\
Outline Rancangan Bimbingan Kelompok Layanan Materi Ke 1 Konsep diri
2.
3.
4.
5.
6.
Tujuan
1.Anggota kelompok dapat mengemukakan arti dari konsep diri. 2.Anggota kelompok dapat menyebutkan jenis- jenis konsep diri positif dan negative. 3.Anggota kelompok dapat menerapkan konsep diri positif dalam kehidupan sehari- hari. Percaya diri 1.Anggota kelompok dapat menjelaskan arti percaya diri. 2. Anggota kelompok mampu menceritakan pengalaman kurang percaya dirinya. 3. Anggota kelompok mampu mengubah sikap kurang percaya dirinya. Bergaul yang baik 1. Anggota kelompok dapat membedakan cara bergaul yang baik dan buruk. 2. Anggota kelompok dapat menerapkan sikap bergaul yang baik. Memahami diri 1. Anggota kelompok dapat menjelaskan bagaimana cara memahami diri. 2. Anggota kelompok dapat menerapkan pemahaman tentang dirinya sendiri dan orang lain. Menyikapi kegagalan 1.Anggota kelompok dapat mendefinisikan kegagalan. 2.Anggota kelompok dapat mendefinisikan keberhasilan. 3.Anggota kelompok dapat menanamkan keberhasilan dalam dirinya. Menghargai orang 1.Anggota kelompok dapat lain menjelaskan arti penting menghargai orang lain. 2.Anggota kelompok mampu mengembangkan sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui,
Metode a. Ceramah b. Diskusi c. Permainan
a. Ceramah b. Diskusi c. Permainan d. Problem Solving
a. Ceramah b. Diskusi c. Permainan
a. Ceramah b.Diskusi d.Permainan
a. Ceramah b. Diskusi c. Permainan
a.Ceramah b. Diskusi c. Permainan
7.
Optimis
serta menghormati keberhasilan orang lain. 1. Anggota kelompok mampu menjelaskan arti Optimis 2. Anggota kelompok mampu mengembangkan sikap optimis.
a. Ceramah b.Diskusi c. Permainan
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN I A. TOPIK
: Konsep diri.
B. BIDANG BIMBINGAN
: Pribadi dan Sosial
C. JENIS LAYANAN
: Bimbingan Kelompok
D. FUNGSI LAYANAN
: Pemahaman dan Pengembangan
E. TUJUAN LAYANAN
:
1. Anggota kelompok dapat mengetahui arti penting dari konsep diri. 2. Anggota kelompok dapat menyebutkan jenis- jenis konsep diri positif dan negative. 3. Anggota kelompok dapat menerapkan konsep diri positif dalam kehidupan seharihari. F. SASARAN LAYANAN
: Kelompok Eksperimen Remaja di Panti Asuhan Aisyiyah
G. URAIAN KEGIATAN TAHAP Pembentukan
Peralihan
Kegiatan
a. b. c. d. e. f. a. b. a.
b.
c.
Pengakhiran
a. b.
:
URAIAN KEGIATAN Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka) Menjelaskan arti dan tujuan bimbingan kelompok. Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan kelompok. Menjelaskan azaz- azaz yang digunakan. (azaz kesukarelaan, azaz keterbukaan) Perkenalan masing- masing anggota kelompok. Permainan “Ini Namaku” Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki kegiatan. Eksplorasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan pengertian konsep diri juga cirricirri konsep diri positif dan negative. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi. Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk dapat menerapkan konsep diri yang positif. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan
WAKTU 20’
10’
40’
format yang sudah disediakan. c. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.
20’
H. MATERI LAYANAN
: Konsep Diri (Terlampir)
I. METODE
: Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Permainan “Ini
Namaku” J. WAKTU/ TANGGAL
: 16:00 WIB/ Jumat 20 April 2012
K. PENYELENGGARA
: Nirmala Septi Jayanti
L. PIHAK YANG DILIBATKAN
: -
M. ALAT DAN PERLENGKAPAN
: Kertas dan Bolpoint
N. SUMBER
:
Agustiani, Hendriati. 2006. Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitanyya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Bandung : PT Refika Aditama. Sobur, Alex. 2010. Psikologi Umum. Bandung : CV Pustaka Setia. O. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT 1. Penilaian Proses Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus
SANGAT BAIK
BAIK
2. Penilaian Hasil a. Laiseg : 1) Jelaskan pengertian konsep diri. 2) Sebutkan cirri- cirri konsep diri positif. 3) Sebutkan cirri- cirri konsep diri negative.
KURANG BAIK
TIDAK BAIK
4) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini? 5) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini? 6) Apa yang akan anda lakukan untuk mengembangkan konsep diri anda? 7) Apakah
anda
berminat
mengikuti
layanan
bimbingan
kelompok
berikutnya? b. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah menerapkan konsep diri positif. Panduan wawancara : 1) Bagaimana dengan konsep diri anda sekarang, apakah sudah menerapkan konsep diri positif? 2) Masalah apa yang anda alami untuk mengembangkan konsep diri positif anda? 3) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? c. Laijapang : Memantau perkembangan konsep diri positif anggota kelompok melalui wawancara tentang menerapkan konsep diri positif anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi. 3. Tindak Lanjut a. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan. b. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.
Mengetahui, Pengasuh
Salatiga, April 2012 Perencana Layanan Praktikan
Nirmala Septi
SKENARIO KEGIATAN (PERMAINAN “INI NAMAKU”) 1. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
2. Topik/ Pokok Bahasan
: Konsep Diri
3. Waktu Pelaksanaan
: 15 menit
4. Tujuan Permainan
: Menjalin keakraban antara peserta dan bisa saling mengenal satu sama lain.
5. Alat yang Diperlukan
: 1 bola tennis
6. Langkah Permainan
:
a. Peserta diminta melingkari fasilitator. b. Fasilitator memberikan bola tennis kepada salah satu pesertanya dan memintanya memperkenalkan diri dengan cara melemparkan bolanya ke atas sebanyak tiga kalii sambil menyebutkan namanya. Misalnya “ini namaku Ria” (lempar)… “Ria” (lempar), “Ria” (lempar) c. Kemudian peserta tersebut (Ria) diminta mengoperkan bola kepada peserta lain secara acak, sambil mengatakan “giliranmu” d. Peserta yang mendapatkan bola menjawab “Terimakasih Ria..”,setelah itu ia memperkenalkan dirinya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan peserta sebelumnya dengan kalimat “Saya Asih”. Saya mendapat bola dari Ria. Giliranmu…” e. Peserta yang mendapat lemparan bola dari Asih menjawab dengan “Terimakasih Asih…”, setelah itu ia memperkenalkan dirinya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan peserta sebelumnya dengan kalimat “Saya Mia”. “Saya mendapat bola dari Asih, Asih mendapatkan dari Ria. Giliranmu…” f. Langkah poin 5 dilakukan sampai semua peserta mendapatkan bola dan memperkenalkan diri serta mengenal peserta- peserta sebelumnya. g. Peserta terakhir harus mengembalikan bola kepada peserta pertama dengan terlebih dahulu mengatakan “Terima kasih…(sebut nama pemberi bola”). Nama saya Manis. Saya mendapat bola dari… menerima dari… yang sebelumnya mendapatkan dari… dst (menyebut semua nama anggota kelompok). Sekarang bola ini saya kembalikan kepada Ria”.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN II P. TOPIK
: Percaya diri.
