Volume 27, 2012
MUDRA Budaya Volume 27, Jurnal NomorSeni 2, Juli 2012 p 205 - 213
ISSN 0854-3461
Strategi Media untuk Komunitas Desainer Didasarkan Interaksi Manusia dengan Situs Jejaring Sosial dengan Studi Kasus pada www.iai.or.id, www.adgi.or.id, www.hdii.or.id ARYA PAGEH WIBAWA1, AGUS SACHARI2, INTAN RIZKY MUTIAZ2 Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar, Indonesia Program Studi Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, Indonesia E-mail :
[email protected]
1 2
Desain sebagai salah satu bidang keilmuan memiliki komunitas-komunitas tersendiri. Komunitas-komunitas desain saat ini telah berskala nasional maupun internasional. Kebanyakan dari komunitas-komunitas tersebut telah memiliki situs-situs tersendiri. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki sumber daya manusia yang cukup besar juga tidak ikut ketinggalan mengikuti komunitas-komunitas desain tersebut seperti HDII, ADGI, IAI dan sebagainya. Organisasi-organisasi inipun telah memiliki situs organisasinya masing-masing. Permasalahan yang terjadi adalah tingkat kunjungan ke situs-situs tersebut yang sangat rendah sehingga perlu adanya sebuah strategi media yang tepat agar tingkat kunjungan yang terjadi meningkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah semi eksperimen dimana dilakukan redesain terhadap situs-situs tersebut. Analisis menggunakan statistik dengan membagikan kuesioner kepada tiga puluh responden secara online maupun offline. Simpulan yang didapat adalah strategi media yang tepat untuk digunakan adalah situs yang menggunakan pendekatan interaktif memiliki tingkat ketertarikan yang besar di kalangan komunitas desainer yang ada.
The Media Strategy Used to Communicate the Designer, Based on the Interaction between Human Interaction with Face Book; a Study Case on www.iai.orid, www.hdii.or.Id. Mediated communication has been known for a long time. Development of media communication is contained in the development of technology. The site as a form of mediated communication in its development following the developing technology. Currently the site has significance in human life in communication, especially for community organizations, especially social networking sites. Design as a scientific fields have organizations at national and international use of the site as a means to communicate among its members, including Indonesia. The problem is the traffic going to these sites is lower. In this study tries to provide alternative designs using semi-experimental method. Analysis used is the use of descriptive statistics of the 30 respondents. Conclusions obtained are used media strategy is to use an interactive approach which proved to have a high level of interest among the community of designers Indonesia. Keywords : Media strategies, interaction, and social networking sites
205
Arya Pageh Wibawa, Agus Sachari, Intan Rizky Mutiaz (Strategi Media Untuk...)
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah memungkinkan tiap individu, kelompok maupun organisasi memiliki sebuah situs. Situs bukan lagi suatu hal yang asing dalam kehidupan manusia saat ini. Situs juga bukan suatu hal yang sulit dan mahal. Kelebihan yang didapat dengan memiliki sebuah situs adalah tingkat penyebaran informasi yang diberikan memiliki jangkauan yang luar biasa dimana tiap orang tanpa mengenal asal negara, etnik, tempat tinggal, dan waktu dapat melihat informasi yang ditayangkan oleh sebuah situs. Desain sebagai salah satu bidang ilmu memiliki organisasi yang berskala internasional maupun nasional. Indonesia sebagai salah satu negara juga memiliki komunitas desain yang dalam organisasi ADGI (Asosiasi Desain Grafis Indonesia), HDII (Himpunan Desain Interior Indonesia) dan IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) dimana ketiga organisasi ini memiliki situs http://www.adgi.or.id (ADGI), http://www.hdii.or.id (HDII) dan http://www.iai. or.id (IAI). Permasalahan mendasar dari ketiga situs yang dibuat oleh organisasi tersebut adalah jumlah kunjungan yang sangat rendah. Menurut Alexa.com (diakses tanggal 21 februari 2012), situs ADGI menduduki peringkat 4.027.388 dari seluruh situs yang ada di dunia dengan pageviews selama 3 bulan terakhir (Desember 2011 hingga Pebruari 2012) adalah sebesar 0,0000005. Sedangkan situs HDII menduduki peringkat 381.385 dengan pageviews selama 3 bulan terakhir sebesar 0,00001. Hal yang sama juga terjadi pada situs IAI yang menduduki peringkat 2.385.234 dengan pageviews sebesar 0.00005. Pageviews merupakan ukuran jumlah halaman yang dilihat oleh pengunjung situs. Pageviews per jumlah pengguna adalah jumlah ratarata halaman yang unik dilihat pengguna perhari oleh pengunjung situs. Perkembangan selama tiga bulan terakhir ditentukan dengan membandingkan jumlah halaman situs yang diakses dengan jumlah pengunjung situs yang mengakses. Hal ini yang membuat menarik untuk diteliti mengingat pentingnya pengenalan desain Indonesia di tingkat internasional. STRATEGI MEDIA Media sebagai penghubung antara pembuat berita dan audiencenya memiliki peran yang cukup penting dalam menyampaikan informasi yang diberikan. Media yang berkembang saat ini telah 206
