kerja di penarnbangea tersebur 6. Dampak
sosial
terhadep warga
desa
dengan
adanya kegiataa
tersbut
Iperubahan sikap, perilaku, dan lain-la.in) 7. Dampak ckonomi terhadap dengsn adanya kegiatan tersebut ( peniugkaten penghasilan, lapangan kerja baru, dan lain-lain)
8. Dampak lain yang ada dan d.i.rasakan meroka
LABORATORIUM
IL!IU llAKANAN TERN.AK
FAKULTAS PETERNAKAll V!OVERSITAS DIPONEGORO SEldARARG
,-----·-·-------=-·---=------------' L_
HASIL ANALJSIS
LAMPIRAN HAS IL ANALISIS NOMOR: 006715/LAB-IMT/PT.09/LL..2007
-
Nama/kode sarnpel · KodC Kadar Air f%)
Al
!
,__AL A3
Bl ~B2 1--
BJ
4.5827 4.0559 .18.0128 - 1.6984 6.4709
!
.Kadar Abu~'
9(.8147 95.2553 76.2257 97.7075 92.9238
B4
3.4197 l0.0308
l
84..5613
B6
19.5961 21.9621
f
69.7766
BS
·I
91.<>YJJ
72.4523 ·--
Semarang, 22 Mei 2007 Kepala,
~,_ NIP. 132 046 700
1-
.:;_
i § ~
w
:ii II::
w
a.
!!,,
cz ::::>
...,,c: c
:::I
~
(I.I
.~ .....
(i;
w
:I
E
c :I
!
-e-
:i
ii 0::
-.. ~
.:s
"S!
It
~
:I
-"'
c
a)
IF
'
. ..
0
li: ~
0
::)
E ,...
~
!
0
;
I-
I
U)
LU
-=
.E ~ ~ ~ ::)
.... 0
I-
.....
<= Q.
r.ll
e
...
-"' -
'
.
l!)
iii
li
~
!
w ...J ll.
::;; ~ 0::
~_,..., zr
I.!)
'
!
w~2
.,
::;;:..:O
:au. e::
.!?
~::::!O
E
ii: !!. ~ O(l)f-' i-z-
rn
"8 u
~
z
g; "' 0::rn
..
Q.
··-·····
..,."'
..
i
z~ :! L1J
-·
o
. ·- -·- .
:r"' <-
t~ N
~
~
~
0
o·
'
I
" ..... sc:
···-
ot);
·--· ...
:::
(I)
...
-
h I
·.:;
"'0
Cl
!
'ec
,..
.... ..... .... ot)
'
..,.2:- ,,'5
'
U)
-.q:O
-
"'~ "'
E u
I?:-
i Ol
....
,,,
s
. ......
~I-()
'
;
;
...I
-
-"
Q.
..
t')
~
0
..
0..
....
..e
*i
O' ~
'1:l
.2:-
c
0
~l-~...
I
I
"SI
:::=
~~~~\ ' Cl:
~\""-
:= ~ ~
.
iJ-
·-·
'
- .....'
----
;
(I)
O=>w
caa: ~
:s ::i-a :z::)
-~ -~~~ l
0
"'
0
I
. 0
z
ri 17'
('~..,,d. /~~ "i. Cl
(0
(
.. c...
"'
~! o: 0
c
::::J
>c
I
I
--.,
0
Q
.. .. "' s., z c.. .. .. if.. Ic
I
~
:i
-
c:
·-E
.s
c 0
~
j '-
1-
CI)
w
_
........
\
}
1-
.....
-
0
..
... '""
:'
Cl)
....,j
~
~
0
.....
I
~ ~ ~
a'
- ..... :
l :
-
~
'
.!II 0.
·---~
I
.,
~ 8
·-·---...IL
0
z
!!. 0
z::i ~
"'~
v .....
.I:
""'c
i ()'.
0
:J
:I
..
:J
~
E
c
~·
:J
:J
> c
~ ·c;
D.
:ii:
..
0
..
I
c
..
0
0
Ill
·o-
1:
!!>
'
;I
...0"'
0..