Q. BIDANG BIMBINGAN
: Pribadi dan Sosial
R. JENIS LAYANAN
: Bimbingan Kelompok
S. FUNGSI LAYANAN
: Pemahaman dan Pengembangan
T. TUJUAN LAYANAN
:
4. Anggota kelompok dapat menjelaskan arti percaya diri. 5. Anggota kelompok dapat menyebutkan karakteristik individu yang percaya diri. 6. Anggota kelompok dapat menyebutkan karakteristik individu yang kurang percaya diri. 7. Anggota kelompok dapat menyebutkan cara mengatasi rasa kurang percaya diri. 8. Anggota kelompok mampu menceritakan pengalaman kurang percaya dirinya. 9. Anggota kelompok mampu mengubah sikap kurang percaya dirinya. U. SASARAN LAYANAN
: Kelompok Eksperimen Remaja di Panti Asuhan Aisyiyah
V. URAIAN KEGIATAN TAHAP Pembentukan
:
URAIAN KEGIATAN Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)
WAKTU 10’
Peralihan
Kegiatan
Pengakhiran
c. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. d. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki kegiatan. d. Eksplorasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan pengertian percaya diri. e. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi. Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. f. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk menerapkan sikap percaya dirinya. Permainan “Kursi Tumpuan” d. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari. e. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan. f. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan
15’
45’
20’
rencana kegiatan layanan lanjutan. W. MATERI LAYANAN
: Percaya Diri (Terlampir)
X. METODE
: Ceramah, Tanya jawab, Permainan “Kursi Tumpuan”, Diskusi
Y. WAKTU
: 16:00 WIB/ 22 April 2012
Z. PENYELENGGARA
: Nirmala Septi Jayanti
AA.
PIHAK YANG DILIBATKAN
:-
BB.
ALAT DAN PERLENGKAPAN
: Kertas dan Bolpoint
CC.
SUMBER
DD.
RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
: Jacinta F. Rini,2000:www.e-psikologi.com
4. Penilaian Proses Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus
SANGAT BAIK
BAIK
KURANG BAIK
TIDAK BAIK
5. Penilaian Hasil d. Laiseg : 8) Jelaskan pengertian percaya diri. 9) Sebutkan karakteristik individu yang percaya diri. 10) Sebutkan karakteristik individu yang kurang percaya diri. 11) Bagaimana cara mengatasi rasa kurang percaya diri? 12) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini? 13) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini? 14) Apa yang akan anda lakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri anda? 15) Apakah
anda
berikutnya?
berminat
mengikuti
layanan
bimbingan
kelompok
e. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah lebih percaya diri. Panduan wawancara : 4) Bagaimana kepercayaan diri anda sekarang? 5) Masalah apa yang anda alami untuk meningkatkan kepercayaan diri anda? 6) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? f. Laijapang : Memantau perkembangan kepercayaan diri anggota kelompok melalui wawancara tentang cara meningkatkan kepercayaan diri anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi.
6. Tindak Lanjut c. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan. d. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.
Salatiga, Mengetahui, Pengasuh
April 2012
Perencana Layanan Praktikan
Nirmala Septi
PERCAYA DIRI
A. Pengertian Percaya Diri. Percaya diri adalah sikap positif seseorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baiak terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya.(Jacinta F. Rini,2000:www.e-psikologi.com)
B. Karakteristik individu yang percaya diri. Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang profesional diantaranya : 1. Percaya akan kemampuan diri sehingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan ataupun rasa hormat dari orang lain. 2. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterimanya oleh orang lain atau kelompok. 3. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain, berani menjadi diri sendiri. 4. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil). 5. Memiliki internal locus of kontrol (memandang keberhasilan atau kegagalan tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung pada orang lain). 6. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi terhadap dirinya.
C. Karakteristik individu yang kurang percaya diri. 1. Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok. 2. Menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap penolakan. 3. Sulit menerima realita diri dan memandang rendah kemampuan diuri sendiri, namun dilain pihak memasang harapan yang tidak realistis terhadap diri sendiri. 4. Pesimis, mudah menilai sesuatu dari sisi negatif. 5. Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil. 6. Cenderung untuk menolak pujian yang ditujukan secara tulus. 7. Selalu menempatkan/memposisikan diri sebagai yang terakhir karena menilai dirinya tidak mampu.
8. Mempunyai eksternal locus of control (mudah menyerah pada nasib sangat tergantung pada keadaan dan pengakuan/penerimaan serta bantuan dari orang lain).
D. Upaya mengatasi rasa kurang percaya diri. Dalam Jacinta F. Rini (2000:www.e-psikologi.com) untuk menumbuhkan rasa percaya diri yang proporsional maka individu baru memulainya dari dalam diri sendiri. Hal ini sangat penting mengingat bahwa individu yang bersangkutan dapat mengurangi rasa kurang percaya diri yang sedang dialaminya. Beberapa saran berikut yang menjadi pertimbangan untuk meningkatkan rasa kurang percaya diri: 1. Evaluasi secara obyektif. 2. Beri penghargaan yang jujur terhadap diri. 3. Positive thinking. 4. Gunakan self affermation (berupa kata-kata yang membangkitkan rasa percaya diri). 5. Berani mengambil resiko. 6. Berani mensyukuri dan menikmati rahmat tuhan. 7. Menetapkan tujuan yang realistik.
SKENARIO KEGIATAN (PERMAINAN “KURSI TUMPUAN”) 1. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
2. Topik/ Pokok Bahasan
: Percaya Diri
3. Waktu Pelaksanaan
: 20 menit
4. Tujuan Permainan
: Melatih kepercayaan para peserta serta keberanian mengambil resiko bahaya.
5. Alat yang Diperlukan
: Kursi setinggi lutut
6. Langkah Permainan
:
a. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok. b. Tunjuk empat orang anggota kelompok itu untuk menjadi contoh pertama. c. Minta orang pertama untuk merebahkan diri diatas kursi dengan posisi kenyang, kemudian orang kedua merebahkan tubuhnya diatas tubuh orang pertama, dan orang ketiga merebahkan tubuhnya diatas tubuh orang kedua, dan orang terakhir merebahkan tubuhnya diatas orang ketiga. d. Setelah mereka siap, kursi bisa ditarik selama beberapa detik kemudian dikembalikan lagi. e. Usahakan memilih orang- orang yang berpostur tubuh hampir sama untuk dijadikan pasangan.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN III EE.TOPIK
: Bergaul yang baik.
FF. BIDANG BIMBINGAN
: Pribadi dan Sosial
GG.
JENIS LAYANAN
: Bimbingan Kelompok
HH.
FUNGSI LAYANAN
: Pemahaman dan Pengembangan
II. TUJUAN LAYANAN
:
10. Anggota kelompok dapat membedakan cara bergaul yang baik dan buruk. 11. Anggota kelompok dapat menerapkan sikap bergaul yang baik. JJ. SASARAN LAYANAN
: Kelompok Eksperimen Remaja di Panti Asuhan Aisyiyah
KK.