MUDRA Jurnal Seni Budaya
memiliki jangkauan yang luar biasa. Hal ini tidak terlepas juga dari perkembangan teknologi yang sangat pesat. Kejadian yang terjadi di Mesir, Amerika Serikat bahkan Jakarta dapat disaksikan oleh audience yang tidak berada di lokasi maupun bertempat tinggal di daerah tersebut. Media juga dijadikan alat oleh audience untuk melihat perkembangan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Berita-berita yang berkenaan dengan kejadian-kejadian yang ada di lingkungan sekitar audience dapat dijadikan acuan dan menambah wawasan bagi audience dalam bertindak maupun memutuskan sesuatu yang berkenaan dengan diri audience. Termasuk di dalamnya adalah beritaberita mengenai kejadian-kejadian alam baik berupa bencana maupun fenomena-fenomena yang terjadi di alam menjadikan media sebagai penerjemah bagi audience. Tayangan-tayangan korban bencana gempa yang terjadi di Yogyakarta, letusan gunung merapi, tenggelamnya kapal di sebuah perairan memberikan sumbangan yang cukup besar bagi audience untuk ikut merasakan penderitaan yang terjadi pada korban tersebut sehingga audience bersedia menyisihkan sebagian harta kekayaannya untuk diberikan kepada korban bencana tersebut. Media juga digunakan oleh pemerintah sebagai tuntunan bagi audience. Sebagai contoh adalah program KB (keluarga Berencana) yang sudah mulai digalakkan kembali, dengan memberikan tuntunan tentang pentingnya program KB bagi berlangsungnya kehidupan keluarga. Di samping itu, media juga memiliki kemampuan dalam melakukan persuasi terhadap audiencenya. Sebagaimana yang terlihat pada iklan-iklan di televisi maupun radio dan koran, kampanye-kampanye yang dilakukan oleh partai-partai politik yang ada saat ini merupakan bentuk persuasi yang dilakukan media terhadap audiencenya. Seperti yang dikatakan oleh Denis McQuail (Junaedi, 2007:16) bahwa media dipahami sebagai mediasi antara khalayak dengan dunia. Strategi media merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dengan menggunakan media. Upaya untuk mencapai tujuan tentunya dilakukan dengan menggunakan strategi komunikasi. Gambaran tentang strategi komunikasi yang dilakukan untuk media adalah sebagai berikut.
Volume 27, 2012
MUDRA Jurnal Seni Budaya
Strategi komunikasi
Target audience
Masyarakat Gol. Bawah Masyarakat Gol. Menengah
Tujuan Informing
Informatif
Educating
Announce
Announcing
Persuasif
Motivating Supporting
Masyarakat Gol. Atas
Isi Pesan
Perilaku Faktor-faktor yang mempengaruhi audience Faktor-faktor audience memilih media
Efek StimulusResponse AgendaSetting Spiral of Silence Uses and Gratifications
Diagram 1. Strategi komunikasi dengan menggunakan media Gambar 1. Strategi komunikasi dengan menggunakan media Strategi komunikasi menggunakan media tentunya harus memperhatikan target audience, tujuan strategi komunikasi yang dibuat, content (isi pesan), perilaku yang diinginkan dan efek yang terjadi pada audience. kepada dapat memberikan sebuah Strategi komunikasi menggunakan media tentunya Target audience merupakan masyarakat pengguna media tersebutaudience dengan pembagian adalah masyarakat keinginangolongan kepada atas. audience untuk melakukan harus memperhatikan targetgolongan audience, tujuandan masyarakat golongan bawah, masyarakat menengah, Pembagian masyarakat ini sesuatu yang diharapkan dan biasanya memiliki strategi komunikasi yang dibuat, content (isi pesan), didasarkan pada tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi masyarakat tersebut. Tujuan strategi komunikasi yang dampak yang informing positif terhadap audience. Strategi perilaku yang diinginkan yang terjadi dibuat dikemukakan olehdan Aloefek Liliweri (2011, pada 248-249) dibagi menjadi (menyebarkan informasi), yang(memotivasi), bersifat supporting (memberikan dukungan) audience. audience merupakan masyarakatmotivating educating Target (mendidik), announcing (memberitahu), supporting (memberi dukungan). diharapkan informasi yang diberikan dapat pengguna media tersebut dengan pembagian Informing dalam pengertian bahwa strategi komunikasi dengan menggunakan media bertujuan menyebarluaskan membantu audience utamanya pengambil keputusan adalah masyarakat golongan masyarakat pemberian motivasi dan juga pendidikan. Tujuan strategi informasi kepada audience baik bawah, berupa pemberitahuan, sebuah langkah golongan dan masyarakat golongan komunikasimenengah, dengan menggunakan media bersifat educatingdalam adalahmengambil dengan memberikan informasi pengetahuan berupa cara-cara masyarakat maupun tips-tips pencegahanpada terhadap sebuah permasalahan yang sedang terjadi. Strategi atas. Pembagian ini didasarkan Melihat tujuan merupakan strategi media yang ingin dengan dicapai komunikasi menggunakan media bersifat announcing (pemberitahuan) pemberitahuan tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi masyarakat mengutamakan kapasitas dan kualitas informasi sebagai informasi inti. Strategi yang bersifat motivating tersebut, tentunya tidak dapat dilepaskan dari isi tersebut. Tujuan strategi komunikasi yang dibuat (memberikan oleh motivasi) diharapkan(2011, informasi yang diberikan memberikan pesan kepada karena audience memilikidapat keterkaitan satu sebuah dengan dikemukakan Alo Liliweri 248-249) keinginan kepada audience untuk melakukan sesuatu yang diharapkan dan biasanya memiliki informatif dampak yang lainnya. Isi pesan yang berbentuk dan dibagi menjadi informing (menyebarkan informasi), positif terhadap audience. Strategi yang bersifat supporting (memberikan dukungan) diharapkan informasi yang announce biasanya diberikan untuk tujuan yang educating (mendidik), announcing (memberitahu), diberikan dapat membantu audience utamanya pengambil keputusan dalam mengambil sebuah langkah bersifat pemberitahuan, penyebaran informasi, dan motivating (memotivasi), supporting (memberi Melihat tujuan strategi media yang ingin dicapai tersebut, tentunya tidak dapat dilepaskan dari isi pesan mendidik serta memberikan dukungan terhadap dukungan). Informing dalam pengertian bahwa karena memiliki keterkaitan satu dengan lainnya. Isi pesan yang berbentuk informatif dan announce biasanya sebuah keputusan. Isi pesan yang berbentuk strategi komunikasi dengan menggunakan media diberikan untuk tujuan yang bersifat pemberitahuan, penyebaran dan mendidik memberikan persuasifinformasi, biasanya diberikanserta untuk tujuan bertujuan menyebarluaskan informasi kepada dukungan terhadap sebuah keputusan. Isi pesan yang berbentuk persuasif biasanya diberikan untuk memberikan motivasi terhadap audience tujuan untuk audience baik berupa pemberitahuan, pemberian memberikan motivasi terhadap audience untuk melakukan melakukan sesuatu. Isi pesan yang Isi berbentuk persuasif biasanya sesuatu. pesan yang berbentuk motivasi dan juga pendidikan. Tujuan strategi berupa iklan baik berbentuk iklan layanan masyarakat maupun komersial. Sehingga dalam menyusun isi pesan persuasif biasanya berupa iklan baik berbentuk iklan komunikasi dengan menggunakan media bersifat yang berbentuk persuasif ini memerlukan keahlian yang sangat khusus dari pembuat berita agar pesan yang layanan masyarakat maupun komersial. Sehingga educating adalah informasi disampaikan dapat dengan diterima memberikan dengan baik dan memberikan image yang positif pada audience sebagai penerima dalam menyusun isi pesan yang berbentuk persuasif pengetahuan berupa cara-cara maupun tips-tips pesan. ini memerlukan keahlian yangmenggunakan sangat khusus dari pencegahan terhadap sebuah permasalahan dalam yang membuat Sisi audiencepun perlu diperhitungkan strategi komunikasi dengan media pembuat berita agar pesanyang yangtepat disampaikan dapat sedang komunikasi menggunakan karena terjadi. audienceStrategi merupakan target utama dari tujuan yang ingin dicapai. Perhitungan terhadap target diterima dengan baik dan memberikan image yang media bersifat announcing (pemberitahuan) audience terutama dengan melihat faktor-faktor penentu yang dapat membuat audience melakukan sesuatu positif pada audience sebagai penerima pesan. merupakan pemberitahuan dengan mengutamakan kapasitas dan kualitas informasi sebagai informasi Sisi audiencepun perlu diperhitungkan dalam inti. Strategi yang bersifat motivating (memberikan membuat strategi komunikasi dengan menggunakan motivasi) diharapkan informasi yang diberikan
207
Arya Pageh Wibawa, Agus Sachari, Intan Rizky Mutiaz (Strategi Media Untuk...)