~ ~
I
...J
::>
T--
!!:-
"
~
E
2l
~ ~
w
ct-
"'";;
r--I "
...I
CL (I)
Cl:>
..
,
f
>!
0
V>
0
c:
~
I
I"' <(-
'"' 0 ;li ,_ w
I"' Ir -<(0
~ :::>w !:i Cl
e
~·
0:)~
I
....
~~
"' .,
tr.
°8 o
"'"'
z0
E
>-z-
-~ ~~
<{
IP Cl.
:;~Q:(I) ... a
511:~ z:::>
::;
r-
zz
" ·--c: 0
Ill
I
I
·t-lT ~ I ~· ID'
.i rf· ~ I ~1 ·+1-i· 8:
I
I
·111· I I ~I
...J Q.
;2;;!i ~
I'
~ *I
0
(,)
LIJ
00,_
:fl
"'E0
,...
:::>
Cl:>
ll'.-<(
.
-+ h-
0
t-
w~Z :il~
T~! ....~!
D.
"' .5"'
G>
~ c
2"
·c:
0
~
"'>!5
..., .. c!:!... = z c
$"'
.
0
0
,.,c
c
13 .....
0
DI
to
~
.. N
0
z
1
H-t . I I .
_I ___ !
I
I
I
r--t
D..
0
N ~ 0
::I
0
z
fi~
c fl)
.....
-., ';I
:J
s:
c
~
...
~
:I
J!l
.la
z
:ei
'E., .5
.,
::I
>.
c
&!..
-·e-
...:I
c:
.. :i= ~
c
GI
'E ::. ....
'
-
--····
s-
!
s"
D..
r·. 1
.2 1U
<.)
"'
1----L-~
.,
3:
c
~ ~
~
c
:I
~
Q'.
s
~
g'
in w
~ ~
u
..
-·
l'
go
~
'E
I-
I')
E·
.g1
....
u
;;;;)
C/)
-·-··
..... .....
LI.I
0
.,a.
-=
~ (h
I ·---·s~
Cl)
.. s:
..... ~
E e E 9! c: 0
(.)
-
l;j
E
"'
~I
E ~
i:'
~
o' Ol'
..,
Cl
·---
.. . .... '!l 0 V)
0
-"'
... ~
-
cS
'
I
'#.! i
.....
:
I
I
!
-
!
0
ID
.- ... -·-r--...L.·-
1----~-t-+-=_'.._' i
~
i
-
_J
a.
a2
N 0 0 0
'
-
'
.....
c
"' ~
:s
:;::
..°' e: ::3
:::)
.:.(
~ w ~
cfti c
::J
"'>. :s
.,e
0..
..
DI
(") (XI
M
.... :s E
"' ~
j
>.
Cl
~ !?
::J
.!'.!
-•
J
c "'il .<::
·;; .,,.... .E
0
'°"'
·--.. .....
.i,_
z
:
0
~
~ c:
"" -;;:>
<:-
:
..
!
~.
.
1
"'I
81
2'
,_
~
~ ~
~
0
:
I
1.;·· · ~
u
,_
0
~
-~~~~~~~~~~~
so
Ch
1i0 .3
D..
"'
.. 0
E"'
I
Q.
c
t;
0
~
0::
I
.. .. .. s z
.s
<'!
0
1'
'll
'?;
rn
i5
i. ~
"'
-e--
eo
"' ....
-
~
.. ··-
8... N
.. ,..:
~
-
Q)
~ ";.
i
·-
N
i
...
i
~
•
!
0
.,
t2
~
-
5
'
..... L.u ..... ..... Cl)
-
0
Cl)
i
0 L
~
I
a. 0
!ic
...:i:"' 0 0
ll::
gi .:i ._ Ill
(/)
usIU .....
c: Ill c:
~
gi
:;::;
c
::J
j
~
El
:I
ftl
"'!!I>- -~s
z
:i!
.E
L
c
:.
gi
L
::J
·e ftl
.....
en LI.I ..... _,
-= en
..Ji- e ~o
1i)
m
(5
J1 e en
0
,---;r;
·-·
~
~I I ~-
--r---~1 I
IT I
cri'
a.
c z ::)
e
"'c:"'
(I)
Ci)
w .....