URAIAN KEGIATAN
TAHAP Pembentukan
:
URAIAN KEGIATAN Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)
WAKTU 10’
Peralihan
Kegiatan
Pengakhiran
e. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. f. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki kegiatan. g. Eksplorasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan cara bergaul yang baik. h. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi. Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. Ice breaking “Jenis Tepuk Tangan” i. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk menerapkan sikap bergaul yang baik. g. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari. h. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan. i. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.
LL. MATERI LAYANAN MM. tepuk tangan”,
METODE
15’
45’
20’
: Bergaul yang baik (Terlampir) : Ceramah, Tanya jawab, Ice breaking “jenis
Diskusi NN.
WAKTU
: 16:00 WIB/ 24 April 2012
OO.
PENYELENGGARA
: Nirmala Septi Jayanti
PP. PIHAK YANG DILIBATKAN
: -
QQ.
ALAT DAN PERLENGKAPAN
RR.
SUMBER
: Kertas dan Bolpoint
:
http://dhiyary.wordpress.com/2008/04/10/cara-bergaul-yang-baik/ SS. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT 7. Penilaian Proses Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus
SANGAT BAIK
BAIK
KURANG BAIK
TIDAK BAIK
8. Penilaian Hasil g. Laiseg : 16) Menurut anda bagaimana cara bergaul yang baik? 17) Sebutkan contoh pergaulan yang buruk. 18) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini? 19) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini? 20) Apa yang akan anda lakukan agar dapat bergaul dengan baik. 21) Apakah
anda
berminat
mengikuti
layanan
bimbingan
kelompok
berikutnya?
h. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat bergaul dengan baik. Panduan wawancara :
7) Bagaimana cara bergaul anda dengan orang lain sekarang? 8) Masalah apa yang anda alami dalam bergaul dengan orang lain? 9) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? i. Laijapang : Memantau perkembangan pergaulan anggota kelompok melalui wawancara tentang cara bergaul anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi.
9. Tindak Lanjut e. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan. f. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.
Salatiga, Mengetahui, Pengasuh
April 2012
Perencana Layanan Praktikan
Nirmala Septi
BERGAUL YANG BAIK 1. Menghargai Orang lain Kita sebagai Manusia Yang hidup saling membutuhkan harus bisa menghargai segala bentuk apapun yang ada pada orang lain. Baik itu masalah pendapat, keahlian, maupun sifat dan pribadi dirinya. Jangan sampai keluar kata-kata yang bisa menyinggung orang lain… Kalo kamu mau dihargai oleh orang lain. 2. Bercanda Memang benar bercanda adalah sesuatu yang asyik pada diri Manusia, Tapi jangan sampai kita Over Low dalam bercanda sama orang lain dan kita harus melihat situasi orang yang mau kita ajak bercanda apakah memungkinkan apa nggak untuk di ajak bercanda. Kalo pun dia sedang dihadapi dengan kesulitan yang sangat berat kita harus bisa membuat dia tertawa, tersenyum dan merasa nyaman bila berada di samping kita meskipun dalam keadaan yang segmenting mungkin. 3. Menjadi Orang Yang di Percaya Kalo kita di Percaya oleh Teman/Orang lain, itu bukanlah sesuatu Yang Baik buat kita, emang sih dipercaya oleh teman bisa membuat kita senang, senang karena dipercaya oleh orang lain. Tapi yang membuat kita rada susah yaitu apakah kita bisa menjaga kepercayaan yang di berikan oleh orang lain kepada kita?? Jadi, agar kita bisa memelihara kepercayaan itu salah satu caranya ialah Jangan biasakan menjadi mulut Ember, dan berpikir rahasia orang lain adalah rahasia kita juga. 4. Menjadi Teman Yang bisa diandalkan Apakah kita sudah bisa menjadi teman yang Baik?Apakah kita sudah pantas di sebut sebagai seorang teman yang bisa diandalkan? Bisa diandalkan oleh oranglain bila mereka mendapatkan hal yang sangat sulit. Untuk menjadi teman yang bisa diandalkan memang susah susah gampang. Cara gampangnya ialah.. cukuplah memenuhi criteria yang telah disebutkan diatas, yaitu : Kita bisa menghargai Orang Lain, bisa membuat Teman tersenyum dalam keadaan apapun mekipun dalam keadaan yang sangat genting, Menjaga kepercayaan yang diberikan oleh Teman/Orang.
SKENARIO KEGIATAN (ICE BREAKING “JENIS TEPUK TANGAN”) 1. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
2. Topik/ Pokok Bahasan
: Bergaul yang baik
3. Waktu Pelaksanaan
: 10 menit
4. Tujuan Permainan
: Menyemangatkan dan menyegarkan suasana.
5. Alat yang Diperlukan
:-
6. Langkah Permainan
:
Tepuk tangan pada awalnya adalah merupakan salah satu ekspresi kegembiraan disamping tertawa. Biasanya kegembiraan yang diekspresikan dengan tepuk tangan adalah saat mendengar atau melihat diri kita atau orang lain yang memiliki hubungan dekat dengan kita mengalami suatu keberhasilan tertentu. Misalnya kita mendengar kabar kita dinyatakan lulus ujian, atau bisa juga anak kita sedang memenangi suatu perlombaan tertentu. Ice breaking atau energizer jenis tepuk tangan dapat dilakukan oleh siapa saja. Bagi peserta yang kurang suka menyanyi atau juga peserta yang kurang memiliki rasa percaya diri biasanya memilih model ini. Tepuk tangan juga sangat bagus dilakukan oleh siapa saja dengan tidak melihat usia. Dari anak kecil sampai orangtua tetap pantas melakukan jenis ini. Beberapa model tepuk tangan : TEPUK ANGGOTA BADAN
TEPUK DIBALAS TEPUK
Jika kita pegang hidung, peserta tepuk 1x
Jika kita tepuk 1x, peserta tepuk
Jika kita pegang bibir, peserta tepuk 2x
Jika kita tepuk 2x, peserta tepuk
Jika kita pegang telinga, peserta tepuk 3x
Jika kita tepuk 3x, peserta tepuk
Jika kita bersedekap, peserta tepuk 4x
Jika kita tepuk 4x, peserta tepuk
4x
3x
2x
1x
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN IV TT.TOPIK
: Memahami diri.
UU.
BIDANG BIMBINGAN
: Pribadi dan Sosial
VV.
JENIS LAYANAN
: Bimbingan Kelompok
WW.
FUNGSI LAYANAN
: Pemahaman dan Pengembangan
XX.
TUJUAN LAYANAN
:
12. Anggota kelompok dapat menjelaskan bagaimana cara memahami diri. 13. Anggota kelompok dapat menerapkan pemahaman tentang dirinya sendiri dan orang lain. YY. SASARAN LAYANAN : Kelompok Eksperimen Remaja di Panti Asuhan Aisyiyah ZZ. URAIAN KEGIATAN TAHAP Pembentukan
:
URAIAN KEGIATAN Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)
WAKTU 10’
Peralihan
Kegiatan
Pengakhiran
AAA.
g. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. h. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki kegiatan. j. Eksplorasi Permainan “Diriku Menurut Dirimu” Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan cara memahami diri. k. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi. Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. l. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk menerapkan pemahaman tentang dirinya sendiri dan orang lain. j. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari. k. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan. l. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.