media karena audience merupakan target utama dari tujuan yang ingin dicapai. Perhitungan yang tepat terhadap target audience terutama dengan melihat faktor-faktor penentu yang dapat membuat audience melakukan sesuatu sangatlah penting. Faktor-faktor tersebut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi audience dan faktor-faktor audience memilih media. Kedua faktor tersebut sangat menentukan keberhasilan sebuah strategi komunikasi dengan menggunakan sebuah media. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audience Gambaran umum tentang faktor-faktor yang mempengaruhi audience dapat dilihat pada diagram dibawah ini. Faktor - faktor yang mempengaruhi audience
Internal
Eksternal
Kondisi Sosial
Kedekatan
Tingkat Pendidikan
Kebaruan
Tingkat Pendapatan
Konflik
Hubungan Sosial
Kepopuleran Konsekwensi Human Interest
Diagram 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi audience
Secara umum dapat dikatakan bahwa faktor ini memandang manusia sebagai pusat pengkajian pengguna media. Pengkajian dengan peninjauan diri manusia sebagai sentral didapatkan bahwa faktor ini terbagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal dari manusia. Secara internal bahwa manusia memiliki batasan tentang kondisi sosial, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan hubungan sosial diantara manusia. Kondisi sosial, menurut DeFleur dipengaruhi oleh perbedaan individu, kategori sosial, hubungan sosial, dan norma-norma budaya (Suprapto, 2006: 16). Perbedaan kepentingan, perhatian dan kepercayaan sangat berperan dalam melakukan selektifitas yang dapat mempengaruhi individu tersebut. Tingkat pendidikan memberikan 208
MUDRA Jurnal Seni Budaya
dampak pada kemampuan individu dalam memilah dan memilih serta memberikan interpretasi terhadap sebuah permasalahan yang terjadi. Tingkat pendapatan berhubungan dengan pengambilan keputusan terhadap informasi yang diberikan oleh media. Secara eksternal dikatakan oleh Bruce Itale dan Douglas A. Anderson (Junaedi, 2007: 22) bahwa manusia dapat dipengaruhi oleh sebuah informasi yang disampaikan oleh media apabila memiliki kedekatan, kebaruan, konflik, kepopuleran, konsekuensi, Human Interest. Pada ketiga situs komunitas desainer ke enam hal ini sangat berperan aktif dalam meningkatkan tingkat kunjungan audience pada situs mereka. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap 30 responden menyatakan bahwa ketiga situs tersebut memiliki tingkat kedekatan dan kepopuleran yang sangat rendah dimana audience dimana rata-rata hanya 50% responden yang menyatakan mereka mengenal ketiga situs tersebut. Kedekatan yang terjadi antara situs dan audience dapat dimulai dengan memberikan keleluasaan audience dalam bersosialisasi dengan situs. Kenyataan yang terjadi sangat berbeda yaitu rata-rata responden menyatakan bahwa kenyamanan bersosialisasi yang terjadi pada ketiga situs tersebut rendah. Perhitungan dengan menggunakan skala likert untuk situs www.hdii.or.id hanya mencapai rata-rata tingkat kenyamanan bersosialisasi mencapai 2,815, situs www.adgi.or.id hanya mencapai 2,775 dan situs www.iai.or.id hanya mencapai 2,855. Terlihat bahwa audience kurang dapat bersosialisasi dengan situs yang menyebabkan tingkat kedekatan dan kepopuleran ketiga situs tersebut menjadi sangat rendah. Mengenai hal kebaruan pada situs biasanya berhubungan dengan tingkat up to date nya informasi yang tersaji oleh ketiga situs tersebut. Menurut survei yang dilakukan didapatkan hasil bahwa sebagian besar audience menyatakan bahwa informasi yang diberikan berguna bagi mereka. Artinya bahwa informasi tersebut memiliki nilai kebaruan yang tinggi sehingga audience merasa bahwa informasi yang disajikan oleh situs tersebut berguna. Faktor-faktor Audience Memilih Media Secara umum dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi audience memilih sebuah media terbagi menjadi dua yaitu faktor individu
Volume 27, 2012
dan kelompok. Untuk faktor individu, ada tiga hal yang mendasari secara psikologis yaitu selective attention, selective perception, selective retention (Suprapto, 2006: 10-11). Secara umum ketiga faktor ini merupakan bentuk kecenderungan dari individu dalam memilih sebuah media. Kecenderungan akan hal yang dikehendaki, kecenderungan penafsiran berdasarkan prakonsepsi dan kecenderungan berdasarkan ingatan. Kecenderungan akan hal yang dikehendaki lebih kepada kebutuhan individu terhadap informasi. Kecenderungan berdasarkan prakonsepsi lebih kepada pengalaman sebelumnya yang dialami oleh individu tersebut dimana ia menafsirkan sebuah pesan berdasarkan pengalaman. Sedangkan kecenderungan berdasarkan ingatan lebih merupakan bentuk kebiasaan pada penggunaan media. Individu yang lebih terbiasa menggunakan informasi pada koran, cenderung memberikan referensi terhadap pesan yang diterimanya menggunakan koran sebagai