...
:::i
2'
:J
::J
"e"' ~... .l!l ::J
"'>. :::i
:. c:
..
.!!!
C)
.... C'I
ii0
C>
:.:: "Ot ~
1
g.. :s
z
E
"' .E"'
::!
..a
o
ell
·2
rl
....0
Q.
..... ..... _. Cl) M.I
-c
-·
Cf,)
I
T 1-_[
!!.
c
z ::i
.."' e
..."'
5: 8 ::.::
rn
~
-
~
~
.s:
c
.....
.,c
,§"
:i
..,"'
~
0
>
'
I
~ ~
. c""
.s. ...... z·;:." ... "' ... c
--.,
2
;;;
:
I
c:
.!!
c
~
Q.
c
....u
..
..
s3
'
~
Ii
::>
5
..,
...
f
I
''
I--
Cl)
:-
LA.I
c:
. ··-.g
1-
--
'°
..i - *'
Cl)
~
-+---
e-!
Ji
Q
··
::>
5 (.)
s "Q
0
'°,._It:
p
f
U)
.~
'i
Ii
,_
~
;;;
......
"'"' ,.,
!;!'
....
"'§·
-
;::
...-···- -----
.,.o I :->·
Qt
0 ...J
n,
.....
-·· 2"
c
-~.
·~·
-·-
~!
~'
N
C)"
I
--
....
~
~
I
I
I
g
cri
'
.
I
i
i
I
.!!!
!2 ~
z
"'e.. "• ..."'"= .5 l" ... ;; ~ ~ en
;;
"' s
. -"'... ... ~
c ~
= cs •=
• ~• e
• -~1' !! GI e, " :Ii• .l!
N
z ·c; •
.
.E
..
...
z
Q
0
5...
~
0
II.
z 0 ~
..J
z
0
....<(
o u, :Ji? ::>wo>CI) :::>
0 0::
Cl)
~ :::> ::5
.,
~
I \
I
\
'#.
c.~ 1f
0
00
'er
·- "'
.,;
0 0
II
II
H
11
lf>
t
t
w o o
N
Cl)
zC2 C!)
0 I-
J:
..-::i::::
Cl)
c c
~
,___..__,. - I
I
,. 0
-c
I H!IFIMJ.R o31M .llfl:)!:l3d
*
0
MO
0
lilw
...c:
~
z::)
..-.....
.. ....." .." ..."" "'.. t " t. :S"' ,,... .... " s " e -a. ..... i .. ~
~
e
~ ~ e ~ fl :i: .12 .!!
,_
Iii
Cl a:: "-
s=~ ~-
"
--· -·-----
z
s
~
-+-:-
' --
'
-··· . ~--+T--+--+>--+--+-·-~~-··ll-+-+--+--1·-1-
0
~ (.)
~§=lli:E
'
' -~ ! --·
~· ·,,,__,
~·
'\_r
·--·-+--+----+--+.
·-f-_,,__....__+-1-ll ·
···~,-+--'
:~·,---+--1
\
'
I
.. f-'.
\
...
+--.
__.._
\I
~
I
0
···\··:
0
u)
II
II
" "
ur t-
::I ;;- a.
UJ
:<
s
0
0
0
.- - -=-,., ~ E C"
41
s a.:s .t:en
o
.,.
q; ~-' Cl
--+_,
i
., .
s
····-
u
0 "'
I
'
•1
.. 8
--· ·-· . ..
<(
'0
S!
0
~
0
~
0
'
I
I
:il
~
" "•
.J 0
~
0
N
J.HOl3M AB ~3Nld J.N;!::l113
'?
::; ·g oc
0
Oi c:
0:
·-
. ·-+-+--+--+---+--
.., "'
.:;: ~
-·\
,-
;f::
~
:ii
_j
t···--
~
~ ~~ 8
\·
-··
~
w
..
-' D..
::E (f)
l!
!!! B: Q
::I ,...
-..