MATERI LAYANAN
: Memahami diri (Terlampir)
15’
45’
20’
BBB.
: Ceramah, Tanya jawab, Permainan “Diriku
METODE
Menurut Dirimu”, Diskusi CCC.
WAKTU
: 16:00 WIB/ 27 April 2012
DDD.
PENYELENGGARA
: Nirmala Septi Jayanti
EEE.
PIHAK YANG DILIBATKAN
: -
FFF.
ALAT DAN PERLENGKAPAN
: Kertas dan Bolpoint
GGG.
SUMBER
:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9085434 HHH.
RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
10. Penilaian Proses Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus
SANGAT BAIK
BAIK
KURANG BAIK
TIDAK BAIK
11. Penilaian Hasil j. Laiseg : 22) Menurut anda bagaimana cara bergaul yang baik? 23) Sebutkan contoh pergaulan yang buruk. 24) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini? 25) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini? 26) Apa yang akan anda lakukan agar dapat bergaul dengan baik. 27) Apakah
anda
berikutnya?
berminat
mengikuti
layanan
bimbingan
kelompok
k. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat bergaul dengan baik. Panduan wawancara : 10) Bagaimana cara bergaul anda dengan orang lain sekarang? 11) Masalah apa yang anda alami dalam bergaul dengan orang lain? 12) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? l. Laijapang : Memantau perkembangan pergaulan anggota kelompok melalui wawancara tentang cara bergaul anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi.
12. Tindak Lanjut g. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan. h. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.
Salatiga, Mengetahui, Pengasuh
April 2012
Perencana Layanan Praktikan
Nirmala Septi
MEMAHAMI DIRI
Hidup ini terasa sangat berharga bila kita menempuhnya secara sadar. Kesadaran yang dimaksudkan di sini adalah "mengerti secara utuh". Kesadaran membuat kita tenang karena mengerti, sehingga memungkinkan kita merespon dengan tepat berbagai situasi yang kita hadapi tanpa rasa konflik, tanpa rasa terpaksa, tanpa rasa terbeban, tanpa rasa takut, cemas, dan
sebagainya.
Di sisi lain, hidup yang dijalani dengan kecemasan atau sebaliknya dengan penuh ambisi yang tidak realistis dan menghalalkan segala cara, berarti dijalani tanpa kesadaran penuh; berarti perhatian kita terlalu terfokus pada suatu hal tertentu di masa lalu atau di masa mendatang (yang bukan merupakan kenyataan) dan mengabaikan banyak hal saat ini yang sebenarnya sungguh berharga untuk disadari.
Menempuh hidup secara sadar memerlukan keberanian untuk melihat diri sendiri secara apa adanya. Bila kita telah dapat melihat diri sendiri secara utuh atau jernih siapa diri kita, kita akan mampu juga melihat realitas di luar diri secara jernih.
Lain halnya bila kita tidak sungguhsungguh mengenali diri sendiri, pemahaman kita terhadap dunia di luar diri akan terdistorsi (disesatkan) oleh motif-motif dan emosi-emosi kita yang tidak kita sadari.
Pada umumnya kita melihat diri sendiri hanya sepotong-sepotong, seperti rangkaian puzzle yang tidak tersusun secara utuh. Mengapa? Kita cenderung menghindari melihat atau menyentuh bagian diri kita yang tidak menyenangkan, yang tidak sesuai gambaran ideal yang kita
angankan.
Padahal, penolakan terhadap bagian diri yang manapun pasti menghasilkan emosi negatif yang akan mengganggu ketenangan hidup kita. Mengapa? Bagian diri yang kita tolak akan berkembang menjadi musuh bagi diri kita sendiri. Padahal, bila kita terima, ia akan selaras dengan bagian-bagian din yang lain. Mungkinkah kita dapat melangkah maju secara sehat bila bagian-bagian diri kita dalam keadaan berkonflik? Itulah sebabnya kita perlu memiliki keberanian untuk berhenti sejenak.
Beberapa langkah dapat kita tempuh untuk dapat lebih mengenal diri kita sendiri, di antaranya adalah melalui introspeksi, mengamati perilaku sendiri, dan melalui orang lain. 1. Mengenal diri sendiri melalui introspeksi Introspeksi adalah proses individu melihat ke dalam dirinya dan menguji pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan motif-motifnya sendiri. Meskipun jarang berpikir mengenai diri sendiri, tentu saja kadang-kadang kita mengubah arah perhatian menyadari diri sendiri, terutama bila menghadapi situasi yang memicu kesadaran diri, misalnya bila kita sedang menghadapi masalah, melihat diri sendiri dalam cermin, dan sebagainya.
SKENARIO KEGIATAN (PERMAINAN “DIRIKU MENURUT DIRIMU”) 1. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
2. Topik/ Pokok Bahasan
: Memahami Diri
3. Waktu Pelaksanaan
: 20 menit
4. Tujuan Permainan
: Melatih kepekaan dalam menerima saran dan kritikan
dari orang lain. 5. Alat yang Diperlukan
: Kertas dan pulpen
6. Langkah Permainan
:
a. Peserta membentuk lingkaran. b. Peserta menggambarkan wajahnya pada kertas yang sudah tersedia, lalu menuliskan namanya. c. Setelah selesai peserta menggeserkan kertasnya ke teman sebelah kanannya, lalu teman dsebelah kanannya mengisikan saran/ kritikan untuk orang yang kertasnya dpegang. Misal, Ima menggambar setelah selesai menggambar, diberikan teman sebelah kanannya yaitu si Winda, lalu winda memberi komentar tentang diri Ima. d. Setelah selesai menuliskan komentar, gentian teman dsebelahnya mengisikan komentar dan begitu seterusnya sampai kertas itu kembali kepada pemiliknya/ si penggambar. e. Setelah selesai semua dan kembali ketempat semula, si pemilik kertas satu persatu membaca komentar dari teman- temannya.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN V III. TOPIK
: Menyikapi kegagalan.
JJJ. BIDANG BIMBINGAN
: Pribadi dan Sosial
KKK.
JENIS LAYANAN
: Bimbingan Kelompok
LLL.
FUNGSI LAYANAN
: Pemahaman dan Pengembangan
MMM.
TUJUAN LAYANAN
:
14. Anggota kelompok dapat mendefinisikan kegagalan. 15. Anggota kelompok dapat mendefinisikan keberhasilan. 16. Anggota kelompok dapat menanamkan keberhasilan dalam dirinya. NNN.
SASARAN LAYANAN
: Kelompok Eksperimen Remaja di Panti
Asuhan Aisyiyah OOO.
URAIAN KEGIATAN
:
TAHAP Pembentukan
URAIAN KEGIATAN Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)
Peralihan
i. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. j. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki kegiatan. m. Eksplorasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan arti kegagalan dan keberhasilan. n. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi. Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. Ice Breaking “Jenis Menyanyi” o. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk dapat menanamkan keberhasilan dalam dirinya. m. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari. n. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan. o. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.
WAKTU 10’
Kegiatan
Pengakhiran
15’
45’
20’
PPP.
MATERI LAYANAN
: Menyikapi kegagalan (Terlampir)
QQQ.