acuan. Pada kasus ketiga situs yang diamati, faktor individu ternyata memiliki peran yang sangat besar dalam memberikan penilaian terhadap situs. Kecenderungan akan hal yang dikehendaki lebih pada tingkat kegunaan informasi yang disajikan oleh situs, tingkat kemudahan penggunaan, tingkat hiburan dan tingkat hubungan yang saling melengkapi pada situs. Kecenderungan pada tingkat kegunaan informasi lebih pada keinginan audience akan informasi yang akan disajikan oleh situs. Informasi yang selalu up to date disajikan oleh sebuah situs akan memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi. Pada survei yang dilakukan memberikan hasil bahwa audience memiliki sikap yang sangat positif akan kebutuhan informasi artikel ilmiah dan berita terkini yang disajikan oleh situs. Kecenderungan yang berdasarkan prakonsepsi lebih ditekankan pada kemudahan penggunaan, hiburan, dan hubungan yang saling melengkapi. audience yang memiliki tingkat akses yang tinggi terhadap penggunaan situs tentunya akan memiliki pengalaman yang lebih daripada yang tidak. Menurut survei yang dilakukan terhadap 30 responden diperoleh hasil bahwa 70% responden memiliki tingkat akses yang tinggi ke sebuah situs menyatakan bahwa situs www.adgi. or.id memiliki tingkat kemudahan akses yang tinggi dibandingkan dengan dua situs lainnya dengan ratarata sebesar 3,45. Hal yang sama juga ditunjukkan pada tingkat kemudahan untuk menjadi anggota sebuah situs dan kemudahan pencarian informasi
MUDRA Jurnal Seni Budaya
sedangkan untuk tingkat keterbacaan halaman situs, situs www.iai.or.id memiliki nilai rata-rata tertinggi pilihan responden sebesar 3,185. Untuk tingkat kemudahan pemilihan informasi, situs www.hdii.or.id memiliki nilai rata-rata tertinggi sebesar 3,41. Tingkat hiburan dan hubungan yang saling melengkapi menurut hasil survei menyatakan secara umum bahwa situs www.adgi.or.id memiliki rata-rata tertinggi dibandingkan dengan dua situs lainnya. Faktor - faktor yang mempengaruhi audience
Individu
Kelompok
Selective Attention
Konformitas
Selective Perception
Fasilitas Sosial
Selective Retention
Polarisasi
Diagram 3. Faktor-faktor audience memilih media
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesamanya yang pada akhirnya akan membentuk kelompok-kelompok masyarakat. kelompok-kelompok ini cukup memberikan pengaruh pada individu dalam memilih sebuah media. Seperti yang dikatakan oleh Baron dan Byrne (Rakhmat, 2009: 149) bahwa perubahan perilaku individu terjadi karena pengaruh sosial. Pengaruh ini tentunya akan membawa perubahan perilaku komunikasi dimana pengaruh kelompok terbagi menjadi konformitas, fasilitas sosial, dan polarisasi. Konformitas lebih kepada mengacu kepada mayoritas suara yang terdapat pada kelompok tersebut. Individu yang memiliki minoritas suara pada kelompoknya akan cenderung untuk mengikuti mayoritas suara pada kelompok yang lain walaupun terkadang pilihan yang diberikan memiliki nilai abstrak. Fasilitas sosial merupakan kecenderungan individu untuk melakukan suatu aktifitas secara meningkat jika disaksikan oleh kelompoknya. Seperti yang dikatakan oleh Allport (Rakhmat, 2009: 155) bahwa yang disebut dengan fasilitas sosial adalah prestasi individu karena disaksikan oleh kelompok. Polarisasi merupakan sebuah kecenderungan dari pola tingkah laku individu dalam sebuah kelompok. Kecenderungan tersebut mengandung beberapa 209
Arya Pageh Wibawa, Agus Sachari, Intan Rizky Mutiaz (Strategi Media Untuk...)
implikasi negatif. Pertama, kecenderungan ke arah ekstremisme menyebabkan peserta komunikasi menjadi lebih jauh dari dunia nyata. Kedua, polarisasi akan mendorong ekstremisme dalam kelompok gerakan sosial atau politik. Interaksi Interaksi dapat diartikan sebagai secara umum adalah hubungan timbal balik yang dilakukan oleh dua orang atau lebih baik berupa tindakan maupun pengaruh. Interaksi dapat terjadi juga antara objek dan manusia ketika kedua saling memberikan pengaruh satu dengan yang lain, sehingga dapat dikatakan bahwa interaksi merupakan sebuah proses yang saling berhubungan baik itu antara manusia dengan manusia maupun manusia dengan objek benda. Dengan melihat hal ini maka interaksi dapat dibagi yaitu interaksi antar manusia dan interaksi antara manusia dengan objek benda. 