I
N
"'8 z :)
.... ".. ! .." .....".." .... " " ! .. ,§" s .,.. .s i" "' .e"' e.. f ~ ~ :I c c ~
~ e,
=
z
..... (.)
Q
3 I.:
...
z
Q I-
< ...J
::J
::!!
y
~
w
L-+-1"-'".f--1
(.)
~
t
0 ...J
0
.......... ~----
'-'--+I~
\\, \
----~·--
I
z
-+--41--+-- .,..... -1---1-
\
·~·
1---i I
~
-1--4-'_._-
I
~
u, w0
.. -
\
00
.. _
II
II
"
'
::J > U) 0 ~(I) ::J ~
0
* *~ ~
~ g~ 8 0 ...
< woo ~
fl)
-
e
0
I-
::c U)
"--···· ~~~··"'o-
< <
---1 ' : I j !l I ~
~
·-···--
-l-+-+---o--+--+-J . t=t~I:.
i_ ~
I I~
·--·~
I w _J CL
2 .LH!ll3MA9 ll3Nl.i 1N3:>l:Eld
I
<
"'
ti
II
...+ 11'-.<'llo<
8 8 :5 8
..
~
~~
It
II
:;;
::::
··--1-1--+,____...__ ......_ --+--II---'---+ ...
~
. -=-E ~ c
Qi
~-' > ·~ :::-
co a,
0
ID
w -'
.LH913M .1.9 ~;!NI~J.N30'tEl.I
::J i::.
:;-
~ "' " e 0
II
0I;
"'
w tw ::;
_,___,___,. -·'---..;
,___,__,__.___,_ ..... --1--1-·--
"
:;!;
-----!-···
;--+--+-·-·
Q
!
:"e
CJ)
<1>
-
i;'
o
I
··-
-
~I
I
.-
!
I
...
----.
l
I\
·--
.. -~l.=::l=:t.:-4=~,:.
.
.L,
:
i
1-
~ :!!:
·n I
~:-~~i:~jt=~~-_:;~ ·r-1~$3-i ~ l ~ ~-~!~: ~ ~ L+--+j
w.l . I~ -.:, , !_·_,_.jj, . .:. _· r ,
.1
..
:_
'
L ..
·--
!
oo
@,
11
0
0
II
II
II
.. ." !
~ ~
z;::) :g
:!
c:
~
~
~ ~
c:
l
"
~
"'=
se ·....= 1!s .." ti ·S... ·~ ~
2 :I
i
~ ~ ; JI z
a. :i
•
.
.E
:.._
.
-
e
L--
z0
;;;: o
~ _, ~ a.
···-
-
t
s"
~
-
,_
\
f
\
I-
.
'
- ~.
i
-R
. l
;._
Q
;z
;;!j '
'-L-.
'
i
I
l-.l,...I.'--
II I -
t
1-.-.-1-~l---l--l---l--l--'1-
• -
. ·--
\
;
I
'
-+--l--l---1--1---1--1--1.~
--
t I
'--
~
o
l
. --1---+--I
~' ~
L ~
0 0
I I -.. s ..
0
~
~ 0
0
•
0
0
N
11IDEIMA!l 11'3Nbl .J.N:Pll3d
i
""0
··~~
L-
rn
,_J ~
!?
oo
UJ _J
a.
~ q;
so
II
II
gi
.....
~ 0
w ,_"' z::J
.... !
..,.,== ,,."" -"' •" j"' i. ..". = "' • " c: e
e
a.
~ ~
Q
~
" .g "'·e" ~ . . :I ll .)I.
e,
:i'
..
=
~
z
~
~
't
<.>
0
6a:
o 0
w
0.
o '
..l
~
-··-
1--+--t---l'<-
i-
._
1--'-~--+-\~ r,
-
-··
0 2
-
i \
\
--°'i -· -·.
····~
-1.~+--I . ~
<(
..,. 'J' 'B' Ii'
"'
s ss .,. .... ~
I
t
t
- . -~-
z
-
:;;
-···---
r:'
0
··-
I
I
f,.
CZ::
j '-'
!
<( UJ Q.