METODE
: Ceramah, Tanya jawab, Ice Breaking “jenis
menyanyi,
Diskusi RRR.
WAKTU
: 16:00 WIB/ 30 April 2012
SSS.
PENYELENGGARA
: Nirmala Septi Jayanti
TTT.
PIHAK YANG DILIBATKAN
:
UUU.
ALAT DAN PERLENGKAPAN
: Kertas dan Bolpoint
VVV.
SUMBER
:
http://psikologi-online.com/bagaimana-anda-menjelaskan-keberhasilan-dan-kegagalan WWW.
RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
13. Penilaian Proses Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus
SANGAT BAIK
BAIK
KURANG BAIK
TIDAK BAIK
14. Penilaian Hasil m. Laiseg : 28) Apa arti kegagalan menurut anda? 29) Apa arti keberhasilan menurut anda? 30) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini? 31) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini? 32) Apa yang akan anda lakukan agar dapat mencapai keberhasilan? 33) Apakah
anda
berminat
mengikuti
layanan
bimbingan
kelompok
berikutnya? n. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat menyikapi kegagalan. Panduan wawancara : 13) Bagaimana cara anda menyikapi kegagalan anda?
14) Masalah apa yang anda alami dalam menyikapi suatu kegagalan? 15) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? o. Laijapang : Memantau perkembangan
anggota kelompok melalui wawancara dalam
menyikapi kegagalan anggota kelompok dan masalah- masalah yang dihadapi.
15. Tindak Lanjut i. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan. j. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.
Salatiga, Mengetahui, Pengasuh
April 2012
Perencana Layanan Praktikan
Nirmala Septi
MENYIKAPI KEGAGALAN Bagaimana Anda menjelaskan keberhasilan atau kegagalan yang Anda alami? Mengapa Anda berhasil lulus ujian? Mengapa Anda gagal diterima kerja? Ada beberapa kemungkinan yang Anda lakukan untuk menjelaskannya. Pertama, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil dari disposisi Anda yang stabil (misalnya karena bakat, kecerdasan, kemampuan atau karakteristik fisik). Sebagai contoh adalah keberhasilan Mimo. Pada saat SMU ia pelajar yang tekun, rajin dan sering juara kelas. Maka pada saat Mimo lulus ujian UMPTN dan diterima di perguruan tinggi ternama, orang menganggap Mimo lulus UMPTN karena cerdas dan berkemampuan tinggi. Kedua, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil dari situasi yang stabil (misalnya karena tugasnya sulit atau aturannya terlampau ketat). Sebagai contoh adalah kegagalan Mimo. Ia gagal berjalan diatas batang bambu yang dilintangkan diatas sungai. Orang menganggap Mimo gagal karena tugasnya memang sulit; berjalan diatas sebatang bambu bukan pekerjaan mudah. Ketiga, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil disposisi yang tidak stabil (misalnya karena usaha, mood, kelelahan, atau emosi). Sebagai contoh adalah keberhasilan Mimo memperbaiki motor meskipun ia bukan montir. Nah, orang akan menganggap Mimo berhasil karena Mimo berusaha keras. Demikian juga pada saat Mimo kalah dalam pertandingan bulu tangkis, padahal biasanya menang. Maka orang akan menganggapnya karena kelelahan. Keempat, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil situasi yang tidak stabil (misalnya karena nasib, ketidaksengajaan atau kesempatan). Sebagai contoh adalah keberhasilan Mimo mencetak gol ke gawang lawan saat bermain bola. Awal mulanya dia hanya asal menendang bola ke arah depan. Tapi ternyata penjaga gawang terpeleset jatuh, akibatnya bolanya masuk gawang. Kelima, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil disposisi yang dapat dikendalikan atau tidak dapatdikendalikan. Misalnya orang berhasil dalam ujian karena usaha keras (orang bisa berusaha untuk lulus, oleh karena itu bisa dikendalikan). Bisa juga orang berhasil karena bakat yang luar biasa besar sehingga tidak dapat dikendalikan. Misalnya
keberhasilan Albert Einstein menemukan teori relativitas adalah karena bakat luar biasa dalam diri Einstein. Keenam, keberhasilan atau kegagalan Anda dilihat sebagai hasil situasi yang dapat dikendalikan atau tidak dapat dikendalikan. Misalnya orang gagal tiba tepat waktu karena bangun terlambat (bangun terlambat dapat dikendalikan). Demikian juga orang gagal menerbangkan layang-layang karena angin tidak berhembus (angin mati tidak dapat dikendalikan).
SKENARIO KEGIATAN (ICE BREAKING “Jenis Menyanyi”) 1. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
2. Topik/ Pokok Bahasan
: Menyikapi Kegagalan
3. Waktu Pelaksanaan
: 15 menit
4. Tujuan Permainan
: Menyemangatkan dan menyegarkan suasana.
5. Alat yang Diperlukan
:-
6. Langkah Permainan
:
Untuk kepentingan ice breaking menyanyi tidaklah harus lagu- lagu original ciptaan sendiri, tetapi bisa juga kita hanya menyanyikan lagu- lagu yang sedang ngetrend tetapi dengan lirik yang diganti sesuai dengan tema pelatihan. Misalnya kita ajak peserta menyanyikan lagu “Munajat CInta” pada peserta dengan lirik sebagai berikut : Hari ini kami di sini Memperhatikan materi penyaji Seperti hari- hari yang sudah- sudah semuanya kami lakukan untuk menambah ketrampilan seperti orang- orang yang professional Tuhan jadikanlah aku orang yang penuh dedikasi ntuk memajukan bangsaku Indonesia tercinta Tentu masih banyak sekali contoh lagu- lagu lain yang bisa digunakan untuk energizer. Bahkan tidak hanya lagu- lagu yang sedang trend, tetapi lagu anak- anak yang dulu pernah kita kenal juga bisa tetap menarik. Tentu dengan merubah lirik- liriknya.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN VI XXX.
TOPIK
: Menghargai orang lain.
YYY.
BIDANG BIMBINGAN
: Pribadi dan Sosial
ZZZ.
JENIS LAYANAN
: Bimbingan Kelompok
AAAA.
FUNGSI LAYANAN
: Pemahaman dan Pengembangan
BBBB.
TUJUAN LAYANAN
:
17. Anggota kelompok dapat menjelaskan arti penting menghargai orang lain. 18. Anggota kelompok dapat menyebutkan cirri- cirri tidak menghargai orang lain. 19. Anggota kelompok mampu mengembangkan sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati. CCCC.
SASARAN LAYANAN
: Kelompok Eksperimen Remaja di Panti
Asuhan Aisyiyah DDDD.
URAIAN KEGIATAN
TAHAP Pembentukan
:
URAIAN KEGIATAN Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)
WAKTU 10’
Peralihan
Kegiatan
Pengakhiran
k. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. l. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki kegiatan. p. Eksplorasi Permainan “Giring Bola” Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan arti penting menghargai orang lain. q. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi. Pemimpin kelompok meminta masingmasing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. r. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk dapat mengembangkan sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati. p. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari.
15’
45’
q. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan. r. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.
20’
EEEE.
MATERI LAYANAN
: Menghargai orang lain (Terlampir)
FFFF.
METODE
: Ceramah, Tanya jawab, Permainan “giring
GGGG.