1. Interaksi Antar Manusia Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi antar sesamanya. Interaksi yang dilakukan merupakan bentuk komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia dibedakan menjadi beberapa cara yaitu intrapersonal communication, interpersonal communication, small group communication, public communication dan mass communication (Adler & Rodman, 2006: 6). Intrapersonal communication adalah komunikasi dengan diri sendiri. Interpersonal communication adalah komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau istilah lain mengatakan dyadic communication. Small group communication terjadi ketika setiap orang dapat berkomunikasi dengan anggota kelompok lainnya. Public communication terjadi ketika kelompok-kelompok kecil pada small group communication berkembang menjadi kelompok yang besar. Salah satu karakteristik dari bentuk komunikasi ini adalah terdapat perbedaan antara audience dengan pembicara. Audience tidak dapat melakukan komunikasi dua arah dengan pembicara seperti pada interpersonal communication maupun small group communication. Mass communication adalah komunikasi yang cukup luas dimana informasi dikirimkan menggunakan media elektronik maupun media cetak. Informasi dikirimkan Karakteristik dari bentuk komunikasi ini adalah pertama, komunikasi 210
MUDRA Jurnal Seni Budaya
ini bertujuan untuk mencapai jumlah audience yang cukup luas dimana antara pengirim pesan dan penerima pesan tidak dapat saling berhubungan. Kedua, kebanyakan pesan yang dikirimkan melalui saluran mass communication ini biasanya dibiayai oleh sebuah organisasi atau perusahaan yang cukup besar, contoh sederhana dari bentuk komunikasi ini adalah surat kabar, majalah, televisi, radio dan sebagainya. 2. Interaksi Manusia dengan Objek Benda Interaksi manusia dengan obyek benda dalam hal ini adalah situs merupakan bentuk interaksi antara manusia dengan komputer. Interaksi manusia dengan komputer lebih dikenal dengan CMC (Computer Mediated Communication) lebih menekankan pada tiga hal yaitu komunikasi, mediasi, dan komputer. Komunikasi pada interaksi manusia dan komputer berbentuk komunikasi searah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi. Konsep komunikasi searah ini disebut juga sebagai model linier dimana proses pengiriman pesan yang terjadi adalah pengirim mengkodekan ide dan perasaan menjadi semacam pesan dan menyampaikannya ke penerima yang kemudian akan menterjemahkan kode-kode tersebut (adler, 2006: 12). Komunikasi sebagai interaksi merupakan sebuah proses sebabakibat atau aksi-reaksi yang bersifat dinamis. Dinamis berarti terjadi perubahan makna yang terjadi seiring waktu yang berjalan. Pergeseran makna ini terjadi karena pesan yang dikirimkan tidak tergantung pada kata-kata tetapi lebih pada konteks. Sedangkan Komunikasi sebagai transaksi dimana terjadi proses pertukaran pesan antara dua orang atau lebih didalamnya. Hal ini terjadi ketika seseorang menggunakan program chatting, maka proses transaksional sedang berlangsung. Mediasi yang terjadi pada CMC adalah mediasi secara teknologi dimana teknologi dibangun dan digunakan untuk keperluan pertukaran informasi dan komunikasi. Untuk dapat berinteraksi dengan media berteknologi sangat tergantung pada pengalaman psikologis, budaya dan sosial sebelumnya dari individu tersebut terhadap teknologi. Sehingga dengan melihat hal ini oleh Porter (2008:ix), manusia dalam berinteraksi dengan teknologi terbagi menjadi lima kategori pengguna teknologi yaitu unaware, interested, first-time use, reguler use
Volume 27, 2012
dan passionate use. Unaware yaitu pengguna yang tidak pernah sama sekali menggunakan teknologi sehingga cenderung takut akan melakukan tindakan terhadap teknologi. Interested yaitu pengguna yang tertarik dengan teknologi dan memerlukan panduan sebelum berinteraksi dengan teknologi. First-time use yaitu pengguna yang pertama kali menggunakan teknologi dan memiliki keputusan untuk melanjutkan ataupun tidak menggunakan teknologi tersebut. Reguler use adalah pengguna yang sudah terbiasa menggunakan teknologi dan merasa bahwa teknologi yang mereka gunakan memiliki nilai. Passionate use adalah pengguna yang merasa ketergantungan secara emosi terhadap teknologi. Komputer sebagai perangkat elektronik yang dapat digunakan untuk memproses informasi terdiri dari komponen-komponen yaitu piranti masukan, piranti keluaran, piranti penyimpan dan piranti pemroses. Piranti masukan merupakan piranti yang menghubungkan informasi berupa data ke dalam komputer. Piranti keluaran merupakan piranti yang menghubungkan komputer dengan media lainnya yang akan memproses keluaran berupa informasi atau data yang dihasilkan oleh pemroses data. Piranti penyimpan merupakan piranti yang menyimpan informasi di dalam maupun diluar komputer. Untuk penyimpanan informasi di dalam komputer digunakan RAM (Random Access Memori) dimana karakteristik penyimpanannya bersifat sementara dimana informasi yang tersimpan akan hilang jika terjadi pemadaman listrik, sedangkan untuk penyimpanan yang bersifat tetap digunakan disk magnetik dan disk optikal. Sedangkan piranti pemrosesan merupakan piranti yang memproses informasi baik informasi yang berasal dari piranti masukan dan informasi yang berupa hasil pemrosesan yang kemudian disalurkan ke piranti keluaran. Jejaring Sosial Situs atau lebih dikenal dengan web secara umum merupakan sebuah program komputer yang memiliki fasilitas hiperteks untuk menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan data multimedia lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan merupakan kumpulan halaman situs serta tersimpan dalam komputer tertentu. Perkembangan situs dari waktu ke waktu semakin