QI-I1-~UJo <(
<( I/)
a: - 1-- <( 0Z....11CD <( ::> <(:.:~<.? ...J UJ <(
a:: w
::z u, >
z:::::>
@
i
(I
-
-··
:L
I e
0
~
0
~
... 0
I 0
·---·=1_t -11
+ i i :
e-
0
11
...
0
..
0
I
•
J
0 n
0 N
e
;;
0
0
<>o
"':::> s .,E"" c:: "' .!:: _, ::::!. "' "' >=' c::
.... w 0
--·r
0
If
a: w
\\·~ I
:r ~- C) ::;; w :::::> <( z z _z:.::o
II
8
::;
~
a::
ON
::;
'·i
0
I"-
a;
>
(1)
~
>.
«!.=
C) 0. (I)
13
!!!
..."' w
..
e,
N
;:,
."' 0
,,.
~
sz
0
" "'::s
-• . "' " l.. c: c
~ ~~
c c"' ~
e
~ ::; ~ ••e ~~ !;:;
•
.. ·ze.. s:
• s
j .!II ·;;, e, :E
•
: -4-._:_,__._ ·-~-+---' I
I
.~
.-
- , __,_____,___,
~
\'
z
__,_
-~~~~~~~~~~~~~--- -·· ·- ~
,..._. "~-
~
0
1---
I-
<(
·-··-·-
...I
::::>
-·· ; ·--1-
.... 1-
i
'
l
'
"
t
-
.,c! --··
·I-
...'
.
.d
, __,___..._.____.____._ 4'--~,·-t-~:~--1
i -----.
. ..
>-
tl' ' 0
~
0
~
! I
J I __ ~_ ~
0 0 ., ~
I
I
0
0
., .,
..' 0
g ~ ~
!~BM J.8 lf3Nl.:111HOCl3d
~
;- ----:
,-1--+-
-i .
'
I.ii~
···-
oo
II II
fl
.... .. .. ::s
z ;:;,
0
'
!... ... e.. -~ !: "' "'.." j 1 ..".. ~ !~, c
ll
r).
: '·· .
Cl
.. .:i
~
.II
.~:Ii ::i::::
:Iii
'
..
" -
•
s 0
e,
z
:::::>
w -
\'\ ,..
'
0
~
'\
0
UJ
en
:5 0
!
!
-
~
e -·--·
. i
IB
it
'
oz_,,_
Ui
I
LL~
.::.
l
i
u
..
.::I
0
~~
o 0
!
' ~
" -·· ....
., 0
.. ... .. '
0
0
0
I
-i 0 0 ~ "
.
l ... L,
n
" N
(D
-·
:;?
0 ~ 0
<>o
II
i 1 -~ ~
s
0 0 0
~
0::
·-·
·-
II
~
8
UIQl3N. A0 ):13NI~ l.N::JO\l;:l,I
::>
II
i
-··
II
'
0
~~
~
. ... -· -- ...
"
1-12wo -c ..: 0:: - I- <(
..."'
:
'
,.,
-
0
\
"
~
<(
QI-I-~
•
\.' '•
--
,_
_z:.::o er <(W
::J
- .
......
'
'
0 0: 0
::5 w:;; :.::«:LUCl:'.
'' .. -
. .. ..... -
*~ .,,,
?l 8~
........ ..... -··· -1-·--· ... .. -··· . ·-·~·· ·- -·-·..... -· .·-· --· I- •• , •" -· -··-..,_ .. ........ _... , ··-· . -· ·-- ' -·-· .
"'
~
::; :i: ~ :J<(Zz
·- _,, -- -- -· '
en
~
"ii
:
I:I:
z
'""
\
'
0
~
-
~
I
'
'
+A
Cl)
:::>
----\
o
0
' "
'
'·- --
~
--
I''• ·-
w
...J
c,
~
<( (J}
.r;
·~~I -
-
.
z
LL
w
'
<(
~
....
.,..
;
~
I-
:::::>
<(
., . \
0
0
5
........
-·
z
0
..
,
··I--· \
t
~
0 0::
...