WAKTU
: 16:00 WIB/ 3 Mei 2012
HHHH.
PENYELENGGARA
: Nirmala Septi Jayanti
IIII.
PIHAK YANG DILIBATKAN
: -
JJJJ.
ALAT DAN PERLENGKAPAN
: Kertas dan Bolpoint
KKKK.
SUMBER
bola”, Diskusi
:
http://remaja.karangkraf.com/cinta-oh-cinta/10-ciri-ciri-orang-yang-tidak-tahumenghargai-orang-lain-1.22340 LLLL.
RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT
16. Penilaian Proses Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus
SANGAT BAIK
BAIK
KURANG BAIK
TIDAK BAIK
17. Penilaian Hasil p. Laiseg : 34) Apa arti menghargai menurut anda? 35) Sebutkan cirri- cirri orang yang tidak menghargai orang lain! 36) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini? 37) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini? 38) Apa yang akan anda lakukan agar dapat menghargai orang lain?
39) Apakah
anda
berminat
mengikuti
layanan
bimbingan
kelompok
berikutnya? q. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat menghargai orang lain. Panduan wawancara : 16) Bagaimana cara anda menghargai orang lain? 17) Masalah apa yang anda alami dalam menghargai orang lain? 18) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? r. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok melalui wawancara dalam menghargai orang lain dan masalah- masalah yang dihadapi.
18. Tindak Lanjut k. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan. l. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.
Salatiga, Mengetahui, Pengasuh
Mei 2012
Perencana Layanan Praktikan
Nirmala Septi
MENGHARGAI ORANG LAIN Arti Menghargai Suatu sikap memberi terhadap suatu nilai yang diterima oleh manusia. Seberapa besar apapun bentuknya kita terima dengan lapang dada dan syukuri. Seberapa besarusaha orang itu lakukan kita harus menghargainya, tidak dengan meremehkan atau menyepelekan. Dimulai dengan niat yang terdapat pada orang tersebut untuk berusaha namun timbale-balik yang ia terima tidak ada. “Terima Kasih” adalah dua buah kata yang langkah awal paling tepat untuk menghargai seseorang. Memang terkadang kita tidak sadari perbuatan atau perkataan kita yang menurut kita sepele dapat menyakiti hati seseorang yang berniat untuk melakukan sesuatu. http://aprilia180490.wordpress.com/2010/05/29/meghargai/ 10 ciri tidak menghargai orang lain : 1.Tidak pernah mengucapkan terima kasih. 2.Tidak pernah berpuas hati dengan kerja orang lain. 3.Tidak mempunyai rasa percaya terhadap orang lain. 4.Lebih suka membanggabanggakan dirinya sendiri. 5.Merasakan dirinya paling hebat berbanding orang lain. 6.Suka menghamburkan kemarahan kepada individu lain, sedangkan mereka tidak bersalah. 7.Meletakkan kesalahan di bahu orang lain dan tidak mahu bertanggungjawab atas apa yang telah dilakukan. 8.Suka mendapat pujian hasil kerja orang lain. 9.Suka mencari kesalahan orang lain. 10.Tidak boleh menerima pendapat orang lain dan beranggapan pendapatnya sahaja yang betul dan harus diterima pakai.
SKENARIO KEGIATAN (PERMAINAN “GIRING BOLA”) 1. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
2. Topik/ Pokok Bahasan
: Menghargai orang lain
3. Waktu Pelaksanaan
: 20 menit
4. Tujuan Permainan
:
Untuk
bekerjasama
sebaik
mungkin
dan
memperhatikan kemampuan fisik pasangannya. 5. Alat yang Diperlukan
: Bola plastik sejumlah kelompok
6. Langkah Permainan
:
a. Fasilitator membagi peserta menjadi beberapa kelompok dan membagikan satu pola pada setiap kelompok. b. Tugas setiap kelompok adalah menggiring bola menggunakan punggung dari START sampai FINISH. c. Pasangan pertama memulai lomba dari titik START sampai FINISH dan dilanjutkan oleh pasangan berikutnya dari titik FINISH ke START, begitu seterusnya sampai semua pasangan mendapat giliran. d. Jika ada pasangan yang menjatuhkan bola, maka pasangan itu harus mengulangi dari awal. e. Kelompok yang paling cepat menyelesaikan lomba adalah pemenangnya.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING PERTEMUAN VII MMMM. TOPIK
: Optimis
NNNN.
BIDANG BIMBINGAN
: Belajar, Pribadi dan Sosial
OOOO.
JENIS LAYANAN
: Bimbingan Kelompok
PPPP.
FUNGSI LAYANAN
: Pemahaman dan Pengembangan
QQQQ.
TUJUAN LAYANAN
:
20. Anggota kelompok dapat menjelaskan arti optimis. 21. Anggota kelompok mampu mengembangkan sikap optimis. RRRR.
SASARAN LAYANAN
: Kelompok Eksperimen Remaja di Panti
Asuhan Aisyiyah SSSS.
URAIAN KEGIATAN
:
TAHAP Pembentukan
URAIAN KEGIATAN Penerimaan (mengucapkan salam, doa pembuka)
Peralihan
m. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok. n. Tanya jawab kesiapan anggota kelompok memasuki kegiatan. s. Eksplorasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mendiskusikan arti optimis. t. Elaborasi Anggota kelompok berdiskusi mendiskusikan pertanyaan dalam eksplorasi. Pemimpin kelompok meminta masing- masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya. u. Konformasi Pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk dapat mengembangkan sikap optimis. s. Bersama anggota kelompok membuat rangkuman tentang apa yang sudah dipelajari. t. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan. u. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/ menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan.
WAKTU 10’
Kegiatan
Pengakhiran
TTTT.
MATERI LAYANAN
: Optimis (Terlampir)
UUUU.
METODE
: Ceramah, Tanya jawab, Diskusi
VVVV.
WAKTU
: 16:00 WIB/ 5 Mei 2012
WWWW. PENYELENGGARA
: Nirmala Septi Jayanti
15’
45’
20’
XXXX.
PIHAK YANG DILIBATKAN
: -
YYYY.
ALAT DAN PERLENGKAPAN
: Kertas dan Bolpoint
ZZZZ.
SUMBER
:
http://bustanova.wordpress.com/2008/10/27/bagaimana-menjadi-orang-yang-optimis/ AAAAA. RENCANA PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT 19. Penilaian Proses Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut : ASPEK YANG DI OBSERVASI Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Aktivitas anggota kelompok Respon anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus
SANGAT BAIK
BAIK
KURANG BAIK
TIDAK BAIK
20. Penilaian Hasil s. Laiseg : 40) Apa arti optimis menurut anda? 41) Apa arti pesimis menurut anda? 42) Bagaimana cara menjadi orang yang pesimis menurut anda? 43) Apa manfaat yang sudah anda peroleh dari layanan bimbingan kelompok ini? 44) Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok ini? 45) Apa yang akan anda lakukan agar menjadi orang yang optimis? 46) Apakah
anda
berminat
mengikuti
layanan
bimbingan
kelompok
berikutnya?
t. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok apakah sudah dapat menjadi orang yang optimis. Panduan wawancara : 19) Bagaimana cara anda menjadi orang yang optimis?