MUDRA Jurnal Seni Budaya
canggih. Mulai dari interaksi satu arah menjadi multi arah antara manusia sebagai penggunanya dengan situs tersebut. Menurut Kappel et al. (2006) perkembangan situs dapat dikategorikan menjadi document centric website, interaction website, transactional web application, workflow-based web applications, collaborative web applications, social web, portal-oriented web applications, ubiquitous web applications, dan semantic web. Perkembangan situs inipun tidak dapat dilepaskan dengan perkembangan teknologi informasi yang ada. Situs pun dapat dikelompokkan jenisnya yang disesuaikan menurut tujuan yaitu alat pemasaran, nilai tambah, katalog, e-commerce, e-learning, komunitas, portal dan personal (Suyanto, 2007:5). Pengelompokan ini lebih didasarkan pada tingkat kebutuhan manusia untuk kepentingannya. Situs jejaring sosial didefinisikan sebagai sebuah layanan berbasis situs yang memungkinkan seorang individu untuk membangun profil publik atau semipublik dalam sistem yang terbatas mengartikulasikan daftar pengguna lain dengan siapa mereka berbagi dan melihat daftar koneksitas mereka dan mereka dibuat oleh orang lain dalam sistem (Boyd & Ellison, 2007). Menurut sejarahnya, situs sosial muncul pertama kali pada tahun 1997 yaitu ketika diluncurkannya sebuah situs yang bernama SixDegree.com. Situs ini memungkinkan seorang pengguna untuk membuat profil, mendaftarkan teman-teman mereka dan dapat mencari temanteman mereka. Tentunya fasilitas ini sudah ada sebelumnya. Profil ada pada kebanyakan situs kontak jodoh dan banyak situs komunitas lainnya. AIM dan ICQ buddy terdapat fasilitas membuat daftar teman tetapi daftar tersebut tidak terlihat oleh orang lain. Classmates.com memungkinkan orang untuk bergabung dengan sekolah tinggi atau perguruan tinggi dan memungkinkan untuk bergabung dengan orang lain, tetapi pengguna tidak dapat membuat identitas diri atau data teman-teman mereka. SixDegree.com adalah yang pertama kali menggabungkan hal ini. Secara teknologi situs, situs sosial termasuk dalam teknologi web 2.0. Web 2.0 diciptakan pertama kali pada tahun 2004 oleh Tim O’Reiley dari O’Reilly Media dimana Web 2.0 mengijinkan dan menganjurkan seluruh pengguna untuk membuat, berbagi dan menyebarkan informasi dan gambar. Web 2.0 mencakup teknologi situs dan layanan, seperti blog, situs jejaring sosial, wiki, alat komunikasi, dan folksonomi yang 211
Arya Pageh Wibawa, Agus Sachari, Intan Rizky Mutiaz (Strategi Media Untuk...)
MUDRA Jurnal Seni Budaya
menekankan berbagi konten antara pengguna dan kolaborasi secara online. Hal ini adalah bentuk aplikasi yang sangat baru dan interaktif. Teknologi web 2.0 membuat sebuah pergeseran paradigm pada bagaimana manusia berinteraksi dengan situs. Akibat dari pergeseran paradigma ini, Web 2.0 telah menyebabkan sebuah revolusi sosial dalam penggunaan situs dan menyebabkan perubahan media ke media partisipatif. Meskipun pada awalnya Web 2.0 mulai hanya sebagai fenomena konsumen sehingga menarik banyak pengguna untuk berkontribusi dan membuat blog, jaringan sosial dan sumber informasi online seperti Wikipedia, namun secara signifikan berdampak terhadap aplikasi situs lainnya.
yang memudahkan pengguna seperti program aplikasi pengolah kata. Tidak seperti situs statis yang sederhana, format blog menciptakan suatu kerangka komunitas didalamnya dimana interaksi antara pembaca dan penulis dapat dibangun. Interaksi yang terjadi dalam sebuah blog adalah seseorang menuliskan sesuatu didalamnya, orang lain memberikan komentar sehingga ide-ide lebih banyak dihasilkan dan diskusi terus terjadi didalam blog sehingga komunitas dapat dibangun melalui komunikasi dan percakapan. Hal ini tidak terjadi didalam halaman situs yang statis dimana biasanya seseorang tidak dapat mengirimkan isi ke dalam halaman situs atau bahkan mengajukan pertanyaan yang kemudian dijawab dengan otoritas.
Model Situs Jejaring Sosial pada Komunitas Desainer
Selain model blog, ketiga situs tersebut menggunakan forum atau terhubung dengan situs lain diluar seperti milis (groups yahoo), facebook, dan twitter. Forum dalam situs komunitas desainer dapat menjadi satu bagian dengan situs, tetapi ada juga yang terpisah dengan situs induk. Pada situs www.iai.or.id, forum dibuat menjadi satu bagian dengan situs induk, sedangkan www.hdii.or.id dibuat diluar situs induk dan situs www.adgi.or.id, tidak memiliki sama sekali forum baik didalam situs induk maupun diluar situs, sehingga dapat diuraikan perbedaan yang mendasar dari ketiga situs komunitas desainer diatas.