'
. <,
~
0
w
(I) ~
~
z
t)
•
I .
• .'<,
.
'
11,t
/i~
. ; '·' v, :>· . . . . ,• Jl.rr. I~ j_,./, .,.,._ '' .......__ ;•\
z
.. s..
f. ..
I'< i' ~'
'· c-. \ '~.•
·~ E
.Ill
=: '
;; I
,. ·~ r
Cl.
e
...-....
../.;'; ..'t~-rI ... .: ,./ "
~ 0
mc
.
, ..-·:-
~ ~
_,
.m(.}
:.::."' :··
....::;_
"
..
q:· ::
~ :::!
~a
s
s:
•
•
a -
2
0
<
"' N
§"'
...
0
"
!l
"'g;
..,..
':; 0
~o
ffi z-
.::;: w
a "' <(
•
8 C>
ill
•
•
.......,...-t~l--+--+--+--1 i=
ti •
"g
...x
Ii' ~
z w ;:t c:; w
Q.
"'.... cer.
-0
a:
...
• +
•
•
....,
~
"' § 0
g
"'
:l!'::>
.. u ~< w z: 0.
~
II;'
41
g '5.
z0 c
~.,EoS _,e vi m
01t
-
...;; ,.
1::
I
cF
" ...
•• •+
N
g
·.. -..
e-
-
C>
+
0
...
-
••
0
~.g
C)
~
Q
~
C>
,_
-,.
::;_
.... 0
...•.
~
~~fa~
·c~
x
- ... ffi .... -
~
•"
....
Q
,;
0
m lo-
..
1'
::J ~
(/)
s Uf
.....
~ ~ ~
,_ w ~
"'J!.
~
"
w g.
I?.
5:
"' "'
i
iii::lE u
~ a~
Iii"
~ ...J
Si ~ 0
ii! >0
I-
....t
X'.
"'
:!
<(
z
z
C)
0
!,! u, ::>
0: 0
0 uJ Cl uJ Ill
w
::;; z z
-oQ. :! (!) 0 Z-
"'
~it) \~
0
"
~
ri R
ei"
ri.
°'t
<(
~ w
o ~ z
-
~
.. .," .. "'
le
z
i5 ~ "-
g8
"
't.
"'w
c0 c0
N
<1; ~. 0
_,w "-
"'
0
-
N
....
0
. z "' c 0
"'
Q.
0 0
a)
..
"
N 0 0 0 0
°'
.."' ~
i8 0
·~
~ ~
..... N
~ ~
.,, o
-E o 0
6
.c .c
-
8 0
':I
~
z
E
"' " i0
E ~ "'
"'
"' - eo
co
:? .5
ffi~ ...J o
~ ;; c ,
,_w"' w
0
?.
-
-z,
\
:;.· 1 ~ /' ·-. .'·-:----_,.,.,.,,,.,;
~ .c
"'s .o
~
\ ~\~~ ~/. ~/' , '\ o ,~~··-
v-
-
.;i " ~
- ...
\ .!.
~ ~ _,
." "'s "- l.., <(
e,\~~(:)..
:l
-
"'ii;'
~
..,_ "'.. ,_ o
= ...
e
~~
W%
!a --' __, V) w ::J I- ED ~ e -" -~ "'~ l!i z a; ·;;, ·E
Ill 0
Jti
"'"" m
~-
·o
::)
~~
e,
Iii
~
2
0
O> 0 •O " 0
~
U)
:c ii:
iili::
·~
c "'
Ill ...J "' <( ::::> w
<( ""
-'
"' 0
~ ';> ~ Ii ~ ~
.,c;
I-
"'
~ ~
~
:i;
Cl
;;
....
Ii
~
<(
~ ~
~
;;
w
II)
0
t
a "
~
~ ~
.. :c
0
" _,, I-
~~
E
Q.
t:::~--
.-;,• ,.. ~ft>'~" "'0 ~ "' I . r~. ,~:;,-~-<
:.:
~
"'
....(/) II.I .... > ....
E v
~
m
i5:ii: a:
w a.
E E u u
8 0
0 "' a:i
~
••