20) Masalah apa yang anda alami dalam menjadi orang yang optimis? 21) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? u. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok melalui wawancara dalam menjadi orang yang optimis dan masalah- masalah yang dihadapi.
21. Tindak Lanjut m. Memberikan layanan konseling kelompok atau konseling individu apabila diperlukan. n. Merencanakan kegiatan layanan lanjutan dengan topic yang berbeda.
Salatiga, Mengetahui, Pengasuh
Mei 2012
Perencana Layanan Praktikan
Nirmala Septi
OPTIMIS
Definisi Optimis: kecenderungan untuk bersikap tetap berharap akan terjadinya sesuatu yang menyenangkan walaupun mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan. “Kegagalan adalah sukses yang tertunda” Definisi Pesimis: seseorang hanya memperhatikan sisi gelap dari suatu peristiwa yang terjadi dan mengharapkan hal terburuk yang terjadi. Alan Loy McGinnis menyatakan bahwa salah satu ciri dari orang optimis adalah selalu mencari kebaikan dalam situasi yang buruk. Karakteristik Pemikiran Orang yang Optimis (menurut McGinnis) a. mampu memecahkan masalah b. memilili alternatif pemecahan masalah (berpikir secara divergen) c. mampu berbicara mengenai perasaan negatif Karakteristik Pemikiran Orang yang Pesimis (menurut Dr. Martin Seligman) 1. Permanence. Kejadian masa lalu dianggap sebagai sesuatu yang tidak akan pernah berakhir. Misalnya : Seorang atasan menegur Anda dengan sangat keras di depan rekan-rekan kerja yang lain. Anda bereaksi dengan berkata dalam hati bahwa Anda sangat membenci dia. Peristiwa tersebut telah berlalu dan Anda tetap membenci atasan Anda serta segala sesuatu yang dilakukannya. Sebaliknya dengan orang yang optimis, dia akan berpikir, “Kemarin dia sedang tidak mood, sehingga mudah marah. barangkali ada sesuatu yang sedang terjadi.” 2. Pervasiveness. Bagi orang yang pesimis, ketika mengalami satu kegagalan maka ia akan menganggap bahwa dirinya tidak mampu melakukan semua hal. Atau sama halnya ketika ditolak oleh satu orang, maka ia akan merasa bahwa dirinya ditolak oleh semua orang. Biasanya orang seperti ini kehilangan rasa percaya dirinya dan mudah merasa tertekan.
3. Personalization. Orang yang pesimistik menganggap bahwa ketika terjadi suatu kegagalan maka dia akan menganggap itu adalah kesalahannya. Tetapi ketika keberhasilan tercapai, maka itu seharusnya karena orang lain bukan karena dirinya. Beberapa saran yang dapat diberikan untuk dapat menjadi orang yang optimis, diantaranya :
Berpikir positif. Menilai diri sendiri dengan positif, bukan mengatakan bahwa “Saya adalah orang yang tidak berguna.” Atau “Saya adalah seorang pekerja yang gagal yang tidak mungkin berhasil.”. PIkiran yang positif akan mengarahkan kita untuk memiliki sikap-sikap yang tidak mudah menyerah.
Membantah keyakinan yang negatif dalam diri sendiri. Seringkali kita berbicara dengan diri sendiri (self talking) mengenai keyakinan yang negatif dalam diri sendiri. Kita tidak menyadarinya karena sudah sering dilakukan dan akhirnya menjadi kebiasaan. Untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini, Dr. Seligman menyarankan agar menuliskan pemikiran atau keyakinan yang negatif apa saja yang muncul tentang diri sendiri. Kemudian beranikan diri untuk membantah pemikiran tersebut. Misalnya, “Saya gagal lagi dalam wawancara kerja ini, pasti karena saya memang bukan orang yang pintar.” Pemikiran tersebut dapat Anda bantah dengan mengatakan, “Saya tidak lolos dalam interview kerja karena posisi tersebut kurang tepat untuk diri saya. Pasti akan ada posisi yang lebih tepat untuk saya dikemudian hari.” Cara lain yang dapat dilakukan selain membantah keyakinan yang negatif yaitu dengan berdoa.
Menikmati. Berusaha untuk menemukan hal-hal yang dapat dinikmati seburuk apa pun situasi yang dihadapi. Menikmati percakapan yang terjadi dengan sang interviewer walaupun akhirnya tidak lolos dalam seleksi kerja, menikmati dinginnya udara ketika hujan turun dengan sangat derasnya, dan sebagainya.
Hal-hal di atas harus sering dilatih dalam diri kita supaya menjadi kebiasaan dan akhirnya kita dapat menuju sebagai orang yang optimis. Sama halnya seperti orang yang pernah belajar naik sepeda atau berenang, sekali melakukan maka tidak akan pernah bisa dilupakan.
Data Mentah Konsep Diri item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25 item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 item41 item42 item43 item44 item45 item46 item47 item48 item49 item50 item51 item52 item53 item54 item55 item56 item57 item58 item59 item60 total 3
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
172
3
4
4
3
2
2
4
4
2
3
4
4
2
3
3
2
2
3
3
4
2
4
2
2
2
2
1
2
3
2
2
1
3
4
3
2
4
3
2
4
3
2
2
4
2
3
1
3
2
2
4
3
2
4
3
4
2
3
4
3
167
3
2
2
1
2
2
2
2
3
2
2
1
3
3
2
3
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
4
2
3
3
3
2
2
2
3
2
3
2
2
4
2
146
3
2
2
1
2
2
2
2
3
2
1
3
3
4
1
1
2
3
3
3
3
2
4
1
3
2
3
3
3
2
2
2
4
3
1
1
4
3
1
3
3
3
2
1
3
4
2
4
3
2
3
2
2
3
2
3
2
3
4
2
148
1
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
2
3
1
3
3
2
3
1
2
3
3
2
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
4
3
4
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
150
2
3
2
2
3
2
3
2
3
2
2
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3
4
2
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
4
4
3
3
4
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
169
3
2
3
1
3
2
2
1
3
3
1
2
4
4
2
2
2
3
2
2
4
4
1
2
3
4
2
4
3
3
2
1
4
4
3
3
4
4
2
3
4
4
2
4
4
4
4
4
3
4
2
4
2
2
3
2
2
2
2
1
166
3
3
2
2
2
2
4
3
2
2
3
3
3
3
2
3
2
3
4
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
4
3
169
3
3
3
3
2
3
4
3
3
2
2
3
4
4
2
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
4
4
2
3
4
4
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
4
3
178
3
3
3
2
3
4
3
2
4
2
2
2
4
4
3
2
3
4
3
3
4
4
2
1
4
3
1
1
4
4
1
2
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
4
4
4
3
4
1
4
188
3
3
3
2
3
2
3
2
4
2
3
2
3
2
1
2
2
3
3
3
4
4
2
2
3
3
2
1
2
3
1
3
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
150
3