Model situs jejaring sosial pada situs komunitas desainer adalah model blog. Blog atau Webblog adalah sebuah halaman situs yang fungsi-fungsinya seperti sebuah jurnal online atau buku harian (Mooney, 2009: 12). Situs blog memungkinkan pengguna dengan mudah mengirimkan tulisantulisan dan juga foto sehingga menjadi sebuah halaman situs pribadi. Blogger tidak membutuhkan pengetahuan teknis khusus, sebaliknya blog telah menyediakan program-program aplikasi
Tabel 1. Model Situs Jejaring Sosial Nama Situs
Blog
Groups Yahoo
Forum
Face Book
Twitter
www.hdii.or.id
Tidak
Memiliki
Memiliki
Memiliki
Tidak Memiliki
www.adgi.or.id
Ya
Memiliki
Tidak Memiliki
Memiliki
Memiliki
www.iai.or.id
Ya
Memiliki
Memiliki
Memiliki
Keterangan : • Groups Yahoo o Alamat untuk komunitas hdii : http://groups.yahoo.com/group/hdii-pusat o Alamat untuk komunitas adgi : http://groups.yahoo.com/group/Asosiasi_Desainer_Grafis_Indonesia/ o Alamat untuk komunitas iai : http://groups.yahoo.com/group/iai-architect/ • Forum o Alamat untuk komunitas hdii : http://pub47.bravenet.com/forum/static/show.php?usernum=4017128432&frmid= 7714&msgid=0 o Alamat untuk komunitas iai : http://iai.or.id/forum/ • Facebook o Alamat untuk komunitas hdii : http://www.facebook.com/people/Hdii-Pusat/100000990635518 o Alamat untuk komunitas adgi : http://www.facebook.com/groups/39793857692/ o Alamat untuk komunitas iai : http://www.facebook.com/pages/Ikatan-Arsitek-Indonesia/191366400903206 • Twitter o Alamat untuk komunitas adgi : http://twitter.com/#!/@AdgiHQ o Alamat untuk komunitas iai : http://twitter.com/#!/@iai_architect
212
Volume 27, 2012
MUDRA Jurnal Seni Budaya
SIMPULAN Media sebagai sarana penghubung antara berbagai pihak memiliki peran yang cukup menentukan dalam berkomunikasi baik antar manusia maupun manusia dengan komputer. Strategi yang tepat dalam membuat sebuah media untuk audience perlu dilakukan. Untuk dapat menentukan sebuah strategi yang tepat tentunya perlu diketahui faktor-faktor penentu sebuah media bisa diterima ataupun tidak oleh audience. Faktor-faktor tersebut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi audience dan faktor-faktor yang menentukan audience memilih media. Situs sebagai salah satu media memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi audience. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi situs tersebut dari waktu ke waktu. Mulai dari interaksi satu arah hingga multi arah dimana antar pengguna dapat berkomunikasi. Salah satu bentuk situs tersebut adalah situs jejaring sosial. Situs jejaring sosial memiliki karakteristik khusus yang memungkinkan seseorang berinteraksi dengan orang lain dalam situs tersebut. Pemanfaatan situs jejaring sosial oleh komunitas desainer sangat vital guna tetap menjaga komunikasi antar anggota komunitas tersebut dan juga dapat dijadikan tempat oleh pihak lain untuk saling bertukar informasi dan sebagainya. Pada kenyataannya, pemanfaatan ini terjadi tidak optimal sehingga menjadikan situs jejaring sosial yang ada pada komunitas desainer menjadi kurang
dikunjungi. Akibat lain adalah rendahnya peringkat yang dimiliki oleh situs komunitas desainer di dunia maya. DAFTAR RUJUKAN Adler, R.B. & Rodman, G.(2006), Understanding Human Communication Ninth Edition, Oxford University Press, New York. Liliweri, A.(2011), Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, Kencana, Jakarta. Boyd, D. M., & Ellison, N. B. (2007), Social network sites: Definition, history, and scholarship, Journal of Computer-Mediated Communication,13(1), 210-230. Junaedi, F.(2007), Yogyakarta
Komunikasi
Massa,
Santusta,
Kappel, G. et al.(2006), Web Engineering: The Discipline of Systematic Development of Web Applications, John Wiley & Sons, Inc, USA. Mooney, C.(2009), Online Social Network, Gale, Cengage Learning, USA. Porter, J.(2008), Designing For The Social Web, Berkeley, CA, New Riders Rakhmat, J.(2008), Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung. Suyanto, A.H.(2007), Step by Step : Web Design Theory and Practices, Andi Offset, Yogyakarta. Suprapto,T. (2006), Pengantar Teori Komunikasi, Media Presindo, Yogyakarta
213