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
4
4
3
3
2
2
1
1
4
4
2
2
4
2
2
4
3
3
2
2
4
4
2
2
3
4
1
4
4
4
4
2
4
4
3
4
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
4
2
162
3
2
2
2
2
2
1
2
2
2
3
3
2
4
1
3
1
3
4
2
3
3
1
2
3
2
1
3
3
2
2
1
1
3
3
1
4
3
1
2
4
2
4
4
3
3
1
2
1
3
2
1
1
3
1
2
2
3
4
2
138
3
3
3
2
2
2
3
2
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
168
3
4
3
2
2
3
4
3
3
2
2
3
4
1
3
3
3
4
4
4
4
4
1
2
4
2
3
4
4
4
2
3
4
4
3
3
4
4
3
3
4
4
2
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
4
4
3
1
3
191
3
2
3
2
3
3
3
1
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
3
2
4
4
1
2
4
4
3
1
3
3
2
2
4
4
3
2
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
3
2
3
2
3
2
3
169
3
3
3
1
1
1
2
2
3
3
3
4
2
3
2
2
3
4
3
3
3
3
3
3
4
2
3
4
3
2
2
2
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
4
2
171
3
3
4
3
2
1
2
1
2
2
1
1
4
4
3
3
4
4
3
1
4
3
2
2
2
3
3
3
4
2
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
2
1
3
2
1
3
3
3
3
2
1
3
3
3
3
3
3
3
163
2
3
2
2
3
2
3
2
3
2
2
2
3
3
2
1
3
2
3
1
2
3
3
3
2
3
2
3
2
3
4
3
2
3
4
3
1
2
4
4
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
4
3
2
3
4
3
3
4
3
164
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
2
3
3
167
3
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
4
4
3
3
2
2
1
1
4
4
2
2
4
2
2
4
3
3
2
2
4
4
2
2
3
4
1
4
4
4
4
2
4
4
3
4
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
4
2
162
2
3
2
2
3
2
3
2
3
2
2
2
3
3
2
1
3
2
3
1
2
3
3
3
2
3
2
3
2
3
4
3
2
3
4
3
1
2
4
4
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
4
3
2
3
4
3
3
4
3
164
3
3
4
3
2
1
2
1
2
2
1
1
4
4
3
3
4
4
3
1
4
3
2
2
2
3
3
3
4
2
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
2
1
3
2
1
3
3
3
3
2
1
3
3
3
3
3
3
3
163
3
3
3
2
2
2
3
2
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
168
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
2
3
3
167
UJI HOMOGENITAS Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
KONSEPDIRI
20
161.00
9.222
138
169
KELOMPOK
20
1.50
.513
1
2
Mann-Whitney Test Ranks KELOMPOK KONSEPDIRI
N
Mean Rank
Sum of Ranks
EKSPERIMEN
10
10.25
102.50
KONTROL
10
10.75
107.50
Total
20
b
Test Statistics
KONSEPDIRI Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: KELOMPOK
47.500 102.500 -.190 .849 .853
a
POST TEST MANN WHITNEY KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
KONSEPDIRI
20
176.65
13.390
162
214
KELOMPOK
20
1.50
.513
1
2
Mann-Whitney Test Ranks KELOMPOK KONSEPDIRI
N
Mean Rank
Sum of Ranks
EKSPERIMEN
10
13.65
136.50
KONTROL
10
7.35
73.50
Total
20
b
Test Statistics
KONSEPDIRI Mann-Whitney U
18.500
Wilcoxon W
73.500
Z
-2.387
Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: KELOMPOK
.017 .015
a
UJI INSTRUMEN Case Processing Summary N Cases
Valid
% 40
100.0
0
.0
40
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.961
N of Items
.966
60
Item Statistics Mean item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25
3.13 3.00 3.68 3.48 3.58 3.60 3.55 3.08 3.63 3.03 3.45 2.98 3.75 3.75 3.75 3.50 3.00 3.58 3.65 3.73 3.65 3.78 3.83 3.53 3.50
Std. Deviation .516 .679 .829 .784 .501 .778 .846 .616 .774 .733 .639 .530 .439 .707 .439 .877 .555 .501 .622 .599 .834 .423 .385 .506 .641
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 item41 item42 item43 item44 item45 item46 item47 item48 item49 item50 item51 item52 item53 item54 item55 item56 item57 item58 item59 item60
3.50 3.78 2.05 3.58 3.18 3.70 3.78 3.55 2.95 2.85 3.05 3.75 3.53 2.98 2.95 3.58 3.30 3.65 3.63 3.75 3.53 3.55 3.63 3.45 3.48 3.53 2.98 2.90 2.90 3.55 3.05 2.85 3.53 2.95 2.90
.641 .423 .639 .501 .549 .608 .423 .749 .504 .622 .450 .439 .640 .530 .504 .501 .992 .736 .868 .439 .506 .932 .807 1.011 .640 .506 .423 .591 .591 .714 .597 .949 .506 .504 .591
40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means
3.382
Minimum
Maximum
2.050
Range
3.825
1.775
Minimum 1.866
Variance .126
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Total Correlation Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
N of Items 60
item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 item11 item12 item13 item14 item15 item16 item17 item18 item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25 item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38 item39 item40 item41 item42 item43 item44 item45 item46 item47 item48 item49 item50 item51 item52
199.80 199.93 199.25 199.45 199.35 199.33 199.38 199.85 199.30 199.90 199.48 199.95 199.18 199.18 199.18 199.43 199.93 199.35 199.28 199.20 199.28 199.15 199.10 199.40 199.43 199.43 199.15 200.88 199.35 199.75 199.23 199.15 199.38 199.98 200.08 199.88 199.18 199.40 199.95 199.98 199.35 199.63 199.28 199.30 199.18 199.40 199.38 199.30 199.48 199.45 199.40 199.95
447.651 434.071 441.577 441.279 442.797 433.046 434.804 438.438 432.574 437.169 434.102 435.279 443.481 433.225 443.481 438.353 439.969 442.797 437.640 441.036 438.666 446.233 446.246 445.118 438.507 438.148 444.182 435.599 442.797 442.038 438.128 448.490 433.625 440.538 438.635 440.317 443.481 437.015 435.279 441.307 442.797 435.574 438.666 438.574 443.481 445.118 437.779 436.421 438.563 440.408 445.118 442.664
.296 .701 .348 .379 .538 .640 .535 .604 .658 .544 .747 .850 .580 .702 .580 .415 .606 .538 .628 .516 .430 .446 .491 .422 .576 .590 .562 .689 .538 .521 .624 .319 .647 .642 .589 .734 .580 .634 .850 .606 .538 .430 .492 .414 .580 .422 .403 .514 .349 .505 .422 .648
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.962 .960 .962 .962 .961 .960 .961 .961 .960 .961 .960 .960 .961 .960 .961 .962 .961 .961 .961 .961 .961 .961 .961 .961 .961 .961 .961 .960 .961 .961 .961 .961 .960 .961 .961 .960 .961 .961 .960 .961 .961 .962 .961 .962 .961 .961 .962 .961 .962 .961 .961 .961
item53 item54 item55 item56 item57 item58 item59 item60
200.03 200.03 199.38 199.88 200.08 199.40 199.98 200.03
436.384 435.666 438.394 436.163 437.046 445.118 441.307 436.384
.715 .745 .517 .716 .414 .422 .606 .715
Scale Statistics Mean 202.93
Variance 454.379
Std. Deviation 21.316
N of Items 60
. . . . . . . .
.960 .960 .961 .960 .962 .961 .961 .960